PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA STORE ATMOSPHERE TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR MELALUI SHOPPING
EMOTION PLEASURE
(Studi pada Konsumen Mirota Kampus Babarsari Yogyakarta)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh:
Dinda Prasetya Aurellia
NIM: 152214042
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA STORE ATMOSPHERE TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR MELALUI SHOPPING
EMOTION PLEASURE
(Studi pada Konsumen Mirota Kampus Babarsari Yogyakarta)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Oleh:
Dinda Prasetya Aurellia
NIM: 152214042
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2019
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“It always seems impossible until it’s done”
- Nelson Mandela
Skripsi ini dipersembahakan kepada
My number one support system,
Ayah dan Mamahku tersayang.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Persepsi
Konsumen pada Store Atmosphere terhadap Impulse Buying Behavior melalui
Shopping Emotion Pleasure. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu sayarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai
pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.BA., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan selaku dosen pembimbing II,
yang telah meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing
penulis dengan kesungguhan hati.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si. selaku dosen
pembimbing I, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing,
mengarahkan dan memberikan segala nasehat kepada penulis, dengan
penuh kesabaran dan kesungguhan hati.
4. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Ayah dan Mamahku tersayang, terima kasih untuk segala doa, kasih
sayang, kesabaran, nasehat, dan dukungan yang tidak pernah henti.
Terima kasih juga sudah selalu menjadi “rumah” yang penuh cinta untuk
penulis dan mengantarkan penulis sampai di titik ini.
6. Adikku tersayang, Andhika Prayoga Tama, terima kasih atas segala
dukungan dan doa yang diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
7. Sahabatku, Siska Prasetya Ayu, terima kasih sudah menjadi tempat
berbagi cerita selama ini, dan terima kasih juga untuk segala dukungan
yang selalu diberikan.
8. Sahabat selama perkuliahan, Irene Vionita Quenda, terima kasih karena
sudah menjadi teman baik, tidak hanya di perkuliahaan tetapi juga di
keseharian selama tinggal di Yogyakarta.
9. Sahabat-sahabatku, Giovani Debby, Priska Pikey, dan Antonia Dinar yang
selalu memberikan semangat kepada penulis dan menemani penulis di
saat senang dan susah, terima kasih banyak.
10. Teman-teman Insadha, Elisabeth Lentera dan Ni Komang Shinta, terima
kasih sudah menjadi teman baik dari hari pertama mengenal dunia
perkuliahan hingga sekarang.
11. Keluarga KKP, Bapak Marzuki, Ibu Sri, Septiana Setiaputri, Rio Sadewa,
Banyu Bening, Lee Chang Joon, dan Lee Yong Woon. Terima kasih atas
segala pelajaran berharga yang kalian berikan untuk penulis. Semoga
selalu bahagia dan sukses dimanapun kalian berada.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………….... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………… ….. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………….......... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………….......... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………… v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI………………...……….... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR………...…………………………. vii
HALAMAN DAFTAR ISI………………………………………… ….. x
HALAMAN DAFTAR TABEL……………………………………….. xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR…………………………………..... xv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN…………………………………. xvi
HALAMAN ABSTRAK…………………………………………….... xvii
BAB I PENDAHULUAN…………………………….………………. 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………….…... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………….. 3
C. Pembatasan Masalah…………………………….…………. 4
D. Tujuan Penelitian…………………………….…………….. 4
E. Manfaat Penelitian……………………..…………………… 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………….……………………. 6
A. Landasan Teori…………………………….……………….. 6
B. Penelitian Sebelumnya………………………………………. 34
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Kerangka Konseptual Penelitian………………………………. 36
D. Rumusan Hipotesis……………………………………………. 38
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………….. 41
A. Jenis Penelitian………………………………………………… 41
B. Waktu dan Lokasi Penelitian…………………………………… 41
C. Variabel Penelitian…………………………………………….. 41
D. Populasi dan Sampel………………………………………..…. 46
E.. Unit Analisis………………………………………………….. 47
F. Teknik Pengambilan Sampel…………………….…………….. 48
G. Sumber Data……………………………………….…………. 49
H. Teknik Pengumpulan Data……………………………………... 49
I. Teknik Pengujian Instrumen……………………………………. . 50
J. Teknik Analisis Data…………………………………………….. 53
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN………………… 67
A. Sejarah Perusahaan……………………………………..………. 67
B. Visi dan Misi Perusahaan……………………………………… . 68
C. Logo Perusahaan…………...…………………………………… 69
D. Struktur Organisasi Perusahaan……………………...………….. 70
E. Produk Perusahaan……………………………………...……….. 73
F. Strategi Promosi Perusahaan…………………………………….. 74
G. Tata Letak di Dalam Perusahaan…………………………………. 76
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………….... 77
A. Proses Penelitian………………………………………………..... 77
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Pengujian Instrumen…………………………………...…….…. 77
C. Analisis Deskriptif……………………………………………… 81
D. Analisis Jalur………………………………………………........ 90
E. Pembahasan…………………………………………………….. 109
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN…...……… 121
A. Kesimpulan………………………...………………………….. 121
B. Saran……………………………..……………………………. 121
C. Keterbatasan………………..………………………………….. 122
DAFTAR PUSTAKA…………..…………………………………………. 124
LAMPIRAN………………………………………..……………………… 127
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
III.1 Variabel, Dimensi, dan Indikator Variabel Independen……...43
III.2 Variabel dan Indikator Variabel Intervening……………….. 44
III.3 Variabel dan Indikator Variabel Dependen………………… 45
III.4 Interval Data dan Penggolongan tentang Store Atmosphere…54
III.5 Interval Data dan Penggolongan tentang Shopping
Emotion Pleasure……………………………………………..55
III.6 Interval Data dan Penggolongan tentang Impulse
Buying Behavior……………………………………………....55
IV.1 Daftar Produk Mirota Kampus Babarsari……………………..73
V.1 Hasil Analisis Validitas Persepsi Konsumen pada Store
Atmosphere……………………………………………………78
V.2 Hasil Analisis Validitas Variabel Shopping Emotion
Pleasure……………………………………………………….79
V.3 Hasil Analisis Validitas Variabel Impulse Buying Behavior….79
V.4 Hasil Uji Reliabilitas…………………………………………..80
V.5 Rentang Skor Analisis Deskriptif……………………………..87
V.6 Hasil Analisis Deskriptif Store Atmosphere…………………..88
V.7 Hasil Analisis Deskriptif Shopping Emotion Pleasure………..89
V.8 Hasil Analisis Deskriptif Impulse Buying Behavior…………..89
V.9 Hasil Uji Normalitas…………………………………………..91
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
V.11 Hasil Pengujian Heterokedastisitas………………………….92
V.12 Hasil Koefisien Determinasi Persamaan 1…………………..94
V.13 Tabel Coefficients Hipotesis 1……………………………….96
V.14 Hasil Koefisien Determinasi Persamaan II………………….99
V.15 Tabel Coefficients Hipotesis 2……………………………...101
V.16 Hasil Koefisien Determinasi Persamaan III………………..104
V.17 Tabel Coefficients Hipotesis 3……………………………...106
V.18 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Total…………..108
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
No. Nama Gambar Halaman
II.1 Kerangka Konseptual…………………………………... 37
III.1 Persamaan Regresi X dan Y………………………….....58
III.2 Persamaan Regresi X dan Z……………………………..60
III.3 Persamaan Regresi X dan Z terhadap Y……………….. 63
IV.1 Logo Mirota Kampus…………………………………....69
V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…..81
V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia…………….82
V.3 Karakterisrik Responden Berdasarkan Pekerjaan…….....83
V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan
Per-bulan………………………………………………...84
V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan
Kartu Member……………………………………….......85
V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas
Transaksi Pembelian pada Bulan Penelitian…………….86
V.7 Persamaan Regresi X dan Y…………………………….93
V.8 Persamaan Regresi X dan Z……………………………. 98
V.9 Persamaan Regresi X dan Z terhadap Y………………..103
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1 Kuesioner Penelitian………………………………......127
2 Data Tertabulasi……………………………………….133
3 Uji Validitas dan Reliabilitas………………..………...145
4 Analisis Jalur………………………………………….153
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA STORE ATMOSPHERE
TERHADAP IMPULSE BUYING BEHAVIOR MELALUI SHOPPING
EMOTION PLEASURE
Dinda Prasetya Aurellia
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: 1) persepsi konsumen
pada store atmosphere berpengaruh terhadap impulse buying behavior, 2)
persepsi konsumen pada store atmosphere berpengaruh terhadap shopping
emotion pleasure, 3) shopping emotion pleasure berpengaruh terhadap impulse
buying behavior, pada konsumen Mirota Kampus Babarsari Yogyakarta. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Mirota Kampus Babarsari
Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, data
diperoleh dengan membagian kuesioner pada 100 responden yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan yaitu konsumen Mirota Kampus Babarsari yang
berusia minimal 17 tahun dan pernah melakukan transaksi pembayaran di Mirota
Kampus Babarsari sebanyak minimal 2 kali. Teknik analisis data pada penelitian
ini adalah analisis jalur (path analysis) menggunakan aplikasi SPSS 19.0 for
windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) persepsi konsumen pada store
atmosphere berpengaruh terhadap impulse buying behavior, 2) persepsi
konsumen pada store atmosphere berpengaruh terhadap shopping emotion
pleasure, 3) shopping emotion pleasure berpengaruh terhadap impulse buying
behavior.
Kata kunci: persepsi konsumen, store atmosphere, shopping emotion pleasure,
dan impulse buying.
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE INFLUENCE OF CONSUMER PERCEPTIONS ON THE STORE
ATMOSPHERE ON IMPULSE BUYING BEHAVIOR THROUGH
SHOPPING EMOTION PLEASURE
xviii
Dinda Prasetya Aurellia
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2019
atmosphere influences impulse buying behavior, 2) consumers perceptions
on store atmosphere influences shopping emotion pleasure, 3) shopping
emotion pleasure influences impulse buying behavior, on consumers of Mirota
Kampus Babarsari Yogyakarta. Population in this research is all consumer of
Mirota Kampus Babarsari Yogyakarta. Sampling technique using purposive
sampling, data obtained by distributing questionnaires to 100 respondents
who fulfill the established criteria that is consumers who are at least 17 years old
and have made payment transactions at Mirota Kampus Babarsari at least 2 times.
Data analysis technique in this research is Path Analysis using SPSS 19.0 for
windows. The result indicated that: 1) consumers perceptions on store
atmosphere influenced on impulse buying behavior, 2) consumers
perceptions on store atmosphere influences on shopping emotion pleasure,
3) shopping emotion pleasure influences on impulse buying behavior.
Keywords: consumers perceptions, store atmosphere, shopping emotion pleasure,
and impulse buying.
This study aims to determine whether: 1) consumers perceptions on store
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman membuat persaingan antar perusahaan
semakin ketat, tak terkecuali persaingan antar perusahaan ritel.Ketatnya
persaingan tentunya menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai
inovasi dan strategi khusus yang berbeda dengan perusahaan lainnya, hal
ini dilakukan agar dapat menarik minat para konsumen. Perusahaan yang
memiliki keunikan tersendiri akan membuat perusahaan tersebut unggul
dibandingkan perusahaan pesaing, dan tentunya akan memberikan kesan
yang berbeda untuk konsumen. Keunikan yang dimiliki suatu perusahaan
diharapkan dapat membuat konsumen merasa senang apabila melakukan
aktivitas belanja. Konsumen yang merasa senang diharapkan akan
melakukan pembelian.
Perasaan senang yang timbul pada diri konsumen dapat terjadi
apabila suasana di dalam toko tersebut menyenangkan.Suasana di suatu
toko disebut dengan Store Atmosphere.Mowen dan Minor (2002:139)
mengatakan bahwa Store Atmosphere berhubungan dengan bagaimana
pihak perusahaan dapat memanipulasi desain bangunan, ruang interior,
tata ruang, lorong-lorong, tekstur karpet dan dinding, bau, warna, bentuk,
dan suara yang dialami oleh konsumen. Selain itu, suasana toko juga
dapat memengaruhi keadaan emosional pembeli.Ketika suasana
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
konsumen bergairah secara positif, maka pembeli cenderung
menghabiskan lebih banyak waktu di toko tersebut.
Store Atmosphere yang telah dirancang sedemikian rupa
diharapkan dapat meningkatkan emosi konsumen secara positif, agar
konsumen merasa nyaman dan betah saat melakukan aktivitas belanja,
dan diharapkan akan melakukan pembelian. Emosi yang timbul pada saat
melakukan aktivitas belanja ini disebut dengan shopping emotion.
Menurut Daniel Goleman (2002:411), Emosi merujuk pada suatu
perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis
dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Hаwkins (2007)
mengemukakan bahwa emosi dаpаt diidеntifikаsikаn sеbаgаi pеrаsааn
sukа аtаu tidаk sukа tеrhаdаp sеsuаtu yаng lеbih spеsifik.Еmosi аdаlаh
pеrаsааn tеrhаdаp situаsi tеrtеntu, produk, iklаn dаn
sеbаgаinyа.Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa
Shopping Emotion adalah perasaan suka atau tidak suka seseorang
terhadap suasana toko yang diciptakan.Perasaan suka seseorang terhadap
suasana toko disebut dengan Shopping Emotion Pleasure, dimana hal ini
dapat memicu seorang konsumen melakukan pembelian.
Toko yаng mеmiliki аtmosfеr yаng telah dirаncаng dеngаn bаik
аkаn mеrаngsаng еmosi positif dаri konsumеn untuk mеlаkukаn Impulsе
Buying (pеmbеliаn tidаk tеrеncаnа).Impulse Buying didefinisikan sebagai
proses pembelian barang yang dilakukan secara spontan (Ma’ruf, 2006).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Suatu pembelian dapat dikategorikan sebagai Impulse Buying apabila
tidak terdapat perencanaan atas pembelian produk yang bersangkutan.
Sebelum seorang konsumen memasuki suatu toko, konsumen
tersebut belum terfikirkan untuk melakukan suatu transaksi pembelian,
namun, setelah memasuki toko, ada beberapa hal yang dapat
memengaruhi persepsi konsumen tersebut, sehingga konsumen merasa
nyaman untuk berlama-lama di dalam toko, dan pada akhirnyakonsumen
akan terdorong untuk melakukan transaksi pembelian yang tidak
direncanakan sebelumnya. Dengan demikian, kebiasaan melakukan
pembelian yang tidak direncanakan, atau yang disebut dengan Impulse
Buying Behavior merupakan suatu kondisi alamiah dan merupakan suatu
reaksi yang sangat cepat, dan dipengaruhi oleh emosi positif konsumen
ketika berada di dalam toko. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik
melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH PERSEPSI
KONSUMEN PADA STORE ATMOSPHERE TERHADAP IMPULSE
BUYING BEHAVIOR MELALUI SHOPPING EMOTION PLEASURE”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, maka permasalahan
yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
1. Apakah persepsi konsumen padaStore Atmosphereberpengaruh
terhadapImpulse Buying Behavior?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Apakah persepsi konsumen pada Store Atmosphereberpengaruh
terhadapShopping Emotion Pleasure?
3. Apakah Shopping EmotionPleasureberpengaruhterhadap Impulse
Buying Behavior?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian dapat lebih fokus dan terarah, maka peneliti
membatasi masalah yang akan diteliti. Batasan masalah penelitian ini
adalah :
1. Subjek dalam penelitian ini adalah 100 konsumen Mirota
Kampus Babarsari Yogyakarta yang berusia minimal 17 tahun
dan pernah melakukan transaksi pembelian di Mirota Kampus
Babarsari sebanyak minimal 2 kali.
2. Faktor yang memengaruhi shopping emotion pleasure dan
impulse buying behavior dengan memilih 4 dimensi variabel
store atmosphere, yaitu exterior, general interior, store layout
dan interior point of interest display.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen pada Store
Atmosphere terhadap Impulse Buying Behaviour.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen pada Store
Atmosphere terhadap Shopping Emotion Pleasure.
3. Untuk mengetahui pengaruh Shopping Emotion Pleasure
terhadap Impulse Buying Behavior.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat berguna bagi pihak-pihak yang terkait dalam
penelitian ini yaitu:
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
informasi dan sebagai bahan pertimbangan perusahaan mengenai
Store Atmosphere yang telah dirancang di dalam perusahaan agar
dapat meningkatkan pembelian yang dilakukan oleh konsumen.
2. Bagi Penulis
Manfaat yang dapat diambil oleh penulis dalam penelitian
adalah menambah pengetahuan, terutama dalam bidang
pemasaran, sehingga hal ini juga menjadi sarana pembelajaran
penulis sebelum memasuki dunia kerja.
3. Bagi Pembaca
Pembaca dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan
tambahan pengetahuan mengenai bidang pemasaran, khususnya
dalam hal perilaku konsumen, dan dapat menjadikan penilitian ini
sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
a. Definisi Pemasaran
Kotler dan Armstrong (2008:6) mendefiniskan pemasaran sebagai
proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan
orang lain. Konseppaling dasar yang melandasi pemasaran adalah
kebutuhan manusia (Kotler & Armstrong, 2008:7).
Adisaputro (2010:4) mengemukakan bahwa pemasaran
berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
manusia dan sosial.Manusia memiliki kebutuhan yang kompleks,
semua ini termasuk kebutuhan fisik dasar, kebutuhan sosial, dan
kebutuhan individual (Kotler dan Armstrong, 2008:8). Menurut
American Marketing Association (dalam Adisaputro, 2010:4)
pemasaran adalah fungsi organisasional dan seperangkat proses
untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai
kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan
dengan cara-cara yang menguntungkan bagi organisasi dan semua
pemangku kepentingan.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Menurut Swastha (2001:5) pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang
dan jasa yang memuaskan kebutuhan bagi pembeli.
Menurut Saladin (2002:1) pemasaran merupakan suatu sistem total
dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentuka
harga, promosi, mendistribusikan barang yang dapat memuaskan
keinginan dan mencapai pasar sasaran serta perusahaan.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
pemasaran merupakan suatu proses yang berkelanjutan, berorientasi
pada pemuasan kebutuhan, melalui kegiatan menciptakan,
mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan.
b. Konsep Inti dalam Pemasaran
Kotler dan Keller (2009:12) mengungkapkan bahwa untuk
memahami fungsi pemasaran, maka diperlukan pemahaman
serangkaian konsep ini dalam pemasaran.
1) Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia.Kebutuhan-
kebutuhan ini menjadi keinginan ketika diarahkan ke objek
tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan
tersebut.Sedangkan permintaan merupakan keinginan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan
untuk membayar.
2) Pasar Sasaran, Positioning, dan Segmentasi
Seorang pemasar jarang dapat memuaskan semua orang
dalam suatu pasar.Karenanya, pemasar memulai dengan
membagi pasar ke dalam segmen-segmen, yang selanjutnya
mengidentifikasi segmen tersebut, lalu memutuskan segmen
mana yang memberikan peluang terbesar.Segmen itulah yang
akan menjadi pasar sasaran. Untuk setiap segmen, perusahaan
mengembangkan suatu penawaran pasar yang nantinya akan
diposisiskan di dalam benak pembeli sasaran sebagai
keuntungan utama.
3) Penawaran dan Merek
Perusahaan memenuhi kebutuhan dengan mengajukan
sebuah proposisi nilai, yaitu serangkaian keuntungan yang
mereka tawarkan pada pelanggan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan.Merek (brand) merupakan suatu penawaran dari
sumber yang diketahui.
4) Nilai dan Kepuasan
Nilai mencerminkan sejumlah manfaat, baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud, dan biaya yang
dipersepsikan pelanggan.Sedangkan kepuasan mencerminkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
penilaian seseorang tentang kinerja produk anggapannya
dalam kaitannya dengan ekpektasi.
5) Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan tugas dan
lingkungan luas.Lingkungan tugas mencakup para pelaku
yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan promosi
penawaran. Sedangkan lingkungan luas terdiri dari enam
komponen: lingkungan demografis, lingkungan fisik,
lingkungan teknologi, lingkungan politik dan hukum, dan
lingkungan sosial budaya.
2. Perilaku Konsumen
a. Definisi Perilaku Konsumen
Kotler dan Keller (2009:14) mengemukakan bahwa perilaku
konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, dan menempatkan barang, jasa, ide tau
pengalaman untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan
mereka.Perilaku konsumen menggambarkan cara individu
mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka
yang tersedia guna membeli barang-barang yang berhubungan
dengan konsumsi (Schiffman dan Kanuk. 2008:6).
Menurut Mowen dan Minor (2002:6) perilaku konsumen adalah
studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan barang, jasa,
serta ide-ide.
Menurut Griffin 2005 (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:8) yang
dimaksud dengan perilaku konsumen adalah semua kegiatan,
tindakan, serta proses psikologi yang mendorong tindakan tersebut
pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan,
menghabiskan produk barang dan jasa.
Menurut Ariely dan Zauberman 2006 (dalam Sangadji dan Sopiah,
2013:8) perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang
dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan
dengan proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan,
menggunakan barang atau jasa.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen adalah tindakan yang dilakukan oleh konsumen yang
dimulai dengan merasakan adanya suatu kebutuhan dan keinginan,
kemudian berusaha mendapatkan produk yang diinginkan,
mengonsumsi produk tersebut, dan berakhir dengan tindakan
pascapembelian produk tersebut.
b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen
Kotler dan Keller (2009:166) mengemukakan bahwa perilaku
pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor budaya,
sosial, pribadi, dan psikologis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
1) Faktor Budaya
Kelas budaya, subbudaya, dan sosial sangat
memengaruhi perilaku pembelian konsumen.
a) Budaya
Budaya (culture) adalah determinan dasar
keinginan dan perilaku seseorang.Budaya
merupakan kumpulan nilai dasar, persepsi,
keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh
anggota masyarakat dari keluarga dan institusi
penting lainnya.
b) Subbudaya
Setiap budaya terdiri dari beberapa
subbudaya (subculture) yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih
spesifik untuk anggota mereka.Subbudaya meliputi
kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah
geografis.
c) Kelas Sosial
Kelas sosial merupakan pembagian
masyarakat yang relatif permanen dan berjenjang,
dimana anggotanya memiliki nilai, minat, dan
perilaku yang cenderung sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Faktor Sosial
Selain faktor budaya, faktor sosial seperti
kelompok referensi, keluarga, serta peran sosial dan status
mempengaruhi perilaku konsumen.
a) Kelompok Referensi
Kelompok referensi seseorang adalah
semua kelompok yang mempunyai pengaruh
langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku orang tersebut.Kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung disebut kelompok
keanggotaan (membership group). Beberapa dari
kelompok ini merupakan kelompok primer, yaitu
dengan siapa seseorang berinteraksi dengan apa
adanya secara terus menerus dan tidak resmi,
seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja.
Masyarakat juga menjadi kelompok sekunder,
seperti agama, professional, dan kelompok
persatuan perdangangan, yang cenderung lebih
resmi dan memerlukan interaksi yang kurang
berkelanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b) Keluarga
Keluarga adalah organisasi pembelian
konsumen yang paling penting dalam masyarakat,
dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok
referensi utama yang paling berpengaruh.Keluarga
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu keluarga
orientasi dan keluarga prokeasi.Keluarga orientasi
terdiri dari orang tua dan saudara kandung yang
dapat memberikan orientasi agama, politik, dan
ekonomi, serta ambisi pribadi, harga diri dan
cinta.Sedangkan keluarga proaksi terdiri dari
pasangan dan jumlah yang dimiliki seseorang.
c) Peran dan Status Sosial
Peran (role) terdiri dari kegiatan yang
diharapkan dapat dilakukan seseorang.Masing-
masing peran membawa status yang mencerminkan
nilai umum yang diberikan kepadanya oleh
masyarakat.
3) Faktor Pribadi
Perilaku konsumen dalam keputusan pembelian
juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor pribadi
meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya
hidup dan nilai.
a) Usia dan Tahap Siklus Hidup
Usia seseorang dapat memengaruhi
bagaimana orang tersebut berperilaku dalam
konsumsi. Seiring bertambahnya usia, seseorang
akan mengubah barang dan jasa yang akan dibeli di
sepanjang hidup mereka, misalnya selera makan,
perabot, pakaian, dan rekreasi.
b) Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi
Pekerjaan seseorang memengaruhi pola
konsumsi.Produk yang dipilih oleh seseorang
sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi.
Misalnya, seorang pekerja kantoran akan memiliki
perilaku yang berbeda dalam pembelian,
dibandingkan dengan seorang buruh yang memiliki
pola konsumsi yang berbeda.
c) Kepribadian dan Konsep Diri
Setiap orang memiliki karakteristik pribadi
yang memengaruhi perilaku pembeliannya.Yang
dimaksud dengan kepribadian adalah sekumpulan
sifat psikologis manusia yang menyebabkan
respons yang relatif konsisten dan tahan lama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
terhadap rangsangan lingkungan (termasuk perilaku
pembelian).
d) Gaya Hidup
Gaya hidup (lifestyle) adalah pola seseorang
di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan
pendapat.Gaya hidup memotret interaksi
“seseorang secara utuh” dengan lingkungannya.
4) Faktor Psikologis
Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat
beberapa faktor psikologis yang juga memiliki pengaruh
terhadap pembelian konsumen. Berikut yang termasuk ke
dalam faktor psikologis:
a) Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan kehendak
yang menyebabkan seseorang melakukan suatu
perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.
b) Persepsi
Persepsi adalah proses di mana kita
memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan
informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang
berarti. Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak
hanya bergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang
mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri
kita.Dalam pemasaran, persepsi lebih penting
daripada realitas, karena persepsi yang
memengaruhi perilaku aktual konsumen.
c) Pembelajaran
Pembelajaran mendorong perubahan dalam
perilaku kita yang timbul dari
pengalaman.Sebagian besar perilaku manusia
dipelajari, meskipun sebagian besar pembelajaran
itu tidak disengaja.Ahli teori pembelajaran percaya
bahwa pembelajaran dihasilkan melalui interaksi
dorongan, rangsangan, pertanda, respons, dan
penguatan.
d) Memori
Semua informasi dan pengalaman yang
ditemui seseorang selama hidupnya akan disimpan
di dalam memori mereka, yang merupakan
kumpulan peristiwa yang lebih bersifat permanen.
Memori merupakan proses yang sangat konstruktif,
karena seseorang tidak mengingat informasi dan
kejadian secara lengkap dan akurat, seringkali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
seseorang mengingat hanya beberapa keping dan
potongan saja.
c. Jenis-Jenis Perilaku Konsumen
Pada dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2
yaitu perilaku konsumen yang bersifat rasional dan irasional.
1) Rasional
Seorang konsumen dapat dikatakan rasional apabila
memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a) Konsumen memilih barang yang berdasarkan
dengan kebutuhannya.
b) Barang yang dipilih oleh konsumen memberikan
manfaat atau kegunaan yang optimal bagi
konsumen.
c) Konsumen memilihbarang yang kualitasnya
terjamin.
d) Konsumen memilih barang yang harganya sesuai
kemampuan atau daya belinya.
2) Irasional
Seorang konsumen dapat dikatakan irasional apabila
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a) Konsumen tertarik dengan iklan ataupun
promosi di media cetak ataupun media
elektronik.
b) Konsumen memilih barang-barang bermerk
yang sudah terkenal.
c) Konsumen memilih barang bukan berdasarkan
kebutuhannya, melainkan karena gengsi
prestise.
3. Persepsi Konsumen
a. Pengertian Persepsi Konsumen
Sangadji dan Sopiah (2013:64) mengemukakan bahwa persepsi
konsumen merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya
sensasi, dimana sensasi adalah aktivitas merasakan atau penyebab
keadaan emosi.
Menurut Stanton (2001) persepsi dapat didefinisikan sebagai
makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu,
stimuli (rangsangan) yang kita terima melalui lima indra.
Menurut Hawkins dan Coney (2005) mengungkapkan bahwa
persepsi adalah proses bagaimana stimuli itu diseleksi, diorganisasi,
dan diinterpretasikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi
merupakan suatu proses yang menghasilkan bayangan dalam diri
individu sehingga dapat mengenali suatu objek tertentu.
b. Karakteristik Stimulus yang Memengaruhi Persepsi
Sangadji dan Sopiah (2013:66) mengungkapkan terdapat
beberapa stimuli yang akan membuat suatu pesan lebih yang
dirasakan konsumen. Karakteristik-karakteristik tersebut dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu elemen indrawi dan elemen
struktural.
1) Faktor Indrawi
Faktor-faktor indrawi memengaruhi begaimana
suatu produk dirasakan.Faktor-faktor indrawi misalnya,
warna, bau, dan rasa.
2) Faktor Struktural
Faktor-faktor struktural dapat memengaruhi
persepsi konsumen.Faktor-faktor tersebut misalnya,
ukuran, bentuk, dan posisi.
c. Proses Persepsi
Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:66) terdapat proses persepsi
yang mencakup seleksi, organisasi, dan interpretasi perseptual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
1) Seleksi Perseptual
Seleksi perceptual terjadi ketika konsumen
menangkap dan memilih stimulus berdasarkan pada set
psikologis. Set priskologis merupakan berbagai
informasi yang ada di dalam ingatan konsumen.
2) Organisasi Perseptual
Organisasiperseptual (perceptual organization)
berarti konsumen mengelompokkan informasi dari
berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh
untuk memahami secara lebih baik dan bertindak atas
pemahaman itu.
3) Interpretasi Perseptual
Proses terakhir dari persepsi adalah pemberian
interpretasi atas stimuli yang diterima konsumen.
Interpretasi ini didasarkan pada pengalaman penggunaan
masa lalu, yang tersimpan di dalam memori jangka
panjang konsumen.
4. Shopping Emotion
a. Pengertian Shopping Emotion
Menurut Hawkins, Mothersbaugh, dan Best (2004) emosi
merupakan suatu perasaan yang tidak dapat dikontrol namun dapat
memengaruhi perilaku atau kebiasaan seseorang. Suasana hаti аtаu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
еmosi sеsеorаng аtаu kondisi psikologi sеsеorаng sааt pеmbеliаn
dаpаt mеmiliki dаmpаk bеsаr pаdа аpа yаng diа bеli аtаu bаgаimаnа
diа mеnilаi pеmbеliаnnyа (Solomon, 2007).
Bеrdаsаrkаn dеfinisi di аtаs, Shopping Еmotion mеrupаkаn еmosi
аtаu pеrаsааn yаng tidаk bisа dikontrol nаmun mеmiliki pеngаruh
bеsаr pаdа pеmbеliаn.
b. Tipe-Tipe Shopping Emotion
Menurut Mehrabian dan Russell (dalam Samuel, 2005) shopping
emotion dapat diuraikan menjadi tiga, yaitu: Pleasure, Arousal, dan
Dominance.
1) Pleasure
Pleasure mengacu pada tingkat dimana individu
merasakan baik, penuh kegembiraan, senang, bahagia,
nyaman, dan betah yang berkaitan dengan situasi tertentu.
2) Arousal
Arousal mengacu pada tingkat dimana seseorang
merasakan siaga, digairahkan, atau situasi aktif.
3) Dominance
Dominance ditandai dengan laporan konsumen
yang merasa dikendalikan sebagai lawan mengendalikan,
mempengaruhi sebagai lawan dipengaruhi, terkendali
sebagai lawan diawasi, penting sebagai lawan dikagumi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dominan sebagai lawan bersikap tunduk, dan otonomi
sebagai lawan dipandu.
5. Store Atmosphere
a. Pengertian Store Atmosphere
Levy(2001:576) mengungkapkan bahwa Store Atmosphere
merupakan penciptaan suasana toko melalui visual, penataan, cahaya,
musik dan aroma yang dapat menciptkan lingkungan pembelian yang
nyaman, sehingga dapat memengaruhi persepsi dan emosi konsumen
untuk melakukan pembelian.
Menurut Sutisna (2001:164) Store Atmosphere adalah penataan
ruang dalam (instore) dan ruang luar (outstore) yang dapat
menciptakan kenyamanan bagi pelanggan.
Menurut Mowen dan Minor (2002:139) Store Atmosphere
berhubungan dengan bagaimana pihak perusahaan dapat
memanipulasi desain bangunan, ruang interior, tata ruang, lorong,
bau, warna, dan suara yang dialami pelanggan untuk mencapai
pengaruh tertentu.
Menurut Donovan dan Rositter (dalam Peter dan Olson, 2014 :
265)Store Atmosphere melibatkan afeksi dalam bentuk keadaan
emosi konsumen yang berbelanja di dalam toko yang mungkin tidak
sepenuhnya disadari olehnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Kotler dan Keller (2007:177) mengemukakan bahwa Atmosfer
merupakan unsur lain dalam gudang persenjataan toko. Setiap toko
harus mempunyai atmosfer terencana yang sesuai dengan pasar
sasarannya dan memikat konsumen untuk membeli.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
Store Atmosphere merupakan suasana yang ada di suatu toko, dimana
hal ini akan menimbulkan kesan menarik dan menyenangkan bagi
konsumen dan bisa memengaruhi emosi konsumen untuk melakukan
suatu transaksi pembelian.
b. Elemen Store Atmosphere
Menurut Barry dan Evans (2004:455), “Atmosphere can be
divided into these key elements: exterior, general interior, store
layout, and displays.” Elemen store atmosphere ini meliputi:
bagian luar toko, bagian dalam toko, tata letak ruangan, dan
pajangan (Interior Point of Interest Display).
1) Exterior (bagian luar toko)
Exterior memiliki pengaruh yang kuat kepada citra
toko tersebut, sehingga harus direncanakan sebaik
mungkin.Kombinasi dari exterior ini dapat membuat
bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, dan
mengundang orang untuk masuk ke dalam toko.Elemen-
elemen exterior ini terdiri dari beberapa subelemen:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a) Storefront (Bagian Depan Toko)
Bagian depan toko meliputi
kombinasi papan nama, pintu masuk, dan
konstruksi bangunan. Storefront harus
mencerminkan keunikan, kemantapan,
kekokohan, atau hal-hal lain yang sesuai
dengan citra toko tersebut.
b) Marquee (Simbol)
Marquee adalah suatu tanda yang
digunakan untuk memajang nama atau logo
suatu toko. Marquee dapat dibuat dengan
teknik pewarnaan, penulisan huruf, atau
penggunaan lampu neon.
c) Entrace (Pintu Masuk)
Pintu masuk harus direncanakan
sebaik mungkin, sehingga dapat
mengundang konsumen untuk masuk dan
melihat ke dalam toko dan juga mengurangi
kemacetan lalu lintas keluar masuk
konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
d) Display Window (Tampilan Jendela)
Tujuan dari display window adalah
untuk mengidentifikasi suatu toko dengan
memajang barang-barang yang
mencerminkan keunikan toko tersebut
sehingga menarik konsumen untuk masuk
ke dalam toko.
e) Uniqueness (Keunikan)
Keunikan suatu toko bisa dihasilkan
dari desain bangunan toko yang membuat
beda dari toko yang lain.
f) Height and Size Building (Tinggi dan
Ukuran Gedung)
Tinggi dan ukuran gedung dapat
memengaruhi kesan tertentu terhadap toko
tersebut.Misalnya, tinggi langit-langit toko
dapat membuat ruangan seolah-olah lebih
luas.
g) Sourrounding Area (Lingkungan Sekitar)
Keadaan lingkungan masyarakat
dimana suatu toko berada, dapat
memengaruhi citra toko tersebut.Jika toko
lain yang berdekatan memiliki citra yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kurang baik, maka toko yang lain pun akan
terpengaruh dengan citra tersebut.
h) Parking (Tempat Parkir)
Tempat parkir merupakan hal yang
penting bagi konsumen. Jika tempat parkir
luas, aman, dan mempunyai jarak yang
dekat dengan toko, maka akan menciptakan
atmosphere yang positif bagi toko tersebut.
2) General Interior (Bagian Dalam Toko)
Bagian dalam toko harus dirancang untuk
menarik perhatian pengunjung yang telah berada di
dalam toko dan memudahkan mereka untuk
mengamati, memeriksa, memilih, dan pada
akhirnya melakukan suatu pembelian. Elemen-
elemen general interior terdiri dari:
a) Flooring (Lantai)
Penentuan jenis lantai, ukuran,
desain dan warna lantai sangat penting,
karena konsumen dapat mengembangkan
persepsi
mereka berdasarkan apa yang mereka lihat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
b) Color and Lightening (Warna dan
Pencahayaan)
Setiap toko harus mempunyai
pencahayaan yang cukup untuk
mengarahkan atau menarik perhatian
konsumen ke daerah tertentu dari toko.Tata
cahaya yang baik mempunyai kualitas dan
warna yang dapat membuat suasana yang
ditawarkan terlihat lebih menarik.
c) Scent and Sound ( Aroma dan Musik)
Jika layanan ini dilakukan, maka
akan memberikan suasana yang lebih santai
pada konsumen, khususnya konsumen yang
ingin menikmati suasana yang santai
dengan menghilangkan kejenuhan,
kebosanan, maupun stress.
d) Fixture (Penempatan)
Memilih peralatan penunjang dan
cara penempatannya harus dilakukan
dengan baik agar didapat hasil yang sesuai
dengan
keinginan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
e) Temperature (Suhu Udara)
Perusahaan harus mengatur suhu
udara, agar udara dalam ruangan agar
jangan terlalu panas atau dingin.
f) Dead Area
Dead Area merupakan ruang di
dalam toko dimana display yang normal
tidak bisa diterapkan karena akan terasa
janggal.
g) Personel (Pramuniaga)
Pramuniaga yang sopan, ramah,
berpenampilan menarik, cepat, dan tanggap
akan menciptakan citra perusahaan di mata
pengunjung.
h) Cleanliness (Kebersihan)
Kebersihan dapat menjadi
pertimbangan utama bagi konsumen untuk
berbelanja di toko tersebut.
3) Store Layout (Tata Letak)
Pengelola toko harus mempunyai rencana dalam
penentuan lokasi dan fasilitas toko.Pengelola toko juga
harus memanfaatkan ruangan di dalam toko yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
seefektif mungkin. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
merancang layout adalah sebagai berikut:
a) Allocation of floor space for selling,
personnel, and customers
Dalam suatu toko, ruangan yang ada
harus dialokasikan untuk Selling Space
(Penjualan), Personnel Space (Ruangan
Pegawai), dan Customers Space (Ruangan
Pelanggan).
b) Traffic Flow (Arus Lalu Lintas)
Di dalam suatu toko, penentuan arus
lalu lintas sangat penting untuk
mempermudah konsumen dalam berbelanja.
c) Width of Aisles (Lebar Gang)
Jarak harus diatur sedemikian rupa
agar konsumen merasa nyaman dan betah
berada di toko.
4) Interior Point of Interest Display (Dekorasi Pemikat
Dalam Toko)
Interior point of interest display mempunyai dua
tujuan, yaitu memberikan informasi kepada konsumen dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
menambah store atmosphere. Interior point of interest
display terdiri dari:
a) Theme Setting Display (Dekorasi Sesuai
Tema)
Dalam suatu musim tertentu
perusahaan dapat mendisain dekorasi toko
atau meminta pramuniaga berpakaian sesuai
tema tertentu.
b) Ensemble Display
Pengelompokan dan menampilkan
barang dagangan di kategori terpisah.
c) Case Display
Menampilkan display seperti
pakaian dengan menggunakan mannequin.
d) Wall Decoration(Dekorasi Ruangan)
Dekorasi ruangan pada tembok bisa
merupakan kombinasi dari gambar atau
poster yang ditempel, warna tembok, dan
sebagainya yang dapat meningkatkan
suasana toko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
6. Impulse Buying (Pembelian Impulsif)
a. PengertianImpulse Buying
Solomon dan Rabolt (2009) menyatakan bahwa impulse buying
adalah suatu kondisi yang terjadi ketika individu mengalami perasaan
terdesak secara tiba-tiba yang tidak dapat dilawan.Menurut Rook Dn
Fisher (dalam Solomon 2009) kecenderungan untuk membeli secara
spontan ini umumnya menghasilkan pembelian ketika konsumen
percaya bahwa tindakan tersebut adalah hal yang wajar.
Menurut Mowen dan Minor (2002:10) impulse buying merupakan
tindakan membeli yang sebelumnya tidak diakui secara sadar sebagai
hasil dari suatu pertimbangan, atau niat membeli yang terbentuk
sebelum memasuki toko.
Menurut Hawkins (2001) impulsе buying didеfinisikаn sеbаgаi
pеmbеliаn yаng dibuаt di dаlаm toko yаng bеrbеdа dаri pеrеncаnааn
konsumеn untuk mеmbuаt prioritаs sааt mеmаsuki toko.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa impulse
buying merupakan suatu pembelian yang tidak rasional, dimana
konsumen cenderung tidak melakukan perencanaan terlebih dahulu
dan terjadi secara spontan karena munculnya suatu dorongan yang
kuat untuk membeli dengan segera pada saat itu juga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Tipe-Tipe Impulse Buying
Menurut Loudon dan Della (2010:655), terdapat 4 tipe dari
pembelian tak terencana:
1) Pure Impulse
Pure impulse merupakan pembelian yang memang
benar-benar murni secara spontan.
2) Suggestion Impulse
Suggestion impulse terjadi ketika calon pembeli
tidak mempunyai pengetahuan sebelumnya atas produk
tersebut dan baru pertama kali melihat dan merasa
membutuhkan produk tersebut.
3) Reminder Impulse
Reminder impulse terjadi ketika calon pembeli
mengingat pengalaman sebelumnya dalam pemakaian
produk tersebut dan atau mengingat barang tersebut setelah
melihat atau mendengarkan lewat iklan.
4) Planned Impulse
Planned impulse terjadi ketika calon pembeli
memasuki toko dengan harapan untuk mencari barang
dengan harga special, penukaran kupon, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
c. Faktor yang Memengaruhi Impulse Buying
Menurut Kacen dan Lee (2008) dalam melakukan pembelian
tidak direncanakan, terdapat faktor yang mendorong pembelian
tersebut terjadi, yaitu instrumental attributesproduct dan symbolic
attributes product.
1) Instrumental Attributes Product
Instrumental attributes adalah perolehan suatu
benda yang memungkinkan seseorang untuk dapat
melakukan sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa sebuah
produk menarik untuk dibeli jika produk tersebut
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
2) Symbolic Attributes Product
Symbolic attributes product adalah produk yang
dipilih konsumen bukan untuk fungsingnya, melainkan
untuk nilai simboliknya. Suatu produk dinilai memiliki
symbolic attributes jika produk tersebut dapat
mengkomunikasikan diri konsumen kepada orang lain.
Symbol merupakan sebuah bentuk identitas, sehingga
dengan memiliki, mengkonsumsi, atau menggunakan
produk tersebut memberikan citra tertentu pada pemakai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya
1. Deni Kurniawan dan Yohanes Sondang Kunto, SSi, MSc. (2013)
meneliti tentang pengaruh promosi dan store atmosphere terhadap
impulse buying dengan shopping emotion sebagai variabel intervening
(Studi Kasus di Matahari Department Store Cabang Supermall
Surabaya). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
eksplanatori. Sampel penelitian adalah konsumen Matahari
Department Store cabang Supermall Surabaya, yang berjumlah 150
orang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Structural Equation
Modeling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa promotion dan
store atmosphere berpengaruh terhadap shopping emotion, promotion
dan Store Atmosphere berpengaruh terhadap impulse buying, serta
shopping emotion berpengaruh terhadap impulse buying.
2. Bramantyo Wahyu Pratomo Supriono (2017) meneliti tentang
pengaruh store atmosphere terhadap shopping emotion dan impulse
buying (Studi Pada “Supermarket Giant” Dinoyo Malang). Pеnеlitiаn
ini mеnggunаkаn jеnis pеnеlitiаn еxplаnаtory rеsеаrch dеngаn
pеndеkаtаn kuаntitаtif. Sаmpеl yаng digunаkаn bеrjumlаh 116
rеspondеn yаng mеrupаkаn konsumеn “Supеrmаrkеt Giаnt” Dinoyo
Mаlаng dеngаn mеnggunаkаn rаndom sаmpling. Mеtodе
pеngumpulаn dаtа yаng digunаkаn dаlаm pеnеlitiаn ini аdаlаh
kuеsionеr. Аnаlisis dаtа mеnggunаkаn аnаlisis dеskriptif dаn аnаlisis
jаlur (pаth аnаlysis). Hаsil dаri pеnеlitiаn ini mеnunjukkаn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
bаhwаStorе Аtmosphеrе bеrpеngаruh signifikаn tеrhаdаp Shopping
Еmotion, Storе Аtmosphеrе bеrpеngаruh signifikаn tеrhаdаp Impulsе
Buying, Shopping Еmotion bеrpеngаruh signifikаn tеrhаdаp Impulsе
Buying bаik sеcаrа lаngsung mаupun tidаk lаngsung mеlаlui Shopping
Еmotion.
3. Sandra Puspasari Anggoro (2013) meneliti mengenai analisis
pengaruh store atmosphere terhadap impulse buying melalui
emotional responses di Matahari department store Tunjungan plaza
Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kuantitatif, dengan menggunakan hipotesis yang harus di uji
kebenarannya. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kausal
yaitu untuk menganalisis hubungan atau pengaruh antara variabel satu
dengan variabel yang lain. Sedangkan rancangan penelitian yang
digunakan adalah penelitian berbentuk survey. Populasi dalam
penelitian adalah seluruh masyarakat di Surabaya yang berbelanja di
Matahari department store Tunjungan plaza Surabaya. Pada penelitian
ini digunakan 150 sampel sebagai sumber data. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah non probability sampling, sedangkan
pemilihan sampelnya menggunakan pertimbangan usia di atas 17
tahun dan pernah melakukan transaksi pembelian di Matahari
department store Tunjungan plaza Surabaya. Karakteristik responden
penelitian ini diidentifikasikan dari usia, jenis kelamin, pendidikan,
dan pekerjaan responden. Hasil dari penelitian ini terbukti signifikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
store atmospheredapat memengaruhi emotional responses dari
konsumen dan dapat memengaruhi impulse buying. Kemudian
emotional responses dari konsumen dapat memengaruhi impulse
buying.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Menurut Kotler dan Keller (2007:177) Store Atmosphere merupakan
unsurlain dalam gudang persenjataan toko. Setiap toko harus mempunyai
atmosfer terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan memikat
konsumen untuk membeli.Barry dan Evans (20014:455) mengemukakan
bahwa elemen Store Atmosphere meliputi bagian luar toko, bagian dalam
toko, tata letak, dan dekorasi pemikat di dalam toko.
Menurut Donovan dan Rositter (dalam Peter dan Olson, 2014:265) Store
Atmosphere melibatkan afeksi dalam bentuk keadaan emosi konsumen yang
berbelanja di dalam toko yang mungkin tidak sepenuhnya disadari olehnya.
Menurut Hawkins, Mothersbaugh, dan Best (2004) emosi merupakan
suatu perasaan yang tidak dapat dikontrol namun dapat memengaruhi perilaku
atau kebiasaan seseorang. Suasana hati atau emosi sesorang atau kondisi
psikologi seseorang dapat memiliki dampak besar pada apa yang dia beli atau
bagaimana dia menilai pembeliannya (Solomon, 2007).
Kotler dan Keller (2009:14) mengemukakan bahwa perilaku konsumen
adalah studi bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih,
membeli, dan menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka.Berdasarkan jenis-jenis
perilaku konsumen, terdapat salah satu perilaku konsumen yang bersifat
irrasional, yaitu impulse buying behavior atau konsumen yang suka membeli
barang tanpa perencanaan terlebih dahulu.Salomon dan Rabolt (2009)
menyatakan bahwa impulse buying adalah suatu kondisi yang terjadi ketika
individu mengalami perasaan terdesak secara tiba-tiba yang tidak dapat
dilawan.Sedangkan menurut Hawkins (2001) impulse buying didefinisikan
sebagai pembelian yang dibuat di dalam toko yang berbeda dari perencanaan
konsumen untuk membuat prioritas saat memasuki toko. Menurut Kacen dan
Lee (2008) dalam melakukan pembelian yang tidak direncanakan, terdapat
faktor yang mendorong pembelian tersebut terjadi, yaitu instrumental
attributes products dan symbolic attributes products.
Berdasarkan uraian tersebut, maka terbentuklah kerangka konseptual
sebagai berikut:
Gambar II.1
Kerangka Konseptual
Persepsi Konsumen pada Store
Atmosphere
(X)
Shopping Emotion Pleasure
(Z)
Impulse Buying Behaviour
(Y)
H2 H3
H1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Keterangan:
1. Persepsi konsumen pada Store Atmosphere (X) berpengaruh terhadap
Impulse Buying Behavior (Y) .
2. Persepsi konsumen pada Store Atmosphere (X) berpengaruh terhadap
Shopping Emotion Pleasure (Z).
3. Shopping Emotion Pleasure (Z) berpengaruh terhadap Impulse Buying
Behavior (Y).
Bedasarkan keranga konseptual di atas, dapat dijelaskan bahwa
persepsi konsumen pada Store Atmosphere (X) dapat berpengaruh
terhadap Impulse Buying Behavior (Y) dengan melalui Shopping Emotion
Pleasure (Z), tetapi persepsi konsumen pada Store Atmosphere (X) juga
dapat secara langsung berpengaruh terhadap Impulse Buying Behavior
(Y).
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan yang dianggap benar
terhadap rumusan masalah, tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya
dengan pengujian penelitian.
Menurut Griffin 2005 (dalam Sangadji dan Sopiah, 2013:8) yang
dimaksud dengan perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta
proses psikologi yang mendorong tindakan tersebut pada saar sebelum
membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk barang dan
jasa. Selanjutnya, Kotler dan Keller (2009:166) mengemukakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor budaya,
sosial, pribadi, dan psikologi.Menurut Kotler dan Keller (2009) dalam
memahami perilaku konsumen, terdapat beberapa faktor psikologis yang
berpengaruh terhadap pembelian, diantaranya motivasi, persepsi,
pembelajaran, dan memori.
H1:Persepsi konsumen pada Store Atmosphere (X) berpengaruh terhadap
Impulse Buying Behavior (Y).
Menurut Sangadji dan Sopiah (2013:64) persepsi konsumen merupakan
suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana sensasi adalah
aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi. Berdasarkan penelitian
sebelumnya, Anggoro (2013) membuktikan bahwa Store Atmosphere yang
dirasakan oleh konsumen dapat memengaruhi emotional responses konsumen
tersebut.Sangadji dan Sopiah (2013:66) mengungkapkan bahwa terdapat
beberapa stimuli yang akan membuat suatu pesan lebih yang dirasakan
konsumen. Salah satu stimuli yang memengaruhi persepsi konsumen yaitu
faktor struktural, misalnya ukuran, bentuk, dan posisi.
H2:Persepsi konsumen pada Store Atmosphere (X) berpengaruh terhadap
Shopping Emotion Pleasure (Z).
Menurut Hawkins, Mothersbaugh, dan Best (2004) emosi merupakan
suatu perasaan yang tidak dapat dikontrol namun dapat memengaruhi perilaku
atau kebiasaan seseorang. Suasana hati atau emosi seseorang atau kondisi
psikologi seseorang saat pembelian dapat memiliki dampak besar pada apa
yang dia beli atau bagaimana dia menilai pembeliannya (Solomon, 2007).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Berdasarkan penelitian sebelumnya, Supriyono (2017) membuktikan bahwa
Shopping Emotion berpengaruh secara signifikan terhadap Impulse Buying
Behavior.
H3 :Shopping Emotion Pleasure (Z) berpengaruh terhadap Impulse Buying
Behavior (Y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan cara mengumpulkan
informasi dari kuesioner yang dibagikan kepada konsumen Mirota Kampus
Babarsari Yogyakarta. Sifat dari penelitian adalah kuantitatif karena data
penelitian ini berupa angka-angka dan dianalisis menggunakan statistik.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 27 Oktober –7 November 2018 di sekitar
Mirota Kampus Babarsari yang terletak di Jalan Yogya Solo KM. 7,
Babarsari, Yogyakarta.
C. Variabel Penelitian
Dalam sebuah penelitian terdapat beberapa variabel yang harus ditetapkan
dengan jelas sebelum memulai pengumpulan data. Variabel penelitian adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2016:38).
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1. Identifikasi dan Definisi Variabel
Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu: Store
Atmosphere, Shopping Emotion Pleasure, dan Impulse Buying
Behavior.
a. Variabel Independen / Variabel Bebas (X)
Menurut Sugiyono (2016:39) variabel bebas adalah
variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat).Dalam penelitian ini yang merupakan variabel
independen adalah persepsi konsumen pada store
atmosphere(X) yang ada di Mirota Kampus Babarsari
Yogyakarta. Dimensi/ aspek/indikatorstore atmosphere
yang dipersepsikan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel III.1
Variabel, Dimensi, dan Indikator Variabel
Independen
Variabel Dimensi Indikator
Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere
Exterior (Bagian luar toko)
Suasana di pintu masuk toko tidak crowded (sesak) Suasana lingkungan di luar toko bersih Suasana tempat parkir teratur
Interior (Bagian dalam toko)
Pencahayaan di dalam toko tidak menyilaukan mata Musik di dalam toko memberikan suasana rileks Suhu udara di dalam toko sejuk Karyawan di dalam toko tidak mengganggu pengunjung Kebersihan di dalam toko terjaga Aroma di dalam toko segar
Store Layout (Tata Letak)
Jalur pergerakan pengunjung di dalam toko lancar Penataan barang di dalam toko mudah untuk diambil Jarak antar rak di dalam toko tidak terlalu sempit
Interior Point of Interest Display (Dekorasi Pemikat Dalam Toko)
Warna cat dinding di dalam toko menimbulkan suasana adem Pemasangan tanda petunjuk produk di dalam toko jelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Variabel Intervening (Z)
Menurut Sugiyono (2016:39) variabel intervening
adalah variabel yang secara teoritis memengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan dependen
menjadi hubungan yang tidak langsung atau sulit diamati.
Pada penelitian ini yang menjadi variabel intervening
adalah Shopping Emotion Pleasure (Z). Shopping Emotion
Pleasure berarti emosi positif, dalam arti senang ketika
konsumen berada di dalam suatu toko.
Tabel III.2
Variabel dan Indikator Variabel Intervening
Variabel Indikator
Shopping Emotion Pleasure
Perasaan senang saat berada di dalam toko Merasa betah berlama-lama di dalam toko Perasaan nyaman ketika berada di dalam toko
c. Variabel Dependen / Variabel Terikat (Y)
Menurut Sugiyono (2016:39) variabel dependen
adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas.Pada penelitian ini yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
menjadi variabel dependen adalah Impulse Buying
Behavior (Y2).Impulse Buying Behavior adalah salah satu
kebiasaan konsumen dalam berperilaku, dimana konsumen
cenderung tidak melakukan perencanaan terlebih dahulu
saat akan membeli suatu barang. Berikut adalah variabel
dan indikator dalam Impulse Buying Behavior:
Tabel III.3
Variabel dan Indikator Variabel Dependen
Variabel Indikator
Impulse Buying Behavior
Membeli produk tanpa perencanaan Pembelian produk tidak memerlukan pertimbangan yang panjang (terjadi secara spontan) Pembelian produk dilakukan bukan karena kebutuhan
2. Skala Pengukuran Variabel
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah dengan menggunakan kuesioner.Skala yang digunakan untuk
pengukuran menggunakan skala Likert, dengan rentang 1 – 5.Menurut
Sugiyono (2016) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena atau gejala sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
yang terjadi.Skala Likert bertujuan untuk mengukur kesetujuan dan tidak
kesetujuan seseorang terhadap suatu objek.
Setiap pilihan jawaban respinden diberi skor nilai atau atau bobot
yang disusun secara bertingkat berdasarkan skala Likert.Dengan
menggunakan skalaLikert, diketahui nilai bobot tertinggi adalah 5 dan
nilai bobot terendah adalah 1. Penentuan skor adalah sebagai berikut:
a. Untuk alternatif jawaban sangat setuju, maka diberikan skor 5.
b. Untuk alternatif jawaban setuju, maka diberikan skor 4.
c. Untuk alternatif jawaban netral, maka diberikan skor 3.
d. Untuk alternatif jawaban tidak setuju, maka diberikan skor 2.
e. Untuk alternatif jawaban sangat tidak setuju, maka diberikan skor 1.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2016:80) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh konsumen Mirota Kampus Babarsari Yogyakarta.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2016:81) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Pengukuran sampel
merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
diambil dalam melasanakan penelitian suatu objek.Karakteristik sampel
dalam penelitian ini adalah konsumen Mirota Kampus Babarsari
Yogyakarta yang berusia minimal 17 tahun dan pernah melakukan
transaksi pembelian di Mirota Kampus Babarsari minimal 2 kali.
Karena pada penelitian ini jumlah populasi tidak dapat diketahui
secara pasti besar jumlahnya, maka jumlah sampel yang digunakan adalah
sebagai berikut:
𝑛 =𝑍2
4 (𝑚𝑜𝑒)2
𝑛 =(1,96)2
4(0,1)2
𝑛 = 96,04
Keterangan:
n = jumlah sampel
Z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel
(95% = 1,96)
moe = margin of error, yaitu tingkat kesalahan maksimum yang masih
bisa ditoleransi (ditentukan 10%).
Dengan demikian, sampel yang digunakan untuk responden
penelitian adalah 96,04 yang dibulatkan menjadi 100 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
E. Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan
sebagai subjek penelitian. Subjek dari penelitian ini adalah 100 konsumen
Mirota Kampus Babarsari Yogyakarta yang minimal berumur 17 tahun,
dengan asumsi bahwa konsumen pada usia tersebut dinilai dapat mengambil
suatu keputusan pembelian saat hendak berbelanja dan pernah melakukan
transaksi pembelian di Mirota Kampus Babarsari minimal 2 kali.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2016) teknik pengambilan sampel adalah cara untuk
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan
dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan
penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Teknik
pengambilan sampel dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu: probability
sampling dan nonprobability sampling.
1. Probability Sampling
Probabilitysampling adalah teknik sampling yang memberikan
peluang yangsama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel.
2. Non Probability Sampling
Nonprobability sampling adalah teknik yang tidak memberi
peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
populasi untuk dipilih menjadi sampel, dengan kata lain terdapat
karakteristik tertentu.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah non probability sampling, yaitu purposive sampling, teknik
pengambilan sampel ini merupakan pengumpulan informasi dari anggota
populasi yang memenuhi kriteria tertentu. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan karakteristik sebagai berikut: Berusia minimal 17 tahun,
dengan asumsi bahwa konsumen pada usia tersebut dinilai dapat
mengambil suatu keputusan pembelian saat hendak berbelanja dan telah
melakukan transaksi pembelian di Mirota Kampus Babarsari minimal 2
kali.
G. Sumber Data
1. Data Primer
Sumber data yang diperlukan dalam penilitian ini adalah data
primer yang berupa jawaban hasil penyebaran kuesioner kepada
konsumen Mirota Kampus Babarsari Yogyakarta yaitu tentang persepsi
konsumen mengenai Store Atmosphere, shopping emotion pleasure, dan
impulse buying behavior.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain. Dalam
penelitian ini, data sekunder yang digunakan diperoleh jurnal-jurnal,
buku-buku, penelitian terdahulu, dan internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data pada suatu penelitian. Pada penelitian ini teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara membagikan
kuesioner kepada konsumen Mirota Kampus Babarsari Yogyakarta. Teknik
ini dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan kepada orang lain
yang dijadikan responden.
Kuesioner yang dibagikan kepada responden akan dibagi ke dalam
beberapa bagian, diantaranya adalah:
1. Bagian pertama yaitu berisi beberapa pertanyaan konfirmasi.
2. Bagian kedua yaitu berisi mengenai profil responden.
3. Bagian ketiga yaitu berisi mengenai petunjuk pengisian kuesioner.
4. Bagian keempat yaitu pengisian kuesioner yang dibagi menjadi Store
Atmosphere, Shopping Emotion Pleasure, dan Impulse Buying Behavior.
I. Teknik Pengujian Instrumen
Sebelum digunakan secara sesungguhnya, instrumen penelitian
diuji cobakan untuk diuji level validitas dan reliabilitasnya.
1. Uji Validitas
Validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur itu mengukur
apa yang ingin diukur, atau sejauh mana alat ukur yang digunakan
mengenai sasaran. Semakin tinggi validitas suatu alat tes, maka alat tes
tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dilakukan untuk menguji
apakah jawaban kuesioner dari responden benar-benar cocok untuk
digunakan dalam penelitian ini atau tidak.
Uji validitas dapat diukur dengan menggunakan rumus berikut ini:
Keterangan:
r : koefisien korelasi
x : skor item
y : skor total
n : banyaknya subjek
Kriteria pengujian adalah:
a. rHitung> rTabel (Valid)
b. rHitung< rTabel (Tidak Valid)
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu indeks untuk mengetahui
sejauh mana alat pengukuran memberikan hasil yang
konsisten.Semakin kecil kesalahan pengukuran, semakin reliable
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
alat pengukur.Besar kecilnya kesalahan pengukuran dapat
diketahui dengan indeks korelasi.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, yaitu:
Keterangan:
r : reliabilitas instrumen
k : banyaknya item pertanyaan dan banyaknya soal
𝜎 2𝑏 : jumlah variasi item
𝜎 2𝑡 : varian total
Uji reliabilitas digunakan Cronbach’s Alpha, dinamakan
suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliable) bila memiliki
koefisien kehandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih (Arikunto,
2006:45)
Tingkat reliabilitas dengan metode Cronbach’sAlpha
diukur berdasarkan skala alpha 0 (nol) sampai 1 (satu).Adapun
kriteria pengujian reliabilitas adalah jika rtt > rtabel berarti reliabel,
sebaliknya jika rtt< rtabel berarti tidak reliabel. Dalam penelitian
tingkat reliabilitas suatu instrument penelitian dapat diterima bila
dalam kisaran r alpha > 0,60 s/d 0,80 dianggap baik/ reliabel, serta
dalam kisaran> 0,80 – 1,00 dianggap sangat baik/ sangat reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
J. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah metode analisis yang digunakan untuk
memperoleh gambaran objektif mengenai objek penelitian serta untuk
mengetahui seberapa banyak responden yang menyatakan hal yang sama
pada suatu objek pertanyaan.
a. Analisis Deskriptif Responden
Deskripsi responden digunakan untuk
mengelompokkan responden agar diperoleh suatu
gambaran mengenai jenis kelamin responden, usia
responden, pekerjaan responden, penghasilan, kepemilikan
kartu member, dan berapa kali melakukan transaksi
pembayaran di Mirota Kampus Babarsari Yogyakarta pada
bulan penelitian dilakukan.
b. Analisis Deskriptif Variabel
Analisis deskriptif variabel digunakan untuk
mendapatkan gambaran mengenai variabel mean.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Menghitungmean dari setiap variabel/ objek.
2) Membuat kategori-kategori mean dengan langkah-langkah
berikut ini:
- Menentukan skor maksimum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
- Menentukan skor minimum.
- Menentukan rentang kategori dengan menggunakan
interval kelas.
𝐶 =𝑟𝑎𝑛𝑔𝑒𝐾
Keterangan:
C = Interval
Range = Selisih bata atas dengan bawah
K = Banyaknya kelas
Maka interval kelas pada penelitian ini adalah:
𝐶 = 5 − 1
5= 0,80
Dengan interval sebesar 0,80 maka garis skala persepsi konsumen pada
store atmosphere dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel III.4
Interval Data dan Penggolongan tentang Store Atmosphere
Skala Data Kelas Kategori 1 1,00 – 1,80 Sangat Buruk 2 1,81 – 2,61 Buruk 3 2,62 – 3,41 Cukup Baik 4 3,42 – 4,22 Baik 5 4,23 – 5,00 Sangat Baik
Dengan interval sebesar 0,80 maka skala shopping emotion pleasure
dapat digambarkan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel III. 5
Interval Data dan Penggolongan tentang Shopping Emotion Pleasure
Skala Data Kelas Kategori
1 1,00 – 1,80 Sangat Rendah 2 1,81 – 2,61 Rendah 3 2,62 – 3,41 Cukup Tinggi 4 3,42 – 4,22 Tinggi 5 4,23 – 5,00 Sangat Tinggi
Dengan interval sebesar 0,80 maka skala impulse buying behavior dapat
digambarkan sebagai berikut:
Tabel III.6
Interval Data dan Penggolongan tentang Impulse Buying Behavior
Skala Data Kelas Kategori 1 1,00 – 1,80 Sangat Rendah 2 1,81 – 2,61 Rendah 3 2,62 – 3,41 Cukup Tinggi 4 3,42 – 4,22 Tinggi 5 4,23 – 5,00 Sangat Tinggi
2. Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur adalah suatu teknik pengembangan dari regresi linier
ganda.Teknik ini digunakan untuk menguji bersarnya kontribusi yang
ditunjukkan oleh koefisien pada setiap jalur dari hubungan kausal antar
variabel X terhadap Z serta dampaknya terhadap Y.
Menurut Retherford (1993) analisis jalur ialah suatu teknik untuk
menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
jika variabel bebasnya memengaruhi variabel tergantung tidak hanya
secara langsung tetapi juga secara tidak langsung.
a. Uji Prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:160) uji normalitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Adapun pedoman yang dapat
digunakan untuk dapat mengetahui residual
berdistribusi normal atau tidak dengan melihat pada
nilai signifikansi pada hasil uji Kolmogorov –
Smirnov, yaitu sebagai berikut:
a) Jika nilai Sig ≥ 0,05 maka data distribusi
normal.
b) Jika nilai Sig ≤ 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal.
2) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011:139) uji
heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians
dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya.Jika varians residual dari satu pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut
homoskedastisitas, dan jika berbeda maka terjadi
heteroskedastisitas.Pengujian untuk melihat adanya
gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan uji
Glejser. Dasar pengambilan keputusan pada uji
Glejser adalah sebagai berikut:
a) Jika nilai Sig. ≥ 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
b) Jika nilai Sig. < 0,05 maka terjadi
heteroskedastisitas.
b. Analisis Jalur
Menurut Streiner (2005) analisis jalur merupakan
perluasan dari regresi linier berganda, dan yang
memungkinkan analisis model-model yang lebih
kompleks.Analisis jalur digunakan jika terdapat suatu
variabel intervening, yaitu variabel yang bersifat perantara
(jembatan) dari variabel independen ke variabel dependen.
Langkah-langkah dalam menguji hipotesis adalah
sebagai berikut:
1. Membuat persamaan regresi variabel independen
terhadap variabel dependen. (Persamaan 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Persamaan ini berguna untuk mengetahui kekuatan
pengaruh dari variabel persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) terhadap impulse buying behavior (Y).
Gambar III.1
Persamaan Regresi X dan Y
Adapun persamaan yang akan digunakan, yaitu:
M = 𝜌mx X + 𝜀1
a. Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa bersar
variasi dari variabel dependen (Y) dapat diterangkan oleh
variabel independen (X). Bila koefisien determinasi sama
dengan nol, artinya variansi dari Y tidak dapat diterangkan
oleh X sama sekali. Sementara bila koefisien determinasi
1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis
regresi.
b. Uji Hipotesis
- Menentukan hipotesis untuk menguji apakah koefisien
regresi yang diperoleh signifikan. Maksud dari signifikansi
Persepsi konsumen pada store
atmosphere (X)
Impulse buying behavior (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
ini adalah suatu nilai koefisien regresi tidak sama dengan
nol.Adapun hipotesis statistik yang dirumuskan, sebagai
berikut:
H0 :pmx = 0, artinya persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) tidak berpengaruh terhadap impulse
buying behavior (Y).
Ha :pmx≠ 0, artinya persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) berpengaruh terhadap impulse buying
behavior (Y)
- Menentukan taraf signifikansi
Taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 5% atau 0,05.
- Menentukan tHitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑡 =𝑏𝑗 − 𝛽𝑗𝑠. 𝑒 (𝑏𝑗)
Keterangan:
tj : thitung koefisien regresi variabel j,j = 1,2,….
bj : koefisien regresi variabel j
Sbj:standard error variabel
- Kaidah Pengambilan Keputusan
Jika Sig ≥ 0,05 atau nilai –ttabel≤ thitung≤ ttabel, Maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Jika Sig < 0,05 atau nilai –ttabel> thitung> ttabel, maka H0
ditolak dan Ha diterima.
- Penarikan Kesimpulan
Jika H0 diterima berarti persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) tidak berpengaruh terhadap impulse
buying behavior (Y).
Jika H0 ditolak berarti persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) berpengaruh terhadap impulse buying
behavior (Y).
2. Membuat persamaan regresi variabel independen dengan
variabel intervening (Persamaan II)
Gambar III.2
Persamaan Regresi X dan Z
Adapun persamaan yang akandigunakan, yaitu:
M = 𝜌mx X + 𝜀1
Persepsi konsumen pada
store atmosphere (X)
Shopping Emotion
Pleasure (Z)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
a. Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar
variasi dari variabel mediasi (Z) dapat diterangkan oleh
variabel independen (X). Bila suatu koefisien determinasi
sama dengan nol, artinya variansi dari Z tidak dapat
diterangkan oleh X sama sekali. Sementara bila koefisien
determinasi sama dengan 1, maka semua titik pengamatan
berada tepat pada garis regresi.
b. Uji Hipotesis
- Menentukan hipotesis untuk menguji apakah koefisien
regresi yang diperoleh signifikan. Maksud dari signifikansi
ini adalah suatu nilai koefisien regresi tidak sama dengan
nol. Adapun hipotesis statistik yang dirumuskan, sebagai
berikut:
H0 :pmx = 0, artinya persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) tidak berpengaruh terhadap shopping
emotion pleasure (Z).
Ha :pmx≠ 0, artinya persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) berpengaruh terhadap shopping emotion
pleasure (Z).
- Menentukan taraf signifikansi
Taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 5% atau 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
- Menentukan thitung
𝑡 =𝑏𝑗 − 𝛽𝑗𝑠. 𝑒 (𝑏𝑗)
Keterangan:
tj : thitung koefisien regresi variabel j,j = 1,2,….
bj : koefisien regresi variabel j
Sbj :standard error variabel
- Kaidah Pengambilan Keputusan
Jika Sig ≥ 0,05 atau nilai –ttabel≤ thitung≤ ttabel, Maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
Jika Sig < 0,05 atau nilai –ttabel> thitung> ttabel, maka H0
ditolak dan Ha diterima.
- Penarikan Kesimpulan
Jika H0 diterima berarti persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) tidak berpengaruh terhadap shopping
emotion pleasure (Z).
Jika H0 ditolak berarti persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) berpengaruh terhadap shopping emotion
pleasure (Z).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3. Membuat persamaan regresi variabel independen dan
variabel mediasi terhadap variabel dependen (Persamaan
III).
Persamaan ini digunakan untuk mengetahui kekuatan
pengaruh dari variabel persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) dan shopping emotion pleasure (Z)
terhadap impulse buying behavior (Y).
Gambar III.3
Persamaan Regresi X dan Z terhadap Y
Adapun persamaan yang akandigunakan, yaitu:
M = 𝜌mx X + 𝜀1
Persepsi konsumen pada store
atmosphere (X)
Shopping emotion pleasure (Z)
Impulse Buying Behavior (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
a. Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar
variasi dari variabel mediasi (Z) dapat diterangkan oleh
variabel independen (X). Bila suatu koefisien determinasi
sama dengan nol, artinya variansi dari Y tidak dapat
diterangkan oleh X dan Z sama sekali. Sementara bila
koefisien determinasi sama dengan 1, maka semua titik
pengamatan berada tepat pada garis regresi.
b. Uji Hipotesis
- Menentukan hipotesis untuk menguji apakah koefisien
regresi yang diperoleh signifikan. Maksud dari signifikansi
ini adalah suatu nilai koefisien regresi tidak sama dengan
nol. Adapun hipotesis statistik yang dirumuskan, sebagai
berikut:
H0 : pmx = 0, artinya persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) dan shopping emotion pleasure (Z) tidak
berpengaruh terhadap impulse buying behavior (Y)
Ha : pmx≠ 0, artinya persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) dan shopping emotion pleasure (Z)
berpengaruh terhadap impulse buying behavior (Y).
- Menentukan taraf signifikansi
Taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 5% atau 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
- Menentukan thitung
𝑡 =𝑏𝑗 − 𝛽𝑗𝑠. 𝑒 (𝑏𝑗)
Keterangan:
tj : thitung koefisien regresi variabel j,j = 1,2,….
bj : koefisien regresi variabel j
Sbj :standard error variabel
- Kaidah Pengambilan Keputusan
Jika Sig ≥ 0,05 atau nilai –ttabel≤ thitung≤ ttabel, Maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
Jika Sig < 0,05 atau nilai –ttabel> thitung> ttabel, maka H0
ditolak dan Ha diterima.
- Penarikan Kesimpulan
Jika H0 diterima berarti persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) dan shopping emotion pleasure (Z) tidak
berpengaruh terhadap impulse buying behavior (Y)
Jika H0 ditolak berarti persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) dan shopping emotion pleasure (Z)
berpengaruh terhadap impulse buying behavior (Y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
4. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, dan Pengaruh Total
a. Pengaruh Langsung
Pengaruh langsung adalah pengaruh yang dapat dilihat dari
satu variabel ke variabel lainnya tanpa melalui perantara
variabel lain.
b. Pengaruh Tidak Langsung
Pengaruh tidak langsung adalah urutan jalur melalui satu
atau lebih variabel perantara.
c. Pengaruh Total
Pengaruh total merupakan penjumlahan dari pengaruh
langsung dan pengaruh tidak langsung masing-masing
variabel.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka variabel intervening
dalam penelitian ini terpenuhi jika:
- Persamaan I, persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) secara positif dan signifikan
memengaruhi impulse buying behavior (Y).
- Persamaan II, persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) secara positif dan signifikan
memengaruhi shopping emotion pleasure (Z).
- Persamaan III, shopping emotion pleasure (Z) secara
positif dan signifikan memengaruhi impulse buying
behavior (Y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Sebelum terbentuknya Mirota Kampus, terlebih dahulu berdiri PT. Mirota
dengan usaha pertamanya yaitu pembuatan minuman, roti, dan tart. PT.
Mirota merupakan perusahaan perseorangan yang didirikan pada tahun 1950
oleh Bapak dan Ibu Hendro Sutikno.Nama Mirota merupakan kepanjangan
dari kata minuman, roti, dan tart.Pada tahun 1952, Bapak dan Ibu Hendro
Sutikno memperluas bisnisnya dengan membuka toko P&D (Provition &
Dranken) yang terletak di jalan A. Yani 75 Yogyakarta. Pengembangan usaha
PT. Mirota ini diteruskan oleh putra dan putrid Bapak Hendro Sutikno dengan
berbagai jenis usaha dengan membawa brand “MIROTA”. Salah satu usaha
yang bergerak di bidang eceran atau retail yang didirikan adalah Mirota
Kampus.
Mirota Kampus didirikan oleh Bapak Hendro Sutikno dan Nico
Sukandar.Mirota Kampus merupakan bagian dari PT. Mirota Nayan yang
menjadi perseroan terbatas pada tanggal 13 Mei 1983.Perusahaan ini terletak
di jalan Solo KM. 7 Babarsari, Yogyakarta.Pada tanggal 13 Mei 1983, PT.
Mirota Nayan memperluas usahanya dengan membuka cabang di Jalan C.
Simanjuntak 70, Yogyakarta.
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pada awalnya, pusat PT. Mirota Nayan adalah Mirota Kampus yang
berada di Jalan Babarsari, namun karena Mirota yang terletak di Jalan C.
Simanjuntak lebih berkembang dan paling ramai didatangi pengunjung, maka
PT. Mirota Nayan memindahkan pusat ke Mirota yang terletak di Jalan C.
Simanjuntak, sedangan Mirota Kampus Babarsari dijadikan sebagai cabang
hingga saat ini.
Mirota Kampus merupakan perusahaan perseorangan yang tertutup,
artinya saham perusahaan tersebut tidak dijual kepada masyarakat umum dan
hanya dapat dikembangkan oleh keluarga pendiri PT. Mirota.Mirota
Kampustermasuk jenis usaha pengecer besar, sehingga produk yang dibelinya
lebih besar maka Mirota Kampus dapat memasarkan produk kepada
masyarakat luas dengan harga yang relatif murah.
Mirota Kampus Babarsari menyediakan barang-barang kelontong dan
kebutuhan sehari-hari.Dengan segmentasi pasarnya diantaranya adalah
pelajar, mahasiswa, dan ibu-ibu muda (15-45 tahun).Mirota Kampus
memposisikan sebagai tempat belanja yang murah dan berkualitas, seperti
slogan yang dipublikasikan yaitu “Belanja Luar Biasa Murah”.
B. Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi Perusahaan
Menjadikan Mirota Kampus sebagai rumah belanja yang bernuansa
kekeluargaan, dengan memberikan layanan yang ramah, cepat , dan tepat,
produk yang berkualitas, harga yang murah, dan fasilitas nyaman serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
aman sehingga Mirota Kampus mempunyai nilai lebih dan dapat dipercaya
masyarakat Yogyakarta.
2. Misi Perusahaan
Meningkatkan kualitas layanan secara internal dan eksternal untuk
mencapai kepuasan konsumen.
C. Logo Perusahaan
Gambar IV.1 Logo Mirota Kampus
Sumber: Website Mirota Kampus, diakses pada tanggal 23 Oktober 2018
Logo Mirota Kampus dengan lima garis dinamis melambangkan rasa
optimis akan masa depan dan menggambarkan produktivitas. Rincian makna
dari kelima baris tersebut adalah safe (aman), convenience (nyaman),
complete (lengkap), quality (berkualitas), dan good services (pelayanan yang
baik dan ramah).Warna oranye yang terdapat pada logo berasosiasi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
komunikasi, ambisi untuk maju, ekspansi, kemakmuran dan
kegembiraan.Efek fisiknya berupa kehangatan dari pelayanan yang diberikan
oleh para karyawan Mirota Kampus Babarsari, dan warna hitam berasosiasi
pada distinction artinya berbeda, dan elegance.
D. Struktur Organisasi Mirota Kampus Babarsari
Dalam menjalankan aktivitas guna mencapai tujuan perusahaan, tentunya
ditunjang dengan adanya struktur organisasi yang baik.Struktur organisasi
yang baik memberikan gambaran tentang kegiatan, pengaturan tugas,
wewenang dan tanggung jawab setiap anggota di dalam organisasi tersebut.
Selain itu, dengan adanya struktur organisasi ini, maka akan mempermudah
dalam melakukan identifikasi pada fungsi dan jabatan yang berperan dalam
target atau rencana pekerjaan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Berikut ini
adalah struktur organisasi Mirota Kampus Babarsari:
1. Komisaris
Komisaris merupakan pemilik PT. Mirota yang bertanggung jawab atas
pengawasan secara umum dan khusus, serta memberikan nasihat kepada
direksi dalam menjalankan tugas di dalam perusahaan.
2. Direktur Utama
Direktur utama adalah pimpinan tertinggi yang bertanggung jawab
mengatasi pelaksanaan seluruh kegiatan perusahaan secara umum, serta
membawahi general manager dan manager khusus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. General Manager
General manager bertugas menetapkan kebijakan umum perusahaan,
merumuskan rencana-rencana serta cara kerja di perusahaan, mengawasi
dan mengkordinir pelaksanaan kegiatan pada semua bagian,
mengusahakan agar target perusahaan tercapai, dan mempertanggung
jawabkan pelaksanaan kegiatan perusahaan. General manager mewakili
finance manager, purchase manager,HRD Store, dan store manager.
4. Store Manager
Store Managerbertugas memimpin dan menangani seluruh aktivitas
pelaksanaanpekerjaan di toko setiap hari. Store manager membawahi
supervisor, satpam, kasir, floor, dan teknis jasa.
5. Supervisor Toko
Supervisor toko bertanggung jawab atas operasional toko agar dapat
berjalan dengan lancar, baik dalam pengelolaan sumber daya manusia
agar tetap mengupayakan dan mempertahankan semangat kerja yang
tinggi dan suasana kerja yang harmonis.Supervisor toko juga bertanggung
jawab atas produksi barang, serta mengendalikan biaya operasional agar
harga produk tetap bersaing..
6. Pembelian
Bagian pembelian bertugas melakukan pencatatan terhadap hutang serta
pengeluaran kas, baik berbentuk tunai maupun dengan surat-surat
berharga dan pencatatan terhadap hutang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
7. Pramuniaga
Pramuniaga bertanggung jawab atas kebutuhan konsumen,baik dalam
menyediakan hadiah, merchandise dari suatu produk yang akan diberikan
pada konsumen, menyediakan wadah atau tempat barang yang dibeli
konsumen, dan menyediakankebutuhan lainya yang berhubungan dengan
konsumen.
8. Cleaning services (CS)
Cleaning services (CS) bertanggung atas kinerja divisi CS, kebutuhan CS,
dan bertanggung jawab atas kebersihan seluruh area toko.
9. Rumah tangga (RT)
Rumah tangga bertanggung jawab untuk menyediakan makanan
karyawan, baik dalam hal pemilihan menu dan sebagainya.
10. Dekorasi
Bagian dekorasi bertanggung jawab untuk menata barang dan merubah
dekorasi toko yang disesuaikan dengan kondisi tertentu. Misalnya display
barang yang sesuai pada saat lebaran, natal, valentine begitu juga dengan
dekorasi toko pada kondisi tersebut.
11. Driver
Driver bertanggung jawab atas transportasi dan kelancaran dalam proses
penerimaan dan pengambilan barang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
12. Staf Kantor
Staf kantor bertugas dalam hal akuntansi dan pembayaran perusahaan.
Salah satunya adalah dalam hal mengurusi utang piutang perusahaan
kepada distibutor.
13. Operasional Gudang
Tugas dan tanggung jawab divisi ini adalah mencatat mutasi atas keluar
masuknya barang dan bertanggung jawab terhadap jumlah persediaan.
E. Produk Mirota Kampus Babarsari
Mirota kampus babarsari menyediakan berbagai produk, berikut produk-
produk sesuai dengan kategorinya:
Tabel IV. 1
Daftar Produk Mirota Kampus Babarsari
Kategori Produk Produk
Produk Makanan
Bahan pokok Bahan Memasak Makanan kaleng dan Olahan Biskuit Cemilan dan Permen Makanan Instan
Produk Minuman
Susu Minuman siap minum (ready to drink) Minuman instan (sachet)
Produk Kecantikan dan Kesehatan
Kesehatan Hair Care Oral Care Body Care Sanitary Napkin Kosmetik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Produk fashion
Fashion Wanita Fashion Pria Fashion Anak Sepatu dan Sandal Tas dan Dompet
Produk rumah dan keperluannya
Alat rumah tangga Pembersih Tissue Pembasmi serangga Pewangi Sandang Payung dan Jas Hujan Dekorasi
Produk Elektronik
Mekanik Elektrik Elektronik Rumah Tangga
Produk Ibu, Bayi, dan Anak
Makanan bayi Susu Ibu, Bayi dan Anak Keperluan Bayi dan Anak Mainan
Produk Stationary
Buku Perlatan Tulis Peralatan Kantor
Produk Serbaaneka
Accesoris Aneka parcel Sport & Hobby Tas sekolah dan travel Kerajinan
F. Strategi Promosi Mirota Kampus Babarsari
Promosi merupakan bagian penting dari strategi pemasaran.
Dengan melakukan strategi promosi ini, Mirota Kampus Babarsari
berharap dapat memengaruhi konsumen terhadap produk yang ditawarkan
sehingga akan terjadi transaksi jual beli. Adapun strategi promosi yang
diterapkan oleh Mirota Kampus Babarsari sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
1. Periklanan
Kegiatan periklanan ini dilakukan oleh Mirota Kampus Babarsari
dengan cara pemasangan iklan melalui internet, surat kabar, brosur,
spanduk dan poster.
2. Promosi Penjualan
Promosi penjualan yang dilakukan oleh Mirota Kampus Babarsari
adalah dengan cara memberikan harga murah atau diskon pada produk
melalui program dan promo penjualan yang telah dibuat seperti promo
tanggal muda, promo belanja dapat rumah, belanja murah luar biasa, dan
lain-lain.
3. Personal Selling
Kegiatan personal selling yang dilakukan oleh Mirota Kampus
Babarsari menggunakan tenaga wiraniaga dan SPG (Sales Promotion
Girl). Kegiatan ini dilakukan dengan cara menawarkan dan mengenalkan
suatu produk kepada konsumen secara langsung.
4. Publisitas
Kegiatan publisitas yang dilakukan Mirota Kampus Babarsari
yaitu dengan cara memberikan sponsor pada event tertentu yang
diselenggarakan oleh Mirota Kampus dalam berbagai kegiatan
masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
G. Tata Letak di Dalam Toko
Berikut merupakan tata letak atau di Mirota Kampus Babarsari dengan
gedung berlantai satu dan pembagian dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1. Bagian 1 (satu)
Bagian satu terdiri dari peralatan dapur, perlengkapan toilet, aneka parfum,
buah-buahan, aneka makanan, dan minuman.
2. Bagian 2 (dua)
Bagian dua terdiri dari alat elektronik dan listrik, alat tulis dan buku,
busana, sepatu, boneka, dan aksesoris.
3. Bagian 3 (tiga)
Bagian tiga terdiri dari gudang, kantor, dan toilet karyawan.
4. Bagian 4 (empat)
Bagian empat terdiri dari dapur, ruang makan, dan checker.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Proses Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada 27 Oktober – 7 November 2018
bertempat di sekitar Mirota Kampus Babarsari, Jalan Yogya Solo KM. 7,
Babarsari, Yogyakarta. Dalam penyebaran kuesioner, peneliti mencari
responden yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu konsumen
Mirota Kampus Babarsari yang berusia minimal 17 tahun dan telah
melakukan transaksi pembelian di Mirota Kampus Babarsari sebanyak
minimal 2 kali. Responden pada penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.
Setelah mendapatkan 100 responden yang sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan oleh peneliti, maka penelitian pun selesai dan dilanjutkan proses
tabulasi dan olah data.
B. Pengujian Instrumen
Pada pengujian instrumen, peneliti akan meguji validitas dan reliabiltas,
yaitu menguji pernyataan yang ada kuesioner dengan menggunakan program
aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) 19.0 for windows dan
Microsoft Office Excel.
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
1. Hasil Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah jawaban
kuesioner dari responden benar-benar cocok untuk digunakan dalam
penelitian ini atau tidak.Pada penelitian ini, uji validitas diukur dengan
menggunakan rumus Product Moment dari Karl Pearson.
Untuk responden yang berjumlah 100 orang dan nilai alpha 5%,
maka diperoleh nilai rtabelsebesar 0,1965. Selanjutnya, nilai rtabel tersebut
digunakan untuk kriteria validitas item-item yang ada di dalam kuesioner.
Suatu item dapat dinyatakan valid apabila koefisien korelasi rhitung item
total harus lebih besar dari 0,1965. Berikut adalah hasil uji validitas
masing-masing variabel:
Tabel V.1
Hasil Analisis Validitas Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere
Pernyataan Koefisien Korelasi (rhitung) rtabel Keterangan D1P1 0,581 0,1965 Valid D1P2 0,550 0,1965 Valid D1P3 0,513 0,1965 Valid D2P1 0,691 0,1965 Valid D2P2 0,723 0,1965 Valid D2P3 0,651 0,1965 Valid D2P4 0,455 0,1965 Valid D2P5 0,636 0,1965 Valid D2P6 0,492 0,1965 Valid D3P1 0,717 0,1965 Valid D3P2 0,591 0,1965 Valid D3P3 0,692 0,1965 Valid D4P1 0,717 0,1965 Valid D4P2 0,541 0,1965 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa uji validitas
untuk variabel persepsi konsumen pada store atmosphere dinyatakan
valid karena semua item memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel.
Tabel V.2
Hasil Analisis Validitas Variabel Shopping Emotion Pleasure
Pernyataan Koefisien Korelasi (rhitung) rtabel Keterangan
I1S1 0,902 0,1965 Valid I1S2 0,852 0,1965 Valid I1S3 0,836 0,1965 Valid
Sumber: Data primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa uji validitas
untuk variabel Shopping Emotion Pleasure dinyatakan valid, karena
semua item memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel.
Tabel V.3
Hasil Analisis Validitas Variabel ImpulseBuying Bevahior
Pernyataan Koefisien Korelasi (rhitung) Rtabel Keterangan I1I1 0,847 0,1965 Valid I1I2 0,758 0,1965 Valid I1I3 0,829 0,1965 Valid
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa uji validitas
untuk variabel Impulse Buying Behavior dinyatakan valid, karena semua
item memiliki nilai rhitung yang lebih besar daripada rtabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu indeks untuk mengetahui sejauh mana
alat pengukuran memberikan hasil yang konsisten.dinamakan suatu
instrumen dapat dikatakan handal (reliable) bila memiliki koefisien
kehandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih (Arikunto, 2006:45).
Pengujian reliabilitas instrumen pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Ketentuan dalam teknik
ini adalah apabila ≥ 0,60 maka data kuesioner dinyatakan reliabel. Berikut
ini adalah hasil analisis reliabilitas instrumen masing-masing variabel:
Tabel V.4
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha
N of Items Keterangan
Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere
0,868 14 Reliabel
Shopping Emotion Pleasure 0,821 3 Reliabel
Impulse Buying Behavior 0,739 3 Reliabel
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
persepsi konsumen pada store atmosphere, shopping emotion pleasure, dan
impulse buying behaviormemiliki nilai reliabilitas yang memenuhi syarat
dan dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach’s Alphadi atas 0,60.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
C. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah metode analisis yang digunakan untuk
memperoleh gambaran objektif mengenai objek penelitian serta untuk
mengetahui seberapa banyak responden yang menyatakan hal yang sama pada
suatu objek pertanyaan. Teknik analisis pada penelitian ini dibagi menjadi 2
tahap, yaitu:
1. Analisis Deskriptif Responden
Analisis ini digunakan untuk mengelompokkan responden, dengan
tujuan untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik responden yang
diteliti. Selanjutnya, akan dilakukan pengolahan data melalui perhitungan
statistik deskriptif. Analisis deskriptif responden dikelompokkan sebagai
berikut:
Gambar V.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Laki - Laki Perempuan
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik RespondenBerdasarkan Jenis Kelamin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden pada penelitian
ini didominasi oleh perempuan, yaitu sebanyak 70 orang, sedangkan responden
laki-laki sebanyak 30 orang. Bila dipersentasekan, maka responden yang berjenis
kelamin perempuan yaitu sebanyak 70% dan responden laki-laki sebanyak 30%.
Gambar V. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan grafik di atas, maka dapat dilihat bahwa responden pada
penelitian ini didominasi oleh responden yang berusia >20-25 tahun, yaitu
sebanyak 53 orang, selanjutnya responden yang berusia >30 tahun sebanyak 22
orang, responden yang berusia >25-30 tahun sebanyak 16 orang, dan responden
yang berusia 17-20 tahun sebanyak 9 orang.Jika dipersentasikan, maka responden
pada penelitian ini yaitu 53% responden berusia >20-25 tahun, 22% responden
17 - 20 tahun > 20 - 25 tahun > 25 - 30 tahun > 30 tahun
9
53
16 22
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik Responden berdasarkan Usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
berusia >30 tahun, 16% responden berusia >25-30 tahun, dan 9% lainnya berusia
17-20 tahun.
Gambar V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa responden pada penelitian
ini didominasi oleh pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 55 orang, selanjutnya
responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 23 orang,
lalu responden yang memiliki pekerjaan lainnya sebanyak 16 orang, artinya
adalah responden ini memiliki pekerjaan di luar sebagai pelajar/mahasiswa,
pegawai negeri, maupun pegawai swasta, dan yang terakhir yaitu responden yang
memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri sebanyak 6 orang. Bila
55
6
23
16
Pelajar/Mahasiswa Pegawai Negeri Pegawai Swasta Lainnya
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dipersentasekan, maka responden penelitian ini yaitu 55% pelajar/mahasiswa,
23% pegawai swasta, 16% memiliki pekerjaan lainnya, dan 6% sebagai pegawai
negeri.
Gambar V. 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan per-bulan
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa responden pada
penelitian ini didominasi oleh responden yang memiliki pendapatan
>Rp.1000.000,00 – Rp.3.000.000,00 per-bulan. Selanjutnya, responden yang
memiliki pendapatan per-bulan >Rp. 5.000.000,00 yaitu sebanyak 35 orang,
pendapatan per-bulan >Rp. 3.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00 yaitu sebanyak 15
orang, dan responden yang memiliki pendapatan per-bulan < Rp. 1.000.000,00
yaitu sebanyak 8 orang. Jika dipersentasekan, maka pada penelitian ini responden
yang memiliki pendapatan >Rp. 1.000.000,00 – Rp. 3.000.000,00 per-bulan yaitu
8
42
15
35
< Rp. 1.000.000,00
> Rp. 1.000.000,00 - Rp. 3.000.000,00
> Rp. 3.000.000,00 - Rp. 5.000.000,00
> Rp. 5.000.000,00
Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan per-bulan
Karakteristik Responden berdasarkan Penghasilan per-bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
sebanyak 42%, lalu responden yang memiliki pendapatan >Rp.5.000.000,00 per-
bulan sebanyak 35%, pendapatan >Rp.3.000.000,00 per-bulan yaitu sebanyak
15%, dan responden dengan pendapatan <Rp.1.000.000,00 per-bulan sebanyak
8%.
Gambar V.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan MemberMirota Kampus
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa dari 100 responden yang
diteliti, kepemilikan member didominasi oleh responden yang tidak memiliki
kartu member Mirota Kampus yaitu sebanyak 67% atau 67 orang, dan sebanayk
33% responden atau 33 orang memiliki kartu member Mirota Kampus.
Memiliki Kartu Member
33%
Tidak Memiliki Kartu Member
67%
0%
0%
Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Kartu Member
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Gambar V.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Transaksi Pembelian pada Bulan Penelitian (27 Oktober – 7 November 2018 )
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa pada bulan dilaksanakan
penelitian, yaitu tanggal 27 Oktober – 7 Novemeber 2018, yang artinya adalah
intensitas pembelian yang dilakukan konsumen dalam kurun waktu 1 bulan
terakhir dimana bulan tersebut adalah bulan Oktober 2018, dalam hal ini peneliti
ingin mengetahui dan mendapatkan informasi mengenai seberapa banyak
transaksi pembelian yang dilakukan konsumen pada bulan saat dilakukan
penelitian, dapat diketahui sebanyak 59 responden memiliki intensitas transaksi
pembelian sebanyak 1 kali di Mirota Kampus Babarsari, selanjutnya sebanyak 27
responden melakukan transaksi pembelian sebanyak 2 kali, 10 responden
melakukan transaksi pembelian sebanyak 3 kali, dan 4 responden melakukan
1 Kali 2 Kali 3 Kali > 3 Kali
59
27 10 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Transaksi Pembelian
Karakteristik Responden berdasarkan Intensitas Transaksi Pembelian pada Bulan Penelitian (Oktober 2018 – November 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
transaksi pembelian sebanyak >3 kali. Jika dipersentasekan, maka responden
yang melakukan transaksi pembelian pada kurun waktu 1 bulan terakhir, atau
pada bulan saat penelitian di lakukan, yaitu Oktober 2018 – November 2018 yaitu
59% sebanyak 1 kali, 27% sebanyak 2 kali, 10% sebanyak 3 kali, dan 4%
responden melakukan transaksi pembelian sebanyak >3 kali.
2. Analisis Deskriptif Variabel
Analisis deskriptif variabel digunakan untuk mendapatkan
gambaran mengenai variabel mean. Dengan interval 0,80 maka rentang
skor analisis deskriptif variabel adalah sebagai berikut:
Tabel V.5
Rentang Skor Analisis Deskriptif
Rentang Store Atmosphere Shopping Emotion Pleasure
Impulse Buying Behavior
1,00 – 1,80 Sangat Buruk Sangat Rendah Sangat Rendah 1,81 – 2,61 Buruk Rendah Rendah 2,62 – 3,41 Netral Netral Netral 3,42 – 4,22 Baik Tinggi Tinggi 4,23 – 5,00 Sangat Baik Sangat Tinggi Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
a. Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere(X)
Tabel V.6
Hasil Analisis Deskriptif Store Atmosphere
Dimensi Mean Aspek Mean Kategori
Exteriror
3,99
Pintu masuk tidak crowded 3,77 Baik Kebersihan lingkungan di luar toko 4,10 Baik
Tempat parkir teratur 4,11 Baik
General Interior
4,23
Pencahayaan di dalam toko tidak silau 4,30 Sangat Baik
Musik yang memberikan suasana rileks 4,23 Sangat Baik
Suhu udara sejuk 4,21 Baik Karyawan toko tidak mengganggu 4,34 Sangat Baik
Kebersihan di dalam toko 4,27 Sangat Baik Aroma di dalam toko segar 4,04 Baik
Store Layout
4,07
Kelancaran pergerakan jalur pengunjung 4,15 Baik
Penataan barang di dalam toko memudahkan mengambil produk
4,26 Sangat Baik
Jarak antar rak tidak sempit 3,82 Baik Interior Point of Interest Display
4,22
Warna cat dinding di dalam toko 4,30 Sangat Baik
Pemasangan tanda petunjuk jelas 4,14 Baik
Mean 4,14 Baik
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden
terhadap store atmosphere adalah 4,14. Berdasarkan rentang skor analisis, 4,14
menunjukkan bahwa konsumen pada umumnya menilai bahwa store atmosphere
di Mirota Kampus Babarsari adalah baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b. Shopping Emotion Pleasure (Z)
Tabel V.7
Hasil Analisis Deskriptif Shopping Emotion Pleasure
Indikator Mean Kategori Perasaan senang saat berada di dalam toko 4,38 Sangat Tinggi Merasa betah berlama-lama di dalam toko 4,25 Sangat Tinggi
Perasaan nyaman saat berada di dalam toko 4,33 Sangat Tinggi
Mean 4,32 Sangat Tinggi
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata jawaban responden
sebesar 4,32. Berdasarkan rentang skor analisis, 4,32 menunjukkan bahwa pada
umumnya responden merasa shopping emotion pleasure pada saat berbelanja di
Mirota Kampus Babarsari sangat tinggi.
c. Impulse Buying Behavior (Y)
Tabel V.8
Hasil Analisis Deskriptif Impulse Buying Behavior
Indikator Mean Kategori Membeli produk tanpa perencanaan 4,43 Sangat Tinggi
Pembelian produk tidak memerlukan pertimbangan panjang
4,21
Tinggi
Pembelian produk dilakukan bukan karena kebutuhan
4,51
Sangat Tinggi
Mean 4,38 Sangat Tinggi
Sumber: Data Primer, diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jawaban responden
memiliki rata-rata sebesar 4,38. Berdasarkan rentang skor analisis,
4,38 menunjukkan bahwa pada umumnya impulse buying behavior
responden saat berbelanja di Mirota Kampus Babarsari cenderung
sangat tinggi.
D. Analisis Jalur (Path Analysis)
1. Uji Prasayarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal.Dalam statistik parametrik, distribusi data yang normal
adalah suatu keharusan dan merupakan syarat mutlak yang harus
dipenuhi.Pedoman yang digunakan untuk dapat mengetahui residual
berdistribusi normal atau tidak dengan melihat pada nilai signifikansi
pada hasil uji Kolmogorov – Smirnov.Jika nilai Sig ≥ 0,05 maka data
distribusi normal, sebaliknya jika nilai Sig ≤ 0,05 maka data tidak
berdistribusi normal. Berikut adalah hasil uji normalitas pada
penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel V.9
Hasil Uji Normalitas
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya.Jika varians residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut
homoskedastisitas, dan jika berbeda maka terjadi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .00
Std. Deviation 1.334
Most Extreme Differences Absolute .064
Positive .048
Negative -.064
Kolmogorov-Smirnov Z .637
Asymp. Sig. (2-tailed) .812
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber: Data Primer, diolah 2018
Bedasarkan hasil pengujian di atas, dengan menggunakan
program aplikasi SPSS 19.0 for windows, dapat dilihat bahwa
nilai signifikansi 0,812 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
nilai residual berdistribusi normal, sehingga peneliti dapat
melakukan analisis lebih lanjut pada penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
heteroskedastisitas.Pada penelitian ini, pengujian untuk melihat
adanya gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser. Dasar
pengambilan keputusan pada uji Glejser adalah jika nilai Sig. ≥ 0,05
maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sebaliknya jika nilai Sig. ≤
0,05 maka terjadi heteroskedastisitas.
Tabel V.11
Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Model
Unstandardized Coefficients
Sig. B Std. Error
1 (Constant) -9.437 1.654 1.000
Store_Atmosphere .000 .033 1.000
Shopping_Emotion .000 .107 1.000
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data Primer, diolah 2018
Dari hasil pengujian di atas, dengan menggunakan SPSS 19.0 for
windows, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi persepsi konsumen
pada store atmosphere adalah sebesar 1,00 > 0,05 dan nilai
signifikansi shopping emotion pleasure sebesar 1,00 > 0,05. Maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi
heterokedastisitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2. Analisis Jalur
Analisis jalur dilakukan jika terdapat suatu variabel intervening,
yaitu variabel yang bersifat perantara (jembatan) dari variabel independen
ke variabel dependen. Langkah-langkah untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan analisis jalur adalah sebagai berikut:
a. Membuat persamaan regresi variabel independen terhadap variabel
dependen. (Persamaan 1).
Persamaan ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan pengaruh dari
variabel persepsi konsumen pada store atmosphere (X) terhadap
impulse buying behavior (Y).
Gambar V.7
Persamaan Regresi X dan Y
Adapun persamaan yang akandigunakan, yaitu:
M = 𝜌mx X + 𝜀1
Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere
(X)
Impulse Buying Behavior (Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
1) Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar
variasi dari variabel dependen (Y) dapat diterangkan oleh
variabel independen (X). Bila koefisien determinasi sama
dengan nol, artinya variansi dari Y tidak dapat diterangkan
oleh X sama sekali. Sementara bila koefisien determinasi 1,
maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis
regresi.Dengan demikian, baik atau buruknya suatu persamaan
regresi ditentukan oleh R2 yang mempunyai nilai antara 0
hingga 1. Hasil analisis koefisien determinasi pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Tabel V.12
Hasil Koefisien DeterminasiPersamaan 1
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa besarnya
R2 dari persamaan I yaitu sebesar 0,114 = 11,4%.Angka ini
menunjukkan seberapa besar variabel impulse buying
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .338a .114 .105 1.425
a. Predictors: (Constant), Store Sumber: Data Primer, diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
behavior(Y) dapat diterangkan oleh variabel persepsi
konsumen pada store atmosphere (X).
Sedangkan nilaierror terms persamaan I yang
menunjukkan seberapa besar variabel impulse buying behavior
(Y) tidak dapat dijelaskan oleh variabel pesepsi konsumen
pada store atmosphere(X) yaitu:
𝜀1 = √1 − R2 = √1 − 0,114 = 0,886
2) Uji Hipotesis 1
Untuk mengetahui kesesuaian hipotesis yang telah ditentukan
oleh peneliti dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan
pengujian hipotesis 1, pada penelitian ini penulis
menggunakan bantuan SPSS 19.0 for windows. Langkah-
langkah dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
- Menentukan Hipotesis
H0 :𝜌mx = 0, artinya persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) tidak berpengaruh terhadap impulse buying
behavior (Y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Ha :𝜌mx≠ 0, artinya persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) berpengaruh terhadap impulse buying
behavior (Y).
- Menentukan Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan pada penelitian ini adalah
5% atau 0,05.
- Kaidah Pengambilan Keputusan (Supranto, 2009)
Jika Sig ≥ 0,05maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Untuk mengetahui nilai signifikansi pada hipotesis 1, maka
peneliti melakukan pengujian dengan SPSS 19.0 for
windows.Hasil pengujian yang didapatkan yaitu sebagai
berikut:
Tabel V.13
Tabel CoefficientsHipotesis I
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.105 1.706 4.165 .000
Store .104 .029 .338 3.556 .001
a. Dependent Variable: Impulse Sumber : Data primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel coefficients, diketahui bahwa variabel
persepsi konsumen pada store atmosphere (X) terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
impulse buying behavior (Y) mempunyai nilai signifikansi
0,001. Jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka nilai Sig <
nilai α.
- Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka hasil dari
pengujian hipotesis pengaruh X terhadap Y yaitu H0 ditolak
dan Ha diterima.Hal inimenunjukkan bahwa
persepsi konsumen pada store atmosphere (X) berpengaruh
terhadap impulse buying behavior (Y).
- Menyusun Persamaan I
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, besarnya beta
(koefisien jalur) variabel persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) terhadap impulse buying behavior (Y)
adalah 0,338 (𝜌mxX). Maka, dapat dirumuskan persamaan
regresi sebagai berikut:
𝑌 = 𝜌𝑚𝑥𝑋 + 𝜀1
𝑌 = 0,338 𝑋 + 0,886 𝜀1
Berdasarkan penyususnan persamaan regresi di atas, variabel
persepsi konsumen pada store atmosphere (X) berpengaruh
terhadap Impulse buying behavior (Y) dengan nilai beta
0,338. Angka tersebut menunjukkan besarnya pengaruh
dari variabel persepsi pada store atmosphere (X).
Dengan demikian, tinggi rendahnya impulse buying behavior
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
dipengaruhi oleh persepsi konsumen pada store atmosphere
sebesar 33,8%.
b. Membuat Persaamaan regresi variabel independen dengan variabel
intervening (Persamaan II).
Persamaan ini digunakan untuk mengetahui kekuatan pengaruh dari
variabel persepsi konsumen pada store atmosphere (X) terhadap
variabel shopping emotion pleasure (Z).
Gambar V. 8
Persamaan Regresi X dan Z
Adapun persamaan yangakan digunakan adalah:
𝑀 = 𝜌𝑚𝑥𝑋 + 𝜀2
1) Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi mencerminkan seberapa besar variasi
dari variabel dependen (Y) dapat diterangkan oleh variabel
independen (X). Bila koefisien determinasi sama dengan nol,
Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere
(X)
Shopping Emotion Pleasure
(Z)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
artinya variansi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama
sekali. Sementara bila koefisien determinasi 1, maka semua titik
pengamatan berada tepat pada garis regresi.Dengan demikian,
baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh
R2yang mempunyai nilai antara 0 hingga 1. Hasil analisis
koefisien determinasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel V.14
Hasil Koefisien Determinasi Persamaan II
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa
besarnya R2 dari persamaan II yaitu sebesar 0,288 = 28,8%..
Angka ini menunjukkan seberapa besar variabel shopping
emotion pleasure (Z)dapat diterangkan oleh variabel persepsi
konsumen pada store atmosphere (X).
Sedangkan nilai error terms persamaan II yang
menunjukkan seberapa besar variabel shopping emotion
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .537a .288 .281 1.269
a. Predictors: (Constant), Store Sumber : Data Primer, diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
pleasure (Z) tidak dapat dijelaskan oleh variabel pesepsi
konsumen pada store atmosphere (X) yaitu:
𝜀2 = √1 − 𝑅2= √1 − 0,288 = 0,712
2) Uji Hipotesis 2
Untuk mengetahui kesesuaian hipotesis yang telah ditentukan
oleh peneliti dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan
pengujian hipotesis 2, pada penelitian ini penulis menggunakan
bantuan SPSS 19.0 for windows. Langkah-langkah dalam
pengujian hipotesis pada penelitianini adalah sebagai berikut:
- Menentukan Hipotesis
H0 :𝜌mx = 0, artinya persepsi konsumen pada store atmosphere
(X) tidak berpengaruh terhadap shopping emotion pleasure (Z).
Ha :𝜌mx≠ 0, artinya persepsi konsumen pada store atmosphere
(X) berpengaruh terhadap shopping emotion pleasure (Z).
- Menentukan Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan pada penelitian ini adalah 5%
atau 0,05.
- Kaidah Pengambilan Keputusan (Supranto, 2009)
Jika Sig ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Untuk mengetahui nilai signifikansi pada hipotesis 2, maka
peneliti melakukan pengujian dengan SPSS 19.0 for
windows.Hasil pengujian yang didapatkan yaitu sebagai berikut:
Tabel V.15
Tabel Coefficients Hipotesis 2
-
M
e
Berdasarkan tabel coefficients, diketahui bahwa variabel persepsi
konsumen pada store atmosphere (X) terhadap shopping emotion
pleasure mempunyai nilai signifikansi 0,000. Jika dibandingkan
dengan 𝛼 = 0,05 maka nilai Sig < nilai 𝛼.
- Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka hasil dari pengujian
hipotesis pengaruh X terhadap Z yaitu H0 ditolak dan Ha
diterima.Hal ini menunjukkan bahwa persepsi konsumen pada
store atmosphere (X) berpengaruh terhadap shopping emotion
pleasure (Z).
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.420 1.519 2.251 .027
Store .164 .026 .537 6.302 .000
a. Dependent Variable: Shopping Sumber : Data Primer, diolah 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
- Menyusun Persamaan II
Berdasarkan pengujian hipotesis, besarnya beta (koefisien jalur)
variabel persepsi konsumen pada store atmosphere (X) terhadap
shopping emotion pleasure (Z) adalah 0,537 (𝑃𝑚𝑥𝑋). Maka,
dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai berikut:
𝑀 = 𝑃𝑚𝑥𝑋 + 𝜀2
𝑀 = 0,537 𝑋 + 0,712 𝜀2
Berdasarkan persamaan regresi persmaan II, variabel persepsi
konsumen pada store atmosphere (X) berpengaruh terhadap
shopping emotion pleasure (Z) dengan nilai beta0,537. Angka
tersebut menunjukkan besarnya pengaruh dari variabel shopping
emotion pleasure (Z). Dengan demikian, tinggi rendahnya
shopping emotion pleasure dipengaruhi oleh persepsi konsumen
pada store atmosphere sebesar 53,7%.
c. Membuat persamaan regresi variabel dependen dan variabel
intervening terhadap variabel dependen (Persamaan III).
Persamaan ini digunakan untuk mengetahui kekuatan pengaruh dari
variabel persepsi konsumen pada store atmosphere (X) dan shopping
emotion pleasure (Z) terhadap impulse buying behavior (Y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Gambar V.9
Persamaan Regresi X dan Z terhadap Y
Adapun persamaan yang akandigunakan adalah:
𝑌 = 𝜌𝑚𝑥𝑋 + 𝜌𝑚𝑥𝑍 + 𝜀3
1) Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi (R2) mencerminkan seberapa besar
variasi dariimpulse buying behavior (Y) dapat diterangkan oleh
variabel persepsi konsumen pada store atmosphere (X) dan
shopping emotion pleasure (Z).Bila koefisien determinasi sama
dengan nol, artinya variansi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X
sama sekali. Sementara bila koefisien determinasi 1, maka semua
titik pengamatan berada tepat pada garis regresi.Dengan demikian,
baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh R2yang
Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere
(X)
Shopping Emotion Pleasure
(Z)
Impulse Buying Behavior
(Y)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
mempunyai nilai antara 0 hingga 1. Hasil analisis koefisien
determinasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel V.16
Hasil Koefisien Determinasi Persamaan III
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa besarnya R2 dari
persamaan III yaitu sebesar 0,216 = 21,6%. Angka ini
menunjukkan seberapa besar variabel impulse buying behavior (Y)
yang dapat diterangkan oleh variabel persepsi konsumen pada
store atmosphere (X) dan shopping emotion pleasure (Z).
Sedangkan nilai error terms persamaan III yang
menunjukkan seberapa besarvariabel impulse buying behavior
(Y) yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel persepsi
konsumen pada store atmosphere (X) dan shopping emotion
pleasure(Z), yaitu:
𝜀3 = √1 − 𝑅2 = √1 − 0,216 = 0,784
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .465a .216 .200 1.348
a. Predictors: (Constant), Shopping_emotion, Store_atmosphere
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
2) Uji Hipotesis 3
Untuk mengetahui kesesuaian hipotesis yang telah ditentukan
oleh peneliti dalam penelitian ini, maka perlu dilakukan
pengujian hipotesis 3, pada penelitian ini penulis
menggunakan bantuan SPSS 19.0 for windows. Langkah-
langkah dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
- Menentukan Hipotesis
H0 : 𝜌mx = 0, artinya persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) dan shopping emotion pleasure (Z) tidak
berpengaruh terhadap impulse buying behavior (Y).
Ha : 𝜌mx≠ 0, artinya persepsi konsumen pada store
atmosphere (X) dan shopping emotion pleasure (Z)
berpengaruh terhadap impulse buying behavior (Y).
- Menentukan Taraf Signifikansi
Taraf signifikansi yang digunakan pada penelitian ini adalah
5% atau 0,05.
- Kaidah Pengambilan Keputusan (Supranto, 2009)
Jika Sig ≥ 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Untuk mengetahui nilai signifikansi pada hipotesis 3, maka
peneliti melakukan pengujian dengan SPSS 19.0 for
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
windows.Hasil pengujian yang didapatkan yaitu sebagai
berikut:
Tabel V.17
Tabel Coefficients Hipotesis 3
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.804 1.654 3.508 .001
Store_atmospher
e
.042 .033 .135 1.267 .208
Shopping_emoti
on
.380 .107 .378 3.547 .001
a. Dependent Variable: Impulse_buying Sumber : Data Primer, diolah 2018
Berdasarkan tabel coefficients, dapat diketahui bahwa variabel
persepsi konsumen pada store atmosphere (X) terhadap impulse
buying behavior (Y) memiliki signifikansi 0,208. Jika
dibandingkan dengan 𝛼 = 0,05 maka nilai sig > 0,05. Dengan
demikian H0 diterima dan Ha ditolak, hal ini menunjukkan
bahwa persepsi konsumen pada store atmosphere (X) tidak
berpengaruh terhadap impulse buying behavior (Y), namun
berdasarkan analisis, diketahui bahwa variabel shopping emotion
pleasure (Z) terhadap impulse buying behavior (Y) memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
signifikansi 0,001. Jika dibandingkan dengan 𝛼 = 0,05 maka sig
< 0,05.
- Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dapat ditarik kesimpulan
bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.Sehingga, dapat diketahui
bahwa shopping emotion pleasure (Z) berpengaruh terhadap
impulse buying behavior (Y).
- Menyusun Persamaan III
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, besarnya beta (koefisien
jalur) variabel persepsi konsumen pada store atmosphere (X)
terhadap impulse buying behavior (Y) adalah 0,135 (𝜌𝑚𝑥𝑋) dan
besarnya beta (koefisien jalur) variabel shopping emotion
pleasure (Z) terhadap impulse buying behavior (Y) adalah 0,378
(𝜌𝑚𝑥𝑍), maka dapat dirumuskan persamaan regresi sebagai
berikut:
𝑌 = 𝜌𝑚𝑥𝑋 + 𝜌𝑚𝑥𝑍 + 𝜀3
𝑌 = 0,135𝑋 + 0,378𝑍 + 0,784
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, variabel shopping
emotion pleasure (Z) berpengaruh terhadap impulse buying
behavior (Y) dengan nilai beta 0,378. Angka tersebut
menunjukkan besarnya pengaruh dari variabel shopping emotion
pleasure (Z). Dengan demikian, maka tinggi rendahnya impulse
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
buying behavior (Y) dipengaruhi oleh shopping emotion
pleasure (Z) sebesar 37,8%.
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengaruh variabel persepsi konsumen pada store atmosphere (X)
terhadap impulse buying behavior (Y) menjadi tidak signifikan
setelah memasukan variabel intervening (Z) ke dalam persamaan
regresi, sehingga dalam penelitian ini terjadi mediasi sempurna.
d. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung, dan Pengaruh Total
Tabel V.18
Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Total
Pengaruh
Variabel
Sig
Koefisien
Jalur (Nilai Beta)
Pengaruh
Pengaruh Total
Langsung Tidak Langsung
X terhadap
Y X 0,001 0,338 0,338
0,202 (0,537 X 0,378)
0,540
X terhadap Z X 0,000 0,537 0,537 - 0,537
X dan Z terhadap
Y
X 0,208 0,132 Tidak ada pengaruh
Tidak ada pengaruh -
Z 0,001 0,378 0,378 - 0,378 𝜀1 𝜀2 𝜀3
0,886 0,886 - 0,886 0,712 0,712 - 0,712 0,784 0,784 - 0,763
Setelah melakukan analisis, variabel intervening disebut sebagai
mediator jika memenuhi kriteria berikut ini:
- Persamaan I, persepsi konsumen pada store atmosphere (X)
secara signifikan memengaruhi impulse buying behavior (Y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
- Persamaan II, persepsi konsumen pada store atmosphere (X)
secara signifikan memengaruhi shopping emotion pleasure (Z).
- Persamaan III, shopping emotion pleasure (Z) secara signifikan
memengaruhi impulse buying behavior (Y).
Bersarkan hasil yang didapatkan, maka dapat disimpulkan
bahwavariabel shopping emotion pleasure (Z) termasuk dalam
mediasi sempurna.Dapat dikatakan demikian karena pengaruh
variabel persepsi konsumen pada store atmosphere (X) terhadap
impulse buying behavior (Y) menjadi tidak signifikan setelah
memasukan variabel intervening (Z) ke dalam persamaan regresi.
E. Pembahasan
1. Profil Konsumen Mirota Kampus Babarsari
Konsumen Mirota Kampus Babarsari yang menjadi responden
dalam penelitian ini adalah konsumen yang berusia minimal 17 tahun dan
pernah melakukan transaksi pembelian di Mirota Kampus Babarsari
minimal sebanyak 2 kali.
Berdasarkan responden yang ditemui, peneliti menemukan 70 dari
100 responden berjenis kelamin perempuan, dan 30 lainnya berjenis
kelamin laki-laki. Berdasarkan data tersebut, peneliti menyimpulkan
banyaknya konsumen perempuan dibanding laki-laki yang berbelanja di
Mirota Kampus Babarsari membuktikan bahwa perempuan cenderung
lebih suka berbelanja dibandingkan dengan laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Berdasarkan usia, peneliti mendapatkan hasil yaitu 53 dari 100
responden berusia >20-25 tahun, sisanya yaitu 22 responden berusia >30
tahun, 16 responden berusia >25-30 tahun, dan 9 responden berusia 17-20
tahun. Hasil tersebut menunjukkan bahwa konsumen Mirota Kampus
Babarsari didominasi oleh konsumen yang berusia >20-25 tahun.
Berdasarkan pekerjaan, peneliti menemukan hasil yaitu 55 dari
100 responden adalah pelajar/mahasiswa. Sedangkan lainnya yaitu 23
responden bekerja sebagai pegawai swasta, 16 responden memiliki
pekerjaan lainnya (di luar pelajar/mahasiswa, pegawai negeri, dan
pegawai swasta), dan 6 responden memiliki pekerjaan sebagai pegawai
negeri. Dari hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa konsumen
Mirota Kampus Babarsari didominasi oleh pelajar/mahasiswa
Yogyakarta.
Berdasarkan pendapatan per-bulan, peneliti menemukan bahwa
sebanyak 42 dari 100 responden yang ditemui memiliki pendapatan
sebesar >Rp.1.000.000,00 – Rp.3.000.000,00. Sedangkan sisanya yaitu 35
responden memiliki pendapatan >Rp.5.000.000,00 per-bulan, 15
responden memiliki pendapatan >Rp.3.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00
per-bulan, dan 8 responden memiliki pendapatan <Rp. 1.000.000,00 per-
bulan. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan
penghasilan per-bulan didominasi oleh konsumen yang memiliki
penghasilan > Rp.1.000.000,00 – Rp. 3.000.000,00 per-bulan. Peneliti
menyimpulkan didominasinya pendapatan pada kisaran tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
dikarenakan konsumen Mirota Kampus Babarsari didominasi oleh
pelajar/mahasiswa yang biasanya memiliki pendapatan/uang saku per-
bulan dengan kisaran angka tersebut.
Berdasarkan kepemilikan kartu member, peneliti menemukan
bahwa sebanyak 67 dari 100 responden tidak memiliki kartu member
Mirota Kampus Babarsari, dan sisanya yaitu 33 orang memiliki kartu
member.Dari hasil tersebut, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa
pada dasarnya masih banyak konsumen yang tidak memikirkan beberapa
keuntungan tambahan jika memiliki kartu member, misalnya adalah
mendapatkan potongan diskon dan poin pada setiap transaksi pembayaran
yang dilakukan.
Berdarkan intensitas transaksi pembelian pada saat bulan
penelitian, atau dengan kata lain intensitas transaksi pembelian yang
dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan terakhir (Oktober – November
2018), peneliti menemukan bahwa sebanyak 59 dari 100 responden
melakukan transaksi sebanyak 1 kali, sedangkan sisanya yaitu 27
responden melakukan transaksi sebanyak 2 kali, 10 responden melakukan
transaksi sebanyak 3 kali, dan 4 responden melakukan transaksi sebanyak
> 3 kali. Dari hasil tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa biasanya
konsumen berbelanja 1 kali dalam kurun waktu 1 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2. Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere Mirota Kampus Babarsari
Berdasarkan tabel V.6 dapat dilihat bahwa persepsi konsumen
pada store atmosphere memiliki rata-rata skor sebesar 4,14. Jika dilihat
berdasarkan rentang skor yang telah ditentukan, maka angka 4,14 terletak
di antara rentang 3,42 – 4,22. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi
konsumen pada store atmosphere adalah baik.
Peneliti melakukan penilaian mengenai persepsi konsumen pada
store atmosphere dengan menggunakan 4 dimensi store atmosphere, yaitu
exterior, general interior, store layout, dan interior point of interest
display. Setelah melakukan penelitian, didapat rata-rata tertinggi yaitu
general interior sebesar 4,23 dan rata-rata terendah adalah dimensi
exterior yaitu sebesar 3,99. Namun, rata-rata tersebut masih menyatakan
bahwa store atmosphere di Mirota Kampus Babarsari adalah baik.
3. Shopping Emotion Pleasure konsumen Mirota Kampus Babarsari
Berdasarkan tabel V.7 dapat dilihat bahwa pada umumnya
shopping emotion pleasure konsumen saat berada di Mirota Kampus
Babarsari adalah sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata yang
didapatkan setelah menyebarkan kuesioner kepada responden, hasilnya
adalah 4,32. Pada penentuan rentang skor dan penggolongan, angka
tersebut terletak di antara rentang 4,23 – 5,00 dengan penggolongan
bahwa shopping emotion pleasure konsumen saat di Mirota Kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Babarsari adalah sangat tinggi, dalam arti emosi konsumen sangat positif
saat berada di Mirota Kampus Babarsari.
Untuk menilai shopping emotion pleasure, peneliti menggunakan
tiga indikator, dengan hasil rata-rata tiap indikator yaitu 4,38 untuk
indikator perasaan senang saat berada di dalam toko, rata-rata sebesar
4,25 untuk indikator merasa betah berlama-lama di dalam toko, dan 4,33
untuk indikator perasaan nyaman saat berada di dalam toko. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata tertinggi adalah perasaan
senang saat berada di dalam toko dan rata-rata terendah adalah merasa
betah berlama-lama di dalam toko Mirota Kampus Babarsari.
4. Impulse Buying Behavior konsumen Mirota Kampus Babarsari
Berdasarkan tabel V.8, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya
impulse buying behavior konsumen Mirota Kampus Babarsari pada
umumnya cenderung sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata
yang didapatkan setelah melakukan analisis yaitu sebesar 4,38. Dalam
penentuan rentang skor dan penggolongan, angka tersebut terletak di
antara 4,23 – 5,00.
Untuk menilai tingkat impulse buying behavior saat berbelanja di
Mirota Kampus Babarsari, peneliti menggunakan 3 indikator, hasil rata-
rata dari setiap indikator adalah 4,43 untuk indikator membeli produk
tanpa perencanaan, rata-rata sebesar 4,21 untuk indikator pembelian
produk tidak memerlukan pertimbangan yang panjang, dan rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
sebesar 4,51 untuk indikator pembelian produk dilakukan bukan karena
suatu kebutuhan. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa rata-rata
tertinggi yaitu pembelian produk dilakukan bukan karena kebutuhan dan
rata-rata terendah yaitu pembelian produk tidak memerlukan
pertimbangan yang panjang.Hal ini menunjukkan bahwa di setiap
indikator menunjukkan impulse buying behavior konsumen di Mirota
Kampus Babarsari cenderung sangat tinggi.
5. Pengaruh Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere terhadap
Impulse Buying Behavior
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diketahui bahwa persepsi
konsumen pada store atmosphere berpengaruh terhadap impulse buying
behavior. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis dengan bantuan aplikasi
SPSS 19.0 for windows yang menunjukkan bahwa nilai Sig. adalah 0,001
dan nilai tersebut < 0,05.
Berdasarkan hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti di bab sebelumnya sesuai
dengan hasil analisis yang didapat, yaitu persepsi konsumen pada store
atmosphere berpengaruh terhadap impulse buying behavior. Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi konsumen pada store atmosphere yang baik
akan meningkatkan kecenderungan konsumen untuk melakukan
pembelian yang tidak direncanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
6. Pengaruh Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere terhadap
Shopping Emotion Pleasure
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa
persepsi konsumen pada store atmosphere berpengaruh terhadap shopping
emotion pleasure. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis menggunakan
aplikasi SPSS 19.0 for windows yang menunjukkan bahwa nilai Sig.
0,000 dan nilai tersebut < 0,05.
Berdasarkan hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti di bab sebelumnya sesuai
dengan hasil analisis yang didapat, yaitu persepsi konsumen pada store
atmosphere berpengaruh terhadap shopping emotion pleasure. Hal ini
menunjukkan bahwa persepsi konsumen pada store atmosphere yang baik
akan menimbulkan shopping emotionpleasure atau emosi yang positif
pada diri konsumen.
7. Pengaruh Shopping Emotion Pleasure terhadap Impulse Buying
Behavior
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa
shopping emotion pleasure berpengaruh terhadap impulse buying
behavior. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis menggunakan aplikasi
SPSS 19.0 for windows yang menunjukkan bahwa nilai Sig. 0,001 dan
nilai tersebut < 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Berdasarkan hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti di bab sebelumnya sesuai
dengan hasil analisis yang didapat, yaitu shopping emotion pleasure
berpengaruh terhadap impulse buying behavior. Hal ini menunjukkan
bahwa shopping emotion pleasure atau emosi positif yang terbentuk pada
diri konsumen akan meningkatkan kecenderungan impulse buying
behavior konsumen saat berbelanja.
8. Pengaruh Langsung, Tidak Langsung, dan Total
Berdasarka perhitungan analisis jalur, variabel persepsi konsumen
pada store atmosphere terhadap shopping emotion pleasure dan
dampaknya terhadap impulse buying behavior, dapat disimpulkan bahwa
variabel persepsi konsumen pada store atmosphere berpengaruh secara
langsung terhadap shopping emotion pleasure, shopping emotion pleasure
berpengaruh secara langsung terhadap impulse buying behavior,
sedangkan persepsi konsumen pada store atmosphere memiliki pengaruh
langsung dan tidak langsung terhadap impulse buying behavior, karena
melalui variabel intervening yaitu shopping emotion pleasure.
Besar tingkat pengaruh langsung dari variabel persepsi konsumen
pada store atmosphere terhadap shopping emotion pleasure adalah
sebesar 0,537 (53,7%), tingkat pengaruh langsung dari variabel shopping
emotion pleasure terhadap impulse buying behavior adalah sebesar 0,328
(32,8%), selanjutnya adalah pengaruh langsung dari variabel persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
konsumen pada store atmosphere terhadap impulse buying behavior
adalah sebesar 0,338 ( 33,8%) dan pengaruh tidak langsung variabel
persepsi konsumen pada store atmosphere terhadap impulse buying
behavior adalah sebesar 0,202 (20,2%). Berdasarkan hasil tingkat
pengaruh langsung dan tidak langsung variabel persepsi konsumen pada
store atmosphere terhadap impulse buying behavior, dapat diketahui
bahwa tingkat pengaruh langsung yaitu 0,338 lebih besar dibandingkan
dengan pengaruh tidak langsung yaitu 0,202. Hal ini menunjukkan bahwa
persepsi konsumen pada store atmosphere juga dapat memengaruhi
kecenderungan impulse buying behavior tanpa harus melalui shopping
emotion pleasure.
Pada penelitian ini, disimpulkan bahwa variabel shopping emotion
pleasure (Z) merupakan variabel intervening karena terjadi mediasi
sempurna (perfect mediation), karena pengaruh variabel persepsi
konsumen pada store atmosphere (X) terhadap impulse buying behavior
(Y) menjadi tidak signifikan setelah memasukan variabel intervening (Z)
ke dalam persamaan regresi.
9. Keterkaitan antara Hasil Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya
dan Pendapat Ahli
Di dalam penelitian ini, terdapat beberapa pendapat ahli dan
penelitian terdahulu yang mendukung hipotesis yang dirumuskan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
peneliti.Setelah dilakukan pengujian, terbukti bahwa semua hipotesis yang
dirumuskan memiliki pengaruh dan signifikansi.
Hasil pengujian hipotesis yang pertama adalah Persepsi Konsumen
pada Store Atmosphere (X) berpengaruh terhadap Impulse Buying
Behavior (Y).Hasil ini mendukung pendapat dari Kotler dan Keller
(2009:166) yang mengemukakan bahwa perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh beberapa faktor budaya, sosial, pribadi, dan
psikologi.Menurut Kotler dan Keller (2009) dalam memahami perilaku
konsumen, terdapat beberapa faktor psikologis yang berpengaruh terhadap
pembelian, diantaranya motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori.
Selain itu, hasil dari penelitian ini juga mendukung hasil penelitian dari
Bramantyo Wahyu Pratomo Supriono (2017) yang meneliti tentang
pengaruh store atmosphere terhadap shopping emotion dan impulse buying
(Studi Pada “Supermarket Giant” Dinoyo Malang), dimana hasil dari
penelitian tersebut adalah Storе Аtmosphеrе bеrpеngаruh signifikаn
tеrhаdаp Impulsе Buying
Hasil pengujian hipotesis yang kedua adalah Persepsi Konsumen
pada Store Atmosphere (X) berpengaruh terhadap Shopping Emotion
Pleasure (Z). Hasil pengujian ini mendukung pendapat dari Sangadji dan
Sopiah (2013:64) yang menyatakan bahwa persepsi konsumen merupakan
suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi, dimana sensasi adalah
aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi. Selain itu, berdasarkan
penelitian sebelumnya, Anggoro (2013) membuktikan bahwa Store
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Atmosphere yang dirasakan oleh konsumen dapat memengaruhi emotional
responses konsumen tersebut.
Selanjutnya, hasil pengujian hipotesis yang ketiga adalah
Shopping Emotion Pleasure (Z) berpengaruh terhadap Impulse Buying
Behavior (Y).Hasil pengujian ini mendukung pendapat dari Hawkins,
Mothersbaugh, dan Best (2004) yang menyatakan bahwa emosi merupakan
suatu perasaan yang tidak dapat dikontrol namun dapat memengaruhi
perilaku atau kebiasaan seseorang. Selain itu, Solomon (2007) menyatakan
bahwa suasana hati atau emosi seseorang atau kondisi psikologi seseorang
saat pembelian dapat memiliki dampak besar pada apa yang dia beli atau
bagaimana dia menilai pembeliannya.
10. Implikasi Berdasarkan Hasil Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan ini berhubungan dengan
bagaimana suatu toko menentukan suasana toko agar meningkatkan emosi
positif konsumen, yang nantinya diharapkan konsumen tersebut melakukan
pembelian di luar perencanaan.Sehingga, penelitian ini memiliki implikasi
dalam bidang tersebut dan juga penelitian-penelitian
selanjutnya.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terbukti
bahwa Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere berpengaruh terhadap
Impulse Buying Behavior baik secara langsung maupun melalui Shopping
Emotion Pleasure. Impulse buying behavior seorang konsumendapat
dipengaruhi oleh faktor persepsi konsumen tersebut pada store atmosphere
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
di suatu toko, sehingga pihak toko sebaiknya dapat menerapkan store
atmosphere yang baik dengan memperhatikan berbagai aspek yang ada di
dalamnya, yaitu exterior, general interior, store layout, dan interior point
of interest display. Hasil dari penelitian ini adalah store atmosphere di
Mirota Kampus Babarsari sudah baik menurut para konsumen. Sehingga,
diharapkan Mirota Kampus Babarsari lebih meningkatkan suasana toko
agara tidak terjadi kejenuhan di benak para konsumen, terutama pada
bagian exterior, karena hasil menunjukkan bahwa skor rata-rata pada
dimensi tersebut paling rendah. Perusahaan dapat menerapkan beberapa
hal, misalnya dengan meningkatkan kebersihan lingkungan yang ada di
luar toko atau meningkatkan fasilitas parkir yang ada.
Selain itu, hasil penelitian menunjukkan perbedaan nilai dari
pengaruh langsung dan tidak langsung, dimana pengaruh persepsi
konsumen pada store atmosphere terhadap store atmosphere yang secara
langsung memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan melalui
shopping emotion pleasure. Hal ini menunjukkan bahwa seorang
konsumen dapat melakukan pembelian di luar perencanaan hanya dengan
berdasarkan persepsi konsumen tersebut pada store atmosphere di suatu
toko. Namun, impulse buying behavior seorang konsumen juga dapat
terjadi berdasarkan shopping emotion pleasure yang mereka rasakan ketika
berada di suatu toko, dimana shopping emotion pleasure tersebut terbentuk
akibat persepsi konsumen pada store atmosphere yang ada di toko tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pengaruh persepsi konsumen pada
store atmosophere terhadap impulse buying behavior melalui shopping
emotion pleasure(studi kasus pada konsumen Mirota Kampus Babarsari
Yogyakarta), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh persepsi konsumen pada store atmosphere terhadap impulse
buying behavior konsumen Mirota Kampus Babarsari.
2. Ada pengaruh persepsi konsumen pada store atmosphere terhadap
shopping emotion pleasure konsumen Mirota Kampus Babarsari.
3. Ada pengaruh shopping emotion pleasure terhadap impulse buying
behavior konsumen Mirota Kampus Babarsari.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa store
atmosphere yang ada di Mirota Kampus Babarsari menimbulkan emosi
positif pada diri konsumen, sehingga hal ini mendorong konsumen untuk
melakukan pembelian yang tidak direncanakan.Dapat dikatakan bahwa store
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
atmosphere yang diterapkan di Mirota Kampus Babarsari sudah baik. Namun,
untuk menghindari adanya kejenuhan konsumen pada store atmosphere yang
sudah diterapkan, peneliti memberikan saran agar perusahaan lebih
meningkatkan suasana toko, terutama pada bagian exterior, karena hasil
penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata pada dimensi ini paling rendah.
Perusahaan dapat menerapkan beberapa hal, diantaranya adalah memperluas
pintu masuk Mirota Kampus Babarsari agar konsumen dapat lebih leluasa
untuk masuk dan keluar dari toko, meningkatkan kebersihan di lingkungan
luar toko danmeningkatkan fasilitas parkir yang ada di Mirota Kampus
Babarsari.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Pada penelitian ini, hanya menggunakan variabel persepsi konsumen
pada store atmosphere untuk mengetahui pengaruh terhadap shopping
emotion pleasure dan dampaknya terhadap impulse buying behavior. Peneliti
menyarankan untuk penelitian selanjutnya ditambahkan variabel lain,
sehingga dapat diketahui faktor yang dapat memengaruhi shopping emotion
pleasure dan dampaknya terhadap impulse buying behavior selain faktor
persepsi konsumen pada store atmosphere.
C. Keterbatasan
Pada penelitian ini, peneliti sangat sadar bahwa terdapat beberapa
keterbatasan dalam penelitian yang telah dilakukan, diantaranya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
1. Penelitian ini bersifat case study (studi kasus) pada konsumen Mirota
Kampus Babarsari, sehingga belum tentu dapat digeneralisasikan ke ruang
lingkup yang umum.
2. Penelitian ini hanya menggunakan variabel store atmosophere dan shopping
emotion pleasuresebagai variabel yang memengaruhi impulse buying
behavior seorang konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
DAFTAR REFERENSI
Adisaputro, Gunawan. 2010. Manajemen Pemasaran: Analisis Untuk Perancangan Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Berman, Barry dan Evans, Joel R. 2004. Retail Management A Strategic Approach. 9th New Jersey: Pearson Education, Inc.
Ghizali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hawkins. 2010. Consumer Behavior: Building Maketing Strategy. 11th edition. Mc-Graw-Hill, Irwin.
Kacen, Jacquellin. Lee, Julie. 2008. The Influence of Culture on Consumer Impulsive Buying Behaviour. Pearson Education, Inc.
Kasali, Rhenald. 2003. Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi Targeting Positioning. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip. Armstrong, Gary. 2008. Dasar-dasar pemasaran: Principles of Marketing. Jakarta : Prenhallindo.
Loudon, David. Della, Albert. 2010. Consumer Behavior: concept and applications. 3rd. Pearson Education, Inc.
Mowen, C. John. Minor, Michael. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga.
Peter, Paul. Olson, Jerry. 2014. Consumer Behaviour & Marketing Strategy: Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat..
Philip dan Keller. 2012. Marketing Management. 14th Global Edition. Person Education.
Riduwan. Kuncoro, Engkos. 2012. Cara Menggunakan dan Memakai PATH ANALYSIS. Bandung: Alfabeta.
Sangadji. Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen: Pendekatan Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Andi Ofset.
Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Solomon, Michael. Rabolt, Nancy. 2014. Consumer Behavior: In Fashion. 2nd Boston: Pearson.
Zulganef. 2008. Metode Penelitian Sosial & Bisnis. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Jurnal:
Anggoro, Puspasari Sandra. 2013. Analisis Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Behavior Melalui Emotional Response Di Matahari Departement Store Tunjungan Plaza Surabaya.
Kurniawan, Denny. Kunto, Yohanes. 2013. Pengaruh Promosi dan Store Atmosphere Terhadap Impulse Buying Dengan Shopping Emotion Sebagai Variabel Intervening Studi Kasus Di Matahari Department Store Cabang Supermall Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra. Vol 1, No.2, (2013) 1-8.
Supriono, Pratomo Bramantyo. 2017. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Shopping Emotion dan Impulse Buying. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.50.
Tulipa Diyah. Gunawan, Sri. Supit, Hengky. 2014. The Influence of Store Atmosphere on Emotional Responses and Re-Purchase Intentions. Business Management and Strategy. Vol. 5, No. 2
Umair Akram. Peng Hui. Muhammad Kaleem Khan. Muhammad Hashim dan Shahid Rasheed. 2016. Impact of Store Atmosphere on Impulse Buying Behaviour: Moderating Effect of Demographic Variables. International Journal of u- and e- Service, Science and Technology. Vol.9, No. 7 (2016) 43-60.
Widyastuti, Pristiana. 2017. Does visual merchandising, store atmosphere and private label product influence impulse buying? Evidence in Jakarta. Journal of Business and Retail Management Research (JBRMR), Vol. 12 Issue 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Situs web:
Ichsanti. Pengertian Variabel Independen, Dependen, Moderating, Serta Intervenig. https://www.akuntansilengkap.com. Diakses tanggal 5 September 2018.
Wikipedia. Atmospheric. [Online]. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Atmosperic. Diakses tanggal 7 September 2018.
Wikipedia. Atmosphere. [Online]. https://en.m.wikipedia.org/wiki/Atmosphere. Diakses tanggal 7 September 2018.
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1962. Diakses tanggal 10 September 2018.
https://dosen.perbanas.id/variabel-moderator-dan-mediator/. Diakses tanggal 5 September 2018.
https://www.mirotakampus.com/id. Diakses tanggal 1 November 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LAMPIRAN I
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
KUESIONER
Kepada Yth.
Pelanggan Mirota Kampus Babarsari
Di Yogyakarta
Dengan Hormat,
Bersama dengan ini, saya beritahukan bahwa saya:
Nama : Dinda Prasetya Aurellia
NIM : 152214042
Prodi/Fakultas : Manajemen/Ekonomi
Sedang dalam tahap penyusunan skripsi, bermaksud untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere terhadap Impulse Buying Behavior melalui Shopping Emotion Pleasure (Studi Kasus pada Konsumen Mirota Kampus Babarsari Yogyakarta).
Untuk mendukung penyusunan skripsi ini, khususnya dalam pengumpulan data, saya mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner berikut secara jujur.
Penelitian yang dilakukan hanya bersifat keilmuan dan data yang terkumpul tidak digunakan untuk hal-hal yang dirugikan.
Atas kesediaan dan kerjasama Anda, saya ucapkan Terima Kasih.
Yogyakarta, Oktober 2018
Dinda Prasetya Aurellia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
BAGIAN I : KONFIRMASI
Berilah tanda silang (X) atau centang (√) pada jawaban yang sesuai dengan Anda.
1. Apakah Anda berusia 17 tahun atau lebih?
A. YA
B. TIDAK
(Jika jawaban Anda Tidak, maka tidak perlu dilanjutkan. Terimakasih)
2. Apakah Anda pernah melakukan transaksi pembelian di Mirota Kampus Babarsari
minimal sebanyak 2 kali?
A. YA
B. TIDAK
(Jika jawaban Anda Tidak, maka tidak perlu dilanjutkan. Terimakasih)
BAGIAN II : IDENTITAS RESPONDEN
Berilah tanda silang (X) atau centang (√) pada jawaban yang sesuai dengan
Anda.
1. Jenis Kelamin Anda :
A. Laki –Laki B. Perempuan
2. Usia Anda:
A. 17 – 20 tahun C. 25 – 30 tahun
B. 20 – 25 tahun D. > 30 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
3. Pekerjaan Anda:
A. Pelajar/Mahasiswa C. Pegawai Swasta
B. Pegawai Negeri D. Lainnya
4. Penghasilan Anda dalam sebulan:
A. < Rp. 1.000.000,00
B. Rp. 1.000.000,00 – Rp. 3.000.000,00
C. Rp.3.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00
D. > Rp. 5.000.000,00
5. Apakah Anda memiliki kartu member Mirota Kampus?
A. YA B. TIDAK
6. Dalam kurun waktu 1 bulan terakhir (Bulan Oktober 2018) sudah berapa
kali Anda melakukan transaksi pembelian di Mirota Kampus Babarsari?
A. 1 Kali C. 3 Kali
B. 2 Kali D. > 3 Kali
BAGIAN III : PETUNJUK PENGISIAN
Petunjuk:
Berilah tanda silang (X) atau centang (√) pada kolom jawaban yang sesuai
dengan pendapat Anda. Anda hanya dapat memilih satu jawaban untuk satu
pertanyaan dan tidak boleh ada nomor yang tidak terjawab. Keterangan pilihan
jawaban adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
BAGIAN IV : PENGISIAN KUESIONER
STORE ATMOSPHERE Exterior (Bagian Luar Toko)
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Suasana di pintu masuk Mirota Kampus Babarsari tidak crowded (sesak)
2 Suasana di tempat parkir Mirota Kampus Babarsari teratur 3 Suasana lingkungan di luar Mirota Kampus Babarsari bersih
General Interior (Bagian Dalam Toko) No Pernyataan SS S N TS STS
1 Pencahayaan di dalam toko Mirota Kampus Babarsari tidak menyilaukan mata
2 Musik yang diputar di dalam toko Mirota Kampus Babarsari memberikan suasana yang rileks
3 Suhu udara di dalam toko Mirota Kampus Babarsari sejuk (tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin)
4 Karyawan di Mirota Kampus Babarsari tidak mengganggu keasikan berbelanja (misalnya dengan menawarkan suatu produk dengan memaksa)
5 Kondisi di dalam toko Mirota Kampus Babarsari bersih
6 Aroma ruangan di Mirota Kampus Babarsari menimbulkan suasana segar
Store Layout (Tata Letak) No Pernyataan SS S N TS STS
1 Jalur pergerakan pengunjung di dalam toko Mirota Kampus Babarsari lancar
2 Penataan barang di dalam Mirota Kampus Babarsari memberikan kemudahan ketika ingin mengambil suatu produk
3 Jarak antar rak di dalam toko Mirota Kampus Babarsari tidak memberikan suasana sesak/sempit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Interior Point of Interest Display (Dekorasi Pemikat di Dalam Toko) No Pernyataan SS S N TS STS
1 Pemasangan tanda petunjuk produk di dalam toko Mirota Kampus Babarsari jelas (tidak membuat bingung)
2 Warna cat dinding di dalam toko Mirota Kampus Babarsari menimbulkan suasana yang adem
SHOPPING EMOTION PLEASURE
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya merasa senang ketika berada di dalam toko Mirota Kampus Babarsari
2 Saya betah berlama-lama di dalam toko Mirota Kampus Babarsari
3 Saya merasa nyaman ketika berbelanja di dalam toko Mirota Kampus Babarsari
IMPULSE BUYING BEHAVIOR
No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya sering melakukan pembelian barang melebihi dari yang sudah direncanakan saat sedang berbelanja di Mirota Kampus Babarsari
2 Saya sering membeli suatu produk tanpa pertimbangan terlebih dahulu saat berbelanja di Mirota Kampus Babarsari
3 Saat berbelanja di Mirota Kampus Babarsari saya sering melakukan pembelian produk produk bukan karena kebutuhan, namun hanya sekedar tertarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LAMPIRAN
II
TABULASI DATA KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
TABULASI VARIABEL STORE ATMOSPHERE, SHOPPING EMOTION PLEASURE, DAN IMPULSE BUYING
BEHAVIOR
Store Atmosphere
No Exterior Avg
General Interior Avg
Store Layout Avg
Interior Point of Interest Display
Avg Total Avg
1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 1 4 4 4 4.00 4 4 4 5 4 4 4.17 4 4 4 4.00 4 4 4 57 4.07 2 5 5 5 5.00 5 5 5 4 5 4 4.67 5 5 5 5.00 5 4 4.5 67 4.79 3 3 4 4 3.67 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 3 3.67 4 4 4 54 3.86 4 4 4 4 4.00 3 4 4 5 4 4 4.00 4 5 4 4.33 5 5 5 59 4.21 5 4 4 4 4.00 4 3 4 4 4 3 3.67 4 4 4 4.00 3 4 3.5 53 3.79 6 4 4 4 4.00 5 5 5 5 5 5 5.00 4 3 4 3.67 3 4 3.5 60 4.29 7 4 4 3 3.67 4 3 4 4 4 4 3.83 4 4 4 4.00 4 4 4 54 3.86 8 4 5 4 4.33 4 5 5 4 5 5 4.67 5 5 4 4.67 5 4 4.5 64 4.57 9 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 2 3.33 4 4 4 54 3.86
10 3 4 4 3.67 4 4 4 4 4 4 4.00 3 4 2 3.00 4 4 4 52 3.71 11 3 4 4 3.67 5 4 5 5 4 4 4.50 4 4 4 4.00 4 4 4 58 4.14 12 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 56 4.00 13 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 3 4 3.5 55 3.93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
14 4 4 2 3.33 5 5 5 5 4 2 4.33 4 4 4 4.00 4 2 3 54 3.86 15 3 4 4 3.67 4 4 4 4 4 4 4.00 4 5 2 3.67 4 4 4 54 3.86 16 4 3 4 3.67 4 4 4 4 4 3 3.83 4 5 4 4.33 4 4 4 55 3.93 17 4 4 4 4.00 5 4 4 5 4 4 4.33 4 4 3 3.67 4 4 4 57 4.07 18 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 3 3.83 4 5 4 4.33 5 5 5 58 4.14 19 3 4 4 3.67 5 5 5 4 5 4 4.67 4 5 4 4.33 5 4 4.5 61 4.36 20 4 4 4 4.00 5 5 5 5 4 4 4.67 5 4 4 4.33 5 5 5 63 4.50 21 3 4 4 3.67 4 4 4 4 4 4 4.00 3 4 3 3.33 4 4 4 53 3.79 22 5 5 4 4.67 5 5 5 5 5 5 5.00 5 5 4 4.67 5 5 5 68 4.86 23 3 4 4 3.67 4 4 4 5 4 4 4.17 4 3 4 3.67 4 4 4 55 3.93 24 3 4 4 3.67 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 55 3.93 25 4 4 4 4.00 5 5 5 4 5 5 4.83 5 5 4 4.67 5 5 5 65 4.64 26 2 3 4 3.00 4 4 3 4 4 4 3.83 4 2 2 2.67 4 5 4.5 49 3.50 27 4 4 5 4.33 5 5 4 5 5 4 4.67 5 5 5 5.00 5 5 5 66 4.71 28 2 4 4 3.33 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 54 3.86 29 3 4 4 3.67 4 4 5 5 4 4 4.33 3 5 4 4.00 4 4 4 57 4.07 30 3 4 4 3.67 4 4 4 4 4 3 3.83 4 2 2 2.67 4 4 4 50 3.57 31 5 5 4 4.67 5 5 5 4 5 5 4.83 4 5 4 4.33 5 5 5 66 4.71 32 3 4 4 3.67 4 4 4 4 4 4 4.00 4 3 2 3.00 4 4 4 52 3.71 33 4 4 4 4.00 3 4 3 4 4 4 3.67 4 3 4 3.67 3 4 3.5 52 3.71 34 4 4 4 4.00 4 4 3 4 4 4 3.83 4 4 4 4.00 4 4 4 55 3.93 35 4 3 4 3.67 4 3 4 4 4 4 3.83 4 5 4 4.33 4 4 4 55 3.93 36 4 4 4 4.00 5 4 5 5 5 4 4.67 5 5 4 4.67 5 4 4.5 63 4.50 37 4 4 4 4.00 4 4 3 4 4 3 3.67 4 4 3 3.67 4 4 4 53 3.79 38 4 4 4 4.00 4 4 4 3 4 3 3.67 4 4 4 4.00 3 4 3.5 53 3.79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
39 3 4 4 3.67 5 5 4 5 5 4 4.67 5 5 4 4.67 5 5 5 63 4.50 40 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 56 4.00 41 5 5 5 5.00 5 5 5 4 5 4 4.67 4 4 5 4.33 5 3 4 64 4.57 42 2 4 4 3.33 4 4 4 4 4 4 4.00 2 4 2 2.67 4 3 3.5 49 3.50 43 4 5 5 4.67 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 5 4 4.5 59 4.21 44 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 56 4.00 45 4 4 4 4.00 4 3 3 4 4 3 3.50 4 4 2 3.33 4 4 4 51 3.64 46 3 4 4 3.67 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 3 3.67 4 4 4 54 3.86 47 4 4 5 4.33 5 5 4 5 4 4 4.50 5 4 5 4.67 5 4 4.5 63 4.50 48 5 5 5 5.00 5 5 5 4 5 5 4.83 4 4 4 4.00 4 4 4 64 4.57 49 3 4 4 3.67 4 4 4 5 4 4 4.17 4 4 4 4.00 4 4 4 56 4.00 50 4 4 4 4.00 5 5 4 4 5 5 4.67 4 5 4 4.33 4 4 4 61 4.36 51 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 56 4.00 52 4 4 4 4.00 4 4 4 3 4 4 3.83 4 3 4 3.67 4 3 3.5 53 3.79 53 4 4 4 4.00 4 4 4 5 4 4 4.17 4 5 4 4.33 4 4 4 58 4.14 54 4 3 4 3.67 4 5 4 4 3 4 4.00 4 5 4 4.33 4 4 4 56 4.00 55 5 5 5 5.00 5 5 5 5 4 5 4.83 5 5 5 5.00 5 5 5 69 4.93 56 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 5 4 4.33 5 4 4.5 58 4.14 57 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 3 3.5 55 3.93 58 4 5 5 4.67 5 5 5 5 4 4 4.67 5 5 4 4.67 5 5 5 66 4.71 59 4 4 5 4.33 4 4 5 5 4 4 4.33 5 5 4 4.67 5 5 5 63 4.50 60 3 4 4 3.67 4 4 5 5 4 4 4.33 4 4 4 4.00 4 4 4 57 4.07 61 3 4 4 3.67 5 4 4 3 4 4 4.00 3 4 3 3.33 4 4 4 53 3.79 62 4 5 5 4.67 5 5 4 5 5 5 4.83 5 5 4 4.67 5 4 4.5 66 4.71 63 4 5 5 4.67 5 5 5 4 4 4 4.50 4 4 4 4.00 4 4 4 61 4.36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
64 4 4 4 4.00 4 4 5 5 4 4 4.33 4 4 3 3.67 4 3 3.5 56 4.00 65 2 4 4 3.33 4 4 4 4 4 4 4.00 3 4 2 3.00 4 4 4 51 3.64 66 4 4 4 4.00 4 4 4 5 4 4 4.17 4 4 4 4.00 5 4 4.5 58 4.14 67 4 4 4 4.00 5 5 5 4 5 5 4.83 5 5 4 4.67 5 5 5 65 4.64 68 4 4 4 4.00 4 4 4 5 4 4 4.17 4 4 5 4.33 5 4 4.5 59 4.21 69 3 4 4 3.67 4 4 4 3 4 4 3.83 4 4 4 4.00 4 3 3.5 53 3.79 70 4 4 4 4.00 5 5 5 5 5 4 4.83 4 4 4 4.00 4 3 3.5 60 4.29 71 4 4 4 4.00 5 5 5 5 5 4 4.83 5 5 4 4.67 5 5 5 65 4.64 72 4 4 4 4.00 4 4 4 5 4 4 4.17 5 5 4 4.67 4 4 4 59 4.21 73 4 4 4 4.00 5 4 4 5 4 4 4.33 4 5 4 4.33 4 5 4.5 60 4.29 74 4 5 5 4.67 5 5 4 3 5 5 4.50 4 4 4 4.00 4 4 4 61 4.36 75 4 4 2 3.33 3 2 3 5 5 5 3.83 4 4 2 3.33 4 4 4 51 3.64 76 3 4 4 3.67 4 4 4 3 4 4 3.83 4 4 2 3.33 4 4 4 52 3.71 77 4 4 4 4.00 5 5 5 4 5 4 4.67 5 5 5 5.00 5 5 5 65 4.64 78 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 56 4.00 79 4 4 4 4.00 5 4 4 5 4 4 4.33 4 4 4 4.00 5 4 4.5 59 4.21 80 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 56 4.00 81 4 4 4 4.00 4 4 4 5 5 4 4.33 5 4 5 4.67 4 4 4 60 4.29 82 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 56 4.00 83 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 56 4.00 84 2 4 4 3.33 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 3 3.67 4 4 4 53 3.79 85 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 5 4 4.5 57 4.07 86 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 2 4 3 3.00 4 4 4 53 3.79 87 4 4 4 4.00 4 4 4 5 4 4 4.17 5 5 4 4.67 5 4 4.5 60 4.29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
88 4 4 4 4.00 4 4 4 5 5 4 4.33 4 5 4 4.33 4 4 4 59 4.21 89 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 4 4 4.00 4 4 4 56 4.00 90 4 4 4 4.00 4 4 4 5 4 4 4.17 4 5 4 4.33 4 5 4.5 59 4.21 91 4 4 4 4.00 4 4 4 5 5 4 4.33 5 5 4 4.67 5 5 5 62 4.43 92 4 4 5 4.33 3 3 4 4 4 4 3.67 4 4 4 4.00 4 4 4 55 3.93 93 4 4 4 4.00 4 4 4 5 4 4 4.17 4 5 5 4.67 5 5 5 61 4.36 94 5 5 5 5.00 5 5 5 5 5 5 5.00 5 5 5 5.00 5 5 5 70 5.00 95 4 4 5 4.33 5 5 4 4 5 4 4.50 5 4 5 4.67 5 5 5 64 4.57 96 4 4 4 4.00 5 5 4 5 5 4 4.67 5 4 5 4.67 5 5 5 64 4.57 97 3 4 4 3.67 5 5 5 5 4 4 4.67 4 5 4 4.33 5 5 5 62 4.43 98 3 4 4 3.67 4 4 4 4 5 4 4.17 4 5 4 4.33 4 4 4 57 4.07 99 4 4 4 4.00 4 4 4 4 4 4 4.00 4 3 4 3.67 4 3 3.5 54 3.86
100 4 4 5 4.33 5 5 5 5 5 4 4.83 5 4 5 4.67 5 5 5 66 4.71
Total 377 409 411 399.00 430 423 421 434 427 404 423.17 415 426 382 407.67 430 414 422 5803 414.50
Avg 3.77 4.1 4.11 3.99 4.3 4.23 4.21 4.34 4.27 4.04 4.23 4.15 4.26 3.82 4.08 4.3 4.14 4.22 58.03 4.15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Shopping Emotion Pleasure No 1 2 3 Total Average 1 4 4 4 12 4.00 2 5 5 4 14 4.67 3 4 4 4 12 4.00 4 4 4 4 12 4.00 5 4 3 4 11 3.67 6 4 4 4 12 4.00 7 4 4 4 12 4.00 8 5 4 5 14 4.67 9 4 3 4 11 3.67
10 5 5 5 15 5.00 11 4 4 4 12 4.00 12 4 4 4 12 4.00 13 4 4 4 12 4.00 14 3 2 4 9 3.00 15 4 4 4 12 4.00 16 4 5 4 13 4.33 17 4 4 4 12 4.00 18 5 5 5 15 5.00 19 4 4 4 12 4.00 20 5 5 5 15 5.00 21 5 5 5 15 5.00 22 5 5 4 14 4.67 23 4 4 4 12 4.00 24 5 5 5 15 5.00 25 5 5 5 15 5.00 26 4 4 4 12 4.00 27 5 5 5 15 5.00 28 3 4 4 11 3.67 29 4 5 5 14 4.67 30 4 4 4 12 4.00 31 5 5 4 14 4.67 32 4 4 4 12 4.00 33 4 3 4 11 3.67 34 4 4 4 12 4.00 35 4 4 4 12 4.00 36 5 4 5 14 4.67 37 4 4 4 12 4.00 38 4 3 4 11 3.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
39 5 5 5 15 5.00 40 4 4 4 12 4.00 41 4 4 3 11 3.67 42 4 3 4 11 3.67 43 5 5 5 15 5.00 44 4 4 4 12 4.00 45 4 4 4 12 4.00 46 5 5 5 15 5.00 47 5 5 4 14 4.67 48 4 4 4 12 4.00 49 4 4 4 12 4.00 50 4 4 4 12 4.00 51 4 4 4 12 4.00 52 4 4 3 11 3.67 53 5 4 5 14 4.67 54 5 5 5 15 5.00 55 5 5 5 15 5.00 56 5 5 5 15 5.00 57 5 5 5 15 5.00 58 4 5 4 13 4.33 59 5 5 5 15 5.00 60 4 3 4 11 3.67 61 4 3 4 11 3.67 62 4 4 4 12 4.00 63 5 5 5 15 5.00 64 4 5 4 13 4.33 65 4 3 4 11 3.67 66 5 5 5 15 5.00 67 5 5 5 15 5.00 68 5 4 5 14 4.67 69 4 4 4 12 4.00 70 4 4 5 13 4.33 71 5 5 4 14 4.67 72 5 5 5 15 5.00 73 4 4 5 13 4.33 74 5 5 5 15 5.00 75 4 3 3 10 3.33 76 4 4 3 11 3.67 77 5 4 5 14 4.67 78 4 4 4 12 4.00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
79 5 4 4 13 4.33 80 4 4 4 12 4.00 81 4 4 5 13 4.33 82 4 4 4 12 4.00 83 4 4 4 12 4.00 84 4 4 4 12 4.00 85 5 5 5 15 5.00 86 4 4 4 12 4.00 87 5 4 5 14 4.67 88 4 4 4 12 4.00 89 4 4 4 12 4.00 90 4 4 4 12 4.00 91 4 5 4 13 4.33 92 4 5 4 13 4.33 93 5 5 5 15 5.00 94 5 5 5 15 5.00 95 5 4 5 14 4.67 96 5 4 5 14 4.67 97 5 5 4 14 4.67 98 5 5 5 15 5.00 99 4 4 4 12 4.00
100 5 4 5 14 4.67 Total 438 425 433 1296 432.00 Avg 4.38 4.25 4.33 12.96 4.32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Impulse Buying Behavior No 1 2 3 Total Average 1 4 4 4 12 4.00 2 5 5 5 15 5.00 3 4 5 5 14 4.67 4 4 4 5 13 4.33 5 3 3 4 10 3.33 6 4 4 4 12 4.00 7 4 4 4 12 4.00 8 5 4 5 14 4.67 9 2 4 4 10 3.33
10 5 5 5 15 5.00 11 5 4 4 13 4.33 12 3 4 4 11 3.67 13 4 3 4 11 3.67 14 5 4 5 14 4.67 15 4 4 4 12 4.00 16 4 4 4 12 4.00 17 5 4 5 14 4.67 18 5 4 4 13 4.33 19 5 3 4 12 4.00 20 5 5 5 15 5.00 21 5 5 5 15 5.00 22 5 4 5 14 4.67 23 5 4 5 14 4.67 24 4 4 5 13 4.33 25 5 4 5 14 4.67 26 5 5 5 15 5.00 27 4 5 5 14 4.67 28 5 4 5 14 4.67 29 5 5 5 15 5.00 30 5 5 5 15 5.00 31 5 4 5 14 4.67 32 4 4 3 11 3.67 33 3 3 4 10 3.33 34 5 4 5 14 4.67 35 4 5 5 14 4.67 36 5 5 5 15 5.00 37 5 4 5 14 4.67 38 5 4 5 14 4.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
39 5 4 5 14 4.67 40 4 4 4 12 4.00 41 5 3 4 12 4.00 42 4 4 4 12 4.00 43 5 4 5 14 4.67 44 4 4 4 12 4.00 45 5 5 5 15 5.00 46 5 5 5 15 5.00 47 5 4 5 14 4.67 48 5 4 5 14 4.67 49 4 4 4 12 4.00 50 3 4 4 11 3.67 51 5 4 4 13 4.33 52 4 3 4 11 3.67 53 4 4 5 13 4.33 54 3 4 4 11 3.67 55 5 4 5 14 4.67 56 5 4 5 14 4.67 57 4 4 4 12 4.00 58 4 4 5 13 4.33 59 5 5 5 15 5.00 60 5 5 5 15 5.00 61 4 5 5 14 4.67 62 4 4 4 12 4.00 63 5 4 5 14 4.67 64 4 4 3 11 3.67 65 4 4 4 12 4.00 66 5 5 5 15 5.00 67 5 5 5 15 5.00 68 5 5 5 15 5.00 69 4 4 3 11 3.67 70 3 4 3 10 3.33 71 5 5 5 15 5.00 72 5 4 5 14 4.67 73 4 5 5 14 4.67 74 5 5 5 15 5.00 75 4 4 4 12 4.00 76 5 4 4 13 4.33 77 5 5 4 14 4.67 78 4 4 4 12 4.00 79 5 4 5 14 4.67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
80 4 4 4 12 4.00 81 5 5 5 15 5.00 82 4 4 4 12 4.00 83 4 4 4 12 4.00 84 4 4 4 12 4.00 85 4 4 4 12 4.00 86 5 4 5 14 4.67 87 5 4 5 14 4.67 88 4 4 4 12 4.00 89 4 3 4 11 3.67 90 4 5 4 13 4.33 91 5 5 5 15 5.00 92 3 3 4 10 3.33 93 5 5 4 14 4.67 94 5 5 5 15 5.00 95 5 5 5 15 5.00 96 4 4 5 13 4.33 97 4 4 5 13 4.33 98 5 5 4 14 4.67 99 3 3 4 10 3.33
100 5 4 5 14 4.67 Total 443 421 451 1315 438.33 Avg 4.43 4.21 4.51 13.15 4.38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
LAMPIRAN
III
UJI VALIDITAS
DAN
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL PERSEPSI KONSUMEN PADA STORE ATMOSPHERE
Correlations
D1P1 D1P2 D1P3 D2P1 D2P2 D2P3 D2P4 D2P5 D2P6 D3P1 D3P2 D3P3 D4P1 D4P2 Total
Pearson
Correlation
1 .426** .239* .256* .248* .256* .180 .306** .219* .432** .306** .545** .275** .139 .581**
Sig. (2-tailed) .000 .017 .010 .013 .010 .073 .002 .028 .000 .002 .000 .006 .169 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson
Correlation
.426** 1 .459** .383** .425** .423** .040 .404** .440** .238* .176 .239* .326** .074 .550**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .694 .000 .000 .017 .080 .017 .001 .464 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson
Correlation
.239* .459** 1 .331** .440** .257** -.026 .177 .275** .290** .129 .362** .320** .297** .513**
Sig. (2-tailed) .017 .000 .001 .000 .010 .798 .078 .006 .003 .201 .000 .001 .003 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson
Correlation
.256* .383** .331** 1 .771** .615** .215* .514** .259** .394** .260** .361** .434** .248* .691**
Sig. (2-tailed) .010 .000 .001 .000 .000 .032 .000 .009 .000 .009 .000 .000 .013 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Pearson
Correlation
.248* .425** .440** .771** 1 .617** .152 .473** .320** .425** .262** .438** .467** .259** .723**
Sig. (2-tailed) .013 .000 .000 .000 .000 .131 .000 .001 .000 .008 .000 .000 .009 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson
Correlation
.256* .423** .257** .615** .617** 1 .282** .374** .274** .313** .357** .373** .393** .130 .651**
Sig. (2-tailed) .010 .000 .010 .000 .000 .004 .000 .006 .002 .000 .000 .000 .197 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson
Correlation
.180 .040 -.026 .215* .152 .282** 1 .176 .092 .373** .289** .304** .361** .299** .455**
Sig. (2-tailed) .073 .694 .798 .032 .131 .004 .079 .362 .000 .004 .002 .000 .003 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson
Correlation
.306** .404** .177 .514** .473** .374** .176 1 .480** .471** .293** .321** .382** .266** .636**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .078 .000 .000 .000 .079 .000 .000 .003 .001 .000 .008 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson
Correlation
.219* .440** .275** .259** .320** .274** .092 .480** 1 .222* .217* .148 .250* .296** .492**
Sig. (2-tailed) .028 .000 .006 .009 .001 .006 .362 .000 .026 .030 .142 .012 .003 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Pearson
Correlation
.432** .238* .290** .394** .425** .313** .373** .471** .222* 1 .338** .529** .533** .462** .717**
Sig. (2-tailed) .000 .017 .003 .000 .000 .002 .000 .000 .026 .001 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson
Correlation
.306** .176 .129 .260** .262** .357** .289** .293** .217* .338** 1 .359** .497** .400** .591**
Sig. (2-tailed) .002 .080 .201 .009 .008 .000 .004 .003 .030 .001 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson
Correlation
.545** .239* .362** .361** .438** .373** .304** .321** .148 .529** .359** 1 .394** .228* .692**
Sig. (2-tailed) .000 .017 .000 .000 .000 .000 .002 .001 .142 .000 .000 .000 .023 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson
Correlation
.275** .326** .320** .434** .467** .393** .361** .382** .250* .533** .497** .394** 1 .486** .717**
Sig. (2-tailed) .006 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .012 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Pearson
Correlation
.139 .074 .297** .248* .259** .130 .299** .266** .296** .462** .400** .228* .486** 1 .541**
Sig. (2-tailed) .169 .464 .003 .013 .009 .197 .003 .008 .003 .000 .000 .023 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Pearson
Correlation
.581** .550** .513** .691** .723** .651** .455** .636** .492** .717** .591** .692** .717** .541** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Variabel Shopping Emotion Pleasure
Correlations
I1S1 I1S2 I1S3 Total
I1S1 Pearson Correlation 1 .656** .710** .902**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
I1S2 Pearson Correlation .656** 1 .495** .852**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
I1S3 Pearson Correlation .710** .495** 1 .836**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
Total Pearson Correlation .902** .852** .836** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel Impulse Buying Behavior
Correlations
I1I1 I1I2 I1I3 Total
I1I1 Pearson Correlation 1 .423** .589** .847**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
I1I2 Pearson Correlation .423** 1 .453** .758**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
I1I3 Pearson Correlation .589** .453** 1 .829**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
HASIL UJI RELIABILITAS
Variabel Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.868 14
Total Pearson Correlation .847** .758** .829** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Variabel Shopping Emotion Pleasure
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.821 3
Variabel Impulse Buying Behavior
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.739 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN
IV
ANALISIS JALUR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
HASIL UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .00
Std. Deviation 1.334
Most Extreme Differences Absolute .064
Positive .048
Negative -.064
Kolmogorov-Smirnov Z .637
Asymp. Sig. (2-tailed) .812
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
HASIL UJI HETEROKEDASTISITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -9.437E-17 1.654 .000 1.000
Store_Atmosphere .000 .033 .000 .000 1.000
Shopping_Emotion .000 .107 .000 .000 1.000
a. Dependent Variable: RES2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
HASIL UJI ANALISIS JALUR
Variabel Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere (X) terhadap Variabel
Impulse Buying Behavior (Y)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .338a .114 .105 1.425
a. Predictors: (Constant), Store
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 25.682 1 25.682 12.643 .001a
Residual 199.068 98 2.031
Total 224.750 99
a. Predictors: (Constant), Store
b. Dependent Variable: Impulse
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.105 1.706 4.165 .000
Store .104 .029 .338 3.556 .001
a. Dependent Variable: Impulse
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Variabel Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere (X) terhadap
Shopping Emotion Pleasure (Z)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .537a .288 .281 1.269
a. Predictors: (Constant), Store
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 63.971 1 63.971 39.711 .000a
Residual 157.869 98 1.611
Total 221.840 99
a. Predictors: (Constant), Store
b. Dependent Variable: Shopping
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.420 1.519 2.251 .027
Store .164 .026 .537 6.302 .000
a. Dependent Variable: Shopping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Variabel Persepsi Konsumen pada Store Atmosphere (X) dan Shopping
Emotion Pleasure (Z) terhadap Impulse Buying Behavior (Y)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .465a .216 .200 1.348
a. Predictors: (Constant), Shopping_emotion, Store_atmosphere
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 48.537 2 24.268 13.359 .000a
Residual 176.213 97 1.817
Total 224.750 99
a. Predictors: (Constant), Shopping_emotion, Store_atmosphere
b. Dependent Variable: Impulse_buying
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.804 1.654 3.508 .001
Store_atmosphere .042 .033 .135 1.267 .208
Shopping_emotion .380 .107 .378 3.547 .001
a. Dependent Variable: Impulse_buying
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related