PENGGUNAAN METODE MENGALIRKAN BAYANGAN
(IMAGE STREAMING) DALAM UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENGARANG SISWA KELAS IV
SDN NARIMBANG I KECAMATAN CONGGEANG
KABUPATEN SUMEDANG
PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi
Sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana PGSD
Oleh :
ADE NURONI
0701923
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SUMEDANG
2009
A. JUDUL PENELITIAN
Judul penelitian adalah “Penggunaan Metode Mengalirkan Bayangan
(Image Streaming) Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengarang Siswa
Kelas IV SDN Narimbang I Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang”.
B. BIDANG KAJIAN
Bidang kajian yang akan dibahas yaitu mengenai desain dan strategi
pembelajaran dengan menggunakan metode Mengalirkan Bayangan (Image
Streaming).
C. PENDAHULUAN
Bahasa sebagai alat komunikasi manusia, berupa lambing atau tanda dan
selalu mengandung pemikiran dan perasaan. Di dalam komunikasi manusia
menyampaikan pemikiran atau perasaannya kepada pihak lain. Dari proses
komunikasi ini kita melihata adanya empat keterampilan yang berbeda yaitu
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Menurut Tarigan (dalam Nurkholis,
2004:2), empat kegiatan komukasi tersebut antara lain :
a. Menyimak, merupakan perubahan bentuk bunyi menjadi wujud makna.
b. Berbicara, merupakan proses perubahan bentuk pikiran/angan-
angan/perasaan dan sebagainya menjadi wujud bunyi bahasa yang
bermakna.
c. Membaca, merupakan proses perubahan bentuk lambing/tanda/tulisan
menjadi wujud makna.
d. Menulis merupakan proses perubahan bentuk pikiran/angan-
angan/perasaaan dan sebagainya menjaadi wujud lambing/tanda/tulisan.
Dari keempat aspek tersebut menulis merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan untuk menghasilkan tulisan yang diciptakan dari bentuk pikiran/angan-
angan/perasaan seseorang. Dengan kata lain menulis adalah sama halnya dengan
mengarang.
Mengarang menurut Sujito (dalam Buletin Pusat Perbukuan, 2005:38)
pada prinsipnya adalah “bercerita tentang sesuatu yang ada pada angan-angan.
Penceritaan itu dapat dituangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan”.
Pengertian mengarang manurut The Liang Gie (2002:3) adalah “Segenap
rankaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya
melalui bahasa tulis kepada masyaarakta pembaca untuk dipahami”. Sejalan
dengan pengrtian di atas Byrne (dalam Haryadi dan Zamzami) mengemukakan
bahwa :
Mengarang pada hakikatnya bukan sekedar menulis ismbol-simbol grafis
sehingga terbentuk kata, dan kata-kata disusun menjadi kalimat mnurut peraturan
tertentu, akan tetapi mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa
tulis melalui kalimat-kalimat yang merangkai secara utuh, lengkap dan jelas
sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan
berhasil (1979 : 76).
Pembelajaran mengarang di sekolah dasar memberikan keterampilan bagi
siswa dalam menulis, dengan kata lain pembelajran mengarang mutlak diperlukan
di sekolah-sekolah dasar. Namun kenyataannya pembelajran mengarang kurang
mendapat perhatian serius. Berdasarkan kenyataan di lapangan Tarigan (1979 :
186-187) mengemukakan bahwa :
Pengajaran mengerang belum terlaksana dengan baik di sekolah dasar.
Kelemahan terletak pada cara guru mengajar. Umumnya kurang dalam vaariasi,
tidak merangsang dan kurang pula dalam frekuensi. Pembahsan karangan siswa
kurang dilaksanakan oleh guru. Murid sendiri menganggap mengarang tidak
penting atau belum mengetahui peranan mengarang bagi kelanjutan studi mereka.
Berikut kajian empiris pembelajaran mengarang di SDN Narimbang I,
adapun langkah-langkah yang dilakukana guru adalah sebagai berikut :
1. Guru kurang mengkondisikan ruang belajar
2. pada kegiatan awal, apersepsi yang diberikan guru kurang mewakili isi dari
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3. Pada kegiatan inti guru kurang menjelaskan secara detail tentang berbagai
jenis karangan dan langkah-langkah membuat karangan.
4. Pada kegiatan mengarang siswa banyak yang merasa kesulitan dalam
memunculkan ide/gagasan, mengkaitkan anatara gagasan dalam menyusun
kerangka karangan, dan mengembangkan kerangka krangan tersebut. Hal ini
disebabkan karena guru kurang memberikan cara yang cepat dan tepat dalam
memunculkan ide/gagasan, membuat kaitan antara gagasan dalam menyusun
kerangka karangan, sehingga anak cenderung melihat pekerjaan temannya
5. Pada kegiatan akhir guru menyuruh siswa membacakan hasil karangan dan
menilainya.
6. Guru menutup pembelajaran.
Berkaitan dengan kegiatan mengarang, penulis mencoba mengangkat
permasalahan yang timbul dari kegiatan mengarang pada siswa kelas IV SDN
Narimbang I . Kesulitan-kesulitan siswa dalam menulis karangan yaitu :
1. Siswa kesulitan memunculkan ide/gagasan dalam mengarang.
2. Siswa kesulitan mengkaitkan antara gagasan dalam mengarang, hal ini terlihat
isi karangan dengan judul yang ditulis siswa belum sesuai.
3. Siswa kesulitan dalam mengembangkan gagasan ke dalam bentuk karangan,
hal ini terlihat siswa belum dapat mengggunakna bahasa dan ejaan yang
sesuai.
Karena kesulitan-kesulitan di atas, maka karangan yang dibuat siswa
kurang menarik dan pendek. Berkaitan dengan kesulitan tersebut maka
kemampuan siswa dikatakan masih rendah. Berikut ini adalah nilai yang diperoleh
siswa dalam mengarang.
No Nama Siswa Nilai
1 NURUL
2 KRISNA
3 ANA
4 AAM ZAENUDIN
5 ADE KUSNAEDI
6 CEP DIKDIK
7 ARISANDI
8 ASEP EGA
9 ASEP IWAN
10 AYU
11 DEDEN
12 DENA
13 DEWI
14 DIDIN
15 AVITA
16 LUGINA
17 MIA
18 NANA
19 NANI
20 DEA Y.D.
21 POPI
22 RINI
23 ROBI
24 ROHIMAT
25 ROHMAT
26 SITI
27 TETIH
28 PIKI
29 YEYEN
30 HENDRA
31 TEDI
32 ENDANG
33 SRI PIRA
34 PIRANISA
Rendahnya kemampuan siswa disebabkan oleh dua faktor yaitu dari pihak
guru dan dari pihak siswa. Adapun penyebab yang berasal dari siswa adalah
sebagai berikut :
1. Kurangnya minat membaca siswa, sehingga kosa kata yang dimilikinya sedikit
2. Siswa malas berimajinasi, sehigga dia tidak bisa mengembangkan
karangannya
3. Siswa kurang percaya diri dengan hasil karangnnya
Sedangkan penyebab yang berasal dari guru adalah sebagai berikut :
1. Guru kurang memotivasi dan memberikan bimbingan ketika siswa membuat
karangan
2. Guru masih terpaku kepada buku paket sebagia sumber mengajar serta
kurangnya strategi/teknik yang dilakukan guru dalam mengajarkan membuat
karangan.
Dalam mengidentifikasi masalah inipenulis bekerja sama dengan praktikan
melalui beberapa instrument di bawah ini :
1. Lembar pengamatan (observasi) , untuk mengamati dan merekam seluruh
aktivitas siswa dan guru pada saat pembelajaran mengarang.
2. Wawancara, untuk memperoleh data tentang kesulitan dan hambatan yang
dialami siswa dan guru dalam pembelajaran mengarang.
3. Lembar tes, mengetahui kemampuan siswa dalam mengarang.
D. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
1. Perumusan Masalah
Berikut adalah hasil analisis masalah yang diperoleh dengan cara :
a. Mengamati cara guru praktikan menyampaikan materi.
1). Saat awal pembelajaran, guru tidak melakukan apersepsi tapi langsung
meminta siswa membuka buku paket, sehingga tidak memunculkan
skemata awal siswa.
2). Guru tidak melakukan metode yang variatif, sehingga terjadi
kamunikasi satu arah yang membuat siswa jenuh dan pembelajaran
menjadi tidak bermakna.
3). Strategi dan desain pembelajran yang digunakna guru tidak dapat
memotivasi pikiran siswa untuk berimajinasi atau mengembangkan ide
dan gagasan ke dalam karangan.
4). Guru tidak memberikan pengawasan atau bimbingan ketika siswa
membuat karangan sehingga suasana menjadi gaduh dan tidak kondusif.
b. Menanyakan secara langsung kepada siswa.
1). Siswa kurang paham konsep materi yang disampaikan karena siswa
tidak dilibatkan secara aktif dalam PBM.
2). Siswa merasa bosan karena metode pembelajaran yang digunakan
kurang varitif .
3). Siswa yang duduk di belakang merasa kurang diperhatikan karena guru
hanya diam di depan kelas.
4). Siswa tidak diberi kesempatan untuk menanyakanhal yang kurang
dipahami.
5). Siswa merasa kesulitan ketika membuat karangan.
c. Menelaah dokumen yang berkaitan dengan hasil belajar siswa.
Dalam melakukan penilaian guru langsung memberikan skor, sehingga
siswa tidak termotivasi untuk memperbaiki karangannya. Guru tidak
mengoreksi karangan siswa, misalnya dari segi : tata bahasa, EYD,
keluasan ide dan struktur paragrap.
Dari permasalahan yang muncul pada saat pembelajaran, maka dapat
dirumuskan permasalahan yang menjadi focus kajian dalam penelitian, adalah
sebagai berikut:
a. Bagaimana langkah-langkah penggunaan metode mengalirkan bayangan
(image streaming) dalam upaya meningkatkan kemampuan mengarang
siswa kelas IV SDN Narimbang I Kecamatan Conggeang Kabupaten
Sumedang?
b. Bagaimana pelaksanaan metode mengalirkan bayangan (image streaming)
dalam upaya meningkatkan kemampuan mengarang siswa kelas IV SDN
Narimbang I Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang?
c. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa setelah digunakan metode
mengalirkan bayangan (image streaming) di kelas IV SDN Narimbang I
Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang?
2. PEMECAHAN MASALAH
Untuk memperbaiki permasalahan tersebut, salah satu cara yang dapat
digunakan adalah metode mengalirkan bayangan (image streaming), metode
ini dipilih karena dinilai dapat menyelesaikan masalah-masalah yang muncul
dalam pembelajaran mengarang.
Dalam metode mengalirkan bayangan (image streaming) siswa dibimbing dan
diarahkan untuk mendapatkan suatu bayangan yang berupa ide dan gagasan
untuk dituangkan dalam bentuk karangan.
Dalam pembelajaran, metode mengalirkan bayangan (image streaming),
meliputi tahapan berikut :
a. Persiapan
1) Manguasai materi pelajaran yang akan diajukan
2) Menyusun konsep tuntunan pembayangan berdasarkan tema
pembelajaran dalam bentuk pertanyaan
3) Menyediakan media seperti gelas, bel atau alat bunyi lainnya, sebagai
alat bantu.
b. Menerapkan konsep tuntunan pembayangan yang berupa pertanyaan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Siswa disuruh memusatkan konsentrasinya dengan cara menutup mata
2) Dengan konsep pertanyaan yang sudah disediakan siswa dituntun
mengalirkan bayangan dengan panca inderanya dengan aturan dua
sampai tiga menit diberi tanda atau setiap selang konsep pertanyaan,
sebagai kesempatan untuk menuliskan sketsa bayangan yang muncul,
lakukan berulang-ulang sampai konsep pertanyaan habis.
c. Mengubah sketsa bayangan menjadi rangkaian kalimat yang utuh secara
berkesinambungan dengan cara mendeskripsikan nya secara lengkap dalam
bentuk tulisan.
E. TUJUAN PENELITIAN
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan dari
pnelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan metode mengalirkan
bayangan (image streaming) dalam upaya meningkatkan kemampuan
mengarang siswa kelas IV SDN Narimbang I Kecamatan Conggeang
Kabupaten Sumedang.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan metode mengalirkan bayangan (image
streaming) dalam upaya meningkatkan kemampuan mengarang siswa kelas IV
SDN Narimbang I Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.
3. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa setelah digunakan metode
mengalirkan bayangan (image streaming) di kelas IV SDN Narimbang I
Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.
F. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
Sebagai pemberi motivasi agar mereka lebih kreatif lagi dalam menuangkan
ide, gagasan, serta pikirannya dalam bentuk tulisan.
2. Bagi Guru
Memberikan alternatif pilihan penggunaan metode pembelajaran, sehingga
guru bisa lebih kreatif lagi dalam mengembangkan dan menggunakan metode
pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Sebagai kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah yang dijadikan tempat penelitian.
4. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan sebagai bekal untuk meningkatkan profesionalisme
sebagai calon guru dimasa yang akan datang dan ingin mengetahui tingkat
efektivitas metode image streaming dalam pengajaran mengarang.
G. BATASAN ISTILAH
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap pokok-pokok masalah yang
diteliti, berikut ini penulis menjelaskna secara operasional beberapa istilah yang
dipandang perlu untuk diketahui kejelasannya.
1. Penggunaan yaitu cara mempergunakan sesuatu (Ajang Budiman, dkk :1994)
2. Metode adalah cara teratur yang digunakan secara sistematis untuk
melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki.
3. Image Streaming adalah kegiatan berkhayal, berimajinasi, atau mengalirkan
bayangan yang ada dalam pikiran manusia ke dalam kertas sebagai alat
perekam yang berbentuk tulisan.
4. Meningkatkan adalah menaikan atau mempertinggi.
5. Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan
gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat
pembaca untuk dipahami.
6. Kemampuan Mengarang adalah kemampuan untuk menuangkan gagasannya
dalam dalam dan dengan karangan.
H. KAJIAN PUSTAKA
1. Pembelajaran Mengarang di Sekolah Dasar
a. Hakikat Dan Pengertian Mengarang
b. Unsur Dan Manfaat Mengarang
c. Pengajaran Mengarang
d. Macam-Macam Karangan Di Sekolah Dasar
e. Ciri-Ciri Karangan Yang Baik
f. Tujuan Dan Jenis-Jenis Mengarang
g. Langkah-Langkah Mengarang
h. Penilaian Kemampuan Mengarang Di Sekolah Dasar
2. Metode Image Streaming
a. Pengertian Metode Image Streaming
Metode Image Streaming adalah kegiatan membiarkan bayang-bayang
hadir dan muncul di hadapan „mata pikiran‟ Anda tetapi tidak memutuskan
secara sadar isi bayangan tersebut. Dan sementara anda melihat bayang-
bayang tersebut, deskripsikan dengan lantang kepada focus eksternal (alat
perekan atau pendengar) isi bayang-bayang tersebut dengan detail inderawi
bertekstur kaya.
b. Langkah-langkah Metode Image Streaming
Adapun langkah-langkah penggunaan metode image streaming menurut
Wenger (2003 : 317-321) mencakup tiga tahap yaitu persiapan, menerapkan
konsep tuntunan pembayangan berupa pertanyaan, danmengubah sketsa
bayangan menjadi rangkaian utuh dan berkesinambungan.
c. Manfaat Metode Image Streaming
Pengaliran bayangan menyebabkan beberapa bagian otak dan pikiran
bekerja sama lebih erat. Integrasi ini membangun keseimbangan,
memperkuat titik lemah, dan dengan cepat meningkatkan kekuatan
intelektual (dan estetik), termasuk subjek-subjek akademis yang terkait.
d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Image Streaming
Kelebihan dari metode image streaming adalah memusatkan konsentrasi
siswa, merangsang siswa untuk melatih daya ingat dan mengembangkannya
berdasarkan pengalaman/penetahuannya, guru dapat menguasai kelas,
mempertajam panca indra siswa, melatih siswa belajar mandiri, mrangsang
kreativitas untuk berpikir cepat dan objektif dalam memcahkan masalah.
Kelemahan image streaming adalah siswa sukar berkonsentrasi bila
kondisinya tidak mendukung, sulit untuk mengarahkan/menuntun pikiran
siswa karena perbedaan daya ingat/pengetahuan/pengalaman, guru tidak
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang
disampaikan, terkadang siswa tidak dapat membayangkan sehingga banyak
waktu terbuang.
e. Pengaplikasian Metode Image Streaming dalam Pembelajaran Mengarang
Contoh langkah-langkah pengaplikasian metode image streaming dalam
pembelajaran mengarang, yaitu diawali dengan persiapan konsep tuntunan
pembayangan, kemudian menerapkan konsep tuntunan pembayangan yang
sudah disediakan, setelah selesai siswa disuruh membuat kerangka-
kerangka berdasarkan hasil bayangan yang muncul dalam pikiran mereka,
dan yang terakhir menguraikan kerangka tersebut menjadi karangan yang
utuh.
I. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1. Rencana Penelitian
a. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian adalah SDN Narimbang I yang terletak di Desa
Jambu Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang.
SDN Narimbang I Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang
dipilih sebagai lokasi dalam penelitian ini karena peneliti merupakan salah
satu pengajar di SDN Narimbang I Kecamatan Conggeang Kabupaten
Sumedang, sehingga cukup mengetahui keadaan akademis di SDN
Narimbang I. hal ini dinilai akan mempermudah dalam proses penelitian.
b. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Narimbang
I Tahun Ajaran 2008/2009 yang berjumlah
Siswa kelas IV SDN Narimbang I Kecamatan Conggeang
Kabupaten Sumedang, dipilih sebagai subjek dalam penelitian, karena
peneliti menilai perlu adanya sebuah inovasi dalam pembelajaran di kelas
IV, khususnya mengenai pembelajran IPA, agar siswa termotivasi dalam
mengikuti pembelajaran, yang diharapkan dapat memberi dampak positif
berupa peningkatan prestasi belajar siswa.
c. Lama Penelitian
Lama penelitian adalah selama 2 bulan, yaitu dari bulan November
sampai dengan bulan Desember 2008.
Karena penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki
proses dan hasil belajar, maka kegiatan penelitian akan dilakukan dalam
beberapa siklus hingga permasalahan yang muncul pada data awal dapat
diatasi. Unutk itu diperlukan waktu yang relatif lama untuk melakukan
penelitian.
2. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunkaan model spiral Kemmis dan
Mc. Taggart (Kasbolah, 1998:114). Yaitu model siklus yang dilakukan secara
berulang-ulang, hingga tercapai tujuan yang diharapkan. Penelitian dimulai
dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali
untuk persiapan perbaikan.
Gambar I
PLAN
REVISED
PLAN
ACTION
OBSERVE
REFLECT
ACTION
OBSERVE
REFLECT
Model spiral Kemmis &Taggart (Wiriaatmaja, 2005: 66)
Adapun langkah-langkah dari model tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan (Planning)
1) Berdasarkan hasil observasi awal, maka peneliti merencanakan
melaksanakna perbaikan terhadap kondisi awal yang dinilai kurang baik
dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang membuat
karangan.
2) Membuat lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas
siswa, membuat pedoman wawancara untuk guru dan siswa, dengan
tujuan mengetahui segala hal yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung.
3) Membuat alat evaluasi yang sesuai, untuk mengetahui sejauh mana
peningkatan pemahaman yang dimiliki siswa tentang materi yang
dipelajari.
b. Pelaksanaan (Action)
1) Kegiatan Awal
a) Mengucapkan salam
b) Memimpin siswa berdo‟a
c) Mendata kehadiran siswa
d) Apersepsi, ”guru bercerita tentang pengalaman pribadinya”
2) Kegiatan Inti
a) Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang langkah-langkah
mengarang dan jenis-jenis karangan
b) Siswa diminta mengemukakan idenya untuk dijadikan tema
karangan
c) Siswa memilih salah satu tema untuk dikembangkan menjadi
karangan yang utuh
d) Siswa dibimbing oleh guru membuat karangan dengan metode
image streaming dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Siswa disuruh memusatkan konsentrasinya dengan cara
menutup mata,
Dengan konsep pertanyaan yang sudah di sediakan, siswa
dituntun mengalirkan bayangan dengan panca inderanya.
Dengan aturan setiap dua sampai tiga menit bel dibunyikan atau
setiap selang konsep pertanyaan, sebagai kesempatan untuk
menuliskan sketsa bayangan yang muncul, lakukan berulang-
ulang sampai konsep pertanyaan habis,
Mengubah sketsa bayangan menjadi rangkaian kalimat yang
utuh secara berkesinambungan. Dengan cara mendeskripsikan
nya secara lengkap ke dalam sebuah alat perekam (lembar
kertas)
e) Siswa mengumpulkan hasil karangan
3) Kegiatan Akhir
a) Melakukan tindak lanjut
b) Menutup pembelajaran
c. Pengamatan (Observation)
J. JADWAL PENELITIAN
K. DAFTAR PUSTAKA
Liang Gie, The (2002). Terampil Mengarang. Yogyakarta : Andi
Wenger, Win (2001). Beyond Teaching and Learning. Bandung : Nuansa
L. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Setelah melakukan pengumpulan data, data yang diperoleh dari hasil observasi,
wawancara dan tes dianalisis oleh penulis. Data tersebut dibaca dan ditelaah secara
mendalam, setelah itu peneliti menyederhanakan data untuk disajikan secara utuh
agar menjadi informasi yang bermakna, selanjutnya peneliti menyimpulkan informasi
tersebut.
PEDOMAN OBSERVASI GURU
No. Aspek yang diamati Skor Penafsiran
1 2 3 B C K
1 Pemilihan metode
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Nama Siswa :
Siklus ke :
Hari/Tanggal :
Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui
kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi siswa selama pembelajaran
dengan penerapan metode mengalirkan bayangan (image streaming) berlangsung,
adalah sebagai berikut :
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana perasaanmu setelah pembalajaran
mengarang dengan menggunakan metode
mengalirkan bayangan (image streaming)?
2 Bagaimana pendapatmu belajar mengarang
dengan melakukan metode mengalirkan
bayangan (image streaming)?
3 KEsulitan/hambatan apa yang kamu temukan
ketika terlibat dalam pembelajaran yang
menggunakan metode mengalirkan bayangan
(image streaming)?
Dikarenakan keterbatasan waktu, sarana dan prasarana. Maka siswa yang akan
diwawancara berjumlah 7 orang. 2 orang perwakilan dari siswa yang unggul, 3 orang
perwakilan dari siswa yang sedang dan 2 orang perwakilan dari siswa yang kurang.
PEDOMAN WAWANCARA GURU
Nama Guru :
NIP :
Hari/Tanggal :
Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan-pertanyaan untuk mengetahui
tanggapan guru, mengetahui kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi
guru selama proses pembelajaran berlangsung, serta sumbangan saran atau pendapat
guru untuk mengoptimalkan pembelajaran dengan penerapan metode mengalirkan
bayangan (image streaming) ini, adalah sebagai berikut :
NO PERTANYAAN JAWABAN
1 Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak terhadap
metode mengalirkan bayangan (image
streaming)?
2 Setelah Ibu/Bapak mengamati, hambatan apa
saja yang muncul dalam penerapan metode
mengalirkan bayangan (image streaming) ini?
3 Menurut Ibu/Bapak bagaimana upaya untuk
memperbaiki dan meminimalisir hambatan-
hambatan yang ada agar penerapan metode
mengalirkan bayangan (image streaming) ini
bisa optimal?
Top Related