PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN …eprints.ums.ac.id/65936/13/Naskah PI.pdf... Kompetensi...

17
i PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI BANYUANYAR I SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada Jurusan Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: LULUK ARI FATUL QORIDAH Q100150033 PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN …eprints.ums.ac.id/65936/13/Naskah PI.pdf... Kompetensi...

i

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN

DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS TINGGI

SD NEGERI BANYUANYAR I SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada Jurusan

Program Studi Magister Administrasi Pendidikan

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

LULUK ARI FATUL QORIDAH

Q100150033

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN

DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS TINGGI

SD NEGERI BANYUANYAR I SURAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh:

LULUK ARI FATUL QORIDAH

Q100150033

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

ii

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalamnaskah publikasi ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar Magister di suatu

perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak dikemudianhari ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya

di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

2

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN

DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS TINGGI

SD NEGERI BANYUANYAR I SURAKARTA

ABSTRAK

Penelitian ini mendeskripsikan memiliki 3 tujuan. (1) Perencanaan pembelajaran

menulis karangan dengan media gambar. (2) Pelaksanaan pembelajaran menulis

karangan dengan media gambar. (3) Evaluasi pelaksanaan pembelajaranmenulis

karangan dengan media gambar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif

dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara,

observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan

beberapa tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan

verifikasi data. Pengujian keabsahan data dilakukan dengan menggunakan teknik

triangulasi sumber dan teknik. Hasil dari penelitian ini ada 4 kesimpulan. (1)

Proses perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar

dimulai dari workshop penyiapan perangkat pembelajaran berupa Silabus,

Program Tahunan, Program Semester, RPP tentang menulis karangan. (2)

Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar mengacu pada

tujuan pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP sesuai dengan Standar

Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. (3) Evaluasi dalam pelaksanaan

pembelajaran menulis karangan dengan media gambar dengan menyiapkan

instrumen supervisi dan melaksanakan supervisi untuk melihat tingkat

keberhasilan guru di kelas dan melakukan pembinaan dan tindak lanjut terhadap

hasil supervisi.

Kata kunci: pengelolaan, pembelajaran, menulis karangan, media gambar.

ABSTRACT

This study describes having 3 objectives. (1) Preparation of learning management

of writing essay with the media of image. (2) Implementation of writing essay

with the media of image. (3) Evaluation of the implementation of writing essay

with the media of image. This study uses qualitative research with an

ethnographic approach. Data collection techniques through interviews,

observation and documentation. Data analysis techniques are carried out using

several stages, namely data collection, data reduction, data presentation, and data

verification. Data validity testing is carried out using source and technique

triangulation techniques. The results of this study are 3 conclusions. (1) The

process of preparing a learning management of writing essay with the media

image starts from the workshop on preparing learning tools in the form of

Syllabus, Annual Programs, Semester Programs, RPP on writing essay. (2 The

implementation writing essay with the media of image. refers to the learning

objectives listed in the RPP in accordance with the Competency Standards, Basic

Competencies and Indicators. (3) Evaluation in the implementation of learning

1

2

writing essay by preparing a supervision instrument and carrying out supervision

to see the success rate of teachers in the classroom and to guide the results of

supervision.

Keywords: management, learning, writing essay, media image.

1. PENDAHULUAN

Proses belajar mengajar erat kaitannya dengan keberadaan seorang

pengajar. Sebagai seorang pengajar, guru berfungsi sebagai fasilitator

pembelajaran (Brown, 2000: 7). Guru memiliki andil yang sangat besar dalam

menumbuhkan keterampilan menulis peserta didiknya. Mulyono Sumardi (JS.

Badudu, 1988:74 menyatakan bahwa, “Dalam dunia Pendidikan, keterampilan

berbahasa Indonesia perlu mendapatkan tekanan yang lebih banyak lagi,

mengingat kemampuan berbahasa Indonesia di kalangan pelajar ini juga

disebabkan oleh kualitas guru, dari pihak lain munculnya anggapan bahwa

setiap orang Indonesia pasti bisa berbahasa Indonesia. Anggapan ini justru

ikut merunyamkan dunia kebahasaan Indonesia itu sendiri”. Bahasa Indonesia

erat kaitannya dengan guru bahasa Indonesia, yakni orang-orang yang

tugasnya setiap hari membina pelajaran bahasa Indonesia. Dia adalah orang

yang merasa bertanggung jawab akan perkembangan bahasa Indonesia. Dia

juga yang akan selalu dituding oleh masyarakat bila hasil pengajaran bahasa

Indonesia di sekolah tidak memuaskan. Berhasil atau tidaknya pengajaran

bahasa Indonesia memang di antaranya ditentukan oleh faktor guru, disamping

faktor-faktor lainnya, seperti faktor murid, metode pembelajaran, termasuk

silabus, bahan pengajaran dan buku, media pembelajaran serta yang tidak

kalah pentingnya ialah perpustakaan sekolah dengan disertai pengelolaan yang

memadai. Guru sebagai faktor utama penentu keberhasilan tujuan

pembelajaran.

Untuk melatih penggunaan berbahasa secara aktif siswa perlu diajarkan

pelajaran menulis. Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa

yang paling tinggi tingkata kesulitannya, hal ini disebabkan seseorang harus

mampu menata gagasan atau ide pikirannya sesuai topik atau tema tertentu

3

melalui lambang dan kaidah yang digunakan. Persoalan yang sering

membingungkan bagi seorang guru adalah dia harus menyelesaikan target

kurikulum dalam kurun waktu tertentu sedangkan di sisi lain waktu yang

disediakan untuk pelajaran menulis karanganpun sangat singkat, padahal

seharusnya dibutuhkan waktu yang lama, karena diperlukan banyak latihan

menulis . Dari persoalan tersebut menuntut tingkat kreativitas yang tinggi

bagi seorang guru untuk mengajarkan menulis karangan seoptimal mungkin

tanpa memandang sebelah mata bagi pelajaran yang lainnya.

Kegiatan menulis karangan adalah salah satu gerakan literasi sekolah

yang dilaksanakan di SD Negeri Banyuanyar 1 Surakarta. Gerakan ini

bertujuan untuk menumbuhkan budaya membaca dan menulis bagi siswa

sehingga akan tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Dengan membaca,

jendela pengetahuan akan terbuka lebar sehingga mampu mampu membuka

wasan setiap orang serta dapat memotivasi dan membangkitkan gairah

menulis bagi siswa. Sejalan dengan membaca, keterampilan menulis

merupakan suatu aktivitas yang memiliki manfaat yang sangat besar, karena

dengan menulis dapat memperlihatkan betapa luasnya dunia. Keterkaitan

hubungan antara membaca dan menulis sangatlah besar. Gerakan literasi

sekolah masih perlu ditingkatkan karena fakta survei internasional yang

mengukur keterampilan peserta didik Indonesia menduduki peringkat bawah,

PIRLS. 2011, PISA. 2009 dan 2012. Tujuan gerakan literasi sekolah secara

umum menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui

pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam gerakan

literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajaran sepanjang hayat. Tahapan

pelaksanaan gerakan literasi sekolah : 1) Penumbuhan minat baca melalui

kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud NO. 23 tahun 2015); 2)

Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku

pengayaan; 3) Meningkatkan kemampuan literasi disemua mata pelajaran

menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca disemua mata pelajaran.

4

Berdasarkan evaluasi peneliti sebagai guru kelas terhadap proses

pembelajaran, keterampilan siswa dalam menulis karangan masih belum

optimal seperti yang diharapan. Kenyataan tersebut dapat dibedakan menjadi

2 kelompok, yaitu: (1) Belum optimalnya pemahaman siswa terhadap

pengetahuan tentang topik karangan, dan (2) Terbatasnya pengetahuan dan

keterampilan siswa untuk mengungkapkan isi tersebut kepada pembaca.Hal

yang demikian tampak pada saat guru memberikan tugas menulis karangan,

respon siswa menunjukkan sikap yang tidak menyenangkan, terkesan tugas

tersebut membebani mereka. Atas dasar pernyataan di atas mengenai

keterampilan menulis karangan dan berbagai hambatan yang melingkupinya

menjadikan ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “

Pengelolaan Pembelajaran Menulis Karangan dengan Media Gambar pada

Siswa Kelas Tinggi SD Negeri Banyuanyar I Surakarta.

2. METODE PENELITIAN

Berkaitan dengan masalah yang dikaji penelitian ini mendeskripsikan3

hal.1. Perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar

pada kelas tinggi di SD Negeri Banyuanyar I Surakarta; 2. Pelaksanaan

pembelajaran menulis karangan dengan media gambar pada siswa kelas tinggi

di SD Negeri Banyuanyar I Surakarta: 3.Evaluasisi pelaksanaan pembelajaran

menulis karangan dengan media gambar pada kelas tinggi di SD Negeri

Banyuanyar I Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian

kualitatif. Menurut Sugiyono (2012:1) mengemukakan bahwa penelitian

kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang

alamiah, penelitian sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data

melalui triangulasi. Penelitian ini akan mendalami, menguraikan, dan

mendeskripsikan data-data tentang pembelajaran menulis karangan dengan

media gambar di SD Negeri Banyuanyar I Surakarta berupa perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pelaksanaan

pembelajaran yang disajikan dalam bentuk deskripsi berupa kata-kata.

Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi untuk menguji kredibilitas data.

5

Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara,

observasi, dan dokumentasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar

pada kelas tinggi di SD Negeri Banyuanyar I Surakarta

Pada tahap perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan

media gambar pada kelas tinggi dimulai dari kegiatan workshop penyiapan

perangkat pembelajaran. Perencanaan perangkat pembelajaran diantaranya

adalah pembuatan silabus, program tahunan, program semester, RPP, serta

pembuatan program/ jurnal harian sebelum melaksanakan pembelajaran di

kelas. Penyiapan perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan

media gambar pada kelas tinggi terdapat 5 kegiatan.

3.1.1 Kegiatan pembelajaran diawali dengan workshop penyiapan

perangkat pembelajaran berupa Silabus, Prota, Promes, RPP.

Kegiatan pembelajaran di sekolah dasar ini diawali dengan

penyiapan kurikulum pembelajaran melalui workshop penyiapan

perangkat pembelajaran berupa Silabus, Program Tahunan, Program

Semester, RPP (PP RI nomor 19 tahun 2005). Dalam perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar

melibatkan kepala sekolah dan dewan guru. Dengan perencanaan yang

baik dan matang akan memudahkan siswa menulis karangan, hal ini

sejalan dengan penelitian Lucy Moonen (2015) menyatakan bahwa

mengajarkan menulis esai pada siswa sangatlah sulit seperti mendaki

jalan yang menanjak, dan sering terasa seperti satu langkah maju, dua

langkah mundur. Siswa kesulitan dalam menulis kalimat, bahkan

kalimat mereka tidak saling berkoherensi. Hal tersebut dikarenakan

tidak adanya perencanaan yang baik sebelum memulai pelajaran

menulis. Selanjutnya ia menggunakan proses perencanaan kelompok

dengan menggunakan metode Google Docs. yaitu perangkat lunak

yang sangat sederhana dan gratis yang menyediakan platform untuk

penulisan esai. Siswa lebih mengerti makna kalimat yang ia buat,

6

sehingga membuat mereka lebih sadar akan fungsi setiap bagian

komponen esai, dan mengharuskan komunikasi untuk segala jenis

kohesi, proses ini telah membuat murid lebih sadar akan sifat

argumentatif sebuah esai.

3.1.2 Perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan media

gambar pada kelas tinggi belum bisa dilaksanakan secara utuh

dan menyeluruh dikarenakan banyaknya unsur-unsur menulis

karangan yang belum dapat dikuasai siswa kelas tinggi dan

banyaknya materi pelajaran yang diajarkan di kelas

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh

Indah Rahmalia (2015) bahwa di dalam membelajarkan menulis pada

siswa kelas tinggi mengalami banyak hambatan terutama dalam

kemampuan linguistic siswa, sehingga menyebabkan sering terjadi

masalah dalam penyusunan kalimat. Banyaknya unsur yang ada pada

materi menulis karangan akan terasa lebih mudah bagi siswa jika

menggunakan media gambar. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan

jurnal Marjan Shobani(2015) bahwa media gambar memudahkan

dalam kompleksitas struktur kalimat.

3.2 Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar

pada kelas tinggi di SD Negeri Banyuanyar I Surakarta

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan 5 temuan dalam

pelaksanaan pembelajaran menulis karanan dengan media gambar pada

kelas tinggi di SD Negeri Banyuanyar I Surakarta.

3.2.1 Tujuan pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP sesuai

dengan SK, KD, dan Indikator

Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan harapan, yaitu

apa yang diharapkan dari siswa sebagai hasil belajar. Menurut Meager

(Sumiati dan Asra, 2009:10) memberi batasan yang lebih jelas tentang

tujuan pembelajaran, yaitu maksud yang dikomunikasikan melalui

pernyataan yang menggambarkan tentang perubahan yang diharapkan

dari siswa. Untuk menyampaikan tujuan pembelajaran sebaiknya

dilakukan guru ketika akan memulai kegiatan belajar mengajar, hal ini

7

dimaksudkan supaya siswa mengetahui dan memahami hal-hal yang

harus dikuasai siswa setelah pembelajaran berakhir. Tujuan

pembelajaran adalah penjabaran dari indikator-indikator yang telah

ditetapkan oleh guru di RPP.

3.2.2 Materi pembelajaran yang dicantumkan dalam RPP mengacu

kepada tujuan pembelajaran

Menentukan materi pembelajaran yang akan diajarkan menjadi

salah satu kunci guru menghasilkan siswa yang hebat oleh karena itu

dalam menyusunnya harus sistematis, hal ini sejalan dengan penelitian

dari Djamarah, dkk (2006:43) materi pembelajaran adalah substansi

yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Materi

pembelajaran disusun secara sistematis dengan mengikuti prinsip

psikilogi. Agar materi pembelajaran itu dapat mencerminkan target

yang jelas dari perilaku siswa setelah mengalami proses belajar

mengajar. Materi pembelajaran harus mempunyai lingkup dan urutan

yang jelas.

3.2.3 Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran

adalah ceramah, tanya jawab, diskusi dan penugasan.

Penggunaan berbagai metode dalam pembelajaran akan

mempengaruhi ketercapaian usaha tersebut hal ini selaras dengan

penelitian Sumiati dan Asra, (2009:92) ketepatan penggunaan metode

pembelajaran tergantung pada kesesuaian metode pembelajaran, materi

pembelajaran, kemampuan guru, kondisi siswa, sumber atau fasilitas,

situasi dan kondisi dan waktu.

Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan salah satunya

menggunakan metode diskusi kelompok karena kerjasama antar

anggota akan saling melengkapi, hal ini sejalan dengan penelitian

Asma Khan ( 2015) Pembelajaran kooperatif dapat digunakan sebagai

metode yang efektif untuk membelajarkan menulis essai di tingkat

lulusan Pakistan, dan Mabel Ortiz Navarrete (2014) metode kolaboratif

sebagai metode membelajarkan menulis essai di lingkungan wiki.

8

Karena metode kooperatif memainkan peran penting dalam tugas

penulisan akademis. Selain itu digunakan pula metode penugasan,

sesudah penjelasan materi oleh guru melalui ceramah, guru

memberikan siswa tugas yang dikerjakan secara kelompok. Hal ini

sejalan dengan penelitian Reza Biria (2015) bahwa Pengajaran Bahasa

Berbasis Tugas (TBLT) adalah pendekatan yang menempatkan premi

tinggi pada penggunaan tugas sebagai unit dasar pengajaran bahasa

perencanaan di kelas menulis. Penelitian ini berusaha untuk

menyelidiki sejauh mana perencanaan pra-tugas dapat mempengaruhi

keakuratan dan kompleksitas struktur kalimat dalam menulis esai

3.2.4 Media pembelajaran yang digunakan adalah gambar atau bentuk

peta konsep, LCD

Media gambar dan LCD sebagai salah satu media yang efektif

untuk memudahkan siswa belajar menulis karangan hal ini selaras

dengan penelitian yang dilaksanakan Kathleen A. Reilly (2015) yang

mengungkapkan bahwa membuat tulisan dapat dilakukan dengan

melihat serangkaian gambar yang diproyeksikan di depan kelas.

Penelitian Marjan Shobani (2015) yang menyatakan bahwa media

gambar sebagai media yang efektif untuk membantu siswa membuat

kalimat berdasarkan objek gambar yang dilihatnya.

3.2.5 Penilaian pembelajaran yang dipakai adalah penilaian

pengetahuan penilaian afektif, kognitif dan psikomotorik.

Bahwa penilaian pembelajaran harus utuh dalam menilai

kemampuan anak yang mencakup aspek afektif, kognitif, dan

psikomotorik. Penelitian ini menemukan bahwa (1) dari segi waktu:

waktu untuk menyelesaikan menulis karangan lebih cepat, semua

siswa dapat menyelesaikan tugas mengarangnya, siswa lebih bisa

mengontrol waktu; (2) dari segi penemuan ide: siswa dapat

menentukan ide untuk membuat kalimat utama; (3) dari segi koherensi:

siswa dapat mengaitkan antar kalimat menjadi sebuah paragraph yang

utuh; (4) dari segi kosakata: karangan yang dibuat siswa lebih kaya

9

perbendaharaan kata, sehingga kalimatnya lebih bervariasi; (5) dari

segi suasana pembelajaran menulis karangan dengan media gambar:

siswa aktif dalam KBM, perhatian siswa terpusat pada materi menulis

karangan, siswa termotivasi dalam menulis karangan, siswa merasa

senang selama KBM.

.

3.3 Evaluasi pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan media

gambar pada kelas tinggi SD Negeri Banyuanyar I Surakarta

Berdasarkan hasil penelitian terdapat 2 hal yang didapat darievaluasi

pelaksanaan pembelajaran puisi dengan peta konsep di SD Negeri

Banyuanyar I Surakarta.

3.3.1 Kepala sekolah menyiapkan instrument supervisi kemudian

melaksanakan supervisi untuk melihat sejauh mana tingkat

keberhasilan guru dalam pembelajaran menulis karangan dengan

media gambar di kelas tinggi dan melakukan pembinaan terhadap

hasil supervisi.

Perencanaan dan pelaksanaan supervisi dimaksudkan untuk

mengukur tingkat ketercapaian antara apa yang direncanakan dan yang

dihasilkan hal ini sesuai dengan teori Tyler (1949) evaluasi kurikulum

adalah upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada

hasil belajar (behavior). Sedangkan Cronbach (1980) memberikan

definisi evaluasi kurikulum adalah proses pemeriksanaan sistematis

terhadap peristiwa yang terjadi pada waktu suatu kurikulum

dilaksanakan dan akibat dari pelaksanaan pengembangan kurikulum

tersebut.

3.3.2 Kepala sekolah melakukan tindak lanjut berupa pembinaan dan

pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas.

Analisis hasil supervise dan berdasarkan kebutuhan hal ini sesuai

dengan penelitian Chi-Min (2009) menyatakan hasil penelitian

menunjukkan bahwa sekolah-sekolah di Taiwan juga di sekolah-

sekolah di tempat lain. (1) Kepala Sekolah dan staf membiasakan diri

10

secara mendalam dengan filosofi dan proses proyek dalam rangka

meningkatkan laju pengembangan professional mereka. (2) Guru

membutuhkan bantuan dari akademis atau penerbit untuk

mengembangkan suara, konsentrasi dan paket kegiatan dan RPP yang

terintegrasi, cocok pengembangan kurikulum berbasis sekolah.

4. PENUTUP

Setelah melaksanakan penelitian yang terdiri dari observasi,

pengumpulan data, analisis data serta melakukan perbandingan dengan hasil

penelitian yang terdahulu, maka ada 3 kesimpulan dari hasil penelitian ini.

4.1 Perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar

pada kelas tinggi.

Perencanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar

disusun melalui kegiatan workshop awal semester dengan hasil berupa

perangkat pembelajaran diantaranya silabus, program tahunan, program

semester, RPP. Guru menyiapkan segala sesuatu yang akan dipergunakan

dalam mengajar baik perangkat pembelajaran, mengembangkan materi

pembelajaran, memilih media pembelajaran yang tepat, menentukan sumber

pembelajaran, melakukan setting kelas dan membuat alat penilaian untuk

mengukur tingkat pencapaian keberhasilan pembelajaran. Hal demikian

dilakukan guru demi mengoptimalkan tercapainya kompetensi yang

ditetapkan sesuai kurikulum yang berlaku.

Pembelajaran menulis karangan dengan media gambar yang

direncanakan belum bisa terealisasi secara keseluruhan. Hal itu disebabkan

banyaknya aspek-aspek dalam menulis karangan meliputi kemampuan

lingustik belum dikuasai oleh siswa. Selain itu adanya keterbatasan waktu

untuk menyelesaikan materi yang cukup banyak.

4.2 Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar

pada kelas tinggi

11

Tujuan pembelajaran yang disusun guru disesuaikan dengan

kompetensi dasar yang ditetapkan sehingga memudahkan guru dalam

melaksanakan pembelajaran menulis karangan dengan media gambar.

Materi pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Materi ajar dikembangkan guru sesuai buku pegangan guru dan buku lain

yang relevan serta dikembangkan menurut kemampuan guru dipadukan

dengan reverensi lain dari internet. Pengembangan materi yang dilakukan

guru disesuaikan dengan prinsip-prinsip perkembangan anak usia SD

sehingga mudah diserap dan dipahami oleh siswa.

Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran cukup bervariatif

dan cukup efektif untuk pembelajaran menulis karangan dengan media

gambar kepada siswa. Guru menggunakan metode ceramah sebagai

pengantar pembelajaran, sedangkan metode penugasan, tanya jawab dan

diskusi digunakan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa sehingga akan

menimbulkan suasana yang interaktif dan hidup sehingga pembelajaran

lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa.

Media yang digunakan berupa LCD, gambar mati, gambar hidup

berupa tayangan video. Media gambar dipilih guru untuk mengatasi

keterbatasan ruang dan waktu sehingga mampu membantu siswa untuk

berimajinasi dan berilustrasi sesuai gambar yang dilihat. Pemakaian LCD

digunakan untuk membangtu visualisasi siswa melihat gambar, dengan

adanya perpaduan visual dan audio akan menambah daya tarik dan motivasi

siswa dalam belajar manulis karangan.

Penilaian yang dilakukan guru mencakup 3 aspek yaitu penilaian

kognitif, afektif dan psikomotorik, namun penilaian kognitif lebih

diutamakan karena tujuan pembelajarannya adalah penguasaan siswa

terhadap materi menulis karangan. Penilaian kognitif dilakukan dengan cara

tes di akhir pembelajaran, penilaian afektif dan psikomotorik dilakukan

melalui pengamatan yang dilakukan guru saat proses pembelajaran untuk

12

menilai sikap keberanian, tanggung jawab, kerja sama dan saling

menghargai.

4.3 Evaluasi pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan media

gambar pada kelas tinggi.

Kepala sekolah melaksanakan kegiatan supervisi untuk mengetahui

ketercapaian kurikulum yang dilaksanakan, namun sebelumnya kepala

sekolah harus menyiapkan instrument supervise terlebih dahulu. Kepala

sekolah melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran meliputi penilaian

kompetensi guru mengajar dan penilaian terhadap perangkat pembelajaran

yang telah disusun guru. Hasil supervise digunakan kepala sekolah untuk

Kepala sekolah menindaklanjuti temuan pada saat supervisi dengan cara

melakukan pembinaan secara langsung maupun pelatihan untuk

meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti. 1997. Menulis. Jakarta: Depdikbud.

Angkowo, Robertus. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo.

A. Reilly Kathleen. 2015. Making Meaning, Visibly: “Writing” and “Reading”

Image Essays. English Journal 104.5:59-65.

Arsyad, Azhar.2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Beth Kelly, Laura. 2015. National Council of teachers of English. All Right

Reserved. Voices From The Middle, Vol. 23 No. 2

Biria, Reza. 2015. Contributory Role of Pre-task Planning in Improving Iranian

EFL Learners’ Writing of Argumentative Essays: The Case of Accuracy

and Complexity. Theory and Practice In Language Studies Vol. 5 PP 1026-

1036

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

13

Evmenova, Anya S., 2015. Emphasizing Planning for Essay Writing With a

Computer Based Graphic Organizer. Exceptional Children 2016. Vol 82 (2)

170-191

James, P. Spradley.2007. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana, Edisi II

Khan, Asma. 2015. Learning By Collaboration : The Impact of Cooperative

Learning On Students’ Essay Writing Skills at Graduation Level in

Pakistan. International Journal of Arts and Sciences 473-478.

Moleong, L.J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya

Suriamihardja, Agus. (1997). Petunjuk Praktek Menulis. Jakarta: Depdikbud.

Moonen , Lucy . 2015. Come on guys, what are we really trying to say here?”

Using Google Docs to develop year 9 Pupils, Essay Writing Skills. Student

History 161, Research Library pg 8

Ortiz Navareete, Mabel & Anita Ferreira Cabrera. 2014. Proposing a Wiki Based

Technique for Collaborative Essay Writing. Profile Issue in Theacher’s

Professional Development, 16 (2), 185-198.

Rahmalia, Indah.2016. Student’s Linguistic Competence in Essay Writing. Al-

Ta’lim Jounal, 23(3),2016, (241-248).

Rahmad, Rahardjo.2010. Inovasi kurikulum Pendidikan Agama Islam :

Pengembangan kurikulum & Pembelajaran. Yogyakarta: Magnum.

Sagala, Syaiful. 2009. Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan.

Bandung: Alfabeta

Sobhany, Marjan & Farhad Tayetipour. 2015. The Effects of Oral vs. Written

Corrective Feedback on Iranian EFL Learners’ Essay Writing. Theory and

Practice in Language Studies. Vol 5, No. 8, pp 1601-1611.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & B. Bandung:

Alfabeta

Sukarna. 2011. Dasar-dasar Manajemen. Bandung. Mandar Maju.

Sumiati, Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung. CV. Wacana Prima.

Suparno & Muhammad Yunus. 2006. Ketrampilan Dasar Menulis. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Sutopo. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret

University Press