PENGARUH ROLE CONFLICT, ROLE AMBIGUITY, ROLE OVERLOAD
TERHADAP KINERJA AKUNTAN PUBLIK DENGAN KECERDASAN
SPIRITUAL SEBAGAI PEMODERASI
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Tiara Herdina Setiawan
11140820000082
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Tiara Herdina Setiawan
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Agustus 1996
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Jl. H. Saimin HD RT 001 RW 07
Nomor 17 Krukut, Limo, Depok
16512
5. Telepon : 081283042335
6. Email : [email protected]
II. Pendidikan
1. TK Miftahul Ulum Tahun 2001-2002
2. SDIT Miftahul Ulum Tahun 2002-2008
3. SMPN 37 Jakarta Tahun 2008-2011
4. SMAN 97 Jakarta Tahun 2011-2014
5. S1 Ekonomi UIN Syarif Tahun 2014-2018
Hidayatullah Jakarta
III. Latar Belakang Keluarga
1. Ayah : Nursetiawan
2. Ibu : Ratih Kusumawati
3. Anak ke- : Pertama dari dua bersaudara
IV. Pengalaman Organsisasi
1. Bendahara Paduan Suara SMAN 97 Jakarta 2012-3013
2. Divisi Hubungan Masyarakat HMJ Akuntansi 2014-2015
3. Divisi Ekonomi Kreatif HMJ Akuntansi 2015-2016
vii
THE INFLUENCE OF ROLE CONFLICT, ROLE AMBIGUITY, ROLE
OVERLOAD TO PUBLIC ACCOUNTANT PERFORMANCE WITH
SPIRITUAL INTELLEGENCE AS MODERATOR
ABSTRACT
The purpose of this research is to know the influence of role conflict, role
ambiguity, role overload to public accountant performance with spiritual
intellegence as moderator. Responden in this study are public accountants that
working in KAP domicilied in province of DKI Jakarta. Data analysis method in
this research using SPSS 22 application. Hypotesis analysis testing is done with
Moderate Regression Analys.
The result of this research, shows that role conflict does not affect
accountant public performance. Role ambiguity effect on accountant public
performance. Role overload effect on accountant public performance. Spiritual
intellegence is unable to moderate role conflict against accountant public
performance. Spiritual intellegence is able to moderate role ambiguity effect on
accountant public performance and spiritual intellegence is able to moderate role
overload effect on accountant public performance.
Keywords: role conflict, role ambiguity, role overload, spiritual intellegence,
accountant public performance
viii
PENGARUH ROLE CONFLICT, ROLE AMBIGUITY, ROLE OVERLOAD
TERHADAP KINERJA AKUNTAN PUBLIK DENGAN KECERDASAN
SPIRITUAL SEBAGAI PEMODERASI
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh role conflict,
role ambiguity, role overload terhadap kinerja akuntan publik dengan kecerdasan
spiritual sebagai pemoderasi. Responden dalam penelitian ini adalah akuntan
publik yang bekerja di kantor akuntan publik yang berdomisili di provinsi DKI
Jakarta. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 22.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan Analisis Regresi Moderasi (MRA).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa role conflict tidak berpengaruh
terhadap kinerja akuntan publik, role ambiguity berpengaruh terhadap kinerja
akuntan publik, role overload berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik,
kecerdasan spiritual tidak mampu memoderasi role conflict terhadap kinerja
akuntan publik, kecerdasan spiritual dapat memoderasi pengaruh role ambiguity
terhadap kinerja akuntan publik dan kecerdasan spiritual mampu memoderasi role
overload terhadap kinerja akuntan publik.
Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, kecerdasan spiritual,
kinerja akuntan publik
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Role Conflict, Role
ambiguity, Role overload terhadap Kinerja Akuntan Publik dengan
Kecerdasan Spiritual sebagai Pemoderasi”. Shalawat serta salam senantiasa
penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing
umatnya menuju jalan kebenaran.
Skripsi ini merupakan tugas dan mahakarya akhir yang harus diselesaikan
sebagai syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak pihak
yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu,
syukur Alhamdulillah penulis hanturkan atas ridho Allah SWT dan kekuatan yang
telah dianugerahkan-Nya. Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan ucapan
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Orang tua tercinta, Bapak Nursetiawan dan Ibu Ratih Kusumawati dan adik
sematawayang, Krisna Danil Avivi Setiawan yang selalu dengan ikhlas
memberikan dukungan dengan penuh perhatian, kesabaran, kasih sayang,
semangat dan doa yang tiada henti kepada penulis.
2. Nenek tercinta, Ibu Hj. Nuryati, dan keluarga besar penulis yang tiada henti
memberikan semangat, doa, dan dukungan kepada penulis selama menjalani
proses pembelajaran hingga penulisan skripsi.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
6. Ibu Fitri Yani Jalil,S.E, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
bersedia menyediakan waktunya untuk membimbing, berdiskusi,
mendengarkan keluh kesah dan memberikan motivasi kepada penulis.
Terimakasih atas semua saran yang Ibu berikan selama proses penulisan
skripsi sampai terlaksananya sidang skripsi.
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang
sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang
bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.
8. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
peneliti dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
9. Andara Utami Riandanu sebagai teman seperjuangan penulis, baik dalam
menjalani awal hingga akhir perkuliahan, yang selalu membantu,
menyemangati, mendengar cerita penulis, dan dengan sabar menghadapi
tingkah laku penulis, dalam belajar dan menyusun skripsi ini. Terimakasih,
Ami.
10. Luniar Aulia Rachmah, sahabat penulis yang tiada henti mengajari penulis
dalam perkuliahan, mendengarkan keluh kesah, menjadi acuan penulis dalam
belajar dan selalu memotivasi penulis. Terimakasih, Lulu.
11. Sahabat-sahabat penulis dari kelompok bermain yang bernama “ber6+1 aja
deh” Ami, Avia, Isyarah, Putri, Firas, dan Lulu yang selalu memberikan
support, selalu setia menemani, berbagi suka duka, berbagi cerita, berbagi
ilmu, dan perhatian terbaiknya selama masa kuliah di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Jakarta.
12. Farda, Fifi Rusydina, Ratu, Kak Nabila, Kak Ajeng, selaku teman yang
mengisi hari – hari penulis selama berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Jakarta, yang setia membantu dan memberi semangat serta saran untuk
penulis.
13. Bagaskara, Ryan Trilaksono, Kak Jehan, Kak Nia, Kak Cakra yang telah
membantu penulis dalam menyebarkan kuesioner penelitian, sehingga penulis
xi
dapat menyelesaikan penelitian ini, terimakasih atas segala bantuan dan
semangatnya.
14. Cika Dewi Aninda dan Isyarah Fadilah sahabat penulis dari masa awal kuliah
selalu membagikan ilmunya baik saat penulis akan menghadapi ujian
komprehensif maupun sidang skripsi dan memberikan dukungan dan
membantu penulis dalam meyelesaikan skripsi ini.
15. Nurma, Fia, Imelda, teman penulis selama KKN, yang selalu memberikan
semangat dan perhatiannya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
16. Nadya Candra, Rini, Anis, Mba Dewi, Siska, Mutia, teman sepermainan
penulis yang selalu menyemangati penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
17. Keluarga besar Reboisasi Akuntansi, yang tiada hentinya memberikan
dukungan dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
18. Keluarga Besar Akuntansi C 2014, terimakasih atas kenangan, pembelajaran
dan semangatnya selama ini.
19. Teman-teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2014, terimakasih atas doa
dan insipirasinya selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan
kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta, Juni 2018
(Tiara Herdina Setiawan)
xii
DAFTAR ISI
COVER
COVER DALAM ..................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ vi
ABSTRACT ............................................................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 10
xiii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur........................................................................................... 12
1. Teori Atribusi ........................................................................................... 12
2. Role Conflict ............................................................................................ 13
3. Role ambiguity ......................................................................................... 15
4. Role overload ........................................................................................... 17
5. Kecerdasan Spiritual ................................................................................ 18
6. Kinerja Akuntan Publik............................................................................ 19
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................... 20
C. Pengembangan Hipotesis ............................................................................... 24
D. Kerangka Pemikirian ...................................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................................. 30
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................................. 30
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 31
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian.............................................................. 32
1. Role Conflict ............................................................................................ 32
2. Role ambiguity ......................................................................................... 32
3. Role overload ........................................................................................... 33
4. Kecerdasan Spiritual ................................................................................ 34
5. Kinerja Akuntan Publik............................................................................ 34
E. Metode Analisis Data ..................................................................................... 36
1. Statistik Deskriptif ................................................................................... 36
2. Uji Kualitas Data ...................................................................................... 37
a. Uji Validitas ....................................................................................... 37
b. Uji Reliabilitas ................................................................................... 37
3. Uji Asumsi Klasik .................................................................................... 38
a. Uji Multikolinearitas .......................................................................... 38
b. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 39
c. Uji Normalitas .................................................................................... 39
xiv
1) Uji Analisis Statistik ............................................................. 40
2) Uji Normalitas dengan Grafik ................................................ 40
d. Uji Hipotesis ...................................................................................... 41
1) Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 42
2) Uji Statistik F ......................................................................... 43
3) Uji Signifikasi Parsial (Uji t) ................................................. 43
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................... 45
1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 45
2. Karakteristik Profil Responden ................................................................ 48
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin ................................ 48
b. Deskripsi respondne berdasarkan lama bekerja ................................. 49
c. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir ...................... 49
d. Deskripsi responden berdasarkan jabatan .......................................... 50
B. Hasil Penelitian .............................................................................................. 51
1. Hasil Uji Statisitik Deskriptif ................................................................... 51
2. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................................ 52
a. Hasil Uji Validitas ............................................................................. 52
b. Hasil Reliabilitas ................................................................................ 56
3. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 57
a. Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................. 57
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 58
c. Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 59
1) Hasil Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov ............................... 59
2) Hasil Uji Normalitas dengan Grafik ...................................... 60
d. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................. 62
1) Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................... 63
2) Hasil Uji Statistik F ................................................................ 64
3) Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji t) ........................................ 64
C. Pembahasan .................................................................................................... 67
xv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................................... 74
B. Keterbatasan ................................................................................................... 75
C. Saran ............................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................... 81
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kasus Pembekuan Akuntan Publik ....................................................... 4
Tabel 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................ 21
Tabel 3.1 Operasional Variabel............................................................................ 35
Tabel 4.1 Distribusi Penyebaran Kueisioner ......................................................... 46
Tabel 4.2 Data Sampel Penelitian ......................................................................... 42
Tabel 4.3 Hasil Uji Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin.................... 48
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi responden berdasarkan lama bekerja .................... 49
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir ......... 50
Tabel 4.6 Hasil Uji Deskripsi responden berdasarkan jabatan ............................ 50
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................ 51
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Role conflict .......................................................... 52
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Role conflict .......................................................... 53
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Role ambiguity ...................................................... 53
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Role overload ........................................................ 54
Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Role overload ........................................................ 54
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spritiual ............................................. 55
Tabel 4.14 Hasil Uji Validitas Kinerja Akuntan Publik ........................................ 56
Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 57
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................. 58
xvii
Tabel 4.17 Hasil Uji Glejser .................................................................................. 59
Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik Kolmogorov-smirnov .............................................. 60
Tabel 4.19 Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................................................... 63
Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik F .............................................................................. 64
Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik t ............................................................................... 65
Tabel 2.22 Hasil Pengujian Hipotesis ..................................................................... 73
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 29
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik.................................................... 61
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot......................................... 61
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Pengisian Kuesioner ............................................. 81
Lampiran 2 Surat Keterangan KAP ........................................................................ 83
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian ............................................................................ 92
Lampiran 4 Daftar Identitas dan Jawaban Responden ............................................ 98
Lampiran 5 Output Hasil Pengujian Data ............................................................... 118
Lampiran 6 Output Hasil Pengujian Data Pilot Test ............................................... 139
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari
Menteri Keuangan untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan. Kantor Akuntan Publik yang selanjutnya
disebut KAP, adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari
Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan Publik dalam memberikan
jasanya (PMK Nomor 17/PMK.01/2008). Jasa yang dapat diberikan oleh
Akuntan Publik sebagaimana tertuang dalam PMK Nomor
17/PMK.01/2008 di antaranya, jasa atas audit umum atas laporan
keuangan. Audit atas laporan keuangan berkaitan dengan kegiatan
memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan entitas, dengan
maksud agar dapat memberikan pendapat apakah laporan tersebut telah
disajikan secara wajar sesuai dengan standar yang berlaku (Boynton,
Johnson dan Kell, 2002).
Audit atas laporan keuangan dilakukan salah satunya pada
perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya. Perusahaan dapat
bertahan tidak hanya memperlihatkan laba, namun juga kewajaran dari
laporan keuangan yang dihasilkan (Temaja dan Utama, 2016). Hasil audit
laporan keuangan dapat dipergunakan untuk membuat berbagai keputusan
yang akan dilakukan oleh kreditor dan investor dalam membuat keputusan
2
untuk berinvestasi (Boynton et al, 2002). Besarnya dampak dari hasil audit
yang dilakukan oleh akuntan publik, menimbulkan tanggung jawab yang
besar bagi akuntan publik terhadap pihak yang berkepentingan. Dengan
adanya tanggung jawab yang dimiliki, seorang akuntan publik diharuskan
memiliki kinerja yang baik dan berkualitas (Temaja dan Utama, 2016)
Kinerja yang baik sebagai seorang akuntan yaitu sesuai dengan
standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) (Angelina, 2015). Dapat dikatakan bahwa kinerja auditor
merupakan hasil evaluasi terhadap hasil pekerjaan auditor dalam
melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan yang diukur berdasarkan
standar audit yang berlaku. Apabila dalam melaksanakan pemeriksaan
sebagai auditor telah memenuhi standar audit yang berlaku maka akan
menghasilkan kinerja yang baik Ramadika, Nasir dan Wiguna, 2014)
Kinerja auditor merupakan hasil kerja yang dicapai oleh auditor
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan padanya, dan menjadi salah satu tolak ukur yang digunakan
untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang dilakukan akan baik atau
sebaliknya. (Fanani, Hanif, Subroto, 2008). Karena tugas dari auditor
adalah untuk memberikan keyakinan atas kewajaran sebuah laporan
keuangan, maka dari itu auditor harus memiliki kinerja yang baik untuk
kepentingan bersama.
Fenomena yang terjadi atas kinerja auditor dalam melakukan
pekerjaannya menilai kewajaran suatu laporan keuangan, dapat dilihat dari
3
contoh kasus yang terjadi di Brazil pada tahun 2012 atas kegagalan audit
dilakukan oleh Partner dari PricewaterhouseCoopers yang berdomisili di
Brazil. Kegagalan audit yang terjadi, adalah Wander Rodrigues Teles
sebagai mitra utama untuk pekerjaan audit PwC Brazil untuk anak
perusahaan Sara Lee Corpotation, dimana Teles, dianggap telah gagal
memberi tanggapan yang memadai terhadap indikasi bahwa Sara Lee
Corporation telah melebih – lebihkan penyajian piutangnya. Dimana Sara
Lee Corporation diduga tetap menyajikan piutang yang ada pada tahun
2010 dan 2011 pada laporan tahun 2012.
Teles diduga telah mengetahui bahwa piutang yang disajikan oleh
Sara Lee Corporation tengah di perdebatkan oleh para pelanggannya,
karena dirasa telah melebih – lebihkan piutang yangh sebenarnya. Teles
dianggap telah berulang kali mengabaikan informasi bahwa telah terjadi
salah saji yang material. Untuk itu, Teles dikenakan denda sebesar
$10.000 dan dilarang beroperasi selama dua tahun, diakses melalui (Public
Company Accounting Oversight Board) pada 21 November 2017 pukul
16.09 WIB. Kasus pembekuan kantor akuntan publik tidak hanya satu kali
terjadi, namun juga banyak kantor akuntan publik yang dibekukan karena
berbagai macam persoalan yang menimpanya. Kasus lain yang tentang
kantor akuntan publik tercantum pada Tabel 1.1
4
Sumber: IAPI.or.id
Tabel 1.1
Kasus Pembekuan Akuntan Publik
No Akuntan Publik Keterangan
1. Meilina Pangaribuan Belum sepenuhnya mematuhi kode
etik dalam hal menerima dan
melaksanakan perikatan audit
terhadap PT. Jui Shin Indonesia tahun
buku 2015 yang sudah diaudit oleh
KAP lain. Belum sepenunya
mematuhi SPAP khususnya terkait
adanya bukti audit atas akun
Penjualan, Harga Pokok Penjualan
dan Hutang Pajak dalam pelaksanaan
audit atas Laporan Keuangan Pt Jui
Shin Indonesia tahun buku 2015.
2. Drs. Arthawan Santika Terdapat 5 laporan auditor
independen yang tidak didukung
kertas kerja. Akibat hal ini, izin
akuntan publik nya dibekukan dalam
jangka waktu 12bulan.
3. Biasa Sitepu Belum sepenuhnya mematuhi SPAP
dalam melaksanakan audit atas
Laporan Keuangan PT Jui Shin
Indonesia tahun buku 2016 karena
tidak melakukan pengujian saldo awal
dan tidak memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat dalam meyakini
kewajaran saldo akun Penjualan,
Piutang Usaha, Utang Usaha, Aset
Tetap, Persediaan dan Harga Pokok
Penjualan. Atas kasus ini, Biasa
Sitepu dikenakan sanksi pembekuan
selama 6 bulan
4. Hans Burhanuddin
Makarao
Belum sepenuhnya mematuhi SPAP
dalam melaksanakan audit atas
Laporan Keuangan PT Rimba Bintuni
Lestari tahun buku 2016, terutama
dalam memperoleh bukti audit yang
cukup dab tepat dalam meyakini
kewajaran saldo Akun Persediaan,
Aset Tetap, Utang Usaha, Utang
Bank, Pendapatan dan Beban pokok
Pendapatan. Atas kasus ini, Akuntan
Publik dikenakan pembekuan selama
3 bulan
5
Sumber: IAPI.or.id
Tabel 1.1
Kasus Pembekuan Akuntan Publik
No Akuntan Publik Keterangan
5. James Pardomuan
Sitorus
Belum sepenuhnya mematuhi SPAP
dalam melakukan audit atas Laporan
Keuangan PT Semen Bosowa
Banyuwangi tahun buku 2016, dimana
tidak memiliki bukti audit yang cukup
dan tepat dalam meyakini kewajaran
saldo akun Persediaan, Penjualan
Bersih, Beban Pokok Penjualan,
Beban Bunga Bank dan belum
melakukan oengujian terkait asersi
klasifikasi dan asersi pengungkapan.
Atas kasus ini, akuntan publik
dikenakan pembekuan selama 6 bulan
6. A. Krisnawan
Budipracoyo
Akuntan publik memberikan jasa
audit umum atas laporan keuangan
tidak melalui KAP dan melalui KAP
yang telah dicabut izinnya, serta
terdapat 8 laporan auditor independen
yang ditandatangani oleh AP A.
Krisnawan Budipracoyo tidak
didukung dengan kertas kerja. Atas
kasus ini, akuntan publik dikenakan
pembekuan selaam 18 bulan.
Kinerja seorang akuntan publik, tentunya dipengaruhi oleh
berbagai macam hal, yang dapat menurunkan atau meningkatkan
kinerjanya terutama dalam membuat sebuah keputusan berdasarkan bukti
yang didapatkan. (Agustina, 2009). Terdapat berbagai hal yang dapat
memengaruhi kinerja seorang akuntan publik. Salah satunya adalah
rolestress. Rolestress dari role conflict, role ambiguity dan role overload.
Profesi di bidang akuntansi khususnya akuntan publik, merupakan profesi
yang memiliki tingkat stres yang tinggi (Wiryathi, Rasmini dan
Wirakusuma 2014).
6
Role conflict atau konflik peran terjadi ketika terdapat
ketidakcocokan harapan dan tuntutan yang berkaitan dengan peran yang
dijalani seseorang, dimana pemenuhan harapan atas satu peran membuat
pemenuhan terhadap peran lain lebih sulit Wiryathi, Rasmini dan
Wirakusuma 2014). Role conflict dapat terjadi saat seseorang memiliki
peran yang berbeda dan kesulitan untuk menyesuaikan peran dalam waktu
yang sama (Sari dan Suryanawa, 2016). Konflik peran yang dialami
akuntan publik juga dapat menimbulkan tekanan secara psikologis yang
dapat memengaruhi tingkat kenyamanan seseorang dalam bekerja
(Aprimulki, 2017). Konflik peran juga dapat muncul saat peran yang
diminta terlalu berlebihan dan adanya ketakutan dari output yang
dihasilkan dalam suatu organisasi (Koo dan Sim 1999)
Role ambiguity akan muncul jika informasi yang disampaikan,
samar. Bahkan kadang tidak ada informasi atau pengetahuan yang
dibutuhkan untuk menjalankan peran atau tugas Wiryathi, Rasmini dan
Wirakusuma 2014). Role ambiguity terjadi saat dimana klien meminta
pelayanan lain yang dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja
perusahaannya (Wiguna, 2014). Kondisi dimana klien meminta layanan
lain, dapat berakibat pada kinerja seorang akuntan publik (Fanani, Hanif
dan Subroto, 2008).
Role overload atau kelebihan peran terjadi ketika seseorang
dibebani terlalu banyak pekerjaan dengan waktu dan kemampuan yang
terbatas Wiryathi, Rasmini dan Wirakusuma 2014). Kelebihan peran dapat
7
timbul dari tugas – tugas yang muncul banyak serta luas untuk dikerjakan
dalam waktu yang sama, dan dirasa mustahil untuk diselesaikan
(Aprimulki, 2017). Kelebihan peran juga dapat muncul akibat KAP yang
terus menerus menerima klien, namun tidak sebanding dengan Sumber
daya manusia yang dimiliki di KAP (Agustina, 2009). Kelebihan peran
terjadi karena tidak adanya perencanaan mengenai kebutuhan karyawan
yang menyebabkan akuntan publik mengalami kelebihan peran (Sari dan
Suryanawa, 2016). Efek negatif dari stres terhadap masing – masing
individu di antara nya adalah lelah, depresi, mudah mengantuk dan bahkan
kesulitan dalam mengambil sebuah keputusan. Stres juga dapat
mengurangi produktifitas dan menurunkan tingkat kepuasan, menurunkan
tingkat komitmen, atau bahkan perputaran karyawan dalam suatu
organisasi, menurut (Michael, Court dan Petal 2009).
Secara psikologi, manusia memiliki 3 kecerdasan, yaitu kecerdasan
intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual (Swari dan
Ramantha, 2013). Kecerdasan spiritual dibutuhkan untuk berpikir kreatif,
berwawasan jauh, membuat atau bahkan mengubah aturan, yang dapat
menjadikan seseorang bekerja lebih baik. Kecerdasan spiritual yang ada
dalam diri seseorang mampu untuk membentuk karakter seseorang
menjadi lebih baik (Setiawan dan Latrini 2016). Kecerdasan spiritual juga
diperlukan dalam bekerja. Dengan adanya kecerdasan spiritual dalam
individu, kinerja seseorang diharapkan akan meningkat sesuai dengan
manfaat kecerdasan spiritual.
8
Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan
penelitian tentang Role Conflict, Role ambiguity dan Role overload,
Kecerdasan Spiritual yang berkaitan dengan kondisi psikis seseorang
terutama seorang akuntan publik dalam melaksanakan pekerjaannya.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Ni Putu Eka Ratna
Sari dan I Ketut Suryanawa pada 2016 dan Endah Aprimulki pada tahun
2017, dimana modifikasi pada penelitian Sari dan Suryanawa, peneliti
mengganti variabel pemoderasi dengan Kecerdasan spiritual, yang
dijadikan moderasi pada penelitian Endah Aprimulki.
Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini, dapat berguna bagi
para akuntan publik, untuk dapat membantu mengetahui penyebab dan
cara menghindari hal – hal yang menurunkan kinerjanya serta mengetahui
bagaimana cara meningkatkan kinerja dari para akuntan publik, serta
mengevaluasi dan meningkatkan performa dalam bekerja. Dengan
demikian, peneliti memberi judul penelitian ini “Pengaruh Role overload,
Role Conflict, Role ambiguity terhadap Kinerja Akuntan Publik
dengan Kecerdasan Spiritual sebagai Pemoderasi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah yang
hendak diteliti adalah:
1. Apakah role conflict berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik?
2. Apakah role ambiguity berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik?
3. Apakah role overload berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik?
9
4. Apakah kecerdasan spiritual dapat memoderasi pengaruh role conflict
terhadap kinerja akuntan publik?
5. Apakah kecerdasan spiritual dapat memoderasi pengaruh role
ambiguity terhadap kinerja akuntan publik?
6. Apakah kecerdasan spiritual dapat memoderasi pengaruh role overload
terhadap kinerja akuntan publik?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, penelitian ini
bertujuan untuk menemukan bukti – bukti empiris sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat mengenai pengaruh
role conflict terhadap kinerja akuntan publik.
2. Untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat mengenai pengaruh
role ambiguity terhadap kinerja akuntan publik.
3. Untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat mengenai pengaruh
role overload terhadap kinerja akuntan publik.
4. Untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat mengenai pengaruh
role conflict terhadap kinerja akuntan publik dengan kecerdasan
spiritual sebagai pemoderasi.
5. Untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat mengenai pengaruh
role ambiguity terhadap kinerja akuntan publik dengan kecerdasan
spiritual sebagai pemoderasi.
10
6. Untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat mengenai pengaruh
role overload terhadap kinerja akuntan publik dengan kecerdasan
spiritual sebagai pemoderasi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak di antaranya:
1. Kontribusi Teoritis
a. Peneliti selanjutnya. Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan
referensi, pemahaman dan pembanding mengenai role conflict,
role ambiguity, role overload, kecerdasan spiritual dalam
memengaruhi kinerja seorang akuntan publik.
b. Pendidikan. Penelitian ini dapat dijadikan untuk menambah
wawasan tentang hal – hal yang dapat memengaruhi kinerja
seorang akuntan publik terutama pada pengaruh role conflict,
role ambigutiy, role overload serta kecerdasan spiritual,
2. Kontribusi Praktis
a. Akuntan Publik dan KAP. Membantu profesi akuntan publik
dan KAP untuk mengetahui faktor yang memengaruhi
kinerjanya sebagai seorang profesional, terutama stres kerja
yang diakibatkan oleh role conflict, role ambiguity, role
overload serta kecerdasan spiritual. Setelah mengetahui hal – hal
yang memengaruhi kinerja, diharapkan supaya akuntan publik
11
dan KAP dapat menghindarinya, agar kinerjanya sebagai
seorang profesional tetap terjaga.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Atribusi
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori atribusi.
Teori atribusi dikatakan sebagai penjelasan dari dalam dan luar tentang
apa yang melatarbelakangi kebiasaan manusia. Teori ini menjelaskan
dengan “kenapa” dan “apa” yang menyebabkan manusia mengerti
akan sebuah kejadian, pertimbangan, atau tindakan yang mereka
lakukan (Fatemi dan Asghari, 2012). Berawal dari psikologi sosial,
teori atribusi konsisten pada penyebab kesuksesan dan kegagalan kita
sebagai manusia. Persepsi berdasarkan kausalitas, daripada realitas,
amat penting karena mereka memberikan pengaruh terhadap mindset,
harapan seseorang, perasaan atau potensi untuk memperjuangkan
sesuatu.
Dunia psikologi, teori atribusi memiliki dua arti. Pertama merujuk
kepada menjelaskan tentang mengapa terjadi suatu perilaku, dan yang
kedua merujuk kepada menjelaskan tentang kesimpulan terjadinya
suatu perilaku (Malle, 2011). Teori atribusi digunakan untuk
13
menjelaskan tentang hubungan antara karakteristik yang dimiliki oleh
seorang akuntan publik dengan kinerjanya, serta dapat dikatakan
bahwa teori atribusi merupakan penjelasan tentang yang memengaruhi
perilaku manusia ada faktor individu (interrnal) dan faktor lingkungan
(eksternal) (Mindarti, 2015).
Faktor internal cenderung mengarah pada aspek individu, yang
megarah pada sifat pribadi, persepsi diri, kemampuan diri dan
motivasi. Sedangkan faktor eksternal lebih mengarah pada lingkungan
yang memengaruhi perilaku seseorang seperti kondisi sosial, nilai
sosial dan pandangan masyarakat (Mindarti, 2015)
Alasan digunakannya teori atribusi dalam penelitian ini adalah
karena ini merupakan penelitian tentang apa saja yang memengaruhi
kinerja seorang akuntan publik. Ruang lingkup yang memengaruhi
lebih di fokuskan pada rolestress serta kecerdasan spiritual sebagai
pemoderasi.
2. Role Conflict
Sebagai sebuah profesi, akuntan publik memiliki peran yang penuh
akan tanggung jawab kepada publik, terutama pada mereka pengguna
informasi laporan keuangan. Seseorang yang mengemban
tanggungjawab, akan memiliki tekanan dalam menjalankan perannya.
Pengukuran atas hasil menjalankan peran sebagai akuntan publik,
dapat dilihat dari kinerja. Kinerja akuntan publik tidak luput dari
14
beberapa faktor yang memengaruhinya, salah satunya adalah rolestress
(Ramadika, Nasir dan Wiguna, 2014)
Rolestress didefinisikan sebagai stres yang disebabkan dari
anggota organisasi lainnya atas peran yang diemban seorang individu
(Dikdik, 2008). Rolestress adalah keadaan sosial dimana peran yang
dijalankan dirasa tidak jelas atau samar, yang mengakibatkan peran
yang dijalankan terasa sulit, serta memungkinkan adanya konflik dan
pada akhirnya tidak mendapatkan titik temu (Ramadika et al, 2014).
Rolestress juga dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana individu
merasa tegang, emosi, perasaan tertekan yang disebabkan oleh tuntutan
dan tidak memiliki kemampuan yang sesuai (Purnamasari, Utami dan
Iqbal 2015). Fogarty et al 2000 menyatakan bahwa tiga unsur yang
termasuk dalam tekanan peran di antaranya adalah konflik peran (role
conflic), ketidak jelasan peran (role ambiguity) dan kelebihan peran
(role overload).
Role conflict, terjadi ketika timbul ketidakcocokan antara harapan
dan tuntutan yang berkaitan dengan peran yang dijalani seseorang.
Pemenuhan atas suatu harapan tersebut dapat mempersulit harapan dan
peran yang lain Wiryathi, Rasmini dan Wirakusuma 2014). Timbulnya
konflik peran juga dapat disebabkan adanya ketidak sesuaian atas
permintaan yang dari seseorang terhadap orang lain, maupun dari dan
terhadap organisasi (Fanani, 2008).
15
Role conflict didefinisikan sebagai keterkaitan antara ekspektasi
peran yang tidak sesuai. Konflik yang dimaksud yaitu terkait dengan
perbedaan konseptual antara pekerja dan pengawas yang berbeda
mengenai isi atau pentingnya tugas yang sedang dijalankan (Michael et
al, 2009). Role Conflict juga dapat muncul apabila auditor mendapat
beberapa tugas berbeda dan merasakan kesulitan dalam
menyelesaikannya (Sari dan Suryanawa, 2016) Koo dan Sim 1998
mengatakan bahwa konflik peran terjadi ketika peran yang
bertentangan diminta untuk ditunjukan oleh setiap individu dari
anggota organisasi. Alasan digunakannya variabel role conflict dalam
memengaruhi kinerja akuntan publik, karena role conflict yang
dialami oleh setiap pekerja dapat memengaruhi kinerja seseorang
terutama akuntan publik.
3. Role ambiguity
Role ambiguity muncul ketika seseorang tidak mendapatkan
informasi yang jelas akan apa yang harus ia kerjakan dan
kemampuannya dalam menyelesaikan Wiryathi, Rasmini dan
Wirakusuma 2014). Ketidakjelasan informasi akan tanggung jawab
yang diberikan juga dapat menimbulkan stres kerja. Stres kerja dapat
mengakibatkan penurunan kesehatan psikis dan fisik, karena merasa
pekerjaannya terhalang dengan informasi yang dimilikinya (Wiguna,
2014).
16
Munculnya role ambiguity dikaitkan dengan meningkatkan
ketegangan, kecemasan, ketakukan dan permusuhan serta dapat
mengurangi kepuasan kerja, hilang kepercayaan diri dan seringkali
menyebabkan produktivitas yang rendah (Rizzo, House dan Lirtzman,
1970). Rendahnya produktivitas dapat mengindikasikan penurunan
kinerja. Permintaan berbeda yang disampaikan klien dengan tugas
yang diberikan termasuk hal yang dapat menimbulkan role ambiguity
(Wiguna,2014).
Role ambiguity adalah faktor lain yang meningkatkan stres kerja
yang terjadi ketika harapan, tujuan, tanggung jawab belum secara jelas
dirancang untuk para pekerja (Karimi, Omar dan Karimi, 2014).
Dengan kata lain, role ambiguity adalah keadaan dimana karyawan
tidak mengetahui dengan jelas tentang tugas yang diharapkan
perusahaan terhadap dirinya. Role ambiguity juga dapat artikan sebagai
ungkapan atas adanya pertentangan dari ekspektasi atas peran yang
tidak selesai karena tidak adanya informasi tentang peran dan
bagaimana pekerjaan itu seharusnya berjalan (Michael, et al 2009).
Alasan digunakannya variabel role ambiguity karena ketika seseorang
dihadapkan dengan ketidakjelasan peran, ketidakjelasan perintah,
ketidakjelasan otoritas, kewajiban, aturan yang berlaku serta sanksi
atau ganjaran yang akan didapatkannya dalam melakukan suatu hal,
dapat memengaruhi kinerjanya sebagai seorang akuntan publik.
17
4. Role overload
Role overload, terjadi ketika sesorang mendapatkan tugas yang
banyak namun dengan kemampuan dan waktu yang terbatas (Wiryathi,
Rasmini dan Wirakusuma, 2014) Role overload juga dapat muncul
akibat tidak adanya perencanaan atas pembagian tugas yang akan
dijalankan oleh para karyawan, khususnya akuntan publik (Sari &
Suryanawa, 2016). Role overload dikatakan sebagai kondisi dimana
seseorang dihadapkan dengan begitu banyak pekerjaan di waktu yang
ketat (Sahabuddin, 2016). Tidak adanya perencanaan yang tepat akan
kebutuhan tenaga kerja dapat menyebabkan auditor mengalami role
overload (Gunawan dan Ramdan, 2012). Seperti pada saat awal tahun,
dimana mendekati tanggal jatuh tempo untuk menerbitkan laporan
keuangan yang telah di audit dan juga menyelesaikan segala urusan
perpajakan bagi seluruh klien akuntan publik dalam waktu bersamaan.
Pada situasi seperti ini, akuntan publik dapat mengalami role overload.
Kegagalan yang dialami oleh seseorang dalam bekerja terutama karena
adanya kelebihan volume pekerjaan agaknya dapat menimbulkan stres,
yang diakibatkan dari adanya kelebihan peran yang dialami (Sales,
1970). Alasan digunakannya variabel role overload yaitu karena ketika
seseorang dihadapkan dengan begitu banyak pekerjaan dan komitmen
dalam satu waktu yang sempit dan tidak memiliki kemampuan ataupun
kekuatan dalam menyelesaikannya dapat memengaruhi kinerja seorang
akuntan publik.
18
5. Kecerdasan Spiritual
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan seseorang dalam
menyelesaikan permasalahan yang lebih luas dan kaya serta
memberikan kemampuan untuk melihat nilai positif dalam
permasalahan dan kearifan dalam menyelesaikannya (Pande, 2013).
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan jiwa yang membantu
seseorang mengembangkan dirinya secara utuh dengan membuat
suatu kemungkinan untuk menimbulkan dan menerapkan nilai – nilai
positif (Apriyanti, Taufik dan Hasan, 2014)
Kecerdasan spiritual muncul karena adanya perdebatan tentang
kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional yang hanya
memberikan porsi pada faktor yang menentukan kesuksesan seseorang
dalam hidup (Hasanuddin dan Sjahruddin, 2017). Kecerdasan spiritual
dibutuhkan untuk berpikir kreatif, berwawasan luas, membuat atau
mengubah aturan, yang dapat menjadikan seseorang bekerja lebih baik
(Setiawan dan Latrini, 2016).
Di satu sisi, akuntan publik memiliki kecenderungan untuk
memenuhi keinginan kliennya, dan di sisi lain, akuntan publik juga
harus mempertahankan independensinya sebagai seorang akuntan
publik. Melalui kecerdasan spiritual, akuntan publik akan dapat
menangani permasalah yang timbul dalam dirinya (Swari dan
Ramantha, 2013). Karena kecerdasan spiritual didefinisikan oleh
ilmuan sebagai kecerdasan untuk menyelesaikan permasalah dan
19
kemampuan untuk berpikir strategis sebagai alat untuk mencapai
tujuan ( Varghese dan Chirayath, 2016). Kecerdasan spritual yang
dimiliki oleh seseorang dapat memengaruhi kinerjanya karena
kecerdasan spiritual mampu membuat seseorang berfikir kreatif,
berfikir positif dan bersikap bijaksana dalam membuat keputusan.
6. Kinerja Akuntan Publik
Kinerja dapat diartikan sebagai penampilan hasil karya
seorang baik secara kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi
(Angelina,2015). Kinerja akuntan publik adalah hasil kerja yang
dicapai oleh akuntan publik dalam melaksanakan tugasnya dan
sebagai tolak ukur apakah suatu pekerjaan telah dilakukan dengan
baik atau sebaliknya (Ermawati, Sinarwati dan Sujana 2014). Kinerja
auditor juga dapat dikatakan sebagai tindakan atau pelaksanaan tugas
pemeriksaan yang telah diselesaikan dalam waktu tertentu
(Hasanuddin dan Sjahruddin, 2017).
Kinerja merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan (Kalbers
dan Forgaty, 1995). Elemen kinerja secara umum adalah kualitas,
kuantitas, efektivitas dan ketepatan waktu (Oktarani, Setyani dan
Sumani,2016). Dapat dikatakan bahwa kinerja akuntan publik adalah
evaluasi atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh akuntan publik
dengan standar yang berlaku. Kinerja akuntan publik yang baik
tentunya akan menghindari dirinya dari masalah yang akan timbul
dikemudian hari (Angelina,2015). Kinerja dapat dikatakan sebagai
20
pengungkapan kerja yang dilakukan dalam rangka mencapai hasil
kerja yang lebih baik untuk tercapainya tujuan organisasi (Gunawan
dan Ramdan, 2012).
Goldwasser (1993) dalam Sari dan Suryanawa (2016)
mengemukakan bahwa kinerja atau prestasi yang dicapai oleh auditor
dapat diukur dengan 3 unsur. Pertama kualitas kerja, yakni kualitas
pelaksanaan audit berdasarkan keahlian, pengetahuan dan kemampuan
dari akuntan. Kedua adalah kuantitas kerja. Kuantitas kerja adalah
jumlah tugas yang mampu diselesaikan sesuai dengan target atau
tujuan. Ketiga adalah ketepatan waktu, yaitu dimana pekerjaan yang
diberikan sesuai dengan waktu yang telah dianggarkan. Banyak hal
yang dapat memengaruhi kinerja seorang akuntan publik. dalam
penelitian ini, difokuskan pada role conflict, role ambiguity, role
overload dan kecerdasan spiritual.
B. Hasil – Hasil Penelitian Terdahulu
Adapun hasil - hasil penelitian terdahulu mengenai topik yang
berkaitan dengan penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel 2.1.
21
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti
(Tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Ni Putu Eka
Ratna Sari dan
Suryanawa dan I
Ketut
Suryanawa
(2016)
Konflik Peran, Ketidak
Jelasan Peran dan Kelebihan
Peran Terhadap Kinerja
Auditor dengan Tekanan
Waktu Sebagai Pemoderat
Variabel konflik peran
(role conflict), ketidak
jelasan peran (role
ambiguity), kelebihan
peran (role overload)
serta kinerja auditor
Variabel tekanan waktu
sebagai pemoderat
Role conflict, role ambiguity, dan role
overload berpengaruh terhadap kinerja
auditor. Tekanan waktu mampu
memoderasi role conflict dan role
overload, namun tidak dengan role
ambiguity
2. Meilda Wiguna
(2014)
Pengaruh Role Conflict,
Role ambiguity. Self-
Eficiacy, Sensitifitas Etika
Profesi, Gaya
Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Auditor Dengan
Emotional Quotient Sebagai
Variabel Moderating
Variabel role conflict,
role ambiguity dan
kinerja auditor
Variabel Self-Eficiacy,
Sensitifitas Etika
Profesi, Gaya
Kepemimpinan dan
Emotional Quotient
Role conflict, role ambiguity, self-
eficiacy, etika profesi, gaya
kepemimpinan berpengaruh terhadap
kinerja auditor. emotional quotient
dapat memoderasi self-eficiecy dan
sensitifitas etika profesi dan tidak
untuk role conflict, role ambiguity dan
gaya kepemimpinan
3.
Hendra
Gunawan dan
Zulfitry Ramdan
(2012)
Pengaruh Konflik Peran,
Ketidakjelasan Peran,
Kelebihan Peran dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Auditor di KAP
Wilayah DKI Jakarta
Variabel konflik
peran, ketidak jelasan
peran, kelebihan peran
dan kinerja auditor
Variabel gaya
kepemimpinan
Konflik peran, kelebihan peran dan
gaya kepemimpinan tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja. Ketidak jelasan peran memiliki
pengaruh terhadap kinerja.
Bersambung pada halaman berikutnya
22
Tabel 2.1 (Lanjutan)
Bersambung pada halaman berikutnya
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Model Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4. Made Dewi
Ermawati, Ni
Kadek
Sinarwati, Edy
Sujana (2014)
Pengaruh Role Stress
terhadap Kinerja Auditor
dengan Emotional Quotient
sebagai variabel moderasi
Variabel Role Stress,
dan Kinerja Auditor
Variabel Emotional
Quotient sebagai
pemoderasi
Role conflict, role ambiguity
berpengaruh signifikan trerhadap
kinerja auditor
5. Claudya
Shelviana
Angelina (2016)
Hubungan antara Motivasi,
Stres Kerja terhadap Kinerja
Auditor dengan Peran
Rekan Kerja sebagai
Variabel Moderating (Studi
pada KAP Kota Padang,
Batam, dan Pekan Baru)
Variabel Kinerja
Auditor
Variabel Motivasi,
Stress Kerja dan Peran
Rekan Kerja sebagai
pemoderasi
Motivasi dan stress kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja auditor dan
rekan kerja tidak tidak memoderasi
motivasi dan stress kerja terhadap
kinerja auditor.
6. Roohangiz
Karimi, Zoharah
Binti Omar,
Farhad Olipour,
dan Zinab
Karimi (2014)
The influence of Role
Overloas, Role Conflict, and
Role ambiguity on
Occupational Stress Among
Nurses in Selected Iranian
Hospital
Role overload, role
conflict, role
ambiguity
Responden penelitian
yaitu stres kerja
perawat pada rumah
sakit
Role overload, role conflict, role
ambiguity berpengaruh terhadap stres
kerja perawat
23
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No. Peneliti
(Tahun) Judul Penelitian
Model Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
7. Yuliana Grece
Setiawan dan
Made Yenni
Latrini (2016)
Pengaruh Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan
Spiritual, Kecerdasan
Intelektual dan
Independensi pada Kinerja
Auditor
Variabel kecerdasan
spiritual dan kinerja
auditor
Variabel kecerdasan
emosional, kecerdasan
intelektual
Kecerdasan emosional, spiritual,
intelektual dan independensi
berpengaruh positif terhadap kinerja
auditor.
8. Apriyanti,
Taufeni Taufik
dan Mudrika
Alamsyah Hasan
(2014)
Pengaruh Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan
Spiritual dan Perilaku Etis
Terhadap Kinerja Auditor
Pemerintah
Variabel kecerdasan
spiritual
Variabel kecerdasan
emosional dan perilaku
etis
Kecerdasan emosional, kecerdasan
spiritual dan perilaku etis berpengaruh
positif pada kinerja auditor
9. Endah
Aprimulki
(2017)
Pengaruh Konflik Peran,
Kelebihan Peran,
Independensi dan
Kompetensi terhadap
Kinerja Auditor dengan
Kecerdasan Spiritual
sebagai Variabel
Pemoderasi
(Studi Empiris pada Kantor
Akuntan Publik Pekanbaru
dan Padang)
Variabel Konflik
Peran, kelebihan
Peran serta
Kecerdasan Spiritual
Variabel ketidakjelasan
peran dan independensi
serta kompetensi
Role conflict, role overload secara
signifikan memengaruhi kinerja auditor
dan kecerdasan spiritual dapat
memoderasi keduanya.
Sumber: Diolah dari berbagai refrensi
24
C. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Role Conflict erhadap Kinerja Akuntan Publik
Role conflict dapat terjadi ketika seorang auditor dihadapkan
dengan adanya ketidak sesuaian antara harapan yang diemban
kepadanya dengan kemampuan yang dimiliki. Role conflict juga dapat
terjadi saat auditor dihadapkan dengan dua peran atau lebih, sehingga
jika auditor hanya berfokus pada satu peran dan mengakibatkan
terbengkalainya peran yang lain. Konflik peran dapat memengaruhi
pada penurunan kinerja auditor. Konflik peran juga dapat
menimbulkan rasa tidak nyaman saat melakukan pekerjaan
(Aprimulki, 2017).
Hasil penelitian Wiguna 2014 menyatakan bahwa konflik peran
tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja auditor. Penelitian
yang dilakukan oleh Aprimulki 2017 juga menghasilkan bahwa konflik
peran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor.
Sedangkan hasil penelitian Sari dan Suryanawa, konflik peran
berpengaruh pada kinerja auditor. Dari penjelasan di atas, dapat dibuat
hipotesis bahwa konflik peran (role conflict) berpengaruh terhadap
kinerja akuntan publik.
: Role conflict berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik
25
2. Pengaruh Role ambiguity terhadap Kineja Akuntan Publik
Role ambiguity dapat timbul saat pekerja merasaakn kebingungan
atas tugas yang dimilikinya (Wiryahti, Rasmini dan Wirakusuma, 2014).
Ketika seseorang dihadapkan dengan perintah yang tidak jelas, maka akan
memengaruhi kinerjanya. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sari
dan Suryanawa (2016) membuktikan bahwa ketidakjelasan peran
berpengaruh terhadap kinerja auditor. Hal tersebut juga ditunjukkan pada
penelitian yang dilakukan oleh Agustina (2009) bahwa role ambiguity
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja auditor junior.
Role ambiguity dapat memengaruhi kinerja seseorang, seperti yang
dilakukan pada studi di Malaysia oleh Moh Kamel Idris pada 2011 tentang
role stress. Dari penjelasan di atas, dapat dijadikan hipotesis bahwa role
ambiguity berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik.
: Role ambiguity berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik
3. Pengaruh Role overload terhadap Kinerja Akuntan Publik
Role overload merupakan kelebihan peran yang dialami akuntan
publik dalam melaksanakan pekerjaannya. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Aprimulki 2017, menyatakan bahwa role overload
berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik. Dan penelitian yang
dilakukan oleh Karimi et al 2014 terhadap para perawat juga menyatakan
bahwa role overload berpengaruh pada kinerja seseorang. Penelitian yang
dilakukan oleh Sari dan Suryanawa (2016) menyatakan bahwa kelebihan
peran berpengaruh terhadap kinerja auditor. Apabila seseorang memiliki
26
banyak hal yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu, tanpa adanya
kekuatan untuk menyelesaikan, dapat memengaruhi kinerjanya.
Dari penjelesan diatas, dapat membuat hipotesis alternatif yaitu
role overload berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik.
: Role overload berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik
4. Kemampuan Kecerdasan Spiritual dalam Memoderasi Role Conflict
terhadap Kinerja Akuntan Publik
Kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh seseorang dapat dijadikan
sebagai dasar seseorang dalam melaksanakan kegiatannya. Kecerdasan
spiritual juga dapat memberikan kita pandangan lebih positif dalam
menghadapi masalah dan lebih arif dalam mengambil suatu keputusan
(Aprimulki, 2017). Sedangkan role conflict, dapat menurunkan kinerja
seseorang akibat ketidak sesuaian harapan organisasi dengan
kemampuannya. Untuk memecahkan masalah tersebut, kecerdasan
spiritual dirasa mampu dalam memoderasi konflik peran yang dialami oleh
akuntan publik.
Dari penjelasan di atas dapat dibuat hipotesis alternatif yaitu
kecerdasan spiritual dapat memoderasi role conflict terhadap kinerja
akuntan publik.
: Kecerdasan spiritual dapat memoderasi role conflict terhadap
kinerja akuntan publik
27
5. Kemampuan Kecerdasan Spiritual dalam Memoderasi Role ambiguity
terhadap Kinerja Akuntan Publik
Ketidakjelasan peran yang dialami seorang akuntan publik juga
dapat menurunkan kinerjanya. Karena para akuntan publik terutama para
junior akuntan, merasa tidak mengetahui dengan jelas apa yang menjadi
tugas yang harus diselesaikan olehnya. Dan dengan adanya kecerdasan
spiritual yang dapat membantu seseorang menyelesaikan permasalahan
dalam dirinya, (Aprimulki, 2017). Kecerdasan spiritual dirasa mampu
memoderasi role ambiguity yang dialami oleh akuntan publik.
Dari penjelasan di atas, dapat diberikan hipotesis alternatif yaitu
kecerdasan spiritual dapat memoderasi role ambiguity terhadap kinerja
akuntan publik.
: Kecerdasan spiritual mampu memoderasi role ambiguity
terhadap kinerja akuntan publik
6. Kemampuan Kecerdasan Spiritual dalam Memoderasi Role overload
terhadap Kinerja Akuntan Publik
Kelebihan peran yang dialami oleh akuntan publik dapat
menurunkan kinerjanya (Aprimulki, 2017). Menurut Kalbers dan Forgaty
1995, kelebihan peran memiliki efek terhadap kinerja seseorang dan dapat
dikatakan bahwa apabila seseorang mengalami kelebihan peran yang
sangat tinggi, maka akan terjadi penurunan kinerja yang signifikan.
Kecerdasan spiritual yang dimiliki setiap individu, yang salah satu
keberadaannya dianggap untuk menyelesaikan permasalahan yang ada
28
dalam diri seseorang, maka kecerdasan spiritual dianggap dapat
memoderasi kelebihan peran terhadap kinerja akuntan publlik.
Dari penjelasan di atas, dapat diberikan alternatif hipotesis bahwa
kecerdasan spiritual mampu memoderasi role overload terhadap kinerja
akuntan publik.
: Kecerdasan spiritual mampu memoderasi role overload
terhadap kinerja akuntan publik
29
D. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 adalah gambar kerangka pemikiran dalam penelitian ini.
Role Conflict
Role Ambiguity
Role Overload
Kinerja Akuntan Publik
Kecerdasan Spiritual
Role conflict, role ambiguity, dan
role overload dapat dialami oleh
setiap pekerja. Akuntan publik
adalah salah satu jenis pekerjaan
Adanya akuntan publik yang
mengalami pembekuan kantor akuntan,
karena kinerjanya bermasalah
GAP
Pengaruh Role Conflict, Role Ambiguity dan Role Overload terhadap Kinerja Akuntan
Publik dengan Kecerdasan Spiritual sebagai pemoderasi.
Basis Teori: Teori Atribusi
Metode Analisis: Regresi Moderated
Hasil yang diharapkan
Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk
menjelaskan pengaruh variabel independen, role conflict, role ambigutiy,
role overload terhadap variabel dependen, yaitu Kinerja Akuntan Publik
dengan Kecerdasan Spiritual sebagai variabel pemoderasi. Agar lebih
fokus terhadap penelitian yang dilakukan, maka ruang lingkup penelitian
ini difokuskan pada akuntan publik yang bekerja di KAP yang berdomisili
di wilayah DKI Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Setelah menentukan ruang lingkup penelitian, peneliti
selanjutnya menentukan populasi yang akan diuji. Populasi adalah
keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal dan minat yang ingin
peneliti investigasi, sedangkan sampel adalah subkelompok atau
sebagian dari populasi (Sekaran, 2011). Dengan mempelajari sampel,
peneliti akan mampu menarik kesimpulan yang dapat
digeneralisasikan terhadap populasi penelitian (Sekaran, 2011).
Populasi dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja di
31
KAP, dan akuntan publik yang bekerja pada KAP yang berdomisili di
wilayah DKI Jakarta merupakan sampel.
2. Metode Pengambilan Sampel
Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah pemilihan sampel yang mudah (convennience sampling).
Menurut Sekaran (2011), convennience sampling merupakan
pengumpulan informasi anggota populasi yang dengan senang hati
memberikannya. Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk
mengantisipasi kemungkinan tidak didapatkan jawaban dari para
auditor yang bekerja di KAP domisili DKI Jakarta.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data primer. Dalam memperoleh data – data penelitian, peneliti
menggunakan cara penelitian lapangan.
1. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian
lapangan. Peneliti memperoleh data langsung dari pihak
pertama (data primer). Peneliti memperoleh data dengan cara
mengirimkan kuesioner, dan yang menjadi respondennya
adalah akuntan publik, yang bekerja di KAP yang berdomisili
di wilayah DKI Jakarta. Data primer diperoleh dengan
menggunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan –
pertanyaan yang terstruktur dengan tujuan untuk
32
mengumpulkan informasi dari akuntan publik yang bekerja di
KAP yang berdomisili di DKI Jakarta sebagai responden.
D. Operasionalisasi Variabel
1. Role Conflict (X1)
Role conflict didefinisikan sebagai sesuai atau tidak sesuai,
mampu atau tidak mampu atas persyaratan dalam sebuah peran
dimana sesuai atau tidaknya dan mampu atau tidaknya dinilai
secara relative berdasarkan kondisi selama menjalani peran
(Rizzo,House, dan Lirtzman 1970). Role conflict juga dapat
dikatakan sebagai bentuk konflik yang terjadi akibat adanya
perbedaan keinginan organisasi dengan nilai – nilai yang dimiliki
seseorang (Purnamasari et al, 2015). Dalam penelitian ini, variabel
role conflict diukur dengan menggunakan kuesioner yang
dikembangankan oleh Rizzo et al, 1970, kemudian disesuaikan
dengan topik penelitian, dimana semua pertanyaan diukur dengan
menggunakan skala Ordinal (Likert), 1 sampai 5. Jawaban yang
didapatkan dibuat skor, yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak
setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
2. Role ambiguity (X2)
Role ambiguity atau ketidakjelasan peran muncul karena
adanya permintaan lain dari klien atau manajemen yang seharusnya
bukan tugas akuntan publik, (Sari & Suryanawa, 2016). Role
33
ambiguity kondisi dimana tidak cukupnya informasi yang dimiliki
serta tidak adanya arah dan kebijakan yang jelas, ketidakpastian
tentang otoritas, kewajiban dan hubungan dengan lainnya, dan
ketidakpastian sanksi dan ganjaran terhadap perilaku yang
dilakukan (Rizzo et al, 1970). Dalam penelitian ini, variabel role
ambiguity diukur dengan menggunakan kuesioner yang
dikembangankan oleh Rizzo et al, 1970, kemudian disesuaikan
dengan topik penelitian, dimana semua pertanyaan diukur dengan
menggunakan skala Ordinal (Likert), 1 sampai 5. Jawaban yang
didapatkan dibuat skor, yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak
setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
3. Role overload (X3)
Role overload yaitu kelebihan peran yang dialami seseorang.
Role overload terjadi saat pekerja dihadapkan dengan banyaknya
kewajiban pekerjaan dan dia tidak bisa menyelesaikannya dengan
waktu yang disediakan (Sales, 1970). Dalam penelitian ini, variabel
role overload diukur dengan menggunakan kuesioner yang
dikembangkan oleh Thiagarajan, Chakrabarty dan Taylor 2006,
kemudian disesuaikan dengan topik penelitian, dimana semua
pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Ordinal (Likert), 1
sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat skor, yaitu: nilai (1)
sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5)
sangat setuju.
34
4. Kecerdasan Spiritual (Xmod)
Kecerdasan spiritual didefinisikan sebagai seperangkat
kapasitas mental yang berkontribusi dengan kesadaran, integrasi
dan penerapan adaptif nonmaterial dan transeden aspek keberadaan
seseorang yang menyebabkan hasil seperti refleksi eksistensi yang
mendalam, peningkatan makan, pengakuan akan diri yang
transenden dan penguasaan keadaan spiritual (King, 2008).
Kecerdasan spiritual dianggap sebagai suatu kecerdasan yang
dimiliki setiap individu dalam berpikir kreatif, sampai bahkan
untuk memecahkan masalah yang ada dalam dirinya bahkan
organisasi (Aprimulki, 2017). Dalam penelitian ini, variabel
kecerdasan spiritual diukur dengan menggunakan kuesioner yang
dikembangankan oleh King, 2008, kemudian disesuaikan dengan
topik penelitian, dimana semua pertanyaan diukur dengan
menggunakan skala Ordinal (Likert), 1 sampai 5. Jawaban yang
didapatkan dibuat skor, yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak
setuju, (3) netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju.
5. Kinerja Akuntan Publik (Y)
Kinerja dapat diartikan sebagai penampilan hasil karya
seseorang baik secara kuantitas maupun kualitas dalam suatu
organisasi (Angelina,2015). Kinerja akuntan publik adalah hasil
kerja yang dicapai oleh akuntan publik dalam melaksanakan
tugasnya dan sebagai tolak ukur apakah suatu pekerjaan telah
35
dilakukan dengan baik atau sebaliknya (Ermawati et al, 2014).
Kinerja akuntan publik merupakan hasil kerja yang dicapai akuntan
publik dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan padanya dan menjadi salah satu tolak ukur
yang digunakan untuk menentukan apakah suatu pekerjaan yang
dilakukan akan baik atau sebaliknya (Fanani, et al, 2008). Dalam
penelitian ini, variabel kinerja akuntan publik diukur dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangankan oleh Goldwasser,
1983 dalam Fanani 2008, kemudian disesuaikan dengan topik
penelitian, dimana semua pertanyaan diukur dengan menggunakan
skala Ordinal (Likert), 1 sampai 5. Jawaban yang didapatkan dibuat
skor, yaitu: nilai (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral,
(4) setuju, dan (5) sangat setuju.
Tabel 3.1
Tabel Operasionalisasi Variabel
No Variabel Indikator Nomor
Pernya
taan
Skala
Ukur
1 Role Conflict
(X1) (Rizzo,
1970)
1) Konflik pada standar diri
sesorang dengan nilai yang
ada
1,9 Likert
2) Konflik antara waktu,
sumber daya atau
kemampuan pada seseorang
4 dan 8
3) Konflik antara beberapa
peran di waktu yang sama
dengan permintaan yang
berbeda
2
4) Konflik antara ekspektasi
dan permintaan organisasi
terhadap seseorang
3,5,6
dan 7
Bersabung pada halaman berikutnya
Bersambung pada halaman berikutnya
36
No Variabel Indikator Nomor
Pernya
taan
Skala
Ukur
2 Role
ambiguity
(X2)
1) Prediksi hasil atau
tanggapan dari perilaku
sesorang
5 Likert
(Rizzo et al,
1970)
2) Kejelasan persyaratan
perilaku dalam sebuah
lingkungan
1,2,3
dan 4
3 Role
overload (X3)
1) Dihadapi dengan berbagai
kewajiban
7,8 dan
9
Likert
(Thiagarajan
et al,2006)
2) Memiliki permintaan untuk
melakukan sesuatu lebih
dari waktu yang dimiliki
1,2,3,4,
5 dan 6
4 Kecerdasan
Spiritual (Z)
1) Memiliki pemikiran
eksistensial kritis
6, 13,
14 dan
18
Likert
(David Brian
King, 2008)
2) Dapat memaknai kehidupan
pribadi
4, 7, 9,
10, 11,
15, 16
dan 19
3) Sangat memiliki kesadaran 1, 2, 3,
5, 8,
12, 17
dan 20
5 Kinerja
Akuntan
Publik (Y)
1) Kualitas kerja 4, 6, 8,
9 dan
11
Likert
(Goldwasser,
1993)
2) Kuantitas kerja 5 dan 7
3) Ketepatan waktu 1, 2, 3,
dam 10
E. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas
data dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari rata – rata (mean), standar deviasi,
Tabel 3.1 (lanjutan)
Tabel Operasionalisasi Variabel
37
varians, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan
swekness (kemencengan distribusi) (Ghozali,2013). Penelitian
ini hanya menggambarkan rata – rata (mean), standar deviasi,
maksimum, dan minimum untuk statistik deskriptif.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid dan tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut (Ghozali, 2013). Pengujian validitas dalam
penelitian ini melihat nilai Sig. Apabila nilai Sig. <0,05
maka pernyataan dianggap valid (Nurhasanah, 2016).Jika
pertanyaan yang tertera dalam kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur, maka kuisoner
tersebut dapat dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau
handal apabila jawaban dari seseorang (responden)
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu (Ghozali, 2013). Penelitian ini menggunakan
38
pengujian reliabilitas One Shot atau pengujian sekali saja.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika nilai
Cronbach Alpha > 0,07 (Ghozali, 2013).
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini untuk menguji
apakah data memenuhi asumsi klasik atau tidak.
Diperlukannya uji asumsi klasik untuk menghindari bias.
Karena tidak pada semua data dapat diterapkan regresi.
Pengujian yang dilakukan yaitu uji multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, dan uji normalitas.
a) Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel vevas (independen). Model regresi yang baik
harusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen (Ghozali,2013). Untuk mendeteksi ada
tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance
dan variance inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang
umumnya dipakai untuk menunjukan adanya
multikolinearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali,2013).
39
b) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual atau pengamatan ke pengamatan lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang
Homoskedastisitas, atau tidak terjadinya
Heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan pola
tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertetnu,
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Tetapi jika ada pola yang jelas serta titik – titik menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2013). Penelitian ini
menggunakan metode Uji Glesjer, dimana model regresi
dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas saat probabilitas
signifikasi nya > 0,05 (Ghozali, 2013)
c) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
setiap variabel, dan semua kombinasi linear dari variabel
terdistribusi normal (Ghozali,2013). Pengujian normalitas
dapat dilakukan melalui:
40
1) Uji Analisis Statistik
Untuk mendeteksi normalitas data
menggunakan uji statistik, dapat menggunakan
analisis statistik Kolmogorov-Smirnov Test. Uji K-S
dilakukan dengan membuat hipotesis:
Ho: Data residual terdistribusi normal
Ha: Data residual tidak terdistribusi normal
Hasil yang didapatkan dari Uji K-S, dapat
dilihat dari nilai probabilitas signifikannya. Apabila
nilai signifikannya > 0,05 maka data terdistribusi
normal (Ghozali,2013).
2) Uji Normalitas Dengan Grafik
Normal tidaknya suatu data dapat dideteksi juga
lewat plot grafiik histogram, hanya gambar grafik
kadang dapat menyesatkan karena seolah terlihat
terdistribusi normal namun secara statistik tidak.
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, maka menunjukan
pola distribusi normal. Apabila data menyebar jauh
dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis
diagonal maka data tidak terdistribusi normal.
41
4. Uji Hipotesis
Pengujian dengan Analisis Regresi Moderat (Moderate
Regression Analysis-MRA)
Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated
Regression Analysis (MRA) merupakan aplikasi khusus regresi
linear berganda dimana dalam persamaan regresimya
mengandung unsur interaksi. Uji MRA dapat dihitung dengan
persamaan berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5(X1X4) + b6(X2X4) +
b7(X3X4) + e
Dimana:
Y = Kinerja Akuntan Publik
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X1 = Role Conflict
X2 = Role ambiguity
X3 = Role overload
X4 = Kecerdasan Spiritual
X1X4 = Variabel perkalian antara role conflict dengan
kecerdasan spiritual yang menggambarkan
pengaruh variabel moderating, kecerdasan
spiritual terhadap hubungan role conflict dengan
kinerja akuntan publik.
42
X2X4 = Variabel perkalian antara role ambiguity
dengan kecerdasan spiritual yang
menggambarkan pengaruh variabel moderating,
kecerdasan spiritual terhadap hubungan role
ambiguity dengan kinerja akuntan publik.
X3X4 = Variabel perkalian antara role overload dengan
kecerdasan spiritual yang menggambarkan
pengaruh variabel moderating, kecerdasan
spiritual terhadap hubungan role overload dengan
kinerja akuntan publik.
e = Error term (tingkat kesalahan penduga dalam
penelitian)
Secara statistik, ketepatan fungsi regresi dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t
(Ghozali, 2013).
a) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol atau satu. Nilai R2 yang kecil
menunjukan kemampuan variabel – variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berati variabel –
43
variabel independen dapat memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2013).
b) Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah
semua variabel independen atau bebas yang dimasukan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama
terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali,2013).
Uji F ini dilakukan untuk menguji apakah model regresi
yang digunakan fit. Dasar pengambilan keputusannya
adalah dengan melihat nilai signfikasi F pada output hasil
regresi menggunakan SPSS, dimana significance level
0,05 (α = 5%). Jika nilai signifikasi lebih besar dari α
maka hipotesis ditolak, yang berarti model regresi tidak fit.
Jika nilai signifikasi lebih kecil dari α maka hipotesis
diterima, dan model penelitian fit.
c) Uji Signifikasi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa
jauh pengaruh suatu variabel penjelas atau independen
secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2013). Dasar pengambilan keputusan
untuk uji t, jika niali probabilitas lebih besar dari 0,05
maka Ho diterima atau Ha ditolak. Hasil ini menujukan
44
bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai
pengaruh secara individual terhadap variabel dependen
atau terkait. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05
maaka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil ini menunjukan
bahwa variabel independen atau bebas mempunyai
pengaruh secara individual terhadap variabel dependen
atau terkait (Ghozali,2013)
45
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai dengan melakukan Pilot Test Questionnaire
terlebih dahulu sebelum melakukan penyebaran kuesioner yang
sesungguhnya. Tujuan dilakukan Pilot test adalah untuk melihat nilai
validitas dan reliabilitas atas setiap instrumen yang digunakan dalam
kuesioner penelitian. Pilot test dilakukan pada bulan Januari 2018,
dengan 30 responden yang merupakan seseorang yang sudah atau
sedang mengaudit.
Jumlah item pernyataan saat melakukan pilot test sebanyak 78
butir pernyataan yang terdiri dari item pernyataan variabel role
conflict sebanyak 15 butir, variabel role ambiguity sebanyak 14 butir,
variabel role overload sebanyak 10 butir, variabel kecerdasan spiritual
sebanyak 24 butir dan variabel kinerja akuntan publik sebanyak 15
butir. Setelah dilakukan pilot test, item pernyataan yang valid
berjumlah 54 butir yang terdiri dari item pernyataan role conflict
sebanyak 9 butir, variabel role ambiguity sebanyak 5 butir, variabel
role overload sebanyak 9 butir, variabel kecerdasan spiritual sebanyak
20 butir, variabel kinerja akuntan publik sebanyak 11 butir. Item –
item pernyataan hasil pilot test adalah item – item yang akan
46
digunakan dalam kuesioner yang disebar kepada responden penelitian
ini. Hasil uji validitas dan reliabilitas disajikan dalam lampiran.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang
disebar kepada akuntan publik yang bekerja di Kantor Akuntan Publik
yang berada di wilayah DKI Jakarta. KAP tersebut tersebar di 5
wilayah yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta
Selatan dan Jakarta Barat. Auditor yang berpartisipasi dalam
penelitian ini terdiri dari auditor junior, auditor senior, manajer auditor
dan supervisor.
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilaksanakan melalui
penyebaran kuesioner penelitian secara langsung seperti dengan cara
mendatangi responden dan secara tidak langsung melalui perantara
kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah DKI Jakarta
yang tercantum pada daftar OJK, Kemenkeu dan IAPI. Penyebaran
serta pengembalian data kuesioner dilaksanakan mulai 22 Maret 2018
hingga 27 April 2018. Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian
dapat dilihat dalam tabel 4.1
Tabel 4.1
Distribusi Penyebaran Kuesioner
No. Sumber Kuesioner Kuesioner
yang Dikirim
Jumlah
Kuesioner
yang
Kembali
1. KAP Jakarta Utara 5 5
2. KAP Jakarta Timur 17 11
3. KAP Jakarta Barat 10 10
Bersambung pada halaman berikutnya
47
No. Sumber Kuesioner Kuesioner
yang Dikirim
Jumlah
Kuesioner
yang
Kembali
4. KAP Jakarta Pusat 5 5
5. KAP Jakarta Selatan 71 64
Total 107 95
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.1 menjelaskan bahwa penyebaran kuesioner penelitian
dilakukan di 5 wilayah di DKI Jakarta, yaitu Jakarta Utara sebanyak
lima kuesioner, Jakarta Timur tujuh belas kuesioner, Jakarta Barat
sepuluh kuesioner, Jakarta Pusat lima kuesioner dan Jakarta Selatan
tujuh puluh satu kuesioner. Sementara data sampel pada penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 4.2
Tabel 4.2
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah
1. Kuesioner yang dikirim 107
2. Kuesioner yang tidak kembali 12
3. Kuesioner yang tidak dapat diolah 8
4. Kuesioner yang dapat diolah 87
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Kuesioner yang dikirim sebanyak 107 eksemplar dan kuesioner
yang tidak kembali sebanyak 12 eksemplar. Kuesioner yang tidak
kembali di karenakan waktu penyebaran kuesioner bertepatan dengan
masa audit berlangsung, dimana banyak akuntan publik yang tidak
berada dikantor. Kuesioner yang tidak dapat diolah sebanyak 8
eksemplar karena tidak diisi secara lengkap di bagian identitas
responden dan ada beberapa pernyataan yang memang tidak diisi oleh
Tabel 4.1 (lanjutan)
Distribusi Penyebaran Kuisioner
48
responden. Hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan kriteria
pemilihan sampel pada penelitian ini. Oleh karena itu, kuesioner yang
dapat diolah sebanyak 87 eksemplar.
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah akuntan publik yang
bekerja di wilayah DKI Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai
identitas responden penelitian yang terdiri atas jenis kelamin, lama
bekerja sebagai akuntan publik, pendidikan terakhir, dan jabatan
terakhir.
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3 menunjukan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
JENIS KELAMIN
Frequen
cy
Percen
t
Valid
Percen
t
Cumulati
ve
Percent
Valid Laki-
Laki
46 52,9 52,9 52,9
Peremp
uan
41 47,1 47,1 100,0
Total 87 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.3, terlihat bahwa responden berjenis
kelamin laki – laki mendominasi dengan jumlah 46 responden
atau sebesar 52.9%. sedangkan sisanya sebanyak 41 responden
atau sebesar 47,1% berjenis kelamin perempuan.
49
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4 menunjukan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan lama bekerja sebaga akuntan publik
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
PENGALAMAN KERJA
Frequen
cy
Percen
t
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid
≤1 Tahun
1-3 Tahun
4-6 Tahun
>10 Tahun
Total
35
37
11
4
87
40,2
42,5
12,6
4,6
100,0
40,2
42,5
12,6
4,6
100,0
40,2
82,8
95,4
100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.4, terlihat bahwa mayoritas responden
telah lama bekerja sebagai akuntan publik selama 1-3 tahun
dengan jumlah 37 responden atau sebesar 42,5%. Sementara
sebanyak 35 responden atau sebesar 40,2% telah lama bekerja
sebagai akuntan publik selama < 1 tahun, 11 responden atau
sebesar 12,6% dengan lama bekerja 4-6 tahun dan 4 responden
atau sebesar 4,6% dengan lama bekerja >10 tahun.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
Tabel 4.5 menunjukan hasil uji deskripsi responden
berdasarkan pendidikan terakhir.
50
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir
Frequen
cy
Percen
t
Valid
Percen
t
Cumulativ
e
Percent
Vali
d
D3 12 13,8 13,8 13,8
S1 73 83,9 83,9 97,7
S2 2 2,3 2,3 100,0
Total 87 100,0 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.5, terlihat bahwa responden
dengan pendidikan terkahir Strata satu lebih mendominasi
yaitu dengan jumlah 73 responden atau sebesar 83,9%. 12
responden memiliki pendidikan terakhir Diploma atau
sebesar 13,8% dan 2 responden memilik pendidikan
terakhir Strata dua atau sebesar 2,3%.
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan
Tabel 4.6 menunjukan hasil statistik deskripsi
responden berdasarkan jabatan
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan
Jabatan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Junior Auditor
Senior Auditor
Manajer
Supervisor
Total
60
69,0
69,0
69,0
21 24,1 24,1 93,1
4 4,6 4,6 97,7
2 2,3 2,3
87 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
51
Berdasarkan tabel 4.6, terlihat bahwa responden
dengan jabatan sebagai junior auditor mendominasi dengan
jumlah 60 atau sebesar 69%. 21 responden atau sebesar
24,1% merupakan senior auditor, 4 responden atau sebsesar
4,6% merupakan manajer auditor dan 2 responden atau
sebesar 2,3% merupakan supervisor.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Hasil uji statistik deskripti terhadap variabel-variabel yang
digunakna dalam penelitian ini yaitu Role conflict, Role ambiguity,
Role overload, Kecerdasan Spiritual dan Kinerja Akuntan Publik
ditunjukan dalam tabel 4.7
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Min. Max. Mean
Std.
Deviation
Role conflict 87 16 40 23,64 4,843
Role ambiguity 87 20 25 23,15 1,801
Role overload 87 11 40 23,44 5,011
Kecerdasan Spiritual 87 55 100 74,18 8,422
Kinerja Akuntan
Publik 87 30 55 39,85 5,024
Valid N (listwise) 87
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.7, dapat didekripsikan bahwa jumlah
responden (N) yang valid dan dapat diproses lebih lanjut sebanyak
87 responden. Pada variabel role conflict, jawaban minimum
responden sebesar 16 dan maksimum sebsar 40 dengan rata-rata
52
jawaban sebesar 23,64 dan standar deviasi sebesar 4,843. Pada
variabel role ambiguity, jawaban minimum responden sebesar 20
dan maksimum sebesar 25 dengan rata-rata jawaban sebesar 23,15
dan standar deviasi sebesar 1,801. Pada variabel role overload,
jawaban minimum responden sebesar 11 dan maksimum sebesar
40 dengan rata – rata jawaban sebesar 23,44 dan standar deviasi
sebesar 5,011. Pada variabel pemoderasi yaitu kecerdasan spiritual,
jawaban minimum responden sebesar 55 dan maksimum sebesar
100 dengan rata – rata sebesar 74,18 dan standar deviasi sebesar
8,442. Sedangkan pada variabel kinerja akuntan publik, jawaban
minimum responden sebesar 30 maksimum sebesar 55 dengan rata
– rata sebesar 39,85 dan standar deviasi sebesar 5,024.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau
tidaknya kuesioner dengan mengukur nilai Sig. Apabila
nilai Sig. < 0,05 maka butir penyataan atau indikator
tersebut dinyatakan valid (Ghozali,2013). Tabel 4.8
menunjukan hasil uji validitas variabel role conflict.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Role conflict
Pernyataan Nilai Sig. Kriteria
RC1 0,000** Valid
RC2 ,353 Tidak Valid
RC3 0,000** Valid
RC4 0,000** Valid
RC5 0,019* Valid
Bersambung pada halaman berikutnya
53
Pernyataan Nilai Sig. Kriteria
RC6 0,000** Valid
RC7 0,000** Valid
RC8 0,000** Valid
RC9 0,000** Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.8 menujukan hasil pengujian validitas
variabel role conflict. Terdapat satu indikator pernyataan
yang tidak valid pada pernyataan nomor dua. Pernyataan
yang tidak valid akan di hilangkan. Tabel 4.9 menyajikan
hasil pengujian kembali untuk validitas.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Role conflict
Pernyataan Nilai Sig. Kriteria
RC1 0,000** Valid
RC2 0,000** Valid
RC3 0,000** Valid
RC4 0,019 Valid
RC5 0,000** Valid
RC6 0,000** Valid
RC7 0,000** Valid
RC8 0,000** Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.9 menunjukan hasil uji validitas setiap
pernyataan dalam variabel role conflict. Seluruh pernyataan
memiliki nilai Sig. <0,05 maka dianggap valid. Tabel 4.10
menunjukan hasil uji validitas variabel role ambiguity.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Role ambiguity
Pernyataan Nilai Sig. Kriteria
RA1 0,000** Valid
RA2 0.000** Valid
RA3 0,000** Valid
Tabel 4.8 (lanjutan)
Hasil Uji Validitas Role conflict
Bersambung pada halaman berikutnya
54
Tabel 4.10 (lanjutan)
Hasil Uji Validitas Role ambiguity
Pernyataan Nilai Sig. Kriteria
RA4 0,000** Valid
RA5 0,000** Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.10 menunjukan hasil uji bahwa seluruh
pernyataan dalam variabel role ambiguity memiliki nilai
Sig. <0,05 maka dianggap valid. Tabel 4.11 menunjukan
hasil uji validitas untuk variabel role overload.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Role overload
Pernyataan Nilai Sig. Kriteria
RO1 0,000** Valid
RO2 0,000** Valid
RO3 0,000** Valid
RO4 0,000** Valid
RO5 0,000** Valid
RO6 0,000** Valid
RO7 0,000** Valid
RO8 0,530 Tidak Valid
RO9 0,000** Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.11 menunjukan hasil pengujian validitas
pada variabel role overload. Terdapat satu indikator
pernyataan yang tidak valid yaitu pada pernyataan nomor
delapan. Pernyataan yang tidak valid akan dihilangkan.
Tabel 4.12 menunjukan hasil pengujian kembali validitas
untuk variabel role overload.
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Role overload
Pernyataan Nilai Sig. Kriteria
RO1 0,000** Valid
RO2 0,000** Valid
Bersambung pada halaman berikutnya
55
Pernyataan Nilai Sig. Kriteria
RO3 0,000** Valid
RO4 0,000** Valid
RO5 0,000** Valid
RO6 0,000** Valid
RO7 0,000** Valid
RO8 0,005** Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.12 menunjukan hasil pengujian validitas
untuk variabel role overload. Seluruh pernyataan memiliki
nilai Sig. <0,05 maka dianggap valid. Tabel 4.13
menunjukan hasil pengujian validitas untuk variabel
kecerdasan spiritual.
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas Kecerdasan Spritiual
Pernyataan Nilai Sig. Kriteria
KS1 0,000** Valid
KS2 0,000** Valid
KS3 0,000** Valid
KS4 0,000** Valid
KS5 0,000** Valid
KS6 0,000** Valid
KS7 0,000** Valid
KS8 0,000** Valid
KS9 0,000** Valid
KS10 0,000** Valid
KS11 0,000** Valid
KS12 0,000** Valid
KS13 0,000** Valid
KS14 0,000** Valid
KS15 0,000** Valid
KS16 0,000** Valid
KS17 0,000** Valid
KS18 0,000** Valid
KS19 0,000** Valid
KS20 0,000** Valid
Sumber: Data Primer yang diolah,2018
Tabel 4.12(lanjutan)
Hasil Uji Validitas Variabel Role overload
56
Tabel 4.13 menunjukan hasil pengujian validitas
variabel kecerdasan spiritual. Seluruh pernyataan memiliki
nilai Sig. <0,05 maka dianggap valid. Tabel 4.14
menunjukan hasil pengujian validitas variabel kinerja
akuntan publik
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas Kinerja Akuntan Publik
Pernyataan Nilai Sig. Kriteria
KA1 0,000** Valid
KA2 0,000** Valid
KA3 0,000** Valid
KA4 0,000** Valid
KA5 0,000** Valid
KA6 0,000** Valid
KA7 0,000** Valid
KA8 0,000** Valid
KA9 0,000** Valid
KA10 0,000** Valid
KA11 0,000** Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.14 menunjukan hasil pengujian validitas
variabel kinerja akuntan publik. Seluruh pernyataan
memiliki nilai Sig. <0,05 maka dianggap valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menilai
konsistensi dari instrumen penelitian dengan mengukur
koefisien Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel
dikatan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,70 (Ghozali, 2013). Tabel 4.15 menunjukan hasil uji
reliablitas pada variabel penelitian yang terdiri dari variabel
57
role conflict, role ambiguity, role overload, kecerdasan
spiritual dan kinerja akuntan publik.
Tabel 4.15
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Role conflict 0,748 Reliabel
Role ambiguity 0,748 Reliabel
Role overload 0,765 Reliabel
Kecerdasan
Spiritual
0,743 Reliabel
Kinerja Akuntan
Publik
0,756 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Tabel 4.15 menunjukan bahwa niali Cronbach
Alpha atas variabel role conflict sebesar 0,748, variabel
role ambiguity sebesar 0,748, variabel role overload
sebesar 0,765, variabel pemoderasi kecerdasan spiritual
sebesar 0,743 dan variabel kinerja akuntan publik sebesar
0,756, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh
pernyataan dalam kuesioner reliabel karena mempunyai
Croncbach Alpha > 0,70.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a) Uji Multikolinearitas
Tabel 4. 16 menunjukan hasil pengujian multikonlinearitas
58
Tabel 4.16
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Unstandarized Coefficients
Standarized Coeffic
ient t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Erorr
Beta Toleran
ce VIF
1 (Constant) 10,464 7,746 1,351 ,180 .
TOTALRC ,198 ,118 ,190 1,683 ,096 ,669 1.49
6
TOTALRA ,237 ,260 ,085 ,911 ,365 ,985 1,01
6
TOTALRO -,112 ,113 -,112 -,995 ,323 ,678 1.47
6
TOTALKS ,295 ,059 ,495 4,982 ,000 ,868 1,15
2
a. Dependent Variable: TOTALKA
Sumber: Data Primer yang diolah 2018
Tabel 4.16 menunjukan hasil pengujian
multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Nilai Tolerance
yang ditunjukan dalam tabel untuk variabel role conflict
adalah ,669, role ambiguity ,985, role overload ,678 dan
kecerdasan spiritual ,868. Seluruhnya menunujkan nilai
Tolerance ≤ 0,1, hal ini menunjukan tidak terjadinya
multikolinearitas.
b) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
membuktikan tidak terjadi heteroskedasititas dengan
menggunakan Uji Glejser yang ditunjukan dalam Tabel
4.17 untuk menguji apakah terjadi heteroskedastisitas
59
Tabel 4.17
Hasil Uji Glejser
Model
Unstandarized Coefficients
Standarized Coefficient
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Erorr
Beta Tolerance
VIF
1 (Constant) 1,845 4,685 ,394 ,695 .
TOTALRC ,132 ,071 ,245 1,85
0 ,068 ,669
1,496
TOTALRA ,005 ,157 ,004 ,035 ,972 ,985 1,01
6
TOTALRO -,059 ,068 -
,114 -
,866 ,389 ,678
1,476
TOTALKS -,005 ,036 -
,018 -
,153 ,879 ,868
1,152
a. Dependent Variable: RES2
Tabel 4.17 menunjukan hasil uji glesjer, yang
menunjukan nilai Sig. untuk variabel role conflict sebesar
,068, role ambiguity sebesar ,972, role overload sebesar
,389, kecerdasan spiritual ,879. Seluruh hasilnya
menunjukan nilai Sig. > 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
c) Uji Normalitas
1) Uji Statistik Kolmogorov-smirnov
Tabel 4.18 menunjukan hasil pengujian normalitas
statistik kolmogorov-smirnov.
60
Tabel 4.18
Hasil Uji Statistik Kolmogorov-smirnov
Undstandarized
Residual
N 87
Normal
Parametersab
Mean ,0000000
Most Extreme
Differences
Std. Deviation 4,21059320
Absolute ,052
Positive ,052
Negative -,051
Test Statistic ,052
Asymp. Sig. (2-
tailed)
,200cd
a. Test distribution is Normal
b. Calculated from data
c. Lilliefors Significance Correction
d. This is a lower bound of the true significance
Tabel 4.18 menunjukan hasil pengujian statistik
untuk normalitas. Nilai probabilitas signifikan adalah
sebesar ,200. Maka penyebaran data terdistriusi normal.
Karena nilai probabilitas signifikan > 0,05
2) Uji Normalitas Dengan Grafik
Gambar 4.1 menunjukan hasil uji normalitas dengan
grafik
61
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik
Gambar 4.1 menunjukan uji normalitas dengan
grafik, dan data dianggap terdistribusi normal
karena garis diagonal mengikuti grafik
histogramnya. Gambar 4.2 menunjukan hasil uji
normalitas menggunakan Grafik P-Plot.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot
62
Gambar 4.2 menunjukan hasil uji normalitas
dengan menggunakan grafik P-Plot. Data dianggap
terdistribusi normal karena titik – titik tersebar di
garis diagonal dan tidak membentuk pola.
4. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk menguji
kebenaran hipotesis yang menyatakan bahwa diduga role conflict,
role ambiguity, role overload memiliki pengaruh terhadap kinerja
akuntan publik dengan kecerdasan spiritual sebagai variabel
pemoderasi. Adapaun hasil uji hipotesis pada penelitian ini
dilakukan dengan analisis regresi moderat.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakh
variabel moderasi akan memperkuat atau memperlemah hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen. Ada tiga cara
menguji regresi dengan variabel moderasi, yaitu:
1) Uji interaksi
2) Uji nilai selisih mutlak
3) Uji residual
Uji hipotesis secara regresi moderasi pada penelitian ini
menggunakan uji interaksi. Pengujian terhadap pure moderator
dilakukan dengan membuat regresi interaksi, dan variabel modeator
tidak berfungsi sebagai variabel independen.
63
Suatu variabel dapat dikatakan sebagai variabel moderasi
apabila memiliki nilai signifikan <0,05 (Ghozali,2013). Berikut
hasil uji interaksi (pure moderator) dengan kecerdasan spiritual
sebagai pemoderai, pengaruh role conflict, role ambiguity, role
overload terhadap kinerja akuntan publik.
a) Uji Koefisien Determinasi (R2)
dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel
independen menjelaskan variabel dependen. Berikut ini
adalah hasil uji koefisien determinasi (Adjusted R-Square)
untuk variabel role conflict, role ambiguity dan role
overload disajikan dalam tabel 4.19
Tabel 4.19
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R
Square
Adjusted
R
Square
Std.
Error of
the
Estimate
1 ,634a ,402 ,357 4,028
a. Predictors: (Constant), X3M, TOTALRA,
TOTALRC, X2M, TOTALRO, X1M
b. Dependent Variable: TOTALKA
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Tabel 4.19 menunjukan bahwa variabel role
conflict, role ambiguity, role overload sebesar 0,357
atau 35,7%. Sedangkan sisanya sebesar 0,643 atau
64,3%, dijelaskan oleh faktor lain yang tidak disertakan
dalam penelitian ini. Faktor – faktor lain yang dapat
64
memengaruhi kinerja akuntan publik di antaranya
adalah kecerdasan emosional, independensi, perilaku
etis, motivasi, self-efficiacy, etika profesi dan gaya
kepemimpinan.
b) Uji Statistik F
Uji statistik F dilakukan untuk menguji apakah model
regresi yang digunakan sudah signifikan. Apabila nilai
signifikan < 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa model
yang digunakan sudah signifikan. Berikut hasil uji statistik
F yang disajikan pada Tabel 4.20
Tabel 4.20
Hasil Uji Statistik F
Model Sum of
Square
df Mean
Square
F Sig.
1 Regression 873,312 6 145,552 8,973 .000b
Residual 1297,745 80 16,222
Total 2171,057 80
a. Dependent Variable: TOTALKA
b. Predictors: (Constant),X3M, TOTALRA, TOTALRC,
X2M, TOTAL RO, X1M
Sumber: Data Primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.20, memperlihatkan bahwa
nilai signifikasi pada kolom Sig. Sebesar 0,000 yaitu
<0,005. Maka model regresi yang diajukan sudah
signifikan.
c) Uji Signifikasi Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t dilakukan untuk melihat seberapa jauh
pengaruh satu variabel independen secara individual
65
menerangkan variabel dependen. Apabila nilai signifikasi
<0.05, maka dapat dinyatakan bahwa variabel independen
secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen
(Ghozali, 2013). Berikut hasil uji signikasi parsial (uji
statistik t) yang disajikan pada Tabel 4.21
Tabel 4.21
Hasil Uji Statistik t
Model
Unstandarized Coefficients
Standarized Coefficient
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Erorr
Beta
Tolerance
VIF
1 (Constant) 36,474 6,328 5,764 ,000 .
TOTALRC 0,788 ,978 ,758 ,806 ,432 ,008 118,4
89
TOTALRA -2,278 ,878 ,817 2,595 ,011 ,075 13,25
2
TOTALRO -3,767 1,208 -
3,756
-3,119
,003 ,005 194,1
04
RCKS -,009 ,013 -
,917 -,715 ,477 ,005
220,017
RAKS -,026 ,011 -
1,198
-2,412
,018 ,030 32,98
7
ROKS ,047 0,16 4,70
5 2,982 .004 ,003
333,052
a. Dependent Variable: TOTALKA
Sumber: Data Primer yang diolah. 2018
Dari tabel4.21 terdapat sebuah persamaan dimana:
Y= 36,474 +0,788RC - 2,278 RA - 3,767 RO –
0,009RCKS – 0,026RAKS + 0,047ROKS
1. Pengaruh role conflict terhadap kinerja akuntan
publik
Hasil uji hipotesis pada Tabel 4.21 menunjukan
bahwa tingkat signifikasi pada variabel role conflict
adalah sebesar 0,423. Hasil penelitian ini tidak
66
mendukung hipotesis pertama (H1) karena tingkat
signifikan yang dimiliki oleh variabel role conflict
>0,05.
2. Pengaruh role ambiguity terhadap kinerja akuntan
publik
Hasil uji hipotesis pada Tabel 4.21 menunjukan
bahwa tingkat signifikasi pada variabel role ambiguity
adakag sebesar 0,011 . Hasil penelitian ini mendukung
hipotesis ke dua (H2), karena tingkat signifikasi yang
dimiliki oleh variabel role ambiguity <0,05.
3. Pengaruh role overload terhadap kinerja akuntan
publik
Hasil uji hipotesis pada Tabel 4.21 menunjukan
bahwa tingkat signifikasi pada variabel role overload
adalah sebesar 0,003. Hasil penelitian ini mendukung
hipotesis ke tiga (H3), karena tingkat signikasi yang
dimiliki oleh variabel role overload <0,05.
4. Pengaruh kecerdasan spiritual sebagai pemoderasi
role conflict terhadap kinerja akuntan publik.
Hasil uji hipotesis pada Tabel 4.21 menunjukan
bahwa tingkat signifikasi pada hasil interaksi role
conlfict dengan kecerdasan spiritual adalah sebesar
,477. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis ke
67
empat (H4), karena tingkat signifikasi yang dimiliki
interaksi role conflict dengan kecerdasan spiritual
>0,05.
5. Pengaruh kecerdasan spiritual sebagai pemoderasi
role ambiguity terhadap kinerja akuntan publik
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.21 menunjukan
bahwa tingkat signifkasi pada hasil interaksi role
smbiguity dengan kecerdasan spiritual adalah sebesar
,018. Hasil ini mendukung hipotesis ke lima (H5)
karena nilai Sig. <0,05
6. Pengaruh kecerdasan spiritual sebagai pemoderasi
pengaruh role overload terhadap kinerja akuntan
publik
Hasil uji hipotesis pada tabel 4.21 menunjukan
bahwa tingkat signifikasi nya adalah sebesar ,004. Hasil
ini mendukung hipotesis ke enam (H6), karena nilai
Sig. <0,05.
C. Pembahasan
1. Pengaruh role conflict terhadap kinerja akuntan publik
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa role conflict
mempunyai tingkat signifikasi 0,432 yang dapat dikatakan lebih
besar dari 0,05. Hal tersebut berarti menolak H1 sehingga dapat
68
disimpulkan bahwa role conflict tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja akuntan publik atau H1 tidak didukung.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Ernawati et al
2014, Aprimulki 2017 dan. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian terdahulu yang lain, yang dilakukan oleh Gunawan dan
Ramdan 2012, dimana role conflict tidak berpengaruh terhadap
kinerja akuntan publik. Role conflict dianggap tidak berpengaruh
terhadap kinerja akuntan publik, karena adanya role conflict
dianggap wajar untuk dialami setiap pekerja, bahkan profesional
tanpa mengurangi kinerja seseorang (Gunawan dan Ramdan).
Role conflict muncul saat adanya ketidak sesuaian harapan
organisasi dengan kemampuan seseorang, secara logika apabila
seorang pekerja atau akuntan publik mengalami role conflict, tidak
akan memengaruhi kinerjanya, guna mempertahankan
kredibilitasnya sebagai seorang pekerja atau khususnya akuntan
publik.
Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti – peneliti sebelumnya kemungkinan besar
karena adanya perbedaan responden. Dalam penelitian ini
mayoritas respondennya adalah junior auditor yang pengalaman
bekerjanya baru satu sampai dengan tiga tahun. Lama bekerja yang
masih pada tahap awal, dapat menyebabkan responden tidak
69
merasakan dampak dari role conflict terhadap kinerja nya sebagai
akuntan publik.
2. Pengaruh role ambiguity terhadap kinerja akuntan publik
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa role ambiguity
mempunyai tingkat signifikasi 0,011, dimana kurang dari 0,05.
Hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa role ambiguity
berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik, atau H2 didukung.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Gunawan
dan Ramdan 2012, Purnmasari et al 2015, dan Wiguna 2014,
dimana hasil penelitian ini dapat menguatkan hasil penelitian
sebelumnya, role ambigutiy berpengaruh terhadap kinerja akuntan
publik. Ketidak jelasan tugas dapat memicu stres kerja yang akan
berdampak pada kinerjanya (Purnamasari et al 2015). Tidak
adanya arahan dan ketidakpastian tentang otoritas dapat
menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja (Wiguna,
2014). Apabila seseorang dihadapkan pada perintah, tugas,
pekerjaan yang tidak memiliki tata cara yang jelas untuk
menyelesaikannya, akan berpengaruh pada hasil pekerjaan yang
dilakukan. Hasil pekerjaan yang dilakukan tanpa adanya arahan
yang tepat akan menimbulkan ketidaksesuaian tujuan pekerjaan
dengan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan. Sama seperti hal
nya seorang akuntan publik dalam menyelesaikan pekerjaannya,
apabila tidak terdapat perintah dan alasan yang jelas dari senior
70
atau dari klien, maka akan memengaruhi hasil pekerjaannya.
Memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pekerjaan sehingga
kinerjanya dapat dikatakan tidak optimal.
3. Pengaruh role overload terhadap kinerja akuntan publik
Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa role ambiguity
mempunyai tingkat signifikasi 0,003 dimana kurang dari 0,05.
Hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa role overload
berpengaruh terhadap kinerja akuntan publik, atau H3 didukung.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Sahabuddin 2014 dan Purnmasari et al 2015.
Pekerja yang memiliki peran yang berlebih akan memengaruhi
kinerjanya, apabila memiliki kelebihan peran yang tinggi, maka
kinerjanya akan menurun. Sebaliknya, apabila memiliki kelebihan
peran yang rendah, maka kinerjanya semakin tinggi (Purnamasari
et al 2015). Seorang akuntan publik memiliki banyak pekerjaan
yang harus diselesaikan, baik dari perusahaan maupun pemimpin
dalam tim, yang dapat menyebabkan penurunan kinerja (Ulum dan
Purnamasari,2015). Seorang pekerja yang dihadapkan dengan
banyaknya pekerjaan tanpa memiliki kemampuan dan waktu untuk
menyelesaikannya, tentu akan berpengaruh terhadap hasil
pekerjaan yang dilaksanakan. Layaknya seorang akuntan publik
yang memiliki berbagai macam tugas yang harus diselesaikan
dalam waktu yang singkat. Terutama ketika peak season, dimana
71
ada berbagai macam pekerjaan yang harus diselesaikan dalam
waktu singkat, memungkinkan terjadinya pengaruh terhadap
kinerja yang dihasilkan.
4. Pengaruh kecerdasan spiritual dalam memoderasi role conflict
terhadap kinerja akuntan publik.
Hasil penelitian ini menujukan nilai signifikasi 0,423
dimana <0,05 maka kecerdasan spiritual tidak mampu memoderasi
role conflict terhadap kinerja akuntan publik, atau H4 tidak
didukung. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian
yang dilakkukan oleh Ulum dan Purnamasari 2015.
Kecerdasan spiritual dianggap belum bisa menyelesaikan
masalah. Pekerjaan yang diberikan dalam satu waktu dapat
diselesaikan dengan kecerdasan lainnya (Ulum dan Purnamasari,
2015). Kecerdasan spiritual yang dimiliki setiap orang dapat
menimbulkan kesadaran, integritas (King, 2008). Adanya
kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh setiap manusia, akan
memberikan kemampuan untuk melihat masalah dari nilai positif
dan dengan kearifan (Aprimulki,2017). Karena dalam
menyelesaikan suatu masalah, salah satunya adalah role conflict
terhadap kinerja akuntan publik, dapat dipengaruhi dengan
kecerdasan yang lain, bukan hanya kecerdasan spiritual.
72
5. Pengaruh kecerdasan spiritual dalam memoderasi role
ambigutiy terhadap kinerja akuntan publik
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kecerdasan spiritual
dapat memoderasi role ambiguity terhadap kinerja akuntan publik,
nilai signifikasinya adalah sebesar ,018 dan <0,05 maka kecerdasan
spiritual dapat memoderasi role ambiguity terhadap kinerja
akuntan publik, atau H5 diterima. Hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Setiawan dan Latrini 2016, yang menyatakan
bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kinerja akuntan
publik. Kecerdasan spiritual yang dimiliki seseorang dapat
membuat seseorang berifkir positif dan melihat masalah dengan
kearifan (Aprimulki, 2017). Kelebihan peran yang dialami akuntan
publik dapat dimoderasi oleh kecerdasan spiritual yang
dimilikinya. Kecerdasan spiritual yang dimiliki seseorang dapat
memberikan pengelolaan yang baik dalam dirinya agar lebih
berhati-hati dalam bertindak dan tentunya akan memengaruhi
kinerjanya (Setiawan dan Latrini, 2016).
6. Pengaruh kecerdasan spiritual dalam memoderasi role
overload terhadap kinerja akuntan publik
Hasil penelitian menunjukan bahwa kecerdasan spiritual
memiliki nilai sig 0.004 atau <0,05 maka dapat dianggap
signifikan, kecerdasan spiritual mampu memoderasi role overload
terhadap kinerja akuntan publik, atau H6 didukung. Hasil penelitian
73
ini tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Aprimulki 2017 dan Ulum dan Purnamasari 2015, dimana hasil
penelitian terdahulu menyatakan bahwa kecerdasan spiritual yang
dimiliki seseorang dapat memoderasi role overload yang dialami
dalam bekerja terhadap kinerja akuntan publik.
Kecerdasan spiritual yang dimiliki dapat membuat setiap
orang menilai segala hal dari sisi positif dan memiliki kearifan
dalam bertindak (Ulum dan Purnamasari, 2015). Ketika seseorang
dihadapkan dengan banyaknya komitmen dan pekerjaan yang
harus diselesaikan, yang akan memengaruhi kinerja nya, dapat
dimoderasi dengan kecerdasan spiritual yang dimiliki.
Tabel 4.22 menunjukan rangkuman hasil pengujian
hipotesis dalam penelitian ini.
Tabel 4.22
Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis Hasil Pengujian
1 Pengaruh Role Conflict terhadap
Kinerja Akuntan Publik
Ditolak
2 Pengaruh Role ambiguity terhadap
Kinerja Akuntan Publik
Diterima
3 Pengaruh Role overload terhadap
Kinerja Akuntan Publik
Diterima
4 Pengaruh Role Conflict terhadap
Kinerja Akuntan Publik dengan
Kecerdasan Spiritual sebagai
Pemoderasi
Ditolak
5 Pengaruh Role ambiguity terhadap
Kinerja Akuntan Publik Kecerdasan
Spiritual sebagai Pemoderasi
Diterima
6 Pengaruh Role overload terhadap
Kinerja Akuntan Publik Kecerdasan
Spiritual sebagai Pemoderasi
Ditolak
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti – bukti yang kuat
mengenai pengaruh role conflict, role ambiguity dan role overload
terhadap kinerja akuntan publik dengan kecerdasan spiritual sebagai
pemoderasi. Responden dalam penelitian ini berjumlah 87 auditor yang
bekerja di KAP yang berdomisili di DKI Jakarta. Berdasarkan pada data
yang telah dikumpulkan dan hasil pengujian yang telah dilakukan terhadap
permasalahan dengan menggunakan bantuan SPSS 22, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Role conflict yang dialami oleh seseorang khususnya akuntan publik
tidak memengaruhi kinerja nya sebagai seorang auditor. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian Gunawan dan Ramdan
2012.
2. Role ambiguity yang dialami oleh seseorang khususnya akuntan
publik dapat memengaruhi kinerjanya sebagai seorang auditor. Hasil
penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Purnamasari et al,
2015.
3. Role overload yang dialami oleh seseorang khususnya akuntan publik,
dapat memengaruhi kinerjanya sebagai seorang auditor. Hasil
penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Sahabuddim,2016.
75
4. Kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh setiap orang, tidak dapat
memoderasi pengaruh role conflict terhadap kinerja akuntan publik.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Ulum dan
Purnamasari, 2015.
5. Kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh setiap orang, dapat
memoderasi role ambiguity rerhadap kinerja akuntan publik. Hal ini
dijelaskan dari perhitungan uji regresi moderat.
6. Kecerdasan spiritual yang dimiliki setiap orang, dapat memoderasi
pengaruh role overload terhadap kinerja akuntan publik. Hasil
penelitian ini konsisten dengan penelitian Aprimulki 2017
B. Keterbatasan
Dalam melaksanakan penelitian ini, terdapat beberapa keterbatasan
yang dialami peneliti, di antaranya:
1. Jumlah data yang dikumpulkan belum maksimal karena penyebaran
data dilakukn pada masa sibuk auditor yang sedang melaksaakan
pemeriksaan keuangan dilapangan.
2. Data primer yang diperolah langsung dari responden terbatas hanya
pada daftar pernyataan dalam kuesioner.
3. Ruang lingkup penbelitian hanya dilakukan di KAP yang berdomisili
di DKI Jakarta
C. Saran
Penulis menyadari bahwa pegetahuan dan pengalaman penulis baik
secara teoritis maupun praktis terbatas. Penelitian ini di masa mendatang
76
diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas
dengan adanya beberapa masukan, di antaranya yaitu:
1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan pengumpulan data
bukan pada waktu sibuk auditor. Yaitu di awal dan akhir tahun.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambahkan data berupa hasil
wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden penelitian
agar tidak hanya terbatas pada daftar pernyataan kuesioner
3. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas daerah survei,
tidak hanya domisili DKI Jakarta, agar hasil penelitiannya dapat
digeneralisasikan.
4. Responden penelitian selanjutnya dapat juga diperluas ke ranah
auditor internal, atau profesi akuntan lainnya.
77
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, L. (2009). Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Kelebihan
Peran terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Auditor (Penelitian pada
Kantor Akuntan Publik yang Bermitra Dengan Kantor Akuntan Publik Big
Four di Wilayah DKI Jakarta) . Jurnal Akuntansi Vol. 1 No. 1 Mei, 70.
Angelina, C. S. (2015). Hubungan antara Motivasi dan Stres Kerja terhadap
Kinerja Auditor: Peran Rekan Kerja sebagai Variabel Moderating (Studi
pada Kantor Akuntan Publik di Kota Batam, Padang dan Pekanbaru). 15.
Anonim. (10 April 2017). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008
Tentang Jasa Akuntan Publik . pppk.kemenkeu.go.id.
Anonim. (2017, April 10). PPK Kementrian Keuangan . Dipetik April 10, 2017,
dari PPK Kementrian Keuangan: http://pppk.kemenkeu.go.id
Anonim. (2017). Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB).
pcaob.org.
Anonim (2018). Ikatan Akuntan Publik Indonesia. Diakses pada 5 Juni 2018
pukul 23.00 WIB. iapi.or.id
Aprimulki, E. (2017). Pengaruh Konflik Peran, Kelebihan Peran, Independensi,
dan Kompetensi terhadap Kinerja Auditor dengan Kecerdasan Spiritual
sebagai variabel moderasi (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik
Pekanbaru dan Padang) . JOM Fekon No 4 Vol 1, 15.
Apriyanti, Taufik, H., dan Hasan, M. (2014). Pengaruh Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan Spiritual dan Perilaku Etis terhadap Kinerja Auditor
Pemerintah (Studi Empiris pada BPK-RI dan BPK Perwakilan Provinsi
Riau). JOM FEKON Vol.1 No. 2.
Boynton, W. C., Johnson, R., dan Kell, W. (2002). Modern Auditing Edisi
Ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dikdik, A. (2008). "Pengaruh Role Stress terhadap Perilaku Disfungsional Audit”.
Dimensia Volume 5 NO. 1 Januari.
Ermawati, M., Sinarwati, N., dan Sujana, E. (2014). Pengaruh Role Stress
terhadap Kinerja Auditor dengan Emotional Quotient sebagai Variabel
Moderating”. E- Jurnal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha.
78
Fanani, Z. Hanif,R. Subroto,B. (2008). Pengaruh Struktur Audit, Konflik Peran
dan Ketidakjelasan Peran terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia
Fatemi, A. dan Asghari, A. (2012). Atributtion Theory, Personality Traits, and
Gender Difference Among EFL Learners. Macrothink Institutte
Fogarty, Timoty J., Singh, J., Rhoads, G.K., Moore, R.K. (2000). Antecedents and
Consequences of Burnout in Accounting: Beyond the Role Stress Model.
Behavioral Research in Accounting
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS 21 Update PLS Regresi Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Gunawan, H., dan Ramdan, Z. (2012). Pengaruh Konflik Peran, Ketidak Jelasan
Peran, Kelebihan Peran dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
Auditor di Kantor Akuntan Publik Wilayah DKI Jakarta. BINUS
BUSINESS REVIEW, Vol. 3 No.2.
Hasanuddin, R., dan Sjahruddin, H. (2017). The Structure of Emotional
Intelligence, Spiritual Intellegence and Its Relationship with Work
Enthusiasm and Auditor Performance. World Journal of Business and
Management.
Idris, M., O'Driscoll, M., dan Anderson, M. (2011). Longitudinal Mediation Effect
of Strain on the Realtionships between Role Stressors and Employees'
Withdrawal Responses. Wiley Online Library.
Kalbers, L., dan Forgaty , T. (1995). Professionalism Internal Auditors. Mid-
American Journal Business, Vol. 10 No. 1.
Karimi, R., Omar, Z., dan Karimi, Z. (2014). The Influence of Role Overload,
Role Overload, Role Ambiguity on Occupational Stress Among Nurses in
Selected Iranian Hospitals. International Journal of Asian Social Science.
King, D. (2008). Rethinking Claims of Spiritual Intellegence: A Definition, Model
and Measure. Trent University.
Koo, C., dan Sim, H. (1999). On the role conflict of auditors in Korea.
Accounting, Auditing dan Accountability Journal Vol 12 No 1, 206 219.
Malle, B. F. (2011). Attribution Theories: How People Make Sense of Behaviour.
79
Michael, O., Court, D., dan Petal, P. (2009). Job stress and organizational
commitment among mentorinf coordinators. International Journal of
Educational Management.
Mindarti, C. S. (2015). Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja
Auditor. Jurnal Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas STIKUBANK.
Nurhasanah, Siti (2016). "Praktikum Statistika untuk Ekonomi dan Bisnis
Aplikasi dengan Ms Excel dan SPSS". Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Oktariani,W.,Setyani, S., Sumani. (2016). Pengaruh Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spiriutal serta Kepribadian terhadap Kinerja Karyawan pada
PT . BTN (PERSERO) Tbk. Cabang Jember. Jurnal Bisnis dan
Manajemen
Pande, P. (2013). “ Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spiritual Pada Kinerja Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana (Studi Empiris Mahasiswa MAKSI dan PPAk)”.
Universitas Udayana.
Purnamasari, T., Utami, H., dan Iqbal, M. (2015). Pengaruh Faktor Stres Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Administrasi Bisnis , Vol. 1 No. 1.
Ramadika, A., Nasir, A., dan Wiguna, M. (2014). Pengaruh Role Stress, Gender,
Struktur Audit dan Profesionalisme terhadap Kinerja Auditor BPK-RI
Perwakilan Provinsi Riau”. JOM FEKON Vol. 1 No. 2 Fakultas Ekonomi
Universitas Riau.
Rizzo, J., House, R., dan Lirtzman, S. (1970). Role Conflict and Ambiguity in
Complex Organization. Administrative Science Quarterly. SAGE
Publications.
Roudhotul, U., dan Pupung, P. (2015). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Konflik
Peran dan Kelebihan terhadap Kinerja Auditor dengan Kecerdasan
Spiritual sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Universitas Islam Bandung.
Sahabuddin, R. (2016). Pengaruh Role overload terhadap Kinerja Pegawai pada
Kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah Mamuju Tengah. Jurnal
Economix Vol.4
Sales, S. M. (1970). Some Effect of Role overload and Role Underload.
Organizational, Behavior and Human Performance.
80
Sari, N., dan Suryanawa, I. (2016). Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran dan
Kelebihan Peran terhadap Kinerja Auditor dengan Tekanan Waktu sebagai
Pemoderasi. E-Jurnal Universitas Udayana , 30.
Sekaran, U. (2011). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Setiawan, Y., dan Latrini, M. (2016). “Pengaruh Kecerdasan Emosional,
Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Intelektual, dan Independensi pada
Kinerja Auditor”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vl. 16.2.
Swari, I., dan Ramantha, I. (2013). “Pengaruh Independensi dan Tiga Kecerdasan
terhadap Pertimbangan Pemberian Opini Audit”. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana.
Temaja, I., dan Utama, I. (2016). Pengaruh Profesionalisme, Kepribadian
Hardiness, Motivasi dan Budaya Organisasi pada Kinerja Auditor di
Kantor Akuntan Publik. E-Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
Thiagarajan, P., Chakrabarty, S., dan Taylor, R. (2006). A Confirmatory Factor
Analysis of Reilly's Role overload Scale. Educational and Psycological
Measurement.
Varghese, P., dan Chirayath, S. (2016). Influence of spiritual intelligence on job
satisfaction among IT professionals: A study conducted in four capital
cities of South India. Asian Journal of Management Research.
Wiguna, M. (2014). Pengaruh Role Conflict, Role Ambiguity, Self-Efficiacy,
Sensitifitas Etika Profesi, Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Auditor
dengan Emotional Quotient sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Bisnis.
Wiryathi, N., Rasmini, N., dan Wirakusuma, M. (2014). Pengaruh Role Stressors
pada Burnout Auditor dengan Kecerdasan Emosional sebagai Variabel
Pemoderasi. E- Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 18.
81
LAMPIRAN I
Surat Permohonan Pengisian Kuesioner
82
Kepada Yth.: Bapak/Ibu Auditor Di Jakarta
Dengan Hormat,
Kami adalah Dosen dan Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta yang saat ini sedang
melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi
tugas penelitian sebagai Dosen dan Mahasiswa. Penelitian ini dilakukan
dengan komposisi tim sebagai berikut:
1. Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc. (Ketua)
2. Tiara Herdina Setiawan (Anggota)
Berkaitan dengan hal tersebut, kami memohon kesediaan
Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner yang terlampir berikut ini. Semua
pendapat yang telah Bapak/Ibu berikan dalam kuesioner akan dijamin
kerahasiaannya. Hal ini semata-mata untuk kepentingan penelitian
ilmiah. Hanya ringkasan dan hasil analisis secara keseluruhan yang akan
dilaporkan atau dipublikasikan.
Jika Bapak/Ibu memerlukan informasi terkait dengan kuesioner
terlampir, silakan hubungi Tiara Herdina Setiawan di nomor telepon
0812 8304 2335 atau email: [email protected].
Kami memohon kuesioner diisi dengan lengkap. Atas bantuan dan
kerjasama Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih. Tanpa bantuan
Bapak/Ibu, penelitian ini tidak mungkin terselesaikan.
Salam Hormat.
Peneliti.
83
LAMPIRAN II
Surat Keterangan KAP
84
85
86
87
88
89
90
91
92
LAMPIRAN III
Kuesioner Penelitian
93
Petunjuk Pengisian:
Untuk menjawab pernyataan yang tertera, Bapak/Ibu dimohon
untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban atas pernyataan berikut
sesuai dengan persepsi atau pilihan Bapak/Ibu, dengan memberi tanda
(X) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai dengan kriteria
jawaban :
Skor / Nilai 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor / Nilai 2 : Tidak Setuju (TS)
Skor / Nilai 3 : Netral (N)
Skor / Nilai 4 : Setuju (S)
Skor / Nilai 5 : Sangat Setuju (SS)
No Pernyataan STS TS N S SS
1. Saya harus mengerjakan hal – hal
yang harus diselesaikan secara
berbeda.
2. Saya dapat bekerja sama tidak peduli
dengan siapa saya berkelompok.
3. Saya bekerja dibawah aturan dan
kebijakan yang tidak sesuai dengan
seharusnya tidak spesifik
4. Saya menerima tugas tanpa ada
kekuatan untuk menyelesaikannya.
5. Saya harus membuat peraturan untuk
mengerjakan sebuah pekerjaan.
6. Saya menerima permintaan yang tidak
memungkinkan untuk dikerjakan dari
dua orang atau lebih.
7. Saya melakukan pekerjaan yang
cenderung diterima oleh satu orang dan
tidak diterima oleh orang lain.
94
No Pernyataan STS TS N S SS
8. Saya menerima tugas tanpa sumber dan
materi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikannya.
9. Saya mengerjakan pekerjaan yang tidak
penting.
10. Saya tahu saya harus membagi waktu
saya dengan benar.
11. Saya tahu apa yang menjadi tanggung
jawab saya.
12. Saya harus “berada dijalan saya” dalam
mengerjakan
tugas.
13. Saya bekerja dibawah arahan dan perintah
yang tidak jelas
14. Saya tidak mengetahui jika pekerjaan saya
akan diterima oleh atasan saya
15. Terlalu banyak permintaan atas waktu yang
saya miliki
16. Saya memiliki hal yang harus dikerjakan
dimana saya tidak memiliki waktu dan energi
17. Saya membutuhkan waktu lebih untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan kepada
saya
18. Saya tidak pernah bisa mengejar
ketertinggalan
19. Saya tidak pernah memiliki waktu untuk diri
saya
20. Saya tidak memiliki waktu untuk bertemu
dengan orang lain
21. Banyak perjanjian yang saya batalkan
22. Saya harus mempersiapkan skala prioritas
untuk menyelesaikan tugas. Jika tidak, saya
akan lupa karena terlalu banyak yang harus
saya selesaikan
95
No Pernyataan STS TS N S SS
23. Sepertinya saya memiliki lebih banyak
komitmen
24. Saya telah menghabiskan waktu untuk
merenungkan tujuan atau alasan keberadaan
saya
25. Saya dapat memasuki kondisi kesadaran atau
kesadaran yang lebih tinggi
26. Kemampuan saya untuk menemukan makna
dan tujuan hidup membantu saya
menyesuaikan diri dengan situasi yang penuh
tekanan.
27. Saya dapat mengontrol kapan saya memasuki
kondisi kesadaran atau kesadaran yang lebih
tinggi.
28. Saya dapat membangun teori / pemikiran
sendiri tentang hidup, kematian, realita dan
keberadaan
29. Saya menyadari hubungan yang lebih dalam
antara saya dan orang lain.
30. Saya dapat mendefinisikan tentang tujuan
dan alasan dalam hidup saya
31. Saya dapat secara bebas berpindah level
kesadaran menuju kesadaran yang lebih
tinggi
32. Saya sering merenungkan kejadian yang
terjadi dalam hidup saya
33. Saya mengidentifikasi diri saya melalui
dalam diri saya, bukan melalui fisik
34. Saat mengalami kegagalan, saya masih bisa
menemukan makna di dalamnya.
35. Saya sering melihat persoalan dan pilihan
lebih jelas walaupun saya beradaa di tingkat
kesadaran yang tinggi
36. Saya sering merenungkan antara manusia
dan alam semesta
96
No Pernyataan STS TS N S SS
37. Saya memiliki rasa peduli yang tinggi
terhadap suatu hal yang tidak penting untuk
hidup saya
38. Saya dapat membuat keputusan sesuai
dengan tujuan hidup saya
39. Saya menyadari bahwa kualitas dari diri
seseorang lebih memiliki arti dibanding
tubuh, personaliti dan emosi mereka
40. Saya telah merenungkan dengan mendalam
apakah ada kekuatan kekuatan yang lebih
besar
41. Menyadari aspek yang tidak penting
membantu saya merasa terpusat
42. Saya mampu menemukan arti dan maksud
dari hidup saya melalui pengalaman setiap
hari
43. Saya telah mengembangkan teknik saya
sendiri untuk memasuki keadaan kesadaran
yang lebih tinggi atau kesadaran
44. Saya menyelesaikan pekerjaan saya secara
tepat waktu
45. Saya mampu mengerjakan pekerjaan saya
sesuai dengan waktu yang ditentukan
46. Saya memiliki waktu yang cukup untuk
menyelesaikan pekerjaan saya
47. Hasil pekerjaan saya selalu mendapatkan
tanggapan positif
48. Saya dapat melaksanakan seluruh pekerjaan
yang diberikan kepada saya
49. Saya menggunakan sarana dan prasarana
yang ada guna menyelesaikan pekerjaan saya
50. Sebanyak apapun pekerjaan yang saya miliki,
pasti terselesaikan
51. Hasil pekerjaan saya selalu benar
97
IDENTITAS RESPONDEN
1. Jenis Kelamin : Laki – Laki Perempuan
2. Lama Bekerja : ≤ 1 tahun 7-9 tahu
1-3 tahun > 10tahun
4-6 tahun
3. Pendidikan Terakhir : SMA/SMK S2
Diploma S3
S1
4. Jabatan Terakhir : Junior Auditor Supervisor
Senior Auditor Partner
Manajer Auditor
Saya Adalah Seorang Auditor : Ya Tidak
Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu, kami mengucapkan
terima kasih. Tanpa bantuan Bapak/Ibu, penelitian ini tidak
mungkin terselesaikan. Mohon kuesioner ini dimasukkan kembali
ke dalam amplop.
No Pernyataan STS TS N S SS
52. Pekerjaan yang saya selesaikan, selalu
mendapatkan pujian
53. Target pekerjaan yang diberikan selalui
terselesaikan
54. Jika pekerjaan saya sudah selesai, saya
melanjutkan pekerjaan berikutnya
98
LAMPIRAN IV
Daftar Identitas dan Jawaban Responden
99
Tabel Identitas Responden
No Jenis
Kelamin
Lama
Bekerja
Pendidikan
Terakhir
Jabatan
Terakhir
1 Perempuan 1-3Tahun S1 Junior auditor
2 Laki-Laki 1-3Tahun S1 Senior Auditor
3 Laki-Laki 1-3Tahun S1 Senior Auditor
4 Laki-Laki 1-3Tahun S1 Senior Auditor
5 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
6 Perempuan ≤1 Tahun D3 Junior Auditor
7 Laki-Laki 1-3Tahun S1 Senior Auditor
8 Laki-Laki 1-3Tahun S1 Senior Auditor
9 Perempuan ≤1 Tahun D3 Junior Auditor
10 Laki-Laki 1-3Tahun S1 Junior Auditor
11 Perempuan 1-3Tahun S1 Senior Auditor
12 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
13 Laki-Laki 1-3Tahun S1 Junior Auditor
14 Laki-Laki ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
15 Laki-Laki ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
16 Perempuan 1-3Tahun S1 Senior Auditor
17 Perempuan 1-3Tahun S1 Junior Auditor
18 Laki-Laki 1-3Tahun S1 Senior Auditor
19 Laki-Laki 4-6Tahun S1 Manajer Auditor
20 Laki-Laki 1-3Tahun S1 Senior Auditor
21 Laki-Laki ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
22 Laki-Laki ≥10 Tahun D3 Senior Auditor
23 Laki-Laki ≥10 Tahun S1 Manajer Auditor
24 Perempuan 1-3Tahun S1 Junior Auditor
25 Laki-Laki ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
26 Perempuan 1-3Tahun S1 Junior Auditor
27 Laki-Laki 1-3Tahun S1 Junior Auditor
28 Perempuan 4-6Tahun S1 Senior Auditor
29 Perempuan ≤1 Tahun D3 Junior Auditor
30 Perempuan 1-3Tahun S1 Junior Auditor
31 Perempuan ≤1 Tahun D3 Junior Auditor
32 Laki-Laki 1-3Tahun D3 Junior Auditor
33 Perempuan 1-3Tahun S1 Junior Auditor
34 Laki-Laki 1-3Tahun S1 Junior Auditor
35 Perempuan ≤1 Tahun D3 Junior Auditor
36 Laki-Laki ≤1 Tahun D3 Junior Auditor
37 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
38 Perempuan 1-3Tahun S1 Junior Auditor
39 Laki-Laki ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
40 Laki-Laki ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
41 Laki-Laki 1-3 Tahun S1 Senior Auditor
100
No Jenis
Kelamin
Lama
Bekerja
Pendidikan
Terakhir
Jabatan
Terakhir
42 Perempuan ≤1 Tahun D3 Junior Auditor
43 Perempuan ≤1 Tahun D3 Junior Auditor
44 Perempuan ≤1 Tahun D3 Junior Auditor
45 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
46 Perempuan ≤1 Tahun S1 Senior Auditor
47 Laki-Laki 4-6 Tahun S1 Senior Auditor
48 Laki-Laki 1-3Tahun S1 Junior Auditor
49 Laki-Laki 4-6 Tahun S1 Senior Auditor
50 Laki-Laki 1-3 Tahun S1 Junior Auditor
51 Laki-Laki 4-6 Tahun S2 Senior Auditor
52 Laki-Laki 1-3 Tahun S1 Junior Auditor
53 Laki-Laki ≥ 10 Tahun S1 Manajer Auditor
54 Perempuan 4-6 Tahun S1 Senior Auditor
55 Laki-Laki ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
56 Laki-Laki ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
57 Laki-Laki ≤1 Tahun D3 Junior Auditor
58 Laki-Laki 1-3 Tahun S1 Junior Auditor
59 Perempuan 4-6 Tahun S1 Senior Auditor
60 Perempuan 4-6 Tahun S1 Junior Auditor
61 Laki-Laki ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
62 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
63 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
64 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
65 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
66 Perempuan 1-3 Tahun S1 Junior Auditor
67 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
68 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
69 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
70 Perempuan 1-3 Tahun S1 Junior Auditor
71 Laki-Laki ≥ 10 Tahun S1 Supervisor
72 Perempuan 1-3 Tahun S1 Senior auditor
73 Perempuan 1-3 Tahun S1 Junior Auditor
74 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
75 Perempuan 1-3 Tahun S1 Junior Auditor
76 Laki-Laki 4-6 Tahun S1 Senior Auditor
77 Perempuan ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
78 Laki-Laki 4-6 Tahun S1 Senior Auditor
79 Laki-Laki 1-3 Tahun S1 Junior Auditor
80 Laki-Laki 1-3 Tahun S1 Manajer Auditor
81 Laki-Laki 1-3 Tahun S1 Junior Auditor
82 Laki-Laki 1-3 Tahun S1 Junior Auditor
83 Laki-Laki 1-3 Tahun S1 Junior Auditor
84 Laki-Laki 4-6 Tahun S2 Supervisor
101
No Jenis
Kelamin
Lama
Bekerja
Pendidikan
Terakhir
Jabatan
Terakhir
85 Laki-Laki 1-3 Tahun S1 Junior Auditor
86 Laki-Laki ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
87 Laki-Laki ≤1 Tahun S1 Junior Auditor
102
Tabel Jawaban Responden Variabel Role Conflict
Nomor RC1 RC2 RC3 RC4 RC5 RC6 RC7 RC8 RC9
1 3 4 2 1 4 3 2 1 2
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 3 4 3 4 3 3 2 1
6 4 5 3 3 4 2 2 1 2
7 4 4 5 4 4 5 4 4 5
8 4 4 4 4 3 4 4 4 4
9 5 3 4 4 4 5 3 4 2
10 5 4 5 5 4 3 3 3 3
11 2 3 1 2 4 2 4 2 2
12 4 4 2 2 3 5 4 2 2
13 4 3 2 4 4 4 3 4 2
14 4 5 4 3 4 3 3 3 2
15 2 4 2 4 4 2 3 4 4
16 3 5 2 3 4 2 3 1 1
17 3 5 2 3 4 2 3 1 1
18 3 5 2 3 4 2 3 1 1
19 4 4 2 2 4 2 3 1 1
20 3 5 2 3 4 2 3 1 1
21 3 5 2 3 4 2 3 1 1
22 3 5 2 4 4 3 3 2 2
23 4 5 4 1 4 2 2 2 2
24 4 5 3 2 2 2 3 3 2
25 4 4 3 4 4 2 4 3 1
26 4 4 4 3 3 2 3 2 2
27 3 4 2 2 3 3 3 2 2
28 3 4 2 4 2 3 2 4 2
29 4 5 2 2 4 3 2 2 1
30 4 4 2 2 2 2 2 3 2
31 4 2 2 2 3 4 2 2 2
32 4 4 2 2 2 2 2 4 4
33 3 4 3 2 3 4 3 3 3
34 4 5 2 2 5 3 5 2 2
35 4 4 3 2 4 4 2 2 2
36 1 2 3 3 4 4 4 5 2
37 4 4 4 3 5 4 4 2 1
38 3 4 3 4 4 4 5 5 4
103
Nomor RC1 RC2 RC3 RC4 RC5 RC6 RC7 RC8 RC9
39 3 4 5 2 1 4 4 5 3
40 4 3 3 4 4 5 4 3 5
41 4 4 3 2 3 4 3 3 3
42 3 4 2 4 2 1 3 2 1
43 3 4 1 1 4 3 3 2 1
44 5 5 5 2 4 2 2 2 2
45 3 5 4 3 4 2 3 1 2
46 3 4 2 3 4 3 4 3 2
47 2 4 2 2 3 2 3 4 2
48 3 5 4 4 5 1 3 4 1
49 4 4 2 3 4 2 3 2 2
50 4 4 2 2 4 2 2 2 2
51 4 5 4 2 4 2 3 2 3
52 3 4 3 2 4 2 2 2 2
53 3 3 2 2 4 3 3 2 3
54 4 4 4 2 4 4 4 2 2
55 3 2 3 3 4 3 3 4 3
56 3 4 2 3 3 3 3 2 2
57 4 4 3 4 4 3 3 4 4
58 2 5 3 3 2 3 3 2 2
59 2 5 3 3 2 3 3 2 1
60 4 4 2 2 4 2 2 2 2
61 3 5 2 3 2 2 3 2 2
62 3 4 3 2 4 3 3 3 3
63 2 2 2 2 4 3 2 2 2
64 4 4 4 3 4 4 4 2 2
65 2 5 2 2 2 2 2 2 2
66 3 4 1 2 5 4 4 2 2
67 4 4 3 2 3 2 2 1 1
68 3 4 2 1 4 3 3 2 1
69 3 4 2 2 4 4 3 2 2
70 5 5 3 1 5 1 3 1 1
71 5 5 3 1 5 1 3 1 1
72 5 4 3 2 3 2 4 3 2
73 3 5 1 2 5 2 3 1 1
74 4 4 2 2 4 2 3 2 2
75 4 4 4 1 4 3 3 2 2
76 4 4 3 2 4 3 3 3 3
77 2 2 1 2 4 2 5 3 1
78 4 4 2 1 4 4 2 1 1
104
Nomor RC1 RC2 RC3 RC4 RC5 RC6 RC7 RC8 RC9
79 5 5 2 4 4 3 2 2 1
80 5 5 5 3 3 5 5 2 3
81 5 5 3 4 4 3 2 2 1
82 4 3 3 4 4 4 4 4 4
83 5 5 5 5 5 5 5 5 1
84 5 5 2 1 4 3 3 3 2
85 5 5 2 4 4 3 2 2 1
86 4 4 4 4 4 4 4 3 3
87 5 5 5 5 5 5 5 5 5
105
Tabel Jawaban Responden Variabel Role ambiguity
Nomor RA1 RA2 RA3 RA4 RA5
1 5 5 5 5 5
2 5 5 5 5 5
3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 5 5
6 5 5 5 5 5
7 4 4 4 4 4
8 4 4 4 4 4
9 5 4 5 5 5
10 5 5 5 5 5
11 4 4 5 5 5
12 4 4 4 5 5
13 5 4 4 5 5
14 5 5 5 5 5
15 5 5 5 5 5
16 4 4 5 5 5
17 4 4 5 5 5
18 4 4 5 5 5
19 4 4 5 5 5
20 4 4 5 5 5
21 4 4 5 5 5
22 5 5 5 5 5
23 4 5 5 5 5
24 4 4 5 5 5
25 5 5 4 4 4
26 4 5 5 5 5
27 4 4 5 5 5
28 4 4 4 5 5
29 5 5 5 5 5
30 5 4 4 5 5
31 5 5 5 5 5
32 5 5 5 5 5
33 5 5 5 5 5
34 5 5 5 5 5
35 5 5 5 5 5
36 5 5 5 5 5
37 5 5 5 5 5
38 5 5 5 5 5
106
Nomor RA1 RA2 RA3 RA4 RA5
39 5 4 5 5 5
40 5 5 5 5 5
41 5 5 5 5 5
42 5 5 5 5 5
43 5 5 5 5 5
44 5 5 5 5 5
45 5 5 5 5 5
46 5 5 5 5 5
47 5 5 5 5 5
48 5 5 5 5 5
49 5 5 5 5 5
50 5 5 5 5 5
51 5 5 5 5 5
52 5 5 5 5 5
53 5 5 5 5 5
54 5 5 5 5 5
55 4 5 5 5 4
56 4 5 5 5 5
57 5 5 4 5 5
58 4 5 5 5 5
59 4 5 5 5 5
60 5 5 4 5 4
61 4 4 4 4 4
62 5 4 4 4 4
63 4 4 4 4 4
64 4 4 4 4 4
65 5 5 4 4 4
66 5 4 4 4 4
67 5 5 4 4 4
68 4 4 4 4 4
69 5 5 4 4 4
70 5 5 4 4 4
71 5 5 4 4 4
72 4 4 4 4 4
73 4 4 4 4 4
74 5 5 4 4 4
75 4 4 4 4 4
76 4 4 4 4 4
77 4 5 5 4 4
78 5 5 5 4 4
107
Nomor RA1 RA2 RA3 RA4 RA5
79 5 5 4 4 4
80 4 5 5 4 4
81 5 5 4 4 4
82 4 4 4 4 4
83 5 5 5 5 4
84 4 5 4 5 5
85 5 5 4 4 4
86 4 4 4 4 5
87 5 5 5 5 5
108
Tabel Jawaban Responden Variabel Role overload
Nomor RO1 RO2 RO3 RO4 RO5 RO6 RO7 RO8 RO9
1 3 2 3 2 2 2 2 4 3
2 4 4 4 4 4 4 5 4 4
3 4 4 4 4 5 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 4 5 3 3 3 4 4 3
6 3 2 3 2 2 2 1 4 3
7 4 4 4 4 4 5 4 4 5
8 4 4 4 4 4 4 4 5 4
9 3 3 3 2 2 2 2 5 3
10 3 5 5 5 1 3 1 5 5
11 4 4 4 2 2 2 2 4 3
12 3 2 2 2 2 2 2 2 3
13 3 3 4 2 3 2 2 4 4
14 4 4 4 3 3 2 2 4 4
15 4 4 4 2 4 4 4 4 3
16 3 2 3 3 2 2 2 4 4
17 3 2 3 3 2 2 2 4 4
18 3 2 3 3 2 2 2 4 4
19 3 2 4 1 2 2 1 3 3
20 3 2 3 3 2 2 2 4 4
21 3 2 3 3 2 2 2 4 4
22 3 3 2 2 2 2 1 4 4
23 4 4 4 2 2 4 1 5 4
24 2 2 4 2 2 2 2 4 4
25 5 4 5 4 3 3 2 5 4
26 5 5 5 3 2 2 1 5 3
27 4 4 3 2 2 2 3 4 3
28 3 4 4 2 3 2 2 4 2
29 2 4 2 1 1 1 1 5 5
30 4 4 3 2 3 3 4 4 4
31 4 4 3 2 2 4 2 4 4
32 4 2 4 2 2 2 2 5 4
33 3 2 2 2 2 2 2 3 2
34 4 3 2 2 2 3 3 4 4
35 3 3 3 2 1 2 2 5 5
36 3 4 4 4 3 4 3 3 4
37 2 4 4 2 2 2 2 5 4
38 4 4 4 4 3 4 4 3 4
109
Nomor RO1 RO2 RO3 RO4 RO5 RO6 RO7 RO8 RO9
39 5 3 3 3 2 4 4 1 3
40 3 3 3 4 3 3 3 3 4
41 4 4 4 2 2 2 3 4 4
42 3 2 4 4 4 3 5 3 3
43 3 3 3 2 3 4 4 5 4
44 2 2 5 2 4 5 5 5 4
45 4 4 4 2 4 3 3 4 3
46 3 4 2 2 2 3 4 4 3
47 4 3 2 4 4 3 3 4 3
48 2 4 1 2 2 2 1 2 3
49 3 3 4 2 2 2 2 3 2
50 3 2 2 2 2 2 2 4 4
51 2 2 3 2 3 2 1 5 4
52 3 3 3 2 2 2 3 4 4
53 3 3 3 2 2 2 2 4 3
54 2 2 4 2 2 2 2 4 4
55 3 4 2 3 3 3 3 4 4
56 2 2 3 3 3 3 2 4 3
57 2 3 4 3 3 2 3 4 3
58 3 3 4 3 3 2 2 3 3
59 3 3 4 3 2 2 2 4 4
60 2 2 4 2 2 2 2 4 4
61 2 2 4 2 2 2 3 4 4
62 2 2 3 2 3 2 2 4 3
63 3 2 5 3 2 2 2 4 3
64 3 4 4 3 2 2 4 4 4
65 2 2 2 2 2 2 2 4 2
66 4 5 5 3 2 2 3 4 3
67 3 2 3 2 2 2 2 3 3
68 3 4 4 3 3 3 3 4 3
69 5 4 4 3 4 4 5 5 4
70 2 2 3 2 2 2 2 5 4
71 4 4 2 2 2 2 5 3 4
72 3 3 4 3 3 3 4 4 3
73 4 2 4 1 1 1 1 5 4
74 3 2 3 2 3 2 2 4 3
75 3 2 3 2 3 2 2 4 4
76 3 3 4 2 3 3 3 4 3
77 3 4 4 3 4 4 3 3 3
78 1 1 1 1 1 1 1 4 4
110
Nomor RO1 RO2 RO3 RO4 RO5 RO6 RO7 RO8 RO9
79 2 3 1 2 2 2 1 5 4
80 3 3 3 3 3 3 3 3 3
81 2 2 3 1 2 2 2 5 4
82 4 4 3 4 3 4 3 3 4
83 1 4 3 3 3 3 3 3 3
84 1 1 3 3 4 4 1 5 4
85 2 3 1 2 2 2 1 5 4
86 3 3 3 2 2 2 2 2 2
87 5 5 5 5 5 5 5 5 5
111
Tabel Jawaban Responden Variabel Kecerdasan Spiritual
Nom
or
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
1 2 4 4 4 3 3 5 3 3 4 5 3 2 2 4 4 4 4 4 3
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 3 2 4 5 4 4 4 4
6 1 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 3 3 3 5 4 3 3 4 3
7 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4
8 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4
9 2 4 4 3 3 3 5 3 3 4 5 3 2 2 3 3 3 3 5 5
10 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3
11 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3
12 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
13 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4
14 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
16 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3
17 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3
18 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3
19 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 2 4 4
20 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3
21 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3
22 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
112
Nom
or
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
23 1 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 2 2 5 4 5 4 4 4
24 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4
25 4 4 4 2 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 2 5 5 4 4 5
26 3 3 4 3 4 3 4 3 5 5 5 3 5 4 4 3 3 3 4 4
27 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
28 2 2 2 4 3 4 4 4 2 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 4
29 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4
32 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 5 4 4 2 2
33 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
34 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3
35 4 4 5 3 3 4 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3
36 5 4 2 3 3 4 2 5 5 4 3 3 4 3 4 4 3 4 5 5
37 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 5 4 2 5 4
38 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4
39 4 4 5 2 4 5 2 1 4 5 5 5 5 5 2 3 5 1 4 2
40 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 2 3 3 4 3 5 4
41 2 3 4 4 2 4 5 4 4 3 2 2 4 3 4 4 2 4 4 2
42 4 3 4 4 3 3 5 5 5 5 5 3 3 4 4 4 5 5 3 2
43 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4
44 2 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 2 5 5 4 3 5 5
45 4 4 4 4 4 3 4 2 5 4 4 4 2 2 5 5 4 4 4 3
113
Nom
or
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
46 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 4 3 4 3
47 3 4 4 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 4 2 2
48 4 4 4 4 2 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 3 3 4 4
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
50 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4
51 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 3 4
52 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 4
53 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4
55 3 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2
56 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 2
57 3 2 2 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4
58 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 5 5 5 4 5 5 3 4 3 3
59 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 4 3 3 4 4
60 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3
61 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3
62 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 5 3 4 5 3 4 4 3 4 3
63 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 4
64 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
65 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 2 4 4 2
66 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 1 5 5 4 2 4 5
67 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
68 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4
114
Nom
or
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
69 4 3 3 3 3 3 4 3 5 3 4 3 4 5 3 3 3 3 5 3
70 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5
71 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
72 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3
73 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4
74 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
75 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 4 3 3 3
76 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
78 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 2 2 1 5 2 4 2 4 4
79 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4
80 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
81 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4
82 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 5 5
83 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 5 3 4 2 4 2 5 5
84 2 2 3 3 3 2 4 5 3 2 4 5 1 3 2 4 3 1 1 2
85 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4
86 4 2 2 5 4 5 2 3 5 5 4 3 5 4 4 3 5 2 4 4
87 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
115
Tabel Jawaban Responden Variabel Kinerja
Nomo
r
KA
1
KA
2
KA
3
KA
4
KA
5
KA
6
KA
7
KA
8
KA
9
KA
10
KA
11
1 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4
6 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4
7 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4
8 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
10 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4
11 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 3
14 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4
15 3 4 4 2 3 4 4 2 2 3 4
16 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
17 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
18 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
19 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4
20 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
21 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
22 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5
23 4 4 4 4 3 5 2 2 3 2 4
24 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
25 4 2 4 3 5 4 2 2 2 2 4
26 2 4 2 3 2 2 2 3 3 2 5
27 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4
28 3 3 2 2 3 2 4 2 2 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
30 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
31 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3
32 2 4 4 4 4 5 4 2 2 4 4
33 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
35 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
36 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3
37 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4
116
Nomo
r
KA
1
KA
2
KA
3
KA
4
KA
5
KA
6
KA
7
KA
8
KA
9
KA
10
KA
11
38 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3
39 3 3 3 2 5 2 4 1 1 3 3
40 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4
41 2 3 2 3 3 4 2 5 4 4 3
42 5 4 4 5 2 3 4 4 5 5 5
43 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
44 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 5
45 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4
46 4 4 5 5 5 3 3 2 2 2 4
47 3 4 4 2 2 4 4 3 2 4 4
48 2 4 3 4 4 5 4 2 1 3 4
49 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 2 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4
52 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4
53 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3
56 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3
57 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
58 4 4 5 3 4 4 3 2 2 2 5
59 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5
60 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4
61 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
62 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4
63 2 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4
64 4 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4
65 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4
66 3 4 2 5 4 4 4 3 3 3 4
67 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 5
68 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4
69 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
70 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5
71 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5
72 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
73 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4
74 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4
75 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
76 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
117
Nomo
r
KA
1
KA
2
KA
3
KA
4
KA
5
KA
6
KA
7
KA
8
KA
9
KA
10
KA
11
77 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4
78 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4
79 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
80 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
81 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
82 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4
83 4 4 5 4 3 4 3 4 5 3 3
84 3 4 5 5 4 3 2 1 2 3 4
85 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
86 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4
87 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
118
LAMPIRAN V
Output Hasil Pengujian Data
119
A. Uji Statistik Deskriptif
N Min. Max. Mean
Std.
Deviation
Role conflict 87 16 40 23,64 4,843
Role ambiguity 87 20 25 23,15 1,801
Role overload 87 11 40 23,44 5,011
Kecerdasan Spiritual 87 55 100 74,18 8,422
Kinerja Akuntan Publik 87 30 55 39,85 5,024
Valid N (listwise) 87
B. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
a) Uji Validitas Variabel Role Conflict
Correlations
RC1 RC2 RC3 RC4 RC5 RC6 RC7 RC8 TOTALRC
RC1 Pearson Correlation 1 ,427** ,131 ,245
* ,192 ,005 ,011 ,099 ,417
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,226 ,022 ,074 ,966 ,918 ,362 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RC2 Pearson Correlation ,427** 1 ,370
** ,051 ,367
** ,307
** ,384
** ,391
** ,698
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,642 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RC3 Pearson Correlation ,131 ,370** 1 ,071 ,316
** ,340
** ,496
** ,339
** ,654
**
Sig. (2-tailed) ,226 ,000 ,511 ,003 ,001 ,000 ,001 ,000
120
Correlations
RC1 RC2 RC3 RC4 RC5 RC6 RC7 RC8 TOTALRC
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RC4 Pearson Correlation ,245* ,051 ,071 1 ,066 ,216
* -,115 -,084 ,250
*
Sig. (2-tailed) ,022 ,642 ,511 ,546 ,045 ,287 ,437 ,019
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RC5 Pearson Correlation ,192 ,367** ,316
** ,066 1 ,454
** ,455
** ,478
** ,704
**
Sig. (2-tailed) ,074 ,000 ,003 ,546 ,000 ,000 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RC6 Pearson Correlation ,005 ,307** ,340
** ,216
* ,454
** 1 ,440
** ,341
** ,631
**
Sig. (2-tailed) ,966 ,004 ,001 ,045 ,000 ,000 ,001 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RC7 Pearson Correlation ,011 ,384** ,496
** -,115 ,455
** ,440
** 1 ,622
** ,721
**
Sig. (2-tailed) ,918 ,000 ,000 ,287 ,000 ,000 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RC8 Pearson Correlation ,099 ,391** ,339
** -,084 ,478
** ,341
** ,622
** 1 ,692
**
Sig. (2-tailed) ,362 ,000 ,001 ,437 ,000 ,001 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
TOTALRC Pearson Correlation ,417** ,698
** ,654
** ,250
* ,704
** ,631
** ,721
** ,692
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,019 ,000 ,000 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
121
b) Uji Validitas Variabel Role ambiguity
Correlations
RA1 RAA2 RA3 RA4 RA5 TOTALRA
RA1 Pearson Correlation 1 ,638** ,208 ,215
* ,173 ,605
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,054 ,045 ,110 ,000
N 87 87 87 87 87 87
RAA2 Pearson Correlation ,638** 1 ,415
** ,270
* ,179 ,676
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,012 ,097 ,000
N 87 87 87 87 87 87
RA3 Pearson Correlation ,208 ,415** 1 ,733
** ,683
** ,817
**
Sig. (2-tailed) ,054 ,000 ,000 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87
RA4 Pearson Correlation ,215* ,270
* ,733
** 1 ,899
** ,835
**
Sig. (2-tailed) ,045 ,012 ,000 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87
RA5 Pearson Correlation ,173 ,179 ,683** ,899
** 1 ,786
**
Sig. (2-tailed) ,110 ,097 ,000 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87
TOTALRA Pearson Correlation ,605** ,676
** ,817
** ,835
** ,786
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87
122
Correlations
RA1 RAA2 RA3 RA4 RA5 TOTALRA
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
c) Uji Validitas Variabel Role overload
Correlations
RO1 RO2 RO3 RO4 RO5 RO6 RO7 RO8 TOTALRO
RO1 Pearson Correlation 1 ,563** ,386
** ,382
** ,266
* ,384
** ,424
** ,073 ,661
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,013 ,000 ,000 ,502 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RO2 Pearson Correlation ,563** 1 ,325
** ,421
** ,261
* ,409
** ,383
** ,124 ,665
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,014 ,000 ,000 ,253 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RO3 Pearson Correlation ,386** ,325
** 1 ,397
** ,330
** ,321
** ,304
** ,059 ,595
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,000 ,002 ,002 ,004 ,590 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RO4 Pearson Correlation ,382** ,421
** ,397
** 1 ,555
** ,594
** ,458
** ,236
* ,754
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,028 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RO5 Pearson Correlation ,266* ,261
* ,330
** ,555
** 1 ,735
** ,640
** ,032 ,728
**
Sig. (2-tailed) ,013 ,014 ,002 ,000 ,000 ,000 ,770 ,000
123
Correlations
RO1 RO2 RO3 RO4 RO5 RO6 RO7 RO8 TOTALRO
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RO6 Pearson Correlation ,384** ,409
** ,321
** ,594
** ,735
** 1 ,648
** ,218
* ,814
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,043 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RO7 Pearson Correlation ,424** ,383
** ,304
** ,458
** ,640
** ,648
** 1 ,095 ,770
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,380 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
RO8 Pearson Correlation ,073 ,124 ,059 ,236* ,032 ,218
* ,095 1 ,300
**
Sig. (2-tailed) ,502 ,253 ,590 ,028 ,770 ,043 ,380 ,005
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
TOTALRO Pearson Correlation ,661** ,665
** ,595
** ,754
** ,728
** ,814
** ,770
** ,300
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
d) Uji Validitas Variabel Kecerdasan Spiritual
Correlations
KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9
KS1
0
KS1
1
KS1
2
KS1
3
KS1
4
KS1
5
KS1
6
KS1
7
KS1
8
KS1
9
KS2
0
TOTALK
S
124
Correlations
KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9
KS1
0
KS1
1
KS1
2
KS1
3
KS1
4
KS1
5
KS1
6
KS1
7
KS1
8
KS1
9
KS2
0
TOTALK
S
KS1 Pearson
Correlati
on
1 ,448
**
,078 ,102 ,161 ,294
**
-
,235
*
,148 ,396
**
,203 -
,042 ,196
,317
**
,251
*
-
,002 ,208
,246
*
,032 ,096 ,184 ,400**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,470 ,348 ,137 ,006 ,028 ,171 ,000 ,059 ,702 ,069 ,003 ,019 ,983 ,053 ,021 ,766 ,378 ,087 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS2 Pearson
Correlati
on
,448
**
1 ,496
**
,312
**
,386
**
,356
**
,268
*
,227
*
,313
**
,212
*
,123 ,356
**
,202 ,077 ,208 ,329
**
,370
**
,290
**
,329
**
,295
**
,597**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,003 ,000 ,001 ,012 ,035 ,003 ,048 ,256 ,001 ,061 ,481 ,053 ,002 ,000 ,006 ,002 ,005 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS3 Pearson
Correlati
on
,078 ,496
**
1 ,322
**
,394
**
,338
**
,453
**
,127 ,277
**
,335
**
,358
**
,489
**
,215
*
,076 ,372
**
,334
**
,365
**
,256
*
,244
*
,180 ,593**
Sig. (2-
tailed) ,470 ,000 ,002 ,000 ,001 ,000 ,241 ,009 ,002 ,001 ,000 ,046 ,482 ,000 ,002 ,001 ,016 ,023 ,096 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS4 Pearson
Correlati
on
,102 ,312
**
,322
**
1 ,461
**
,484
**
,373
**
,443
**
,319
**
,193 ,079 ,244
*
,141 -
,051
,582
**
,269
*
,365
**
,366
**
,358
**
,338
**
,590**
125
Correlations
KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9
KS1
0
KS1
1
KS1
2
KS1
3
KS1
4
KS1
5
KS1
6
KS1
7
KS1
8
KS1
9
KS2
0
TOTALK
S
Sig. (2-
tailed) ,348 ,003 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,003 ,074 ,470 ,023 ,193 ,638 ,000 ,012 ,001 ,000 ,001 ,001 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS5 Pearson
Correlati
on
,161 ,386
**
,394
**
,461
**
1 ,389
**
,304
**
,285
**
,225
*
,260
*
,123 ,276
**
,139 -
,016 ,208 ,161
,421
**
,187 ,375
**
,374
**
,534**
Sig. (2-
tailed) ,137 ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,007 ,036 ,015 ,257 ,010 ,199 ,884 ,054 ,135 ,000 ,082 ,000 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS6 Pearson
Correlati
on
,294
**
,356
**
,338
**
,484
**
,389
**
1 ,043 ,328
**
,341
**
,485
**
,300
**
,359
**
,430
**
,233
*
,324
**
,260
*
,495
**
,223
*
,428
**
,469
**
,688**
Sig. (2-
tailed) ,006 ,001 ,001 ,000 ,000 ,696 ,002 ,001 ,000 ,005 ,001 ,000 ,030 ,002 ,015 ,000 ,038 ,000 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS7 Pearson
Correlati
on
-
,235
*
,268
*
,453
**
,373
**
,304
**
,043 1 ,289
**
,039 ,109 ,192 ,015 -
,042
-
,013
,417
**
,306
**
,216
*
,476
**
,251
*
,115 ,391**
Sig. (2-
tailed) ,028 ,012 ,000 ,000 ,004 ,696 ,007 ,721 ,313 ,075 ,891 ,702 ,905 ,000 ,004 ,044 ,000 ,019 ,289 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
126
Correlations
KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9
KS1
0
KS1
1
KS1
2
KS1
3
KS1
4
KS1
5
KS1
6
KS1
7
KS1
8
KS1
9
KS2
0
TOTALK
S
KS8 Pearson
Correlati
on
,148 ,227
*
,127 ,443
**
,285
**
,328
**
,289
**
1 ,220
*
,087 ,051 ,115 ,056 ,027 ,188 ,188 ,277
**
,362
**
,289
**
,434
**
,461**
Sig. (2-
tailed) ,171 ,035 ,241 ,000 ,007 ,002 ,007 ,041 ,423 ,639 ,289 ,607 ,803 ,081 ,081 ,009 ,001 ,007 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS9 Pearson
Correlati
on
,396
**
,313
**
,277
**
,319
**
,225
*
,341
**
,039 ,220
*
1 ,371
**
,275
*
,291
**
,461
**
,158 ,271
*
,227
*
,290
**
,093 ,407
**
,239
*
,576**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,003 ,009 ,003 ,036 ,001 ,721 ,041 ,000 ,010 ,006 ,000 ,143 ,011 ,035 ,006 ,391 ,000 ,026 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS10 Pearson
Correlati
on
,203 ,212
*
,335
**
,193 ,260
*
,485
**
,109 ,087 ,371
**
1 ,394
**
,193 ,426
**
,281
**
,323
**
,364
**
,518
**
,305
**
,353
**
,344
**
,620**
Sig. (2-
tailed) ,059 ,048 ,002 ,074 ,015 ,000 ,313 ,423 ,000 ,000 ,073 ,000 ,008 ,002 ,001 ,000 ,004 ,001 ,001 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS11 Pearson
Correlati
on
-
,042 ,123
,358
**
,079 ,123 ,300
**
,192 ,051 ,275
*
,394
**
1 ,405
**
,299
**
,337
**
,263
*
,261
*
,394
**
,176 ,181 ,216
*
,482**
127
Correlations
KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9
KS1
0
KS1
1
KS1
2
KS1
3
KS1
4
KS1
5
KS1
6
KS1
7
KS1
8
KS1
9
KS2
0
TOTALK
S
Sig. (2-
tailed) ,702 ,256 ,001 ,470 ,257 ,005 ,075 ,639 ,010 ,000 ,000 ,005 ,001 ,014 ,015 ,000 ,104 ,093 ,044 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS12 Pearson
Correlati
on
,196 ,356
**
,489
**
,244
*
,276
**
,359
**
,015 ,115 ,291
**
,193 ,405
**
1 ,322
**
,316
**
,170 ,474
**
,267
*
,137 -
,014 ,165 ,530
**
Sig. (2-
tailed) ,069 ,001 ,000 ,023 ,010 ,001 ,891 ,289 ,006 ,073 ,000 ,002 ,003 ,116 ,000 ,012 ,206 ,899 ,128 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS13 Pearson
Correlati
on
,317
**
,202 ,215
*
,141 ,139 ,430
**
-
,042 ,056
,461
**
,426
**
,299
**
,322
**
1 ,548
**
,247
*
,257
*
,242
*
,201 ,340
**
,218
*
,582**
Sig. (2-
tailed) ,003 ,061 ,046 ,193 ,199 ,000 ,702 ,607 ,000 ,000 ,005 ,002 ,000 ,021 ,016 ,024 ,062 ,001 ,043 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS14 Pearson
Correlati
on
,251
*
,077 ,076 -
,051
-
,016
,233
*
-
,013 ,027 ,158
,281
**
,337
**
,316
**
,548
**
1 -
,019
,248
*
,272
*
,309
**
,059 -
,045 ,405
**
Sig. (2-
tailed) ,019 ,481 ,482 ,638 ,884 ,030 ,905 ,803 ,143 ,008 ,001 ,003 ,000 ,864 ,021 ,011 ,004 ,587 ,680 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
128
Correlations
KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9
KS1
0
KS1
1
KS1
2
KS1
3
KS1
4
KS1
5
KS1
6
KS1
7
KS1
8
KS1
9
KS2
0
TOTALK
S
KS15 Pearson
Correlati
on
-
,002 ,208
,372
**
,582
**
,208 ,324
**
,417
**
,188 ,271
*
,323
**
,263
*
,170 ,247
*
-
,019 1
,431
**
,245
*
,418
**
,325
**
,282
**
,559**
Sig. (2-
tailed) ,983 ,053 ,000 ,000 ,054 ,002 ,000 ,081 ,011 ,002 ,014 ,116 ,021 ,864 ,000 ,022 ,000 ,002 ,008 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS16 Pearson
Correlati
on
,208 ,329
**
,334
**
,269
*
,161 ,260
*
,306
**
,188 ,227
*
,364
**
,261
*
,474
**
,257
*
,248
*
,431
**
1 ,335
**
,385
**
,098 ,253
*
,590**
Sig. (2-
tailed) ,053 ,002 ,002 ,012 ,135 ,015 ,004 ,081 ,035 ,001 ,015 ,000 ,016 ,021 ,000 ,002 ,000 ,365 ,018 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS17 Pearson
Correlati
on
,246
*
,370
**
,365
**
,365
**
,421
**
,495
**
,216
*
,277
**
,290
**
,518
**
,394
**
,267
*
,242
*
,272
*
,245
*
,335
**
1 ,321
**
,325
**
,388
**
,664**
Sig. (2-
tailed) ,021 ,000 ,001 ,001 ,000 ,000 ,044 ,009 ,006 ,000 ,000 ,012 ,024 ,011 ,022 ,002 ,002 ,002 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS18 Pearson
Correlati
on
,032 ,290
**
,256
*
,366
**
,187 ,223
*
,476
**
,362
**
,093 ,305
**
,176 ,137 ,201 ,309
**
,418
**
,385
**
,321
**
1 ,264
*
,130 ,547**
129
Correlations
KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9
KS1
0
KS1
1
KS1
2
KS1
3
KS1
4
KS1
5
KS1
6
KS1
7
KS1
8
KS1
9
KS2
0
TOTALK
S
Sig. (2-
tailed) ,766 ,006 ,016 ,000 ,082 ,038 ,000 ,001 ,391 ,004 ,104 ,206 ,062 ,004 ,000 ,000 ,002 ,013 ,229 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS19 Pearson
Correlati
on
,096 ,329
**
,244
*
,358
**
,375
**
,428
**
,251
*
,289
**
,407
**
,353
**
,181 -
,014
,340
**
,059 ,325
**
,098 ,325
**
,264
*
1 ,631
**
,571**
Sig. (2-
tailed) ,378 ,002 ,023 ,001 ,000 ,000 ,019 ,007 ,000 ,001 ,093 ,899 ,001 ,587 ,002 ,365 ,002 ,013 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KS20 Pearson
Correlati
on
,184 ,295
**
,180 ,338
**
,374
**
,469
**
,115 ,434
**
,239
*
,344
**
,216
*
,165 ,218
*
-
,045
,282
**
,253
*
,388
**
,130 ,631
**
1 ,559**
Sig. (2-
tailed) ,087 ,005 ,096 ,001 ,000 ,000 ,289 ,000 ,026 ,001 ,044 ,128 ,043 ,680 ,008 ,018 ,000 ,229 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
TOTALK
S
Pearson
Correlati
on
,400
**
,597
**
,593
**
,590
**
,534
**
,688
**
,391
**
,461
**
,576
**
,620
**
,482
**
,530
**
,582
**
,405
**
,559
**
,590
**
,664
**
,547
**
,571
**
,559
**
1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
130
Correlations
KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9
KS1
0
KS1
1
KS1
2
KS1
3
KS1
4
KS1
5
KS1
6
KS1
7
KS1
8
KS1
9
KS2
0
TOTALK
S
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
e) Uji Validitas Variabel Kinerja
Correlations
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 KA11 TOTALKA
KA1 Pearson
Correlation
1 ,653** ,608
** ,316
** ,356
** ,361
** ,286
** ,359
** ,421
** ,378
** ,286
** ,723
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,003 ,001 ,001 ,007 ,001 ,000 ,000 ,007 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KA2 Pearson
Correlation
,653** 1 ,559
** ,363
** ,282
** ,438
** ,279
** ,331
** ,279
** ,345
** ,330
** ,688
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,008 ,000 ,009 ,002 ,009 ,001 ,002 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KA3 Pearson
Correlation
,608** ,559
** 1 ,410
** ,390
** ,283
** ,202 ,187 ,263
* ,183 ,215
* ,622
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,008 ,061 ,084 ,014 ,089 ,045 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KA4 Pearson
Correlation
,316** ,363
** ,410
** 1 ,396
** ,429
** ,157 ,354
** ,439
** ,364
** ,365
** ,670
**
131
Correlations
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 KA11 TOTALKA
Sig. (2-tailed) ,003 ,001 ,000 ,000 ,000 ,146 ,001 ,000 ,001 ,001 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KA5 Pearson
Correlation
,356** ,282
** ,390
** ,396
** 1 ,406
** ,324
** ,046 ,053 ,280
** ,216
* ,530
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,008 ,000 ,000 ,000 ,002 ,671 ,623 ,009 ,044 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KA6 Pearson
Correlation
,361** ,438
** ,283
** ,429
** ,406
** 1 ,279
** ,285
** ,199 ,360
** ,334
** ,621
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,008 ,000 ,000 ,009 ,007 ,064 ,001 ,002 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KA7 Pearson
Correlation
,286** ,279
** ,202 ,157 ,324
** ,279
** 1 ,383
** ,320
** ,518
** ,339
** ,587
**
Sig. (2-tailed) ,007 ,009 ,061 ,146 ,002 ,009 ,000 ,002 ,000 ,001 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KA8 Pearson
Correlation
,359** ,331
** ,187 ,354
** ,046 ,285
** ,383
** 1 ,819
** ,488
** ,163 ,662
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,084 ,001 ,671 ,007 ,000 ,000 ,000 ,132 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KA9 Pearson
Correlation
,421** ,279
** ,263
* ,439
** ,053 ,199 ,320
** ,819
** 1 ,374
** ,163 ,653
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,014 ,000 ,623 ,064 ,002 ,000 ,000 ,132 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
132
Correlations
KA1 KA2 KA3 KA4 KA5 KA6 KA7 KA8 KA9 KA10 KA11 TOTALKA
KA10 Pearson
Correlation
,378** ,345
** ,183 ,364
** ,280
** ,360
** ,518
** ,488
** ,374
** 1 ,290
** ,662
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,089 ,001 ,009 ,001 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
KA11 Pearson
Correlation
,286** ,330
** ,215
* ,365
** ,216
* ,334
** ,339
** ,163 ,163 ,290
** 1 ,502
**
Sig. (2-tailed) ,007 ,002 ,045 ,001 ,044 ,002 ,001 ,132 ,132 ,006 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
TOTALKA Pearson
Correlation
,723** ,688
** ,622
** ,670
** ,530
** ,621
** ,587
** ,662
** ,653
** ,662
** ,502
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87 87
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
133
2. Uji Reliabilitas
a) Uji Reliabilitas Variabel Role Conflict
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,748 9
b) Uji Reliabilitas Variabel Role ambiguity
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,748 9
134
c) Uji Reliabilitas Variabel Role overload
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,765 9
d) Uji Reliablitias Variabel Kecerdasan Spiritual
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,743 21
e) Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Akuntan Publik
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,756 12
135
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a) Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Unstandarized
Coefficients
Standarized
Coefficient t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std.
Erorr Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 10,464 7,746 1,351 ,180 .
TOTALRC ,198 ,118 ,190 1,683 ,096 ,669 1.496
TOTALRA ,237 ,260 ,085 ,911 ,365 ,985 1,016
TOTALRO -,112 ,113 -,112 -,995 ,323 ,678 1.476
TOTALKS ,295 ,059 ,495 4,982 ,000 ,868 1,152
b) Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
Model
Unstandarized
Coefficients
Standarized
Coefficient t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std.
Erorr Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1,845 4,685 ,394 ,695 .
TOTALRC ,132 ,071 ,245 1,850 ,068 ,669 1,496
TOTALRA ,005 ,157 ,004 ,035 ,972 ,985 1,016
TOTALRO -,059 ,068 -,114 -,866 ,389 ,678 1,476
TOTALKS -,005 ,036 -,018 -,153 ,879 ,868 1,152
136
c) Uji Normalitas dengan Kolmogorov - Smirnov
Undstandarized Residual
N 87
Normal Parametersab
Mean ,0000000
Most Extreme Differences Std. Deviation 4,21059320
Absolute ,052
Positive ,052
Negative -,051
Test Statistic ,052
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200cd
d) Hasil Uji Normalitas dengan Grafik
137
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot
e) Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,634a ,402 ,357 4,028
a. Predictors: (Constant), X3M, TOTALRA, TOTALRC, X2M, TOTALRO,
X1M
b. Dependent Variable: TOTALKA
f) Hasil Uji Statistik F
Model Sum of
Square
df Mean
Square
F Sig.
1 Regression 873,312 6 145,552 8,973 .000
Residual 1297,745 80 16,222
Total 2171,057 80
a. Dependent Variable: TOTALKA
b. Predictors: (Constant),X3M, TOTALRA, TOTALRC,
X2M, TOTAL RO, X1M
138
g) Hasil Uji Statistik t
Model
Unstandarized
Coefficients
Standarize
d
Coefficient t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std.
Erorr Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 36,47
4
6,32
8
5,76
4
,00
0 .
TOTALRC 0,788 ,978 ,758 ,806 ,43
2 ,008
118,48
9
TOTALR
A -2,278 ,878 ,817
2,59
5
,01
1 ,075 13,252
TOTALR
O -3,767
1,20
8 -3,756
-
3,11
9
,00
3 ,005
194,10
4
X1M -,009 ,013 -,917 -,715 ,47
7 ,005
220,01
7
X2M -,026 ,011 -1,198
-
2,41
2
,01
8 ,030 32,987
X3M ,047 0,16 4,705 2,98
2
.00
4 ,003
333,05
2
139
LAMPIRAN VI
Output Hasil Pengujian Data Pilot Test
140
Hasil uji validitas pilot test variabel role conflict
Correlations
RC
1
RC
2
RC
3
RC
4
RC
5
RC
6
RC
7
RC
8
R
C
9
RC
10
RC
11
RC
12
RC
13
RC
14
RC
15
JUM
LAH
RC1 Pearso
n
Correl
ation
1 ,13
6
-
,31
0
-
,29
0
-
,50
4**
-
,27
6
-
,28
9
-
,43
2*
,3
59
-
,13
6
-
,42
8*
-
,27
7
-
,50
6**
,27
7
-
,28
3
-,336
Sig.
(2-
tailed)
,47
4
,09
5
,12
0
,00
4
,13
9
,12
1
,01
7
,0
51
,47
4
,01
8
,13
8
,00
4
,13
8
,13
0 ,069
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RC2 Pearso
n
Correl
ation
,13
6 1
-
,41
4*
-
,43
3*
,06
6
,19
4
-
,26
7
-
,04
7
,2
15
,00
7
-
,10
5
,02
5
,07
5
,47
7**
-
,32
1
,115
Sig.
(2-
tailed)
,47
4
,02
3
,01
7
,72
7
,30
3
,15
4
,80
6
,2
54
,97
2
,58
0
,89
5
,69
2
,00
8
,08
4 ,546
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RC3 Pearso
n
Correl
ation
-
,31
0
-
,41
4*
1 ,51
8**
,21
9
,24
3
,26
3
,05
6
-
,1
17
,41
4*
,12
6
,29
2
,22
8
-
,19
5
,30
3 ,463
**
Sig.
(2-
tailed)
,09
5
,02
3
,00
3
,24
5
,19
5
,16
0
,76
8
,5
39
,02
3
,50
8
,11
7
,22
5
,30
1
,10
4 ,010
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RC4 Pearso
n
Correl
ation
-
,29
0
-
,43
3*
,51
8**
1 ,03
5
,17
4
,28
5
,12
5
-
,2
92
,32
6
,18
4
,32
9
,07
6
-
,14
7
,22
6 ,389
*
Sig.
(2-
tailed)
,12
0
,01
7
,00
3
,85
3
,35
7
,12
7
,51
0
,1
18
,07
9
,33
0
,07
6
,69
1
,43
8
,22
9 ,034
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
141
Correlations
RC
1
RC
2
RC
3
RC
4
RC
5
RC
6
RC
7
RC
8
R
C
9
RC
10
RC
11
RC
12
RC
13
RC
14
RC
15
JUM
LAH
RC5 Pearso
n
Correl
ation
-
,50
4**
,06
6
,21
9
,03
5 1
,53
6**
,25
3
,16
0
-
,1
69
-
,12
9
,41
4*
,45
1*
,69
5**
,24
8
,03
1 ,556
**
Sig.
(2-
tailed)
,00
4
,72
7
,24
5
,85
3
,00
2
,17
8
,39
9
,3
71
,49
8
,02
3
,01
2
,00
0
,18
6
,87
2 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RC6 Pearso
n
Correl
ation
-
,27
6
,19
4
,24
3
,17
4
,53
6**
1 ,28
9
,15
4
-
,0
51
,00
4
,22
7
,61
9**
,61
9**
,31
4
,01
2 ,695
**
Sig.
(2-
tailed)
,13
9
,30
3
,19
5
,35
7
,00
2
,12
1
,41
5
,7
87
,98
2
,22
7
,00
0
,00
0
,09
1
,95
0 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RC7 Pearso
n
Correl
ation
-
,28
9
-
,26
7
,26
3
,28
5
,25
3
,28
9 1
,11
0
-
,2
56
,12
6
,51
0**
,37
0*
,29
1
,11
7
,14
8 ,546
**
Sig.
(2-
tailed)
,12
1
,15
4
,16
0
,12
7
,17
8
,12
1
,56
4
,1
72
,50
8
,00
4
,04
4
,11
9
,53
7
,43
5 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RC8 Pearso
n
Correl
ation
-
,43
2*
-
,04
7
,05
6
,12
5
,16
0
,15
4
,11
0 1
-
,1
36
,04
7
,21
0
,21
3
,10
9
,00
0
,55
2**
,336
Sig.
(2-
tailed)
,01
7
,80
6
,76
8
,51
0
,39
9
,41
5
,56
4
,4
72
,80
6
,26
5
,25
8
,56
8
1,0
00
,00
2 ,069
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
142
Correlations
RC
1
RC
2
RC
3
RC
4
RC
5
RC
6
RC
7
RC
8
R
C
9
RC
10
RC
11
RC
12
RC
13
RC
14
RC
15
JUM
LAH
RC9 Pearso
n
Correl
ation
,35
9
,21
5
-
,11
7
-
,29
2
-
,16
9
-
,05
1
-
,25
6
-
,13
6
1
-
,15
6
-
,24
0
-
,08
4
-
,12
9
,21
9
-
,18
4
-,012
Sig.
(2-
tailed)
,05
1
,25
4
,53
9
,11
8
,37
1
,78
7
,17
2
,47
2
,41
0
,20
1
,66
1
,49
7
,24
5
,33
0 ,950
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RC10 Pearso
n
Correl
ation
-
,13
6
,00
7
,41
4*
,32
6
-
,12
9
,00
4
,12
6
,04
7
-
,1
56
1
-
,00
8
,13
6
,19
1
-
,22
6
,18
5 ,346
Sig.
(2-
tailed)
,47
4
,97
2
,02
3
,07
9
,49
8
,98
2
,50
8
,80
6
,4
10
,96
9
,47
2
,31
3
,23
0
,32
7 ,061
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RC11 Pearso
n
Correl
ation
-
,42
8*
-
,10
5
,12
6
,18
4
,41
4*
,22
7
,51
0**
,21
0
-
,2
40
-
,00
8
1 ,27
3
,36
2*
,09
8
-
,02
0
,467**
Sig.
(2-
tailed)
,01
8
,58
0
,50
8
,33
0
,02
3
,22
7
,00
4
,26
5
,2
01
,96
9
,14
4
,04
9
,60
6
,91
6 ,009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RC12 Pearso
n
Correl
ation
-
,27
7
,02
5
,29
2
,32
9
,45
1*
,61
9**
,37
0*
,21
3
-
,0
84
,13
6
,27
3 1
,50
1**
,29
5
,33
1 ,780
**
Sig.
(2-
tailed)
,13
8
,89
5
,11
7
,07
6
,01
2
,00
0
,04
4
,25
8
,6
61
,47
2
,14
4
,00
5
,11
3
,07
4 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
143
Correlations
RC
1
RC
2
RC
3
RC
4
RC
5
RC
6
RC
7
RC
8
R
C
9
RC
10
RC
11
RC
12
RC
13
RC
14
RC
15
JUM
LAH
RC13 Pearso
n
Correl
ation
-
,50
6**
,07
5
,22
8
,07
6
,69
5**
,61
9**
,29
1
,10
9
-
,1
29
,19
1
,36
2*
,50
1**
1 ,11
6
,02
1 ,626
**
Sig.
(2-
tailed)
,00
4
,69
2
,22
5
,69
1
,00
0
,00
0
,11
9
,56
8
,4
97
,31
3
,04
9
,00
5
,54
1
,91
3 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RC14 Pearso
n
Correl
ation
,27
7
,47
7**
-
,19
5
-
,14
7
,24
8
,31
4
,11
7
,00
0
,2
19
-
,22
6
,09
8
,29
5
,11
6 1
-
,10
1
,428*
Sig.
(2-
tailed)
,13
8
,00
8
,30
1
,43
8
,18
6
,09
1
,53
7
1,0
00
,2
45
,23
0
,60
6
,11
3
,54
1
,59
4 ,018
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RC15 Pearso
n
Correl
ation
-
,28
3
-
,32
1
,30
3
,22
6
,03
1
,01
2
,14
8
,55
2**
-
,1
84
,18
5
-
,02
0
,33
1
,02
1
-
,10
1
1 ,304
Sig.
(2-
tailed)
,13
0
,08
4
,10
4
,22
9
,87
2
,95
0
,43
5
,00
2
,3
30
,32
7
,91
6
,07
4
,91
3
,59
4 ,102
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
JUM
LAH
Pearso
n
Correl
ation
-
,33
6
,11
5
,46
3**
,38
9*
,55
6**
,69
5**
,54
6**
,33
6
-
,0
12
,34
6
,46
7**
,78
0**
,62
6**
,42
8*
,30
4 1
Sig.
(2-
tailed)
,06
9
,54
6
,01
0
,03
4
,00
1
,00
0
,00
2
,06
9
,9
50
,06
1
,00
9
,00
0
,00
0
,01
8
,10
2
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
144
Hasil uji validitas pilot test variabel role ambiguity
Correlations
RA
1
RA
2
RA
3
R
A4
RA
5
RA
6
RA
7
RA
8
RA
9
RA
10
RA
11
RA
12
RA
13
RA
14
JUML
AH
RA1 Pearso
n
Correla
tion
1 ,17
5
-
,17
7
,0
66
-
,09
1
-
,22
9
-
,20
2
-
,12
2
-
,38
8*
-
,10
7
-
,00
5
-
,04
1
,34
7
,25
8 ,098
Sig. (2-
tailed)
,35
5
,35
0
,7
28
,63
2
,22
4
,28
5
,52
2
,03
4
,57
4
,98
0
,82
8
,06
0
,16
8 ,606
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RA2 Pearso
n
Correla
tion
,17
5 1
-
,01
8
-
,2
24
,16
1
,04
1
,34
0
-
,36
4*
,00
0
,09
8
,15
0
,00
0
,12
2
,13
2 ,252
Sig. (2-
tailed)
,35
5
,92
5
,2
33
,39
4
,82
8
,06
6
,04
8
1,0
00
,60
6
,42
8
1,0
00
,52
2
,48
6 ,179
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RA3 Pearso
n
Correla
tion
-
,17
7
-
,01
8
1 ,3
06
-
,15
5
-
,09
4
,02
7
,07
5
-
,32
1
,16
9
-
,10
2
-
,41
1*
,12
3
-
,01
9
,204
Sig. (2-
tailed)
,35
0
,92
5
,1
00
,41
2
,62
0
,88
6
,69
3
,08
4
,37
1
,59
2
,02
4
,51
7
,92
1 ,279
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RA4 Pearso
n
Correla
tion
,06
6
-
,22
4
,30
6 1
,02
0
,16
7
,10
6
,02
6
-
,14
8
,07
0
-
,07
3
,04
7
,13
4
-
,32
1
,320
Sig. (2-
tailed)
,72
8
,23
3
,10
0
,91
9
,37
9
,57
7
,89
2
,43
7
,71
2
,70
1
,80
4
,47
9
,08
4 ,085
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RA5 Pearso
n
Correla
tion
-
,09
1
,16
1
-
,15
5
,0
20 1
,89
8**
,58
8**
-
,02
6
,33
0
-
,43
5*
,11
8
,21
2
,15
8
-
,02
6
,501**
Sig. (2-
tailed)
,63
2
,39
4
,41
2
,9
19
,00
0
,00
1
,89
2
,07
4
,01
6
,53
6
,26
1
,40
3
,89
2 ,005
145
Correlations
RA
1
RA
2
RA
3
R
A4
RA
5
RA
6
RA
7
RA
8
RA
9
RA
10
RA
11
RA
12
RA
13
RA
14
JUML
AH
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RA6 Pearso
n
Correla
tion
-
,22
9
,04
1
-
,09
4
,1
67
,89
8**
1 ,65
5**
-
,02
9
,36
8*
-
,38
9*
,20
0
,23
6
,17
7
,04
3 ,599
**
Sig. (2-
tailed)
,22
4
,82
8
,62
0
,3
79
,00
0
,00
0
,88
0
,04
5
,03
3
,29
0
,21
0
,35
1
,82
1 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RA7 Pearso
n
Correla
tion
-
,20
2
,34
0
,02
7
,1
06
,58
8**
,65
5**
1
-
,07
5
,18
3
-
,12
5
,26
9
-
,02
9
,37
7*
,24
7 ,723
**
Sig. (2-
tailed)
,28
5
,06
6
,88
6
,5
77
,00
1
,00
0
,69
3
,33
4
,51
1
,15
1
,87
8
,04
0
,18
8 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RA8 Pearso
n
Correla
tion
-
,12
2
-
,36
4*
,07
5
,0
26
-
,02
6
-
,02
9
-
,07
5
1 ,36
7*
,04
5
-
,17
3
-
,07
1
-
,16
9
-
,16
4
,119
Sig. (2-
tailed)
,52
2
,04
8
,69
3
,8
92
,89
2
,88
0
,69
3
,04
6
,81
2
,36
0
,71
1
,37
2
,38
7 ,530
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RA9 Pearso
n
Correla
tion
-
,38
8*
,00
0
-
,32
1
-
,1
48
,33
0
,36
8*
,18
3
,36
7*
1
-
,19
3
-
,07
0
,24
0
-
,28
8
-
,14
7
,102
Sig. (2-
tailed)
,03
4
1,0
00
,08
4
,4
37
,07
4
,04
5
,33
4
,04
6
,30
6
,71
2
,20
1
,12
3
,43
9 ,593
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RA10 Pearso
n
Correla
tion
-
,10
7
,09
8
,16
9
,0
70
-
,43
5*
-
,38
9*
-
,12
5
,04
5
-
,19
3
1
-
,36
0
-
,15
5
-
,12
1
,21
6 -,026
Sig. (2-
tailed)
,57
4
,60
6
,37
1
,7
12
,01
6
,03
3
,51
1
,81
2
,30
6
,05
1
,41
4
,52
6
,25
2 ,891
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
146
Correlations
RA
1
RA
2
RA
3
R
A4
RA
5
RA
6
RA
7
RA
8
RA
9
RA
10
RA
11
RA
12
RA
13
RA
14
JUML
AH
RA11 Pearso
n
Correla
tion
-
,00
5
,15
0
-
,10
2
-
,0
73
,11
8
,20
0
,26
9
-
,17
3
-
,07
0
-
,36
0
1 ,09
0
,15
5
,07
4 ,323
Sig. (2-
tailed)
,98
0
,42
8
,59
2
,7
01
,53
6
,29
0
,15
1
,36
0
,71
2
,05
1
,63
7
,41
4
,69
7 ,081
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RA12 Pearso
n
Correla
tion
-
,04
1
,00
0
-
,41
1*
,0
47
,21
2
,23
6
-
,02
9
-
,07
1
,24
0
-
,15
5
,09
0 1
-
,16
1
-
,07
1
,091
Sig. (2-
tailed)
,82
8
1,0
00
,02
4
,8
04
,26
1
,21
0
,87
8
,71
1
,20
1
,41
4
,63
7
,39
5
,71
1 ,632
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RA13 Pearso
n
Correla
tion
,34
7
,12
2
,12
3
,1
34
,15
8
,17
7
,37
7*
-
,16
9
-
,28
8
-
,12
1
,15
5
-
,16
1
1 ,59
1**
,628**
Sig. (2-
tailed)
,06
0
,52
2
,51
7
,4
79
,40
3
,35
1
,04
0
,37
2
,12
3
,52
6
,41
4
,39
5
,00
1 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RA14 Pearso
n
Correla
tion
,25
8
,13
2
-
,01
9
-
,3
21
-
,02
6
,04
3
,24
7
-
,16
4
-
,14
7
,21
6
,07
4
-
,07
1
,59
1**
1 ,453*
Sig. (2-
tailed)
,16
8
,48
6
,92
1
,0
84
,89
2
,82
1
,18
8
,38
7
,43
9
,25
2
,69
7
,71
1
,00
1 ,012
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
JUML
AH
Pearso
n
Correla
tion
,09
8
,25
2
,20
4
,3
20
,50
1**
,59
9**
,72
3**
,11
9
,10
2
-
,02
6
,32
3
,09
1
,62
8**
,45
3*
1
Sig. (2-
tailed)
,60
6
,17
9
,27
9
,0
85
,00
5
,00
0
,00
0
,53
0
,59
3
,89
1
,08
1
,63
2
,00
0
,01
2
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
147
Correlations
RA
1
RA
2
RA
3
R
A4
RA
5
RA
6
RA
7
RA
8
RA
9
RA
10
RA
11
RA
12
RA
13
RA
14
JUML
AH
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
148
Hasil uji validitas pilot test variabel role overload
Correlations
RO1 RO2 RO3 RO4 RO5 RO6 RO7 RO8
RO
9
RO1
0
JUMLA
H
RO1 Pearson
Correlatio
n
1 ,470
*
*
,244 ,149 ,346 ,208 ,243 ,418*
,09
8 ,285 ,599
**
Sig. (2-
tailed) ,009 ,194 ,433 ,061 ,269 ,197 ,022
,60
6 ,127 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RO2 Pearson
Correlatio
n
,470*
*
1 ,399
*
,251 ,092 ,440* ,244 -,087
,02
7 ,057 ,545
**
Sig. (2-
tailed) ,009 ,029 ,181 ,627 ,015 ,194 ,646
,88
6 ,763 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RO3 Pearson
Correlatio
n
,244 ,399* 1 -,181 -,143 ,271 ,404
* -,151
,19
3 -,144 ,393
*
Sig. (2-
tailed) ,194 ,029 ,339 ,450 ,148 ,027 ,424
,30
6 ,449 ,032
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RO4 Pearson
Correlatio
n
,149 ,251 -
,181 1 ,258
,555*
*
,331 ,349 ,01
7 ,211 ,535
**
Sig. (2-
tailed) ,433 ,181 ,339 ,168 ,001 ,074 ,059
,93
0 ,264 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RO5 Pearson
Correlatio
n
,346 ,092 -
,143 ,258 1
,545*
*
,440*
,557*
*
,22
6 ,244 ,616
**
Sig. (2-
tailed) ,061 ,627 ,450 ,168 ,002 ,015 ,001
,23
0 ,194 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
149
Correlations
RO1 RO2 RO3 RO4 RO5 RO6 RO7 RO8
RO
9
RO1
0
JUMLA
H
RO6 Pearson
Correlatio
n
,208 ,440* ,271
,555*
*
,545*
*
1 ,690
*
*
,311 ,19
0 ,428
* ,852
**
Sig. (2-
tailed) ,269 ,015 ,148 ,001 ,002 ,000 ,095
,31
6 ,018 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RO7 Pearson
Correlatio
n
,243 ,244 ,404
*
,331 ,440*
,690*
*
1 ,454*
,00
8 ,196 ,736
**
Sig. (2-
tailed) ,197 ,194 ,027 ,074 ,015 ,000 ,012
,96
8 ,298 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RO8 Pearson
Correlatio
n
,418* -,087
-
,151 ,349
,557*
*
,311 ,454* 1
-
,02
5
,319 ,509**
Sig. (2-
tailed) ,022 ,646 ,424 ,059 ,001 ,095 ,012
,89
5 ,085 ,004
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RO9 Pearson
Correlatio
n
,098 ,027 ,193 ,017 ,226 ,190 ,008 -,025 1 ,090 ,331
Sig. (2-
tailed) ,606 ,886 ,306 ,930 ,230 ,316 ,968 ,895 ,637 ,074
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
RO10 Pearson
Correlatio
n
,285 ,057 -
,144 ,211 ,244 ,428
* ,196 ,319
,09
0 1 ,435
*
Sig. (2-
tailed) ,127 ,763 ,449 ,264 ,194 ,018 ,298 ,085
,63
7 ,016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
JUMLA
H
Pearson
Correlatio
n
,599*
*
,545*
*
,393
*
,535*
*
,616*
*
,852*
*
,736*
*
,509*
*
,33
1 ,435
* 1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,002 ,032 ,002 ,000 ,000 ,000 ,004
,07
4 ,016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
150
Correlations
RO1 RO2 RO3 RO4 RO5 RO6 RO7 RO8
RO
9
RO1
0
JUMLA
H
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
151
Hasil Uji Validitas Pilot Test Variabel Kinerja Akuntan Publik
Correlations
KA
1
KA
2
KA
3
KA
4
KA
5
KA
6
KA
7
KA
8
KA
9
KA
10
KA
11
KA
12
KA
13
KA
14
KA
15
JUM
LAH
KA1 Pearso
n
Correl
ation
1 ,82
8**
,44
1*
,11
8
,01
7
,20
2
,43
0*
,58
4**
,39
2*
,15
4
,23
0
,18
5
,17
5
,31
0
-
,12
3
,668**
Sig.
(2-
tailed)
,00
0
,01
5
,53
5
,92
8
,28
4
,01
8
,00
1
,03
2
,41
6
,22
1
,32
9
,35
6
,09
6
,51
8 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KA2 Pearso
n
Correl
ation
,82
8**
1 ,60
6**
,05
3
,07
3
,32
0
,41
5*
,56
3**
,40
1*
,15
1
,26
7
,20
2
,04
6
,18
4
-
,11
4
,677**
Sig.
(2-
tailed)
,00
0
,00
0
,77
9
,70
3
,08
4
,02
3
,00
1
,02
8
,42
7
,15
4
,28
4
,80
9
,33
0
,55
0 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KA3 Pearso
n
Correl
ation
,44
1*
,60
6**
1
-
,13
5
-
,06
9
,03
4
,55
7**
,58
4**
,27
3
,27
3
,15
6
,18
5
,39
3*
,21
3
-
,04
6
,627**
Sig.
(2-
tailed)
,01
5
,00
0
,47
8
,71
8
,86
0
,00
1
,00
1
,14
5
,14
5
,41
1
,32
9
,03
2
,25
9
,80
9 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KA4 Pearso
n
Correl
ation
,11
8
,05
3
-
,13
5
1 ,44
1*
,45
9*
,38
6*
,28
3
,58
1**
-
,11
0
-
,10
7
-
,25
2
-
,24
5
,14
8
-
,29
0
,253
Sig.
(2-
tailed)
,53
5
,77
9
,47
8
,01
5
,01
1
,03
5
,13
0
,00
1
,56
5
,57
3
,17
8
,19
1
,43
6
,12
1 ,177
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
152
Correlations
KA
1
KA
2
KA
3
KA
4
KA
5
KA
6
KA
7
KA
8
KA
9
KA
10
KA
11
KA
12
KA
13
KA
14
KA
15
JUM
LAH
KA5 Pearso
n
Correl
ation
,01
7
,07
3
-
,06
9
,44
1*
1 ,71
7**
,14
5
-
,04
9
,41
8*
-
,36
0
-
,05
5
-
,24
1
-
,48
3**
,41
2*
-
,06
9
,178
Sig.
(2-
tailed)
,92
8
,70
3
,71
8
,01
5
,00
0
,44
4
,79
6
,02
2
,05
1
,77
4
,20
0
,00
7
,02
4
,71
6 ,348
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KA6 Pearso
n
Correl
ation
,20
2
,32
0
,03
4
,45
9*
,71
7**
1
-
,02
0
,11
0
,53
3**
-
,20
5
-
,01
8
-
,22
5
-
,42
1*
,34
2
-
,04
3
,298
Sig.
(2-
tailed)
,28
4
,08
4
,86
0
,01
1
,00
0
,91
5
,56
2
,00
2
,27
8
,92
5
,23
2
,02
1
,06
5
,82
1 ,109
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KA7 Pearso
n
Correl
ation
,43
0*
,41
5*
,55
7**
,38
6*
,14
5
-
,02
0
1 ,63
3**
,48
0**
,22
9
,24
2
,15
7
,22
4
,25
1
-
,13
4
,681**
Sig.
(2-
tailed)
,01
8
,02
3
,00
1
,03
5
,44
4
,91
5
,00
0
,00
7
,22
3
,19
8
,40
8
,23
4
,18
1
,47
9 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KA8 Pearso
n
Correl
ation
,58
4**
,56
3**
,58
4**
,28
3
-
,04
9
,11
0
,63
3**
1 ,60
3**
,14
1
,14
6
-
,01
1
,21
5
,06
3
-
,30
8
,605**
Sig.
(2-
tailed)
,00
1
,00
1
,00
1
,13
0
,79
6
,56
2
,00
0
,00
0
,45
7
,44
2
,95
3
,25
5
,73
9
,09
8 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KA9 Pearso
n
Correl
ation
,39
2*
,40
1*
,27
3
,58
1**
,41
8*
,53
3**
,48
0**
,60
3**
1
-
,07
4
,01
3
-
,22
8
-
,19
8
,30
7
-
,25
2
,501**
153
Correlations
KA
1
KA
2
KA
3
KA
4
KA
5
KA
6
KA
7
KA
8
KA
9
KA
10
KA
11
KA
12
KA
13
KA
14
KA
15
JUM
LAH
Sig.
(2-
tailed)
,03
2
,02
8
,14
5
,00
1
,02
2
,00
2
,00
7
,00
0
,69
8
,94
7
,22
5
,29
5
,09
9
,17
9 ,005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KA10 Pearso
n
Correl
ation
,15
4
,15
1
,27
3
-
,11
0
-
,36
0
-
,20
5
,22
9
,14
1
-
,07
4
1 ,32
7
,44
8*
,60
5**
,25
2
,61
7**
,530**
Sig.
(2-
tailed)
,41
6
,42
7
,14
5
,56
5
,05
1
,27
8
,22
3
,45
7
,69
8
,07
7
,01
3
,00
0
,18
0
,00
0 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KA11 Pearso
n
Correl
ation
,23
0
,26
7
,15
6
-
,10
7
-
,05
5
-
,01
8
,24
2
,14
6
,01
3
,32
7 1
,71
8**
,29
3
,14
4
,39
1*
,541**
Sig.
(2-
tailed)
,22
1
,15
4
,41
1
,57
3
,77
4
,92
5
,19
8
,44
2
,94
7
,07
7
,00
0
,11
5
,44
8
,03
3 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KA12 Pearso
n
Correl
ation
,18
5
,20
2
,18
5
-
,25
2
-
,24
1
-
,22
5
,15
7
-
,01
1
-
,22
8
,44
8*
,71
8**
1 ,47
0**
,29
6
,52
0**
,494**
Sig.
(2-
tailed)
,32
9
,28
4
,32
9
,17
8
,20
0
,23
2
,40
8
,95
3
,22
5
,01
3
,00
0
,00
9
,11
2
,00
3 ,006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KA13 Pearso
n
Correl
ation
,17
5
,04
6
,39
3*
-
,24
5
-
,48
3**
-
,42
1*
,22
4
,21
5
-
,19
8
,60
5**
,29
3
,47
0**
1 ,06
0
,49
5**
,425*
Sig.
(2-
tailed)
,35
6
,80
9
,03
2
,19
1
,00
7
,02
1
,23
4
,25
5
,29
5
,00
0
,11
5
,00
9
,75
1
,00
5 ,019
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
154
Correlations
KA
1
KA
2
KA
3
KA
4
KA
5
KA
6
KA
7
KA
8
KA
9
KA
10
KA
11
KA
12
KA
13
KA
14
KA
15
JUM
LAH
KA14 Pearso
n
Correl
ation
,31
0
,18
4
,21
3
,14
8
,41
2*
,34
2
,25
1
,06
3
,30
7
,25
2
,14
4
,29
6
,06
0 1
,34
7 ,555
**
Sig.
(2-
tailed)
,09
6
,33
0
,25
9
,43
6
,02
4
,06
5
,18
1
,73
9
,09
9
,18
0
,44
8
,11
2
,75
1
,06
0 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KA15 Pearso
n
Correl
ation
-
,12
3
-
,11
4
-
,04
6
-
,29
0
-
,06
9
-
,04
3
-
,13
4
-
,30
8
-
,25
2
,61
7**
,39
1*
,52
0**
,49
5**
,34
7 1 ,310
Sig.
(2-
tailed)
,51
8
,55
0
,80
9
,12
1
,71
6
,82
1
,47
9
,09
8
,17
9
,00
0
,03
3
,00
3
,00
5
,06
0 ,096
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
JUM
LAH
Pearso
n
Correl
ation
,66
8**
,67
7**
,62
7**
,25
3
,17
8
,29
8
,68
1**
,60
5**
,50
1**
,53
0**
,54
1**
,49
4**
,42
5*
,55
5**
,31
0 1
Sig.
(2-
tailed)
,00
0
,00
0
,00
0
,17
7
,34
8
,10
9
,00
0
,00
0
,00
5
,00
3
,00
2
,00
6
,01
9
,00
1
,09
6
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
155
Hasil Uji Validitas Pilot Test Kecerdasan Spiritual
Correlation
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
KS
21
KS
22
KS
23 KS24
JUM
LAH
KS1 Pearso
n
Correlat
ion
1 ,30
0
,37
1*
,32
9
,29
1
-
,07
8
,00
0
,01
4
,33
8
,10
6
,07
9
,27
0
,17
5
,28
2
,13
7
,32
5
,32
3
,39
2*
,17
5
,23
8
,15
1
,17
1
,07
3 ,301 ,429
*
Sig. (2-
tailed)
,10
7
,04
4
,07
6
,11
9
,68
2
1,0
00
,94
1
,06
8
,57
7
,68
0
,14
9
,35
4
,13
2
,47
2
,08
0
,08
1
,03
2
,35
5
,20
5
,42
6
,36
7
,70
0 ,106 ,018
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS2 Pearso
n
Correlat
ion
,30
0 1
,27
1
,12
2
-
,19
2
,12
2
,00
0
,13
0
,25
3
,13
6
-
,17
9
,29
4
,32
4
,39
0*
,27
3
,58
3**
,20
9
,57
8**
-
,07
4
,37
7*
,23
7
,08
4
,16
8 ,218 ,394
*
Sig. (2-
tailed)
,10
7
,14
8
,52
2
,30
9
,51
9
1,0
00
,49
4
,17
7
,47
3
,34
3
,11
5
,08
0
,03
3
,14
5
,00
1
,26
8
,00
1
,69
8
,04
0
,20
7
,65
8
,37
6 ,247 ,031
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS3 Pearso
n
Correlat
ion
,37
1*
,27
1 1
,41
5*
,11
6
-
,13
4
,35
4
,19
6
,43
6*
,41
1*
,27
0
,29
5
,60
3**
,29
4
,39
9*
,26
6
,49
8**
,49
3**
,48
4**
,58
2**
,63
6**
,15
9
,35
4 ,448
*
,680*
*
Sig. (2-
tailed)
,04
4
,14
8
,02
3
,54
2
,48
0
,05
5
,30
0
,01
6
,02
4
,14
9
,11
3
,00
0
,11
5
,02
9
,15
5
,00
5
,00
6
,00
7
,00
1
,00
0
,40
2
,05
5 ,013 ,000
156
Correlation
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
KS
21
KS
22
KS
23 KS24
JUM
LAH
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS4 Pearso
n
Correlat
ion
,32
9
,12
2
,41
5*
1 ,03
3
-
,40
9*
,39
5*
,65
7**
,63
6**
,30
7
,22
9
,54
1**
,43
6*
,51
7**
,45
9*
,21
6
,24
3
,10
8
,46
2*
,43
8*
,41
6*
,20
4
,39
5*
,457*
,595*
*
Sig. (2-
tailed)
,07
6
,52
2
,02
3
,86
3
,02
5
,03
1
,00
0
,00
0
,09
9
,22
4
,00
2
,01
6
,00
3
,01
1
,25
1
,19
6
,57
0
,01
0
,01
5
,02
2
,28
0
,03
1 ,011 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS5 Pearso
n
Correlat
ion
,29
1
-
,19
2
,11
6
,03
3 1
-
,31
2
,31
3
-
,05
0
,03
7
,33
0
,23
0
,04
4
,17
2
,08
9
,26
7
-
,16
5
,55
9**
,03
4
,41
9*
,15
0
,29
5
,41
0*
,36
5*
,246 ,351
Sig. (2-
tailed)
,11
9
,30
9
,54
2
,86
3
,09
4
,09
2
,79
1
,84
4
,07
5
,22
2
,81
9
,36
4
,63
9
,15
4
,38
4
,00
1
,85
9
,02
1
,42
9
,11
4
,02
4
,04
7 ,191 ,057
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS6 Pearso
n
Correlat
ion
-
,07
8
,12
2
-
,13
4
-
,40
9*
-
,31
2
1
-
,27
7
-
,23
6
-
,07
2
-
,11
0
-
,08
4
-
,26
8
-
,42
4*
-
,15
9
-
,54
0**
-
,02
3
-
,08
7
-
,15
9
-
,25
0
-
,11
3
-
,21
3
-
,13
6
-
,33
2
-,101 -
,209
Sig. (2-
tailed)
,68
2
,51
9
,48
0
,02
5
,09
4
,13
9
,21
0
,70
7
,56
3
,66
1
,15
2
,02
0
,40
1
,00
2
,90
3
,64
9
,40
3
,18
4
,55
2
,25
7
,47
4
,07
3 ,595 ,267
157
Correlation
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
KS
21
KS
22
KS
23 KS24
JUM
LAH
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS7 Pearso
n
Correlat
ion
,00
0
,00
0
,35
4
,39
5*
,31
3
-
,27
7
1 ,48
4**
,59
9**
,82
8**
,55
1**
,55
7**
,51
5**
,34
2
,58
1**
,17
6
,65
2**
,00
0
,77
7**
,39
3*
,70
7**
,62
9**
,75
0**
,485*
*
,753*
*
Sig. (2-
tailed)
1,0
00
1,0
00
,05
5
,03
1
,09
2
,13
9
,00
7
,00
0
,00
0
,00
2
,00
1
,00
4
,06
4
,00
1
,35
3
,00
0
1,0
00
,00
0
,03
2
,00
0
,00
0
,00
0 ,007 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS8 Pearso
n
Correlat
ion
,01
4
,13
0
,19
6
,65
7**
-
,05
0
-
,23
6
,48
4**
1 ,55
7**
,39
4*
,16
8
,64
7**
,33
9
,54
7**
,45
0*
,40
8*
,18
2
-
,06
3
,35
1
,39
3*
,24
9
,32
0
,32
3
,496*
*
,534*
*
Sig. (2-
tailed)
,94
1
,49
4
,30
0
,00
0
,79
1
,21
0
,00
7
,00
1
,03
1
,37
6
,00
0
,06
7
,00
2
,01
3
,02
5
,33
5
,74
1
,05
7
,03
2
,18
5
,08
5
,08
2 ,005 ,002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS9 Pearso
n
Correlat
ion
,33
8
,25
3
,43
6*
,63
6**
,03
7
-
,07
2
,59
9**
,55
7**
1 ,58
5**
,58
8**
,71
1**
,28
1
,44
3*
,25
1
,35
4
,48
0**
,18
0
,56
8**
,39
5*
,55
5**
,41
9*
,42
0*
,638*
*
,764*
*
Sig. (2-
tailed)
,06
8
,17
7
,01
6
,00
0
,84
4
,70
7
,00
0
,00
1
,00
1
,00
1
,00
0
,13
2
,01
4
,18
1
,05
5
,00
7
,34
2
,00
1
,03
1
,00
1
,02
1
,02
1 ,000 ,000
158
Correlation
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
KS
21
KS
22
KS
23 KS24
JUM
LAH
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS10 Pearso
n
Correlat
ion
,10
6
,13
6
,41
1*
,30
7
,33
0
-
,11
0
,82
8**
,39
4*
,58
5**
1 ,46
9**
,55
3**
,48
4**
,17
8
,57
8**
,34
9
,77
3**
-
,05
4
,69
0**
,50
8**
,72
6**
,61
1**
,67
8**
,482*
*
,775*
*
Sig. (2-
tailed)
,57
7
,47
3
,02
4
,09
9
,07
5
,56
3
,00
0
,03
1
,00
1
,00
9
,00
2
,00
7
,34
7
,00
1
,05
9
,00
0
,77
7
,00
0
,00
4
,00
0
,00
0
,00
0 ,007 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS11 Pearso
n
Correlat
ion
,07
9
-
,17
9
,27
0
,22
9
,23
0
-
,08
4
,55
1**
,16
8
,58
8**
,46
9**
1 ,48
6**
,12
3
,24
8
,07
3
-
,06
6
,46
1*
-
,09
2
,47
3**
,09
1
,38
4*
,23
3
,39
3*
,475*
*
,480*
*
Sig. (2-
tailed)
,68
0
,34
3
,14
9
,22
4
,22
2
,66
1
,00
2
,37
6
,00
1
,00
9
,00
6
,51
7
,18
7
,70
1
,72
8
,01
0
,62
8
,00
8
,63
4
,03
6
,21
6
,03
2 ,008 ,007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS12 Pearso
n
Correlat
ion
,27
0
,29
4
,29
5
,54
1**
,04
4
-
,26
8
,55
7**
,64
7**
,71
1**
,55
3**
,48
6**
1 ,41
3*
,30
0
,48
5**
,48
4**
,43
6*
,11
8
,33
5
,24
0
,37
6*
,28
9
,48
7**
,741*
*
,679*
*
Sig. (2-
tailed)
,14
9
,11
5
,11
3
,00
2
,81
9
,15
2
,00
1
,00
0
,00
0
,00
2
,00
6
,02
3
,10
7
,00
7
,00
7
,01
6
,53
5
,07
0
,20
1
,04
1
,12
1
,00
6 ,000 ,000
159
Correlation
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
KS
21
KS
22
KS
23 KS24
JUM
LAH
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS13 Pearso
n
Correlat
ion
,17
5
,32
4
,60
3**
,43
6*
,17
2
-
,42
4*
,51
5**
,33
9
,28
1
,48
4**
,12
3
,41
3*
1 ,47
2**
,67
0**
,47
7**
,45
9*
,42
9*
,33
1
,50
6**
,66
2**
,28
5
,41
2*
,331 ,652
*
*
Sig. (2-
tailed)
,35
4
,08
0
,00
0
,01
6
,36
4
,02
0
,00
4
,06
7
,13
2
,00
7
,51
7
,02
3
,00
8
,00
0
,00
8
,01
1
,01
8
,07
4
,00
4
,00
0
,12
7
,02
4 ,074 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS14 Pearso
n
Correlat
ion
,28
2
,39
0*
,29
4
,51
7**
,08
9
-
,15
9
,34
2
,54
7**
,44
3*
,17
8
,24
8
,30
0
,47
2**
1 ,37
8*
,32
5
,26
3
,34
0
,30
2
,47
5**
,38
5*
,30
2
,25
7 ,282
,571*
*
Sig. (2-
tailed)
,13
2
,03
3
,11
5
,00
3
,63
9
,40
1
,06
4
,00
2
,01
4
,34
7
,18
7
,10
7
,00
8
,03
9
,08
0
,16
0
,06
6
,10
5
,00
8
,03
6
,10
5
,17
1 ,131 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS15 Pearso
n
Correlat
ion
,13
7
,27
3
,39
9*
,45
9*
,26
7
-
,54
0**
,58
1**
,45
0*
,25
1
,57
8**
,07
3
,48
5**
,67
0**
,37
8*
1 ,24
5
,43
8*
,26
5
,39
2*
,33
5
,52
3**
,36
6*
,58
1**
,403*
,605*
*
Sig. (2-
tailed)
,47
2
,14
5
,02
9
,01
1
,15
4
,00
2
,00
1
,01
3
,18
1
,00
1
,70
1
,00
7
,00
0
,03
9
,19
2
,01
5
,15
7
,03
2
,07
1
,00
3
,04
7
,00
1 ,027 ,000
160
Correlation
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
KS
21
KS
22
KS
23 KS24
JUM
LAH
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS16 Pearso
n
Correlat
ion
,32
5
,58
3**
,26
6
,21
6
-
,16
5
-
,02
3
,17
6
,40
8*
,35
4
,34
9
-
,06
6
,48
4**
,47
7**
,32
5
,24
5 1
,19
9
,33
2
-
,02
7
,42
8*
,20
3
,34
8
,08
8 ,321
,467*
*
Sig. (2-
tailed)
,08
0
,00
1
,15
5
,25
1
,38
4
,90
3
,35
3
,02
5
,05
5
,05
9
,72
8
,00
7
,00
8
,08
0
,19
2
,29
3
,07
3
,88
6
,01
8
,28
1
,05
9
,64
4 ,083 ,009
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS17 Pearso
n
Correlat
ion
,32
3
,20
9
,49
8**
,24
3
,55
9**
-
,08
7
,65
2**
,18
2
,48
0**
,77
3**
,46
1*
,43
6*
,45
9*
,26
3
,43
8*
,19
9 1
,17
0
,66
8**
,61
1**
,76
4**
,55
2**
,72
5**
,490*
*
,801*
*
Sig. (2-
tailed)
,08
1
,26
8
,00
5
,19
6
,00
1
,64
9
,00
0
,33
5
,00
7
,00
0
,01
0
,01
6
,01
1
,16
0
,01
5
,29
3
,36
9
,00
0
,00
0
,00
0
,00
2
,00
0 ,006 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS18 Pearso
n
Correlat
ion
,39
2*
,57
8**
,49
3**
,10
8
,03
4
-
,15
9
,00
0
-
,06
3
,18
0
-
,05
4
-
,09
2
,11
8
,42
9*
,34
0
,26
5
,33
2
,17
0 1
,02
5
,26
4
,27
2
,06
1
,10
9 ,176 ,371
*
Sig. (2-
tailed)
,03
2
,00
1
,00
6
,57
0
,85
9
,40
3
1,0
00
,74
1
,34
2
,77
7
,62
8
,53
5
,01
8
,06
6
,15
7
,07
3
,36
9
,89
4
,15
8
,14
6
,74
7
,56
8 ,352 ,044
161
Correlation
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
KS
21
KS
22
KS
23 KS24
JUM
LAH
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS19 Pearso
n
Correlat
ion
,17
5
-
,07
4
,48
4**
,46
2*
,41
9*
-
,25
0
,77
7**
,35
1
,56
8**
,69
0**
,47
3**
,33
5
,33
1
,30
2
,39
2*
-
,02
7
,66
8**
,02
5 1
,59
7**
,78
3**
,55
4**
,77
7**
,384*
,736*
*
Sig. (2-
tailed)
,35
5
,69
8
,00
7
,01
0
,02
1
,18
4
,00
0
,05
7
,00
1
,00
0
,00
8
,07
0
,07
4
,10
5
,03
2
,88
6
,00
0
,89
4
,00
1
,00
0
,00
1
,00
0 ,036 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS20 Pearso
n
Correlat
ion
,23
8
,37
7*
,58
2**
,43
8*
,15
0
-
,11
3
,39
3*
,39
3*
,39
5*
,50
8**
,09
1
,24
0
,50
6**
,47
5**
,33
5
,42
8*
,61
1**
,26
4
,59
7**
1 ,72
3**
,31
7
,52
3**
,286 ,701
*
*
Sig. (2-
tailed)
,20
5
,04
0
,00
1
,01
5
,42
9
,55
2
,03
2
,03
2
,03
1
,00
4
,63
4
,20
1
,00
4
,00
8
,07
1
,01
8
,00
0
,15
8
,00
1
,00
0
,08
8
,00
3 ,125 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS21 Pearso
n
Correlat
ion
,15
1
,23
7
,63
6**
,41
6*
,29
5
-
,21
3
,70
7**
,24
9
,55
5**
,72
6**
,38
4*
,37
6*
,66
2**
,38
5*
,52
3**
,20
3
,76
4**
,27
2
,78
3**
,72
3**
1 ,52
6**
,77
1**
,472*
*
,831*
*
Sig. (2-
tailed)
,42
6
,20
7
,00
0
,02
2
,11
4
,25
7
,00
0
,18
5
,00
1
,00
0
,03
6
,04
1
,00
0
,03
6
,00
3
,28
1
,00
0
,14
6
,00
0
,00
0
,00
3
,00
0 ,008 ,000
162
Correlation
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
KS
21
KS
22
KS
23 KS24
JUM
LAH
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS22 Pearso
n
Correlat
ion
,17
1
,08
4
,15
9
,20
4
,41
0*
-
,13
6
,62
9**
,32
0
,41
9*
,61
1**
,23
3
,28
9
,28
5
,30
2
,36
6*
,34
8
,55
2**
,06
1
,55
4**
,31
7
,52
6**
1 ,62
9**
,453*
,617*
*
Sig. (2-
tailed)
,36
7
,65
8
,40
2
,28
0
,02
4
,47
4
,00
0
,08
5
,02
1
,00
0
,21
6
,12
1
,12
7
,10
5
,04
7
,05
9
,00
2
,74
7
,00
1
,08
8
,00
3
,00
0 ,012 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS23 Pearso
n
Correlat
ion
,07
3
,16
8
,35
4
,39
5*
,36
5*
-
,33
2
,75
0**
,32
3
,42
0*
,67
8**
,39
3*
,48
7**
,41
2*
,25
7
,58
1**
,08
8
,72
5**
,10
9
,77
7**
,52
3**
,77
1**
,62
9**
1 ,554
*
*
,738*
*
Sig. (2-
tailed)
,70
0
,37
6
,05
5
,03
1
,04
7
,07
3
,00
0
,08
2
,02
1
,00
0
,03
2
,00
6
,02
4
,17
1
,00
1
,64
4
,00
0
,56
8
,00
0
,00
3
,00
0
,00
0 ,001 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
KS24 Pearso
n
Correlat
ion
,30
1
,21
8
,44
8*
,45
7*
,24
6
-
,10
1
,48
5**
,49
6**
,63
8**
,48
2**
,47
5**
,74
1**
,33
1
,28
2
,40
3*
,32
1
,49
0**
,17
6
,38
4*
,28
6
,47
2**
,45
3*
,55
4**
1 ,717
*
*
Sig. (2-
tailed)
,10
6
,24
7
,01
3
,01
1
,19
1
,59
5
,00
7
,00
5
,00
0
,00
7
,00
8
,00
0
,07
4
,13
1
,02
7
,08
3
,00
6
,35
2
,03
6
,12
5
,00
8
,01
2
,00
1 ,000
163
Correlation
KS
1
KS
2
KS
3
KS
4
KS
5
KS
6
KS
7
KS
8
KS
9
KS
10
KS
11
KS
12
KS
13
KS
14
KS
15
KS
16
KS
17
KS
18
KS
19
KS
20
KS
21
KS
22
KS
23 KS24
JUM
LAH
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
JUML
AH
Pearso
n
Correlat
ion
,42
9*
,39
4*
,68
0**
,59
5**
,35
1
-
,20
9
,75
3**
,53
4**
,76
4**
,77
5**
,48
0**
,67
9**
,65
2**
,57
1**
,60
5**
,46
7**
,80
1**
,37
1*
,73
6**
,70
1**
,83
1**
,61
7**
,73
8**
,717*
*
1
Sig. (2-
tailed)
,01
8
,03
1
,00
0
,00
1
,05
7
,26
7
,00
0
,00
2
,00
0
,00
0
,00
7
,00
0
,00
0
,00
1
,00
0
,00
9
,00
0
,04
4
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0
,00
0 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
164
Hasil Uji Reliabilitas Pilot Test Variabel Role Conflict
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,675 16
Hasil Uji Reliabilitas Pilot Test Variabel Role ambiguity
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,613 15
Hasil Uji Reliabilitas Pilot Test Variabel Role overload
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,736 11
Hasil Uji Reliabilitas Pilot Test Variabel Kecerdasan Spiritual
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,747 25
Hasil Uji Reliabilitas Pilo Test Variabel Kinerja Akuntan Publik
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,727 16
165
Hasil Uji Validitas Pilot test Role conflict
Hasil Uji Validitas Pilot test Role ambiguity
Pernyataan Nilai Sig. Keterangan
RA1 0,606 Tidak Valid
RA2 0,179 Tidak Valid
RA3 0,279 Tidak Valid
RA4 0,085 Tidak Valid
RA5 0,005** Valid
RA6 0,000** Valid
RA7 0,000** Valid
RA8 0,530 Tidak Valid
RA9 0,593 Tidak Valid
RA10 0,891 Tidak Valid
RA11 0,810 Tidak Valid
RA12 0,632 Tidak Valid
RA13 0,000** Valid
RA14 0,012** Valid
Pernyataan Nilai Sig. Keterangan
RC1 0,690 Tidak Valid
RC2 0,546 Tidak Valid
RC3 0,010** Valid
RC4 0,034** Valid
RC5 0,010** Valid
RC6 0,000** Valid
RC7 0,002** Valid
RC8 0,069 Tidak Valid
RC9 0,950 Tidak Valid
RC10 0,061 Tidak Valid
RC11 0,009** Valid
RC12 0,000** Valid
RC13 0,000** Valid
RC14 0,018** Valid
RC15 0,120 Tidak Valid
166
Hasil Uji Validitas Pilot test Role overload
Pernyataan Nilai Sig. Keterangan
RO1 0.000** Valid
RO2 0,002** Valid
RO3 0,032** Valid
RO4 0,002** Valid
RO5 0, 000** Valid
RO6 0,000** Valid
RO7 0,000** Valid
RO8 0,004** Valid
RO9 0,054 Tidak Valid
RO10 0,016* Valid
Hasil Uji Validitas Pilot test Kecerdasan Spiritual
Pernyataan Nilai Sig. Keterangan
KS1 0,180 Tidak Valid
KS2 0,310 Tidak Valid
KS3 0,000** Valid
KS4 0,001** Valid
KS5 0,057 Tidak Valid
KS6 0,267 Tidak Valid
KS7 0,000** Valid
KS8 0,002** Valid
KS9 0,000** Valid
KS10 0,000** Valid
KS11 0,007** Valid
KS12 0,000** Valid
KS13 0,000** Valid
KS14 0,001** Valid
KS15 0,000** Valid
KS16 0,009** Valid
KS17 0,000** Valid
KS18 0,044** Valid
KS19 0,000** Valid
KS20 0,000** Valid
KS21 0,000** Valid
KS22 0,000** Valid
KS23 0,000** Valid
KS24 0,000** Valid
167
Hasil Uji Validitas Pilot test Kinerja Akuntan
Pernyataan Nilai Sig. Keterangan
KA1 0,000** Valid
KA2 0,000** Valid
KA3 0,000** Valid
KA4 0,177 Tidak Valid
KA5 0,348 Tidak Valid
KA6 0,109 Tidak Valid
KA7 0,000** Valid
KA8 0,000** Valid
KA9 0,005** Valid
KA10 0,003** Valid
KA11 0,002** Valid
KA12 0,006** Valid
KA13 0,019** Valid
KA14 0,001** Valid
KA15 0,096 Tidak Valid
Hasil Uji Reliabilitas Pilot test
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Role conflict 0,675 Reliabel
Role ambiguity 0,613 Reliabel
Role overload 0,736 Reliabel
Kecerdasan
Spiritual
0,747 Reliabel
Kinerja Akuntan 0,727 Reliabel
Top Related