Pengertian CSR dan Perusahaan Yang Sudah
Menerapkan CSR
Pengertian dari Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa
organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk
tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah
konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena
itu, CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi,
terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya
tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan
atau deviden, melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul
dari keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.
Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan
terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi
dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku
kepentingannya. Dari informasi yang didapat melalui kabar Koran sindo perusahaan peraih
CSR AWARD berjumlah 27 perusahaan sedangkan menurut Kementerian Lingkungan Hidup
(LKH) ada 10 perusahaan yang menerapkan CSR terbaij versi LKH. Berikut dijelaskan
informasi-informasi yang didapat
Tugas 3 Etika Bisnis (Corporate Social Responsibilities)
1.Teori
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi,
khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung
jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen,
karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR
berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana suatu organisasi, terutama
perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan dampaknya dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden,
melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari
keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih panjang.
Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap
tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimisasi dampak
negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingannya.
· Analisa dan Pengembangan
Peraturan pemerintah pada beberapa negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan
sosial semakin tegas, juga standar dan hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas
kewenangan negara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa.
Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan
kebijakan CSR dari Surat perusahaan dalam membuat keputusan investasi mereka, sebuah
praktek yang dikenal sebagai "Investasi bertanggung jawab sosial" (socially responsible
investing).
Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan
"perbuatan baik" (atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for
Humanity atau Ronald McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial
merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali mengeluarkan
uang untuk proyek-proyek komunitas, pemberian beasiswa dan pendirian yayasan sosial.
Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan
(volunteer) dalam mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu
itikad baik di mata komunitas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi
perusahaan serta memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama
triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai
kegiatan sosial di atas.
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas,
namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi
di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi
dan komunitas. CSR bukanlah sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu
perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh
memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) perusahaan,
termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan
antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang
saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.
"Dunia bisnis, selama setengah abad terakhir, telah menjelma menjadi institusi paling
berkuasa di atas planet ini. Institusi yang dominan di masyarakat manapun harus mengambil
tanggung jawab untuk kepentingan bersama....setiap keputusan yang dibuat, setiap tindakan
yang diambil haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut.
Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development
WBCSD) yaitu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara
khusus bergerak di bidang "pembangunan berkelanjutan" (sustainable development) yang
menyatakan bahwa:
" CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak
etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat
atau pun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta
seluruh keluarganya"
2. Studi Kasus
Sindonews.com - Koran Sindo kembali menyelenggarakan malam apresiasi
Corporate Social Responsibility (CSR) Award 2013 di Ballroom Hotel Ritz Charlton,
Lingkar Mega Kuningan, Jakarta, Senin (24/6/2013).
Kegiatan CSR yang dilakukan berbagai perusahaan selama ini telah menginspirasi Koran
Sindo untuk memberikan apresiasi atau penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang
telah mencurahkan perhatian terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat umum.
Mengusung tema "Semangat Baru untuk Indonesia Lebih Baik", Koran Sindo menjalin
kemitraan strategis dengan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat,
Kementerian Sosial, serta Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak.
Acara yang ketiga kali (sejak 2011) ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif untuk
terus menyebarkan semangat sosial dan sinergi bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.
Berikut 27 perusahaan yang mendapatkan apresiasi CSR Award Koran Sindo 2013:
1. PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (Memperbesar Manfaaat Industri bagi Kehidupan
Sosial)
2. Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd (Bantuan Fasilitas Pertanian Tingkatkan Ekonomi
Masyarakat)
3. EMP Malacca Strait & EMP Bentu (Pembudidayaan dan Manfaat Karet)
4. PT Indonesia Power (Diklat Aksara Atasi Ketertinggalan Masyarakat Garut)
5. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri Dukung Program Indonesia Mengajar)
6. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Beasiswa Nusantara Cerdas Bank BRI)
7. PT Askes persero (Bantuan Beasiswa bagi 1000 Pelajar SMA dan 1000 Mahasiswa
Berprestasi di Seluruh Indonesia)
8. PT AIA Financial (Pemeriksaan Kanker Serviks Gratis di Makassar)
9. Inpex Masela (Dari Pertanian Organik hingga Calistung)
10. Total E&P Indonesie (Tanam Sejuta Bakau, Komitmen Hijaukan Delta Mahakam)
11. Badan Operasi Bersama PT Bumi Siak Pusako-Pertamina Hulu (Program LBD Lahirkan
Pengusaha Lokal Sukses)
12. PT Pertamina (Persero) (Sentra Pemberdayaan Tani Optimalkan Produk Lokal Unggulan)
13. JOB Pertamina (Kehadiran JOB P-PEJ Mengubah Wajah Desa Tertinggal)
14. PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (Program Berkelanjutan Ciptakan
Kemandirian Masyarakat)
15. PT Pertamina EP (Pertamina EP Tumbuh Bersama Masyarakat Bunyu)
16. PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ (Berdayakan Anak
Jalanan dengan Pelatihan Keterampilan)
17.Chevron Indonesia (Investasi Sosial melalui Program Pemberdayaan Masyarakat)
18. BP Indonesia (Program Sosial Terpadu Tangguh Tingkatkan Mutu Pendidikan)
19. Premier Oil Natuna Sea BV (Berperan Serta Membangun Masyarakat Kepulauan di
Perbatasan)
20. Kangean Energy Indonesia Ltd (Ekonomi Hijau Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat)
21. ExxonMobil Indonesia (Pinjaman Mikro Berdayakan Perempuan Indonesia)
22. Star Energy (Kembangkan Sekolah Berbasis Technoculture)
23. SKK Migas (Program Bright & Green)
24. PT Pelindo I (Memberikan Bntuan Berupa 1 Unit Ambulance untuk Rumah Sakit Umum
Daerah Dumai)
25. PT Holcim Indonesia Tbk (Sentra Pemberdayaan Tani Optimalkan Produk Lokal
Unggulan)
26. PPM School Of Management (Acara Nonton Bareng dan Diskusi Bersama Film 9
Summers 10 autums dengan 105 Anak Panti Asuhan)
27. BINUS University (Pemberdayaan Bersama Komunitas)
Semakin banyak perusahaan yang peduli terhadap lingkungan di tempat beraktivitas masing-
masing, diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Analisis
CSR (Corporate Social Responsibilities) tentunya aspek yang sangat penting dalam
kegiatan produksi sebuah perusahaan. Tentunya sebagai perusahaan yang baik, kita tidak saja
terpaku pada hal-hal yang bersifat ekonomis semata. Namun sisi non ekonomis pun juga
harus diperhatikan demi kelangsungan kegiatan produksi sebuah perusahaan. CSR pada
umumnya meliputi masalah sekitar lingkungan perusahaan, budaya setempat,
pertanggungjawaban kepada investor dan masih banyak yang lainnya.
Kembali bicara mengenai etika bisnis, perusahaan yang baik tidak hanya mampu
melakukan kegiatan produksi untuk kepentingan perusahaan sendiri namun juga dampak
yang dirasakan lingkungan sekitar perusahaan tersebut. Tentunya jika ada hubungan yang
baik antara perusahaan dengan masyarakat sekitar kegiatan produksi perusahaan tersebut
dapat berjalan lancer. Sebaliknya jika perusahaan tidak memberikan dampak yang baik pada
masyarakat sekitar, bukan tidak mungkin kegiatan produksi nya akan tersendat.
Jika melihat contoh kasus diatas, sebenarnya CSR adalah sebuah tanggung jawab
yang harus dimiliki setiap perusahaan. Tidak terkesan untuk meraih award atau achievement
semata melainkan sebuah kewajiban yang harus dipenuhi setiap perusahaan. Banyak cara
perusahaan mengaplikasikan CSR dalam lingkungan sekitar perusahaan mereka seperti,
membangun infrastruktur (sarana umum) dengan membangun tempat pelatihan dan
pendidikan, pembangunan akses tujuan dengan membangun jalan untuk kemudahan mobilitas
masyarakat sekitar dan masih banyak yang lainnya.
Positifnya dengan adanya award semacam itu dapat melecut setiap perusahaan untuk
bersaing secara sehat dan membuktikan bahwa perusahaan mereka tidak hanya fokus pada
keuntungan perusahaan semata, namun juga dapat membawa dampak baik bagi masyarakat
sekitar perusahaan tersebut.
Penerangan Tenaga Surya untuk Masyarakat Terpencil
Wajo, EnergiToday--Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd (EEES) menggulirkan
program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa penyediaan listrik tenaga surya di
Dusun Loae Desa Mamminasae Kecamatan Gilireng, Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan
selama dua tahun beruturut-turut yakni 2011 dan 2012.
Humas Energy Equity Epic Sengkang, Baso Firman, mengatakan, lokasi tersebut belum
memungkinkan untuk pemasangan listrik karena sangat terpencil. Selain itu kendala lainnya
adalah jarak yang jauh dan jumlah rumah sedikit yaitu hanya 29 rumah. Kondisi ini menjadi
tantangan bagi pemangku kepentingan untuk menyediakan listrik bagi desa-desa ini.
“Sebagai salah satu KKKS, EEES melakukan kegiatan pengembangan masyarakat bersama
program BPMIGAS saat itu (kini SKK Migas) yaitu “Green & Bright” khususnya di lokasi
terdekat kegiatan operasi KKKS, salah satunya dengan menyediakan penerangan. EEES juga
menerima proposal masyarakat Dusun Loae, Desa Mamminasae Kec. Gilireng untuk bantuan
penerangan listrik,” katanya beberapa waktu lalu.
Baso, mengatakan, program Bantuan Solar Cell dilaksanakan di Kecamatan Gilireng
menggunakan dana sebesar Rp197.200.000,- dengan jumlah 25 unit di Desa Mamminasae
pada tahun 2011, dan Rp229.600.000, dengan jumlah 32 unit di desa Alausalo Kecamatan
Gilireng. EEES juga menerima proposal dari masyarakat Dusun Lowae, Desa Mamminasae
Kec. Gilireng untuk penerangan listrik di rumah penduduk.
Kepala Desa Mamminasae, Mattuppuang, mengatakan, warganya sangat berterima kasih
dengan adanya bantuan tersebut. “Sejak jaman nenek moyang, kami belum pernah
menikmati fasilitas listrik. Saya sepertinya tidak percaya kalau warga bisa menikmati
penerangan listrik di dusun Lowae ini, ” katanya.(ks/alf)
Pertamina Salurkan Bantuan Untuk Korban Letusan Gunung Sinabung
Jakarta, EnergiToday--Bantuan senilai Rp100 juta diberikan PT Pertamina untuk
pengungsi korban letusan Gunung Sinabung. Bantuan tersebut disalurkan melalui posko
pengungsi di Gedung Kursus Wanita Kristen (KWK) GBKP Berastagi, Jalan Udara nomor 4
Berastagi, Kabupaten Karo.
Assistant Costumer Relation Pertamina Marketing Operation Region I, Sudarman
menuturkan, bantuan yang diberikan meliputi makanan dan kebutuhan dasar para pengungsi
seperti 100 kotak biskuit dan 150 kotak susu bayi serta perlengkapan mendasar pengungsi
seperti, 1.000 buah masker, 1.000 potong kain sarung dan 1.000 potong selimut.
"Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian Pertamina kepada sesama yang membutuhkan
pertolongan. Juga sebagai program Pertamina yang peduli kepada lingkungan sekitar Bantuan
ini kami harapkan dapat membantu meringankan beban 1190 warga pengungsi yang berada
di pengungsian ini," kata Sudarman di Jakarta seperti dikutip Jumat (20/9/2013).
Terkait distribusi ke daerah terkena dampak bencana letusan Sinabung, Pertamina sudah
menjadikan 10 SPBU yang berada di Tanah Karo, sebagai prioritas pasokan. PT Pertamina
Region I juga mengoptimalkan ketersediaan pasokan BBM dan mengantisipasi berbagai
kemungkinan terkait letusan gunung trsebut.
Mobilitas kendaraan yang tinggi akan berpengaruh pada kebutuhan BBM, selain itu
kemungkinan arus kendaraan dari dan menuju Karo juga akan meningkat. Untuk itu SPBU di
Kabupaten Karo diprioritaskan dalam pendistribusian BBM, termasuk SPBU yang berada di
daerah penyangga, atau daerah tetangga seperti Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten
Dairi.
"Di Karo, ada 10 unit SPBU. Dengan skala prioritas, maka dari keseluruhan SPBU tersebut,
SPBU yang ada di Kecamatan Kabanjahe dan Brastagi menjadi prioritas utama karena
berdekatan dengan lokasi pengungsian dan pusat kota. Sejak Minggu dini hari pasokan sudah
dioptimalkan dari suplai point Terminal BBM Medan Group," katanya.
Kisah Berita Sedih Dari Kampung Baru
Ini adalah sepenggal kisah, bagaimana manajemen sebuah perusahaan harus pontang-
panting menyelamatkan perusahaan dari serbuan massa yang diakibatkan oleh memuncaknya
emosi dari masyarakat yang sebenarnya muaranya adalah akibat kebijakan pemerintah pusat
yang kadang kurang cermat dalam mengambil keputusan yang berlaku untuk jangka panjang.
Adalah PT Energy Equity Epic Sengkang (EEES), pemasok utama LNG, bahan gas
untuk industri pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) atau yang lebih dikenal dengan PT.
Energy Sengkang ke jaringan sistem pembangkit di PLN wilayah Sulselbarat yang
berkedudukan di Kab. Wajo Sulawesi Selatan. Dua perusahaan industri hilir dan hulu ini 100
% sahamnya dikuasai oleh Energy Equty World PTY Ltd, koorporasi bidang ekplorasi energi
yang berkantor pusat di Western Australia.
Perkara bermula dari persoalan Dana Bagi Hasil yang tidak pernah diterima oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo dari hasil produksi PT. EEES dimana perusahaan itu
beroperasi dan mengeksploitasi sumber daya alam gas.
Dengan sebutan daerah penghasil migas, Wajo mestinya sudah mendapat berkah
bagian dari perimbangan keuangan pusat dan daerah, sejak perusahaan itu menghasilkan.
Namun hingga kini tak sepeserpun dana bagi hasil diterima oleh Kabupaten Wajo
karena sebelum 2008, KKKS bersangkutan belum recovery segala biaya, selain itu dengan
harga gas kontrak yang cukup panjang dan harga yang kurang bersaing mengakibatkan
penghasilan pemerintah sebelum pajak lebih kecil daripada pajak yang dibebankan.
Berita sedih terjadi pada 26 April 2010, ujar sebuah sumber dari pihak BPMigas, dan
ketika Energi mengkonfirmasikannya kepada Andi Riyanto Facilities & Engineering
Manager PT. EEES, pengalaman itu dibenarkannya, dimana ia turut menghadapi huru-hara
itu, ujarnya kepada Energi baru-baru ini di Hotel Clarion-Makassar.
Demo ini merupakan akumulasi dari kegeraman pemerintah (Bupati Wajo) karena
tuntutannya untuk mendapatkan bagi hasil migas tak kunjung terwujud. Semangat Bupati
untuk meningkatkan pendapatan daerah memang sangat getol. Targetnya bukan hanya
mendapat dari Pajak, dan CSR saja tapi lebih utamanya bagaimana meningkatkan pendapatan
daerah melalui dana bagi hasil migas dimana dana bagi hasil Wajo selama ini masih nol (0).
Bupati berpikir perusahaan sudah sekian belas tahun beroperasi di wilayahnya tapi kok
daerah tidak mendapat dana perimbangan dari hasil ekploitasi walaupun penjualan gas yang
rutin bahkan pada 10 tahun operasi pertama penjualan produksi terus meningkat.
Sampai pada suatu saat Bupati sempat ‘berang’, dikatakannya jika hanya
mengeksplotasi Wajo ya kami tutup saja.
Kegeraman itu mencuat, permasalahan segera ditangani oleh BPMigas melalui
program sosialisasi UU No. 33 PKPD dan UU 22/2001 tentang Migas yang dihadiri Wakil
Bupati, Dinas Pendapatan maupun Dinas Pertambangan, Staf Ahli Bupati Khusus Bidang
Migas. Di sisi lain Pemkab juga terus berjuang ke DPR, Komisi VII, DPD, Kementrian
Keuangan, BPMigas, Ditjen Migas tetapi sepertinya semua langkah belum menemukan titik
terang. “Akhirnya Energi Equity digoyang,”
Tanggal 26 April perusahaan di demo di lapangan, mereka memberi waktu hingga
batas 29 April 2010 menutut agar semua pihak yang terkait, Depkeu, ESDM, BPMigas
dihadirkan di Lapangan di Kampung Baru untuk menyelesaikan masalah itu. “Kata
mahasiswa yang berorasi ~ kalau tuntutan tidak dipenuhi kami akan duduki dan kami tutup
fasilitas produksi ~” cerita Andi.
Waktu sesingkat itu mustahil bagi EEES dan BPMigas memenuhi tuntutan, pihaknya
minta waktu tetapi teman-teman mahasiswa sudah hilang kepercayaan, mereka minta harus
tanggal 29. Benar saja pada tanggal 29 April fasilitas produksi diduduki kami saat itu masih
beroperasi, jadi yang sedang bekerja tidak boleh off yang di camp tidak boleh naik. Waktu itu
dari BPMigas yang datang dua orang yaitu perwakilan dari BPMigas KalSul dan satu orang
dari BPMigas Pusat.
Tanggal 30 April demo makin keras diiringi ancaman, sampai kemudian pada tanggal
1 Mei (MayDay) ada mobilisasi massa yang terdiri dari para pemburu babi, termasuk warga
dari kecamatan yang berada di luar wilayah operasi EEES. Lucunya kendaraan-kendaraan
pengangkut logistik untuk para demonstran seperti tenda dan lain-lain adalah kendaraan
berplat merah bertuliskan Dinas Sosial.
“Suasana sungguh mencekam, kalau polisi sampai bertindak represif saja bsa-bisa
terjadi bentrok, apalagi jumlah polisi kalah banyak dengan massa demontran. Untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan EEES minta bantuan ke Polwil Bone untuk
melakukan pengamanan, sebanyak 2 kompi Brimob dengan 100-an personil akhirnya datang
setelah massa menduduki fasilitas produksi.
“Tepat pukul 5 pagi, seijin Kepala Pengendalian Operasi BPMigas, karena nyawa
terancam kami diijinkan untuk menutup gasport, pagi jam 05.00 WITA terakhir kami
mobilisasi teman-teman keluar dari in desk plan pakai mobil brimob dan mengevakuasi
pekerja ke tempat yang lebih aman. Imbas dari mandeknya suplai gas menyebabkan
pembangkit tak dapat beroperasi, PLN sebagai pembeli listrik Sengkang kehilangan daya
hingga 195 MW atau kira-kira sepertiga pasokan normal per hari. Pemadaman yang semula
dapat dilokalisasi di lima kabupaten akhirnya melebar ke mana-mana hingga Makassar.
“Gas kami memang 100 persen dibeli IPP jadi pada waktu itu PLN Bakaru sedang
over all, dengan adanya penghentian produksi langsung mengalami defisit 300 Megawatt,
dengan kehilangan daya sebesar itu, jangankan kabupaten di sekitar Makassar di
Makassarnya sendiri saja separoh mati. Wajo pada hari itu semua mati total, biasanya Wajo
itu mati bergilir, tapi hari itu mati seluruhnya 24 jam. Akibat mati lampu sepanjang hari,
masyarakat yang tidak mengetahui adanya aksi demo ke EEES berbondong-bondong ke
kantor Bupati, mereka marah karena kantor dan rumah jabatan bupati tidak mati lampu
karena memang menggunakan genset.
Menginap di Polres
Malam itu juga pukul 11.00, Bupati yang baru tiba dari Jakarta memanggil
Perwakilan EEES dan Perwakilan BPMigas, “Saya ditemani operasi manager dan dua orang
perwakilan BPMigas Pusat datang ke kantor Bupati, hadir pula Kapolres serta beberapa
anggota DPRD untuk negosiasi, bupati menyampaikan semua unek-uneknya. Bahkan karena
ada penyampaian yang kurang berkenan dari BPMigas, Bupati sempat marah sehingga
malam itu kami sempat mau disandera, selanjutnya mengingat kondisi yang kurang kondusif
di kota, bupati menyarankan kami untuk tidak menginap di Sengkang ~Sengkang biasanya
aman tapi malam ini tidak aman saya tidak jamin keamanan kalian kalau menginap di
Sengkang~ begitu kata Bupati. Akhirnya kami menginap di Polres tapi waktu itu ada perintah
dari Jakarta dari Pak Agus Suryono (BPMigas) kepada Kapolres bahwa dua orang itu kan
pejabat negara usahakan keluar dari Sengkang sesegera mungkin, jadi masing-masing
dikawal 2 orang Brimbob ke Makassar langsung kembali ke Jakarta.” tutur Andi.
Itulah pengalaman yang mestinya bisa dijadikan pelajaran bagi pemerintah (pusat)
dalam mengambil sebuah kebijakan, karena salah mengambil kebijakan maka yang dirugikan
adalah bangsa sendiri. Energi AntarNusa/Jose Rizal D
PLN Dapat Pasokan Gas Kepodang dan Kampung Baru
(Jakarta, 29/6) Setelah sekian lama pasokan gas agak tersendat, kini PT PLN (Persero)
boleh kembali bernafas lega. Pasalnya beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap
(PLTGU) mendapat pasokan gas dari beberapa perusahaan pemasok gas. Untuk PLTGU
Tambak Lorok, PLN mendapat pasokan gas dari lapangan kepodang yang dikembangkan
Petronas Carigali (PC) Muriah Ltd. Dan PLTGU Sengkang Ekspansi 120 MW (GT22)
mendapat pasokan gas dari lapangan kampung baru, blok Sengkang, Kabupaten Wajo
Sulawesi Selatan yang dikembangkan Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd.
Penandatanganan Kontrak Jual Beli Gas
Hal ini terbukti dengan ditandatanganinya perjanjian jual beli gas (PJBG) Kepodang
oleh Direktur Utama PLN, Nur Pamudji dan General Manager PC Muriah Ltd., Zainal Anuar
Abdullah juga PJBG lapangan Kampung Baru oleh Dirut PLN Nur Pamudji, dan President
Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd., Andi Riyanto yang keduanya disaksikan Kepala
BP Migas, R. Priyono.
Menurut Nur Pamudji, tambahan gas ini menjadi sangat berarti bagi PLN.”Tidak lama
lagi, pembangkit listrik di Pulau Jawa, tidak akan menggunakan Bahan Bakar Minyak
(BBM). Karena pembangkit di Gresik seluruhnya sudah menggunakan gas, pembangkit
berbahan bakar batubara sudah banyak yang beroperasi, pembangkit di Tambak Lorok
sedang standby yang sebentar lagi akan mendapat pasokan dari gas Kepodang. Harusnya
lapangan ini bukan kepodang namanya, karena kepodang ini merupakan nama burung yang
susah sekali untuk ditangkap karena lompat-lompat. Akhirnya gas Kepodang pun bisa
memasok PLN setelah sekian lama menunggu,” seloroh Nur.
Sementara itu, Kepala BP Migas, R. Priyono, mengatakan dengan ditandatanganinya
PJBG ini membuktikan komitmen BP Migas untuk memberikan gasnya kepada PLN. “Kita
mengetahui, PLN merupakan tulang punggung perekonomian bangsa ini dari sisi
elektrifikasi. Kalau elektrifikasi menyebar ke seluruh penjuru tanah air, maka perekonomian
pun akan tumbuh dengan sendirinya,” kata Priyono.
Rencananya, pasokan gas dari lapangan kepodang akan mulai efektif 30 bulan setelah
PJBG ini ditandatangani yaitu sekitar akhir tahun 2014. PJBG Kepodang ini berlaku selama
12 tahun dengan harga US $ 4,61 / MMBTU dan eskalasi 8,6 % per tahun juga ditambah
biaya pengangkutan dari well head sampai ke pusat listrik Tambak Lorok. Gas dari Kepodang
akan memasok gas pembangkit sebesar 116 BBTU/ hari atau total volume sekitar 487.200
BBTU.
Sedangkan untuk pasokan gas dari lapangan Kampung Baru akan mulai efektif sejak
GT 22 disiapkan atau sekitar Desember 2012. PJBG Kampung Baru ini berlaku selama 11
tahun dengan harga US $ 3,50 / MMBTU dan eskalasi 3 % per tahun. Gas dari Kampung
Baru akan memasok gas pembangkit sebesar 15 BBTU/ hari atau total volume sekitar 51.945
BBTU.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan- Bantuan Fasilitas Pertanian Tingkatkan Ekonomi
Masyarakat
Komitmen EnergyEquity Epic Sengkang,Pty.Ltd (EEES) untuk berpartisipasi
membangun dan meningkatkan derajat kehidupan masyarakat di sekitar areal operasi
diwujudkan melalui berbagai kegiatan yang tercakup dalam program tanggung jawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility/CSR).
Pada 2011,EEES menyalurkan dana CSR senilai Rp2.380.956.900 yang terbagi dalam
enam bidang kegiatan, yakni ekonomi,kesehatan,pendidikan, lingkungan hidup,fasilitas
umum dan fasilitas sosial, serta bantuan permodalan. Enam bidang kegiatan tersebut
diselenggarakan di sekitar lapangan gas Kampung Baru,Kecamatan Gilireng, Kabupaten
Wajo,SulawesiSelatan, yang menjadi wilayah operasi EEES.
Dari enam bidang kegiatan yang diselenggarakan,pemberian fasilitas pertanian di sektor
ekonomi dan bantuan permodalan untuk usaha kecil menengah melalui koperasi simpan
pinjam (KSP) dipandang palingcepatmenunjukkanhasil nyata bagi masyarakat. Untuk
pemberian fasilitas pertanian,EEES mengalokasikan dana Rp309.105.000 yang diwujudkan
dalam bentuk bantuan satu unit traktor tangan (hand tractor) di Desa Mamminasae, satu unit
mesin perontok padi,satu unit pompa air 3,5 inc,satu unit mesin rumput, satu unit traktor
tangan, dan satu unit mesin perontok jagung di Desa Arajang, dan satu unit mesin pompa air
6 inchi serta 50 batang pipa paralon 6 inchi di Kelurahan Gilireng, Kecamatan Gilireng.
Selain fasilitas pertanian, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, EEES juga
menyerahkan bantuan 24 ekor sapi ditambah dengan tenaga pendamping (dokter hewan)
untuk Desa Poleonro dan Desa Alausalo,Kecamatan Gilireng serta di Kelurahan Macanang,
Kecamatan Majauleng. Adapun untuk membantu modal pada pengusaha kecil dan menengah,
EEES menggulirkan bantuan permodalan kepada KSP Sejahterah plus pendampingan dari
Kecamatan Gilireng. Berbagai program bantuan ini direspons sangat positif oleh masyarakat.
”Bantuan fasilitas pertanian terutama pompanisasi sangat bermanfaat bagi kami, para petani.
Dengan bantuan itu, alhamdulillah panen dalam beberapa musim tanam dapat meningkat,”
kata Ketua Kelompok Tani Lakalibue Binaan EEES, Pandu, yang mendapatkan bantuan
pompanisasi dari program CSR. Pengelola Kelompok Simpan Pinjam Sejahterah, Andi
Bunga Majang mengakui bantuan permodalan di KSP Sejahterah yang juga merupakan
binaan EEES berperan besar meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Dengan bantuan
permodalan tersebut,para anggota dapat menggerakkan usaha rumahan di Kecamatan
Gilireng.
”Para anggota sangat terbantu dengan adanya dana pinjaman tersebut. Betapa tidak,
dibandingkan dengan KSP swasta lainnya, bunga untuk KSP Sejahterah sangat rendah dan
dapat dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah,” kata Andi. Hal senada diungkapkan
anggota KSP Sejahterah, Hali. Dia mengatakan, bantuan permodalan dari EEES yang
disalurkan melalui KSP terhitung cukup ringan.”Saya ambil modalRp2jutauntukjangkawaktu
10 bulan. Setiap bulannya saya hanya membayar angsuran Rp225.000. Ini sangat membantu
karena di koperasi lain kena bunga tinggi,”katanya.
Di bidang kesehatan, EEES berkomitmen mendorong peningkatan derajat kesehatan
masyarakat melalui pemberian biaya operasional untuk lima posyandu di Kelurahan Gilireng,
pemberian insentif kader posyandu, bantuan makanan tambahan untuk balita Berat Badan
Bawah Garis Merah dari keluarga kurang mampu, dan pengadaan jamban keluarga dengan
bekerja sama dengan dinas kesehatan Kabupaten Wajo.Nilai total dana yang dikucurkan
untuk bidang ini mencapai Rp202.843.700. Untuk bidang fasilitas umum dan fasilitas
sosial,EEES terfokus pada masyarakat di Kelurahan Gilireng dan masyarakat di lokasi jalur
pipa/ sumur gas.
Kegiatan yang diselenggarakan meliputi pemberian bantuan renovasi masjid, pengadaan air
bersih untuk masjid,kantor,dan masyarakat luas,bantuan perbaikan sumur air bersih di
Macanang, Kecamatan Majauleng, serta pengadaan lampu jalan di 55 titik Kecamatan
Gilireng dan tujuh titik di Kelurahan Macanang. EEES juga memberi perhatian kepada
wilayah terpencil, yakni Dusun Loae,Desa Mamminasae dengan mewujudkan listrik tenaga
surya. Nilai total dana yang dikucurkan untuk bidang ini mencapai Rp820.019.750.
Sementara di bidang pendidikan, EEES merealisasikan dana CSR sebesar Rp393.187.950
yang direalisasikan dalam bentuk pemberian beasiswa teladan dan prestasi, beasiswa juara
kelas, beasiswa kurang mampu,workshopuntuk kepala sekolah SD-SMK dan pengawas se-
Kecamatan Gilireng. Dilaksanakan juga program magang untuk siswa SMK, perguruan tinggi
dan instansi pendidikan lainnya. Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Gilireng Anas
A Tjukke mengatakan, banyak manfaat diperoleh dari program CSR EEES, di antaranya
membantu orang tua siswa yang kurang mampu dan menekan angka putus sekolah (drop
out/DO).
”Adanya dana bantuan dari EEES membuat siswa terbantu menanggung biaya sekolahnya.
Siswa juga semakin termotivasi utuk belajar karena ada program beasiswa,” kata Anas.
Kendati demikian, dia berharap ke depannya program CSR EEES juga menyentuh perbaikan
nasib guru. ”Kami berharap insentif tidak sekadar untuk siswa, melainkan juga guru,”
katanya. Tidak ketinggalan, EEES juga menunjukkan komitmennya di bidang lingkungan
hidup dengan menyerahkan bantuan 5.000 bibit mahoni dan 1.000 bibit mangga di Desa
Paselloreng.
Nilai total realisasi bantuan ini mencapai Rp24.750.000. Di luar itu, EEES juga menggelar
kegiatan kehumasan berupa sponsorship untuk kegiatan-kegiatan yang diadakan stakeholders,
pemuda atau mahasiswa, pelatihan wartawan , training stakeholders (pemerintah kecamatan
dan desa), dan donasi bencana alam dengan total realisasi program kehumasan
Rp630.956.900. Admin Supervisor EEES Andi Gustina mengatakan,program CSR disusun
secara partisipatif dengan melibatkan stakeholders.
Penyusunan program yang dilakukan setiap setengah tahun ini, para stakeholders bisa
memberikan usulan yang nantinya akan diseleksi lagi dengan melihat skala prioritas mulai
tingkat desa, kecamatan, sampai kabupaten. Program-program yang telah dilaksanakan dan
akan dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang diawali dengan kegiatan Studi Pemetaan
Sosial di wilayah binaan EEES, yaitu di Kecamatan Gilireng, di mana telah berhasil disusun
masterplan rencana strategi program CSR 2011-2015.
Andi Gustina menjelaskan, studi pemetaan ini dilakukan oleh Institut Pengembangan
Masyarakat (IPM) Universitas Nasional Jakarta pada 2010. ”Proses penyusunan program
juga berdasarkan penggalian gagasan yang dilakukan ke desa-desa untuk mendapatkan
usulan-usulan program yang yang dibutuhkan oleh masyarakat.Kegiatan ini kami lakukan
bersama Pemerintah Kecamatan Gilireng. Usulan program ini lantas kami koordinasikan
dengan Pemerintah Kabupaten Wajo,dalam hal ini instansi terkait guna menyelaraskan
program pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih,” paparnya.
Andi Gustina menegaskan, tujuan program CSR harus sejalan dengan program pemerintah.
Khusus untuk ekonomi pertanian sengaja di prioritaskan untuk menyejahterahkan masyarakat
karena potensi Kecamatan Gilireng di bidang pertanian.”Kami harapkan dengan kegiatan
CSR ini bisa membantu peningkatan ekonomi masyarakat,” pungkasnya
Tanggapan :
Dari contoh kasus diatas, dapat dilihat bahwa pihak EEES, sangat membantu
pekonomian masyarakat bawah. Komitmen EnergyEquity Epic Sengkang,Pty.Ltd (EEES)
untuk berpartisipasi membangun dan meningkatkan derajat kehidupan masyarakat di sekitar
areal operasi diwujudkan melalui berbagai kegiatan yang tercakup dalam program tanggung
jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).
Pada 2011,EEES menyalurkan dana CSR senilai Rp2.380.956.900 yang terbagi dalam
enam bidang kegiatan, yakni ekonomi,kesehatan,pendidikan, lingkungan hidup,fasilitas
umum dan fasilitas sosial, serta bantuan permodalan. Enam bidang kegiatan tersebut
diselenggarakan di sekitar lapangan gas Kampung Baru,Kecamatan Gilireng, Kabupaten
Wajo,SulawesiSelatan, yang menjadi wilayah operasi EEES.
Kegiatan meningkatkan taraf hidup masyarakat ini patut ditiru oleh pemerintah.
Karena cara dianggap sangat efektif. Contohnya saja, bantuan permodalan dari EEES yang
disalurkan melalui KSP terhitung cukup ringan dengan bunga yang tidak terlalu besar. Jadi,
dapat membantu perekonomian masyarakat.
Andi Gustina menegaskan, tujuan program CSR harus sejalan dengan program
pemerintah. Khusus untuk ekonomi pertanian sengaja di prioritaskan untuk
menyejahterahkan masyarakat karena potensi Kecamatan Gilireng di bidang pertanian.