PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA KELAS IV MIN 2 BANDAR LAMPUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Penyusunan Skripsi
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
YUNITA ANDRIYANI NPM: 1311100070
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438 H/2017 M
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA KELAS IV MIN 2 BANDAR LAMPUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Penyusunan Skripsi
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh
YUNITA ANDRIYANI NPM: 1311100070
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Pembimbing I : Dra. Nurhasanah Leni, M. Hum Pembimbing II: Ayu Nur Shawmi, M. Pd. I
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG 1438 H/2017 M
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM SISWA KELAS IV MIN 2 BANDAR LAMPUNG
Oleh:
YUNITA ANDRIYANI
Motivasi belajar sangat diperlukan dalam pembelajaran. Rendahnya motivasi belajar siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran yang kurang mendukung keaktifan siswa saat proses pembelajaran. Adapun permasalahan yang mendasari dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh model pembelajaran cooperative tipe Student Fcilitator and Explaining terhadap motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran cooperative tipe Student Facilitator and Explaining terhadap motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain Quasy Eksperimental design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung yang terdiri dari 3 kelas. Sampel penelitian ini adalah kelas IV B sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 35 siswa dan kelas IV A sebagai kelas kontrol yang berjumlah 34 siswa. Motivasi siswa diukur dengan menggunakan tes berbentuk angket sebanyak 20 pernyataan yang telah dinyatakan valid dan reliabel.
Berdasarkan hasil analisis statistik normalitas, homogenitas dan uji t, diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh model pembelajaran cooperative tipe Student Facilitator and Explaining terhadap motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung. Pada kelas eksperimen dengan menggunakan model Student Facilitator and Explaining, motivasi siswa memiliki rata-rata skor 73,588. Adapun untuk kelas kontrol memiliki skor rata-rata motivasi belajar siswa 68,5. Kata Kunci: Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining, Motivasi
Belajar, Sejarah Kebudayaan Islam.
MOTTO
ى یغیروا ما بانفسھم ال یغیر ما بقوم حت ان هللا
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum
sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri” (QS. Ar-Ra’d. 11).1
Siapa yang bersungguh-sungguh, dialah yang akan menang
1 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Surabaya: CV Penerbit Fajar Mulia, 2009), h. 250.
PERSEMBAHAN
Dengan menyebut nama Allah dan rasa syukur yang tak terkira dan sebagai
ungkapan terimakasih, peneliti persembahkan skripsi ini kepada:
1. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Mad Sidik dan Ibu Janiah yang telah
mencurahkan segenap kasih sayangnya kepada saya, yang menjadi penyemangat
dalam hidup saya dan yang selalu mendoakan untuk kebahagiaan dan
keberhasilan saya.
2. Kakak saya Kuswoyo dan Firmanudin yang senantiasa memberikan dukungan
dan semangat untuk meraih cita-cita.
3. Almamater UIN Raden Intan Lampung.
RIWAYAT HIDUP
Yunita Andriyani dilahirkan di Sidomulyo Kecamatan Negerikaton
Kabupaten Pesawaran pada tanggal 03 Juni 1995. Anak ketiga dari tiga bersaudara
pasangan Bapak Mad Sidik dan Ibu Janiah. Pendidikan formal yang ditempuh peneliti
dimulai dari RA Islamiyah Sidomulyo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran
lulus tahun 2004. Kemudian melanjutkan pendidikan di MI Islamiyah Sidomulyo
Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran lulus tahun 2009. Kemudian
melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Negerikaton Kabupaten Pesawaran lulus tahun
2011. Dilanjutkan pendidikan di SMAN 1 Negerikaton Kabupaten Pesawaran lulus
tahun 2013. Pada tahun 2013 peneliti terdaftar sebagai mahasiswa UIN Raden Intan
Lampung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya yang telah
dilimpahkan kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan seperti apa yang
diharapkan. Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah UIN Raden Intan Lampung. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari
adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti merasa perlu menyampaikan
ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Raden Intan Lampung.
2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M. Pd, selaku ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) UIN Raden Intan Lampung.
3. Ibu Nurul Hidayah, M. Pd, selaku sekretaris Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) UIN Raden Intan Lampung.
4. Ibu Dra. Nurhasanah Leni, M. Hum, selaku pembimbing 1 yang telah
memberikan bimbingan kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi ini.
5. Ibu Ayu Nur Shawmi, M. Pd. I, selaku pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahannya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada peneliti.
7. Bapak Agustami, S. Ag, selaku kepala MIN 2 Bandar Lampung, Ibu Eva
Wati, S. Pd. I, selaku wali kelas IV A, Ibu Tati Asmara Juita, S. Pd. I selaku
walikelas IV B, Ibu yuyun Wahyuni, S. Ag selaku walikelas IV C, Ibu Tati, S.Pd.
I selaku guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam beserta seluruh staf dan
dewan guru MIN 2 Bandar Lampung yang telah membantu peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Teman-teman PGMI B 2013 dan Sahabat-sahabat peneliti Elia Merita, Eha
Zulaiha, Wiwin Apriyani, Septiyawati, Yulinda Isnaeni, Mutiara Siagian, Mella
Fransiska, Winingrum Astari terimakasih atas doa dan dukunganya.
9. Semua pihak yang membantu terselesaikanya skripsi ini yang tidak bisa peneliti
sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, disebabkan karena masih terbatasnya ilmu dan teori penelitian yang
peneliti kuasai. Oleh karenanya, kepada para pembaca kiranya dapat memberikan
masukan dan saran-saran yang bersifat membangun sehingga penelitian ini akan lebih
baik lagi. Semoga Allah SWT. selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua,
dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi semuanya.
Bandar Lampung, September 2017 Peneliti
Yunita Andriyani NPM. 1311100070
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii ABSTRAK ........................................................................................................ iii PERSETUJUAN .............................................................................................. iv MOTTO ............................................................................................................ v PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah.............................................................................. 8 C. Batasan Masalah ................................................................................... 8 D. Rumusan Masalah ................................................................................. 8 E. Tujuan Penelitian .................................................................................. 9 F. Manfaat Penelitian ................................................................................ 9
BAB II LANDASAN TEORI A. Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Facilitator and
Explaining ............................................................................................. 10 1. Model Pembelajaran Cooperative Learning ................................ 10
a. Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning ........................ 12 b. Karakteristik Pembelajaran Cooperative Learning .............. 14 c. Keunggulan dan Kelemahan Cooperative Learning ............ 16
2. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining ........... 18 a. Pengertian Model Student Facilitator and Explaining ........ 18 b. Langkah-Langkah Model Student Facilitator and
Explaining ............................................................................... 21 c. Kelebihan dan Kekurangan Model Student Facilitator and
Explaining ............................................................................... 22 B. Model Pembelajaran Mind Mapping ................................................... 25
1. Pengertian Model Mind Mapping ................................................. 25 2. Langkah-Langkah Model Mind Mapping .................................... 25 3. Kelebihan dan Kekurangan Model Mind Mapping ..................... 26
C. Motivasi Belajar .................................................................................... 28 1. Pengertian Motivasi Belajar .......................................................... 28 2. Fungsi Motivasi Belajar ................................................................ 30 3. Macam-Macam Motivasi Belajar ................................................. 32 4. Bentu Motivasi Belajar Dalam Sekolah ....................................... 33 5. Ciri-Ciri Motivasi Belajar ............................................................. 35
D. Hakekat Sejarah Kebudayaan Islam .................................................... 35 1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam ......................................... 35 2. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI ............. 38 3. Ruang Lingkup Sejarah Kebudayaan Islam ................................. 40
E. Penelitian Relavan ................................................................................ 41 F. Kerangka Berfikir ................................................................................. 43 G. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 45
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ................................................................................. 47 B. Variabel ................................................................................................. 48 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampling ...................... 49
1. Populasi .......................................................................................... 49 2. Sampel ............................................................................................ 50 3. Teknik Pengambilan Sampling ..................................................... 50
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 51 1. Angket ............................................................................................ 51 2. Dokumentasi .................................................................................. 53
E. Instrument Penelitian ............................................................................ 53 F. Uji Instrumen Penelitian ....................................................................... 56
1. Uji Validitas ................................................................................... 56 2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 58
G. Analisis Data ......................................................................................... 60 1. Uji Normalitas ................................................................................ 60 2. Uji Homogenitas ............................................................................ 61 3. Uji Hipotesis .................................................................................. 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .................................................. 65
1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah .......................................... 65 2. Visi dan Misi .................................................................................. 66 3. Daya Dukung Eksternal................................................................. 68 4. Data Pengajar/Guru ....................................................................... 69 5. Data Siswa ...................................................................................... 70 6. Sarana dan Prasarana ..................................................................... 70 7. Struktur Organisasi ........................................................................ 72
B. Tahapan Penelitian ................................................................................ 74 1. Persiapan ........................................................................................ 74 2. Perizinan ......................................................................................... 74 3. Pelaksanaan .................................................................................... 74 4. Pasca Pelaksanaan ......................................................................... 75
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis......................................................... 75 1. Uji Prasyarat ................................................................................... 75
a. Uji Normalitas ........................................................................ 75 b. Uji Homogenitas..................................................................... 76
2. Uji Hipotesis .................................................................................. 77 D. Pembahasan ........................................................................................... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan............................................................................................ 84 B. Saran ...................................................................................................... 85
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 : Motivasi Belajar Siswa Kelas IV B MIN 2 Bandar Lampung ...... 6 Tabel 2 : Desain Penelitian Quasy Eksperimen .............................................. 49 Tabel 3 : Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar ................................................... 56 Tabel 4 : Kisi-kisi Lembar Daftar Dokumentasi ............................................ 57 Tabel 5 : Kriteria Validitas .............................................................................. 58 Tabel 6 : Hasil Validitas .................................................................................. 58 Tabel 7 : Kriteria Reliabilitas .......................................................................... 60 Tabel 8 : Data Pengajar/Guru MIN 2Bandar Lampung ................................. 70 Tabel 9 : Data Jumlah Siswa Kelas I s.d VI ................................................... 71 Tabel 10: Data Sarana dan Prasarana MIN 2 Bandar Lampung .................... 72 Tabel 11: Ringkasan Uji Normalitas ................................................................ 76
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran ..................................................... 86 Lampiran 2 : RPP Kelas Eksperimen .................................................. 96 Lampiran 3 : RPP Kelas Kontrol ......................................................... 141 Lampiran 3 : Daftar Nilai Tes Angket Motivasi Belajar ................... 186 Lampiran 4 : Kisi-Kisi Uji Coba Angket ............................................ 187 Lampiran 5 : Angket Motivasi Belajar Uji Coba ............................... 189 Lampiran 6 : Perhitungan Validitas .................................................... 192 Lampiran 7 : Perhitungan Reliabilitas ................................................ 194 Lampiran 8 : Kisi-Kisi Angket Valid .................................................. 195 Lampiran 9 : Angket Motivasi Belajar Valid ..................................... 197 Lampiran 10: Perhitungan Normalitas Eksperimen ............................ 200 Lampiran 11: Perhitungan Normalitas Kontrol ................................... 203 Lampiran 12: Perhitungan Homogenitas ............................................. 206 Lampiran 13: Perhitungan Uji T........................................................... 207
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.2 Sebagaimana penjelasan di atas,
pendidikan merupakan sarana belajar bagi siswa. Pendidikan diharapkan mampu
membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya menuju suatu
perubahan yang positif untuk dapat hidup mandiri sebagai individu dan mahluk
sosial sesuai dengan kemampuanya masing-masing.
Pendidikan juga harus menanamkan nilai keagamaan dengan tujuan
membentuk pribadi yang berahlak mulia. Sesuai dengan tujuan tersebut,
pendidikan sepatutnya dapat membuat kehidupan hari ini lebih baik dari hari
kemarin. Dalam konteks ini, kemarin tidak dipahami sebagai satu hari yang
sudah lewat, melainkan semua hari, minggu, bulan, windu abad bahkan
mellineum yang sudah lewat. Dengan kata lain yang dimaksud adalah sejarah.3
2 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam) (Jakarta: Rajawali Pers,
Ed.Revisi-10,2012), h. 4. 3 Hanafi, Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), h. 10.
Sejarah di sini sebagai suatu kejadian yang sudah lewat yang bisa diambil
manfaatnya untuk kehidupan yang lebih baik lagi.
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu kata syajarah atau syajara.
Syajarah berarti pohon, atau syajara yang berarti terjadi. Kedua kata dalam
bahasa Arab inilah yang kemudian dilafalkan sebagai sejarah dalam bahasa
Indonesia.4 Sebagaimana pohon, sejarah yang sering dipahami sebagai cerita
masa lalu mempunyai akar yang menjadi asal muasal peristiwa atau sumber
kejadian yang begitu penting sampai dikenang sepanjang waktu. Akar pohon
yang baik menumbuhkan batang yang besar, kokoh dan tinggi yang dibarengi
dengan pertumbuhan dahan, ranting, daun, bunga, dan buah yang bermanfaat
bagi manusia. Begitu juga dengan sejarah, kalau sejarah suatu peristiwa itu
mempunyai titik awal atau dasar yang baik maka akan melahirkan budaya beserta
cabang-cabangnya, seperti ekonomi, politik, bahasa dan pengetahuan yang pada
akhirnya membuahkan karya seni dan teknologi yang bermanfaat bagi manusia.5
Pengertian di atas mengandung arti bahwa sejarah merupakan suatu
peristiwa yang terjadi pada masa lalu dan akan dikenang sepanjang waktu yang
bisa kita ambil pelajarannya tentang kejadian-kejadian yang telah terjadi
sehingga pada kehidupan sekarang kita bisa mengambil manfaat dari kejadian
tersebut untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dan manusia yang
berkualitas. Manusia yang berkualitas adalah manusia yang banyak belajar tanpa
4 Rustam E, Pengantar Ilmu Sejarah Sejarah (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 2. 5 Hanafi, Op. Cit. h. 3.
melupakan sejarah, karena banyak sekali yang dapat dipetik dari sejarah. Allah
SWT berfirman sebagai berikut:
لك ك م كذ )٩٩ (ن لدنا ذكرانقص علیك من أنباء ما قد سبق وقد ءاتین
Artinya: “Demikianlah kami kisahkan padamu (Muhammad) sebagian kisah (umat) yang telah lalu, dan sesungguhnya, kami telah berikan kepadamu suatu peringatan (Al-Qur’an) dari sisi kami” (QS. TaHa: 99).6
Sebagaiman dijelaskan dalam ayat-ayat di atas, sebagai umat Islam kita
dianjurkan untuk memperhatikan kisah-kisah yang telah terjadi terdahulu (Nabi
dan Rasul) untuk kehidupan yang selanjutnya agar kisah tersebut dapat dijadikan
sebagai pengajaran. Mempelajari kisah-kisah terdahulu dalam sejarah Islam akan
memberikan kita bahwa segala yang bermanfaat pada zaman Nabi dan Rasul
dapat dijadikan pedoman, dan hal yang tidak bermanfaat dapat ditinggalkan.
Sejarah Islam sangat penting dipelajari, karena di dalamnya mengandung semua
peristiwa yang menyangkut pemikiran politik, ekonomi, teknologi maupun seni
yang disebut kebudayaan. Kebudayaan ini adalah hasil karya, rasa dan cipta
orang-orang muslim, maka sejarah yang dimaksud adalah Sejarah Kebudayaan
Islam.
Sejarah Kebudayaan Islam dapat dipahami sebagai cerita peristiwa masa
lalu mengenai kebudayaan Islam atau hasil karya orang muslim. Dalam Sejarah
Kebudayaan Islam salah satunya terdapat peristiwa Nabi Muhammad SAW dari
lahir, diutus menjadi Rasul bahkan hingga beliau wafat. Pengetahuan yang
6 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Surabaya: CV Penerbit Fajar Mulia,
2009), h. 319.
terkandung dalam Sejarah Kebudayaan Islam tersebut dapat dijadikan paradigma
untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.7 Materi Sejarah
Kebudayaan Islam berisi pengetahuan yang berhubungan dengan peristiwa masa
lampau. Pengetahuan tersebut membuat siswa harus memahami materi yang
cukup banyak, seperti pengertian sejarah, cara kerja sejarah dan mengambil
pelajaran dari sejarah kemudian mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga seringkali siswa menyalin langsung seluruh materi yang ada di
buku.
Bentuk pembelajaran seperti ini memunculkan kesulitan untuk siswa.
Siswa tidak bisa memahmi seluruh materi Sejarah Kebudayaan Islam, akhirnya
siswa merasa jenuh dan tidak tertarik untuk belajar Sejarah Kebudayaan Islam.
Dibutuhkan model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk menguasai
konsep-konsep Sejarah Kebudayaan Islam sehingga pada akhirnya kesulitan
yang dihadapi siswa dapat dipecahkan.
Berdasarkan hasil Pra-Survey yang dilakukan peneliti, menunjukkan
bahwa ada masalah yang dihadapi siswa saat mempelajari Sejarah Kebudayaan
Islam. Sebagian siswa merasa kurang termotivasi ketika belajar Sejarah
Kebudayaan Islam, lalu pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa
mengalami kejenuhan dan model pembelajaran yang digunakan sudah seringkali
digunakan, sehingga kurang mendukung keaktifan siswa saat proses
pembelajaran berlangsung. Menurut wawancara yang dilakukan peneliti dengan
7 Hanafi, Op. Cit. h. 4.
beberapa siswa ketika proses pembelajaran berlangsung tidak ada interaksi antara
guru dengan siswa atau siswa dengan siswa sehingga mereka merasa jenuh dan
kurang termotivasi pada saat proses pembelajaran berlangsung.8
Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Tati, S. Pd. I selaku
guru Sejarah Kebudayaan Islam di MIN 2 Bandar Lampung, beliau mengatakan
bahwa pada saat proses pembelajaran masih belum menerapkan model-model
pembelajaran yang sesuai dengan masalah siswa. Kemungkinan penggunaan
model pembelajaran yang digunakan sudah berulangkali sehingga siswa merasa
jenuh akibatnya proses pembelajaran pun dirasa belum maksimal. Kondisi ini lah
yang mengakibatkan pembelajaran kurang kondusif, banyak siswa yang tidak
memperhatikan guru serta siswa lebih sering melakukan hal-hal diluar dari
aktivitas belajar seperti mengobrol dengan teman, siswa juga kurang aktif dalam
proses pembelajaran mereka kurang berani dalam menyampaikan pendapat
maupun menanyakan hal-hal yang kurang dipahami, sehingga masih banyak
siswa yang motivasi belajarnya kurang terutama dalam pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam.9 Berikut adalah data tentang motivasi belajar siswa yaitu
sebagai berikut:
8 Hasil wawancara dengan siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung pada Selasa 17 Januari
2017, pukul 12.45 WIB. 9 Hasil wawancara dengan Ibu Tati (Guru Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam MIN 2
Bandar Lampung) pada Selasa 17 Januari 2017, pukul 15.05 WIB.
Tabel I Motivasi Belajar Siswa Kelas IV B MIN 2 Bandar Lampung Tahun
Ajaran 2017/2018.10
No Indikator Tingkatan
Jumlah Tinggi Sedang Rendah
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 35 - - 35 2. Adanya dorongan dan kebutuhan belajar 3 23 9 35 3. Adanya harapan dan cita-cita masa
depan 7 28 - 35
4. Adanya penghargaan dalam belajar 3 12 20 35 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar 7 19 9 35
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif 3 18 14 35
Sumber: Hasil Pra-Survey Angket Motivasi Belajar Kelas IV B MIN 2 Bandar Lampung.
Data tabel di atas menjelaskan bahwa motivasi belajar siswa sangat
bervariasi dalam melakukan proses pembelajaran, data tersebut menunjukkan
motivasi belajar yang rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti
mencoba menerapkan model pembelajaran yang baru, mungkin model baru lebih
memungkinkan siswa menjadi lebih aktif sehingga diharapkan motivasi belajar
siswa meningkat dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran tersebut
adalah Student Facilitator and Explaining.
Student Facilitator and Explaining adalah model pembelajaran yang
melatih siswa untuk mempresentasikan ide atau pendapatnya dengan siswa lain
melalui bagan atau peta konsep, sehingga dapat lebih memahami materi.
10 Data hasil Pra-Survey motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam kelas IV B MIN 2
Bandar Lampung pada Selasa 21 Februari 2017, pukul 14.05.
Berkaitan dengan hal tersebut siswa diharapkan akan termotivasi menjadi tertarik
dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.11 Model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining merupakan tipe pembelajaran kooperatif yang
menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk memengaruhi pola
interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk mningkatkan penguasaan materi.12
Dari penjelasan di atas, model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining dirasa dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik, siswa lebih
mudah menyerap materi Sejarah Kebudayaan Islam yang berisi cerita masa
lampau dengan caranya sendiri seperti membuat bagan atau peta konsep agar
memudahkan memahami materi, siswa juga dapat mengungkapkan ide atau
pendapatnya dengan kreativitasnya membuat bagan atau peta konsep. Model
tersebut juga membuat siswa menjadi lebih aktif dan pembelajaran pun akan
lebih menarik dan menyenangkan sehingga diharapkan motivasi belajar siswa
dalam mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam dapat meningkat.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengajukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student
Facilitator and Explaining Terhadap Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
Siswa Kelas IV MIN 2 Bandar Lampung”
11 Elsa Apriyana, “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining Pada
Pembelajaran Fisika Siswa kelas X SMA Negeri 3 LubukLinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. Jurnal Pendidikan dan Keguruan (STKIP PGRI, Lubuklinggau, 2015), h. 4.
12 Satria Suja Sentosa, “Penerapan Student Facilitator and Explaining Dengan Multimedia Dalam Peningkatan Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Waluyorejo Tahun Ajaran 2014/2015”. Jurnal Pendidikan (PGSD FKIP UNS, Surakarta, 2014), h. 508.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut di atas penulis mengidentifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Motivasi belajar siswa yang masih rendah.
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, mereka mengalami
kejenuhan ketika mengikuti proses kegiatan pembelajaran.
3. Model pembelajaran yang digunakan kurang mendukung keaktifan siswa.
C. Batasan Masalah
Batasan masalah bertujuan agar peneliti lebih terarah, terfokus, dan tidak
menyimpang dari sasaran pokok penelitian, sehingga ruang lingkup yang diuji
menjadi lebih spesifik, dan menghasilkan penelitian yang lebih efektif. Oleh
karena itu, penulis memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah
antara lain:
1. Penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining.
2. Penelitian yang dilakukan untuk melihat motivasi belajar siswa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: “Adakah Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe
Student Facilitator and Explaining Terhadap Motivasi Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam Siswa Kelas IV MIN 2 Bandar Lampung?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengatasi kesulitan siswa
sekaligus membantu siswa untuk meningkatkan motivasi belajar yang
diinginkan. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student
Facilitator and Explaining Terhadap Motivasi Belajar Sejarah Kebudayaan Islam
Siswa Kelas IV MIN 2 Bandar Lampung.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
Hasil penelitian model pembelajaran Student Facilitator and Explaining
dapat dijadikan sebagai alternatif model pembelajaran untuk diterapkan
dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
2. Bagi Siswa
Meningkatkan motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas IV
MIN 2 Bandar Lampung.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan reverensi untuk penelitian berikutnya mengenai variasi model
pembelajaran guru yang menghasilkan motivasi belajar siswa.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Facilitator and Explaining
1. Model Pembelajaran Cooperative Learning
Model pembelajaran Cooperative merupakan model pembelajaran
dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil, yaitu antara
empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang akademis, jenis
kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen).13 Jadi model Cooperative
Learning mengelompokan siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang
tingkat kemampuanya berbeda-beda satu sama lain kemudian berkumpul
jadi satu dan saling membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan
bersama.
Model pembelajaran Cooperative Learning merupakan model
pembelajaran yang mengandung suatu sikap atau perilaku bersama dalam
bekerja atau membantu sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam
kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih yang mana keberhasilan
kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dalam setiap anggota kelompok
itu sendiri.14 Pembelajaran Cooperative Learning melatih siswa untuk saling
bekerja sama dalam memahami materi pembelajaran, dalam Cooperative
Learning belajar dikatakan belum sesuai jika salah satu teman dalam
13 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2008), h. 194. 14 Etin Solihatin, Raharjo, Cooperative Learning (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 4.
kelompok belum menguasai bahan pelajaran, untuk itu dibutuhkan kerja
sama yang baik dalam satu kelompok untuk mendapatkan keberhasilan yang
diinginkan.
Menurut Artz dan Newman (dalam Miftahul Huda), mendefinisikan
pembelajaran Cooperative sebagai kelompok kecil siswa yang bekerja sama
dalam suatu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelsaikan sebuah tugas,
atau mencapai satu tujuan bersama.15 Sistem pembelajaran kerja sama atau
gotong royong akan memudahkan siswa, siswa akan diberikan kesempatan
untuk secara bersama-sama dengan kelompoknya mencari solusi masalah-
masalah yang dihadapi, nantinya siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami konsep-konsep yang sulit ketika mereka berdiskusi sehingga
tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Menurut Slavin, dalam metode pembelajaran Cooperative, para siswa
akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang
untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru.16 Dengan
berkelompok secara tidak sadar siswa akan tumbuh rasa kebersamaan satu
sama lain, sehingga siswa akan lebih mempermudah menguasai materi, jika
dalam satu kelompok tersebut terdapat siswa yang kurang paham terhadap
materi pembelajaran maka teman sekelompoklah yang akan membantunya
sehingga terjadi perataan kemampuan dalam setiap kelompok.
15 Miftahul Huda, Cooperative Learning (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h. 32. 16 Robert E Slavin, Cooperative Learning (Bandung: Nusa Media, 2005), h. 8.
Panitz (dalam Agus Suprijono) menyatakan bahwa pembelajaran
Cooperative adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih diarahkan oleh guru.17
Cooperative Learning juga mengajarkan pengetahuan yang lebih luas untuk
siswa, pada pembelajaran ini bukan hanya konsep-konsep yang sulit yang
dapat dipecahkan tetapi siswa juga bisa menambah wawasanya dengan cara
pertukaran pendapat yang terjadi dalam kelompok saat berdiskusi. Dapat
disimpulkan pembelajaran Cooperative Learning adalah model
pembelajaran yang dapat digunakan dalam kelompok-kelompok kecil yang
secara sadar menciptakan interksi positif dengan siswa lainya dengan tingkat
kemampuan yang berbeda-beda setiap siswa. Pembelajaran Cooperative
akan membuat siswa lebih mudah menemukan dan memahami suatu konsep
ketika mereka saling berdiskusi dalam kelompoknya. Selain pengertian
diatas terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan pembelajaran
Cooperative yaitu:
a. Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning
Segala sesuatu yang dilakukan pasti memiliki tujuan, begitu juga
dalam pembelajaran Cooperative. Tujuan dari pembelajaran adalah
menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau
17 Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2009), h. 54.
dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.18 System ini berbeda
dengan kelompok konvensional yang menerapkan system kompetisi, di
mana keberhasilan individu diorientasikan pada kegagalan orang lain.
Menurut Ridwan Abdullah tujuan pembelajaran Cooperative
yang perlu dicapai adalah (a) penguasaan pengetahuan akademik ; (b)
penerimaan terhadap keragaman; dan (c) pengembangan keterampilan
social. Hasil belajar yang diperoleh menggunakan model pembelajaran
Cooperative menurut Arends adalah prestasi akademik, toleransi serta
menerima keaneka agaman, dan pengembangan keterampilan sosial.19
Tujuan pembelajaran Cooperative dapat disimpulkan yaitu
keberhasilan kelompok menentukan keberhasilan individu, dengan
adanya kerja sama dan interaksi dalam pembelajaran Cooperative
membuat terjadinya saling membelajarkan antar individu tiap kelompok
yang akan menimbulkan keluwesan saling berbagi informasi sehingga
dapat meningkatkan penguasaan pengetahuan akademik individu dalam
kelompok. Pembelajaran Cooperative memberi peluang bagi peserta
didikdari berbagai latar belakang dan kondisi untuk untuk bekerja
dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademikmdan melalui
struktur penghargaan kooperatif akan belajr saling menghargai terhadap
18 Sofan Amri, Lif Khoiru,, Kontruksi Pengembangan Pembelajaran (Jakarta: prestasi
Pustaka, 2010), h. 93. 19 Ridwan Abdullah Sani, Inovasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 132.
perbedaan individu satu sama lain. Tujuan penting lainnya yaitu untuk
mengajarkan kepada peserta didik keterampilan kerja sama dan
kolaborasi. Keterampilan kooperatif ini berfungsi untuk melancarkan
hubungan kerja dan tugas.
b. Karakteristik Pembelajaran Cooperative Learning
Pembelajaran Cooperative memilkii cirri khas tersendiri yang
membedakannya dengan pembelajaran yang lainnya. Karakteristik
pembelajaran kooperatif dapat dilihat dari proses pembelajaran yang
lebih menekankan kepada proses kerja sam yang dilakukan dalam
kelompok.
Wina Sanjaya dalam bukunya mengemukakan pendapat bahwa
pembelajaran Cooperative mempunyau dua komponen utama, yaitu
komponen tugas Cooperative (Cooperative Task) dan komponen
struktur insentif Cooperative (Cooperative Incentive Structure).20 Tugas
Cooperative berkaitan dengan hal yang menyebabkan anggota yang
bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok, sedangkan struktur
intensif Cooperative merupakan suatu yang membangkitkan motivasi
individu untuk bekerja sam mencapai tujuan kelompok. Struktur intensif
dianggap sebagai keunikan dari pembelajaran kooperatif, karena melalui
struktur intensif setiap angota kelompok bekerja keras untuk belajar,
20 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Bandung:
kencana , 2011), h. 243.
mendorong dan memotivasi anggota lain menguasai materi pelajaran,
sehingga mencapai tujuan kelompok.
Menurut Rusman karakteistik atau cirri-ciri pembelajaran
Cooperative dapat dijelaskan sebagai berikut:21
1) Pembelajaran secara tim
Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim
harus mampu membuat setiap siswa belajr untuk saling membantu
mencapai tujuan pembelajaran.
2) Didasarkan pada manajemen Cooperative
Sebagaimana pada umumnya, manajemen mempunyai tiga fungsi
yaitu funsi perncanaan, fungsi organisasi, dan fungsi control.
3) Kemauan untuk bekerja sama
Tanpa kerja sam yang bai, pembelajaran Cooperative tidak akan
mencapai hasil yang oftimal.
4) Keterampilan kerja sama
Kemampuan kerja sama itu dipraktikan melalui aktifitas dalam
kegiatan pembelajaran secara kelompok.
Menurut Slavin dalam buku isjoni terdapat tiga konsep sentral
yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif, seperti dijalaskan
berikut ini:22
21 Rusman, Op. Cit. h. 207.
1) Penghargaan kelompok Cooverative Learning menggunakan tujuan-tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok mencapai skor diatas criteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggata kelompok dalam menciptakan hubungan antar personal yang saling mendukung, saling membantu, dan saling membantu.
2) Pertanggung jawaban individu Keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggota, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk kenerhasilan kelompoknya.
3) Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan Cooverative Learning menggunakan metode scoring yang mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh siswa dari yang setiap siswa baik yang berprestasi rendah, sedang, atau tinggi sama-sam memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik dalam kelompoknya.
c. Keunggulan dan Kekurangan Pembelajaran Cooperative Learning
Keunggulan pembelajaran Cooperative yaitu sebagai berikut:
1) Melalui pembelajaran Cooperative siswa tidak menggantungkan pada
guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berfikir
sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari
siswa lain.
2) Pembelajaran Cooperative dapat mengembangkan kemampuan
mengungkapkan ide tau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan
membandingkan dengan ide-ide lain.
22 Isjoni, Op. Cit. h. 22.
3) Pembelajaran Cooperative dapat membantu anak untuk respek kepada
orang lain dan menyadari akan segala kebatasanya dan menerima
segala perbedaan.
4) Pembelajaran Cooperative dapat membantu memberdayakan siswa
untuk bertanggung jawab dan belajar.
5) Pembelajaran Cooperative merupakan strategi yang cukup ampuh
untuk meningkatkan restasi akademik sekaligus sosial, termasuk
mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif
dengan yang lain, mengembangkan keterampilan mengatur waktu dan
sikap positif terhadap sekolah.
6) Melalui pembelajaran Cooperative dapat mengembangkan
kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamanya sendiri,
menerima umpan balik
7) Pembelajaran Cooperative dapat meningkatkan siswa untuk
menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak.
8) Interaksi selama pembelajaran Cooperative berlangsung dapat
meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berfikir.23
23 Ari Saputra,” Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Facilitator and Explaining (SFAE) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Jenis Kelamin Peserta Didik Kelas VIII MTs NU Tanjung Karang Bandar Lampung” (Skripsi fakultas tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung, Lampung, 2016), h. 14.
Adapun Kekurangan Pembelajaran Cooperative yaitu sebagai berikut:
1) Pembelajaran Cooperative sangat membutuhkan banyak waktu dan
sangat tidak rasional.
2) Ciri utama dari pembelajaran Cooperative adalah bahwa siswa saling
membelajarkan.
3) Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran Cooperative didasarkan
kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian guru menyadari bahwa
sebenarnya hasil yang diharapkan prestasi setiap siswa.
4) Keberhasilan dalam pembelajaran Cooperative dalam upaya
mengembangkan kesadaran kelompok memerlukan waktu yang sangat
panjang.
5) Walaupun kemampuan kerja sama merupakan kemampuan yang
sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam
kehidupan yang hanya didasarkan kepada kemampuan secara
individual. Oleh karena itu pembelajaran Cooperative bukan
pembelajaran yang mudah untuk dilakukan.24
2. Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining
a. Pengertian Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining
merupakan model yang melatih siswa untuk dapat mempresentasikan
ide atau gagasan mereka pada teman-tamanya. Model pembelajaran ini
24 Ibid. h. 16.
akan relavan apabila siswa secara aktif ikut serta dalam merancang
materi pembelajaran yang akan di presentasikan. Untuk itu
pembelajaran pada apresiasi drama akan lebih sesuai dikarenakan
peserta didik secara aktif ikut serta baik itu dalam kegiatan apresiasi
maupun bisa berupa ekspresi sastra sebagai pelakunya.25
Student Facilitator and Explaining adalah model pembelajaran
aktif, pada model ini siswa dilatih supaya lebih berani mengungkapkan
pendapat yang mereka punya dan siswa juga akan belajar bagaimana
memahami materi yang ada dengan cara mereka sendiri agar materi
pembelajaran bisa terserap semaksimal mungkin.26 Model Student
Facilitator and Explaining merupakan model yang menjadikan siswa
dapat membuat peta konsep maupun bagan untuk meningkatkan
kreativitas dan keaktifan belajar siswa. Pembelajaran Cooperative
merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam
kelompok kecil secara kolaboratif untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran student facilitator and explaining
memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mempresentasikan
ide atau pendapat kepada siswa lainnya dan model pembelajaran ini
25 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk
Meningkatkan Profesionalitas Guru (Jakarta: Kata Pena, 2015), h. 79. 26 Rena Kristyaswati, “Penerapan Model Student Facilitator and Expalining Untuk
Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPS SMPN 2 Depok” (Skripsi UNY, Yogyakarta, 2014), h. 5.
lebih efektif digunakan untuk siswa dalam proses pembelajaran secara
individu.27
Penerapan model Student Facilitator and Explaining diharapkan
dapat menciptakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan
dapat meningkatkan keaktifan siswa seperti yang dijelaskan dalam
jurnal internasional berikut “Learning Model Student Facilitator and
Explaining is a collaborative learning activity that teachers can use in
the middle of the lesson so as to avoid the way of teaching that is always
dominated by teachers in learning. Model student facilitator and
explaining is how the teacher is able to present or demonstrate the
material in front of the student then give the student the opportunity to
explain to his or her friends. Through collaborative learning activities
(collaboration) students are expected to acquire knowledge, skills, and
attitudes actively. In the model Student Facilitator and Explaining
students learn to present ideas to other colleagues. Such learning will
train students to speak to convey their own ideas or opinions”.28
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining juga
merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan
27 Siti Nurhayati, “Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining
Terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Satria Pekanbaru” (Skripsi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Pekanbaru), h. 14.
28 Dodik Mulyono, “The influence of learning model and learning independence on mathematics learning outcomes by controlling students' early ability” (STKIP PGRI, Indonesia, 2017), h. 690.
keaktifan, minat, motivasi dan kreativitas siswa serta merancang proses
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Model ini menekan
pada keaktifan siswa dalam merubah dan memberikan pendapat kepada
teman-temannya dengan menggunakan cara dan bahasanya sendiri.
Model ini juga efektif dalam melatih siswa berbicara, sehingga siswa
tidak lagi hanya menjadi objek pembelajaran, tetapi juga sebagai subjek
yang dapat mengalami, menemukan, mengkonstruksikan, dan
memahami konsep dengan cara melakukan ataumerubah benda,
menggunakan indera mereka, menjelajahi lingkungan, baik lingkungan
berupa benda, tempat serta peristiwa-peristiwa disekitar mereka.29
Dengan demikian dapat disimpulkan model pembelajaran
Student Facilitator and Explaining merupakan model pembelajaran aktif
dan menarik yang melatih siswa menyampaikan pendapat mereka dan
melatih siswa bagaimana cara memahami materi dengan caranya sendiri
supaya lebih maksimal mungkin menyerap materi yang ada sehingga
timbul motivasi dalam diri siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar.
b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Student Facilitator and
Explaining
Langkah-langkah model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining adalah:
29 Eka Ariyanti, Wirya, I Gd Margunayasa, “Pengaruh Model SFAE dan Motivasi Belajar
Terhadap Pemahaman Konsep IPAS Siswa”, Jurnal Mimbar PGSD (Universitas Pendidikan Ganeha: Singaraja, 2014), h. 3.
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai dalam
pembelajaran tersebut.
2. Guru mendemonstrasikan atau menyajikan garis-garis besar materi
pembelajaran.
3. Memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan kepada siswa
lainya, misalnya melalui bagan atau peta konsep, dan dilakukan
secara bergiliran.
4. Guru menyimpulkan ide atau pendapat dari siswa.
5. Guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
6. Penutup.30
Dari uraian langkah-langkah pembelajaran menggunakan model
Student Facilitator and Explaining tersebut, disimpulkan secara singkat
bahwa pembelajaran dimulai dari guru menyampaikan pokok bahasan,
siswa membuat Student Facilitator and Explaining, kemudian siswa
mempresentasikan, guru menyimpulkan ide-ide atau pendapat dari
siswa, dan penutup.
c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Student
Facilitator and Explaining
Pelaksanaan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru,
tentunya memiliki kelebihan dan beragam kelemahan. Berikut ini akan
30 Imas Krniasih, Op. Cit. h. 80.
dipaparkan beberapa kelebihan model pembelajaran Student Facilitator
and Explaining yaitu:
1. Siswa diajak untuk dapat menerangkan materi pelajaran kepada
siswa lain.
2. Siswa bisa belajar mengeluarkan ide-ide yang ada dipikiranya
sehingga lebih dapat memahami materi tersebut.
3. Membuat materi yang disampaikan lebih jelas dan konkrit.
4. Meningkatkan daya serap siswa karena pembelajaran dilakukan
dengan demonstrasi.
5. Melatih siswa untuk menjadi guru, karena siswa diberi kesempatan
untuk mengulangi penjelasan guru yang telah didengar.
6. Memacu motivasi siswa untuk menjadi yang terbaik dalam
menjelaskan materi ajar.
7. Mengetahui kemampuan siswa dalam menyampaikan ide atau
gagasan.31
Selanjutnya akan dipaparkan beberapa kelemahan tentang model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining yaitu sebagai berikut:
1. Siswa pemalu seringkali sulit untuk mendemonstrasikan apa yang
diperintahkan oleh guru.
31 Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Belajar,
2013), h. 229.
2. Tidak semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk
melakukannya (menjelaskan kembali kepada teman-temanya karena
keterbatasan waktu pembelajaran).
3. Tidak mudah bagi siswa untuk membuat peta konsep atau
menerangkan materi ajar secara ringkas.32
4. Adanya pendapat yang sama sehingga hanya sebagian saja yang
tampil.
5. Banyak siswa yang kurang aktif.33
Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan juga
kekurangan. Namun, guru haruslah mampu mendesain pembelajaran
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Guru pun harus terampil
menggunakan berbagai macam model pembelajaran serta menyesuaikan
model pembelajaran tersebut dengan karakteristik mata pelajaran yang
diajarkan. Sehingga antara satu model pembelajaran dengan model
pembelajaran lainnya akan secara berkesinambungan dalam membantu
guru dalam menyampaikan materi pelajaran serta dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.
32 Ibid, h. 229. 33 Imas Kurniasih dan Berlin Sani, Op. Cit. h. 79.
B. Model Pembelajaran Mind Mapping
1. Pengertian Model Pembelajaran Mind Mapping
Mind Mapping atau peta pikiran merupakan cara kreatif bagi siswa
perseorangan untuk memancing ide mencatat hal-hal yang dipelajari atau
merencanakan proyek baru. Mind Mapping bisa disebut juga sebagai peta
rute yang digunakan ingatan, membuat kita bisa menyusun fakta dan fikiran
sedemikian rupa sehingga cara kerja otak kita yang alami akan terlibat sejak
awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah daripada
menggunakan teknik mencatat tradisional.34 Mind Mapping bisa juga
dikategorikan sebagai teknik mencatat kreatif. Dapat dikategorikan ke dalam
teknik mencatat kreatif karena pembuatan Mind Mapping ini membutuhkan
pemanfaatan dari imajinasi pembuatnya. Begitu pula dengan siswa, bagi
siswa yang kreatif akan lebih mudah dalam membuat Mind Mapping ini.
Dan semakin sering siswa membuat Mind Mapping akan membuatnya
semakin kreatif pula.
2. Langkah-Langkah Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran
Mind Mapping
Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Mind Mapping adalah sebagai berikut.
a. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai.
b. Guru menyajikan materi seperti biasa.
34Ibid. h. 53.
c. Guru membagi kelompok peserta didik menjadi 2-3 orang (bisa lebih
menyesuaikan keadaan kelas).
d. Beri waktu kepada siswa untuk berdiskusi.
e. Tunjuklah salah satu anggota dari kelompok untuk menceritakan materi
yang ia terima dari penjelasan yang sudah disampaikan oleh guru,
kemudian anggota kelompok lainnya membuat catatan dengan konsep
Mind Map. Anggota kelompok yang lain selanjutnya menyampaikan
hasil Mind Mapping yang telah mereka buat di depan kelas.
f. Lakukan kegiatan tersebut pada kelompok-kelompok yang lain secara
bergilir.
g. Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan.35
Dari uraian langkah-langkah pembelajaran menggunakan model
Mind Mapping tersebut, disimpulkan secara singkat bahwa pembelajaran
dimulai dari guru menyampaikan pokok bahasan, siswa memperhatikan lalu
mencatat materi yang berupa kata-kata kunci yang penting dari materi
tersebut, siswa membuat Mind Map, kemudian siswa mempresentasikan, dan
kesimpulan.
3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Mind Mapping
Berikut beberapa kelebihan antara lain:
a. Model ini terbilang cukup cepat dimengerti dan cepat juga dalam
menyelesaikan persoalan.
35Ibid. h. 55
b. Mind Mapping terbukti dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-
ide yang muncul di kepala.
c. Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
d. Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.36
Sama dengan model pembelajaran lainnya, selalu memiliki titik
kelemahan. Adapun kelemahan dari Mind Mapping itu adalah:
a. Hanya siswa yang aktif yang terlibat.
b. Tidak sepenuhnya siswa belajar.
c. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.37
Setiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan juga
kekurangan. Namun, guru haruslah mampu mendesain pembelajaran sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Guru pun harus terampil menggunakan
berbagai macam strategi pembelajaran serta menyesuaikan model
pembelajaran tersebut dengan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan.
Sehingga antara satu model pembelajaran dengan model pembelajaran
lainnya akan secara berkesinambungan dalam membantu guru dalam
menyampaikan materi pelajaran serta dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa.
36Ibid. h. 53 37Ibid. h. 54.
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak
dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu
kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi
dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.38 Jadi
motivasi adalah suatu dorongan perasaan dari dalam diri seseorang yang
mana seseorang tersebut mempunyai daya tarik untuk dapat melakukan
sesuatu demi mencapai tujuan yang diinginkan.
Motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri siswa untuk
melalukan kegiatan belajar, untuk menambah pengetahuan dan keterampilan
serta pengalaman. Motivasi tersebut tumbuh karena adanya keinginan untuk
bisa mengetahui dan memahami sesuatu dan mendorong serta mengarahkan
minat belajar siswa sehingga sungguh-sungguh untuk belajar dan termotivasi
untuk mencapai prestasi dalam belajar.39
Motivasi menurut Sumadi Suryabrata (dalam Djaali) adalah keadaan
yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan
38 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada,
2008), h. 73. 39 Siti Nurhayati, Op Cit. h. 9.
aktifitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan.40 Sebagaimana pendapat di
atas, motivasi juga merupakan suatu kondisi yang mana seseorang dapat
mengarahkan tindakannya menuju perubahan yang positif ke arah suatu
tujuan.
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.41 Dengan kata lain motivasi berarti suatu
kondisi yang berubah pada diri seseorang yang diawali dengan munculnya
perasaan untuk melakukan sesuatu yang diinginkan. Dari pengertian yang
dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting:
1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energy pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi neurophyiological yang ada pada organism manusia karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakanya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling. Dalam hal ini motivasi relavan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi, dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan, jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi memang muncul dari diri manusia, tetapi kemunculanya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan dan tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan. 42
Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah kondisi perubahan perasaan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorong untuk melakukan aktifitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.
40 Djaali, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 101. 41 Sardiman, Op. Cit. h. 74. 42 Ibid, h. 74.
Dari pernyataan para ahli di atas disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah
dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan
perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebetuhannya.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada
siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Indikator
motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. 4. Adanya penghargaan dalam belajar. 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. 6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
siswa dapat belajar dengan baik.43
Berdasarkan pendapat diatas dapat diarik kesimpulan bahwa motivasi
belajar adalah suatu proses perubahan perilaku seseorang yang diperoleh dari
hasil pengalaman dan latihan terus menerus, perubahan tersebut diantaranya
meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
2. Fungsi Motivasi Belajar
Dalam kegiatan belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil
belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang
diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Motivasi mempunyai
43 Hamzah B Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis Dibidang Pendidikan (Jakarta:
Bumi Aksara, 2013), h. 31.
fungsi yang sangat penting dalam suatu kegiatan, akan mempengaruhi
kekuatan dari kegiatan tersebut, tetapi motivasi juga dipengaruhi oleh tujuan.
Makin tinggi dan berarti suatu tujuan, makin besar motivasinya, dan makin
besar motivasi akan makin kuat kegiatan dilaksanakan. Kegiatan individu
tersebut saling berkaitan erat dan membentuk suatu kesatuan yang disebut
sebagai proses motivasi.
Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi : a. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi
tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar. b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah
laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.44
Motivasi memiliki dua fungsi, yaitu mengarahkan dan meningkatkan
kegiatan. Dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan
atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai. Apabila sesuatu
sasaran atau tujuan merupakan sesuatu yang diinginkan oleh individu, maka
motivasi berperan mendekatkan, dan bila sasaran atau tujuan tidak
diinginkan oleh individu, maka individu menjauhi sasaran. Karena motivasi
berkenaan dengan kondisi yang cukup kompleks, maka mungkin pula terjadi
bahwa motivasi tersebut sekaligus berperan mendekatkan dan menjauhkan
sasaran.
44 Oemar Hamaik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), h. 108
Motivasi juga dapat berfungsi meningkatkan kegiatan. Suatu
perbuatan atau kegiatan yang tidak bermotif atau motifnya sangat lemah,
akan dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh, tidak terarah dan
kemungkinan besar atau kuat, maka akan dilakukan dengan sungguh-
sungguh, terarah, dan penuh semangat, sehingga kemungkinan akan berhasil
lebih besar.
3. Macam-Macam Motivasi Belajar
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat
dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-
cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan
belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus
diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga
seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat
dan semangat.45 Dari kedua faktor tersebut keduanya saling berpengaruh dan
berkaitan terhadap tingkat motivasi setiap siswa.
Berbicara tentang macam-macam motivasi belajar, ada dua macam
sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam pribadi seseorang
yang biasa disebut “motivasi intrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar
diri seseorang yang biasa disebut “Motivasi ekstrinsik”.
45 Hamzah B. Uno, Op.Cit, h. 23
1. Motivasi Ekstrinsik
Yaitu motivasi melakukan sesuatu karena eksternal. Motivasi
ekstrinsik muncul akibat insentif eksternal atau pengaruh dari luar
siswa, misalnya: tuntutan, imbalan, atau hukuman.
2. Motivasi Instrinsik
Yaitu motivasi internal dari dalam diri untuk melakukan sesuatu,
misalnya siswa meempelajari ilmu pengetahuan alam karena dia
menyenangi pelajaran tersebut.46
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik tergantung pada waktu dan konteks.
Keduanya mencirikan individu-individu dalam kaitannya dengan suatu
aktivitas tertentu. Aktivitas yang sama bisa jadi secara instrinsik atau secara
ekstrinsik memotivasi orang yang berbeda. Dari penjelasan diatas dapat
disumpulkan bahwa macam motivasi itu berasal dari dalam diri individu itu
sendiri dan ditambah oleh faktor luar yang mempengaruhi dan saling
berkaitan dalam mencapai tujuan yang sama.
4. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar dalam Sekolah
Pemberian motivasi belajar oleh guru terhadap siswanya sangat
penting dalam proses belajar mengajar agar terjadi pembelajaran yang
menyenangkan. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan
motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah :
a. Pemberian angka.
46 Ridwan Abdul Sani, Inovasi Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h. 49.
b. Pemberian hadiah. c. Persaingan. d. Pujian. e. Teguran dan ancaman. f. Hukuman.47
Berdasarkan uraian diatas untuk menumbuhkan motivasi belajar
siswa banyak dipengaruhi oleh faktor luar yang mendorong tumbuhnya
motivasi belajar yang tinggi, disamping itu didukung faktor yang sudah ada
dalam diri individu itu sendiri.
5. Ciri-ciri Motivasi Belajar
Motivasi belajar yang ada pada diri setiap siswa memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terusmenerus dalam waktu
yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) Tidak memerlukan
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
dengan prestasi yang telah dicapainya).
3. Menunjukkan minat terhadap berbagai macam masalah.
4. Lebih sering kerja mandiri.
5. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudahyakin akan sesuatu).
6. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu.
7. Senang mencari dan memecahkan masalah.48
47 Sardiman, Op. Cit. h. 92. 48 Ibid. h. 83.
Motivasi belajar memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran. Siswa yang belajar dengan motivasi yang kuat, akan
melaksanakan kegiatan belajarnya dengan sungguh-sungguh dan semangat.
Sebaliknya, siswa yang belajar dengan motivasi yang lemah, akan malas
bahkan tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pelajaran. Dalam belajar untuk mengetahui siswa mempunyai motivasi atau
tidak, dapat dilihat dalam proses belajar di kelas.
D. Hakekat Sejarah Kebudayaan Islam
1. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab Syajaratun, artinya pohon.
Apabila digambarkan secara sistematik, sejarah hampir sama dengan pohon,
memiliki cabang dan ranting, bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh
dan berkembang, lalu layu dan tumbang. Seirama dengan kata sejarah adalah
silsilh, kisah, hikayat yang berasal dari bahasa Arab.49 Sejarah disini
merupakan suatu peristiwa masa lalu yang mempunyai asal muasal dan
berkembang melahirkan cabang-cabang seiring waktu yang bisa diambil
manfaatnya dalam kehidupan.
Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa, dan rasa manusia untuk
mencapai kesempurnaan hidup. Kebudayaan mencakup tata cara hidup
manusia di suatu tempat, sistem sosial, sistem ekonomi, serta sistem politik
49 Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: AMZAH, 2014), h. 1.
kemasyarakatan dan negara.50 Berdasarkan pengertian umum kebudayaan
tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan Islam adalah hasil cipta,
karsa, dan rasa manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup berdasarkan
ajaran-ajaran Islam.
Islam adalah agama yang menempatkan pendidikan dalam posisi
yang sangat vital.51 Secara bahasa Islam artinya penyerahan, kepatuhan atau
ketundukan. Adapun menurut istilah, Islam adalah agama yang diturunkan
oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk membimbing umat
manusia meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah
satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang menelaah tentang asal-
usul, perkembangan, peran kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh
yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah
masyarakat Arab Pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi
Muhammad SAW sampai dengan masa Khulafaurrasyidin.52 Jadi, dari
ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Sejarah Kebudayaan
Islam adalah catatan lengkap tentang peristiwa dan segala sesuatu di masa
lampau yang dihasilkan oleh umat Islam yang dapat diambil manfaatnya
bagi kehidupan manusia.
50 Abu Achmadi, Sunarso, Bandini, Sejarah Kebudayaan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2010),
h. 2. 51 Arifudin Arif, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kultura, 2008), h. 1. 52 Menteri Agama RI, Peraturan Menteri Agma RI Nomor 000912 Tahun 2013 Tentang
Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
Allah SWT berfirman:
أیھاٱلذین ءامنوا ی ا قدمت لغد و ٱتقواٱ� ولتنظر نفس م إن ٱتقواٱ� خبیر ٱ� ١٨بما تعملون
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18).
Pengetahuan sejarah dapat dijadikan modal untuk menghindari hal-
hal buruk yang akan terjadi dan membuka kemungkinan untuk dapat
melakukan suatu hal yang lebih baik. Pepatah mengatakan “A donkey does
not twice hurt it self in the same stone” (Seekor keledai tidak akan
tersandung batu pada batu yang sama) mengajarkan bahwa pengetahuan
mengenai masalalu begitu penting bahkan untuk seekor hewan sekalipun
untuk mengantisipasi “kecelakaan” atau hal buruk yang terjadi di masalalu.53
Islam memandang manusia sebagai makhluk pencipta dan
pendukung kebudayaan. Dengan akal, ilmu dan perasaan ia membentuk
kebudayaan dan sekaligus mewariskan kebudayaan tersebut kepada
keturunannya maupun pada kelompok lain sebagai genarasi penerusnya.
Kesanggupan mewariskan dan menerima warisan ini merupakan anugerah
Allah SWT yang menjadikan manusia itu mulia.54
Allah SWT berfirman:
ھا قوما ءاخرین لك وأورثن ٢٨كذ
53Hanafi, Op. Cit., h. 10. 54Zakiah Daradjat, Op. Cit.¸h. 8.
Artinya:“Demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain.” (Ad-Dukhan: 28).
Pengetahuan sejarah selain dapat mengantisipasi dari hal buruk yang
pernah terjadi di masalalu juga dapat dijadikan pelajaran berharga mengenai
hal yang baik yang terjadi di masalalu yang telah diwariskan oleh Rasulullah
kepada umat manusia termasuk berupa kebudayaan.55 Sebagaimana firman
Allah SWT sebagai berikut.
سول كان لكم في ر لقد أسوة حسنة لمن كان یرجوا ٱ� ٱلیومٱألخر و ٱ� وذكر ٢١كثیرا ٱ�
Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al-Ahzab: 21).
Pengetahuan Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang merupakan
peristiwa masa lampau yang dihasilkan umat manusia ini erat sekali
kaitannya dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an bahwa Rasulullah
merupakan suri tauladan yang baik bagi umat manusia. Hal baik maupun
buruk yang terjadi di masa lampau dapat dijadikan pelajaran agar kehidupan
menjadi lebih baik.
2. Tujuan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah
Ibtidaiyah
Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada siswa untuk
55Jasa Ungguh Muliawan, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,
2015), h. 145.
mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam yang
mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih
kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian siswa. Mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan agar siswa
memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
a. Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya mempelajari landasan
ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh
Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam.
b. Membangun kesadaran siswa tentang pentingnya waktu dan tempat
yang merupakan sebuah proses dari masa lalu, masa kini, dan masa
depan.
c. Melatih daya kritis siswa untuk memahami fakta sejarah secara benar
dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan siswa terhadap peninggalan
sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
e. Mengembangkan kemampuan siswa dalam mengambil ibrah dari
peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh
berprestasi, dan mengaitkanya dengan fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi, iptek, seni dan lain-lain untuk mengembangkan kebudayaan
dan peradaban Islam.56
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah
bertujuan memberikan motivasi kepada siswa agar dapat mengenal,
memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam selain untuk melatih
kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian siswa mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam juga bertujuan agar siswa memiliki kemampuan
untuk membangun kesadarannya akan pentingnya mempelajari landasan
ajaran, nilai-nilai dan norma-norma yang dibangun Rasulullah, melatih daya
kritisnya untuk memahami fakta-fakta sejarah, menumbuhkan apresiasi serta
agar siswa dapat meneladani peristiwa-peristiwa dalam Sejarah Kebudayaan
Islam.
3. Ruang Lingkup Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah
Ibtidaiyah
Ruang lingkup Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:
a. Sejarah masyarakat Arab Pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan
Nabi Muhammad SAW.
b. Dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang meliputi
kegigihan, dan ketabahanya dalam berdakwah, kepribadian Nabi
Muhammad SAW, hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif, peristiwa
Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
56 Ibid.
c. Peristiwa hijarah Nabi Muhammad SAW ke Yastrib, keperwiraan Nabi
Muhammad SAW, peristiwa Fathul Makkah, dan peristiwa akhir hayar
Rasulullah SAW.
d. Peristiwa-peristiwa pada masa Khulafaurrasyidin.
e. Sejarah perjuangan Wali Songo.57
E. Penelitian Relevan
Sebelum adanya penelitian ini, sudah ada peneliti atau tulisan yang telah
dilakukan oleh beberapa peneliti yang menggunakan atau menerapkan model
pembelajaran Cooperative tipe Student Facilitator and Explaining pada beberapa
mata pelajaran berbeda-beda yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rully Marcelina, Sriyono, Siska Desy
Fatmaryanti tentang Penggunaan Model Pembelaran Student Facilitator and
Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMP
Negeri 1 Mojotengah Tahun Pelajaran 2013/2014, dari penelitian tersebut
ada peningkatan motivasi belajar siswa yang diikuti hasil belajar fisika.58
2. Penelitian yang dilakukan oleh Abdu Rahman Zain, tentang Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining (SFAE)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menafsirkan
Gambar Teknik Listrik SMKN 2 Pamekasan, dari penelitian tersebut hasil
57 Ibid. 58 Rully Marcelina, Sriyono, Siska Desy Fatmaryanti, “Penggunaan Model Pembelajaran
Student Facilitator and Explaining (SFAE) Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 1 Mojotengah Tahun Pelajaran 2013/2014”. Radiasi. Vol. 4. No. 1. Ruly Marcelina. h. 68.
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Facilitator and Explaining (SFAE) hasil belajar lebih tinggi secara
signifikan.59
3. Penelitian yang dilakukan oleh Ari Saputra tentang Pengaruh Model
Pembelajaran Cooperative Tipe Student Facilitator and Explaining (SFAE)
Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Jenis Kelamin Peserta
Didik Kelas VIII MTs NU Tanjung Karang Bandar Lampung Tahun Ajaran
2015/2016, dari penelitian tersebut ada pengaruh hasil belajar matematika
peserta didik kelas VIII MTS NU Tanjung Karang Bandar Lampung yang
signifikan dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator
and Explaining.60
4. Penelitian yang dilakukan oleh Zainal Arifin tentang Pegaruh Penggunaan
Model Cooperative Learning Tipe Student Facilitator and Explaining
Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 6 Metro,
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan model
Cooperative Learning tipe Student Facilitator and Explaining terhadap hasil
59 Abdur Rahman Zain, Joko, “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Facilitator and Explaining (SFAE) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menafsirkan Gambar Teknik Listrik SMKN 2 Pamekasan”, Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 1 Nomor 2 Tahun 2012. h. 40.
60 Ari Saputra, “Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Facilitator and Explaining (SFAE) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Jenis Kelamin Peserta Didik Kelas VIII MTs NU Tanjung Karang Bandar Lampung Tahun Ajaran 2015/2016” (Skripsi fakultas tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung, Lampung, 2016).
belajar ekonomi siswa kelas X semester genap SMA Negeri 6 Metro tahun
pelajaran 2013/2014.61
5. Penelitian yang dilakukan Novaliana tentang Penerapan Model Pembelajaran
Cooperative Tipe Student Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMAN I Kateman Inhil yang menunjukan
bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative tipe Student Facilitator
and Explaining (SFE) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI
SMAN 1 Kateman Inhil dengan kategori peningkatan prestasi belajar (N-
Gain) yang tinggi yaitu 0,72.62
F. Kerangka Berfikir
Menurut Uma Sekaran dalam buku Sugiyono, kerangka berfikir
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.63 Dari
uraian di atas dapat disimpulakan bahwa kerangka berfikir adalah garis besar
atau gambaran singkat yang menunjukan hubungan antar variabel dalam suatu
penelitian.
61 Zainal Arifin, “Pengaruh Penggunaan Model Cooperative Tipe Student Facilitator and
Explaining Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 6 Metro” (Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2015).
62 Novaliana, “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Facilitator and Explaining Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMAN I Kateman Inhil” (Universitas Riau), h. 2.
63 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuatitatif, Kualitatif, dan R&D) (Bandung: Alfabeta, Cet. 23, 2016), h. 91.
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan cara
kreatif bagi siswa untuk membuat catatan yang memudahkanya dalam mengingat
pelajaran. Model pembelajaran ini akan memudahkan siswa menyerap materi
pembelajaran dan membantu siswa mengeluarkan ide-ide atau pendapat mereka.
Sejarah Kebudayaan Islam dapat dipahami sebagai cerita peristiwa masa
lampau mengenai Kebudayaan Islam atau hasil karya orang muslim. Dalam
Sejarah Kebudayaan Islam salah satunya terdapat peristiwa Nabi Muhammad
SAW dari lahir, diutus menjadi Rasul bahkan hingga beliau wafat.Pengetahuan
yang terkandung dalam Sejarah Kebudayaan Islam tersebut dapat dijadikan
sebagai paradigma untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera.
Materi Sejarah Kebudayaan Islam berisi pengetahuan yang berhubungan
dengan peristiwa masa lampau. Pengetahuan tersebut bersifat deskriptif yang
menuntut peserta didik banyak menghafal. Tanpa disadari peserta didik mencatat
materi secara liniear, bahkan seringkali dengan menyalin langsung seluruh
informasi yang tersaji di buku. Bentuk pencatatan seperti ini memunculkan
kesulitan untuk mengingat.
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining membantu siswa
dalam penguatan ingatan terhadap materi yang dipelajari dalam proses
pembelajaran. Dalam pembelajaran dilakukan sebuah tes motivasi belajar untuk
mengetahui tingkat keberhasilan dari pembelajaran tersebut. Maka dari itu model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining dirasa cocok dalam penguatan
ingatan dan penyampaian ide-ide atau pendapat siswa serta peningkatan motivasi
belajar Sejarah Kebudayaan Islam. Adapun kerangka pemikiran yang peneliti
paparkan sebagai berikut:
G. Hipotesis
Menurut Sugiyono, hipotesis merupakan “jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian,dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat tanya”.64 Berdasarkan pengertian di atas dapat peneliti simpulkan
bahwa hipotesis adalah jawaban yang sifatnya masih sementara yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris berdasarkan fakta dan data
lapangan.
64Ibid., h. 96.
Materi
Proses Pembelajaran
Kelas Eksperimen Menerapkan Model Student Facilitator
and Explaining
Kelas Kontrol Menerapkan Model Mind Mapping
Motivasi Belajar
1. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori, penelitian yang relevan, dan kerangka berfikir di
atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dari penelitian ini yaitu sebagai
berikut: “Ada pengaruh model pembelajaran Cooperative tipe Student
Facilitator and Explaining terhadap motivasi belajar Sejarah Kebudayaan
Islam siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung”.
2. Hipotesis Statistik
Adapun hipotesis statistik yang peneliti ajukan dalam penelitian ini yaitu:
H0: µ1= µ2 Tidak adanya pengaruh motivasi belajar Sejarah Kebudayaan
Islam dengan menggunakan model pembelajaran cooperative
tipe student facilitator and explaining.
H1: µ1≠ µ2 Adanya pengaruh motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam
dengan menggunaan model pembelajran cooperative tipe
student facilitator and explaining.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.65 Metode penelitian ini yang dimaksud
adalah cara seseorang untuk mendapatkan data yang diinginkan sesuai
kebutuhanya dengan tujuan mempermudahkan proses pengambilan data tersebut.
Pada penelitian ini, yang digunakan adalah penelitian Quasy Eksperimen.
Quasy Eksperimen yaitu penelitian yang memiliki kelompok kontrol tetapi tidak
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.66 Jadi penelitian Quasy Eksperimen
merupakaan penelitian yang mempunyai kelompok-kelompok kontrol, tetapi
kelompok kontrol tersebut tidak digunakan sepenuhnya dalam pelaksanaan
penelitian tersebut. Penelitian Quasy Eksperimen mengambil subyek pada
manusia yaitu siswa. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil dua kelas untuk
diteliti, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Perlakuan yang diberikan di kelas eksperimen adalah penyajian materi
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining sedangkan pada kelas kontrol penyajian materi pembelajaran
menggunakan model Mind Mapping. Setelah diberikan post-test yang sama
65 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D)
(Bandung: Alfabeta, 2016), h. 3. 66 Ibid, h. 114.
antara kelas eksperimen dan kontrol, kemudian baru dilihat motivasi belajar
Sejarah Kebudayaan Islam kedua kelas tersebut.
Tabel 2 Desain Penelitian Quasy Eksperimen
Keterangan:
R (KE): Kelas Eksperimen
R (KK): Kelas Kontrol
X : Perlakuan kelas eksperimen dengan model Student Facilitator and
Explaining
O : Angket motivasi akhir yang diberikan kepada kedua kelas yaitu kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Kelompok pada kelas eksperimen
perlakuan menggunakan model Student Facilitator and Explaining dan
pada kelas kontrol menggunakan model Mind Mapping.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.67 Variabel di
sini berarti apa saja yang berupa faktor-faktor yang berperan dalam jalannya
67 Ibid, h. 60.
R (KE) X O
R (KK) - O
penelitian, yang ditentukan oleh peneliti agar diperoleh data yang diperlukan.
Dalam penelitian ini, peneliti mengelompokan variabel ini menjadi dua bagian
antara lain:
1. Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang mempengaruhi
terhadap variabel lain atau disebut variabel X. Dalam hal ini yang menjadi
variabel X adalah model pembelajaran Student Facilitator and Explaining.
2. Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas atau disebut variabel Y. Dalam hal ini variabel terikatnya
adalah motivasi belajar.
(Gambar 2. Pengaruh variabel X Terhadap Y)
Keterangan:
X: Pengaruh model pembelajaran Student Facilitator and Explaining.
Y: Motivasi belajar.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampling
1. Populasi
Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang,
peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara
terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.68 Jadi
68 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 53.
X Y
populasi merupakan segala sesuatu yang ada di suatu tempat yang nantinya
akan menjadi sebuah data hasil dari sebuah penelitian. Berkaitan dengan hal
itu maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas
IV (Empat) semester ganjil yang berjumlah 3 kelas di MIN 2 Bandar
Lampung.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi.69 Menurut peneliti sampel adalah suatu bagian terkecil yang
ada di dalam populasi yang akan kita teliti nantinya untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
simple random sampling. Sehingga didapat sampel yaitu kelas IV A dan IV
B yang masing-masing kelas berjumlah 34 dan 35 siswa. Jadi sampel yang
penulis ambil berjumlah 69 siswa. Kemudian dari dua kelas tersebut akan
dikategorikan dengan kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang mana kelas
IV B sebagai kelas eksperimen dan IV A sebagai kelas kontrol.
3. Teknik Pengambilan sampling
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Simple Random
Sampling. Dalam teknik ini pengambilan sampel dari populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Berdasarkan hasil proses pengambilan sampel didapat kelas IV B sebagai
69 Sugiyono, Op. Cit. h. 118.
kelas eksperimen dengan jumlah 35 siswa dan kelas IV A sebagai kelas
kontrol dengan jumlah 34 siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan
angket dan dokumentasi:
1. Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.70 Dengan kata lain angket merupakan subuah alat untuk
mengumpulkan data yang akan dibutuhkan dengan cara memberikan
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang diberikan kepada siswa yang akan
diteliti. Angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara
tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden).71
Angket di sini yaitu sebagai suatu cara pengumpulan informasi secara tidak
langsung yang dilakukan peneliti terhadap siswa. Peneliti tidak secara
langsung bertanya tetapi melalui rentang pertanyaan tertulis yang sudah
disiapkan peneliti untuk siswa.
Angket sebagai instrumen pengumpulan data dibuat untuk mencari
informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari responden tanpa
merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai
70 Ibid, h. 199. 71 Sudaryono, Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013), h. 30.
dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Angket dibedakan
menjadi dua jenis yaitu:
a. Angket terbuka
Adalah angket yang apabila dalam daftar pertanyaan tidak diberi
pilihan jawaban, sehingga memberi kebebasan kepada responden untuk
menjawab sesuai dengan keinginannya sendiri. Dalam hal ini responden
dapat leluasa untuk mengemukakan pendapat karena dalam menjawab
pertanyaan sesuai dengan keinginan mereka sendiri.
b. Angket tertutup
Adalah angket yang apabila pertanyaan disertai dengan pilihan
jawaban yang sudah ditentukan oleh peneliti. Dapat berbentuk ya atau
tidak, dan dapat pula berbentuk sejumlah alternatif atau pilihan ganda.
Apabila jawaban terlebih dahulu ditentukan pilihannya, maka
tertutuplah kesempatan bagi responden untuk menggunakan jawaban
lain menurut keinginannya sendiri.
Berkaitan dengan jenis-jenis angket di atas, peneliti menggunakan
jenis angket tertutup. Yang mana angket tersebut adalah angket motivasi
yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa.
Format respon yang diberikan merujuk pada skala likert. Skala likert adalah
salah satu skala yang digunakan untuk mengatur sikap seseorang terhadap
objek tertentu. Skala likert ini dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk
dinilai oleh responden, apakah pernyataan tersebut didukung atau ditolaknya
melalui rentang nilai tertentu. Pernyataan yang diajukan dibagi dalam dua
ketegori yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara untuk memperoleh informasi dari
bermacam-macam sumber informasi tertulis atau dokumen yang ada pada
responden atau tempat, yang mana responden bertempat tinggal atau
melakukan kegiatan sehari-harinya.72 Adapun dokumentasi yang dimaksud
di sini adalah sesuatu yang berbentuk apapun yang terdapat pada responden
dan tempat penelitian yang berguna sebagai informasi untuk penelitian
seperti surat-surat atau bukti tertulis yang ditemukan di lokasi. Data yang
diperlukan adalah sejarah singkat MIN 2 Bandar Lampung, data sekolah,
data guru, daftar siswa dan struktur organisasi MIN 2 Bandar Lampung.
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya.73 Jadi instrumen penelitan merupakan cara
yang digunakan untuk mempermudah peneliti untuk memperoleh data yang
digunakan dalam penelitian. Berikut uraian mengenai instrumen pembelajaran.
72 Sukardi, Op. Cit. h. 81. 73 Sudaryono, Op. Cit. h. 30.
1. Lembar angket motivasi belajar
Lembar angket digunakan untuk memperoleh data mengenai
motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa. Angket berisi kumpulan
pernyataan yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui motivasi belajar
siswa dalam pembelajaran menggunakan model Student Facilitator and
Explaining.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu media untuk memperoleh gambaran
visualisasi mengenai aktifitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Dokumentasi berupa hasil kerja siswa selama kegiatan
berlangsung serta foto-foto kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran
dengan menggunakan media kamera. Dokumentasi dilakukan untuk melihat
catatan-catatan yang dilakukan dalam penelitian.
Agar diperoleh data yang lengkap dan benar-benar menjelaskan kualitas
belajar mengajar maka perlu digunakan tabel kisi-kisi. Kisi-kisi adalah sebuah
tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris
dalam hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen
menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana
data diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun.74 Berikut
adalah kisi-kisi yang digunakan dalam penelitian.
74 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2013) . h. 205.
a) Kisi-kisi Angket Motivasi
Tabel 3 Kisi-kisi angket motivasi belajar siswa
No Aspek No Indikator Pernyataan Soal Soal ( + )
Soal ( - )
1. Motivasi siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
1. Menyelesaikan tugas dengan tuntas
1 2
2. Menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
3 4
2. Adanya dorongan dan kebutuhan belajar
3. Belajar karena nilai 5 6
4. Belajar karena teman 7 8
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
5. Belajar untuk masa depan 9 10
4. Adanya penghargaan dalam belajar
6. Belajar karena ingin dipuji 11 12
5. Adanya kegiatan yang menarik 7. Model pembelajaran
menarik 13 14
8. Proses pembelajaran Tidak jenuh
15 16
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif
9. Memudahkan memahami materi
17 18
10. Memudahkan mengatasi kesulitan
19 20
Jumlah 20
Pedoman Pensekoran Angket
Skor alternatif jawaban angket
(SS) Sangat Setuju = 4
(S) Setuju = 3
(TS) Tidak Setuju = 2
(STS) Sangat Tidak Setuju= 1
b) Kisi-kisi Instrumen Lembar Dokumentasi
Tabel 4 Kisi-kisi Lembar Daftar Dokumentasi
No. Aspek yang Didokumentasikan Hasil Dokumentasi
Ya Tidak 1. Data siswa 2. Data guru 3. Visi-misi sekolah 4. Sejarah berdirinya sekolah 5. Perlengkapan sekolah 6. Foto-foto kegiatan penelitian 7. Denah lokasi sekolah
F. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesasihan suatu instrumen.75 Untuk mengetahui validitas
(kesasihan) terhadap instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk
menjaring data perlu dilakukan uji validitas. Uji validitas ini digunakan
untuk mengukur tingkat validitas dari suatu alat ukur. Untuk mengetahui
75 Ibid, h. 211.
kevalidan alat ukur tersebut, dilakukan dengan mengkorelasikan skor butir
soal tersebut dengan skor yang diperoleh koefisien dihitung dengan rumus
korelasi Product Moment. Dengan simpangan sebagai berikut:
��� ��∑�� � �∑���∑ ��
���∑�� � �∑������∑�� � �∑����
Keterangan:
Rxy: Koefisien korelasi skor butir dengan skor total.
N : Jumlah sampel.
X : Skor butir.
Y : Skor total.76 Tabel 5
Kriteria Validitas
Validitas Kriteria 0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,60 – 0,80 Tinggi 0,40 – 0,60 Sedang 0,20 – 0,40 Rendah
Tabel 6
Hasil Validitas
No.
Kriteria Validitas No Soal
1 Valid 1,4,5,7,9,10,12,14,17,19,21,22,25,27,28, 31,32,33,34,35
2 Tidak Valid 2,3,6,8,11,13,15,16,18,20,23,24,26,29,30
76 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008),
h. 72.
Hasil perhitungan validitas angket terhadap 35 item soal yang
diujicobakan menunjukkan terdapat 15 item soal yang tergolong dalam
kategori tidak valid yaitu item soal nomor 2,3,6,8,11,13,15,16,18,20,23,24,
26,29,30 dan 20 item soal yang dikategorikan valid yaitu 1,4,5,7,9,10,12,14,
17,19,21,22,25,27,28,31,32,33,34,35.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen yang sudah dapat
dipercaya, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Apabila data yang
dihasilkan memang benar sudah dapat dipercaya, maka data dapat
diandalkan sesuai dengan kenyataannya, sehingga beberapa kalipun diambil,
tetap akan sama.77 Reliabilitas soal dapat dihitung dengan menggunakan
teknil Alfa Cronbach. Teknik Alfa Cronbach adalah teknik yang digunakan
ketika mengukur tes skala sikap yang mempunyai standar pilihan ganda atau
dalam bentuk tes esai.78 Pada prinsipnya termasuk mengukur homogenitas
yang di dalamnya memfokuskan pada dua aspek penting yaitu aspek isi dan
aspek heterogenitas dari tes tersebut. Uji reliabilitas untuk angket dengan
teknik Alfa Cronbach dihitung dengan rumus berikut:
��� � ��
� � 1� �1 �∑���
����
77 Ibid. h. 221. 78 M Sukardi, Evaluasi Pendidikan (Prinsip dan Oprasionalnya) (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), h. 50.
Keterangan:
���:Indeks reliabilitas
K : Banyaknya butir instrument
��� :Variansi butir ke- i,i = 1,2,…n
��� :Variansi skor-skor yang diperoleh subjek uji coba
Tabel 7 Kriteria Reliabilitas
Validitas Kriteria
0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,60 – 0,80 Tinggi 0,40 – 0,60 Sedang 0,20 – 0,40 Rendah
Instrumen yang valid pada soal uji coba angket terdapat 20 soal yang
dikategorikan valid yaitu 1,4,5,7,9,10,12,14,17,19,21,22,25,27,28,31,32,33,
34,35, sedangkan item soal yang lainnya tidak dipakai dalam penelitian.
Upaya untuk mengetahui apakah item soal tersebut dapat digunakan kembali
atau tidak maka peneliti menggunakan uji reliabilitas terhadap 20 soal
tersebut dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut:
��� � � ����
� �1 � ∑���
��� �
��� � �35
35 � 1� �1 �36,944184,6 �
��� � �3534�
�1 � 0,20013�
��� � �1,0294118�(0,79987)
��� � 0,823 (���� � 0,70, maka soal soal tersebut reliabel)
G. Analisis Data
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sempel yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas, uji
kenormalan yang digunakan adalah uji liliefors. Dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
Hipotesis
H0: Data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
H1: Data sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal
a. Mengurutkan data sampel dari kecil kebesar
b. Menentukan nila Z dari tiap-tiap data, dengan rumus �� �����
Keterangan:
S : Simpangan baku data tunggal
Xi: Data tunggal
�� : Rata-rata data tunggal
c. Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z berdasarkan
tabel Z sebut dengan f (Z) dengan aturan:
Jika Z0, maka f (Z) = 0,5 + nilai tabel
Jika Z0, maka f (Z) = 0,5 – nilai tabel
d. Menghitung frekuensi kumulatif dari masing-masing nilai Z sebut
dengan S (Z).
e. Menentukan nila L0 dengan rumus yang paling besar dan
membandingkan nilai Lt dari tabel lilifors.
f. Adapun Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
Tolak H0 jika L0 Lt
Terima H0 jika L0 Lt.79
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian untuk mengetahui apakah
sampel yang diambil memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas
adalah kelanjutan dari uji normalitas, uji homogenitas bertujuan untuk
menguji kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yaitu sama
tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.
Jika F hitung F tabel maka kedua variansi data homogen. Uji homogenitas
data menggunakan uji Fisher dengan rumus:
� � ���
��� yang mana �� � ��∑�2��∑��2
����1�
79 Suharsimi Arikunto, Op. Cit. h. 357.
Keterangan:
F : Homogenitas
S12: Varian terbesar
S22: Varian terkecil
Adapun kriteria pengujianya adalah:
1. Jika F hitung F tabel maka H0 diterima, yang berarti variansi populasi
kedua variabel homogen.
2. Jika F hitung F tabel maka H0 ditolak, yang berarti variansi populasi
kedua variabel tidak homogen.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk melihat hasil tes siswa dari kelompok
eksperimen dan kontrol. Peneliti menguji hipotesis penelitian menggunakan
uji t yaitu:
a. Hipotesis statistik
H0: µ1= µ2 Tidak adanya pengaruh motivasi belajar Sejarah
Kebudayaan Islam dengan menggunakan model
pembelajaran Cooperative tipe Student Facilitator and
Explaining.
H1: µ1≠ µ2 Adanya pengaruh motivasi belajar Sejarah Kebudayaan
Islam dengan menggunaan model pembelajran
Cooperative tipe Student Facilitator and Explaining.
b. Taraf signifikan α = 5%
c. Statistik uji
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut
������ �X � � X �
��n� � 1�s�� ��n� � 1�s����� � ��– 2�
� 1n�� 1n��
Keterangan:
���: Rata-rata motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa yang
menggunakan model Student Facilitator and Explaining.
���: Rata-rata motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa yang
menggunakan model Mind Mapping.
n1 : Jumlah sampel pada kelompok eksperimen
n2 : Jumlah sampel pada kelompok kontrol
S12: Varian kelompok eksperimen
S22: Varian kelompok kontrol
Dengan kriteria pengujianya sebagai berikut:
H0: µ1 ≤ µ2
H1: µ1 > µ2
Keterangan:
µ1 = nilai rata-rata motivasi belajar kelas eksperimen
µ2 = nilai rata-rata motivasi belajar kelas kontrol
Terima H0, jika thitung ttabel
Tolak H0, jika thitung ttabel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah
MIN 2 Teluk Betung berdiri sejak tahun 1959. Gedung dibangun
oleh Pemerintah yaitu Walikota Bandar Lampung terletak di jalan
Drs.Warsito No 50 Kupang Kota Kecamatan Teluk Betung Utara Kota
Bandar Lampung Propinsi Lampung. Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Teluk
Betung didirikan pada tahun 1959, hal ini didasarkan atas SK Menteri
Agama No. 2/1959 tentang berdirinya MIN 2 Teluk Betung di Tanjung
Karang. Akan tetapi karena SK tersebut tidak sesuai dengan keberadaan
Madrasah tersebut yang terletak di tanjung karang, maka atas prakarsa Wali
Kotamadya Bapak Thabrani Daud meminta agar Madrasah tersebut
dialihkan ke Teluk Betung.
Hasil musyawarah para tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Kepala
kampung pada saat itu, akhirnya diberikanlah tanah wakaf untuk MIN 2
Teluk Betung seluas 40 x 60 M, maka Walikota langsung membangun
Madrasah ini. Setelah itu pada tanggal 1 Juli 1969 mulai beroperasilah
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Teluk Betung untuk pertama kalinya dengan
jumlah murid 376 siswa. Pada saat itu Kepala Madrasah dipimpin oleh
Bapak Hasanuddin, MA dan dibantu oleh guru-guru.
Kemudian pada tahun antara 1981 s/d 1982 Kepala Kecamatan
Teluk Betung Utara Bapak Drs. Merayu Sukma mempunyai inisiatif
memberikan sebagian tanah MIN untuk membangun SDN 1 Kupang Kota.
Tanah MIN yang tadinya berjumlah 2.400 M2 menjadi 1759,6 M2. Seiring
dengan perkembangan zaman maka MIN 2 Teluk Betung terus berkembang
dan telah berapa periode berganti Kepala Madrasah. Adapun kepala-kepala
MIN 1 Teluk Betung dari pertama sampai sekarang adalah:
a. Hasanuddin. MA (1969-1981)
b. Halimi Sirat (1981-1982)
c. Hi.Fahyuni (1982-1983)
d. Askanuddin (1983-1987)
e. Khusairi Kadir, A. Ma (1987-2003)
f. Wahyudin, SA, A. Ma (2003-2007)
g. Tahintisnawati, S. Ag (2007-2012)
h. Agustami, S. Ag (2012-Sekarang)
2. Visi dan Misi
a. Visi
Membentuk Insan yang berkualitas, Islami, populis dan berahlakul
karimah.
b. Misi
1) Menyiapkan manusia yang beriman, taqwa,cerdas, terampil dan
berahlak mulia.
2) Meningkatkan sumberdaya manusia yang ada.
3) Mengoptimalkan pendidikan dan keterampilan.
4) Optimalisasi proses belajar mengajar.
5) Mengembangkan kreatifitas dan kompetisi di segala bidang.
6) Meningkatkan peran serta masyarakat.
7) Meningkatkan pemberdayaan sarana dan prasarana.
8) Melaksanakan Managemen berbasis Madrasah.
9) Menjadikan Madrasah BARI (Bersih, Aman, Rapi, Indah)
c. Tujuan
1) Meletakkan Madrasah berbasis IMTQ dan IPTEK.
2) Meningkatkan dan menuju pembaharuan dalam proses belajar
mengajar.
3) Meningkatkan profesionalisme Guru dan Tenaga kependidikan.
4) Meningkatkan lulusan yang berkualitas berguan bagi masyarakat
dan bangsa.
5) Meningkatkan partisipasi masyarkat terhadap Madrasah.
6) Mampu bersaing dalam kwalitas dan kuantitas.
7) Meningkatkan penghayatan dalam pengamalan Agama Islam.
8) Memiliki ahlak dan keperibadian yang mulia.
9) Menjadi kebanggaan masyarakat.
3. Daya Dukung Eksternal
Daya dukung eksternal ini meliputi Komite Sekolah, Tokoh
Masyarakat dari pusat sampai daerah beserta jajarannya dan
lingkungan Madrasah yang mendukung bagi proses belajar mengajar.
a. Komite Sekolah
Selama ini Komite Sekolah memberikan sumbangan yang
berarti dalam memajukan Madrasah baik yang sifatnya materi
maupun non materi.
b. Tokoh Masyarakat
Dalam melakukan penetaan Madrasah, masyarakat ataupun
tokoh-tokohnya bisa memberikan sumbangan saran kepada
Madrasah. Ini merupakan wujud kepedulian terhadap lembaga
pendidikan yang berada di daerah.
c. Pemerintah
Dikarenakan Madrasah ini adalah Madrasah Negeri, maka
peran pemerintah terhadap Madrasah ini sangat dominan, baik
dalam pengelolaan infra struktur maupun supra strukturnya. Dan
ini membawa manfaat yang sangat positif bagi pengembangan
madrasah.
d. Lingkungan Madrasah
Untuk mendukung proses belajar mengajar, dibutuhkan
lingkungan yang kondusif. Maka MIN Teluk Betung mencoba
mengelola lingkungan dengan sebaik-baiknya.
4. Data Tenaga Pengajar/Guru
Daftar nama staf pimpinan dan dewan guru MIN Bandar
Lampung tahun ajaran 2017/2018.
Tabel 8 Data Pengajar/Guru MIN 2 Bandar Lampung 2017/2018
No Nama Jabatan Status 1 Agustami, S. Ag Kepala Madrasah PNS 2 Melliarni TU PNS 3 Nova Indrayati, S. Ag Bendahara PNS 4 Kamruz Komite PNS 5 Yuyun Wahyuni, S. Ag Koordinator Kurukulum PNS 6 Hi.Sidik, S. Ag Koordinator Kesiswaan PNS 7 Rosalina Nursyam, S. Pd Koordinator Sarana dan Prasarana PNS 8 Lisda, S. Ag Wali Kelas I A PNS 9 Hi. Sidik, S. Ag Wali Kelas I B PNS 10 Musliati Wali Kelas II A PNS 11 Tri Murti Ambar W, S. Pd. I Wali Kelas II B PNS 12 Astute Maryani Wali Kelas II C PNS 13 Hj. Mutiara, S. Pd. I Wali Kelas III A PNS 14 Dra. Kismiati Wali Kelas III B PNS 15 Devi Atika, S. Pd. I Wali Kelas III C PNS 16 Eva Wati, S. Pd. I Wali Kelas IV A PNS 17 Tati Asmara Juita, S. Pd. I Wali Kelas IV B PNS 18 Yuyun Wahyuni, S. Ag Wali Kelas IV C PNS 19 Fadhlah Hamij, S. Pd. I Wali Kelas V A PNS 20 Salinah, S. Pd. I Wali Kelas V B PNS 21 Muzena, S. Pd. I Wali Kelas V C PNS 22 Rizki Yolanda, S. Pd. I Wali Kelas V D PNS 23 Tati, S. Pd. I Wali Kelas VI A PNS 24 Siti Azkiyah, S. Pd. I Wali Kelas VI B PNS
25 M.Roji, S. Pd Guru Olahraga Honorer 26 Dewi Yuni Saraswati Operator Honorer 27 Yudha Dwi safari, A. Md Operator Honorer
Sumber: Dokumentasi MIN Bandar Lampung Tahun 2017/2018.
5. Data siswa
Daftar jumlah siswa Laki-laki dan Perempuan MIN 2 Bandar
Lampung tahun ajaran 2017/2018.
Tabel 9 Data jumlah siswa kelas I s.d VI T.P 2017/2018
Jmlah kelas Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumla
h Total
Kls. Jml. L P L P L P L P L P L P
I 3 40 47 87 II 3 72 42 114 III 3 63 31 94 IV 3 53 49 102 V 4 39 40 125 VI 2 20 51 71 Jml 12 87 114 94 102 125 71 593
Sumber: Dokumentasi MIN Bandar Lampung Tahun 2017/2018.
6. Sarana dan Prasarana MIN 2 Bandar Lampung
Sarana dan prasarana merupakan penunjang dalam kegiatan
belajar dan mengajaragar dapat berjalan secara optimal. Berikut adalah
data sarana dan prasarana di MIN 2 Bandar Lampung.
Tabel 10 Data Sarana dan Prasarana MIN 2 Bandar Lampung
No Fasilitas Jumlah 1 Ruang Belajar/Kelas 7 Ruang 2 Ruang Kantor/Kepala Madrasah 1 Ruang 3 Ruang Staf TU 1 Ruang 4 Ruang Akademik 1 Ruang 5 Ruang BK/BP - 6 Ruang Guru 1 Ruang 7 Ruang Pramuka - 8 Ruang Lb./IPA - 9 Ruang Kesenian - 10 Ruang UKS 1 Ruang 11 Ruang Lab. Multimedia 1 Ruang 12 Ruang Gudang - 13 Ruang Aula - 14 Perpustakaan 1 Ruang 15 Musholah 1 Ruang
Sumber: Dokumentasi MIN Bandar Lampung Tahun 2017/2018.
7. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi MIN 2 Bandar lampung
KEPALA SEKOLAH AGUSTAMI, S. Ag
NIP. 1997208221997031003
TU MELLIARNI
NIP.19640305198703200
KOMITE KAMRUZ
Kordinator kurikulum Yuyun wahyuni, S. Ag
Kordinator Kesiswaan Hi. Sidik, S. Ag
Kordinator Sarana Dan Humas Rosalina Nursyam, S. Pd. I
Guru
1. Kelas I A : LISDA, S. Ag Kelas I B : HI. SIDIK, S. Ag 2. Kelas II A : MUSLIATI Kelas II B : TRI MURTI AMBAR W, S. Pd. I Kelas II C : ASTUTI MARYANTI, S.Pd.I
3. Kelas III A : Hj.MUTIARA, S. Pd. I Kelas III B : Dra. KISMIYATI Kelas II C : DEVI ATIKA, S. Ag
4. Kelas IV A : EVA WATI, S. Pd. I
Kelas IV B : TATI ASMARA JUITA, S. Pd Kelas IV C : YUYUN WAHYUNI, S. Ag
5. Kelas V A : FADHLAH HAMHIJ, S. Pd. I Kelas V B : SALINAH, S. Pd. I Kelas V C : MUZENA, S. Pd. I Kelas V D : RIZKY YOLANDA, S. Pd. I
6. Kelas VI A : TATI,S. Pd. I Kelas VI B : SITI AZKIYAH, S. Pd. I
BENDAHARA NOVA INDRAYATI, S. Ag NIP.196911102007012053
8. Struktur Organisasi UKS
Bandar Lampung, 2017
Kepala MIN 2 Bandar lampung
Agustami, S.Pd.I NIP 1997208221997031003
PEMBINA
UNGSUR
KETUA
KEPALA MIN I BL
KETUA I
UNGSUR PEMBINA UKS SEKERTARIS
GURU PENJASKES
ANGGOTA
WALI KELAS I
WALI KELAS II
WALI KELAS III
WALI KELAS
VI
WALI KELAS V
WALI KELAS
V
B. Tahapan Penelitian
1. Persiapan
Dalam tahap ini, sebelum peneliti melaksanakan penelItian terlebih
dahulu peneliti melakukan observasi dan wawancara di MIN 2 Bandar
Lampung.
2. Perizinan
Dalam tahap ini, peneliti melaksanakan penelitian dengan
mengajukan surat permohonan peneliti di MIN 2 Bandar Lampung.
3. Pelaksanaan
Dalam tahap ini, peneliti menyebar angket terlebih dahulu kepada
siswa kelas IV C guna uji coba instrumen angket. Setelah itu dilanjutkan
dengan perhitungan validitas dan reliabilitas dari uji coba tersebut dapat
dilihat di lampiran. Setelah itu peneliti melakukan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining di kelas eksperimen yaitu kelas IV B dan model Mind Mapping
di kelas kontrol yaitu kelas IV A. Selanjutnya peneliti menyebarkan angket
Post-Test terhadap dua kelas tersebut untuk melihat motivasi belajar Sejarah
Kebudayaan Islam.
4. Pasca Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap akhir, pada tahap ini dilakukan
pengolahan data yang diperoleh melalui skala yang meliputi pengumpulan
data, penyederhanaan data, serta mendeskripsikan data dengan menggunakan
rumus yang telah ditentukan.
C. Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk melihat sampel ini berdistribusi normal
atau tidak. Dalam uji ini digunakan uji lilifors, baik kelas eksperimen
maupun kelas kontrol. Perhitungan uji normalitas pada siswa di masing-
masing kelas selengkapnya pada lampiran 9 dan 10. Rangkuman hasil
uji coba normalitas kedua kelas dapat disajikan pada tabel berikut:
Tabel 11 Ringkasan Uji Normalitas
No Kelompok Kelas Lmaks L0,05;n Keputusan Uji 1 Eksperimen 0,149 0,151 H0 diterima 2 Kontrol 0,090 0,151 H0 diterima
Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai statistik uji
lilifors (Lhitung) untuk uji normalitas kelas eksperimen 0,149. Nilai Ltabel
untuk uji adalah L0,05,34 = 0,151. Nilai Lhitung kurang dari dari Ltabel
sehingga H0 diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data
hasil tes angket eksperimen berasal dari berdistribusi normal
(perhitungan selengkapnya pada lampiran).
Untuk uji normalitas kelas kontrol yaitu 0,090. Nilai Ltabel untuk
uji adalah L0,05,34 = 0,151. Nilai Lhitung kurang dari dari Ltabel, sehingga H0
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data hasil tes
angket kelas kontrol berasal dari berdistribusi normal (perhitungan
selengkapnya pada lampiran).
Dari uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh
data kedua kelas tersebut telah memenuhi asumsi kenormalan. Asumsi
kenormalan ini diperlukan karena jika kenormalan tidak terpenuhi,
keputusan penguujian uji t menjadi tidak sah. Ketidak normalan
berakibat hipotesis H0 ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan di atas
dapat disimpulkan bahwa data dari setiap kelas berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. Setelah diketahui data berdistribusi normal
maka dapat dilanjutkan dengan uji homogenitas.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini dimaksudkan untuk menguji apakah dari
hasil kemampuan siswa homogen atau tidak, uji ini dilakukan sebagai
prasyarat yang kedua dalam menentukan uji hipotesis yang akan
digunakan, dan uji homogenitas juga digunakan untuk mengetahui
apakah sampel yang digunakan memiliki karakter yang sama atau tidak.
Varian sampel pertama (data hasil tes kelas eksperimen)
diperoleh sebesar 37,7040 dan varian sampel kedua (data hasil tes kelas
kontrol) diperoleh sebesar 38,6212. Berdasarkan varian-varian tersebut
dapat diperoleh Fhitung sebesar 1,024. Sedangkan Ftabel sebesar 1,787.
Berdasarkan hasil tes tersebut terlihat bahwa F hitung Ftabel, hal ini
berarti tidak tolak H0, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua
sampel homogenitas artinya memiliki varian yang sama.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada atau tidak adanya
pengaruh dalam pembelajaran Cooperative tipe Student Facilitator and
Explaining di dalam pembelajaran untuk mengetahui motivasi belajar
Sejarah Kebudayaan Islam. Peneliti menggunakan uji t dalam uji hipotesis
yang meliputi uji kesamaan dua rata-rata pada kelas eksperimen, dengan
hipotesis penelitiana adalah sebagai berikut:
H0: Tidak adanya pengaruh model pembelajaran Cooperative tipe Student
Facilitator and Explaining terhadap motivasi belajar kelas IV MIN 2
Bandar Lampung.
H1: Adanya pengaruh model pembelajaran Cooperative tipe Student
Facilitator and Explaining terhadap motivasi belajar kelas IV MIN 2
Bandar Lampung.
Berdasarkan perhitungan pengujian persyaratan analisis data yang
telah dilakukan didapat thitung = 3,39, ttabel (df=34+34-2=66) = 1,99. Berdasarkan
perhitungan di atas terlihat bahwa thitung ttabel ini berarti bahwa nilai thitung
yang diperoleh lebih besar dari ttabel. Dengan demikian H0 ditolak dengan
kata lain dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara motivasi belajar
siswa menggunakan model Student Facilitator and Explaining dengan
motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan model Student Facilitator
and Explaining siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
Student Facilitator and Explaining terhadap motivasi belajar Sejarah
Kebudayaan Islam kelas IV MIN 2 Bandar Lampung. Penelitian ini
menggunakan 2 variabel sebagai objek penelitian yaitu variabel bebas (model
Student Facilitator and Explaining) dan variabel terikat (motivasi belajar siswa).
Pada penelitian ini, peneliti mengambil 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas
IV B (eksperimen) dan kelas IV A (kontrol) dengan jumlah sebanyak 69 siswa.
Pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran Student Facilitator and
Expalining, sedangkan di kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Mind
Mapping. Kemudian kedua sampel tersebut masing-masing diberikan Post Tets
dengan membagikan 20 item angket valid untuk mengukur hasil motivasi belajar.
Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan
model pembelajaran aktif dan menarik yang melatih siswa menyampaikan
pendapat mereka dan melatih siswa bagaimana cara memahami materi dengan
caranya sendiri supaya lebih semaksimal mungkin nenyerap materi yang ada.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peneliti di kelas eksperimen
dengan menggunakan model Student Facilitator and Explaining, ternyata
pembelajaran di kelas dapat dikondisikan menjadi lebih aktif, siswa mulai
mampu mengatasi permasalahan mereka. Pembelajaran di kelas sudah dikatakan
tidak lagi berpusat pada guru dan mulai mampu dikondisikan agar berpusat pada
siswa. Siswa mulai aktif menuangkan ide-ide guna penguasaan materi untuk
disampaikan nanti dengan mengaplikasikan model Student Facilitator and
Explining.
Pembelajaran dengan model Student Facilitator and Explaining diawali
dengan menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, kemudian dilanjutkan
dengan menyampaikan garis besar materi pembelajaran dengan ceramah dan
tanya jawab. Mulailah kemudian siswa dikondisikan untuk menuangkan ide-ide
yang mereka punya dengan membuat peta konsep dari uraian materi yang
dijelaskan untuk lebih memudahkan mereka menyerapnya. Lalu peneliti
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan secara singkat peta
konsep yang mereka buat mengenai materi pembelajaran. Sedangkan siswa yang
lainnya menyimak dan selanjutnya bergantian satu persatu hingga selesai.
Dalam model Student Facilitator and Explaining ini siswa dilatih untuk
dapat membuat ide-ide dan pendapat untuk dapat menyerap materi dengan cara
dan bahasanya sendiri yaitu dengan cara membuat peta konsep dan diharapkan
supaya siswa lebih meningkatkan keaktifan, minat, dan motivasi dalam belajar.
Dalam model ini siswa tidak dibagi dalam kelompok, melainkan siswa bekerja
sendiri-sendiri, sehingga tidak memungkinkan mereka untuk mengobrol, saling
mengandalkan satu sama lain dan beraktifivitas lain di luar pembelajaran.
Dengan begitu siswa akan lebih cepat memahami materi pembelajaran yang ada.
Dalam kelas kontrol peneliti menggunakan model Mind Mapping untuk
menyampaikan materi Sejarah Kebudayaan Islam. Penggunaan model ini karena
antara model Student Facilitator and Explaining dan Mind Mapping memiliki
beberapa kesamaan salah satunya adalah dalam pengaplikasian kedua model ini
sama-sama menggunakan peta konsep. Peneliti memilih menggunakan model
Mind Mapping untuk menyampaikan materi di kelas kontrol agar tidak terjadi
kesenjangan yang menonjol antara kedua kelas tersebut.
Model Mind Mapping adalah model pembelajaran yang digunakan untuk
melatih kemampuan menyajikan isi dengan pemetaan pikiran. Dalam proses
pembelajaran model Mind Mapping membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok. Terdapat iklim yang berbeda dari kelas sebelumnya, dibentuknya
siswa menjadi beberapa kelompok membuat proses pembelajaran diharapkan
lebih optimal dalam memahami materi. Melalui model pembelajaran Mind
Mapping ini memang peneliti merasakan siswa lebih senang karena mereka
dibentuk kelompok sehingga mereka saling bekerja sama.
Akan tetapi, model Mind Mapping ini akan sesuai penerapannya jika
siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, sehingga lebih cepat memahami
materi pembelajaran. Berbeda dengan hal yang tejadi ketika pembelajaran dalam
penelitian ini berlangsung. Dibentuknya kelompok-kelompok ketika proses
pembelajaran hal ini membuat siswa kurang konsentrasi, mereka kadang
melakukan aktifitas di luar pembelajaran dan kebanyakan siswa saling
mengandalkan satu sama lain dalam kelompok. Bahkan tidak sering pula siswa
ribut beradu pendapat karena mempunyai pendapat yang berbeda. Hal ini
disebabkan model pembelajaran ini tidak dapat menjadi solusi permasalahan
yang dialami siswa seperti kurangnya minat, bakat serta perbedaan gaya belajar
siswa yang pada akhirnya pembelajaran menjadi kurang optimal.
Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing, jadi akan lebih baik jika ketika memilih model pembelajaran
menyesuaikan dengan permasalahan yang dialami sehingga pembelajaran dapat
berjalan optimal dan tentu akan mampu meningkatkan motivasi belajar.
Dalam penelitian ini ada 4 kali pertemuan dalam masing-masing kelas.
Pertemuan pertama dilakukan di kelas kontrol pada tanggal 24 Juli 2017 di jam
kesatu yaitu pukul 13.00-14.00 kemudian di kelas eksperimen dilakukan pada
hari yang sama yaitu pada jam kedua pukul 14.00-15.00. Dilanjutkan pertemuan
kedua dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2017 di kelas kontrol pada jam pertama
pukul 13.00-14.00 dan pertemuan kedua di kelas eksperimen di jam kedua pukul
14.00-15.00. Pertemuan ketiga pada penelitian ini dilaksanakan pada 7 Agustus
2017 di kelas kontrol pada jam 13.00-14.00 kemudian di kelas eksperimen pada
jam 14.00-15.00. Untuk pertemuan keempat dilaksanakan pada 14 Agustus 2017
di kelas kontrol pada jam pertama pukul 13.00-14.00 dan pertemuan kedua di
kelas eksperimen pukul 14.00-15.00. kemudian pada hari yang sama tetapi
peneliti mengambil jam tambahan mata pelajaran lain untuk dilaksanakan post-
test di kedua kelas tersebut.
Berdasarkan hasil penghitungan dihasilkan nilai rata-rata kelas
eksperimen 73,5 dengan jumlah responden 34 siswa. Selanjutnya pada kelas
kontrol memiliki rata-rata 68,5 dengan jumlah responden 34 siswa. Hasil
penelitian menunjukan bahwa rata-rata motivasi siswa pada mata pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam menggunakan model Student Facilitator and
Explaining lebih tinggi daripada rata-rata motivasi dengan menggunakan model
Mind Mapping. Hal ini sesuai dengan perhitungan program exel yang
menggunakan analisis Uji t untuk sampel yang berasal dari distribusi yang
berbeda.
Hasil perhitungan data menunjukan bahwa nilai ttabel = 1,996 thitung =
3,396. Ini berarti nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel pada taraf signifikan 5%
Sehingga H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa yang
menggunakan model Student Facilitator and Explaining (eksperimen) dengan
motivasi belajar siswa yang tidak menggunakan model Student Facilitator and
Explaining (kontrol) memiliki perbedaan. Artinya ada pengaruh antara model
pembelajaran Student Fcilitator and Explaining terhadap motivasi belajar
Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas IV MIN 2 Bandar Lampung.
Setelah diketahui ada pengaruh antara model Student Facilitator and
Explaining dengan motivasi belajar, peneliti menegaskan bahwa dalam
pembelajaran berlangsung antara kelas yang menggunakan model Student
Facilitator and Explaining dengan model Mind Mapping ada perbedaan secara
nyata yaitu apabila dalam model Student Facilitator and Explaining lebih
menarik motivasi siswa, siswa ditekankan untuk berfikir sendiri tanpa saling
mengandalkan satu sama lain seperti yang terjadi jika siswa berkelompok
sehingga siswa lebih cepat mengerti materi yang disajikan.
Berbeda dengan kelas yang menggunakan model Mind Mapping
membuat siswa menjadi kurang aktif, karena dalam proses pembelajaran siswa
dibentuk kelompok, akibatnya siswa saling mengandalkan satu sama lain dan
akhirnya hanya beberapa siswa yang mampu menyerap materi yang disajikan.
Namun, kedua model tersebut merupakan model pembelajaran aktif yang sama-
sama baik digunakan dalam proses pembelajaran, tetapi akan lebih baik jika
penggunaannya menyesuaikan mata pelajaran sehingga dapat mengurangi tingkat
kejenuhan siswa.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan uji hipotesis pada bab IV, penulis
menyimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining terhadap motivasi belajar Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas IV
MIN 2 Bandar Lampung secara signifikan. Hal ini terlihat pada rata-rata hasil
angket motivasi belajar siswa yang diterapkan dalam pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam dengan menggunakan model Student Facilitator and
Explaining lebih tinggi yaitu 73,588 daripada dengan menggunakan model Mind
Mapping dengan rata-rata 68,5.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas,
maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Siswa diharapkan dapat lebih aktif dalam pembelajaran secara
individu maupun kelompok. Dengan model pembelajaran Student Facilitator
and Explaining diharapkan dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran, lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menjadi
sarana agar pembelajaran di kelas dapat lebih menyenangkan serta
peningkatan kemampuan ingatan dalam menyerap materi yang dipelajari.
2. Bagi Guru
Guru diharapkan mampu menggunakan model pembelajaran yang
lebih kreatif dari sebelumnya dan menyesuaikan dengan mata pelajaran
kebutuhan siswa. Salah satu model yang sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining. Guru juga harus senantiasa menumbuh
kembangkan motivasi belajar siswa karena motivasi belajar siswa
merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Sekolah
Pihak sekolah diharapkan menyediakan alat-alat peraga maupun
perlengkapan lainnya yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.
kendala dalam pelaksanaan model pembelajaran Student Facilitator and
Expalining adalah kurang tersedianya sarana penunjang seperti pensil
warna, spidol atau alat mewarnai lainnya. Dengan ketersediaanya
perlengkapan penunjang tentunya akan lebih mengoptimalkan pembelajaran.
pemilihan model maupun perangkat lain yang membantu proses
pembelajaran apabila tepat dan sesuai tentunya dapat meningkatkan dan
mengembangkan mutu pendidikkan khususnya pada mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi Abu. Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2002.
Amin Samsul Munir. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: AMZAH, 2014.
Apriyana Elsa. “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator and Expalining Pada Pembelajaran Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2015/2016”. Jurnal Pendidikan dan Keguruan, STKIP PGRI: Lubuklinggau, 2015.
Arifuddin Arif. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kultura, 2008.
Ariyanti Eka. “Pengaruh Model SFAE dan Motivasi Belajar Terhadap Pemahaman Konsep IPA”. Jurnal Mimbar PGSD, Universitas Pendidikan Ganeha: Singaraja, 2014.
Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
-------------------------. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemah. Bandung: CV Penerbit Fajar Mulia, 2009.
Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2012.
Hanafi. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Umum dan Agama Islam). Jakarta: Rajawali Pers, Ed. Revisi-10, 2012.
Huda Miftahul. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013.
-------------------. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011.
Kurniasih Imas. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Jakarta: Kata Pena, 2015.
Marcelina Rully. “Penggunaan Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFAE) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri 1 Mojotengah Tahun Pelajaran 2013/2014”. Radiasi. Vol. 4. No. 1. Ruly Marcelina.
Menteri Agama RI. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 000912 Tahun 2013 tentang Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa. Sukarame: IAIN Raden Intan Lampung, 2015.
E Rustam. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta: PT Rineke Cipta, 20002.
Saputra Ari.”Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Tipe Student Facilitator and Explaining (SFAE) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Jenis Kelamin Peserta Didik Kelas VIII MTs NU Tanjung Karang Bandar Lampung”. Skripsi fakultas tarbiyah IAIN Raden Intan Lampung, Lampung, 2016.
Sani Ridwan Abdul. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.
Sanjaya Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.
Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Pesada, 2008.
Slavin Robert E. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media, 2005.
Sudaryono. Pengembangan Instrumen Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2016.
Sukardi M. Evaluasi Pendidikan: Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Sukmadinata Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.
Suprijono Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Solihatin Etin dan Raharjo. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008.
Uno Hamzah B. Teori Motivasi & Pengukurannya: Analisis Dibidang Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara, 2013.
Zain Abdur Rahman. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining (SFAE) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Menafsirkan Gambar Teknik Listrik SMKN 2 Pamekasan”. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, Volume 1 Nomor 2 Tahun 2012.
LAMPIRAN
Lampiran 2
KURIKULUM 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
MATA PELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)
KELAS IV (EMPAT) SEMESTER I
(KELAS EKSPERIMEN)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar Lampung Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Pembelajaran : 1 Materi : Dakwah Nabi Muhammad Saw Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
A. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 . : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR (KD)
1.1 Menjelaskan dakwah Nabi Muhammad Saw beserta para sahabatnya
C. INDIKATOR 1.1.1 Menyebutkan pengertian dakwah secara sembunyi-sembunyi 1.1.2 Menyebutkan waktu yang digunakan untuk dakwah secara sembunyi-
sembunyi 1.1.3 Menyebutkan orang-orang yang masuk islam pada masa dakwah secara
sembunyi-sembunyi (assabiqunal awwalun) 1.1.4 Menjelaskan pengertian dakwah secara terang-terangan 1.1.5 Menyebutkan waktu dan tempat yang digunakan untuk dakwah secara
terang-terangan
1.1.6 Menyebutkan isi ajaran dakwah secara terang-terangan 1.1.7 Menyebutkan tanggapan masyarakat Mekah terhadap dakwah
Rasulullah Saw secara terang-terangan D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan peserta didik mampu: 1. Menjelaskan pengertian dakwah secara sembunyi-sembunyi 2. Menyebutkan waktu yang digunakan untuk dakwah secara sembunyi-
sembunyi 3. Menyebutkan orang-orang yang masuk islam pada masa dakwah secara
sembunyi-sembunyi (assabiqunal awwalun) 4. Menyebutkan isi ajaran dakwah secara sembunyi-sembunyi 5. Menjelaskan pengertian dakwah secara terang-terangan 6. Menyebutkan waktu dan tempat yang digunakan untuk dakwah secara
terang-terangan 7. Menyebutkan isi ajaran dakwah secara terang-terangan 8. Menyebutkan tanggapan masyarakat Mekah terhadap dakwah Rasulullah
Saw secara terang-terangan. 9. Menyebutkan tantangan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah 10. Menjelaskan cara dakwah Nabi Muhammad Saw yang dapat diteladani.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Dakwah Nabi Muhammad Saw Setelah turun wahyu yang kedua yaitu surah Al-Muddassir ayat 1-7, Nabi
Muhammad Saw mulai berdakwah kepada umat manusia. Strategi yang dilakukan Rasulullah Saw ketika berdakwah yaitu 1. Berdakwah secara sembunyi-sembunyi
Berdakwah secara sembunyi-sembunyi adalah dakwah yang pertama dilakukan Nabi Muhammad Saw dakwah ini dilakukan selama 3-4 tahun di rumah Arqam bin Abil Arqam.
Nabi Muhammad Saw menyebarkan Agama Islam kepada tetangganya sendiri, kerabat, serta sahabat dekat, mereka adalah orang-orang yang pertama masuk Islam, atau yang disebut sebagai Assabiqunal Awwalun
2. Berdakwah secara terang-terangan
Dakwah ini dimulai sejak tahun ke-4 kenabian. Dakwah secara terang-terangan ini berisi Rasulullah mengajak manusia menyembah Allah dan meninggalkan berhala yang selama ini dilakukan.
Hanya sedikit orang yang mau menerima ajakan Nabi Muhammad Saw. Sebagian besar dari mereka menolak. Ada yang menolak secara halus, namun tidak sedikit yang menolak secara keras dan terang-terangan.
F. METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan) Metode : Ceramah, tanya jawab, dan penugasan Model : Student Facilitator and Explaining.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a bersama.
Guru memeriksa kesiapan siswa dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
5 menit
Inti Guru mengajak siswa mengamati uraian materi mengenai dakwah Nabi Muhammad Saw. (Mengamati)
Guru menjelaskan garis besar materi mengenai dakwah Nabi Muhammad Saw.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi pembahasan. (Bertanya)
Guru membimbing siswa mengidentifikasi materi dakwah Nabi Muhammad Saw. (Eksplorasi)
Guru menyuruh siswa untuk membuat catatan dengan menggunakan konsep Student Facilitator and Explaining. (Asosiasi)
Guru memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan konsep Student Facilitator and Explaining kepada siswa lainya. (komunikasi)
Siswa yang lain mendengarkan penjelasan dari temanya dan secara bergantian menjelaskan konsep
60 Menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
yang dibuatnya.
Penutup Siswa membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
Melaksanakan penilaian dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan siswa dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada per-temuan berikutnya.
Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam.
5 menit
H. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Siswa Kelas IV MI (Sejarah Kebudayaan Islam, Kurikulum 2013) Media:
1. Lembar Kerja 2. Pensil warna/ Spidol warna
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. TeknikPenilaian
a. Penilaian Sikap: Percaya diri, teliti dan disiplin. b. Penilaian Pengetahuan: esai dan jawaban singkat c. Penilaian Keterampilan: unjuk kerja
2. Bentuk Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap
No Nama siswa Aspek yang Dinilai Jumlah Rata-rata Ket. Percaya Diri Teliti Disiplin
1 Adinda Zakia Ramadani. P 4 4 4 12 4 Baik
Sekali 2 Ardan Varos Atallah 3 3 4 10 3,33 Baik
3 Asyifa Khoirunnisa 3 4 3 10 3,33 Baik 4 Aura Fajra Siregar 3 3 4 10 3,33 Baik 5 Chika 2 3 3 8 2,66 Baik 6 Cinta Syifa Salsabila 3 2 2 7 2,33 Cukup 7 Fadil Putra Suselo 3 2 3 8 2,66 Baik 8 Fahru Hidayatullah 3 2 3 8 2,66 Baik 9 Fariha Madinatul M 2 4 3 9 3 Baik 10 Lalu Indra Rinjani 4 3 3 10 3,33 Baik 11 M. Galang Arfandi 4 3 2 9 3 Baik 12 M. Lekhar Attizani 3 2 3 8 2,66 Baik 13 M. Adhyaksa Siregar 3 3 2 8 2,66 Baik
14 M. Khadun Ramadhan 4 4 3 11 3,66 Baik sekali
15 M. Angga Syaputra 2 3 4 9 3 Baik
16 M. Iqbal Al-Fath 4 3 4 11 3,66 Baik sekali
17 M. Ridho Saputra 4 4 2 10 3,33 Baik 18 M. Abi Sali Wicaksono 4 3 2 9 3 Baik 19 M. Habibi Farid 3 3 3 9 3 Baik 20 M. Zulfikar Abd Azis 3 2 2 7 2,33 Cukup
21 Marisa Putri N 4 4 3 11 3,66 Baik sekali
22 Muhammad Iqbal 3 3 3 9 3 Baik 23 M. Nazmi Faza 3 2 2 7 2,33 Cukup 24 M. Raffa Al-Gifari 3 2 3 8 2,66 Baik 25 M. Rasya Kesuma 2 3 3 8 2,66 Baik 26 Nadin Cahya Titian 2 3 4 9 3 Baik 27 Naufal Rohadi 3 4 3 10 3,33 Baik 28 Nazharatun Halwa 3 4 4 10 3,33 Baik 29 Rangga Dwi Hermawan 2 3 3 8 2,66 Baik 30 Rofifah Nur Haziyah 3 4 3 10 3,33 Baik
31 Salda Aprilia 4 3 4 11 3,66 Baik sekali
32 Sulaiman Nur Jamal 4 3 3 10 3,33 Baik 33 Zacky Ramadhan 3 2 2 7 2,33 Cukup 34 Fakhri Zahrah Eka 2 3 3 8 2,66 Baik 35 Rafit Azzky 3 2 3 8 2,66 Baik
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik sekali
b. Penilaian Pengetahuan
Soal:
1. Jelaskan pengertian dakwah secara sembunyi-sembunyi? 2. Sebutkan waktu yang digunakan untuk dakwah secara sembunyi-
sembunyi? 3. Sebutkan nama-nama orang yang masuk islam pada masa dakwah
secara sembunyi-sembunyi (assabiqunal awwalun)? 4. Sebutkan isi ajaran dakwah secara sembunyi-sembunyi? 5. Jelaskan pengertian dakwah secara terang-terangan? 6. Sebutkan waktu dan tempat yang digunakan untuk dakwah secara
terang-terangan? 7. Sebutkan isi ajaran dakwah secara terang-terangan? 8. Sebutkan tanggapan masyarakat Mekah terhadap dakwah Rasulullah
Saw secara terang-terangan? 9. Sebutkan tantangan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah? 10. Jelaskan cara dakwah Nabi Muhammad Saw yang dapat diteladani? Rambu-rambu jawaban:
No. Soal
Rambu-rambu Jawaban Skor Maks
1.
Dakwah secara sembunyi-sembunyi adalah dakwah yang pertama dilakukan Nabi Muhammad Saw dimulai dari orang-orang terdekat Nabi Muhammad.
10
2. Dakwah secara sembunyi dilakukan selama 3-4 tahun dirumah Arqam bin Abil Arqam. 10
3.
Khadijah binti Khuwailid, Ali bin Abu Thalib, Abu Bakar As-Shidik, Ummu Aiman, Usman bin Afan, Zubair bin Awam, Sa’ad bin Abu Waqqas, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, Zaid bin Haristah.
10
4.
Tentang beribadah hanya kepada Allah/tauhid, kelembutan dan kebersihan hati, persatuan dan meninggalkan kefanatikan kesukuan serta penggambaran tentang surga dan neraka
10
5. Adalah dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad Saw secara terbuka dengan cara memanggil suku
10
quraisy untuk berkumpul disuatu bukit.
6. Dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, diatas bukit shafa 10
7. Dakwah 10
8.
Hanya sedikit orang yang mau menerima ajaran Nabi Muhammad Saw. Sebagian besar dari mereka menolak, ada yang menolak secara halus namun tidak sedikit yang menolak secara kasar dan terang-terangan
10
9.
a Tantangan dari paman Nabi Muhammad Saw b Penentangan dari penguasa mekah c Pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muthalib d Penyiksaan para pemilik budak dan kafir
quraisy kepada sahabatnya
10
10.
a Nabi Muhammad Saw berdakwah dengan member contoh yang baik (uswah hasanah)
b Nabi Muhammad Saw berdakwah dengan penuh kesabaran dan hati-hati, bersikap halus dan lemah lembut
c Nabi Muhammad Saw menganggap pengikutnya sebagai sahabat
d Nabi Muhammad Saw tidak pernah memaksakan kehendak dalam berdakwah
e Nabi Muhammad Saw tidak menggunakan kekerasan dalam berdakwah
10
Aspek dan rubrik penilaian:
1) Jika siswa menjawab benar diserta penjelasan dan informasi lengkap, skor 10.
2) Jika siswa menjawab benar diserta penjelasan dan informasi kurang lengkap, skor 5.
3) Jika siswa menjawab salah, skor 0.
Nilai = 10 X 10 = 100
Nilai Pengetahuan
No Nama siswa Nilai
1 Adinda Zakia Ramadani. P 90 2 Ardan Varos Atallah 80 3 Asyifa Khoirunnisa 90 4 Aura Fajra Siregar 80 5 Chika 60 6 Cinta Syifa Salsabila 100 7 Fadil Putra Suselo 80 8 Fahru Hidayatullah 70 9 Fariha Madinatul M 90 10 Lalu Indra Rinjani 90 11 M. Galang Arfandi 90 12 M. Lekhar Attizani 80 13 M. Adhyaksa Siregar 100 14 M. Khadun Ramadhan 90 15 M. Angga Syaputra 80 16 M. Iqbal Al-Fath 90 17 M. Ridho Saputra 90 18 M. Abi Sali Wicaksono 90 19 M. Habibi Farid 90 20 M. Zulfikar Abd Azis 70 21 Marisa Putri N 100 22 Muhammad Iqbal 90 23 M. Nazmi Faza 60 24 M. Raffa Al-Gifari 90 25 M. Rasya Kesuma 80 26 Nadin Cahya Titian 100 27 Naufal Rohadi 90 28 Nazharatun Halwa 90 29 Rangga Dwi Hermawan 80 30 Rofifah Nur Haziyah 70 31 Salda Aprilia 90 32 Sulaiman Nur Jamal 80 33 Zacky Ramadhan 80 34 Fakhri Zahrah Eka 80 35 Rafit Azzky 90
c. Penilaian ketrampilan: unjuk kerja menyajikan materi dan pembuatan konsep Student Facilitator and Explaining.
No Nama Peserta didik
Aspek yang dinilai Kebenaran
konsep
Keberanian Bahasa Kelanc
aran Juml
ah Rata-rata Ket.
1 Adinda Zakia Ramadani. P 3 3 3 3 12 3 Baik
2 Ardan Varos Atallah 3 3 3 2 11 2,75 Baik
3 Asyifa Khoirunnisa 3 3 3 3 12 3 Baik
4 Aura Fajra Siregar 3 3 2 3 11 2,75 Baik
5 Chika 4 4 3 2 13 3,25 Baik
6 Cinta Syifa Salsabila 4 3 3 2 12 3 Baik
7 Fadil Putra Suselo 3 4 3 3 13 3,25 Baik
8 Fahru Hidayatullah 3 3 3 3 12 3 Baik
9 Fariha Madinatul M 3 4 2 4 13 3,25 Baik
10 Lalu Indra Rinjani 3 4 3 3 13 3,25 Baik
11 M. Galang Arfandi 2 3 2 3 10 2,5 Cukup
12 M. Lekhar Attizani 3 3 2 3 11 2,75 Baik
13 M. Adhyaksa Siregar 2 3 3 3 11 2,75 Baik
14 M. Khadun Ramadhan 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
15 M. Angga Syaputra 3 3 3 2 11 2,75 Baik
16 M. Iqbal Al-Fath 3 4 3 2 12 3 Baik
17 M. Ridho Saputra 2 4 2 2 10 2,5 Cukup
18 M. Abi Sali Wicaksono 2 4 2 3 11 2,75 Baik
19 M. Habibi Farid 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
20 M. Zulfikar Abd Azis 2 3 3 3 11 2,75 Baik
21 Marisa Putri N 4 3 3 2 12 3 Baik
22 Muhammad Iqbal 3 3 3 3 12 3 Baik
23 M. Nazmi Faza 3 4 3 2 12 3 Baik
24 M. Raffa Al-Gifari 2 4 2 2 10 2,5 Cukup
25 M. Rasya Kesuma 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
26 Nadin Cahya Titian 4 4 2 3 13 3,25 Baik
27 Naufal Rohadi 3 3 2 3 11 2,75 Baik
28 Nazharatun Halwa 3 3 2 2 10 2,5 Cukup
29 Rangga Dwi Hermawan 2 4 2 2 10 2,5 Cukup
30 Rofifah Nur Haziyah 3 3 3 3 12 3 Baik
31 Salda Aprilia 2 4 3 3 12 3 Baik
32 Sulaiman Nur Jamal 3 3 2 3 11 2,75 Baik
33 Zacky Ramadhan 2 4 3 3 12 3 Baik
34 Fakhri Zahrah Eka 2 4 3 2 11 2,75 Baik
35 Rafit Azzky 3 4 3 2 12 3 Baik
Penskoran:
Skor 4 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran SANGAT BAIK
Skor 3 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran BAIK
Skor 2 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran CUKUP BAIK
Skor 1 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran KURANG BAIK
Guru SKI Kelas IV
Tati, S.Pd.I
NIP.197203012007012023
Bandar Lampung, 2017
Peneliti
Yunita Andriyani
NPM. 1311100070
Mengetahui Kepala MIN 2 Bandar Lampung
Agustami, S.Pd.I
NIP.197208221997031003
Lampiran 2
KURIKULUM 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
MATA PELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)
KELAS IV (EMPAT) SEMESTER I
(KELAS EKSPERIMEN)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar Lampung Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Pembelajaran : 1 Materi : Dakwah Nabi Muhammad Saw Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
F. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 . : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
G. KOMPETENSI DASAR (KD)
1.1 Menjelaskan dakwah Nabi Muhammad Saw beserta para sahabatnya
H. INDIKATOR 1.1.1 Menyebutkan pengertian dakwah secara sembunyi-sembunyi 1.1.2 Menyebutkan waktu yang digunakan untuk dakwah secara sembunyi-
sembunyi 1.1.3 Menyebutkan orang-orang yang masuk islam pada masa dakwah secara
sembunyi-sembunyi (assabiqunal awwalun) 1.1.4 Menjelaskan pengertian dakwah secara terang-terangan 1.1.5 Menyebutkan waktu dan tempat yang digunakan untuk dakwah secara
terang-terangan
1.1.6 Menyebutkan isi ajaran dakwah secara terang-terangan 1.1.7 Menyebutkan tanggapan masyarakat Mekah terhadap dakwah
Rasulullah Saw secara terang-terangan I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan peserta didik mampu: 11. Menjelaskan pengertian dakwah secara sembunyi-sembunyi 12. Menyebutkan waktu yang digunakan untuk dakwah secara sembunyi-
sembunyi 13. Menyebutkan orang-orang yang masuk islam pada masa dakwah secara
sembunyi-sembunyi (assabiqunal awwalun) 14. Menyebutkan isi ajaran dakwah secara sembunyi-sembunyi 15. Menjelaskan pengertian dakwah secara terang-terangan 16. Menyebutkan waktu dan tempat yang digunakan untuk dakwah secara
terang-terangan 17. Menyebutkan isi ajaran dakwah secara terang-terangan 18. Menyebutkan tanggapan masyarakat Mekah terhadap dakwah Rasulullah
Saw secara terang-terangan. 19. Menyebutkan tantangan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah 20. Menjelaskan cara dakwah Nabi Muhammad Saw yang dapat diteladani.
J. MATERI PEMBELAJARAN
Dakwah Nabi Muhammad Saw Setelah turun wahyu yang kedua yaitu surah Al-Muddassir ayat 1-7, Nabi
Muhammad Saw mulai berdakwah kepada umat manusia. Strategi yang dilakukan Rasulullah Saw ketika berdakwah yaitu 3. Berdakwah secara sembunyi-sembunyi
Berdakwah secara sembunyi-sembunyi adalah dakwah yang pertama dilakukan Nabi Muhammad Saw dakwah ini dilakukan selama 3-4 tahun di rumah Arqam bin Abil Arqam.
Nabi Muhammad Saw menyebarkan Agama Islam kepada tetangganya sendiri, kerabat, serta sahabat dekat, mereka adalah orang-orang yang pertama masuk Islam, atau yang disebut sebagai Assabiqunal Awwalun
4. Berdakwah secara terang-terangan
Dakwah ini dimulai sejak tahun ke-4 kenabian. Dakwah secara terang-terangan ini berisi Rasulullah mengajak manusia menyembah Allah dan meninggalkan berhala yang selama ini dilakukan.
Hanya sedikit orang yang mau menerima ajakan Nabi Muhammad Saw. Sebagian besar dari mereka menolak. Ada yang menolak secara halus, namun tidak sedikit yang menolak secara keras dan terang-terangan.
F. METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan) Metode : Ceramah, tanya jawab, dan penugasan Model : Student Facilitator and Explaining.
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan
Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a bersama.
Guru memeriksa kesiapan siswa dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
5 menit
Inti Guru mengajak siswa mengamati uraian materi mengenai dakwah Nabi Muhammad Saw. (Mengamati)
Guru menjelaskan garis besar materi mengenai dakwah Nabi Muhammad Saw.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi pembahasan. (Bertanya)
Guru membimbing siswa mengidentifikasi materi dakwah Nabi Muhammad Saw. (Eksplorasi)
Guru menyuruh siswa untuk membuat catatan dengan menggunakan konsep Student Facilitator and Explaining. (Asosiasi)
Guru memberikan kesempatan siswa untuk menjelaskan konsep Student Facilitator and Explaining kepada siswa lainya. (komunikasi)
Siswa yang lain mendengarkan penjelasan dari temanya dan secara bergantian menjelaskan konsep
60 Menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
yang dibuatnya.
Penutup Siswa membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
Melaksanakan penilaian dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan siswa dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah selanjutnya.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada per-temuan berikutnya.
Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam.
5 menit
H. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Siswa Kelas IV MI (Sejarah Kebudayaan Islam, Kurikulum 2013) Media:
3. Lembar Kerja 4. Pensil warna/ Spidol warna
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. TeknikPenilaian
d. Penilaian Sikap: Percaya diri, teliti dan disiplin. e. Penilaian Pengetahuan: esai dan jawaban singkat f. Penilaian Keterampilan: unjuk kerja
2. Bentuk Instrumen Penilaian
d. Penilaian Sikap
No Nama siswa Aspek yang Dinilai Jumlah Rata-rata Ket. Percaya Diri Teliti Disiplin
1 Adinda Zakia Ramadani. P 4 4 4 12 4 Baik
Sekali 2 Ardan Varos Atallah 3 3 4 10 3,33 Baik
3 Asyifa Khoirunnisa 3 4 3 10 3,33 Baik 4 Aura Fajra Siregar 3 3 4 10 3,33 Baik 5 Chika 2 3 3 8 2,66 Baik 6 Cinta Syifa Salsabila 3 2 2 7 2,33 Cukup 7 Fadil Putra Suselo 3 2 3 8 2,66 Baik 8 Fahru Hidayatullah 3 2 3 8 2,66 Baik 9 Fariha Madinatul M 2 4 3 9 3 Baik 10 Lalu Indra Rinjani 4 3 3 10 3,33 Baik 11 M. Galang Arfandi 4 3 2 9 3 Baik 12 M. Lekhar Attizani 3 2 3 8 2,66 Baik 13 M. Adhyaksa Siregar 3 3 2 8 2,66 Baik
14 M. Khadun Ramadhan 4 4 3 11 3,66 Baik sekali
15 M. Angga Syaputra 2 3 4 9 3 Baik
16 M. Iqbal Al-Fath 4 3 4 11 3,66 Baik sekali
17 M. Ridho Saputra 4 4 2 10 3,33 Baik 18 M. Abi Sali Wicaksono 4 3 2 9 3 Baik 19 M. Habibi Farid 3 3 3 9 3 Baik 20 M. Zulfikar Abd Azis 3 2 2 7 2,33 Cukup
21 Marisa Putri N 4 4 3 11 3,66 Baik sekali
22 Muhammad Iqbal 3 3 3 9 3 Baik 23 M. Nazmi Faza 3 2 2 7 2,33 Cukup 24 M. Raffa Al-Gifari 3 2 3 8 2,66 Baik 25 M. Rasya Kesuma 2 3 3 8 2,66 Baik 26 Nadin Cahya Titian 2 3 4 9 3 Baik 27 Naufal Rohadi 3 4 3 10 3,33 Baik 28 Nazharatun Halwa 3 4 4 10 3,33 Baik 29 Rangga Dwi Hermawan 2 3 3 8 2,66 Baik 30 Rofifah Nur Haziyah 3 4 3 10 3,33 Baik
31 Salda Aprilia 4 3 4 11 3,66 Baik sekali
32 Sulaiman Nur Jamal 4 3 3 10 3,33 Baik 33 Zacky Ramadhan 3 2 2 7 2,33 Cukup 34 Fakhri Zahrah Eka 2 3 3 8 2,66 Baik 35 Rafit Azzky 3 2 3 8 2,66 Baik
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik sekali
e. Penilaian Pengetahuan
Soal:
11. Jelaskan pengertian dakwah secara sembunyi-sembunyi? 12. Sebutkan waktu yang digunakan untuk dakwah secara sembunyi-
sembunyi? 13. Sebutkan nama-nama orang yang masuk islam pada masa dakwah
secara sembunyi-sembunyi (assabiqunal awwalun)? 14. Sebutkan isi ajaran dakwah secara sembunyi-sembunyi? 15. Jelaskan pengertian dakwah secara terang-terangan? 16. Sebutkan waktu dan tempat yang digunakan untuk dakwah secara
terang-terangan? 17. Sebutkan isi ajaran dakwah secara terang-terangan? 18. Sebutkan tanggapan masyarakat Mekah terhadap dakwah Rasulullah
Saw secara terang-terangan? 19. Sebutkan tantangan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah? 20. Jelaskan cara dakwah Nabi Muhammad Saw yang dapat diteladani? Rambu-rambu jawaban:
No. Soal
Rambu-rambu Jawaban Skor Maks
1.
Dakwah secara sembunyi-sembunyi adalah dakwah yang pertama dilakukan Nabi Muhammad Saw dimulai dari orang-orang terdekat Nabi Muhammad.
10
2. Dakwah secara sembunyi dilakukan selama 3-4 tahun dirumah Arqam bin Abil Arqam. 10
3.
Khadijah binti Khuwailid, Ali bin Abu Thalib, Abu Bakar As-Shidik, Ummu Aiman, Usman bin Afan, Zubair bin Awam, Sa’ad bin Abu Waqqas, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, Zaid bin Haristah.
10
4.
Tentang beribadah hanya kepada Allah/tauhid, kelembutan dan kebersihan hati, persatuan dan meninggalkan kefanatikan kesukuan serta penggambaran tentang surga dan neraka
10
5. Adalah dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad Saw secara terbuka dengan cara memanggil suku
10
quraisy untuk berkumpul disuatu bukit.
6. Dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, diatas bukit shafa 10
7. Dakwah 10
8.
Hanya sedikit orang yang mau menerima ajaran Nabi Muhammad Saw. Sebagian besar dari mereka menolak, ada yang menolak secara halus namun tidak sedikit yang menolak secara kasar dan terang-terangan
10
9.
e Tantangan dari paman Nabi Muhammad Saw f Penentangan dari penguasa mekah g Pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muthalib h Penyiksaan para pemilik budak dan kafir
quraisy kepada sahabatnya
10
10.
f Nabi Muhammad Saw berdakwah dengan member contoh yang baik (uswah hasanah)
g Nabi Muhammad Saw berdakwah dengan penuh kesabaran dan hati-hati, bersikap halus dan lemah lembut
h Nabi Muhammad Saw menganggap pengikutnya sebagai sahabat
i Nabi Muhammad Saw tidak pernah memaksakan kehendak dalam berdakwah
j Nabi Muhammad Saw tidak menggunakan kekerasan dalam berdakwah
10
Aspek dan rubrik penilaian:
4) Jika siswa menjawab benar diserta penjelasan dan informasi lengkap, skor 10.
5) Jika siswa menjawab benar diserta penjelasan dan informasi kurang lengkap, skor 5.
6) Jika siswa menjawab salah, skor 0.
Nilai Pengetahuan
Nilai = 10 X 10 = 100
No Nama siswa Nilai
1 Adinda Zakia Ramadani. P 90 2 Ardan Varos Atallah 80 3 Asyifa Khoirunnisa 90 4 Aura Fajra Siregar 80 5 Chika 60 6 Cinta Syifa Salsabila 100 7 Fadil Putra Suselo 80 8 Fahru Hidayatullah 70 9 Fariha Madinatul M 90 10 Lalu Indra Rinjani 90 11 M. Galang Arfandi 90 12 M. Lekhar Attizani 80 13 M. Adhyaksa Siregar 100 14 M. Khadun Ramadhan 90 15 M. Angga Syaputra 80 16 M. Iqbal Al-Fath 90 17 M. Ridho Saputra 90 18 M. Abi Sali Wicaksono 90 19 M. Habibi Farid 90 20 M. Zulfikar Abd Azis 70 21 Marisa Putri N 100 22 Muhammad Iqbal 90 23 M. Nazmi Faza 60 24 M. Raffa Al-Gifari 90 25 M. Rasya Kesuma 80 26 Nadin Cahya Titian 100 27 Naufal Rohadi 90 28 Nazharatun Halwa 90 29 Rangga Dwi Hermawan 80 30 Rofifah Nur Haziyah 70 31 Salda Aprilia 90 32 Sulaiman Nur Jamal 80 33 Zacky Ramadhan 80 34 Fakhri Zahrah Eka 80 35 Rafit Azzky 90
f. Penilaian ketrampilan: unjuk kerja menyajikan materi dan pembuatan konsep
Student Facilitator and Explaining.
No Nama Peserta didik
Aspek yang dinilai Kebenaran
konsep
Keberanian Bahasa Kelanc
aran Juml
ah Rata-rata Ket.
1 Adinda Zakia Ramadani. P 3 3 3 3 12 3 Baik
2 Ardan Varos Atallah 3 3 3 2 11 2,75 Baik
3 Asyifa Khoirunnisa 3 3 3 3 12 3 Baik
4 Aura Fajra Siregar 3 3 2 3 11 2,75 Baik
5 Chika 4 4 3 2 13 3,25 Baik
6 Cinta Syifa Salsabila 4 3 3 2 12 3 Baik
7 Fadil Putra Suselo 3 4 3 3 13 3,25 Baik
8 Fahru Hidayatullah 3 3 3 3 12 3 Baik
9 Fariha Madinatul M 3 4 2 4 13 3,25 Baik
10 Lalu Indra Rinjani 3 4 3 3 13 3,25 Baik
11 M. Galang Arfandi 2 3 2 3 10 2,5 Cukup
12 M. Lekhar Attizani 3 3 2 3 11 2,75 Baik
13 M. Adhyaksa Siregar 2 3 3 3 11 2,75 Baik
14 M. Khadun Ramadhan 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
15 M. Angga Syaputra 3 3 3 2 11 2,75 Baik
16 M. Iqbal Al-Fath 3 4 3 2 12 3 Baik
17 M. Ridho Saputra 2 4 2 2 10 2,5 Cukup
18 M. Abi Sali Wicaksono 2 4 2 3 11 2,75 Baik
19 M. Habibi Farid 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
20 M. Zulfikar Abd Azis 2 3 3 3 11 2,75 Baik
21 Marisa Putri N 4 3 3 2 12 3 Baik
22 Muhammad Iqbal 3 3 3 3 12 3 Baik
23 M. Nazmi Faza 3 4 3 2 12 3 Baik
24 M. Raffa Al-Gifari 2 4 2 2 10 2,5 Cukup
25 M. Rasya Kesuma 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
26 Nadin Cahya Titian 4 4 2 3 13 3,25 Baik
27 Naufal Rohadi 3 3 2 3 11 2,75 Baik
28 Nazharatun Halwa 3 3 2 2 10 2,5 Cukup
29 Rangga Dwi Hermawan 2 4 2 2 10 2,5 Cukup
30 Rofifah Nur Haziyah 3 3 3 3 12 3 Baik
31 Salda Aprilia 2 4 3 3 12 3 Baik
32 Sulaiman Nur Jamal 3 3 2 3 11 2,75 Baik
33 Zacky Ramadhan 2 4 3 3 12 3 Baik
34 Fakhri Zahrah Eka 2 4 3 2 11 2,75 Baik
35 Rafit Azzky 3 4 3 2 12 3 Baik
Penskoran:
Skor 4 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran SANGAT BAIK
Skor 3 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran BAIK
Skor 2 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran CUKUP BAIK
Skor 1 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran KURANG BAIK
Guru SKI Kelas IV
Tati, S.Pd.I
NIP.197203012007012023
Bandar Lampung, 2017
Peneliti
Yunita Andriyani
NPM. 1311100070
Mengetahui Kepala MIN 2 Bandar Lampung
Agustami, S.Pd.I
NIP.197208221997031003
Lampiran 2
KURIKULUM 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
MATA PELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)
KELAS IV (EMPAT) SEMESTER I
(KELAS KONTROL)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar Lampung Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Pembelajaran : 1 Materi : Dakwah Nabi Muhammad Saw Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
K. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 . : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
L. KOMPETENSI DASAR (KD)
1.1 Menjelaskan dakwah Nabi Muhammad Saw beserta para sahabatnya
M. INDIKATOR 1.1.1 Menyebutkan pengertian dakwah secara sembunyi-sembunyi 1.1.2 Menyebutkan waktu yang digunakan untuk dakwah secara sembunyi-
sembunyi 1.1.3 Menyebutkan orang-orang yang masuk islam pada masa dakwah secara
sembunyi-sembunyi (assabiqunal awwalun) 1.1.4 Menjelaskan pengertian dakwah secara terang-terangan 1.1.5 Menyebutkan waktu dan tempat yang digunakan untuk dakwah secara
terang-terangan 1.1.6 Menyebutkan isi ajaran dakwah secara terang-terangan
1.1.7 Menyebutkan tanggapan masyarakat Mekah terhadap dakwah Rasulullah Saw secara terang-terangan
N. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan peserta didik mampu: 21. Menjelaskan pengertian dakwah secara sembunyi-sembunyi 22. Menyebutkan waktu yang digunakan untuk dakwah secara sembunyi-
sembunyi 23. Menyebutkan orang-orang yang masuk islam pada masa dakwah secara
sembunyi-sembunyi (assabiqunal awwalun) 24. Menyebutkan isi ajaran dakwah secara sembunyi-sembunyi 25. Menjelaskan pengertian dakwah secara terang-terangan 26. Menyebutkan waktu dan tempat yang digunakan untuk dakwah secara
terang-terangan 27. Menyebutkan isi ajaran dakwah secara terang-terangan 28. Menyebutkan tanggapan masyarakat Mekah terhadap dakwah Rasulullah
Saw secara terang-terangan. 29. Menyebutkan tantangan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah 30. Menjelaskan cara dakwah Nabi Muhammad Saw yang dapat diteladani.
O. MATERI PEMBELAJARAN
Dakwah Nabi Muhammad Saw Setelah turun wahyu yang kedua yaitu surah Al-Muddassir ayat 1-7, Nabi
Muhammad Saw mulai berdakwah kepada umat manusia. Strategi yang dilakukan Rasulullah Saw ketika berdakwah yaitu 5. Berdakwah secara sembunyi-sembunyi
Berdakwah secara sembunyi-sembunyi adalah dakwah yang pertama dilakukan Nabi Muhammad Saw dakwah ini dilakukan selama 3-4 tahun di rumah Arqam bin Abil Arqam.
Nabi Muhammad Saw menyebarkan Agama Islam kepada tetangganya sendiri, kerabat, serta sahabat dekat, mereka adalah orang-orang yang pertama masuk Islam, atau yang disebut sebagai Assabiqunal Awwalun
6. Berdakwah secara terang-terangan
Dakwah ini dimulai sejak tahun ke-4 kenabian. Dakwah secara terang-terangan ini berisi Rasulullah mengajak manusia menyembah Allah dan meninggalkan berhala yang selama ini dilakukan.
Hanya sedikit orang yang mau menerima ajakan Nabi Muhammad Saw. Sebagian besar dari mereka menolak. Ada yang menolak secara halus, namun tidak sedikit yang menolak secara keras dan terang-terangan.
F. METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan) Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan Model : Mind Mapping
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a bersama.
Guru memeriksa kesiapan siswa dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
5 menit
Inti Guru mengajak siswa mengamati uraian materi mengenai dakwah Nabi Muhammad Saw. (Mengamati)
Guru menjelaskan garis besar materi mengenai dakwah Nabi Muhammad Saw.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi pembahasan. (Bertanya)
Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok (2-3orang) untuk berdiskusi. (Eksplorasi)
Guru menyuruh siswa untuk membuat catatan dengan menggunakan konsep Mind Map. (Asosiasi)
Guru menunjuk salah satu anggota dari kelompok untuk menjelaskan konsep Mind Map yang telah dibuat kepada kelompok lainya. (komunikasi)
Kelompok yang lain mendengarkan penjelasan dari temanya dan secara bergantian menjelaskan konsep yang dibuatnya
60 Menit
Penutup siswa membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
Melaksanakan penilaian dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan siswa dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk
5 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
perbaikan langkah selanjutnya.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam.
H. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Siswa Kelas IVMI (Sejarah Kebudayaan Islam, Kurikulum 2013) Media:
5. Lembar Kerja 6. Pensil warna/ Spidol warna
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN 1. TeknikPenilaian
g. Penilaian Sikap: Percaya diri, teliti dan disiplin. h. Penilaian Pengetahuan: esai dan jawaban singkat i. Penilaian Keterampilan: unjuk kerja
2. Bentuk Instrumen Penilaian
g. Penilaian Sikap
No Nama siswa Aspek yang Dinilai Jumlah Rata-rata Ket.
Percaya Diri Teliti Disiplin 1 Achmad Fachrullah 3 2 1 6 2 Cukup 2 A. Fadel Al Bantani 3 3 4 10 3,33 Baik 3 Amjadi Muaz 3 4 3 10 3,33 Baik 4 Anisa Muti Luthfiah 1 3 4 8 2,66 Baik 5 Arief Ramadhan 2 2 2 6 2 Cukup 6 Dina Raisah Ali 3 2 2 7 2,33 Cukup 7 Fauzan Zalfa Mufid 3 2 2 7 2,33 Cukup
8 Hafidz Raffi Rabbani
3 2 3 8 2,66 Baik
9 Kaila Aura Atania 2 4 3 9 3 Baik 10 Khansa Aliyah 4 3 3 10 3,33 Baik
Kumara 11 Khovivatunnisa 4 3 2 9 3 Baik
12 Laode Zaim Rozhin Z
3 2 1 6 2 Cukup
13 Luthfia Zulfa 3 3 2 8 2,66 Baik 14 M. Rayhan Kamil 4 1 1 6 2 Cukup 15 M. Firman 2 3 4 9 3 Baik 16 M. Rayhan Saputra 4 2 1 7 2,33 Cukup 17 Muhammad Afgatan 4 4 2 10 3,33 Baik
18 M. Fabian Sinatrya F
4 3 2 9 3 Baik
19 M. Zaidan Dafa 3 3 3 9 3 Baik 20 Muammar Haikal 3 2 2 7 2,33 Cukup
21 Muhammad Albaik Yahya
4 1 2 7 2,33 Cukup
22 M. Akhyar Al Ghifari
3 3 3 9 3 Baik
23 M. Arya Aditya 3 2 2 7 2,33 Cukup
24 Nadhif Sayyid A kadafi
3 2 3 8 2,66 Baik
25 Nur alika Anggraeni 2 3 3 8 2,66 Baik 26 Rarhan Afdal D K 2 3 4 9 3 Baik 27 Rehan Destama 3 2 1 6 2 Cukup 28 Riva Pratama 3 4 4 10 3,33 Baik 29 Risky Akbar K N 2 2 2 6 2 Cukup 30 Romi L Bangsawan 3 4 3 10 3,33 Baik 31 Seszha Adzkia N H 2 3 3 8 2,66 Baik 32 Tio Ibrahim 4 3 3 10 3,33 Baik 33 Zahra Rusfania 3 3 2 8 2,66 Baik
34 Ziyan Hukdima Zahwa
2 3 3 8 2,66 Baik
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik sekali
h. Penilaian Pengetahuan
Soal:
21. Jelaskan pengertian dakwah secara sembunyi-sembunyi? 22. Sebutkan waktu yang digunakan untuk dakwah secara sembunyi-
sembunyi? 23. Sebutkan nama-nama orang yang masuk islam pada masa dakwah
secara sembunyi-sembunyi (assabiqunal awwalun)? 24. Sebutkan isi ajaran dakwah secara sembunyi-sembunyi? 25. Jelaskan pengertian dakwah secara terang-terangan? 26. Sebutkan waktu dan tempat yang digunakan untuk dakwah secara
terang-terangan? 27. Sebutkan isi ajaran dakwah secara terang-terangan? 28. Sebutkan tanggapan masyarakat Mekah terhadap dakwah Rasulullah
Saw secara terang-terangan? 29. Sebutkan tantangan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah? 30. Jelaskan cara dakwah Nabi Muhammad Saw yang dapat diteladani? Rambu-rambu jawaban:
No. Soal
Rambu-rambu Jawaban Skor Maks
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi adalah dakwah yang pertama dilakukan Nabi Muhammad Saw dimulai dari orang-orang terdekat Nabi Muhammad.
10
2. Dakwah secara sembunyi dilakukan selama 3-4 tahun dirumah Arqam bin Abil Arqam. 10
3.
Khadijah binti Khuwailid, Ali bin Abu Thalib, Abu Bakar As-Shidik, Ummu Aiman, Usman bin Afan, Zubair bin Awam, Sa’ad bin Abu Waqqas, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, Zaid bin Haristah.
10
4.
Tentang beribadah hanya kepada Allah/tauhid, kelembutan dan kebersihan hati, persatuan dan meninggalkan kefanatikan kesukuan serta penggambaran tentang surga dan neraka
10
5. Adalah dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad Saw secara terbuka dengan cara memanggil suku quraisy untuk berkumpul disuatu bukit.
10
6. Dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, diatas bukit shafa 10
7. Dakwah 10
8.
Hanya sedikit orang yang mau menerima ajaran Nabi Muhammad Saw. Sebagian besar dari mereka menolak, ada yang menolak secara halus namun tidak sedikit yang menolak secara kasar dan terang-terangan
10
9.
i Tantangan dari paman Nabi Muhammad Saw j Penentangan dari penguasa mekah k Pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muthalib l Penyiksaan para pemilik budak dan kafir quraisy
kepada sahabatnya
10
10.
k Nabi Muhammad Saw berdakwah dengan member contoh yang baik (uswah hasanah)
l Nabi Muhammad Saw berdakwah dengan penuh kesabaran dan hati-hati, bersikap halus dan lemah lembut
m Nabi Muhammad Saw menganggap pengikutnya sebagai sahabat
n Nabi Muhammad Saw tidak pernah memaksakan kehendak dalam berdakwah
o Nabi Muhammad Saw tidak menggunakan kekerasan dalam berdakwah
10
Aspek dan rubrik penilaian:
7) Jika siswa menjawab benar diserta penjelasan dan informasi lengkap, skor 10.
8) Jika siswa menjawab benar diserta penjelasan dan informasi kurang lengkap, skor 5.
9) Jika siswa menjawab salah, skor 0.
Nialai = 10 X 10 = 100
Nilai Pengetahuan
No Nama siswa Nilai
1 Achmad Fachrullah 90 2 A. Fadel Al Bantani 80 3 Amjadi Muaz 90 4 Anisa Muti Luthfiah 80 5 Arief Ramadhan 70 6 Dina Raisah Ali 90 7 Fauzan Zalfa Mufid 80 8 Hafidz Raffi Rabbani 70 9 Kaila Aura Atania 60 10 Khansa Aliyah Kumara 80 11 Khovivatunnisa 80 12 Laode Zaim Rozhin Z 70 13 Luthfia Zulfa 80 14 M. Rayhan Kamil 80 15 M. Firman 80 16 M. Rayhan Saputra 60 17 Muhammad Afgatan 80 18 M. Fabian Sinatrya F 70 19 M. Zaidan Dafa 90 20 Muammar Haikal 60 21 Muhammad Albaik Yahya 80 22 M. Akhyar Al Ghifari 80 23 M. Arya Aditya 100 24 Nadhif Sayyid A kadafi 60 25 Nur alika Anggraeni 80 26 Rarhan Afdal D K 80 27 Rehan Destama 50 28 Riva Pratama 80 29 Risky Akbar K N 50 30 Romi L Bangsawan 70 31 Seszha Adzkia N H 80 32 Tio Ibrahim 80 33 Zahra Rusfania 80 34 Ziyan Hukdima Zahwa 80
c. Penilaian ketrampilan: unjuk kerja menyajikan materi dan pembuatan Mind Map
No Nama Peserta didik
Aspek yang dinilai Kebenar
an konsep
Keberanian Bahasa
Kelancara
n
Jumlah
Rata-rata Ket.
1 Achmad Fachrullah 3 3 3 3 12 3 Baik
2 A. Fadel Al Bantani 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
3 Amjadi Muaz 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
4 Anisa Muti Luthfiah 2 3 2 3 10 2,5 Baik
5 Arief Ramadhan 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
6 Dina Raisah Ali 4 3 3 2 12 3 Baik
7 Fauzan Zalfa Mufid 2 4 3 2 11 2,75 Baik
8 Hafidz Raffi Rabbani 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
9 Kaila Aura Atania 3 4 2 4 13 3,25 Baik
10 Khansa Aliyah Kumara
3 4 3 3 13 3,25 Baik
11 Khovivatunnisa 2 3 2 3 10 2,5 Cukup
12 Laode Zaim Rozhin Z 3 3 2 3 11 2,75 Baik
13 Luthfia Zulfa 2 3 3 3 11 2,75 Baik
14 M. Rayhan Kamil 3 3 2 2 10 2,5 Baik
15 M. Firman 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
16 M. Rayhan Saputra 3 4 3 2 12 3 Baik
17 Muhammad Afgatan 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
18 M. Fabian Sinatrya F 2 2 2 3 9 2,25 Cukup
19 M. Zaidan Dafa 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
20 Muammar Haikal 2 3 3 3 11 2,75 Baik
21 Muhammad Albaik Yahya 4 3 3 2 12 3 Baik
22 M. Akhyar Al Ghifari 3 3 3 3 12 3 Baik
23 M. Arya Aditya 2 2 3 2 9 2,25 Cukup
24 Nadhif Sayyid A kadafi
2 4 2 2 10 2,5 Baik
25 Nur alika Anggraeni 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
26 Rarhan Afdal D K 2 3 2 3 10 2,5 Baik
27 Rehan Destama 3 3 2 3 11 2,75 Baik
28 Riva Pratama 3 3 2 2 10 2,5 Cukup
29 Risky Akbar K N 2 4 2 2 10 2,5 Cukup
30 Romi L Bangsawan 2 2 2 2 8 2 Cukup
31 Seszha Adzkia N H 2 3 3 3 11 2,75 Baik
32 Tio Ibrahim 3 3 2 3 11 2,75 Baik
33 Zahra Rusfania 2 4 3 3 12 3 Baik
34 Ziyan Hukdima Zahwa
2 2 3 2 9 2,25 Cukup
Penskoran:
Skor 4 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran SANGAT BAIK
Skor 3 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran BAIK
Skor 2 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran CUKUP BAIK
Skor 1 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran KURANG BAIK
Guru SKI Kelas IV
Tati, S.Pd.I
NIP.197203012007012023
Bandar Lampung, 2017
Peneliti
Yunita Andriyani
NPM. 1311100070
Mengetahui Kepala MIN 2 Bandar Lampung
Agustami, S.Pd.I
NIP.197208221997031003
Lampiran 2
KURIKULUM 2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
MATA PELAJARAN: SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI)
KELAS IV (EMPAT) SEMESTER I
(KELAS KONTROL)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bandar Lampung Kelas / Semester : IV (Empat) / 1 Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam Pembelajaran : 1 Materi : Dakwah Nabi Muhammad Saw Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2 x 35 menit)
P. KOMPETENSI INTI (KI)
KI 1 . : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar,
melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Q. KOMPETENSI DASAR (KD)
1.1 Menjelaskan dakwah Nabi Muhammad Saw beserta para sahabatnya
R. INDIKATOR 1.1.1 Menyebutkan pengertian dakwah secara sembunyi-sembunyi 1.1.2 Menyebutkan waktu yang digunakan untuk dakwah secara sembunyi-
sembunyi 1.1.3 Menyebutkan orang-orang yang masuk islam pada masa dakwah secara
sembunyi-sembunyi (assabiqunal awwalun) 1.1.4 Menjelaskan pengertian dakwah secara terang-terangan 1.1.5 Menyebutkan waktu dan tempat yang digunakan untuk dakwah secara
terang-terangan 1.1.6 Menyebutkan isi ajaran dakwah secara terang-terangan
1.1.7 Menyebutkan tanggapan masyarakat Mekah terhadap dakwah Rasulullah Saw secara terang-terangan
S. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan peserta didik mampu: 31. Menjelaskan pengertian dakwah secara sembunyi-sembunyi 32. Menyebutkan waktu yang digunakan untuk dakwah secara sembunyi-
sembunyi 33. Menyebutkan orang-orang yang masuk islam pada masa dakwah secara
sembunyi-sembunyi (assabiqunal awwalun) 34. Menyebutkan isi ajaran dakwah secara sembunyi-sembunyi 35. Menjelaskan pengertian dakwah secara terang-terangan 36. Menyebutkan waktu dan tempat yang digunakan untuk dakwah secara
terang-terangan 37. Menyebutkan isi ajaran dakwah secara terang-terangan 38. Menyebutkan tanggapan masyarakat Mekah terhadap dakwah Rasulullah
Saw secara terang-terangan. 39. Menyebutkan tantangan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah 40. Menjelaskan cara dakwah Nabi Muhammad Saw yang dapat diteladani.
T. MATERI PEMBELAJARAN
Dakwah Nabi Muhammad Saw Setelah turun wahyu yang kedua yaitu surah Al-Muddassir ayat 1-7, Nabi
Muhammad Saw mulai berdakwah kepada umat manusia. Strategi yang dilakukan Rasulullah Saw ketika berdakwah yaitu 7. Berdakwah secara sembunyi-sembunyi
Berdakwah secara sembunyi-sembunyi adalah dakwah yang pertama dilakukan Nabi Muhammad Saw dakwah ini dilakukan selama 3-4 tahun di rumah Arqam bin Abil Arqam.
Nabi Muhammad Saw menyebarkan Agama Islam kepada tetangganya sendiri, kerabat, serta sahabat dekat, mereka adalah orang-orang yang pertama masuk Islam, atau yang disebut sebagai Assabiqunal Awwalun
8. Berdakwah secara terang-terangan
Dakwah ini dimulai sejak tahun ke-4 kenabian. Dakwah secara terang-terangan ini berisi Rasulullah mengajak manusia menyembah Allah dan meninggalkan berhala yang selama ini dilakukan.
Hanya sedikit orang yang mau menerima ajakan Nabi Muhammad Saw. Sebagian besar dari mereka menolak. Ada yang menolak secara halus, namun tidak sedikit yang menolak secara keras dan terang-terangan.
F. METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mengeksplorasi,
mengasosiasi dan mengkomunikasikan) Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan Model : Mind Mapping
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a bersama.
Guru memeriksa kesiapan siswa dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan menyimpulkan.
5 menit
Inti Guru mengajak siswa mengamati uraian materi mengenai dakwah Nabi Muhammad Saw. (Mengamati)
Guru menjelaskan garis besar materi mengenai dakwah Nabi Muhammad Saw.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi pembahasan. (Bertanya)
Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok (2-3orang) untuk berdiskusi. (Eksplorasi)
Guru menyuruh siswa untuk membuat catatan dengan menggunakan konsep Mind Map. (Asosiasi)
Guru menunjuk salah satu anggota dari kelompok untuk menjelaskan konsep Mind Map yang telah dibuat kepada kelompok lainya. (komunikasi)
Kelompok yang lain mendengarkan penjelasan dari temanya dan secara bergantian menjelaskan konsep yang dibuatnya
60 Menit
Penutup siswa membuat kesimpulan dibantu dan dibimbing guru.
Melaksanakan penilaian dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan siswa dari kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk
5 menit
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
perbaikan langkah selanjutnya.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok.
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam.
H. SUMBER, ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN Buku Siswa Kelas IVMI (Sejarah Kebudayaan Islam, Kurikulum 2013) Media:
7. Lembar Kerja 8. Pensil warna/ Spidol warna
I. PENILAIAN PEMBELAJARAN 1. TeknikPenilaian
j. Penilaian Sikap: Percaya diri, teliti dan disiplin. k. Penilaian Pengetahuan: esai dan jawaban singkat l. Penilaian Keterampilan: unjuk kerja
2. Bentuk Instrumen Penilaian
i. Penilaian Sikap
No Nama siswa Aspek yang Dinilai Jumlah Rata-rata Ket.
Percaya Diri Teliti Disiplin 1 Achmad Fachrullah 3 2 1 6 2 Cukup 2 A. Fadel Al Bantani 3 3 4 10 3,33 Baik 3 Amjadi Muaz 3 4 3 10 3,33 Baik 4 Anisa Muti Luthfiah 1 3 4 8 2,66 Baik 5 Arief Ramadhan 2 2 2 6 2 Cukup 6 Dina Raisah Ali 3 2 2 7 2,33 Cukup 7 Fauzan Zalfa Mufid 3 2 2 7 2,33 Cukup
8 Hafidz Raffi Rabbani
3 2 3 8 2,66 Baik
9 Kaila Aura Atania 2 4 3 9 3 Baik 10 Khansa Aliyah 4 3 3 10 3,33 Baik
Kumara 11 Khovivatunnisa 4 3 2 9 3 Baik
12 Laode Zaim Rozhin Z
3 2 1 6 2 Cukup
13 Luthfia Zulfa 3 3 2 8 2,66 Baik 14 M. Rayhan Kamil 4 1 1 6 2 Cukup 15 M. Firman 2 3 4 9 3 Baik 16 M. Rayhan Saputra 4 2 1 7 2,33 Cukup 17 Muhammad Afgatan 4 4 2 10 3,33 Baik
18 M. Fabian Sinatrya F
4 3 2 9 3 Baik
19 M. Zaidan Dafa 3 3 3 9 3 Baik 20 Muammar Haikal 3 2 2 7 2,33 Cukup
21 Muhammad Albaik Yahya
4 1 2 7 2,33 Cukup
22 M. Akhyar Al Ghifari
3 3 3 9 3 Baik
23 M. Arya Aditya 3 2 2 7 2,33 Cukup
24 Nadhif Sayyid A kadafi
3 2 3 8 2,66 Baik
25 Nur alika Anggraeni 2 3 3 8 2,66 Baik 26 Rarhan Afdal D K 2 3 4 9 3 Baik 27 Rehan Destama 3 2 1 6 2 Cukup 28 Riva Pratama 3 4 4 10 3,33 Baik 29 Risky Akbar K N 2 2 2 6 2 Cukup 30 Romi L Bangsawan 3 4 3 10 3,33 Baik 31 Seszha Adzkia N H 2 3 3 8 2,66 Baik 32 Tio Ibrahim 4 3 3 10 3,33 Baik 33 Zahra Rusfania 3 3 2 8 2,66 Baik
34 Ziyan Hukdima Zahwa
2 3 3 8 2,66 Baik
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik sekali
j. Penilaian Pengetahuan
Soal:
31. Jelaskan pengertian dakwah secara sembunyi-sembunyi? 32. Sebutkan waktu yang digunakan untuk dakwah secara sembunyi-
sembunyi? 33. Sebutkan nama-nama orang yang masuk islam pada masa dakwah
secara sembunyi-sembunyi (assabiqunal awwalun)? 34. Sebutkan isi ajaran dakwah secara sembunyi-sembunyi? 35. Jelaskan pengertian dakwah secara terang-terangan? 36. Sebutkan waktu dan tempat yang digunakan untuk dakwah secara
terang-terangan? 37. Sebutkan isi ajaran dakwah secara terang-terangan? 38. Sebutkan tanggapan masyarakat Mekah terhadap dakwah Rasulullah
Saw secara terang-terangan? 39. Sebutkan tantangan Nabi Muhammad Saw dalam berdakwah? 40. Jelaskan cara dakwah Nabi Muhammad Saw yang dapat diteladani? Rambu-rambu jawaban:
No. Soal
Rambu-rambu Jawaban Skor Maks
1. Dakwah secara sembunyi-sembunyi adalah dakwah yang pertama dilakukan Nabi Muhammad Saw dimulai dari orang-orang terdekat Nabi Muhammad.
10
2. Dakwah secara sembunyi dilakukan selama 3-4 tahun dirumah Arqam bin Abil Arqam. 10
3.
Khadijah binti Khuwailid, Ali bin Abu Thalib, Abu Bakar As-Shidik, Ummu Aiman, Usman bin Afan, Zubair bin Awam, Sa’ad bin Abu Waqqas, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam, Zaid bin Haristah.
10
4.
Tentang beribadah hanya kepada Allah/tauhid, kelembutan dan kebersihan hati, persatuan dan meninggalkan kefanatikan kesukuan serta penggambaran tentang surga dan neraka
10
5. Adalah dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad Saw secara terbuka dengan cara memanggil suku quraisy untuk berkumpul disuatu bukit.
10
6. Dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, diatas bukit shafa 10
7. Dakwah 10
8.
Hanya sedikit orang yang mau menerima ajaran Nabi Muhammad Saw. Sebagian besar dari mereka menolak, ada yang menolak secara halus namun tidak sedikit yang menolak secara kasar dan terang-terangan
10
9.
m Tantangan dari paman Nabi Muhammad Saw n Penentangan dari penguasa mekah o Pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muthalib p Penyiksaan para pemilik budak dan kafir quraisy
kepada sahabatnya
10
10.
p Nabi Muhammad Saw berdakwah dengan member contoh yang baik (uswah hasanah)
q Nabi Muhammad Saw berdakwah dengan penuh kesabaran dan hati-hati, bersikap halus dan lemah lembut
r Nabi Muhammad Saw menganggap pengikutnya sebagai sahabat
s Nabi Muhammad Saw tidak pernah memaksakan kehendak dalam berdakwah
t Nabi Muhammad Saw tidak menggunakan kekerasan dalam berdakwah
10
Aspek dan rubrik penilaian:
10) Jika siswa menjawab benar diserta penjelasan dan informasi lengkap, skor 10.
11) Jika siswa menjawab benar diserta penjelasan dan informasi kurang lengkap, skor 5.
12) Jika siswa menjawab salah, skor 0.
Nialai = 10 X 10 = 100
Nilai Pengetahuan
No Nama siswa Nilai
1 Achmad Fachrullah 90 2 A. Fadel Al Bantani 80 3 Amjadi Muaz 90 4 Anisa Muti Luthfiah 80 5 Arief Ramadhan 70 6 Dina Raisah Ali 90 7 Fauzan Zalfa Mufid 80 8 Hafidz Raffi Rabbani 70 9 Kaila Aura Atania 60 10 Khansa Aliyah Kumara 80 11 Khovivatunnisa 80 12 Laode Zaim Rozhin Z 70 13 Luthfia Zulfa 80 14 M. Rayhan Kamil 80 15 M. Firman 80 16 M. Rayhan Saputra 60 17 Muhammad Afgatan 80 18 M. Fabian Sinatrya F 70 19 M. Zaidan Dafa 90 20 Muammar Haikal 60 21 Muhammad Albaik Yahya 80 22 M. Akhyar Al Ghifari 80 23 M. Arya Aditya 100 24 Nadhif Sayyid A kadafi 60 25 Nur alika Anggraeni 80 26 Rarhan Afdal D K 80 27 Rehan Destama 50 28 Riva Pratama 80 29 Risky Akbar K N 50 30 Romi L Bangsawan 70 31 Seszha Adzkia N H 80 32 Tio Ibrahim 80 33 Zahra Rusfania 80 34 Ziyan Hukdima Zahwa 80
c. Penilaian ketrampilan: unjuk kerja menyajikan materi dan pembuatan Mind Map
No Nama Peserta didik
Aspek yang dinilai Kebenar
an konsep
Keberanian Bahasa
Kelancara
n
Jumlah
Rata-rata Ket.
1 Achmad Fachrullah 3 3 3 3 12 3 Baik
2 A. Fadel Al Bantani 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
3 Amjadi Muaz 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
4 Anisa Muti Luthfiah 2 3 2 3 10 2,5 Baik
5 Arief Ramadhan 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
6 Dina Raisah Ali 4 3 3 2 12 3 Baik
7 Fauzan Zalfa Mufid 2 4 3 2 11 2,75 Baik
8 Hafidz Raffi Rabbani 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
9 Kaila Aura Atania 3 4 2 4 13 3,25 Baik
10 Khansa Aliyah Kumara
3 4 3 3 13 3,25 Baik
11 Khovivatunnisa 2 3 2 3 10 2,5 Cukup
12 Laode Zaim Rozhin Z 3 3 2 3 11 2,75 Baik
13 Luthfia Zulfa 2 3 3 3 11 2,75 Baik
14 M. Rayhan Kamil 3 3 2 2 10 2,5 Baik
15 M. Firman 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
16 M. Rayhan Saputra 3 4 3 2 12 3 Baik
17 Muhammad Afgatan 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
18 M. Fabian Sinatrya F 2 2 2 3 9 2,25 Cukup
19 M. Zaidan Dafa 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
20 Muammar Haikal 2 3 3 3 11 2,75 Baik
21 Muhammad Albaik Yahya 4 3 3 2 12 3 Baik
22 M. Akhyar Al Ghifari 3 3 3 3 12 3 Baik
23 M. Arya Aditya 2 2 3 2 9 2,25 Cukup
24 Nadhif Sayyid A kadafi
2 4 2 2 10 2,5 Baik
25 Nur alika Anggraeni 2 3 2 2 9 2,25 Cukup
26 Rarhan Afdal D K 2 3 2 3 10 2,5 Baik
27 Rehan Destama 3 3 2 3 11 2,75 Baik
28 Riva Pratama 3 3 2 2 10 2,5 Cukup
29 Risky Akbar K N 2 4 2 2 10 2,5 Cukup
30 Romi L Bangsawan 2 2 2 2 8 2 Cukup
31 Seszha Adzkia N H 2 3 3 3 11 2,75 Baik
32 Tio Ibrahim 3 3 2 3 11 2,75 Baik
33 Zahra Rusfania 2 4 3 3 12 3 Baik
34 Ziyan Hukdima Zahwa
2 2 3 2 9 2,25 Cukup
Penskoran:
Skor 4 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran SANGAT BAIK
Skor 3 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran BAIK
Skor 2 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran CUKUP BAIK
Skor 1 jika kebenaran konsep, keberanian, bahasa, kelancaran KURANG BAIK
Guru SKI Kelas IV
Tati, S.Pd.I
NIP.197203012007012023
Bandar Lampung, 2017
Peneliti
Yunita Andriyani
NPM. 1311100070
Mengetahui Kepala MIN 2 Bandar Lampung
Agustami, S.Pd.I
NIP.197208221997031003
Lampiran 3
DAFTAR NILAI TES ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol No. Nama Nilai No. Nama Nilai 1 Adinda Zakiya 77 1 Ahmad Fahrullah 80 2 Ardan Varass 76 2 A. Fadel Albantani 76 3 Asyifa K 80 3 Amjadi Muaz 80 4 Aura Fajra Siregar 75 4 Annisa Muti L 70 5 Chika 62 5 Arief Ramadhan 72 6 Cinta Syifa Salsabila 70 6 Dyna Raisa Ali 72 7 Fadil Putra Suselo 79 7 Fauzan Zalfa 64 8 Fahru Hidayatullah 76 8 Hafidz Rafi 69 9 Farikha Madinatul 79 9 Kaila Aura Athira 71 10 Linda Rinjani 71 10 Khansa Aliyah 60 11 M. Galang Arfandi 71 11 Khovivatunisa 69 12 M. Lekkar attizani 80 12 Laode Zaim Rhozik 77 13 Muzyaksa Siregar 78 13 Lutfiah Zulfa 70 14 M. Kholdun 70 14 M. Rayhan Kamil 68 15 M. Angga Syaputra 75 15 M. Firman 63 16 M. Iqbal Alaft 55 16 M. Rayhan Saputra 66 17 M. Ridho Saputra 70 17 Muhamad Aryatan 52 18 M. Abijal 77 18 M. Fabiam S 63 19 M. Habibil Farid 71 19 M. Zaidan 71 20 M. Zulfikar 71 20 Muamar Haikal 61 21 Maharisa Putri 80 21 M. Albaik Yahya 73 22 M. Iqbal 71 22 M. Akhyar 69 23 M. Nazmi 75 23 M. Arya Aditya 66 24 Rafa Alghifari 71 24 Nadif Sayid 69 25 M. Rasya 80 25 Nur Alika 65 26 Nadin Cahya Titian 80 26 Raihan Afdal 74 27 Noval Rohadi 64 27 Rehan Destama 66 28 Nazhratun Halwa 71 28 Riva Pratama 57 29 Rangga Dwi H 76 29 Risky Akbar 60 30 Rofifah Nur Azizah 60 30 Romi 70 31 Salda Aprilia 78 31 Sezha Adzkia 74 32 Zacky Ramadhan 79 32 Tio Ibrahim 71 33 Fakhri Zahran Eka 77 33 Zahra Rustania 67 34 Rafid Azzaky 77 34 Ziyan Hukaima 74
Lampiran 4
Kisi-kisi Angket Uji Coba Motivasi Belajar Siswa
No.
Indikator Pernyataan Soal
Soal (+) Soal (-)
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
Menyelsaikan tugas dengan tuntas
1,2 3,4
Menyelsaikan tugas dengan tepat waktu
5,6 7
2 Adanya dorongan dan kebutuhan belajar
Belajar karena nilai 8,9 10,11
Belajar karena teman 12,13 14,15
3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan
Belajar untuk masa depan
16,17 18,19
4 Adanya penghargaan dalam belajar
Belajar karena ingin dipuji
20,21 22,23
5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
Model pembelajaran menarik
24,25 26,27
Proses pembelajaran Tidak jenuh
28,29 30,31
6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif
Memudahkan memahami materi
32 33
Memudahkan mengatasi kesulitan
34 35
Pedoman Pensekoran Angket
Skor alternative jawaban angket
(SS) Sangat Setuju = 4
(S) Setuju = 3
(TS) Tidak Setuju = 2
(STS) Sangat Tidak Setuju= 1
Lampiran 5
ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Nama:
Kelas:
1. Tulis kolom identitas pada bagian yang disediakan.
2. Beri jawaban yang paling sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda
centang ( √ ) pada salah satu kotak.
3. Hanya diperkenankan memilih satu alternatif jawaban pada setiap
nomornya.
Keterangan pilihan : SS: Sangat Setuju, S: Setuju, TS: Tidak Setuju, STS:
Sangat Tidak Setuju.
4. Setiap jawaban anda adalah benar, oleh karena itu jangan terpengaruh oleh
jawaban teman anda.
5. Jawaban angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) anda.
Pilihlah jawaban yang disediakan sebagai berikut:
SS: Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya menyelsaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan tuntas.
2. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dengan penuh tanggung jawab.
3. Saya malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
4. Saya tidak serius mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
5. Saya menyelsaikan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu.
6. Saya tidak akan berhenti untuk beristirahat bila belum menyelsaikan tugas yang diberikan guru.
7. Saya selalu menunda-nunda saat menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
8. Saya rajin berlatih mengerjakan soal SKI agar mendapatkan nilai yang baik.
9. Saya harus belajar agar mendapatkan ranking 1 di kelas.
10. Saya lebih memilih mencontek dari pada belajar.
11. Saya tidak ingin mendapatkan nilai yang tinggi
12. Setiap ada kerja kelompok dalam kelas, saya ikut mengerjakan tugas bersama-sama teman.
13. Saya harus belajar agar seperti teman-teman saya yang berprestasi.
14. Saya tidak perduli jika teman saya mendapatkan nilai yang tinggi.
15. Saya tidak pernah belajar karena tidak ada gunanya.
16. Saya ingin menjadi orang yang sukses, maka dari itu saya harus belajar.
17. Saya ingin masuk ke SMP Favorit, maka dari itu
saya harus rajin belajar.
18. Saya tidak harus belajar dengan giat, karena saya belum menentukan cita-cita saya.
19. Saya tidak ingin belajar, belum tentu yang belajar itu bisa sukses.
20. Saya akan belajar bersungguh-sungguh untuk menjadi juara kelas dan dipuji guru.
21. Saya belajar agar diberikan hadiah.
22. Saya sudah belajar tapi saya tidak pernah dipuji.
23. Saya malas belajar karena tidak pernah mendapatkan hadiah.
24. Model pembelajaran yang guru berikan membuat saya semangat untuk belajar.
25. Saya senang belajar SKI karena guru menggunakan model yang baru dalam pembelajaran.
26. Saya merasa bosan dalam kegiatan belajar karena guru sudah berulang kali menggunakan model ceramah.
27. Saya merasa bingung dalam kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran yang baru.
28. Saya senang belajar SKI karena guru dalam kegiatan belajar menggunakan berbagai cara agar tidak membosankan.
29. Saya lebih aktif dalam kegiatan belajar karena model pembelajaran yang diberikan guru.
30. Saya bosan dengan model pembelajaran yang guru berikan.
31. Saya merasa jenuh saat kegiatan belajar SKI karena hanya mencatat saja.
32. Saya senang belajar SKI dengan suasana kelas yang tenang
33. Saya tidak bisa belajar saat suasana kelas ramai.
34. Saya senang mendapatkan materi baru yang belum pernah diberikan oleh guru.
35. Model pembelajaran yang guru berikan tidak bisa mengatasi kesulitan saya.
Lampiran 6
PERHITUNGAN MANUAL VALIDITAS
No. Nama Responden X� Y X�� Y� X�Y 1 Afdol Zulkarnain 2 90 4 8100 180 2 Agnes Maulita 1 100 1 10000 100 3 Ainun Dhia Nabila 2 95 4 9025 190 4 Alif Imam Gastani 4 87 16 7569 348 5 Alpito Giovani 4 98 16 9604 392 6 Algiza Salsabila 4 90 16 8100 360 7 Andi Bagus Farabi 3 97 9 9409 291 8 Arqan Zahir Putra 3 93 9 8649 279 9 Azril Alfarizi 1 96 1 9216 96 10 Dava Alif Saputra 1 77 1 5929 77 11 Derajatullah Anugrah Setiawan 4 105 16 11025 420 12 Dimas Susilo 4 103 16 10609 412 13 Eman Sulaiman 3 93 9 8649 279 14 Fanya Mega Utami 3 81 9 6561 243 15 Ilham Sodikin 3 105 9 11025 315 16 Lutfi Alfian 1 82 1 6724 82 17 M. Juttana 4 96 16 9216 384 18 M. Ibnu Akil Hariyanto 4 97 16 9409 388 19 M. Zidan 1 86 1 7396 86 20 Muhammad Najib Akbar 4 102 16 10404 408 21 Mutiara Hikmah 4 112 16 12544 448 22 M. Naufal Azzahir 4 104 16 10816 416 23 M. Rafli Aditya 1 104 1 10816 104 24 M. Afit Al-siraj 2 105 4 11025 210 25 M. Satria Bagas Kara 4 105 16 11025 420 26 M. Afgaran 1 69 1 4761 69 27 Siti Chodizah 3 70 9 4900 210 28 Siti Nurfadila 1 73 1 5329 73 29 Shara Amelia 3 72 9 5184 216 30 Syifa Alika Alqia 1 56 1 3136 56
Jumlah 80 2743 260 256155 7552
Rumus korelasi product moment:
���� ��∑X�Y � �∑X���∑��
���∑X�� � �∑X������∑�� ��∑ ����
���� �30�7552� � �80��2743�
��30�260� � �80����30�256155� � �2743���
���� �226560 � 219440
���7800 � 6400��7684650 � 7524049��
���� �7120
��1400��160601�
���� �7120
√224841400
���� �712014995
���� � 0,475
Kemudian peneliti menentukan ������ = ��,��,�� = 0,361, selanjutnya membandingkan ������ dan ������ . Jika ���� � ������ maka soal tersebut dinyatakan valid. Dari perhitungan di atas soal nomor 1 dinyatakan valid. Dengan cara perhitungan yang sama peneliti melakukan perhitungan sampai soal ke-35.
Lampiran 7
PERHITUNGAN MANUAL RELIABILITAS ITEM TES
Untuk menguji reiabilitas tes digunakan rumus alpha yang dihitung dengan menggunakan rumus:
��� � ��
� � 1� �1 �∑ ���
����
��� � �35
35 � 1��1 �36,944184,6 �
��� � �3534�
�1 � 0,20013�
��� � �1,0294118�(0,79987)
��� � 0,823
������ 0,361
Kesimpulan ������ � ������ , maka soal soal tersebut reliabilitas.
Lampiran 8
KISI - KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
No Aspek No Indikator Pernyataan Soal Soal ( + ) Soal ( - )
1. Motivasi siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
11. Menyelesaikan tugas dengan tuntas
1 2
12. Menyelesaikan tugas dengan tepat waktu
3 4
2. Adanya dorongan dan kebutuhan belajar
13. Belajar karena nilai 5 6
14. Belajar karena teman
7 8
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
15. Belajar untuk masa depan 9 10
4. Adanya penghargaan dalam belajar
16. Belajar karena ingin dipuji 11 12
5. Adanya kegiatan yang menarik 17. Model pembelajaran
menarik 13 14
18. Proses pembelajaran Tidak jenuh
15 16
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif
19. Memudahkan memahami materi
17 18
20. Memudahkan mengatasi kesulitan
19 20
Pedoman Pensekoran Angket
Skor alternative jawaban angket
(SS) Sangat Setuju = 4
(S) Setuju = 3
(TS) Tidak Setuju = 2
(STS) Sangat Tidak Setuju= 1
Lampiran 9
ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Nama:
Kelas:
6. Tulis kolom identitas pada bagian yang disediakan.
7. Beri jawaban yang paling sesuai dengan diri anda dengan memberi tanda
centang ( √ ) pada salah satu kotak.
8. Hanya diperkenankan memilih satu alternatif jawaban pada setiap
nomornya.
Keterangan pilihan: SS: Sangat Setuju, S: Setuju, TS: Tidak Setuju, STS:
Sangat Tidak Setuju.
9. Setiap jawaban anda adalah benar, oleh karena itu jangan terpengaruh oleh
jawaban teman anda.
10. Jawaban angket ini tidak berpengaruh terhadap nilai mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam (SKI) anda.
Pilihlah jawaban yang disediakan sebagai berikut:
SS: Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru dengan tuntas.
2. Saya tidak serius mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru.
3. Saya menyelesaikan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu.
4. Saya selalu menunda-nunda saat menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
5. Saya harus belajar agar mendapatkan ranking 1 di kelas.
6. Saya lebih memilih mencontek daripada belajar.
7. Setiap ada kerja kelompok dalam kelas, saya ikut mengerjakan tugas bersama-sama teman.
8. Saya tidak perduli jika teman saya mendapatkan nilai yang tinggi
9. Saya ingin masuk ke SMP favorit, maka dari itu saya harus rajin belajar.
10. Saya tidak harus belajar, belum tentu yang belajar itu bisa sukses.
11. Saya belajar agar diberikan hadiah.
12. Saya sudah belajar tapi saya tidak pernah dipuji.
13. Saya senang belajar SKI karena guru menggunakan model yang baru dalam pembelajaran.
14. Saya merasa bingung dalam kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran yang baru.
15. Saya senang belajar SKI karena guru dalam kegiatan belajar menggunakan berbagai cara agar tidak membosankan.
16. Saya merasa jenuh saat kegiatan belajar SKI karena hanya mencatat saja.
17. Saya senang belajr SKI dengan suasana kelas yang tenang
18. Saya tidak bisa belajar saat suasana kelas ramai.
19. Saya senang mendapatkan materi baru yang belum pernah diberikan oleh guru.
20. Model pembelajaran yang guru berikan tidak bisa mengatasi kesulitan saya.
Lampiran 10
HASIL PERHITUNGAN MANUAL UJI NORMALITAS EKSPERIMEN
Rumus yang digunakan:
1. Hipotesis
Ho = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
2. Taraf signifikan α= 0,05
3. Statistik uji
L= max |����� � �����|
No No
Responden xi x2 1 16 55 3025 2 30 60 3600 3 5 62 3844 4 27 64 4096 5 17 70 4900 6 6 70 4900 7 14 70 4900 8 24 71 5041 9 19 71 5041
10 11 71 5041 11 10 71 5041 12 28 71 5041 13 22 71 5041 14 20 71 5041 15 15 75 5625 16 23 75 5625
17 4 75 5625 18 8 76 5776 19 2 76 5776 20 29 76 5776 21 1 77 5929 22 35 77 5929 23 34 77 5929 24 18 77 5929 25 13 78 6084 26 31 78 6084 27 9 79 6241 28 7 79 6241 29 33 79 6241 30 26 80 6400 31 25 80 6400 32 21 80 6400 33 12 80 6400 34 3 80 6400 ∑x 2502 185362
a. Untuk mencari nilai rata-rata dari X:
� = ∑��� ����
�� = 73,588235
b. Untuk mencari nilai S:
S = ��∑����∑���
������
= �����������������������������
= ����������
= √37,7041 = 6,140366
c. Untuk mencari nilai Zi:
Zi = �������
�
Nomor 1 �� ��� ,��������
�,������� �3,027219
Nomor 2 �� ��� ,��������
�,������� �2,212935
Nomor 3 �� ������,��������
�,������� �1,887222
Nomor 4 �� ������,��������
�,������� �1,561508
Nomor 5 �� ������,��������
�,������� �0,584368
Maka diperoleh :
L = max |����� � �����|
L hitung = 0,149744769
L tabel = 0,151947746
4. Keputusan Uji
H0 diterima karena Lhitung� Ltabel
5. Kesimpulan
Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Lampiran 11
HASIL PERHITUNGAN MANUAL UJI NORMALITAS KONTROL
Rumus yang digunakan:
6. Hipotesis
Ho = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
7. Taraf signifikan α= 0,05
8. Statistik uji
L= max |����� � �����|
No No
Responden xi x2 1 17 52 2704 2 28 57 3249 3 10 60 3600 4 29 60 3600 5 20 61 3721 6 15 63 3969 7 18 63 3969 8 7 64 4096 9 25 65 4225
10 16 66 4356 11 23 66 4356 12 27 66 4356 13 33 67 4489 14 14 68 4624 15 8 69 4761 16 11 69 4761 17 22 69 4761
18 24 69 4761 19 4 70 4900 20 13 70 4900 21 30 70 4900 22 9 71 5041 23 19 71 5041 24 32 71 5041 25 5 72 5184 26 6 72 5184 27 21 73 5329 28 26 74 5476 29 31 74 5476 30 34 74 5476 31 2 76 5776 32 12 77 5929 33 3 80 6400 34 1 80 6400 ∑x 2329 160811
d. Untuk mencari nilai rata-rata dari X:
� = ∑��� ����
�� = 68,5
e. Untuk mencari nilai S:
S = ��∑����∑���
������
= �����������������������������
= ����������
= √38,621212 = 6,2145966
f. Untuk mencari nilai Zi:
Zi = �������
�
Nomor 1 �� ��� ,��,�������
� �2,655039
Nomor 2 �� ��� ,��,�������
� �1,8504821
Nomor 3 �� ������,��,�������
� �1,3677477
Nomor 5 �� ������,��,�������
� �1,2068362
Nomor 6 �� ������,��,�������
� �0,8850132
Maka diperoleh :
L = max |����� � �����|
L hitung = 0,090886133
L tabel = 0,151947746
9. Keputusan Uji
H0 diterima karena Lhitung� Ltabel
10. Kesimpulan
Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Top Related