Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Lingkungan Kerja,
Promosi Jabatan (Internal) Terhadap Kinerja Guru SMK Negeri 1 Bojonegoro
Suhartini
Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Pascasarjana, Universitas Gresik
ABSTRAK: Kinerja guru di sekolah mempunyai peran penting dalam pencapaian
tujuan sekolah. Kinerja guru akan dirasakan oleh siswa atau orang tua siswa.
Kinerja guru yang optimal dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kepemimpinan
kepala sekolah, lingkungan kerja, promosi jabatan (internal).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh
kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan kerja, promosi jabatan (internal
terhadap kinerja guru, dan mengetahui mana dari ketiganya yang mempunyai
pengaruh paling dominan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif,
dengan jumlah sampel sebanyak 77 orang guru, baik PNS maupun Non PNS.
Hasil dari analisis data menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah,
lingkungan kerja, promosi jabatan (internal) berpengaruh positif siginfikan
terhadap kinerja guru, baik secara parsial maupun simultan. Temuan lain dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap kinerja adalah lingkungan kerja.
Berdasarkan penelitian ini peneliti memberikan saran bagi lembaga pendidikan
terkait untuk terus mengoptimalkan kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan
kerja dan promosi jabatan (internal) agar kinerja guru terus meningkat. Terkhusus
adalah menciptakan lingkungan kerja yang sekondusif mungkin, karena ditemukan
variabel ini berpengaruh paling dominan terhadap kinerja guru. Saran kedua adalah
untuk peneliti lain agar lebih mengembangkan variabel independen.
Kata kunci: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Lingkungan Kerja, Promosi Jabatan
(Internal), Kinerja Guru
PENDAHULUAN
Guru merupakan salah satu Sumber
Daya Manusia yang berada di sekolah.
Kinerja guru di sekolah mempunyai peran
penting dalam pencapaian tujuan sekolah.
Kinerja guru akan dirasakan oleh siswa
atau orang tua siswa. Maka kinerja guru
tentunya akan menjadi perhatian semua
pihak. Guru harus benar-benar kompeten
dibidangnya dan guru juga harus mampu
mengabdi secara optimal. Salah satu ukuran
berhasilnya kinerja guru di sekolah adalah
pencapaian nilai UN siswa. SMK Negeri 1
Bojonegoro memiliki peningkatan nilai UN
siswa dari tahun ke tahun, sehingga ada
indikasi bahwa kinerja guru bisa dikatakan
meningkat.
Kinerja guru yang optimal
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti
kepemimpinan kepala sekolah, lingkungan
kerja dan promosi jabatan (internal).
Faktor-faktor tersebut akan saling bekerja
untuk memberikan stimulus dalam
meningkatkan kinerja guru. Menurut
Mulyasa (2009 : 98) Kepala sekolah
sedikitnya mempunyai peran dan fungsi
sebagai Edukator, Manajer, Administrator,
Supervisor, Leader, Inovator dan
Motivator. Wahjosumijo (2002 : 10)
mengemukakan bahwa kepala sekolah
sebagai leader harus memiliki karakter
yang khusus yang mencakup kepribadian,
keahlian dasar, pengalaman dan
pengetahuan professional, serta
pengetahuan administrasi dan pengawasan.
Lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan
dapat mempengaruhi dirinya dalam
menjalankan tugas-tugas yang dibebankan.
Misalkan kebersihan, musik dan lain-lain
(Nitissemito : 1992: 183). Lingkungan
kerja dibedakan lingkungan fisik dalam arti
semua keadaan yang terdapat disekitar
tempat kerja yang akan mempengaruhi
pegawai secara langsung, misalnya kursi,
meja, serta kingkungan psikis yaitu
lingkungan dimana dapat mempengaruhi
kondisi manusia tersebut, kelembaban,
sirkulasi udara, komunikasi dengan semua
warga sekolah dan lain-lain (Ahsyari: 2000
: 120)
Promosi jabatan dalam suatu
organisasi kerja dilaksanakam utuk
memotivasi pegawai untuk meningkatkan
hasil kerja. Setiap guru memiliki
kesempatan yang sama untuk dipromosikan
pada jabatan tertentu, apakah itu wakil
kepala sekolah, sebagai koordinator
kelompok kerja, koordinator
ekstrakulikuler, ketua laboratorim, ketua
perpustakaan, ketua jurusan/ program
keahlian , yang semuanya pada dasarnya
adalah membangun semangat dan
kreatifitas yang lebih baik.
Berdasarkan latar belakang diatas
maka kepemimpinan kepala sekolah,
lingkungan kerja, promosi jabatan
merupakan faktor yang diduga sebagai
penentu kinerja guru dan perlu dibuktikan
dengan mengadakan penelitian. Oleh
karena itu, penulis membuat judul
penelitian “Pengaruh Kepemimpinan
Kepala Sekolah, Lingkungan Kerja,
Promosi Jabatan ( Internal ) Terhadap
Kinerja Guru SMK Negeri 1 Bojonegoro“
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh secara parsial dan
simultan variabel kepemimpinan kepala
sekolah, lingkungan kerja, promosi jabatan
(internal) terhadap kinerja guru SMK
Negeri 1 Bojonegoro. Selain itu, untuk
mengetahui variabel mana yang
memberikan pengaruh paling dominan
terhadap kinerja guru.
TINJAUAN PUSTAKA DAN
KAJIAN TEORI
Salah satu peran penting yang harus
dilaksanakan oleh seorang kepala sekolah
sebagai pemimpin di sekolah adalah
menjalankan fungsi kepemimpinan
(leadership). Menurut Beyer (2009: 8) “An
education leader promotes the success 33,
10 Maret 2011). Maksud kutipan ini adalah
kepala sekolah memperkembangkan
kesuksesan setiap siswa dengan
memantapkan pengelolaan organisasi,
pengoperasian, dan sumber-sumber daya
menuju lingkungan belajar yang aman,
efisien, dan efektif. Pada dasarnya fungsi
kepemimpinan kepala sekolah yaitu
memberdayakan semua warga sekolah
untuk mewujudkan tujuan pendidikan, baik
tujuan kurikuler, tujuan institusional, dan
tujuan pendidikan nasional secara efektif
dan efisien
Menurut Wahjosumidjo (2003: 83),
kepala sekolah adalah seorang tenaga
profesional guru yang diberi tugas untuk
memimpin suatu sekolah dimana sekolah
tersebut menjadi tempat proses belajar
mengajar dan terjadi interaksi antara guru
yang memberi pelajaran dengan murid yang
menerima pelajaran. Kata “memimpin” dari
rumusan tersebut mengandung makna luas,
yaitu: kemampuan untuk menggerakkan
segala sumber yang ada pada suatu sekolah
sehingga dapat didayagunakan secara
maksimal untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Kepemimpinan kepala sekolah
yang efektif dapat dilihat berdasarkan
kriteria, mampu memberdayakan guru
untuk melaksanakan proses pembelajaran
dengan baik, lancar, dan produktif.
Menurut Robbins (2003:86)
lingkungan adalah lembaga-lembaga atau
kekuatan-kekuatan diluar yang berpotensi
mempengaruhi kinerja organisasi,
lingkungan dirumuskan menjadi dua yaitu
lingkungan umum dan lingkungan khusus.
Lingkungan umum adalah segala sesuatu di
luar organisasi yang memilki potensi untuk
mempengaruhi organisasi. Lingkungan ini
berupa kondisi sosial dan teknologi.
Sedangkan lingkungan khusus adalah
bagian lingkungan yang secara langsung
berkaitan dengan pencapaian sasaran-
sasaran sebuah organisasi.
Alex S. Nitisemito (1992:183)
menyatakan bahwa lingkungan kerja adalah
segala sesuatu yang ada disekitar para
pekerja dan yang dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas
yang dibebankan. Lingkungan kerja terdiri
dari lingkungan fisik dan nonfisik yang
melekat pada karyawan sehingga tidak dapa
dipisahkan untuk mendapatkan kinerja
karyawan yang baik. Lingkungan kerja
fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik
yang terdapat di sekitar tempat kerja yang
dapat mempengaruhi karyawan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung.
Sedangkan lingkungan kerja nonfisik
adalah semua keadaan yang terjadi
berkaitan dengan hubungan kerja, baik
hubungan dengan atasan maupun dengan
rekan kerja, ataupun hubungan
denganbawahan.
Dalam lingkungan pendidikan,
promosi jabatan menjadi salah satu aspek
dari manajemen pengembangan kompetensi
guru. Lebih lanjut, menurut Santyasa
(2008: 476) manajemen pengembangan
kompetensi guru dapat diartikan sebagai
usaha yang dikerjakan untuk memajukan
dan meningkatkan mutu, keahlian,
kemampuan, dan keterampilan guru demi
kesempurnaan tugas pekerjaannya. Hal ini
dapat dicapai dengan cara bimbingan dan
tugas, pendidikan dan pelatihan, kursus-
kursus, studi lanjut, promosi, latihan
jabatan, rotasi jabatan, konferensi,
penataran, lokakarya, seminar, dan
pembinaan profesional guru (supervisi
pengajaran).
Menurut Hasibuan (2002:160)
kinerja adalah merupakan suatu hasil kerja
yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugasnya atas
kecakapan, usaha dan kesempatan.
Berdasarkan paparan diatas kinerja adalah
suatu hasil yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas-tugas yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu menurut standar
dan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. Rachman Natawijaya (2006 :
22) secara khusus mendefinisikan kinerja
guru sebagai seperangkat perilaku nyata
yang ditunjukkan guru pada waktu dia
memberikan pembelajaran kepada siswa.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah terhadap Kinerja Guru SMK
Negeri 1 Bojonegoro
Hasil uji regresi untuk pengaruh
dari kepemimpinan kepala sekolah terhadap
kinerja guru ditunjukkan oleh tabel sebagai
berikut:
Tabel 1 Hasil Uji Hipotesis 1
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant
) 40.398 4.900
8.244 .000
X1 .410 .186 .247 2.207 .030
a. Dependent
Variable:Y
Hasil pengolahan data menunjukkan
bahwa nilai Standardized Coefficients Beta
adalah 0,247 (positif). Ini menunjukkan
bahwa X1 (Kepemimpinan Kepala
Sekolah) berpengaruh positif terhadap
kinerja guru. Tingkat signifikansi yang
ditunjukkan adalah sebesar 0,30. Nilai ini
lebih besar dibanding 0,05. Jika dilihat
menurut analisis t-hitung dengan t-tabel,
maka t-hitung sebesar 2, 207 > dari t-tabel
(1,666) sehingga dapat dinyatakan bahwa
kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh
signifikan terhadap kinerja guru. R Square
adalah 0,061, artinya adalah kepemimpinan
kepala sekolah dapat menjelaskan kinerja
guru sebesar 6,1%.
Pola kepemimpinan yang diterapkan
oleh kepala SMK Negeri 1 Bojonegoro,
menurut hasil penelitian ini mampu
meningkatkan kinerja guru. Sebagai
seorang pemimpin, kepala sekolah harus
mempunyai kemampuan untuk
menyampaikan visi, misi dan tujuan
sekolah sehingga semua warga sekolah,
khususnya guru, mengetahui arah kerja
yang ingin dicapai guna meningkatkan
kualitas pendidikan nasional. Penyampaian
visi misi dan tujuan ini dilaksanakan secara
berkala, baik dalam acara rapat ataupun
acara tertentu lainnya, dan juga selalu
dipublikasikan di lingkungan sekolah.
Dalam pelaksanaannya sebagai pemimpin,
kepala SMK Negeri 1 Bojonegoro juga
berperan sebagai supervisi yang selalu
mengevaluasi dan mengarahkan tugas serta
memotivasi guru untuk lebih baik.
2. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap
Kinerja Guru SMK Negeri 1 Bojonegoro
Berikut tabel hasil uji regresi untuk
pengaruh variabel lingkungan kerja
terhadap kinerja guru SMK Negeri 1
Bojonegoro
Tabel 2 Hasil uji hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 34.338 4.112
8.351 .000
X2 .424 .103 .430 4.120 .000
a. Dependent Variable: Y
Nilai Standardized Coefficients Beta
menunjukkan angka 0,430 dan bernilai
positif. Nilai signifikansi menunjukkan
nilai sebesar 0,000 atau lebih kecil dari
0,05. Jika dilihat dari nilai t-hitung yaitu
sebesar 4.120, nilai ini lebih besar dari nilai
t-tabel (1,666). Dengan mempertimbangkan
kedua criteria signifikansi tersebut, maka
pengaruh lingkungan kerja adalah
signifikan terhadap kinerja guru.
Berpengaruhnya lingkungan kerja
terhadap kinerja guru didukung oleh karena
SMK Negeri 1 Bojonegoro merupakan
salah satu lembaga pendidikan terbesar di
Bojonegoro. Dengan jumlah guru yang
semakin meningkat seiring jumlah anak
didik, maka pihak pengelola sekolah akan
semaksimal mungkin untuk mendukung
adanya lingkungan kerja yang nyaman.
Selain itu, SMK Negeri 1 Bojonegoro
menjadi salah satu sekolah yang
mendapatkan predikat sekolah Adiwiyata
tingkat nasional, sehingga sangat
berkomitmen untuk menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman. Mulai dari
penciptaan suasana ramah lingkungan
berkonsepkan go green hingga budaya
membuang sampah tidak sembarangan,
untuk seluruh warga sekolah, baik siswa,
guru, kepala sekolah maupun karyawan
sekolah.
3. Pengaruh Promosi Jabatan (Internal)
terhadap Kinerja Guru SMK Negeri 1
Bojonegoro
Hasil uji regresi untuk mengetahui
pengaruh variabel promosi jabatan
(internal) terhadap kinerja guru adalah
sebagai berikut:
Tabel 3 Hasil uji hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Consta
nt) 35.634 4.147
8.592 .000
X3 .445 .118 .399 3.770 .000
a. Dependent
Variable: Y
Standardized Coefficients Beta
menunjukkan angka 0,399 dan bernilai
positif. Nilai t-hitung menunjukkan angka
3,770 dengan signifikansi 0,000. t-hitung
yang dihasilkan > daripada t-tabel (1,666),
dan signifikansi < 0,05, sehingga pengaruh
variabel promosi jabatan adalah signifikan
terhadap kinerja guru.
Promosi jabatan merupakan ajang
untuk menunjukkan prestasi bagi guru,
sehingga mereka akan semaksimal
mungkin untuk menunjukkan eksistensi
sehingga kinerja akan meningkat. Promosi
jabatan yang diberlakukan pada SMK
Negeri 1 Bojonegoro adalah berupa
promosi jabatan internal. Jabatan yang
dimaksud adalah berupa wali kelas,
kaprodi, wakil kepala sekolah, pembina
berbagai unit produksi, perpustakaan dan
sebagainya.
4. Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolah, lingkungan kerja, promosi
jabatan (Internal ) secara simultan
terhadap kinerja guru SMK Negeri 1
Bojonegoro
Secara bersama-sama, hasil uji
simultan untuk ketiga variabel
(Kepemimpinan Kepala Sekolah,
lingkungan kerja, promosi jabatan)
terhadap kinerja guru adalah sebagai
berkut:
Tabel 4 Hasil Uji hipotesis Simultan
ANOVAb
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 447.984 3 149.328 7.573 .000a
Residual 1439.445 73 19.718
Total 1887.429 76
a. Predictors: (Constant), X3, X1,
X2
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil analisis
ditemukan bahwa nilai sig (0,000) <
daripada 0,005. Nilai F tabel (2,73) < nilai
F hitung (7,573). Dapat ditarik kesimpulan
bahwa secara simultan ketiga variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan
positif. Sondang (2000: 114) menyatakan
bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan,
yang jika kepuasan kerja karyawan ini bisa
dipertahankan akan menghasilkan kinerja
yang meningkat. Faktor tersebut adalah
sesuatu yang dapat memotivasi, seperti
prestasi, penghargaan, pengakuan, faktor
memperoleh kemajuan, pengembangan,
termasuk promosi dan pekerjaan itu sendiri.
Jika dalam teori kebutuhan Maslow, faktor
ini dapat pula disebut faktor kebutuhan
keberadaan atau eksistesi. Promosi menjadi
salah satu sarana bagi seorang guru untuk
menunjukkan eksistensi dan pengakuan
dari lingkungan tempat mereka bekerja.
Promosi akan dimanfaatkan sebaik-baiknya
bagi guru yang ingin menunjukkan
eksistensi dan keberadaannya di sekolah,
sehingga berpengaruh terhadap kinerja.
5. Variabel Paling Dominan
Hasil penelitian menyatakan bahwa
dari ketiga variabel, kepemimpinan kepala
sekolah, lingkungan kerja dan promosi
jabatan (internal), yang paling berpengaruh
secara dominan adalah variabel lingkungan
kerja. Hal ini membuktikan bahwa
lingkungan kerja di SMK Negeri 1
Bojonegoro dalam meningkatkan kinerja
guru. Berpengaruhnya lingkungan kerja di
SMK Negeri 1 Bojonegoro dapat
dikarenakan adanya faktor pendukung
seperti fasilitas, teman kerja, kondisi
ruangan, termasuk kesehatan dan
kebersihan. Lingkungan kerja yang
nyaman, ditambah dukungan dari teman
sejawat yang kondusif, akan membuat guru
memaksimalkan potensi diri, sehingga
kinerja dapat meningkat.
Menurut Bahri (2011: 6) lingkungan
merupakan salah satu faktor yang penting
dalam peningkatan kinerja guru karena
dengan lingkungan yang mendukung, baik
suasana maupun sarana dan prasarana akan
menjadikan guru lebih giat untuk bekerja.
Seorang guru yang merasa senang dengan
lingkungan kerja mereka, maka perhatian,
imajinasi, dan keterampilan dalam
melaksanakan pekerjaannya akan
meningkat pula. Sebaliknya, jika mereka
merasa tidak senang, maka tidak mustahil
kinerja mereka akan menurun pula.
KESIMPULAN
1. Kepemimpinan kepala sekolah,
lingkungan kerja, dan promosi jabatan
(internal) berpengaruh positif dan
signifikan secara parsial terhadap kinerja
guru SMK Negeri 1 Bojonegoro, artinya
semakin baik ketiga variabel tersebut
secara terpisah, akan meningkatkan
kinerja SMK Negeri 1 Bojonegoro
2. Kepemimpinan kepala sekolah,
lingkungan kerja, dan promosi jabatan
(internal) berpengaruh positif dan
signifikan secara simultan terhadap
kinerja guru SMK Negeri 1 Bojonegoro,
artinya semakin baik ketiga variabel
tersebut jika diterapkan bersama-sama
akan meningkatkan kinerja SMK Negeri
1 Bojonegoro
3. Variabel yang paling dominan
mempengaruhi kinerja guru SMK
Negeri 1 Bojonegoro adalah Lingkungan
kerja, disusul yang kedua adalah
promosi jabatan dan yang terakhir
adalah kepemimpinan kepala sekolah
DAFTAR PUSTAKA
, 2003, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi
Cetakan ke tujuh, Bumi Aksara
Jakarta
, 2005, Prinsip-Prinsip Perilaku
Organisasi, Jakarta : Erlangga
, 2009, Menjadi Kepala
Sekolah Profesional, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
, 2011, Manajemen
Kepemimpinan Kepala Sekolah ,
Bandung : PT. Bumi Aksara
, 2013, Prosedur
Penelitian Suatu Penelitian Praktik,
Cetakan kelimabelas, Jakarta, P.T.
Renika Cipta
, , 2001, Manajemen Personalia dan
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta, Ghalia Indonesia
, , 2002, Wawasan Sumber Daya
Manusia, Jakarta, Pustaka Utama
Grafiti
,2005, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Edisi Revisi Cetakan ke tujuh, Bumu
Aksara Jakarta
Ahyari, Agus, 2000, Manajemen Produksi
(Perencanaan Sistem Produksi),
Yogyakarta: BPFE
Alex S. Nitisemito, 1992, Manajemen
Personalia, Jakarta, Ghaila Indonesia
Arif, Saiful. 2013. Orientasi Pembinaan
Dan Pengembangan Profesi Guru Di
Madrasah. Vol 8 (1)
Bahri, Syamsul. 2011. Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Guru SD Di
Dataran Tinggi Moncong Kabupaten
Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.
Jurnal Medtek. Vol 3 (2). 1-11
Beyer, Bonnie. (2009). An imperative for
leadership preparation programs:
Preparing future leader to meet the
needs of students, schools, and
communities. International journal of
educational leadership preparation.
Vol 4 number 1 (January-March
2009). dari
http://cnx.org/content/m19029/1.2/?fo
rmat=pdf.
Darmawan, Deni. 2013. Metode Penelitian
Kuantitaif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Dessler, Gary, 2003, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Jilid II, Jakarta: PT.
Prenhalindo
E. Mulyasa, 2006, Menjadi Guru
Profesional, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen.
Yogyakarta: BPFE
Hasibuan , Malaya S.P,2002, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi
Cetakan ke tujuh, Bumi Aksara
Jakarta
I Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, I
Wayan Mudiartha , 2011, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
Graha Ilmu
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
261/MENKES/SK/II/1998,
Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Kerja
Kurniawan, Nanang, M. Akhyar; Ranto
H.S. 2013. Hubungan Pengalaman
Mengajar Dan Persepsi Guru Tentang
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dengan Kinerja Guru Smk Swasta
Se-Kecamatan Boyolali Tahun
Ajaran 2011/2012.
Mangkunegara,, Anwar Prabui, 2005,
Evaluasi Kinerja SDM, Bandung:
Relika Aditama
Mangkuprawira, Th. Sjafri, 2004,
Manejemen Sumber Daya Manusia
Strategis, Jakarta: Ghalia Indonesia
Mathis, Robert.L, dan Jackson John.H,
2006, Humam Resource Management
(Manajemen Sumber Daya Manusia
), Edisi 10, Jakarta : Salemba Empat
Miftah Toha, 2006, Kepemimpinan Dalam
Manajemen, Jakarta : P.T. Raja
Grapindo
Narbuko & Achmadi. 2012. Metode
Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Ngalim Purwanto, 2005, Ilmu Pendidikan
Teoritis dan Praktis, Bandung, PT.
Remaja Rusdakarya.
Nitisemito, Alex S. 2001. Manajemen
Personalia dan Manajemen Sumber
Daya Manusia. Jakarta: Ghalia
Indonesia
Pujianto, Prapto. 2013. Pengaruh Penilaian
Prestasi Kerja Karyawan Terhadap
Promosi Jabatan Pada Pt.Aswab
Techno Indonesia. Economicus Jurnal
Ilmiah Vol 6. Pp 1-59
Pratiwi, Suryani Dewi. 2013. Pengaruh
Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja,
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Menurut Perspektif Guru dan Iklim
Sekolah Terhadap Kinerja Guru
Ekonomi SMP Negeri di Kabupaten
Wonogiri. Jurnal Pendidikan Insan
Mandiri. Vol 1 (1). 89-100
Ridwan, 2004, Belajar Mudah Penelitian
untuk Guru, Bandung: Alfabeta
Robbins, S, 1999 Teori Organisasi Struktur,
Desai & Aplikasi Arcan
Robbins, Stephen, P, 2003, Prinsip-Prinsip
Perilaku Organisasi, Jakarta :
Erlangga
Santyasa, I Wayan. 2008. Dimensi-Dimensi
Teoretispeningkatan Profesionalisme
Guru. Jurnal Pendidikan Dan
Pengajaran Undiksha. 473-494
Siagian, Sondang P, 2009, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi ke 3,
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Siagian, Sondang. 2000. Teori Motivasi
dan Aplikasinya. Cetakan ketiga.
Jakarta: Rineka Cipta
Simamora, Henry, 1999, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
STEI YKPN
Soedarmayanti, 2009, Tata Kerja dan
Produktivitas Kerja, Bandung: CV.
Mandar Maju
Soewardji Lazaruth. (1992). Kepala
sekolah dan tanggung jawabnya.
Yogyakarta: Kanisius.
Subagyo, J. 2011. Metode Penelitian.
Dalam Teori dan praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Suci, Rahayu Puji. 2009. Pengaruh
Orientasi Kewirausahaan, Dinamika
Lingkungan, Kemampuan
Manajemen, serta Strategi Bisnis
terhadap Kinerja. Sidoarjo: Dian
Prima Lestari.
Sugiyono, DR, 2001, Metode Penelitian
Administrasi, Cetakan kedelapan
Bandung: Alfabeta
Suharsini Arikunto, 2001, Prosedur
Penelitian Suatu Penelitian Praktik,
Cetakan kesembilaban, Jakarta, P.T.
Renika Cipta
Sutrisno Hadi, 1993, Metodologi Reserch,
Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 edisi 2009,
Tentang Guru dan Dosen, Bandung,
Depdiknas, Citra Umbara.
Wahjosumijo, 2002, Kepemimpinan Kepala
Sekolah, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Wibowo, 2007, Manajemen Kinerja,
Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada
Wursanto, Ig, 1990 , Dasar-Dasar Ilmu
Organisasi, Yogyakarta: andi Offs
Top Related