i
PENGARUH PENGETAHUAN, PROMOSI, DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT
NASABAH MENGGUNAKAN JASA GADAI ONLINE
Oleh
Arnold Arnando
NIM: 014201405101
Skripsi Dipersembahkan Untuk
Fakultas Bisnis President University
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi
Mei 2018
ii
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
Dewan Penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh
Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
Nasabah Menggunakan Jasa Gadai Online” yang diajukan oleh Arnold
Arnando Jurusan Manajemen dari Fakultas Bisnis yang telah dimulai dan
disetujui untuk lulus sidang pada tanggal 09 Mei 2018.
Dr. Dedi Rianto Rahadi, MM
Ketua Panel Penguji
Jhanghiz Syahrivar, B.Sc., MM
Penguji I
Sonny V. Sutedjo, SE, MM
Penguji II
iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH
PENGETAHUAN, PROMOSI, KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP MINAT NASABAH MENGGUNAKAN JASA GADAI
ONLINE” adalah hasil dari pengetahuan terbaik dari saya dan belum
pernah diajukan ke universitas lain maupun diterbitkan sebagian maupun
secara keseluruhan.
Cikarang, Indonesia, 30 April 2018
Arnold Arnando
NIM: 014201405101
iv
ABSTRAK
Gadai merupakan jasa pembiayaan yang kini banyak digunakan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhannya. Gadai emas dan barang elektronik (handphone/ tablet,
kamera, laptop dan kendaraan) menjadi salah satu produk jasa yang ditawarkan oleh
pergadaian sebagai alternatif yang banyak diminati masyarakat. Dengan hadirnya
teknologi yang sudah canggih saat ini, sebagian industri pergadaian sudah mulai
menerapkan finansial teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pengetahuan, promosi akan diskon dan kualitas pelayanan terhadap minat nasabah
yang menggunakan jasa gadai online. Obyek penelitian yang didapatkan oleh
penyusun ialah Pergadaian yang sudah menerapkan sistem gadai online. Variabel
independen dalam penelitian ini yaitu pengetahuan (X1), promosi (X2), dan kualitas
pelayanan (X3) sedangkan varibel dependen yaitu minat (Y). Analisis data
menggunakan regresi linear berganda. Sampel dalam penelitian ini adalah 163 orang
nasabah yang menggunakan sistem gadai online yang diambil menggunakan metode
probability sampling, random sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
variable promosi dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap minat
menggunakan jasa gadai online. Sedangkan pengetahuan tidak berpengaruh terhadap
minat menggunakan jasa gadai online. Hal ini berarti bahwa semakin baik kualitas
pelayanan dan promosi yang diberikan kepada nasabah maka semakin meningkatkan
minat nasabah. Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dipergunakan
untuk perusahaan finansial teknologi dalam hal berpromosi dan kualitas pelayanan
yang diberikan.
Kata kunci: pengetahuan, promosi, kualitas pelayanan, dan minat
v
ABSTRACT
Pawn is a financing service that is now widely used to meet the needs of the community.
Gold pawn and electronic goods (mobile phones / tablets, cameras, laptops and
vehicles) became one of the service products offered by pawnshop as an alternative
that many people in demand. With the presence of sophisticated technology today,
some of the pawn industry has started to implement technology finance. This study
aims to determine the effect of knowledge, promotion of discounts and quality of
service to the interests of customers who use online pawn services. Object of research
obtained by the authors is a pawnshop that has implemented online pawn system. The
independent variables in this research are knowledge (X1), promotion (X2), and
service quality (X3) while dependent variable is interest (Y). Data analysis used
multiple linear regression. The sample in this research is 163 customer using online
pawn system which is taken using probability sampling method, random sampling. The
results of this study indicate that the variable quality of service and promotion has an
influence on the interest of using online pawn services. While knowledge does not
affect the interest of using online pawn services. This means that the better the quality
of service and promotion provided to the customers, the more the interest of the
customers. Based on the results of research conducted can be used for technology
finance companies in terms of promotion and quality of services provided.
Keywords: knowledge, promotion, service quality, and interest
vi
KATA PENGANTAR
Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena anugerah-Nya
yang melimpah, kemurahan dan kasih setia besar akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi salah satu persyaratan dalam
mencapai Gelar Sarjana Manajemen Bisnis President University.
Adapun judul dari penulisan skripsi ini adalah:
“PENGARUH PENGETAHUAN, PROMOSI, KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP MINAT NASABAH MENGGUNAKAN JASA GADAI ONLINE”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena
menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu demi sempurnanya skripsi ini,
penulis sangat membutuhkan dukungan dan sumbangsih pikiran yang berupa kritik
dan saran yang bersifat membangun.
Dengan tersusunnya skirpsi ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua saya Ringkot Sitompul dan Hinsaria
Hutagalung yang telah memberikan kasih sayang, nasihat, motivasi dan dukungan lahir
maupun batin serta Doa yang tiada henti kepada penulis dan bapak Jean Richard
Jokhu, SE., M.M. selaku Dosen Pembimbing yang memberikan arahan dan
bimbingan dengan ketelitian dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini,
serta pihak-pihak yang memberikan dukungan kepada penulis diantaranya yang
terhormat:
1. Ibu Dra. Genoveva, MM selaku Ketua Program study Management President
University
2. Bapak Pandu Adi Cakranegara, SE, M.Sc.FI, MBA selaku dosen pembimbing
program magang
3. Seluruh Bapak dan Ibu dosen program S1 Regular Malam Program Study
Management President University yang telah mendidik serta membekali ilmu
pengetahuan.
vii
4. Bapak Yohanes Tukino selaku pembimbing program magang di PT Vision
Ease Asia
5. Seluruh para responden yang telah memberikan dan menyempatkan waktu
luang untuk membantu dalam proses penyelesaian penulisan skripsi ini.
6. Sahabat terbaik dalam hidup saya Andrew Sitanggang, Bagus Akbar, Lidya
Sidabutar, Tessa Afriyanti, Vianigustine Varadina, Neng, Selvi Purnama,
Sinta, Ricardo Hadiri, Saipul Anwar, Farhan Ilham, Alfian, Vaksi, Prastito
Novalino, Dewa dan Mohamad Ridwan yang terus memberikan dukungan dan
semangat untuk meyelesaikan skripsi ini.
7. Rekan-rekan kerja Pinjam.co.id sekaligus sahabatku Audy, Chintya, Ifah,
Fadhil, Imam, Rita, Rizky, Rika, Salman, Turhan, dan Wayan dan buat semua
rekan-rekan kerja yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
8. Sahabat-sahabat dan para teman-teman semua yang tidak bisa disebutkan satu
persatu yang selalu membantu dan memberikan informasi terbaru yang
berhubungan dengan penyelesaian proses skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang tidak dapat
disebutkan satu per satu yang telah membantu hingga penulisan skripsi ini selesai.
Semoga Tuhan YME senantiasa melimpahkan rahmat dan hidaya-Nya serta
membalas kebaikan kalian semua. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat, baik bagi penulis pada khususnya maupu bagi yang memerlukan
bagi umumnya. Amin.
Cikarang, 30 April 2018
Arnold Arnando
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………....i
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI…………………………………ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS…………………………………….iii
ABSTRAK…………………………………………………………………………..iv
ABSTRACT…………………………………………………………………………..v
KATA PENGANTAR………………………………………………………………vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………..xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………….xii
BAB I ............................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Permasalahan ................................................................................... 5
1.3 Limitasi Penelitian ............................................................................................... 6
1.4 Pertanyaan pada penelitian .................................................................................. 6
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 6
1.6 Manfaat penelitian ............................................................................................... 7
1.7 Sistematika penulisan .......................................................................................... 7
BAB II ........................................................................................................................ 10
LANDASAN TEORI ................................................................................................ 10
2.1 Landasan Teori .................................................................................................. 10
2.1.1 Pengetahuan ................................................................................................ 13
2.1.2 Bauran Pemasaran (Mix Marketing) ........................................................... 20
2.1.3 Kualitas Pelayanan...................................................................................... 30
2.1.4 Minat ........................................................................................................... 34
2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................................................... 37
ix
2.3 Analisa Gap ....................................................................................................... 40
BAB III ....................................................................................................................... 42
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 42
3.1 Rancangan Penelitian ........................................................................................ 42
3.2 Kerangka Penelitian .......................................................................................... 42
3.3 Hipotesis Penelitian ........................................................................................... 43
3.3.1 Pengaruh Pengetahuan terhadap minat nasabah menggunakan jasa
pergadaian online ................................................................................................. 43
3.3.2 Pengaruh Promosi terhadap minat nasabah menggunakan jasa pergadaian
online ................................................................................................................... 44
3.3.3 Kualitas Pelayaan serta pengaruhnya terhadap minat nasabah
menggunakan jasa pergadaian online .................................................................. 45
3.3.4 Pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
nasabah menggunakan jasa pergadaian online .................................................... 46
3.4 Variabel Pada Penelitian ................................................................................... 46
3.4.1 Variabel Terikat (Dependen) ...................................................................... 47
3.4.2 Variabel Bebas (Independen) ..................................................................... 47
3.5 Variabel Pada Penelitian dan Definisi Secara Operasional ............................... 47
3.6 Populasi dan Sampel ......................................................................................... 49
3.6.1 Populasi ...................................................................................................... 49
3.6.2 Sampel ........................................................................................................ 49
3.7 Jenis dan Sumber Data ...................................................................................... 50
3.8 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 51
3.9 Metode Analisis Data ........................................................................................ 51
3.9.1 Pengujian Instrumen Data........................................................................... 51
3.9.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 53
3.9.3 Analisis Linear Berganda ........................................................................... 54
3.10 Instrumen Penelitian Kuesioner ...................................................................... 56
BAB IV ....................................................................................................................... 57
ANALISA PENELITIAN ......................................................................................... 57
4.1 Analisa Deskriptif (Karakteristik Responden) .................................................. 57
x
4.1.1 Jenis Kelamin Responden ........................................................................... 57
4.1.2 Umur Responden…………………………………………………………58
4.1.3 Pendidikan Terakhir.................................................................................... 59
4.1.4 Pekerjaan..................................................................................................... 59
4.1.5 Pendapatan Per Bulan ................................................................................. 60
4.2 Deskriptif Variabel Penelitian ........................................................................... 61
4.3 Uji Instrumen Data ............................................................................................ 65
4.3.1 Uji Validitas ................................................................................................ 65
4.3.2 Uji Reliabilitas ............................................................................................ 66
4.4 Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 67
4.4.1 Uji Multikolineritas .................................................................................... 67
4.4.2 Uji Normalitas ............................................................................................ 68
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 70
4.5 Analisa Linear Berganda ................................................................................... 71
4.5.1 Uji Hipotesis/ Uji Statitik T (Signifikansi hubungan secara parsial) ......... 73
4.5.2 Uji Simultan (Uji F) .................................................................................... 74
4.5.3 Koefisien Determinasi R2 (Adjusted R Square) ......................................... 75
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................ 76
4.5.1 Pengaruh pengetahuan terhadap minat ....................................................... 77
4.5.2 Pengaruh promosi akan diskon terhadap minat .......................................... 78
4.5.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap minat............................................. 79
4.5.4 Pengaruh antara pengetahuan, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap
minat Secara Simultan ......................................................................................... 79
BAB V ........................................................................................................................ 80
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 80
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 81
5.2 Saran .................................................................................................................. 81
5.2.1 Bagi perusahaan financial technology ........................................................ 82
5.2.2 Bagi peneliti selanjutnya............................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 83
LAMPIRAN A: Kuesioner ....................................................................................... 88
xi
LAMPIRAN B: Data Penelitian .............................................................................. 94
LAMPIRAN C: Hasil Uji Validitas dan Reliablitas ............................................ 112
LAMPIRAN D: Hasil Uji Regresi ......................................................................... 117
LAMPIRAN E: Hasil Uji Turn it in……………………………………………...118
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 (Data pengguna layanan mobile appraiser dan walk in)...………………3
Gambar 1.2 (Data pengguna Jasa Gadai Online)……………………………………..4
Gambar 1.3 (Data penggunaan Kode Promo berupa diskon sewa modal)……………..5
Gambar 2.1 Theory of Planned Behavior (Sumber: Ajzen, 2005; hal 118)................ 12
Gambar 2.2 Tabel Penelitian Terdahulu ..................................................................... 38
Gambar 3.1 Kerangka penelitian ................................................................................ 44
Gambar 3.2 Sampel Penelitian .................................................................................... 51
Gambar 3.3 Rumus Correlation Models (Pearson, 2007) ........................................... 52
Gambar 3.3 Regresi Linear Berganda Model ............................................................. 55
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Uji Normalitas ........................................................... 69
Gambar 4.2 grafik histogram Uji normalitas…………….………………………….70
Gambar 4.3 Grafik Plot Uji Hiteroskedastisitas.......................................................... 71
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional .............................................................. 51
Tabel 3.2 Uji Reliabilitas ............................................................................................ 56
Tabel 3.4 ..................................................................................................................... 60
Bobot Nilai Setiap Pernyataan .................................................................................... 60
Tabel 4.1 Jenis Kelamin .............................................................................................. 61
Tabel 4.2 Umur Responden ........................................................................................ 62
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir .................................................................................... 62
Tabel 4.4 Pekerjaan ..................................................................................................... 63
Tabel 4.5 Pendapatan Per Bulan ................................................................................. 64
Tabel 4.6 Jawaban Responden Mengenai Pengetahuan.............................................. 65
Tabel 4.7 Jawaban Responden Mengenai Promosi ..................................................... 66
Tabel 4.8 Jawaban Responden Mengenai Kualitas Pelayanan ................................... 67
Tabel 4.9 Jawaban Responden Mengenai Minat ........................................................ 68
Tabel 4.10 Pengujian Validitas ................................................................................... 69
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas .......................................................................................... 70
Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas ................................................................................. 71
Tabel 4.13 Hasil Regresi ............................................................................................. 76
Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Secara Simultan (Uji F) ........................................ 79
Tabel 4.15 Hasil Koefisien Korelasi ........................................................................... 80
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Manusia memilikki kebutuhan yang dipenuhi baik berupa kebutuhan materi maupun
nonmaterial. Meminjam dana kepada orang tua atau kerabat, bank atau Lembaga
lainnya, bisa menjadi beberapa opsi yang dapat dipilih. Namun kini, kamu juga dapat
memanfaatkan platform gadai online, untuk memperoleh dana pinjaman yang sesuai
dengan kemampuan untuk menebusnya.
Dalam teoritis untuk memilih Lembaga kredit, biasanya nasabah akan mengetahui
produknya serta membuat keputusan terkait faktor-faktor untuk menggunakan layanan
jasa khususnya pergadaian. Kualitas pelayanan adalah upaya yang harus dijalankan
agar terpenuhi kepuasan pelanggan. Sebuah Pelayanan yang telah diberi terhadap
nasabah akan menjadi suatu ukuran sejauh mana bagi perusahaan mampu memberikan
kontribusi yang terbaik bagi setiap nasabahnya. Pelayanan merupakan usaha yang
diterapkan secara langsung maupun tidak langsung untuk menganalisa yang berbentuk
secara keseluruhan. Pelayanan juga sebagai cara langsung atau tidak langsung yang
digunakan untuk menganalisa kegiatan yang sedang berlaku dengan melihat caranya
pada komponen-komponen kecil terhadap semua transaksi dalam kegiatan tersebut
atau menjelaskan perilaku nasabah akan menggunakan jasa pergadaian lainnya untuk
memperoleh kepuasan terhadap pemenuhan kebutuhan. Saat ini masyarakat banyak
yang belum mengetahui mengenai keunggulan yang ditawarkan oleh pegadaian online
yaitu taksiran barang ditempat nasabah yang artinya nasabah hanya mengajukan gadai
melalui sistem pegadaian online dan kurir pergadaian online akan melakukan transaksi
dirumah nasabah dan kemudahan lainnya seperti pencairan melalui transfer ke
rekening nasabah. Berikut adalah data dan isu terkait kualitas pelayanan:
2
Gambar 1.1 (Data pengguna layanan mobile appraiser dan walk in)
Sumber: fintech/gadai online, Januari 2018
Dari gambar 1.1 dapat dilihat bahwa nasabah saat ini masih banyak yang mengajukan
dengan walk in (datang ke toko). Apabila dilihat dari hasil diatas, rata-rata nasabah
masih belum memahami mengenai pelayanan yang ditawarkan oleh pergadaian online
yaitu mobile apparaiser (taksir ditempat). Akan tetapi yang dikatakan oleh Wibowo
(2016) Gadai mengalami transformasi seiring perkembangan teknologi dan lahir dalam
bentuk baru, gadai online. Dahulu, gadai konvensional mengharuskan para pelaku
gadai untuk datang ke tempat pergadaian dan melakukan proses transaksi ditempat
tersebut, namun kini melalui gadai online, semua dapat dilakukan hanya dengan
membuka situs penyedia. Tren ini pun diprediksi akan terus meningkat mengingat
Indonesia adalah salah satu negara dengan penetrasi pengguna internet tertinggi.
3
Gambar 1.2 (Data pengguna Jasa Gadai Online)
Sumber: Fintech/ gadai online, Desember 2017
Berdasarkan dari data result in 2017 pada Gambar 1.2 menunjukan bahwa pengetahuan
nasabah (applicant gadai) untuk memahami serta menggunakan aplikasi gadai online
menurun dari tahun 2016-2017 sebesar 26,5%.
Menurut Sari dan Sudrajat (2013, hal 22) secara umum hal yang paling mendasari
untuk mengembangkan suatu penyedia jasa gadai terhadap kalangan masyarakat yaitu
pengetahuan. Menurut Afriyanti (2011) Timbulnya pengetahuan invidu cenderung
diperoleh dari adanya pengalaman dari beragam sumber seperti, media elektronik,
buku panduan, media poster dan sebagainnya. Saat ini masyarakat belum tahu bahwa
pergadaian online adalah platform digital marketing untuk solusi memudahkan
masyarakat memperoleh dana cepat untuk kebutuhan usaha maupun kebutuhan
lainnya. Untuk itu didalam melakukan transaksi gadai online, nasabah berhak untuk
mengetahui latar belakang perusahaan penyedia jasa serta legalitas operasi bisnis.
4
Tranparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk bermain pada sektor keuangan
karena melibatkan kepercayaan masyarakat dan juga negara.
Gambar 1.3 (Data penggunaan Kode Promo berupa diskon sewa modal)
Sumber: fintech/ gadai online, April 2018
Pada Gambar 1.3 menunjukan bahwa nasabah belum mengetahui manfaat akan diskon
yang diberikan oleh pergadaian online yang dimana diskon tersebut jika digunakan
akan meringankan sewa modal yang harus dibayar pada saat jatuh tempo barang yang
digadaikan. dapat dilihat dari data diatas bahwa nasabah hanya sebagian kecil yang
menggunakan promo berupa diskon dalam mengajukan gadai.
Menurut Swisstiani (2014) Promosi juga dapat dikatakan sebagai alat untuk
menginformasikan atau mengingatkan khususnya pelanggan mengenai produk agar
memperoleh kenyamanan dihati konsumen. Dalam memilih media promosi juga perlu
diperhatikan secara benar dalam memperkenalkan produk terhadap konsumen yang
menjadi suatu intensi yang baik bagi konsumen. Sehingga bagi perusahaan yang
bergerak dibidang finansial teknologi dapat memperoleh konsumen baru yang banyak
serta mempertahankan pelanggan. Menurut Boyd et al (2000, hal 89) penerapan
5
promosi penjualan yang berupa potongan harga atau diskon merupakan suatu kegiatan
dan upaya untuk menarik konsumen. Pergadaian online saat ini sering melakukan
program potongan sewa modal untuk menarik minat konsumen untuk melakukan
transaksi, namun masyarakat belum mengetahui manfaat dari promosi tersebut.
Dalam Teori Planned Behaviour, Ajzen (2005) mengatakan persepsi control perilaku
dihasilkan oleh keyakinan seseorang mengenai sumber daya yang berupa
kompatibilitas, persaingan, peralatan yang mendukung, dan kesempatan (control belief
strength). Itulah sebabnya bahwa control perilaku tersebut bersamaan dengan intensi
atau minat memiliki hubungan yang erat dengan dilakukan atau tidak dilakukannya
sebuah perilaku. Semakin kuat minat masyarakat terkait pengetahuan mereka
mengenai pergadaian dan keunggulan yang ditawarkan serta kualitas pelayanan
terssebut maka semakin kuat intensi masyarakat terhadap minat menggunakan jasa
gadai online tersebut.
Minat menggunakan jasa pergadaian online penting untuk diteliti, sebab sejauh ini
masyarakat lebih mengenal pergadaian konvesional, sehingga peneliti tertarik untuk
meneliti lebih jauh mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi minat nasabah
menggunakan jasa pergadaian online. Berkaitan dengan hal tersebut maka penulis
bermaksud untuk meneliti “pengaruh pengetahuan, promosi, dan kualitas pelayanan
terhadap minat nasabah menggunakan jasa pergadaian online.
1.2 Identifikasi Permasalahan
Dari pemaparan latar belakang permasalahan yang sudah di jelaskan di atas, maka
dapat di identifikasi sebagai berikut:
1. Masyarakat belum mengetahui tentang gadai online.
2. Masyarakat belum mengetahui manfaat dari promosi berupa diskon yang
ditawarkan pegadaian online.
3. Masyarakat belum mengetahui mengenai pelayanan yang ditawarkan oleh
pergadaian online.
6
1.3 Limitasi Penelitian
Dalam penelitian ini adanya keterbasan informasi, biaya yang cukup besar untuk
dilakukannya penelitian, dan tidak semua finansial teknologi mau memberikan data
nasabah, untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Keterbasan lainnya yaitu sulit
untuk mencari responden dilapangan karena waktu yang tidak sesuai. Biasanya
nasabah hanya mengajukan gadai pada akhir-akhir bulan atau pada saat nasabah
sedang mengalami kendala keuangannya pada waktu tertentu.
1.4 Pertanyaan pada penelitian
Dengan adanya latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan diatas, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah Pengetahuan berpengaruh terhadap Minat Nasabah Menggunakan
Jasa Gadai Online?
2. Apakah Promosi berpengaruh terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa
Gadai Online?
3. Apakah Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Minat Nasabah
Menggunakan Jasa Gadai Online?
4. Apakah Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap
Minat nasabah Menggunakan Jasa Gadai Onlie Secara Simultan?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengkaji pengaruh Pengetahuan terhadap Minat Nasabah Menggunakan
Jasa pergadaian online.
2. Mengkaji pengaruh Promosi terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa
pergadaian online.
3. Mengkaji pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Minat Nasabah
Menggunakan Jasa pergadaian online.
7
4. Mengkaji Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat
Nasabah Menggunakan Jasa pergadaian Online Secara Simultan.
1.6 Manfaat penelitian
1.6.1 Bagi Penulis
a. Pada penelitian ini diharapkan mampu mengkaji lebih dalam
mengenai Pengetahuan, Promosi, Kualitas Pelayanan, serta
pengaruhnya terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Gadai
Online, sehingga dapat menaikkan wawasan dan ilmu
pengetahuan.
b. Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar sarjana dengan
menempuh ujian akhir Manajemen Bisnis S1 Fakultas Ekonomi
President University.
1.6.2 Bagi Akademik
Hasil dari penelitian ini dapat diharapkaan untuk memberikan
informasi, serta dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.6.3 Bagi Fintech
Diharapkan bagi perusahaan fintech menjadi bahan untuk keputusan
dan masukan untuk meningkatkan sosialisasi ataupun informasi tentang
pengetahuan, promosi, serta kualitas pelayanan dalam menggunakan
sistem gadai online.
1.7 Sistematika penulisan
Tujuan sistematika dibuat adalah untuk memberikan keterangan yang lebih jelas
mengenai isi dari sikripsi ini dengan susunan yang sistematis dan komprehensif.
Sistematika penulisan pada penelitian ini sebagai berikut:
8
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan isi terkait latar belakang permasalahan, dimana
menjelaskan mengenai kerangka pemahaman secara garis besar baik dalam
teori ataupun fakta yang sudah ada, karena itulah yang menjadi alasan untuk
dibuatnya penelitian ini. Rumusan permasalahan ini mengandung pernyataan
terkait fenomena, kondisi, dana atau suatu konsep yang membutuhkan
jawaban melalui penelitian. Tujuan dari kegunaan penelitian ini diharapkan
agar tercapai dan lebih mengarah pada latar belakang, rumusan masalah dan
uji hipotesis yang diajukan. Pada bagian terakhir bab penelitian ini adalah
sistematika penulisan, dijelaskan tentang ringkasan teori yang akan
dijelaskan pada setiap bab pada penelitian ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam Bab ini menguraikan terkait telaah pustaka yaitu berisi ringkasan
tentang penelitian terdahulu. Kerangka teori yang berisi pemahaman yang
berhubungan dan penting untuk mengkaji menjadi landasan dalam
mengambil kesimpulan dan menulis bab analisis. Kerangka pikir penelitian
yaitu mengisikan telaah kritis untuk memperoleh hipotesis dan bentuk
penelitian yang akan di uji disajikan dalam gambar dan atau persamaan. Serta
hipotesis yaitu bagian bab ini berisi tentang hipotesis yang diteliti.
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan menjelaskan alat pengujian terhadap variable yang
digunakan dalam penelitian ini serta melakukan pendefinisian secara
operasional. Penentuan pada sanpel yang berisi masalah terkait hubungan
dengan keseluruhan populasi. Metode pengujian data pada penelitian
mengungkapkan tentang gambaran model analisis yang digunakan terhadap
penelitian.
9
BAB IV ANALISA PENELITIAN
Bab ini menguraikan mengenai penjelasan gambaran secara singkat yang
diterapkan dalam penelitian. Pengujian hasil data dan pembahasan terkait
hasil penelitian adalah mudah diinteprestasikan serta lebih sederhana untuk
mudah dibaca.
BAB V PENUTUP
Bab ini membahas mengenai kesimpulan dan saran. Penelitian ini dilampiri
dengan daftar pustaka dan daftar lampiran yang meliputi: lembar konsultasi,
lembar skk, kuesioner, deskripsi sampel penelitian, hasil output SPSS, serta
daftar riwayat hidup penulis atau peneliti.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
Gadai Online mengandung dua kata yaitu gadai dan online. Gadai merupakan hak yang
didapat seorang yang bepiutang untuk suatu barang yang bergerak. Barang tersebut
diberikan kepada seorang yang berhutang ataupun oleh seorang lain atas pemilik
Namanya serta yang memberikan kekuasaan kepada si piutang tersebut untuk
mengambil pelunasan dari barang jaminannya secara didahulukan dari pada orang
yang berpiutang lainnya. Perihal tersebut terkecuali pada biaya untuk melelang barang
jaminan tersebut dan biaya yang sudah diterbitkan untuk menyelamatkan barangnya
setelah barang tersebut digadaikan, biaya-biaya mana yang perlu didahulukan. Online
menurut Dedik Kurniawan dalam carapedia.com online adalah menggunakan fasilitas
jaringan internet untuk melakukan upaya terkait penjualan atas suatu produk. Dapat
disimpulkan bahwa gadai online adalah suatu transaksi gadai yang dilakukan
menggunakan fasilitas jaringan internet. Dengan gadai online kreditur dan debitur
tidak perlu bertatap muka secara langsung melainkan cukup bertransaksi melalui
website gadai online yang ingin dituju.
Salah satu teori yang banyak digunakan adalah “Theory of Reasoned Action” (TRA)
yang dikatakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975). Lalu teori ini dikembangkan secara
lanjut oleh Ajzen (1985) menjadi “Theory of Planned Behaviour” (TPB) yang
ditujukan untuk memprediksi perilaku individu secara lebih spefisik. Penelitian yang
menggunakan TPB sebagai kerangka konsep pokok masih belum sepenuhnya diikuti
dengan system pengukuran yang sesuai dengan teori ini. Dimensi sikap, norma
subjektif, dan control perilaku yang dibangun dari interaksi antara dua aspek psikologis
pendukung dimensi-dimensi tersebut masih belum banyak diperhitungkan di dalam
menyusun alat ukur variable penelitian. Padahal, TPB yang dikembangkan oleh Ajzen
dari TRA dikembangkan untuk mengatasi kelemahan pengukuran yang menyebabkan
11
rendahnya korelasi antara sikap dan perilaku sebagaimana diungkapkan oleh Seymour
Epstein melalui dua artikelnya yang menarik perhatian para pakar psikologi pada tahun
1979 dan 1980. Merespons kritik tersebut, Ajzen dan Fishbein (1972; 1973)
mengemukakan bahwa rendahnya korelasi antara sikap dan perilaku ini disebabkan
oleh level pengukuran yang berbeda. Sikap diukur pada level yang sangat umum
sedangkan perilaku diukur pada level spesifik. Untuk lebih memahami mengenai
pengukuran sikap, norma subjektif, dan control perilaku dapat diulas atau faktor
pembentuknya di dalam Theory of Planned Behaviour.
Gambar 2.1 Theory of Planned Behavior (Sumber: Ajzen, 2005; hal 118)
Menurut Ajzen (2005) mengemukakan bahwa sikap terhadap perilaaku ini ditentukan
oleh keyakinan mengenai konsekuensi dari suatu perilaku atau secara singkat disebut
keyakinan-keyakinan perilaku (behavioral beliefs). Keyakinan berkaitan dengan
penilaian subjektif individu terhadap dunia sekitarnya, pemahaman individu mengenai
diri dan lingkungannya, dillakukan dengan cara menghubungkan antara perillaku
tertentu dengan berbagai manfaat atau kerugian yang mungkin diperoleh apabila
individu melakukan atau tidak melakukannya. Keyakinan ini dapat memperkuat sikap
terhadap perilaku itu apabila berdasarkan evaluasi yang dilakukan individu, diperoleh
data bahwa perilaku itu dapat memberikan keuntungan.
12
Menurut Ajzen (2005) Norma subjektif adalah persepsi individu terhadap harapan dari
orang-orang yang berpengaruh dalam kehidupannya (significant others) mengenai
dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku oleh tertentu. Persepsi ini sifatnya subjektif
sehingga dimensi ini disebut norma subjektif. Sebagaimana sikap terhadap perilaku,
norma subjektif juga dipengaruhi oleh keyakinan. Bedanya apabila sikap terhadap
perilaku merupakan fungsi dari keyakinan individu terhadap perilaku yang akan
dilakukan (behavioral belief) maka norma subjektif ialah fungsi dari keyakinan
individu yang diperoleh atas pandangan orang-orang lain terhadap objek sikap yang
berhubungan dengan individu (normative belief).
Persepsi control perilaku dapat disebut dengan control perilaku adalah persepsi
individu mengenai mudah atau sulitnya mewujudkan suatu perilaku tertentu (Ajzen,
2005). Untuk menjelaskan mengenai persepsi control perilaku ini, Ajzen
membedakannya dengan locus of control atau pusat kendali yang dikemukakan oleh
Rotter (1975; 1990). Pusat kendali berkaitan dengan keyakinan individu yang relative
stabil dalam segala situasi. Persepsi kontrol perilaku dapat berubaah tergantung situasi
dan jenis perilaku yang akan dilakukan. Pusat kendali berkaitan dengan keyakinan
individu tentang keberhasilannya melakukan segala sesuatu, apakah tergantung
usahanya sendiri atau faktor lain diluar dirinya (Rotter, 1975).
Dalam melakukan penelitian yang menggunakan model TPB, Ajzen (2006)
mengemukakan bahwa ada dua kelompok variabel yang akan diukur, yaitu variabel
perilaku dan variabel predictor. Jika kedua jenis variabel ini masih dalam konstruk
laten, maka harus didefinisikan terlebih dahulu secara opersional. Definisi operasional
akan memudahkan penyusunan alat pengukur sehingga variabel tersebut dapat diubah
menjadi variabel observasi.
2.1.1 Pengetahuan
Dalam pengertian secara teoritis bahwa pengetahuan merupakan beragam macam
gejala yang terlihat dan didapatkan oleh individu lewat pengamatan akal. Munculnya
13
pengetahuan saat seseorang memakai akal budinya untuk bisa mengetahui kejadian
atau benda yang tentunya belum dilihat atau dirasakan dahulunya. Pengetahuan juga
merupakan pesan yang sudah dipadukan dengan pemahaman serta potensi dilakukan
yang lantas melekat pada benak seseorang. Secara umumnya, pengetahuan mempunyai
kemampuan prediktif atas sesuatu sebagai hasil dari pengenalan atas sesuatu pola.
Manakala informasi dan data sekedar memiliki kemampuan dalam memberi informasi
atau memunculkan amibigu, maka pengetahuan tersebut memiliki kemampuan dalam
mengarahkan tindakan. Hal inilah yang disebut potensi untuk menindaki. Pengetahuan
dapat diartikan sebagai suatu informasi yang sudah ditinjau dan terstruktur untuk
mendapatkan pemahaman, pengalaman dan pembelajaran yang terkumpul sehingga
dapat diaplikasikan pada proses bisnis tertentu. Menurut Kotler (2000: 401) dalam
Rukmanasari (2017), pengetahuan adalah suatu perubahan yang terjadi dalam perilaku
seseorang yang pernah dialami. Pengetahuan merupakan informasi yang digabungkan
pada pemahaman serta tujuan untuk dilakukan agar melekat pada benak konsumen.
Definisi pengetahuan menurut Notoatmojo (2003) merupakan suatu hasil dari sumber,
dan terjadinya setelah orang melakukan kontak panca indera terhadap suatu objek
tertentu. Timbulnya penginderaan melalui panca indera manusia, seperti indera
penglihatan, penciuman, pendengaran, rasa dan juga raba. Dari sebagian besar
pengetahuan individu biasanya diperoleh melalui telinga dan mata. Pengetahuan juga
sebagai domain yang sangat penting untuk membentuk perilaku individu. Dari
penagalaman penelitian tertulis bahwa perilaku yang dilandasi oleh pengetahuan yang
nantinya akan sesuai dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Menurut
Mubarok dkk (2007) Pengetahuan adalah hasil dari mengingat hal yang pernah terjadi
baik disengaja maupun tidak sengaja dan itu terjadi setelah individu melakukan
pengamatan maupun kontak terhadap obyek tertentu.
Engel, Blacwell & Miniard (1994) membagi pengetahuan dasar menjadi pengetahuan
deklaratif dan pengetahuan procedural. Pengetahuan deklaratif melibatkan fakta
subyektif yang sudah diketahui. Pengetahuan procedural mengacu pada pengertian
14
bagaimana fakta ini dapat digunakan. (Tulving dalam Engel, Blacwell dan Miniard,
2010) membagi pengetahuan deklaratif menjadi dua kategori, yaitu pengetahuan
episodic yang melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu dan
pengetahuan sematik yang mengadung pengetahuan yang digeneralisasikan dan
memberikan arti bagi dunia seseorang.
Pengetahuan konsumen bersifat episodik atau sematik (Tulving dalam Peter dan
Olson, 1999). Pengetahuan episodic berhubungan dengan kejadian khusus yang terjadi
dalam hidup seseorang. Pengetahuan sematik ialah pengetahuan tentang objek dan
kejadian di linkungan. Pengetahuan procedural adalah pengetahuan tentang bagaimana
melakukan sesuatu (Bruck, Mitchell dalam Peter dan Olson, 1999).
a) Cara Mendapatkan Pengetahuan
Ada cara untuk mendapatkan pengetahuan menurut Notoatmodjo (2005):
1. Memperoleh pengetahuan dengan cara tradisional
Untuk memperoleh kebenaran dengan menggunakan cara kuno atau
tradisional, Sebelum diketahui konsep ilmiah, ataupun metode
statistic dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan sebagai
berikut:
a. Cara dengan mencoba (trial and error)
Cara ini dapat dilakukan dengan menggunakan
kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila
kemungkinan tersebut tidak bisa dilakukan maka
kemungkinan yang lain.
b. Pengalaman pribadi seseorang
Sumber pengetahuan untuk mendapatkan sebuah
pengalaman melalui kebenaran akan pengetahuan.
c. Melalui pemikiran
Manusia harus menggunakan jalan pikirnya juga penalaran
untuk memperoleh pengetahuan.
15
d. Hak kuasa atau otoritas
Dalam kegiatan sehari-hari, dapat ditemukan banyak sekali
hal-hal ang sudah menjadi kebiasaan dan tradisi yang
dijalankan orang, tanpa melalui penalaran apakah yang
dilakukannya itu baik atu tidak. Hal tersebut yang biasanya
diberikan dari turun-temurun ke generasi berikutnya.
Kebiasaan yang didapat dari sumbernya sebagai suatu
kebenaran secara mutlak. Sember pengetahuan dapat berupa
pemimpin masyarakat yang baik (formal maupun informal,
pemegang pemerintahan, dan ahli agama. Dapat dikatakan,
pengetahuan tersebut telah diperoleh berdasarkan
kekuasaan atau otoritas.
2. Cara Modern
Cara modern untuk mendapatkan pengetahuan dengan lebih logis,
alamiah, dan sistematis. Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”
atau lebih terkenal disebut metodologi penelitian yaitu:
a. Metode berpikir induktif
Permulaan untuk mengahadirkan pengelihatan secara
langsung kepada penyebab alam maupun masyarakat yang
memperoleh hasil untuk diklasifikasikan atau
diakumulasikan, pada akhirnya dibuat keputusan yang
umum.
b. Metode berpikir deduktif
Konsep pemikiran yang menjelaskan ha secara umumnya
terlebih dahulu dan selanjutnya menghubunngkan pada
bagian-bagian yang khusus.
16
b) Jenis-Jenis Pengetahuan
Menurut Peter dan Olsan (2002) dalam Rukmanasari (2017), secara luas
terbagi dua jenis pengetahuan yaitu:
1. Pengetahuan umum (General Knowledge)
Membahas interpretasi konsumen atas informasi relevan dalam
lingkungan. Misalnya konsumen menciptakan pengetahuan umum
mengenai kategori produk, toko atau bank, perilaku tertentu, orang
lain atau mereka sendiri.
2. Pengetahuan prosedural (Procedural knowledge)
Pengetahuan procedural merupakan pengetahuan mengenai
tindakan untuk melakukan sesuatu. Pengetahuan prosedural juga
tersimpan dalam memori sebagai jenis hubungan “jika…, maka…”
antara konsep peristiwa dan perilaku yang bersesuaian.
Menurut Engel, Blackwell, dan Miniard (1994, hal 317) dalam
Rukmanasari (2017) mengklasifikasikan pengetahuan terkait konsumen ke
dalam tiga macam, yaitu:
1. Pengetahuan terkait Produk dan Jasa
Pengetahuan produk yaitu keseluruhan informasi terjait produk.
Penegtahuan yang dimaksud disini terdiri dari kategori produk.
Merk, terminologi produk dan jasa, fitur produk dan jasa atau
atribut produk dan jasa, harga produk dan jasa, dan kepercayaan
tentang produk dan jasa tersebut.
2. Pengetahuan terkait pembelian
Beragam informasi yang dikelola oleh konsumen dalam
mendapatkan sebuah produk. Pengetahuan akan pembelian yang
terdiri atas pengetahuan mengenai dimana membelli produk dan
kapan akan dibeli produknya. Saat konsumen membuat keputusan
17
untuk membeli sebuah produk, maka konsumen akan memutuskan
kapan dan dimana ia akan membeli produk tersebut.
3. Pengetahuan akan pemakaian
Suatu produk dapat dikatakan memiliki manfaat bagi konsumen
apabila produk yang sudah digunakan atau dipakai pada konsumen.
Supaya produk tersebut dapat menciptakan manfaat secara bnar dan
memberi kepuasan yang baik pada konsumen, maka konsumen
mesti memakai atau melakukan konsumsi produk tersebut secara
benar. Timbulnya kesalahan yang terjadi pada konsumen dalam
memakai suatu produk akan terjadinya penyebab yang dimana
produk tersebut tidak bisa berguna dengan baik yang nantinya
mengakibatkan konsumen merasa kecewa, yang seharusnya
kesalahan itu terdapat pada benak konsumen.
c) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
a) Pendidikan
Notoatmodjo (2003) mengemukakan dengan adanya pendidikan
merupakan usaha terkait hubungan perlindungan, dan bantuan yang
dilakukan kepada anak yang ditujukan kepada pendewasaan.
Sedangkan GBHN Indonesia menjelaskan dengan lain, bahwa
pendidikan sebagai usaha dasar yang mengarah kepada kepribadian
dan potensi pada diri sendiri.
b) Minat
Notoatmodjo (2003) juga mengemukakan bahwa minat atau intensi
dapat diartikan menjadi kebiasaan atau kemauan yang besar
terhadap sesuatu. Dengan adanya pengetahuan yang besar disertai
dukungan minat yang sesuai dari seseorang, dapat dikatakan
individu tersebut akan berperilaku sama dengan yang diharapkan,
sedangkan menurut Mubarak (2010, Hal 257) berpendapat bahwa
18
minat dikaitkan dengan kebiasaan maupun kemauan yang tinggi
pada hal tersebut. Dengan minat seseorang akan mencoba dan
menekuninya sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan
secara berkelanjutan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan seseorang akan tinggi jika keinginan tersebut
dilakukan sesuai dengan apa yang yang diharapkan terhadap suatu
hal.
c) Pengalaman
Pengalaman merupakan fenomena yang dirasakan individu (Middle
Brook, 1994) dalam Azwar (2009), yang berpendapat bahwa tidak
terjadinya suatu pengalaman yang sesuai, suatu objek psikologis
akan mengarah kepada sifat negative kepada objek itu. Dalam
menjadi acuan terbentuknya sikap atas pengalaman pribadi mesti
mneciptakan kesan yang kuat. Oleh karena itu sikap akan lebih
mudah terbentuk jika pengalaman diri sendiri tersebut dalam
kondisi yang mengaitkan emosi, pengalaman, dan juga penghayatan
yang nantinya akan lebih mendalam dan lama membekas. Mubarak
(2010, Hal 257) juga mengemukakan bahwa pengalaman adalah
fenomena yang pernah dirasakan seseorang dalam kontak sosial
terhadap lingkungannya. Biasanya orang akan mencoba
meninggalkan pengalaman yang kurang baik. Namun berbalik,
apabila pengalaman itu membahagiakan, maka secara psikologis
dapat terjadinya implementasi yang sangat mendalam. Dari
pemahaman diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengalaman
suatu hal yang mempengaruhi objek psikologis pada seseorang
untuk merubah dirinya agar lebih baik dari kejadian yang sudah
pernah dialami.
19
d) Informasi
Mubarak (2010 Hal 83-84), mengemukakan bahwa informasi
merupakan suatu hal yang meringankan untuk memperoleh
informasi yang mampu mempercepat individu mendapatkan
pengetahuan yang baru. Sedangkan Menurut Hendra (2008)
berpendapat bahwa informasi akan memberikan hubungan terhadap
pengetahuan individu. Walaupun individu tersebut mempunyai
Pendidikan yang rendah, akan tetapi jika individu tersebut
memperoleh informasi yang baik dari beragam media yang dapat
menambah pengetahuan individu tersebut. Dari pengetian di atas
dapat disimpulkan bahwa informasi memberikan pengaruh dan
kemudahan dalam mendapatkan pengetahuan seseorang tanpa
mengenal latar belakang yang nantinya akan meningkatnya
pengetahuan terhadap seseorang.
e) Pengukuran Pengetahuan
Menurut Mowen dan Engel dalam Sumarwan (2011) definisi
pengetahuan konsumen adalah tinngkatan informasi yang dimiliki
konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta
pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut,
dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai
konsumen. Sedangkan Menurut Notoatmodjo (2003)
mengemukakan pengetahuan bisa diukur dengan wawancara atau
angket yang mempertanyakan mengeani isi konsep yang akan
diukur terhadap subjek penelitian ataupun responden. Pengetahuan
dapat diukur dan diketahui jika dikur dengan tingkatan
pengetahuan. Adapun beberapa tingkatan pengetahuan meliputi:
Notoatmodjo (2003) mengemukakan (Notoatmodjo, 2007) bahwa
pengetahuan;
20
• Dapat dikatakan baik, jika responden berpengetahuan
76%-100%
• Dapat dikatakan cukup, jika responden berpengetahuan
60%-75%
• Dapat dikatakan kurang, jika responden berpengetahuan
< 60%
2.1.2 Bauran Pemasaran (Mix Marketing)
Bauran pemasaran di definisikan oleh para ahli sebagai berikut. Pertama, menurut
Philip Kotler dan Gary Armstrong, mengatakan: “Kumpulan alat pemasaran teknis
terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan
dari pasar sasaran”. Kedua, sedangkan definisi bauran pemasaran menurut Philip
Kotler yang dikuti dan diterjemahkan oleh Saladin (2005, hal 5), mengemukakan
bahwa: “Marketing mix is the set of marketing tools that the firm uses to pursue its
marketing objectives in the target market”. Artinya: “Bauran pemasaran merupakan
seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan
untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran”. Dari beberapa pendapat yang
dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran (Marketing Mix)
adalah kombinasi dari variabel- variabel pemasaran yang terdiri dari produk, tempat,
harga, dan promosi. Dari kombinasi ini diharapkan adanya keberhasilan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan bagi perusahaan. Dari empat komponen marketing
mix diketahui sebagai berikut:
1. Produk
Menurut Sumarni dan Soeprihanto (2010, hal 274) produk adalah setiap apa
saja yang bisa ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan,
pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
Produk tidak hanya selalu berupa barang tetapi bisa juga berupa jasa ataupun
gabungan dari keduanya (barang dan jasa).
21
2. Harga
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanananya. Setelah produk yang diproduksi siap untuk dipasarkan, maka
perusahaan akan menentukan harga dari produk tersebut (Sumarni dan
Soeprihanto, 2010).
3. Tempat (distribusi)
Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran distribusi, saluran
dimana produk tersebut sampai kepada konsumen. Definisi dari Sumarmi dan
Soeprihanto (2010, hal 288) tentang saluran distribusi adalah saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen
sampai ke konsumen atau industry pemakai.
4. Promosi
Menurut Tjiptono (2008, hal 219) promosi adalah bentuk dari sebuah
komunikasi pemasaran, yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan infromasi, mempengaruhi/ membujuk,
dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produk maupun jasa agar
bersedia menerima, membelli, dan loyal pada produk dan jasa yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan.
Meskipun secara umum bentuk promosi memiliki fungsi yang sama tetapi bentuk
tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. pendapat para ahli
sebagai berikut Bauran promosi menurut Gary Armstrong dan Philip Kotler
diterjemahkan oleh Saladin (2005) “The specific mix of advertising, personal selling,
sales promotion, public relations, and direct marketing that a company uses to
persuasively communicate costumer value and build costumer”. Artinya adalah:
“Perpaduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan
personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk
22
mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasive dan membangun hubungan
pelanggan”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran promosi merupakan gabungan
dari alat-alat promosi yang dirancang untuk mencapai tujuan serta memberikan
informasi yang mengarahkan konsumen untuk terbujuk melakukan pembelian. Secara
umum bauran promosi terdiri dari:
1. Periklanan (advertising)
2. Promosi Penjualan (sales promotion)
3. Hubungan masyarakat (public relation)
4. Penjualan pribadi (personal selling)
5. Pemasaran Langsung (direct marketing)
1) Iklan atau Advertising
Iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan
menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak
pembuat iklan (Durianto, 2003:1). Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan
adalah seluruh proses yang meliputi penyampaian, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan iklan. Iklan memiliki empat fungsi utama yaitu, menginformasikan
khalayak mengenai seluk beluk (informative), mempengaruhi khalayak untuk membeli
(persuading), dan menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (reminding),
serta menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan
mencerna informasi (entertainmnent). Iklan digunakan untuk memberikan seluruh
informasi mengenai produk yang ditawarkan, agar member group blackberry
messenger sadar terhadap produk yang sedang dipasarkan. Sama halnya dengan cara
konvensional iklan digunakan untuk mendapatkan kesadaran khalayak.
23
2) Promosi Penjualan
Promosi penjualan merupakan alat jangka pendek yang digunakan untuk merangsang
peningkatan permintaan secepatnya. Promosi penjualan dapat ditujukan pada
konsumen akhir, konsumen pedagang, atau karyawan sebuah perusahaan. Promosi
penjualan termasuk sample gratis, kontes, potongan, pameran dagang, hadiah liburan,
dan kupon. Definisi sales promotion menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong, yang
dikutip Buchari Alma (2005:135) “Sales promotion consist of short term incentive to
encourage purchase or sale of a product or service”. Artinya “Promosi penjualan
terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah
produk atau jasa”.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:76) dalam Rukmanasari (2017), Promosi
penjualan merupakan suatu item yang digunakan sebagai informasi untuk membidik
segmentasi pasar mengenai sebuah produk atau jasa pada perusahaan dengan penjualan
pribadi iklan, iklan, publikasi, dan promosi penjualan. Menurut Saladin dan Oesman
(2002:123) dalam Wibowo (2015) berpendapat bahwa promosi penjualan adalah
sarana informasi antara pembeli dan penjual yang memiliki pedoman untuk
mengetahui perilaku konsumen dan mengingatkan konsumen akan produk tersebut.
Promosi penjualan dalam perusahaan bertujuan untuk melakukan pembelian produk
maupun produk lama agar membuat pengujian produk terhadap non pengguna, serta
menarik konsumen yang sesuai. Sedangkan Dunn dan Barban (1996) dalam Alfatris
(2014) promosi penjualan meliputi serangkaian kegiatan komunikasi nonpersnonal
yang ditujukan kepada media dengan membayar ruang yang digunakan untuk
memberikan pesan yang sifatnya membujuk (persuasif) terhadap konsumen atau
perusahaan, pribadi yang berkepentingan maupun Lembaga non komersial. Promosi
juga salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang berpengaruh penting untuk
dilakukan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya. Aktivitas dalam promosi
bukan sekedar berfungsi sebagai alat komunikasi antar perusahaan dengan konsumen,
24
melainkan sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam penggunaan atau
pembelian produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Menurut (Kotler, 2012) dalam Saptadi (2011) intensitas promosi pada penjualan
merupakan insentif secara jangka pendek untuk meyakinkan penjualan atau pembelian
dari suatu produk atau jasa, sedangkan menurut Stanton (2000) intensitas promosi
yaitu penjualan secara personal, periklanan dan cara penjualan lainnya yang
berhubungan dengan intensitas promosi. Penjualan dalam pandangan Kotler (2012)
adalah untuk menarik konsumen agar mau mencoba produk baru, mengambil
konsumen lama agar meninggalkan produk para pesaing, atau membuat konsumen
untuk meninggalkan produk yang sudah matang, atau memberi penghargaan bagi
konsumen yang loyal. Menurut Lamb Hair & McDaniel (2001, hal 146) dalam
Swisstiani (2014), promosi adalah alat komunikasi oleh penjual (sales) yang
menginformasikan serta memberitahu secara ulang calon konsumen tentang sebuah
produk untuk mempengaruhi konsumen terkait pendapat atau memperoleh tanggapan
dari konsumen.
a) Tujuan Promosi Penjualan
Menurut pandangan Kotler (2008) yang menjelaskan bahwa promosi
penjualan (sales promotion):
1. Menggunakan uji coba suatu produk untuk menarik konsumen baru. Cara ini
dapat dijangkau dengan memasarkan harga produk dengan murah atau
dengan promosi buy get one.
2. Memberikan semacam hadiah kepada konsumen yang loyal, misalnya dalam
bisnis penerbangan, konsumen yang pernah melakukan penerbangan dengan
United Airlines dengan jarak tempuh tertentu akan mendapatkan beberapa
keuntungan, seperti potongan harga atau diskon untuk penerbangan
selanjutnya.
25
3. Menaikan kualitas pembelian dan frekuensi terkait adanya promosi dengan
konsep buy one get one dan diskon, dimana untuk menarik konsumen agar
tertarik untuk sesering mungkin membeli produk.
4. Mempertahankan brand image dan brand relationship dengan penjualan
pada promosi yang dihadirkan akan mampu secara bekelanjutan untuk
mengingatkan konsumen terhadap logo suatu produk sehingga akan
membentuk image produk tersebut dan secara tidak langsung membangun
relasi dengan konsumen.
b) Alat Promosi Penjualan
Beraneka ragam kegiatan dalam melakukan promosi penjualan, namun
memiliki inti yang sama yaitu memberikan suatu informasi terhadap
konsumen. Menurut Swastha (1990: 352), Kegiatan promosi yang meliputi
pameran, peragaan, pertunjukan, demonstrasi dan sebagainya dalam dapa
dibentuk sebagai berikut:
1. Memanfaatkan media dalam berpromosi
Kegiatan ini menyampaikan pesan yang dapat didistribusikan terhadap
media, baik itu media elektronik, media cetak atau media massa, yang
bertujuan untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada
masyarakat.
2. Promosi yang memberikan suatu demonstrasi ditempat umum
Demontrasi ini mengarah secara langsung ditempat umum, hal
tersebut dilakukan dengan cara memberikan informasi secara langsung
ditempat umum dengan digunakannya media seperti spanduk, poster
atau media lain yang terkait.
3. Menyelenggarakan suatu pameran atau event tertentu
Promosi yang mengarah kepada perusahaan yang menyampaikan
dukungan terhadap suatu event atau pameran tertentu, didalam
pameran atau event itu disisipkan informasi terkait promosi yang
26
disampaikan kepada masyarakat yang ikut serta pada event atau
pameran tersebut.
4. Melakukan inovasi dalam melakukan promosi
a) Promosi yang biasa aja, menjadikan masyarakat kurang tertarik
terhadap jasa atau produk yang ditawarkan, sehinngga untuk
mengatasi hal tersebut perusahaan dengan membuat sebuah
inovasi tertentu, misalnya memberikan potongan harga atau
diskon, memberikan hadiah atau souvenir tertentu dalam
dilakukannya promosi.
b) Potongan harga atau diskon
Menurut Cravens (1996) dalam Swisstiani (2014) promosi
penjualan dapat dilakukan dengan menetapkan harga promosi
yang dibentuk dengan pemeberian diskon, rabat, kupon atau tunai.
Sedangkan belanja hedonik berkaitan dengan harga diskon, yang
dimana harga diskon adalah salah satu faktor yang dapat
mendorong konsumen untuk melakukan belanja hedonik. Pada
umumnya perusahaan menselaraskan daftar harga dan juga
pembayaran mereka yang lebih cepat dalam pembelian yang besar
jugaa pembelian diluar musim (Kotler, 2004). Perusahaan
seharusnya melakukan itu secara hati-hati atau mendapatkan
bahwa labba yang mereka peroleh lebih kecil dengan apa yang
sudah direncanakan.
Diskon terbagi menjadi lima butir pernyataan menurut Kotler dan Amstrong
(2004) dalam Swisstiani (2014) yang meliputi:
1. Diskon secara tunai
Diskon secara tunai yaitu terjadinya pengurangan harga untuk pembeli
yang akan membayar tagihannya.
27
2. Kuantitas dalam diskon
Diskon kuantitas yaitu terjadinya pengurangan harga bagi para pembeli
yang akan membeli dalam jumlah yang besar.
3. Fungsional dalam diskon
Fungsional akan diskon dapat dikatakan sebagai diskon perdagangan,
dimana diskon yang dipasarkan oleh produsen kepada para anggota
perdangan apabila mereka menerapkan fungsi-fungsi tertentu seperti
meyimpan, melakukan pencatatan, ataupun menjual. Produsen juga
diperbolehkan untuk memberikan diskon yang beda bagi anggota
perdagangan aka tetapi memberikan diskon yang sama bagi tiap
anggotanya.
4. Diskon secara musiman
Diskon musiman yaitu terjadinya pengurangan harga bagi pembeli yang
akan membeli barag ataupun jasa diluar musimnya.
5. Potongan pada harga
Potongan harga yaitu terjadinya pengurangan dari sebagian menu harga,
potongan harga yang dimaksud disini adalah potongan tukar tambah. Yang
dimaksud potongan tukar tambah yaitu terjadinya pengurangan harga yang
diberikan untuk diserahkan yang baru. Biasanya yang sering terjadi
potongan tukar tambah ialah barang yang dikategorikan barang lama.
Potongan pada promosi merupakan pengurangan harga atau pembayaran
untuk memberi timbal balik kepada pemberi karena penyalur berhubungan
dengan pengiklanan dan program pendukung penjualan.
3) Hubungan Masyarakat atau Public Relation
Humas atau public relation adalah berbagai program untuk mempromosikan dan
melindungi citra perusahaan atau produk individunya. Adapun program tersebut di
antaranya berita atau informasi mengenai produk. Sedangkan publisitas adalah
28
sejumlah informasi tentang seseorang, barang-barang, atau organisasi yang
disebarluaskan ke masyrakat melalui media tanpa dipungut atau tanpa pengawasan dari
sponsor (Basu swastha, 2000:273). Jadi publicity adalah kegiatan promosional yang
tidak memerlukan biaya atau gratis. Public Relation digunakan untuk membina
hubungan antara pemilik online shop dan konsumen dengan cara berkomunikasi yang
baik dan dilakukan secara terus menerus, sehingga dapat memunculkan image yang
baik mengenai toko itu sendiri. Alat promosi ini juga yang dianggap efektif.
4) Penjualan Pribadi atau Personal Selling
Penjualan secara pribadi adalah interaksi secara langsung dengan satu calon pembeli
atau lebih untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan
membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya. Personal seling melalui media internet berbeda dengan
media konvensional, dimana secara tradisional atau konvensional personal selling
dilakukan secara tatap muka namun melalui internet mereka tidak harus bertemu.
Personal selling dilakukan oleh pemilik toko online hanya ketika mereka mengenal
konsumen mereka. Tidak semua konsumen mereka kenal, ada yang sudah mereka
kenal karena merupakan teman mereka di dunia nyata, namun juga ada yang mereka
kenal seiring dengan berjalannya waktu dari interaksi pemasar dan konsumen.
Konsumen yang mereka kenal biasanya merupakan konsumen tetap atau konsumen
setia, sehingga seringnya mereka berkomunikasi mengakibatkan pemilik toko online
mengerti benar selera konsumen tersebut. Berbeda dengan direct marketing yang
menyasar orang- orang tertentu dengan cara acak, personal selling lebih terfokus dan
personal. Kegiatan personal selling ini juga mereka lakukan untuk menambah
kedekatan dengan konsumen mereka.
29
5) Pemasaran Langsung / Direct Marketing
Pemasaran Langsung adalah Komunikasi langsung dengan pelanggan individu yang
dibidik secara seksama, baik untuk memperoleh tanggapan segera maupun membina
hubungan pelanggan yang berlangsung lama. Pemasaran langsung merupakan
komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan
calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat
penghubung nonpersonal lain. Menurut Kotler dan Keller (2008:291), pemasar
langsung dapat menggunakan sejumlah saluran untuk menjangkau calon individu dan
pelanggan. Bentuk-bentuk pemasaran langsung:
1) Penjualan tatap muka (Face to face Selling)
2) Pemasaran jarak jauh (Telemarketing)
3) Pemasaran mealui surat langsung (Direct Mail Marketing)
4) Pemasaran melalui katalog (Catalog marketing)
5) Pemasaran melalui televisi yang mengahasilkan tanggapan langsung
6) Pemasaran melalui Kios (Kios Marketing)
7) Pemasaran secara online
Pemasaran interaktif, yaitu pemasaran langsung dalam bentuk elektronik, seperti
merancang situs web yang menarik. Internet memberikan pemasar dan konsumen
peluang interaksi dan individualisasi yang jauh lebih besar. Pemasaran langsung sama
halnya dengan cara konvensional, Pemasaran langsung dilakukan secara lebih terfokus
yaitu dengan melakukan promosi langsung sesuai dengan target sasaran.
Menurut Murwanti dan Pratiwi (2012) dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
promosi merupakan suatu bentuk kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan terhadap
produk/jasa yang baru diproduksi untuk lebih dikenal masyarakat, menginformasikan
kepada masyarakat tentang keberadaan, keistimewaan atau kegunaan dari produk/jasa
atau memberitahukan kebijakan pemasaran tertentu misalnya adanya suatu pemberian
bonus dan pemotongan harga melalui iklan, pemberian voucher, promosi penjualan,
penjualan pribadi maupun publikasi.
30
2.1.3 Kualitas Pelayanan
Menurut Davis dan Goetsch (1994) dalam Diana dan Tjiptono (2001, hal 4) kualias
ialah kondisi dinamis yang berkaitan dengan jasa, produk, manusia, proses, serta
lingkungan yang memeneuhi atau melebihi harapan. Sedangkan pelayanan menurut
Gronroos (1990) dalam Winarsih dan Ratminto (2008) adalah kegiatan yang tidak
dapat disentuh pada apa yang sedang terjadi sebagai akibat adanya intraksi ditengah
konsumen dan karyawan atau hal-hal lain yang diberikan oleh perusahaan, dimana
pemberi pelayanan yang ditunjukan untuk menyelesaikan pernasalahan konsumen.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah
serangkaian aktivitas yang berupa interaksi antara konsumen dengan pemberi layanan
yang bersifat tidak tidak dapat diraba dengan kondisi yang berhubungan dengan
produk maupun jasa yang tujuannya untuk memecahkan permasalahan yang terjadi
terhadap konsumen.
Kualitas pelayanan menurut Astuti (2013) merupakan upaya untuk memennuhi
keinginan dan kebutuhan serta ketepatan penyampainnya yang mampu mengimbangi
harapan kepada konsumen. Pengukuran kualitas pelayanan bisa diukur baik atau
tidaknya berdasarkan pandangan konsumen bukan dari sudut pandang penyedia jasa.
Menurut Astuti (2013), kualitas pelayanan terbagi menjadi 6 unsur yang meliputi:
1. Fungsi yaitu berhubungan terhadap kinerja utama dari suatu jasa yang
wajib dijalankan.
2. Karakteristik yaitu berkaitan terhadap kinerja yang baik dan sesuai harapan
perusahaan.
3. Kesesuaian yaitu pemenuhan persyaratan yang telah ditetapkan yang
didasarkan oleh kepuasan.
4. Keandalan yaitu berkaitan dengan waktu yang sudah diberikan
kepercayaan oleh jasa
5. Kemampuan pelayanan yaitu mengukur potensi untuk melakukan
perbaikan jika terjadi kekeliruan.
31
6. Estetika yaitu pengalaman yang pernah nasabah rasakan dengan panca
indera.
Menurut Parasuraman, Zeithmal dan Berry (1988) dalam Irawan (2002)
mengemukakan bahwa kualitas pelayanan itu adaalah salah satu cara untuk membuat
perbandingan terhadap persepsi layanan yang diperoleh pelanggan terhadap layanan
yang sesunguhnya. Jika layanan yang telah diharapkan khususnya pelanggan lebih
baik dari layanan yang sesuai kenyataan pelanggan maka dapat dikatakan bahwa
layanan belum bermutu, sedangkan jika layanan yang diharapkan pelanggan lebih
rendah dari apa yang diterima pelanggan, dapat dikatakan bahwa layanan mempunyai
mutu, namun jika layanan sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan maka
pelayanan dapat dikatakan bermutu, maka demikian kualitas pelayanan adalah salah
satu cara untuk melihat perbedaan yang terjadi dengan harapan pelanggan atas layanan
yang didapat. Kemudian menurut Irawan (2002) sebagaimana yang dikutip
menyatakan bahwa:
1. Pelanggan dapat dikatakan puas akan mampu membayar secara premium.
2. Perusahaan dikatakan efisien dan efektif dengan memiliki biaya pemasaran
seperti iklan akan memiliki banyak pelanggan yang puas.
3. Pelanggan yang dikatakan puas adalah menyebarkan promosi dari mulut ke
mulut.
4. Perusahaan yang sudah mempunyai banyak pelanggan, umumnya lebih
efisien biaya operasinya.
Menurut Kusuma (2009) bagi konsumen sulit rasanya untuk mempersepsikan kusalitas
pelayanan terhadap kualitas produk yang menyebabkan adanya ciri khas yang unik
bagi jasa , maka mengatasinya terhadap apa yang sedang terjadi bahwa tidak adanya
perbandingan layanan yang dilakukan konsumen untuk membandingkan layanan pada
produk, dapat disimpulkan bahwa yang digunakan untuk mempersipkan kualitas
layanan meliputi penampilan karyawan, kebersihan ruangan, penampilan fisik
bangunan, konsistensi terhadap layanan, kecepatan layanan, pesanan yang terpenuhi
32
dengan cepat dan rapi, dan sebagainya. Semua hal tersebut merupakan sesuatu hal yang
dapat dibentuk menjadi pandangan bagi pelanggan mengenai kualitas layanan yang
diberikan kepada badan usaha. Kualitas layanan dapat dikatakan baik apabila
terciptanya kepuasan pelanggan itu sendiri. Dengan demikian kualitas layanan dapat
dikatakan baik terhadap kepuasan pelanggan apabila dapat mempengaruhi intensitas
kunjungan bagi para pelanggan pada setiap kesempatan berikutnya terkait badan usaha
tersebut. Kualitas layanan juga merupakan awal mulanya kepuasan konsumen, kualitas
layanan ditentukan oleh pelanggan bukan hanya berlandaskan dengan hasil pada
layanan itu tetapi perlu memperhatikan pada proses pemberian terhadap layanan itu
sendiri.
Menurut Lupiyoadi (2013) dalam rangka menghasilkan suatu pelayanan yang
berkualitas suatu perusahaan diharapkan dapat mengukur pelayanan yang telah
diberikan kepada pelanggannya dengan skala pengukuran yang telah dihasilkan dari
hasil penelitian orang sebelumnya. Dalam hal ini SERVQUAL memiliki aplikasi skala
pengukuran yang disebut dengan multiple-item scale yang merupakan hasil penelitian
Parasuraman, Zeithaml, dan Berry. Skala dengan validitas dan realibilitas yang baik
tersebut dipergunakan perusahaan untuk dapat mengerti lebih baik harapan dan
persepsi pelanggan akan pelayanan yang diinginkan, yang dapat menghasilkan
peningkatan pelayanan. Instrumen dalam skala tersebut didesain untuk bermacam
bentuk pelayanan. Instrumen tersebut merupakan suatu format dalam menentukan
harapan dan persepsi pelanggan, serta dapat digunakan untuk menentukan kualitas
pelayanan suatu perusahaan atas dasar lima dimensi kualitas pelayanan. Caranya
dengan merata-ratakan perbedaan nilai yang dihasilkan dari masing-masing bagian
yang membentuk kelima dimensi. Parasuraman dkk (1988) telah mengembangkan
suatu alat ukur kualitas pelayanan yang disebut SERVQUAL (service quality), yaitu
skala pengukuran kualitas pelayanan yang digunakan untuk mengukur ekspektasi
konsumen dan persepsi konsumen, yang merupakan kesenjangan (gap) yang ada pada
model kualitas jasa.
33
Dapat dilihat terkait kualitas pelayanan diatas, maka disimpulkan pada masing-masing
orang merasakan selera yang berbeda dengan harapan pelanggan, persepsi yang
berbeda dalam merasakan pelayanan sehingga nantinya kualitas pelayanan harus dapat
dipertahankan oleh perusahaan.
a) Dimensi-dimensi Kualitas Pelayanan
Menurut Zeithaml, Parasuraman, dan Berry (1994) meliputi sebagai berikut:
1. Bukti langsung (tangibles)
Pandangan pelanggan dapat dipengaruhi oleh komunikasi, karyawan,
penampilan fisik pelayanan dan tingkatan teknologi yang dipakai
perusahaan untuk memberikan layanan.
2. Kehandalan (reliability)
Kemampuan perusahaan terkait pelaksanaan dan pemenuhan pelayanan
yang telah disepakati secara tepat.
3. Daya tanggap (responsiveness)
Kemauan dan kemampuan serta perhatian kepada konsumen bagi
perusahaan maupun pelanggan dengan memberikan pelayanan yang baik.
4. Jaminan (assurance) Kemampuan dan pengetahuan serta sikap karyawan
(tanggap, sopan, ramah, dan bersahabat) dalam memberikan pelayanan
bagi pelanggan, yang berupa;
a) Kompetensi
Masing-masing individu dalam perusahaan mempunyai
pengetahuan dan keterampilam yang sejalan dengan pemenuhan
konsumen terhadap kebutuhan.
b) Sikap Sopan
Sikap sopan santun dan keramahtamahan yang harus dimiliki oleh
konsumen.
34
c) Kredibilitas
Memiliki kejujuran yang dapat dipertanggung jawabkan dengan
mengatasnamakan perusahaan baik reputasi, karakteristik pribadi
dan interaksi terhadap konsumen.
d) Empati
Perhatian terhadap kepedulian perusahaan kepada konsumen
secara perorangan yang mampu memberikan kesan yang bagus
bagi setiap konsumen.
2.1.4 Minat
Menurut Pratiwi (2015), minat adalah suatu hal yang berarti bagi perusahaan karena
memperlihatkan kemauan konsumen untuk menggunakan produk dengan waktu yang
dating. Menurut pandangan Kotler dan Keller (2009) bahwa perilaku konsumen akan
menunjukan tahap pengambilan keputusan untuk dignakannya suatu produk. Tahapan
tersebut yaitu pendekatan serta penyesuaian masalah yang terdiri dari lima tahap yang
dilaukan konsumen. Untuk kelima tahap tersebut adalah penegenalan masalah,
pencairan informasi, evaluasi alternatif, keputusan akan mengguakan, serta perilaku
sesudah menggunakan.
Menurut Hidayatullah (2014) munculnya minat apabila individu tertarik kepada suatu
hal yang berkaitan dengan kebutuhan akan fisiologi dan kemanan. Sebagaimana yang
telah dijelaskan oleh Abdurrahman dalam buku Psikiloginya dalam Hidayatullah
(2014) bahwa minat mempunyai tiga unsur yang meliputi:
a) Unsur kognisi yang artinya minat itu didahului oleh pengetahuan serta
pengetahuan terkait objek yang dimaksud oleh minat itu sendiri.
b) Unsur emosi yang artinya perasaan karena didalam dukungan atau
pengalaman yang disertai perasaan pada kondisi tertentu.
c) Unsur konasi yang meliputi dua unsur yakni diwujudkan pada wujud
keamanan dan hasrat untuk dilakukannya suatu kegiatan. Dengan
35
komponen-komponen yang dikandung oleh minat itu sendiri maka minat
dapat dikatakan menjadi respon sadar, sebab jika tidak begitu maka minat
tidak akan berarti apa-apa.
Menurut Cahyani & Nurseto (2013, hal 1-8) minat dapat dideskripsikan menjadi situasi
individu sebelum dilakukan tindakan, yang dapat menjadi acuan dasar untuk
memperkirakan tindakan atau perilaku tersebut. Minat untuk menabung dapat
diasumsikan sebagai minat beli yang merupakan kemunculan perilaku sebagai
jawaban kepada objek yang ditujukan kepada kemauan pelanggan untuk dilakukannya
penelitian (Kotler, 2002) dalam Nissa dkk (2012). Sedangkan Menurut Waluyo (2013,
Vol II No 2) minat (interest) berarti kebiasaan dan kegairahan yang besar atau kemauan
yang tinggi terhadap sesuatu.
Sedangkan menurut Dharma (2002) dan Arini (2011) menjelaskan bahwa faktor yang
mendasari munculnya minat terbagi menjadi 3 yaitu:
a) Dorongan dari dalam, yang artinya berhubunngan erat dengan fisik yang
dapat menstimulir seseorang untuk mempertahankan diri sendiri seperti
rasa sakit, rasa lapar, dan semua yang terkait dengan fisik.
b) Motif sosial yaitu salah satu faktor yang dapat membangkitkan minat untuk
melakukan apa yang diinginkan guna memenuhi kebutuhan sosial.
c) Faktor emosional yaitu berhubungan perasaan senang terhadap kepuasan
yang dimiliki oleh seseorang.
Menurut Nugroho (2010) bahwa minat (intetion) adalah suatu kecendrungan untuk
dillakukannya sebuah tindakan pada objek (Assael 1998, Susil dan Faturrahman 2004)
dalam Ferinadewi dan Pantja (2004) menjelaskan, minat yang berkaitan pada perilaku
maupun sikap. Minat juga dikatakan sebagai suatu perantara yang berhubungan
dengan perilaku, minat juga menunjukan seberapa kuat individu memiliki keinginan
untuk melakukannya. Minat juga menampilkan sebrapa besar usaha yang dijadwalkan
seseorang untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan minat terhadap
perilaku.
36
Penelitian yang dilakukan oleh Biggne (2005), Ekincy dan Hosani (2006), Alampay
(2003), dan Rosen (1987) yang mengatakan bahwa seseorang menunjukan minat
terhadap suatu produk atau jasa dapat dilihat dengan ciri-ciri:
1) Adannya Kemauan untuk mengetahui informasi yang berkaitan dengan
produk atau jasa konsumen yang mempunyai kecendrungan untuk
mendapatkan informasi dengan lebih jelass mengenai produk maupun jasa,
dengan tujuan menemukan secara jelass bagaimana spesifikasi produk atau
jasa yang sedang diigunakan sebelum digunakannya produk atau jasa
tersebut.
2) Kesiapan untuk mambayarkan barang atau jasa konsumen yang mempunyai
minat terkait produk atau jasa yang ditinjau dari bentuk usaha yang telah
dilakukan terhadap sesuatu barang atau jasa.
3) Menyampaikan hal tersebut secara baik terhadap konsumen yang merasa
mempunyai minat yang kuat terhadap produk atau jasa, apabila ditanyakan
ke konsumen lain, maka dengan otomatis konsumen tersebut akan
menceritakan hal positif kepada konsumen lain, dikarenakan konsumen yang
mempunyai minat yang eksplisit untuk keinginan serta keyakinan pada suatu
barang atau jasa yang dipakai.
4) Kecendrungan lebih mereferensikan konsumen yang mempunyai minat yang
besar pada suatu barang, dengan menceritakan hal positif , konsumen itu juga
akan sama mereferensikan kepada orang lain untuk serta digunakannya
barang atau jasa tersebut, karena individu yang mempunyai minat yang tinggi
kepada barang akan memilliki pemahaman yang positif kepada barang atau
jasa tersebut, sehingga ketika ditanyakan oleh konsumen lain, maka
konsumen tersebut akan tertuju untuk mereferensikan kepada konsumen
lainnya.
37
2.2 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2 Tabel Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul
Penelitian
Variabel yang
digunakan
Hasil
Penelitian
Indra Siswanti
(2015)
Pengaruh
Pengetahuan,
Agama, Iklan/
Informasi, dan
Pengalaman
Mahasiswa STAIN
Salatiga Tentang
Sistem Perbankan
Syariah Terhadap
Minat Menabung di
Bank Syariah
Terhadap Minat
Menabung di Bank
Syariah
Pengetahuan (X1),
Iklan/ Informasi
(X2), Pengalaman
(X3), dan Minat
Menabung (Y)
Pengetahuan
dipengaruhi
secara positif dan
signifikan
terhadap Minat
Menabung
Syarif
Hidayatullah
(2014)
Pengaruh
Pengetahuan
Warga tentang
Perbankan Syariah
terhadap Minat
memilih produk
Bank Muamalat
Definisi
pengetahuan (X1),
Lokasi (X2),
Prinsip-prinsip
(X3), Produk (X4),
Minat (Y)
Minat warga
dipengaruhi
secara Bersama-
sama oleh
pengetahuan, dan
lokasi yang paling
dominan dalam
mempengaruhi
warga
38
Trecya Gita Maya
Kartika
(2014)
Pengaruh Kualitas
produk,
Kepercayaan
konsumen, dan
Pengetahuan
tentang media
social internet
terhadap Minat beli
konsumen online
Kualitas Produk
(X1), Kepercayaan
Konsumen (X2),
Pengetahuan (X3),
Minat (Y)
Pengetahuan
berpengaruh
positif dan tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap minat
beli konsumen
online
Bangun Adi
Wibowo (2015)
Pengaruh Suasana
toko, Promosi, dan
Lokasi Terhadap
Minat Beli di
Planet Distro Kota
Banjarnegara
Suasan toko (X1),
Promosi (X2),
Lokasi (X3), Minat
(Y)
Promosi
berpengaruh
signifikan dan
positif terhadap
Minat beli
Febby Swisstiani
(2014)
Pengaruh persepsi
harga, efektivitas
iklan internet, dan
promosi penjualan
terhadap minat beli
konsumen pada
toko online Zalora
Persepsi harga
(X1), Efektivitas
Iklan internet (X2),
Promosi Penjualan
(X3), Minat (Y)
Promosi
penjualan yang
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap Minat
beli konsumen
Ema Mardiastika
(2012)
Analisis pengaruh
Kualitas layanan,
Kualitas Film, Efek
komunitas, dan
Persepsi Harga
terhadap sikap
Kualitas layanan
(X1), Kualitas film
(X2), Efek
Komunitas (X3),
Sikap menonton
Kualitas Layanan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Minat
menonton
39
menonton dan
implikasinya
terhadap minat
menonton
(Y1), Minat
menonton (Y2)
Adhi Rah Kusuma
(2009)
Pengaruh Kualitas
pelayanan,
Kompetensi
Tenaga Penjualan,
dan citra
perusahaan
terhadap Minat
Beli ulang
Kualitas Pelayanan
(X1), Kompetensi
tenaga penjualan
(X2), Citra
Perusahaan (X3),
Minat Beli ulang
(Y)
Kualitas
Pelayanan yang
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap Minat
beli ulang
Satriyo Nugroho
(2010)
Pengaruh
Pencitraan,
Promosi, dan
Kualitas Pelayanan
terhadap Minat
Kuliah di Diploma
III Fakultas
Ekonomi
Universitas
Diponegoro
Pencitraan (X1),
Promosi (X2),
Kualitas Pelayanan
(X3), Minat (Y)
Kualitas
pelayanan dan
promosi yang
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap minat
kuliah
Feti Rukmanasari
(2017)
Pengaruh
Pengetahuan,
promosi
(pengenalan
Pengetahuan (X1),
promosi (X2),
Kualitas pelayanan
(X3), Minat (Y)
Pengetahuan dan
promosi
pengenalan akan
produk tidak
40
2.3 Analisa Gap
Variabel pengetahuan pada penelitian Siswanti (2015) dan Hidayattulah (2014) dengan
menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner dengan lima skala interval
menyatakan bahwa pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
menabung dan pemilihan akan produk. Sedangkan pada penelitian Kartika (2014),
menunjukan hasil yang berbeda bahwa pengetahuan kerja berpengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap minat.
Variabel promosi pada penelitian Wibowo (2015), Swisstiani (2014), dan Nugroho
(2010) menyatakan bahwa promosi, baik itu promosi berupa penjualan maupun
pengenalan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat. Namun
produk), dan
kualitas pelayanan
terhadap minat
nasabah
menggunakan jasa
pegadaian syariah
signifikan
terhadap Secara
Simultan
Pengetahuan,
promosi akan
pengenalan
produk dan
kualitas
pelayanan yang
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
menggunakan
jasa pegadaian
Syariah.
41
demikian hasil penelitian Rukmanasari (2017) menyatakan sebaliknya, bahwa promosi
tidak berpengaruh secara signifikan minat.
Variabel kualitas pelayanan pada penelitian Mardiastika (2012), Kusuma (2009),
Rukmanasari (2017) dan Nugroho (2010), Dimana para peneliti tersebut menggunakan
metode kuantitatif dengan model regresi linear berganda yang menunjukan bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat.
Pada penelitian Rukmanasari (2017) dengan Judul “Pengaruh Promosi, Pengetahuan
produk, dan Kualitas Pelayanan terhadap Minat nasabah menggunakan jasa Pegadaian
Syariah (Studi kasus pada pegadaian Syariah Majapahit Semarang)”. Penelitian
dilakukan pada nasabah yang sudah menggunakan jasa pegadaian Syariah. Jumlah
sampel yang diambil sebanyak 100 orang pengguna jasa pegadaian syariah. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan
menggunakan lima skala (skala Likert) dan wawancara.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas dapat dilihat bahwa kebanyakan
menggunakan Teknik pengumpulan data dengan lima skala interval pada masing-
masing instrumen penelitian serta penelitian sudah banyak yang dilakukan pada gadai
konvensional (offline) dan belum ada yang melakukan penelitian pada gadai online
mengenai minat nasabah.
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Untuk model penelitian yang akan diterapkan pada penelitian ini dengan menggunakan
metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015, hal 14) metode yang
digunakan untuk meneliti sample dan populasi terhadap penelitian kuantitatif. Sample
yang akan diterapkan yaitu secara acak atau random sampling, sedangkan untuk
pengambilan data akan dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian yang
dipakai. Peneliti akan mengukur serta menguji hipotesis terhadap penelitian, hipotesis
pada penelitian ini dilakukan untuk menguji pengetahuan, promosi, dan kualitas
layanan terhadap minat nasabah yang menggunakan jasa pegadaian online. Dalam
menguji hipotesis penelitian, peneliti akan menggunakan metode deskriptif untuk
mengetahui dari setiap variable (independen) tanpa melakukan perbandingan, atau
menggabungkan dari satu variabel ke variabel lainnya, yang nantinya dibentuk sesuai
analisis variable independent maupun dependen yang akan diteliti untuk mendapatkan
hasil yang baik dan akurat.
3.2 Kerangka Penelitian
Ada empat variabel pada penelitian ini yang dijadikan sebagai objek penelitian dengan
menggunakan teori-teori pendahulunya sesuai yang telah diuraikan diatas untuk
mengetahui bahwa pengaruh variabel bebas atau independen berhubungan dengan
variabel dependen, maka dari itu dapat dibuat kerangka pikiran sesuai yang
digambarkan pada gambar 3.1 untuk memahami secara detail pemahaman masing-
masing variabel.
43
Gambar 3.1 Kerangka penelitian
Sumber: Hipotesis Penelitian (Arikunto, 1990)
3.3 Hipotesis Penelitian
Dalam pengertian hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara
dalam penelitiannya (Arikunto, 1990). Hipotesis adalah kajian dasar dengan membuat
teori yang nantinya harus diuji datanya dengan benar untuk diterapkan dalam
penelitian.
3.3.1 Pengaruh Pengetahuan terhadap minat nasabah menggunakan jasa
pergadaian online
Dalam Pandangan Kotler (2000: 401) pengetahuan merupakan pola berubahnya
perilaku individu yang diperoleh dari pengalaman. Pengetahuan dapat diartikan
menginformasikan terhadap apa yang telah digabung dengan kemampuan dan
pemahaman untuk melakukan yang sesuai dengan hati sesesorang. Hal tersebut
sejalan terkait penelitian terdahulu Siswanti (2015) yang menjelaskan bahwa
variabel pengetahuan berhubungan secara positif dan dengan signifikan terhadap
minat menabung.
Penelitian yang dilakukan Hidayatullah (2014) juga menyatakan bahwa minat
dipengaruhi secara bersama-sama oleh pengetahuan. Berdasarkan penelitian
PENGETAHUAN (X1)
PROMOSI (X2)
KUALITAS PELAYANAN (X3)
MINAT (Y)
H2
44
terdahulu serta teori diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan itu suatu proses
adaptasi yang dilakukan individu terhadap hal-hal baru untuk memperoleh
keuntungan bagi individu tersebut, prosesnya itu meliputi memahami, dan
menerapkannya dalam kegiatannya sehari-hari untuk mendorong individu tersebut
terhadap keinginannya, maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H1: Pengetahuan memilikki pengaruh signifikan terhadap minat
3.3.2 Pengaruh Promosi terhadap minat nasabah menggunakan jasa
pergadaian online
Dalam pandangan Kotler dan Keller (2008) sebagai bahan untuk dijadikan sebagai
promosi penjualan seperti kupon, cashback, sampel, potongan harga, premium
(hadiah pemberian), promosi silang, promosi bersama, spandek dan banner ditempat
pembelian. Promosi penjualan berupa potongan harga (diskon) yaitu bentuk suatu
promosi yang memiliki tujuan untuk membuat pembelian secara langsung pada
produk maupun jasa, baik dengan harga yang rendah atau menambahkan nilai itu dan
sifatnya hanya untuk jangka pendek atau waktu tertentu saja. Target promosi
penjualan pada biasanya cenderung lebih berpengaruh terhadap sikap atau perilaku
dibanding dengan sikap promosi. Hal tersebut sejalan dengan penelitian terdahulu
Swisstiani (2014) yang memaparkan bahwa Promosi penjualan memiliki hubungan
positif dan secara signifikan terhadap minat beli konsumen. Penelittian yang
dilakukan Wibowo (2015) juga sejalan dengan teori diatas yang menjelaskan bahwa
promosi berhubungan signifikan dan secara positif terhadap minat beli. Berdasarkan
penelitian terdahulu dan teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi adalah
suatu kegiatan dalam melakukan perkenalan produk melalui komponennya seperti
potongan harga (diskon),undian, atau hadiah menarik lainnya melalui event-event
yang dihadiri konsumen untuk mengingatkan konsumen akan minatnya untuk
melakukan pembelian serta tujuan lainnya yaitu menaikkan value produk/jasa agar
45
produk/jasa dapat melekat dibenak konsumen, maka dari itu hipotesis dapat ditarik
sebagai berikut:
H2: Promosi memilikki pengaruh signifikan terhadap minat
3.3.3 Kualitas Pelayaan serta pengaruhnya terhadap minat nasabah
menggunakan jasa pergadaian online
Kualitas Pelayanan dapat diartikan sebagai cara untuk melakukan perbandingan
persepsi layanan yang diterima konsumen dengan layanan yang sesuai aslinya. Jika
layanan yang tidak sesuai harapan konsumen maka bisa dikatakan pelayanan tidak
bermutu, namun sebaliknya jika layanan melebihi harapan yang konsumen terima
maka dapat dikatakan bahwa pelayanan bermutu, Sedangkan layanan yang
diharapkan konsumen sesuai dengan yang diperoleh maka dapat diartikan bahwa
pelayanan tersebut memuaskan. Dari pengertian tersebut dapat mengetahui bahwa
seberapa jauh perbandingan antara kenyataan dan harapan konsumen terkait layanan
yang diperoleh (Parasuraman, Zeithmal dan Berry, 1988). Hal tersebut berkaitan
dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mardiastika (2012) yang menjelaskan
bahwa variabel Kualitas Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat menonton. Hasil penelitian oleh Kusuma (2009) juga menyatakan bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh positif serta signifikan terhadap minat beli ulang.
Berdasarkan penelitian terdahulu dan teori diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan adalah komponen pendukung terhadap produk/jasa untuk mengukur
sejauh mana pengaruh yang diberikan konsumen terhadap produk/ jasa yang
nantinya akan diperbaiki jika kualitas tidak baik dan jika kualitas tersebut sudah baik
maka harus dikembangkan untuk meningkatkan konsumen, maka dari pengertian
diatas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H3: Kualitas Pelayanan memilikki pengaruh yang signifikan terhadap Minat
46
3.3.4 Pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
nasabah menggunakan jasa pergadaian online
Menurut Ajzen (2005) dalam theory of planned behaviourmenyatakan bahwa
persepsi kontrol perilaku dengan menentukan keyakinan individu terkait
ketersediaan berupa sumber daya seperti, kompetensi, peralatan, kompatibilitas dan
kesempatan (control belief strength) yang menghambat atau mendukung sikap atau
perilaku yang nantinya diperkirakan seberapa besar peranan sumber daya tersebut
(power of control factor) dalam mewujudkan sikap atau perilaku. Semakin besar
peranan sumber daya dan kuatnya keyakinan serta kesempatan yang dimilikki
individu yang berhubungan dengan sikap atau perilaku tersebut maka persepsi
kontrol individu tersebut akan kuat terhadap sikap atau perilaku tersebut. Dengan
demikian bahwa kontrol perilaku tersebut mempunyai hubungan yang erat terhadap
intensi dengan dilakukan atau tidak dilakukannya sebuah perilaku. Dalam penelitian
Rukmanasari (2017) yang menyatakan bahwa secara simultan variabel pengetahuan,
promosi akan pengenalan produk, dan kualitas akan pelayanan yang dipengaruhi
secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan jasa pegadaian syariah,
maka uraian diatas diajukan hipotesis sebagai berikut:
H4: Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan Secara Simultan
memilikki pengaruh signifikan terhadap minat
3.4 Variabel Pada Penelitian
Dalam penelitian ini membedakan variabel menjadi dua jenis. Yaitu variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen).
3.4.1 Variabel Terikat (Dependen)
Variabel Dependen merupakan variable yang dipengaruhi oleh variabel bebas
(Sugiyono, 2012). Pada penelitian minat adalah variabel dependen (Y).
47
3.4.2 Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang
pengaruh positif maupun pengaruh negatifnya. Variabel bebas yang dipakai terhadap
penelitian ini yaitu pengetahuan yang dilambangkan dengan X1, Promosi (X2), dan
Kualitas pelayanan (X3).
3.5 Variabel Pada Penelitian dan Definisi Secara Operasional
Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional
No Variabel
Penelitian
Definisi Variabel Dimensi
1 Pengetahuan
Konsumen
Pengetahuan konsumen
didefinisikan yaitu, beragam
produk dan jasa yang informasinya
dimiliki konsumen yang fungsiya
berhubungan terhadap konsumen.
(Engel, Blackwell dan Miniard,
1995:337)
a. Pengetahuan
Jasa
b. Pengetahuan
pembelian
c. Pengetahuan
pemakaian
Promosi Potongan harga atau diskon
didefinisikan sebagai kesesuaian
harga aslinya yang diberikan
kepada pelanggan sebagai
penghargaan atas kegiatan yang
pernah dilakukan. (Kotler,
2007:485)
a. Diskon tunai
b. Diskon kuantitas
c. Diskon
fungsional
d. Diskon
fungsional
e. Potongan
48
Kualitas
Pelayanan
Kualitas pelayanan dapat
didefinisikan dengan cara
membuat perbandingan antara
persepsi para pelanggan terhadap
layanan diterima, pelayanan
dikatakan baik jika harapan yang
diterima pelanggan melebihi
realita yang ada, sedangkan jika
pelayanan yang diterima
pelanggan tidak sesuai realita
maka bisa dikatakan bahwa
pelayanan tidak baik.
(Parasuraman, Zeithmal dan Berry,
1998)
a. Bukti langsung
(Tangibles)
b. Kehandalan
(Reliability)
c. Daya tanggap
(Responsiveness)
d. Jaminan
(Assurance)
e. Empati
(Emphaty)
Minat Minat atau intensi dapat
didefinisikan sebagai hubungan
dengan suatu gerakan yang dapat
melakukan dorongan terhadap kita
untuk merasakan tertarik atau lebig
cenderung tertarik kepada orang,
benda, kegiatan, ataupun sebagai
pengalaman yang efektif untuk
dapat terhubung terhadap aktivitas
tersebut (Crow dan Crow dalam
Abror, 1993: 112)
a. Dorongan atau
keinginan dari
dalam
b. Motif Sosial
c. Faktor
Emosional
49
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1 Populasi
Populasi yaitu menggabungkan dari semua komponen dari terbentuknya fenomena
atau individu yang mempunyai karakteristik serupa dan dijadikan sebagai pusat
perhatian para penulis, oleh sebab itu dipandang sebagai sebuah penelitian. Populasi
yang diterapkan pada penelitian ini ialah para nasabah yang menggunakan transaksi
atau pengajuan gadai secara online.
3.6.2 Sampel
Sampel yaitu populasi dari sub yang mempunyai beberapa anggota populasi yang
dihitung secara jelas. Sampel penelitian pada responden dipakai terhadap penelitian
ini menggunakan probability sample. Yang dimaksud Probability sample
merupakan cara pengambilan sampel terhadap masing-masing individu terkait
populasi yang memiliki kesempatan sama untuk dipilihnya sampel. Dapat dikatakan,
semua anggota paling dekat dengan definisi probability sampling. Metode penelitian
yang diterapkan untuk mengambil sampel ini melalui random sampling, peneliti
menggunakan keputusan sendiri pada sampel secara acak terhadap orang-orang yang
pernah menggunakan jasa gadai online, dengan menyebarkan kuesioner online
sehingga mereka dapat digunakan menjadi sampel dala penelitian.
Besarnya pengukuran sampel memiliki hubungan terhadap kebenaran perhitungan
statistic dari regresi (Hair, 2014). Pada analisis regresi disarankan adalah 15-20
observasi per independen variabel. Namun untuk mengatasi terjadinya pengembalian
kuesioner, harus menerapkan batasan minimum sampel yang akan dianalisa.
50
Gambar 3.2 Sampel Penelitian
Sumber: Statistik Regresi, Hair (2014)
3.7 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber olah data yang diterapkan pada penelitian ini dengan metode
kuantitatif, untuk data kuantitatif yang isinya mengenai sebuah data secara sistematis
atau angka yang bisa dikalkulasi (Santoso, 2003) dalam Nugroho (2010). Sedangkan
perolehan pada penelitian memakai data primer maupun data sekunder. Data primer
pada penelitian ialah data yang sudah didapat melalui perhitungan penyebaran
kuesioner tanpa melalui perantara, Sedangkan penelitian dengan data sekunder hanya
diperoleh dari internet, data statisitik atau literatur tanpa langsung turun ke lapangan.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Peneliti akan memakai kuesioner menjadi metode pengumpulan data terhadap
penelitian. Kuesioner merupakan akumulasi dari seluruh data yang isinya berbagai
pertanyaan maupun pernyataan secara tertulis untuk dijawab responden nantinya
(Bawono dalam Rukmanasari, 2017). Penyebaran kuesioner ini nantinya akan
dilakukan dengan memanfaatkan media sosial kepada para nasabah yang pernah
melakukan transaksi gadai online serta kuesioner secara tertulis kepada nasabah yang
melakukan transaksi di tempat gadai online tersebut. Pertanyaan maupun pernyataan
dalam kuesioner ini nantinya bertujuan untuk mengkaji pengaruh pengetahuan,
promosi, kualitas pelayanan dan minat akan menggunakan.
51
3.9 Metode Analisis Data
3.9.1 Pengujian Instrumen Data
3.9.1.1 Pengujian Validitas
Pengujian validitas dapat dikatakan sebagai pengukuran untuk mengukur
valid dan tidak validnya kuesioner. Yang dinyatakan valid pada kuesioner jika
pernyataan dapat dijelaskan menjadi komponen yang bisa diukur pada
kuesioner itu (Ghozali, 2012). Dalam pengukuran validitas terdapat
signifikansi yang dilakukan untuk mengetahui perbandingan antara r hitung
terhadap nilai r tabel untuk d(f) = n-2 dengan alpha 0.05. Apabila r hitung
melebihi nilai r tabel serta nilai r diketahui positif, dapat dikatakan bahwa
peryantaan tersebut dinyatakan valid.
Gambar 3.3 Rumus Correlation Models (Pearson, 2007)
Variabel Indikator dalam pengambilan keputusan untuk pengujiannya,
adalah:
a. Variabel dikatakan tidak valid, apabila -1 ≤ r atau r negatif.
b. Variabel sesuai diatas valid, apabila r ≥ 1 atau r positif.
3.9.1.2 Uji Reliabilitas
Pengujian ini dapat dikatakan sebagai alat untuk menilai konsistensi dari olah
data apabila pengukuran dilakukan secara ulang terhadap karateristik. Dapat
52
dijelaskan bahwa reliabel atau handal apabila respon seseorang terhadap
pertanyaan itu relatif sesuai (Ratna, 2015).
Tabel 3.2 Uji Reliabilitas
Koefisien Interval Interprestasi Korelasi
a < 0.20 Sangat Rendah
0.20 ≤ a < 0.40 Rendah
0.40 ≤ a < 0.70 Sedang
0.70 ≤ a < 0.90 Tinggi
0.90 ≤ a < 1.00 Sangat Tinggi
Sumber: Mallhotra, 2010
Pengujian reliabilitas terkait penelitian yang telah dilakukan dengan melihat
keakuratan data yang tinggi secara tingkatan. Alat analisis penilaiankeandalan
(reliability test) dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha, Jika nilai
Cronbach alpha > 0,70 dapat dikatakan reliabel. Dengan demikian jika nilai
Cronbach alpha < 0,70 dapat dinyatakan tidak reliabel (Arikunto, 2010).
3.9.2 Uji Asumsi Klasik
Pada perhitungan ini perlu diterapkan pengujian secara asumsi klasik yang memiliki
tujuan untuk melihat terkait data yang dipakai yang terkait pada penelitian ini.
Konsep dari peneltian ini dibuat memakai tiga uji asumsi klasik yaitu, pengujian
multikolinearitas, uji normalitas, dan heterokedatisitas.
3.9.2.1 Uji Multikolinearitas
Pengujian Multikolinearitas digunakan diujinya metode regresi yang
diketahui timbulnya korelasi terhadap variabel bebas. Metode regresi dapat
53
dikatakan baik jika tidak terjadi korelasi pada variabel bebas (Ghozali, 2012).
Nilai korelasi yang dimiliki sesama variabel bebas memiliki nilai nol. Untuk
menguji multikolinearitas dengan melihat nilai Variance Inflation Factors
(VIF) serta Tolerance untuk mengetahui terjadi atau tidaknya
multikolinearitas. Nilai toleransi atau VIF > 0.1 dapat dikatakan bahwa konsep
regresi yang dipakai terkait penelitian ini tidak adanya multikolinearitas.
3.9.2.2 Uji Normalitas
Pengujian normalitas mempunyai tujuan yaitu melihat terjadinya variabel
bebas, model regresi, variabel yang terikat maupun kedua hal tersebut terjadi
distribusi yang normal atau tidak normal. Pada penelitian ini pengujian
normalitas digunakan untuk melihat pada pola distribusi datanya yang
meliputi histogram maupun normal. Histogram dapat diketahui normal
apabila terjadi titik-titik penyebaran terhadap garis diagonal. Sedangkan, jika
data tersebar jauh pada garis diagonal, dapat dikatakan tidak memenuhi
normalitas dalam model regresi (Ghozali, 2012).
3.9.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dengan melakukan uji pada model regresi
apakah ada ketidaksesuian varians dari pengamatan ke pandangan yang lain.
Apabila varians dari kedua hal tersebut tetap dapat dikatakan telah terjadinya
homoskedastisitas. Untuk mengidentifikasi heteroskedastisitas yaitu dengan
mengamati grafik (scatterplot) yang terjadi pada SRESID dan ZPRED, yang
dimana sumbu pada X adalah residual (Y prediksi- Y sesunggujnya) yang
sudah di standarisasi dan sumbu pada Y ialah Y yang sudah diprediksi. Awal
penentuan keputusan untuk menguji heteroskedastisitas dengan berikut ini:
a. Terjadinya heteroskedastisitas apabila ditemukan bentuk yang
sesuai meliputi titik-titk yang tejadi membentuk pola secara teratur
(bergelombang dengan melebar lalu menyempit).
54
b. Tidak timbulnya heteroskedastisitas apabila ditemukan gambaran
secara jelas seperti titik yang meluas diatas dan dibawah angka nol
terhadap sumbu Y.
3.9.3 Analisis Linear Berganda
Menurut Santoso (2012) pengujian hipotesis pada linear berganda dapat dilakukan
secara simultan untuk melihat hubungan linear pada variabel bebas dengan variabel
terikat, dan menganalisa hubungan dari variabel yang terikat yaitu minat (Y)
terhadap variabel bebas yaitu, pengetahuan (X1), promosi (X2), kualitas pelayanan
(X3). Bentuk analisis yang dimakud tersebut harus dipakai terkait penelitian ini
sebagai berikut:
Gambar 3.3 Regresi Linear Berganda Model
Keterangan:
Y : Minat
X1 : Pengetahuan
X2 : Promosi
X3 : Kualitas pelayanan
𝛽1, 𝛽2, 𝛽3 : Koefisien regresi
e : Error
3.9.3.1 Koefisien Korelasi
Analisa pada koefisien korelasi (Corrected item -Total correlation) ditujukan
untuk mengetahui pengaruh yang kuat atau tidak kuatnya relasi linear dengan
dua variabel. Pada pengujian koefisien korelasi menerapkan persamaan -1< R
<1, Jika hasil koefisien korelasi mendekati angka satu, maka pola regresi
memiliki hubungan yang kuat, namun jika angka nol mendekati pola tersebut
dapat dikatakan koefisien korelasi antar dua hubungan variabel sedang lemah.
55
3.9.3.2 Uji Simultan (Uji F statistik)
Analisa ini dilakukann bertujuan untuk melihat terjadinya semua variabel
bebas (independen) dengan simultan yang mempunyai hubungan terikat yaitu
minat (Y). Uji hipotesis terkait hubungan variabel bebas dengan simultan
pada hasil perubahan nilai suatu variabel terikat dengan pengukuran pada
besaran perubahan dari hasil semua variabel terikat yang sudah dijelaskan
(exlplained) bagi pengubahan hasil dari semua variabel bebas (Ghozali, 2009).
3.9.3.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t satistik)
Pengujian variabel terhadap uji statsitik t yang tujuannya untuk mengetahui
seberapa tinggi hubungan suatu variabel bebas secara parsial dalam
menerapkan varians variabel terikat. Analisa yang dilakukan untuk
membedakan perkiraan standar (error) serta koefisien variabel yang nantinya
memperoleh hasil uji secara parsial.
3.10 Instrumen Penelitian Kuesioner
Menurut Hadi (1991, hal 19), modifikasi terhadap skala Likert, dimaksudkan untuk
menghilangkan kelemahan yang terkandung oleh skala lima tingkat, dengan alasan
yaitu kategori undeciden yang berarti mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum
dapat memutuskan atau memberi jawaban (menurut konsep aslinya), bisa juga
diartikan netral, setuju tidak, tidak setuju pun tidak, atau bahkan ragu-ragu. Kategori
jawaban ganda arti (multi interpretable) ini tentu saja tidak diharapkan dalam suatu
instrumen, lalu tersedianya jawaban yang ditengah itu menimbulkan jawaban ke
tengah (central tendency effect), terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas arah
kecenderungan pendapat responden, kea rah setuju atau ke arah tidak setuju. Jika
disediakan kategori jawaban itu akan menghilangkan banyak data penelitian sehingga
mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring para responden. Pada tabel 3.
dibawah ini, merupakan contoh kuesioner (angket) model modifikasi skala Likert
empat skala penilaian:
56
Tabel 3.4
Bobot Nilai Setiap Pernyataan
Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Modifikasi Skala Likert (Hadi, 1991)
Namun walaupun instrumen kuesioner yang menggunakan skala likert dengan lima
skala mempunyai kelemahan, bukan berarti kuesioner tersebut tidak dapat digunakan
sebagai instumen penelitian. Instrumen kuesioner yang menggunakan skala likert
dengan lima skala masih dapat digunakan oleh peneliti disesuikan berdasarkan
kebutuhan penelitian. Kemudiann penggunaan instrumen kuesioner skala Likert
dengan dengan empat skala banyak juga digunakan dalam penelitian karena memiliki
kelebihan yang dapat menjaring data penelitian lebih akurat. Namun kelemahan
instrumen kuesioner dengan menggunakan empat skala adalah responden tidak
memiliki alternatif jawaban berupa netral atau ragu-ragu.
57
BAB IV
ANALISA PENELITIAN
4.1 Analisa Deskriptif (Karakteristik Responden)
Analisa deskriptif tentang karakteristik responden yang telah diteliti. Pada penelitian
populasi meliputi semua nasabah yang menggunakan transaksi gadai secara online.
Sampel yang didapat dari 80 responden berjumlah 163 responden yang telah mengisi
kuesiioner akan menjelaskan secara lebih jelas mengenai usia, gender, Pendidikan dan
penghasilan per bulan. Untuk keseluruhan data dapat diuraikan pada bagian berikut
ini:
4.1.1 Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan kuesioner yang dijadikan data sebanyak 163 responden, bahwa
diketahui persentasi jenis kelamin laki-laki lebih besar 96% dengan perempuan yang
hanya memperoleh 67%. Data tersebut dapat dilihat dari diagram 4.1 dan pada tabel
4.1 mengenai jenis kelamin responden.
Tabel 4.1 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (Responden) Persentase (%)
Laki-laki 96 59
Perempuan 67 41
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
4.1.2 Usia Responden
Dari gambar 4.2 berupa diagram dan tabel 4.2 berupa penjelasan dibawah ini diketahui
sebagai berikut:
58
Tabel 4.2 Umur Responden
Usia Jumlah (Responden) Persentase (%)
18 – 25 Tahun 122 75
26 – 35 Tahun 35 21
36 – 45 Tahun 3 2
45 > Tahun 3 2
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
Dari gambar 4.2 berupa diagram dan tabel 4.2 berupa penjelasan diagram dapat
diketahui bahwa usia 18-25 tahun sebanyak 122 responden (63,6%), untuk umur 26-
35 tahun ada sekitar 35 orang (21%), dan untuk umur 36-45 tahun ada sekitar 3
responden (2%) tahun serta diatas 45 tahun memperoleh 3 reponden (5,7%). Dengan
demikian disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah yang melakukan transaksi gadai
online berusia 18-25 tahun, karena diusia tersebut masih banyak yang memiliki
kebutuhan yang mendesak khususnya pada tanggal tua.
4.1.3 Pendidikan Terakhir
Dari gambar 4.3 berupa diagram dan tabel 4.3 berupa penjelasan diagram ini, dapat
diketahui sebagai berikut:
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir
Pendidikan
Terakhir
Jumlah (orang) Persentase (%)
SMA 81 50
D3 20 12
S1 55 34
S2 5 3
59
S3 2 1
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
Dari gambar 4.1.3 berupa diagram dan tabel 4.1.3 berupa penjelasan diagram ini, dapat
dilihat bahwa Pendidikan terakhir para konsumen tersebut paling banyak sebanyak 81
responden (50%) berlatar belakang Sekolah Menengah Akhir (SMA), 55 responden
(34%) berlatar belakang S1, 20 responden (12%) berlatar belakang D3, sedangkan
untuk berlatar belakang S2 hanya 5 responden (3%) dan S3 paling sedikit yaitu 2
responden (1%). Hasil Analisa yang diperoleh dari keterangan diatas bahwa responden
yang mengajukan gadai online lebih didominasi dengan tingkat Pendidikan terakhir
SMA.
4.1.4 Pekerjaan
Dari gambar 4.4 berupa diagram dan tabel 4.4 berupa penjelasan diagram ini, dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.4 Pekerjaan
Latar Belakang
Pekerjaan
Jumlah (orang) Persentase (%)
PNS 5 3
Karyawan Swasta 120 74
Wirausaha 12 7
Other 26 16
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
Hasil data yang diperoleh dari kuesioner tersebut, dapat diketahui dari gambar 4.4
berupa diagram dan tabel 4.4 berupa tabel penjelasan bahwa latar belakang pekerjaan
sebagai karyawan swasta mendominasi sebanyak 120 responden (74%) sedangkan
dengan latar belakang pekerjaan seperti PNS sebanyak 5 responden (3%), wirausaha
60
hanya 12 responden (7%) dan sisanya 26 orang (16%) berlatar belakang pekerjaan
yang tidak disebutkan pada kuesioner ini. Hasil Analisa dari diagram dan tabel diatas
bahwa karyawan swasta lebih mendominasi untuk mengajukan gadai
onlinedikarenakan pada saat akhir bulan (tanggal tua) untuk memenuhi kebutuhan
yang mendesak baik itu secara pribadi.
4.1.5 Pendapatan Per Bulan
Dari gambar 4.5 berupa diagram dan tabel 4.5 berupa penjelasan diagram ini, dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.5 Pendapatan Per Bulan
Kisaran Pendapatan Per
Bulan
Jumlah (orang) Persentase (%)
Dibawah Rp. 1.000.000 13 8
Rp. 1.000.000 – 2.000.000 19 12
Rp. 2.000.000 – 3.000.000 11 7
Rp. 3.000.000 – 4.000.000 47 29
Rp. 4.000.000 – 5.000.000 42 26
Diatas Rp. 5.000.000 31 19
Sumber: Data yang sudah diolah, April 2018
Untuk hasil latar belakang responden berdasarkan data dari gambar 4.5 berupa diagram
dan tabel 4.5. Penjelasan dari diagram bahwa untuk kisaran pendapatan per bulan
paling banya sebesar 47 orang (29%) dengan pendapatan Rp. 3.000.000 – 4.000.000.
sedangkan responden dengan pendapatan paling kecil yakni dibawah Rp. 1.000.000
sebanyak 13 orang (8%).Hasil dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan
Rp. 3.000.000 – 5.000.000, mendominasi untuk menggunakan gadai online, yang
61
artinya masih banyak kebutuhan maupun kepentingan pribadi yang masih belum cukup
terpenuhi.
4.2 Deskriptif Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini akan membahas deskripsi data atas masing-masing variabel
penelitian dan pengaruh ketiga variabel bebas yaitu Pengetahuan (X1), Promosi (X2),
dan Kualitas Pelayanan (X3) dengan satu variabel terikat yaitu Minat (Y).
1. Analisa Variabel Pengetahuan
Variabel pengetahuan dalam penelitian ini diukur melalui 4 buah butir
pernyataan yang mempresentasikan dimensi dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan
pengetahuan dapat dijelaskan pada Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Jawaban Responden Mengenai Pengetahuan
Sub
Variabel
STS TS S SS Rata-
rata
Skala Interval
PE 1 9 27 94 33 3,02 Sangat Setuju
PE2 11 25 92 35 3,02 Sangat Setuju
PE3 10 23 94 34 3,03 Sangat Setuju
PE4 8 29 96 30 2,97 Setuju
Sumber: Data primer yang diolah, April 2018
Pada tabel 4.6 variabel pengetahuan nilai rata-rata tertinggi ditunjukkan oleh
pernyataan ketiga dengan nilai sebesar 3,03 atas pernyataan yang menjelaskan
tentang kemudahan dalam menggunakan aplikasi gadai online. Sedangkan
rata-rata terendah 2,97 ditunjukkan oleh pernyataan keempat dengan nilai 2,97
mengenai pernyataan perbedaan pergadaian online dengan pergadaian offline,
yang artinya masyarakat setuju mengetahui perbedaan mengenai gadai online
dengan gadai yang belum menerapkan sistem pada masyarakat.
62
2. Analisa Variabel Promosi
Variabel pengetahuan dalam penelitian ini diukur melalui 4 buah butir
pernyataan yang mempresentasikan dimensi dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan
pengetahuan dapat dijelaskan pada Tabel 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Jawaban Responden Mengenai Promosi
Sub
Variabel
STS TS S SS Rata-
rata
Skala Interval
PR1 14 31 81 37 2,92 Setuju
PR2 14 26 90 33 2,93 Setuju
PR3 11 31 85 36 2,98 Setuju
PR4 11 34 80 38 2,97 Setuju
Sumber: Data primer yang diolah, April 2018
Pada tabel 4.7 variabel promosi nilai rata-rata tertinggi ditunjukkan oleh
pernyataan ketiga dengan nilai sebesar 2,98 atas pernyataan yang menjelaskan
tentang menariknya promosi yang diberikan kepada nasabah setiap pertama
kali melakukan pengajuan atau transaksi. Sedangkan rata-rata terendah
ditunjukkan oleh pernyataan pertama dengan nilai 2,92 mengenai ketertarikan
nasabah terhadap potongan sewa modal yang diberikan pada event-event
tertentu, yang artinya masyarakat setuju jika adanya manfaat dari promosi yang
diberikan gadai online kepada nasabah.
3. Analisa Kualitas Pelayanan
Variabel pengetahuan dalam penelitian ini diukur melalui 6 buah butir
pernyataan yang mempresentasikan dimensi dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan
pengetahuan dapat dijelaskan pada Tabel 4.8 berikut:
63
Tabel 4.8 Jawaban Responden Mengenai Kualitas Pelayanan
Sub
Variabel
STS TS S SS Rata-
rata
Skala Interval
KP1 15 20 91 36 3,07 Sangat Setuju
KP2 9 41 74 39 2,93 Setuju
KP3 13 36 82 31 2,90 Setuju
KP4 7 37 82 35 2,92 Setuju
KP5 10 27 90 36 3,05 Sangat Setuju
KP6 11 30 85 37 3,00 Sangat Setuju
Sumber: Data primer yang diolah, April 2018
Pada tabel 4.8 variabel promosi nilai rata-rata tertinggi ditunjukkan oleh
pernyataan pertama dengan nilai sebesar 3,07 atas pernyataan yang
menjelaskan tentang informasi akurat yang diberikan kepada nasabah oleh
karyawan gadai online. Sedangkan rata-rata terendah ditunjukkan oleh
pernyataan ketiga dengan nilai 2,90 atas pernyataan yang artinya masyarakat
setuju jika adanya manfaat dari promosi yang diberikan gadai online kepada
nasabah
4. Analisa Minat
Variabel pengetahuan dalam penelitian ini diukur melalui 4 buah butir
pernyataan yang mempresentasikan dimensi dari variabel tersebut. Hasil
tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan
pengetahuan dapat dijelaskan pada Tabel 4.9 berikut:
64
Tabel 4.9 Jawaban Responden Mengenai Minat
Sub
Variabel
STS TS S SS Rata-
rata
Skala Interval
M1 12 28 87 36 3,01 Sangat Setuju
M2 9 29 85 40 3,08 SangatSetuju
M3 15 25 90 33 3,03 Sangat Setuju
M4 11 31 87 34 2,98 Setuju
Sumber: Data primer yang diolah, April 2018
Pada tabel 4.9 variabel minat nilai rata-rata tertinggi ditunjukkan oleh
pernyataan kedua dengan nilai sebesar 3,08 atas pernyataan yang menjelaskan
tentang transaksi gadai online yang dapat dilakukan dimana pun tanpa harus
perlu meluangkan waktu ke tempat pergadaian.
4.3 Uji Instrumen Data
4.3.1 Uji Validitas
Dalam uji validitas ini dilakukan untuk mengukur suatu penelitian yang akan diuji
validitasnya dengan menggunakan kuesioner. Uji validitas dapat diterapkan dengan
menghitung setiap korelasi pada butir pernyataan. Dapat dilihat bahwa semua item
pernyataan dari variabel bebas yaitu, pengetahuan sebagai X1, promosi sebagai X2,
kualitas pelayanan sebagai X3 dan variabel terikat (Y) menunjukan hubungan yang
signifikan. Hal tersebut ditunjukan dengan klasifikasi validitas instrumen (Guilford,
1956 hal 145) dimana validitas dikatakan kurang atau rendah jika memiliki nilai
<0,40. Pada tabel 4.10 menjelaskan mengenai hasil pre test pada uji validitas
sebanyak 32 orang yang dibutuhkan dengan bantuan program statistic yang biasa
disebut dengan SPSS atau (Statistical Product and Service Solution) sebagai berikut:
- Tingkat kepercayaan = 95% (α = 5%)
- Derajat kebebasan (df = 32-2 = 30) dengan r tabel = 0,349
65
Tabel 4.10 Pengujian Validitas
No Indikator Variabel Corrected
Item-Total
Correlation
r table
Keterangan
1 Pengetahuan
- PE1
- PE2
- PE3
- PE4
0,728
0,877
0,820
0,808
0,349
0,349
0,349
0,209
Valid
Valid
Valid
Valid
2 Promosi
- PR1
- PR2
- PR3
- PR4
0,917
0,937
0,909
0,877
0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Valid
3 Kualitas Pelayanan
- KP1
- KP2
- KP3
- KP4
- KP5
- KP6
0,841
0,818
0,852
0,591
0,933
0,797
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
4 Minat
- M1
- M2
- M3
- M4
0,905
0,843
0,881
0,900
0,349
0,349
0,349
0,349
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
66
4.3.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan program statistic yaitu SPSS 16
dimana untuk mengukur seberapa jauh suatu pengukuran agar bisa dibuktikan atau
diandalkan. Bukti pengukuran yang dianggap andal berhubungan dengan perkiraan
untuk melihat konsistensi pengukuran jika pernyataan atau sebuah informasi
dilakukan pengukuran secara ulang. Apabila dalam pengukuran menggunakan alat
pengukuran pada hasil yang sudah didapat secara konsisten dengan hasil yang
berulang, maka demikian dapat dikatakan pengukuran tersebut handal atau reliable
(Ratna, 2015). Untuk pengambilan sebuah hasil yang didapat jika nilai reliabiltas
Alpa > 0.70, maka variabel dapat disebut reliable. Namun, apabila nilai pengujian
reliabilitas Alpha < 0.70 variabel tersebut dikatakan belum reliable (Arikunto, 2010).
Berdasarkan penelitian ini, perhitungan koefisien reliabilitas ditunjukan oleh tabel
4.11 pada perolehan pengujjian reliabilitas.
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas
Variabel n Cronbach Alpha Status
Pengetahuan (X1) 163 0,763 Reliabel
Promosi (X2) 163 0,737 Reliabel
Kualitas Pelayanan (X3) 163 0,855 Reliabel
Minat (Y1) 163 0,749 Reliabel
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
Sesuai tabel 4.7 tentang perolehan pengujian reliabilitas yang menunjukan bahwa
keseluruhan hasil pengetahuan (X1), promosi akan diskon (X2), kualitas
pelayanan(X3), dan minat (Y) dapat diketahui nilainya lebih besar dari angka Alpha
sebesar 0.7 yang berarti semua indikator diatas dapat disebut reliabel.
67
4.4 Uji Asumsi Klasik
4.4.1 Uji Multikolineritas
Pengujian multikolinearitas bertujuan mengetahui terjadinya korelasi antar variabel
bebas (independen) terhadap model penelitian yang dilakukan. Dalam model regresi
dapat dikatakan baik jika tidak terjadinya korelasi terhadap variabel bebas (Ghozali,
2012). Untuk mengidentifikasi multikolinearitas bisa dilihat pada rumus yang terkait.
Kolinearitas yang besar terjadi apabila hasil dari hasil tolerance yang kecil sesuai
rumus Variance Inflation Factors (VIF) besar atau VIF sama dengan angka 1 per
tolerance. Pada umunnya nilai pemotongan yang digunakan jika hasil dibawah satu
atau sesuai dengan rumus daru suatu nilai yaitu VIF 10. Dapat dilihat, pada tabel
4.12 mengenai perolehan pada pengukuran multikolinearitas.
Tabel 4.12 Uji Multikolinearitas
No Variabel Penelitian Nilai Tolerannce Nilai VIF
1 Pengetahuan 0,823 1,215
2 Promosi berupa diskon 0,742 1,348
3 Kualitas Pelayanan 0,847 1,181
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
Dapat diketahui pada tabel 4.12 yang menunjukan hasil tolerance tidak terdapat
variabel bebas yang mempunyai nilai < 1, yang artinya tidak terjadi korelasi antar
variabel yang memiliki nilai > 1 dengan perhitungan yang sudah diketahui hasilnya
bahwa tidak adanya variabel bebas (independen) yang mempunyai nilai yang lebih
dari 10. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan pada pengujian multikolinearitas
tidak adanya multikolinearitas antar variabel bebas dalam model penelitian.
4.4.2 Uji Normalitas
Pengukuran normalitas pada penelitian ini dimaksudkan untuk diketahui bahwa
bentuk regresi bahwa kedua variabel memiliki jalur yang normal atau tidak. Pola
regresi dapat dikatakan bagus ialah memilikki jalur distribusi secara normal atau
68
mengarah ke normal. Dapat dilihat dari hasil yang terdistribusi secara normal dengan
melihat probality plot atau P-P Plot terhadap scatterplot yang memiliki jalur normal.
Asumsi normalitas terpenuhi jika distribusi normalnya membentuk garis lurus
diagonal yang telah diisi pada titik-titik scattergram disekitar garis diagonal yang
didominasi. Dapat diketahui gambar 4.1 ini menunjukan grafik normalitas pada
pengujiannya.
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot Uji Normalitas
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
Berdasarkan grafik diatas menunjukan semua data memiliki distribusi secara normal,
dapat dikatakan memenuhi asumsi normal apabila semua data menyebar membentuk
garis lurus diagonal. Hal ini dapat dibuktikan dengan pola regresi yang diterapkan
sudah layak untuk memperkirakan hubungan pengetahuan, promosi, dan kualitas
pelayanan terhadap minat nasabah.
69
Gambar 4.2 grafik histogram Uji normalitas
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa penyebaran data telah meluas ke seluruh
wilayah kurva normal, membentuk simetris atau lonceng. Dengan demikian dikatakan,
data terdistribusi dengan normal.
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas pada penelitian ini untuk menguji ketidaksamaan varians
dalam model regresi terhadap residual pdalam mengamati lainnya. Apabila varians
dari pengelihatan ke pengamatan yang lain berubah maka terjadi heteroskedastisitas.
Pada pengujian tersebut menggunakan grafik plot terhadap prediksi variabel bebas
(ZPRED) serta residualnya (SRESID). Syarat diambilnya hasil akan digunakan jika
ditemukan tiitk yang sudah membentuk pola tertentu, seperti titik yang membentuk
pola yang teratur secara beralur, lalu meluas kemudian mengecil, dengan demikian
dikatakan model regresi ditemukan masalah hiteroskedastisitas, dan apabila tidak
adanya pola yang jelas serta titik yang meluas dibawah angka nol dan diatas sumbu Y
70
dapat dikatakan tidak terjadinya heteroskedastisitas. Diketahui gambar 4.3 yang
menunjukan grafik plot pada pengujian heteroskedastisitas.
Gambar 4.3 Grafik Plot Uji Hiteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
Pada grafik diatas dapat ditemukan distribusi data tidak terbentuk pola tertentu dan
tidak teratur juga, dapat dilihat diatas bahwa data tersebar dibawah dan diatas nilai nol
terhadap sumbu Y. Dengan demikian disimpulkan, tidak ada masalah
heteroskedastisitas dalam model regresi.
4.5 Analisa Linear Berganda
Pengujian regresi berganda bertujuan untuk melihat adanya hubungan berbagai
variabel independen pada masing-masing variabel terikat (dependen) juga untuk
mengetahui hasil uji hipotesis yang telah diajukan. Hasil regresi ini untuk mengetahui
71
terkait variabel terikat terhadap variabel bebas, serta menjalankan analisa terhadap
hubungan variabel terikat terhadap variabel bebas. Peneliti dalam penelitian ini
menggunakan program computer SPSS 16. Terkait perolehan hasil data yang sudah
diolah, dapat diketahui tabel 4.13 terkait hasil regresi.
Tabel 4.13 Hasil Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.542 1.004 5.517 .000
Pengetahuan -.033 .075 -.033 -.443 .658
Promosi .166 .070 .184 2.373 .019
Kualitas Pelayanan .280 .045 .455 6.279 .000
a. Dependent Variable: Minat
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
Pada penelitian ini menggunakan hasil uji regresi yang standardize untuk menyamakan
ukuran variabel independent (penngetahuan, promosi, kualitas pelayanan) yang tidak
sama. Kelebihan digunakannya hasil regresi yang standardize ialah mampu
menghilangkan perbedaan inti ukuran terhadap ariabel dependen. Pada Tabel 4.13
mengenai hasil regresi yang diperoleh persamaan pada model regresi linear berganda
sesuai rumus, sebagai berikut:
Keterangan:
Y : Loyalitas pelanggan
X1 : Inovasi
Y = 𝛽1X1 + 𝛽2X2 + 𝛽3X3 + ………. + e
Y = 5,542 -0,03 X1 + 0.166 X2 + 0.280 X3
72
X2 : Kualitas produk
X3 : Pelayanan
𝛽1, 𝛽2, 𝛽3 : Koefisien regresi
e : Error
4.5.1 Uji Hipotesis/ Uji Statitik T (Signifikansi hubungan secara parsial)
Pengujian yang dimaksud adalah mengarah ke uji variabel independen (pengetahuan,
promosi akan diskon, dan kualitas pelayanan) terhadap variabel dependen (minat
menggunakan) secara parsial. Diketahui perolehan nilai pada tabel 4.13.
4.5.1.1 Variabel Pengetahuan
H01 : β1 = 0 : Tidak adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan
terhadap minat nasabah menggunakan jasa gadai online.
Hal:β1 ≠ 0 : Tidak terjadinya hubungan yang signifikan pada pengetahuan
terhadap minat nasabah untuk menggunakan jasa gadai online.
Hasil yang telah diuji melalui SPSS yang didapat terhadap variabel pengetahuan
dengan hasil t hitung = -0,443 berdasarkan tingkat signifikansi 0,658. Diterapkan
batas signifikansi yaitu 0,05, hasil signifikansi tersebut ditemukan diatas taraf 5%,
yang artinya Ho diterima dan Ha ditolak. Maka dikatakan Hipotesis pertama ditolak.
4.5.1.2 Variabel Promosi
H02 : β2 = 0 : Tidak adanya hubungan yang signifikan antara promosi
terhadap minat nasabah menggunakan jasa gadai online.
Ha2 :β2 ≠ 0 : Terjadinya hubungan secara signifikan antara promosi
terhadap minat nasabah untuk menggunakan jasa gadai online.
Hasil yang telah diuji menggunakan SPSS didapat untuk variabel promosi dengan
hasil t hitung = 2.373 dengan signifikansi 0,019. Dalam menerapkan batasan pada
signifikansi 0,05, hasil signifikansi diatas lebih rendah dari persentase 5%, yang
artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Maka demikian, hipotesis kedua dapat diterima.
73
4.5.1.3 Variabel Kualitas Pelayanan
H03 : β3 = 0 : Tidak adanya hubungan secara signifikan antara kualitas
pelayanan terhadap minat nasabah menggunakan jasa gadai online.
Ha3 :β3 ≠ 0 : Tidak terjadinya hubungan secara signifikan pada kualitas
pelayanan terhadap minat nasabah menggunakan jasa gadai online.
Hasil yang diperoleh dari pengujian yang dilakukan menggunakan SPSS terhadap
variabel X3 (Kualitas Pelayanan) diketahui hasil t hitung = 6.297 dengan ignifikansi
0,000. Dimana menerapkan Batasan signifikans 0,05, nilai signifikansi diatas ada
dibawah taraf 5%, yang berarti Ho ditolak dan Ha dapat diterima. Maka demikian,
hipotesis ketiga diterima.
Sesuai uraian pada tabel 4.13 perolehan pengujian tersebut dapat diuraikan lebih
jelas sebagai berikut:
1) Pengetahuan (X1) tidak memiliki hubungan yang positif dan secara
signifikan terhadap minat nasabah untuk menggunakan (Y) dengan hasil
regresi 0,03 dengan nilai t hitung = 0,044 pada tingkat signifikansi 0,658.
2) Promosi (X2) memiliki pengaruh hubungan yang positif dan secara
signifikan terhadap minat nasabah untuk menggunakan (Y) dengan hasil
regresi 0,166 dengan nilai t hitung = 2,373 pada tingkat signifikansi 0,019
3) Kualitas Pelayanan (X3) memiliki hubunngan yang positif dan signifikan
terhadap minat nasabah untuk menggunakan (Y) diketahui hasil regresi
0,280 dengan nilai t hitung = 6,279 pada tingkat signifikan 0,000.
4.5.2 Uji Simultan (Uji F)
Pengujian pada uji F diterapkan untuk meninjau hubungan semua variabel bebas
secara bersamaan memiliki hubungan terhadap variabel terikat. Uji simultan pada
variabel independent secara bersamaan terhadap variabel yang berubah diketahui
terhadap pergantian dari nilai semua variabel (independent). Berdasarkan tabel 4.14
dapat diketahui hasil hitungan parameter dalam model regresi sebagai berikut:
74
Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Secara Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 150.423 3 50.141 22.051 .000a
Residual 361.552 159 2.274
Total 511.975 162
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Pengetahuan, Promosi
b. Dependent Variable: Minat
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
Langkah berikutnya mengenai hipotesis yang didapat, maka nilai dari uji F dikaitkan
dengan berikut ini:
1. H04 :β1 = β2 = β3 = 0, tidak adanya pengaruh secara signifikan antara variabel
pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan terhadap minat nasabah
menggunakan jasa gadai online.
2. Ha4 : sedikitnya satu β4 ≠ 0, adanya pengaruh secara signifikan antara variabel
pengetahuan, promosi dan kualitas pelayanan pada minat nasabah
menggunakan jasa gadai online.
Dari data tabel 4.14 dapat dijelaskan bahwa hitungan statistic yang diperoleh hasil F
hitung = 22.051 dengan tingkat signifikansinya diperoleh 0,000 < 0,005. Dapat
disimpulkan secara bersamaan untuk variabel penngetahuan, promosi (diskon),
kualitas pelayanan memiliki pengaruh signifikan terhadap minat nasabah
menggunakan jasa gadai online dikarenakan masih dibawah tingkat signifikan
dengan nilai 0,000.
4.5.3 Koefisien Determinasi R2 (Adjusted R Square)
Pengujian pada koefisien determinasi ini ditujukan untuk mengratahui pengaruh
yang kuat atau tidaknya yang terjadi pada linear kedua variabel. Bisa dilihat dari
ketetapan koefisien korelasi yaitu, -1 < R < 1. Jika hasil koefisien pada korelasi
75
mendekati pada angka satu, dengan demikian model regresi dinyatakan memiliki
hubungan yang kuat, sedangkan apabila koefisien korelasi mendekati angka 0 dapat
diindikasikan terjadinya hubungan yang lemah antara dua variabel. Bisa dilihat pada
tabel 4.15 tentang hasil koefisien korelasi sebagai berikut:
Tabel 4.15 Hasil Koefisien Korelasi
Model Summary
Mod
el R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .542a .294 .280 1.508 .294 22.051 3 159 .000
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Pengetahuan,
Promosi
Sumber: Data primer yang sudah diolah, April 2018
Pada data tabel 4.15 terkait hasil koefisien korelasi diatas, dapat diperoleh koefisien
determinasi (adjusted R square) yang didapat dengan nilai 0,280. Hal ini berarti 28%
minat nasabah menggunakan jasa gadai online bisa diuraikan pada variabel
pengetahuan, promosi, dan kualitas pelayanan, sedangkan sisanya yaitu 78%
dipengaruhi pada variabel yang belum atau tidak diteliti pada penelitian ini.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil peneliti yang diterapkan akan menarik kesimpulan sebagai berikut:
Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner online via google docs memiliki 163
responden yang dominan pada jenis laki-laki sebanyak 96 orang dengan persentase
59%, sedangkan sisanya 67 orang dengan persentase 41% oleh perempuan. Dari segi
usia dipengaruhi secara besar dikisaran umur 18-25 tahun sebanyak 122 orang dengan
persentase 75%, yang artinya pada umur tersebut masih banyak ingin memenuhi
kebutuhan pribadinya maupun gaya hidup orang tersebut. Untuk status pekerjaan
76
didominasi pekerja dengan status karyawan swasta sebanyak 120 orang dengan
persentase 74% yang dimana bagi karyawan tersebut memahami cara melakukan
perputaran keuangannya secara pribadi karena sudah memilki penghasilan tetap per
bulannya. Berdasarkan Pendapatan per bulan yang diperoleh nasabah rata-rata
berpenghasilan 3-5 juta rupiah per bulan. Dari hasil penelitian dalam uji validitas tidak
ditemukan pernyataan yang tidak valid sehingga layak untuk dijadikan sebagai
indikator penelitian. Untuk uji validitas yang diperoleh dalam penelitian ini
menyatakan bahwa semua indikator dan dimensi sudah reliabel karena diperoleh nilai
Cronbach alpha pada variabel independen yaitu pengetahuan (X1) dengan nilai 0,763,
promosi (X2) dengan nilai 0,737, dan kualitas pelayanan (X3) dengan nilai 0,855.
Untuk variabel minat (Y) memperoleh nilai 0,749, yang artinya bahwa variabel
independen dan dependen sudah melebihi nilai standar reliabel dengan nilai
Croanbach Alpha yaitu 0,70.
Sesuai dengan perolehan terhadap penelitian yang didapat pada penelitian ini sudah
menerapkan pengujian secara asumsi klasik seperti pengujian multikolinearitas,
pengujian normalitas, pengujian heteroskedastisitas, dan juga analisa dalam regresi
linear secara berganda. Dengan disimpulkan bahwa seluruh data tidak memiliki
hubungan antara variabel bebas dan keseluruhan data mempunyai distribusi yang baik.
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka ditulis sedemikian pada konsep yang
standarisasi dari persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 5,542 - 0,03 X1 + 0.166 X2 + 0.280 X3
4.5.1 Pengaruh pengetahuan terhadap minat
Berdasarkan dengan hasil penelitian, diperoleh uji hipotesis (H1) yang
memeperlihatkan bahwa tidak adanya pengaruh secara signifikan untuk variabel
pengetahuan terhadap minat nasabah menggunakan jasa gadai online. Hasil nilai t
hitung (-0,443) yang menggunakan signifikansi hasil yang diperoleh nilai 0,658 yang
menyatakan hasil hitung t memiliki nilai yang besar dari 0,05. Maka demikian uji
77
hipotesis terhadap penelitian ini menerima H0 dan menerima Ha. Dapat dilihat secara
statistik untuk pengujian hipotesis yang dijalankan oleh penelitian ini diketahui bukti
bahwa tidak adanya pengaruh pengetahuan secara positif positif serta tidak signifikan
terhadap minat nasabah menggunakan jasa gadai online. Berdasarkan uraian diatas
bahwa tidak terdapat pengaruh antara pengetahuan terhadap minat menggunakan jasa
gadai online. Relasi dari antara variabel pengetahuan bersifat negatif dengan variabel
minat, yang dimana jika pengetahuan nasabah meningkat mengenai sistem gadai
online maka akan menambah intensi masyarakat untuk menggunakan jasa gadai
online. Terkait hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan peneltian didahului oleh
Siswanti (2015) yang menunjukan bahwa terjadinya hubungan yang signifikan dan
secara positif terhadap minat menabung di Bank Syariah.
4.5.2 Pengaruh promosi akan diskon terhadap minat
Berdasarkan dengan hasil penelitian, diperoleh uji hipotesis (H2) yang
memperllihatkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara promosi terhadap
minat nasabah menggunakan jasa gadai online. Hasil nilai t hitug (2,373) yang
menggunakan hasil signifikan sebesar 0.19 yang menyatakan untuk hasil t hitung
masih dibawah 0,05. Maka dapat dikatakan bahwa hipotesis penelitian menolak H0
dan menerima Ha. Dapat dilihat dalam statistik untuk hipotesis pengujian yang sudah
diterapkan pada penelitian ini dengan adanya bukti akan pengaruh promosi yang
berhubungan positif dan signifikan terhadap minat nasabah menggunakan jasa gadai
online. Yang artinya bahwa terdapat pengaruh antara promosi terhadap minat
menggunakan jasa gadai online. Terjadi hubungan secara positif antara variabel
promosi terhadap minat menggunakan, yang dimana jika promosi pergadaian online
meningkat maka akan menambah intensi nasabah untuk menggunakan jasa gadai
online. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini mendapat dukungan terhadap
penelitian terdahulu yang telah diteliti oleh Wibowo (2015) dengan menunjukan
78
adanya hubungan promosi terhadap minat beli pada Distro Planet Kota Banjarnegara
secara signifikan juga positif.
4.5.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap minat
Berdasarkan dengan hasil penelitian, diperoleh uji hipotesis (H3) yang
memperlihatkan bahwa adanya pengaruh signifikan antara variabel kualitas pelayanan
terhadap minat nasabah menggunnakan jasa gadai online. Hasil nilai t hitung (6,279)
yang memakai signifikan nilai 0,000 yang menyatakan adanya nilai hitung t masih
dibawah 0,05. Maka ditarik kesimpulan pada hipotesis yang menolak H0 dan
menerima Ha. Dapat dilihat secara statistik untuk menguji penelitian yang sudah
dilakukan dengan adanya bukti bahwa pengaruh kualitas pelayanan berhubungan
secara positif serta signifikan terhadap minat nasabah menggunakan jasa gadai online.
yang artinya terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap minat menggunakan
jasa gadai online. Terjadi hubungan secara positif antara variabel kualitas pelayanan
terhadap minat menggunakan, yang dimana jika kualitas pelayanan meningkat maka
akan menambah intensi nasabah untuk menggunakan jasa gadai online. Hasil
penelitian yang didukung terhadap penelitian terdahulu yang diteliti oleh Rukmanasari
(2017) yang memperlihatkan dengan adanya hubungan kualitas pelayanan yang
signifikan dan dengan positif secara parsial terhadap minat menggunakan jasa
pegadaian Syariah.
4.5.4 Pengaruh antara pengetahuan, promosi, dan kualitas pelayanan terhadap
minat Secara Simultan
Berdasarkan dengan hasil penelitian, diperoleh uji hipotesis (H4) secara simultan yang
memperllihatkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan secara simultan
terhadap minat menggunakan jasa gadai online. hasil nilai hitung F (22,051) dengan
menggunakan signifikan hasil sebesar 0,000 yang menyatakan bahwa hasil nilai F
hitung masih dibawah 0,05 Dapat dilihat secara statistic bahwa ada hubungan terkait
79
pengetahuan, promosi, dan kualitas pelayanan dengan simultan terhadap minat
nasabah menggunakan jasa gadai online. Demikian dengan baiknya jika pergadaian
yang menerapkan sistem gadai online pada saat ini lebih memperhatikan beberapa hal
terkait pengetahuan, promosi akan diskon dan kualitas pelayanan terhadap minat
nasabah untuk menggunakan jasa gadai online. Secara tidak langsung akan
mempermudah nasabah yang saat ini tidak perlu meluangkan waktu untuk langsung
datang ke pergadaian tersebut. Hal ini berkaitan dengan teori yang dikemukakan oleh
Ajzen (2005) erat hubungannya pada intensi dilakukan atau tidak dilakukannya sebuah
perilaku, yang artinya menjelaskan tentang penafsiran tentang control sebuah perilaku
merupakan perilaku yang menggunakan sistem gadai online untuk memperoleh dana
kebutuhan pribadi nasabah secara instan.
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian terkait pengujian yang diperoleh serta penelitian yang
telah dilakukan, penulis dapat menarik kesimpulan dengan berikut ini:
1. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka didapat hasil pengujian
hipotesis (H1) pada penelitian yang menerima H0 dan menolak Ha. Yang
artinya pengetahuan tidak memiliki pengaruh yang signifikan serta tidak
berpengaruh positif terhadap minat nasabah menggunakan jasa gadai online.
2. Analisa penelitian yang sudah dilakukan maka hasil uji hipotesis (H2) pada
penelitian ini menolak H0 dan menerima Ha. Yang artinya bahwa promosi
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat nasabah
menggunakan jasa gadai online.
3. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka didapat hasil pengujian
hipotesis (H3) pada penelitian ini menerima Ha dan menolak H0. Dapat ditarik
kesimpulan, bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh yang positif dan
secara signifikan terhadap minat nasabah menggunakan jasa gadai online.
4. Analisa terhadap minat menggunakan jasa gadai online yang dipengaruhi oleh
masing-masing dimensi variabel independen, seperti pengetahuan (X1),
promosi (X2), dan kualitas pelayanan (X3) secara bersamaan dapat dikatakan
memiliki pengaruh yang positif dan secara signifikan terhadap minat nasabah
menggunakan jasa gadai online.
81
5.2 Saran
Berdasarkan uraian pembahasan diatas serta kesimpulan yang didapat maka diajukan
beberapa saran yang harus diterapkan kedepannya oleh perusahaan teknologi finansial
yang menerapkan sistem gadai online antara lain:
5.2.1 Bagi perusahaan financial technology
a) Hal-hal berupa kualitas pelayanan harus diperhatikan lebih lanjut
karena berdasarkan hasil analisa kedua hal tersebut memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap minat nasabah menggunakan jasa gadai
online.
b) Diharapkan pihak managerial bagi perusahaan yang menerapkan sistem
gadai online menyadari dimensi mana yang harus ditingkatkan, dan
dalam penelitian ini didapatkan hasil yang signifikan, yaitu promosi
akan potongan harga (diskon) dan kualitas pelayanan. Promosi akan
potongan harga (diskon) dapat dipengaruhi dengan cara menerapkan
diskon yang lebih baik berbeda, dan unik dengan pergadaian
konvesional lainnya, sama halnya dengan kualitas pelayanan harus
lebih memperhatikan kebutuhan nasabah dan meningkatkan transaksi
secara real on time. Hal tersebut akan membuat meningkatkan minat
nasabah untuk menggunakan jasa gadai online secara mudah dan
praktis, dimana saat ini nasabah memilki banyak pilihan sesuai dengan
apa yang sudah pernah dilakukannya.
5.2.2 Bagi peneliti selanjutnya
Bagi penelitian berikutnya diharapkan untuk menerapkan variabel yang tidak diuji
dalam penelitian ini karena masih banyak variabel bebas yang harus diteliti guna
mengetahui pengaruh yang lebih kuat lagi dengan menggunakan responden yang
lebih banyak lagi pastinya untuk melihat variabel yang paling berhubungan pada
variabel terikat.
82
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Ajzen, dan Fishbein. (1975). Attitudes and Normative beliefs as factors influecing
behavioral intentions. Buletin Psikologi.
Alma, B. (2005). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta
Amstrong, Gary dan Philip Kotler. (1997). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Salemba
Empat.
Amstrong, Gary dan Philip Kotler. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta:
Erlangga
Buchari Alma. (2009) Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: CV
Alfabeta
Amstrong, Gary dan Philip Kotler. 2012. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1.
Jakarta:Erlangga.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Armstrong, Gary dan Philip. Kotler. (1997). Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 1. Jakarta:
Prenhallindo.
Djaslim, S. (2003). Manajemen Pemasaran (Analisa, Perencanaan, Pelaksanaan dan
Pengendalian). Bandung: Linda Karya.
Engel, Fishbein. (1994). Perilaku Konsumen (Vol. Jilid 1 & 2). Jakarta: Binarupa
Aksara.
Epstein, S. (1990). Teori Kognitif-Pengalaman Sendiri. Philadelphia: University of
Pennsylvania.
Ghozali, I. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
UNDIP.
83
Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. (2012). Marketing Management 13. New Jersey:
Pearson Prentice Hall, Inc
Joseph.F, Engel,dan P. Miniard. (2006). Consumer Behaviour (Vol. 9 th edition).
USA: Harcourt.
Joseph F. Hair, W. C. (2009). Multivariate Data Analysis (Vol. Edition 7). University
of Southern Mississipi.
Ramdhani, (1985). Penyusunan Alat Pengukur Berbasis Theory of Planned Behaviour.
Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Sparks, P. S. (1992). Self-Identity and the Theory of Planned Behaviour: Asseing the
Role of Identification with "Green Consumerism". Social Psychology Quartely.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sutrisno Hadi. (1991). Analisa Butir untuk Instrument. Edisi Pertama. Andi Offset.
Yogyakarta
Sumarni, Murti dan John. (2003). Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi
Perusahaan). Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Sumarni, Murti dan Salaah Wahyuni. (2006). Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: CV.Andi Offset.
Tjiptono, F. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Ottset.
Tjiptono, F. (2008). Staretegi Pemasaran Edisi ke 3. Yogyakarta: Andi
Tjiptono, F. (2011). Service Quality and Satisfication Edisi Kedua. Yogyakarta: Andi
84
JURNAL
Anggraeni, B. (2015). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan
Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK ISLAM
Nusantara Comal Kabupaten Pemalang. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika
Pendidikan, 10, 42-52.
Arifin, B. S. (2013). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap
Kepuasaan Konsumen dan Minat Beli Pada Ranch Market. Jurnal Riset
Manajemen Sains Indonesia, Volume 3 no. 1.
Asih Fitri Cahyani, S. S. (2013). Pengaruh Persepsi Bunga Bank dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Menabung Pada Bank BNI Syariah di Kota
Semarang. DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC, Hal 1-8.
Budi Utomo Sugiarto & Dr. Hartono Subagio, S. M. (2014). Analisa Pengaruh Produk,
Kualitas Pelayanan, Harga, dan Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Di
Dream of Kahayangan ART Resto Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran,
Volume 2 no. 1.
Dhmayani, M. (2017, April 1). Implementasi Promosi Online Dalam Menciptakan
Minat Membeli. Jurnal Imu Komunikasi, Volume IV, Hal 77-75.
Kurniawati, E. T. (2012, Juli). Analisis Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi hasil dan
Kualitas Layanan Bank Terhadap Minat Nasabah Berinvestasi (Studi Kasus
Pada Bank Muamalat Cabang Malang, Volume 7 Nomor 2.
Pratiwi, S. M. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Promosi Terhadap Minat Beli
Ulang Jasa Service Motor Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel
Mediasi. Perkembangan Konsep dan Riset E-Business di Indonesia, Hal 207-
227.
Ramdhani, N. (1985). Penyusunan Alat Pengukur Berbasis Theory of Planned
Behaviour. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Sudrajat, Sari. (2013). Pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan
konsumen dan loyalitas pelanggan.
Yellysah S, B. S. (2012). Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Akuntansi di Palembang
Tentang Pajak dan Brevet Pajak Terhadap Minat Berprofesi di Bidang
Perpajakan. Jurnal Perpajakan.
85
SKRIPSI
Kusuma, A. R. (2009). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kompetensi Tenaga Penjualan,
dan Citra Perusahaan Terhadap Minat Beli Ulang. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Mardiastika, E. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Film, Efek
Komunitas dan Persepsi Harga Terhadap Sikap Menonton Dan Implikasinya
Terhadap Minat Menonton. Semarang: Universitas Diponegoro.
Muhammad, K. A. (2014). Pengaruh Pengetahuan Warga Tentang Perbankan
Syariah Terhadap Minat Memilih Produk Bank Muamalat. Jakarta: Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayattulah.
Nugroho, C. S. (2010). Analisis Pengaruh Pencitraan, Promosi, dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Kuliah di Diploma III . Semarang: Universitas
Diponegoro.
Pratiwi, T. S. (2015). Pengaruh Daya Tarik Promosi, Pengetahuan Produk, Persepsi
Manfaat dan Kesempatan Harga Terhadap Minat Menggunakan Financial
Inclusion. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas.
Rukmanasarih, F. (2017). Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat Nasabah Menggunakan Jasa Pegadaian Syariah. Semarang:
Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Siswanti, I. (2015). Pengaruh Pengetahuan,Agama, Iklan/ Informasi, dan Pengalaman
Mahasiswapai STAIN Salatiga Tentang Sistem Perbankan Syariah Terhadap
Minat Menabung di Bank Syariah. Semarang: Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga .
Swisstiani, F. (2014). Pengaruh Persepsi Harga, Efektivitas Iklan Internet dan
Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Online
ZALORA. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Wibowo, B. A. (2015). Pengaruh Suasana Toko, Promosi dan Lokasi Terhadap Minatt
Beli di Planet Distro Kota Banjarnegara. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
86
INTERNET
http://mediaindonesia.com/read/detail/110812-solusi-keuangan-gadai-online
http://www.beritasatu.com/figur/333178-memfasilitasi-gadai-online-untuk-
perkuat-umkm.html
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/26/195222426/gadai-online-inovasi-
fintech-untuk-kebutuhan-dana-cepat
https://fintech.id/ideas/ideas-detail?id=420
http://fintechinstitute.co.id/2017/09/28/teguh-b-ariwibowo-founder-ceo-pinjam-
co-id.html
http://www.suarakarya.id/detail/47959/Pos-Indonesia-dan-Pinjamcoid-
Resmikan-Kerjasama-Gadai-Online
http://republika.co.id/berita/ekonomi/fintech/17/05/11/oprsdw383-perusahaan-
gadai-rambah-bisnis-fintech
https://www.viva.co.id/berita/bisnis/882738-gadai-dan-fintech-menjamur-ini-
kata-ojk
https://finance.detik.com/moneter/d-3223283/gadai-online-minta-status-legal-
dari-ojk
https://fintechinstitute.co.id/tag/gadai-daring
87
LAMPIRAN A: Kuesioner
BAGIAN I
KUESIONER PENELITIAN SIKRIPSI
Perkenalkan nama saya Arnold Arnando, saat ini saya sedang mengerjakan tugas akhir
(skripsi) sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program sarjana jurusan
manajemen bisnis, President University. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih
atas ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/I meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Sebagai data pelengkap dalam penelitian ini saya mohon ketersediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjawab setiap pertanyaan berikut ini:
Nama :
Pekerjaan :
o PNS
o Karyawan Swasta
o Wirausaha
o Lainnya
Umur :
o ≤ 25 tahun
o 26 – 35 tahun
o 36 – 45 tahun
o ≥ 45 tahun
Jenis kelamin :
o Laki-laki
o Perempuan
Pendidikan Terakhir :
o SMU dan Sederajat
o Diploma 3 (D3)
o Strata 1 (S1)
88
o Strata 2 (S2)
o Strata 3 (S3)
Pendapatan per bulan :
o < Rp 1.000.000
o > Rp 1.000.000 – 2.000.000
o > Rp 2.000.000 – 3.000.000
o > Rp 3.000.000 – 4.000.000
o > Rp. 4.000.000 – 5.000.000
o > Rp 5.000.000
Petunjuk Pengisian:
1. Isilah masing-masing pertanyaan sesuai dengan petunjuk pada masing-masing
bagian.
2. Setiaap pertanyaan hanya dibutuhkan satu kali jawaban kecuali ada keterangan
lain.
3. Setelah mengisi kuesioner, Bapak/Ibu/Saudara/I dimohon segera
mengembalikannya pada peneliti.
BAGIAN II
KUESIONER PENELITIAN SIKRIPSI
A. Pengetahuan
Pertanyaan-pertanyaan pada bagian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
penerimaan anda terhadap pengetahuan. Pada tiap pertanyaan telah disediakan
bagan jawaban serta empat poin skala dibawahnya. Anda diminta memilih pada
salah satu dari empat (4) poin skala tersebut yang paling sesuai dengan
jawaban/ keadaan anda.
89
1. Gadai Online memiliki beragam pilihan produk pada aplikasi gadai online
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
2. Gadai Online memiliki syarat dan ketentuan yang sesuai dengan OJK
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
3. Aplikasi Gadai Online dapat digunakan dengan mudah
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
4. Adanya Perbedaan antara Pergadaian Online dengan Pergadaian Offline
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
B. Promosi
1. Potongan Sewa modal yang dilakukan oleh Gadai Online dalam event-
event tertentu terlihat menarik
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
90
2. Sewa modal rendah yang dilakukan oleh Gadai Online terlihat menarik
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
3. Promosi sewa modal secara gratis setiap pertama kali melakukan
pengajuan/ transaksi yang dilakukan Gadai Online terlihat menarik
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
4. Promosi berupa cash back yang secara langsung dilakukan oleh karyawan
Gadai online terlihat menarik
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
C. Kualitas Pelayanan
1. Karyawan gadai online memberikan informasi yang akurat kepada
nasabah
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
2. Karyawan gadai online selalu instant dalam melakukan taksiran
terhadap barang
o Sangat Setuju
91
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
3. Karyawan gadai online selalu on time dalam melakukan pencairan uang
kepada nasabah
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
4. Karyawan gadai online sangat memahami kebutuhan nasabah.
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
5. Karyawan gadai online memiliki pengetahuan untuk menjawab serta
memberikan solusi untuk membangkitkan kepercayaan nasabah
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
6. Penampilan Karyawan gadai online selalu rapi
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
92
D. Minat
1. Gadai Online sebagai solusi cepat untuk memperoleh dana sesuai
kebutuhan nasabah
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
2. Gadai Online dapat melakukan transaksi dimana saja
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
3. Gadai Online memberikan promosi secara tepat kepada nasabah
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
4. Gadai Online memiliki beragam pilihan produk yang sesuai dengan
kebutuhan nasabah
o Sangat Setuju
o Setuju
o Tidak Setuju
o Sangat Tidak Setuju
93
LAMPIRAN B: Data Penelitian
No PE1 PE2 PE3 PE4
1 3 3 3 4
2 2 2 3 3
3 3 3 3 3
4 3 3 3 2
5 4 4 3 3
6 3 3 3 3
7 3 3 3 3
8 2 2 3 3
9 3 4 4 4
10 3 3 4 3
11 3 3 3 3
12 3 3 3 3
13 3 3 3 4
14 3 3 4 3
15 3 3 3 2
16 3 3 4 3
17 3 3 3 3
18 3 3 4 4
19 3 3 3 3
20 3 3 3 3
21 3 3 3 3
22 2 3 3 2
23 3 3 3 3
24 3 3 3 3
25 2 1 1 1
26 3 3 3 3
27 3 3 3 3
28 3 3 3 3
29 3 3 3 3
30 3 3 3 3
31 3 3 3 2
32 3 3 3 1
33 3 3 3 3
34 3 3 2 3
94
35 3 3 3 3
36 3 3 3 3
37 3 2 3 3
38 3 2 3 3
39 3 2 3 3
40 3 3 3 3
41 3 4 4 2
42 4 1 4 4
43 1 4 3 3
44 4 3 3 3
45 4 4 4 4
46 2 3 3 3
47 3 3 4 3
48 2 3 2 2
49 3 3 3 3
50 4 3 3 3
51 2 2 2 3
52 3 3 3 3
53 3 3 3 3
54 3 2 2 2
55 3 3 3 3
56 3 3 3 3
57 3 3 3 3
58 3 3 3 2
59 3 3 3 3
60 3 3 3 3
61 3 3 3 2
62 3 3 3 3
63 3 3 3 3
64 3 4 3 3
65 2 2 2 3
66 3 3 4 3
67 3 3 3 3
68 3 3 4 3
69 3 3 3 3
70 3 3 3 3
71 4 3 4 3
72 3 3 3 3
95
73 2 1 1 1
74 3 3 3 3
75 2 3 3 4
76 3 4 3 3
77 3 3 3 3
78 2 1 2 2
79 3 3 3 3
80 3 3 3 2
81 3 4 4 4
82 2 2 2 2
83 3 3 3 3
84 3 3 3 3
85 3 3 2 2
86 3 2 3 3
87 2 3 3 3
88 3 3 3 2
89 3 2 2 3
90 3 3 3 3
91 3 3 3 3
92 4 3 3 3
93 3 3 4 4
94 3 1 1 3
95 3 3 3 3
96 3 3 2 2
97 3 3 3 3
98 3 3 4 3
99 3 4 3 3
100 3 3 2 3
101 3 4 3 3
102 3 3 3 3
103 3 4 4 3
104 3 3 3 3
105 3 3 2 3
106 3 3 3 3
107 3 3 3 3
108 3 3 3 3
109 3 3 3 3
110 3 3 3 3
96
111 4 3 2 3
112 3 3 3 3
113 3 3 3 3
114 4 4 3 3
115 3 3 3 4
116 3 3 3 3
117 2 3 3 3
118 4 4 3 3
119 3 3 3 3
120 4 3 3 4
121 3 3 3 4
122 3 3 3 3
123 3 3 3 3
124 3 3 3 3
125 3 3 3 3
126 3 3 3 3
127 3 3 3 3
128 3 3 3 3
129 3 3 3 3
130 4 3 3 3
131 3 2 2 2
132 3 3 3 3
133 3 3 3 3
134 2 3 3 3
135 3 3 3 2
136 3 3 3 3
137 4 4 4 4
138 2 2 2 3
139 3 3 3 3
140 3 3 4 3
141 3 3 3 2
142 3 3 3 2
143 2 2 2 2
144 2 3 3 3
145 4 2 3 3
146 4 3 3 4
147 3 3 3 3
148 3 3 3 3
97
149 2 2 3 3
150 1 1 1 1
151 3 3 3 3
152 3 3 3 3
153 3 3 3 3
154 3 3 3 3
155 4 4 2 3
156 2 3 3 2
157 3 3 3 3
158 3 3 3 3
159 2 1 1 1
160 3 3 3 3
161 3 3 3 3
162 3 3 3 3
163 3 3 3 3
No PR1 PR2 PR3 PR4
1 3 4 4 2
2 2 2 2 2
3 2 2 2 2
4 2 2 3 3
5 2 3 3 3
6 3 3 3 3
7 3 3 3 3
8 3 3 3 4
9 4 4 4 4
10 4 4 3 4
11 3 3 3 3
12 3 3 3 3
13 3 3 3 3
14 3 3 3 3
15 3 3 3 3
16 3 3 3 2
17 3 3 3 3
18 3 3 4 4
19 3 3 3 3
98
20 3 3 3 3
21 3 3 3 3
22 2 2 2 2
23 3 3 3 3
24 3 3 3 3
25 1 1 1 1
26 2 3 3 3
27 2 3 3 3
28 3 3 3 3
29 3 3 3 3
30 3 3 2 3
31 4 3 4 3
32 2 3 4 1
33 3 3 3 3
34 3 3 4 3
35 4 3 3 4
36 3 3 3 3
37 3 2 3 3
38 3 3 2 3
39 3 3 4 2
40 3 3 4 3
41 3 3 3 3
42 1 3 3 1
43 4 4 3 3
44 2 4 3 4
45 2 3 4 4
46 3 3 3 2
47 3 3 3 3
48 3 3 3 3
49 3 4 3 3
50 2 2 2 3
51 3 3 3 2
52 4 3 4 4
53 2 4 4 2
54 3 3 3 2
55 3 3 3 3
56 3 3 3 3
57 4 4 4 4
99
58 3 2 2 2
59 3 3 3 3
60 4 4 4 4
61 3 3 4 3
62 3 4 2 3
63 3 2 3 3
64 3 2 4 3
65 3 3 2 2
66 4 3 4 4
67 2 4 3 2
68 4 4 4 4
69 3 3 3 3
70 3 3 3 3
71 3 3 3 3
72 2 3 4 2
73 1 1 3 2
74 3 3 3 2
75 3 3 3 4
76 4 3 3 3
77 3 3 4 4
78 3 1 1 3
79 3 3 3 3
80 3 3 3 3
81 3 3 3 3
82 2 3 3 2
83 3 3 4 4
84 3 3 3 3
85 2 3 3 3
86 3 3 2 3
87 2 3 2 3
88 3 3 3 4
89 3 3 3 3
90 3 3 3 3
91 2 4 4 2
92 3 3 3 3
93 3 4 3 3
94 3 4 2 3
95 2 3 3 3
100
96 3 3 3 3
97 3 3 3 3
98 3 3 3 3
99 3 3 3 4
100 3 3 3 3
101 3 3 2 3
102 3 3 2 2
103 2 3 4 4
104 3 4 3 3
105 2 2 2 3
106 3 3 3 3
107 2 2 3 3
108 3 4 3 4
109 3 3 2 3
110 3 3 3 3
111 4 3 4 3
112 3 3 3 3
113 3 3 3 3
114 2 2 2 2
115 3 3 4 4
116 3 3 3 3
117 3 3 3 3
118 2 2 2 2
119 3 3 3 3
120 4 3 3 2
121 3 3 3 3
122 2 3 3 3
123 3 3 3 4
124 1 1 2 1
125 3 3 3 2
126 3 3 3 3
127 2 2 2 2
128 3 3 3 3
129 3 3 3 3
130 4 4 3 2
131 3 3 3 2
132 3 3 3 3
133 3 3 3 3
101
134 2 3 3 3
135 3 2 3 2
136 3 3 3 3
137 4 3 4 4
138 2 3 3 3
139 3 3 3 2
140 4 4 4 4
141 3 3 3 3
142 3 3 3 3
143 2 2 2 2
144 3 3 3 3
145 2 3 3 3
146 4 3 3 3
147 3 3 3 3
148 3 3 3 3
149 3 4 3 4
150 1 4 4 4
151 3 3 3 3
152 2 3 2 2
153 3 3 3 3
154 3 3 3 3
155 1 2 3 1
156 2 2 2 3
157 3 3 3 1
158 3 3 3 3
159 1 1 1 3
160 2 3 3 4
161 2 3 3 3
162 4 4 4 4
163 3 1 3 3
102
No KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6
1 4 4 4 4 4 3
2 2 2 2 2 2 2
3 3 2 3 2 3 3
4 3 3 3 3 3 3
5 3 4 3 3 3 4
6 3 3 3 3 3 3
7 3 2 3 3 3 3
8 3 2 2 3 3 3
9 4 4 4 4 4 4
10 4 2 3 3 3 2
11 3 3 3 3 3 3
12 3 3 3 3 3 3
13 3 3 3 3 3 3
14 4 4 4 4 4 4
15 3 3 3 3 3 3
16 3 3 3 3 3 3
17 3 3 2 3 3 3
18 4 4 4 4 4 4
19 3 3 3 3 3 3
20 3 2 2 3 3 3
21 4 4 4 1 4 4
22 3 2 3 3 3 3
23 3 3 3 3 3 3
24 3 3 3 3 3 3
25 2 2 2 2 2 2
26 3 2 3 3 3 3
27 3 4 2 3 3 2
28 3 4 3 3 4 4
29 3 3 3 3 3 3
30 3 3 3 3 3 3
31 3 2 2 3 3 3
32 2 1 1 1 1 1
33 3 3 3 3 3 3
34 2 3 3 4 3 3
35 3 4 3 3 4 3
36 3 3 3 3 3 3
37 3 2 3 3 4 3
103
38 3 3 3 3 2 3
39 3 2 4 3 4 3
40 3 1 2 3 4 1
41 2 3 3 3 3 3
42 3 2 4 3 3 1
43 4 3 3 4 3 4
44 4 4 2 3 3 3
45 3 3 2 2 2 2
46 3 3 4 3 3 3
47 3 4 2 3 3 3
48 3 2 3 3 3 3
49 3 2 4 3 4 4
50 3 3 2 2 2 3
51 3 3 2 3 2 3
52 4 3 3 3 3 2
53 3 2 2 2 3 3
54 3 2 2 2 3 2
55 3 3 3 3 3 3
56 3 2 2 3 3 3
57 3 3 3 3 3 3
58 3 3 3 4 2 3
59 3 3 3 2 3 3
60 4 4 4 4 4 4
61 3 3 3 2 2 2
62 3 3 4 3 3 3
63 3 3 3 2 2 3
64 4 4 4 3 3 3
65 2 3 4 3 3 3
66 2 2 2 2 2 2
67 3 4 3 4 3 3
68 3 3 3 3 4 4
69 4 4 3 4 4 4
70 4 3 3 3 3 3
71 2 3 2 3 3 4
72 3 3 3 3 3 3
73 2 2 2 3 3 3
74 3 3 3 3 3 3
75 2 4 3 3 3 3
104
76 3 3 3 3 3 3
77 3 4 3 3 3 4
78 3 4 2 3 2 2
79 3 4 3 3 3 3
80 3 2 3 2 3 3
81 3 3 3 3 3 3
82 2 2 2 2 2 3
83 2 2 2 3 3 3
84 3 3 2 3 3 3
85 3 3 3 3 3 3
86 3 2 2 2 3 3
87 3 3 3 3 3 3
88 4 4 3 3 3 3
89 3 3 2 3 3 3
90 4 4 4 4 4 4
91 2 2 2 3 3 3
92 3 3 3 3 3 3
93 3 4 3 3 3 3
94 2 2 2 3 3 3
95 3 3 3 3 3 3
96 3 3 3 3 2 2
97 3 3 3 3 3 3
98 3 3 3 3 3 3
99 4 4 3 3 3 3
100 3 3 2 3 3 3
101 3 3 4 4 4 4
102 3 3 3 3 3 2
103 4 3 3 3 3 3
104 4 4 3 3 3 3
105 2 3 3 3 3 2
106 3 3 3 3 3 3
107 3 3 3 3 3 3
108 3 4 4 3 2 3
109 3 3 3 3 3 3
110 3 3 2 3 3 3
111 4 3 2 4 3 4
112 3 3 3 3 3 3
113 3 4 3 3 4 4
105
114 3 3 3 3 3 3
115 3 3 2 2 2 2
116 3 3 2 2 2 2
117 3 2 2 2 3 3
118 3 3 3 3 3 3
119 2 3 2 2 3 2
120 3 3 3 3 3 3
121 4 3 3 4 3 3
122 3 3 3 3 3 2
123 3 3 3 3 3 3
124 3 2 2 2 2 1
125 3 2 3 2 3 2
126 3 3 3 3 3 3
127 3 2 3 3 3 3
128 3 3 3 3 3 3
129 2 2 2 3 3 3
130 3 2 3 2 3 3
131 3 2 3 3 3 3
132 2 3 2 3 2 3
133 3 3 3 3 3 3
134 3 2 2 2 3 3
135 3 2 3 3 3 3
136 3 3 3 3 3 3
137 4 4 4 4 4 4
138 2 3 3 3 3 2
139 3 2 3 2 3 2
140 3 3 3 3 3 4
141 3 3 3 3 3 3
142 4 2 3 3 3 3
143 2 3 3 3 3 3
144 3 3 3 3 3 3
145 3 3 3 3 3 3
146 3 4 4 4 4 4
147 3 3 3 3 3 3
148 3 3 3 3 3 3
149 4 3 2 3 3 3
150 3 4 4 4 4 4
151 3 3 3 3 3 3
106
152 3 2 2 3 3 3
153 4 4 4 4 4 4
154 3 3 3 3 3 3
155 1 1 1 1 1 1
156 3 2 2 3 3 3
157 2 1 1 1 1 1
158 3 3 3 3 3 3
159 2 3 3 4 3 3
160 3 4 3 3 4 3
161 3 3 3 3 3 3
162 2 1 2 2 3 1
163 3 3 3 3 3 3
No M1 M2 M3 M4
1 4 4 4 4
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
4 3 2 3 3
5 3 3 3 3
6 3 3 3 3
7 3 3 3 3
8 3 3 3 3
9 4 4 4 4
10 2 3 3 3
11 3 3 3 3
12 3 3 3 3
13 3 3 3 3
14 4 4 4 3
15 3 3 3 3
16 2 3 3 3
17 3 3 3 3
18 4 4 4 4
19 3 3 3 3
20 3 2 3 3
21 3 3 3 3
107
22 2 3 2 3
23 3 3 3 3
24 3 3 3 3
25 2 2 2 2
26 3 3 3 3
27 3 3 3 3
28 3 3 3 3
29 3 3 3 3
30 3 3 3 3
31 4 3 4 4
32 4 4 4 3
33 3 3 3 3
34 2 3 2 2
35 4 3 3 2
36 3 3 3 4
37 4 4 3 3
38 3 3 3 3
39 3 2 2 3
40 2 1 1 2
41 3 3 3 3
42 3 4 4 4
43 3 4 3 4
44 3 3 3 2
45 2 4 4 3
46 3 4 3 3
47 4 4 4 4
48 3 4 3 3
49 4 4 3 2
50 4 3 1 3
51 3 3 3 3
52 2 3 3 3
53 2 3 3 4
54 3 2 3 2
55 3 3 3 4
56 3 3 3 4
57 3 3 3 3
58 3 2 3 3
59 3 2 2 3
108
60 3 4 3 4
61 3 2 3 3
62 3 3 3 3
63 3 3 3 3
64 3 3 3 3
65 3 3 2 3
66 3 3 3 4
67 2 3 3 4
68 4 4 3 4
69 3 4 4 4
70 3 2 2 3
71 3 2 3 3
72 4 4 4 4
73 3 3 3 3
74 2 3 3 4
75 2 2 3 4
76 3 3 2 3
77 3 3 4 4
78 2 3 2 3
79 3 3 3 4
80 4 3 3 3
81 3 3 3 3
82 3 2 2 2
83 3 3 3 3
84 3 2 3 3
85 3 3 3 3
86 3 3 3 3
87 3 3 3 4
88 3 3 3 3
89 3 2 3 3
90 3 3 3 3
91 3 4 4 3
92 2 3 3 2
93 4 4 4 3
94 3 3 3 3
95 3 3 3 3
96 3 3 2 4
97 3 3 3 3
109
98 3 3 3 3
99 3 3 3 3
100 3 3 4 3
101 4 4 4 3
102 3 3 3 3
103 2 3 2 3
104 3 3 3 3
105 3 2 2 3
106 3 3 3 4
107 3 2 2 3
108 4 4 4 3
109 3 3 4 3
110 3 3 3 4
111 4 3 4 3
112 3 3 3 3
113 3 3 2 3
114 2 3 3 4
115 2 2 2 3
116 3 2 3 3
117 3 3 3 3
118 2 3 3 3
119 3 3 3 3
120 2 3 3 3
121 3 3 3 3
122 3 3 3 3
123 3 3 3 3
124 3 3 3 3
125 3 3 1 3
126 3 3 3 2
127 2 2 2 3
128 3 3 4 3
129 3 3 3 3
130 1 3 3 3
131 3 3 3 3
132 3 3 3 3
133 3 3 3 3
134 3 3 2 3
135 2 2 3 3
110
136 3 3 3 3
137 4 4 4 3
138 2 2 3 2
139 3 3 3 3
140 3 3 3 3
141 3 3 3 3
142 3 3 3 3
143 3 3 3 3
144 3 3 3 3
145 3 3 3 3
146 4 4 4 3
147 3 3 3 3
148 2 3 3 3
149 3 3 3 3
150 4 4 4 4
151 3 3 3 3
152 3 2 3 3
153 3 3 3 4
154 3 3 3 4
155 1 1 1 2
156 3 3 3 2
157 3 2 2 2
158 3 2 3 3
159 3 4 2 4
160 3 3 3 3
161 4 4 3 4
162 1 3 3 4
163 3 3 3 4
111
LAMPIRAN C: Hasil Uji Validitas dan Reliablitas
HASIL UJI VALIDITAS PENGETAHUAN
Correlations
PE1 PE2 PE3 PE4 PEtotal
PE1 Pearson Correlation 1 .398** .376** .392** .692**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 163 163 163 163 163
PE2 Pearson Correlation .398** 1 .574** .387** .781**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 163 163 163 163 163
PE3 Pearson Correlation .376** .574** 1 .540** .821**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 163 163 163 163 163
PE4 Pearson Correlation .392** .387** .540** 1 .760**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 163 163 163 163 163
PEtotal Pearson Correlation .692** .781** .821** .760** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 163 163 163 163 163
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI RELIABILITAS PENGETAHUAN
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.763 .762 4
112
HASIL UJI VALIDITAS PROMOSI
Correlations
PR1 PR2 PR3 PR4 PRtotal
PR1 Pearson Correlation 1 .458** .362** .432** .759**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 163 163 163 163 163
PR2 Pearson Correlation .458** 1 .505** .369** .767**
Sig. (2-tailed) .000
.000 .000 .000
N 163 163 163 163 163
PR3 Pearson Correlation .362** .505** 1 .366** .732**
Sig. (2-tailed) .000 .000
.000 .000
N 163 163 163 163 163
PR4 Pearson Correlation .432** .369** .366** 1 .738**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
.000
N 163 163 163 163 163
PRtotal Pearson Correlation .759** .767** .732** .738** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 163 163 163 163 163
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI RELIABILITAS PROMOSI
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on Standardized
Items N of Items
.737 .740 4
113
HASIL UJI VALIDITAS KUALITAS PELAYANAN
Correlations
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KPtotal
KP1 Pearson Correlation 1 .461** .452** .403** .447** .403** .677**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 162 162 162 162 162 162 162
KP2 Pearson Correlation .461** 1 .511** .526** .381** .534** .763**
Sig. (2-tailed) .000
.000 .000 .000 .000 .000
N 162 163 163 163 163 163 163
KP3 Pearson Correlation .452** .511** 1 .533** .595** .491** .780**
Sig. (2-tailed) .000 .000
.000 .000 .000 .000
N 162 163 163 163 163 163 163
KP4 Pearson Correlation .403** .526** .533** 1 .580** .585** .785**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
.000 .000 .000
N 162 163 163 163 163 163 163
KP5 Pearson Correlation .447** .381** .595** .580** 1 .615** .773**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
.000 .000
N 162 163 163 163 163 163 163
KP6 Pearson Correlation .403** .534** .491** .585** .615** 1 .792**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 162 163 163 163 163 163 163
KPtotal Pearson Correlation .677** .763** .780** .785** .773** .792** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 162 163 163 163 163 163 163
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
114
HASIL UJI RELIABILITAS KUALITAS PELAYAN
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.855 .858 6
115
HASIL UJI VALIDITAS MINAT
Correlations
M1 M2 M3 M4 Mtotal
M1 Pearson Correlation 1 .495** .438** .177* .687**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .025 .000
N 163 163 163 162 163
M2 Pearson Correlation .495** 1 .588** .410** .829**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 163 163 163 162 163
M3 Pearson Correlation .438** .588** 1 .344** .823**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 163 163 163 162 163
M4 Pearson Correlation .177* .410** .344** 1 .621**
Sig. (2-tailed) .025 .000 .000 .000
N 162 162 162 162 162
Mtotal Pearson Correlation .687** .829** .823** .621** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 163 163 163 162 163
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
HASIL UJI RELIABILITAS MINAT
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.749 .745 4
116
LAMPIRAN D: Hasil Uji Regresi
ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.542 1.004
5.517 .000
Pengetahuan -.033 .075 -.033 -.443 .658
Promosi .166 .070 .184 2.373 .019
Kualitas Pelayanan .280 .045 .455 6.279 .000
a. Dependent Variable: Minat
UJI F STATISTIK (UJI SIMULTAN)
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 150.423 3 50.141 22.051 .000a
Residual 361.552 159 2.274
Total 511.975 162
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan, Pengetahuan, Promosi
b. Dependent Variable: Minat
117
KOEFISIEN DETERMINASI R (ADJUSTED R SQUARE)
Model Summary
Mode
l R
R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Change Statistics
R Square
Change
F
Change df1 df2
Sig. F
Change
1 .542a .294 .280 1.508 .294 22.051 3 159 .000
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan,
Pengetahuan, Promosi
b. Dependent Variable: Minat
Top Related