Nama : Dewi IzzatusTsamroh
NIM : 130511616269
Prodi : S1 PTM 2013
CAST IRON (BESI TUANG)
Pada dasarnya, besi tuang merupakan paduan besi-karbon yang memiliki kadar
sebesar antara 2,5-4,0 % C, ductility-nya rendah, tidak dapat ditempa, diroll, dirawing,
dll. Cara pembuatan yang dapat dikerjakan adalah hanya dengan penuangan, oleh
karena itu disebut dengan besi tuang.
Cast iron memiliki keuletan dan kekuatan yang lebih rendah dari baja, akan
tetapi cast iron lebih mudah dituang dan memiliki beberapa sifat khusus yang berguna
sehingga penggunaannya pun lebih luas, terlebih jika diberikan tambahan unsur
paduan dan proses perlakuan panas yang tepat, maka dapat dihasilkan sifat besi tuang
yang sesuai dengan kebutuhan. Biasanya besi tuang dikelompokkan menjadi:
a) Besi tuang putih, dimana Seluruh karbon berupa sementit.
b) Besi tuang mampu tempa, dimana karbonnya berupa temper karbon, dengan matrik
berupa perlitik dan ferritik.
c) Besi tuang kelabu, dimana karbonnya berupa grafit berbentuk flake dengan matrik
ferlitik dan perlitik.
d) Besi tuang nodular, dimana karbonnya berupa nodular graphite dengan matrik feritik
dan perlitik.
1. Konstruksi Dapur Pengolah Cast Iron dan Cara Kerjanya
DAPUR KUBAH (KUPOLA)
Pengertian
Dapur kubah merupakan dapur untuk mengolah besi kasar (pig iron) dan besi
rongsokan/potongan-potongan dengan dicampur potongan baja serta sejumlah kecil
batu kapur guna menghasilkan besi tuang dan besi cor.
Konstruksi
Konstruksi dari dapur kubah terdiri dari tuyer, lubang cerat dan lubang terak, dan
daerah krus.
Gambar Dapur Kupola
Proses Kerja
1. Pemasukan bahan-bahan ke dalam dapur kubah
2. Pemanasan atau permulaan dari tiupan
3. Pencairan logam
4. Pengeluaran hasil
Hasil Produksi
Hasil produksi dari dapur kubah adalah besi cair yang berasal dari besi-besi
yang dimasukkan ke dalam dapur kemudian mencair dan menjadi cairan besi. Selain itu
juga terdapat terak yang berupa batu kapur dan logam lain.
2. Karakteristik Produksi dan Pemanfaatannya dalam Dunia Teknik
2.1 Besi Tuang Putih (White Cast Iron)
Besi cor putih memiliki modulus young sekitar 179 GPa, dengan termal ekspansi
pada 20ºC adalah 9,0 x 10-6 C-1. Besi tuang ini memiliki sifat yang getas, namun
memiliki kekerasan yang tinggi, mengandung sejumlah besar sementit yang berupa
jaringan yang kontinyu juga akan keras, tahan aus dan sangat sulit dimaching.
Sehingga ia sering dgunakan dalam pembuatan sparepart yang mana disyaratkan
memiliki ketahanan aus yang tinggi. Besi tuang putih mengandung kadar silikon rendah,
dimana pada saat pemadatan besi carbida membentuk graphite di dalam ikatan matrix.
Pada besi tuang non-paduan strukturnya berbentuk pearlite.
Besi tuang putih memiliki angka kekerasan antara 400 hingga 600 HB dengan
tegangan tariknya 270 N/mm2 dan masih dapat ditingkatkan melalui penurunan kadar
karbon sebesar 2,75 sampai 2,9 % menjadi 450 N/mm2. Proses machining untuk besi
tuang putih ini hanya dapat dilakukan dengan penggerindaan (grinding).
Besi tuang putih digunakan dalam pembuatan komponen mesin gerinda,
kelengkapan penghancur, komponen dapur pemanas (furnance) dll.
2.2 Besi tuang “Mampu Tempa” (Malleable Cast Iron)
Besi tuang mampu tempa adalah salah satu jenis besi tuang yang memiliki
struktur berwarna putih, dimana memiliki unsur graphite yang sangat halus
sehingga distribusi unsur Karbon menjadi lebih merata serta mudah dibentuk. Besi
tuang mampu tempa terdapat dalam 3 bentuk jenis, yakni: Whitehearth, Blackhearth,
dan Pearlitic nama-nama ini merupakan istilah sesuai dengan bentuk microstruktur dari
besi tuang tersebut.
2.3 Besi Tuang Kelabu (Grey Cast Iron)
Besi tuang kelabu mengandung unsur graphite yang berbentuk serpihan
sehingga memiliki sifat mampu mesin (machinability) serta masuk dalam jajaran British
Standart, yang membedakan jenis dari besi tuang kelabu ialah nilai tegangannya.
Angka kekerasan dari Besi tuang ini ialah antara 155 HB sampai 320 HB tergantung
tingkatannya. Besi tuang kelabu digunakan dalam pembuatan crankcases, machine tool
bed, brake drums, cylinder head dll..
2.4 Besi Tuang Nodular (Nodular Cast Iron)
Besi tuang nodular dibuat dengan menambahkan sedikit unsur magnesium atau
serium. Penambahan unsur ini menyebabkan bentuk grafit besi cor menjadi nodular,
atau bulat atau speroid sehingga meningkatkan keuletan besi. Keuletan besi naik
menjadi 10-20%. Besi cor ini memiliki sifat mampu las yang rendah, ketahanan korosi
yang rendah dan ketahanan aus yang rendah pula. Namun meskipun demikian, besi ini
memiliki sifat mampu mesin yang tinggi, keuletan yang tinggi serta ketahanan kejut
sedang.
Top Related