METODOLOGI UNTUK PERANCANGAN PENGUJIAN
• BUKTI YANG TEPAT HARUS DIPEROLEH DARI RINCIAN
SALDO HARUS DIPUTUSKAN TUJUAN DEMI TUJUAN.
UNTUK YANG KHUSUS DITERAPKAN BAGI PIUTANG,
TUJUAN TERSEBUT DISEBUT TUJUAN AUDIT SALDO
PIUTANG USAHA.
• GAMBAR 13-1 HAL 603
Identifikasi risiko bisnis klien yang berpengaruh terhadap piutang usaha
Rancang pengujian rinci saldo Piutang usaha untuk memenuhi
Tujuan audi saldo
Rancang dan lakukan pengujian pengendalian dan pengujian subtantif
transaksi untuk penjualan dan penerimaan piutang
Rancang dan lakukan prosedur analistis untuk saldo piutang usaha
Tetapkan risiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penerimaan piutang
Tetapkan kesalahan penyajian bisa ditoleansi dan risiko bawaan untuk piutang usaha
• Auditor menetapkan risiko bawaan untuk tujuan audit untuk suatu akun seperti
halnya piutang usaha, dengan mempertimbangkan risiko bisnis klien dan sifat
klien serta bidang usahanya.
• Auditor umumnya mengidentifikasi suatu risiko kecurangan (fraud risk) tertentu
untuk pengakuan pendapatan.
• Hal ini bisa mempengaruhi penetapan risiko bawaan oleh auditor untuk tujuan-
tujuan berikut : keberadaan, pisah batas penjualan dan pisah batas retur
penjualan.
• HASIL PENGUJIAN PENGENDALIAN MENENTUKAN APAKAH PENETAPAN RISIKO
PENGENDALIAN UNTUK PENJUALAN DAN PENGUMPULAN PIUTANG HARUS
DIREVISI ATAU TIDAK.
• AUDITOR MENGGUNAKAN HASIL PENGUJIAN SUBTANTIF TRANSAKSI UNTUK
MENENTUKAN SEBERAPA BESAR RISIKO DETEKSI UNTUK MEMENUHI SETIAP
TUJUAN AUDIT SALDO PIUTANG USAHA.
PROSEDUR ANALITIS KEMUNGKINAN KESALAHAN PENYAJIAN
Perbandingan presentase laba kotor dengan tahun lalu (per jenis produk)
Lebih saji atau kurang saji penjualan dan piutang usaha.
Perbandingan penjualan per bulan sepanjang periode (per jenis produk)
Lebih saji atau kurang saji penjualan dan piutang usaha
Perbandingan retur penjualan sebagai persentase dari penjualan kotor dengan tahun lalu (per jenis produk)
Lebih saji dan kurang saji retur penjualan dan piutang usaha
Perbandingan saldo-saldo individual pelanggan dengan tahun yang lalu
Kesalahan penyajian piutang usaha dan akun laba-rugi yang bersangkutan
Perbandingan beban kerugian piutang sebagai presntase dari penjualan kotor dengan tahun lalu
Ada piutang usaha yang sudah tidak dapat ditagih tetapi tidak dicadangkan
Perbandingan jumlah hari piutang dengan tahun sebelumnya dan kecepatan perputaran piutang
Lebih saji atau kurang saji cadangan kerugian piutang dan beban kerugian piutang: juga bisa memberi indikasi adanya piutang fiktif.
Perbandingan persentase piutang per kategoriumum dengan tahun sebelumnya
Lebih saji atau kurang saji cadangan kerugian piutang dan beban kerugian piutang.
Perbandingan adangan kerugian piutang sebagai persentase dari piutang usaha dengan tahun sebelumnya.
Lebih saji atau kurang saji cadangan kerugian piutang dan beban kerugian piutang.
Perbandingan piutang yang dihapus sebagai persentase dari total piutang dengan tahun sebelumnya
Lebih saji atau kurang saji cadangan kerugian piutang dan beban kerugian piutang
• AUDITOR MELAKUKAN PROSEDUR ANALITIS
UNTUK KESELURUHAN SIKLUS PENJUALAN DAN
PENGUMPULAN PIUTANG, TIDAK HANYA
PIUTANG USAHA.
• Sebagian besar pengujian atas akun piutang
usaha dan cadangan kerugian piutang
didasarkan pada daftar umur piutang.
• PENGUJIAN DILAKUKAN DENGAN MELAKUKAN KONFIRMASI
TERHADAP PELANGGAN. JIKA TIDAK ADA JAWABAN DILAKUKAN
PEMERIKSAAN BUKTI PENGIRIMAN BARANG DAN BUKTI
PENERIMAAN KAS.
• DENGAN PENGUJIAN RINCI SALDO
• DENGAN PENGUJIAN SUBTANTIF
TRANSAKSI ATAS PENGIRIMAN BARANG
YANG TIDAK DICATAT DAN DENGAN
PROSEDUR ANALITIS.
• UNTUK MEMERIKSA APAKAH TRANSAKSI MENJELANG AKHIR TAHUN BUKU TELAH
DICATAT PADA PERIODE YANG TEPAT.
• PENDEKATAN MENENTUKAN KEWAJARAN PISAH BATAS :
1. TETAPKAN KRITERIA YANG TEPAT UNTUK PISAH BATAS
2. EVALUASI APAKAH KLIEN TELAH MENETAPKAN PROSEDUR YANG MEMADAI
UNTUK PISAH BATAS YANG SEWAJARNYA
3. UJI APAKAH PISAH BATAS TELAH DILAKUKAN DENGAN BENAR
• MERUPAKAN BAGIAN AKHIR DALAM TAHAP
PENYELESAIAN AUDIT.
• MEMENUHI TUJUAN AUDIT SALDO
• MENYANGKUT KEPUTUSAN APAKAH KLIEN MEMISAHKAN
MEMISAHKAN SEJUMLAH PIUTANG YANG MATERIAL DAN
MEMBUTUHKAN PENGUNGKAPAN.
KONFIRMASI PIUTANG USAHA
• TUJUAN UTAMA KONFIRMASI PIUTANG USAHA ADALAH UNTUK
MEMENUHI TUJUAN KEBERADAAN, KETELITIAN DAN PISAH BATAS.
• KONFIRMASI EKSTERNAL ADALAH BUKTI AUDIT YANG DIPEROLEH
SEBAGAI SUATU RESPON TERTULIS LANGSUNG KEPADA AUDITOR
DARI PIHAK KETIGA (PIHAK YANG DIKONFIRMASI) BAIK DALAM
BENTUK KERTAS, ATAU SECARA ELEKTRONIK DAN MEDIA LAINYA
(SA 505.6). MESKIPUN JAWABAN LISAN ADALAH BUKTI AUDIT TAPI
TIDAK BISA DISEBUT SEBAGAI KONFIRMASI.
KETENTUAN DALAM STANDAR AUDIT
• STANDAR AUDIT 505 NERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN
PROSEDUR KONFIRMASI EKSTERNAL OLEH AUDITOR UNTUK
MEMPEROLEH BUKTI AUDIT BERDASARKAN SA 303
• SA 303 PARAGRAF 5-6 MENSYARATKAN AUDITOR UNTUK
MEMPEROLEH BUKTI AUDIT YANG LEBIH MEYAKINKAN
DENGAN MAKIN TINGGINYA RESIKO YANG DITENNTUKAN
OLEH AUDITOR.
• SA 204 MENGINDIKASIKAN BAHWA AUDITOR DAPAT
MENDESAIN PERMINTAAN KONFIRMASI UNTUK MEMPEROLEH
1. KONFIRMASI POSITIF
• KONFIRMASI POSITIF
KONFIRMASI PADA PIHAK KETIGA UNTUK MERESPONSECARA LANGSUNNG PADA AUDITOR YANG MENJUKANPIHAK TERSEBUT SETUJU ATAU TIDAK
• KONFIRMASI BENTUK KOSONG
SEJENIS KONFIRMASI POSITIF TIDAK MENYAMPAIKANJUMLAH RUPIAH MELAINKAN INFORMASI LAIN
• KONFIRMASI FAKTUR
MEMINTA KONFIRMASI UNTUK FAKTUR TERTENTUTIDAKMENGENAI SALDO PIUTANG SECARA KESELURUHAN
2. KONFIRMASI NEGATIF
KONFIRMASI PERMINTAAN KEPADA PIHAK KETIGA UNTUKMERESPON SECARA LANGSUNG PADA AUDITOR HANYA JIKAPIHAK YANG DIKONFIRMASI TIDAK SETUJU DENGANINFORMASI YANG TERDAPAT DALAM PERMINTAANKONFIRMASI
UKURAN SAMPEL UNTUK KONFIRMASI
• UKURAN SAMPEL
• PEMILIHAN SAMPEL UNTUK DIUJI
• PEMERIKSAAN ALAMAT DAN PENGAWASAN ATAS KONFIRMASI
• TINDAK LANJUT ATAS KONFIRMASI TAK BERJAWAB
• PENERIMAAN KAS KEMUDIAN
• DUPLIKAT FAKTUR PENJUALAN
• DOKUMEN PENGIRIMAN BARANG
• KORESPONDENSI DENGAN KLIEN
ANALISIS SELISIHPENYEBAB PERBEDAAN DALAM KONFIRMASI :
Pembayaran telah dilakukan olehdebitur
Barang belum diterima debitur
Barang telah dikembalikan atauretur
Kesalahan pencatatan atau kerancuanjumlah
MENARIK KESIMPULANKEPUTUSAN AKHIR TENTANG PIUTANG USAHA DAN
PENJUALAN ADALAH APAKAH BUKTI KOMPETEN YANG
CUKUP TELAH DIPEROLEH MELALUI PENGUJIAN
PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBTANTIF TRANSAKSI,
PROSEDUR ANALISTIS, PROSEDUR PISAH BATAS,
KONFIRMASI DAN PENGUJIAN SUBTANTIF LAIN UNTUK
MENDUKUNG PENARIKAN KESIMPULAN TENTANG
KEBENARAN SALDO.
PENGEMBANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN RINCI SALDO
AUDITOR SENIOR YANG BERTUGAS DALAM
PENGAUDITAN MENYUSUN KERTAS KERJA
PERENCANAAN AUDIT, SEBAGAI ALAT YANG
MEMBANTUNYA DALAM MENENTUKAN LUAS
PENGUJIAN RINCI SALDO PIUTANG USAHA YANG
DIRENCANAKAN. (GAMBAR 13-7 HAL 635) SUMBER
DALAM SETIAP BARIS KERTAS KERJA ANTARA LAIN:
• KESALAHAN PENYAJIAN YANG BISA DITOLERANSI
• RESIKO AUDIT YANG BISA DITERIMA
• RESIKO BAWAAN
• RESIKO PENGENDALIAN
• HASIL PENGUJIAN SUBTANTIF TRANSAKSI