eJournal Administrasi Bisnis, 2015, 3 (3): 650-660 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2015
PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS
KARYAWAN PT. PUTERA LAUTAN KUMALA
LINES SAMARINDA
Rahmadana Safitri 1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kompensasi
terhadap loyalitas karyawan pada PT. Putera Lautan Kumala Lines. Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu
variabel kompensasi (X) serta variabel dependen adalah loyalitas (Y).Hasil
analisis dengan menggunakan persamaan regresi linear sederhana
menunjukkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 1,613 + 0,332.Uji t
menunjukkan bahwa diperoleh nilai t hitung sebesar 3,801 kemudian nilai Sig t
sebesar 0,001 dibandingkan dengan nilai Sig a 0,05, karena nilai Sig
0,001< Sig a0,01, sehingga hipotesis kerja (Ha) diterima dan hipotesis nol
(Ho) ditolak. Nilai R (Koefisien Korelasi) yang diperoleh sebesar 0,369 dan
nilai R2 (Koefisien Determinasi) sebesar 0,136.Kesimpulan dari hasil analisis
ini meyatakan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan diterima karena
kompensasi berpengaruhterhadap loyalitas. Mengenai pemberiankompensasi
yang diberikan kepada karyawan, disarankan kepada pihak perusahaan agar
dalam pengukuran pemberian kompensasi dapat juga dilihat dari
berprestasinya karyawan, dan dapat juga menambahkan bentuk kompensasi
seperti perlindungan pribadi dalam bentuk dana pensiun, pembayaran pada
saat tidak bekerja seperti pada waktu mengikuti pelatihan dan cuti, serta
peningkatan gaji untuk dapat meningkatkan loyalitas karyawan.
Kata Kunci : Kompensasi, Loyalitas
Pendahuluan
Dalam era globalisasi setiap perusahaan baik penghasil barang maupun
jasa harus mampu menunjukan keunggulan yang baik dari produk ataupun jasa
agar lebih bisa bersaing dalam persaiangan yang begitu ketat, setiap perusahaan
mempunyai keunggulan dan kelemahan produk maupun jasa dan harus
diperhatikan dengan baik. Keunggulan-keunggulan harus dipertahankan,
diperbaharui dan di tingkatkan secara terus menurus, sedangkan kelemahannya
wajib diperbaiki atapun dihilangkan. Hal harus dilakaukan agar proses
1 Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Pengaruh Kompensasi Loyalitas PT. Putera Lautan Kumala Lines (Rahma)
651
pencapaian tujuan perusahaan yang ditetpakan dapat berjalan sesuai dengan apa
yang telah direncanakan.
Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan tentunya tidak hanya
ditentukan oleh besarnya dana yang dimiliki, teknologi yang digunakan,
ataupun saran prasarana yang terdapat pada suatau perusahaan, akan tetapi ada
hal yang paling menentukan dalam penyatuan faktor yang ada dalam
perusahaan tersebut yaitu faktor sumber daya manusia. Faktor inilah yang
menggeraknj seluruh faktor-faktor yang dimiliki perusahaan dalam rangka
proses pencapaian tujuan perusahaan.
Pada umumnya perusahaan mempunyai klasifikasi yang perusahaan
inginkan dan ditetapkan sebgai standar kerja yang harus dicapai oleh setiap
karyawan. Manajemen perusahaan yang menetapkan standar kerja karyawan
dan dalam pelakasanaannya memiliki kriteria-kriteria sebagai acuan dalam
menentukan standar kerja tersebut seperti tingkat pendidikan, usia dan
pengalaman kerja. Hal ini dimaksud agar perusahaan tidak menerpakan standar
yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah yang akibatnya akan merugikan
perusahaan tersebut. Karyawan yang berprestasi adalah yang mampu bekerja
sesuai standar yang ditetapkan perusahaan, sehingga akan kelihatan karyawan
yang memiliki loyalitas-loyalitas yang tinggi. Setiap perusahaan tentu
menginginkan seluruh karyawan bekerja sesuai standar yang ditetapkan oleh
perushaaan agar dapat menguntukan bagi karyawan dan perusahaan. Untuk
mendorong karyawan agar dapat bekerja dengan apa yang diinginkan,
menajemen perusahaan harus bisa memotivasi karyawannya untuk dapat
memberikan kontribusi yang positif dan untuk memberikan hasil yang lebih
baik lagi, perusahaan harus bisa membuat karyawan memiliki loyalitas yang
lebih tinggi terhadap perusahaan sehingga karyawan dapt bekerja lebih baik
dalam rangka peruses pencapaian tujan perusahaan.
Loyalitas karyawan atau kesetian sering kali menjadi pertanyaan serius
dalam sebuah perusahaan.Istilah loyalitas sering kali di perdengarkan oleh
pakar pemasaran maupun praktisi bisnis.Loyalitas merupakan konsep yang
tampak mudah dibicarakan dalam konteks sehari-hari tetapi tetap menjadi sulit
ketika dianalisis dalam banyak hal.Secara harfiah loyal berarti setia, atau
loyalitas dapat diartikan sebagai suatu kesetiaan.Kesetiaan ini timbul dari
kesadaran sendiri.Permasalahan mengenai loyalitas pegawai merupakan
permasalahan yang akan selalu dihadapi oleh pihak manajemen instansi atau
perusahaan, karena itu manajemen perlu mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi loyalitas pegawai tersebut. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi loyalitas pegawai tersebut akan membuat manajemen instansi
atau perusahaan dapat mengambil berbagai kebijakan yang diperlukan,
sehingga dapat meningkatkan loyalitas pegawainya agar sesuai dengan harapan
perusahaan. untuk mencapai prestasi kerja yang efektif bagi perusahaan
loyalitas sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Loyalitas
merupakan suatu sikap yang timbul sebagai akibat keinginan untuk setia dan
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 650-660
652
memperbaiki baik itu pada pekerjaannya, kelompok, atasan maupun pada
perusahaannya. hal ini menyebabkan seseorangan berkorban demi memuaskan
pihak lain atau masyarakat. keinginan seseorang berbakti inilah yang membuat
seseorang bekerja tanpa menghiraukan besarnya imbalannya tapi yang lebih
penting lagi ialah hasil kerja yang menjadi prestasi kerjanya. Hal ini
menyebabkan betapa penting nya loyalitas karyawan untuk suatu perusahaan
maupun instansi.
PT . Putra Lautan Kumala Lines Samarinda yang bergerak dibidang jasa
penyewaan transfortasi via laut keseluruh wilayah perairan Indonesia, Seperti
penyediaan Armada Tug Boat & barge untuk Tranship di daerah samarinda
seperti : Sanga-sanga, Bentuas, Sungai siring, Kutai lama, Kukar, dan lain-lain.
PT. Putera Kumala Lautan Lines membutuhkan karyawan yang memiliki skill
yang memadai, Pengetahuan yang luas, terampil dibidangnya serta memiliki
loyalitas yang tinggi untuk perusahaan. Pemberian penghargaan atau ganjaran
dengan variasi yang luas yaitu kompensasi, merupakan faktor penunjang untuk
meningkatkan loyalitas karyawan.
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima dapat berupa fisik
maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada seseorang yang
umumnya merupakan obyek yang dikecualika dari pendapatan. Dalam
kompensasi juga termasuk insentif/perangsang dan program kesejahteraan
karyawan (employee/ benefit/ service).Pengelolaan kompensasi merupakan
kegiatan yang sangat penting dalam memberikan kepuasan bagi karyawan
dalam pekerjaannya.Dengan kompensasi organisasi bisa memperoleh
menciptakan, memelihara dan mempertahankan produktivitas.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka
penulis meneliti dan mengkaji secara seksama dengan melakukan pendekatan
terhadap instansi dengan memilih judul “Pengaruh Kompensasi Terhadap
Loyalitas Karyawan PT .Putera Lautan Kumala Lines Samarinda”.
Kerangka Dasar Teori
Pengertian Kompensasi
Kompensasi adalah semua bentuk kembalian financial, jasa-jasa
terwujud dan tunjangan yang diperoleh karyawan sebagai bagian dari hubungan
kekaryawanan. Menurut Henry Simamora (2009:208) bahwa indikator yang
disajikan dalam menilai kompensasi adalah:
1. Gaji dan upah
hak yang diterima oleh karyawan karena kompensasinya terhadap
perusahaan.
2. Insentif
Tambahan kompensasi diluar gaji dan upah diberikan oleh perusahaan).
3. Fasilitas
Pengaruh Kompensasi Loyalitas PT. Putera Lautan Kumala Lines (Rahma)
653
Kompensasi yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada karyawan
sebagai penunjang kelancaran untuk bekerja dan memotivasi karyawan agar
semangat kerja).
4. Tunjangan
Kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan
terhadap semua karyawan dalam usaha untuk meningkatkan kesejahteraan
karyawan).
Pengertian Loyalitas
Pengertian loyalitas kerja karyawan Hasibuan (2011 : 58),
mengemukakan bahwa loyalitas atau kesetiaan merupakan salah satu unsur
yang digunakan dalam penilaian karyawan yang mencakup kesetiaan terhadap
pekerjaannya, jabatannya dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh
kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi didalam maupun diluar
pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggungjawab.
Aspek-aspek loyalitas kerja yang terdapat pada individu dikemukakan
oleh Siswanto (2010 : 112), yang menitik beratkan pada pelaksanaan kerja yang
dilakukan karyawan antara lain. :
1. Taat pada peraturan.
Setiap kebijakan yang diterapkan dalam perusahaan untuk memperlancar
dan mengatur jalannya pelaksanaan tugas olehmanajemen perusahaan
ditaati dan dilaksanakan dengan baik. Keadaan ini akan menimbulkan
kedisiplinan yang menguntungkan perusahaan agar dapat mencapai tujuan.
2. Tanggung jawab pada perusahaan.
Karakteristik pekerjaan dan pelaksanaan tugasnya mempunyai konsekuensi
yang dibebankan karyawan. Kesanggupan karyawan untuk melaksanakan
tugas sebaikbaiknya dan kesadaran akan setiap resiko pelaksanaan tugasnya
akan memberikan pengertian tentang keberanian dan kesadaran
bertanggungjawab terhadap resiko atas apa yang telah dilaksanakan.
3. Kemauan untuk bekerja sama.
Bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu kelompok akan
memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin
dicapai oleh orang-orang secara invidual.
4. Rasa memiliki,
Adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap perusahaan akan membuat
karyawan memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab
terhadap perusahaan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan loyalitas
demi tercapainya tujuan perusahaan.
5. Kesukaan terhadap pekerjaan,
Perusahaan harus dapat menghadapi kenyataan bahwa karyawannya tiap
hari datang untuk bekerjasama sebagai manusia seutuhnya dalam hal
melakukan pekerjaan.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 650-660
654
Metode Penelitian
Uji Reliabilitas
Kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS
memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik cronbach
alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60
Nunnally (1967) dalam Ghozali (2005:42).
Dimana:
a = Koefisien reliabilitas
r = Korelasi antar item
k = Jumlah item
Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (untuk
setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected item total correlations) dengan r
tabel untuk degree of freedom (df) = n-k, dalam hal ini n adalah jumlah sampel
dan k adalah jumlah item. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut
dikatakan valid (Ghozali, 2005:45).
Dimana:
Rxy = Koefisien korelasi (r-hitung)
∑x = Skor variabel independen
∑y = Skor variabel dependen
∑xy = Hasil kali skor butir dengan skor total
n = Jumlah responden
Regresi Linier Sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional maupun kausal
satu variabel independen dengan satu variabel dependen.Persamaan umum
regresi linier sederhana adalah :
( Riduwan dan Sunarto, 2010:96)
Persamaan regresi dirumuskan :
Dimana :
Y = (baca Y topi) subjek variabel terikat yang diproyeksikan
X=Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksikan
a = Nilai konstanta harga Y jika X = 0
e = error 5%
b=Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang yangmenunjukkan nilai
peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y
ebXa
ebX
Pengaruh Kompensasi Loyalitas PT. Putera Lautan Kumala Lines (Rahma)
655
Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubungan
variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent.
Semakin besar nilai R, maka semakin kuat hubungan variabel independent
secara bersama-sama terhadap veriabel dependent. Berikut rumus untung
penghitungan koefisien korelasi menurut (Rangkuti, 2003:264):
Koefisien Determinasi (R2)
Pengujian koefisien determinasi ( ) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel bebas menjelaskan variabel terikat dapat
ditunjukkan dalam SPSS , koefesien determinasi terletak pada Model Summary
dan tertulis R Square.
Uji t
Uij t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel
terikat (Ghozali, 2005:84).
thitung =
Dimana:
bi : Koefisien regresi
Sbi : Standart Error
Dengan menggunakan tingkat keyakinan alpha (α) sebesar 5% dan derajat
kebebasan (n-2). Kemudian dibandingkan antara thitung dengan ttabel, maka:
a. Apabila nilai thitung>tSig, maka H0ditilak dan Ha diterima
b. Apabila nilai thitung<t Sig, maka H0 diterima dan Ha ditolak
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Validitas
Berdasarkan hasil Uji Validitas instrumen penelitian didapati bahwa
seluruh butir pernyataan yang ada pada kuisioner (X1, X2, X3, X4, X5, X6,
X7, X8, Y1, Y2, Y3, Y4, Y5, Y6, Y7, Y8, Y9 dan Y10), mempunyai koefisien
korelasi yang lebih besar dari r-tabel (nilai r-tabel untuk N=27 dengan tingkat
signifikansi 0,5% adalah 0,423. Dengan demikian seluruh butir pernyataan
yang dilampirkan dalam kuisioner dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas
Kemudian dari hasil Uji Reliabilitas diketahui bahwa seluruh variabel
memiliki Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.6 sehingga semua variabel dan
dimensi penelitian dinyatakan reliabel. Dengan hasil Cronbach's Alpha yang
lebih besar dari 0.6 maka secara keseluruhan variabel penelitian dinyatakan
reliabel, dan dasar indikator ini yang akan digunakan pada analisis lebih lanjut.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 650-660
656
Regresi linier Sederhana
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh persamaan regresi linear
sederhana dari varibel kompensasi terhadap vatiabel loyalitas pada PT. Puetra
Lautan Kumala Lines adalah sebagai berikut :
Y = 1.613 + 0.332
1. Koefisien Korelasi (R) dan Determinasi (R2)
Dalam output SPSS pada Tabel 4.28Model diperoleh nilai
koefisien korelasi (R) sebesar 0,369 atau 36,9% yang berarti tingkat hubungan
antaravariable kompensasi terhadap loyalitas kerja karyawan pada PT. Putera
Kumala Lines termasuk pada tingkat hubungan yang rendah.
Dalam output SPSS diperoleh pada Tabel 4.32Model Summaryb nilai
koefisien determinasi (R2) adalah 0,136, maka koefesien determinasinya =
0,136 x 100% = 13,6% secara serentak dalam menjelaskan variasi atau
perubahan variabel terikat (Y) didapati besarnya pengaruh variabel bebas
23,8%, sedangkan sisanya yaitu 100% - 13,6% = 86,4% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar variabel penelitian.
2. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel kompensasi berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas kerja karyawan pada PT. Putera Lautan Kumala
Lines dengan cara membandingkan Sig dengan Sig adengan tingkat
kepercayaan sebesar α = 0,05 sehingga diperoleh hasil perhitungan SPSS.
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.613 .567 2.836 .011
Insentif .332 .197 .369 3.801 .001
a. Dependent Variable: Y
Model summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .369a .136 .088 .42868
Pengaruh Kompensasi Loyalitas PT. Putera Lautan Kumala Lines (Rahma)
657
Variabel kompensasi (X) nilai Sig menunjukkan bahwa variabel
kompensasi sebesar 0,001 bila dibandingkan dengan nilai Sig a maka Sig
0,001 <Sig a0,05 Maka dapat disimpulkan bahwa ditolak dan diterima
artinya variabel kompensasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas kerja karyawan pada PT. Putera Lautan Kumala Lines.
Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dijelaskan dengan menggunakan
tingkat signifikan (ά) sebesar 5% (0,05), maka diperoleh persamaan regresi
yaitu sebagai berikut :
Y = 1,613 + 0,332
Nilai konstanta sebesar 1.613 penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa
variabel bebas yaitu kompensasi dan variabel terikat loyalitas tidak akan
mengalami perubahan (konstan)
Koefesien regresi sebesar 0.332 menunjukkan bahwa variabel X
(kompensasi) mempunyai pengaruh positif terhadap Y (kinerja), yang berarti
setiap kenaikan 1 satuan variabel harga akan berpengaruh positif terhadap Y
(Loyalitas Kerja Karyawan Pada PT. Putera Kumala Lines) sebesar 0.332
dengan menggunakan variabel lain yang konstan.
Nilai R (koefisien korelasi) sebesar 0,363 artinya bahwa terdapat tingkat
hubungana yang rendah dari kompensasi terhadap loyalitas karyawan pada PT.
Putera Lautan Kumala Lines di Samarinda. Sedangkan R2 (koefisien
determinasi) sebesar 0,136 memberikan arti bahwa variabel kompensasi
langsung dan kompensasi tidak langsung memberikan pengaruh terhadap
produktivitas kerja sebesar 13,6% dan sisanya 86,4% dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
Hal ini disebabkan rendahnya kompensasi terhadap loyalitas pada PT.
Puetra Lautan Kumala Lines yang diberikan oleh perusahaan berdasarkan
ikatan kerja (kontrak), yang sebenarnya dalam kondisi tertentu dapat
meningkatkan kinerja karyawan dan loyalitas karyawan, disamping itu ada juga
karyawan yang merasa iri atau cemburu sosial dengan karyawan tetap. Bagi
karyawan tetap untuk pemberian kompensasi berbeda dengan karyawan yang
Hasil Uji t
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.613 .567 2.836 .011
Insentif .332 .197 .369 3.801 .001
a. Dependent Variable: Y
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 650-660
658
masih terikat kontrak, maka pemberian kompensasi bagi karyawan tetap akan
dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik dan meningkatkan loyalitas,
sebaliknya bagi karyawan yang masih terikat kontrak, maka sistem pemberian
kompensasi ini membuat mereka iri dengan karyawan tetap yang diberikan
kompensasi yang lebih besar dari karyawan kontrak, adapun perbedaan
pemberian kompensasi yang dilakukan oleh PT. Putera Lautan Kumala Lines
adalah untuk karyawan tetap, tunjangan hari raya (THR), biaya pengobatan,
biaya transportasi, biaya makan, dan untuk karyawan kontrak hanya tunjangan
hari raya (THR) dan biaya pengobatan. Hal ini yang membuat tingkat loyalitas
karyawan rendah.
Penerapan kompensasi yang tepat untuk perusahaan adalah penambahan
kompensasi seperti perlindungan pribadi dalam bentuk dana pensiun,
pembayaran pada saat tidak bekerja seperti pada waktu mengikuti pelatihan dan
cuti, serta peningkatan gaji untuk dapat meningkatkan loyalitas karyawan
terhadap perusahaan. Namun perusahaan harus menambah anggaran baru dan
dalam pemberian kompensasi harus sesuai dengan anggran yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan.
Kemudian seharusnya pihak perusahaan dalam pemberian kompensasi
bukan hanya dilihat dari status karyawan saja tetapi dapat juga dilihat
berdasarkan keterampilan atau berprestasinya karyawan, jadi karyawan kontrak
juga bisa mendapatkan kompensasi yang besar dengan prestasinya yang
membantu perusahaan dalam mencapai tujuan, karena cara ini membantu
karyawan yang kurang produktif menjadi lebih produktif dalam bekerja, karena
diperusahaan dalam pemberian insetif tidak saja memandang status karyawan
tetapi prestasi karyawan yang mempunyai kemampuan dalam meningkatkan
produktivitas kerja, motivasi kerja hingga dapat meningkatkan loyalitas
karyawan, sehingga semua karyawan termotivasi untuk menjadi karyawan yang
lebih produktif dan berprestasi untuk mendapatkan kompensasi yang besar.
sebab dalam teori mengatakan bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk
mengerahkan usahanya dengan lebih baik lagi apabila karyawan merasa yakin,
bahwa usahanya akan menghasilkan penilaian prestasi yang baik. Penilaian
yang baik akan diwujudkan dengan penghargaan dari perusahaan seperti
pemberian bonus, peningkatan gaji atau promosi peningkatan jabatan dan
penghargaan dapat memuaskan karyawan dan membuat karyawan merasa
bangga dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. (Hasibuan :
2009:218).
Dari hasil analisis secara parsial (uji t), dengan tingkat kepercayaan 95%
atau nilai ά = 0,05 diperoleh variable kompensasidengan nilai Sighitung0,001 <
Sig ά0,05, maka dapat di simpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, karena
nilai Sighitung lebih kecil dari pada nilai Sig (ά) yang berarti terdapat pengaruh
yang signifikan secara parsial antara variabel kompensasi dengan variable
loyalitas.
Pengaruh Kompensasi Loyalitas PT. Putera Lautan Kumala Lines (Rahma)
659
Kompensasi sering digunakan secara bergantian dengan administrasi gaji
dan upah, kompensasi sesungguhnya merupakan konsep yang lebih luas.Insetif
pun dikelola secara baik dan benar oleh perusahaan, sehingga tingkat loyalitas
karyawan terhadap perusahaan terus meningkat, fasilitas yang membantu
organisasi mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan
mempertahankan tenaga kerja yang produktif dan mampu mempunyai loyalitas
terhadap perusahaan.
Penutup
Kompensasi yang diberikan oleh PT. Putera Lautan Kumala Lines
kepada karyawanya kurang baik. Artinya perusahaan harus menambahkan
peraturan baru dalam pemberian kompensasi yaitu pemberian kompensasi
dapat dilihat dari berprestasinya karyawan. Dimana dalam penelitian ini dapat
diketahui bahwa pemberian kompensasi yang adil dapat meningkatkan loyalitas
terhadap perusahaan.
Dari uji t variabel kompensasi terhadap variabel loyalitas karyawan pada
PT. Putera Lautan Kumala Lines di Samarinda. Dimana variabel kompensasi
mempunya pengaruh signifikan terhadap variabel loyalitas.
Kompensasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap loyalitas
karyawan, dimana dalam penelitian ini diketahui bahwa kompensasi
memberikan pengaruh sebesar 13,6% terhadap loyalitas karyawan pada PT.
Putera Lautan Kumala Lines.
Untuk Perusahaan:
Untuk meningkatkan loyalitas karyawan pada PT. Putera Lautan Kumala
Lines, perusahaan dapat menambahkan kompensasi seperti perlindungan
pribadi dalam bentuk dana pensiun, pembayaran pada saat tidak bekerja seperti
pada waktu mengikuti pelatihan dan cuti, serta peningkatan gaji untuk dapat
meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Namun perusahaan
harus menambah anggaran baru dan dalam pemberian kompensasi harus sesuai
dengan anggran yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Kemudian dalam
pengukuran pemberian kompensasi dapat juga dilihat dari berprestasinya
karyawan, dan tidak saja dari status karyawan.
Untuk Peneliti Selanjutnya :
Mengingat variabel kompensasi dalam penelitian ini merupakan hal yang
sangat penting dalam mempengaruhi loyalitas karyawan terhadap perusahaan
diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti
selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan
variabel- variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah
masuk dalam penelitian.
Daftar Pustaka
A. A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Refika Aditama.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 3, 2015: 650-660
660
Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Prakter, Jakarta : PT. Erlangga.
Bejo, Siswanto, 2005. “Manajemen Tenaga Kerja Indonesia pendekatan Administratif dan Operasional”. Jakarta : Bumi Aksara
Gary Dessler, (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource) Suatu Pendekatan Mikro, Djanbatan, Jakarta.
Hadari Nawawi. 2001 .Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.
Hani Handoko, 2010 .Manajemen Personalia & Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua, BPFE : Yogyakarta.
Hariandja, Marihot T.E 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Grasindo.
Melayu S.P. Hasibuan, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Haji Masagung.
________,__________, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Haji Masagung.
Mutiara, S. Pangabean, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor : Ghara Indonesia.
Prof. Dr. Sugiyono . (2004). Metode Penelitan Bisnis. Alfabeta, CV.Bandung
Poerwopoespito. 2007 Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi, Jakarta :LPSP3 Universitas Indonesia.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja.
Bandung: Mandar Maju
Simamora, Henry, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketiga.
Yogyakarta. YPPKN.
Sugiyono, 2003 ,Cetakan Kelima, Statiska Untuk Penelitian, Bandung
Alfabetta.
Umar, Hasan. (2001). Strategi Management In Action. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Veithzal Rivai, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Top Related