PENGARUH MOTIVASI BELAJAR EKSTRINSIK DALAM ASPEK
MEMBACA PUISI BARU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV
SD NEGERI BAREMBENG II KECAMATAN
BONTONOMPO KABUPATEN GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH
DANRIATI FADILAH
105401104716
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASAR
2020
ii
iii
iv
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : DANRIATI FADILAH
NIM : 10540 11047 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Program Studi : Strata Satu (S1)
Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi Belajar Ektrinsik dalam Aspek
Membaca Puisi Baru Terhadap Hasil Belajar pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD
Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo
Kabupaten Gowa
Dengan menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji
adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh
siapa pun.
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi
apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, November 2020
Yang Membuat Pernyataan
DANRIATI FADILAH
v
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : DANRIATI FADLAH
NIM : 10540 11047 16
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai skripsi ini, saya akan
menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapa pun).
2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, November 2020
Yang Membuat Perjanjian
DANRIATI FADILAH
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
PEDANG TERBAIK YANG DIMILIKI IALAH SEBUAH KESABARAN TANPA
BATAS
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orang tuaku, saudara dan saudariku
Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
Mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
vii
ABSTRAK
DANRIATI FADILAH. 2020. Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik
dalam Aspek Membaca Puisi Baru Terhadap hasil Belajar pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo
Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing I Abdul Munir Kondongan dan pembimbing II Abdan Syakur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar
Ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru pembelajaran Bahasa Indonesia. Jenis
penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif. Populasi sekaligus sampel penelitian
adalah keseluruhan kelas IV yaitu 32 siswa . Instrumen penelitian meggunakan
angket dan tes. Nilai tes digunakan untuk mengungkap hasil belajar smembaca
puisi baru. Teknik analisis dalam menguji hipotesis adalah teknik analisis regresi
linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) motivasi belajar ekstrinsik
berpengaruh terhadap hasil membaca puisi baru pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia. Peneliti menemukan bahwa nilai Ftabel = 4,15 dan Fhitung= 0,177. nilai
dari Ftabel adalah lebih besar daripada Fhitung (4,15 > 0,177). Jadi hipotesis (Ho)
dari penelitian tersebut ditolak tetapi (Ha) diterima. jadi ada pengaruh antara
motivasi belajar ekstrinsik dalam membaca puisi baru pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia
Kata kunci: Motivasi Belajar Ektrinsik, Membaca Puisi Baru
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Robbil „Alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.
Rab yang maha pengasih tapi tidak pilih kasih, maha penyayang yang tidak pilih
sayang, penggerak yang tidak bergerak, atas segala limpahan rahmat dan
petunjuk- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
“Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik dalam Aspek Membaca Puisi Baru
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas
IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa”.
Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW,
sang murabbi segala zaman, dan para sahabatnya, serta orang- orang yang
senantiasa ikhlas berjuang di jalan- Nya.
Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka
menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin. Namun, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.
Oleh karena itu, penulis menghanturkan terima kasih kepada orang tuaku tercinta
ayahanda Sajuang dan ibunda Halwati yang telah memberikan kasih sayang, jerih
payah, cucuran keringat, dan doa yang tidak putus-putusnya buat penulis, sungguh
semua itu tidak mampu penulis gantikan atas segala dukungan semangat,
pengorbanan, kepercayaan, pengertian dan segala doanya.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepadaDr. Abdul Munir
Kondongan,M.Pd.pembimbing I danAbdan Syakur, S.Pd.,M.Pd. pembimbing
ix
IIyang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan
proposal hingga selesainya skripsi ini.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada; Prof. Dr. H.
Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib,
S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Aliem
Bahri, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta
seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali
penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi
penulis.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada
Kepala Sekolah, guru, staf SD Negeri Barembeng II, dan Ibu Halifa Nurul Haerat,
S.Pd., guru kelas IV di sekolah tersebut yang telah memberikan izin dan bantuan
untuk melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
sahabat- sahabat terkasihku Nanda Eka Putri, Islamiah, Nurul Anita Fitri, Eka
Bahita,Marwa Amalia Sara, Novita Sari Arifin atas segala kebersamaan,
dukungan, saran, dan bantuannya kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan karya selanjutnya. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, amin ya robbal alamin.
Makassar, September 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 6
A. Kajian Pustaka .......................................................................... 6
1. Penelitian Relevan .............................................................. 6
2. Motivasi Belajar ................................................................. 7
3. Motivasi Belajar Esktrinsik ................................................ 8
4. Unsur-unsur yang mempengaruhi Motivasi Belajar
xi
Ekstrinsik ........................................................................... 9
5. Apresiasi Sastra .................................................................. 11
6. Puisi……………………………………………………… 12
7. Pembelajaran Bahasa Indonesia………………………… . 17
8. Hasil Belajar……………………………………………… 18
B. Kerangka Pikir ......................................................................... 23
C. Hipotesis Penelitian .................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 26
A. Jenis dan Desain Penelitian ...................................................... 26
B. Populasi Dan Sampel ................................................................ 27
C. Variabel dan Desain Penelitian ................................................ 28
D. Defenisi Operasional ................................................................ 28
E. Instrument Penelitian ................................................................ 29
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 29
G. Teknik Analisis Data………………………………………… 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 35
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 35
B. Deskripsi Data .......................................................................... 37
C. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………….. . 41
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 43
A. Simpulan ................................................................................... 43
B. Saran ......................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 45
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
No. Nama Tabel Halaman
2.1 penilaian Membaca Puisi 16
3.1 Sampel Penelitian 28
3.2 Kisi-kisi Motivasi Belajar Ekstrinsik 30
3.3 Alternatif Jawaban Instrumen Penilaian 31
3.4 pengkategorian Hasil Belajar 32
4.1 Frekuensi Distribusi berdasarkan jenis Kelamin 35
4.2 Alternatif Jawaban Instrumen Penilaian 36
4.3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Membaca Puisi Baru 37
4.5 Test Of Normality 38
4.6 Hasil Uji Anova 39
4.7 Hasil Uji Coefficients 40
4.8 Hasil Uji Anova 40
xiii
DAFTAR GAMBAR
No. Nama Tabel Halaman
1. Gambar bagan kerangka pikir siswa 24
2. Desain Penelitian 28
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang
cerdas, damai, terbuka dan demokratis. pembaharuan pendidikan di Indonesia
perlu terus dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap
perubahan zaman. Sebagaimana dicantumkan pentingnya pendidikan dalam
Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 4 dinyatakan:
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa
dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, manusia yang
beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan
mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan.
Peranan lembaga pendidikan termasuk SD Negeri Barembeng II
Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa sangat menentukan dalam peningkatan
kualitas pendidikan agar mencapai hasil yang bagus. Perlu kita ingat bahwa salah
satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran adalah jika siswa atau peserta
didik memperoleh hasil belajar yang bagus/tinggi. Salah satu faktor yang
mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan
belajar dengan ulet, tekun, dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar
pembelajaran. Dengan dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal
yang perlu dibangkitkan dalam pembelajaran disekolah.
Menurut Usman (2017) menyatakan bahwa “motivasi ekstrinsik adalah
motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, Karena ajakan,
2
suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian
akhirnya ia mau melakukan sesuatu misalnya belajar”. Motivasi terbagi atas dua
yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi ekstrsinsik disini
merupakan pengaruh yang berasal dari luar diri siswa, sehingga sangat dibutuhkan
bagi siswa untuk meningkatkan keinginan belajar mereka.
Adapun faktor motivasi belajar ekstrinsik yaitu faktor guru. Gaya
mengajar mencerminkan bagaimana pelaksanaan pengajaran guru yang
bersangkutan yang dipengaruhi oleh pandangannya tentang mengajar, konsep
psikologi yang digunakan, serta kurikulum yang dilaksakan. Pengajaran Bahasa
Indonesia khususnya pembelajaran membaca puisi adalah bagian dari
pembelajaran apresiasi sastra. Pembelajaran puisi dengan pelafalan dan intonasi
yang tepat sering mengalami kendala. Kendala tersebut antara lain: (1) pengaruh
dialek bahasa lokal, (2) kurang adanya percaya diri, dan (3) minimnya contoh
pembacaan puisi yang benar. Kuatnya pengaruh dialek bahasa local, menjadikan
pembacaan puisi sebagai bahan tertawaan karena terdengar lucu. Kurangnya rasa
percaya diri menyebabkan siswa malu maju kedepan kelas dan merasa terpaksa.
Minimnya contoh membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat membuat
siswa tidak memiliki acuan atau gambaran tentang membaca puisi yang tepat.
Menurut Theodore watts-dunton dalam buku Nisrina Pratiwi (2010)
mengatakan bahwa “puisi adalah salah satu pengucapan yang konkrit dan artistic
tentang pikiran manusia melalui penggunaan bahasa yang emosional dan
berirama.
3
Menurut Ristri Wahyuni (2014: 35-68), jenis-jenis puisi terbagi atas 2
(dua) yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah puisi yang terkait oleh
aturan-aturan. Sedangkan puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat oleh
aturan-aturan yang umum seperti pada puisi lama.
Penulis hanya berfokus pada puisi baru, adapun yang diangkat didalam
puisi baru yaitu puisi ode. Hasil belajar itu sendiri seperti yang diungkapkan oleh
Nawawi (Susanto, 2013: 5) bahwa “hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal jumlah materi pelajaran
tertentu belajar masih kurang dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia itu sendiri.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap 32 siswa
kelas IV SD Negeri Barembeng II menunjukkan bahwa terdapat 62,5% siswa
yang mencapai ketuntasan dan 37,5% siswa yang tidak mencapai ketuntasan.
Siswa yang belum mencapai ketuntasan akan diberikan remedial agar dapat
mencapai ketuntasan (KKM 75) yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil
observasi tersebut dapat diperoleh informasi bahwa penyebab rendahnya
membaca puisi baru disebabkan beberapa faktor. Diantaranya faktor guru dan
siswa yaitu: 1) guru kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran. 2) siswa
kurang berminat dalam pembelajaran membaca puisi. Oleh karena itu, peneliti
menarik kesimpulan bahwa penguasaan siswa pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia khususnya materi membaca puisi baru masih kurang.
Guru dapat membantu siswa dengan memberikan motivasi belajar ekstrinsik
berupa kalimat-kalimat penyemangat atau perhatian yang setidaknya para siswa
4
merasa diperhatikan atau merasa dekat dengan guru dan semangat belajarnya
bangkit kembali ketika siswa diberikan motivasi oleh guru.Dengan demikian
siswa yang disertaidengan motivasi belajar ekstrinsik yang tinggi dapat
memberikan hasil yang optimal dalam membaca puisi pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul: Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik dalam aspek Membaca Puisi
Baru terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas
IVSDNegeri Barembeng IIKecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik
terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Aspek Membaca Puisi Baru pada
Matapelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan
Bontonompo Kabupaten Gowa?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui
pengaruh motivasi belajar ekstrinsik terhadap hasil belajar siswa dalam aspek
membaca puisi baru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri
Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa”
5
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian ini akan memberikan manfaat baik ditinjau
secara teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah
pengetahuan dan wawasan terutama menyangkut hal-hal yang berkaitan
dengan pengaruh motivasi belajar ekstrinsik dan minat belajar siswa
terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia
sebagai calon guru kedepannya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Sebagai pertimbangan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran yang siswa kurang mampu.
b. Bagi Siswa
Digunakan sebagai bahan acuan dalam membangkitkan motivasi
belajar ekstrinsik dan minat belajar, serta metode yang dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
c. Bagi Sekolah
Sebagai bahan masukan bagi sekolah yang dijadikan lokasi
penelitian, dalam usaha untuk memperbaiki, meningkatkan mutu dan
kemampuan siswa dalam bidang studi Bahasa Indonesia.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Penelitian Relevan
Hal ini relevan dengan hasil penelitian Mohammad Alwan Fuady, Lilik
Sabdaningtyas dan Maman Surahman (2018) “ Pengaruh Motivasi Terhadap
Hasil Belajar Siwa Pada Pembelelajarn Tematik Kelas IV SD Negeri Gedong
Tataan. Jenispenelitian ini adalah kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah kelas
IV SD Negeri Gedong Tatan Psawaran Lampung tahun ajaran 2017/2018 yang
berjumlah 60 siswa yang terdiri dari kelas IV A dan kelas IV B. Penelitian ini
sama-sama meneliti pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar
siswa.
Persamaan penelitian Mohammad Alwan Fuady (2018) dengan penelitian
ini adalah sama-sama meneliti pengaruh motivasi belajar terhadap hail belajar
siswa. Perbedaannya pada mata pelajaran dan aspek yang akan diteliti yakni,
Mohammad Alwan Fuady (2018) menggunakan mata pelajaran tematik,
sedangkan peneliti ini menggunakan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Penulis mengambil hasil penelitian dengan judul yang telah diuraikan
diatas karena judul penelitian tersebut ada kaitannya dengan judul yang diambil
oleh penulis. selain itu hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat pengaruh
motivasi terhadap hasil belajar siswa sehingga penulis menjadikannya sebagai
suatu acuan agar penelitian ini lebih bagus dan juga diharapkan hasil penelitian
7
yang akan dilaksanakan oleh penulis berhasil seperti halnya dengan penelitian
sebelumnya.
2. Pengertian Motivasi Belajar
Banyak teori yang mengemukakan tentang motivasi. Berikut dalam Kamus
Umum Bahasa Indonesia disbutkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul
pada diri sesorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan
dengan tujuan tertentu. Atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujua
yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai “daya
penggerak yang telah menjadi aktif”. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,
terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirsaakan/mendesak
Sardiman (dalam Kompri 2016: 2)
Menurut Mardianto dalam Kompri (2016: 3), motivasi adalah proses yang
memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang
termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.
Berdasarkan beberapa pendapat tenmtang motivasi di atas dapat disimpulkan
bahwa motivasi tidak lain adalah dorongan yang membangkitkan semangat
belajar siswa baik itu dorongan dari dalam dirinya ataupun dorongan dari luar diri
siswa tersebut.
3. Motivasi Belajar Ekstrinsik
Kegiatan belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar yang
dibedakan dalam dua jenis yaitu motivasi belajar ekstrinsik dan motivasi
8
belajar intrinsik. Sumadi Suryabrata dalam (Kompri 2016: 6) juga
membedakan motif menjadi dua yakni motif-motif ekstrinsik dan motif-motif
intrinsik:
a. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, memang dalam diri individu sendiri telah ada
dorongan itu. Misalnya orang yang gemar membaca tidak usah ada
yang mendorongnya telah mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya,
orang yang rajin dan bertanggung jawab tidak usah menanti komando
sudah belajar secara sebauik-baiknya.
b. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang berfungsinya karena perangsan dari luar, misalnya orang yang giat karena diberi tahu
bahwa sebentar lagi akan ada ujian, orang membaca sesuatu karena
diberi tahu bahwa hal itu harus dilakukannya sebelum ia melamar
pekerjaan dan sebagainya.
Motivasi disini lebih difokuskan pada motivasi ekstrinsik. (Usman, 2017)
menyatakan bahwa “motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul sebagai
akibat pengaruh dari luar individu, Karena ajakan, suruhan, atatu paksaan dari
orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau
melakukan sesuatu misalnya belajar”. Motivasi belajar ekstrinsik banyak
dilakukan disekolah dan kegiatan belajar. Jika siswa belajar dengan hasil yang
memuaskan, maka siswa akan memperolah hadiah dari guru atau orang
tuanya, sebaliknya jika hasil belajar tidak baik, memperoleh nilai kurang,
maka ia akan memperoleh peringatan atau hukuman dari guru atau orang tua.
Peringatan tersebut tidak menyenangkan siswa sehingga motivasi
belajar ekstrinsik siswa meningkat sebab siswa tidak senang memperoleh
peringatan dari guru atau orang tua.
Indikator adanya motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel (yamin,
2012:127) adalah; 1) Adanya penghargaan dalam belajar, 2) Adanya kegiatan
yang menarik dalam belajar, 3) Adanya lingkungan belajar yang kondusif
9
Menurut Djamrah (dalam buku Kompri, 2016: 243-244) ada empat
fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan
peningkatan motivasi belajar siswa, yaitu:
a) Guru harus menggairahkan peseta didik, artinya guru harus menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan pembelajaran.
b) Memberikan harapan realistis, artinya guru harus memeilihara harapan-harapan siswa yang realistis dan memodifikasi harapan-harapan yang
kurang atau tidak realistic .
c) Memberikan intensif, artinya guru diharapkan memberikan hadiah kepada siswa (dapat berupa pujia, angka yang baik dan sebagainya).
Atas keberhasilannya sehingga siswa terdorong untuk melakukan usaha
lebih lanjut guna mencapai tujuan pembelajaran.
d) Mengarahkan perilaku siswa artinya guru harus memberikan respon terhadap siswa yang tidak terlibat sejarah langsung dalam pembelajaran
agar berpartisipasi aktif.
4.Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar ekstrinsik
Berdasarkan kerangka pendidikan nasional, motivasi belajar ekstrinsik
berada dalam jaringan kegiatan pedagogis guru. Dengan ini tindakan pembuatan
persiapan mengajar, pelaksanaan belajar mengajar, maka guru berusaha
menguatkan motivasi belajar ekstrinsik siswa. Sebaliknya kalau dilihat dari sisi
emansipasi kemandirian siswa, motivasi belajar ekstrinsik semakin meningkat
pada tercapainya hasil belajar.
Menurut Wina Sanjaya (dalam buku Kompri 2016: 253-255) ada beberapa
petunjuk umum bagi guru dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa
yaitu:
a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia
ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat
menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat
meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin
dicapai, maka semakin kuat motivasi belajar siswa.
10
b. Membangkitkan minat siswa Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki
minat untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa
merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar
c. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar Siswa hanya munngkin dapat belajar dengan baik manakala dalam
suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut.
Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terebbas
dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-kali melakukan hal-hal lucu.
d. Berikan penilaian Banyak siswa belajar karena ingin memperoleh nilai yang bagus.
Untuk itu mereka belajar dengan diat. Bagi sebagian siswa nilai dapat
menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus
dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil
kerjanya. Penilaiam harus dilakukan secara objektif sesuai dengan
kemampuan siswa masing-masing.
e. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bias dilakukan dengan
memberikan komentar positif. Setelah siswa selesai mengerjakan sesuatu
tugas, sebaiknya komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan
tulisan “bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dam lain sebagainya.
Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
f. Ciptakan persaingan dan kerja sama Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik
untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa
dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh
hasil yang baik.
g. Memberi hukuman Beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar siswa
adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain
yang sifatnya negative seperti memberikan hukuman, teguran, dan
kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat (menantang).
5.Apresiasi Sastra
Sastra adalah hasil kegiatan kreatif manusia dalam mengungkapkan
penghayatannya dengan menggunakan bahasa, sastra meliputi kondisi
masyarakat yang merupakan kehidupan dengan segala perasaan, pikiran, dan
wawasan.
11
Istilah apresiasi, digunakan dalam berbagai hal. Umpamanya, dalam
pembicaraan film, lukisan. Apresiasi merupakan istilah berasal dari bahasa latin
apreciatiion yang berarti mengindahkan atau menghargai. Dalam konteks yang
lebih luas istilah apresiasi dalam kamus besar bahasa Indonesi (2005: 26)
apresiasi merupakan 1) kesadaran terhadap nilai seni dan budaya; 2) penilaian
(pengahargaan) terhadap sesuatu;
Menurut Tarigan (2006: 10-28) apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-
nilai seni dan budaya yang disertai dengan penghargaan dan penilaian kepada
seni itu sendiri. Sedangkan Santosa (2008: 8-17) menyatakan bahwa hubungan
dengan materi pembelajaran di SD, memberikan pengertian tentang apresiasi
yaitu: 1) kesadaran kita terhadap nilai-nilai seni dan budaya; 2) penilaian atau
penghargaan kita terhadap sesuatu.
Pada hakikatnya semua jenis sastra itu sama, yaitu karya seni imajinatif
dengan unsur estetisnya yang dominan yang bermediumkan bahasa. Semua karya
sastra bernilai seni dan unsur keindahan.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia apresiasi sastra adalah suatu proses
interaksi antara guru dan murid tentang sastra ataupun bentuknya, apakah itu
puisi, prosa/fiksi, cerita rekaan dan drama. Misalnya dalam apresiasi puisi,
hendaknya siswa dikenalkan dengan berbagai macam puisi baik itu puisi lama
ataupun puisi kontenporer. Dalam pemilihan materi puisi, guru hendaknya
memilih bahan berdasarkan tingkat kemampuan siswanya.
12
Cara meningkatkan apresiasi seseorang terhadap sastra dapat melalaui
kegiatan membaca sastra sebanyak-banyaknya, mendengarkan pembacaan sastra
sebanyak mungkin, dan menonton pertunjukan sastra sebanyak-banyaknya juga.
Jadi dapat disimpulkan pendapat dari para pakar diatas bahwa apresiasi
satra adalah penghargaan terhadap sastra setelah terlebih dahulu memahami, baik
dari segi bentuk maupun isi sastra itu sendiri
6. Puisi
a. Pengertian puisi
Puisi adalah karya tulis perenungan seorang penyair atas suatu keadaan
atau peristiwa yang diamati, dihayati atau dialami oleh seorang penyair. Dalam
kesastraan Indonesia dikenal dua sitilah yang sering dianggap sama, yaitu sajak
dan puisi. Istilah puisi berasal dari jata poize (Belanda).
Adapun sajak dalam bahasa Indonesia (Melayu) hanya dikenal dengan
istilah sajak yang berarti poize maupun gedicht. Istilah puisi cenderung digunakan
untuk berpasangan dengan istila prosa, seperti istilah poetry (bahasa Inggris) yang
dianggap sebagai salah satu nama jenis sastra.
Jadi, istilah puisi lebih bersifat general (jenisnya), sedangkan sajak
bersifat khusus.Secara umum, karya sastra dpat dibedakan menjadi tiga yaitu
puisi, prosa dan drama. Istilah puisi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani
yaitu poesis, yang berarti membentuk, membangun, membuat, dan menciptakan.
Menurut Risti wahyuni (2014: 12-14) mengemukakan bahwa puisi
merupakan salah satu bentuk karya sastra yang diwujudkan dengan kata kata
13
indah dan bermakna dalam. Dibandingkan karya-karya sastra lain, puisi termasuk
dalam kategori karya sastra yang lain, puisi termasuk karya sastra yang paling tua.
Sebab kemunculannya sudah lebih dulu daripada karya-karya sastra lain
seperti cerpen, dongeng, novel, hikayat dan sebagainya. Oleh karena itu, tidak
heran apabila puisi juga banyak melahirkan sastrawan-sastrawan terkemuka,
seperti Chairi Anwar, Sutadji Calzoum Bachri Ajib Rosidi dan sebagaianya.
Bahasa yang digunakan didalam puisi sering terdengar indah atau disebut
juga puitis. Bahasa puisi menjadu puitis karena para pengarangnya tidak
sembarang dalam menulis karya puisinya. Mereka merangkai kata dengan gaya
bahasa yang indah meskipun terkadang susah dimengerti sehingga bahasa dari
karya puisi yang ditulis benar-benar tekesan puitis.
b. Membaca puisi
Upaya apresiasi puisi dapat diwujudkan dengan kegiatan membaca puisi.
Secara tidak langsung, membaca puisi bermanfaat bagi membaca untuk
mengenali,memahami,menggairah,memberi pengertian,memberi penghargaan,
membuat, berpikir kritis, dan memiliki kepekaan rasa.
Kata “membacakan” mengandung makna benefaktif, yaitu melakukan
sesuatu pekerjaan untuk orang lain, maka penyampaian bentuk yang
mencerminkan isi harus dilakukan dengan total agar apresiasi pembaca terhadap
makna dalam puisi dapat tertsampaikan dengan baik pada pendengar.
1. Langkah-Langkah Memahami Makna Puisi Yang Kita Baca
a) Membaca puisi berulang kali
b) Melakukan pemenggalan gengan membubuhkan tanda-tanda.
14
c) Garis miring tunggal( / ) apabila ditempat tersebut diperlukan tanda baca
koma.dan masih banyak lagi.
2. Bentuk dan gaya dalam membaca puisi
Bentuk dan gaya membaca puisi menurut suwignyo (2005) dapat dibedakan
dibagi menjadi tiga, yaitu
a) bentuk dan gaya membaca puisi secara property reading,
b) bentuk dan gaya membaca puisi secara deklamatoris, dan
c) bentuk dan gaya membaca puisi secara teaterikal.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berdeklamasi
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendeklarasikan puisi adalah sebagai
berikut.
a) Penampilan/performance
b) Intonasi/tekanan demi tekanan
c) Ekspresi/kesan wajah
d) Apresiasi/pengertian puisi (penghayatan)
e) Mimik
c. Jenis-jenis puisi
Puisi termasuk salah satu genre sastra yang berisi ungkapan perasaan
penyair, biasanya mengandung rima dan irama, serta diungkapkan dalam
pemilihan kata yang cermat dan tepat.
Ciri-ciri puisi dapat dilihat dari bahasa yang digunakan serta wujud puisi
tersebut. Bahasanya mengandung rima, irama dan kiasan. Wujud puisi dapat
15
dilihat dari bentuknya yang berlarik membentuk bait, letak tertata, dan tidak
mementingkan ejaan.
Menurut Ristri Wahyuni (2014: 35-68), jenis-jenis puisi terbagi atas 2
(dua) yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah puisi yang terkait oleh
aturan-aturan. Menurut Sutan Takdir Alisyabbana “puisi lama ialah sebagian
kebudayaan lama yang dipancarkan oleh masyarakat lama. .
Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan aturan yang
umum untuk jenis puisi lama. Struktur untuk puisi baru lebih bebas, baik dalam
segi suku kata, jumlah baris maupun rimanya. Puisi baru ini terbagi menjadi 7
(tujuh) macam yaitu ode, epigram, romance, elegi, satire, himne dan balada.
Adapun yang akan diangkat oleh peneliti yaitu puisi ode.
Ode, yaitu puisi yang mengungkapkan sanjungan atau pujaan terhadap
orang-orang berjasa.Adapun contoh puisi ode yaitu:
Guruku…
Cahaya dalam kegelapanku
Pengisi semua kekosonganku
Penyejuk kelayunan hatiku
Kau sirnakan segala kebodohan
Kau terangi setiap sisi jiwa
Kau terang segala pandangan negative
Sungguh mulia hatimu
Sungguh besar pengorbananmu
Sungguh tak ternilai keikhlasanmu
16
Jasamu bagai emas mulia
Tak akan terganti sampai maut menjemput
Tak akan tertutup oleh keburukan dunia
Guruku….
Terima kasih diri dalam lubuk hatiku
d. Penilaian Aspek Membaca Puisi
Tabel 2.1 penilaian membaca puisi
Aspek Sangat Baik Baik Cukup
Perlu
Pendampingan
4 3 2 1
Mimik muka Siswa
membacakan
puisi dengan
mimik muka
yang sangat
ekspresif dari
awal sampai
akhir.
Siswa
membacakan
puisi dengan
mimik muka
yang
ekspresif
Siswa
membacakan
puisi dengan
mimik muka
yang ekspresif,
namun tidak
konsisten
Siswa
membacakan
puisi dengan
mimik muka
yang kurang
ekspresif, dari
awal sampai
akhir.
Intonasi Siswa
menggunakan
intonasi suara
yang sangat
tepat dan
mampu
memberikan
penekanan
pada bagian
bagian tertentu
Siswa
menggunakan
intonasi suara
yang tepat
dan mampu
memberikan
penekanan
pada bagian-
bagian
tertentu
Siswa
menggunakan
intonasi suara
yang beragam
namun kadang
kurang tepat
Siswa
membacakan
puisi dengan
suara yang datar
tanpa
membedakan
intonasi
Penempatan
jeda
Siswa
menggunakan
jeda dengan
tepat dalam
membaca
seluruh
kalimat dalam
puisi
Siswa
menggunakan
jeda yang
tepat pada
sebagian
besar kalimat
dalam puisi
Siswa
menggunakan
jeda walau ada
beberapa yang
penempatannya
kurang tepat
Siswa
menggunakan
jeda dalam
membaca
seluruh kalimat
dalam puisi
Pelafalan Siswa
membaca puisi
dengan
Siswa
membaca
puisi dengan
Siswa
membaca puisi
dengan
Siswa membaca
puisi dengan
pelafalan yang
17
pelafalan yang
tepat kata
perkata
pelafalan
yang tepat di
hampir semua
kata dalam
puisi
pelafalan yang
tepat di
sebagian besar
kata dalam
puisi
tepat namun
sebagian masih
salah
Keberanian Siswa tampil
membaca puisi
dengan
percaya diri
sejak awal
sampai akhir
dan tanpa
ditunjuk
Siswa tampil
membaca
puisi dengan
percaya diri
sejak awal
sampai akhir
tetapi
ditunjuk
Siswa tampil
membaca puisi
dengan agak
agak malu-
malu pada
beberapa
bagian
penampilan
dan ditunjuk
Siswa tampil
membaca puisi
dengan malu-
malu sejak awal
dan ditunjuk
Sumber: Instrumen penilaian Guru SD Negeri Barembeng II
7. Pembelajaran Bahasa Indonesia
a. Hakikat Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan salah satu kemampuan manusia yang terpenting yang
menjadikan mereka unggul atas makhluk Allah yang lain. Bahkan bahasa juga
merupakan media utama dalam berkomunikasi. Menurut I ketut Dibia ”Dengan
Bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan identitas suku dan nilai-
nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam Bahasa daerah masing-masing
sehingga kedudukan dan fungsi Bahasa tidak tergoyahkan sedikitpun dan
diharapkan dapat memperkaya khazanah Bahasa Indonesia (2018 : 5).
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:116) “Bahasa
adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat, untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri”.
Menurut I Ketut Dibia (2018 :8): Bahasa Indonesia memiliki kedudukan
yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedudukan
18
Bahasa Indonesia tercantum di dalam Sumpah Pemuda 1928 dan UUD 1945.
Kedudukan bahasa Indonesia lebih dari satu, sehingga sering kali
membingungkan.
8. Hasil Belajar
a. Hakikat Belajar
Menurut Aunurrahman (2016: 54) belajar menunjukkan pada suatu aktivitas
menuju suatu suatu perubahan tingkah laku pada diri individu melalui proses
interaksi dengan lingkungannya. Burton dalam sebuah buku The Guidance of
Learning Avtivities(Aunurrahman 2016: 35) merumuskan pengertian belajar
sebagai, perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka
mampu berinteraksi dengan lingkungannya.
Kemudian dalam buku Educational Psychology,H.C. Witherington
(Aunurrahman 2016 : 35 ) mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan
di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi
kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian.
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada diri individu melalui proses
interaksi individu antar individu dan individu dengan lingkungannya yang
menyatakan diri sebagai pola baru dari reaksi kecakapan, sikap, kebiasaan dan
kepribadian.
19
b. Pengertian Belajar
Menurut buku Educational psychology dalam Aunurrahman (2016: 35)
mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian
yang menyatakan diri sebagai pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap,
kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian”.
Sedangkan menurut Abdillah dalam Aunurrahman (2016: 35)
mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh
individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang
menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh
tujuan tertentu.
Menurut R.Gagne dalam Susanto (2013: 1-2) belajar dapat didefenisikan
sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dan mengaja rmerupakan dua konsep yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain.
Menurut Hamalik dalam Susanto (2013: 3-4) mengemukakan bahwa
belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman
(learning is defined as the modificator or strengthening of behavior through
experience). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu
kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan.
Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar
adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan
sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru
20
sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif
tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.
c. Pengertian Hasil Belajar
Berdasarkan uraian tentang konsep belajar, dapat dipahami tentang makna
hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotor sebagai hasil dari kegiatan
belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas
lagi oleh K.Brahim dalam Susanto (2013: 5) yang menyatakan bahwa “hasil
belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam memperlajari
materi pelajaran disekolah yang dinayatak skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu”.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah
kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar
itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.
Menurut Aunurrahman (2016 :37) “hasil belajar ditandai dengan
perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku
merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar pada umumnya disertai
perubahan tingkah laku”.
Hasil belajar yang baik akan diperoleh apabila proses pembelajaran yang
dilakukan guru di kelas terlaksana secara efisien. Semakin baik proses
pembelajaran yang dilakukan, maka semakin baik pula hasil yang akan diperoleh.
Hasil belajar juga bergantung pada cara-cara belajar yang dilaksanakan. Oleh
21
karena itu, dengan menggunakan cara belajar yang efektif, akan meningkatkan
hasil belajar yang memuaskan.
Untuk itu guru harus mengadakan evaluasi. Hal ini berarti bahwa evaluasi
merupakan pembelajaran yang tidak bias dipisahkan dari setiap proses
pembelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sunal dalam Susanto (2013:
5) bahwa “evaluasi belajar merupakan proses penggunaan informasi untuk
membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi
kebutuhan siswa”.
Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penelitian ini dapat
dijadikan feedback atau tindak lanjut, bahkan cara untuk mengukur tingkat
penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat
penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan
demikian, penelitian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari
disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, keterampilan yang berkaitan
dengam mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.
d. Bentuk-bentuk Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi pengetahuan
konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap
siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat berikut ini :
1) Pengetahuan Konsep
Bloom (dalam Susanto, 2014:10) diartikan sebagai: kemampuan untuk
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut
Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana
siswa dapat memahami serta mengerti apa yang di baca, yang dilihat, yang
22
dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung
yang ia lakukan.
2) Keterampilan Proses
Menurut Indrawati (1993) (dalam Susanto, 2013 :9) menyebutkan ada
enam aspek keterampilan proses, yang meliputi : observasi, klasifikasi,
pengukuran, mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpretasi
terhadap suatu pengamatan dan melakukan eksperimen.
3) Sikap
(Deni Kurniawan, 2014:11) Ranah afektif merujuk pada hasil belajar
yang berupa kepekaan rasa atau emosi. Sikap merujuk pada perbuatan,
perilaku, atau tindakan seseorang. Adapun kesimpulan penulis tentang bentuk-
bentuk belajar yaitu pemahaman konsep, keterampilan proses, dan sikap anak
dalam menangkap materi pembelajaran.
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Wasliman (2007) (dalam Susanto 2013 :12) membedakan
faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar :
a) Faktor Internal; faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi
belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan
kesehatan.
b) Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga
yang morat marit keadaan ekonominya, pertengakaran suami istri,
perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan
sehari-hari berperilaku yang kurang baikdari orang tua dalam
kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.
Kualitas pengajaran disekolah sangat ditentukan oleh guru,
sebagaimana dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2006) (dalam Susanto, 2013:
13), bahwa guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam
implementasi suatu strategi pembelajaran.
23
B. Kerangka Pikir
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor tersebut
terdiri atas faktor internal maupun eksternal. Karena itu untuk meningkatkna hasil
belajar siswa, guru perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar siswa baik faktor internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal meliputi faktor jasmaniah (mencakup faktor kesehatan,
cacat tubuh), faktor psikologis (mencakup intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kemantangan, kesiapan) dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstrenal
meliputi faktor keluarga (mencakup cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan latar belakang
kebudayaan), faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan
tugas rumah dan faktor masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat,
media masa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Seorang siswa yang belajar dengan motivasi belajar ekstrinsik yang tinggi
akan mendapatkan hasil belajar yang bagus dibandingkan dengan siswa yang
belajar tanpa motivasi. Motivasi ekstrinsik siswa akan menjadi pendorong dalam
rangka meningkatkan kemampuan siswa memahami materi pelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir dalam penelitian ini
dapat di skemakan sebagai berikut
24
Gambar Skema kerangka berpikir siswa
C. Hipotesis Penelitian
Dari kajian pustaka dan kerangka pikir diatas dapat diajukan hipotesis
penelitian sebagai berikut: Ada pengaruh motivasi belajar ekstrinsik dalam aspek
membaca puisi baru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa
indonesia kelas
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD
NEGERI BAREMBENG II
Motivasi Belajar
ekstrinsik (X)
Temuan
HASIL BELAJAR (Y)
Apresiasi sastra
Membaca puisi
Puisi baru
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
expost facto. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018: 14) pendekatan
kuantitaif adalah meotde penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi
dan sampel tertentu.
Expost facto artinya sesudah fakta, Yaitu penelitian yang dilakukan setelah
suatu kejadian itu terjadi. Disebut juga sebagai restropectivestudy karena
penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa
atau suatu kejadian dan kemudian menurut kebelakang untuk mengetahui faktor-
faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
Expost facto sebagai metode penelitian menunjuk kepada perlakuan atau
manipulasi variable bebas X telah terjadi sebelumnya sehingga penelitian ini tidak
perlu memberikan perlakuan lagi tinggal melihat efeknya pada variabel terikat.
Pada penelitian ini, ketertarikan antara variabel bebas dengan variabel terikat
sudah terjadi secara alami.
B. Populasi Dan sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2017: 215) mengatakan bahwa “populasi diartikan
sebagai wilayah generalisasi melihat efeknya pada variabel terikat. Pada
26
penelitian ini, ketertarikan antara variabel bebas dengan variabel terikat sudah
terjadi secara alamiyang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
dan ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini yang diambil adalah seluruh siswa kelas IV
di SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa yang
terdaftar tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri atas 15
siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
2. Sampel
Menurut Wiratma (2018: 65) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian
dari sejumlah yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Bila
populasi besar, peneliti tidak mungkin mengambil semua untuk penelitian missal
karena terbatasnya dana, tenaga, dan waktu. Sampel yang dipilih oleh peneliti
yaitu kelas IV dengan jumlah 32 siswa. Untuk lebih jelasnya terdapat pada tabel
3.1 sebagai berikut.
Tabel 3.1 Sampel penelitian SD Negeri Barembeng II
Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa
No
Kelas
Jenis kelamin Jumlah
Laki-laki Perempuan
1 IV 15 17 32
Jumlah 32
Sumber Data: SD Dokumentasi Jumlah Murid SD Negeri Barembeng II
27
C. Variabel Dan Desain Penelitian
1. Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
a. Motivasi belajar ekstrinsik siswa (X`)
2. Variabel terikat adalah hasil belajar siswa (Y)
3. Desain penelitian sebagai berikut:
Gambar Desain Penelitian
Pada desain penelitian diatas ditunjukkan bahwa variabel x (motivasi
belajar ekstrinsik) mempengaruhi variabel y (hasil belajar).
D. Defenisi Operasional
1. Motivasi belajar ekstrinsik siswa adalah dorongan atau semangat siswa
kela IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten
Gowa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia yang berasal dari
luar.
2. Hasil belajar siswa adalah nilai dari aspek membaca puisi baru pada
mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Barembeng
II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
E. Instrumen Penilaian
Untuk memperoleh data penelitian digunakan instrumen penelitian.
Instrumen penelitian ini yaitu alat yang digunakan dalam mengumpulkan data
berupa tes, kusioner dan dokumentasi.
X Y
28
F. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes
Menurut Sujarweni (2018: 74) Data dalam penelitian menjadi 3 yaitu
fakta, pendapat dan kemampuan. Instrument TES digunakan untuk mengukur
ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang kita teliti. Tes dapat
digunakan untuk mengukur kemampuan dasar maupun pencapaian atau
prestasi misanya tes IQ, minat, bakat khusus dan sebagainya.
b. Teknik Kusioner
Sugiyono (2017: 142) mengemukakan bahwa “kusioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Kusioner digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui besarnya
pengaruh motivasi belajar ekstrinsik dalam membaca puisi baru siswa
terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV
SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.
Jenis kusioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
kusioner tertutup, yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan jawaban
sehingga pengisi hanya memberikan tanda pada jawaban yang dipilihnya
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Untuk mendapatkan skor tentang bagaimana motivasi belajar
ekstrinsik siswa, digunakan pengukuran berupa pernyataan-pernyataan yang
disusun berbentuk skala Likert.
29
Kisi-kisi yang digunakan sebagai dasar pembuatan instrument dalam
penelitian ini adalah:
Tabel3.2Kisi-kisi motivasi belajar ekstrinsik Guru danSiswa
No
Variabel
Indikator
Pernyataan jumlah
Positif (+) Negatif (-)
1
Motivasi
Belajar
Ekstrinsik
Faktor guru 1, 2,4,5,9 5
Siswa
3,6,7,8,10 5
Jumlah 10 10
Penelitian ini hanya menggunakan angket/kuesioner dengan pertimbangan
lebih mudah dan efisien dalam penggunaan waktu sehingga responden tidak
hanya kehilangan waktu saat disekolah.
Tabel 3.3Alternatif jawaban instrument penilaian
Alternatif Jawaban
Skor
Positif (+) Negatif (-)
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
30
G. Teknik Analisis Data
a. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
statistik, yaitu statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial
1. Analisis statistik deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk
mendeskripsikan data peroleh hasil belajar siswa dalam penelitian seperti
nilai rata-rata (mean), nilai tengah data (median), variansi (variance),
simpangan baku (standar deviation), nilai terendah data (minimum), nilai
tertinggi data (maksimum), dan sebagainya.
Tabel distribusi frekuensi penelitian ini dibuat dengan cara
menentukan kelas interval dan kategorinya. Kriteria tingkat
kecenderungan hasil pengukuran masing-masing siswa diperiksa
kemudian diberi skor. Skor yang diperoleh kemudian dikonversi dalam
bentuk nilai skala 0 sampai 100 dengan menggunakan rumus berikut:
x 100
Nilai inilah yang kemudian akan diolah sebagai data penelitian.
Sedangkan untuk data hasil belajar, peneliti memperolehnya dari tes
membaca puisi. Dalam analisis ini penguasaan materi pelajaran sesuai
dengan prosedur yang dicanangkan Dekdikbud yaitu:
31
Tabel3.4Pengkategorian hasil belajar
No Rentang Nilai Kategori Nilai
1. 85-100 Sangat baik
2. 70-84 Baik
3. 55-69 Cukup
4. 40-54 Kurang
5. 0-39 Sangat kurang
2. Analisis statistik inferensial
Sebelum pengujian hipotesis secara inferensial maka
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut:
a. Uji normalitas distribusi frekuensi
Uji normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk
mengetahui normal tidaknya distribusi data dari signifikan uji
normalitas dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan
taraf signifikan α = 5% atau 0,05.
Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 19.0 for
windows.
Jika signifikan yang diperoleh > α, maka distribusi normal
Jika signifikan yang diperoleh < α, maka distribusi tidak normal.
b. Uji linearitas regresi sederhana
Uji linearitas regresi dilakukan untuk mengukur derajat
keeratan pengaruh, memprediksi besarnya pengaruh antar variabel,
serta meramalkan besarnya variabel terikat jika nilai variabel bebas
diketahui. Aturan keputusan (kesimpulan) jika F hitung (regresi)
32
lebih besar dari harga F pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) maka
harga F hitung signifikan, yang berarti bahwa koefisien regresi
adalah berarti (bermakna). Dalam penganalisaan uji ini
menggunakan SPSS versi 21 for windows.
c. Uji hipotesis
Untuk mencari pengaruh dan menguji hipotesis
berpengaruh dua variabel digunakan analisis regresi sederhana
sedangkan hipotesis pengaruh yang lebih dari dua variabel
digunakan analisis regresi ganda. Dalam penganalisaan uji ini
menggunakan SPSS versi 21 for windows.
Ho= tidak ada antara variabel x terhadap y.
Ha= Ada pengaruh antara variabel x dan y.
Cara penentuan tingkat signifikan dan daerah
penerimaan/penolakan α = 5%
P value (sig) > α = Ha diterima.
Berarti dengan kata lain ambil kesimpulan Ha.
P value (sig) < α = Ho ditolak
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil penelitian
1. Karakteristik Responden
a. Berdasarkan jenis Kelamin
Keragaman responden berdasarkan jenis kelamin dapat
ditunjukkan padatabel berikut ini:
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan jenis kelamin
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
V
a
l
i
d
laki laki 15 46.9 46.9 46.9
Perempuan 17 53.1 53.1 100.0
Total 32 100.0 100.0
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, responden pada tabel 4.1
tersebut terlihat pada kelas responden terhadap laki laki sebanyak
15 orang dengan nilai presentase 46,9% dan responden perempuan
sebanyak 17 0rang dengan nilai presentasi 53,1%.
34
B. Deskripsi data
Penelitian ini membahas dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas bebas yaitu motivasi belajar ekstrinsik, sedangkan
variabel terikat adalah hasil belajar membaca puisi. Populasi penelitian ini adalah
siswa kelas IV program mata pelajaran bahasa Indonesia.
Data yang diperoleh dari skor pernyataan atau pertanyaan pada masing-
masing variabel ditabulasikan dan dianalisis menggunakan analisa deskriptif,
dengan bantuan computer program statistic (SPSS 21). Selanjutnya juga diuraikan
pengujian uji validitas dan uji realibilita,hipotesis.
Penelitian ini hanya menggunakan angket/kuesioner dengan pertimbangan
lebih mudah dan efisien dalam penggunaan waktu sehingga responden tidak
hanya kehilangan waktu saat disekolah
Table 4.2 Alternatif jawaban instrument penilaian
Alternatif Jawaban
Skor
Positif (+) Negatif (-)
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
35
1. Deskripsi hasil belajar
Dari hasil analisis tes membaca puisi pada siswa kelas IV SD Negeri
Barembeng II maka data perolehan skor tes membaca puisi baru yaitu maksimum
85 dan minimum 80. Berdasarkan lampiran berikut ini:
Tabel 4.3 distribusi frekuensi dan presentase hasil membaca puisi baru
Interval Kategori hasil
belajar
frekuensi Presentase
0-39 Sangat Kurang 0 0
40-54 Kurang 0 0
55-69 Cukup 0 0
70-84 Baik 11 34
85-100 Sangat Baik 21 66
Jumlah 32 100
Berdasarkan data yang dapat dilihat maka dapat disimpulkan bahwa hasil
membaca puisi pada instrument tes, yaitu sebanyak 11 responden memiliki hasil
belajar membaca puisi dikategorikan tinggi 34% sedangkan responden sebanyak
21 memiliki hasil membaca puisi dikategorikan sangat tinggi 66%. Melihat dari
hasil presentase yang dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan membaca puisi
sangat baik.
a. Analisis statistik inferensial
Sebelum pengujian hipotesis secara inferensial maka terlebih dahulu
dilakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut:
36
1. Uji normalitas distribusi frekuensi
Uji normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui
normal tidaknya distribusi data dari signifikan uji normalitas dengan
membandingkan hasil yang diperoleh dengan taraf signifikan α = 5% atau
0,05.
Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 21 for
windows.
Jika signifikan yang diperoleh > α, maka distribusi normal
Jika signifikan yang diperoleh < α, maka distribusi tidak normal.
Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan computer
menggunakan program SPSS for windos versi 21.Berdasarkan hasil
perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi. variabel motivasi belajar
ekstrinsik dengan 10 item pertanyaan terdapat pada tabel 4.4 (Lihat
lampiran III.2).
Tabel 4.5 Tests of Normality
Total.y Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Total.x 80.00 .258 11 .039 .807 11 .011
85.00 .301 21 .000 .841 21 .003
a. Lilliefors Significance Correction
Output spss 21
Dari tabel Tests of Normalitydapat dinilai signifikansinya 0,039,
sehingga bisa dikatakan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal
karena nilai signifikansinya 0,039 > 0,05.
37
2.Uji linearitas regresi sederhana
Uji linearitas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan
pengaruh, memprediksi besarnya pengaruh antar variabel, serta
meramalkan besarnya variabel terikat jika nilai variabel bebas diketahui.
Aturan keputusan (kesimpulan) jika F hitung (regresi) lebih besar dari
harga F pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) maka harga F hitung
signifikan, yang berarti bahwa koefisien regresi adalah berarti (bermakna).
Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 21 for windows.
Tabel 4.6 Hasil Uji Anova
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
membaca puisi baru *
motivasi belajar
ekstrinsik
Between
Groups
(Combined) 34.498 5 6.900 1.229 .324
Linearity 1.056 1 1.056 .188 .668
Deviation from
Linearity
33.442 4 8.361 1.489 .234
Within Groups 145.971 26 5.614
Total 180.469 31
Output SPSS 21
Berdasarkan hasil uji linearitas regresi sederhana diketahui nilai
signifikansinya deviation from linearity sebesar 0,234 > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara motivasi belajar
ekstrinsik dengan membaca puisi.
3.Uji hipotesis
Untuk mencari pengaruh dan menguji hipotesis berpengaruh dua
variabel digunakan analisis regresi sederhana sedangkan hipotesis
38
pengaruh yang lebih dari dua variabel digunakan analisis regresi ganda.
Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 21 for windows.
Uji t
Dasar pengambilan keputusan:
Jika sig < 0,05/ Thitung > Ttabel = Maka terdapat pengaruh
Jika sig > 0,05/ Thitung < Ttabel = Maka tidak terdapat pengaruh
Tabel 4.7 Hasil Uji Coefficients
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 80.728 6.093 13.249 .000
motivasi belajar
ekstrinsik
.071 .169 .076 .420 .677
a. Dependent Variable: membaca puisi baru
Output SPSS 21
Berdasarkan hasil uji T diketahui nilai sig 0.677 > 0.420 Maka
terdapat pengaruh yang signifikan pada pengaruh motivasi belajar
ekstrinsik terhadap membaca puisi baru.
Uji f
Dasar pengambilan keputusan:
Jika sig < 0,05/ Fhitung > Ftabel = Maka terdapat pengaruh
Jika sig > 0,05/ Fhitung < Ftabel = Maka tidak terdapat pengaruh
Tabel 4.8 Hasil Uji anova
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 1.056 1 1.056 .177 .677b
Residual 179.413 30 5.980
Total 180.469 31
a. Dependent Variable: membaca puisi baru
b. Predictors: (Constant), motivasi belajar ekstrinsik
39
output SPSS 21
Berdasarkan hasil uji F diketahui nilai sig 4,15 > 0,177 Maka terdapat
pengaruh yang signifikan pada pengaruh motivasi belajar ekstrinsik terhadap
membaca puisi baru.
Berdasarkan uji hipotesis menggunakan windows SPSS versi 21 diatas
mengetahui nilai t (thitung) motivasi belajar ekstrinsik adalah sebesar 0,420, nilai df
(degre of freedom) atau derajat kebebasan adalah sebesar 31, nilai Sig. (2 tailed)
sebesar 0,677. Jika nilai sig.(2 tailed) adalah sebesar 0,677 < 0,05 maka sesuai
dengan dasar pengambilan keputusan diatas dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak
dan ha diterima. Karena dapat dilihat dari nilai Ftabel sebesar 4,15 lebih besar
dibanding Fhitungsebesar 0.177 atau (4,15 > 0,177) yang berarti motivasi belajar
ekstrinsik berpengaruh dalam aspek membaca puisi baru.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh motivasi
belajar ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru terhadap hasil belajar bahasa
Indonesia kelas IV SD Negeri barembeng II. Pembahasan dari analisis diatas
sebagai berikut:
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat pengaruh positif
terhadap motivasi belajar ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru terhadap
hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri
Barembeng II. Hal tersebut didasarkan pada uji hipotesis yaitu nilai Ftabel sebesar
40
4,15 lebih besar dibandingkan nilai Fhitung yaitu 0,177 (4,15 > 0,177) yang
berarti menujukkan bahwa signifikan.
Persamaan regresi diatas menunjukkan arah yang positif antara motivasi
belajar ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru dengan hasil belajar. Artinya
semakin tinggi motivasi belajar ekstrinsik siswa akan semakin pula tinggi hasil
belajarnya.
Jika menurut penelitian, ini terjadi peningkatan hasil belajar kelas IV SD
Negeri Barembeng II apabila motivasi belajar ektrinsik siswa semakin tinggi, hal
ini dikarenakan siswa akan lebih memiliki dorongan dari luar dirinya untuk
belajar seperti dorongan semangat, hadiah pujian dan nasehat dari orang lain.
41
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dalam pembahasan bahwa motivasi belajar
ektrinsik berpengaruh dalam aspek membaca puisi baru.Dari hasil belajar
membaca puisi baru pada mata pelajaran bahasa Indonesia SD Negeri
Barembeng II berada pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan uji hipotesis
yang telah disimpulkan bahwa motivasi belajar ekstrinsik berpengaruh dalam
aspek membaca puisi baru kelas IV SD Negeri Barembeng II setelah
diperoleh nilai Ftabel sebesar 4,15 lebih besar dibanding nilai Fhitung sebesar
0,177atau (4,15 > 0,177) yang berarti menujukkan bahwa signifikan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat beberapa saran dari peneliti
yaitu sebagai berikut:
1. Kepada para pendidik mampu meningkatkan kreativitasnya dalam
mengajajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar
mengajar serta menjalin kerja sama yang baik dan harmonis antara
lembaga sekolah, orang tua dan peserta didik itu sendiri
2. Bagi peneliti berikutnya, hendaknya dalam melaksanakan penelitian
tentang motivasi belajar ekstrinsik mencoba pada materi materi atau mata
pelajajaran yang lain agar lebih memberikan penguatan atau motivasi
42
yang kuat dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
yang lain.
3. Bagi pihak sekolah agar selalu menciptakan lingkungan yang kondusif
dan sehat di sekolah, dan melaksanakan pengembangan SDM baik untuk
pegawai mupun guru serta pengembangan tata kelola sekolah yang
berbasis sistem penjaminan mutu sehingga mampu menumbuhkan
motivasi belajar ekstrinsik peserta didik.
43
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Dibia, I. Ketut & I Putu Mas Dewantara. 2018. Bahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. Depok: Rajawali Pers.
Fuady. Mohammad, Alwan. Lilik. Sabdaningtyas. dkk. 2018.Pengaruh Motivasi
Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kels IV SD Negeri 33 Gedong
Tataan. Lampung. FKIP Universitas Lampung.
http://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=pengaruh+motivasi+belajar+sis
wa+pada+pembelajaran+tematik+kelas+IV+sd+negeri+33+Gedong+tataan
&btnG=#d=gs_qabs&u=%3DR9WzAuUP-NIJ (diakses 3 Februari 2020)
Handayani, Erna. 2011. Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Siswa Kelas V
Dengan Menggunakan Video Pembelajaran Di SD Negeri 03 Ngadirgo
Mijen Semarang. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
http://lib.unnes.ac.id/2656/ (diakses 3 Februari 2020)
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan
Penilaian). Bandung:Alfabeta.
Kompri. 2016. Motivasi Pembelajaran Prespektif Guru dan Siswa. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya.
Nisrins Pratiwi. 2010. Mengenl Puisi Lebih Dekat. Jakarta: PT Multazam Utama
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NO. 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, 2009. Surabaya: Wacana Intelektual
Santosa, Puji. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, Jakarta :
Universitas Terbuka
S, Annisa. Kasdiyanti. Mahmud. Alpusari. dkk. 2019. Hubungan Motivasi Belajar
Ekstrinsik Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Se-Gugus 1
Kecamatan Marpoyam Damai Pekanbaru. Pekanbaru: FKIP Universitas
Riau. https://pajar.ejournal.unri.ac.id/index.php/PJR/article/view/6318
(diakses 31 Janari 2020)
Simanjuntak., Harlen. 2020 . Motivasi Belajar Mempengaruhi Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas V SD 060421 kecamatan Medan Helveta Kota Medan.
Universitas HKBP Nomnesen
http://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=pengaruh+motivasi+belajar+siswa+pada+pembelajaran+tematik+kelas+IV+sd+negeri+33+Gedong+tataan&btnG=#d=gs_qabs&u=%3DR9WzAuUP-NIJhttp://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=pengaruh+motivasi+belajar+siswa+pada+pembelajaran+tematik+kelas+IV+sd+negeri+33+Gedong+tataan&btnG=#d=gs_qabs&u=%3DR9WzAuUP-NIJhttp://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=pengaruh+motivasi+belajar+siswa+pada+pembelajaran+tematik+kelas+IV+sd+negeri+33+Gedong+tataan&btnG=#d=gs_qabs&u=%3DR9WzAuUP-NIJhttp://lib.unnes.ac.id/2656/https://pajar.ejournal.unri.ac.id/index.php/PJR/article/view/6318
44
Medan.https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&Q=moti
vasi+belajar+mempengaruhi+terhadap+hasil+belajar+siswa+kelas+V+sd+0
60421+kecamatan+medan+helveta+ota+medan&btnG=#d=gs_qabs&u=%2
3p%3DgZ3Hy12MY2sJ (diakses 31 Januari 2020)
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualititif, dan R
& D. Bandung:Alfabeta
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Tarigan, Djago. 2006. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Tim Penyusun FKIP Unismuh Makasssar. 2020. Pedoman Penulisan SKRIPSI.
Buku tidak Diterbitkan . Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Tim penyusun kamus pusat bahasa. (2005). Kamus besar Bahasa Indonesia edisi
ke tiga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional dan Balai Pustaka.
V. Wiratna Sujarweni. 2018. Metode Penelitian. Pustaka. Yogyakarta. Pustaka
Baru Press
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&Q=motivasi+belajar+mempengaruhi+terhadap+hasil+belajar+siswa+kelas+V+sd+060421+kecamatan+medan+helveta+ota+medan&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DgZ3Hy12MY2sJhttps://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&Q=motivasi+belajar+mempengaruhi+terhadap+hasil+belajar+siswa+kelas+V+sd+060421+kecamatan+medan+helveta+ota+medan&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DgZ3Hy12MY2sJhttps://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&Q=motivasi+belajar+mempengaruhi+terhadap+hasil+belajar+siswa+kelas+V+sd+060421+kecamatan+medan+helveta+ota+medan&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DgZ3Hy12MY2sJhttps://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&Q=motivasi+belajar+mempengaruhi+terhadap+hasil+belajar+siswa+kelas+V+sd+060421+kecamatan+medan+helveta+ota+medan&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DgZ3Hy12MY2sJ
45
LAMPIRAN I
Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
46
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah :SD Negeri Barembeng II
Kelas /Semester : IV/2(Dua)
Tema 6 : Cita-Citaku
Subtema : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita
Pembelajaran ke- : 1
Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, dan IPA
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (6 JP)
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan berlatih membaca puisi, siswa mampu
mendeklamasikanpuisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar.
Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar
Buku Teks, gambar hewan dan tumbuhan, contoh-contoh puisi, lingkungan
sekitar.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan kehadiran siswa
Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang siswa. (religius).
Menyanyikan lagu nasional Guru memberikan penguatan semangat Nasionalisme.
Kegiatan Inti
Guru menjelaskan sekitar materi yang akan dijelaskan Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan contoh
membaca puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang benar untuk
menumbuhkan sikap percaya diri siswa.
Siswa mengambil beberapa contoh puisi yang telah disediakn oleh guru dan berlatih membaca puisi yang telah diterima tersebut.
Guru memotivasi kembali siswa dengan mengajak siswa untuk berani tampil membaca puisi yang telah diterima oleh masing-masing siswa.
Siswa membaca puisi yang telah diterima didepan kelas. Guru memberikan penguatan tentang aktivitas membaca puisi yang telah
dilakukan siswa dikelas. Guru membagikan angket yang berisi motivasi belajar siswa setelah
membaca puisi.
Siswa mengisi angket yang telah dibagikan. Guru mengumpulkan angket yang telah diisi oleh siswa.
Kegiatan Penutup
Siswa bersama guru mengemukakan kesimpulan hasil pembelajaran. Menyanyikan salah satu lagu daerah nasionalisme.
47
Salam dan do‟a penutup di pimpin oleh salah satu siswa. PENILAIAN
Rubrik Penilaian Membaca Puisi
Barembeng, November 2020
Mengetahui,
Kepala Sekolah SD Negeri Barembeng II
Halwati, S.Pd.
NIP. 19610808 198203 2 011
Guru kelas IV
Danriati Fadilah.
NIM. 10540 11047 16
48
CONTOH PUISI ODE
PARA PAHLAWANKU
Tak ada yang bisa kami berikan
selain rasa terima kasih yang kami ucapkan
Tak ada yang bisa kami lakukan
Selain memperingati jasa-jasamu
Berupaya dengan segenap kemampuan
Untuk menjaga kemerdekan
Dan menghargai perjuangan kalian…
Tak ada yang bisa kami lakukan selain itu
Terima kasih kami ucapkan untuk kalian
Para pahlawan yang gugur
Yang telah memberikan segala kemampuan
Demi terwujudn ya kemerdekaan Negara ini dari penjajahan
Sekali lagi, kami ucapkan terimah kasih
Untuk kalian para pahlawanku…..
49
Guruku
Guruku…
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa….
Yang tidak lelah mengajariku…
Merelakan waktu istirahatnya
Hanya untuk mengajariku….
Ohh guruku…
Engkaulah pahlawanku….
Aku tidak bisa seperti ini tanpamu…
Guruku…
Terima kasih atas jasa-jasa
Yang engkau berikan selama ini…
Ohh wahai guruku…..
50
Ibu
Engkau manusia yang paling berjasa didalam hidupku…
Engkau manusia berhati malaikat bagiku..
Cintaku padamu tak bakal pernah pudar..
Cintaku padamu akanlah sejati…
Ibu…
Begitu tinggi cintamu bagiku…
Begitu agung kasih dan sayangmu…
Abadi di dalam sanubar tak habis ditelan waktu…
Ibu…
Terima kasih atas semua yang sudah kau beri..
Karena Cuma inilah yang dapat ku persembahkan..
Sekali lagi.. terima kasih ibuu…
51
LAMPIRAN II
Angket
52
ANGKET PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR EKSTRINSIK PADA
ASPEK MEMBACA PUISI BARU SISWA KELAS IV SD NEGERI
BAREMBENG II
Petunjuk:
a. Berilah tanda centang (√ ) pada kolom pilihan yang telah disediakan
apabila pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda.
b. Apabila ingin mengganti jawaban, maka berikan tanda sama dengan (=)
pada tanda centang (√) jawaban yang sama, selanjutnya silahkan
memberikan tanda centang (√) yang baru pada kolom, yang dikehendaki.
c. Pilihan anda tidak akan mempengaruhi nilai anda, tetapi semata-mata
untuk meningkatkan mutu pendidiakn. Karena itu anda diharapkan
memilih jawaban yang benar-benar berdasarkan pendapat an keadaaan
anda sendiri.
Nama :
Kelas :
No Pernyataan Sangat
setuju
setuju Tidak
setuju
Sangat
tidak
setuju
1 Penjelasan materi membaca puisi yang
disampaikan oleh guru cepat dan mudah
dipahami
2 Sikap tegas guru mendorong kami untuk lebih
giat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
khususnya membaca puisi baru
3 Saya suka apabila maju kedepan kelas untuk
membaca puisi baru agar tidak kalah dengan
teman yang lain
4 Pujian dari guru terhadap prestasi belajar Bahasa
Indonesia khususnya membaca puisi membuat
53
saya rajin belajar
5 Sikap sopan santun dan ramah guru dikelas
mendorong saya lebih rajin dalam belajar Bahasa
Indonesia
6 Pujian dari teman terhadap hasil ujian Bahasa
Indonesia saya yang bagus, memberi motivasi
kepada saya untuk belajar membaca puisi baru
menjadi lebih baik lagi
7 Saya tidak pernah menyerah dalam belajar
membaca puisi karena ingin mendapatkan hasil
yang lebih baik dari teman kelas
8 Saya selalu belajar untuk membaca puisi lebih
giat karena tidak ingin hasil belajar saya
ketinggalan dari teman kelas dalam menguasai
materi membaca puisi baru
9 Saya senang jika guru menasehati agara saya
belajar Bahasa Indonesia khususnya materi
membaca puisi baru lebih tekun lagi dari hari
sebelumnya
10 Saya sangat senang dengan pembelajaran
membaca puisi baru sedang berlangsung karena
tidak ada teman kelas yang ribut
54
LAMPIRAN III
Hasil penelitian
Tabel Uji Validitas
Deskripsi penilaian membaca puisi
Tabel Nilai Distribusi t
55
HASIL PENELITIAN
NO VARIABEL. X TOTAL.X
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
2 4 4 2 4 4 3 3 2 4 1 31
3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38
5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38
6 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 33
7 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 36
8 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38
9 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 34
10 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 34
11 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
12 4 4 2 4 4 3 3 2 4 1 31
13 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
14 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38
15 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38
16 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 33
17 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 36
18 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38
19 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 34
20 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 34
21 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38
22 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 33
23 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 36
24 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38
25 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 34
26 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 34
27 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
28 4 4 2 4 4 3 3 2 4 1 31
29 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38
30 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 34
31 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 34
32 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38
JUMLAH 115 116 102 128 122 115 111 111 124 101 1145
56
UJI VALIDITAS
Correlations
XI X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
XI
Pearson Correlation 1 .148 .214 .a -.397
* .223 .394
* -.300 .457
** -.260
Sig. (2-tailed) .419 .241 . .024 .221 .025 .095 .009 .151
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
X2
Pearson Correlation .148 1 -.067 .a -.372
* -.246 -.437
* -.497
** -.293 -.473
**
Sig. (2-tailed) .419 .717 . .036 .174 .012 .004 .104 .006
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
X3
Pearson Correlation .214 -.067 1 .a -.537
** .476
** .792
** .477
** .098 .623
**
Sig. (2-tailed) .241 .717 . .002 .006 .000 .006 .595 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
X4
Pearson Correlation .a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a .
a
Sig. (2-tailed) . . . . . . . . .
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
X5
Pearson Correlation -.397* -.372
* -.537
** .
a 1 .092 -.511
** -.308 -.182 -.170
Sig. (2-tailed) .024 .036 .002 . .618 .003 .086 .320 .352
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
X6
Pearson Correlation .223 -.246 .476** .
a .092 1 .394
* -.070 .457
** .329
Sig. (2-tailed) .221 .174 .006 . .618 .025 .705 .009 .066
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
X7
Pearson Correlation .394* -.437
* .792
** .
a -.511
** .394
* 1 .602
** .355
* .622
**
Sig. (2-tailed) .025 .012 .000 . .003 .025 .000 .046 .000
N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32
X8
Pearson Correlation -.300 -.497** .477
** .
a -.308 -.070 .602
** 1 -.242 .763
**
Sig. (2-tailed) .095 .004 .006 .
Top Related