i
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN
DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS TINGGI
SD NEGERI BANYUANYAR I SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada Jurusan
Program Studi Magister Administrasi Pendidikan
Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh:
LULUK ARI FATUL QORIDAH
Q100150033
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2018
i
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN
DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS TINGGI
SD NEGERI BANYUANYAR I SURAKARTA
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh:
LULUK ARI FATUL QORIDAH
Q100150033
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalamnaskah publikasi ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Magister di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali tertulis diacu
dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kelak dikemudianhari ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya
di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.
2
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN
DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS TINGGI
SD NEGERI BANYUANYAR I SURAKARTA
ABSTRAK
Penelitian ini mendeskripsikan memiliki 3 tujuan. (1) Perencanaan pembelajaran
menulis karangan dengan media gambar. (2) Pelaksanaan pembelajaran menulis
karangan dengan media gambar. (3) Evaluasi pelaksanaan pembelajaranmenulis
karangan dengan media gambar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif
dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan
beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
verifikasi data. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik
triangulasi sumber dan teknik. Hasil dari penelitian ini ada 4 kesimpulan. (1)
Proses perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar
dimulai dari workshop penyiapan perangkat pembelajaran berupa Silabus,
Program Tahunan, Program Semester, RPP tentang menulis karangan. (2)
Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar mengacu pada
tujuan pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP sesuai dengan Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. (3) Evaluasi dalam pelaksanaan
pembelajaran menulis karangan dengan media gambar dengan menyiapkan
instrumen supervisi dan melaksanakan supervisi untuk melihat tingkat
keberhasilan guru di kelas dan melakukan pembinaan dan tindak lanjut terhadap
hasil supervisi.
Kata kunci: pengelolaan, pembelajaran, menulis karangan, media gambar.
ABSTRACT
This study describes having 3 objectives. (1) Preparation of learning management
of writing essay with the media of image. (2) Implementation of writing essay
with the media of image. (3) Evaluation of the implementation of writing essay
with the media of image. This study uses qualitative research with an
ethnographic approach. Data collection techniques through interviews,
observation and documentation. Data analysis techniques are carried out using
several stages, namely data collection, data reduction, data presentation, and data
verification. Data validity testing is carried out using source and technique
triangulation techniques. The results of this study are 3 conclusions. (1) The
process of preparing a learning management of writing essay with the media
image starts from the workshop on preparing learning tools in the form of
Syllabus, Annual Programs, Semester Programs, RPP on writing essay. (2 The
implementation writing essay with the media of image. refers to the learning
objectives listed in the RPP in accordance with the Competency Standards, Basic
Competencies and Indicators. (3) Evaluation in the implementation of learning
1
2
writing essay by preparing a supervision instrument and carrying out supervision
to see the success rate of teachers in the classroom and to guide the results of
supervision.
Keywords: management, learning, writing essay, media image.
1. PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar erat kaitannya dengan keberadaan seorang
pengajar. Sebagai seorang pengajar, guru berfungsi sebagai fasilitator
pembelajaran (Brown, 2000: 7). Guru memiliki andil yang sangat besar dalam
menumbuhkan keterampilan menulis peserta didiknya. Mulyono Sumardi (JS.
Badudu, 1988:74 menyatakan bahwa, “Dalam dunia Pendidikan, keterampilan
berbahasa Indonesia perlu mendapatkan tekanan yang lebih banyak lagi,
mengingat kemampuan berbahasa Indonesia di kalangan pelajar ini juga
disebabkan oleh kualitas guru, dari pihak lain munculnya anggapan bahwa
setiap orang Indonesia pasti bisa berbahasa Indonesia. Anggapan ini justru
ikut merunyamkan dunia kebahasaan Indonesia itu sendiri”. Bahasa Indonesia
erat kaitannya dengan guru bahasa Indonesia, yakni orang-orang yang
tugasnya setiap hari membina pelajaran bahasa Indonesia. Dia adalah orang
yang merasa bertanggung jawab akan perkembangan bahasa Indonesia. Dia
juga yang akan selalu dituding oleh masyarakat bila hasil pengajaran bahasa
Indonesia di sekolah tidak memuaskan. Berhasil atau tidaknya pengajaran
bahasa Indonesia memang di antaranya ditentukan oleh faktor guru, disamping
faktor-faktor lainnya, seperti faktor murid, metode pembelajaran, termasuk
silabus, bahan pengajaran dan buku, media pembelajaran serta yang tidak
kalah pentingnya ialah perpustakaan sekolah dengan disertai pengelolaan yang
memadai. Guru sebagai faktor utama penentu keberhasilan tujuan
pembelajaran.
Untuk melatih penggunaan berbahasa secara aktif siswa perlu diajarkan
pelajaran menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa
yang paling tinggi tingkata kesulitannya, hal ini disebabkan seseorang harus
mampu menata gagasan atau ide pikirannya sesuai topik atau tema tertentu
3
melalui lambang dan kaidah yang digunakan. Persoalan yang sering
membingungkan bagi seorang guru adalah dia harus menyelesaikan target
kurikulum dalam kurun waktu tertentu sedangkan di sisi lain waktu yang
disediakan untuk pelajaran menulis karanganpun sangat singkat, padahal
seharusnya dibutuhkan waktu yang lama, karena diperlukan banyak latihan
menulis . Dari persoalan tersebut menuntut tingkat kreativitas yang tinggi
bagi seorang guru untuk mengajarkan menulis karangan seoptimal mungkin
tanpa memandang sebelah mata bagi pelajaran yang lainnya.
Kegiatan menulis karangan adalah salah satu gerakan literasi sekolah
yang dilaksanakan di SD Negeri Banyuanyar 1 Surakarta. Gerakan ini
bertujuan untuk menumbuhkan budaya membaca dan menulis bagi siswa
sehingga akan tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Dengan membaca,
jendela pengetahuan akan terbuka lebar sehingga mampu mampu membuka
wasan setiap orang serta dapat memotivasi dan membangkitkan gairah
menulis bagi siswa. Sejalan dengan membaca, keterampilan menulis
merupakan suatu aktivitas yang memiliki manfaat yang sangat besar, karena
dengan menulis dapat memperlihatkan betapa luasnya dunia. Keterkaitan
hubungan antara membaca dan menulis sangatlah besar. Gerakan literasi
sekolah masih perlu ditingkatkan karena fakta survei internasional yang
mengukur keterampilan peserta didik Indonesia menduduki peringkat bawah,
PIRLS. 2011, PISA. 2009 dan 2012. Tujuan gerakan literasi sekolah secara
umum menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui
pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam gerakan
literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajaran sepanjang hayat. Tahapan
pelaksanaan gerakan literasi sekolah : 1) Penumbuhan minat baca melalui
kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud NO. 23 tahun 2015); 2)
Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku
pengayaan; 3) Meningkatkan kemampuan literasi disemua mata pelajaran
menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca disemua mata pelajaran.
4
Berdasarkan evaluasi peneliti sebagai guru kelas terhadap proses
pembelajaran, keterampilan siswa dalam menulis karangan masih belum
optimal seperti yang diharapan. Kenyataan tersebut dapat dibedakan menjadi
2 kelompok, yaitu: (1) Belum optimalnya pemahaman siswa terhadap
pengetahuan tentang topik karangan, dan (2) Terbatasnya pengetahuan dan
keterampilan siswa untuk mengungkapkan isi tersebut kepada pembaca.Hal
yang demikian tampak pada saat guru memberikan tugas menulis karangan,
respon siswa menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan, terkesan tugas
tersebut membebani mereka. Atas dasar pernyataan di atas mengenai
keterampilan menulis karangan dan berbagai hambatan yang melingkupinya
menjadikan ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “
Pengelolaan Pembelajaran Menulis Karangan dengan Media Gambar pada
Siswa Kelas Tinggi SD Negeri Banyuanyar I Surakarta.
2. METODE PENELITIAN
Berkaitan dengan masalah yang dikaji penelitian ini mendeskripsikan3
hal.1. Perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar
pada kelas tinggi di SD Negeri Banyuanyar I Surakarta; 2. Pelaksanaan
pembelajaran menulis karangan dengan media gambar pada siswa kelas tinggi
di SD Negeri Banyuanyar I Surakarta: 3.Evaluasisi pelaksanaan pembelajaran
menulis karangan dengan media gambar pada kelas tinggi di SD Negeri
Banyuanyar I Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian
kualitatif. Menurut Sugiyono (2012:1) mengemukakan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang
alamiah, penelitian sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data
melalui triangulasi. Penelitian ini akan mendalami, menguraikan, dan
mendeskripsikan data-data tentang pembelajaran menulis karangan dengan
media gambar di SD Negeri Banyuanyar I Surakarta berupa perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pelaksanaan
pembelajaran yang disajikan dalam bentuk deskripsi berupa kata-kata.
Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi untuk menguji kredibilitas data.
5
Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar
pada kelas tinggi di SD Negeri Banyuanyar I Surakarta
Pada tahap perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan
media gambar pada kelas tinggi dimulai dari kegiatan workshop penyiapan
perangkat pembelajaran. Perencanaan perangkat pembelajaran diantaranya
adalah pembuatan silabus, program tahunan, program semester, RPP, serta
pembuatan program/ jurnal harian sebelum melaksanakan pembelajaran di
kelas. Penyiapan perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan
media gambar pada kelas tinggi terdapat 5 kegiatan.
3.1.1 Kegiatan pembelajaran diawali dengan workshop penyiapan
perangkat pembelajaran berupa Silabus, Prota, Promes, RPP.
Kegiatan pembelajaran di sekolah dasar ini diawali dengan
penyiapan kurikulum pembelajaran melalui workshop penyiapan
perangkat pembelajaran berupa Silabus, Program Tahunan, Program
Semester, RPP (PP RI nomor 19 tahun 2005). Dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar
melibatkan kepala sekolah dan dewan guru. Dengan perencanaan yang
baik dan matang akan memudahkan siswa menulis karangan, hal ini
sejalan dengan penelitian Lucy Moonen (2015) menyatakan bahwa
mengajarkan menulis esai pada siswa sangatlah sulit seperti mendaki
jalan yang menanjak, dan sering terasa seperti satu langkah maju, dua
langkah mundur. Siswa kesulitan dalam menulis kalimat, bahkan
kalimat mereka tidak saling berkoherensi. Hal tersebut dikarenakan
tidak adanya perencanaan yang baik sebelum memulai pelajaran
menulis. Selanjutnya ia menggunakan proses perencanaan kelompok
dengan menggunakan metode Google Docs. yaitu perangkat lunak
yang sangat sederhana dan gratis yang menyediakan platform untuk
penulisan esai. Siswa lebih mengerti makna kalimat yang ia buat,
6
sehingga membuat mereka lebih sadar akan fungsi setiap bagian
komponen esai, dan mengharuskan komunikasi untuk segala jenis
kohesi, proses ini telah membuat murid lebih sadar akan sifat
argumentatif sebuah esai.
3.1.2 Perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan media
gambar pada kelas tinggi belum bisa dilaksanakan secara utuh
dan menyeluruh dikarenakan banyaknya unsur-unsur menulis
karangan yang belum dapat dikuasai siswa kelas tinggi dan
banyaknya materi pelajaran yang diajarkan di kelas
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
Indah Rahmalia (2015) bahwa di dalam membelajarkan menulis pada
siswa kelas tinggi mengalami banyak hambatan terutama dalam
kemampuan linguistic siswa, sehingga menyebabkan sering terjadi
masalah dalam penyusunan kalimat. Banyaknya unsur yang ada pada
materi menulis karangan akan terasa lebih mudah bagi siswa jika
menggunakan media gambar. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan
jurnal Marjan Shobani(2015) bahwa media gambar memudahkan
dalam kompleksitas struktur kalimat.
3.2 Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar
pada kelas tinggi di SD Negeri Banyuanyar I Surakarta
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan 5 temuan dalam
pelaksanaan pembelajaran menulis karanan dengan media gambar pada
kelas tinggi di SD Negeri Banyuanyar I Surakarta.
3.2.1 Tujuan pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP sesuai
dengan SK, KD, dan Indikator
Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu
apa yang diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Menurut Meager
(Sumiati dan Asra, 2009:10) memberi batasan yang lebih jelas tentang
tujuan pembelajaran, yaitu maksud yang dikomunikasikan melalui
pernyataan yang menggambarkan tentang perubahan yang diharapkan
dari siswa. Untuk menyampaikan tujuan pembelajaran sebaiknya
dilakukan guru ketika akan memulai kegiatan belajar mengajar, hal ini
7
dimaksudkan supaya siswa mengetahui dan memahami hal-hal yang
harus dikuasai siswa setelah pembelajaran berakhir. Tujuan
pembelajaran adalah penjabaran dari indikator-indikator yang telah
ditetapkan oleh guru di RPP.
3.2.2 Materi pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP mengacu
kepada tujuan pembelajaran
Menentukan materi pembelajaran yang akan diajarkan menjadi
salah satu kunci guru menghasilkan siswa yang hebat oleh karena itu
dalam menyusunnya harus sistematis, hal ini sejalan dengan penelitian
dari Djamarah, dkk (2006:43) materi pembelajaran adalah substansi
yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Materi
pembelajaran disusun secara sistematis dengan mengikuti prinsip
psikilogi. Agar materi pembelajaran itu dapat mencerminkan target
yang jelas dari perilaku siswa setelah mengalami proses belajar
mengajar. Materi pembelajaran harus mempunyai lingkup dan urutan
yang jelas.
3.2.3 Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
adalah ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan.
Penggunaan berbagai metode dalam pembelajaran akan
mempengaruhi ketercapaian usaha tersebut hal ini selaras dengan
penelitian Sumiati dan Asra, (2009:92) ketepatan penggunaan metode
pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran, materi
pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa, sumber atau fasilitas,
situasi dan kondisi dan waktu.
Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan salah satunya
menggunakan metode diskusi kelompok karena kerjasama antar
anggota akan saling melengkapi, hal ini sejalan dengan penelitian
Asma Khan ( 2015) Pembelajaran kooperatif dapat digunakan sebagai
metode yang efektif untuk membelajarkan menulis essai di tingkat
lulusan Pakistan, dan Mabel Ortiz Navarrete (2014) metode kolaboratif
sebagai metode membelajarkan menulis essai di lingkungan wiki.
8
Karena metode kooperatif memainkan peran penting dalam tugas
penulisan akademis. Selain itu digunakan pula metode penugasan,
sesudah penjelasan materi oleh guru melalui ceramah, guru
memberikan siswa tugas yang dikerjakan secara kelompok. Hal ini
sejalan dengan penelitian Reza Biria (2015) bahwa Pengajaran Bahasa
Berbasis Tugas (TBLT) adalah pendekatan yang menempatkan premi
tinggi pada penggunaan tugas sebagai unit dasar pengajaran bahasa
perencanaan di kelas menulis. Penelitian ini berusaha untuk
menyelidiki sejauh mana perencanaan pra-tugas dapat mempengaruhi
keakuratan dan kompleksitas struktur kalimat dalam menulis esai
3.2.4 Media pembelajaran yang digunakan adalah gambar atau bentuk
peta konsep, LCD
Media gambar dan LCD sebagai salah satu media yang efektif
untuk memudahkan siswa belajar menulis karangan hal ini selaras
dengan penelitian yang dilaksanakan Kathleen A. Reilly (2015) yang
mengungkapkan bahwa membuat tulisan dapat dilakukan dengan
melihat serangkaian gambar yang diproyeksikan di depan kelas.
Penelitian Marjan Shobani (2015) yang menyatakan bahwa media
gambar sebagai media yang efektif untuk membantu siswa membuat
kalimat berdasarkan objek gambar yang dilihatnya.
3.2.5 Penilaian pembelajaran yang dipakai adalah penilaian
pengetahuan penilaian afektif, kognitif dan psikomotorik.
Bahwa penilaian pembelajaran harus utuh dalam menilai
kemampuan anak yang mencakup aspek afektif, kognitif, dan
psikomotorik. Penelitian ini menemukan bahwa (1) dari segi waktu:
waktu untuk menyelesaikan menulis karangan lebih cepat, semua
siswa dapat menyelesaikan tugas mengarangnya, siswa lebih bisa
mengontrol waktu; (2) dari segi penemuan ide: siswa dapat
menentukan ide untuk membuat kalimat utama; (3) dari segi koherensi:
siswa dapat mengaitkan antar kalimat menjadi sebuah paragraph yang
utuh; (4) dari segi kosakata: karangan yang dibuat siswa lebih kaya
9
perbendaharaan kata, sehingga kalimatnya lebih bervariasi; (5) dari
segi suasana pembelajaran menulis karangan dengan media gambar:
siswa aktif dalam KBM, perhatian siswa terpusat pada materi menulis
karangan, siswa termotivasi dalam menulis karangan, siswa merasa
senang selama KBM.
.
3.3 Evaluasi pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan media
gambar pada kelas tinggi SD Negeri Banyuanyar I Surakarta
Berdasarkan hasil penelitian terdapat 2 hal yang didapat darievaluasi
pelaksanaan pembelajaran puisi dengan peta konsep di SD Negeri
Banyuanyar I Surakarta.
3.3.1 Kepala sekolah menyiapkan instrument supervisi kemudian
melaksanakan supervisi untuk melihat sejauh mana tingkat
keberhasilan guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan
media gambar di kelas tinggi dan melakukan pembinaan terhadap
hasil supervisi.
Perencanaan dan pelaksanaan supervisi dimaksudkan untuk
mengukur tingkat ketercapaian antara apa yang direncanakan dan yang
dihasilkan hal ini sesuai dengan teori Tyler (1949) evaluasi kurikulum
adalah upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada
hasil belajar (behavior). Sedangkan Cronbach (1980) memberikan
definisi evaluasi kurikulum adalah proses pemeriksanaan sistematis
terhadap peristiwa yang terjadi pada waktu suatu kurikulum
dilaksanakan dan akibat dari pelaksanaan pengembangan kurikulum
tersebut.
3.3.2 Kepala sekolah melakukan tindak lanjut berupa pembinaan dan
pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas.
Analisis hasil supervise dan berdasarkan kebutuhan hal ini sesuai
dengan penelitian Chi-Min (2009) menyatakan hasil penelitian
menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di Taiwan juga di sekolah-
sekolah di tempat lain. (1) Kepala Sekolah dan staf membiasakan diri
10
secara mendalam dengan filosofi dan proses proyek dalam rangka
meningkatkan laju pengembangan professional mereka. (2) Guru
membutuhkan bantuan dari akademis atau penerbit untuk
mengembangkan suara, konsentrasi dan paket kegiatan dan RPP yang
terintegrasi, cocok pengembangan kurikulum berbasis sekolah.
4. PENUTUP
Setelah melaksanakan penelitian yang terdiri dari observasi,
pengumpulan data, analisis data serta melakukan perbandingan dengan hasil
penelitian yang terdahulu, maka ada 3 kesimpulan dari hasil penelitian ini.
4.1 Perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar
pada kelas tinggi.
Perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar
disusun melalui kegiatan workshop awal semester dengan hasil berupa
perangkat pembelajaran diantaranya silabus, program tahunan, program
semester, RPP. Guru menyiapkan segala sesuatu yang akan dipergunakan
dalam mengajar baik perangkat pembelajaran, mengembangkan materi
pembelajaran, memilih media pembelajaran yang tepat, menentukan sumber
pembelajaran, melakukan setting kelas dan membuat alat penilaian untuk
mengukur tingkat pencapaian keberhasilan pembelajaran. Hal demikian
dilakukan guru demi mengoptimalkan tercapainya kompetensi yang
ditetapkan sesuai kurikulum yang berlaku.
Pembelajaran menulis karangan dengan media gambar yang
direncanakan belum bisa terealisasi secara keseluruhan. Hal itu disebabkan
banyaknya aspek-aspek dalam menulis karangan meliputi kemampuan
lingustik belum dikuasai oleh siswa. Selain itu adanya keterbatasan waktu
untuk menyelesaikan materi yang cukup banyak.
4.2 Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar
pada kelas tinggi
11
Tujuan pembelajaran yang disusun guru disesuaikan dengan
kompetensi dasar yang ditetapkan sehingga memudahkan guru dalam
melaksanakan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar.
Materi pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Materi ajar dikembangkan guru sesuai buku pegangan guru dan buku lain
yang relevan serta dikembangkan menurut kemampuan guru dipadukan
dengan reverensi lain dari internet. Pengembangan materi yang dilakukan
guru disesuaikan dengan prinsip-prinsip perkembangan anak usia SD
sehingga mudah diserap dan dipahami oleh siswa.
Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran cukup bervariatif
dan cukup efektif untuk pembelajaran menulis karangan dengan media
gambar kepada siswa. Guru menggunakan metode ceramah sebagai
pengantar pembelajaran, sedangkan metode penugasan, tanya jawab dan
diskusi digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa sehingga akan
menimbulkan suasana yang interaktif dan hidup sehingga pembelajaran
lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
Media yang digunakan berupa LCD, gambar mati, gambar hidup
berupa tayangan video. Media gambar dipilih guru untuk mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu sehingga mampu membantu siswa untuk
berimajinasi dan berilustrasi sesuai gambar yang dilihat. Pemakaian LCD
digunakan untuk membangtu visualisasi siswa melihat gambar, dengan
adanya perpaduan visual dan audio akan menambah daya tarik dan motivasi
siswa dalam belajar manulis karangan.
Penilaian yang dilakukan guru mencakup 3 aspek yaitu penilaian
kognitif, afektif dan psikomotorik, namun penilaian kognitif lebih
diutamakan karena tujuan pembelajarannya adalah penguasaan siswa
terhadap materi menulis karangan. Penilaian kognitif dilakukan dengan cara
tes di akhir pembelajaran, penilaian afektif dan psikomotorik dilakukan
melalui pengamatan yang dilakukan guru saat proses pembelajaran untuk
12
menilai sikap keberanian, tanggung jawab, kerja sama dan saling
menghargai.
4.3 Evaluasi pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan media
gambar pada kelas tinggi.
Kepala sekolah melaksanakan kegiatan supervisi untuk mengetahui
ketercapaian kurikulum yang dilaksanakan, namun sebelumnya kepala
sekolah harus menyiapkan instrument supervise terlebih dahulu. Kepala
sekolah melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran meliputi penilaian
kompetensi guru mengajar dan penilaian terhadap perangkat pembelajaran
yang telah disusun guru. Hasil supervise digunakan kepala sekolah untuk
Kepala sekolah menindaklanjuti temuan pada saat supervisi dengan cara
melakukan pembinaan secara langsung maupun pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti. 1997. Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Angkowo, Robertus. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo.
A. Reilly Kathleen. 2015. Making Meaning, Visibly: “Writing” and “Reading”
Image Essays. English Journal 104.5:59-65.
Arsyad, Azhar.2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Beth Kelly, Laura. 2015. National Council of teachers of English. All Right
Reserved. Voices From The Middle, Vol. 23 No. 2
Biria, Reza. 2015. Contributory Role of Pre-task Planning in Improving Iranian
EFL Learners’ Writing of Argumentative Essays: The Case of Accuracy
and Complexity. Theory and Practice In Language Studies Vol. 5 PP 1026-
1036
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
13
Evmenova, Anya S., 2015. Emphasizing Planning for Essay Writing With a
Computer Based Graphic Organizer. Exceptional Children 2016. Vol 82 (2)
170-191
James, P. Spradley.2007. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana, Edisi II
Khan, Asma. 2015. Learning By Collaboration : The Impact of Cooperative
Learning On Students’ Essay Writing Skills at Graduation Level in
Pakistan. International Journal of Arts and Sciences 473-478.
Moleong, L.J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya
Suriamihardja, Agus. (1997). Petunjuk Praktek Menulis. Jakarta: Depdikbud.
Moonen , Lucy . 2015. Come on guys, what are we really trying to say here?”
Using Google Docs to develop year 9 Pupils, Essay Writing Skills. Student
History 161, Research Library pg 8
Ortiz Navareete, Mabel & Anita Ferreira Cabrera. 2014. Proposing a Wiki Based
Technique for Collaborative Essay Writing. Profile Issue in Theacher’s
Professional Development, 16 (2), 185-198.
Rahmalia, Indah.2016. Student’s Linguistic Competence in Essay Writing. Al-
Ta’lim Jounal, 23(3),2016, (241-248).
Rahmad, Rahardjo.2010. Inovasi kurikulum Pendidikan Agama Islam :
Pengembangan kurikulum & Pembelajaran. Yogyakarta: Magnum.
Sagala, Syaiful. 2009. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
Sobhany, Marjan & Farhad Tayetipour. 2015. The Effects of Oral vs. Written
Corrective Feedback on Iranian EFL Learners’ Essay Writing. Theory and
Practice in Language Studies. Vol 5, No. 8, pp 1601-1611.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & B. Bandung:
Alfabeta
Sukarna. 2011. Dasar-dasar Manajemen. Bandung. Mandar Maju.
Sumiati, Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung. CV. Wacana Prima.
Suparno & Muhammad Yunus. 2006. Ketrampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sutopo. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret
University Press
Top Related