Download - Pengertian Geologi

Transcript

Pengertian Geologi

Geologi adalah pengetahuan bumi yang menyelidiki lapisan-lapisan batuan yang ada dalam

kerak bumi. Di dalam kerak bumi terdapat bermacam-macam batuan dan diantar lapisan-lapisan

kerak bumi terdapat air yang gunakan sehari-hari. selain itu geologi berarti pengetahuan yang

mempelajari sejarah perkembangan bumi serta mahluk yang pernah ada dan hidup di permukaan

bumi.

1. Geologi Sebagai Pengetahuan Alam

Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang benda-benda yang terdapat di alam.

Pengetahuan alam mempunyai tugas utama, ialah menggambarkan atau melukiskan sesuatu

sehingga sifatnya deskriptif.

Penyelidikan dalam pengetahuan alam umunya belaku sebagai berikut : kita ikuti dengan

seksama suatu gejala sambil mengumpulkan ketentuan-ketentuan elementer dari peristiwa-

peristiwa tersebut. Kemudian di induksi lalu dicoba untuk menetapkan hubungan fungsional

mengenai gejala tersebut.

Geologi juga mempelajari segala gejala yang ada di bumi baik di permukaan maupun di

dalam bumi. Akan tetapi tidak semua gejala deologi dapat dilakukan prosesnya dalam

laboratorium, seperti fisika, kima, dan lainnya. Proses-proses geologi berlaku di alam itu

sendiri, contohnya proses terjadinya minyak bumi. Meskipun dilaboratorium dapat dilakukan

tetapi tidak sempurna seperti di alam. Proses geologi biasanya memerlukan waktu yang

sangat lama (sampai berjuta tahun) sehingga pengetahuan geologi tidak semata-mata eksak.

2. Geologi Sebagai Pengetahuan Sejarah

Karena proses yang terjadi di alam membutuhkan waktu yang lama misalnya dalam

pembentukan bumi itu sendiri sampai berjuta-juta tahun, ssehingga untuk mempelajari harus

berdasarkan sejarah. Dahulu ada teori malapetaka yang mengatakan bahwa gejala geologi itu

melalui perubahan yang revolusioner, misalnya muncul dan tenggelamnya daratan secara

tiba-tiba, juga punah dan munculnya spesies-spesies tertentu (menurut CUVIER).

Bahkan oleh D’Orbugny telah menetapkan bahwa bumi telah mengalami 27 kali revolusi.

Setelah itu muncul teori perkembangan evolusi misalnya menurut Generelli. Ahli lain Hutton

: meyatakan dalam teori Uniformitarismanya bahwa “waktu sekarang adalah kuncinya masa

lalu”. Dengan teori ini dapat mengetahui gejala proses yang terjadi pada masa-masa lalu

(geologi) dengan hanya melihat/mengamati keadaan sekarang.

3. Geologi Sebagai Ilmu Pengetahuan

Karena yang dipelajari segala sesuatu yang berkenaan dengan gejala-gejala yang ada di

bumi baik asal, proses. Hasil misalnya mempelajari bahan-bahan alam yang berguna. Geologi

didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bumi (kulit bumi) baik mengenai

susunannya, komposisi, sejarah, proses terjadinya maupun bentuknya.

Cabang-Cabang Ilmu Geologi

1. Mineralogi

Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral,

baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, antara lain mempelajari tentang

sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, cara terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya.

Minerologi terdiri dari kata mineral dan logos, dimana mengenai arti mineral mempunyai

pengertian berlainan dan bahkan dikacaukan dikalangan awam. Sering diartikan sebagai

bahan bukan organik (anorganik). Maka pengertian yang jelas dari batasan mineral oleh

beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun

persesuaian umum untuk definisinya (Danisworo, 1994).

Definisi mineral menurut beberapa ahli:

1.    L.G. Berry dan B. Mason, 1959

Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara

anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-

atom yang tersusun secara teratur.

2.    D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972

Mineral adalah suatu bahan padat yang secara struktural homogen mempunyai komposisi

kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.

3.    A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977

Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu

atau dalam batas-batas dan mempunyai sifat-sifat tetap, dibentuk di alam dan bukan hasil

suatu kehidupan.

Tetapi dari ketiga definisi tersebut mereka masih memberikan anomali atau suatu

pengecualian beberapa zat atau bahan yang disebut mineral, walaupun tidak termasuk

didalam suatu definisi. Sehingga sebenarnya dapat dibuat suatu definisi baru atau definisi

kompilasi. Dimana definisi kompilasi tidak menghilangkan suatu ketentuan umum bahwa

mineral itu mempunyai sifat sebagai: bahan alam, mempunyai sifat fisis dan kimia tetap dan

berupa unsur tunggal atau senyawa.

Definisi mineral kompilasi: mineral adalah suatu bahan alam yang mempunyai sifat-sifat

fisis dan kimia tetap dapat berupa unsur tunggal atau persenyawaan kimia yang tetap, pada

umumnya anorganik, homogen, dapat berupa padat, cair dan gas.

Mineral adalah zat-zat hablur yang ada dalam kerak bumi serta bersifat homogen, fisik

maupun kimiawi. Mineral itu merupakan persenyewaan anorganik asli, serta mempunyai

susunan kimia yang tetap. Yang dimaksud dengan persenyawaan kimia asli adalah bahwa

mineral itu harus terbentuk dalam alam, karena banyak zat-zat yang mempunyai sifat-sifat

yang sama dengan mineral, dapat dibuat didalam laboratorium. Sebuah zat yang banyak

sekali terdapat dalam bumi adalah SiO2 dan dalam ilmu mineralogi, mineral itu disebut

kuarsa. Sebaliknya zat inipun dapat dibuat secara kimia akan tetapi dalam hal ini tidak

disebut mineral melainkan zat Silisium dioksida .

Kalsit, adalah sebuah mineral yang biasanya terdapat dalam batuan gamping dan

merupakan mineral pembentuk batuan yang penting. Zat yang dibuat dalam laboratorium dan

mempunyai sifat- sifat yang sama dengan mineral kalsit adalah CaCO3. Demikian pula

halnya dengan garam-garam yang terdapat sebagai lapisan-lapisan dalam batuan. Garam

dapur dalam ilmu mineralogi disebut halit sedangkan dalam laboratorium garam dapur

disebut dengan natrium-khlorida. Mineral-mineral mempunyai struktur atom yang tetap dan

berada dalam hubungan yang harmoni dengan bentuk luarnya. Mineral-mineral inilah yang

merupakan bagian-bagian pada batuan-batuan dengan kata lain batuan adalah asosiasi

mineral-mineral.

2. Petrologi

Petrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi mengenai batuan dan kondisi

pembentukannya. Ada tiga cabang petrologi, berkaitan dengan tiga tipe batuan: beku,

metamorf, dan sedimen. Kata petrologi itu sendiri berasal dari kata Bahasa Yunani petra,

yang berarti "batu".

Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan beku (batuan

seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari batu lebur atau magma). Batuan beku

mencakup batuan volkanik dan plutonik.

Petrologi batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan sedimen

(batuan seperti batu pasir atau batu gamping yang mengandung partikel-partikel sedimen

terikat dengan matrik atau material lebih halus). Petrologi batuan metamorf berfokus pada

komposisi dan tekstur dari batuan metamorf (batuan seperti batu sabak atau batu marmer

yang bermula dari batuan sedimen atau beku tetapi telah melalui perubahan kimia,

mineralogi atau tekstur dikarenakan kondisi ekstrim dari tekanan, suhu, atau keduanya)

Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogi, petrografi mikroskopis, dan analisa

kimia untuk menggambarkan komposisi dan tekstur batuan. Ahli petrologi modern juga

menyertakan prinsip geokimia dan geofisika dalam penelitan kecenderungan dan siklus

geokimia dan penggunaan data termodinamika dan eksperimen untuk lebih mengerti asal

batuan.

Petrologi eksperimental menggunakan perlengkapan tekanan tinggi, suhu tinggi untuk

menyelidiki geokimia dan hubungan fasa dari material alami dan sintetis pada tekanan dan

suhu yang ditinggikan. Percobaan tersebut khususnya berguna utuk menyelidiki batuan pada

kerak bagian atas dan mantel bagian atas yang jarang bertahan dalam perjalanan

kepermukaan pada kondisi asli.

3. Stratigrafi

Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur relatif serta distribusi

perlapisan batuan dan interpretasi lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah bumi.

Dari hasil perbandingan atau korelasi antar lapisan yang berbeda dapat dikembangkan lebih

lanjut studi mengenai litologi (litostratigrafi), kandungan fosil (biostratigrafi), dan umur

relatif maupun absolutnya (kronostratigrafi). stratigrafi kita pelajari untuk mengetahui luas

penyebaran lapisan batuan.

Ilmu stratigrafi muncul untuk pertama kalinya di Britania Raya pada abad ke-19.

Perintisnya adalah William Smith. Ketika itu dia mengamati beberapa perlapisan batuan yang

tersingkap yang memiliki urutan perlapisan yang sama (superposisi). Dari hasil

pengamatannya, kemudian ditarik kesimpulan bahwa lapisan batuan yang terbawah

merupakan lapisan yang tertua, dengan beberapa pengecualian. Karena banyak lapisan

batuan merupakan kesinambungan yang utuh ke tempat yang berbeda-beda maka dapat

dibuat perbandingan antara satu tempat ke tempat lainnya pada suatu wilayah yang sangat

luas. Berdasarkan hasil pengamatan ini maka kemudian Willian Smith membuat suatu sistem

yang berlaku umum untuk periode-periode geologi tertentu walaupun pada waktu itu belum

ada penamaan waktunya. Berawal dari hasil pengamatan William Smith dan kemudian

berkembang menjadi pengetahuan tentang susunan, hubungan dan genesa batuan yang

kemudian dikenal dengan stratigrafi.

Berdasarkan dari asal katanya, stratigrafi tersusun dari 2 (dua) suku kata, yaitu kata

“strati“ berasal dari kata “stratos“, yang artinya perlapisan dan kata “grafi” yang berasal dari

kata “graphic/graphos”, yang artinya gambar atau lukisan. Dengan demikian stratigrafi dalam

arti sempit dapat dinyatakan sebagai ilmu pemerian lapisan-lapisan batuan. Dalam arti yang

lebih luas, stratigrafi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang aturan,

hubungan, dan pembentukan (genesa) macam-macam batuan di alam dalam ruang dan

waktu.

Aturan: Tatanama stratigrafi diatur dalam “Sandi Stratigrafi”. Sandi stratigrafi adalah

aturan penamaan satuan-satuan stratigrafi, baik resmi ataupun tidak resmi, sehingga

terdapat keseragaman dalam nama maupun pengertian nama-nama tersebut seperti

misalnya: Formasi/formasi, Zona/zona, Sistem dan sebagainya.

 Hubungan: Pengertian hubungan dalam stratigrafi adalah bahwa setiap lapis batuan

dengan batuan lainnya, baik diatas ataupun dibawah lapisan batuan tersebut.

Hubungan antara satu lapis batuan dengan lapisan lainnya adalah “selaras”

(conformity) atau “tidak selaras” (unconformity).

Pembentukan (Genesa): Mempunyai pengertian bahwa setiap lapis batuan memiliki

genesa pembentukan batuan tersendiri. Sebagai contoh, facies sedimen marin, facies

sedimen fluvial, facies sedimen delta, dsb.

Ruang: Mempunyai pengertian tempat, yaitu setiap batuan terbentuk atau diendapkan

pada lingkungan geologi tertentu. Sebagai contoh, genesa batuan sedimen: Darat

(Fluviatil, Gurun, Glacial), Transisi (Pasang-surut/Tides, Lagoon, Delta), atau Laut

(Marine: Lithoral, Neritik, Bathyal, atau Hadal)

Waktu: Memiliki pengertian tentang umur pembentukan batuan tersebut dan biasanya

berdasarkan Skala Umur Geologi. Contoh: Batugamping formasi Rajamandala

terbentuk pada kala Miosen Awal; Batupasir kuarsa formasi Bayah terbentuk pada

kala Eosen Akhir 

4. Paleontologi

Paleontologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu paleon yang berarti tua atau yang

berkaitan dengan masa lampau; ontos berarti kehidupan dan; logos yang berarti ilmu atau

pembelajaran, atau di pihak lain menyebutkan bahwa paleontology adalah juga paleobiologi (

paleon = tua, bios = hidup, logos = ilmu ) jadi paleontologi adalah ilmu yang mempelajari

tentang sejarah kehidupan masa lampau di bumi, termasuk hewan dan tumbuhan yang telah

menjadi fosil.

Shrock &Twenhofel (1952), menatakan bahwa Paleontologi adalah ilmu yang

mempelajari tentang kehidupan masa lampau dalam skala umur geologi,yaitu umur termuda

adalah Kala Holosen (0,01 jt. th. yang lalu).

Berbeda dengan mempelajari hewan atau tumbuhan yang hidup di jaman sekarang,

paleontology menggunakan fosil atau jejak organisme yang terawetkan di dalam lapisan

kerak bumi, yang terawetkan oleh proses-proses alami, sebagai sumber utama penelitian, dan

dibatasi oleh umur termuda pada Kala Holosen, yang artinya ini akan sangat sulit untuk di

pelajari. Data yang kita peroleh saat ini merupakan data-data hasil penelitian selama

berpuluh-puluh tahun.Oleh karena itu, secara sempit,Paleontologi dapat diartikan ilmu

mengenai fosil sebab jejak kehidupan zaman purba terekam dalam fosil. 

5. Geologi Sejarah

Geologi Sejarah merupakan salah satu cabang geologi yang mempelajari sejarah

terjadinya bumi dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi padanya. Semenjak manusia

menghuni bumi ini mereka ingin mengetahui dan ingin mendapat jawaban mengenai

bagaimana terjadinya bumi, kapan terjadinya, dan peristiwa-peristiwa apa saja yang telah

terjadi padanya.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut bukan merupakan hal yang mudah. Ini disebabkan

konon manusia “dilahirkan” di bumi beberapa juta yang lalu setelah bumi terbentuk. Itulah

sebabnya untuk menjawab pertanyaan itu manusia akan bertitik tolak dari segala sesuatu

yang terekam dalam kulit bumi baik yang merupakan rekaman kejadian pada masa lampau

ataupun kejadian pada masa kini. Berikut ini adalah beberapa teori yang mengacu pada

pembentukan bumi,

Teori Malapetaka (Teori Kastafora)

Baron Georges Cuvier (1769-1832) orang Perancis yang ahli dalam bidang anatomi dan

juga mempelajari geologi telah banyak mempelajari fosil Vertebrata yang merupakan

hasil penelitiannya di daerah Paris dan sekitarnya.

Dari hasil penelitiannya itu, beliau telah berhasil menulis buku mengenai fosil Vertebrata

sebanyak 12 jilid dan berhasil mengambil kesimpulan antara lain :

1. kehidupan di alam pada waktu itu dijumpai dalam waktu yang sangat berlimpah.

2. tiap lapisan kulit bumi yang tertentu mengandung fosil yang tertentu pula.

3. perbedaan kelompok kehidupan yang terdapat di dalam lapisan-lapisan itu sama

besarnya dengan kelompok kehidupan yang sekarang masih hidup.

4. kehidupan dari tiap-tiap zaman tersebut berjalan tidak berubah dan sewaktu

terjadinya revolusi, maka hewan-hewan maupun tumbuh-tumbuhan punah.

5. sesudah malapetaka tersebu, maka akan muncul hewan dan tumbuhan baru yang

nantinya akan mengalami revolusi yang memusnahkannya.

6. manusia, hewan dan tumbuhan sekarang ini terjadi sesudah malapetaka yang

terakhir.

Pada waktu lahirnya, teori ini sangat populer karena dapat menyesuaikan dengan ajaran

gereja, yaitu dengan timbulnya banjir raksasa pada zaman Nabi Nuh. Namun teori ini

hanya bertahan hingga pertengahan abad 18, yaitu munculnya Generelli yang

mengemukakan pendapat bahwa sejarah bumi ini berlaku tidak dengan jalan kekerasan

akan tetapi kejadian pada masa lampau dapat diterangkan dengan bertitik tolak pada

kejadian-kejadian zaman sekarang.

Teori Uniformitarisma

James Hutton (1726-1979) seorang ahli geologi berkebangsaan Skotlandia mengadakan

penyelidikan proses sedimentasi yang terjadi di sungai, di danau, maupun di pantai daerah

Skotlandia. Beliau berhasil menyimpulkan bahwa kenampakan yang dijumpai pada

batuan sedimen yang terbentuk pada masa lampau dijumpai pula pada proses

pembentukan sedimen yang terjadi sekarang.

Dari beberapa hasil penelitiannya kemudian disimpulkan suatu teori yang lebih dikenal

sebagai “KONSEPSI UNIFORMITARISMA” yang menyebutkan bahwa waktu

sekarang adalah merupakan kunci pada masa lampau.

PRESENT IS THE KEY TO THE PAST

Dengan demikian, kalau pada waktu sekarang terjadi waktu pelapukan, pengangkatan,

perlipatan, maupun sedimentasi, maka proses seperti itupun pernah terjadi juga ada waktu

lampau. Demikian pula peristiwa pembentukan gunung api yang hingga kini di beberapa

daerah masih berlangsung terus, juga terjadi pada masa lampau.

Hukum Steno

Bertitik tolak dari konsep James Hutton, Steno seorang ahli geologi Italia mengadakan

pengamatan di beberapa jeram sungai di Italia dan sepanjang pantai Italia. Dari hasil

pengamatannya telah dilahirkan 3 buah hukum yang berlaku untuk batuan sedimen.

1. Hukum Superposisi yang menyatakan bahwa pada batuan sedimen dalam

kedudukan yang belum berubah, bagian atas merupakan bagian yang relatif muda

dibandingkan dengan bagian bawah dalam satu seri sedimentasi.

2. Hukum Kejadian Horisontal yang menyatakan bahwa dalam satu seri perlapisan

pada saat mula terbentuk mempunyai kedudukan horisontal. Apabila ternyata

lapisan tersebut telah membentuk sudut dengan bidang horisontal menunjukkan

bahwa perlapisan tersebut sudah pernah terangkat.

3. Hukum Kejadian Menerus yang menyatakan bahwa dalam proses sedimentasi

akan dihasilkan perlapisan yang samatebal apabila tidak terjadi gangguan di

tempat terjadinya (dalam cekungan sedimentasi). Apabila dijumapi lapisan yang

semakin menipis ataupun pembajian pada perlapisan, hal ini disebabkan adanya

gangguan pada saat proses sedimentasi sedang berlangsung.

Hukum Hubungan Potong Menyilang (Cross-Cutting Relationship)

Dari Hukum Superposisi yang semula diterapkan untuk perlapisan batuan sedimen,

kemudian dikembangkan lebih lanjut untuk kenampakan yang mempunyai kejadian

sejenis.

Di alam sering dijumpai kenampakan suatu pahatan dipotong oleh pahatan yang lain,

suatu seri batuan sedimen dipotong oleh pahatan, suatu seri batuan sedimen dipotong

oleh dike batuan beku, suatu vein dipotong oleh vein yang lain.

Dalam hal yang demikian dapat ditentukan mana yang terjadi terlebih dahulu, dengan

bertitik tolak pada Hukum Hubungan Potong Menyilang.

6. Geologi Ekonomi

Geologi ekonomi berhubungan dengan material bumi yang dapat digunakan untuk tujuan

ekonomi dan/atau industri. Material tersebut mencakup logam mulia dan logam murni,

mineral non logam, batu untuk konstruksi, mineral minyak bumi, batubara, dan air. Istilah ini

umumnya mengacu pada endapan mineral logam dan sumber mineral. Teknik yang

digunakan oleh disiplin ilmu kebumian lainnya (seperti geokimia, mineralogi, geofisika, dan

geologi struktur) dapat seluruhnya digunakan untuk mengerti, mencari, dan memanfaatkan

suatu endapan bijih.

Geologi ekonomi dipelajari dan dilaksanakan oleh para ahli geologi, walaupun demikian

hal ini juga menjadi perhatian penting untuk para bankir investasi, analis saham dan pekerja

lainnya seperti teknisi, ilmuwan dan konservator lingkungan dikarenakan akibat jangka

panjang industri pengolahan terhadap masyarakat, perekonomian dan lingkungan.Termasuk

juga didalamnya geowisata, yang merupakan bagian dari ilmu geologi yang mengekploitasi

panorama keindahan alam yang dikarenakan proses-proses geologi,seperti proses

erosi ,patahan maopun pelarutan ,contohnya ,panorama goa kapur,air terjun dll.

7. Geofisika

Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah

atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis

dan fisika ionosfer.

Penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan

pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh

batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan

kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.

Dalam skala yang berbeda, metode geofisika dapat diterapkan secara global yaitu untuk

menentukan struktur bumi, secara lokal yaitu untuk eksplorasi mineral dan pertambangan

termasuk minyak bumi dan dalam skala kecil yaitu untuk aplikasi geoteknik (penentuan

pondasi bangunan dll).

Di Indonesia, ilmu ini dipelajari hampir di semua perguruan tinggi negeri yang ada.

Biasaya geofisika masuk ke dalam fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(MIPA), karena memerlukan dasar-dasar ilmu fisika yang kuat, atau ada juga yang

memasukkannya ke dalam bagian dari Geologi. Saat ini, baik geofisika maupun geologi

hampir menjadi suatu kesatuan yang tak terpisahkan Ilmu bumi.

Bidang kajian ilmu geofisika meliputi meteorologi (udara), geofisika bumi padat dan

oseanografi(laut).

Beberapa contoh kajian dari geofisika bumi padat misalnya seismologi yang mempelajari

gempabumi, ilmu tentang gunungapi (Gunung Berapi) atau volcanology, geodinamika yang

mempelajari dinamika pergerakan lempeng-lempeng di bumi, dan eksplorasi seismik yang

digunakan dalam pencarian hidrokarbon.

Metode-metode geofisika

Secara umum, metode geofisika dibagi menjadi dua kategori yaitu metode pasif

dan aktif. Metode pasif dilakukan dengan mengukur medan alami yang dipancarkan oleh

bumi. Metode aktif dilakukan dengan membuat medan gangguan kemudian mengukur

respons yang dilakukan oleh bumi. Medan alami yang dimaksud disini misalnya radiasi

gelombang gempa bumi, medan gravitasi bumi, medan magnetik bumi, medan listrik dan

elektromagnetik bumi serta radiasi radioaktifitas bumi. Medan buatan dapat berupa

ledakan dinamit, pemberian arus listrik ke dalam tanah, pengiriman sinyal radar dan lain

sebagainya.

8. Geomorfologi

Geomorfologi ialah ilmu yang mempelajari tentang bentukan di permukaan bumi baik di

atas maupun di bawah permukaan laut dan menekankan pada genesis dan perkembangan

serta konteks dan kekurangannya. Geomorfologi selama abad ke-17 hanya mendeskripsikan

tentang bentukan-bentukan lahan baik secara kualitatif maupun kuantitatif, misalnya

deskripsi kualitatif biasanya mendeskripsikan tentang bentukan-bentukan lahan biasanya

hanya dengan istilah-istilah kualitatif saja. Misalnya saja bentuk lereng, cekung ataupun

lurus. Perubahan dari kualitatif menjadi kuantitatif karena ditemukannya alat-alat pengukur,

misalnya deskripsi kuantitatif kemiringan lereng 20º, ketinggian puncak gunung mencapai

1500 meter dpl.

Geomorfologi statis ialah geomorfologi yang hanya berpusat pada bentukan yang ada

namun tidak memperhatikan proses perubahan yang terjadi, sedangkan pada akhir abad ke-17

muncul pemahaman tentang konsep proses bentukan. Tokoh-tokoh yang terkenal pada saat

itu ialah: 

a. Ibnu Sina dan Leonardo Da Vinci

Beliau menjelaskan tentang proses erosi misalnya yang disadari oleh para ahli

pertanian atau bangunan. Selain itu proses pemahaman yang menyebabkan bentukan-

bentukan yang ada dipermukaan bumi ini mengalami perubahan terhadap proses yang

telah terjadi pada masa lalu yang mulai dilakukan orang.

b. Catastrophism

Beliau mengemukakan tentang teori catastrophisme atau disebut juga teori mala

petaka. Teori ini menjelaskan tentang proses pembentukan bentang alam pada saat itu.

Menurut teori ini bentuk muka bumi disaksikan mengalami perubahan dalam jangka

waktu yang lama.

c. Hutton (1726 - 1797) 

Pada awal abad ke-18 Hutton telah berfikir perubahan besar dalam pandangan

pembentukan bentang alam. Teori ini biasanya dikenal dengan nama teori

Uniformitarianism yang menjelaskan tentang semua bentukan alam tidak terbentuk

secara revolusi dengan melalui penciptaan baru tetapi terjadi oleh proses yang sama

sepanjang waktu, hanya kecepatan dan kekuatannya saja yang berbeda.

Proses yang terjadi di permukaan bumi dibedakan oleh iklim, dan berdasarkan ciri-

cirinya, misalnya; saja iklim, iklim mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

d. W. M. Davis 

Beliau mengemukakan tentang konsep siklus yang terjadi pada periode ini. Study

Geomorfologi pada saat itu tertuju kepada hal-hal yang faktual dan fungsional, biasanya

hal-hal yang dipelajarinya merupakan fakta, bukan hanya sekedar imajinasi belaka.

Disamping materi yang dipelajari mempunyai fungsi dalam kehidupan manusia.

Batasan Geomorfologi

Batasan tentang geomorfologi tidak terlepas dari apa yang menjadi objek kajiannya,

bisa dilihat dari asal kata yang membentuknya. Atas dasar tersebut Geomorfologi dapat

diartikan sebagai pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan bumi. Objek yang

menjadi studi Geomorfologi tidak hanya dipelajari dalam bentuk-bentukan yang ada,

tetapi dipelajari juga bagaimana hubungan bentukan dan proses atau genesis dalam suatu

system bentang alam serta apa manfaat yang dipelajari bagi kepentingan hidup manusia

dalam geomorfologi dilakukan penafsiran bentuk dan proses atau genesisnya dalam masa

sekarang ataupun masa lampau.

Melihat proses terjadinya bentukan yang kita lihat sekarang, misalnya suatu macam

bentukan yang terjadi oleh proses yang berlainan, misalnya saja; suatu deretan

pegunungan bisa terjadi oleh proses lipatan atau patahan.

9. Geologi Teknik

Geologi Teknik adalah aplikasi geologi untuk kepentingan keteknikan, yang menjamin

pengaruh faktor-faktor geologi terhadap lokasi, desain, konstruksi, pelaksanaan

pembangunan (operation) dan pemeliharaan hasil kerja keteknikanatau engineering works

(American Geological Institute dalam Attewell & Farmer, 1976).

Didalamnya mempelajari antara lain:

         Mekanika Tanah dan Batuan

         Teknik Pondasi

         Struktur Bawah Tanah

Sebenarnya pengetahuan ini sudah dimengerti dan dipergunakan beberapa abad yang

lalu baik di indonesia maupun di negeri-negeri lain. Di indonesia misalnya pada

pembuatan candi-candi pada waktu itu sudah dapat memilih batu-batu berkualitas.

Pemakaian ilmu geologi untuk bidang teknik sipi dilakukan oleh ahli teknik sipil inggris

bernama William Smith (1839) dikenal sebagai bapak geologi inggris. Dengan

pembuatan terowongan kereta api swiss, bendungan di california, (1928). Di indonesia

kira-kira 50 tahun yang lalu baru mulai ada kesadaran pentingnya geologi dalam

pekerjaan-pekerjaan sipil.

Gambar. Ruang Lingkup Geologi Teknik

Peristilahan material bangunan sering terjadi masalah, oleh karena itu sebagai

konsultan bidang geologi teknik harus memahami istilah-istilah atau batasan-batasan

yang benar menurut teknik sipil. Ada perbedaan pengertian dalam bidang geologi

maupun bidang teknik sipil tentang tanah dan batuan.

Gambar. Tabel Istilah

Peran Ahli geologi dan teknik sipil digambarkan sebagai berikut:

Gambar. Korelasi Geoteknik

10. Geologi foto

Geologi foto merupakan suatu pengambilan atau pengukuran data/informasi mengenai

sifat dari sebuah fenomena, objek,atau benda dengan menggunakan sebuah perekam tanpa

berhubungan langsung dengan objek yang akan dikaji. Beberapa ahli berpendapat bahwa

Pengindraan jauh merupakan suatuteknik yang dikembangkan untuk memperoleh data di

permukaan bumi, jadi pengindraan jarak jauh sekedar suatu teknik. Dalam perkembangannya

ternyata inderaja seringkali berfungsi sebagai suatu ilmu seperti yang dikemukakan oleh

Everett Dan Simonett (1976): Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu, karena terdapat

suatu sistimatika tertentu untuk dapat menganalisis informasi dari suatu objek atau

permukaan bumi yang akan dikaji. Ilmu ini harus dikoordinasi dengan beberapa pakar ilmu

lain seperti ilmu geologi, tanah,perkotaan dan lain sebagainya.

Pendapat lain mengenai Penginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh

informasi tentang suatu obyek, daerah, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh

dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan obyek, daerah, atau fenomena yang dikaji.

(Lillesand & Kiefer, 1994).

Penginderaan jauh dalam bahasa Inggris terjemahannya remote sensing, sedangkan di

Perancis lebih dikenal dengan istilah teledetection, di Jerman disebut farnerkundung

distantsionaya (Rusia), dan perception remota (Spanyol). Meskipun masih tergolong

pengetahuan yang baru, pemakaian penginderaan jauh cukup pesat. Pemakaian penginderaan

jauh itu antara lain untuk memperoleh informasi yang tepat dari seluruh Indonesia yang luas.

Informasi itu dipakai untuk berbagai keperluan, seperti mendeteksi sumber daya alam, daerah

banjir,kebakaran hutan, dan sebaran ikan di laut.

11. Geologi Struktur

Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan

permukaannya yang datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya. Geologi struktur

mencakup bentuk permukaan yang juga dibahas pada studi geomorfologi, metamorfisme dan

geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga dimensi batuan dan daerah, dapat dibuat

kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada masa lampau dan kejadian

deformasinya. Hal ini dapat dipadukan pada waktu dengan menggunakan kontrol stratigrafi

maupun geokronologi, untuk menentukan waktu pembentukan struktur tersebut.

Secara lebih formal dinyatakan sebagai cabang geologi yang berhubungan dengan proses

geologi dimana suatu gaya telah menyebabkan transformasi bentuk, susunan, atau struktur

internal batuan kedalam bentuk, susunan, atau susunan intenal yang lain.

Macam-macam Geologi Struktur

1. Struktur Primer

Perlapisan

Perlapisan merupakan salah satu struktur dari struktur geologi. Perlapisan termasuk

dalam struktur primer yaitu struktur-struktur pada batuan sedimen, seperti perlapisan,

lapisan bersusun (graded beding), lapisan simpang siur (cross beding), dan jrjak

binatang. Sedangkan pada batuan beku adalah rekahan yang terbentuk akiibat dari

pendinginan, dinamakan kekar kolom (columnar joints). Arah rakahannya yang tegak

lurus bidang pendinginan, permukaan segi enam. Selain itu juga ada yang namanya

laminasi yaitu bidang perlapisan dimana ketebalan iap lapisan itu kurang dari 1cm.

2. Struktur sekunder

Kekar/Rekahan

Kekar adalah suatu retakan pada batuan yang tidak/belum mengalami pergerakan.

Rekahan-rekahan dalam batuan tersebut terjadi karena tekanan atau tarikan yang

disebabkan oleh gaya yang bekerja dalam kerak bumi, dimana pergeseran tersebut

dianggap sama sekali tidak ada. Kekar dapat menjadi tempat tersimpannya sumber

mineral industri tertentu, atau sebagai jalan bagi aliran air tanah.

Kekar dapat terbentuk sebagai:

1. Kekar pengkerutan, disebabkan oleh gaya pengkerutan yang timbul karena

pendinginan atau pengeringan, biasanya berbentuk poligonal yang memanjang.

2. Kekar lembaran, sekumpulan kekar yang sejajar dengan permukaan tanah,

terutama pada batuan beku. Terbentuk karena hilangnya beban di atasnya.

3. Kekar tektonik, terbentuk karena proses tektonik, atau gaya-gaya akibat

pergerakan permukaan bumi.

Berdasar genesanya

1. Kekar gerus : kekar yang terbentuk oleh gaya kompresi. Biasanya

berpasangan, pada breksi memotong fragmen, bidang kekar lurus dan rata. Batuan

akan menjadi terkoyak atau menjadi rapuh.

2. Kekar tarik : terbentuk oleh gaya tarik. Biasanya tidak berpasangan, tiak

memotong fragmen pada breksi, bidang kekar biasanya tidak lurus dan tidak rata.

3. Kekar Hibrid : Berkenampakan sebagai kekar gerus yang membuka,

kombinasi antara kekar gerus dan kekar tarik),

4. Dan kekar tarik tak beraturan : arah kekar tak beraturan, sering merupakan

akibat hydraulic fracturing.

Kedudukan terhadap bidang lain

1. Dip joint

Jurusnya relatif sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan

2. Strike joint

Jurusnya sejajar dengan arah kemiringan lapisan batuan

3. Bedding joint

Bidangnya sejajar dengan bidang perlapisan batuan di sekitarnya

4. Diagonal joint

Jurusnya memotong miring bidang perlapisan batuan sekitarnya

Berdasarkan ukurannya sesar dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Micro joint, ukurannya kurang dari 1 inch dan hanya dapat dilihat melalui mikroskop

2. Major joint, dapat dilihat pada contoh singkapan dengan ukuran kurang dari 10 ft

3. Master joint, dapat dilihat melalui foto udara ukurannya ± 100ft

Berdasarkan bentuknya, kekar dapat dibedakan menjadi dua (menurut Hodgson), yaitu:

1. Kekar sistematik

Kekar sistematik selalu dijumpai dalam pasangan (set). Tiap pasangan ditandai oleh

arahnya yang serba sejajar bila dilihat dari kenampakan di atas permukaan (belum tentu

demikian pada kenampakan vertikalnya). Kekar sistematik umumnya mempunyai bidang-

bidang kekar yang rata atau melengkung lemah, dan biasanya hampir tegak lurus pada

batas litologi (bidang perlapisan)

2. Kekar tak sistematik

Kekar yang tak sistematik dapat saling bertemu, tetapi tidak memotong kekar lainnya.

Permukaannya selalu lengkung dan umumnya berakhir pada bidang-bidang perlapisan.

Sesar/patahan (fault)

Sesar adalah kekar/retakan batuan yang telah mengalami perpindahan atau pergeseran.

Pergeseran itu terjadi berkisar antara beberapa meter hingga mencapai ratusan kilo meter.

Sesar merupakan jalur lemah yang lebih banyak terjadi pada lapisan keras dan rapuh.

Beberapa bukti adanya sesar adalah:

- cermin sesar dan gores garis

- pergeseran bidang pelapisan batuan, urat, dsb.

- zona hancuran atau breksiasi

- perulangan lapisan yang sama

- hilangnya lapisan yang seharusnya ada (disebut hiatus)

- bukti-bukti fisiografi, misalnya kelurusan sungai, gawir sesar, dsb.

Macam-macam sesar

1. Berdasar gerak hanging wall terhadap foot wall

a. Sesar turun/normal = cirinya adalah adanya pemanjangan, ada lapisan hilang

b. Sesar naik = cirinya adanya pemendekan, ada lapisan yang menumpuk

2. Berdasarkan ada tidaknya gerakan rotasi

a. Sesar translasi

Masing-masing blok tidak ada gerak rotasi. Garis yang sejajar dengan blok lain tetap

sejajar.

b. Sesar rotasi

Terdapat gerak rotasi antara blok yang satu dengan yang lainnya. Ada titik yang tidak

mengalami pergeseran.

3. Berdasarkan rake net slip

a. Strike slip fault : Arah gerakan sejajar bidang sesar

b. Dip slip fault : Arah gerakan teka lurus bidang sesar

c. Diagonal fault

Pergerakan Sesar

1. Stick slip (tidak kontinyu)

Sesar yang bergerak secara tiba-tiba dengan menyimpan energi besar seperti ini

menyebabkan terjadinya gempa bumi.

2. Stable sliding (kontinyu)

Disebabkan oleh adanya fluida yang menyebabkan gerakan terus berlangsung.

Lipatan (Fold)

Adalah permukaan pada batuan, baik dalam batuan sedimen maupun batuan metamorf.

Bila penekukan membentuk busur, dinamakan antiklin. Jika berbentuk palung disebut

sinklin.

Lipatan ditandakan dengan adanya gelombang pada suatu lapisan kilit bumi, yang

ditunjukkan oleh perlapisan batuan sedimen, batuan vulkanik, maupun batuan metamorf.

Menurut kejadiannya lipatan sering diklasifikasikan sebagai hasil gejala tektonik

maupun non tektonik. Perlipatan batuan ini terjadi dikarenakan material penyusun batuan

tersebut bersifat elastik, sehingga saat terjadi tekanan batuan tersebut mengalami

perlipatan. Sedangkan jika material penyusun batuannya berupa material yang bersifat

keras dan kaku maka saat batuan tersebut memperoleh tekanan akan mengebabkan

perpatahan.

Berdasarkan bentuk lipatan dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Antiklin

Apabila unsur dalam lipatan dengan membentuk seperti busur yaitu dengan puncak di

atas seperti (n).

2. Sinklin

Apabila unsur dalam lipatan membentuk seperti palung seperti huruf (u).

Ketidakselarasan

Ketidakselarasan adalah permukaan erosi atau non-deposisi yang memisahkan

lapisan yang lebih muda dari yang lebih tua dan menggambarkan suatu rumpang waktu

yang signifikan. Ketidakselarasan digolongkan berdasarkan hubungan struktur antar

batuan yang ditumpangi dan yang menumpangi. Ia menjelaskan rumpang pada sikuen

stratigrafi, yang merekam periode waktu yang tidak terlukiskan di kolom stratigrafi.

Ketidakselarasan juga merekam perubahan penting pada satu lingkungan, mulai dari

proses pengendapan menjadi non-deposisi dan/atau erosi, yang umumnya menggambarkan

satu kejadian tektonik yang penting.

Pengenalan dan pemetaan sebuah ketidakselarasan merupakan langkah awal untuk

memahami sejarah geologi suatu cekungan atau provinsi geologi. Ketidakselarasan

diketahui dari singkapan, data sumur, dan data seismik yang digunakan sebagai batas

sikuen pengendapan.

Proses terbentuknya adalah:

1. Pembentukan batuan tua

2. Adanya erosi dan pengangkatan

3. Pengendapan batuan yang lebih muda

Macam-macam ketidakselarasan

1. Angular uncomformity

Ketidakselarasan yang terbentuk akibat adanya sudut antara lapisan yang tua

yang lebih muda. Hubungan ini merupakan tanda yang paling jelas dari sebuah

rumpang, karena ia mengimplikasikan lapisan yang lebih tua terdeformasi dan

terpancung oleh erosi sebelum lapisan yang lebih muda diendapkan.

2. Discomformity

Adanya lapisan yang hilang antara lapisan yang tua dengan lapisan yang lebih

muda. Sehingga umur kedua lapisan memiliki selisih yang sangat jauh. Dan

dimana lapisan yang berada di bagian atas dan bawah sejajar, namun terdapat

bidang erosi yang memisahkan keduanya (umumnya berbentuk tidak rata dan

tidak teratur).

3. Noncomformity

Adanya batuan kristalin (beku/metamorf) yang berbatasan langsung dengan

batuan sedimen. Lapisan yang berada di atas dan di bawah bidang

ketidakselarasan berhubungan secara sejajar/paralel dimana tidak terdapat bukti

permukaan erosi, namun hanya bisa diketahui berdasarkan rumpang waktu

batuan.

12. Geologi Tata Lingkungan

Geologi Tata Lingkungan adalah upaya untuk memanfaatkan lingkungan geologi secara

rasional dan perlindungan manusia, harta benda dan lingkungannya dari bahaya yang

mungkin ditimbulkan oleh lingkungan geologi tersebut, baik karena sifat alamiahnya maupun

karena interaksinya dengan kegiatan manusia.

Lingkungan geologi yang dimaksud adalah segenap bagian kulit bumi yang

mempengaruhi secara langsung terhadap kondisi dan keberadaan masyarakat. Karena itu,

batuan (termasuk tanah), bentang alam, dan air merupakan faktor geologi yang mendukung

keberlanjutan manusia untuk mempertahankan hidup. Sedangkan faktor pembatas/kendala

seperti gempabumi, letusan gunungapi, longsor dan sebagainya merupakan faktor geologi

yang menimbulkan kerentanan bagi keberlangsungan hidup manusia

13. Volkanologi

Vulkanologi merupakan studi tentang gunung berapi, lava, magma, dan fenomena

geologi yang berhubungan. Seorang ahli vulkanologi adalah orang yang melakukan studi

pada bidang ini. Istilah vulkanologi berasal dari Bahasa Latin Vulcan, dewa api Romawi.

Para ahli vulkanologi sering mengunjungi gunung berapi, terutama yang masih aktif,

untuk mengamati letusan gunung berapi, mengumpulkan produk letusan termasuk contoh

tephra (seperti abu, ash atau batu apung, pumice), batuan, dan lava. Tujuan utama dari

penyelidikan adalah perkiraan letusan; pada saat ini belum ada cara yang akurat untuk

melakukan hal ini, tetapi memperkirakan letusan, seperti halnya memperkirakan gempa

bumi, dapat menyelamatkan banyak jiwa. Seorang ahli vulkanologi mempelajari

pembentukan gunung berapi dan letusannya saat ini serta sejarah letusannya.

ilmu yang mempelajari tentang kegunung apian dan merupakan mata rantai yang tak terpisah

dari geologi.

http://sma.pustakasekolah.com/pengertian-ilmu-geologi.html

http://ptbudie.wordpress.com/2010/12/23/definisi-mineralogi-dan-mineral/

http://perpustakaangeografionline.blogspot.com/2012/05/mineralogi-petrologi-pengenalan.html

http://smart-pustaka.blogspot.com/2011/03/paleontologi.html

http://theotherofmyself.wordpress.com/2011/07/24/geologisejarah-teori/

http://marskrip.blogspot.com/2009/12/pengertian-geofisika.html

http://campuraduk-arale.blogspot.com/2011/05/pengertian-geomorfologi.html

http://kelompokenamgeologiunpad.blogspot.com/2011/10/pengenalan-geologi-teknik.html

http://aryadhani.blogspot.com/2009/05/geologi-foto.html

http://bocahkobam.blogspot.com/2011/06/geologi-struktur.html

http://lingkungangeologi.blogspot.com/

http://vulkanologigeounpad.wordpress.com/2011/10/27/pengertian-vulkanologi/

http://alansileo.blogspot.com/2012/09/letak-geologis-indonesia.html