- 1. i ABSTRAK Amir, Varizal. 2010. Pengembangan Inventori
Kebiasaan Belajar Berbasis Komputer Bagi Siswa Sekolah Menengah
Atas. Skripsi Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi FIP
Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Dr. M. Ramli. M. A, (II)
Drs. Djoko Budi Santoso. Kata kunci: inventori, kebiasaan belajar
(study habit), komputer Kebiasaan belajar adalah cara bertindak
seseorang dalam belajar baik di sekolah maupun di tempat tinggal,
bersikap tetap, seragam dan sedikit banyak otomatis. Kebiasaan
belajar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar. Berbagai kebiasaan belajar yang baik dapat membantu siswa
mencapai prestasi yang diharapkan. Keberhasilan pendidikan, antara
lain dapat dilihat dari kebiasaan belajar siswa. Dari kebiasaan
belajarnya dapat diketahui apakah siswa tersebut berhasil dalam
belajarnya atau tidak. Salah satu cara untuk mengetahui kebiasaan
belajar siswa melalui pengisian inventori kebiasaan belajar. Untuk
itu perlu dikembangkan inventori kebiasaan belajar berbasis
komputer. Tujuan pengembangan ini ialah dihasilkannya inventori
kebiasaan belajar berbasis software komputer bagi siswa Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang berterima secara teoritis, sehingga dapat
digunakan oleh konselor dan siswa sebagai alat untuk mengetahui
kebiasaan belajar. Model penelitian pengembangan yang digunakan
adalah model penelitian pengembangan Borg and Gall (1983).
Pengembangan inventori kebiasaan belajar berbasis komputer
berlangsung sebagai berikut: (1) menentukan bidang yang
dikembangkan, (2) perencanaan, (3) menjabarkan variabel, indikator,
deskriptor, (4) mengembangkan butir-butir pernyataan, (5) uji ahli
bimbingan dan konseling, uji instrumen dan uji keterbacaan di
lapangan, (7) input data ke dalam software, (8) uji ahli media, dan
(9) calon pengguna produk. Data yang diperoleh adalah data
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari masukan,
tanggapan, dan saran-saran dari dosen pembimbing, dosen ahli
bimbingan dan konseling, ahli media, dan ahli lapangan/ konselor.
Selain itu peneliti menerima masukan, tanggapan, dan saran-saran
dari siswa mengenai uji keterbacaan inventori kebiasaan belajar.
Data kuantitatif diperoleh berupa angka- angka dari hasil uji
instrumen dengan menggunakan statistik untuk mengetahui frekuensi
skor siswa, perhitungan koefisien validitas dan reliabilitas. Hasil
pengembangan menunjukkan bahwa inventori kebiasaan belajar berbasis
komputer, yang dikembangkan: (1) mempunyai tingkat ketepatan yang
tinggi dalam penyajian datanya, (2) mempunyai tingkat kegunaan yang
tinggi, (3) pengoperasiannya mudah digunakan oleh konselor dan
siswa, dan (4) mempunyai tingkat kemenarikan yang tinggi.
2. ii Berdasarkan hasil penelitian pengembangan tersebut, maka
saran yang diberikan adalah: (1) Konselor, sebagai pembimbing utama
dalam pelaksanaan penggunaan software dan sekaligus sebagai
pembimbing yang menjelaskan cara penggunaan software kepada anak
didiknya, hendaknya menguasai software dan hardware komputer,
karena bergubungan dengan installasi software dan untuk
memperlancar jalannya pelaksanaan pemakaian software. (2) Kepala
sekolah hendaknya menyediakan beberapa komputer khusus untuk
kegiatan bimbingan dan konseling, sehingga konselor tidak harus
menumpang pada laboratorium TIK sekolah untuk aplikasi software
inventori kebiasaan belajar. Hal ini dilakukan agar mempermudah dan
memperlancar pelaksanaan pengisian software inventori kebiasaan
belajar. (3) Sebagai kelanjutan hasil penelitian pengembangan
sebaiknya produk disebarluaskan kepada subjek di sekolah, yaitu
beberapa siswa SMA. Supaya diketahui keefektifan produk yang
dihasilkan yaitu dalam hal ketepatan, kegunaan, kemudahan, dan
kepraktisan