PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP
PEMBELAJARAN EFEKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS
DI SMP AL-MUBARAK PONDOK AREN
TANGGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan IPS Pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(S.Pd)
Oleh:
DIANA WIDYARANI106015000455
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
ii
ABSTRAK
Diana widyarani. Nim 106015000455. Jurusan Pendidikan IPS Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan. Pengaruh pengelolaan kelas terhadappembelajaran efektif pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di SMPAl-Mubarak Pondok Aren Tanggerang Selatan. Penelitian ini ditunjukkanuntuk mengetahui bagaimana pengaruh pengelolaan kelas terhadap pembelajaranefektif pada mata pelajaran IPSPenelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tanggerang Selatandari bulan januari 2011. Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalahsiswa-siswi SMP Al-Mubarak Tanggerang Selatan Kelas VII dengan berjumlah32 siswa .Sedangkan hasil data tentang pengelolaan kelas diperoleh berdasarkan angketyang di isi oleh siswa-siswi SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tanggerang Selatan.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan tehnikkuantitatif. Data pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif diperoleh melaluikuesioner yang terdiri dari 50 item. Dari hasil perhitungan didapat rxy produkmomen sebesar 0,739% maka Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkanbahwa terdapat hubungan atau pengaruh yang signifikan antara pengalolaan kelasdengan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS. Koefisien determinasisebesar 54,6% menunjukkan bahwa pengelolaan kelas memberikan kontribusi danpembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS sebesar 54,6%. Sedangkan 59,94pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS dapat dipengaruhi oleh faktor-faktorlain seperti kemampuan intelektual, minat dan bakat siswa.
Kata Kunci: Pengelolaan Kelas, Pembelajaran Efektif, IPS.
iii
ABSTRACT
Diana Widyarani. Nim 106015000455. Social Studies Education and Teachertraning Tarbiyah Science Faculty. The Influence of classroom managementto effective learning in social science subjects at junior Al-Mubarak PondokAren Tangerang South. This research is indicated to figure out the influence ofclassroom management ti the effectivess of learning in social studies subjects.The research was conducted in Al-Mubarak SMP Pondok Aren Tangerang Southin January 2011. Used as a sample in this study were junior high school studentsof Al-Mubarak South Tanggerang Class VII with numbered 32 students.While the results of data about classroom management skills acquired on the basisof a questionnaire filled by the students of Al-Mubarak SMP Pondok ArenTangerang South.The method used in this research is survey method with quantitative techniques.Data classroom management and effective learning is obtained through aquestionnaire consisting of 50 items. The research result shows rxy productmoment of 0.739%, then Ho is accepted. It can be concluded that there was asignificant relationship or influence between class management with the effectivelearning in social studies subjects. The coefficient of determination by 54.6%indicating that contribute to classroom management and effective learning insocial studies subjects by 54.6%. While 59.94 effective learning in social studiessubjects can be influenced by other factors such as intellectual abilities, interestsand talents of students.
Keywords: Classroom Management, Effective Learning, Social Science.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipersembahkan ke hadirat Allah SWT yang maha kuasa
atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam senantiasa tercurah pada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW sebagai tauladan yang baik bagi umatnya
yang telah membawa kita dari kebodohan menuju zaman yang penuh dengan sains
dan teknologi.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tersusunnya skripsi ini berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak.
Untuk itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan ucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. DR. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. H. Nurrochim, MM. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Abdul Rozak, M. Si. Dosen Pembimbing skripsi yang telah meluangkan
waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd. Terima kasih atas bantuan atau ilmu yang
bapak berikan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen-dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah
memberikan Ilmu dan pengalamannya.
6. Perpustakaan Tarbiyah dan Pegawai Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melengkapi referensi dalam penyelesaian skripsi ini.
v
7. Kedua Orang Tua Tercinta Ayahanda ( Juhanda ) dan Ibunda ( Nani
Heryani ) yang senantiasa memberikan dukungan baik berupa moril dan
materil kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
8. Kepada Kakek dan Nenek ( Karsan Suandi dan Iruk ). Terimakasih atas
doa dan dukungan selama ini sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.
9. Bapak H. Nahrawi Mughni. S.Pd.I, Kepala Sekolah SMP Al-Mubarak
Pondok Aren Tanggerang Selatan yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan penelitian dan menggali informasi yang ada di
SMP Al-Mubarak.
10. Bapak Drs. Naidin, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kuruikulum di SMP Al-
Mubarak Pondok Aren yang telah meluangkan waktunya untuk
memberikan informasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
11. Ibu Neneng Supiati, SE. Selaku guru IPS di SMP Al-Mubarak Pondok
Aren yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Ibu Idah, S.Pd yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan izin
untuk memakai kelasnya untuk penelitian menyebar angket di kelas VII
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
13. Buat guru-guru di SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tanggerang Selatan,
terima kasih atas dukungan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
14. Buat sahabat-sahabat ku “Lebay”: Syurianti, S.Pd (Chuei), Ermaleli Putri,
S.Pd (P3), Nur Azizah, S.Pd (DJ), Muthmainah, S.Pd (Mute), Fitri Nisa,
S.Pd (V3), Fatma Roudho, S.Pd (Mami), terima kasih atas dukungan, dan
doa dll, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
15. Buat Erwita Fitri S.Pd. Makasih telah membantu penulis untuk mengolah
data sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
16. Buat teman-teman seperjuangan (IPS) angkatan 2006, untuk meraih gelar
sarjana: Fathma Roudho, Nur Utami, Lilis Komariah.
17. Buat teman-teman Jurusan IPS angkatan 2006, terima kasih atas doa dan
suportnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
vi
Penulis mengucapkan do’a dan rasa syukur kepada Allah SWT, semogajasa yang telah mereka berikan menjadi amal shaleh dan mendapatkan balasan
yang jauh lebih baik dari-Nya. Amin.
Akhirul kalam, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala
kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, dan dengan kerendahan hati penulis
menerima kritik dan saran yang konstruktif. Besar harapan penulis, semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, 17 Februari 2011
Penulis
Diana Widyarani
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 8
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 8
E. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 8
BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUANHIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis .......................................................................... 9
1. Hakikat Pengelolaan Kelas ..................................................... 9
a. Pengertian Pengelolaan Kelas............................................ 9
b. Tujuan Pengelolaan Kelas................................................. 13
c. Pendekatan Dalam Mengelola Kelas ................................ 15
d. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas .................................... 16
e. Keterampilan Pengelolaan Kelas ...................................... 17
f. Masalah Pengelolaan Kelas............................................... 20
g. Pengelolaan Kelas Yang Efektif ....................................... 20
2. Pembelajaran Efektif............................................................... 22
a. Pengertian Pembelajaran................................................... 22
b. Tujuan Pembelajaran......................................................... 24
c. Pemgertian Efektif ............................................................ 24
viii
d. Pengertian Pembelajaran Efektif....................................... 25
e. Ciri-ciri Pembelajaran Efektif .......................................... 27
f. Upaya-upaya Meningkatkan Pembelajaran Efektif .......... 28
g. Dimensi-dimensi Pembelajaran Efektif ............................31
h. Mengajar Yang Efektif......................................................32
3. Pembelajaran IPS .................................................................... 33
a. Pengertian Pembelajaran IPS ............................................ 33
b. Ruang Lingkup Kajian IPS ............................................... 36
c. Tujuan IPS…..................................................................... 36
d. Pengertian Ilmu-ilmu Sosial.............................................. 37
B. Kerangka Berpikir......................................................................... 38
C. Hipotesis........................................................................................ 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 41
1. Tempat..................................................................................... 41
2. Waktu ...................................................................................... 41
B. Metode Penelitian.......................................................................... 41
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 42
D. Variabel Penelitian ........................................................................ 42
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 43
1. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 43
a. Wawancara........................................................................ 44
b. Angket ............................................................................... 44
2. Instrumen Penelitian................................................................ 44
a. Intrumen Angket ............................................................... 44
b. Instrumen Wawancara....................................................... 47
F. Teknik Analisa Data...................................................................... 48
1. Deskripsi Data......................................................................... 48
2. Uji Validitas dan Reabilitas .................................................... 48
a. Validitas ............................................................................ 48
ix
b. Reabilitas.......................................................................... 59
3. Uji Prasyarat Analisis Data ..................................................... 50
a. Uji Normalitas Data........................................................... 50
b. Metode Suksesi Interval.....................................................
51
4. Pengujian Hipotesis................................................................. 51
a. Uji Korelasi ....................................................................... 51
b. Koefisien Determinasi....................................................... 53
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMP Al-Mubarak ............................................ 54
1. Sejarah SMP Al-mubarak ....................................................... 54
2. Visi dan Misi ........................................................................... 56
3. Struktur Organisasi SMP Al-MubaraK................................... 57
4. Keadaan Guru dan Murid........................................................ 60
a. Keadaan Guru.....................................................................60
b. Keadaan Siswa-siswi........................................................ 63
5. Keadaan Karyawan................................................................ 64
6. Unit Kegiatan Siswa................................................................ 64
7. Sarana dan Prasarana............................................................... 65
8. Kurikulum ............................................................................... 66
B. Deskripsi Data............................................................................... 67
1. Deskripsi Pengelolaan Kelas................................................... 67
2. Deskripsi Pembelajaran Efektif .............................................. 70
3. Deskripsi Data Hasil Korelasi................................................. 73
4. Deskripsi Data Kontribusi Pengelolaan Kelas Terhadap
Pembelajaran Efektif Pada Mata Pelajaran IPS ...................... 78
C. Uji Prasyarat Analisis Data ........................................................... 75
1. Uji Normalitas......................................................................... 75
2. Metode Suksesi Interval.......................................................... 75
D. Analisis dan Interprestasi Data...................................................... 76
x
1. Pengelolaan Kelas ................................................................... 76
2. Pembelajaran Efektif Pada Mata Pelajaran IPS ...................... 76
3. Pengeruh Pengelolaan Kelas dan Pembelajaran Efektif Pada
Mata Pelajaran IPS.................................................................. 76
4. Kontribusi Pengelolaan Kelas Terhadap Pembelajaran Efektif
Pada Mata Pelajaran IPS ......................................................... 78
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 79
B. Saran.............................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 81
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
xi
Tabel Halaman
Table 1. Kisi-kisi Instrumen Variabel Tentang Pengaruh
Pengelolaan Kelas dan Pembelajaran Efektif ..................................... 45
Table 2. Kisis-kisi Instrumen Wawancara ........................................................ 47
Table 3. Interprestasi Angka Indeks “r” Product Moment ............................... 52
Tabel 4. Data Guru dan Karyawan SMP Al-Mubarak...................................... 60
Table 5. Keadaan Siswa-siswi Pada Tahun 2010-201 ..................................... 63
Table 6. Data Karyawan (Non Guru) SMP Al-Mubarak.................................. 64
Tabel 7. Kegiatan Ekstrakurikuler yang ada di SMP Al-Mubarak................... 65
Tabel 8. Keadaan Sarana Dan Prasarana Sekolah ............................................ 65
Tabel 9. Struktur Kurikulum KTSP SMP Al-Mubarak .................................... 66
Tabel 10. Data Pengelolaan Kelas ...................................................................... 67
Tabel 11. Frekuensi Skor Pengelolaan Kelas (Variabel X) ................................ 68
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Pengelolaan Kelas ............................................. 69
Tabel 13. Data Pembelajaran Efektif .................................................................. 70
Tabel 14. Frekuensi Skor Pembelajaran Efektif (Variabel Y)............................ 71
Tabel 15. Distribusi Frekuensi Pembelajaran Efektif ......................................... 72
Tabel 16. Variables Entered/Removed (b).......................................................... 73
Tabel 17. Hasil Perhitungan Korelasi Antara Pengelolaan Kelas Dan
Pembelajaran Efektif........................................................................... 74
Tabel 18. Model Summary (b)............................................................................ 74
Tabel 19. Hasil Uji Normalitas Data................................................................... 75
Tabel 20. Interprestasi Nilai r ............................................................................. 77
DAFTAR GAMBAR
xii
Gambar Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Sekolah SMP Al-Mubarak ................................. 57
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Pengelolaa Kelas (X)....................... 69
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Pembelajaran Efektif (Y)................. 72
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
Lampiran:
Lampiran 1. Uji Coba Instrumen Pengelolaan Kelas
Lampiran 2. Data Score Hasil Uji Coba Instrumen Pengelolaan Kelas
Lampiran 3. Data Hasil Skor Penelitian Pengelolaan Kelas
Lampiran 4. Tabel Butir Angket Pengelolaan Kelas yang Valid
Lampiran 5. Uji Coba Instrumen Pembelajaran Efektif
Lampiran 6. Data Skor Hasil Uji Coba Instrumen Pembelajaran Efektif
Lampiran 7. Data Hasil Uji Coba Instrumen Pembelajaran Efektif
Lampiran 8. Tabel Butir Angket Pembelajaran Efektif yang Valid
Lampiran 9. Table For Determining Needed Size S Of A Randomly Closen
Sample From A Geven Finite Population Of N Cases Such That
Sampel Proportion Will Be Within + 0,5 Of The Population
Proprotion P With A 95 Percent Level Of Confidence.
Lampiran 10. Metode Suksesi Interval
Lampiran 11. Reability Scale: All Variabel, Reability Statics, Pengelolaan Kelas
Frequencies.
Lampiran 12. One Sample Kolmogrov-Smimov Test, Normal Q-Q Plot
Pengelolaan, One-Sample Kolmogorov-Smimov Test, Normal Q-Q
Plot Of Pembelajaran.
Lampiran 13. Berita Wawancara
Lampiran 14. Lembar Uji Referensi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia dan pendidikan tidak dapat dipisahkan, sebab pendidikan
merupakan kunci dari masa depan manusia yang dibekali dengan akal dan
pikiran. Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin
perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas
sumber daya manusia.
Pendidikan adalah “suatu usaha sadar dan bertujuan untuk
mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan
tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang
berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan”. 1
Dalam pendidikan Indonesia yang berasaskan “pendidikan seumur
hidup, semua materi pelajaran harus diprogramkan secara sistematis dan
berencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan untuk mengembangkan
kepribadian bangsa, membina kewarganegaraan, serta memelihara dan
mengembangkan budaya bangsa”.2
1 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, ( Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2005), h. 22.
2 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, … h. 24.
2
Tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai dengan yang diamanatkan
oleh Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional bahwa :
Tujuan pendidikan nasional adalah “untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”.3
Kelas “merupakan suatu lingkungan belajar yang diciptakan
berdasarkan kesadaran kolektif dari suatu komunitas siswa yang relatif
memiliki tujuan yang sama. Kesamaan tujuan merupakan kekuatan potensial
pengelolaan kelas dan aktualitasnya adalah proses pembelajaran yang
akseptabel (acceptable)”.4
Hal yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa kelas merupakan suatu
lingkungan belajar yang dapat diciptakan berdasarkan kesadaran kolektif dari
suatu komunikasi siswa yang relatif memiliki tujuan yang sama. Kesamaan
tujuan merupakan kekuatan potensial pengelolaan kelas dan aktualitasnya
adalah proses pembelajaran akseptabel (acceptable).5
Guru merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar
mengajar. Proses belajar mengajar merupakan “suatu proses yang
mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atau dasar hubungan
timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan”.6
Guru juga berperan sebagai pengelola proses belajar-mengajar,bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisibelajar-mengajar yang efektif sehingga memungkinkan proses belajar-
3 Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: CV,Mini Jaya Abadi, 2003), h. 5.
4 Pupuh Fathurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi Mewujudkan PembelajaranBermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Badung: PT.Refika Aditama,2007), h. 103.
5 Pupuh Fathurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi Mewujudkan PembelajaranBermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami,…,h.103.
6 Ahmad Sabri, Stategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat: PT. CiputatPress, 2010), h. 65.
3
mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, danmeningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran danmenguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai.7
Proses belajar-mengajar dalam kelas hakikatnya akan melibatkan
semua unsur yang ada dalam sekolah yang bersangkutan akan tetapi secara
langsung akan terlibat hal-hal sebagai berikut:
“1). Guru sebagai pendidik, 2). Murid sebagai yang dididik; 3). Alat-
alat yang dipakai, 4). Situasi dalam dan lingkungan kelas; 5). Kelas itu
sendiri; 6). Dan lain-lain yang sewaktu-waktu terjadi”.8
“Seorang guru dituntut untuk dapat mengembangkan program
pembelajaran yang optimal, sehingga terwujud proses pembelajaran yang
efektif dan efesien. Belajar merupakan proses yang sangat penting dilakukan
siswa”.9
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana di dalam kelas agarterjadi interaksi belajar mengajar yang dapat memotivasi siswa untukbelajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Untuk menciptakansuasana yang dapat menumbuhkan semangat belajar, meningkatkanprestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru memberikanbimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, diperlukanpengorganisasian kelas yang memadai.10
“Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar-mengajar
meliputi berbagai hal meliputi banyak hal sebagaimana yang dikemukan oleh
Adams dan Decey dalam Basic Principles of Student Teaching, antara lain
guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan,
partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor”.11
Sebagai pemberian dasar serta penyiapan kondisi bagi terjadinya
proses belajar yang efektif, pengelolaam kelas menunjukkan kepada
7 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),h 21.8 Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam”, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1999),
h. 63.9 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang: Rasail
Media Group, 2008), h. 29.10 Conny Semiawan, A.F. Tangyong, dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta:
PT. Gramedia, 1985), h. 63.11 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, …, h. 9.
4
pengaturan orang (dalam hal ini terutama peserta didik ) maupun pengaturan
fasilitas. Fasilitas di sini mencangkup pengertian yang luas mulai dari
ventilasi, penerangan tempat duduk, sampai dengan perencanaan program
belajar-mengajar yang tepat.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 2007 Tetang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Dalam Permendiknas No 41 Tahun 2007 bahwasannya
pengelolaan kelas harus meliputi:
1. Guru mengatur tempat duduk sesuai karakteristik peserta didik danmata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
2. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harusdapat didengar dengan baik oleh peserta didik;
3. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;4. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik;5. Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan,
keselamatan, dankeputusan pada peraturan dalammenyelenggarakan proses pembelajaran;
6. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap responsdan hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaranberlangsung;
7. Guru menghargai peserta didiktanpa memandang latar belakangagama, suku, jenis kelamin dan status sosial ekonomi;
8. Guru menghargai pendapat peserta didik;9. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;10. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata
pelajaran yang diampunya; dan11. Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan.12
Pengelolaan kelas adalah “inti dari suatu organisasi yang efektif.
Seorang manager yang efektif adalah seseorang yang mengoordinasi dan
menyusun kegiatan untuk menemukan kegiatan tujuan dan sasaran khusus”.13
Dalam perannya sebagai pengelola kelas, “guru hendaknya mampu
mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari
12 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007Tetang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Badan Standar NasionalPendidikan Tahun 2007, .files.wordpress.com/.../01-permendiknas-no-41-tahun-2007-standar-proses-edit.doc - Tanggal 09-11-2010
13 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan,… h. 263
5
lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan yang baik ialah
bersifat menantang dan memacu siswa untuk belajar, memberikan rasa ramah
dan kepuasan dalam mencapai tujuan”.14
Pengertian di atas menunjukkan adanya beberapa variabel yang perlu
dikelola secara sinergik, terpadu dan sistematik oleh guru, yakni:
1. Ruang kelas, menunjukkan batasan lingkungan belajar.2. Usaha guru, tuntutan adanya dinamika kegiatan guru dalam
mensiasati segala kemungkinan yang terjadi dalam lingkunganbelajar.
3. Kondisi belajar, merupakan batasan aktivitas yang harusdiwujudkan dan
4. Belajar yang optimal, merupakan ukuran kualitas proses yangmendorong mutu sebuah produk belajar.15
Dengan mengkaji konsep dasar pengelolaan kelas, mempelajari
berbagai pendekatan pengelolaan kelas dan mencobanya dalam berbagai
situasi kemudian dianalisis, akibatnya secara sistematis diharapkan agar guru
akan dapat mengelola proses belajar mengajar secara lebih baik.16
Pengelolaan kelas lebih lanjut, bukan hanya mencangkup kemampuanguru menciptakan dan mengendalikan keadaan kelas yang tertib, amandan tenang, melainkan mencangkup pula kegiatan perencanaanpengadministrasian, pengaturan, penataan, pelaksanan, danpengawasan terhadap seluruh kelas yang terdapat seluruh kelas yangterdapat dalam lingkungan lembaga pendidikan baik dari segi kualitasmaupun kuantitas, penggunaannya dan lain sebagainya.17
Usaha pembelajaran dalam menciptakan kondisi yang diharapkan
akan efektif apabila:
1. Diketahui secara cepat faktor-faktor yang dapat menunjangterciptanyakondisi yang menguntungkan dalam prosespembelajaran,
2. Dikenal masalah-masalah yang diperkirakan dan biasanya timbuldan dapat merusak iklim pembelajaran,
14Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, ( Ciputat: PT. CiputatPress, 2010), h. 69.
15 Pupuh Fathurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi Mewujudkan PembelajaranBermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, … h. 103.
16 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), h. 123.17 Abuddin Nata, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2009), h. 341.
6
3. Dikuasainya berbagai pendekatan dalam pengelolaan kelas dandiketahui pula kapan dan untuk masalah mana suatu pendekatandigunakan.18
Pembelajaran dikatakan efektif “apabila dalam proses pembelajaran
setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta merasa senang, puas
dengan hasil pembelajaran, membawa kesan, sarana atau fasilitas memadai,
materi dan metode affordable, guru profesional”.19.
Pembelajaran yang efektif “merupakan kegiatan yang hendak dicapai
oleh para pendidik. Persoalan yang muncul adalah bagaimana mencapai
tujuan ini sehingga diperoleh hasil yang optimal bagi perkembangnan
anak”.20
Melihat uraian di atas, sangat jelas bahwa dalam perannya sebagai
pengelolaan kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari
lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan
diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan
pendidikan.
Meskipun pengelolaan kelas berkedudukan penting seperti dijelaskan
di atas, namun banyak aspek pengelolaan kelas yang diabaikan guru.
Sehingga hal itu mempunyai implikasi negatif terhadap proses belajar siswa
baik dari segi menurutnya motivasi belajar, menurunnya kedisplinan murid,
srta hal-hal yang tidak diharapkan.
Untuk menciptakan suasana yang dapat menumbuhkan gairah belajar,
meningkatkan prestasi belajar siswa, dan lebih memungkinkan guru
memberikan bimbingan dan bantuan terhadap siswa dalam belajar, diperlukan
pengorganisasian kelas yang memadai.
Dengan demikian, Dalam proses belajar-mengajar, seorang guru tidak
hanya memiliki pengetahuan untuk diberikan kepada murid-muridnya. Tetapi
18 Martinis Yamin, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press,2011), cet. 1, h. 36.
19 Aswandi, Pembelajaran Efektif, dalam http://starawaji.wordpress.com/, 25 Oktober2010.
20 Jamridafrizal, Konsep Dasar Pengelolaan Kelas, dalam http://www.scribd.com/doc/,17 September 2010.
7
guru dituntut untuk memiliki kemampuan untuk memanage atau mengelola
kelas baik secara fisik maupun kelas dalam artian siswa di kelas, ketika guru
dapat mengelola kelas, maka akan tercipta suasana kelas yang kondusif
sehingga mendukung kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan suatu prasyarat yang
mutlak bagi terjadinya suatu proses mengejar yang efektif. Dengan pemberian
dasar serta penyiapan kondisi bagi terjadinya proses belajar yang efektif,
suatu pengelolaan kelas menunjuk kepada pengaturan orang (dalam hal ini
terutama peserta didik) maupun fasilitas. Tanpa penglolaan dan pengaturan
yang efektif, maka proses belajar terganggu, dan guru kembali menertibkan
dan kadang-kadang mencerca (memarahi) siswa yang mengganggu selama
pelajaran. Jadi, pengaturan atau pengelolaan kelas yang efektif adalah syarat
utama untuk mengajar yang efektif.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengetahui apakah
“Pengaruh Pengelolaan Kelas Terhadap Pembelajaran Efektif Pada
Mata Pelajaran IPS di SMP AL-Mubarak Pondok Aren Tanggerang
Selatan”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa masalah
yang dapat diidentifikasi di antaranya yaitu:
1. Pengelolaan kelas yang masih belum efektif dan kondusif dalam
pembelajaran.
2. Belum tercapainya suasana kelas yang kondusif dan optimal dalam
proses pembelajaran.
3. Belum optimalnya kondisi pembelajaran efektif.
4. Kurang perhatian guru terhadap interaksi belajar mengajar yang
dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik dan sungguh-
sungguh.
5. Kurang berpengaruh hasil pengelolaan kelas pada pembelajaran
efektif.
8
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan
masalah. Untuk itu penulis membatasi masalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan kelas yang masih belum efektif dan kondusif dalam
pembelajaran.
2. Kurang optimalnya kondisi pembelajaran efektif.
3. Kurang berpengaruh hasil pengelolaan kelas terhadap pembelajaran
efektif.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian
ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengelolaan kelas yang efektif dan kondusif dalam
pembelajaran ?
2. Bagaimana gambaran kondisi pembelajaran efektif ?
3. Apakah ada pengaruhnya hasil pengelolaan kelas terhadap
pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS?
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi semua pihak
antara lain:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
masukkan bagi para guru ketika mengajar di kelas.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan
pengetahuan bagi pembaca terutama bagi lembaga pendidikan.
3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa
terutama mahasiswa fakultas kependidikan dalam pengelolaan
kegiatan belajar mengajar.
9
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR,
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Hakikat Pengelolaan Kelas
a. Pengertian Pengelolaan Kelas
Pengelolaan merupakan “terjemahan dari kata management.
Terbawa oleh dasarnya penambahan kata ke dalam Bahasa Indonesia,
istilah Inggris tersebut lalu di Indonesiakan, istilah Inggris tersebut
lalu di Indonesiakan menjadi manajemen atau menejemen”.21
Menurut Winarno Hamiseno, yang dikutip oleh Suharsimi
Arikunto bahwa pengelolaan adalah “substantifa dari mengelola.
Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari
penyusunan data, merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan
sampai dengan pengawasan dan penilaian”.22
“Menurut Hamalik yang dikutip oleh Martinis Yamin, kelas
adalah sekelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama
yang dapat pengajaran dari guru.
21 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 1996), h. 7.
22 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa,…h. 8.
10
Sementara menurut Suharsimi yang dikutip oleh Martinis Yamin
menyebutkan bahwa kelas berarti sekelompok siswa dalam waktu
yang sama menerima pengajaran dari guru yang sama”.23
Menurut Swardi yang dikutip oleh Martinis Yamin, bahwa
istilah pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yakni kata
“Pengelolaan” dan kata “Kelas”.24
Kata pengelolaan kelas memiliki makna yang sama denganmanagement dalam Bahasa Inggris, selanjutnya dalam BahasaIndonesia menjadi manajemen, menurut Manulang dalamSwardi yang dikutip oleh Martinis Yamin, manajemen dapatdiartikan sebagai seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,penyusunan, pengarahan, dan pengawasan dari pada sumberdaya, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuanyang telah ditetapkan.25
“Pengelolaam kelas atau organisasi kelas meliputi berbagai
komponen yakni guru, siswa, dan lingkungan fisik. Ketiga aspek
tersebut saling berinteraksi untuk menciptakan aktivitas pembelajaran
di kelas yang kondusif dan aman”.26
Menurut Edmund, Emmer dan Caroly Evertson yang dikutip
oleh Sri Esti Wuryani Djiwandono, bahwa pengelolaan kelas sebagai
berikut:
“1). Tingkah laku guru yang dapat menghasilkan prestasi siswa
yang tinggi karena keterlibatan siswa di kelas; 2.) Tingkah laku siswa
yang tidak banyak mengganggu kegiatan guru dan siswa lain; 3).
Menggunakan waktu belajar yang efisien”.27
Pengelolaan kelas adalah “keterampilan guru untuk menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dan mengendalikannya
bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dengan kata
23 Martinis Yamin, dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas”, (Jakarta: GaungPersada, 2009), h. 34.
24 Martinis Yamin, dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas”, … h. 34.25 Martinis Yamin, dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas”, … h. 34.26 Zulfiani dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,
2009), h. 162.27 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia, 2006),h. 264.
11
lain, ialah kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan”.28
Pengelolaan kelas menurut Ahmad Rohani adalah Menujukkepada kegiatan-kegiatan yang menciptakan danmempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya prosesbelajar (pembinaan”raport”, penghentian tigkah laku pesertadidik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberianganjaran bagi ketetapan waktu penyelesaian tugas olehpenetapan norma kelompok yang produktif, dan sebagainya).29
Pengelolaan kelas adalah “suatu usaha yang dilakukan oleh
penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu
dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat
terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan”. 30
Menurut Mulyasa yang dikutip oleh Martinis Yamin dan
Maisah bahwa “pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru
untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan
mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran”.31
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Pengelolaan kelas
adalah “keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikanya bila terjadi
gangguan dalam proses belajar mengajar”.32
Pengelolaan kelas merupakan “suatu proses seleksi tindakan
yang dilakukan guru dalam fungsinya sebagai penanggung jawab
kelas dan seleksi pengggunaan alat-alat belajar yang tepat sesuai
masalah yang ada dan karakteristik kelas yang dihadapi”.33
28 Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: PrenadaMedia Group, 2009), h. 338.
29 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), h. 123.30 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, … h. 68.31 Martinis Yamin, dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas”, … h. 34.32 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan, Strategi Belajar Mengajar”, … h. 173.33 Pupuh Fathurohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Mewujudkan
Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, (Bandung, PT.Refika Aditama), h. 103.
12
Menurut Sudirman, yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah
Pengelolaan kelas adalah Upaya mendayagunakan potensi kelas. 34
Menurut Djamarah dan Zaini dalam Swardi yang dikutip oleh
Martinis Yamin dan Maisah bahwa secara sederhana pengelolaan
kelas berarti “kegiatan pengaturan kelas untuk kepentingan
pengajaran”. 35
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto yang dikutip oleh
Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa:
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan olehpenanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yangmembantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimalsehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yangdiharapkan. Suharsimi memahami pengelolaan kelas ini dari duasegi, yaitu pengelolaan yang menyangkut siswa, danpengelolaan fisik (ruangan, perabot, alat pelajaran).36
Menurut Sri Esti Wuryani Djiwandono, bahwa “pengelolaan
kelas adalah suatu rangkaian tingkah laku yang kompleks, di mana
guru dituntut untuk mengembangkan dan mengatur kondisi kelas yang
akan memungkinkan siswa mencapai tujuan belajar yang efisien”.37
Pengelolaan kelas dilakukan dalam rangka: “1). meningkatkan
kegiatan pembelajaran; 2). meningkatkan prestasi siswa dalam belajar;
3). menerapkan pendekatan belajar yang kreatif, variatif, dan inovatif;
4). menjalin interaksi antara guru dengan peserta didik; 5). membuat
kontrak belajar dengan peserta didik”.38
Indokator pengelolaan kelas yang baik adalah:
1. Kondisi belajar yang optimal, kondisi belajar yang nyaman,tenang, sejuk sehingga sangat membantu perhatian siswa padamateri pelajaran.
34 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan, Strategi Belajar Mengajar”,… h. 177.35 Martinis Yamin, dan Maisah, Manajemen Pembelajaran Kelas”, … h. 34.36 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan, Startegi Belajar Mengajar, ….h. 177.37 Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan,… h. 262.38 Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Cipayung-Ciputat: Gaung Persada Press, 2009), h.
210.
13
2. Menunjukkan sikap tanggap, perilku positif atau negatif yangmuncul di dalam kelas harus dapat disikapi dengan baiksehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
3. Memusatkan perhatian kelompok, dengan memusatkanperhatian secara terus menerus terhadap siswa dapatmempertahankan konsentrasi siswa disebabkan oleh ketidakpahaman siswa terhadap arah dan sasaran yang akan dicapai.
4. Memberikan petunjuk dan tujuan yang jelas, sering terjadikurangnya konsentrasi siswa disebabkan oleh ketidakpahamansiswa terhadap arah dan sasaran yang akan dicapai.
5. Memberiakan teguran dan penguatan, teguran diberikan untukmengarahkan tingkah laku siswa, dan penguat perlu dilakukanuntuk memberikan respon positif dengan cara memberikanpujian dan penghargaan.39
Dengan demikian, pengelolaan kelas adalah merupakan kegiatan
yang berupaya menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Kemudian dalam
pengelolaan kelas ini termasuk pula menertibkan peserta didik yang
melakukan berbagai kegiatan yang tidak ada hubungnya dengan
kegiatan belajar mengajar, atau suatu kegiatan yang mengganggu
jalannya kegiatan belajar mengajar.
Dengan adanya pengelolaan kelas maka dapat meningkatkan
kegiatan pembelajaran, meningkatkan prestasi siswa dalam belajar,
menerapkan pendekatan belajar yang kreatif, variatif, dan inovatif,
bahkan dapat membuat kontrak belajar dengan peserta didik.
b. Tujuan Pengelolaan Kelas
Menurut Usman pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu:
1. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan danmenggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatanbelajar mengajar agar mencapai hasil yang baik.
2. Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswadalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, sertamembantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.40
39 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, .. h. 187-190.40 User Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),
14
Menurut Ahmad Sabri, bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah
sebagai berikut:
1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkunganbelajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkansiswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimalmungkin.
2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangiterwujudnya interaksi belajar mengajar.
3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yangmendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai denganlingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial,ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.41
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto yang dikutip oleh
Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas
adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga
segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Menurutnya, sebagai indikator dari sebuah kelas yang tertib adalah
apabila:
1. Setiap anak terus bekerja, tidak macet, artinya tidak ada anakyang terhenti karena tidak tahu akan tugas yang harus dilakukanatau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan kepadanya.
2. Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu,artinya setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekasmenyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Apabila adaanak yang walaupun tahu dan dapat melaksanakan tugasnya,tetapi mengerjakannya kurang semangat dan mengulur waktubekerja, maka kelas tersebut dikatakan tidak tertib.42
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan pengelolaan
kelas adalah menyediakan, menciptakan dan memelihara kondisi yang
optimal di dalam kelas sehingga siswa dapat belajar dan bekerja
dengan baik.
h. 10.41 Wahidin, dalam http://makalahkumakalahmu.wordpress.com, 20 Oktober 2010.42 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar mengajar, ( Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), h. 177-178.
15
Dengan adanya tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah
terkandung dalam tujuan pendidikan. Maka tujuan pengelolaan kelas
adalah menyediakan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar
siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam
kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan
bekerja, tercapainya suasana sosial yang memberikan kepuasan,
suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta
apresiasi pada siswa.
c. Pendekatan dalam Mengelola Kelas
“Pengelolaan kelas bukanlah masalah yang berdiri sendiri, tetapi
terkait dengan berbagai faktor. Permasalahan anak didik adalah faktor
utama yang dilakukan guru tidak lain adalah untuk meningkatkan
semangat siswa baik secara berkelompok maupun secara
individual”.43
Lahirnya interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan
yang guru lakukan dalam rangka pengelolaan kelas. Berbagai
pendekatan tersebut adalah seperti dalam uraian berikut:
1. Pendekatan Kekuasaan. Pengelolaan kelas diartikan sebagaisuatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik.
2. Pendekatan Ancaman. Dari pendekatan ancaman atau intimidasiini, pengelolaan kelas adalah juga sebagai suatu proses untukmengontrol tingkah laku anak didik.
3. Pendekatan Kebebasan. Pengelolaan diartikan secara suatuproses untuk membantu anak didik agar merasa bebas untukmengerjakan sesuatu kapan saja dan di mana saja.
4. Pendekatan Resep. Pendekatan resep ini dilakukan denganmemberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harusdan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksisemua masalah atau situasi yang terjadi di kelas.
5. Pendekatan Pengajaran. Pendekatan ini didasarkan atas suatuanggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akanmencegah munculnya masalah tingkah laku anak didik, danmemecahkan masalah itu bila tidak bisa dicegah.
43 Syaiful Djamarah dan Aswan, Strategi Belajar Mengajar, … h. 179.
16
6. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku. Sesuai dengan namanya,pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untukmengubah tingkah laku anak didik.
7. Pendekatan Suasana Emosi dan Hubungan Sosial. Pendekatanpengelolaan kelas berdasarkan suasana perasaan dan suasanasosial di dalam kelas sebagai kelompok individu cenderung padapandangan psikologi klinis dan konseling (penyuluhan).
8. Pendekatan Proses Kelompok. Pengelolaan kelas diartikansebagai suatu proses untuk menciptakan kelas sebagai suatusistem sosial, di mana proses kelompok merupakan yang palingutama.
9. Pendekatan Elektis atau Pluralistik. Pendekatan elektis (electicapproach) ini menekankan pada potensialitas, kreatifitas, daninisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagaipendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya.44
d. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
Berdasarkan uraian di atas, tampak dengan jelas bahwa
pengelolaan kelas bukanlah hal yang mudah dan ringan. Prinsip-
prinsip pengelolaan kelas:
a. Prinsip kehangatan dan antusias. Dalam hubungan ini guru yanghangat dan akrab dengan anak didik akan selalu menunjukkanantusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya, yang selanjutnyaakan mendukung keberhasilan dan melaksanakan pengelolaankelas.
b. Menciptakan berbagai tantangan yang memungkinkan seorangguru akan selalu semangat dan terus belajar dalam mengatasiberbagai hal yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinyatingkah laku yang menyimpang.
c. Penggunaan metode, pendekatan, taknik, gaya, media, dan alatpengajaran yang bervariasi yang dapat meningkatkan semangatbelajar dan menghilangkan kejenuhan.
d. Penggunaan cara dan perbuatan yang lebih fleksibel, luwes danmenyenangkan. Keadaan ini diharapkan dapat menghilangkanberbagai gangguan yang mungkin terjadi di dalam kelas.
e. Mengupayakan hal-hal yang positif bagi peserta didik danmenghindari sejauh mungkin kesalahan yang dapat memancingpara siswa untuk bersikap negatif kepada guru.
f. Mengedepankan sikap teladan di hadapan para siswa yangselanjutnya dapat mendorongnya menjadi orang yang senantiasa
44 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan, Stategi Belajar Mengajar¸…h. 179-184
17
patuh dan taat pada guru bukan disebabkan karena rasa takut,melainkan karena rasa bangga dan kagum.45
e. Keterampilan Pengelolaan Kelas
Keterampilan pengelolaan kelas secara praktis berkaitan
dengan usaha mempertahankan kondisi kelas dan mengembangkan
iklim kelas.
1. Usaha Mempertahankan Kondisi KelasUntuk menciptakan kondisi kelas merupakan perbuatan yangdilakukan dalam tahap perencanaanm dengan memberiramalan atau prediksi iklim kelas yang akan terjadi ataumungkin terjadi. Sedangkan mempertahankan kondisi kelasmerupakan reaksi atau respons langsung atas peristiwa yangterjadi dalan suasana nyata di kelas.46
Thomas Gordon yang dikutip oleh Pupuh Faturohman
memberikan beberapa resep yang bisa dimanfaatkan untuk
mempertahankan kondisi kelas yang baik yaitu:
a. Keterbukaan dan transparan, sehingga memungkinkanterjalinnya keterusterangan dan kejujuran siswa dalampembelajaran.
b. Penuh perhatian, sehingga setiap pihak mengetahui bahwadirinya dihargai oleh pihak lain.
c. Saling ketergantungan.d. Ketersiapan, untuk membuka kemungkinan tumbuhnya
keunikan, kreativitas dan individualitas masing-masing.e. Pemenuhan kebutuhan bersama sehingga tidak ada pihak yang
merasa dikorbankan untuk memenuhi kepentingan pihak lain.47
2. Usaha Mengembangkan Iklim KelasMengembangkan ikllim kelas, memiliki arti menata ulangkondisi kelas yang kurang akseptebel. Salah satu cara yangbisa dilakukan adalah melalui modifikasi perilaku siswa.Modifikasi perilaku siswa berarti memperbaiki cara berpikir,gaya mengekspresikan perasaan dan cara mewujudkan perilaku
45 Abuddin Nata, Perpektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, …, h. 350.46 Pupuh Fakthurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi mewujudkan Pembelajaran
Bermakna Melalui Peneneman Konsep Umum dan Konsep Islami,… h. 107.47 Pupuh Fakthurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi mewujudkan Pembelajaran
Bermakna Melalui Peneneman Konsep Umum dan Konsep Islami,… h. 108.
18
siswa. Terutama berkenaan dengan cara merespons masalahdan teknik pemecahan masalah yang lebih permanen.48
Sedangkan keterampilan pengelolaan kelas menurut Isjoni,
yaitu:
1. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal
Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan guru di
dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pembelajaran
serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hal tersebut,
yaitu:
a. Sikap TanggapKomponen ini menggambarkan tingkah laku guru yangtampak kepada siswa bahwa guru sadar serta tanggapterhadap perhatian mereka, terhadap keterlibatan mereka,bahkan juga tanggap ketidak acuhan dan ketidakterlibatkan mereka dalam tugas-tugas dikelas.
b. Membagi PerhatianPengelolaan kelas yang efektif terjadi bila guru mampumembagi perhatiannya kepada beberapa kegiatan yangberlangsung dalam waktu yang sama. Hal inimenunjukkan kepada cara guru menangani lebih darisatu kegiatan dalam satu waktu.
c. Menyiagakan SiswaCaranya adalah memusatkan perhatian siswa pada suatutugas dengan menciptakan suatu situasi yangmempesonakan atau menarik perhatian, sebelum gurumenyampaikan pertanyaan atau mengemukakan suatutopik pelajaran.
d. Menuntut Tanggung Jawab SiswaHal ini berhubungan dengan cara guru memegang teguhkewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan siswa,serta keterlibatan mereka dalam tugas-tugas.
e. Memberikan petunjuk-petunjuk yang JelasKomponen ini berhubungan dengan petunjuk guru yangdisampaikan secara jelas dan singkat kepada siswa baikuntuk seluruh kelas, kelompok maupun perorangan.
48 Pupuh Fakthurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi mewujudkan PembelajaranBermakna Melalui Peneneman Konsep Umum dan Konsep Islami,… h. 108.
19
f. TeguranTidak semua tingkah laku siswa yang mengganggu kelasatau kelompok dalam kelas dapat dicegah atau dihindarisecara berhasil, sehingga seringkali guru perlu bertindakuntuk mengatasi gangguan tersebut dengan menegursecara memperingati siswa.
g. Memberi penguatanTujuan dan cara pengguanaan komponen keterampilanmemberikan penguatan dapat digunakan untuk mengatasisiswa yang tidak mau terlibat dalam kegiatan belajar ataumengganggu temannnya.49
2. Keterampilan yang Berhubungan Dengan Pengembalian
Kondisi Belajar yang Optimal.
“Keterampilan ini berkaitan dengan respons guru
terhadap gangguan sisiwa yang berkelanjutan dengan maksud
agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk
mengembalikan kondisi belajar yang optimal”. 50
Namun pada tingkat tertentu guru dapat menggunakan
seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah
laku anak didik yang terus menerus menimbulkan gangguan
dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas, strategi
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Modifikasi Tingkah LakuGuru menganalisis tingkah laku anak didik yangmengalami masalah atau kesulitan dan berusahamemodifikasi tingkah laku tersebut dengan mengaplikasipemberian penguatan secara sistematis.
b. Pengelolaan KelompokGuru dapat menggunakan alternatif lain dalam mengatasimasalah-maslah pengelolaan kelas antara lainmenerapkan pendekatan pemecahan masalah kelompok.
c. Menemukan dan Memecahkan Masalah Tingkah Lakuyang Menimbulkan MasalahGuru dapat mengguanakan seperangkat cara untukmngendalikan tingkah laku keliru yang muncul, dan iamengetahui sebab-sebab dasar yang mengakibatkan
49 Isjoni, Pembelajaran Visioner, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 91-97.50 Isjoni, Pembelajaran Visioner, … h. 98.
20
ketidak patuhan tingkah laku tersebut serta berusahauntuk menemukan pemecahannya.51
f. Masalah Pengelolaan Kelas
Menurut Made Pidarta yang dikutip oleh Pupuh Fathurohman,
maslah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku
siswa adalah:
1. Kurangnya kesatuan antar siswa, karena perbedaan gender (jeniskelamin), rasa tidak senang, atau persaingan tidak sehat.
2. Tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnyaribut,bercakap-cakap, pergi kesana-kemari dan sebagainya
3. Terkadang timbul reaksi negatif terhadap anggota kelompok,misalnya ribut, bermusuhan, mengucilkan, merendahkan,kelompok bodoh, dan sebagainya.
4. Kelas mentolelir kekeliruan-kekeliruan temannya, ialahmenerima dan mendorong perilaku siswa yang keliru;
5. Mudah mereaksi negatif atau terganggu, misalnya bila didatangimonitor, tamu-tamu, iklim yang berubah dan sebaginya;
6. Moral rendah, permusuhan, sikap agresif misalnya dalamlembaga dengan alat-alat belajar kurang, kekurangan uang, dansebagainya;
7. Tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah,seperti tugas-tugas tambahan, anggota kelas yang baru, situasibaru, dan sebagainya.52
g. Pengelolaan Kelas yang Efektif
Bila kelas diberikan batasan sebagai sekolompok orang yang
belajar bersama, yang mendapatkan pengajaran dari guru, maka di
dalamnya terdapat orang-orang yang melakukan kegiatan belajar
dengan karakteristik masing-masing yang berbeda dari yang satu
dengan yang lainnya.
Menurut Made Pidarta, yang dikutip oleh Syaiful Djamarah
untuk mengelola kelas yang efektif perlu diperhatiakan hal-hal sebagai
berikut:
51 Isjoni, Pembelajaran Visioner, … h. 9952 Pupuh Fathurohman, Strategi Belajar Mengajar- Strategi mewujudkan Pembelajaran
Bermakna Melalui Peneneman Konsep Umum dan Konsep Islami,… h. 109.
21
1. Kelas adalah kelompok kerja yang diorganisasi untuk tujuantertentu, yang dilengkapi oleh tugas-tugas dan diarahkan olehguru.
2. Dalam situasi kelas, guru bukan tutor untuk satu anak padawaktu tertentu, tetapi bagi semua anak atau kelompok.
3. Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang berbeda denganperilaku-perilaku masing-masing individu dalam kelompok itu.Kelompok mempengaruhi individu-individu dalam halbagaimana mereka memandang dirinya masing-masing danbagaimana belajar.
4. Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya kepada anggota-anggota. Pengaruh yang jelak dapat dibatasi oleh usaha gurudalam membimbing mereka di kelas di kala belajar.
5. Praktik guru waktu belajar cenderung terpusat pada hubunganguru dengan siswa. Makin meningkat keterampilan gurumengelola secara kelompok, makin puas anggota-anggota didalam kelas.
6. Struktur kelompok, pola komunikasi, dan kesatuan kelompokditentukan oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang tertarikpada sekolah maupun bagi mereka yang apatis, masa bodoh ataubermusuhan.53
Dengan, adanya suatu keharmonisan hubungan guru dengan
siswa mempunyai efek terhadap pengelolaan kelas. Guru yang galak
terhadap siswa membuat siswa menjauhinya. Siswa lebih banyak
menolak kehadiran guru.
Dengan adanya pengelolaan kelas yang efektif. Itu berarti tugas
yang berat bagi guru adalah berusaha menghilangkan atau
memperkecil permasalahan-permasalahan yang terkait dengan semua
problem pengelolaan kelas, seperti kurangnya kesatuan, tidak ada
standar prilaku dalam bekerja kelompok, reaksi negatif terhadap
anggota kelompok, moral rendah, kelas mentoleransi kekeliruan-
kekeliruan temannya dan sebagainya.
53 Syaiful Bahri Djamarah, Aswan, Stategi Belajar Mengajar¸…h. 214.
22
2. Pembelajaran Efektif
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah” suatu kombinasi yang tersusun
meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,
dan produser yang saling mempengaruhi mencapai tujuan
pembelajaran”.54
Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono adalah
“kegiatan guru secara terprogram dalam disain intruksional, untuk
membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada
penyediaan sumber belajar”.55
Menurut Gagne yang dikutip oleh Benny A. Pribadi,
pembelajaran adalah “serangkaian aktifitas yang sengaja diciptakan
dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar”.56
Dimyati dan Modjiono bahwa pembelajaran adalah “kegiatan
guru secara terpogram dalam desain intruksional, untuk membuat
siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan
sumber belajar”.57
Menurut Patricia L. Smith dan Tillman J. Ragan yang dikutip
oleh Benny A. Pribadi, bahwa pembelajaran adalah
“pengembangan dan penyampaian imformasi dan kegiatan yang
diciptakan untuk memfasilitasi pencapaian tujuan yang spesifik”.58
Menurut Lefrancois yang dikutip oleh Martinis Yamin,
bahwa “pembelajaran merupakan persiapan kejadian-kejadian
ekternal dalam suatu situasi belajar dalam suatu situasi belajar
54 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksa, 2003), Cet. VI, h.57.
55 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet.III, 297.
56 Benny A. Pribadi, “Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaran YangEfektif dan Berkualitas Model Desain Sistem Pembelajara”, ( Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2009), h.9.
57 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet.III, h. 297.
58 Benny A. Pribadi, “Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaran YangEfektif dan Berkualitas Model Desain Sistem Pembelajara”…,h. 9.
23
dalam rangka memudahkan pembelajar belajar, menyimpan atau
mentransfer pengetahuan dan keterampilan”.59
Menurut Yusufhadi Miarso yang dikutip oleh Benny A.
Pribadi bahwa pembelajaran adalah “pembelajaran sebagai
aktivitas atau kegiatan yang berfokus pada kondisi dan kepentingan
pembelajaran”.60
Walter Dick dan Lou Carey yang dikutip oleh Benny A.
Pribadi pembelajaran mendefinisikan “pembelajaran sebagai
rangkaian peristiwa atau kegiatan yang disampaikan secara
terstruktur dan terencana dengan menggunakan beberapa media”.61
Menurut Miarso yang dikutip oleh Martinis Yamin,
pembelajaran adalah “suatu usaha yang disengaja, bertujuan, dan
terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang
relatif menetap pada diri orang lain”.62
Menurut Smith dan Ragan yang dikutip oleh Martinis Yamin
menyatakan bahwa pembelajaran adalah “desain dan
pengembangan penyajian informasi dan aktifitas-aktifitas yang
diarahkan pada hasil belajar tertentu”.63
Dengan demikian, pengertian pembelajaran yang berkaitan
dengan sekolah ialah kemampuan dalam mengelola secara
operasional dan efesien terhadap komponen-komponen yang
berkaitan dengan pembelajaran, sehingga menghasilkan nilai
tambah terhadap komponen tersebut menurut norma atau standar
yang berlaku. Adapun komponen yang berkaitan dengan sekolah
dalam rangka pembelajaran, antara lain adalah peserta didik,
Pembina sekolah, sarana atau prasarana dan proses pembelajaran.
59 Martinis Yamin, Paradigma Baru pembelajaran, ( Jakarta: Gaung Persada, 2011), cet1, h. 70.
60 Benny A. Pribadi, “Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaran YangEfektif dan Berkualitas Model Desain Sistem Pembelajara”…,h. 9.
61 Benny A. Pribadi, “Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaran YangEfektif dan Berkualitas Model Desain Sistem Pembelajara”,…, h. 11.
62 Martinis Yamin, Paradigma Baru pembelajaran, …, h. 70.63 Martinis Yamin, Paradigma Baru pembelajaran, …, h. 70.
24
b. Tujuan Pembelajaran
Tujuan penting dalam rangka system pembelajaran, yakni
merupakan suatu komponen system pembelajaran yang menjadi
titik tolak dalam merancang system yang efektif. Secara khusus,
kepentingan itu terletak pada:
“1). Untuk menilai hasil pembelajaran; 2). Untuk
membimbing siswa belajar; 3). Untuk merancang system
pembelajaran; 4). Untuk melakukan komunikasi dengan guru-guru
lainnya dalam proses pembelajaran; 5). Untuk melakukan kontrol
terhadap pelaksanaan dan keberhasilan program pembelajaran”.64
Menurut Oemar Hamalik bahwa tujuan pembelajaran adalah
“kebutuhan siswa, mata pelajaran, dan guru itu sendiri.
Berdasarkan kebutuhan siswa dapat ditetapkan apa yang hendak
dicapai, dan dikembangkan dan diapresiasi”.65
Adapun kriteria tujuan pembelajaran yaitu:
a.Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar,misalnya: dalam situasi bermain pesan.
b. Tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam bentukdapat diukur dan dapat diamati.
c.Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yangdikehendaki.66
Dengan demikian tujuan pembelajaran yang utama adalah
mebekali siswa dengan kemmapuan untuk dapat memahami
pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Atas dasar ini
diperlukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tiap-tiap
pokok bahasan.
c. Pengertian Efektif
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Kata efektif berartiada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); manjur ataumujarab (tempat obat); dapat membawa hasil; berhasil guna (tata
64 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,… h. 75.65 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,… h. 76.66 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran,… h. 77.
25
usaha, tindakan); mulai berlaku (tata undang-undang, peraturan).Sedangkan definisi dari kata efektif yaitu suatu pencapaian tujuansecara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaianalternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapapilihan lainnya.67
Efektif itu artinya “mencapai target yang ditetapkan dalam
rencana. Oleh karena itu perencanaan pembelajaran yang efektif
adalah yang menetapkan kiteria target dan guru melakukan
pengukuran pencapaian”.68
Efektif adalah “bahwa pembelajaran yang dilakukan dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan”.69
Efektif adalah menyiratkan bahwa pembelajaran harusdilakukan sedemikian rupa untuk mencapai semua hasilbelajar yang telah dirumuskan. Karena hasil belajar ituberagam, karakteristik efektif dari pembelajaran ini mengacukepada penggunaan berbagai strategi yang relevan denganhasil belajarnya.70
d. Pengertian Pembelajaran Efektif
“Pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk dapat belajar dengan mudah,
menyenangkan, dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai
dengan harapan”.71
Menurut Syafaruddin dan dan Irwan pembelajaran efektifadalah mengajar sesuai prinsip, prosedur, dan desainsehingga tercapai tujuan perubahan tingkah laku anak,sedangkan belajar aktif yang dilakukan siswa adalah belajaryang melibatkan seluruh unsure fisik dan psikis untukmengoptimalkan pengembangan potensi anak.72
67 http://aguswibisono.com/2010/efektif-dan-efisien. Pada tanggal 20 Januari 2011.68 http://gurupembaharu.com, pada tanggal 15 Desember 2010.69http://sunartombs.wordpress.com/pakem-pembelajaran-aktif-kreatif-efektif-dan-
menyenangkan.70http://www.bloggaul.com/rinra/readblog/Implementasi-metode-pembelajaran-aktif-
kreatif-efektif-dan-menyenangkan-pada-mata-pelajaran-matemati. Pada tanggal 20 Januari 2011.71http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran, pada
tanggal 25 Desember 2010.72Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Quantum
Teaching, 2005), h. 88.
26
Menurut Sobry Sutikno, bahwa pembelajaran efektif adalah
“suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat
belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan
pembelajaran sesuai dengan harapan”.73
Menurut Dick dan Reiser yang dikutip oleh Soby Sutikno
bahwa “pembelajaran efektif adalah suatu pembelajaran yang
memungkinkan siswa untuk belajar keterampilan spesifik, ilmu
pengetahuan dan sikap serta yang membuat siswa senang”74
Sedangkan Dunne dan Wragg yang dikutip oleh Sobry
Sutikno bahwa “pembelajaran efektif memudahkan siswa belajar
sesuatu yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep,
cara hidup serasi dengan sesama, atau sesuatu hasil belajar yang
diinginkan”.75
Menurut Piskurich yang dikutip oleh Syafaruddin dan IrwanNasution, bahwa Pembelajaran efektif berhubungan dengansejumlah proses efektivitas waktu, yang menggunakanrancangan pembelajaran akan memberikan keuntungan danmembantu pilihan cara yang lebih efektif untukmenghadirkan isi pembelajaran yang dapat di tafsirkansebagai hal yang menjadi cara sangat mudah bagi pembelajardalam pempelajarinya.76
Menurut Robert dan Walter yang di kutip oleh Martinis
Yasmin mengemukakan “pembelajaran efektif yang dapat
membuat pembelajar untuk mendapat keterampilan-keterampilan,
pengetahuan, atau sikap-sikap, dan pembelajar (Peserta didik)
senang belajar dalam pembelajaran tersebut”.77
73 Sobry Sutikno, Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna, (Mataram: NTPPress,2007), h. 49.
74 Sobry Sutikno, Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna, …, h. 54.75 Sobry Sutikno, Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna, … h. 54.76 Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, … h. 90.77 Benny A. Pribadi, “Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaran Yang
Efektif dan Berkualitas Model Desain Sistem Pembelajara”,…, h.71.
27
Sedangkan menurut Vygosky yang dikutip oleh Martinis
Yasmin suatu pembelajaran yang efektif bila pembelajar (Peserta
Didik) itu melanjutkan pengembangan-pengembangan.78
Indikator Pembelajaran Efektif:
“1). Metode Pembelajaran; 2). Sumber Belajar dan Alat
Bantu Pembelajaran; 3). Komunikasi dan Interaksi; 4). Keterlibatan
Siswa; 5). Umpan Balik dan Evaluasi”.79
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dapat dikatakn efektif apabila dalam proses pembelajaran siswa
dapat belajar dengan mudah, dan menyenangkan dan dapat tercapai
tujuan pembelajaran sesuai dengan harapan.
e. Ciri-ciri Pembelajaran Efektif
Menjelaskan bahwa ada enam ciri pembelajaran yang efektif,
yaitu:
1. Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadaplingkungannya melalui mengobservasi, membandingkan,menemukan kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasiberdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan,
2. Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir danberinteraksi dalam pelajaran,
3. Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan padapengkajian,
4. Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dantuntunan kepada siswa dalam menganalisis informasi,
5. Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran danpengembangan keterampilan berpikir,
6. Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasisesuai dengan tujuan dan gaya mengajar guru.80
78 Benny A. Pribadi, “Langkah Penting Merencanakan Kegiatan Pembelajaran YangEfektif dan Berkualitas Model Desain Sistem Pembelajara”,…, h. 71.
79 http://wyw1d.wordpress.com, Pada tanggal 10 Januari 2011.80 http://blog.persimpangan.com/blog. 20 Desember 2010.
28
f. Upaya-upaya Meningkatkan Pembelajaran Efektif
“Pembelajaran yang efektif merupakan dambaan bagi instansi
pendidikan. Untuk mencapai pembelajaran yang efektif dibutuhkan
kreatifitas keefktifan merupakan hal yang sangat diharapkan dapat
dicapai. Sebab kurang kurang atau tidak sempurna kegiatan belajar
mengajar jika tidak efektif.”81
Dalam upaya meningkatkan pembelajaran yang efektif,
Slameto juga memberikan beberapa cara sebagai berikut:
1. Perlunya Bimbingan
“Guru dituntut untuk memberikan bimbingan dan petunjuk-
petunjuk kepada siswa agar dapat belajar dengan baik.
Disamping itu guru juga dapat memberikan petunjuk tentang
cara-cara belajar dan mengawasi serta membimbing sewaktu
siswa belajar”.82
2. Kondisi dan Strategi Belajar
Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan
kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan intruksional
yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan cara belajar yang
efektif perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Kondisi Internal, yang dimaksud dengan kondisi internaladalah kondisi yang ada dalam diri siswa itu sendiri misalnyakesehatannya, keamanannya, ketentramannya, dansebagainya. Siswa dapat belajar dengan baik apabilakebutuhan-kebutuhan internalnya terpenuhi.
b. Kondisi Eksternal, yang dimaksud dengan kondisi eksternalkondisi yang ada diluar diri pribadi manusia. Untuk belajarefektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur.Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisikyang baik dan teratur, misalnya: a). ruang belajar harusbersih, tak ada bau-bau yang mengganggu konsetrasi pikiran,b). ruang cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu
81.Sobry Sutikno, Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna, (Mataram: NTPPress,2007), h. 57.
82 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,2003), h. 73.
29
mata, c). cukup sarana yang diperlukan untuk belajar,misalnya alat pelajaran, buku-buku, dan sebagainya.
c. Strategi Belajar, belajar yang efektif dapat dicapai apabilamenggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi belajardiperlukan untuk dapat mencapai hasil yang semaksimalmungkin.
d. Metode Belajar, metode adalah cara atau jalan yang harusdilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajarbertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan,dan keterampilan, cara-cara yang dipakai itu akan menjadikebiasaan. Kebiasaan belajar juga akan mempengaruhibelajar itu sendiri.83
Pembelajaran dikatakan efektif “apabila dalam proses
pembelajaran setiap elemen berfungsi secara keseluruhan, peserta
merasa senang, puas dengan hasil pembelajaran, membawa kesan,
sarana atau fasilitas memadai, materi dan metode affordable, guru
profesional.”84
Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi
persyaratan utama keefktifan pengajaran, yaitu:
a.Presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkanterhadap KBM,
b. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggidiantara siswa,
c.Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengankemampuan siswa (orientasi keberhasilan belajar) diutamakan, dan
d. Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif,mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir (b).tanpa mengabaikan butir (d).85
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut guru dituntut mampu
mengelola proses pembelajaran yang diberikan ransangan kepada
siswa sehingga ia mau belajar kerena memang siswalah yang
subjek utama dalam belajar.
83 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, … h. 74.84 Tedy, Pembelajaran Efektif, dalam http://gurupembaharu.com/home/, 21 September
2010.85 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Produktif, (Jakarta: Prenada Media
Group, 2009), h. 20.
30
Dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif
sedikitnya menurut Uzher Usman ada lima variabel yang dapat
menentukan keberhasilan belajar siswa, yaitu:
“ 1). Melibatkan siswa secara aktif; 2). Menarik minat dan
perhatian siswa; 3). Membangkitkan motivasi siswa; 4). Peragaan
dalam penilaian”.86
Menurut Ahmad Badawi yang dikutip oleh Suryosubroto,
bahwa pembelajaran dapat dikatakan efektif, apabila guru dapat
menampilkan kelakuan yang baik dalam usaha mengajarnya. Hal
itu diharapkan dapat mencerminkan kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran yang berkualitas. Pengelolaan
pembelajaran yang berkualitas meliputi:
a. Kemampuan dalam mempersiapkan pembelajaran“a. Kemampuan dalam merencanakan pembelajaran;
b. Kemempuan mempersiapkan bahan pelajaran;
c. Kemampuan merencanakan media dan sumber;
d.Kemampuan merencanakan penilaian terhadap prestasi
guru”.87
b. Kemampuan melaksanakan pembelajaran
1. Kemampuan menguasai bahan yang direncanakan dandisesuaikan, yaitu kemampuan dalam menguasai bahanyang direncanakan, menyampaikan bahan yangdirencanakan, menyampaikan pengayaan bahanpembelajaran, memberikan pembelajaran remedial.
2. Kemampuan dalam mengelola pembelajaran yaitukemampuan untuk mengarahkan pembelajaran agarmencapai tujuan pembelajaran, menggunakan metodepembelajaran yang direncanakan, menggunakan metodepembelajaran alternatif, menyesuaikan langkah-langkahmengajar dengan langkah yang direncanakan.88
86 Uzher Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005),h. 30.87 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h.
20.88 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah,… , h. 21.
31
c. Kemampuan melakukan interaksi belajar mengajar.Kemampuan dalam melakukan interaksi belajar mengajardapat terlihat dari kemampuan melaksanakan pembelajaransecara logis dan berurutan , memberi pengertian dan contohyang sederhana, menggunakan bahasa yang mudah, bersikapsungguh-sungguh terhadap pembelajaran, bersikap terbukaterhadap pembelajaran, memacu aktivitas siswa, mendorongsiswa untuk berinisiatif, merangsang timbulnya respon siswaterhadap pembelajaran.89
d. Kemampuan melaksanakan penilaian terhadap hasil
pembelajaran.
“a). Kemampuan melaksanakan penilaian hasil pembelajaran;
b). Kemampuan melaksanakan penilaian selama proses
pembelajaran berlangsung”.90
g. Dimensi-dimensi Pembelajaran Efektif
Di lihat dari perspektif perkembangan kebutuhan
pembelajaran dan aksesbilitas dunia usaha atau industri, sekurang-
kurangnya ada tiga dimensi pokok yang menjadi tantangan bagi
SMP dalam penyelenggaraan pembelajaran yang efektif. Dimensi-
dimensi tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Implementasi program pendidikan dan pelatihan harusberfokus pada pendayagunaan potensi sumber daya di sekolah,sambil mengoptimalkan kerjasama secara intensif denganinstitusi pasangan (misalnya: dunia usaha, industri, asosiasiprofesi, balai pelatihan industri, balai pelatihan tenaga kerjadan lain sebagainya).
2. Pelaksanaan kurikulum harus berdasarkan pendekatan yanglebih fleksibel sesuai dengan tren perkembangan dan kemajuanteknologi agar kompetensi yang diperoleh peserta didik selamadan sesudah mengikuti program pendidikan dan pelatihan,memiliki daya adaptasi yang tinggi.
3. Program pendidikan dan pelatihan sepenuhnya harusberorientasi mastery learning (belajar tuntas) dengan
89 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah,… , h. 22.90 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah,… , h.23.
32
melibatkan peran aktif-partisipatif para stakeholderspendidikan.91
h. Mengajar yang Efektif
Sedangkan mengajar yang efektif adalah mengajar yang
dapat membawa belajar siswa yang efektif pula. Belajar disini
adalah aktivitas mencari, menemukan dan melihat pokok masalah.
Untuk dapat melaksanakan mengajar yang efektif menurut Slameto
diperlukan syarat-syarat yang mendukung tercapainya mengajar
efektif, yaitu:
Belajar yang efektif, guru dapat dituntut untuk menggunakanbanyak metode pada waktu mengajar, motivasi, kurukulum,baik dan seimbang. Guru juga akan mengajar efektif apabilaselalu membuat perencanaan sebelum mengajar, guru mampumempertimbangkan perbedaan individual, guru harus mampumenciptakan suasana yang demokratis, pada penyajian bahanpelajaran pada siswa, guru perlu memberikan masalah-masalah yang merangsang untuk berfikir, semua pelajaranyang diberikan pada siswa perlu diintegrasikan, sehinggasiswa memiliki pengetahuan yang terintegrasi, tidak terpisah-pisah, pelajaran di sekolah perlu dihubungkan dengankehidupan yang nyata dimasyarakat, pengajaran remedial.92
Dalam mengajar efektif ini dapat dikemukakan suatu
pandangan lain yang dapat menjadi pertimbangan juga. Pandangan
ini mengatakan bahwa mengajar yang efektif perlu
mempertimbangkan aspek-aspek sebagai berikut:
1. Penguasaan bahan pelajaran.2. Cinta Kepada yang Diajarkan.3. Pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimiliki
siswa4. Variasi Metode5. Seorang guru dapat dituntut menyadari bahwa didrinya tidak
mungkin menguasai dan mendalami semua bahan pelajaran.6. Bila guru mengajar dituntut untuk memberikan pengetahuan
yang aktual dan dipersiapkan sebaik-baiknya.7. Guru harus berani memberikan pujian.
91 Sambas, dalam http://sambasalim.com/pendidikan/konsep-efektivitas-pembelajaran.html, 5 Oktober 2010.
92 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, … h. 92.
33
8. Seorang guru dituntut untuk menimbulkan semangat belajarsecara individual.93
Dengan guru harus menguasai bahan pelajaran sebaik
mungkin sehingga dapat membuat perencanaan pembelajaran
dengan baik, sehingga guru yangmencintai pelajaran yang
diberikan, akan berusaha mengajar dengan efektif.
Pengetahuan yang di bawa siswa dari lingkungan keluarga
dapat memberikan sumbangan yang beasar bagi guru untuk
mengajar. Bahwa guru harus menyadari bahwa dirinya tidak
mugkin menguasai dan mendalami semua bahan pelajaran, maka
dengan variasi metode menggunakan agar tidak membosankan.
Dengan syarat-syarat atau hal-hal yang dapat diuraikan untuk
meningkatkan mengajar guru supaya efektif.
Sedangkan menurut Roestiyah untuk melaksanakan mengajar
yang efektif diperlukan sayarat-sayarat di antaranya:
Belajar secara aktif, baik mental maupun fisik, guru harusmenggunakan banyak metode ketika mengajar, motivasi,kurikulum yang baik dan seimbang, mempertmbangkan padaperbedaan individual, memiliki keberanian menghadapimurid-murid juga masalah-masalah yang timbul waktu prosesbelajar mengajar berlangsung, mampu menciptakan suasanayang demokratis di sekolah, mampu memperbaiki masalah-masalah yang merangsang anak untuk berfikir.94
3. Pembelajaran IPS
a. Pengertian Pembelajaran IPS
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, “merupakan mata
pelajaran yang membahas (mengkaji) kehidupan sosial yang
didasarkan pada komponen-komponen mata pelajaran IPS, yang
93 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, … h. 95.94 Roestiyah, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, ( Jakarta: PT. Bina Aksara, 1989), h. 38.
34
sekitarnya tidak asing bagi kita semua untuk mengetahui atau
memahaminya”.95
Menurut Syafrudin Nurdin yang dikutip oleh Ikhwan Luthfi
dalam terjemahan Nu’man Sumantri mengartikan pendidikan IPS
yang diajarkan disekolah sebagai:
1. Pendidikan islam yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilaikewarganegaraan, moral ideology Negara dan agama
2. Pendidikan IPS yang menekankan pada isi dan metode berfikirkeilmuan sosial
3. Pendidikan IPS yang menekankan pada reflective inquiry4. Pendidikan IPS yang mengambil kebaikan-kebaikan dari butir-
butir 2 dan 3 di atas.96
Pendidikan IPS adalah “penyederhanaan atau adaptasi dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora,serta kegiatan dasar manusia
yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis atau
psikologis untuk tujuan pendidikan”.97
Di sekolah-sekolah Amerika Pengajaran IPS dikenal dengansocial studies. Jadi, istilah IPS merupakan terjemahan socialstudies. Dengan demikian IPS dapat diartikan dengan“penelaahan atau kajian tentang masyarakat”. Dalam mengkajimasyarakat, guru dapat melakukan kajian dari berbagaiperspektif sosial, seperti kajian melalui pengajaran sejarah,geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, politik, pemerintahandan aspek psikologi sosial yang disederhanakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.98
Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.99
Menurut Syafruddin Nurdin, Ilmu pengetahuan sosial adalahsalah satu mata pelajaran yang diajarkan disekolah, mula dari
95 Ikhwan Luthfi dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 59.96 Ikhwan Luthfi dkk, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 59.97 Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 1, h.11.98 Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama, (Jakarta: Departemen Agama,
2009), h. 9.99 Sapriya , Pendidikan IPS, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), … hal. 11
35
jenjang pendidikan dasar samapai ke pendidikan menegah,padajenjang pendidikan ini, pemberian mata pelajaran IPSdimaksudkan untuk membekali siswa dengan pengetahuan dankemampuan praktis, agar mereka dapat menelaah mempelajaridan mengkaji fenomena-fenomena serta masalah sosial yang adadi sekitar mereka.100
Ada beberapa pendapat para ahli pendidikan dan IPS di
Indonesia yang memberikan pengertian IPS, diantaranya yaitu:
a. Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaranilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkatSD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a)menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanyadipelajari di Universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengankematangan berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, b)mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmusosial dan kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaranyang mudah dicerna.
b. S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yangmerupakan fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial.Dinyatakan bahwa Ips merupakan bagian kurikulum sekolahyang berhubungan dengan peran manusia dalam masyarakatyang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi,sosiologi, antropologi, dan psikologi sosial.
c. Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakanbidang studi yang menghormati, mempelajari, mengelola, danmembahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalahhuman reletionship sehingga benar-benar dapat dipahami dandiperoleh pemecahanya. Penyajiannya harus merupakan bentukyang terpadu dan berbagai ilmu sosial yang telah terpilih,kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah-sekolah.101
Dengan demikian bahwa IPS ialah ilmu-ilmu sosial yang dipilih
dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan di sekolah atau
bagi kelompok belajar lainnya yang sederajat. Materi dari berbagai
disiplin ilmu sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi
sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu sosial
100 Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Individu Siswa dalamKurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat:Quantum Teaching, 2005), cet, ke-1, h.22
101 Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama,... h.10
36
lainnya, dijadikan bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan
dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah.
Dengan demikian dari pengertian IPS diatas dapat disimpulkan
bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang studi yang di
pelajaran pada jenjang pendidikan yang merupakan perpaduan dari
sejumlah mata pelajaran Ilmu pengetahuan sosial. Ilmu pengetahuan
sosial tersebut antara lain adalah geografi, sejarah, sosiologi,
antropologi sosial, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, dan ilmu-ilmu
sosial lainnya.
b. Ruang Lingkup Kajian IPS
Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengankehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dankebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia memenuhikebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya,dan kejiwaanya; memanfaatkan sumber-daya yang adadipermukaan bumi; mengatur kesejahteraan danpemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangkamempertahankan kehidupan masyarakat manusia.102
Jadi, “IPS mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem
kehidupan manusia dipermukaan bumi ini dalam konteks sosialnya
atau manusia sebagai anggota masyarakat”.103
Dengan demikian ruang lingkup pembelajaran IPS adalah yang
ada di bumi, yaitu individu dengan individu, antara manusia dan alam
sekitarnya dan antar manusia dengan kelompok.
c. Tujuan IPS
Tujuan kurikuler IPS yang harus dicapai sekurang-kurangnya
meliputi hal-hal berikut:
a. Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yangberguna dalam kehidupan masyarakat;
102 Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama... h.11.103 Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama... h.11.
37
b. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi,menganalisa, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosialyang terjadi dalam kehidupan di masyarakat;
c. Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasidengan sesama warga masyarakat dan dengan berbagai bidangkeilmuan serta berbagai keahlian;
d. Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yangpositif, dan keterampilan terhadap lingkungan hidup yangmenjadi bagian kehidupannya yang tidak terpisahkan; dan
e. Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkanpengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangankehidupan, perkembangan masyarakat, dan perkembangan ilmudan teknologi.104
d. Pengertian Ilmu-Ilmu Sosial
Di bawah ini adalah pengertian dari setiap disiplin ilmu sosial,
yaitu:
a. AntropologiPara ahli antropologi mempelajari tentang budaya manusia.Mereka tertarik dengan kebudayaan prasejarah (kebudayaanyang diciptakan sebelum lahirnya zaman sejarah) jugakebudayaan pada modern saat ini. Para ahli mengkaji kebudayanpada semua tingkat perkembangan teknologi, dari zamanberburu dan zaman pengumpulan makanan sampai zamanbercocok tanam dan zaman industri.105
b. Ilmu EkonomiIlmu Ekonomi adalah “suatu studi tentang bagaimana
langkahnya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi
keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas”.106
c. GeografiPara ahli geografi mempelajari permukaan bumi dan bagaimanamanusia mempengaruhi serta dipengaruhi oleh lingkunganfisiknya. Maksudnya adalah ilmu geografi mempelajari aspekbumi yang meliputi iklim, tanah, sumber air, penyebarantanaman dan binatang, dan bentuk tanah di persebaran wilayahpermukaan bumi.107
104 Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama..... h. 12105 Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 1, h.25.106 Sapriya, Pendidikan IPS,... h.24.107 Sapriya, Pendidikan IPS, ... h. 25.
38
d. SejarahSejarah adalah “studi tentang kehidupan manusia di masa
lampau. Para sejarawan tertarik dengan semua aspek kegiatan
manusia di masa lamapau yaitu seperti politik, hukum, militer,
sosial, keagamaan, kreativitas (seperti seni, musik, arsitektur
Islam, literarur), keilmuan dan intelektual”.108
e. Ilmu PolitikIlmu politik meliputi pusat perhatiannya tentang tingkatanpemerintahan (organisasi politik lainnya) atau berbagai fungsipemerintahan. Ilmu politik yang mempelajari tentangpemerintahan negara maupun pemerintahan daerah,pemerintahan pusat nasional, dan pemerintahan internasional.Para ilmuan politik biasa mengkhususkan pada bentukpemerintahan nasional seperti monarki, diktator, dandemokrasi.109
f. PsikologiPara ahli psikologi mempelajari perilaku individu-individu dankelompok-kelompok kecil individu.psikologi ini di definisikanuntuk meliputi semua bentuk prilaku: manusia dan bukanmanusia, manusia normal dan obnormal, individu dankelompok, fisik dan mental dan secara intrinsik maupun dengancara dipelajari.110
g. Sosiologi“Sosiologi mempelajari prilaku manusia dalam kelompok-
kelompok. Perhatian utamanya adalah dalam hubungan sosial
manusia prilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam
perkembangan dan fungsi dari kelompok dan institusi”.111
B. Kerangka Berfikir
Pengelolaan kelas adalah sustu kelompok orang yang melakukan
kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru. Pengelolaan
kelas juga dapat diartikan suatu upaya mendayagunakan potensi kelas.
108 Sapriya, Pendidikan IPS, ... h. 26.109 Sapriya, Pendidikan IPS,... h. 29.110 Sapriya, Pendidikan IPS,... h. 30.111 Sapriya, Pendidikan IPS,... h. 31.
39
Pengelolaan kelas sebagai suatu usaha yang sangat penting dan harus
mendapat prioritas oleh seorang guru dalam berbagai macam aktivitas yang
berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan siswa. Penglolaan kelas yang
efektf merupakan prasyarat yang penting bagi kegiatan intruksional yang
efektif agar seorang guru berhasil mengelola kelas hendaklah ia mampu
mengadaptasi tingkah laku siswa yang salah dan mencegah tingkah laku
demikian agar tidak terjadi.
Dengan adanya Pengelolaan kelas sebagai serangkaian tindakan yang
dilakukan guru dalam upaya menciptakan kondisi kelas agar proses belajar
mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuannya. Tindakan-tindakan yang
perlu dilakukan guru dalam menciptakan kondisi kelas adalah melakukan
komunikasi dan hubungan interpersonal antara guru-siswa secara timbal balik
dan efektif, selain melakukan perencanaan atau persiapan mengajar.
Mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan
dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikan ke kondisi
yang optimal jika terjadi gangguan, baik dengan cara mendisiplinkan atau
melakukan remedial.
Pembelajaran efektif adalah suatu proses belajar mengajar, yang bisa
membuat siswa terlihat menyanangkan, apabila menerima pembelajaran
tersebut sehingga tercapainya tujuan yang di inginkan.
Dengan adanya pembelajaran efektif merupakan salah satu prediktor
mutu pendidikan. Sementara mutu pendidikian itu sendiri tidaklah mudah
didefinisikan, lebih sulit dibanding mendefinisikan mutu di bidang lainnya.
Meskipun tidak mudah didefinisikan, mutu pendidikan harus diupayakan
untuk didefinisikan, setidaknya diperlukan sebuah parameter terukur guna
memudahkan proses penjaminan mutu, monitoring dan evaluasi kegiatan
pendidikan.
Adanya pembelajaran efektif maka harus di seimbangi dengan
mengajar yang efektif berarti mencapai tujuan, siswa belajar meraih target
sesuai dengan kriteria target pada perencanaan. Mengajar yang efektif jika
siswa dapat menyerap materi pelajaran dan mempraktekannya sehingga
40
memperoleh keterampilan terbaiknya. Mengajar yang efektif berarti guru
dapat menggunakan waktu yang sesingkat-singkatnya dengan hasil setinggi-
tingginya. Jadi mengajar yang efektif berarti mengajar yang efisien.
Dengan demikian, pengelolaan kelas dan pengelolaan pembelajaran
adalah dua kegiatan yang sangat erat hubungannya, namun dapat dan harus
dibedakan satu sama lain karena tujuannya berbeda. Kalau pembelajaran
mencakup semua kegiatan yang secara langsung. yang jelas, pengelolaan
kelas yang efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terjadinya proses
pembelajaran yang efektif.
C. Hipotesis
Untuk menguji kebenaran, penulis mengajukan Hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
a. (Ha): Terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap pembelajaran
efektif pada mata pelajaran IPS di SMP Al-Mubarak Pondok Aren.
b. (Ho): Tidak terdapat pengaruh pengelolaan kelas terhadap
pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS di SMP Al-mubarak
Pondok Aren.
41
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Mubarak yang berlokasi di
Jalan Raya Pondok Aren - Jombang Tanggerang Selatan Banten
dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2011.
2. Waktu
Waktu penelitian akan diuraikan sebagai berikut:
No Tanggal Kegiatan
1. 10 Agustus 2010 Pembuatan proposal penelitian
2. 13 September 2010 Pengajuan judul skripsi baru.
3. 8 November 2010 Penyerahan Bab 1-3
4. 20 Desember 2010 Observasi lokasi penelitian
5. 3 Januari 2011 Meminta ijin penelitian ke
pihaksekolah
6. 18 Januari 2011 Menyebarkan kisi-kisi angket siswa
dan wawancara guru bidang sutudi
7. 18-23 Januari 2011 Pengolahan data.
8. 24 Januari 2011 Penyusunan laporan.
42
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode korelasi
(eksplanasi). Yaitu untuk menguji hubungan antar variabel, berdasarkan jenis
data kuantitatif yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data
dengan menggunakan statistika.
Adapun pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah statistika inferensial, yaitu statistik yang mempunyai tugas untuk
mengambil kesimpulan dan membuat keputusan yang baik dan rasional,
disamping mengumpulkan data, menyajikan, menganalisis dan
mengimplimentasikan data tersebut.
C. Populasi dan SampelPopulasi menurut Suharsimi Arikunto, “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”.112 Dalam penelitian ini penulis tidak menjadikan semua
siswa SMP Al-Mubarak Pondok Aren sebagai subjek penelitian. Akan tetapi
yang menjadi objek penelitian adalah kelas VII dengan jumlah siswa 32 siswa.
Sampel menurut suharsimi Arikunto “Sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti”.113 Adapun sampel yang digunakan adalah
dengan teknik cluster sampling atau kelompok. Guna menyederhanakan
proses pengumpulan dan pengolahan data penulis menggunakan teknik
sampling. Dalam penelitian ini jumlah populasi 32 yang terdiri 1 kelas yang
menjadi sampel adalah sebanyak 32 siswa.114
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.115
112 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitia Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1998), Cet XI, h. 108.
113 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, …, h. 109.114 Sugiyono, Statisika Untuk Penelitian, (Bandung: CV ALFABETA, 1999), Cet. 2, h.
63.115 Sugiyono, Statisika Untuk Penelitian,…h. 2.
43
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan terikat.
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas.116
Dengan demikian dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas atau independen ( X ), yaitu Pengelolaan Kelas
2. Variabel terikat atau dependen ( Y ), yaitu Pembelajaran Efektif.
Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1. Definisi Konseptual
Pengelolaan kelas adalah “merupakan keterampilan pembelajar
untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, dan
mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran”.117
2. Definisi Operasional
Pembelajaran efektif adalah mengajar sesuai prinsip, prosedur, dan
desain sehingga tercapai tujuan perubahan tingkah laku anak,
sedangkan belajar aktif yang dilakukan siswa adalah belajar yang
melibatkan seluruh unsur fisik dan psikis untuk mengoptimalkan
pengembangan potensi anak”.118
E. Tehnik Pengumpulan Data
“Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Penggunaan tehnik dan
alat pengumpulan data yang dapat memungkinkan diperolehnya data yang
objektif”.119
116 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian,… h. 4.117 Martinis Yasmin, Paradigma Baru Pembelajaran, ( Jakarta: Gaung Persda Press,
2009), h. 37.118Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Quantum
Teaching, 2005), h. 88.119 S. Margono, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), h. 118.
44
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode
dalam pengumpulan data yaitu :
a. Wawancara
Wawancara yaitu sebuah dialog yang dilakukan “pewawancara
untuk memperoleh informasi data-data, keterangan pernyataan
yang berkaitan dengan persoalan yang diteliti dari
terwawancara”.120
b. Angket
Kuesioner (angket) “merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan dan
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. 121
2. Instrumen Penelitian
a. Instrument angket
Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket.
Adapun angket yang disusun adalah angket tertutup, yaitu
angket yang sudah disediakan alternatif jawabannya sehingga
responden tinggal memilih, hal ini akan memudahkan
responden dalam menjawab. Pertanyaan dalam angket
berpedoman pada indikator dari variabel penelitian yang yang
dijabarkan dalam beberapa butir soal, semua butir soal dalam
angket berupa pertanyaan obyektif sehingga responden tinggal
memberi tanda silang (
yang dianggap paling sesuai dengan keadaannya. Dalam
angket ini disediakan empat alternative jawaban. Setiap butir
soal diberi skor masing-masing yaitu :
120 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,… h. 197.121 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 199.
45
Skor untuk jawaban
a. Selalu = 4
b. Sering = 3
c. Kadang-kadang = 2
d. Tidak Pernah = 1
Penyesuaian butir-butir angket didasarkan atas kisi-kisi
angket yang telah disesuaikan pada tebel 1 dengan landasan teori
yang telah dikaji dan dikembangkan. Setelah angket disusun, butir-
butir angket tersebut diuji cobakan kepada sejumlah siswa untuk
mengetahui validitas dan realibilitas instrument-instrumen,
sehingga dengan kriteria tertentu dapat ditentukan butir instrument
yang dapat digunakan dan yang tidak dapat digunakan. Pada
penelitian ini angket uji coba diujikan pada siswa kelas VII di
SMP Al-Mubarak Pondok Aren.
Tabel 1Kisi-kisi Instrumen Variabel tentang Pengaruh Pengelolaan Kelas dan
Pembelajaran Efektif
No Variabel Dimensi Indikator No. Item Jumlaha. Tujuan Pengelolaan
Kelasa. Menyediakan fasilitas
belajarb. Menggunakan fasilitas
belajarc. Alat-alat belajard. Kondisi bekerja dan
Belajare. Interaksi belajar
mengajarf. Membina dan
membimbing
1
2
3,45
6,7
8,9
1
1
21
2
2
b. PendekatanPengelolaan Kelas
a. Ancamanb. Perubahan tingkah
lakuc. Hubungan sosiald. Kekuasaane. Kebebasan
1011
121314
111111
PengelolaanKelas
c. Prinsip-prinsipPengelolaan Kelas
a. Hangat dan antusiasb. Tantanganc. Penanaman disiplin
1516
17,18
112
46
d. KeterampilanMengelola Kelas
a. Kondisi kelasb. Sikap tanggapc. Membagi perhatiand. Memberikan petunjuk-
petunjuk yang jelase. Teguranf. Memberi penguatang. Pengelolaan kelompok
1920,2122,2324,25
26,2728
29,30
1222
212
2. a. UpayaMeningkatkanPembelajaranEfektif
a. Perlunya bimbinganb. Kondisi dan Stratrgi
belajarc. Metode belajard. Mepersiapkan
pembelajarane. Melaksanakan
pembelajaranf. Interaksi belajar
mengajar
3132,33
34,35,3637
38
39,40
12
31
1
2
Pembelajaran Efektif
b. MetodePembelajaran yangEfektif
a. Memahami situasidalam belajar
b. Merencanakan tugas-tugas
c. Melaksanakankegiatan belajar
d. Merencanakanpembelajaran
e. Mengevaluasi kegiatanbelajar mengajar
41
42
43
44
45,46
1
1
1
1
2
c. Aspek-aspekMengajar Efektif
a. Penguasaan bahanpelajaran
b. Pengalaman pribadidan pengetahuan yangdimiliki
47,48
49,50
2
2
Jumlah 50
b. Instrument wawancara
Wawancara dilakaukan secara langsung oleh penulis kepada
responden yang merupakan guru bidang studi IPS. Daftar pertanyaan
sudah disediakan oleh peneliti:
47
Tabel 2
Kisi-kisi Instrument Wawancara
F. Tehnik Analisis Data
Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap dari lapangan, tahap
berikutnya adalah tahap analisa data. Untuk mengelola data penulis
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Deskripsi Data
Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini, berikut
akan dijabarkan deskripsi data berupa rentang sekor, rata-rata, standar
deviasi, dan modus. Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk
distribusi frekuensi dan histogram untuk memperjelas deskripsi
masing-masing variabel yang diteliti.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Setelah data terkumpul makna dilakukan tahap analisis data
yaitu, peneliti berusaha untuk memberikan uraian mengenai hasil
penelitiannya. Dalam analisis data di lakukan beberapa tahapan yang
meliputi:
No Indikator No. Item
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pembelajaran
Alat-alat belajar
Metode
Kondisi belajar dan belajar
Teguran
Pengelolaan kelompok
Penanaman disiplin
Pengelolaan kelas
Bimbingan
Mengevaluasi kegiatan belajar mengajar
1
2,3
4,5
6,7
8
9,10
11
12
13
14,15
Jumlah 15
48
a. Uji Validitas
Skala pengelolaam kelas sebelum diujikan harus ditentukan
validitasnya. Validitas berasal dari kata validity, dapat diartikan
tepat atau sahih, yakni sejauh mana ketepatan dan kecamatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.122 Untuk memperoleh
pengujian hipotesis yang valid dan obyektif diperlukan data yang
memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi. Uji validitas
dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing
pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik
korelasi Product Moment. Rumus adalah sebagai berikut:123
Rxy =])([)]([
)()(2222 yyNxxN
yxxyNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
Keterangan:
rxy = Angka Indeks korelasi “r” Product Moment.
N = Number of Cases.
∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y.
∑X = Jumlah seluruh skor X.
∑Y = Jumlah seluruh skor Y.
Setelah dilakukan penghitungan uji validitas instrument
pengelolaan kelas sebanyak 30 item, diperoleh 16 yang valid atau
dipakai dan 14 butir item yang tidak valid. pengolahan data ini
digunakan uji validitas dengan rumus teknik korelasi tersebut,
dengan menggunakan Sofware SPSS 15.00 For Windows dengan
entre method.
122 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UINJakarta Press, 2006), Cet. 1, h. 105.
123 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006), Cet. 16. h. 206.
49
b. Reliabilitas
Setelah dilakukan standarisasi nilai instrument, kemudian
dilakukan penguji reliabilitas, instrument pengelolaan kelas dengan
menggunakan rumus metode belah dua (split halp method) sebagai
berikut:
ry
rr xy
hit +=
1
2
Nilai tersebut diperoleh dengan mencari terlebih dahulu
nilai rxy dengan menggunakan rumus “r” Product Moment, yaitu:
])([)]([
)()(2222 yyNxxN
yxxyNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y.
N = Number of Cases.
∑XY = Jumlah perkalian X dan Y.
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X.
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y.
∑X = Jumlah Kuadrat dari X.
∑Y = Jumlah kuadrat dari Y.
Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas terhadap 16 item
yang valid, pengolahan data ini digunakan reliabilitas dengan
rumus teknik korelasi tersebut, dengan menggunakan Sofware
SPSS 15.00 For Windows dengan entre method.
3. Uji Prasyarat Analisis Data
Dalam penelitian ini pengujian prasyarat analisis yang
digunakan penulis adalah uji normalitas. uji normalitas data dilakukan
dengan menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov (KS).
50
perhitungan data tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan
komputer yaitu program SPSS 15.00.
a. Uji Normalitas Data.
Uji normalitas merupakan uji prasarat analisis data yang
digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. pengujian dilakukan dengan
menggunkan rumus Liliefors dan pengambilan keputusan data
normal atau tidak, dapat ditentukan dengan mengunakan dua cara:
1) Dengan membandingkan skor KS hitung dengan KS tabel:
a.Jika niali KS hitung <KS tabel, maka Ho di tolak dan Ha
diterima artinya data normal.
b. Jika niali KS hitung >KS tabel, maka Ho di terima dan
Ha ditolak artinya data tidak normal.
2) Dengan teknik probabilitas:
a.Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka Ho di tolak
dan Ha diterima artinya data normal.
b. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan
nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka Ho di
terima dan Ha ditolak artinya data tidak normal.
Pada penelitian ini pengambilan keputusan untuk uji
normalitas dengan menggunakan teknik probabilitas.
b. Metode Suksesi Interval
Metode ini di tujukan untuk menaikan data ordinal menjadi
interval. Untuk perhitungan ini menggunakan rumus sebagai
berikut:124
Rumus:
S
)x(X1050T
~
ii
−+=
124 Riduwan, M.B.A, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan PenelitiPemula, (Bandung: Alfabeta 2007), Cet. 4, h. 131.
51
Dari perhitungan prasarat analisis terbukti bahwa data itu
adalah normal dan sudah di tingkatkan menjadi interval maka
penulis menggunakan korelasi Product Moment
4. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis mencakup uji korelasi signifikansi dan koefesien
determinasi. Secara rinci dijabarkan sebagai berikut:
a. Uji Korelasi
Untuk menganalisa hubungan kedua variable digunakan
teknik analisis korelasional Bivariat dengan rumus product
Moment dari Karl Pearson, rumus tersebut sebagai berikut:125
])([])([
)()(2222 yyNxxN
yxxyNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
Keterangan:
r = Angka Indeks korelasi “r” Produck Moment.
N = Number of Cases.
∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y.
∑X = Jumlah seluruh skor X.
∑Y = Jumlah seluruh skor Y.
Pengolahan data digunakan teknik analisa korelasional
dengan rumus product moment tersebut, juga dilkukan dengan
software SPSS 15.00 For Windows dengan entre method.
Terhadap angka indeks korelasi yang telah diperoleh dari
perhitungan (proses komputasi) dapat diberikan interpretasi atau
penafsiran tertentu. Interpretasi secara sederhana terhadap angka
indeks korelasi “r” Product Moment (rxy),126 pada umumnya
dipergunakan pedoman sebagai berikut pada tabel 3 di bawah ini:
125 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan……., h. 206.126 Anas Sudijono, Pengantar Statistik...., h. 190.
52
Tabel 3
Interpretasi Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
Besarnya “r”Product Moment
Interpretasi
0,00 - 0,20
0,20 – 0,40
0,40 – 0,70
0,70 – 0,90
0,90 - 1,00
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapatkorelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah ataurendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggaptidak ada korelasi).
Antara variabel X dan variabel Y memang terdapatkorelasi, lemah atau rendah.
Antara Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi yang sedang atau cukup.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasiyang kuat atau tinggi.
Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasiyang sangat kuat atau sangat tinggi.
b. Koefesien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar konstribusi variable X
terhadap Y digunakan rumus sebagai berikut:
Rumus Koefesien determinan
KD = r2 x 100%
Keterangan:
KD = Konstribusi Diterminasi (Kontribusi Variabel X Terhadap
Variable Y)
r2 = Koefesien korelasi antara variable X terhadap varian
Untuk mengetahui besarnya koefesien diterminasi (KD)
dan tingkat linieritas hubungan variable X dan Variabel Y juga
menggunakan Software SPSS 15.00 For Windows dengan entre
method.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP AL-Mubarak
1. Sejarah SMP Al-Mubarak
Yayasan Al-Mubarak didirikan pada tahun 1964 di Bendung Hilir
Jakarta Pusat dan memulai pengembangan dakwahnya dalam bidang
pendidikan pada tahun 1964 dengan salah satu pendirinya yaitu :
KH. Abdullah Bin Syarmili dan KH. Abdurrahman Bin H. Muasyim
(keduanya telah Almarhum).
Pembentukan yayasan pendidikan Al-mubarak dilatar belakangi
oleh keinginan beliau untuk memajukan masyarakat yang berwawasan
Intelektual tanpa melupakan ajaran dan nilai-nilai Islam di Era Globalisasi
dan Modernisasi yang sebagaimana dalam sabda Rasulullah disebutkan
antara lain : “pendidikan itu adalah modal yang di tanamkan tanpa
mengenal akhir karena mencakup kehidupan di dunia dan akhirat”.
Untuk merealisasikan cita-citanya inilah sebagai langkah awal
beliaubeliau mendirikan pendidikan tingkat TK, SD, SLTP Al-mubarak
yang berdomisili di ibu kota Negara Republik Indonesia tepatnya di
Bendungan Jatiluhur Jakarta Pusat. Dalam perjalanannya mendapat respon
positif dari masyarakat dan mengalami perkembangan, hal mana sebagai
salah satu bukti yang nyata yaitu dengan menyusul didirikannya
pendidikan Madrasah Tsanawiyah Al-Mubarak di lingkungan masjid Al-
Mubarak.
54
Yayasan Al-Mubarak dibawah kepengurusan KH. Abdurrahman
telah mengantisipasi sejak dini, bahwa untuk memperluas pengembangan
dalam bidang pendidikan perlu memiliki lokasi barudalam wilayah
BOTABEK untuk mengikuti pengembangan pemukuman, yakni di daerah
Pondo Aren Tangerang Selatan dengan pemikiran untuk tetap
berpartisipasi dalam pembangunan di bidang pendidikan, hal ini
berdasarkan atas pertimbangan bahwa pada lokasi tersebut perlu adanya
fasilitas pendidikan yang memadai, maka didrikan TK, SD, SMP dan
SMU Islam Al-mubarak beserta rumah dinas guru dan karyawan dalam
satu lokasi, yang luas arealnya kurang lebih 9350 m2 dan telah diresmikan
hari ahad tanggal 11 april 1993 dengan pembukaan awal tahun pelajaran
1993 atau 1994.
Mudah-mudahan Yayasan pendidikan Al-Mubarak dapat
menghasilkan siswa-siswi calon-calon mahasiswa yang selain terampil
dalam ilmu pengetahuan, juga mengamalkan ajaran agama islam secara
baik dan benar, berbakti kepada Allah, kepada orang tua dan beramal
sholeh untuk masyarakat, Bangsa dan Negara, sehingga tercipta “Baldatun
Thayyibatun Wa Robbun Ghofuur”.
Adapun tujuan sekolah tersebut adalah merupakan acuan dalam
mengembangkan kurikulum KTSP dan merupakan jabaran dari Visi dam
Misi sekolah agar komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut :
1. Mewujudkan peserta didik yang taat beragama dan berakhlak mulia
2. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan peserta didik
3. Mewujudkan prestasi nilai ujian Nasional dengan rata-rata 6.00
4. Meningkatkan prestasi peserta didikdalam bidang seni dan budaya
yang sesuai dengan norma-norma agama
5. Mewujudkan peserta didik yang sadar lingkungan
6. Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan kejenjang
pendidikan yang lebih tinggi
Tujuan sekolah tersebut secara bertahap akan di monitoring, di
evaluasi dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu. Untuk mecapai
55
Standar Kopetensi Kelulusan (SKL) sekolah menengah pertamadi
bakukan secara Nasional sebagai berikut:
1. Meyakini, memahami dan menjalankan ajaran agama yang diyakini
dalam kehidupan
2. Mampu berbahasa inggris secara aktif
3. Mampu mengaktualisasikan diri dalam berbagai seni dan olahraga
sesuai pilihannya
4. Mampu mendalami cabang pengetahuan yang dipilih
5. Mampu mengapresiasikan komputer aktifuntuk program Microsoft
Word, Exel dan Desain Grafis
6. Mampu melanjutkan ke SMA / SMK / MA terbaik sesuai
pilihannya melalui pilihannya melalui pencapaian target pilihan
yang di tentukan sendiri
7. Mampu bersaing dalam mengikuti berbagai kopetensi Akademik
dan non Akademik di tingkat Kecamatan, Kota Madya, Propinsi
dan Nasional
Selama Berdirinya Sekolah Menengah Pertama Al-Mubarak
Pondok Aren, telah terjadi.
2. Visi dan Misi
Menjadikan sekolah sebagai sumber daya manusia (SDM) yang
memiliki integritas keilmuan dan berakhlak mulia.
a. Visi tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah seperti:
1. Berorientasi ke depan dengan memperlihatkan potensi
keinginan
2. Sesuai dengan norma dan harapan masyarakat
3. Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga sekolah
4. Mendorong adanya perubahan menjadi lebih baik
5. Mengarahkan langkah-langkah strategi sekolah
56
b. Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu di
uraikan menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan yang
lebih jelas. Misi tersebut adalah :
1. Mempersiapkan pesrta didik dengan memacu aspek intelektual
2. Membentuk kepribadian peserta didik dan jasmaninya
sehingga mampu menunjang tinggi nilai keilmuan dengan
akhlak mulia.127
3. Struktur Organisasi SMP Al-Mubarak Pondok Aren Tangerang
Selatan
Gambar 1STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH SMP AL MUBARAK
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
127 Nahrawi Mughni, Kepala SMP Al-Mubarak, Dokumentasi Sekolah, Tangsel, 18Januari 2011
Kepala SekolahH. Nahrawi Mughni. S.Pd.I
Unit PerpustakaanReni Septiati. S.Pd
Tata Usaha dan AdministrasiM. Hafni dan Nur Hasanah
WK. UR. KesiswaanAbdul Aziz. SH
WK. UR. Sarana &PrasaranaH. Abdullah
WK. UR. KurikulumDrs. Naidin
Wali Kelas VII-1 : Neneng Supiyati. SEWali Kelas VIII-1 : Popon Rupaidah. S. AgWali Kelas IX-1 : Idah S.PdWali Kelas IX-2 : H. Abdullah. S. Pd
GURU
SISWA
57
1. Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah
Kepala sekolah berfungsi sebagai pimpinan administrasi dan
supervisor. Adapun tugas kepala sekolah adalah sebagai berikut:
a. Menyusun perencanaan.
b. Mengorganisasikan kegiatan.
c. Mengarahkan kegiatan.
d. Mengkoordinasikan kegiatan.
e. Melaksanakan pengawasan.
f. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.
g. Mengatur proses belajar mengajar.
h. Menjalin hubungan atau komunikasi antara sekolah, yayasan,
masyarakat dan dunia usaha.
i. Melaksanakan kebijakan yang diputuskan yayasan.
j. Membuat laporan secara berkala maupun insidentil.
2. Fungsi dan Tugas Bidang Kurikulum
Bidang kurikulum berfungsi membentu kepala sekolah dalam
urusan penglolaan kegiatan sekolah. Adapun tugas bidang kurikulum
adalah sebagai berikut:
a. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan.
b. Menyusun pembagian tugas dan jadwal pelajaran.
c. Mengatur menyusun program pengajaran (program tahunan,
program semester, program bulanan, dan penyesuaian
kurikulum).
d. Mengarahkan penyusunan satuan pembelajaran atau silabus.
e. Mengatur pelaksanaan kegiatan intrakurikuler dan ekstrakulikuler.
3. Fungsi dan Tugas Bidang Kesiswaan
Bidang kesiswaan berfungsi membantu kepala sekolah dalam
urusan kesiswaan. Adapun tugas bidang kurikulum adalah seagai
berikut :
a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan kesiswaan.
b. Bertanggung jawab terhadap kegiatan ekskul.
58
c. Sebagai pembinan OSIS.
d. Membina dan menyelesaikan permasalahan siswa setelah dari
Bidang Kurikulum.
4. Fungsi dan Tugas Tata Usaha Keuangan
Adapun tugas tata usaha administrasi adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui jumlah guru.
b. Mencatat dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar
c. Menyediakan format penerimaan raport, menghitung kehadiran
guru, rekap kehadiran siswa, guru dan karyawan.
d. Mengatur pengisisan papan data.
e. Mengisi buku induk, klaper, mutasi siswa dan sebagainya.
f. Mendistribusikan dan menerima kembali buku kumpulan nilai atau
leger dari guru kelas.
5. Fungsi dan Tugas Tata Usaha Keuangan
Adapun tugas-tugas tata usaha keuangan antara lain :
a. Menerima SPP dan uang komputer.
b. Mengetahui masuk dan keluarnya uang.
c. Bertanggungan jawab atas administrasi penerimaan SPP dan
komputer.
d. Menyusun administrasi uang SPP dan komputer, biaya ulangan
semester, biaya ujian akhir sekolah, dan lain-lain.
e. Merekap prosentase pemasukan SPP dan komputer tiap akhir bulan
f. Menyimpan arsip-arsip yang berkenaan dengan keuangan.
g. Membuat RAPBS beserta Kepala Sekolah dan yang terkait.
6. Fungsi dan Tugas Guru Kelas dan Guru Bidang Studi
Guru bertanggung jawab kepada sekolah dan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan
efisien. Adapun tugas – tugas guru antara lain :
a. Membuat perangkat program pengajaran
b. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan blok,
ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir sekolah.
59
c. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.
d. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi
tanggung jawabnya.
4. Keadaan Guru dan Siswa-Siswi
a. Keadaan Guru
Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu
lembaga pendidikan. Karena figur seorang guru baik dalam ruang
gerak nya maupun aktivitasnya selalu diperhatikan oleh siswa. Oleh
karena itu, guru merupakan salah satu faktor yang dapat nenunjang
keberhasilan program pendidikan.
Jumlah guru yang ada di SMP Al-Mubarak adalah 16 orang,
dengan jumlah guru perempuannya 8 orang, dan guru laki-laki 8
orang, berikut ini data-data tentang guru SMP Al-Mubarak pada
tabel 4 di bawah ini:
Tabel 4Data Guru dan Karyawan SMP Al-Mubarak
Tahun ajaran 2010-2011
No Nama GuruJabatan dan Guru
Bindang StudiPend. Terakhir
TahunMulai
Mengajar
1. H. Nahrawi Mughni, S.Pd. I Kepala Sekolah S1 (PAI) 1993
Wakil Kepala Sekolah
Guru Mata PelajaranQur’an Hadits2. Drs. Naidin F
Guru Baca TulisQur’an (BTQ)
S1 (B. Arab) 1993
Guru Mata PelajaranIPS
3. Dra. RohayatiGuru Mata PelajaranPKN
S1 (IPS) 1993
4. Dra. RomlahGuru Mata PelajaranBahasa Inggris
S1 (B.Inggris) 1993
Guru Mata PelajaranIPA
5. Amat Salim, S.PdGuru Mata Pelajaran.Matematika
S1(Matematika) 1993
6. H. Abdullah, S.PdGuru Mata PelajaranMatematika
S1(Matematika) 1994
60
Guru Mata PelajaranAgamaGuru Mata PelajaranSBK7. Popon Rupaedah, S.Ag
Guru Baca TulisQur’an (BTQ)
S1(PAI) 1997
8. Nur Rahmah, S.PdGuru Mata PelajaranBahasa Indonesia
S1(B.Indonesia) 2001
Guru Mata PelajaranPenjaskes
9. Abdul Aziz, SHGuru Mata PelajaranPKN
S1(Hukum) 2002
10. M. Rusdin, SEGuru Mata PelajaranAdministrasiPembukuan
S1(Ekonomi) 2002
11. M. Iqbal, S.PdGuru Mata PelajaranTIK
S1(TIK) 2003
Guru Mata PelajaranIPS
12. Neneng Supiati, SEGuru Mata PelajaranPKK
S1(Ekonomi) 2002
13. Reni Septiati, S.PdGuru Mata PelajaranBahasa Inggris
S1(B.Inggris) 2001
14. Idah, S.PdGuru Mata PelajaranIPA
S1(Biologi) 2006
15. Siti Jumroh, S.PdGuru Mata PelajaranBahasa Indonesia
S1(B.Indonesia) 2008
Guru Mata PelajaranFiqih
16. Amrullah, S.Pd.IGuru Mata PelajaranAqidah Akhlak
S1(B.Arab) 2010
17. M. Hafni Tata Usaha SMEA 199318. Nur Hasanah Tata Usaha SMEA 199319. M. Ato Penjaga Sekolah SMP 200520. M. Andi Penjaga Sekolah SMP 2005
Pada tabel 4 di atas, bahwa SMP Al-Mubarak terdiri dari
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, 2 guru Mata Pelajaran Qur’an
Hadits, Baca Tulis Qur’an (BTQ), IPS, 2 guru pada Mata pelajaran
PKN, 2 Guru Mata Pelajaran IPS, 1 Guru Mata Pelajaran Bahasa
Inggris, 2 Mata Pelajaran IPA, 2 Guru Mata Pelajaran Matematika,
1 Guru Mata Pelajaran Agama Islam, 1 Guru Mata Pelajaran SBK, 2
61
Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, 1 Guru Mata Pelajaran
Penjaskes, 1 Guru Mata Pelajaran Administrasi Pembukuan, 1 Guru
Mata Pelajaran TIK, 1 Guru Mata Pelajaran PKK, 1 Guru Mata
Pelajaran Bahasa Inggris, 1 Guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak, 1
Guru Mata Pelajaran Fiqih. Dan 2 Tata Usaha, 2 Penjaga Sekolah.
Pada tabel 4 di atas bahwa jumlah guru yang berpendidikan
tingkat S1 ada 16 orang yang terdiri dari 8 laki-laki dan 8
perempuan.
b. Keadaan Siswa-siswi
Adapun jumlah siswa-siswi SMP Al-Mubarak pada tahun
ajaran 2010-2011 adalah orang, dan waktu pembelajarannya
dilakukan pada pagi hari, dapat di lihat pada tabel 5 di bawah ini :
Tabel 5Keadan Siswa-siswi Pada Tahun 2010/2011
Peserta didik (murid) adalah faktor yang sangat penting
dalam proses belajar mengajar, sebab peserta didik merupakan
subyek yang mendukung keberhasilan sebuah pendidikan disamping
penunjang lainnya. Berdasarkan wawancara dengan Kepala SMP Al-
Mubarak, jumlah murid kelas VII adalah 32 orang, kelas VIII jumlah
Tahun Ajaran 2010-2011
Kelas Jumlah
VII 32
VIII 35
IX.1 27
IX.2 26
Jumlah 120
62
siswanya 35 orang, kelas IX terdiri dari 2 kelas dengan jumlah siswa
sebanyak 53 orang.128
5. Keadaan Karyawan
Keberadaan karyawan sangat diperlukan dalam suatu lembaga
pendidikan, karena dapat membantu terlaksanya proses belajar mengajar
yang baik dan kondusif, seandainya tidak ada orang yang menangani
masalah diluar pengajaran yang khusus, maka kegiatan pendidikan
disuatu sekolah tikan akan berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Keadaan karyawan di SMP Al-Mubarak adalah berjumlah 6
orang, diantaranya 2 (dua) orang sebagai tata usaha (TU), 2 (dua) orang
sebagai pengurus sekolah dan 2 (dua) orang Scurity (Satpam). Berikut ini
data-data tentang staf dan karyawan SMP Al-Mubarak pada tabel 6 di
bawah ini:
Tabel 6Data karyawan (non guru) SMP AL-MUBARAK
128 Nahrawi Mughni, Kepala SMP Al-Mubarak, Dokumentasi Sekolah , Tangsel, 18Januari 2011
Jenis kelaminNo Jabatan Pendidikan
Lk PrJumlah
1 Bendahara SMA 1 1
2 Tata Usaha SMA 1 1
3 Bag. Perpus S1 1 1
4 Bag. Pelaksana SMP 2 2
5 Satpam SMP 2 2
Jumlah 5 2 7
63
6. Unit Kegiatan Siswa
Untuk meningkatkan potensi dan bakat siswa diluar bidang
akademis maka terdapat banyak unit kegiatan di SMP Al-Mubarak yang
dapat menjadi wahana penyaluran berbagai keterampilan yang siswa
miliki. Berikut data kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP Al-
Mubarak pada tabel 7 di bawah ini:
Tabel 7 Kegiatan Ekstrakurikuler yang ada di SMP Al-Mubarak
No. Kegiatan Ekstrakurikuler Keterangan
1. Komputer Aktif / Ada
2. Olah Raga Aktif / Ada
3. Seni Lukis Aktif / Ada
4. Seni Musik Aktif / Ada
5. Pramuka Aktif / Ada
6. Palang Merah Aktif / Ada
7. Seni Tari Aktif / Ada
8. Baca Tulis Qur’an (BTQ) Aktif / Ada
7. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana merupakan kebutuhan primer yang
keberadaannya tidak kalah penting dengan unsur-unsur lainnya bagi
siswa-siswi dalam melangsungkan proses pembelajaran. Berdasarkan
observasi yang dilakukan fasilitas pendidikan yang melengkapi sarana
pembelajaran di SMP Al-Mubarak sebagai berikut pada tabel 8 di bawah
ini :
64
Tabel 8Keadaan Sarana Dan Prasarana Sekolah
No Nama BangunanKondisi
Bangunan
1. Ruang Kepala Sekolah Baik
2. Ruang Guru Baik
3. Ruang Tata Usaha Baik
4. Ruang Belajar Baik
5. Ruang Laboratorium Baik
6. Ruang Myshalah Baik
7. Ruang Osis Baik
8. Sarana Upacara Baik
9. Kamar Mandi / WC Baik
10. Ruang Komputer Baik
11. Ruang Gudang Baik
12. Ruang Perpustakaan Baik
13. Kantin Baik
14. Lapangan Olahraga Baik
Dari tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana
yang dimiliki SMP Al-Mubarak sudah dikatakan memadai dalam
menunjang kegiatan proses belajar mengajar.129
8. Kurikulum
Kurikulum yang menjadi acuan di SMP Al-Mubarak untuk kelas
VII sampai kelas IX adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
untuk SMP.
129 Nahrawi Mughni, Kepala SMP Al-Mubarak, Dokumentasi Sekolah, Tangsel, 18Januari 2011.
65
Tabel 9
Struktur Kurikulum KTSP SMP Al-Mubarak
B.
C.
D. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Pengelolaan kelas (Variabel X)
Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini, berikut akan
dijabarkan deskripsi data berupa rentang skor, rata-rata, standar deviasi.
Dan modus. Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi dan histogram untuk memperjelas deskripsi dapat di lihat pada
tabel 10 berikut:
Jumlah Jam PelajaranNo Mata Pelajaran
Standar Inovasi
Keterangan
1 Pendidikan Agama Islam 2 2 -
2 Bahasa Inggris 2 2 -
3 IPS 2 2 -
4 Matematika 3 3 -
5 Bahasa Indonesia 2 2 -
6 IPA 3 3 -
7 Fisika 3 3 -
8 Kimia 3 3 -
9 Komputer 2 2 -
10 Kewirausahaan 2 2 -
11 Seni Budaya 2 2 -
12 Penjasor 2 2 -
13 Pkn 2 2 -
Jumlah 30 30 -
66
Tabel 10Data Pengelolaan Kelas
Deskripsi Nilai
Nilai Maksimum 101
Nilai Minimum 63
Mean 83,22
Median 85,50
Modus 91
Standar Deviasi 9,820
Berdasarkan tabel 10 tersebut di atas, menunjukkan bahwa
perolehan skor angka dari 32 responden dengan perolehan data yang
valid untuk variabel (X) persepsi siswa tentang pengelolaan kelas pada
mata pelajaran IPS adalah maksimum 101, minimum 63, mean 83,22
mediannya 85,50 modus 91 dengan standar deviasi 9,820.
Jika dibuat rentang skor pengelolaan kelas dengan jumlah 32
orang semuanya valid, maka dapat dilihat bahwa frekuensi dan presntasi
skor pengelolaan kelas yang memperoleh angka, 63, 65, 69, 70, 72, 75,
77, 78, 80, 84, 87, 88, 89, 90, 93, 94, 95, dan 101masing-masing 1 orang
(31%), angka 74, 76, dan 81 masing-masing 2 orang (6,3%), angka 92
masing-masing 3 orang (9,4%), dang angka 91 masing-masing 5 orang
(15,6%). Untuk lebih jelasnya data tentang frekuensi dan presentasi
variabel bebas (X) Pengelolaan kelas pada mata pelajaran IPS pada tabel
11 berikut:
67
Tabel 11Frekuensi Skor Pengelolaan Kelas (Variabel X)
Frequency PercentValid
Percent Cumulative PercentValid 63 1 3,1 3,1 3,1
65 1 3,1 3,1 6,369 1 3,1 3,1 9,470 1 3,1 3,1 12,572 1 3,1 3,1 15,674 2 6,3 6,3 21,975 1 3,1 3,1 25,076 2 6,3 6,3 31,377 1 3,1 3,1 34,478 1 3,1 3,1 37,580 1 3,1 3,1 40,681 2 6,3 6,3 46,984 1 3,1 3,1 50,087 1 3,1 3,1 53,188 1 3,1 3,1 56,389 1 3,1 3,1 59,490 1 3,1 3,1 62,591 5 15,6 15,6 78,192 3 9,4 9,4 87,593 1 3,1 3,1 90,694 1 3,1 3,1 93,895 1 3,1 3,1 96,9101 1 3,1 3,1 100,0Total 32 100,0 100,0
Jika dibuat tingkat atau level pengelolaan kelas pada mata pelajaran
IPS sebanyak 32 orang adalah sebagaimana dapat di lihat pada tabel 12
berikut:
Tabel 12Indek Tingkat Pengelolaan Kelas
No Rentangan SkorPengeloaan Kelas
Level atauTingkat Hasil
JumlahSkor
%
1 96-106 Sangat Tinggi 1 3,125%2 85-95 Tinggi 15 46,875%3 74-84 Sedang 11 34,375%4 63-73 Rendah 5 15,625%
Jumlah 32 100%
68
Berdasarkan perhitungan perolehan rata-rata skor pengelolaan kelas
pada mata pelajaran IPS sebesar 83,22. Untuk lebih memperjelas tabel 12,
di bawah ini disajikan histogram data gambaran pengelolaan kelas.
Gambar 2Histogram Distribusi Frekuensi Pengelolaan Kelas
D
Dari gambar 2 di atas terlihat sekitar 3,125 % siswa yang mendapat
skor 96-106 dengan jumlah siswa sebanyak 1 orang dan tingkat
pengelolaan kelas yang sangat tinggi, skor 85-95 sebesar 46,875% dengan
jumlah siswa sebanyak 15 orang dan tingkat pengelolaan kelas tinggi, skor
74-84 sebesar 34,375% dengan jumlah siswa sebanyak 11 orang dan
tinggat pengelolaan kelas yang sedang, skor 63-73sebesar 15,625%
dengan jumlah siswa sebanyak 5 orang dan tingkat pengelolaan kelas yang
rendah. Maka persentase terbesar terdapat pada skor 85-95 yaitu 46,875%
dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang dan tingkat pengelolaan kelas
yang tinggi. Dengan demikian dapat diinterprestasikan bahwa skor yang
berada pada interval 85-95 merupakan skor yang presentasenya paling
banyak yaitu 46,875%.
J U M L A H1 1 01 0 09 08 07 06 0
Fre
qu
en
cy
1 2
1 0
8
6
4
2
0
H i s t o g r a m
M e a n = 8 3 . 2 2S t d . D e v . = 9 . 8 2
N = 3 2
69
2. Deskripsi Data Pembelajaran Efektif (Variabel Y)
Untuk menjelaskan gambaran dalam penelitian ini, berikut akan
dijabarkan deskripsi data berupa rentang skor, rata-rata, standar deviasi.
Dan modus. Selain itu, data akan disajikan dalam bentuk distribusi
frekuensi dan histogram untuk memperjelas deskripsi dapat di lihat pada
tabel 13 berikut:
Tabel 13Data Pembelajaran Efektif
Deskripsi Nilai
Nilai Maksimum 75
Nilai Minimum 44
Mean 59,94
Median 59,00
Modus 59
Standar Deviasi 8,610
Berdasarkan tabel 13 tersebut di atas, menunjukkan bahwa
perolehan skor dari responden untuk variabel pembelajaran efektif yang
berjumlah 32 orang adalahnilai maksimum 75, minimum 44, nilai mean
59,94, medianya 59,00, modusnya 59, standar deviasi 8,610.
Jika dibuat rentang skor rata-rata angka nilai pembelajaran efektif
yang semuanya valid, maka dapat dilihat bahwa frekuensi dan persentasi
scoer pembelajaran efektif yang memperoleh angka 75, 72, 69, 66, 64,
62, 57, 53, 51, 50, 44, sebanyak 1 orang (3,1%), skor 70, 68, 55, 54
sebanyak 2 orang (6,3%), dan skor 71, 56, 48, sebanyak 3 orang (9,4%).
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 14 berikut:
70
Tabel 14Frekuensi Scoer Pembelajaran Efektif (Variabel Y)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative PercentValid 44 1 3,1 3,1 3,1
48 3 9,4 9,4 12,550 1 3,1 3,1 15,651 1 3,1 3,1 18,853 1 3,1 3,1 21,954 2 6,3 6,3 28,155 2 6,3 6,3 34,456 3 9,4 9,4 43,857 1 3,1 3,1 46,959 4 12,5 12,5 59,462 1 3,1 3,1 62,564 1 3,1 3,1 65,666 1 3,1 3,1 68,868 2 6,3 6,3 75,069 1 3,1 3,1 78,170 2 6,3 6,3 84,471 3 9,4 9,4 93,872 1 3,1 3,1 96,975 1 3,1 3,1 100,0Total 32 100,0 100,0
Jika dibuat tingkat atau level pembelajaran efektif pada mata
pelajaran IPS sebanyak 32 orang adalah sebagaimana dapat di lihat pada
tabel 15 berikut:
Tabel 15Indek Tingkat Pembelajaran Efektif
No Rentangan Skor
Pengelolaan Kelas
Level/Tingkat
Hasil
Jumlah
Skor
%
1 68-75 Sangat Tinggi 10 31,25%
2 60-67 Tinggi 3 9,375%
3 52-59 Sedang 13 40,625%
4 44-51 Rendah 6 18,75%
Jumlah 32 100%
71
Berdasarkan perhitungan perolehan rata-rata skor pembelajaran
efektif pada mata pelajaran IPS sebesar 59,94. Untuk lebih memperjelas
tabel 15, di bawah ini disajikan histogram data gambaran pembelajaran
efektif mata pelajaran IPS.
Gambar 3Histogram Distribusi Frekuensi Pembelajaran Efektif
Dari gambar 3 di atas terlihat sekitar 31,25% siswa yang
mendapat skor 68-75 dengan jumlah siswa sebanyak 10 orang dan
tingkat pengelolaan kelas yang sangat tinggi, skor 60-67 sebesar 9,375%
dengan jumlah siswa sebanyak 3 orang dan tingkat pengelolaan kelas
tinggi, skor 52-59 sebesar 40,625% dengan jumlah siswa sebanyak 13
orang dan tinggat pengelolaan kelas yang sedang, skor 44-51 sebesar
18,75% dengan jumlah siswa sebanyak 6 orang dan tingkat pengelolaan
kelas yang rendah. Maka persentase terbesar terdapat pada skor 52-59
yaitu 40,625% dengan jumlah siswa sebanyak 13 orang dan tingkat
pengelolaan kelas yang sedang. Dengan demikian dapat
diinterprestasikan bahwa skor yang berada pada interval 52-49
merupakan skor yang presentasenya paling banyak yaitu 40,625%.
3. Deskripsi Data Hasil Korelasi
Deskripsi data hasil korelasi antara pengelolaan kelas (Variabel X)
dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS (Variabel Y) yang di
J u m l a h8 07 06 05 04 0
Fr
eq
ue
nc
y
6
4
2
0
H i s t o g r a m
M e a n = 5 9 . 9 4S t d . D e v . = 8 . 6 1
N = 3 2
72
lakukan di SMP Al-Mubarak dengan menggunakan bantuan Sofware
SPSS 15.00 For Windows dengan teknik Enter Method, yaitu dengan
cara memasukkan data variabel X (Pengelolaan Kelas) dan Variabel Y
(Pembelajaran Efektif) kedalam form yang tersedia pada program
tersebut, seperti dapat dilihat pada tabel 16 berikut:
Tabel 16
Variables Entered atau Removed (b)
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Pembelajaran Efektif Enter
a. All requested variables entered
b. Dependent Variable: Pengelolaan Kelas
Setelah kedua variabel sebagaimana telah dideskripsikan pada
deskripsi data pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif dienter
(dimasukan) ke dalam program SPSS 15.00 tersebut, maka menghasilkan
keluaran korelasi antara pengelolan kelas (Variabel X) dan pembelajaran
efektif (Variabel Y).
Output data yang dihasilkan dari program SPSS 15.00 For
Windows ternyata bahwa korelasi antara pengelolaan kelas (Variabel X)
dan pembelajaran efektif (Variabel Y) maka memperoleh angka koefesien
korelasi Person Correlation dengan rumus Produck Moment sebesar 0,739
dengan tingkat kepercayaan 0,05. Hal ini dapat dilihat pada tabel 17
berikut ini:
73
Tabel 17Hasil Perhitungan Korelasi Antara Pengelolaan Kelas Dan
Pembelajaran Efektif
Pengelolaan Pembelajaran
Pengelolaan Pearson Correlation 1 0,739(**)
Sig. (2-tailed) 0,000
N 32 32
Pembelajaran Pearson Correlation 0,739(**) 1
Sig. (2-tailed) 0,000
N 32 32
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Deskripsi Data Kontribusi Pengelolaan Kelas terhadap Pembelajaran
Efektif pada Mata Pelajaran IPS di SMP Al-Mubarok.
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara pengelolaan kelas
dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS menunjukan dengan
tingkat korelasi R (rxy) sebesar 0,739, maka hasil perhitungan kontribusi
(R Square/Koefesien Determinasi) atau pengaruh pengelolaan kelas
(Variabel X) terhadap pembelajaran efektif (Variabel Y) adalah R2x100 %
= 0,739x100%= 54,6%.
Tabel 18 Model Summary (b)
Model R R Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 0,739(a) 0,546 0,531 6,727
a Predictors: (Constant), Pembelajaran
b Dependent Variable: Pengelolaan
74
C. Uji Prasyarat Analisis Data
1. Uji Normalitas
Dalam Penelitian ini pengujian prasyarat analisis yang digunakan
penulis adalah uji normalitas. Uji normalitas data dilakukan dengan
menggunakan stastistik Kolmogorov-Smirnov (KS). Perhitungan data
tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program
SPSS 15.00.
Hasil pengujian normalitas data dengan rumus liliefors untuk
masing-masing variabel terlihat pada tabel 19 berikut:
Tabel 19Hasil Uji Normalitas Data
Variabel Asymp.sig Taraf signifikansi 5% Keputusan
Pengelolaan Kelas 0,913 0,05% Normal
Pembelajaran Efektif 0,781 0,05% Normal
Pada tabel 19 di atas, dapat diketahui nilai probabilitas Sig untuk
variabel pengelolaan kelas sebesar 0,913 dan variabel untuk pembelajaran
efektif sebesar 0,781 dengan demikian nilai probabilitas Sig dari kedua
variabel di atas (pengelolaan kelas terhadap pembelajaran efektif) lebih
besar dari nilai probabilitas 0,05.
2. Metode Suksesi Interval
Metode ini di tujukkan untuk menaikan data ordinal menjadi
interval. Untuk perhitungan ini menggunakan rumus sebagai berikut:130
Ti= 50+10(Xi - x)
S
130 Ridwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula,(Bandung: Alfabeta, 2007), Cet.4, h. 131.
75
Dari perhitungan prasyarat analisis terbukti bahwa data itu adalah
normal dan sudah di tingkatkan menjadi interval maka penulis
menggunakan korelasi product moment.
D. Analisis dan Interprestasi Data
1. Pengelolaan Kelas
Berdasarkan deskripsi data pengelolan kelas siswa SMP Al-
Mubarok yang berjumlah 32 orang, menunjukkan bahwa skor yang
tertinggi pada posisi tinggi sebanyak 46,875% dengan rentangan 85-95.
Hal ini menggambarkan bahwa pengelolaan kelas cukup baik.
Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan interprestasi data
tersebut di atas, maka dengan demikian bahwa permasalahan pertama
dalam skripsi ini tentang bagaimanakah tingkat pengelolaan kelas telah
terjawab.
2. Pembelajarann Efektif pada Mata Pelajaran IPS
Berdasarkan deskripsi data pembelajaran efektif siswa pada mata
pelajaran IPS, menunjukkan bahwa skor pembelajaran efektif yang
tertinggi pada posisi sedang sebanyak 40,625% dengan rentangan 52-59.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran efektif belum cukup baik oleh
sebab itu diperlukan perencanaan pembelajaran yang efektif untuk lebih
baik lagi.
Berdasarkan deskripsi data, analisis data dan interprestasi data
tersebut di atas, maka dengan demikian bahwa permasalahan kedua
dalam skripsi ini tentang bagaimanakah pembelajaran efektif pada mata
pelajaran IPS telah terjawab.
3. Pengaruh Pengelolaan Kelas dan Pembelajaran Efektif pada mata
pelajaran IPS
Berdasarkan deskripsi data tersebut di atas bahwa hasil korelasi
antara pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran
76
IPS sebesar 0,739%. Angka hasil korelasi tersebut sesuai dengan tabel 20
tentang Interprestasi nilai r menunjukkan bahwa korelasi antara
pengeloaan kelas (Variable X) dengan pembelajaran efektif pada mata
pelajaran IPS (Variabel Y) terdapat korelasi yang cukup. Dengan
rendahnya korelasi pengelolaan kelas dan pembelajaran efektif pada mata
pelajaran IPS, maka semua hal yang dapat menumbuhkan dan
mengembangkan motivasi siswa, baik berasal dari individu, orang tua,
teman-teman dan lingkungannya dituntut terus menerus untuk
ditingkatkan, agar hasil belajar terus meningkat sesuai dengan yang
diharapkan.
Tabel 20Interprestasi Nilai r
Besarnya “r” ProductMoment
Interpretasi
0,800-1,00
0,600-0,800
0,400-0,600
0,200-0,400
0,000-0,200
Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi, yang sangat tinggi.
Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi yang cukup.
Antara Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi yang agak rendah.
Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelas yang rendah.
Antara variabel X dan variabel Y terdapatkorelasi akan tetapi korelasi itu sangat rendahatau sangat rendahnya sehingga korelasi itudiabaikan (dianggap tidak ada korelasi antaravariabel X dan Y.
4. Kontribusi Pengeloaan Kelas Terhadap Pembelajaran Efektif Pada Mata
Pelajaran IPS
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara pengelolaan kelas
(variabel X) dan pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS (variabel Y)
menunjukkan dengan tingkat korelasi R (rxy) sebesar 0,739% dan R Square
77
atau (Koefesien Diterminasinya) adalah 54,6%. Hal ini menunjukkan bahwa
pengelolaan kelas memberi kontribuksi terhadap pembelajaran efktif pada
mata pelajaran IPS sebesar 54,6%. Sedangkan selebihnya di pengaruhi faktor
lain yaitu presentasi instruksional, harapan guru terhadap siswa, kemampuan
kognitif siswa, cara guru memotivasi siswa, latihan-latihan yang sesuai,
banyaknya waktu yang dihabiskan untuk belajar, umpan balik, instruksi yang
adaptif, evaluasi yang progresif, perencanaan cara pengajaran oleh guru,
kepahaman siswa terhadap pelajaran dan tugas yang diberikan.
78
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengelolaan kelas terhadap
pembelajaran efektif pada mata pelajaran IPS dapat kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pengelolaan kelas di SMP Al-Mubarak, hal ini ditunjukkan dengan
nilai rata-rata skor dari penelitian untuk variabel kemampuan
pengelolaan kelas yang diperoleh dengan hasil nilai maksimum101,
minimum 63, mean 83,22, median 85,50, modus 91 dan standar
deviasi 9,82. Dengan demikian pengelolaan kelas di SMP Al-Mubarak
dengan nilai rata-rata skor dari penelitian untuk variabel kemampuan
pengelolaan kelas yang di peroleh sebesar 83,22%.
2. Pembelajaran efektif di SMP Al-Mubarak hal ini ditunjukkan dengan
memperoleh nilai dengan rat-rata skor penelitian variabel
pembelajaran efektif yaitu nilai maksimum 75, minimum 44, mean
59,94, median 59,00, modus 59, dan standar deviasi 8,610. Dengan
demikian pembelajaran efektif di SMP Al-Mubarak dengan nilai rata-
rata sebesar 59,94%.
3. Terdapat hubungan positif antara variabel X (Pengelolaan Kelas), dan
variabel Y (Pembelajaran Efektif), dengan memeperoleh nilai
koefisien korelasi sebesar 0,739, dengan perolehan nilai tersebut
hubungan kedua variabel dikatagorikan sebagai hubungan positif
79
signifikan dengan katagori cukup. Hungungan yang positif tersebut
dinyatakan dengan adanya kontribusi variabel X (Pengelolaan Kelas)
terhadap variabel Y (Pembelajaran Efektif) melalui koefisien
determinasi. Dari perhitungan koefisien determinasinya adalah 54,6%.
Hal ini dicerminkan bahwa pengeloaan kelas hanya dapat memberikan
kontribusi atas pembelajaran efektif sebesar 54,6%.
Jadi dengan demikian dari hasil yang telah di teliti, bahwa ada
pengaruh positif antara pengelolaan kelas terhadap pembelajaran
efektif pada mata pelajaran IPS di SMP Al-Mubarak Pondok Aren.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis lakukan, ada beberapa hal yang
penulis sarankan yaitu
1. Untuk siswa-siswi SMP Al-Mubarak lebih di tingkatkan lagi belajar
kalian. Boleh kita belajar untuk mendapat pujian, hadiah, dan yang
lainnya. Tetapi, akan lebih baik belajarlah karena ingin mengetahui
seluk beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya. Maka dari itu
tanamkanlah dalam diri kalian prinsip “hidup untuk belajar”.
2. Untuk guru SMP Al-Mubarak, hendaknya lebih memperhatikan lagi
masalah tugas kelompok siswa. Hendaknya siswa diberi tugas
kelompok walaupun satu bulan sekali supaya emosional antar siswa
semakin erat satu sama lain, dan berilah perhatian yang sama pula
pada tiap-tiap kelompok. Supaya tiadak terjadi kecemburuan antar
kelompok yang ada.
3. Untuk Kepala Sekolah sebagai manager sekolah hendaknya secara
intensif memberikan motivasi dan bimbingan kepada guru-guru untuk
selalu lebih meningkatkan maganemen kelas atau pengelolaan kelas.
80
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT Asadi Mahasatya, 2003).
Aswandi, Pembelajaran Efektif, dalam http://starawaji.wordpress.com/.
Afandi, Muhammad, dalam http://sdn3bangunharja. blogspot. com/ perencanaanpembelajaran.html.
Arikunto, Suharsimi, Pengelolaan Kelas dan Siswa, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada, 1996).
, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. RinekaCipta, 1998), Cet XI.
Daradjat, Zakiah, Metodologi Pengajaran Agama Islam”, ( Jakarta: BumiAksara, 1999).
Djiwandono, Wuryani, Esti, Sri, Psikologi Pendidikan, Psikologi Pendidikan,(Jakarta: PT. Grasindo, 2006).
Djamarah, Bahri, Syaiful, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005).
Fathurohman, Pupuh, Strategi Belajar Mengajar- Strategi MewujudkanPembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum & KonsepIslami, (Badung: PT.Refika Aditama, 2007).
Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksa, 2003), Cet.VI.
Harsanto, Radno, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, (Yogyakarta: Kanisius,2007).
Isjoni, Pembelajaran Visioner, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).
Ismail, SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (Semarang:Rasail Media Group, 2008).
Iskandar, Psikologi Pendidikan, (Cipayung-Ciputat: Gaung Persada, 2009).
Jamridafrizal, Konsep Dasar Pengelolaan Kelas, dalam http://www.scribd. com/doc, 17 September 2010.
81
Maisah, dan Yamin Martinis, Manajemen Pembelajaran Kelas”, (Jakarta: GaungPersada, 2009).
Margono. S, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005).
Mudjiono dan Dimyati, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,2006), Cet. III.
Nadir dkk, Ilmu Pengetahuan Sosial 1 edisis pertama, (Jakarta: DepartemenAgama, 2009).
Nata, Abuddin, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta:Prenada Media Group, 2009).
Nurdin, Syafruddin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Individu Siswadalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat:Quantum Teaching, 2005),cet, ke-1
Probadi A. Benny, Langkah Penting Merancang Kegiatan Pembelajaran,(Jakarta: PT. Dian Rakyat, 2009)
Ridwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan PenelitianPemula, (Bandung: Alfabeta, 2007).
Rudy, dalam http://cafebaca.blogspot.com, pengelolaan-kelas.html, 17 September2010.
Rohani, Ahmad , Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004).
Sabri, Ahmad, Stategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Ciputat: PT.Ciputat Press, 2010).
Sapriya, Pendidikan IPS, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. 1.
Semiawan, Conny, Tangyong dkk, Pendekatan Keterampilan Proses, (Jakarta:PT. Gramedia, 1985).
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,2003).
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2006), Cet. 16.
Suryosobroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002).
Sugiyono, Metode Penilitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, danR & D, (Bandung: Alfabeta,2010), cet.ke-10.
82
Tedy, Pembelajaran Efektif, dalam http://gurupembaharu.com/home/,
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, (Jakarta: PrenadaMedia Group, 2009).
Usman ,Uzher M, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2005).
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,(Jakarta: CV, Mini Jaya Abadi, 2003).
Wahidin, dalam http://makalahkumakalahmu.wordpress.com.
Yasmin, Martinis, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press,2009).
Zain Aswan , dan Djamarah Bahri Syaiful, Strategi Belajar mengajar, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2006).
Zulfiani dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UINJakarta, 2009).
http://aguswibisono.com/2010/efektif dan efesien.
http://gurupembaru.com
http://sunartombs.wordpress.com/pakem-pembelajaran-aktif-kreatif-efektif-dan-menyenangkan.
http://www.bloggaul.com/rinra/readblog/Implementasi-metode-pembelajaran-aktif-kreatif-efektif-dan-menyenangkan-pada-mata-pelajaran-matemati.
http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran.
http://blog.persimpangan.com/blog.
83
Lampiran 1
UJI COBA INSTRUMEN PENGELOLAAN KELAS
A. Pengelolaan Kelas
Petunjuk
1. Tulislah nama dan kelasmu dengan lengkap!
2. Isilah angket ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan isi hatimu!
3. Jawabanmu dalam angket ini tidak akan mempengaruhi hasil pembelajaran
IPS!
4. Berikanlah tanda
5. Periksa kembali jawabanmu sebelum dikumpulkan kepada peneliti!
Keterangan:
a. S = Selalu c. KD = Kadang-kadang
b. SR = Sering d. TP = Tidak Pernah
NO PERTANYAAN S SR KD TPPengelolaan Kelas
1. Guru mata pelajaran IPS menyediakan fasilitasbelajar yang bisa membuat suasana belajar menjadilebih menyenangkan.
2. Guru mata pelajaran IPS mengguanakan fasilitasbelajar, mampu mendukung siswa untuk belajarlebih kreatif.
3. Dengan menggunakan alat-alat belajar yang digunakan mampu mengembangkan kreativitas siswa.
4. Alat-alat belajar yang digunakan guru dalampembembelajaran membuat siswa menjadi jenuh.
5. Dengan kondisi belajar yang berisik apakahmembuat siswa menjadi nyaman untuk belajar.
6. Saya akan berani bertanya kepada guru bidang studiIPS jika ada penjelasan materi yang tidak saya
Nama : ……………………..
Kelas : ……………………..
Hari/ Tgl : ……………………..
84
pahami7. Ketika guru bidang studi IPS sedang menjelaskan
materi, saya akan memperhatikan dan mendengarkanpenjelasan tersebut deangan baik.
8. Guru bidang studi IPS memberi pembinaan denganmemotifasi siswa agar berani bertanya.
9. Guru mata pelajaran IPS tidak membimbing di saatpembelajaran berlangsung.
10 Guru mata pelajaran IPS memberi teguran kepadasiswanya yang nakal dengan memberi ancaman,sehingga membuat siswa takut.
11. Perubahan tingkah laku siswa yang tidak sesuaiaturan, guru menegur dengan tegas.
12. Terjalinnya hubungan antara guru dengan siswaataupun siswa dengan siswa dengan baik.
13. Jika terjadi keributan guru mata pelejaran IPSmenenangkan dan meminta siswa untuk tidak berisikatau gaduh.
14. Guru mata pelajaran IPS memberi kebebasan untukmendapatkan bahan belajar dimana saja yang sesuaidengan materi.
15. Sebelum pembelajaran di mulai guru mata pelajaranIPS membuka pembelajaran dengan permainan atautebak-tebakan, sehingga membuat siswa antusiasuntuk belajar.
16. Guru mata pelajaran IPS memberi tantangan apabilaada yang bisa menjawab pertnyaan, akan di berikannilai tambahan.
17. Sebelum pembelajaran di mulai guru mata pelajaranIPS memeriksa kondis kelas dan siswa.
18. Sebelum pembelajaran dimulai guru mata pelajaranIPS membuat aturan dalam pembelajaranberlangsung tidak ada yang mengobrol.
19. Dengan kondisi kelas yang tidak bersih, apakahmembuat siswa menjadi nyaman untuk belajar.
20. Guru mata pelajaran IPS memperhatikan segalaaktivitas siswa di dalam kelas.
21. Guru mata pelajaran IPS memeriksa tugas-tugassekolah yang siswa kerjakan.
22. Guru mata pelajaran IPS memberikan perhatiansecara individu kepada siswa disaat mengajar didalam kelas.
23. Ketika menerangkan pelajaran, apakah guru matapelajaran IPS memberikan perhatian yang samakepada semua siswa di kelas.
85
24. Apakah guru mata pelajaran IPS memberikan tugasdengan petuntuk-petuntuk yang jelas.
25. Guru mata pelajaran IPS menyampaikan pelajarandengan bahasa yang mudah di mengerti oleh siswa.
26. Guru mata pelajaran IPS menegur hanya tertujukepada siswa yang menggangu pelajaran.
27. Pada saat jam pelajaran sedang berlangsung, apakahguru mata pelajaran IPS memberi teguran kepadasiswa yang kurang aktif mengikuti pelajaran
28. Teguran yang diberikan guru mata pelajaranberdampak positif terhadap tingkah laku siswa.
29. Selain tugas individu, apakah guru mata pelajaranIPS memberikan tugas kelompok kepada siswanya.
30. Pada saat mengerjakan tugas kelompok, guru matapelajaran IPS juga membagi perhatian yang samakepada tiap-tiap kelompok.
86
Lampiran 2
Responden No Soal JumlahNo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 A1 2 2 3 1 1 3 3 1 2 4 4 4 4 1 1 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 87
2 A2 4 2 2 1 1 2 2 3 1 2 4 4 3 2 1 4 1 4 1 4 3 3 2 4 2 4 3 2 3 3 77
3 A3 4 4 2 1 1 4 4 4 1 1 4 4 4 1 2 4 4 3 1 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 4 91
4 A4 4 4 2 1 1 2 2 3 1 3 3 4 3 2 3 3 2 3 1 4 3 2 3 4 4 3 4 4 2 1 81
5 A5 3 4 3 2 1 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 4 1 4 3 2 4 4 4 3 2 4 3 4 90
6 A6 4 2 3 1 4 2 4 4 4 1 4 4 4 1 1 2 2 4 1 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 2 88
7 A7 2 3 2 1 2 3 4 3 1 1 2 3 3 2 2 3 2 3 1 4 4 2 2 4 3 2 2 3 2 3 74
8 A8 2 1 1 3 2 2 3 4 2 1 3 4 2 2 2 3 1 3 1 4 3 4 1 3 2 1 4 3 1 1 69
9 A9 4 4 2 1 1 3 4 4 1 1 4 4 3 2 1 2 3 4 1 4 3 4 2 4 4 3 4 4 2 1 84
10 A10 1 1 4 1 4 4 4 3 1 3 4 4 3 1 1 1 3 1 1 1 2 1 1 4 4 4 3 3 1 1 7011 A11 2 3 2 1 2 3 4 3 1 1 2 3 3 2 2 3 2 3 1 3 4 2 2 4 3 3 2 3 2 3 74
12 A12 4 4 2 1 1 3 4 4 1 1 4 4 4 4 2 4 2 4 1 4 4 1 4 4 4 3 4 4 2 4 92
13 A13 3 4 3 2 3 2 4 3 3 4 2 4 2 3 4 2 4 2 1 4 4 4 3 1 2 4 3 2 4 3 89
14 A14 2 3 2 1 1 4 3 4 3 1 4 3 4 3 1 2 3 2 3 1 4 3 4 4 4 4 3 1 2 2 81
15 A15 3 2 1 1 1 3 3 2 1 1 4 4 4 3 2 3 1 4 1 4 3 2 1 3 4 4 3 4 2 2 76
16 A16 3 4 2 1 1 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 94
17 A17 2 2 4 1 1 2 2 4 2 1 4 2 4 1 2 2 1 4 1 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 78
18 A18 4 4 4 2 1 4 4 2 1 3 3 4 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 2 3 92
19 A19 2 4 4 2 4 2 4 4 1 3 3 4 3 2 4 4 2 4 3 3 2 3 4 4 4 2 4 3 2 3 93
87
20 A20 4 4 2 2 1 4 4 3 1 1 4 4 4 1 2 4 4 3 1 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 91
21 A21 2 2 3 1 1 4 3 4 1 2 4 4 4 1 1 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 91
22 A22 3 4 2 1 3 2 4 3 1 4 3 4 3 1 2 2 2 3 1 4 3 3 4 4 3 3 3 1 2 2 80
23 A23 4 4 2 1 3 4 4 4 1 1 1 1 3 3 2 2 3 4 1 1 4 4 3 1 2 1 1 1 3 3 72
24 A24 2 2 3 1 1 4 3 2 1 4 4 3 3 2 1 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 65
25 A25 2 2 3 1 1 2 3 2 1 4 4 3 3 2 1 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 63
26 A26 3 2 2 1 4 3 3 4 1 2 4 3 4 1 2 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 92
27 A27 3 2 2 1 4 2 3 4 1 2 4 3 4 1 2 3 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 91
28 A28 1 1 2 2 1 2 3 4 1 3 2 4 4 1 1 2 1 1 2 4 4 3 4 3 4 4 2 4 2 3 75
29 A29 4 4 4 2 2 2 3 4 1 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 101
30 A30 4 3 4 2 2 4 4 1 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 95
31 A31 4 4 4 1 2 2 3 2 1 2 4 4 4 4 2 4 1 4 1 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 4 91
32 A32 3 1 4 2 2 1 3 3 4 4 4 2 1 3 2 2 3 4 3 1 3 2 4 2 2 1 1 3 4 2 76
88
Lampiran 3
DATA HASIL SKOR PENELITIAN PENGELOLAAN KELAS
No SoalNo Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16Jumlah
1 A1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 602 A2 3 4 3 2 4 2 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 533 A3 2 2 2 2 2 1 4 4 4 2 4 2 4 4 3 2 444 A4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 2 4 545 A5 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 586 A6 3 2 1 2 4 1 1 2 3 2 4 2 4 4 0 3 417 A7 4 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 -1 2 418 A8 4 1 1 2 4 1 3 3 4 1 2 3 2 3 -2 2 379 A9 3 4 2 3 4 1 4 4 4 4 4 1 4 2 -3 3 50
10 A10 4 1 1 2 4 1 1 2 2 4 4 1 4 4 -4 4 4211 A11 4 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 -5 2 4112 A12 4 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 -6 2 5613 A13 3 3 2 4 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 -7 2 4414 A14 2 2 2 3 2 1 2 4 3 3 4 2 2 3 -8 4 4115 A15 4 2 1 2 1 1 3 2 2 3 3 3 4 3 -9 3 3916 A16 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 -10 4 5517 A17 3 3 2 1 2 2 3 2 1 4 2 2 3 2 -11 3 3618 A18 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 -12 4 5519 A19 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4 -13 3 5520 A20 2 2 2 2 2 1 4 4 4 2 4 2 4 4 -14 2 4421 A21 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 -15 4 5622 A22 4 4 3 2 2 2 3 2 4 3 4 3 3 2 -16 3 4623 A23 1 3 1 2 4 2 4 2 3 4 2 3 3 4 -17 3 4224 A24 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 -18 2 3425 A25 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 -19 2 3226 A26 3 2 2 2 1 2 3 2 4 4 4 3 4 4 -20 2 4427 A27 3 2 2 2 1 3 3 2 4 4 2 2 4 4 -21 3 4428 A28 4 1 2 3 2 1 1 2 2 4 4 2 2 1 -22 2 3729 A29 4 4 2 2 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 -23 4 5630 A30 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 -24 3 5631 A31 4 3 3 2 2 1 1 3 4 3 4 3 4 4 -25 3 4632 A32 2 4 3 3 1 2 3 3 4 1 3 2 2 1 -26 2 391 A1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 60
89
Lampiran 4
TABEL BUTIR ANGKET PENGELOAAN KELAS YANG VALID
Soal Butir Angket Jumlah Valid/invalidA1 Pearson Correlation ,523(**) ** Valid
Sig. (2-tailed) ,002N 32
A2 Pearson Correlation ,541(**) ValidSig. (2-tailed) ,001N 32
A3 Pearson Correlation ,359(*) ValidSig. (2-tailed) ,097N 32
A4 Pearson Correlation ,441(*) ValidSig. (2-tailed) ,300N 32
A5 Pearson Correlation ,442(*) ValidSig. (2-tailed) ,012N 32
A6 Pearson Correlation ,352(*) ValidSig. (2-tailed) ,011N 32
A7 Pearson Correlation ,414(*) ValidSig. (2-tailed) ,048N 32
A8 Pearson Correlation ,450(**) ValidSig. (2-tailed) ,018N 32
A9 Pearson Correlation ,504(**) ValidSig. (2-tailed) ,010N 32
A10 Pearson Correlation ,374(*) ValidSig. (2-tailed) ,003N 32
A11 Pearson Correlation ,709(**) ValidSig. (2-tailed) ,199N 32
A12 Pearson Correlation ,375(*) ValidSig. (2-tailed) ,000N 32
A13 Pearson Correlation ,560(**) ValidSig. (2-tailed) ,034N 32
A14 Pearson Correlation ,457(**) ValidSig. (2-tailed) ,009N 32
A15 Pearson Correlation ,491(**) ValidSig. (2-tailed) ,004N 32
A16 Pearson Correlation ,488(**) ValidSig. (2-tailed) ,005N 32
90
TABEL BUTIR ANGKET PEMBELAJARN EFEKTIF YANG VALID
Soal Butir Angket Jumlah Valid/invalidA1 Pearson Correlation ,372(*) Valid
Sig. (2-tailed) ,036N 32
A2 Pearson Correlation ,605(**) ValidSig. (2-tailed) ,000N 32
A3 Pearson Correlation ,546(**) ValidSig. (2-tailed) ,001N 32
A4 Pearson Correlation ,610(**) ValidSig. (2-tailed) ,000N 32
A5 Pearson Correlation ,564(**) ValidSig. (2-tailed) ,001N 32
A6 Pearson Correlation ,577(**) ValidSig. (2-tailed) ,001N 32
A7 Pearson Correlation ,572(**) ValidSig. (2-tailed) ,001N 32
A8 Pearson Correlation ,639(**) ValidSig. (2-tailed) ,000N 32
A9 Pearson Correlation ,455(**) ValidSig. (2-tailed) ,009N 32
A10 Pearson Correlation ,464(**) ValidSig. (2-tailed) ,008N 32
A11 Pearson Correlation ,439(*) ValidSig. (2-tailed) ,012N 32
A12 Pearson Correlation ,601(**) ValidSig. (2-tailed) ,000N 32
A13 Pearson Correlation ,618(**) ValidSig. (2-tailed) ,000N 31
A14 Pearson Correlation ,538(**) ValidSig. (2-tailed) ,002N 32
A15 Pearson Correlation ,443(*) ValidSig. (2-tailed) ,011N 32
A16 Pearson Correlation ,600(**) ValidSig. (2-tailed) ,000N 32
91
Lampiran 5
UJI COBA INSTRUMEN PEMBELAJARAN EFEKTIF
B. Pembelajaran Efektif
Petunjuk
6. Tulislah nama dan kelasmu dengan lengkap!
7. Isilah angket ini dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan isi hatimu!
8. Jawabanmu dalam angket ini tidak akan mempengaruhi hasil pembelajaran
IPS!
9. Berikanlah tanda pada kolom!
10. Periksa kembali jawabanmu sebelum dikumpulkan kepada peneliti!
Keterangan:
S = Selalu KD = Kadang-kadang
SR = Sering TP = Tidak Pernah
1. Guru mata pelajaran IPS mengawasi sertamembimbimbing sewaktu siswa belajar.
2. Suasana pembelajaran IPS sangat menyenangkan,karena sarana belajar mencukupi.
3. Guru mata pelajaran IPS menyampaikan pelajarandengan cara-cara yang lebih menarik.
4. Pembelajaran pada mata pelajaran IPS dengan diskusidapat memperdalam pengetahuan untukmengemukakan pendapat.
5. Dengan memalui demontrasi dalam pembelajaran IPSdapat menimbulkan ide-ide baru.
6. Pembelajaran pada mata pelajaran IPS melaluisosiodrama dapat lebih memahami materi yangdisampaikan.
Nama : ……………………..
Kelas : ……………………..
Hari/ Tgl : ……………………..
92
7. Guru mata pelajaran IPS mempersiapkan pembelajarandengan menggunakan media.
8. Pada mata pelajaran IPS pembelajaran berlangsungdengan baik dan aktif.
9. Guru mata pelajaran IPS melibatkan siswa untukberpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
10. Guu mata pelajaran IPS memberi contoh dalammenyampaikan materi sehingga mudah dipahamisiswa.
11. Guru mata pelajaran IPS akan menjelaskan materiberikutnya setelah siswanya sudah paham ataspenjelasan tersebut.
12. Guru mata pelajaran IPS memberikan tugas-tugassesuai materi yang di sajikan.
13. Guru mata pelajaran IPS melaksanakan kegiatanbelajar dengan sangat terencana sesuai dengan materi.
14. Guru mata pelajaran IPS melaksanakan pembelajarandengan waktu yang tepat.
15. Setiap kali Guru mata pelajaran IPS menjelaskanmateri, kemudian guru menguji pemahaman padamateri tersebut kepada siswa.
16. Sebelum dan sesudah guru mata pelajaran IPSmengevaluasi materi pembelajaran.
17. Guru mata pelajaran IPS menguasai bahan materi yangakan di sampaikan kepada siswa.
18. Penguasaan bahan pelajaran yang di kuasai guru matapelajaran IPS sesuai dengan materi yang di ajarkan.
19. Pengetahuan materi yang di ketahui siswa dapatmemberikan pengetahuan yang lebih untuk siswa lain.
20. Suatu pengalaman guru mata pelajaran IPS di jadikanbahan pengetahuan untuk siswa.
93
Lampiran 6
DATA SKOR HASIL UJI COBA INSTRUMEN PEMBELAJARAN EFEKTIFResponden No Soal Jumlah
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 A1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 75
2 A2 3 4 3 2 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 66
3 A3 2 2 2 2 2 1 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 3 2 59
4 A4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 1 4 68
5 A5 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 71
6 A6 3 2 1 2 4 1 1 2 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 3 57
7 A7 4 2 4 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 54
8 A8 4 1 1 2 4 1 3 3 4 3 2 2 1 2 4 3 2 3 1 2 48
9 A9 3 4 2 3 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4 2 3 3 64
10 A10 4 1 1 2 4 1 1 2 2 4 4 4 4 4 2 1 4 4 3 4 56
11 A11 4 2 4 2 2 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 54
12 A12 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 72
13 A13 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 56
14 A14 2 2 2 3 2 1 2 4 3 4 3 4 3 4 3 2 2 3 2 4 55
15 A15 4 2 1 2 1 1 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 53
16 A16 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 69
17 A17 3 3 2 1 2 2 3 2 1 4 4 1 4 2 3 2 3 2 1 3 48
18 A18 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 70
19 A19 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 68
20 A20 2 2 2 2 2 1 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 3 2 59
21 A21 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 71
22 A22 4 4 3 2 2 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 62
23 A23 1 3 1 2 4 2 4 2 3 4 2 4 4 2 3 3 3 4 1 3 55
24 A24 3 2 2 2 1 2 2 3 2 4 3 3 2 2 4 2 2 3 2 2 48
25 A25 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 44
26 A26 3 2 2 2 1 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 59
27 A27 3 2 2 2 1 3 3 2 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 3 3 59
28 A28 4 1 2 3 2 1 1 2 2 3 4 4 4 4 3 2 2 1 4 2 51
29 A29 4 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 70
30 A30 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 71
31 A31 4 3 3 2 2 1 1 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 4 2 3 56
32 A32 4 3 3 1 2 3 3 4 4 4 1 1 3 2 2 2 1 3 2 48 96
94
Lampiran 7
DATA HASIL UJI COBA INTSRUMEN PEMBELAJARAN EFEKTIF
No Responden No Soal1 2 3 4 5 6 7 8 9 13 14 16 17 18 19 20 Jumlah
1 A1 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 752 A2 3 4 3 2 4 2 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 663 A3 2 2 2 2 2 1 4 4 4 2 4 2 4 4 3 2 594 A4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 1 4 685 A5 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 716 A6 3 2 1 2 4 1 1 2 3 2 4 2 4 4 3 3 577 A7 4 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 548 A8 4 1 1 2 4 1 3 3 4 1 2 3 2 3 1 2 489 A9 3 4 2 3 4 1 4 4 4 4 4 1 4 2 3 3 64
10 A10 4 1 1 2 4 1 1 2 2 4 4 1 4 4 3 4 5611 A11 4 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 5412 A12 4 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 7213 A13 3 3 2 4 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 5614 A14 2 2 2 3 2 1 2 4 3 3 4 2 2 3 2 4 5515 A15 4 2 1 2 1 1 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 5316 A16 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 6917 A17 3 3 2 1 2 2 3 2 1 4 2 2 3 2 1 3 4818 A18 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 7019 A19 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 6820 A20 2 2 2 2 2 1 4 4 4 2 4 2 4 4 3 2 5921 A21 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 7122 A22 4 4 3 2 2 2 3 2 4 3 4 3 3 2 2 3 6223 A23 1 3 1 2 4 2 4 2 3 4 2 3 3 4 1 3 5524 A24 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 4825 A25 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 4426 A26 3 2 2 2 1 2 3 2 4 4 4 3 4 4 2 2 5927 A27 3 2 2 2 1 3 3 2 4 4 2 2 4 4 3 3 5928 A28 4 1 2 3 2 1 1 2 2 4 4 2 2 1 4 2 5129 A29 4 4 2 2 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 7030 A30 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 7131 A31 4 3 3 2 2 1 1 3 4 3 4 3 4 4 2 3 5632 A32 2 4 3 3 1 2 3 3 4 1 3 2 2 1 3 2 50
95
Lampiran 8
TABEL BUTIR ANGKET PEMBELAJARN EFEKTIF YANG VALIDSoal Butir Angket Jumlah Valid/invalid
A1 Pearson Correlation ,372(*) ValidSig. (2-tailed) ,036N 32
A2 Pearson Correlation ,605(**) ValidSig. (2-tailed) ,000N 32
A3 Pearson Correlation ,546(**) ValidSig. (2-tailed) ,001N 32
A4 Pearson Correlation ,610(**) ValidSig. (2-tailed) ,000N 32
A5 Pearson Correlation ,564(**) ValidSig. (2-tailed) ,001
N 32
A6 Pearson Correlation ,577(**) ValidSig. (2-tailed) ,001
N 32
A7 Pearson Correlation ,572(**) ValidSig. (2-tailed) ,001
N 32
A8 Pearson Correlation ,639(**) ValidSig. (2-tailed) ,000
N 32
A9 Pearson Correlation ,455(**) ValidSig. (2-tailed) ,009
N 32
A10 Pearson Correlation ,464(**) ValidSig. (2-tailed) ,008
N 32
A11 Pearson Correlation ,439(*) ValidSig. (2-tailed) ,012
N 32
A12 Pearson Correlation ,601(**) ValidSig. (2-tailed) ,000
N 32
A13 Pearson Correlation ,618(**) ValidSig. (2-tailed) ,000
N 31
A14 Pearson Correlation ,538(**) ValidSig. (2-tailed) ,002N 32
A15 Pearson Correlation ,443(*) ValidSig. (2-tailed) ,011N 32
A16 Pearson Correlation ,600(**) ValidSig. (2-tailed) ,000N 32
96
Lampiran 9
TABEL
TABLE FOR DETERMINING NEEDED SIZE S OF A RANDOMLYCLOSEN SAMPLE FROM A GEVEN FINITE POPULATION OF N
CASES SUCH THAT SAMPEL PROPORTION WILL BE WITHIN + 0,5OF THE POPULATION PROPROTION P WITH A 95 PERCENT LEVEL
OF CONFIDENCE
N S N S N S10 10 220 140 1200 29115 14 230 144 1300 29720 19 240 148 1400 30225 24 250 152 1500 30530 28 260 155 1600 31035 32 270 159 1700 31340 36 280 162 1800 31745 40 290 165 1900 32050 44 300 169 2000 32255 48 320 175 2200 32760 52 340 181 2400 33165 55 360 186 2600 33570 59 380 191 2800 33875 63 400 196 3000 34180 66 420 201 3500 34685 70 440 205 4000 35190 73 460 210 4500 35495 76 480 214 5000 357100 80 500 217 6000 361110 86 550 226 7000 364120 93 600 234 8000 367130 97 650 242 9000 368140 103 700 248 10000 370150 108 750 254 15000 375160 113 800 260 20000 377170 118 850 265 30000 379180 123 900 269 40000 380190 127 950 274 50000 381200 132 1000 278 75000 382210 136 1100 285 100000 384
97
Lampiran 10METODE SUKSESI INTERVAL
RespondenPengelolaanKelas Interval
PembelajaranEfektif Interval
1 87 53,85 75 67,49
2 77 43,67 66 57,04
3 91 57,92 59 48,91
4 81 47,74 68 59,36
5 90 56,90 71 62,85
6 88 54,87 57 46,59
7 74 40,61 54 43,10
8 69 35,52 48 36,13
9 84 50,79 64 54,72
10 70 36,54 56 45,42
11 74 40,61 54 43,10
12 92 58,94 72 64,01
13 89 55,89 56 45,42
14 81 47,74 55 44,26
15 76 42,65 53 41,94
16 94 60,98 69 60,52
17 78 44,68 48 36,13
18 92 58,94 70 61,68
19 93 59,96 68 59,36
20 91 57,92 59 48,91
21 91 57,92 71 62,85
22 80 46,72 62 52,39
23 72 38,57 55 44,26
24 65 31,45 48 36,13
25 63 29,41 44 31,49
26 92 58,94 59 48,91
27 91 57,92 59 48,91
28 75 41,63 51 39,62
29 101 68,11 70 61,68
30 95 62,00 71 62,85
31 91 57,92 56 45,4232 76 42,65 50 38,46
Top Related