Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSIBAHAN BAKAR REAKTOR DAYA
Tri Yulianto
ABSTRAK
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI BAHAN BAKAR REAKTOR DAYA.
Kegiatan pengembangan teknologi produksi bahan bakar reaktor daya ditujukan gunamendukung Landmark BATAN bidang Energi. Mengingat kemampuan fasilitas di PTBNsa at ini, kegiatan pengembangan terutama ditujukan guna menguasai basics teknologiproduksi bahan bakar PHWR (Candu), termasuk menguasai teknik pembuatan pinbahan bakar uji untuk di uji iradiasi di PRTF RSG-GAS. Pengembangan meliputiteknologi peletisasi, teknologi pembuatan komponen dan perakitan. Permasalahanutama dalam pembuatan pelet sinter adalah penetapan parameter proses peletisasiyang optimal. Kualitas pelet sinter sangat ditentukan oleh besarnya tekananpengompakan, komposisi dan jenis aditif, suhu sinter, waktu sinter dan lain-lain. Selainitu, penetapan parameter perakitan (pelasan, brazing) yang optimal juga merupakan halyang penting karena keterkaitannya dengan kinerja dan keselamatan iradiasi bahanbakarPemahaman proses produksi bahan bakar akan memberikan informasi yangberguna untuk mendapatkan kondisi proses produksi yang optimal. Kegiatanpengembangan produksi bahan bakar reaktor daya yang dilakukan meliputi pembuatanpelet mentah bahan bakar PHWR Cirene dari serbuk awal yang telah direduksi danpembuatan prototipe pin uji bahan bakar PWR.
PENDAHULUAN
Tugas pokok dan fungsi Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir adalah melaksanakanpengembangan teknologi bahan bakar nuklir melalui pelaksanaan pengembangan teknologi produksibahan bakar nuklir. Pada saat ini, kegiatan pengembangan tersebut ditujukan guna mendukung danmensukseskan landmark BATAN bidang energi, yaitu berfungsinya science and technology basebidang energi nuklir pada tahun 2010 dan PLTN pertama beroperasi (dalam sistem jaringan listrikJawa-Bali) pad a tahun 2016.
Kegiatan pengembangan teknologi produksi bahan bakar reaktor daya ditujukan gunamendukung Landmark BAT AN bidang Energi. Mengingat kemampuan fasilitas di PTBN saat ini,kegiatan pengembangan terutama ditujukan guna menguasai basic teknologi produksi bahan bakarPHWR (Cirene), termasuk menguasai teknik pembuatan pin bahan bakar uji PWR untuk di ujiiradiasi di PRTF RSG-GAS
Bahan bakar nuklir yang paling banyak digunakan saat ini adalah U02, terutama padareaktor yang menggunkan air atau air berat sebagai moderator/pendingin. Umumnya U02 yangdigunakan dalam bentuk padatan berupa pelet silinder .
Pelet U02 dibuat dengan proses metalurgi serbuk diawali dengan pengompakan awal,kemudian digerus dan seterusnya diayak sehingga diperoleh berbagai ukuran serbuk. Dengandistribusi ukuran serbuk tertentu, dilakukan proses pengompakan akhir. Untuk serbuk yang mamputekan bisa langsung dilakukan pengompakkan akhir tanpa melalui proses awal. Pelet tersebutkemudian disinter untuk memperoleh densitas pelet yang sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Kualitas pelet U02 sinter sangat ditentukan oleh kerapatan dan kekuatan mekanik pelet mentah yang
dihasilkan pada proses pengompakan . Alat kompaksi yang ada mampu dioperasikan untuk
memfabrikasi satu pelet dengan satu set parameter dan dapat juga dioperasikan untuk
542
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561
memproduksi pelet dengan kapasitas produksi 8 sampai dengan 10 pelet per menit dengan satu setparameter pengompakkan. Kemampuan alat kompaksi dalam memproduksi pelet mentah sangatmenentukan variasi panjang. LID dan densitas pelet yang dihasilkan.
Proses pembuatan pelet merupakan satu tahapan pad a proses didalam fabrikasi elemenbakar nuklir untuk bahan bakar reaktor daya jenis LWR maupun HWR. Proses pembuatan pelet ataupeletisasi di IEBE nenggunakan teknik pengompakan dingin terhadap serbuk U02 yang dilanjutkandengan sintering. Tujuan dari proses peletisasi adalah untuk mendapatkan kualitas pelet U02 yangmemenuhi persyaratan untuk operasi suatu reaktor daya.
Kegiatan peletisasi sebelumnya dengan menggunakan serbuk U02 yang ada (produksiCameco) memberikan hasil yang cukup baik pad a kualitas pelet sinter untuk pelet tipe PWR. Tetapiuntuk pembuatan pelet sinter tipe PHWR terutama Cirene belum baik karena masih banyak hasilpelet sinter yang retak. Hal tersebut diduga karena tingginya O/U ratio pada serbuk awal sehinggapada porses sinter juga diikuti proses reduksi cukup berarti untuk mencapai O/U ratio mendekati 2sehingga pelet mengalami retak setelah proses sinter. Untuk mengatasi hal tersebut pada penelitianini untuk pembuatan pelet elemen bakar PHWR Cirene dilakukan reduksi terlebih dahulu terhadapserbuk awal baru kemudian dilakukan proses peletisasi.
Kegiatan lain yang dilakukan dalam rangka mewujudkan berkas elemen bakar Cirene adalahpembuatan komponen yang meliputi pembuatan end cap, penyiapan kelongsong dan pembuatanend plate.
Kegiatan ini diawali dengan reduksi terhadap serbuk awal dan serbuk awal yang telahdigranulasi. Kedua macam serbuk dilakukan proses pengompakan dingin untuk mendaptkandensitas green pel/et antara 5 - 6 gram /mL.Untuk pembuatan komponen diawali denganpemotongan batang, kelongsong dan pelat zircaloy baru kemudian dibentuk sesuai dengan gambardesain elemen bakar PHWR Cirene
Selain melakukan penelitian dan pengembangan bahan bakar PHWR di IEBE jugamengembangkan keahlian untuk dapat membuat pin bakar uji PWR . Bahan bakar yang dibuat inimengikuti gambar pin bahan bakar uji yang disesuaikan dengan PRTF RSG-GAS. Pin bahan bakaruji bentuknya cukup sederhana, sebagai bahan konstruksinya ( kelongsong dan tutup) memakaibahan khusus zirconium al/oy atau zircaloy. Zircaloy yang digunakan adalah jenis zircaloy-4. Bahanini mempunyai sifat penyerapan neutron yang rendah dengan sifat-sifat mekanis, fisis dan korosiyangn cukup baik. Bahan bakar yang dipakai adalah uranium alam produksi Cameco yang dibuatdalam bentuk pelet U02 silindris. Kerumitan proses perakitan pin bahan bakar uji timbul karenapemakaian bahan zircaloy sebagai bahan konstruksinya. Zircaloy pad a temperatur tinggi sangatmudah bereaksi dengan gas sekeliling, seperti oksigen, juga nitrogen dan hidrogen sertasenyawanya. Sedangkan pada proses perakitan dipakai cara las, dengan adanya reaksi tersebutakan mengakibatkan penurunan kekuatan mekanis dan korosi pad a daerah las. Pada kegiatan initelah dibuat 1 buah prototipe pin uji bahan bakar PWR yang dirakit dengan cara pengelasanmenggunakan tenik las TIG .
TAT A KERJA
1. Pembuatan pelet dan komponen bahan bakar PHWR Cirene
Tahapan reduksi serbuk awal
Proses diawali pencampuran serbuk dengan bahan pelumas :Zn stearat) sebanyak 4%berat, pengompakan awal dengan gaya tekan sebesar 2 ton, penghancuran pelet hasil kompakanawal, granulasi dan pengayakan. Serbuk U02 hasil ayakan dari granulasi yang lolos 800 mikron dantertahan 150 mikron direduksi dengan gas hidrogen pada suhu 8000 selama 3 jam bersama samadengan serbuk awal.
543
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561
Tahapan pengompakkan
Tehadap kedua macam serbuk hasil reduksi dilakukan proses peletisasi untuk menghasilkanpelet mentah (green pellet). Untuk serbuk yang telah digranulasi dikompakkan langsung denganmesin final press, sedangkan untuk serbuk yang belum digranulasi dilakukan proses pengompakkanawal, pemecahan, granulasi, pengayakan dan selanjutnya dilakukan pengompakkan akhir. Proseskakrakterisasi terhadap pelet mentah meliputi pengukuran tinggi, diameter dan densitas. Gaya tekanyang digunakan untuk proses pengompakan sebesar 6 ton dengan diameter dinding dies 23 mm.
Tahapan pembuatan komponen (penyiapan kelongsong, pembuatan and cap dan end plate)
Pembuatan komponen elemen bakar Cirene yang dilakukan pada kegiatan ini juga diawalidengan karkterisasi terhadap bahan kelongsong dan tutup yang sebagian telah dilakukan padatahun sebelumnya. Kelongsong dipotong sesuai dengan ukuran yang telah dipersyaratkan,kemudian dilakukan uji kekasaran terhapadap permukaan kelongsong. End cap dibuat dari batangzirkaloy 2 dengan mesin bubut yang menggunakan special tool. Selanjutnya dilakukan pengukuranterhadap dimensi tutup ujung. End plate dibuat dari pelat zircaloy 2 dengan menggunakan mesinmilling sesuai dengan gambar desain elemen bakar PHWR Cirene.
2. Pembuatan prototipe pin uji bahan bakar PWR
Tahapan pembuatan pelet sinter bahan bakar PWR
Kegiatan penelitian ini menggunakan serbuk UOz alam yang berasal dari CAMECO,Canada Sejumlah serbuk diambil dari drum penyimpan serbuk UOz . Serbuk UOz awal ditambahdengan Zn stearat sebanyak 0,4% berat kemudian dicampur dengan alat pencampur selama 15menit . Hasil pencampuran tersebut dikompakkan langsung dengan mesin pres (ME-21).Pengompakkan dilakukan secara automatik dengan satu set parameter untuk memproduksi 200pelet mentah. Gaya tekanan pengompakkan yang digunakan sebesar tekanan sebesar 4 ton dengandiameter dies 11 mm. Pelet mentah hasil pengompakkan setelah diukur dimensi dan berat kemudiandilakukan proses sintering dengan kondisi sintering : laju pemanasan 250°C/jam dengan atmosfir gasNz sampai temperatur 600°C atmosfir diganti dengan gas Hz dan pemanasan dilanjutkan dengan laju250o/jam sampai suhu 17000C dan temperatur ditahan selama 4 jam. Proses pendinginan dilakukandengan laju 150°C/jam sampai temperatur 600°C atmosfir diganti dengan gas Nz kemudianpendinginan dilanjutkan sampai suhu kamar. Pelet sinter yang dihasilkan dilakukan pengukuran /karakterisasi yang meliputi : dimensi, berat, densitas, O/U ratio, kandungan pengotor, total uranium,kandungan air dan metalografi.
Tahapan pembuatan komponen dan perakitan pin bahan bakar uji PWR
Proses penyiapan komponen yang meliputi penyiapan kelongsong dan pembuatan tutupujung dilakukan di PTNBR sedangkan karakterisasi bahan kelongsong dan tutup dilakukan di PTBN .
Proses perakitan yang meliputi pengisian pelet ke dalam kelongsong dan pengelasan tutupkelongsong dilakukan di PTNBR.
544
ISSN 0854 - 5561
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
Pelet mentah dan komponen elemen bakar PHWR Cirene
Proses reduksi serbuk U02 awal dengan O/U ratio 2,6 memberikan hasil O/U ratio 2,04
(batasan O/U ratio: 2,00 - 2,13 ).
Pengompakkan terhadap kedua macam serbuk memberikan hasil seperti tabel berikut :
Tabel1. Dimensi, berat dan densitas pelet mentah bahan bakar PHWR Cirene hasil reduksi serbukawal (dengan perlakuan granulasi setelah reduksi)
DiameterTinggi, Densitas.
No,mmmmBerat, qramUDGram/mL
1. 2.342.36857.91331.015.7247
2. 2.342.36357.67321.015.7147
3. 2.342.37458.02601.015.7220
4. 2.342.40358.88581.035.7355
5. 2.342.38858.48961.025.7345
6. 2.342.39058.38351.025.7193
7. 2.342.41159.06991.035.7350
8. 2.342.37457.88201.015.7087
9. 2.342.42158.71221.035.6766
10 2.342.36255.40961.015.4928
11 2.342.39858.80441.025.7412
12 2.342.40158.93481.035.7451
Rata- rata2.342.3958.18201.025.742
545
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561
Tabel 2. Dimensi, berat dan densitas pelet mentah bahan bakar PHWR Cirene hasil reduksi serbukawal (dengan perlakuan granulasi sebelum reduksi)
DiameterTinggi, Densitas.No
,mmmmBerat, gramLIDGram/ml
1.
2.342.5670.46161.106.4503
2.
2.342.5664.86081.095.9517
3.
2.342.4263.93101.046.1944
4.
2.342.4063.79561.036.2245
5.
2.342.4765.89221.066.2540
6.
2.342.3964.86051.026.3513
7.
2.342.4765.68311.066.2477
8.
2.342.4063.87341.036.2567
9.
2.342.4663.4125- 1.056.0483
10.
2.342.4164.27031.036.2508
11.
2.342.3561.97421.006.2070
12.
2.342.4163.92951.036.2310
13.
2.342.4163.76031.036.2070
14.
2.342.3963.01441.026.2047Rata- rata
2.342.4464.55141.046.2200
8
7.5__ Dengan perlakuan granulasi sebelum reduksi
__ Dengan perlakuan granulasi setelah reduksi7
~ 6.5
E~CI
6•
•<n I ••C'CS
~ 5.5<::C1IC
5
4.5
4
•
2· 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nomor pelet mentah
Gambar 1. Hubungan antara nom or pelet dan densitas pelet mentah
Dari Tabel 1, Tabel 2 dan Gambar 1 terlihat bahwa serbuk U02 awal dengan perlakukan granulasisebelum proses reduksi memberikan hasil densitas pelet mentah yang lebih tinggi dibanding denganserbuk yang mengalami perlakuan granulasi setelah reduksi.
546
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
Gambar 2. Pelet mentah bahan bakar PHWR Cirene .
Komponen elemen bakar PHWR Cirene
Hasil pengerjaan mekanik yang berupa pembubutan terhadap benda kerja zircaloy-2 diperolehkelongsong sebanyak 20 buah , end cap sebanyak 40 buah dan end plate sebanyak 5 buah sepertiterlihat pad a gambar 3, 4 dan 5.
Gambar 3. Kelongsong bahan bakar PHWR Cirene
Gambar 4. End cap Bahan bakar PHWR Cirene
547
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
Gambar 5. End patte Bahan Bakar PHWR Cirene
ISSN 0854 - 5561
Prototipee pin uji bahan bakar PWR
Pelet sinter PWR
Pengompakan serbuk awal Cameco menghasilkan 200 pelet mentah yang kemudian disinter denganparameter sintering : I aju pemanasan 250°C per jam, temperatur sintering 17000C, waktu sintering4 jam, laju pendinginan 150° per jam dan atmosfir gas hidrogen.
Dari 200 pelet sinter yang dihasilkan secara visual rata-rata bagus dan dan terdapat 2 pelet yangretak . Dari 200 pelet tersebut diambil 108 pelet dan dilakukan pencucian dan pengeringanselanjutnya dibagi menjadi 3 bagian untuk persiapan pengisian 3 pin uji bahan bakar PWR(masingmasing 36 pelet). Karakter pelet untuk 3 pin uji tersebut dapat dilihat pada Tabel 3, 4 dan 5.
Tabel 3. Dimensi, berat dan densitas pelet sinter bahan bakar PWR (PIN 1)
DiameterTinggi, Densitas.No
,mmmmBerat, qramLIDGram/ml
2
8.949.005.88351.0110.4118
7
8.939.125.95131.0210.4320
9
8.979.286.09841.0310.3966
11
8.989.286.09181.0310.3622
12
8.919.005.86171.0110.4431
19
8.989.196.00751.0210.3189
21
8.939.015.82861.0110.3417
22
8.949.025.82211.0110.2803
25
9.019.336.10431.0410.2592
26
8.999.165.94491.0210.2372
27
8.999.266.05391.0310.3047
:::>1
8.969.236.08051.0310.4533
35
9.019.306.11071.0310.3107
44
8.939.105.95321.0210.4505
45
9.039.366.16461.0410.2817
52
8.858.595.44070.9710.2939
54
8.969.005.83611.0010.2972
56
8.969.055.86491.0110.2755
548
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
598.979.125.94201.0210.3153
60
8.919.005.82431.0110.3765
66
8.779.686.07201.1010.3814
69
8.769.545.90671.0910.2704
74
8.789.676.05111.1010.3407
87
8.789.645.98901.1010.2586
95
8.779.666.01391.1010.3034
96
8.839.886.22021.1210.2785
103
8.819.726.09031.1010.2837
110
8.889.335.99931.0510.3878
124
8.889.436.06701.0610.3858
125
8.969.616.23011.0710.2946
136
8.919.496.11781.0710.3444
154
8.869.235.85691.0410.2974
164
8.929.486.14051.0610.3627
172
8.959.506.14891.0610.3011
177
8.919.456.08361.0610.3224
181
8.929.556.18581.0710.3626
Rata-rata
8.919.316.00111.0410.3338
Tabel 4. Dimensi, berat dan densitas pelet sinter bahan bakar PWR (PIN 2)
DiameterTinggi, Densitas.No
,mmmmBerat, qramUDGram/mL
24
8.938.975.75691.0010.2524
178
8.919.606.23301.0810.4262
196
8.889.386.02061.0610.3769
169
8.889.356.01051.0510.3927
123
8.899.506.14361.0710.4238
148
8.889.255.93221.0410.3604
124
8.879.335.96121.0510.3529
171
8.889.366.02601.0510.4084
187
8.919.546.17331.0710.3835
197
8.919.506.14531.0710.3799
127
8.939.586.24991.0710.4138
139
8.939.536.19731.0710.3959
138
8.929.516.18171.0710.4071
175
8.889.436.08251.0610.4202
199
8.959.706.32691.0810.3730
131
8.929.516.17931.0710.4108
134
8.959.546.17171.0710.2806
166
8.949.576.23881.0710.3907
549
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561
1228.899.396.02301.0610.3311
198
8.899.446.08631.0610.3922
159
8.939.636.56891.0810.8967
135
8.889.396.02381.0610.3636
184
8.919.516.17021.0710.4188
150
8.919.356.05991.0510.4077
194
8.879.436.07681.0610.4261
189
8.899.456.10071.0610.41359
180
8.889.355.99451.0510.36506
130
8.979.796.42541.0910.39886
160
8.929.456.13691.0610.39724
137
8.929.556.19721.0710.38946
185
8.999.836.4781.0910.3872
161
8.889.376.0391.0610.41972
152
8.869.295.91821.0510.33801
151
8.909.376.05521.0510.38518
144
8.919.356.04691.0510.37758
191
8.919.576.2081.0710.40914
Rata-rata
8.919.466.12891.0610.3991
Tabel 5. Dimensi, berat dan densitas pelet sinter bahan bakar PWR (PIN 3)
DiameterTinggi, Densitas.No
,mmmmBerat, qramLIDGram/mL
109
8.949.606.25551.0710.5185
73
8.789.626.0331.1010.5165
72
8.789.405.88041.0710.4939
89
8.769.555.951.0910.4893
83
9.019.326.16291.0310.5268
102
8.749.615.98051.1010.5169
29
8.939.085.89751.0210.5244
18
9.039.246.14441.0210.5319
94
8.779.676.06191.1010.5277
90
8.779.626.00061.1010.4681
34
8.959.105.92381.0210.4920
20
8.959.175.99661.0210.5388
106
8.929.546.20911.0710.5628
105
8.909.446.10021.0610.5369
71
8.789.676.05491.1010.4913
55
8.959.155.98081.0210.5502
108
8.919.506.14811.0710.5276
115
8.919.486.13441.0610.5186
119
8.889.416.05051.0610.5327
550
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
808.809.365.92081.0610.5467
68
8.889.816.33661.1010.5669
15
8.938.955.79511.0010.4940
18
8.989.356.14781.0410.5299
118
8.859.235.8851.0410.5112
41
8.949.095.92931.0210.5453
99
8.759.615.99561.1010.5353
63
8.938.975.82111.0010.5093
16
8.928.895.73211.0010.4828
79
8.669.305.67911.0710.5355
126
8.899.446.10271.0610.5572
111
8.889.416.06461.0610.5573
65
8.969.135.96591.0210.5155
146
8.879.225.90221.0410.5214
183
8.969.746.3821.0910.5271
133
8.929.536.19151.0710.5361
165
8.909.486.12751.0710.5468
Rata-rata
8.889.386.02621.0610.5245
Tabel 6. Karakter pelet U02 sinter
No. Karakterisasi Hasil PengukuranBatas yangditerima1
Penentuan ratio O/U 2.00182.0152
Penentuan kadar C dan N ttd3
Pengujian metalografi (grain 6,9 IJm5 - 25IJmsize) 4
Penentuan kekasaran 0,186 - 0,2161Jm<1.2 IJmpermukaan pelet 5
Penentuan kadar air 0.003 %6
Penentuan total U 88,134 %7
Penentuan impuritas ppmppm (max.)AI
ttd50B
ttd0.6Ca
21.550Cr
22100Cu
0.675120Cd
ttd0.5Fe
41100Mn
ttd10
Mg8.40550
Nittd75
Dy
ttd0.15Gd
ttd0.1Si
ttd60
551
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
Gambar 6. Pelet sinter bahan bakar PWR
ISSN 0854 - 5561
Bahan zircaloy-4
Bahan zircaloy-4 yang harus disediakan berbentuk batang pipa untuk kelongsong dan batanganuntuk tutup. Bahan dikarakterisasi terlebih dahulu. Adapun karakterisasi yang bisa dilakukan meliputipengukuran konsentrasi bahan pemadu. impuritas dan sifat mekanik .
Hasil pengukuran konsentrasi bahan pemadu dan impuritas adalah
Unsur Konsentrasi pengukuran
Pemadu
% berat
Sn
2.1164
CR
0.1981
Impuritas
ppmMn
48.8701
Ti
118.0544
W
98.4639
Cd
0.3474
Mo
98.6812
Co
98.3127
Si
220.4832
Cu
41.1025
AI
131.7978
Sifat mekanik dan orentasi untuk kelongsong yang diukur adalah :
Karakterisasi Hasil pengukuran
UTS
559.58 N/mrrJ2-
Elongation
22.09%
YS
420.00 N/mm2
Prototipe pin uji bahan bakar PWR
Untuk memperoleh prototipee pin uji bahan bakar PWR (PIN 1). pelet sinter yang sudah disiapkansebanyak 36 pelet dengan berat total 218 gram dimasukkan kedalam kelongsong dan kedua
552
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ujungnya ditutup selanjutnya dilakukan pengelasan terhadap kedua tutup ujungnya dengan las TIG.Parameter las TIG yang digunakan untuk melakukan proses pengelasan PIN 1 adalah sebagaiberikut :
Kondisi pola arus las dan waktu pelasan
Arus dan Waktu Pelasan
No
DelayTingkat ITingkat IITingkat IIITingkat IVDown
Slope
RPM(detik)
(Amp/ detik)( Amp/detik)(Amp/detik)(Amp/detik)(detik)
P1
1 37/2 37/336/335/357,5
P2
1 35/2 34/333/332/357,5
P3
3 37/3 36/333/332/337,5
Keterangan :P1.: Pelasan Plug 1. P2 : Pelasan Plug 2, P3: Pelasan Lubang
Gambar 7. Tutup bawah, kelongsong dan tutup atas pin uji bahan bakar PWR
Gambar 8. Prototipe pin uji bahan bakar PWR
KESIMPULAN
Prosas reduksi memberikan hasil O/U ratio 2,04 yang masuk dalam batasan persyaratan serbukUO 2 (batasan O/U ratio: 2,00 - 2,13 ).
Dari hasil pengompakkan serbuk hasil reduksi telah diperoleh 26 pelet mentah dengan rincian :
12 pelet mentah dari serbuk dengan perlakukan granulasi setelah reduksi yang mempunyaidensitas rata-rata 5,7042 g/ml .dan 14 pelet mentah
- pelet mentah dari serbuk dengan perlakukan granulasi sebelum reduksi yang mempunyaidensitas rata-rata 6,2200 gr/mL.
553
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561
Proses pembuatan komponen bahan baker PHWR Cirene memberikan hasil : 20 kelongsong , 40end cap 5 end plate.
Dari proses proses peletisasi bahan bakar PWR diperoleh 198 buah pelet sinter yang bagus (tidakretak ) dan 2 pelet yang retak.
Perakitan pin uji bahan bakar PWR memberikan hasil 1 buah prototipe pin uji bahan bakar PWR.
DAFTAR PUSTAKA
[1] RACHMAWATI, M, Karakterisasi "Proses Pengompakan Serbuk U02 Terhadap Kerapatan dankekuatan mekanik Pelet U02",Prosiding Presentasi IImiah Daur Bahan Bakr Nuklir II, PEBNBATAN Jakarta, 1996.
[2] RACHMAWATI, M, Karakterisasi "Proses Pengompakan Serb uk U02 (Cameco) Untuk FanrikasiPelet U02 Tipe Candu", Prosiding Presentasi IImiah Daur Bahan Bakr Nuklir III PEBN-BATANJakarta, 1997.
[3] Glodeau, F, Spinzi, M abd Balan, V, "Correlation Between U02 Powder and Pellet Quality inPHWR Fuel Manufacturing",Journal of Buclear Materials Vol. 153, page 156 - 159 NorthHolland, Amsterdam, 1988.
[4] Nero, Anthony V, " A Guidebook to Nuclear Reactor", University of California Press, 1979.
[5] Dokumen fabrikasi elemen bakar Cirene.
554
Top Related