PENGARUH MOTIVASI BELAJAR EKSTRINSIK DALAM ......2020. Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik dalam...

83
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR EKSTRINSIK DALAM ASPEK MEMBACA PUISI BARU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SD NEGERI BAREMBENG II KECAMATAN BONTONOMPO KABUPATEN GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar OLEH DANRIATI FADILAH 105401104716 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASAR 2020

Transcript of PENGARUH MOTIVASI BELAJAR EKSTRINSIK DALAM ......2020. Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik dalam...

  • PENGARUH MOTIVASI BELAJAR EKSTRINSIK DALAM ASPEK

    MEMBACA PUISI BARU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

    PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV

    SD NEGERI BAREMBENG II KECAMATAN

    BONTONOMPO KABUPATEN GOWA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

    Pendidikan pada Jurusan Guru Sekolah Dasar

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Muhammadiyah Makassar

    OLEH

    DANRIATI FADILAH

    105401104716

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASAR

    2020

  • ii

  • iii

  • iv

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    SURAT PERNYATAAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : DANRIATI FADILAH

    NIM : 10540 11047 16

    Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Program Studi : Strata Satu (S1)

    Judul Skripsi : Pengaruh Motivasi Belajar Ektrinsik dalam Aspek

    Membaca Puisi Baru Terhadap Hasil Belajar pada

    Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD

    Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo

    Kabupaten Gowa

    Dengan menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji

    adalah hasil karya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau dibuatkan oleh

    siapa pun.

    Demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima sanksi

    apabila pernyataan ini tidak benar.

    Makassar, November 2020

    Yang Membuat Pernyataan

    DANRIATI FADILAH

  • v

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    SURAT PERJANJIAN

    Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : DANRIATI FADLAH

    NIM : 10540 11047 16

    Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

    1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai skripsi ini, saya akan

    menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapa pun).

    2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

    pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.

    3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi.

    4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya bersedia

    menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

    Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

    Makassar, November 2020

    Yang Membuat Perjanjian

    DANRIATI FADILAH

  • vi

    MOTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTO

    PEDANG TERBAIK YANG DIMILIKI IALAH SEBUAH KESABARAN TANPA

    BATAS

    Kupersembahkan karya ini buat:

    Kedua orang tuaku, saudara dan saudariku

    Atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis

    Mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

  • vii

    ABSTRAK

    DANRIATI FADILAH. 2020. Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik

    dalam Aspek Membaca Puisi Baru Terhadap hasil Belajar pada Mata Pelajaran

    Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo

    Kabupaten Gowa. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

    Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

    Pembimbing I Abdul Munir Kondongan dan pembimbing II Abdan Syakur.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar

    Ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru pembelajaran Bahasa Indonesia. Jenis

    penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif. Populasi sekaligus sampel penelitian

    adalah keseluruhan kelas IV yaitu 32 siswa . Instrumen penelitian meggunakan

    angket dan tes. Nilai tes digunakan untuk mengungkap hasil belajar smembaca

    puisi baru. Teknik analisis dalam menguji hipotesis adalah teknik analisis regresi

    linear sederhana.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) motivasi belajar ekstrinsik

    berpengaruh terhadap hasil membaca puisi baru pada mata pelajaran Bahasa

    Indonesia. Peneliti menemukan bahwa nilai Ftabel = 4,15 dan Fhitung= 0,177. nilai

    dari Ftabel adalah lebih besar daripada Fhitung (4,15 > 0,177). Jadi hipotesis (Ho)

    dari penelitian tersebut ditolak tetapi (Ha) diterima. jadi ada pengaruh antara

    motivasi belajar ekstrinsik dalam membaca puisi baru pada mata pelajaran Bahasa

    Indonesia

    Kata kunci: Motivasi Belajar Ektrinsik, Membaca Puisi Baru

  • viii

    KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah Robbil „Alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.

    Rab yang maha pengasih tapi tidak pilih kasih, maha penyayang yang tidak pilih

    sayang, penggerak yang tidak bergerak, atas segala limpahan rahmat dan

    petunjuk- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

    “Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik dalam Aspek Membaca Puisi Baru

    Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas

    IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa”.

    Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW,

    sang murabbi segala zaman, dan para sahabatnya, serta orang- orang yang

    senantiasa ikhlas berjuang di jalan- Nya.

    Segala usaha dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka

    menyelesaikan skripsi ini dengan semaksimal mungkin. Namun, penulis

    menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan.

    Oleh karena itu, penulis menghanturkan terima kasih kepada orang tuaku tercinta

    ayahanda Sajuang dan ibunda Halwati yang telah memberikan kasih sayang, jerih

    payah, cucuran keringat, dan doa yang tidak putus-putusnya buat penulis, sungguh

    semua itu tidak mampu penulis gantikan atas segala dukungan semangat,

    pengorbanan, kepercayaan, pengertian dan segala doanya.

    Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepadaDr. Abdul Munir

    Kondongan,M.Pd.pembimbing I danAbdan Syakur, S.Pd.,M.Pd. pembimbing

  • ix

    IIyang telah memberikan bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan

    proposal hingga selesainya skripsi ini.

    Tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada; Prof. Dr. H.

    Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Erwin Akib,

    S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar. Aliem

    Bahri, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta

    seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas Keguruan dan

    Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali

    penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi

    penulis.

    Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada

    Kepala Sekolah, guru, staf SD Negeri Barembeng II, dan Ibu Halifa Nurul Haerat,

    S.Pd., guru kelas IV di sekolah tersebut yang telah memberikan izin dan bantuan

    untuk melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

    sahabat- sahabat terkasihku Nanda Eka Putri, Islamiah, Nurul Anita Fitri, Eka

    Bahita,Marwa Amalia Sara, Novita Sari Arifin atas segala kebersamaan,

    dukungan, saran, dan bantuannya kepada penulis.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

    karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

    kesempurnaan karya selanjutnya. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita

    semua, amin ya robbal alamin.

    Makassar, September 2020

    Penulis

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

    LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………... ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii

    SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv

    SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v

    MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

    ABSTRAK ...................................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... x

    DAFTAR TABEL........................................................................................... xii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

    A. Latar Belakang .......................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .................................................................... 4

    C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

    D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 6

    A. Kajian Pustaka .......................................................................... 6

    1. Penelitian Relevan .............................................................. 6

    2. Motivasi Belajar ................................................................. 7

    3. Motivasi Belajar Esktrinsik ................................................ 8

    4. Unsur-unsur yang mempengaruhi Motivasi Belajar

  • xi

    Ekstrinsik ........................................................................... 9

    5. Apresiasi Sastra .................................................................. 11

    6. Puisi……………………………………………………… 12

    7. Pembelajaran Bahasa Indonesia………………………… . 17

    8. Hasil Belajar……………………………………………… 18

    B. Kerangka Pikir ......................................................................... 23

    C. Hipotesis Penelitian .................................................................. 24

    BAB III METODE PENELITIAN.............................................................. 26

    A. Jenis dan Desain Penelitian ...................................................... 26

    B. Populasi Dan Sampel ................................................................ 27

    C. Variabel dan Desain Penelitian ................................................ 28

    D. Defenisi Operasional ................................................................ 28

    E. Instrument Penelitian ................................................................ 29

    F. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 29

    G. Teknik Analisis Data………………………………………… 31

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 35

    A. Hasil Penelitian ......................................................................... 35

    B. Deskripsi Data .......................................................................... 37

    C. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………….. . 41

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 43

    A. Simpulan ................................................................................... 43

    B. Saran ......................................................................................... 43

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 45

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    RIWAYAT HIDUP

  • xii

    DAFTAR TABEL

    No. Nama Tabel Halaman

    2.1 penilaian Membaca Puisi 16

    3.1 Sampel Penelitian 28

    3.2 Kisi-kisi Motivasi Belajar Ekstrinsik 30

    3.3 Alternatif Jawaban Instrumen Penilaian 31

    3.4 pengkategorian Hasil Belajar 32

    4.1 Frekuensi Distribusi berdasarkan jenis Kelamin 35

    4.2 Alternatif Jawaban Instrumen Penilaian 36

    4.3 Distribusi Frekuensi dan Presentase Hasil Membaca Puisi Baru 37

    4.5 Test Of Normality 38

    4.6 Hasil Uji Anova 39

    4.7 Hasil Uji Coefficients 40

    4.8 Hasil Uji Anova 40

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    No. Nama Tabel Halaman

    1. Gambar bagan kerangka pikir siswa 24

    2. Desain Penelitian 28

  • xiv

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang

    cerdas, damai, terbuka dan demokratis. pembaharuan pendidikan di Indonesia

    perlu terus dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang adaptif terhadap

    perubahan zaman. Sebagaimana dicantumkan pentingnya pendidikan dalam

    Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 4 dinyatakan:

    Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa

    dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, manusia yang

    beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan

    berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,

    sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan

    mandiri, serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan.

    Peranan lembaga pendidikan termasuk SD Negeri Barembeng II

    Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa sangat menentukan dalam peningkatan

    kualitas pendidikan agar mencapai hasil yang bagus. Perlu kita ingat bahwa salah

    satu indikator keberhasilan dalam pembelajaran adalah jika siswa atau peserta

    didik memperoleh hasil belajar yang bagus/tinggi. Salah satu faktor yang

    mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi. Dengan adanya motivasi, siswa akan

    belajar dengan ulet, tekun, dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar

    pembelajaran. Dengan dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal

    yang perlu dibangkitkan dalam pembelajaran disekolah.

    Menurut Usman (2017) menyatakan bahwa “motivasi ekstrinsik adalah

    motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, Karena ajakan,

  • 2

    suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian

    akhirnya ia mau melakukan sesuatu misalnya belajar”. Motivasi terbagi atas dua

    yaitu motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik. Motivasi ekstrsinsik disini

    merupakan pengaruh yang berasal dari luar diri siswa, sehingga sangat dibutuhkan

    bagi siswa untuk meningkatkan keinginan belajar mereka.

    Adapun faktor motivasi belajar ekstrinsik yaitu faktor guru. Gaya

    mengajar mencerminkan bagaimana pelaksanaan pengajaran guru yang

    bersangkutan yang dipengaruhi oleh pandangannya tentang mengajar, konsep

    psikologi yang digunakan, serta kurikulum yang dilaksakan. Pengajaran Bahasa

    Indonesia khususnya pembelajaran membaca puisi adalah bagian dari

    pembelajaran apresiasi sastra. Pembelajaran puisi dengan pelafalan dan intonasi

    yang tepat sering mengalami kendala. Kendala tersebut antara lain: (1) pengaruh

    dialek bahasa lokal, (2) kurang adanya percaya diri, dan (3) minimnya contoh

    pembacaan puisi yang benar. Kuatnya pengaruh dialek bahasa local, menjadikan

    pembacaan puisi sebagai bahan tertawaan karena terdengar lucu. Kurangnya rasa

    percaya diri menyebabkan siswa malu maju kedepan kelas dan merasa terpaksa.

    Minimnya contoh membaca puisi dengan lafal dan intonasi yang tepat membuat

    siswa tidak memiliki acuan atau gambaran tentang membaca puisi yang tepat.

    Menurut Theodore watts-dunton dalam buku Nisrina Pratiwi (2010)

    mengatakan bahwa “puisi adalah salah satu pengucapan yang konkrit dan artistic

    tentang pikiran manusia melalui penggunaan bahasa yang emosional dan

    berirama.

  • 3

    Menurut Ristri Wahyuni (2014: 35-68), jenis-jenis puisi terbagi atas 2

    (dua) yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah puisi yang terkait oleh

    aturan-aturan. Sedangkan puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat oleh

    aturan-aturan yang umum seperti pada puisi lama.

    Penulis hanya berfokus pada puisi baru, adapun yang diangkat didalam

    puisi baru yaitu puisi ode. Hasil belajar itu sendiri seperti yang diungkapkan oleh

    Nawawi (Susanto, 2013: 5) bahwa “hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat

    keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam

    bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal jumlah materi pelajaran

    tertentu belajar masih kurang dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia itu sendiri.

    Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap 32 siswa

    kelas IV SD Negeri Barembeng II menunjukkan bahwa terdapat 62,5% siswa

    yang mencapai ketuntasan dan 37,5% siswa yang tidak mencapai ketuntasan.

    Siswa yang belum mencapai ketuntasan akan diberikan remedial agar dapat

    mencapai ketuntasan (KKM 75) yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil

    observasi tersebut dapat diperoleh informasi bahwa penyebab rendahnya

    membaca puisi baru disebabkan beberapa faktor. Diantaranya faktor guru dan

    siswa yaitu: 1) guru kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran. 2) siswa

    kurang berminat dalam pembelajaran membaca puisi. Oleh karena itu, peneliti

    menarik kesimpulan bahwa penguasaan siswa pada mata pelajaran Bahasa

    Indonesia khususnya materi membaca puisi baru masih kurang.

    Guru dapat membantu siswa dengan memberikan motivasi belajar ekstrinsik

    berupa kalimat-kalimat penyemangat atau perhatian yang setidaknya para siswa

  • 4

    merasa diperhatikan atau merasa dekat dengan guru dan semangat belajarnya

    bangkit kembali ketika siswa diberikan motivasi oleh guru.Dengan demikian

    siswa yang disertaidengan motivasi belajar ekstrinsik yang tinggi dapat

    memberikan hasil yang optimal dalam membaca puisi pada mata pelajaran Bahasa

    Indonesia.

    Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

    dengan judul: Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik dalam aspek Membaca Puisi

    Baru terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas

    IVSDNegeri Barembeng IIKecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka rumusan masalah

    dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Pengaruh Motivasi Belajar Ekstrinsik

    terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Aspek Membaca Puisi Baru pada

    Matapelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan

    Bontonompo Kabupaten Gowa?”

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui

    pengaruh motivasi belajar ekstrinsik terhadap hasil belajar siswa dalam aspek

    membaca puisi baru pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri

    Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa”

  • 5

    D. Manfaat Penelitian

    Hasil dari pelaksanaan penelitian ini akan memberikan manfaat baik ditinjau

    secara teoritis maupun praktis.

    1. Manfaat Teoretis

    Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menambah

    pengetahuan dan wawasan terutama menyangkut hal-hal yang berkaitan

    dengan pengaruh motivasi belajar ekstrinsik dan minat belajar siswa

    terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia

    sebagai calon guru kedepannya.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Guru

    Sebagai pertimbangan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar

    siswa pada mata pelajaran yang siswa kurang mampu.

    b. Bagi Siswa

    Digunakan sebagai bahan acuan dalam membangkitkan motivasi

    belajar ekstrinsik dan minat belajar, serta metode yang dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa.

    c. Bagi Sekolah

    Sebagai bahan masukan bagi sekolah yang dijadikan lokasi

    penelitian, dalam usaha untuk memperbaiki, meningkatkan mutu dan

    kemampuan siswa dalam bidang studi Bahasa Indonesia.

  • 6

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

    A. Kajian Pustaka

    1. Penelitian Relevan

    Hal ini relevan dengan hasil penelitian Mohammad Alwan Fuady, Lilik

    Sabdaningtyas dan Maman Surahman (2018) “ Pengaruh Motivasi Terhadap

    Hasil Belajar Siwa Pada Pembelelajarn Tematik Kelas IV SD Negeri Gedong

    Tataan. Jenispenelitian ini adalah kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah kelas

    IV SD Negeri Gedong Tatan Psawaran Lampung tahun ajaran 2017/2018 yang

    berjumlah 60 siswa yang terdiri dari kelas IV A dan kelas IV B. Penelitian ini

    sama-sama meneliti pengaruh motivasi dan minat belajar terhadap hasil belajar

    siswa.

    Persamaan penelitian Mohammad Alwan Fuady (2018) dengan penelitian

    ini adalah sama-sama meneliti pengaruh motivasi belajar terhadap hail belajar

    siswa. Perbedaannya pada mata pelajaran dan aspek yang akan diteliti yakni,

    Mohammad Alwan Fuady (2018) menggunakan mata pelajaran tematik,

    sedangkan peneliti ini menggunakan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

    Penulis mengambil hasil penelitian dengan judul yang telah diuraikan

    diatas karena judul penelitian tersebut ada kaitannya dengan judul yang diambil

    oleh penulis. selain itu hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat pengaruh

    motivasi terhadap hasil belajar siswa sehingga penulis menjadikannya sebagai

    suatu acuan agar penelitian ini lebih bagus dan juga diharapkan hasil penelitian

  • 7

    yang akan dilaksanakan oleh penulis berhasil seperti halnya dengan penelitian

    sebelumnya.

    2. Pengertian Motivasi Belajar

    Banyak teori yang mengemukakan tentang motivasi. Berikut dalam Kamus

    Umum Bahasa Indonesia disbutkan bahwa motivasi adalah dorongan yang timbul

    pada diri sesorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan

    dengan tujuan tertentu. Atau usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau

    kelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujua

    yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

    Motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan sebagai “daya

    penggerak yang telah menjadi aktif”. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu,

    terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirsaakan/mendesak

    Sardiman (dalam Kompri 2016: 2)

    Menurut Mardianto dalam Kompri (2016: 3), motivasi adalah proses yang

    memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang

    termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah dan bertahan lama.

    Berdasarkan beberapa pendapat tenmtang motivasi di atas dapat disimpulkan

    bahwa motivasi tidak lain adalah dorongan yang membangkitkan semangat

    belajar siswa baik itu dorongan dari dalam dirinya ataupun dorongan dari luar diri

    siswa tersebut.

    3. Motivasi Belajar Ekstrinsik

    Kegiatan belajar siswa dipengaruhi oleh motivasi belajar yang

    dibedakan dalam dua jenis yaitu motivasi belajar ekstrinsik dan motivasi

  • 8

    belajar intrinsik. Sumadi Suryabrata dalam (Kompri 2016: 6) juga

    membedakan motif menjadi dua yakni motif-motif ekstrinsik dan motif-motif

    intrinsik:

    a. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, memang dalam diri individu sendiri telah ada

    dorongan itu. Misalnya orang yang gemar membaca tidak usah ada

    yang mendorongnya telah mencari sendiri buku-buku untuk dibacanya,

    orang yang rajin dan bertanggung jawab tidak usah menanti komando

    sudah belajar secara sebauik-baiknya.

    b. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang berfungsinya karena perangsan dari luar, misalnya orang yang giat karena diberi tahu

    bahwa sebentar lagi akan ada ujian, orang membaca sesuatu karena

    diberi tahu bahwa hal itu harus dilakukannya sebelum ia melamar

    pekerjaan dan sebagainya.

    Motivasi disini lebih difokuskan pada motivasi ekstrinsik. (Usman, 2017)

    menyatakan bahwa “motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul sebagai

    akibat pengaruh dari luar individu, Karena ajakan, suruhan, atatu paksaan dari

    orang lain sehingga dengan kondisi yang demikian akhirnya ia mau

    melakukan sesuatu misalnya belajar”. Motivasi belajar ekstrinsik banyak

    dilakukan disekolah dan kegiatan belajar. Jika siswa belajar dengan hasil yang

    memuaskan, maka siswa akan memperolah hadiah dari guru atau orang

    tuanya, sebaliknya jika hasil belajar tidak baik, memperoleh nilai kurang,

    maka ia akan memperoleh peringatan atau hukuman dari guru atau orang tua.

    Peringatan tersebut tidak menyenangkan siswa sehingga motivasi

    belajar ekstrinsik siswa meningkat sebab siswa tidak senang memperoleh

    peringatan dari guru atau orang tua.

    Indikator adanya motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel (yamin,

    2012:127) adalah; 1) Adanya penghargaan dalam belajar, 2) Adanya kegiatan

    yang menarik dalam belajar, 3) Adanya lingkungan belajar yang kondusif

  • 9

    Menurut Djamrah (dalam buku Kompri, 2016: 243-244) ada empat

    fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan

    peningkatan motivasi belajar siswa, yaitu:

    a) Guru harus menggairahkan peseta didik, artinya guru harus menghindari hal-hal yang monoton dan membosankan pembelajaran.

    b) Memberikan harapan realistis, artinya guru harus memeilihara harapan-harapan siswa yang realistis dan memodifikasi harapan-harapan yang

    kurang atau tidak realistic .

    c) Memberikan intensif, artinya guru diharapkan memberikan hadiah kepada siswa (dapat berupa pujia, angka yang baik dan sebagainya).

    Atas keberhasilannya sehingga siswa terdorong untuk melakukan usaha

    lebih lanjut guna mencapai tujuan pembelajaran.

    d) Mengarahkan perilaku siswa artinya guru harus memberikan respon terhadap siswa yang tidak terlibat sejarah langsung dalam pembelajaran

    agar berpartisipasi aktif.

    4.Unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar ekstrinsik

    Berdasarkan kerangka pendidikan nasional, motivasi belajar ekstrinsik

    berada dalam jaringan kegiatan pedagogis guru. Dengan ini tindakan pembuatan

    persiapan mengajar, pelaksanaan belajar mengajar, maka guru berusaha

    menguatkan motivasi belajar ekstrinsik siswa. Sebaliknya kalau dilihat dari sisi

    emansipasi kemandirian siswa, motivasi belajar ekstrinsik semakin meningkat

    pada tercapainya hasil belajar.

    Menurut Wina Sanjaya (dalam buku Kompri 2016: 253-255) ada beberapa

    petunjuk umum bagi guru dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa

    yaitu:

    a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia

    ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat

    menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat

    meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin

    dicapai, maka semakin kuat motivasi belajar siswa.

  • 10

    b. Membangkitkan minat siswa Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki

    minat untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa

    merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar

    c. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar Siswa hanya munngkin dapat belajar dengan baik manakala dalam

    suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut.

    Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terebbas

    dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-kali melakukan hal-hal lucu.

    d. Berikan penilaian Banyak siswa belajar karena ingin memperoleh nilai yang bagus.

    Untuk itu mereka belajar dengan diat. Bagi sebagian siswa nilai dapat

    menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus

    dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil

    kerjanya. Penilaiam harus dilakukan secara objektif sesuai dengan

    kemampuan siswa masing-masing.

    e. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bias dilakukan dengan

    memberikan komentar positif. Setelah siswa selesai mengerjakan sesuatu

    tugas, sebaiknya komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan

    tulisan “bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dam lain sebagainya.

    Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

    f. Ciptakan persaingan dan kerja sama Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik

    untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa

    dimungkinkan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh

    hasil yang baik.

    g. Memberi hukuman Beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar siswa

    adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain

    yang sifatnya negative seperti memberikan hukuman, teguran, dan

    kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat (menantang).

    5.Apresiasi Sastra

    Sastra adalah hasil kegiatan kreatif manusia dalam mengungkapkan

    penghayatannya dengan menggunakan bahasa, sastra meliputi kondisi

    masyarakat yang merupakan kehidupan dengan segala perasaan, pikiran, dan

    wawasan.

  • 11

    Istilah apresiasi, digunakan dalam berbagai hal. Umpamanya, dalam

    pembicaraan film, lukisan. Apresiasi merupakan istilah berasal dari bahasa latin

    apreciatiion yang berarti mengindahkan atau menghargai. Dalam konteks yang

    lebih luas istilah apresiasi dalam kamus besar bahasa Indonesi (2005: 26)

    apresiasi merupakan 1) kesadaran terhadap nilai seni dan budaya; 2) penilaian

    (pengahargaan) terhadap sesuatu;

    Menurut Tarigan (2006: 10-28) apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-

    nilai seni dan budaya yang disertai dengan penghargaan dan penilaian kepada

    seni itu sendiri. Sedangkan Santosa (2008: 8-17) menyatakan bahwa hubungan

    dengan materi pembelajaran di SD, memberikan pengertian tentang apresiasi

    yaitu: 1) kesadaran kita terhadap nilai-nilai seni dan budaya; 2) penilaian atau

    penghargaan kita terhadap sesuatu.

    Pada hakikatnya semua jenis sastra itu sama, yaitu karya seni imajinatif

    dengan unsur estetisnya yang dominan yang bermediumkan bahasa. Semua karya

    sastra bernilai seni dan unsur keindahan.

    Dalam pembelajaran bahasa Indonesia apresiasi sastra adalah suatu proses

    interaksi antara guru dan murid tentang sastra ataupun bentuknya, apakah itu

    puisi, prosa/fiksi, cerita rekaan dan drama. Misalnya dalam apresiasi puisi,

    hendaknya siswa dikenalkan dengan berbagai macam puisi baik itu puisi lama

    ataupun puisi kontenporer. Dalam pemilihan materi puisi, guru hendaknya

    memilih bahan berdasarkan tingkat kemampuan siswanya.

  • 12

    Cara meningkatkan apresiasi seseorang terhadap sastra dapat melalaui

    kegiatan membaca sastra sebanyak-banyaknya, mendengarkan pembacaan sastra

    sebanyak mungkin, dan menonton pertunjukan sastra sebanyak-banyaknya juga.

    Jadi dapat disimpulkan pendapat dari para pakar diatas bahwa apresiasi

    satra adalah penghargaan terhadap sastra setelah terlebih dahulu memahami, baik

    dari segi bentuk maupun isi sastra itu sendiri

    6. Puisi

    a. Pengertian puisi

    Puisi adalah karya tulis perenungan seorang penyair atas suatu keadaan

    atau peristiwa yang diamati, dihayati atau dialami oleh seorang penyair. Dalam

    kesastraan Indonesia dikenal dua sitilah yang sering dianggap sama, yaitu sajak

    dan puisi. Istilah puisi berasal dari jata poize (Belanda).

    Adapun sajak dalam bahasa Indonesia (Melayu) hanya dikenal dengan

    istilah sajak yang berarti poize maupun gedicht. Istilah puisi cenderung digunakan

    untuk berpasangan dengan istila prosa, seperti istilah poetry (bahasa Inggris) yang

    dianggap sebagai salah satu nama jenis sastra.

    Jadi, istilah puisi lebih bersifat general (jenisnya), sedangkan sajak

    bersifat khusus.Secara umum, karya sastra dpat dibedakan menjadi tiga yaitu

    puisi, prosa dan drama. Istilah puisi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani

    yaitu poesis, yang berarti membentuk, membangun, membuat, dan menciptakan.

    Menurut Risti wahyuni (2014: 12-14) mengemukakan bahwa puisi

    merupakan salah satu bentuk karya sastra yang diwujudkan dengan kata kata

  • 13

    indah dan bermakna dalam. Dibandingkan karya-karya sastra lain, puisi termasuk

    dalam kategori karya sastra yang lain, puisi termasuk karya sastra yang paling tua.

    Sebab kemunculannya sudah lebih dulu daripada karya-karya sastra lain

    seperti cerpen, dongeng, novel, hikayat dan sebagainya. Oleh karena itu, tidak

    heran apabila puisi juga banyak melahirkan sastrawan-sastrawan terkemuka,

    seperti Chairi Anwar, Sutadji Calzoum Bachri Ajib Rosidi dan sebagaianya.

    Bahasa yang digunakan didalam puisi sering terdengar indah atau disebut

    juga puitis. Bahasa puisi menjadu puitis karena para pengarangnya tidak

    sembarang dalam menulis karya puisinya. Mereka merangkai kata dengan gaya

    bahasa yang indah meskipun terkadang susah dimengerti sehingga bahasa dari

    karya puisi yang ditulis benar-benar tekesan puitis.

    b. Membaca puisi

    Upaya apresiasi puisi dapat diwujudkan dengan kegiatan membaca puisi.

    Secara tidak langsung, membaca puisi bermanfaat bagi membaca untuk

    mengenali,memahami,menggairah,memberi pengertian,memberi penghargaan,

    membuat, berpikir kritis, dan memiliki kepekaan rasa.

    Kata “membacakan” mengandung makna benefaktif, yaitu melakukan

    sesuatu pekerjaan untuk orang lain, maka penyampaian bentuk yang

    mencerminkan isi harus dilakukan dengan total agar apresiasi pembaca terhadap

    makna dalam puisi dapat tertsampaikan dengan baik pada pendengar.

    1. Langkah-Langkah Memahami Makna Puisi Yang Kita Baca

    a) Membaca puisi berulang kali

    b) Melakukan pemenggalan gengan membubuhkan tanda-tanda.

  • 14

    c) Garis miring tunggal( / ) apabila ditempat tersebut diperlukan tanda baca

    koma.dan masih banyak lagi.

    2. Bentuk dan gaya dalam membaca puisi

    Bentuk dan gaya membaca puisi menurut suwignyo (2005) dapat dibedakan

    dibagi menjadi tiga, yaitu

    a) bentuk dan gaya membaca puisi secara property reading,

    b) bentuk dan gaya membaca puisi secara deklamatoris, dan

    c) bentuk dan gaya membaca puisi secara teaterikal.

    3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam berdeklamasi

    Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendeklarasikan puisi adalah sebagai

    berikut.

    a) Penampilan/performance

    b) Intonasi/tekanan demi tekanan

    c) Ekspresi/kesan wajah

    d) Apresiasi/pengertian puisi (penghayatan)

    e) Mimik

    c. Jenis-jenis puisi

    Puisi termasuk salah satu genre sastra yang berisi ungkapan perasaan

    penyair, biasanya mengandung rima dan irama, serta diungkapkan dalam

    pemilihan kata yang cermat dan tepat.

    Ciri-ciri puisi dapat dilihat dari bahasa yang digunakan serta wujud puisi

    tersebut. Bahasanya mengandung rima, irama dan kiasan. Wujud puisi dapat

  • 15

    dilihat dari bentuknya yang berlarik membentuk bait, letak tertata, dan tidak

    mementingkan ejaan.

    Menurut Ristri Wahyuni (2014: 35-68), jenis-jenis puisi terbagi atas 2

    (dua) yaitu puisi lama dan puisi baru. Puisi lama adalah puisi yang terkait oleh

    aturan-aturan. Menurut Sutan Takdir Alisyabbana “puisi lama ialah sebagian

    kebudayaan lama yang dipancarkan oleh masyarakat lama. .

    Puisi baru adalah jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan aturan yang

    umum untuk jenis puisi lama. Struktur untuk puisi baru lebih bebas, baik dalam

    segi suku kata, jumlah baris maupun rimanya. Puisi baru ini terbagi menjadi 7

    (tujuh) macam yaitu ode, epigram, romance, elegi, satire, himne dan balada.

    Adapun yang akan diangkat oleh peneliti yaitu puisi ode.

    Ode, yaitu puisi yang mengungkapkan sanjungan atau pujaan terhadap

    orang-orang berjasa.Adapun contoh puisi ode yaitu:

    Guruku…

    Cahaya dalam kegelapanku

    Pengisi semua kekosonganku

    Penyejuk kelayunan hatiku

    Kau sirnakan segala kebodohan

    Kau terangi setiap sisi jiwa

    Kau terang segala pandangan negative

    Sungguh mulia hatimu

    Sungguh besar pengorbananmu

    Sungguh tak ternilai keikhlasanmu

  • 16

    Jasamu bagai emas mulia

    Tak akan terganti sampai maut menjemput

    Tak akan tertutup oleh keburukan dunia

    Guruku….

    Terima kasih diri dalam lubuk hatiku

    d. Penilaian Aspek Membaca Puisi

    Tabel 2.1 penilaian membaca puisi

    Aspek Sangat Baik Baik Cukup

    Perlu

    Pendampingan

    4 3 2 1

    Mimik muka Siswa

    membacakan

    puisi dengan

    mimik muka

    yang sangat

    ekspresif dari

    awal sampai

    akhir.

    Siswa

    membacakan

    puisi dengan

    mimik muka

    yang

    ekspresif

    Siswa

    membacakan

    puisi dengan

    mimik muka

    yang ekspresif,

    namun tidak

    konsisten

    Siswa

    membacakan

    puisi dengan

    mimik muka

    yang kurang

    ekspresif, dari

    awal sampai

    akhir.

    Intonasi Siswa

    menggunakan

    intonasi suara

    yang sangat

    tepat dan

    mampu

    memberikan

    penekanan

    pada bagian

    bagian tertentu

    Siswa

    menggunakan

    intonasi suara

    yang tepat

    dan mampu

    memberikan

    penekanan

    pada bagian-

    bagian

    tertentu

    Siswa

    menggunakan

    intonasi suara

    yang beragam

    namun kadang

    kurang tepat

    Siswa

    membacakan

    puisi dengan

    suara yang datar

    tanpa

    membedakan

    intonasi

    Penempatan

    jeda

    Siswa

    menggunakan

    jeda dengan

    tepat dalam

    membaca

    seluruh

    kalimat dalam

    puisi

    Siswa

    menggunakan

    jeda yang

    tepat pada

    sebagian

    besar kalimat

    dalam puisi

    Siswa

    menggunakan

    jeda walau ada

    beberapa yang

    penempatannya

    kurang tepat

    Siswa

    menggunakan

    jeda dalam

    membaca

    seluruh kalimat

    dalam puisi

    Pelafalan Siswa

    membaca puisi

    dengan

    Siswa

    membaca

    puisi dengan

    Siswa

    membaca puisi

    dengan

    Siswa membaca

    puisi dengan

    pelafalan yang

  • 17

    pelafalan yang

    tepat kata

    perkata

    pelafalan

    yang tepat di

    hampir semua

    kata dalam

    puisi

    pelafalan yang

    tepat di

    sebagian besar

    kata dalam

    puisi

    tepat namun

    sebagian masih

    salah

    Keberanian Siswa tampil

    membaca puisi

    dengan

    percaya diri

    sejak awal

    sampai akhir

    dan tanpa

    ditunjuk

    Siswa tampil

    membaca

    puisi dengan

    percaya diri

    sejak awal

    sampai akhir

    tetapi

    ditunjuk

    Siswa tampil

    membaca puisi

    dengan agak

    agak malu-

    malu pada

    beberapa

    bagian

    penampilan

    dan ditunjuk

    Siswa tampil

    membaca puisi

    dengan malu-

    malu sejak awal

    dan ditunjuk

    Sumber: Instrumen penilaian Guru SD Negeri Barembeng II

    7. Pembelajaran Bahasa Indonesia

    a. Hakikat Bahasa Indonesia

    Bahasa merupakan salah satu kemampuan manusia yang terpenting yang

    menjadikan mereka unggul atas makhluk Allah yang lain. Bahkan bahasa juga

    merupakan media utama dalam berkomunikasi. Menurut I ketut Dibia ”Dengan

    Bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan identitas suku dan nilai-

    nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam Bahasa daerah masing-masing

    sehingga kedudukan dan fungsi Bahasa tidak tergoyahkan sedikitpun dan

    diharapkan dapat memperkaya khazanah Bahasa Indonesia (2018 : 5).

    Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2012:116) “Bahasa

    adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang digunakan oleh anggota suatu

    masyarakat, untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri”.

    Menurut I Ketut Dibia (2018 :8): Bahasa Indonesia memiliki kedudukan

    yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kedudukan

  • 18

    Bahasa Indonesia tercantum di dalam Sumpah Pemuda 1928 dan UUD 1945.

    Kedudukan bahasa Indonesia lebih dari satu, sehingga sering kali

    membingungkan.

    8. Hasil Belajar

    a. Hakikat Belajar

    Menurut Aunurrahman (2016: 54) belajar menunjukkan pada suatu aktivitas

    menuju suatu suatu perubahan tingkah laku pada diri individu melalui proses

    interaksi dengan lingkungannya. Burton dalam sebuah buku The Guidance of

    Learning Avtivities(Aunurrahman 2016: 35) merumuskan pengertian belajar

    sebagai, perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara

    individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka

    mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

    Kemudian dalam buku Educational Psychology,H.C. Witherington

    (Aunurrahman 2016 : 35 ) mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan

    di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi

    kecakapan, sikap, kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian.

    Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

    belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada diri individu melalui proses

    interaksi individu antar individu dan individu dengan lingkungannya yang

    menyatakan diri sebagai pola baru dari reaksi kecakapan, sikap, kebiasaan dan

    kepribadian.

  • 19

    b. Pengertian Belajar

    Menurut buku Educational psychology dalam Aunurrahman (2016: 35)

    mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian

    yang menyatakan diri sebagai pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap,

    kebiasaan, kepribadian atau suatu pengertian”.

    Sedangkan menurut Abdillah dalam Aunurrahman (2016: 35)

    mengemukakan bahwa “belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh

    individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang

    menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh

    tujuan tertentu.

    Menurut R.Gagne dalam Susanto (2013: 1-2) belajar dapat didefenisikan

    sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

    pengalaman. Belajar dan mengaja rmerupakan dua konsep yang tidak dapat

    dipisahkan satu sama lain.

    Menurut Hamalik dalam Susanto (2013: 3-4) mengemukakan bahwa

    belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman

    (learning is defined as the modificator or strengthening of behavior through

    experience). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu

    kegiatan, dan bukan merupakan suatu hasil atau tujuan.

    Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar

    adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan

    sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru

  • 20

    sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif

    tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak.

    c. Pengertian Hasil Belajar

    Berdasarkan uraian tentang konsep belajar, dapat dipahami tentang makna

    hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

    menyangkut aspek kognitif, afektif, psikomotor sebagai hasil dari kegiatan

    belajar. Pengertian tentang hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas

    lagi oleh K.Brahim dalam Susanto (2013: 5) yang menyatakan bahwa “hasil

    belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam memperlajari

    materi pelajaran disekolah yang dinayatak skor yang diperoleh dari hasil tes

    mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu”.

    Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah

    kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar

    itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk

    memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

    Menurut Aunurrahman (2016 :37) “hasil belajar ditandai dengan

    perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah laku

    merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar pada umumnya disertai

    perubahan tingkah laku”.

    Hasil belajar yang baik akan diperoleh apabila proses pembelajaran yang

    dilakukan guru di kelas terlaksana secara efisien. Semakin baik proses

    pembelajaran yang dilakukan, maka semakin baik pula hasil yang akan diperoleh.

    Hasil belajar juga bergantung pada cara-cara belajar yang dilaksanakan. Oleh

  • 21

    karena itu, dengan menggunakan cara belajar yang efektif, akan meningkatkan

    hasil belajar yang memuaskan.

    Untuk itu guru harus mengadakan evaluasi. Hal ini berarti bahwa evaluasi

    merupakan pembelajaran yang tidak bias dipisahkan dari setiap proses

    pembelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sunal dalam Susanto (2013:

    5) bahwa “evaluasi belajar merupakan proses penggunaan informasi untuk

    membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi

    kebutuhan siswa”.

    Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penelitian ini dapat

    dijadikan feedback atau tindak lanjut, bahkan cara untuk mengukur tingkat

    penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat

    penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan

    demikian, penelitian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari

    disekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, keterampilan yang berkaitan

    dengam mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

    d. Bentuk-bentuk Hasil Belajar

    Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan diatas meliputi pengetahuan

    konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotorik), dan sikap

    siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat berikut ini :

    1) Pengetahuan Konsep

    Bloom (dalam Susanto, 2014:10) diartikan sebagai: kemampuan untuk

    menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut

    Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan

    memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana

    siswa dapat memahami serta mengerti apa yang di baca, yang dilihat, yang

  • 22

    dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung

    yang ia lakukan.

    2) Keterampilan Proses

    Menurut Indrawati (1993) (dalam Susanto, 2013 :9) menyebutkan ada

    enam aspek keterampilan proses, yang meliputi : observasi, klasifikasi,

    pengukuran, mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpretasi

    terhadap suatu pengamatan dan melakukan eksperimen.

    3) Sikap

    (Deni Kurniawan, 2014:11) Ranah afektif merujuk pada hasil belajar

    yang berupa kepekaan rasa atau emosi. Sikap merujuk pada perbuatan,

    perilaku, atau tindakan seseorang. Adapun kesimpulan penulis tentang bentuk-

    bentuk belajar yaitu pemahaman konsep, keterampilan proses, dan sikap anak

    dalam menangkap materi pembelajaran.

    e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

    Menurut Wasliman (2007) (dalam Susanto 2013 :12) membedakan

    faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar :

    a) Faktor Internal; faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.

    Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi

    belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

    kesehatan.

    b) Faktor Eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

    Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga

    yang morat marit keadaan ekonominya, pertengakaran suami istri,

    perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan

    sehari-hari berperilaku yang kurang baikdari orang tua dalam

    kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

    Kualitas pengajaran disekolah sangat ditentukan oleh guru,

    sebagaimana dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2006) (dalam Susanto, 2013:

    13), bahwa guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam

    implementasi suatu strategi pembelajaran.

  • 23

    B. Kerangka Pikir

    Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Faktor tersebut

    terdiri atas faktor internal maupun eksternal. Karena itu untuk meningkatkna hasil

    belajar siswa, guru perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

    belajar siswa baik faktor internal maupun faktor eksternal.

    Faktor internal meliputi faktor jasmaniah (mencakup faktor kesehatan,

    cacat tubuh), faktor psikologis (mencakup intelegensi, perhatian, minat, bakat,

    motif, kemantangan, kesiapan) dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstrenal

    meliputi faktor keluarga (mencakup cara orang tua mendidik, relasi antar anggota

    keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, dan latar belakang

    kebudayaan), faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru

    dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu

    sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan

    tugas rumah dan faktor masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat,

    media masa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

    Seorang siswa yang belajar dengan motivasi belajar ekstrinsik yang tinggi

    akan mendapatkan hasil belajar yang bagus dibandingkan dengan siswa yang

    belajar tanpa motivasi. Motivasi ekstrinsik siswa akan menjadi pendorong dalam

    rangka meningkatkan kemampuan siswa memahami materi pelajaran.

    Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pikir dalam penelitian ini

    dapat di skemakan sebagai berikut

  • 24

    Gambar Skema kerangka berpikir siswa

    C. Hipotesis Penelitian

    Dari kajian pustaka dan kerangka pikir diatas dapat diajukan hipotesis

    penelitian sebagai berikut: Ada pengaruh motivasi belajar ekstrinsik dalam aspek

    membaca puisi baru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa

    indonesia kelas

    PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD

    NEGERI BAREMBENG II

    Motivasi Belajar

    ekstrinsik (X)

    Temuan

    HASIL BELAJAR (Y)

    Apresiasi sastra

    Membaca puisi

    Puisi baru

  • 25

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    expost facto. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2018: 14) pendekatan

    kuantitaif adalah meotde penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi

    dan sampel tertentu.

    Expost facto artinya sesudah fakta, Yaitu penelitian yang dilakukan setelah

    suatu kejadian itu terjadi. Disebut juga sebagai restropectivestudy karena

    penelitian ini merupakan penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa

    atau suatu kejadian dan kemudian menurut kebelakang untuk mengetahui faktor-

    faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.

    Expost facto sebagai metode penelitian menunjuk kepada perlakuan atau

    manipulasi variable bebas X telah terjadi sebelumnya sehingga penelitian ini tidak

    perlu memberikan perlakuan lagi tinggal melihat efeknya pada variabel terikat.

    Pada penelitian ini, ketertarikan antara variabel bebas dengan variabel terikat

    sudah terjadi secara alami.

    B. Populasi Dan sampel

    1. Populasi

    Menurut Sugiyono (2017: 215) mengatakan bahwa “populasi diartikan

    sebagai wilayah generalisasi melihat efeknya pada variabel terikat. Pada

  • 26

    penelitian ini, ketertarikan antara variabel bebas dengan variabel terikat sudah

    terjadi secara alamiyang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

    karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

    dan ditarik kesimpulannya.

    Populasi dalam penelitian ini yang diambil adalah seluruh siswa kelas IV

    di SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa yang

    terdaftar tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri atas 15

    siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.

    2. Sampel

    Menurut Wiratma (2018: 65) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian

    dari sejumlah yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Bila

    populasi besar, peneliti tidak mungkin mengambil semua untuk penelitian missal

    karena terbatasnya dana, tenaga, dan waktu. Sampel yang dipilih oleh peneliti

    yaitu kelas IV dengan jumlah 32 siswa. Untuk lebih jelasnya terdapat pada tabel

    3.1 sebagai berikut.

    Tabel 3.1 Sampel penelitian SD Negeri Barembeng II

    Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

    No

    Kelas

    Jenis kelamin Jumlah

    Laki-laki Perempuan

    1 IV 15 17 32

    Jumlah 32

    Sumber Data: SD Dokumentasi Jumlah Murid SD Negeri Barembeng II

  • 27

    C. Variabel Dan Desain Penelitian

    1. Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

    a. Motivasi belajar ekstrinsik siswa (X`)

    2. Variabel terikat adalah hasil belajar siswa (Y)

    3. Desain penelitian sebagai berikut:

    Gambar Desain Penelitian

    Pada desain penelitian diatas ditunjukkan bahwa variabel x (motivasi

    belajar ekstrinsik) mempengaruhi variabel y (hasil belajar).

    D. Defenisi Operasional

    1. Motivasi belajar ekstrinsik siswa adalah dorongan atau semangat siswa

    kela IV SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten

    Gowa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia yang berasal dari

    luar.

    2. Hasil belajar siswa adalah nilai dari aspek membaca puisi baru pada

    mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Barembeng

    II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

    E. Instrumen Penilaian

    Untuk memperoleh data penelitian digunakan instrumen penelitian.

    Instrumen penelitian ini yaitu alat yang digunakan dalam mengumpulkan data

    berupa tes, kusioner dan dokumentasi.

    X Y

  • 28

    F. Teknik Pengumpulan Data

    a. Tes

    Menurut Sujarweni (2018: 74) Data dalam penelitian menjadi 3 yaitu

    fakta, pendapat dan kemampuan. Instrument TES digunakan untuk mengukur

    ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang kita teliti. Tes dapat

    digunakan untuk mengukur kemampuan dasar maupun pencapaian atau

    prestasi misanya tes IQ, minat, bakat khusus dan sebagainya.

    b. Teknik Kusioner

    Sugiyono (2017: 142) mengemukakan bahwa “kusioner merupakan

    teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

    pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

    Kusioner digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui besarnya

    pengaruh motivasi belajar ekstrinsik dalam membaca puisi baru siswa

    terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV

    SD Negeri Barembeng II Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

    Jenis kusioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

    kusioner tertutup, yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan jawaban

    sehingga pengisi hanya memberikan tanda pada jawaban yang dipilihnya

    sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

    Untuk mendapatkan skor tentang bagaimana motivasi belajar

    ekstrinsik siswa, digunakan pengukuran berupa pernyataan-pernyataan yang

    disusun berbentuk skala Likert.

  • 29

    Kisi-kisi yang digunakan sebagai dasar pembuatan instrument dalam

    penelitian ini adalah:

    Tabel3.2Kisi-kisi motivasi belajar ekstrinsik Guru danSiswa

    No

    Variabel

    Indikator

    Pernyataan jumlah

    Positif (+) Negatif (-)

    1

    Motivasi

    Belajar

    Ekstrinsik

    Faktor guru 1, 2,4,5,9 5

    Siswa

    3,6,7,8,10 5

    Jumlah 10 10

    Penelitian ini hanya menggunakan angket/kuesioner dengan pertimbangan

    lebih mudah dan efisien dalam penggunaan waktu sehingga responden tidak

    hanya kehilangan waktu saat disekolah.

    Tabel 3.3Alternatif jawaban instrument penilaian

    Alternatif Jawaban

    Skor

    Positif (+) Negatif (-)

    Sangat Setuju (SS) 4 1

    Setuju (S) 3 2

    Tidak Setuju (TS) 2 3

    Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

  • 30

    G. Teknik Analisis Data

    a. Teknik Analisis Data

    Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis

    statistik, yaitu statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial

    1. Analisis statistik deskriptif

    Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk

    mendeskripsikan data peroleh hasil belajar siswa dalam penelitian seperti

    nilai rata-rata (mean), nilai tengah data (median), variansi (variance),

    simpangan baku (standar deviation), nilai terendah data (minimum), nilai

    tertinggi data (maksimum), dan sebagainya.

    Tabel distribusi frekuensi penelitian ini dibuat dengan cara

    menentukan kelas interval dan kategorinya. Kriteria tingkat

    kecenderungan hasil pengukuran masing-masing siswa diperiksa

    kemudian diberi skor. Skor yang diperoleh kemudian dikonversi dalam

    bentuk nilai skala 0 sampai 100 dengan menggunakan rumus berikut:

    x 100

    Nilai inilah yang kemudian akan diolah sebagai data penelitian.

    Sedangkan untuk data hasil belajar, peneliti memperolehnya dari tes

    membaca puisi. Dalam analisis ini penguasaan materi pelajaran sesuai

    dengan prosedur yang dicanangkan Dekdikbud yaitu:

  • 31

    Tabel3.4Pengkategorian hasil belajar

    No Rentang Nilai Kategori Nilai

    1. 85-100 Sangat baik

    2. 70-84 Baik

    3. 55-69 Cukup

    4. 40-54 Kurang

    5. 0-39 Sangat kurang

    2. Analisis statistik inferensial

    Sebelum pengujian hipotesis secara inferensial maka

    terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut:

    a. Uji normalitas distribusi frekuensi

    Uji normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk

    mengetahui normal tidaknya distribusi data dari signifikan uji

    normalitas dengan membandingkan hasil yang diperoleh dengan

    taraf signifikan α = 5% atau 0,05.

    Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 19.0 for

    windows.

    Jika signifikan yang diperoleh > α, maka distribusi normal

    Jika signifikan yang diperoleh < α, maka distribusi tidak normal.

    b. Uji linearitas regresi sederhana

    Uji linearitas regresi dilakukan untuk mengukur derajat

    keeratan pengaruh, memprediksi besarnya pengaruh antar variabel,

    serta meramalkan besarnya variabel terikat jika nilai variabel bebas

    diketahui. Aturan keputusan (kesimpulan) jika F hitung (regresi)

  • 32

    lebih besar dari harga F pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) maka

    harga F hitung signifikan, yang berarti bahwa koefisien regresi

    adalah berarti (bermakna). Dalam penganalisaan uji ini

    menggunakan SPSS versi 21 for windows.

    c. Uji hipotesis

    Untuk mencari pengaruh dan menguji hipotesis

    berpengaruh dua variabel digunakan analisis regresi sederhana

    sedangkan hipotesis pengaruh yang lebih dari dua variabel

    digunakan analisis regresi ganda. Dalam penganalisaan uji ini

    menggunakan SPSS versi 21 for windows.

    Ho= tidak ada antara variabel x terhadap y.

    Ha= Ada pengaruh antara variabel x dan y.

    Cara penentuan tingkat signifikan dan daerah

    penerimaan/penolakan α = 5%

    P value (sig) > α = Ha diterima.

    Berarti dengan kata lain ambil kesimpulan Ha.

    P value (sig) < α = Ho ditolak

  • 33

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    A. Hasil penelitian

    1. Karakteristik Responden

    a. Berdasarkan jenis Kelamin

    Keragaman responden berdasarkan jenis kelamin dapat

    ditunjukkan padatabel berikut ini:

    Tabel 4.1

    Distribusi Frekuensi Berdasarkan jenis kelamin

    Frequency Percent Valid

    Percent

    Cumulative

    Percent

    V

    a

    l

    i

    d

    laki laki 15 46.9 46.9 46.9

    Perempuan 17 53.1 53.1 100.0

    Total 32 100.0 100.0

    Berdasarkan karakteristik jenis kelamin, responden pada tabel 4.1

    tersebut terlihat pada kelas responden terhadap laki laki sebanyak

    15 orang dengan nilai presentase 46,9% dan responden perempuan

    sebanyak 17 0rang dengan nilai presentasi 53,1%.

  • 34

    B. Deskripsi data

    Penelitian ini membahas dua variabel yang terdiri dari variabel bebas dan

    variabel terikat. Variabel bebas bebas yaitu motivasi belajar ekstrinsik, sedangkan

    variabel terikat adalah hasil belajar membaca puisi. Populasi penelitian ini adalah

    siswa kelas IV program mata pelajaran bahasa Indonesia.

    Data yang diperoleh dari skor pernyataan atau pertanyaan pada masing-

    masing variabel ditabulasikan dan dianalisis menggunakan analisa deskriptif,

    dengan bantuan computer program statistic (SPSS 21). Selanjutnya juga diuraikan

    pengujian uji validitas dan uji realibilita,hipotesis.

    Penelitian ini hanya menggunakan angket/kuesioner dengan pertimbangan

    lebih mudah dan efisien dalam penggunaan waktu sehingga responden tidak

    hanya kehilangan waktu saat disekolah

    Table 4.2 Alternatif jawaban instrument penilaian

    Alternatif Jawaban

    Skor

    Positif (+) Negatif (-)

    Sangat Setuju (SS) 4 1

    Setuju (S) 3 2

    Tidak Setuju (TS) 2 3

    Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

  • 35

    1. Deskripsi hasil belajar

    Dari hasil analisis tes membaca puisi pada siswa kelas IV SD Negeri

    Barembeng II maka data perolehan skor tes membaca puisi baru yaitu maksimum

    85 dan minimum 80. Berdasarkan lampiran berikut ini:

    Tabel 4.3 distribusi frekuensi dan presentase hasil membaca puisi baru

    Interval Kategori hasil

    belajar

    frekuensi Presentase

    0-39 Sangat Kurang 0 0

    40-54 Kurang 0 0

    55-69 Cukup 0 0

    70-84 Baik 11 34

    85-100 Sangat Baik 21 66

    Jumlah 32 100

    Berdasarkan data yang dapat dilihat maka dapat disimpulkan bahwa hasil

    membaca puisi pada instrument tes, yaitu sebanyak 11 responden memiliki hasil

    belajar membaca puisi dikategorikan tinggi 34% sedangkan responden sebanyak

    21 memiliki hasil membaca puisi dikategorikan sangat tinggi 66%. Melihat dari

    hasil presentase yang dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan membaca puisi

    sangat baik.

    a. Analisis statistik inferensial

    Sebelum pengujian hipotesis secara inferensial maka terlebih dahulu

    dilakukan uji persyaratan analisis sebagai berikut:

  • 36

    1. Uji normalitas distribusi frekuensi

    Uji normalitas distribusi frekuensi dilakukan untuk mengetahui

    normal tidaknya distribusi data dari signifikan uji normalitas dengan

    membandingkan hasil yang diperoleh dengan taraf signifikan α = 5% atau

    0,05.

    Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 21 for

    windows.

    Jika signifikan yang diperoleh > α, maka distribusi normal

    Jika signifikan yang diperoleh < α, maka distribusi tidak normal.

    Pengujian validitas dilakukan dengan bantuan computer

    menggunakan program SPSS for windos versi 21.Berdasarkan hasil

    perhitungan uji normalitas distribusi frekuensi. variabel motivasi belajar

    ekstrinsik dengan 10 item pertanyaan terdapat pada tabel 4.4 (Lihat

    lampiran III.2).

    Tabel 4.5 Tests of Normality

    Total.y Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

    Total.x 80.00 .258 11 .039 .807 11 .011

    85.00 .301 21 .000 .841 21 .003

    a. Lilliefors Significance Correction

    Output spss 21

    Dari tabel Tests of Normalitydapat dinilai signifikansinya 0,039,

    sehingga bisa dikatakan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal

    karena nilai signifikansinya 0,039 > 0,05.

  • 37

    2.Uji linearitas regresi sederhana

    Uji linearitas regresi dilakukan untuk mengukur derajat keeratan

    pengaruh, memprediksi besarnya pengaruh antar variabel, serta

    meramalkan besarnya variabel terikat jika nilai variabel bebas diketahui.

    Aturan keputusan (kesimpulan) jika F hitung (regresi) lebih besar dari

    harga F pada taraf signifikan 5% (α = 0,05) maka harga F hitung

    signifikan, yang berarti bahwa koefisien regresi adalah berarti (bermakna).

    Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 21 for windows.

    Tabel 4.6 Hasil Uji Anova

    ANOVA Table

    Sum of

    Squares

    df Mean

    Square

    F Sig.

    membaca puisi baru *

    motivasi belajar

    ekstrinsik

    Between

    Groups

    (Combined) 34.498 5 6.900 1.229 .324

    Linearity 1.056 1 1.056 .188 .668

    Deviation from

    Linearity

    33.442 4 8.361 1.489 .234

    Within Groups 145.971 26 5.614

    Total 180.469 31

    Output SPSS 21

    Berdasarkan hasil uji linearitas regresi sederhana diketahui nilai

    signifikansinya deviation from linearity sebesar 0,234 > 0,05 maka dapat

    disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara motivasi belajar

    ekstrinsik dengan membaca puisi.

    3.Uji hipotesis

    Untuk mencari pengaruh dan menguji hipotesis berpengaruh dua

    variabel digunakan analisis regresi sederhana sedangkan hipotesis

  • 38

    pengaruh yang lebih dari dua variabel digunakan analisis regresi ganda.

    Dalam penganalisaan uji ini menggunakan SPSS versi 21 for windows.

    Uji t

    Dasar pengambilan keputusan:

    Jika sig < 0,05/ Thitung > Ttabel = Maka terdapat pengaruh

    Jika sig > 0,05/ Thitung < Ttabel = Maka tidak terdapat pengaruh

    Tabel 4.7 Hasil Uji Coefficients

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    T Sig.

    B Std. Error Beta

    1

    (Constant) 80.728 6.093 13.249 .000

    motivasi belajar

    ekstrinsik

    .071 .169 .076 .420 .677

    a. Dependent Variable: membaca puisi baru

    Output SPSS 21

    Berdasarkan hasil uji T diketahui nilai sig 0.677 > 0.420 Maka

    terdapat pengaruh yang signifikan pada pengaruh motivasi belajar

    ekstrinsik terhadap membaca puisi baru.

    Uji f

    Dasar pengambilan keputusan:

    Jika sig < 0,05/ Fhitung > Ftabel = Maka terdapat pengaruh

    Jika sig > 0,05/ Fhitung < Ftabel = Maka tidak terdapat pengaruh

    Tabel 4.8 Hasil Uji anova

    ANOVAa

    Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

    1

    Regression 1.056 1 1.056 .177 .677b

    Residual 179.413 30 5.980

    Total 180.469 31

    a. Dependent Variable: membaca puisi baru

    b. Predictors: (Constant), motivasi belajar ekstrinsik

  • 39

    output SPSS 21

    Berdasarkan hasil uji F diketahui nilai sig 4,15 > 0,177 Maka terdapat

    pengaruh yang signifikan pada pengaruh motivasi belajar ekstrinsik terhadap

    membaca puisi baru.

    Berdasarkan uji hipotesis menggunakan windows SPSS versi 21 diatas

    mengetahui nilai t (thitung) motivasi belajar ekstrinsik adalah sebesar 0,420, nilai df

    (degre of freedom) atau derajat kebebasan adalah sebesar 31, nilai Sig. (2 tailed)

    sebesar 0,677. Jika nilai sig.(2 tailed) adalah sebesar 0,677 < 0,05 maka sesuai

    dengan dasar pengambilan keputusan diatas dapat disimpulkan bahwa Ho di tolak

    dan ha diterima. Karena dapat dilihat dari nilai Ftabel sebesar 4,15 lebih besar

    dibanding Fhitungsebesar 0.177 atau (4,15 > 0,177) yang berarti motivasi belajar

    ekstrinsik berpengaruh dalam aspek membaca puisi baru.

    C. Pembahasan Hasil Penelitian

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh motivasi

    belajar ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru terhadap hasil belajar bahasa

    Indonesia kelas IV SD Negeri barembeng II. Pembahasan dari analisis diatas

    sebagai berikut:

    Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat pengaruh positif

    terhadap motivasi belajar ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru terhadap

    hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri

    Barembeng II. Hal tersebut didasarkan pada uji hipotesis yaitu nilai Ftabel sebesar

  • 40

    4,15 lebih besar dibandingkan nilai Fhitung yaitu 0,177 (4,15 > 0,177) yang

    berarti menujukkan bahwa signifikan.

    Persamaan regresi diatas menunjukkan arah yang positif antara motivasi

    belajar ekstrinsik dalam aspek membaca puisi baru dengan hasil belajar. Artinya

    semakin tinggi motivasi belajar ekstrinsik siswa akan semakin pula tinggi hasil

    belajarnya.

    Jika menurut penelitian, ini terjadi peningkatan hasil belajar kelas IV SD

    Negeri Barembeng II apabila motivasi belajar ektrinsik siswa semakin tinggi, hal

    ini dikarenakan siswa akan lebih memiliki dorongan dari luar dirinya untuk

    belajar seperti dorongan semangat, hadiah pujian dan nasehat dari orang lain.

  • 41

    BAB V

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Berdasarkan hasil penelitian dalam pembahasan bahwa motivasi belajar

    ektrinsik berpengaruh dalam aspek membaca puisi baru.Dari hasil belajar

    membaca puisi baru pada mata pelajaran bahasa Indonesia SD Negeri

    Barembeng II berada pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan uji hipotesis

    yang telah disimpulkan bahwa motivasi belajar ekstrinsik berpengaruh dalam

    aspek membaca puisi baru kelas IV SD Negeri Barembeng II setelah

    diperoleh nilai Ftabel sebesar 4,15 lebih besar dibanding nilai Fhitung sebesar

    0,177atau (4,15 > 0,177) yang berarti menujukkan bahwa signifikan.

    B. Saran

    Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat beberapa saran dari peneliti

    yaitu sebagai berikut:

    1. Kepada para pendidik mampu meningkatkan kreativitasnya dalam

    mengajajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar

    mengajar serta menjalin kerja sama yang baik dan harmonis antara

    lembaga sekolah, orang tua dan peserta didik itu sendiri

    2. Bagi peneliti berikutnya, hendaknya dalam melaksanakan penelitian

    tentang motivasi belajar ekstrinsik mencoba pada materi materi atau mata

    pelajajaran yang lain agar lebih memberikan penguatan atau motivasi

  • 42

    yang kuat dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

    yang lain.

    3. Bagi pihak sekolah agar selalu menciptakan lingkungan yang kondusif

    dan sehat di sekolah, dan melaksanakan pengembangan SDM baik untuk

    pegawai mupun guru serta pengembangan tata kelola sekolah yang

    berbasis sistem penjaminan mutu sehingga mampu menumbuhkan

    motivasi belajar ekstrinsik peserta didik.

  • 43

    DAFTAR PUSTAKA

    Aunurrahman. 2016. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

    Dibia, I. Ketut & I Putu Mas Dewantara. 2018. Bahasa Indonesia Untuk

    Perguruan Tinggi. Depok: Rajawali Pers.

    Fuady. Mohammad, Alwan. Lilik. Sabdaningtyas. dkk. 2018.Pengaruh Motivasi

    Belajar Siswa Pada Pembelajaran Tematik Kels IV SD Negeri 33 Gedong

    Tataan. Lampung. FKIP Universitas Lampung.

    http://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=pengaruh+motivasi+belajar+sis

    wa+pada+pembelajaran+tematik+kelas+IV+sd+negeri+33+Gedong+tataan

    &btnG=#d=gs_qabs&u=%3DR9WzAuUP-NIJ (diakses 3 Februari 2020)

    Handayani, Erna. 2011. Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Siswa Kelas V

    Dengan Menggunakan Video Pembelajaran Di SD Negeri 03 Ngadirgo

    Mijen Semarang. Semarang. Universitas Negeri Semarang.

    http://lib.unnes.ac.id/2656/ (diakses 3 Februari 2020)

    Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan

    Penilaian). Bandung:Alfabeta.

    Kompri. 2016. Motivasi Pembelajaran Prespektif Guru dan Siswa. Bandung. PT

    Remaja Rosdakarya.

    Nisrins Pratiwi. 2010. Mengenl Puisi Lebih Dekat. Jakarta: PT Multazam Utama

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NO. 19 Tahun 2005 tentang Standar

    Nasional Pendidikan, 2009. Surabaya: Wacana Intelektual

    Santosa, Puji. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD, Jakarta :

    Universitas Terbuka

    S, Annisa. Kasdiyanti. Mahmud. Alpusari. dkk. 2019. Hubungan Motivasi Belajar

    Ekstrinsik Dengan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Se-Gugus 1

    Kecamatan Marpoyam Damai Pekanbaru. Pekanbaru: FKIP Universitas

    Riau. https://pajar.ejournal.unri.ac.id/index.php/PJR/article/view/6318

    (diakses 31 Janari 2020)

    Simanjuntak., Harlen. 2020 . Motivasi Belajar Mempengaruhi Terhadap Hasil

    Belajar Siswa Kelas V SD 060421 kecamatan Medan Helveta Kota Medan.

    Universitas HKBP Nomnesen

    http://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=pengaruh+motivasi+belajar+siswa+pada+pembelajaran+tematik+kelas+IV+sd+negeri+33+Gedong+tataan&btnG=#d=gs_qabs&u=%3DR9WzAuUP-NIJhttp://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=pengaruh+motivasi+belajar+siswa+pada+pembelajaran+tematik+kelas+IV+sd+negeri+33+Gedong+tataan&btnG=#d=gs_qabs&u=%3DR9WzAuUP-NIJhttp://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&q=pengaruh+motivasi+belajar+siswa+pada+pembelajaran+tematik+kelas+IV+sd+negeri+33+Gedong+tataan&btnG=#d=gs_qabs&u=%3DR9WzAuUP-NIJhttp://lib.unnes.ac.id/2656/https://pajar.ejournal.unri.ac.id/index.php/PJR/article/view/6318

  • 44

    Medan.https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&Q=moti

    vasi+belajar+mempengaruhi+terhadap+hasil+belajar+siswa+kelas+V+sd+0

    60421+kecamatan+medan+helveta+ota+medan&btnG=#d=gs_qabs&u=%2

    3p%3DgZ3Hy12MY2sJ (diakses 31 Januari 2020)

    Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif,

    Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

    Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

    Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta

    Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualititif, dan R

    & D. Bandung:Alfabeta

    Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

    Kencana Prenada Media Group.

    Tarigan, Djago. 2006. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas

    Terbuka.

    Tim Penyusun FKIP Unismuh Makasssar. 2020. Pedoman Penulisan SKRIPSI.

    Buku tidak Diterbitkan . Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.

    Tim penyusun kamus pusat bahasa. (2005). Kamus besar Bahasa Indonesia edisi

    ke tiga. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional dan Balai Pustaka.

    V. Wiratna Sujarweni. 2018. Metode Penelitian. Pustaka. Yogyakarta. Pustaka

    Baru Press

    https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&Q=motivasi+belajar+mempengaruhi+terhadap+hasil+belajar+siswa+kelas+V+sd+060421+kecamatan+medan+helveta+ota+medan&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DgZ3Hy12MY2sJhttps://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&Q=motivasi+belajar+mempengaruhi+terhadap+hasil+belajar+siswa+kelas+V+sd+060421+kecamatan+medan+helveta+ota+medan&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DgZ3Hy12MY2sJhttps://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&Q=motivasi+belajar+mempengaruhi+terhadap+hasil+belajar+siswa+kelas+V+sd+060421+kecamatan+medan+helveta+ota+medan&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DgZ3Hy12MY2sJhttps://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&Q=motivasi+belajar+mempengaruhi+terhadap+hasil+belajar+siswa+kelas+V+sd+060421+kecamatan+medan+helveta+ota+medan&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DgZ3Hy12MY2sJ

  • 45

    LAMPIRAN I

    Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

  • 46

    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

    (RPP)

    Sekolah :SD Negeri Barembeng II

    Kelas /Semester : IV/2(Dua)

    Tema 6 : Cita-Citaku

    Subtema : Giat Berusaha Meraih Cita-Cita

    Pembelajaran ke- : 1

    Fokus Pembelajaran : Bahasa Indonesia, dan IPA

    Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (6 JP)

    TUJUAN PEMBELAJARAN

    1. Melalui kegiatan berlatih membaca puisi, siswa mampu

    mendeklamasikanpuisi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang benar.

    Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar

    Buku Teks, gambar hewan dan tumbuhan, contoh-contoh puisi, lingkungan

    sekitar.

    KEGIATAN PEMBELAJARAN

    Kegiatan Pendahuluan

    Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan kehadiran siswa

    Kelas dilanjutkan dengan do‟a dipimpin oleh salah seorang siswa. (religius).

    Menyanyikan lagu nasional Guru memberikan penguatan semangat Nasionalisme.

    Kegiatan Inti

    Guru menjelaskan sekitar materi yang akan dijelaskan Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan memberikan contoh

    membaca puisi dengan lafal, intonasi dan ekspresi yang benar untuk

    menumbuhkan sikap percaya diri siswa.

    Siswa mengambil beberapa contoh puisi yang telah disediakn oleh guru dan berlatih membaca puisi yang telah diterima tersebut.

    Guru memotivasi kembali siswa dengan mengajak siswa untuk berani tampil membaca puisi yang telah diterima oleh masing-masing siswa.

    Siswa membaca puisi yang telah diterima didepan kelas. Guru memberikan penguatan tentang aktivitas membaca puisi yang telah

    dilakukan siswa dikelas. Guru membagikan angket yang berisi motivasi belajar siswa setelah

    membaca puisi.

    Siswa mengisi angket yang telah dibagikan. Guru mengumpulkan angket yang telah diisi oleh siswa.

    Kegiatan Penutup

    Siswa bersama guru mengemukakan kesimpulan hasil pembelajaran. Menyanyikan salah satu lagu daerah nasionalisme.

  • 47

    Salam dan do‟a penutup di pimpin oleh salah satu siswa. PENILAIAN

    Rubrik Penilaian Membaca Puisi

    Barembeng, November 2020

    Mengetahui,

    Kepala Sekolah SD Negeri Barembeng II

    Halwati, S.Pd.

    NIP. 19610808 198203 2 011

    Guru kelas IV

    Danriati Fadilah.

    NIM. 10540 11047 16

  • 48

    CONTOH PUISI ODE

    PARA PAHLAWANKU

    Tak ada yang bisa kami berikan

    selain rasa terima kasih yang kami ucapkan

    Tak ada yang bisa kami lakukan

    Selain memperingati jasa-jasamu

    Berupaya dengan segenap kemampuan

    Untuk menjaga kemerdekan

    Dan menghargai perjuangan kalian…

    Tak ada yang bisa kami lakukan selain itu

    Terima kasih kami ucapkan untuk kalian

    Para pahlawan yang gugur

    Yang telah memberikan segala kemampuan

    Demi terwujudn ya kemerdekaan Negara ini dari penjajahan

    Sekali lagi, kami ucapkan terimah kasih

    Untuk kalian para pahlawanku…..

  • 49

    Guruku

    Guruku…

    Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa….

    Yang tidak lelah mengajariku…

    Merelakan waktu istirahatnya

    Hanya untuk mengajariku….

    Ohh guruku…

    Engkaulah pahlawanku….

    Aku tidak bisa seperti ini tanpamu…

    Guruku…

    Terima kasih atas jasa-jasa

    Yang engkau berikan selama ini…

    Ohh wahai guruku…..

  • 50

    Ibu

    Engkau manusia yang paling berjasa didalam hidupku…

    Engkau manusia berhati malaikat bagiku..

    Cintaku padamu tak bakal pernah pudar..

    Cintaku padamu akanlah sejati…

    Ibu…

    Begitu tinggi cintamu bagiku…

    Begitu agung kasih dan sayangmu…

    Abadi di dalam sanubar tak habis ditelan waktu…

    Ibu…

    Terima kasih atas semua yang sudah kau beri..

    Karena Cuma inilah yang dapat ku persembahkan..

    Sekali lagi.. terima kasih ibuu…

  • 51

    LAMPIRAN II

    Angket

  • 52

    ANGKET PENELITIAN MOTIVASI BELAJAR EKSTRINSIK PADA

    ASPEK MEMBACA PUISI BARU SISWA KELAS IV SD NEGERI

    BAREMBENG II

    Petunjuk:

    a. Berilah tanda centang (√ ) pada kolom pilihan yang telah disediakan

    apabila pernyataan tersebut sesuai dengan diri anda.

    b. Apabila ingin mengganti jawaban, maka berikan tanda sama dengan (=)

    pada tanda centang (√) jawaban yang sama, selanjutnya silahkan

    memberikan tanda centang (√) yang baru pada kolom, yang dikehendaki.

    c. Pilihan anda tidak akan mempengaruhi nilai anda, tetapi semata-mata

    untuk meningkatkan mutu pendidiakn. Karena itu anda diharapkan

    memilih jawaban yang benar-benar berdasarkan pendapat an keadaaan

    anda sendiri.

    Nama :

    Kelas :

    No Pernyataan Sangat

    setuju

    setuju Tidak

    setuju

    Sangat

    tidak

    setuju

    1 Penjelasan materi membaca puisi yang

    disampaikan oleh guru cepat dan mudah

    dipahami

    2 Sikap tegas guru mendorong kami untuk lebih

    giat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

    khususnya membaca puisi baru

    3 Saya suka apabila maju kedepan kelas untuk

    membaca puisi baru agar tidak kalah dengan

    teman yang lain

    4 Pujian dari guru terhadap prestasi belajar Bahasa

    Indonesia khususnya membaca puisi membuat

  • 53

    saya rajin belajar

    5 Sikap sopan santun dan ramah guru dikelas

    mendorong saya lebih rajin dalam belajar Bahasa

    Indonesia

    6 Pujian dari teman terhadap hasil ujian Bahasa

    Indonesia saya yang bagus, memberi motivasi

    kepada saya untuk belajar membaca puisi baru

    menjadi lebih baik lagi

    7 Saya tidak pernah menyerah dalam belajar

    membaca puisi karena ingin mendapatkan hasil

    yang lebih baik dari teman kelas

    8 Saya selalu belajar untuk membaca puisi lebih

    giat karena tidak ingin hasil belajar saya

    ketinggalan dari teman kelas dalam menguasai

    materi membaca puisi baru

    9 Saya senang jika guru menasehati agara saya

    belajar Bahasa Indonesia khususnya materi

    membaca puisi baru lebih tekun lagi dari hari

    sebelumnya

    10 Saya sangat senang dengan pembelajaran

    membaca puisi baru sedang berlangsung karena

    tidak ada teman kelas yang ribut

  • 54

    LAMPIRAN III

    Hasil penelitian

    Tabel Uji Validitas

    Deskripsi penilaian membaca puisi

    Tabel Nilai Distribusi t

  • 55

    HASIL PENELITIAN

    NO VARIABEL. X TOTAL.X

    X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

    1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39

    2 4 4 2 4 4 3 3 2 4 1 31

    3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38

    4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38

    5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38

    6 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 33

    7 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 36

    8 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38

    9 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 34

    10 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 34

    11 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39

    12 4 4 2 4 4 3 3 2 4 1 31

    13 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38

    14 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38

    15 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38

    16 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 33

    17 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 36

    18 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38

    19 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 34

    20 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 34

    21 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38

    22 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 33

    23 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 36

    24 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38

    25 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 34

    26 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 34

    27 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39

    28 4 4 2 4 4 3 3 2 4 1 31

    29 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 38

    30 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 34

    31 4 4 3 4 4 4 3 2 4 2 34

    32 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 38

    JUMLAH 115 116 102 128 122 115 111 111 124 101 1145

  • 56

    UJI VALIDITAS

    Correlations

    XI X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10

    XI

    Pearson Correlation 1 .148 .214 .a -.397

    * .223 .394

    * -.300 .457

    ** -.260

    Sig. (2-tailed) .419 .241 . .024 .221 .025 .095 .009 .151

    N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

    X2

    Pearson Correlation .148 1 -.067 .a -.372

    * -.246 -.437

    * -.497

    ** -.293 -.473

    **

    Sig. (2-tailed) .419 .717 . .036 .174 .012 .004 .104 .006

    N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

    X3

    Pearson Correlation .214 -.067 1 .a -.537

    ** .476

    ** .792

    ** .477

    ** .098 .623

    **

    Sig. (2-tailed) .241 .717 . .002 .006 .000 .006 .595 .000

    N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

    X4

    Pearson Correlation .a .

    a .

    a .

    a .

    a .

    a .

    a .

    a .

    a .

    a

    Sig. (2-tailed) . . . . . . . . .

    N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

    X5

    Pearson Correlation -.397* -.372

    * -.537

    ** .

    a 1 .092 -.511

    ** -.308 -.182 -.170

    Sig. (2-tailed) .024 .036 .002 . .618 .003 .086 .320 .352

    N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

    X6

    Pearson Correlation .223 -.246 .476** .

    a .092 1 .394

    * -.070 .457

    ** .329

    Sig. (2-tailed) .221 .174 .006 . .618 .025 .705 .009 .066

    N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

    X7

    Pearson Correlation .394* -.437

    * .792

    ** .

    a -.511

    ** .394

    * 1 .602

    ** .355

    * .622

    **

    Sig. (2-tailed) .025 .012 .000 . .003 .025 .000 .046 .000

    N 32 32 32 32 32 32 32 32 32 32

    X8

    Pearson Correlation -.300 -.497** .477

    ** .

    a -.308 -.070 .602

    ** 1 -.242 .763

    **

    Sig. (2-tailed) .095 .004 .006 .