PENGARUH PENGETAHUAN, PROMOSI DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP MINAT NASABAH MENGGUNAKAN JASA
PEGADAIAN SYARIAH
(Studi Kasus Pada Pegadaian Syariah Majapahit Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
DISUSUN OLEH :
FETI RUKMANASARI
NIM : 213-12-047
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2017
1
2
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan seperlunya,
maka Skripsi saudari :
Nama : Feti Rukmanasari
NIM : 213-12-047
Jurusan : S 1 Perbankan Syariah
Fakultas
Judul Skripsi
:
:
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan
terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian
Syariah (Studi Kasus pada Pegadaian Syariah Majapahit
Semarang)
Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Skripsi. Demikian surat ini dibuat untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Salatiga, 15 Maret 2017 Pembimbing
Dr. Agus Waluyo, M.Ag NIP.197502112000031001
3
PENGESAHAN
4
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Feti Rukmanasari
NIM : 213-12-047
Jurusan : S 1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Judul Skripsi : Pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan
terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian
Syariah (Studi Kasus pada Pegadaian Syariah Majapahit
Semarang)
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 12 Maret 2017 Penulis
Feti Rukmanasari NIM. 213-12-047
5
MOTTO
Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum,
Sehingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri
~ Q. S Ar-Ra’du ayat 11 ~
Bukan keadaan yang merubah kita menjadi buruk
Tapi kita yang harus merubah keadaan menjadi baik
~ Feti Rukmanasari ~
6
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini penulis
persembahkan kepada:
1. Orang tua tercinta Bapak Rochmadi dan Ibu Sri Suparti, terima kasih atas
kasih sayangmu, pengorbananmu, perhatianmu, keikhlasan cinta,
dukungan moral, dan doamu yang tidak pernah berhenti mengalir.
2. Adikku tersayang Mei Gita Dewi Parmadi, Farra Qonitasari Parmadi dan
Ali Ikhsan Parmadi, terima kasih kalian selalu memberikan motivasi,
dukungan serta doa yang tulus.
3. Keluarga Besar Bani Sanadi, terimakasih atas doa yang selalu dipanjatkan.
4. Sahabatku Eva, Isti, Maya dan Yasmin, serta pacarku Alif, terima kasih
atas motivasinya.
5. Kawan-kawan Jurusan Perbankan Syariah terimakasih atas motivasinya.
6. Teman-teman kerja di Kafeole
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
memberikan dorongan serta bantuan selama penyusunan tugas akhir ini.
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan begitu banyak
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat
Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah (Studi Kasus pada Pegadaian
Syariah Salatiga)” dengan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa pada zaman yang penuh
dengan cahaya Islam.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan sebagai syarat untuk
memperoleh gelar strata satu jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam. Penulis tidak akan sanggup menyelesaikan skripsi ini tanpa adanya
dorongan, bantuan dan kerjasama dari pihak-pihak yang berperan dalam
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan FEBI IAIN Salatiga.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1.
4. Bapak Agus Waluyo selaku dosen pembimbing yang dengan sabar
meluangkan waktu dan pemikiran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak/Ibu dosen atas ilmu yang diberikan.
6. Ibu, Bapak, seluruh keluarga, dan sahabat.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
dari itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis harapkan. Akhirnya,
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.
Salatiga, 12 Maret 2017 Penulis
Feti Rukmanasari NIM. 213-12-047
8
ABSTRAK
Rukmanasari, Feti. 2017. Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah (Studi Kasus Pada Pegadaian Syariah Majapahit Semarang). Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. Agus Waluyo
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan (X1), promosi (X2), dan kualitas pelayanan (X3) terhadap minat menggunakan jasa pegadaian syariah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 nasabah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan dalam penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan angket/kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah uji reliabilitas, validitas, uji asumsi klasik, uji statistic dan regresi berganda.
Berdasarkan uji Ttest menunjukkan bahwa variabel pengetahuan (X1) berpengaruh tidak signifikan terhadap minat (Y), varibel promosi (X2) berpengaruh tidak signifikan terhadap minat (Y), variabel kualitas pelayanan (X3) berpengaruh signifikan terhadap minat (Y).
Berdasarkan uji Ftest menunjukkan bahwa variabel independen (pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan) secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (minat menggunakan jasa) secara signifikan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Promosi, Pelayanan, Minat
9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................
PERSETUJUAN PEMBIMBING..............................................................
PENGESAHAN.........................................................................................
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................
MOTTO......................................................................................................
PERSEMBAHAN.....................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
ABSTRAK.................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xii
xiii
xiv
A. Latar Belakang......................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................
C. Tujuan
Penelitian...................................................................
D. Manfaat
Penelitian.................................................................
E. Sistematika Penulisan............................................................
1
7
7
7
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah
Pustaka.......................................................................
B. Kerangka Teori......................................................................
1. Gadai Syariah....................................................................
2. Pengetahuan……..............................................................
3. Promosi….........................................................................
4. Kualitas Pelayanan............................................................
11
17
17
25
27
31
33
10
5. Minat.................................................................................
C. Kerangka Penelitian..............................................................
D. Hipotesis Penelitian..............................................................
35
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian......................................................................
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................
C. Populasi dan Sampel.............................................................
D. Teknik Pengumpulan Data....................................................
E. Skala pengukuran..................................................................
F. Definisi konsep dan operasional...........................................
G. Instrumen Penelitian………….............................................
H. Metode Analisis Data...........................................................
1. Uji Reliabilitas dan Validitas............................................
2. Uji Analisis Regresi Berganda..........................................
3. Uji Statistik……...............................................................
4. Uji Asumsi Klasik.............................................................
I. Alat Analisis..........................................................................
40
40
40
42
44
44
50
51
51
52
53
55
57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah...................................
1. Letak Geografis.................................................................
2. Sejarah Berdirinya Pegadaian Syariah..............................
3. Visi Dan Misi Pegadaian Syariah.....................................
4. Struktur Organisas Pegadaian Syariah..............................
5. Produk-produk Pegadaian Syariah....................................
B. Deskripsi Data Responden....................................................
1. Jenis Kelamin Responden.................................................
2. Usia Reponden..................................................................
3. Pendidikan Responden......................................................
4. Pekerjaan Responden........................................................
5. Status Perkawinan Responden..........................................
6. Pendapatan Responden.....................................................
58
58
58
61
62
65
67
67
68
69
69
70
71
11
C. Analisis Data.........................................................................
1. Uji Reliabilitas dan Validitas............................................
2. Analisis Regresi Berganda................................................
3. Uji Statistik.......................................................................
a. Uji Ttest (Uji secara Individu)...................................
b. Uji Ftest (Uji secara Serempak).................................
c. Uji Determinasi R2..................................................
4. Uji Asumsi Klasik.............................................................
a. Uji Multikolinieritas...............................................
b. Uji Heteroskedastisitas...........................................
c. Uji Normalitas........................................................
5. Hasil Uji Hipotesis............................................................
72
72
74
75
75
77
77
78
78
79
79
81
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................
B. Saran.....................................................................................
86
87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Perkembangan Jumlah Nasabah..........................................
Research Gap.....................................................................
Perbedaan Gadai Syariah dengan Gadai Konvensional......
Jenis Kelamin Responden...................................................
Usia Responden..................................................................
Pendidikan Responden.......................................................
Pekerjaan Responden..........................................................
Status Perkawinan Responden............................................
Pendapatan Responden.......................................................
Hasil Uji Reliablitas............................................................
Hasil Uji Validitas...............................................................
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda...................................
Hasil Uji T...........................................................................
Hasil Uji F ANOVAb..........................................................
Hasil Uji R2 Model Summary..............................................
Hasil Uji Multikolonieritas (Coefficienta)..........................
Hasil Uji Heteroskedastisitas..............................................
Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov............................................
3
15
22
68
68
69
70
70
71
72
73
74
75
77
78
78
79
80
13
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Kerangka Penelitian..............................................................
Struktur Organisasi................................................................
Histogram..............................................................................
35
62
80
14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Konsultasi
Lampiran 2 : Kuesioner
Lampiran 3 : Data Responden
Lampiran 4 : Hasil Output Analisis
Lampiran 5 : Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu sistem perekonomian yang menunjukkan kestabilan
terhadap kekacauan keuangan global yang terjadi saat ini adalah sistem
ekonomi syariah. Menurut Abdullah dan Chee (2010), satu model
keuangan yang menolak pembayaran bunga justru mencatat pertumbuhan
dua digit meyakinkan, bahkan di tengah krisis ekonomi dunia akhir-akhir
ini. Meskipun masih kecil dibandingkan dengan keuangan konvensional,
keuangan syariah berada di ambang ekspansi penting. Pertumbuhan rata-
ratanya mencapai 15-20 persen per tahun. Menurut The Economist, aset
kelolaan syariah akan meningkat menjadi US$ 1 triliun pada 2010 dari
US$ 700 miliar pada 2008. Sulit bagi siapapun untuk tidak memperhatikan
kebangkitan keuangan syariah dewasa ini (Hadijah, 2015).
Sistem keuangan syariah mulai muncul di Indonesia sejak
berdirinya Bank Muamalat Indonesia tahun 1991, setelah itu disusul oleh
bank-bank lainnya, termasuk BPR Syariah serta Baitul Maal wa Tamwil
(BMT). Untuk mendukung perkembangan perbankan syariah di Indonesia
pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008. Oleh karena itu,
pengembangan industry perbankan syariah nasional semakin memiliki
landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya
15
16
secara lebih cepat lagi. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan perbankan
nasional yang sebagian besar memiliki unit ataupun cabang syariah antara
lain Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Negara Indonesia
(BNI) Syariah, Bank tabungan Negara (BTN) Syariah, The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation (HSBC) Syariah, unit syariah Bukopin,
Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah dan sebagainya (Hadijah, 2015).
Perkembangan produk-produk berbasis syariah yang kian marak di
Indonesia berpengaruh juga pada perkembangan bisnis PT Pegadaian
(Persero). Oleh karena itu, PT Pegadaian (Persero) juga mengeluarkan
produk baru berbasis syariah yang disebut dengan Pegadaian Syariah.
Pegadaian syariah adalah salah satu lembaga keuangan bukan bank di
Indonesia yang dalam menjalankan operasionalnya berpegang kepada
prinsip syariah. Pegadaian syariah mengalokasikan dana kepada
masyarakat dengan cara pembiayaan (Kasmir, 2007).
Landasan hukum berdirinya Pegadaian Syariah adalah PP Nomor
103 Tanggal 10 Nopember 2000 serta Fatwa DSN No 25/DSN-
MUI/III/2002 tentang Rahn. Keberadaan Pegadaian Syariah pada awalnya
didorong oleh perkembangan dan keberhasilan lembagalembaga keuangan
seperti Bank Syariah, Asuransi Syariah, dan lain-lain. Disamping itu juga
dilandasi oleh kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap hadirnya sebuah
institusi pegadaian yang menerapkan prinsip-prinsip syariah (Hadijah,
2015).
17
Produk yang dikeluarkan oleh Pegadaian Syariah ini memiliki
karakteristik seperti, tidak menuntut bunga dalam berbagai bentuk karena
riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang
diperdagangkan, dan yang pasti keuntungan diperoleh dari biaya jasa
simpan barang yaitu memberlakukan biaya pemeliharaan dari barang yang
digadaikan seperti yang sudah diatur oleh Dewan Syariah Nasional. Biaya
tersebut dihitung dari nilai barang bukan dari jumlah pinjaman. Hal inilah
yang menjadi daya tarik dari Pegadaian Syariah guna menarik minat
nasabahnya untuk menggunakan jasa layanan Pegadaian Syariah (Hadijah,
2015).
Pegadaian Syariah Majapahit Semarang terletak di Semarang
Timur, tepatnya di Jalan Brigjen Sudiarto No. 462 D Semarang. Daerah ini
merupakan daerah yang Islami karena dikelilingi oleh beberapa masjid
besar dan sekolah-sekolah Islam. Oleh karena itu keberadaan pegadaian
syariah sangat membantu para masyarakat yang mayoritas muslim untuk
dapat melakukan transaksi gadai tanpa adanya unsur riba di dalamnya.
Pegadaian Syariah Majapahit Semarang menunjukkan relatif mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun sehingga penulis ingin mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi minat nasabah dalam menggunakan jasa
tersebut.
Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Nasabah
Pegadaian Syariah Majapahit Semarang Tahun Jumlah Rahin Jumlah marhun Bih 2010 1.517 orang 86.723.541.000 2011 1.125 orang 79.823.049.000
18
2012 2.333 orang 99.871.353.000 2013 2.954 orang 101.677.300.000 2014 3.527 orang 105.063.130.000
Sumber: Perum Pegadaian Syariah Majapahit Semarang (Ulbab, 2016)
Dari tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa kurun waktu 5 tahun yaitu
tahun 2010-2014, perkembangan jumlah nasabah relatif mengalami
penurunan pada tahun 2010-2011, sedangkan tahun 2012-2014
perkembangan jumlah nasabah mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa pada awalnya masyarakat
belum begitu tertarik dengan adanya produk-produk yang ditawarkan oleh
pegadaian syariah, tetapi seiring berjalannya waktu masyarakat sudah
mulai tertarik dan banyak yang menggunakan produk-produk yang
ditawarkan oleh pegadaian syariah. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah
kredit pada tahun 2014 mencapai Rp. 105.063.130.000.
Menurut Sari dan Sudarjat (2013: 22) secara umum faktor
penyebab rendahnya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa
pegadaian ini, diduga salah satunya karena faktor minimnya pengetahuan
masyarakat atas produk yang ditawarkan serta minimnya promosi yang
dilakukan pihak manajemen perusahaan dalam memperkenalkan produk-
produk yang dimaksud. Perkembangan pegadaian syariah dapat tumbuh
dengan cepat jika proses sosialisasi berjalan dengan baik kepada
masyarakat luas. Jika pegadaian syariah belum tersosialisasi dengan baik,
maka dikhawatirkan akan menjadi kontra produktif terhadap hasil yang
diharapkan. Pada prinsipnya, untuk memasarkan suatu produk, khusunya
produk pegadaian syariah, pihak pegadaian harus melakukan sosialisasi
19
kepada masyarakat, karena pengetahuan tentang pegadaian syariah sangat
diperlukan masyarakat sebagai bahan pertimbangan memilih pegadaian
syariah.
Menurut Madura dalam Kinasih dan Suhermin (2015) keberadaan
suatu produk akan diketahui oleh konsumen apabila ditunjang dengan
kegiatan pemasaran yang lain yaitu kegiatan promosi. Promosi sebagai
tindakan menginformasikan atau mengingatkan pelanggan mengenai suatu
produk atau merek tertentu. Melalui kegiatan promosi diharapkan suatu
produk mendapat tempat dibenak konsumen. Pemilihan media promosi
yang tepat untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dapat
membentuk suatu persepsi yang kuat bagi konsumen. Sehingga
perusahaan dapat mempertahankan konsumen lama dan mendapat
konsumen baru yang lebih banyak.
Secara teoritis dalam memilih lembaga pemberi kredit, nasabah
akan memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu untuk
memutuskan menggunakan layanan jasa pegadaian. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam menggunakan jasa yakni kualitas
pelayanan. Menurut Tjiptono dalam Hadijah (2015), kualitas pelayanan
dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan
konsumen. Dalam mengukur kualitas pelayanan sebagai dasar pengukuran
konsumen dalam menggunakan jasa yaitu bukti/tampilan fisik (tangible),
20
empati (emphaty), keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness),
dan jaminan (assurance).
Islam juga mengajarkan kita untuk memberikan pelayanan yang
baik dan berkualitas kepada orang lain dari usaha yang dijalankan baik itu
berupa barang atau jasa. Hal ini tampak dalam Al-Qur'an surat Al-Imran
ayat 159 yang artinya:
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka betakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” Ayat di atas menyatakan bahwa kualitas pelayanan dapat
diciptakan dengan melayani nasabah dengan lemah lembut dan penuh
perhatian. Saat melayani nasabah kita harus memperhatikan, memahami
dan memberikan sesuatu sesuai yang nasabah harapkan.
Minat menggunakan jasa pegadaian syariah penting untuk diteliti
sebab sejauh ini masyarakat lebih mengenal pegadaian konvensional,
sehingga peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai beberapa
faktor yang mempengaruhi minat nasabah menggunakan jasa pegadaian
syariah. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis bermaksud
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan, Promosi,
dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa
Pegadaian Syariah (Studi Kasus pada Pegadaian Syariah Majapahit
Semarang)”.
21
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disinggung penulis dapat diambil
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan
terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah secara
individu?
2. Bagaimana pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan
terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah secara
bersama-sama?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengkaji pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas
Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian
Syariah secara individu.
2. Untuk mengkaji pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas
Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian
Syariah secara bersama-sama.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi Penulis
a. Penelitian ini diharapkan dapat mengkaji lebih dalam mengenai
Pengetahuan, Promosi, Kualitas Pelayanan, serta pengaruhnya
22
terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah,
sehingga dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
b. Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana dengan
menempuh ujian akhir Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
2. Bagi Akademik
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi,
serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi Pegadaian Syariah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan
masukan untuk meningkatkan sosialisasi tentang pengetahuan
pegadaian syariah, promosi, serta kualitas pelayanan.
E. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan bertujuan untuk memberikan gambaran yang
lebih jelas mengenai isi dari skripsi ini dengan susunan yang sistematis
dan komprehensif. Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, yang menjelaskan
mengenai landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun
fakta yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Perumusan
masalah berisi pernyataan tentang keadaan, fenomena, dan atau konsep
yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan kegunaan
23
penelitian yang merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu
pada latar belakang, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada
bagian terakhir dari bab ini yaitu sistematika penulisan, diuraikan
mengenai ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada
dalam skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka yaitu berisi ringkasan
tentang penelitian terdahulu. Kerangka teori yang berisi konsep-konsep
yang terkait dan penting untuk dikaji sebagai landasan dalam menulis bab
analisis dan mengambil kesimpulan. Kerangka penelitian yaitu berisi
telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis dan model penelitian yang akan
diuji disajikan dalam bentuk gambar dan atau persamaan. Serta hipotesis
yaitu sub bab ini berisi tentang hipotesis yang diajukan.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan menguraikan variabel penelitian dan efisiensi
operasional dimana skripsi terhadap variabel yang digunakan dalam
penelitian akan dibahas sekaligus melakukan pendefinisian secara
operasional. Penentuan sampel berisi mengenai masalah yang berkaitan
dengan jumlah populasi, jumlah sampel yang diambil dan metode
pengambilan sampel. Jenis dan sumber data gambaran tentang jenis data
yang digunakan untuk variabel penelitian. Metode analisis data
mengungkapkan bagaimana gambaran model analisis yang digunakan
dalam penelitian.
24
BAB IV ANALISA PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian yang berisi
penjelasan singkat objek yang digunakan dalam penelitian. Analisis data
dan pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk yang lebih sederhana
yang mudah dibaca dan mudah diintepretasikan meliputi deskripsi objek
penelitian, analisis penelitian, serta analisis data dan pembahasan. Hasil
penelitian mengungkapkan intrepretasi untuk memaknai implikasi
penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran. Penelitian ini
dilampiri dengan daftar pustaka dan daftar lampiran yang meliputi :
lembar konsultasi, lembar skk, surat ijin penelitian, kuesioner, deskripsi
sampel penelitian, hasil output SPSS, serta daftar riwayat hidup penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain yang
berkaitan dengan judul skripsi penulis yaitu Pengaruh Pengetahuan, Promosi,
dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa
Pegadaian Syariah antara lain Penelitian yang dilakukan oleh Aini (2014)
dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Masyarakat terhadap Minat Menjadi
Nasabah Bank Muamalat Cabang Kendal (Studi pada Masyarakat Kecamatan
Kota Kendal, Kabupaten Kendal)”. Sampel yang diambil sebanyak 100
responden, menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat menjadi nasabah. Pengetahuan tentang bank
syariah memang mampu memberikan tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap bank, sehingga mampu menumbuhkan minat untuk menjadi nasabah
Bank Muamalat Cabang Kendal.
Penelitian oleh Siswanti (2015) dengan judul “Pengaruh Pengetahuan,
Agama, Iklan/Informasi, dan Pengalaman Mahasiswa PAI STAIN Salatiga
tentang Sistem Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung di Bank
Syariah”. Sampel yang diambil sebanyak 93 responden. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan faktor pengetahuan, iklan/informasi, dan pengalaman
memiliki pengaruh dan keterkaitan positif terhadap minat menabung namun
tidak signifikan, sedangkan agama memiliki pengaruh yang signifikan
11
12
terhadap minat menabung. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki nasabah
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, maka semakin tinggi pula
minat masyarakat untuk menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo.
Semakin tinggi nilai-nilai agama yang dimiliki Bank Syariah maka minat
menabung semakin besar. Semakin tinggi nilai-nilai iklan/informasi yang
dimiliki Bank Syariah maka minat menabung semakin besar. Semakin tinggi
nilai-nilai pengalaman yang dimiliki Bank syariah maka minat menabung
semakin besar.
Penelitian oleh Kinasih dan Suhermin (2015) dengan judul “Pengaruh
Produk, Promosi dan Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen
(Studi Kasus pada Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya)”.
Sampel yang diambil sebanyak 100 responden. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa produk berpengaruh signifikan dan positif terhadap
minat beli konsumen, produk yang baik dan berkualitas meningkatkan minat
beli konsumen di Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya. Promosi
berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen, semakin
banyak promosi yang dilakukan dapat meningkatkan minat beli konsumen di
Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya. Store atmosphere
berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen, semakin
nyaman store atmosphere di Matahari Departemen Store Royal Plasa
Surabaya, maka akan semakin meningkatkan minat beli konsumen.
Selain itu Penelitian oleh Kosasih dan Liu (2015) dengan judul
“Analisa Pengaruh Kualitas Produk, Brand Image, dan Promosi terhadap
13
Minat Beli Pelanggan Pada Populer Bakery”. Sampel yang diambil sebanyak
70 responden. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas
produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli pelanggan di Populer
Bakery. Penampilan dan tekstur dari produk yang baik dapat mempengaruhi
motivasi pelanggan sehingga menarik minat beli pelanggan di Populer
Bakery. Brand image berpengaruh signifikan terhadap minat beli pelanggan
di Populer Bakery. Adanya keunikan brand image yang melekat dapat
mempengaruhi tanggapan pelanggan, sehingga menarik minat pelanggan di
Populer Bakery. Promosi berpengaruh signifikan terhadap minat beli
pelanggan di Populer Bakery. Semakin sering promosi dilakukan melalui
event dapat mempengaruhi motivasi pelanggan, sehingga menarik minat beli
pelanggan di Populer Bakery.
Penelitian oleh Fure (2013) dengan judul “Lokasi, Keberagaman
Produk, Harga, dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli
Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca”. Sampel yang diambil sebanyak
100 responden. Berdasarkan hasil penelitian Lokasi, keberagaman produk,
harga, dan kualitas pelayanan secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca. Lokasi secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional
Bersehati Calaca, lokasi yang strategis dapat mempengaruhi tanggapan
pelanggan, sehingga menarik minat beli pelanggan pada pasar ttadisional
Bersehati Calaca. Keberagaman produk berpengaruh signifikan terhadap
minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca, keberagaman produk
14
dapat memuaskan kebutuhan konsumen, sehingga menarik minat beli
pelanggan pada pasar tradisional Bersehati Calaca. Harga berpengaruh
signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca, harga
dapat membantu para pembeli untuk memutuskan dan mengalokasikan daya
belinya. Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada
pasar tradisional Bersehati Calaca, semakin baik pelayanan yang diberikan
kepada pelanggan maka akan menarik minat beli pelanggan.
Selain itu penelitian oleh Kurniawati (2012) dengan judul “Analisis
Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan Kualitas Layanan Bank
terhadap Minat Nasabah Berinvestasi (Studi Kasus Pada Bank Muammalat
Cabang Malang)”. Sampel yang diambil sebanyak 120 resonden. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan
antara Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap
Minat Nasabah untuk berinvestasi di Bank Muammalat Cabang Malang.
Profitabilitas sistem bagi hasil yang baik dan pelayanan yang memuaskan
dapat meningkatkan minat berinvestasi.
Penelitian oleh Hippy, Bokiu, dan Mahdalena (2014) dengan judul
“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung di Bank
Muamalat Cabang Gorontalo”. Sampel yang diambil sebanyak 100
responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan
pelayanan, pengetahuan masyarakat, produk syariah, dan promosi
berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank Muamalat Cabang
Gorontalo.
15
Tabel 2.1 Research gap
Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Aini
(2014)
Pengaruh Pengetahuan Masyarakat terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Muamalat Cabang Kendal (Studi pada Masyarakat Kecamatan Kota Kendal, Kabupaten Kendal).
Pengetahuan (X1), Minat menjadi Nasabah (Y)
Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat menjadi Nasabah
Siswanti (2010)
Pengaruh Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi, dan Pengalaman Mahasiswa PAI STAIN Salatiga tentang Sistem Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung di Bank Syariah.
Pengetahuan (X1), Agama (X2), Iklan/informasi (X3), Pengalaman (X4), Minat Menabung (Y)
Pengetahuan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Minat Menabung
Kinasih (2015)
Pengaruh Produk, Promosi dan Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen.
Produk (X1), Promosi (X2), Store Atmosphere (X3), dan Minat Beli (Y)
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli
Kosasih dan Liu (2015)
Analisa Pengaruh Kualitas Produk, Brand Image, dan Promosi terhadap Minat Beli Pelanggan Pada Populer Bakery.
Kualitas Produk (X1), Brand Image (X2) Promosi (X3), dan Minat Beli (Y)
Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli
Fure (2013)
Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca.
Lokasi (X1), Keberagaman Produk (X2), Harga (X3), Kualitas Pelayanan (X4) Minat (Y)
Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Beli
16
Kurniawati (2012)
Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap Minat Nasabah Berinvestasi (Studi Kasus Pada Bank Muammalat Cabang Malang).
Profitabilitas Sistem Bagi Hasil (X1), Kualitas Layanan (X2), dan Minat Nasabah (Y)
Kualitas Layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Nasabah
Hippy, Bokiu, dan Mahdalena (2014)
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung di Bank Muamalat Cabang Gorontalo.
Pelayanan (X1), Pengetahuan Masyarakat (X2), Promosi (X3), Produk Syariah (X4), Minat Menabung (Y)
Secara simultan Pelayanan, Pengetahuan Masyarakat, Promosi, dan Produk Syariah, berpengaruh signifikan terhadap Minat Menabung
Dari penelitian-penelitian terdahulu tersebut di atas, maka perbedaan
penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah pada variabel dan obyek
penelitian. Pada penelitian terdahulu sepengetahuan peneliti belum ada yang
meneliti di Pegadaian Syariah dengan variabel pengetahuan (X1), promosi
(X2), kualitas pelayanan (X3), dan variabel minat (Y) dalam satu penelitian.
Peneliti mengambil obyek Pegadaian Syariah berbeda dengan penelitian
terdahulu yang kebanyakan mengambil obyek di Perbankan Syariah dan
Pegadaian Konvensional.
17
B. Kerangka Teori
1. Gadai Syariah (Rahn)
a. Pengertian
Gadai dalam bahasa Arab disebut Rahn. Ar-Rahn adalah
menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki
nilai ekonomis. Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh
jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian
piutangnya, secara sederhana dapat dijelaskan bahwa Rahn adalah
semacam jaminan utang atau gadai (Sabiq dalam Ulbab, 2016).
Menurut Antonio (2001: 128) gadai syariah (rahn) adalah
menahan salah satu harta milik nasabah (rahin) sebagai barang
jaminan (marhun) atas utang atau pinjaman (marhun bih) yang
diterimanya. Marhun tersebut meniliki nilai ekonomis. Dengan
demikian, pihak yang menahan atau penerima gadai (murtahin)
memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh atau
sebagian piutangnya.
Jadi, kesimpulannya bahwa rahn adalah menahan barang
jaminan milik si peminjam (rahin), baik yang bersifat materi atau
manfaat tertentu, sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Barang yang diterima tersebut memiliki nilai ekonomis, sehingga
pihak yang menahan (murtahin) memperoleh jaminan untuk
mengambil kembali seluruh atau sebagian hutangnya dari barang
18
gadai tersebut apabila pihak yang menggadaikan tidak dapat
membayar hutang tepat pada waktunya. Dan pegadaian syariah
menjawab kebutuhan transaksi gadai syariah, untuk solusi pendanaan
yang cepat, praktis, dan aman (Ulbab, 2016).
b. Landasan Hukum Pegadaian Syariah
1. Al-Quran
Pada dasarnya gadai menurut Islam hukumnya adalah
boleh (jaiz). Adapun landasan hukum Pegadaian Syariah atau
sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-
Baqarah ayat 283 yang berarti:
“Jika kamu dalam perjalanan (dan kamu bermuamalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dapat dijadikan sebagai pegangan (oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang percaya itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barang siapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Baqarah ayat 283)
2. Al-Hadits
“Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah membeli makanan dengan berutang dari seorang Yahudi, dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Hadits tersebut dapat dipahami, bahwa bermuamalah
dibenarkan apabila dilakukan dengan orang non muslim dan juga
19
harus memiliki barang jaminan, agar tidak ada kekhawatiran bagi
yang memberikan pinjaman atau hutang.
3. Ijtihad Ulama
Jumhur ulama menyepakati kebolehan status hukum gadai.
Hal ini dimaksud, berdasarkan pada kisah Nabi Muhammad saw,
yang menggadaikan baju besinya untuk mendapatkan makanan
dari seorang yahudi. Para ulama juga mengambil indikasi dari
contoh Nabi Muhammad saw tersebut, ketika beliau beralih dari
yang biasanya bertransaksi kepada para sahabat yang kaya kepada
seorang yahudi, bahwa hal itu tidak lebih dari sikap Nabi
Muhammad saw yang tidak mau memberatkan para sahabat yang
biasanya enggan mengambil ganti ataupun harga yang diberikan
oleh Nabi Muhammad kepada mereka (Hasan, 2004: 255).
c. Rukun Gadai Syariah (Ar-Rahn)
Dalam menjalankan pegadaian syariah, Pegadaian harus
memenuhi rukun gadai syariah. Rukun rahn menurut Nafis (2012:
105) antara lain:
1. Rahin: Orang yang menggadaikan. Ia adalah orang yang berutang.
2. Murtahin: Orang yang menerima gadai. Ia adalah orang yang
memberikan piutang.
3. Marhun: Barang gadaian.
4. Marhun Bih: Utang, nilai atau barang yang dipinjam rahin kepada
Murtahin.
20
5. Sighat (Ijab dan Qobul): yaitu kesepakatan antara rahin dan
marhun dalam melakukan transaksi gadai.
d. Syarat Gadai Syariah (Ar-Rahn)
Dalam menjalankan transaksi Rahn harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
1. Syarat Aqid, adalah pihak-pihak yang melakukan perjanjian
(shigat). Aqid terdiri dari dua pihak yaitu: pertama, rahin (yang
menggadaikan), yaitu orang yang telah dewasa, berakal, bisa
dipercaya, dan memiliki barang yang akan digadaikan. Kedua,
murtahin, (yang menerima gadai) yaitu, orang bank, atau lembaga
yang dipercaya oleh rahin untuk mendapatkan modal dengan
jaminan barang (gadai).
2. Marhun Bih (Utang) syaratnya jumlah atas marhun bih harus
berdasarkan kesepakatan aqid.
3. Marhun (Barang) syaratnya adalah harus mendatangkan manfaat
bagi murtahin dan bukan barang pinjaman.
4. Sighat (Ijab Qobul) syaratnya adalah, sighat tidak boleh diselingi
dengan ucapan yang lain, Ijab qobul dan diam terlalu lama pada
waktu transaksi. Serta tidak boleh terikat oleh waktu.
e. Persamaan dan Perbedaan antara Gadai Syariah dan Gadai
Konvensional
Persamaan antara gadai syariah dan gadai konvensional adalah
jangka waktu jatuh tempo yaitu sama-sama 120 hari. Jika setelah 120
21
hari si peminjam tidak dapat membayar hutangnya, maka barang
jaminan akan dijual atau dilelang. Tetapi nasabah diberi waktu
tambahan selama 2 hari karena sebelum dilelang dibuat dahulu panitia
lelang. Pada saat hari pelelangan, nasabah masih diberi kesempatan
dan tambahan waktu selama 2 jam jika ingin menebus barang
jaminannya. Jika tidak ditebus maka barang jaminannya tersebut
dilelang. Uang pelelangan tersebut digunakan membayar hutang
rahin. Jika hasil lelang tersebut mengalami kelebihan akan
dikembalikan oleh nasabah, tetapi apabila uang kelebihan tersebut
tidak diambil dalam waktu satu tahun, maka uang kelebihan tesebut
akan dimasukkan ke dalam dana ZIS (Zakat, Infaq, Sodaqoh)
Pegadaian Syariah, sedangkan pada pegadaian konvensional uang
kelebihan yang tidak diambil akan menjadi milik Pegadaian. Dan
apabila dari hasil lelang tersebut ternyata kurang untuk membayar
hutang, maka nasabah diharuskan membayar sisa hutangnya (Ulbab,
2016).
Sedangkan perbedaan mendasar antara gadai syariah dan gadai
konvensional adalah dalam pengenaan biayanya. Gadai konvensional
memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat sakumulatif dan
berlipat ganda. Sedangkan pada gadai syariah tidak berbentuk bunga,
tetapi berupa biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan, dan
penaksiran. Singkatnya, biaya gadai syariah lebih kecil dan hanya
sekali dikenakan (Ulbab, 2016: 48).
22
Untuk lebih jelasnya perbedaan teknis antara gadai syariah dan
gadai konvensional akan disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.2
Perbedaan Gadai Syariah dengan Gadai Konvensional
No Gadai Syariah Gadai Konvensional
1. Biaya administrasi berdasarkan golongan barang
Biaya administrasi berupa prosentase yang didasarkan pada golongan barang
2. 1 hari dihitung 10 hari 1 hari dihitung 15 hari
3. Uang pinjaman (marhun bih) 90% dari nilai taksiran
Uang pinjaman (UP) untuk golongan A 92%, dan golongan BCD 88-86%
4. Jasa simpanan dihitung dengan: Konstanta x Taksiran
Sewa modal dihitung dengan: Prosentase x Uang Pinjaman
5. Kelebihan uang hasil dari penjualan barang yang tidak diambil oleh nasabah, diserahkan kepada Lembaga ZIS
Kelebihan uang hasil lelang barang yang tidak diambil oleh nasabah menjadi milik Pegadaian
Berdasarkan tabel 2.2 dapat disimpulkan bahwa Rahn lebih
adil karena hanya sekali membayar biaya sebagai jasa simpan barang
yang digadaikan, sedangkan gadai konvensional jika pokok pinjaman
dan bunga (sewa modal) belum dilunasi, maka bunga akan terus
berjalan dan berkembang dan ini adalah termasuk riba yang sudah
sangat jelas diharamkan (Ulbab, 2016: 50).
23
f. Fatwa DSN-MUI Nomor: 25/DSN-MUI/III/2002 Tentang Ar-
Rahn
Menetapkan : FATWA TENTANG RAHN
Pertama : Hukum
Bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang
sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn dibolehkan.
Kedua : Ketentuan Rahn
1. Murtahin (penerima barang) mempunyai hak
untuk menahan marhun (barang) sampai semua
utang Rahin (yang menyerahkan barang)
dilunasi.
2. Marhun dan manfaatnya tetap menjadi milik
Rahin. Pada prinsipnya, Marhun tidak boleh
dimanfaatkan oleh Murtahin kecuali seizin
Rahin, dengan tidak mengurangi nilai Marhun
dan pemanfaatanya itu sekedar pengganti biaya
pemeliharaan dan perawatannya.
3. Pemeliharaan dan penyimpanan Marhun pada
dasarnya menjadi kewajiban Rahin, namun
dapat dilakukan juga oleh Murtahin, sedangkan
biaya dan pemeliharaan penyimpanan tetap
menjadi kewajiban Rahin.
4. Besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan
Marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan
jumlah pinjaman.
5. Penjualan Marhun:
a. Apabila jatuh tempo, Marhun harus
memperingatkan Rahin untuk segera
24
melunasi utangnya.
b. Apabila Rahin tetap tidak dapat melunasi
utangnya, maka Marhun dijual
paksa/dieksekusi melalui lelang sesuai
syariah.
c. Hasil penjualan Marhun digunakan untuk
melunasi utang, biaya pemeliharaan dan
penyimpanan yang belum dibayar serta
biaya penjualan.
d. Kelebihan hasil penjualan menjadi milik
Rahin dan kekurangannya menjadi
kewajiban Rahin.
Ketiga : Ketentuan Penutup
1. Jika salah satu pihak tidak menunaikan
kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di
antara kedua belah pihak, maka
penyelesaiannya dilakukan melalui Badan
Arbitrase Syariah setelah tidak tercapai
kesepakatan melalui musyawarah.
2. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan jika di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan
disempurnakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal : 15 Rabiul Akhir 1423 H
26 Juni 2002 M
25
2. Pengetahuan
a. Pengertian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengetahuan
adalah segala sesuatu yang diketahui. Menurut Kotler (2000: 401),
pengetahuan adalah suatu perubahan dalam perilaku suatu individu
yang berasal dari pengalaman. Pengetahuan adalah informasi yang
telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk
menindaki yang lantas melekat di benak seseorang
Menurut Sunyoto dalam Purwanto (2016), pengetahuan adalah
semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam
produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan
produk dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai konsumen.
b. Jenis-jenis Pengetahuan
Menurut Peter dan Olson dalam Purwanto (2016), secara luas
terdapat dua jenis pengetahuan yaitu:
1. Pengetahuan umum (General knowledge)
Membahas interpretasi konsumen atas informasi relevan dalam
lingkungan. Misalnya konsumen menciptakan pengetahuan umum
mengenai kategori produk, toko atau bank, perilaku tertentu,
orang lain atau mereka sendiri.
26
2. Pengetahuan prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang cara
melakukan sesuatu. Pengetahuan prosedural juga tersimpan dalam
memori sebagai jenis hubungan “jika…, maka…” antara konsep
peristiwa dan perilaku yang bersesuaian.
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Purwanto
(2016) membagi pengetahuan konsumen ke dalam tiga macam, yaitu:
1. Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk yaitu kumpulan berbagai informasi mengenai
produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek,
terminology produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan
kepercayaan mengenai produk.
2. Pengetahuan Pembelian
Berbagai informasi yang diproses oleh konsumen untuk
memperoleh suatu produk. Pengetahuan pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang di mana membeli produk dan kapan membeli
produk. Ketika konsumen memutuskan akan membeli suatu
produk, maka ia akan menentukan di mana ia membeli produk
tersebut dan kapan akan membelinya. Keputusan konsumen
mengenai tempat pembelian produk akan sangat ditentukan oleh
pengetahuannya. Implikasi penting bagi strategi pemasaran adalah
memberikan informasi kepada konsumen di mana konsumen bisa
membeli produk tersebut.
27
3. Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan bermanfaat kepada konsumen jika produk
tersebut telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar
produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan
kepuasan yang tinggi kepada konsumen, maka konsumen harus
bisa menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut dengan
benar. Kesalahan yang dilakukan konsumen dalam menggunakan
suatu produk akan menyebabkan produk tidak bisa berfungsi
dengan baik. Ini akan menyebabkan konsumen kecewa, padahal
kesalahan terletak pada diri konsumen. Produsen tidak
menginginkan konsumen menghadapi hal ini.
3. Promosi
a. Pengertian
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Kosasih dan Liu (2015:
382) promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk
memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang
baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan pribadi, promosi
penjualan, maupun publikasi. Menurut Madura (2007: 272)
keberadaan suatu produk akan diketahui oleh konsumen apabila
ditunjang dengan kegiatan pemasaran yang lain yaitu kegiatan
promosi. Promosi sebagai tindakan menginformasikan atau
mengingatkan pelanggan mengenai suatu produk atau merek tertentu.
28
Sedangkan menurut Hapsari (2010: 12), promosi adalah suatu
usaha dari penjual/produsen dalam menginformasikan barang/jasa
kepada pembeli/konsumen, agar pembeli/konsumen itu tertarik untuk
melakukan transaksi pembelian atau pertukaran atas produk/jasa yang
dijual atau ditawarkan.
Promosi merupakan salah satu alat komunikasi antara penjual
dengan pembeli yang sangat diperlukan dalam kegiatan usaha
(bisnis). Dengan berpromosi, penjual dapat menyebarluaskan
informasi usaha (bisnis), memengaruhi, atau membujuk
pembeli/konsumen, dan juga bisa mengingatkan agar barang/jasa
yang kita jual tidak terlupakan dari benak para konsumen. Dengan
berpromosi sebuah usaha semakin dikenal dan diketahui oleh banyak
orang. Jika sudah dikenal dan diketahui oleh banyak orang,
kemungkinan pembeli barang/jasa yang dijual akan semakin banyak.
Jika pembelinya banyak, pasti kesempatan memperoleh keuntungan
pun akan semakin terbuka lebar dan usaha (bisnis) juga akan semakin
berkembang menjadi lebih besar (Hapsari, 2010).
b. Tujuan Promosi
Menurut Hapsari (2010) tujuan kegiatan promosi antara lain:
1. Menginformasikan barang/jasa.
Promosi yang baik berisi mengenai informasi barang/jasa yang
dijual secara padat, namun detail serta jelas.
29
2. Menarik konsumen untuk melakukan pembelian.
Promosi harus dibuat menarik dan unik agar bisa merangsang rasa
penasaran konsumen sehingga tertarik untuk melakukan
pembelian.
3. Mendorong konsumen untuk melakukan pembelian ulang.
Supaya konsumen menjadi loyal dan tertarik melakukan
pembelian ulang maka harus dilakukan promosi
berkesinambungan, misalnya dengan cara pemberian kupon
berhadiah.
c. Bentuk-bentuk Promosi
Kegiatan promosi begitu banyak aneka ragamnya, namun
memiliki fungsi dan tujuan yang sama, dan biasanya bentuk-bentuk
promosi dibedakan berdasarkan tugas khususnya. Menurut (Hapsari,
2010) bentuk-bentuk promosi itu adalah sebagai berikut:
a. Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah bentuk promosi non-personal dengan
menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang
pembelian. Promosi melalui periklanan ini banyak sekali
macamnya, dari sederhana hingga yang istimewa, dari yang
elektronik, seperti TV dan radio, hingga yang cetak, seperti koran,
majalah, brosur, dan lain sebagainya.
30
b. Penjualan Perseorangan (Personal Selling)
Penjualan perseorangan adalah bentuk promosi secara langsung
dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon
pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian. Contoh
pihak pelaku usaha kecil yang melakukan personal selling adalah
penjual pakaian, penjual klontongan, penjual keliling yang
menjajakan dagangannya, dan lain sebagainya.
c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah kegiatan penjualan yang bersifat jangka
pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin
dengan maksud mendorong keinginan konsumen untuk mencoba
atau membeli barang/jasa yang ditawarkan. Promosi penjualan
mencakup alat untuk promosi konsumen (sampel, kupon, tawaran
pengembalian uang, potongan harga, premi, hadiah, hadiah
langganan, percobaan gratis, garansi, promosi berhubungan,
promosi silang, pajangan, dan demonstrasi di tempat pembelian).
d. Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Hubungan masyarakat adalah program untuk mempromosikan dan
melindungi citra perusahaan maupun produknya.
e. Informasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth)
Informasi dari mulut ke mulut adalah bentuk promosi dengan cara
menyebarkan informasi mengenai barang/jasa melalui obrolan
dari seseorang ke orang lain. Dalam hal ini, peranan orang sangat
31
penting dalam mempromosikan barang/jasa. Pelanggan sangat
dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain, pelanggan
tersebut akan berbicara dengan pelanggan lain yang berpotensial
tentang pengalaman dalam menerima jasa tersebut sehingga
informasi dari mulut ke mulut ini sangat besar pengaruh dan
dampaknya terhadap pemasaran jasa dibandingkan dengan
aktifitas komunikasi lainnya.
f. Pemasaran Langsung (Direct Merketing)
Pemasaran langsung adalah bentuk promosi dengan cara
memasarkan barang/jasa secara langsung agar mendapat
tanggapan secara langsung dari para konsumen.
4. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian
Menurut Lovelock dalam Faradisa dkk (2016) bahwa kualitas
adalah tingkat mutu yang diharapkan dan pengendalian keragaman
dalam mencapai mutu tersebut untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Sedangkan menurut Zeithaml dalam Faradisa dkk (2016)
kualitas pelayanan merupakan penilaian pelanggan atas keunggulan
atau keistimewaan yang dirasakan konsumen atas suatu produk atau
layanan secara menyeluruh.
Menurut Tciptono (2005: 121) kualitas pelayanan adalah
tingkat mutu dari suatu yang ditawarkan kepada pihak lain yaitu
konsumen. Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan
32
pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan hal ini berarti citra
kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi
penyedia jasa melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi
pelanggan.
b. Dimensi-dimensi Kualitas Pelayanan
Terdapat lima dimensi utama kualitas layanan menurut
Tciptono (2005: 121), yaitu sebagai berikut:
1) Kehandalan (reliability)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan
sesuai yang dijanjikan dengan cepat, tepat, akurat, dan terpercaya.
Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti
ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan,
sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi
2) Daya Tanggap (responsiveness)
Yaitu berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para
karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespons
permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan
diberikan dan kemudian memberikan jasa secara tepat.
3) Jaminan (assurance)
Yaitu perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi
para pelanggannya.
33
4) Empati (emphaty)
Yaitu perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan
bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan
perhatikan personal kepada para pelanggan dan memiliki jam
operasi yang nyaman.
5) Bukti fisik (tangibles)
Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan, kemampuan
sarana dan prasarana fisik perusahaan dan lingkungan sekitar
adalah bukti fasilitas fisik/gedung, gudang, penampilan karyawan,
dan lain sebagainya.
5. Minat
a. Pengertian
Minat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
sebuah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau
keinginan. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari
perasaan, harapan, pendirian prasangka atau kecenderungan lain yang
mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Mappiare,
2012). Menurut Slameto (2008) minat adalah kecenderungan
seseorang yang tetap memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang dan diperhatikan secara
terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.
34
Menurut Crow dan Crow dalam dalam Abror (1993: 112)
minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang
mendorong kita untuk cenderung atau merasa tertarik pada orang,
benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Crow dan
Crow dalam Abror (1993: 112) antara lain:
1. Dorongan atau keinginan dari dalam, yaitu dorongan atau
keinginan yang berasal dari dalam diri seseorang merupakan rasa
ingin tahu, atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru
atau berbeda yang akan menimbulkan minat tertentu. Termasuk di
dalamnya berkaitan dengan faktor-faktor biologis yaitu faktor-
faktor yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan fisik
mendasar.
2. Motif sosial, yaitu motif yang dikarenakan adanya hasrat yang
berhubungan dengan factor dari diri seseorang sehingga
menimbulkan minat tertentu. Factor ini menimbulkan seseorang
menaruh minat terhadap suatu aktifitas agar dapat diterima atau
diakui oleh lingkungan termasuk di dalamnya factor status social,
prestise, (kehormatan/kedudukan/harga diri/pamor.
3. Faktor emosional, yaitu motif yang berkaitan dengan perasaan
emosi yang berupa dorongan-dorongan, motif-motif, respon-
35
respon emosional dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh
individu.
C. Kerangka Penelitian
Pada penelitian ini terdapat empat variabel yang diidentifikasi sebagai
masalah penting, tiga variabel independen yaitu: pengetahuan, promosi dan
kualitas pelayanan, serta variabel dependen yaitu minat. Analisis yang
dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Secara skematis,
berikut peneliti sajikan kerangka penelitian sebagaimana dapat dilihat pada
gambar 2.1:
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
Pengetahuan (X1)
Promosi (X2)
Kualitas Pelayanan (X3)
Minat (Y)
36
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah alernatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti
bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban
tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji
kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian (Arikunto,
1990).
Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian, serta kerangka
pemikiran yang sudah dijelaskan, maka dapat diambil hipotesis dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap
Minat secara individu
Penelitian yang dilakukan oleh Aini (2014) dengan judul
“Pengaruh Pengetahuan Masyarakat terhadap Minat Menjadi Nasabah
Bank Muamalat Cabang Kendal (Studi Pada Masyarakat Kecamatan
Kota Kendal, Kabupaten Kendal)”. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa Pengetahuan Masyarakat berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Minat Menjadi Nasabah.
Penelitian oleh Siswanti (2015) dengan judul “Pengaruh
Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi, dan Pengalaman Mahasiswa PAI
STAIN Salatiga tentang Sistem Perbankan Syariah terhadap Minat
Menabung di Bank Syariah”. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan faktor pengetahuan, iklan/informasi, dan pengalaman
memiliki pengaruh dan keterkaitan positif terhadap minat menabung
37
namun tidak signifikan, sedangkan agama memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap minat menabung.
Berdasarkan uraian di atas diajukan hipotesis pertama dalam
penelitian ini yaitu :
H1 : Pengetahuan Berpengaruh Signifikan Terhadap Minat
Penelitian oleh Kinasih (2015) dengan judul “Pengaruh Produk,
Promosi dan Store Atmosphere terhadap Minat Beli Konsumen”.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel produk
memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen
yang berbelanja di Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya.
Variabel promosi memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap
minat beli konsumen yang berbelanja di Matahari Departemen Store
Royal Plasa Surabaya. Variabel store atmosphere memiliki pengaruh
signifikan dan positif terhadap minat beli konsumen yang berbelanja di
Matahari Departemen Store Royal Plasa Surabaya. Berdasarkan nilai
koefisien determinasi parsial variabel promosi menjadi variabel yang
berpengaruh dominan terhadap minat beli konsumen ketika berbelanja di
Matahari Departement Store Royal Plasa Surabaya.
Selain itu Penelitian oleh Kosasih dan Liu (2015) dengan judul
“Analisa Pengaruh Kualitas Produk, Brand Image, dan Promosi terhadap
Minat Beli Pelanggan Pada Populer Bakery”. Berdasarkan hasil analisis
menunjukkan bahwa variabel kualitas produk memberikan pengaruh
signifikan terhadap minat beli pelanggan di Populer Bakery. Variabel
38
brand image memberikan pengaruh yang signifikan terhadap minat beli
pelanggan di Populer Bakery. Variabel promosi memberikan pengaruh
signifikan terhadap minat beli pelanggan di Populer Bakery.
Berdasarkan uraian di atas diajukan hipotesis ke dua dalam
penelitian ini yaitu:
H2 : Promosi Berpengaruh Signifikan Terhadap Minat
Penelitian oleh Fure (2013) dengan judul “Lokasi, Keberagaman
Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat
Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca”. Berdasarkan hasil
penelitian Lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan
secara bersama berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada
pasar tradisional Bersehati Calaca. Lokasi secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca,
Keberagaman produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli
pada pasar tradisional Bersehati Calaca, Harga berpengaruh signifikan
terhadap minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca, dan
Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli pada pasar
tradisional Bersehati Calaca.
Selain itu penelitian oleh Kurniawati (2012) dengan judul
“Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan Kualitas Layanan
Bank terhadap Minat Nasabah Berinvestasi (Studi Kasus Pada Bank
Muammalat Cabang Malang)”. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan antara
39
Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan Kualitas Layanan Bank terhadap
Minat Nasabah untuk berinvestasi di Bank Muammalat Cabang Malang.
Berdasarkan uraian di atas diajukan hipotesis ke tiga dalam
penelitian ini yaitu:
H3 : Kualitas Pelayanan Berpengaruh Signifikan Terhadap Minat
2. Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap
Minat secara bersama-sama
Penelitian oleh Hippy, Bokiu, dan Mahdalena (2014) dengan judul
“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Menabung di Bank
Muamalat Cabang Gorontalo”. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan pelayanan, pengetahuan
masyarakat, produk syariah, dan promosi berpengaruh signifikan
terhadap minat menabung.
Berdasarkan uraian di atas diajukan hipotesis ke empat dalam
penelitian ini yaitu:
H4 : Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan secara bersama-sama Berpengaruh Signifikan Terhadap Minat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, menurut
Margono dalam Supriyanto dan Machfudz (2010: 201) penelitian kuantitatif
adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa
angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita
ketahui.
Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih
baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan
lain (Arikunto, 2006: 108).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Pegadaian Syariah Majapahit
Semarang yang terletak di Jl. Brigjen Sudiarto No. 462 D Semarang. Waktu
pelaksanaannya pada bulan Januari 2017 sampai Februari 2017.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bawono (2006: 28) populasi adalah keseluruhan wilayah
objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik
kesimpulan oleh peneliti. Totalitas dari objek dan subjek penelitian yang
11
12
digunakan oleh peneliti, tentunya yang memiliki hubungan atau
memenuhi syarat-syarat tertentu dengan masalah yang dipecahkan.
Populasi dari penelitian ini adalah nasabah Pegadaian Syariah Majapahit
Semarang.
2. Sampel
Menurut Bawono (2006: 28) sampel adalah objek atau subjek
penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Adapun
teknik untuk menentukan jumlah sampel dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
Keterangan:
S: Sampel
P: Populasi
e: eror tingkat kesalahan yang diyakini
Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh sampel sebanyak 100
responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan cara purposive sampling, merupakan teknik pengambilan sampel
secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan dalam
penelitian dengan kriteria sebagai berikut:
13
1. Nasabah Pegadaian Syariah
2. Nasabah yang paham dan mengetahui tentang Pegadaian Syariah
3. Nasabah yang telah menggunakan jasa Pegadaian Syariah kurang
lebih 1 tahun.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Sumber dan jenis data
A. Data primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh
secara langsung dari sumber asli, tidak melalui media perantara
(Indriantoro dalam Supriyanto dan Machfudz: 2010). Data primer dari
penelitian ini berasal dari kuesioner yang diisi oleh responden
nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Semarang.
B. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
atau penelitian arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data sekunder
dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statistik maupun dari
internet (Bawono, 2006: 30).
2. Pengumpulan data
a. Angket/ Kuesioner
Kuesiner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono dalam Supriyanto dan
14
Machfudz, 2010). Dengan kuesioner diharapkan dapat memperoleh
informasi secara relavan.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna (Bawono, 2006:29).
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Arikunto dalam
Supriyanto dan Machfudz, 2010). Dalam melaksanakan metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis, seperti buku-
buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan
harian, dan sebagainya (Arikunto dalam Supriyanto dan Machfudz,
2010). Teknik ini digunakan untuk mengambil data internal
perusahaan seperti sejarah perusahaan, profil perusahaan, struktur
organisasi.
c. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si
penanya dengan si penjawab dengan menggunakan alat yang
dinamakan interview guide (panduan wawancara) (Nazir dalam
Supriyanto dan Machfudz, 2010). Interview dapat dipandang sebagai
metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang
15
dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan
penelitian (Hadi dalam Supriyanto dan Machfudz, 2010).
E. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini skala pengukuran yang digunakan adalah skala
ordinal. Menurut Sarwono dalam Supriyanto dan Machfudz (2010: 197),
pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah karakteristik
berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu.
Jawaban pertanyaan berupa peringkat angka-angka atau lebih dikenal
dengan skala likert, yaitu dengan menghadapkan seorang responden dengan
sebuah pertanyaan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban sangat
setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, atau sangat tidak setuju (Singarimbun
dalam Supriyanto dan Machfudz, 2010: 197). Jawaban yang tersedia dibuat
skala dalam tingkatan dan skor nilai sebagai berikut:
SS : Sangat Setuju Diwakili dengan angka 5
S : Setuju Diwakili dengan angka 4
R : Ragu-ragu Diwakili dengan angka 3
TS : Tidak Setuju Diwakili dengan angka 2
STS : Sangat Tidak Setuju Diwakili dengan angka 1
F. Definisi Konsep Dan Operasional
Menurut Supardi dalam Purwanto (2016), teori merupakan
serangkaian konsep yang bertujuan untuk memberikan deskripsi yang
sistematis terhadap gejala dan fakta yang terjadi. Sedangkan kalau konsep
merupakan penggambaran terhadap suatu gejala secara abstrak yang dibentuk
16
dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu secara khas, dan variabel
merupakan konsep yang memiliki variasi nilai atau bermacam-macam nilai.
Dengan menguasai teori, konsep dan variabel maka akan mempermudah
dalam penyusunan instrumen dan pengukuran variabel.
Untuk mempermudah pengukuran variabel maka harus dijelaskan
dalam konsep operasional dan kemudian menentukan variabel, dan dijelaskan
indikator-indikator variabelnya. Berikut ini adalah konsep dan operasional
variabel yang akan digunakan dalam penelitian:
1. Pengetahuan (X1)
Menurut Sunyoto dalam Purwanto (2016: 13), pengetahuan adalah
semua informasi yang dimiliki konsumen mengenai berbagai macam
produk dan jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk
dan jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya
sebagai konsumen.
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard dalam Purwanto (2016)
indikator-indikator pengetahuan konsumen ke dalam tiga macam, yaitu:
1. Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk yaitu kumpulan berbagai informasi mengenai
produk. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek,
terminology produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan
kepercayaan mengenai produk.
17
2. Pengetahuan Pembelian
Berbagai informasi yang diproses oleh konsumen untuk memperoleh
suatu produk. Pengetahuan pembelian terdiri atas pengetahuan tentang
di mana membeli produk dan kapan membeli produk. Ketika
konsumen memutuskan akan membeli suatu produk, maka ia akan
menentukan di mana ia membeli produk tersebut dan kapan akan
membelinya. Keputusan konsumen mengenai tempat pembelian
produk akan sangat ditentukan oleh pengetahuannya. Implikasi
penting bagi strategi pemasaran adalah memberikan informasi kepada
konsumen di mana konsumen bisa membeli produk tersebut.
3. Pengetahuan Pemakaian
Suatu produk akan bermanfaat kepada konsumen jika produk tersebut
telah digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen. Agar produk
tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal dan kepuasan yang
tinggi kepada konsumen, maka konsumen harus bisa menggunakan
atau mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Kesalahan yang
dilakukan konsumen dalam menggunakan suatu produk akan
menyebabkan produk tidak bisa berfungsi dengan baik. Ini akan
menyebabkan konsumen kecewa, padahal kesalahan terletak pada diri
konsumen. Produsen tidak menginginkan konsumen menghadapi hal
ini.
18
2. Promosi (X2)
Menurut Kotler dan Amstrong dalam Kosasih dan Liu (2015: 382)
promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan
membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan
melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun publikasi.
Menurut Kotler dalam Kosasih dan Liu (2015) indikator promosi
terdiri dari 4 (empat) yaitu :
a. Periklanan
Merupakan segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa
secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan
pembayaran. Contohnya iklan cetak, radio, majalah, brosur dan papan
nama.
b. Promosi Penjualan
Terdiri dari kumpulan alat-alat insentif yang beragam, sebagian besar
berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu
produk atau jasa tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh
konsumen atau pedagang. Contoh kontes, undian, hadiah dan
potongan harga.
c. Hubungan masyarakat dan publisitas
Hubungan masyarakat merupakan berbagai program yang dirancang
untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya. Contoh pers, seminar dan hubungan masyarakat.
19
d. Penjualan Personal
Adalah alat yang paling efektif biaya pada tahap proses pembelian
lebih lanjut, terutama dalam membangun prefensi, keyakinan dan
tindakan pembeli. Contoh up selling.
3. Kualitas pelayanan (X3)
Menurut Tciptono (2005: 121) kualitas pelayanan adalah tingkat
mutu dari suatu yang ditawarkan kepada pihak lain yaitu konsumen.
Kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir
pada persepsi pelanggan hal ini berarti citra kualitas yang baik bukanlah
berdasarkan sudut pandang atau persepsi penyedia jasa melainkan
berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Menurut Tciptono
indikator kualitas pelayanan terdiri dari:
1) Kehandalan (reliability)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai
yang dijanjikan dengan cepat, tepat, akurat, dan terpercaya. Kinerja
harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu,
pelayanan yang sama untuk semua pelanggan, sikap yang simpatik,
dan dengan akurasi yang tinggi
2) Daya Tanggap (responsiveness)
Yaitu berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan
untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka,
serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian
memberikan jasa secara tepat.
20
3) Jaminan (assurance)
Yaitu perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan
pelanggan terhadap perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para
pelanggannya.
4) Empati (emphaty)
Yaitu perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan
bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatikan
personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang
nyaman.
5) Bukti fisik (tangibles)
Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan, kemampuan sarana
dan prasarana fisik perusahaan dan lingkungan sekitar adalah bukti
fasilitas fisik/gedung, gudang, penampilan karyawan, dan lain
sebagainya.
4. Minat
Menurut Crow dan Crow dalam dalam Abror (1993: 112) minat
atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita
untuk cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan,
ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Crow
dan Crow dalam Abror (1993: 112) antara lain:
21
1. Dorongan atau keinginan dari dalam, yaitu dorongan atau keinginan
yang berasal dari dalam diri seseorang merupakan rasa ingin tahu,
atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau berbeda
yang akan menimbulkan minat tertentu. Termasuk di dalamnya
berkaitan dengan faktor-faktor biologis yaitu faktor-faktor yang
berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan fisik mendasar.
2. Motif sosial, yaitu motif yang dikarenakan adanya hasrat yang
berhubungan dengan factor dari diri seseorang sehingga menimbulkan
minat tertentu. Factor ini menimbulkan seseorang menaruh minat
terhadap suatu aktifitas agar dapat diterima atau diakui oleh
lingkungan termasuk di dalamnya factor status social, prestise,
(kehormatan/kedudukan/harga diri/pamor.
3. Faktor emosional, yaitu motif yang berkaitan dengan perasaan emosi
yang berupa dorongan-dorongan, motif-motif, respon-respon
emosional dan pengalaman-pengalaman yang diperoleh individu.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk mendapatkan data
empiris lapangan secara tepat dengan menjawab masalah-masalah penelitian
hepotesis. Dalam penentuan instrumen pengumpulan data diawali dari
perumusan masalah penelitian, hipotesis penelitian dan variabel-variabel
penelitian, kemudian peneliti harus memahami definisi operasional variabel
penelitian kemudian menyusun sub variabel dan kemudian dapat menyusun
pertanyaan atau pernyataan yang akan dijawab oleh responden. Dari
22
pernyataan atau pertanyaan itu peneliti dapat menentukan alat atau instrumen
pengumpulan data (Supardi, 2005: 141). Dalam penelitian ini peneliti-peneliti
menggunakan instrumen penelitian berupa angket/kuesioner dengan penilaian
skala ordinal. Kuesioner tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Bagian pertama berisi tentang data responden yang meliputi nama,
jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan
perbulan.
2. Bagian kedua berisi tentang pertanyaan-pertanyaan variabel
independen (variabel bebas) sesuai variabel dan indikator dalam
konsep operasional.
3. Bagian ketiga berisi tentang pertanyaan-pertanyaan dependen sesuai
variabel dan indikator dalam konsep operasional.
H. Metode Analisis Data
1. Uji Reliabilitas dan Validitas
a. Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan
hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini
acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali, 2013: 47).
Dengan menggunakan SPSS 16.00, uji reabilitas mampu menunjukan
23
sejauh mana instrument dapat dipercaya dan diharapkan. Instrumen
dikatakan reliabel bila nilai Cronbach Alpha > 0,70 atau
menggunakan nilai alpha cronbach > 0,60 (Bawono, 2006: 68).
b. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Bawono, 2006: 68).
Adapun caranya adalah dengan mengkorelasikan antara skor yang
diperoleh pada masing-masing item pertanyaan dengan skor total
individu. Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan komputer
menggunakan program SPSS, pengambilan keputusan berdasarkan
jika nilai P. value atau signifikansi < 0,05 maka item atau pertanyaan
tersebut valid dan sebaliknya, selain melihat nilai signifikansi juga
dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, dikatakan
valid jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel.
2. Analisis Regresi Berganda
Menurut Bawono (2006: 85) regresi ini digunakan untuk
menganalisis data yang bersifat multivariate, analisis ini digunakan untuk
meramalkan nilai variabel dependen dengan variabel independen yang
lebih dari satu.
24
3. Uji Statistik
Uji statistik di sini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data
yang kita analisa (Bawono, 2006:88).
a. Uji ttest (Uji secara Individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Selain itu dengan memilih backward (pada method)
dapat mengetahui variabel-variabel yang secara parsial atau individu
dikeluarkan dari model. Untuk mengetahui variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen secara individu maka dapat
melihat nilai sig pada tabel coefficients pada hasil regresi. Jika nilai
sig < 0,050 maka signifikan, namun jika sebaliknya maka varibel
independen secara individu tidak mempengaruhi variabel dependen
(Bawono, 2006: 122).
b. Uji Ftest (uji secara Serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh semua variabel independen atau bebas secara bersama-sama
dapat mempengaruhi variabel Y(dependen).
Langkah pengujiannya sebagai berikut :
1) Menentukan hipotesis
Ho : β1, β2,β3... ,βn = 0, artinya variabel independen (X1,2,3..) secara
bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
25
Ho: β1, β2,β3... ,βn ≠ 0 artinya variabel independen (X1,2,3..) secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).
2) Menentukan F tabel
Untuk memperoleh F tabel digunakan taraf signifikansi α = 5% dan
derajat kebebasan (dk) = (n - k).
3) Mencari F hitung dengan rumus:
Di mana:
R2 = koefisien determinasi
K = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
4) Pengambilan keputusan
Jika F hitung < f tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada
pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
bersama-sama dengan variabel dependen.
Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen.
c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen
(X1,2,3) atau sejauh mana kontribusi variabel independen (X1,2,3)
mempengaruhi variabel dependen (Y) (Bawono, 2003:92).
26
Ciri-ciri nilai R2 adalah:
1) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai
dengan 1 jadi nilai R2 terletak antara 0 ≤ R2 ≤ 1.
2) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
3) Sedangkan nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna
antara variabel independen dengan variabel dependen.
4. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi
benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif.
Pada uji asumsi klasik terdapat tiga bentuk pengujian, yaitu:
a. Uji Multikolonieritas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
variabel independen (Ghozali, 2013:105).
Untuk uji Multicollinearity ini peneliti menggunakan metode
VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF
dan Tolerance ini nilainya berlawanan, kalau tolerance-nya besar
maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar
dari 5 (lima), jika lebih besar maka bisa dikatakan ada gejala
Multicollinearity, dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5
27
maka tidak ada gejala Multicollinearity. Demikian juga dengan nilai
tolerance-nya berarti sebaliknya (Bawono, 2006: 124).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,
2013:139).
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
ada atau tidaknya heteroskedastisitas: melihat grafik plot, Uji Park,
Uji Glejser, Uji White.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model dalam
regresi pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2013:160).
Sebuah data penelitian yang baik adalah datanya berdistribusi
normal. Ada beberapa cara yang digunakan untuk menguji apakah
data yang kita pakai berdistribusi normal atau tidak. Salah satu yang
digunakan adalah analisis grafik. Dengan metode grafik kita dapat
melihat data yang kita gunakan berdistribusi normal atau tidak dengan
melihat histogram dan normal probability plot (Bawono, 2006:174).
28
I. Alat Analisis
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, sehingga untuk
mempermudah mengolah data digunakan aplikasi SPSS for windows versi
16.00. SPSS merupakan sebuah program komputer statistik yang berfungsi
untuk membantu dalam memproses data-data statistik secara tepat dan cepat
serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh para pengambil
keputusan. Statistik dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan
untuk mengumpulkan data, meringkas atau menyajikan data kemudian
menganalisis data dengan menggunakan metode tertentu, dan
menginterpretasikan hasil dari analisis tersebut. Dalam perhitungan statisik,
alat yang sering digunakan adalah olah data SPSS for windows. Program olah
data SPSS for windows ini sangat membantu dalam proses pengolahan data,
sehingga hasil olah data yang dicapai juga dapat dipertanggung jawabkan dan
terpercaya.
BAB IV
ANALISA PENELITIAN
A. Gambaran Umum Pegadaian Syariah
1. Letak Geografis
Pegadaian Syariah cabang Majapahit Semarang beralamat di Jl.
Brigjen Sudiarto No. 462 D Semarang. Pegadaian Syariah cabang
Majapahit Semarang ini juga terletak ditempat yang strategis, berada tepat
di sebelah jalan raya, berdekatan dengan Mini Market, Masjid Jami’
Pedurungan, dan tempat-tempat penjualan berbagai macam kebutuhan
pokok lainnya. Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang didirikan
dalam rangka menjawab semua kebutuhan sebagian konsumen baik itu
muslim maupun non muslim yang menginginkan transaksi yang aman
tanpa mengandung unsur riba’, karena riba’ sudah jelas diharamkan
dalam Islam. Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang ini
didirikan dan diresmikan langsung oleh Direktur Utama Kanwil Perum
Pegadaian Semarang.
2. Sejarah Berdirinya Pegadaian Syariah
Seiring dengan dikeluarkannya fatwa DSN-MUI tentang
haramnya riba dan undang-undang No.10 tahun 1998 tentang Perbankkan
Syariah, yang isinya menyatakan perbankan syariah boleh mendirikan
usaha Rahn (gadai) (Murtadho, Ghofur, dkk, 2012: 117).
11
12
Bank Muamalat Indonesia dalam mengembangkan usahanya
mencoba untuk membuat produk gadai syariah, namun karena tidak
mempunyai sumber daya manusia dan peralatan yang cukup memadai,
kemudian Bank Muamalat Indonesia mengajak perum pegadaian untuk
bekerja sama mendirikan pegadaian syariah. Tawaran tersebut mendapat
tanggapan yang positif dari perum pegadaian yang juga sedang
mempelajari pembentukan pegadaian syariah (Ulbab, 2016: 55).
Pada tahun 2002 nota kesepakatan kerja sama dibuat antara perum
pegadaian dengan bank muamalat Indonesia. Pada tanggal 20 Desember
2002 penandatanganan kerja sama dilakukan dengan Nomor 446/SP
300.233/2002 dan 015/BMI/PKS/XII/2002. Bank Muamalat Indonesia
menandatangani kerja sama dengan perum pegadaian untuk tambahan
modal, dengan bentuk pembiayaan musyarakah sejumlah RP.
40.000.000.000,-. Kemudian pada tanggal 14 Januari 2003 secara resmi
dibentuk Pegadaian Syariah dengan nama Unit Layanan Gadai Syariah
(ULGS) dan operasionalnya Dewan Direksi Perum Pegadaian Nomor:
06.A/UL.3.00.22.3/2003 tentang pemberlakuan Manual Operasional Unit
Layanan Gadai Syariah (Kertajaya dan Sula, 2006).
Pada tahun 2008 kontrak kerja sama dengan bank muamalat
Indonesia dihentikan. Uang modal yang dipinjam dalam bentuk
pembiayaan musyarakah telah dikembalikan. Kini perum pegadaian
bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri dengan tambahan modal
yang diberikan sebesar kurang lebih Rp. 50.000.000.000. Bank Syariah
13
Mandiri menawarkan harga yang lebih miring sehingga pemotongan tarif
ijarah dapat dilakukan (Ulbab, 2016: 56).
Pembentukan pegadaian syariah ini juga berdasarkan pada fatwa
DSN No.25/DSN-MUI/III/2002 tentang rahn dan fatwa DSN
No.26/DSNMUI/III/2002 tentang rahn emas. Konsep operasi pegadaian
syariah mengacu pada sistem administrasi modern, yaitu asas rasionalitas,
efisiensi, dan efektifitas yang diselaraskan dengan nilai Islam. Fungsi
operasi pegadaian syariah itu sendiri dijalankan oleh kantor-kantor
cabang pegadaian syariah atau ULGS sebagai unit organisasi dibawah
binaan Devisi Usaha Lain Perum Pegadaian. Namun, baru pada awal
tahun 2004 perum pegadaian memisahkan pegadaian syariah kedalam
devisi tersendiri yaitu Devisi Usaha Syariah serta menjadikan setiap
cabangnya sebagai binaan Kantor Wilayah (Kanwil) perum pegadaian.
Salain itu, perum pegadaian juga telah memiliki Dewan Pengawas
Syariah (DPS) sendiri yang berguna untuk memberikan pengarahan dan
pengawasan terhadap kehalalan produk yang diluncurkan.
Pegadaian Syariah pertama kali berdiri di Jakarta pada tanggal 14
Januari 2003 dengan nama Unit Layanan Gadai Syariah (ULGS) Cabang
Dewi Sartika, menyusul kemudian pendirian ULGS di Surabaya,
Makasar, Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta di tahun yang sama
hingga September 2003. Masih ditahun yang sama pula, 4 Kantor Cabang
Pegadaian di Aceh dikonversi menjadi Pegadaian Syariah. Istilah ULGS
14
kemudian berubah menjadi Cabang Pegadaian Syariah (CPS) (Ulbab,
2016: 57).
3. Visi dan Misi Pegadaian Syariah
a. Visi
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang
selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fiduasi selalu
menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah.
b. Misi
1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman, dan
selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan
menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang
memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh
Pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pemain ragional
dan tetap menjadi pilihan utama masyarakat.
3. Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat golongan menengah kebawah dan melaksanakan
usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antar tiap
bagian secara posisi yang ada pada perusahaan dalam menjalin kegiatan
15
opersional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi Kantor Cabang
Pegadaian Syariah Majapahit Semarang sesuai dengan Surat Keputusan
Direksi Perum Pegadaian No. 1095/SDM.200322/2014, tanggal 25 April
2014 (Nashoha dalam Ulbab, 2016).
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Sumber: Wawancara di Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang, 2017 Deskripsi Tugas dan Jabatan:
a. Manajer Cabang
Mengelola operasional cabang, yaitu menyalurkan uang
pinjaman (Qardh) secara hukum gadai yang didasarkan pada
penerapan prinsip syariah.
Disamping itu maneger cabang juga mempunyai tugas yaitu,
menyusun program kerja operasional cabang agar sesuai dengan
visi dan misi perusahaan, mengkordinasikan kegiatan penaksir
marhum berdasarkan peraturan yang berlaku, mengkordinasikan
penyaluran marhun bih, mengkordinasikan pengelolaan
Meneger Cabang H. Nasokha
Asisten Meneger Cabang Wahyu Purnomo
Penaksir Yuningsih
Kasir Dian Rahmawati Penyimpanan
Erwin
16
Murabahah dan Rahn sesuai ketentuan yang berlaku dalam rangka
pengembangan asset secara professional.
b. Penaksir
Tugas dari penaksir yaitu, memberikan pelayanan kepada
Rahin dengan cepat, mudah, dan aman. Menaksir barang sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, memberikan perhitungan kepada
pemimpin cabang penggunaan pinjaman gadai oleh Rahin
berkaitan dengan biaya administrasi dan jasa simpan, dan
menetapkan biaya administrasi dan jasa simpan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. Kasir
Bertugas melakukan penerimaan, penyimpanan, dan
pembayaran serta pembukuan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, untuk kelancaran pelaksanaan operasional kantor cabang.
Selain itu, kasir juga bertugas menyiapkan peralatan dan
perlengkapan kerja, menerima modal kerja harian dari atasan,
menyiapkan uang kecil untuk kelancaran pelaksanaan tugas,
melaksanakan penerimaan pelunasan marhun bin dari marhun.
d. Pemegang Gudang
Bertugas melakukan pemeriksaan, penyimpanan,
pemeliharaan, dan pengeluaran serta pembukuan marhun.
Menerima marhun selain barang kantong untuk disimpan di
17
gudang dan secara berkala memeriksa keadaan gudang
penyimpanan marhun, salain itu juga menyusun sesuai urutan
nomor Surat Bukti Rahn (SBR).
e. Penyimpan Marhun
Bertugas mengelola gudang marhun emas dengan menerima,
menyimpan, merawat, mengeluarkan,dan
mengadministrasikannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam rangka mengamankan serta menjaga keutuhan barang milik
Rahin (Penggadai).
f. Keamanan
Tugas dari keamanan yaitu, mengamankan harta perusahaan
dan rahin dalam lingkungan kantor dan sekitarnya.
g. Staf
Bertugas memelihara kebersihan, keindahan, kenyamanan
gedung, ruang kerja, mengirim dan mengambil surat/ dokumen
untuk menunjang kelancaran tugas administrasi dan tugas
operasional kantor cabang.
5. Produk-produk Pegadaian Syariah
a. Ar-Rahn (Gadai Syariah)
Gadai syariah (Ar-rahn) adalah skim pinjaman yang mudah dan
praktis untuk memenuhi kebutuhan dana dengan sistem gadai sesuai
18
syariah dengan barang jaminan berupa emas, perhiasan, elektronik,
dan kendaraan bermotor.
Syarat Pinjaman:
1. Menyerahkan fotocopy KTP atau identitas resmi lainnya
(SIM, paspor, dll).
2. Menyerahkan barang jaminan.
3. Untuk kendraan bermotor membawa BPKB dan STNK asli.
4. Nasabah menandatangani Surat Bukti Rahn (SBR).
b. ARRUM (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro Kecil)
Ar-Rahn untuk usaha mikro kecil, selanjutnya disebut skim ARRUM
adalah skim pemberian pembiayaan berprinsip syariah bagi para
pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan usaha yang didasarkan
atas kelayakan usaha.
Syarat Pinjaman:
1. Memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan serta telah
berjalan 1 tahun
2. Fotocopy KTP dan Kartu Keluarga.
3. Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor
(BPKB asli, fotocopy STNK, dan faktur pembelian).
4. Memiliki usaha produktif minimal 1 tahun.
c. MULIA (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi)
MULIA memfasilitasi kepemilikan emas batangan melalui penjualan
logam mulia oleh pegadaian kepada masyarakat secara tunai dan pola
19
angsuran dengan proses cepat dalam jangka waktu tertentu yang
fleksibel. Akad MULIA menggunakan akad Murabahah dan Rahn.
Syarat pinjaman:
1. Menyerahkan fotocopy KTP atau identitas lainnya.
2. Mengisi formulir aplikasi MULIA.
3. Menyerahkan uang muka.
4. Menandatangani akad MULIA.
d. AMANAH (Murabahah untuk Kepemilikan Kendaraan
Bermotor)
Amanah adalah produk pegadaian syariah dalam memberikan
pinjaman untuk kepemilikan kendaraan bermotor. Produk ini
menerapkan sistem syariah dengan akad Murabahah, yaitu pemberian
pinjaman. Pembiayaan berprinsip syariah kepada Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan karyawan swasta untuk memiliki motor atau mobil
dengan cara angsuran.
Syarat pinjaman:
1. Pegawai tetap suatu instansi pemerintah atau swasta minimal
telah bekerja selama 2 tahun.
2. Melampirkan kelengkapan:
a) Fc KTP (Suami/Istri)
b) Fc KK
c) Fc SK pengangkatan sebagai pegawai atau karyawan
tetap rekomendasi atasan langsung.
20
d) Slip gaji 2 bulan terakhir.
3. Mengisi dan menandatangani form aplikasi AMANAH.
4. Membayar uang muka yang disepakati (minimal 20%).
B. Deskripsi Data Responden
Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada Pegadaian
Syariah Majapahit Semarang. Data penelitian yang diperoleh dari kuesioner
yang telah dibagikan kepada nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Semarang
sebanyak 100 kuesioner. Selanjutnya akan dianalisis dengan prosedur
statistik deduktif. Sebelum melakukan analisis terlebih dahulu penulis akan
menjelaskan tentang data-data responden yang digunakan sebagai sampel
yang diambil dari nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Semarang.
1. Jenis Kelamin Responden
Responden yang terpilih dikelompokkan berdasarkan jenis
kelamin dan kelompok yaitu laki-laki dan perempuan. Untuk mengetahui
proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat dilihat pada tabel di berikut ini:
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 55 55.0 55.0 55.0
Perempuan 45 45.0 45.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nasabah berdasarkan jenis
kelaminnya adalah sebanyak 55 orang atau 55% laki-laki, sedangkan
21
jumlah karyawan perempuan sebanyak 45 orang atau 45% perempuan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa nasabah yang paling dominan pada
Pegadaian Syariah Majapahit Semarang adalah laki-laki.
2. Usia Responden
Pengelompokkan usia dari responden dalam penelitian ini terbagi
menjadi empat kelompok yang dapat dilihat pada table 4.2 sebagai
berikut :
Tabel 4.2 Usia Responden
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid > 50 th 9 9.0 9.0 9.0 < 30 th 15 15.0 15.0 24.0 31-40 th 45 45.0 45.0 69.0 41-50 th 31 31.0 31.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Pada tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebanyak 9 orang nasabah
atau 9% yang berusia > 50 tahun, sebanyak 15 orang nasabah atau 15%
yang berusia < 30 tahun, sebanyak 45 orang nasabah atau 45% yang
berusia 31-40 tahun, dan sebanyak 31 orang atau 31% yang berusia 41-50
tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebanyakan nasabah di
Pegadaian Syariah Majapahit Semarang memiliki usia 31-40 tahun.
3. Pendidikan Terakhir Responden
Pendidikan terakhir dari responden dalam penelitian ini dapat
dilihat pada table 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Pendidikan Responden
22
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Diploma 9 9.0 9.0 9.0 Sarjana 25 25.0 25.0 34.0 SMA 48 48.0 48.0 82.0 SMP 18 18.0 18.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Dari tabel 4.3 dapat diketahui jumlah berdasarkan pendidikan
terakhir. Sebanyak 9 orang atau 9% berpendidikan Diploma, Sarjana
sebanyak 25 orang atau 25%, SMA sebanyak 48 orang atau 48%, dan
SMP sebanyak 18 orang atau 18%. Sehingga dapat disimpulkan
mayoritas nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Syariah Semarang
berpendidikan terakhir SMA.
4. Pekerjaan Responden
Adapun pendidikan terakhir dari responden dalam penelitian ini
dapat dilihat pada table 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Lainnya 3 3.0 3.0 3.0 PNS 23 23.0 23.0 26.0 Swasta 67 67.0 67.0 93.0 Wirausaha 7 7.0 7.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Dari tabel 4.4 dapat diketahui jumlah berdasarkan pekerjaan.
Sebanyak 23 orang atau 23% PNS, sebanyak 67 orang atau 67% Swasta,
23
sebanyak 7 orang atau 7% Wirausaha, dan pekerjaan lain sebanyak 3
orang atau 3%. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas nasabah
Pegadaian Syariah Majapahit Semarang pekerja swasta.
5. Status Perkawinan Responden
Adapun status perkawinan dari responden dalam penelitian ini
dapat dilihat pada table 4.5 sebagai berikut:
Tabel 4.5 Status Perkawinan Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Belum Menikah 12 12.0 12.0 12.0
Menikah 88 88.0 88.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Dari tabel 4.5 dapat diketahui jumlah berdasarkan status
perkawinan. Sebanyak 12 orang atau 12% belum menikah, dan sebanyak
88 orang atau 88% Menikah. Sehingga dapat disimpulkan mayoritas
nasabah Pegadaian Syariah Majapahit Semarang sudah menikah.
6. Pendapatan Responden
Adapun jumlah pendapatan dari responden dalam penelitian ini
terbagi menjadi tiga kelompok yang dapat dilihat pada table 4.6
sebagai berikut :
Tabel 4.6 Pendapatan/bulan Responden
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
24
Valid > 1juta-2juta 55 55.0 55.0 55.0
> 2juta-3juta 32 32.0 32.0 87.0 > 3juta-4juta 3 3.0 3.0 90.0 > 4juta-5juta 6 6.0 6.0 96.0 > 5juta 3 3.0 3.0 99.0 < 1juta 1 1.0 1.0 100.0 Total 100 100.0 100.0
Dari tabel 4.6 dapat diketahui jumlah berdasarkan pendapatan per
bulan. Sebanyak 55 orang atau 55% berpenghasilan > 1juta-2juta,
sebanyak 32 orang atau 32% berpenghasilan > 2juta-3juta, sebanyak 3
orang orang atau 3% berpenghasilan > 3juta-4juta, sebanyak 3 orang atau
3 % berpenghasilan > 5jutadan SMP sebanyak 18 orang atau 18%.
Sehingga dapat disimpulkan mayoritas nasabah Pegadaian Syariah
Majapahit Syariah Semarang berpendidikan SMA.
C. Analisa Data
1. Uji Reliabilitas dan Validitas
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dikatakan handal atau reliabel apabila jawaban dari
responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu Bawono (2006).
Pengujian ini dilakukan terhadap seluruh item pertanyaan atau
pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dengan menggunakan
teknik Cronbach’s Alpha ≥ 0,60. Sehingga data tersebut dikatakan
reliabel atau handal untuk melakukan pengukuran dan penelitian
25
selanjutnya. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh di dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan Pengetahuan .953 Reliabel
Promosi .870 Reliabel Kualitas Pelayanan .980 Reliabel
Minat .800 Reliabel Berdasarkan tabel 4.7 terlihat seluruh variabel memiliki
Cronbach’s Alpha > 0.60. Sehingga variabel pengetahuan, promosi
dan kualitas pelayanan dapat dikatakan handal atau reliabel dan dapat
digunakan sebagai alat ukur untuk penelitian selanjutnya.
b. Uji Validitas
Sebuah kuesioner dapat dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner dapat mengungkapkan suatu hal yang dapat diukur oleh
kuesioner tersebut. Suatu item petanyaan dikatakan valid apabila r
hitung > r tabel. Nilai Df = 97 maka besarnya r tabel dengan taraf
signifikansi 5% sebesar 0.1975. Adapun hasil uji validitas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas
Variabel Item Corrected Item-Total Correlation
r Tabel Keterangan
Pengetahuan Bt_1 .889** 0.1975 Valid
Bt_2 .974** 0.1975 Valid
Bt_3 .937** 0.1975 Valid
Bt_4 .963** 0.1975 Valid
26
Promosi Bt_5 .729** 0.1975 Valid
Bt_6 .893** 0.1975 Valid
Bt_7 .905** 0.1975 Valid
Bt_8 .858** 0.1975 Valid
Kualitas Pelayanan
Bt_9 .933** 0.1975 Valid
Bt_10 .960** 0.1975 Valid
Bt_11 .988** 0.1975 Valid
Bt_12 .980** 0.1975 Valid
Bt_13 .962** 0.1975 Valid
Minat Bt_14 .905** 0.1975 Valid
Bt_15 .897** 0.1975 Valid
Bt_16 .611** 0.1975 Valid
Bt_17 .895** 0.1975 Valid
2. Uji Analisis Regresi Berganda
Menurut Bawono (2006: 85) regresi ini digunakan untuk menganalisis
data yang bersifat multivariate, analisis ini digunakan untuk meramalkan
nilai variabel dependen dengan variabel independen yang lebih dari satu.
Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
27
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.544 1.578 3.514 .001
Pengetahuan .067 .065 .084 1.022 .309 Promosi -.010 .069 -.012 -.146 .884 Kualitas_Pelayanan .470 .061 .629 7.640 .000
a. Dependent Variable: Minat Y = 5,544 + 0,067 X1 + (-0,010) X2 + 0,470 X3
Hasil persamaan regresi berganda di atas memberikan pengertian
bahwa:
a) Nilai konstanta 5,544 mempunyai arti bahwa sebelum dipengaruhi
oleh variabel-variabel bebas yaitu minat menggunakan jasa bernilai
positif.
b) b1 (nilai koefisien regresi X1) 0,067 pengetahuan bernilai positif, hal
ini dapat diartikan bahwa jika pengetahuan (X1) ditingkatkan
sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka minat
menggunakan jasa juga akan meningkat.
c) b2 (nilai koefisien regresi X2) -0,010 promosi bernilai negatif, hal ini
dapat diartikan bahwa jika promosi (X2) diturunkan atau dikurangi
sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka minat
menggunakan jasa akan menurun.
d) b3 (nilai koefisien regresi X3) 0,470 kualitas pelayanan bernilai
positif, hal ini dapat diartikan bahwa jika kualitas pelayanan (X3)
ditingkatkan sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan) maka
minat menggunakan jasa juga akan meningkat.
28
3. Uji Statistik
a. Uji Ttest (Uji secara Individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Adapun hasil uji t ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.544 1.578 3.514 .001
Pengetahuan .067 .065 .084 1.022 .309 Promosi -.010 .069 -.012 -.146 .884 Kualitas_Pelayanan .470 .061 .629 7.640 .000
a. Dependent Variable: Minat Apabila nilai sig. < 0.05 atau 5% maka variabel tersebut
dinyatakan positif berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berdasarkan hasil uji t hitung masing-masing untuk pengetahuan,
promosi, dan kualitas pelayanan yaitu:
1. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk
pengetahuan adalah 1,022 dengan signifikansinya sebesar 0,309,
sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df sebesar
97 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung =
1,022 < nilai t tabel = 1,985. Dengan demikian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan antara pengetahuan
29
terhadap minat menggunakan jasa (Y). Sehingga menerima H0
menolak H1.
2. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk
promosi adalah -0,146 dengan signifikansinya sebesar 0,884,
sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df sebesar
97 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung = -
0,146 < nilai t tabel = 1,985. Dengan demikian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh tidak signifikan antara promosi terhadap
minat menggunakan jasa (Y). Sehingga menerima H0 dan
menolak H2.
3. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk
kualitas pelayanan adalah 7,640 dengan signifikansinya sebesar
0,000, sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df
sebesar 97 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t
hitung = 7,640 > nilai t tabel = 1,985. Dengan demikian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kualitas
pelayanan terhadap minat menggunakan jasa (Y). Sehingga
menerima H3 dan menolak H0.
b. Uji Ftest (Uji secara Serempak)
Uji Ftest digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4.11 Hasil Uji Ftest
ANOVAb
30
Model Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 182.206 3 60.735 23.530 .000a
Residual 247.794 96 2.581 Total 430.000 99
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi b. Dependent Variable: Minat
Berdasarkan uji pada tabel 4.11 tersebut diketahui bahwa F hitung
> F tabel (23.530 > 2.758) dan besarnya sig .000a < 0.05, hal ini
menunjukkan bahwa variabel independen (pengetahuan, promosi dan
kualitas pelayanan) secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen (minat menggunakan jasa) secara signifikan. Maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H4 diterima.
c. Uji Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan independen atau
sebaliknya sejauh mana kontribusi variabel independen
mempengaruhi.
Tabel 4.12 Hasil Uji R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .651a .424 .406 1.607 a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi Tabel ini menunjukkan bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar
.406 artinya kontribusi variabel independen menjelaskan atau
mempengaruhi variabel dependen sebesar 40,6% sedangkan sisanya
59.4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
31
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji ini berfungsi untuk mengetahui apakah ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2013:105).
Adapun hasil uji multikolonieritas sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.544 1.578 3.514 .001 Pengetahuan .067 .065 .084 1.022 .309 .898 1.114 Promosi -.010 .069 -.012 -.146 .884 .877 1.141 Kualitas_Pelayanan .470 .061 .629 7.640 .000 .886 1.129
a. Dependent Variable: Minat
Berdasarkan output pada tabel 4.13 menunjukkan seluruh nilai
tolerance > 0.10 dan nilai VIF variabel independen < 10.
Sehingga disimpulkan tidak terjadi gejala multikolonieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual
satu pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali. 2013:139). Uji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Park.
Tabel 4.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
32
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.377 .971 -2.448 .016
Pengetahuan .050 .040 .130 1.248 .215 Promosi -.025 .042 -.064 -.601 .549 Kualitas_Pelayanan .068 .038 .189 1.795 .076
a. Dependent Variable: LnU2i Berdasarkan tabel 4.14 nilai signifikan (sig) masing-masing
variabel > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model yang dipakai
tidak ada gejala heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel pengganggu atau residual mengikuti
distribusi normal.
Gambar 4.2 Histogram
Dalam grafik histogram yang dapat kita lihat adalah
perbandingan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal terlihat bahwa pola grafik histogram menunjukkan
33
pola distribusi yang mendekati normal, sehingga bisa disimpulkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.15 Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100 Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.58207841 Most Extreme Differences Absolute .191
Positive .088 Negative -.191
Kolmogorov-Smirnov Z 1.908 Asymp. Sig. (2-tailed) .001 a. Test distribution is Normal.
Dalam tabel Kolmogrov-Smirnov besarnya nilai Kolmogrov-
Smirnov adalah 1,908 dan signifikan pada 0,001 serta menunjukkan
distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
D. Hasil Uji Hipotesis
1. Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap
Minat menggunakan jasa secara individu.
a) Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk
pengetahuan adalah 1,022 dengan signifikansinya sebesar 0,309,
sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df sebesar 97
diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung = 1,022 <
nilai t tabel = 1,985. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh tidak signifikan antara pengetahuan terhadap minat
34
menggunakan jasa (Y). Sehingga menolak H1, yang menyatakan
bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat. Artinya jika pengetahuan nasabah tentang syarat-syarat dan
rukun-rukun gadai syariah ditingkatkan, maka semakin tinggi pula
minat nasabah dalam menggunakan jasa Pegadaian Syariah. Nasabah
yang memiliki pengetahuan lebih tinggi tentang pegadain syariah
akan lebih tertarik menggunakan jasa pegadaian syariah dibanding
nasabah yang pengetahuannya kurang.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan pernyataan teoritik
dari Aini (2014) yang menyatakan bahwa pengetahuan masyarakat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat dengan penjelasan
pengetahuan mampu memberikan tingkat kepercayaan masyarakat,
sehingga mampu menumbuhkan minat menjadi nasabah.
Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan pernyataan
teoritik Siswanti (2015) yang menyatakan semakin baik pengetahuan
yang dimiliki nasabah pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, maka semakin tinggi pula minat masyarakat untuk
menabung.
Pengetahuan adalah suatu perubahan dalam perilaku suatu
individu yang berasal dari pengalaman, pengalaman individu yang
berbeda-beda menyebabkan perubahan persepsi yang berujung pada
keputusan terhadap minat.
35
b) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk
promosi adalah -0,146 dengan signifikansinya sebesar 0,884,
sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df sebesar 97
diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung = -0,146 <
nilai t tabel = 1,985. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh tidak signifikan antara promosi terhadap minat
menggunakan jasa (Y). Sehingga menolak H2, yang menyatakan
bahwa promosi berpengaruh signifikan terhadap minat. Artinya jika
promosi melalui hubungan masyarakat ditingkatkan, maka semakin
tinggi pula minat nasabah dalam menggunakan jasa Pegadaian
syariah. Promosi dapat menginformasikan atau mengingatkan nasabah
mengenai produk, semakin sering nasabah mendapatkan informasi
melalui promosi, maka minat nasabah juga semakin meningkat.
Hasil penelitian tidak konsisten dengan pernyataan teoritik
dari Kinasih dan Suhermin (2015) yang menyatakan bahwa variabel
promosi memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap minat beli
konsumen, dengan pernyataan semakin banyak promosi yang
dilakukan akan semakin meningkatkan minat beli konsumen.
Hasil penelitian juga tidak sejalan dengan pernyataan teoritik
dari Kosasih dan Liu (2015) yang menyatakan bahwa promosi
memberikan pengaruh signifikan terhadap minat beli pelanggan.
Semakin sering promosi dilakukan melalui event dapat
36
mempengaruhi motivasi pelanggan, sehingga menarik minat beli
pelanggan.
Promosi sebagai tindakan menginformasikan atau
mengingatkan pelanggan mengenai suatu produk atau merek tertentu,
perbedaan informasi yang didapatkan nasabah baik secara langsung
maupun tidak langsung (melalui media cetak dan elektronik)
mempengaruhi keputusan terhadap minat.
c) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk
kualitas pelayanan adalah 7,640 dengan signifikansinya sebesar 0,000,
sedangkan pada taraf signifikansi sebesar 0,05 dengan df sebesar 97
diperoleh nilai t tabel sebesar 1,985 sehingga nilai t hitung = 7,640 >
nilai t tabel = 1,985. Dengan demikian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan antara kualitas pelayanan terhadap minat
menggunakan jasa (Y). Sehingga menerima H3 dan menolak H0, yang
menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap minat menggunakan jasa. Artinya semakin baik kualitas
pelayanan yang diberikan maka semakin tinggi pula minat nasabah
dalam menggunakan jasa Pegadaian Syariah. Pelayanan yang baik
akan menimbulkan kepuasan di hati nasabah, nasabah yang merasa
puas akan mempengaruhi minat untuk datang kembali menggunakan
jasa Pegadaian Syariah.
37
Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan teoritik oleh
Fure (2013) yang menyatakan bahwa semakin baik pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan maka akan menarik minat beli pelanggan.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan pernyataan teoritik
oleh Kurniawati (2012) yang menyatakan bahwa pelayanan yang
memuaskan dapat meningkatkan minat berinvestasi.
2. Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan
terhadap Minat menggunakan jasa secara bersama-sama.
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa F hitung > F
tabel (23.530 > 2.758) dan besarnya sig .000a < 0.05, hal ini
menunjukkan bahwa variabel independen (pengetahuan, promosi dan
kualitas pelayanan) secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen (minat menggunakan jasa) secara signifikan. Maka dapat
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H4 diterima. Artinya semakin
tinggi pengetahuan masyarakat tentang pegadaian syariah, semakin
sering promosi dilakukan, dan semakin baik kualitas pelayanan yang
diberikan, dapat menarik minat nasabah menggunakan jasa Pegadaian
Syariah lebih banyak lagi.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal di
bawah ini:
1. (a) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak
signifikan antara pengetahuan (X1) terhadap minat menggunakan jasa
(Y).
(b) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
tidak signifikan antara promosi (X2) terhadap minat menggunakan jasa
(Y).
(c) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
signifikan antara kualitas pelayanan (X3) terhadap minat menggunakan
jasa (Y).
2. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa F hitung > F tabel (23.530 >
2.758) dan besarnya sig .000a < 0.05, hal ini menunjukkan bahwa
variabel independen (pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan)
secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (minat
menggunakan jasa) secara signifikan.
B. Saran
1. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya peneliti lebih memperluas
penelitian sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik dan akurat
11
12
serta penelitian ini dapat dijadikan acuan maupun bahan koreksi untuk
penelitian selanjutnya.
2. Penelitian ini memfokuskan pada 3 variabel independen yaitu
pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan. Serta ada 1 variabel
dependen yaitu minat. Penggunaan variabel baru maupun penambahan
variabel baru perlu dilakukan dengan penggunaan indikator lain dalam
penelitian selanjutnya agar dapat menghasilkan gambaran yang luas dan
hasil yang lebih akurat.
3. Penelitian selanjutnya sebaiknya jangan menggunakan sampel secara
kebetulan sehingga data yang dihasilkan lebih akurat dan sesuai yang
diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Daud Vicary dan Keon Chee. 2012. Keuangan Syariah Terjemahan Satrio
Wahono. Why it Makes Sense. 2010. Jakarta: Penerbit Zaman.
Abror, Abrurrohmah. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana
Yogya.
Aini, Arifatul. 2014. Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Terhadap Minat Menjadi
Nasabah Bank Muamalat Cabang Kendal (Studi Pada Masyarakat Kecamatan
Kota Kendal, Kabupaten Kendal). Skripsi. UIN Walisongo.
Antonio, Muhammad Syafi‟i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani Press. Hal.128.
Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta. Hal 108.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga : STAIN Press.
Faradisa, H Leonardo Budi, dan Minarsih. 2016. Analisis Pengaruh Variasi Produk,
Fasilitas, Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen
Pada Indonesian Coffeeshop Semarang (Icos Cafe). Jurnal of Management,
Vol. 2. No.2.
Fure, Hendra. 2013. Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan
Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca.
Jurnal Riset Ekonomi Manajemen Bisnis dan Akuntansi, Vol. 1. No. 3.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21,
Edisi Ke Tujuh. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadijah, Siti. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah
Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah Kantor Cabang Pegadaian Syariah
(Kcps) Denpasar. Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi, Vol. 5. No.1.
Hapsari, Niken Tri. 2010. Seluk Beluk Promosi dan Bisnis : Cerdas Beriklan Untuk
Usaha Kecil & Menengah. Jogjakarta: A+PLUS Books.
Hasan, M Ali. 2004. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqih Muamalat),
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Edisi 1. Hal 255.
11
12
Kasmir. 2007. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Kertajaya dan Sula. 2006. Syariah Marketing, Bandung: Mizan.
Kinasih dan Suhermin. 2015. Pengaruh Produk, Promosi dan Store Atmosphere
terhadap Minat Beli Konsumen (Studi Kasus pada Matahari Departemen
Store Royal Plasa Surabaya). Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol. 4.
No.2.
Kosasih dan Liu. 2015. Analisa Pengaruh Kualitas Produk, Brand Image, dan
Promosi terhadap Minat Beli Pelanggan Pada Populer Bakery. Jurnal
Hospitaly dan Manajemen Jasa, Vol. 3. No. 2.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 2.
Jakarta: Prenhalindo. Hal 401.
Kurniawati, Eris Tri. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil dan
Kualitas Layanan Bank terhadap Minat Nasabah Berinvestasi (Studi Kasus
Pada Bank Muammalat Cabang Malang). Jurnal Humanity. Vol.7. No.2.
Madura. J. 2007. Pengantar Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Mappiare, 2012. Psikologi Remaja. Yogyakarta: Usaha Nasional.
Murtadho,Ghofur, dkk. 2012. Menuju Lembaga Keuangan yang Islami dan Dinamis.
Semarang: Rafi Sarana Perkasa. Hal 117.
Nafis, H.M Cholil. 2012. Mengenal Pegadaian Syriah, Jakarta: Kuwais. Hal 105.
Purwanto, Aris. 2016. Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, dan Tingkat Pendapatan
terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah Boyolali. Skripsi.
IAIN Salatiga.
Sari dan Sudardjat. 2013. Persepsi Masyarakat Tentang Gadai Emas Di Pegadaian
Syariah Cabang Setia Budi Medan. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1.
No. 2.
Siswanti, Indra. 2015. Pengaruh Pengetahuan, Agama, Iklan/Informasi, Dan
Pengalaman Mahasiswapai Stain Salatiga Tentang Sistem Perbankan Syariah
Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah. Skripsi. STAIN Salatiga.
Slameto, 2008. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
13
Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : UII Press.
Supriyanto dan Machfudz. 2010. Metodologi Riset Manajemen Sumber Daya
Manusia. Malang: UIN-MALIKI PRESS.
Tjiptono, Fandy. (2005). Service, Quality, & Satisfaction. Yogyakarta: Andi Offset.
Ulbab, Nadhirotul. 2016. Strategi Pemasaran Produk-Produk Gadai Syariah Dalam
Meningkatkan Jumlah Nasabah (Studi Kasus Di Pegadaian Syariah Cabang
Majapahit Semarang). Skripsi. UIN Walisongo.
14
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth
Saudara/i Responden
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dalam rangka penelitian tugas akhir/skripsi pada program Strata 1 (S1) Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, saya:
Nama : Feti Rukmanasari
NIM : 213-12-047
Jurusan/Fakultas : Perbankan Syariah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan,
Promosi, dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah dalam Menggunakan Jasa
Layanan Gadai (Studi Kasus pada Pegadaian Syariah Salatiga)”. Sehubungan dengan
itu saya mohon kesediaan dari saudara/saudari untuk meluangkan waktunya untuk
mengisi kuesioner penelitian ini dengan lengkap sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya. Informasi yang saudara/i berikan hanya digunakan untuk penelitian ini,
dan kerahasiaannya akan saya jaga dengan sungguh-sungguh.
Atas kesediaan dan partisipasinya saya mengucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 30 Januari 2017
11
12
Hormat saya
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian pertanyaan:
1. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan cara memberikan
tanda silang (x) pada kotak yang tersedia.
2. Mohon supaya menjawab satu jawaban yang paling sesuai untuk setiap
pertanyaan yang diberikan.
3. Mohon kiranya saudara/saudari setelah selesai mengisi kuesioner
menyerahkan kembali kepada yang memberi.
Alternatif pilihan:
SS : Sangat Setuju Diwakili dengan angka 5
S : Setuju Diwakili dengan angka 4
R : Ragu-ragu Diwakili dengan angka 3
TS : Tidak Setuju Diwakili dengan angka 2
STS : Sangat Tidak Setuju Diwakili dengan angka 1
A. Identitas Responden
Nama : …………………………… (boleh tidak diisi)
Umur : a. < 30 tahun
b. 31 – 40 tahun
c. 41 – 50 tahun
d. > 50 tahun
Jenis Kelamin : a. Perempuan b. Laki-laki
Pendidikan Terakhir : a. SMP
b. SMA
d. Sarjana
e. Lainnya
13
c. Diploma
Pekerjaan : a. PNS
b. Swasta
c. Wirausaha
d. Lainnya
Status Pernikahan : a. Menikah b. Belum Menikah
Pendapatan per
bulan
: a. < Rp 1.000.000
b. > Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000
c. > Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
d. > Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000
e. > Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000
f. > Rp 5.000.000
No PERNYATAAN SKALA PENGETAHUAN 1
STS 2
TS 3 R
4 S
5 SS
1. Saya mengetahui produk-produk Pegadaian Syariah.
2. Saya mengetahui syarat-syarat gadai syariah. 3. Saya mengetahui rukun gadai syariah. 4. Saya mengetahui persamaan dan perbedaan
antara Pegadaian Syariah dengan Pegadaian Konvensional.
PROMOSI 1
STS 2
TS 3 R
4 S
5 SS
5. Saya tertarik dengan iklan yang dilakukan Pegadaian Syariah melalui media cetak / media elektronik.
6. Saya tertarik menggunakan jasa Pegadaian Syariah sebab ada promosi secara langsung (perorangan) yang dilakukan oleh karyawan Pegadaian Syariah.
7. Saya tertarik menggunakan jasa Pegadaian Syariah karena selalu mengadakan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial.
8. Saya tertarik menggunakan jasa Pegadaian
14
Syariah karena sedang ada demonstrasi di tempat umum.
KUALITAS PELAYANAN 1 STS
2 TS
3 R
4 S
5 SS
9. Karyawan Pegadaian Syariah memberikan informasi yang akurat kepada nasabah.
10. Karyawan Pegadaian Syariah siap untuk membantu dan menanggapi permintaan nasabah.
11. Karyawan Pegadaian Syariah memiliki pengetahuan untuk menjawab pertanyaan nasabah dan mampu membangkitkan kepercayaan kepada nasabah.
12. Karyawan Pegadaian Syariah sangat memperhatikan kepentingan nasabah dan memahami kebutuhan nasabah.
13. Penampilan karyawan Pegadaian Syariah selalu bersih dan rapi.
MINAT 1 STS
2 TS
3 R
4 S
5 SS
14. Saya berminat menggunakan jasa Pegadaian Syariah karena saya mempunyai rasa ingin tahu terhadap produk Pegadaian Syariah.
15. Saya berminat menggunakan jasa Pegadaian Syariah karena untuk memenuhi kebutuhan.
16. Saya berminat menggunakan jasa Pegadaian Syariah karena untuk memperoleh status sosial.
17. Saya berminat menggunakan jasa Pegadaian Syariah karena selama bertransaksi sangat memuaskan.
15
Data Responden
No Jenis Kelamin Usia Pendidikan
Terakhir Pekerjaan Status Perkawinan
Pendapatan /bln
1 Perempuan < 30 th SMA Swasta Belum Menikah > 1juta-2juta
2 Perempuan 31-40 th SMA Wirausaha Menikah > 1juta-2juta
3 Laki-laki 41-50 th SMP Swasta Menikah > 1juta-2juta
4 Perempuan 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
5 Laki-laki < 30 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
6 Perempuan 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
7 Laki-laki 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
8 Perempuan 41-50 th SMA Wirausaha Menikah > 1juta-2juta
9 Laki-laki 31-40 th Diploma Swasta Menikah > 2juta-3juta
10 Perempuan 41-50 th Sarjana PNS Menikah > 4juta-5juta
11 Perempuan < 30 th Sarjana Swasta Belum Menikah > 2juta-juta
12 Perempuan 41-50 th Diploma PNS Menikah > 2juta-3juta
13 Perempuan 41-50 th Sarjana PNS Menikah > 4juta-5juta
14 Perempuan 41-50 th Sarjana PNS Menikah > 4juta-5juta
15 Laki-laki < 30 th SMA Swasta Belum Menikah > 1juta-2juta
16 Laki-laki 41-50 th Sarjana PNS Menikah > 2juta-3juta
17 Perempuan 41-50 th SMP Swasta Menikah > 1juta-2juta
18 Laki-laki 41-50 th Sarjana PNS Menikah > 2juta-3juta
19 Perempuan > 50 th SMP Lainnya Menikah < 1juta
20 Laki-laki 31-40 th SMP Wirausaha Menikah > 1juta-2juta
21 Laki-laki 31-40 th Sarjana PNS Menikah > 2juta-3juta
22 Perempuan 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
23 Laki-laki 31-40 th SMP Swasta Menikah > 1juta-2juta
24 Laki-laki 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
25 Perempuan 31-40 th Sarjana PNS Menikah > 2juta-3juta
26 Perempuan > 50 th SMA Wirausaha Menikah > 1juta-2juta
27 Laki-laki < 30 th Sarjana PNS Belum Menikah > 2juta-3juta
28 Perempuan 41-50 th Sarjana PNS Menikah > 2juta-3juta
16
29 Laki-laki 41-50 th SMP Swasta Menikah > 1juta-2juta
30 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
31 Laki-laki 41-50 th Diploma Swasta Menikah > 2juta-3juta
32 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
33 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
34 Laki-laki 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
35 Perempuan < 30 th Sarjana Lainnya Menikah > 2juta-3juta
36 Perempuan 31-40 th Sarjana PNS Menikah > 4juta-5juta
37 Perempuan < 30 th SMP Swasta Menikah > 1juta-2juta
38 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
39 Perempuan > 50 th Diploma PNS Menikah > 2juta-3juta
40 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 2juta-3juta
41 Perempuan 31-40 th Diploma Swasta Menikah > 2juta-3juta
42 Laki-laki < 30 th SMP Swasta Belum Menikah > 1juta-2juta
43 Laki-laki 41-50 th SMA Wirausaha Menikah > 2juta-3juta
44 Perempuan 31-40 th SMP Swasta Menikah > 2juta-3juta
45 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 2juta-3juta
46 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 2juta-3juta
47 Perempuan 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
48 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
49 Perempuan 31-40 th SMP Swasta Belum Menikah > 1juta-2juta
50 Perempuan 41-50 th Diploma Swasta Menikah > 2juta-3juta
51 Perempuan > 50 th SMA Swasta Menikah > 2juta-3juta
52 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 2juta-3juta
53 Laki-laki 31-40 th Sarjana PNS Menikah > 5juta
54 Perempuan < 30 th Sarjana PNS Belum Menikah > 2juta-3juta
55 Perempuan 31-40 th SMP Swasta Menikah > 1juta-2juta
56 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
57 Perempuan 31-40 th Sarjana PNS Menikah > 5juta
58 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
17
59 Perempuan 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
60 Laki-laki > 50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
61 Laki-laki 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
62 Laki-laki < 30 th SMP Swasta Menikah > 1juta-2juta
63 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Belum Menikah > 1juta-2juta
64 Perempuan 31-40 th Sarjana PNS Menikah > 2juta-3juta
65 Perempuan 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
66 Laki-laki 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
67 Laki-laki 31-40 th SMP Swasta Menikah > 1juta-2juta
68 Perempuan < 30 th Sarjana Swasta Belum Menikah > 3juta-4juta
69 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
70 Perempuan 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
71 Laki-laki 31-40 th Sarjana Swasta Menikah > 3juta-4juta
72 Perempuan < 30 th SMP Swasta Menikah > 1juta-2juta
73 Laki-laki 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
74 Laki-laki 41-50 th Diploma Swasta Menikah > 3juta-4juta
75 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 2juta-3juta
76 Perempuan > 50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
77 Perempuan 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
78 Laki-laki 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
79 Laki-laki 31-40 th Sarjana PNS Menikah > 5juta
80 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 2juta-3juta
81 Perempuan 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
82 Laki-laki < 30 th SMA Swasta Belum Menikah > 1juta-2juta
83 Perempuan 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
84 Laki-laki > 50 th Sarjana PNS Menikah > 4juta-5juta
85 Laki-laki 41-50 th SMP Petani Menikah > 2juta-3juta
86 Perempuan > 50 th Sarjana PNS Menikah > 4juta-5juta
87 Laki-laki 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
88 Perempuan 31-40 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
18
89 Laki-laki 31-40 th SMP Swasta Menikah > 1juta-2juta
90 Laki-laki < 30 th Diploma Swasta Belum Menikah > 2juta-3juta
91 Laki-laki 31-40 th Diploma Swasta Menikah > 2juta-3juta
92 Laki-laki 31-40 th SMP Wirausaha Menikah > 1juta-2juta
93 Laki-laki 31-40 th Sarjana PNS Menikah > 2juta-3juta
94 Perempuan 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
95 Laki-laki 31-40 th SMP Swasta Menikah > 1juta-2juta
96 Laki-laki 41-50 th SMA Swasta Menikah > 1juta-2juta
97 Perempuan 31-40 th Sarjana PNS Menikah > 2juta-3juta
98 Perempuan > 50 th SMA Wirausaha Menikah > 1juta-2juta
99 Laki-laki < 30 th Sarjana PNS Belum Menikah > 2juta-3juta
100 Perempuan 41-50 th Sarjana PNS Menikah > 2juta-3juta
19
Hasil Output Analisis
Uji Deskriptif (Karakteristik Responden)
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 55 55.0 55.0 55.0
Perempuan 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Usia Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid > 50 th 9 9.0 9.0 9.0
< 30 th 15 15.0 15.0 24.0
31-40 th 45 45.0 45.0 69.0
41-50 th 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Diploma 9 9.0 9.0 9.0
Sarjana 25 25.0 25.0 34.0
SMA 48 48.0 48.0 82.0
SMP 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
20
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Lainnya 3 3.0 3.0 3.0
PNS 23 23.0 23.0 26.0
Swasta 67 67.0 67.0 93.0
Wirausaha 7 7.0 7.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Status Perkawinan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Belum Menikah 12 12.0 12.0 12.0
Menikah 88 88.0 88.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pendapatan_per_Bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid > 1juta-2juta 55 55.0 55.0 55.0
> 2juta-3juta 32 32.0 32.0 87.0
> 3juta-4juta 3 3.0 3.0 90.0
> 4juta-5juta 6 6.0 6.0 96.0
> 5juta 3 3.0 3.0 99.0
< 1juta 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
21
Uji Reliabilitas
Variabel X1 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.953 .957 4
Varibel X2
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.870 .869 4
Varibel X3 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.980 .981 5
Variabel Y Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.800 .852 4
22
Uji Validitas
Variabel X1
Correlations
Bt_1 Bt_2 Bt_3 Bt_4 Pengetahuan
Bt_1 Pearson Correlation 1 .859** .734** .788** .889**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100
Bt_2 Pearson Correlation .859** 1 .869** .945** .974**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100
Bt_3 Pearson Correlation .734** .869** 1 .888** .937**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100
Bt_4 Pearson Correlation .788** .945** .888** 1 .963**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100
Pengetahuan Pearson Correlation .889** .974** .937** .963** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel X2
Correlations
Bt_5 Bt_6 Bt_7 Bt_8 Promosi
Bt_5 Pearson Correlation 1 .579** .522** .480** .729** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100
Bt_6 Pearson Correlation .579** 1 .753** .674** .893** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100
Bt_7 Pearson Correlation .522** .753** 1 .737** .905** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100
23
Bt_8 Pearson Correlation .480** .674** .737** 1 .858** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100
Promosi Pearson Correlation .729** .893** .905** .858** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Variabel X3
Correlations
Bt_9 Bt_10 Bt_11 Bt_12 Bt_13
Kualitas_Pelayanan
Bt_9 Pearson Correlation 1 .858** .908** .877** .850** .933**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100
Bt_10 Pearson Correlation .858** 1 .948** .921** .896** .960**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100
Bt_11 Pearson Correlation .908** .948** 1 .969** .939** .988**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100
Bt_12 Pearson Correlation .877** .921** .969** 1 .969** .980**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100
Bt_13 Pearson Correlation .850** .896** .939** .969** 1 .962**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100
Kualitas_Pelayanan Pearson Correlation .933** .960** .988** .980** .962** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
24
Variabel Y
Correlations
Bt_14 Bt_15 Bt_16 Bt_17 Minat
Bt_14 Pearson Correlation 1 .956** .244* .941** .905** Sig. (2-tailed) .000 .014 .000 .000 N 100 100 100 100 100
Bt_15 Pearson Correlation .956** 1 .236* .923** .897** Sig. (2-tailed) .000 .018 .000 .000 N 100 100 100 100 100
Bt_16 Pearson Correlation .244* .236* 1 .242* .611** Sig. (2-tailed) .014 .018 .015 .000 N 100 100 100 100 100
Bt_17 Pearson Correlation .941** .923** .242* 1 .895** Sig. (2-tailed) .000 .000 .015 .000 N 100 100 100 100 100
Minat Pearson Correlation .905** .897** .611** .895** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Statistik
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .651a .424 .406 1.607 a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 182.206 3 60.735 23.530 .000a Residual 247.794 96 2.581 Total 430.000 99
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi b. Dependent Variable: Minat
25
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.544 1.578 3.514 .001
Pengetahuan .067 .065 .084 1.022 .309 Promosi -.010 .069 -.012 -.146 .884 Kualitas_Pelayanan .470 .061 .629 7.640 .000
a. Dependent Variable: Minat
Uji Multikolinieritas
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosia
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Minat
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 .651a .424 .406 1.607 a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 182.206 3 60.735 23.530 .000a Residual 247.794 96 2.581 Total 430.000 99
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi b. Dependent Variable: Minat
26
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5.544 1.578 3.514 .001 Pengetahuan .067 .065 .084 1.022 .309 .898 1.114 Promosi -.010 .069 -.012 -.146 .884 .877 1.141 Kualitas_Pelayanan .470 .061 .629 7.640 .000 .886 1.129
a. Dependent Variable: Minat Coefficient Correlationsa
Model Kualitas_Pel
ayanan Pengetahua
n Promosi
1 Correlations Kualitas_Pelayanan 1.000 -.185 -.238
Pengetahuan -.185 1.000 -.210 Promosi -.238 -.210 1.000
Covariances Kualitas_Pelayanan .004 .000 -.001
Pengetahuan .000 .004 .000 Promosi -.001 .000 .005
a. Dependent Variable: Minat Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue
Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Pengetahua
n Promosi Kualitas_Pel
ayanan
1 1 3.960 1.000 .00 .00 .00 .00 2 .019 14.585 .00 .84 .33 .02 3 .014 16.544 .07 .12 .64 .35 4 .007 23.483 .92 .04 .03 .63
a. Dependent Variable: Minat
Uji Heteroskedastisitas
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosia
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: LnU2i
27
Model Summaryb
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .240a .058 .028 .98900 a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi b. Dependent Variable: LnU2i
ANOVAb
Model Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regression 5.741 3 1.914 1.957 .126a
Residual 93.899 96 .978 Total 99.641 99
a. Predictors: (Constant), Kualitas_Pelayanan, Pengetahuan, Promosi
b. Dependent Variable: LnU2i
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Toleranc
e VIF
1 (Constant) -2.377 .971 -2.448 .016 Pengetahuan .050 .040 .130 1.248 .215 .898 1.114 Promosi -.025 .042 -.064 -.601 .549 .877 1.141 Kualitas_Pelayanan .068 .038 .189 1.795 .076 .886 1.129
a. Dependent Variable: LnU2i
Coefficient Correlationsa
Model
Kualitas_P
elayanan
Pengetahu
an
Promos
i
1 Correlatio
ns
Kualitas_Pelay
anan 1.000 -.185 -.238
Pengetahuan -.185 1.000 -.210
28
Promosi -.238 -.210 1.000
Covarianc
es
Kualitas_Pelay
anan .001 .000 .000
Pengetahuan .000 .002 .000
Promosi .000 .000 .002
a. Dependent Variable: LnU2i
Uji Normalitas
29
30
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Feti Rukmanasari
Tempat/
Tanggal Lahir
:
Salatiga, 25 Februari 1994
Agama : Islam
Alamat
Nomor Hp
:
:
Tegalsari RT 02/02, Kalibening, Tingkir, Salatiga
085868858099
Pendidikan : 1. SD Negeri Ledok 06 Salatiga 2000-2006
2. SMP Negeri 08 Salatiga 2006-2009
3. SMA Negeri 1 Tengaran 2009-2012
4. IAIN Salatiga 2012-2017
Pengalaman : 1. 2014-2016 Bekerja di Kafeole
2. Maret 2016 Magang di BSM Kendal
Hobi : 1. Menyanyi
2. Menonton film
3. Travelling
Motto : Bukan Keadaan Yang Merubah Kita Menjadi Buruk, Tapi
Kita Yang Harus Mengubah Keadaan Menjadi Baik.
Top Related