PENGARUH BIMBINGAN ROHANI ISLAM
TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PENGAMALAN
IBADAH SHALAT WAJIB SISWA SMP ISLAM HIDAYATUL IHSAN
SAW ANGAN DEPOK
Skripsi ini
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Disusun oleh:
Mohamad Amin Nim. 10305'20~~668 " ··"~~·--~w~·-•'(
dari '. ·rs::.;!'i":_:"("i[·!""oVj""'"'""''"' rg1. . .• a .. :.1.. ................. 2:\"""''"'0" No. lnduk : O. .. \!.J .. ;;:J,J;;;::-....•. ."~.9. .. c:<. klasifikasi ; ...................................... - ..... ..
JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTASDAKWAHDANKOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDA YATULLAH
JAKARTA
1430 H./2009 M.
PENGARUH BIMBINGAN ROHANI ISLAM
TERHADAPPENINGKATANPENGETAHUANDANPENGAMALAN
IBADAH SHALAT WAJIB SISWA SMP ISLAM HIDAYATUL IHSAN
SAWANGAN DEPOK
Skripsi ini diajukan Unmk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
MUHAMAD AMIN NIM. 103052028668
Dosen Pembimbing:
NASIC M.A. NIP. 150 76 298
JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
FAKULTASDAKWAHDANKOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H./2009 M.
PENGESAHAN P ANITIA UJIAN
Skripsi berjudul PENGARUH BIMBINGAN ROHANI ISLAM
TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PENGAMALAN
IBADAH SHALAT WAJIB SISWA SMP ISLAM HIDAYATUL IHSAN
SAW ANGAN DEPOK. telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Dakwah
dan Komunikasi UIN SyarifHidayatullah Jakarta pada tanggal 23 Juni 2009. Skripsi
ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam
(S.Sos.I.) pada Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam.
Jakarta, 5 Oktober 2009
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota,
Penguji I,
_,,./
~
ra. Hj. Musfirah ~a~ NIP. 150 299324
Penguji II,
Dra. Hj. Elidar Husein, M.A. Drs. M. L thfi Jamal M.A . NIP. 150 102 402 NIP. 150 268 782
Pembi bing,
Nasicha M.A. NIP. 150 276 298
PERPUST AKMN UTAMA UIN SYAHID JAKARTA
LEMBAR PERNY ATArN -----
Dengan ini saya menyatakan bahwa: '----------------'
I. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan lni telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 5 Oktober 2009
Mohamad Amin Nim. 103052028668
ABSTRAK
Muhamad Amin Pengaruh Bimbingan Rohani Islam Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Pengamalan Ibadah Shalat Wajib Siswa SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok.
Menurut Moh. Surya seperti yang dikutip oleh Dewa Keut Sukardi, bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terns menerus dan secara sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman, penerimaan, pengarahan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sedangkan kata rohani berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "ruh yang bertalian dengan tidak berbadan jasmani". Adapun kata Islam menurut istilah oleh Harun Nasution adalah agama Allah SWT yang di dalamnya terdapat ajaran-ajaran yang telah diwahyukan kepada para rasul-Nya. Jadi, yang dimaksud bimbingan rohani Islam adalah segala usaha dan tindakan yang mengarah kepada kegiatan dalam membentuk, memelihara serta meningkatkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai ajaran Allah SWT yang telah disampaikan melalui para rasulNya.
SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok merupakan sekolah tingkat menengah yang berusaha memadukan secara kualitas dan kuantitas dengan seimbang antara ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu Islam. Hal itu jelas terlihat dari visinya, yaitu kompetitif dalam prestasi, fastabiq dalam amaliyah, aktivitas dalam nuansa religius, tanggap dalam perubahan dan pembangur1an dalam masyarakat.
Selain kegiatan baca dan tulis al-Qur'an, SMP Islam Hidayatul Ihsan juga mengadakan bimbingan ibadah shalat wajib terhadap siswa-siswinya melalui kegiatan ekstra atau penambahan satu jam setelah berakhimya kegiatan belajar-mengajar formal dengan nama "Bi.nJ.bingan Rohani Islam" yang mana, guru agamalah yang bertindak sebagai pembimbing.
Dalam skripsi ini, penulis meneliti tentang pengaruh dari bimbingan rohani Islam yang diadakan oleh SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok terhadap peningkatan pengetahuan ibadah shalat wajib siswa-siswinya dengan sebuah pendekatan kuantitatif dan metode deskripsi korelasi menggunakan software SPSS v. 15.0forwindows. · ·
Kesimpulan daripada hasil penelitian menyebutkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara bimbingan rohani Islam dengan peningkatan pengetahuan ibadah shalat wajib siswa SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok. Hal ini dapat dilihat melalui deskripsinya yang mengatakan kelas II-B mendapatkan prosentase tertinggi daripada keempat kelas yang lainnya dan justru kelas III yang terendah prosentasenya.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT serta shalawat dan
salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Karena atas segala karunia
Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul
"Pengaruh Bimbingan Rohani Islam Terhadap Peningkatan Pengetahuan
dan Pengamalan Ibadah Shalat Wajib Siswa SMP Islam Hidayatul Ihsan
Sawangan Depok".
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini, baik moril maupun materil,
khususnya kepada:
1. DR. Murodi, M.A., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UlN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. M. Luthfi, M.A., selaku ketua Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam
dan ibu Dra. Nasichah, M.A., selaku sekretaris sekaligus pembimbing
daripada skripsi ini yang telah memberikan perhatian dan pengarahannya
sehingga membantu penulis dalam terselesainya penyusunan skripsi ini.
3. Seluruh dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang tidak penulis
cantumkan tetapi tidak mengurangi rasa hormat penulis yang selama empat
tahun terakhir ini telah mengajarkan ilmunya kepada penulis .
4. Pimpinan dan karyawan perpustakaan UlN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan fasilitas untuk
mendapatkan referensi dalam penulisan skripsi ini.
11
4. Pimpinan dan karyawan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan fasilitas
untuk mendapatkan referensi dalam penulisan skripsi ini.
5. Zainal HA, S.Ag., selaku Kepala SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan
Depok yang telah membantu dan memberikan izin kepada penulis untuk
mendapatkan data yang konkrit dan aktual sehingga penelitian ini dapat
be~jalan dengan baik dan lancar.
6. Rusli HR., dan Ora. Rosanah, selaku guru agama sekaligus pembimbing
dalam kegiatan bimbingan rohani Islam SMP Islam Hidayatul Ihsan
Sawangan Depok yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan
penelitian.
7. Ayah dan bunda tercinta yang telah melahirkan, merawat, membesarkan,
dan mendidik penulis sejak kecil hingga besar. Jasa-jasanya akan selalu
penulis ingat sampai akhirat.
8. Adinda Lisnasari yang merupakan seorang pendamping hidup penulis juga
sebagai motivator hidup penulis selama ini.
9. Rekan-rekan Jurusan BPI sepe~juangan terutama sahabatku tercinta Ki
Roby, Ki boim, Ki Juned, Ki Jalal dan Ki maul.
Akhirnya, kepada Allah SWT penulis serahkan segala urusan ini. Penulis
berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah khazanah
pengetahuan di masa mendatang.
Ciputat, 5 Oktober 2009
Mohamad Amin Nim. I 03052028668
DAFfARISI
HAL AMAN
ABSTRAK
KATA PEN GANT AR ........... ................................... ... ....... ii
DAFTARISI iii
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah . . .. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . I
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah . . .. . .. . .. . . .. .. . .. ... .. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .. ... 6
D. Metodologi Penelitian . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 7
E. Sistematika penulisan . . . . . . . .. . . . .. .. . . . . . . .. . . . . .. . . .. . . . . . . . .. 12
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Pengertian Bimbingan Rohani Islam ... . . . . . . . . . . .. . . . . . . . ..... 14
B. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Rohani Islam................ 19
C. Program Bimbingan (Guidance Program) ..... .. .. . .. . .. . . . . . 20
D. Pengetahuan Ibadah Shala! Wajib ... :.......................... 21
E. Kerangka Pikir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29
F. Pengajuan Hipotesis . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31
iii
BAB III GAMBARAN UMUM SMP ISLAM HIDAYATUL IHSAN
SA WANGAN DEPOK
A. Sejarah Berdirinya . . . . . .. . .. .. . . .. . . . . ........... .. . .. . . . . .. . .... 33
B. Visi dan Misi . . .. . .. . .. ... . . . . .. ... . .. .. . . .. . .. . .. . . . . . . . .. . .. . .. 34
C. Struktur Organisasi SMP Islam Hidayatul Ihsan ... . . . . . . . . . 34
D. Letak Geografis........... ........ ............ ................ .... 36
E. Keadaan Guru dan Siswa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36
F. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Islam . . .. . . . . . . . .. . .. . .. . .. . ... 37
G. Ekstra Kurikuler .......... ..................... ................ .. 38
H. Sarana dan Prasarana . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 3 8
I. Jadwal dan Materi Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam... 39
J. Kegiatan Bimbingan Rohani Islam............................... 39
BAB IV HASIL ANALISA
A. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................. 41
B. Gambaran Peningkatan Ibadah Shalat Wajib Siswa . . ... . .. 43
C. Analisis dan Interpretasi Data . . .. . .. .... .. . .. . ...... .. . .. . .. . . 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 48
B. Saran............................................................... 49
DAFTAR PUST AKA......................................................... 50
LAMP IRAN
A. Latar Belakang Masalah
BABI
PENDAHULUAN
lbadah shalat lima waktu merupakan rukun Islam yang kedua setelah
mengucapkan dua kalimat syahadat. Perintah shalat lima waktu merupakan
wahyu Allah Swt satu-satunya yang diterima Rasulullah Saw secara langsung
pada peristiwa mi'raj, yaitu perjalanan Rasulullah Saw dari Masjid Al Aqsha
ke Sidratul Muntaha pada satu malam.
Pada dasarnya ibadah shalat adalah tiang agama yang harus ditegakkan
dan didirikan oleh setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan selama ruh
belum terpisah dari jasadnya. Maka dari itu, sangatlah penting dan perlu
diperhatikan bagi setiap mukallaf dalam peningkatan pengetahuan ibadah
shalat terutama shalat wajib yang lima waktu.
Dengan penanaman pengertian ibadah shalat kepada siswa, diharapkan
agar siswa tersebut dapat mengerti, memahami dan mengetahui tentang ibadah
shalat serta dapat melaksanakannya secara baik dan benar sehingga
terwujudlah suasana kehidupan yang agamis. Melaksanakan ibadah shalat
·merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada Allah Swt.
Allah Swt tidaklah menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk
beribadah kepada-Nya. Secara etimologi, ibadah artinya menghambakan diri
serta tunduk. Sedangkan menurut terminologi, di antaranya adalah taat dan
merendahkan diri kepada Allah dengan melaksanakan perintah-Nya.
2
Ibadah kepada Allah memiliki tiga pilar utama yang tidak dapat
ditinggalkan, di antaranya cinta (hubb), takut (khaufJ, dan harapan (ra;a ').
Sebagian kaum muslimin masih ada yang beranggapan bahwa ibadah hanya
merupakan salah satu bagian dari sisi kehidupan. Namun, mereka mengira
bahwa ibadah tidak ada kaitannya dengan masalah ekonomi, sosial, politik,
dan sebagainya. Tetapi hanya suatu jenis aktifitas tertentu yang bersifat ritual
belaka. Kesalahan dalam pemahaman ini akan mengakibatkan hilangnya nilai
nilai Islam dalam sisi kehidupan. Acuan dalam urusan bisnis dan perdagangan
bukan lagi kepada hukum syar'i, tidak mau mencari tuntunan dari berbagai
masalah kemasyarakatan melalui petunjuk nabi, berpolitik secara licik dan lain
sebagainya.
Pada umumnya agama seseorang ditentukan dan dipengaruhi oleh
pendidikan, pengetahuan, pengalaman dan latihan-latihan yang dilalui pada
masa kecilnya. Seseorang yang pada waktu kecilnya tidak pemah
mendapatkan pendidikan agama, maka pada dewasa kelak ia tidak akan
merasakan pentingnya agama dalam hidupnya. Berbeda halnya dengan orang
yang di waktu kecilnya mempunyai pengalaman-pengalaman agama, keluarga,
masyarakat dan ditambah dengan pendidikan agama dari sekolah dan teman
teman, maka cenderung akan terbiasa menjalankan ibadah shalat dan dapat
merasakan betapa nikmatnya hidup beragama.1
1 Zakiah Daradjat, Psiko/ogi Agama, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996), cet. ke-15,
h. 35.
3
lbadah shalat adalah suatu ibadah yang mengandung perkataan dan
perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.2 Shalat juga
merupakan pembebasan diri dari berbagai kesibukan dan suka duka kehidupan
untuk menghadap Allah SWT dengan khusyuk, tunduk dan sujud, membaca
dan mendengar kalam Allah, membaca tasbih, mengagungkan serta memohon
ampunan kepada Allah SWT.
Al-Hakim dan Abu Daud meriwayatkan dari lbnu Amr bin Al-' Ash ra
dari rasulullah SAW. beliau bersabda:3
Artinya: Suruhlah anak-anakmu menjalankan ibadah shalat jika mereka sudah berusia tujuh tahun, dan jika mereka sud!)h berusia sepuluh tahun, maka pukullah merekajika tidak mau menjalankan shalat ...
Dalam hadits di atas mengenai perintah shalat, terdapat rahasia yang
sangat besar, yaitu agar anak dapat mempelajari hukum-hukum abadah sejak
masa pertumbuhannya. Sehingga ketika anak tumbuh besar, ia telah terbiasa
melakukan dan terdidik untuk mentaati Allah, melaksanakan hak-Nya,
bersyukur kepada-Nya, kembali kepada-Nya, berpegang teguh kepada-Nya,
bersandar hanya kepada-Nya dan berserah diri kepada-Nya. Di samping itu,
2 A. Rohman Ritonga dan Zainudin, A/-Fiq/m Wal lhadah, (Jakarta: Gaya Media
Pratarna, 1997), eel ke-1, h. 87. 3 Abdullah Nashih Ulwan, Tarh(yatul Au/ad Fil Islam, (Semarang: CV. Asy Syifa, 1998),
jilid ke-1, h. 278.
4
anak akan mendapatkan kesucian rub, kesehatan jasmani, kebaikan akhlak,
perkataan dan perbuatan di dalam ibadah ini.
Pada hakikatnya bahwa kehidupan ini merupakan ibadah. Sebab, Allah
SWT tidak menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah.
Firman Allah dalam sumt Adz-Dzariyat ayat 56 mengatakan:
Artinya: Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.
Sedangkan secara istilah menurut para ahli dalam kitab Fiqhul lslami
bahwa ibadah shalat mengandung beberapa makna, di antaranya yaitu:
I. Taat dan merendahkan diri kepada Allah dengan melaksanakan perintah-
Nya melalui lisan para rasul-Nya.
2. Merendahkan diri kepada Allah dengan tingkatan ketundukan yang paling
tinggi disertai dengan rasa mahabbah (kecintaan) yang paling tinggi.
3. Sebutan untuk segala sesuatu yang mencakup seluruh apa yang dicintai
dan diridhoi Allah baik berupa ucapan atau perbuatan yang lahir maupun
yang batin.
Dengan memahami pengertian di atas, maka jelaslah bahwa kehidupan
ini adalah ibadah, sehingga segala kegiatan dan perbuatan positif yang kita
kerjakan dapat bemilai ibadah.
Pada dasamya kegiatan ekstrakulikuler SMP Islam Hidayatul Ihsan
berupa bimbingan rohani Islam sangat berperan aktif dalam peningkatan
pengetahuan ibadah shalat, sehingga dengan demikian diharapkan siswa-siswi
5
dapat menjadi insan yang mempunyai imtak (iman dan takwa) dan iptek (ilmu
pengetahuan dan teknologi) serta memilki kepribadian mulia sebagai wujud
manifestasi keimanan yang hakiki kepada Allah SWT.
Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, penulis tertarik untuk
mengetahui Pengaruh Bimbingan Rohani Islam yang diadakan pihak sekolah
Terhadap Peningkatan Pengetahuan lbadah Shala! Wajib Siswanya dalam
sebuah bentuk karya ilmiah berbentuk skripsi yang diberi judul "Pengarub
Bimbingan Robani Islam Terbadap Peningkatan Pengetabuan Dan
Pengamalan lbadab Sbalat Wajib Siswa SMP Islam Hidayatul lbsan
Sawangan Depok".
B. Pembatasan dan Perumusan Masalab
1. Pembatasan Masalah
Supaya le bib memudahkan penulis dalam melakukan penelitian ini
sehingga sampai pada tujuannya, maka penulis membatasi penelitian ini
pada pengaruh bimbingan rohani Islam dalam peningkatan pengetahuan
dan pengamalan ibadah shalat wajib siswa SMP Islam Hidayatul Ihsan
Sawangan Depok.
2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah mengenai pengaruh bimbingan rohani
Islam terhadap peningkatan pengetahuan dan pengamalan ibadah shalat
wajib siswa SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok, sebagai
berikut:
6
a. Bagaimana gambaran (deskripsi) peningkatan pengetahuan dan
pengamalan ibadah shalat wajib siswa SMP Islam Hidayatul Ihsan
Sawangan Depok?
b. Apakah ada atau tidak adanya pengaruh (korelasi) dalam bimbingan
rohani Islam terhadap peningkatan pengetahuan dan pengamalan
ibadah shalat siswa SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
I. Tujuan Penelitian
a. Untuk memperoleh gambaran mengenai peningkatan pengetahuan dan
pengamalan ibadah shalat wajib siswa SMP Islam Hidayatul Ihsan
Sawangan Depok.
b. Untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh bimbingan rohani Islam
dalam peningkatan pengetahuan dan pengamalan ibadah shalat wajib
siswa SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok.
2. Manfaat Penelitian
Sebagai sebuah wacana dalam rangka meningkatan pengetahuan,
wawasan dan informasi bagi penulis tentang pengaruh bimbingan rohani
Islam terhadap peningkatan pengetahuan dan pengamalan ibadah shalat
wajib serta untuk dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pihak SMP
Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok dalam rangka menunjang
program dan aktifitasnya yang bersifat ekstra dan dapat dijadikan bahan
7
rujukan untuk meningkatkan pembinaan dan bimbingan rohani Islam
terhadap peningkatan ibadah shalat siswa.
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penggunaan metode dalam sebuah penelitian dimaksudkan untuk
menemukan data yang valid, akurat dan signifikan dengan permasalahan
sehingga dapat digunakan untuk mengungkapkan masalah yang diteliti.
Agar dapat mengetahui seberapa besar bimbingan rohani Islam
berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan pengamalan ibadah
shalat wajib siswa, maka penulis menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan metode deskripsi korelasi. Korelasi merupakan suatu hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya.4
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Adapun tempat yang dijadikan objek penelitian adalah SMP Islam
Hidayatul Ihsan Sawangan Depok. Jika dipandang dari segi waktu, tenaga
dan jarak yang ditempuh, maka sekolah tersebut memudahkan penulis
untuk dilakukan penelitian. Hal ini berhubung penulis telah berkeluarga.
Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian mulai tanggal 02 Maret 2009
sampai dengan 04 April 2009.
3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari
manusia, benda, tumbuh-tumbuhan dan peristiwa sebagai sumber data
4 Agus lrianto, Statistik Konsep Dasar dan Ap/ikasinya, (Jakarta, Kencana, 2004), eel. ke-1, h. 133.
8
dengan judul penelitian di atas, maka yang menjadi populasi adalah
seluruh siswa dan siswi kelas satu sampai kelas tiga SMP Islam Hidayatul
Jhsan Sawangan Depok, yaitu sebanyak 131 siswa.
Adapun "sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang
menjadi objek penelitian".6 Pada penelitian korelasi, sampel yang diambil
adalah sampel secara acak (random sampling).
Dari berbagai rumus yang ada, terdapat sebuah rumus yang bisa
digunakan untuk menentukan besaran sampel, yaitu rumus slovin:7
N n = 1 + Ne 2
Keterangan: n = Besaran Sampel
N = Besaran Populasi
e = Nilai Kritis (Batas Penelitian) yang diinginkan
(persen kelonggaran ketidaktelitian karena
kesalahan penarikan sampel).
Jika jumlah populasi di atas dihitung berdasarkan rumus tersebut,
maka jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 57 siswa.
4. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terd~.pat variabel sebagai berikut:
l. Variabel Bebas (independent variabel) adalah bimbingan rohani Islam
di SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok.
6 Mardalis. Metode Pene/itian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet. ke-6, h. 55.
7 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelilian Kuantilatif: Teori dan Aplikasinya, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2006), h. 137.
9
2. Variabel Terikat (dependent variabel) adalah peningkatan pengetahuan
ibadah shalat wajib siswa di SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan
Depok.
5. Teknik Pengumpulan Data
Mengenai teknik pengumpulan data, penulis menggunakan angket.
Angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu jawaban yang telah
tersedia.
Adapun skala yang digunakan adalah skala model likert dengan
lima latematif jawaban, selain itu pemyataannya dibuat dengan kategori
positif atau kesetujuan (favorable) dan item yang disebut negative atau
keti_daksetajuan (uf1favorable). 8
Lima alternative jawabannya adalah: Sangat Setuju (SS), Setuju
(S), Ragu-ragu (R), Tidak Se~ju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).
Adapun nilai dari setiap jawaban adalah sebagai berikut:
Tabel nilai kategori dalam tiap jawaban
Pernyataan SS s R TS STS
Favorable(+) 5 4 3 2 1
Unfuvorable (-) 1 2 3 4 5
Angket ini diajukan dengan . tiga puluh pemyataan mengenai
pengaruh bimbingan rohani Islam terhadap peningkatan pengetahuan
ibadah shalat W!\jib siswa SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok.
8 Seville Console G., Alih Bahasa Tuwu, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI
Press, 1993 ).
JO
6. Teknik Pengolahan Data
Setelah data selesai dikumpulkan dengan lengkap, tahap berikutnya
adalah pengolahan data secara kuantitatif yaitu dengan perhitungan
statistik, berikut pelaksanaannya:
a. Editing; hal tersebut dilakukan untuk meneliti kembali catatan
terhadap kuesioner yang disusun secara berstruktur sebelum diajukan
ke responden.
b. Coding dan Scoring; yaitu mengolah data dengan memindahkan
jawaban-jawaban yang terdapat dalam angket dan telah
dikelompokkan ke dalam tabel scoring. T~juannya agar mudah dibaca
dan maknanya agar mudah dipahami.
7. Teknik Analisa Data
Sebelum dilakukan analisis data dan interpretasi data mengenai
pengaruh bimbingan rohani Islam terhadap peningkatan pengetahuan
ibadah shalat wajib siswa SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok,
terlebih dahulu peneliti menguji validitas dan realibilitas terhadap butir
butir pernyataan peningkatan pengetahuan ibadah waj ib dengan
menggunakan cronbach a berdasarkan perhitungan statistik. Kemudian
dari hasil angket, peneliti dapat membuat diagram prosentase peningkatan
pengetahuan ibadah shalat berdasarkan kelasnya masing-masing.
Selanjutnya peneliti mengadakan analisis data dengan
menggunakan uji korelasi kruskal wallis melalui perangkat lunak SPSS
15.0 for windows evaluation version. Di mana dengan menggunakan uji
11
korelasi tersebut, peneliti dapat mengetahui ada atau tidak adanya
perbedaan peningkatan pengetahuan ibadah shalat wajib siswa menurut
lamanya dalam mengikuti bimbingan rohani Islam. Perhitungannya
sebagai berikut:
• Jika statistik hitung < statistik tabel, Ho diterima
• Jika statistik hitung > statistik tabel, Ho ditolak
Setelah diketahui hasil dari perhitungan uji korelasi kruskal wallis,
peneliti dapat memberikan interpretasi sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesa altematif (Ha) dengan hipotesa Nol (Ho) sebagai
berikut:
1). Hipotesa Nol (Ho) : Tidak ada korelasi positif yang
signifikan antara peranan bimbingan
rohani Islam ( variabel X) dengan
peningkatan pengetahuan ibadah shalat
siswa ( variabel Y).
2). Hipotesa altematif (Ha) : Ada korelasi positif yang signifikan
antara peranan bimbingan rohani Islam
(variabel X) dengan peningkatan
pengetahuan ibadah shalat siswa
(variabel Y).
b. Menguji kebenaran hipotesa yang telah diajukan dengan cara
membandingkan besarnya "r" yang diperoleh dari hasil perhitungan
12
korelasi pearson dengan besarnya "r'' yang tercantum dalam tabel r,
baik pada taraf signifikan 1 % maupun 5% dengan terlebih dahulu
mencari derajat bebas (db) atau degrees of freedom (df) dengan rumus
sebagai berikut:
df=N-nr Keterangan: df = degrees of freedom
N = Number of Cases
Nr Banyaknya variabel
yang Dikorelasikan
Apabila mengunakan tabel r, maka hipotesis nol yang mengatakan
tidak ada korelasi (r = 0) ditolak jika hasil perhitungan r > daripada r
· tabel, demikian pula sebaliknya, apabila hasil perhitungan r < daripada
tabel r, maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa dua variabel yang
dicari hitungannya nyata-nyata tidak berkorelasi.9
E. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini peneliti mengacu pada Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) Universitas Islam Negeri (UlN)
SyarifHidayatullah Cetakan I, Januari 2007.
Selanjutnya, untuk mempermudah penulisan dan memahami isi skripsi
ini, penulis membagi atas lima bab dengan sistematika penyusunan sebagai
berikut:
'Barnbang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, h. 147.
13
Bab I Pendahuluan; terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,
serta sistematika penulisan.
Bab JI Landasan Teori, Kerangka Pikir dan Pengajuan Hipotesis; terdiri
dari pengertian bimbingan rohani Islam, pengertian pengetahuan ibadah shalat
wajib, kerangka pikir dan pengajuan hipotesis.
Bab III Gambaran Umum SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok;
terdiri atas sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi SMP Islam
Hidayatul Ihsan Sawangan Depok, letak geografis, keadaan guru dan siswa,
tujuan dan fungsi bimbingan rohani Islam, ekstra kurikuler, sarana dan
prasarana, jadwal dan materi pelaksanan bimbingan rohani Islam kegiatan
bimbingan rohani Islam
Bab N Hasil Penelitian; terdiri dari uji validitas dan reliabilitas,
gambaran peningkatan pegetahuan dan pengamalan ibadah shalat wajib siswa,
analisis data dan interpretasi data mengenai pengaruh bimbingan rohani Islam
terhadap peningkatan pengetahuan dan pengamalan ibadah shalat wajib siswa
SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok.
Bab V Penutup; terdiri dari kesimpulan dan saran.
BAB IT
LANDASAN TEORI,
KERANGKA PIKIR DAN PENGA.JUAN HIPOTESIS
A. Pengertian Bimbingan Rohani Islam
Dalam ha! pengertian bimbingan rohani Islam ini sangat luas cakupan
bidangnya, oleh karena itu agar mudah untuk dipahami akan pengertian
bimbingan rohani Islam tersebut, maka alangkah baiknya untuk dipisahkan
terlebih dahulu akan arti dan pengertian antara bimbingan, rohani dan Islam.
I. Bimbingan
Secara harfiyah merupakan te~jemahan dari kata guidance, yang
berasal dari kata kerja to guide yang berarti "menunjukkan, memberi jalan,
atau menuntun orang lain ke arah tujuan yang bermanfaat bagi hidupnya di
masa kini dan masa yang akan datang. 10
Menurut Moh. Surya seperti yang dikutip oleh Dewa Ketut
Sukardi, bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus
menerus dan secara sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing
agar tercapai kemandirian dalam pemahaman, penerimaan, pengarahan
dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. 11
10 M. Arifin, Pedoman Pe/aksanaan Bimbingan Penyuluhan Agama, (Jakarta: PT. Golden
Terayan Press), ceL ke-1, h.1.
11 Dewa Ketut Sukardi, Pedoman Bimbingan dan Penyu/uhan, (Jakarta: PT. Bhineka
Cipta,-1995), cet. ke-1, h. 2.
15
Menurut Crow dan Crow seperti yang dikutip oleh Djumhur dan
Moh. Surya bahwa pengertian bimbingan adalah sebagai bantuan yang
diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi
yang baik dan pendidikan yang memadai kepada seseorang individu dari
setiap usia untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan
hidupnya sendiri serta mengembangkan arah pandangan sendiri.12
Selanjutnya menurut Bimo Walgito mengatakan bahwa bimbingan
adalah pemberian bantuan dan pertolongan kepada individu atau kelompok
yang mengatasi permasalahan yang dihadapi agar individu dapat mencapai
kesejahteraan hidupnya.13
Sedangkan menurut Wingkel seperti yang dikutip oleh M. Umar
dan Sartono menerangkan bahwa bimbingan adalah sebagai proses
pemberian bantuan secara terns menerus dalam membuat pilihan-pilihan
secara bijaksana dan mengadakan penyesuaian terhadap tuntutan-tuntutan
hidup. 14
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
bimbingan adalah proses pemberian bantuan secara terus-menerus clan
sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar mencapai
kemandirian dalam pemahaman, penerimaan, pengarahan dan perwujudan
12 Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Seka/ah, (Bandung: CV.
Ilmu), cet. ke-24, h. 25. 13 Bimo Walgito, Bimbingan Perryuluhan di Seka/ah, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993),
ceL ke-2, h. 4. 14 M. Umar dan Sartono, Bimbingan dan Penyuluhan, (Bandung: Pustaka Setia, 1998),
cet. ke-1, h. 11.
850.
J6
diri dengan norma-norma agama, sehingga didapat kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup.
2. Rohani
Secara harfiyah berasal dari bahasa arab, yaitu arruhu yang berarti
ruh. Dalam kamus Bahasa Indonesia arti rohani adalah "ruh yang bertalian
dengan tidak berbadan jasmani". 15 Pengertian ruh di atas sesuai dengan
finnan Allah SWT dalam QS. Shad: 72 berikut:
Artinya: Apabila Aku sempumakan kejadiannya dengan engkau tiupkan ruhKu (kepunyaan-Ku) kepadanya, maka meniaraplah kamu sujud (tunduk) kepadanya.
Menurut imam Al-Ghazali seperti dikutip oleh Jamaludin Katie
mengatakan bahwa ruh itu mempunyai dua pengertian: Pertama ruh
jasmani, yaitu zat halus yang berpusat di ruang hati dan menjalar ke
seluruh ruang urat nadi. Kedua ruh rohani adalah bagian dari ghaib,
dengan ruh ini manusia dapat mengena! .. Tuhan serta menyadari
keberadaan orang lain (bertanggungjawab atas segala tingkah lakunya).16
Berdasarkan dua pengertian, yaitu bimbingan dan rohani di atas,
maka dapat dipahami oleh penulis bahwa bimbingan rohani adalah segala
tindakan yang menunjukkan kegiatan untuk membentuk dan memelihara.
15 Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka1999), eel Ke-1, h.
16 Jamaludin Kafie, Psikologi Dakwah, (Surabaya: Penerbit lndah, 1993), h. 16.
17
3. Islam
Adapun kata Islam ditil\jau menurut etimologi berasal dari kata
salima yang berarti "penyerah, selamat,. damai dan sentosa". Sedangkan
secara terminologi Islam adalah agama Allah SWT yang di dalamnya
terdapat !\iaran-!\iaran yang telah diwahyukan kepada para rasul-Nya. 17
Berdasarkan uraian mengenai pengertian bimbingan, rohani dan
Islam di atas, maka dapat dipahami oleh penulis bahwa pengertian
bimbingan rohani Islam adalah segala usaha dan tindakan yang mengarah
kepada kegiatan dalam membentuk, memelihara serta meningkatkan
kondisi rohani seseorang terhadap penghayatan serta pengamalan nilai-
nilai !\iaran-ajaran agama Islam, juga untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah agar mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat.
Tl\juan !\iaran agama adalah mencapai kebahagiaan dunia maupun
akhirat. Mel\ialankan ajaran agama merupakan suatu kesadaran bagi
manusia yang dikenal sebagai makhluk yang lemah yang mudah tergoda
oleh ajakan-ajakan untuk berbuat sesuatu yang dilarang agama. Kesadaran
akan ·perlindungan dari Allah Yang Maha Kuasa akan menimbulkan
ketaatan dalam menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan~Nya. Ketaatan terhadap ajaran agama dipengaruhi oleh dua
fa kt or, yaitu:
a. Faktor Internal, yaitu pengaruh yang berasal dari pemeluk agama
itu sendiri. Faktor ini meliputi hal-hal berikut:
17 Harun Nasution, Islam Dili1!iau Dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: Ul Press, 1979),
julid 1, .h. 24.
18
I) Kesadaran untuk mencapai kehidupan yang sesuai dengan
ajaran Allah Yang Maha Esa yang sering disebut sebagai
iman.
2) Niat yang kuat untuk me(\jalankan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya.
3) Pengetahuan agama yang dimiliki oleh yang bersangkutan.
b. Faktor Eksternal, yaitu pengaruh dari luar agama. Adapun faktor
ini meliputi hal-hal berikut:
I) Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama seseorang
mengenal agama. Seorang anak mengenal dan mengikuti
ajaran agama yang dianut oleh kedua orang tuanya. Keluarga
yang religius dan taat beribadah akan berpengaruh terhadap
pembentukan ketaatan anak untuk menjalankan perintah
agama yang dianut oleh keluarganya.
2) Lingkungan Masyarakat
Situasi kondisi masyarakat berperan besar dalam
membentuk ketaatan anak dalam menjalankan ajaran
agamanya. Jika lingkungan masyarakat idak mendukung
pelaksanaan ajaran agama, maka akan menyebabkan anak
anak kurang mendapatkan motivasi untuk menjalankan ajaran
agamanya.
19
3) Lingkungan Pergaulan
Khusus pada diri anak rema,ja yang masih labil
jiwanya, pergaulan sangat besar pengaruhnya terhadap
pembentukan kepribadian anak termasuk di dalamnya
pembentukan mental religiusnya, meskipun di dalam ajaran
agama selalu ditekankan bahwa setiap manusia ditetapkan
sama dera,jatnya, namun dalam ha! pergaulan kita memilih
pergaulan yang sehat dan yang mendukung pelaksanaan
ajaran agama.
4) Fasilitas Ibadah
Keberadaan fasilitas ibadah, antara lain berupa tempat
ibadah yang merupakan salah satu pendorong pengikut
agama untuk menjalankan shalat wajib di tempat ibadah.18
B. Tu,juan dan Fungsi Bimbingan Rohani Islam
Adapun tujuan bimbingan itu sendiri menurut Ainur Rahim Faqih
adalah:
I . Memberikan dorongan di dalam pengarahan diri.
2. Membantu mengembangkan pemahaman tentang apa-yang harus difahami.
3. Membantu proses sosialisasi.
4. Membantu memahami tingkah laku manusia.
18 Tim Pcnulis, Progresif, (Surakarta: CV. Pustaka Manggala).
20
5. Membantu memperoleh kepuasan pribadi dan dalam penyesuaian diri
secara maksimal.
6. Membantu untuk hidup di dalam kehidupan yang seimbang dalam
berbagai aspek fisik, mental dan sosial.19
Fungsi bimbingan menurut Dewa Ketut Sukardi:
I. Fungsi Preventif; sebagai pencegahan terhadap timbulnya masalah.
2. Fungsi Pemahaman; yang menghasilkan pemahaman tentang sesuatu.
3. Fungsi Perbaikan; yang menghasilkan solusi dari berbagai permasalahan
yang dialami.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan; membantu dalam memelihara
dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah dan
berkelanjutan.20 ·
C. Program Bimbingan (Guidatrce Program)
Secara operasional dalam rangka mencapai tujuan bimbingan, program
bimbingan harus disusun dan ditetapkan sedemikian rupa sehingga tujuan
bimbingan tersebut dapat dicapai melalui proses tahap demi tahap sejalar.
dengan tugas dan fungsinya.
1. Langkah-langkah Bimbingan
a. Tahap Persiapan; Pemantapan tentang rumusan tujuan bimbingan,
yaitu:
19 Ainur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konse/ing dalam Islam, (Yogyakarta: UIJ Press,
200 I), cet ke-2, h. 54 20 Dewa Ketut Sukardi, Damr-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Seko/ah, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2000), h. 26-27
21
l) Mempengaruhi dan menggerak:kan minat perhatian siswa kepada
kegiatan belajar melalui motivasi. Dengan motivasi tersebut, siswa
akan dibangkitkan rasa nilai keimanannya agar bersemangat dalam
belajar.
2) Memberikan pengetahuan tentang program bimbingan kepada
personal sekolah dan para siswa. Juga mengadakan bimbingan
penyuluhan konsultasi dengan para staf dan siswa di sekolah.
b. Tahap Operasional; Program pengumpulan informasi atau data tentang
siswa yang bertujuan untuk memperoleh ketenangan atau data yang
mencakup segala aspek kehidupan siswa. Pemberian informasi dan
orientasi kepada siswa, tujuannya agar siswa mendapatkan gabaran
yang jelas tentang keadaan dan kondisi pendidikan yang hendak
dilaluinya. Informasi dan orientasi dibeikan baik secara lisan, tulisan,
maupun dengan cara me lakukan pengamatan langsung, antara lain
dengan memperoleh:
l) Identitas pribadi siswa,
2) Keadaan keluarga lingkungan sosial.
D. Pengetahuan lbadah Shalat Wajib
l. Pengetahuan
Pada hakikatnya, adalah segenap apa yang diketahui tentang suatu
objek tertentu. Pada dasamya terdapat dua cara bagi manusia untuk
22
mendapatkan pengetahuan. Pertama adalah mendasarkan diri pada rasio
dan yang kedua adalah mendasarkan diri pada pengalaman.21
Menurut Oemar Hamalik, pengetahuan merupakan hasil pemikiran
manusia yang dilaksanakan dalam perbuatan manusia sehari-hari,
kemudian pengalaman tentang perbuatan itu dinilai oleh panca indera.22
Sedangkan menurut Sidi Gazalba yang dikutip oleh Amsal
Bakhtiar bahwa pengetahuan adalah apa yang diketahui atau pekerjaan
"tahu" dan Amsal Bakhtiar mendefinisikan pengetahuan sebagai hasil
"tahu" manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk
memahami objek tertentu.23
Menurut Bomer yang dikutip oleh H Made Mariawan, menyatakan
bahwa pengetahuan dibangun melalui proses asimilasi dan akomodasi
serta memberikan makna melalui pengalaman nyata.24 Dengan kata lain,
pengetahuan diperoleh melalui proses pembelajaran di mana seseorang
membangun sendiri pengetahuannya melalui keterlibatan aktif dalam
proses belajar mengajar, sehingga membuahkan hasil yang berguna bagi
dirinya.
21 Jujun S. Sumantri, Fi/sqfat llmu: Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2005), h. 50. 22 Oemar Hamalik, Proses Be/qjar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), cet. ke-1, h.
13. 23 Amsal Bakhtiar, Filsafat llmu, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), cet. ke-1, h. 89. 24 l Made Mariawan, Meningkatkan Kualitas PembelajaranFisika di SMA Negeri 2
Singaraja Melalui Pendekatan Kontekstual, (Jumal Pendidikan dan Pengajaran !KIP Singaraja
No.2 Th. XXXIX, April 2006), h. 238
23
Kemampuan yang paling dasar kawasan kognitif adalah
pengetahuan. Sehingga pengetahuan harus digali oleh seseorang melalui
aka! atau juga pengalamannya, karena menurut Notoatmodjo bahwa
pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat dalam
terbentuknya tindakan seseorang (over behavior).25
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan adalah apa yang diketahui basil
pemikiran dan informasi yang direkam dalam otak serta termasuk dalam
kawasan kognitif di mana untuk memperolehnya melalui rasio,
pengalaman dan panca indera, sehingga mendapatkan pengetahuan yang
sempurna.
2. Ibadah Shalat Wajib
h. 128.
Ibadah berasal dari kata Bahasa Arab, yaitu 'abada ya 'budu
'abdan ibadatan yang berarti taat, patuh, tunduk dan merendahkan diri. 26
Adapun arti shalat adalah salah satu sarana komunikasi antara hamba
dengan Tuhannya, sebagai bentuk ibadah yang didalamnya merupakan
amalan-amalan yang tersusun dari beberapa perkataan <lan gerakan yang
dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam serta sesuai
dengan syarat dan rukunnya.
25 Soekidjo Notoatmodjo, I/mu Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: Bhinneka Cipta, 2003),
26 A. Rahman Ritongga dan Zainudin, Fiqh Ibadah, (Jakarta: Gaya Media Pratama,
1997), eel Ke-, h. 1.
25
I) Ibadah kepada Allah mengharapkan pahala-Nya atau takut akan
siksa-Nya.
2) Ibadah kepada Allah karena memandang ibadah suatu perbuatan
yang mulia.
3) Ibadah kepada Allah karena Allah berhak disembah.28
c. Pengertian Ahli Fiq h
Setelah para ahli lughat dan tasawuf mengemukakan pengertian
daripada ibadah, selanjutnya menurut para ahli fiqh (faqaha) bahwa
ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang engkau kerjakan untuk
mencapai keridhoan Allah dan mengharapkan pahala-Nya di akhirat.
· Berdasarkan uraian pengertian ibadah menurut para ahli di atas,
maka dapat dipahami bahwa ibadah adalah suatu rumah yang mencakup
segala perbuatan, baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi dalam
rangka mengagungkan Allah SWT dan mengharapkan pahala-Nya serta
sebagai sarana untuk senantiasa mt:ngingat Allah SWT. Sebagaimana
firman Allah dalam Q.S Thaha: 14 berikut:
Artinya: Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. ·
28 A. Rahman Ritonga dan Zainudin. Fiqh lbadah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997),
cet. ke-1. h. 24.
26
3. Hukum dan Waktu Ibadah Shalat Wajib
a. Hukum Ibadah Shalat Wajib (shalat lima waktu)
Ibadah shalat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib
dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat dan
rukunnya tanpa terkecuali. Dalam pelaksanaan shalat tak memandang
usia maupun kondisi seseorang, baik dalam keadaan sehat maupun
sakit, selama ruh manusia belum terpisah dari jasadnya.
Menurut H. Abdullah dalam kitab Tanbihul Ghafilin,
mengatakan bahwa Nabi SAW telah bersabda:
\_)\.$
Artinya: Perbedaan antara muslim dan kafir adalah meninggalkan shalat. Barang siapa yang dengan sengaja meninggalkan shalat dengan sengaja karena mengingkari akan wajibnya shalat, maka ia termasuk ke dalam golongan munafik, fasik maupun kafir.29
b. Waktu Ibadah Shalat Wajib
Shalat yang diwajibkan bagi tiap-tiap orang yang dewasa
adalah lima kali dalam sehari semalam. Di antara waktu shalat wajib
adalah:
1) Shalat Dzuhur; awal waktunya setelah tergelincir matahari dari
pertengahan langit. Akhir waktunya apabila bayang-bayang sesuatu
telah sama dengan panjangnya dengan seseuatu tersebut.
29 Abdullah. Tanbihul Ghqfilin. (Jakarta: Al-Aidrus), h. 3.
27
2) Shalat Ashar; waktunya mulai dari berakhimya waktu shalat
dzuhur sampai terbenam matahari sepenuhnya.
3) Shalat Maghrib; waktunya dari berakhimya waktu shalat ashar
sampai hilangnya syqfaq (mega merah).
4) Shalat Isya; waktunya dari berakhimya waktu shalat maghrib
sampai terbit fajar shodiq.
5) Shalat Shubuh; waktunya mulai terbit fajar shodiq sampai terbit
matahari.
4. Rukun dan Syarat Sy ah Shalat
a. Rukun Shalat; yang termasuk rukun shalat ada tiga betas, yaitu:
1) Niat
2) Berdiri
3) Takbiratul ihram
4) Membaca Al-Fatihah
5) Rukuk dengan tuma'ninah (diam sejenak)
6) Bangun dari rukuk (!'tidal) dengan tuma 'ninah
7) Sujud dua kali dengan tuma'ninah
8) Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
9) Duduk untuk tasyahud akhir
10) Membaca tasyahud akhir
11) Membaca shalawat atas Nabi SAW
12) Mengucapkan salam
13) Tertib
28
b. Syarat Syah Shalat; yang tennasuk syarat syah shalat ada enam, yaitu:
I) Suci dari hadas kecil dan besar
2) Suci anggota tubuh, pakaian, alas atau tempat shalat dari n~jis
3) Menutup aurat
4) Menghadap kiblat
5) Telah masuk waktu shalat
PERPUSTAKAAN UTAMA l UIN SYAHIO JAKARTA
6) Mengetahui tata cara pelaksanaan shalat
5. Urgensi Ibadah Shalat
Shalat dalam Islam mempunyai kedudukan yang sangat penting.
Tidak ada ibadah-ibadah lain yang dapat membandinginya. Shalat
merupakan tiang agama, oleh karena itu agama tidak akan berdiri kokoh
dan tegak kecuali dengan tiang agama. Apabila baik shalatnya, maka baik
pula seluruh amal perbuatannya. Jika buruk shalatnya, maka buruk pula
sekalian amalnya. Pertama kali yang diperhitungkan amalnya bagi setiap
orang pada hari kiamat adalah shalatnya.
Pokok segala sesuatu adalah Islam, tiangnya adalah shalat.
Sedangkan puncaknya adalah jihad di jalan Allah. Shalat adalah ibadah
yang pertama kali diwajibkan oleh Allah -SWT dan diwahyukan langsung
tanpa perantara kepada rasulullah SAW, kemudian diperintahkan kepada
umatnya agar melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari semalam.30
Hikmah dalam ibadah shalat adalah sebagai wujud kepatuhan
terhadap perintah-Nya, mendapatkan ketenangan hati, terhindar dari
30 Mahfudi Sahli. "Risa/ah Sha/at".
29
gangguan syetan, terhindar dari musibah, dan shalat dapat memberikan
perantaraan petunjuk bagi orang-orang yang sedang mengalami keraguan
dalam hatinya.
Apabila salah seorang tidak melaksanakan shalat, maka dia sengaja
menghancurkan agamanya dan apabila mereka melaksanakan shalat, maka
dia meninggikan agamanya. Oleh karena itu, sebagai umat Islam harus
selalu senantiasa mendirikan dan menegakkan agama Islam dengan cara
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
E. Kerangka Pikir
Shala! merupakan wujud penghambaan dan pengabdian diri kepada
Allah SWT. Dan ibadah shalat itu sendiri adalah suatu ibadah yang
mengandung perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri
dengan salam. 31 Adapun secara subtansi, shalat tersebut adalah untuk
mengingat kepada Allah SWT. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi:
Artinya: Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.
Shala! juga merupakan pembebasan diri dari berbagai kesibukan dan
suka duka kehidupan untuk menghadap Allah SWT dehgan khusyuk, tunduk
dan sujud, membaca dan meridengar kalam Allah, membaca tasbih,
mengagungkan serta memohon ampunan kepada Allah SWT.
31 A. Rohman Ritonga dan Zainudin, h.87.
30
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Al-Hakim dan Abu Daud
mengatakan bahwa para orang tua harus menyuruh anak-anak mereka untuk
melaksanakan shalat setelah berumur tujuh tahun dan juga menyuruh para
orang tua untuk memukul mereka (anak-anak) jika tidak melaksanakan shalat
setelah berumur sepuluh tahun.
Begitu pentingnya ibadah shalat yang juga merupakan rukun Islam
kedua setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Oleh karena itu, bimbingan
terhadap ibadah shalat sangat diperlukan agar setelah mencapai baligh di mana
amal perbuatan sudah mulai diperhitungkan, mereka menjadi tahu, faham, dan
biasa dalam melaksanakan ibadah shalat.
Salah satu yang diadakan di lembaga pendidikan mengenai ajaran
ajaran Islam terutama ibadah shalat adalah Bimbingan Rohani Islam
(Bimrohis) yang terdapat di dalamnya antara lain membimbing anak-anak
bagaimana cara melaksanakan ibadah shalat dengan baik dan benar. Biasanya
Bimbingan Rohani Islam ini mulai diadakan di tingkat pendidikan menengah.
Para siswa tidak hanya dapat bimbingan dari Bimrohis, tetapi juga dari
pengajian atau madrasah, orang tua, teman, orang lain dan sebagainya. Jadi,
tidak hanya bimbingan rohani Islam yang berperan aktif dalam meningkatkan
pengetahuan ibadah shalat wajib siswa, yang lain pun seperti yang telah
disebutkan di atas juga berperan, hanya yang menjadi pertanyaan, mana yang
korelasinya signifikan terhadap peningkatan pengetahuan ibadah shalat wajib.
Berdasarkan uraian di atas, penulis berasumsi bahwa jika dilihat dari
segi waktu, para siswa hanya mendapatkan bimbingan rohani Islam hanya satu
31
jam dalam satu minggu, sedangkan pengajian, orang tua dan yang lainnya
lebih banyak waktunya dari pada di sekolah.
Dengan demikian, diduga tidak terdapat korelasi yang signifikan
mengenai pengaruh bimbingan rohani Islam terhadap peningkatan
pengetahuan dan pengamalan ibadah shalat wajib siswa di SMP Islam
Hidayatul Ihsan Sawangan depok.
F. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara, yang masih perlu diuji
kebenarannya melalui fakta-fakta. Pengujian hipotesis dengan menggunakan
dasar fakta diperlukan suatu alat bantu, dan yang sering digunakan adalah
analisis statistik.32
Untuk menguji suatu hipotesis diperlukan sejumlah data, baik yang
mendukung maupun yang bertentangan dengan hipotesa. Data tersebut akan
diolah dengan teknik atau perhitungan statistik guna memperoleh kesimpulan-
kesimpulan dalam menerima dan menolak l:iipotesa. Dalam penelitian ini
terdapat dua variabel, yaitu bimbingan rohani Islam sebagai variabel X dan
peningkatan pengetahuan dan .. pengamalan ibadah shalat wajib sebagai
variabel Y. Berdasarkan kerangka pikir sebagaimana telah dipaparkan, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
32 Agus Irianto, Statistik Konsp Dasar dan Ap/ikasinya, (Jakarta: Kencana, 2004), cet. Ke-!, h. 97.
I. Hipotesa Nol (Ho)
2. Hipotesa Altematif (Ha)
32
: Tidak ada korelasi positifyang signifikan
antara bimbingan rohani Islam (variabel X).
dengan peningkatan pengetahuan dan
pengamalan ibadah shalat siswa di SMP
Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok
(variabel Y).
: Ada korelasi positif yang signifikan
antara bimbingan rohani Islam (variabel X)
dengan peningkatan pengetahuan dan
pengamalan ibadah shalat siswa di SMP
Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok
(variabel Y).
B. Visi dan Misi
1. Visi SMP Islam Hidayatul Ihsan
a. Kompetitif dalam prestasi, fastabiq dalam amaliyah, aktivitas dalam
nuansa relegius, tanggap dalam perubahan dan pembangunan dalam
masyarakat.
34
b. SMP Islam Hidayatul Ihsan, lembaga pendidikan bernaung di bawah
yayasan pendidikan Hidayatul Ihsan yang meWlljudkan manusia yang
cerdas, terampil dan berprestasi yang di!andasi dengan iman dan
taqwa kepada Allah SWT.
2. Misi SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok
a. Membina semangat kebersamaan dan kegiatan berlandaskan
keimanan dan ketaqwaan.
b. Mewujudkan tercapainya peningkatan kualitas dan kuantitas output
serta efektifitas dan efisiensi pendidikan di tingkat sekolah menengah
pertama.
C. Struktur Orgauisasi SMP Islam Hidayatul Ibsan
Saat ini SMP Islam Hidayatul Ihsan dipimpin oleh kepala sekolah yang
bernama Zainal HA, S.Ag. dan dibantu wakil kepala sekolah yang bernama
H. Jaini Syaifudin, S.Pd.I. serta wakil-wakilnya di bidangnya masing-masing.
Adapun Jebih jelasnya struktur organisasi tersebut seperti digambarkan
dengan bagan sebagai berikut:
35
Struktur Organisasi Lembaga Pendidikan
SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok
Ketua Y ayaysan
H. Asmanudin
Kepala Sekolah
Zainal, S.Ag.
I I Bagian Kurikulum Ketua Komite
Jamaludin, S.Pd.I !cat Sobari
I BP Tata Usaha
Asmawi, S.Ag. M. Rusli, S.Ag.
I Wali Kelas I Wali Kelas II-A
Ending M, S.Ag. Amanat
I Wali Kelas II-B Wali Kelas III
Ahmad Murodih Iswahyudi
36
D. Letak Geografis
Y ayasan Pendidikan Hidayatul Ihsan
SMP Islam Hidayatul Ihsan {Terakreditasi) izin No. 1168/102/KEP/OT/195
I. Nama Sekolah
2. NPSN
3. NSS
4. Propinsi
5. Kecamatan
6. Desa/Kelurahan
7. Kode Pos
8. Daerah
9. Status Sekolah
10.KBM
11. Terletak Pada Lintasan
E. Keadaan Guru dan Siswa
: SMP Islam Hidayatul Ihsan
: 20229049
: 204020517179
: JawaBarat
: Sawangan
: Pasir Putih
: 16519
: Pedesaan
: Swasta
: Pagi
: Desa
Guru adalah salah satu sumber daya manusia yang mendukung dalam
proses belajar mengajar dan ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber
daya yang potensial. SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok memiliki
sejumlah guru yang profesional di bidangnya yang seluruhnya berjumlah 22
guru, terdiri dari lima guru wanita dan tujuh belas guru pria.
37
Adapun data guru SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok dapat
dilihat pada tabel berikut:
No NamaGuru Pendidikan Jabatan Terakhir
I Jamaludin HA, Amd D3 Bag. Kurikulum/Guru 2 Zainal HA, S.Ag. SI Kepala Sekolah 3 Mafuadi Amir, Amd D3 Guru 4 H. Jaini Syaifudin, S.Pd.I SI Wk. Kep. Sekolah/Guru
5 Ahmad Dainuri, S.Pd,I SI Guru 6 Samsuri, S.Pd.I SI Guru 7 Rukmiati, BA 03 Guru 8 Jayadih, S.Pd.I SI Guru 9 Iswahyudi, S.Pd.I SI Guru IO Asmawi, S.Ag. SI Guru 11 Ending Ma'muri, S.Ag. SI Guru 12 Ahmad Marodih M, S.Pd.I Sl Guru 13 Dra. Rosanah Sl Guru 14 Amanat Husen, S.Pd.I SI Guru 15 M: Jamaludin, S.Pd.I Sl Guru 16 Sobariah, S.Pd.I
.. SI Guru
17 Ahmad Marodih AS, S.Pd.I SI Guru 18 Tuti Alawiyah, S.Pd.1 Sl Guru 19 Ahmad Rohmani, S.Pd.I SI Guru 20 Rusli HR, S.Pd.l SI Guru 21 Sumami SMA TU 22 Lindawati SMA Guru 23 Suhaimin SMA Guru 24 M. Rusli, S.Ag. SI TU 25 Icat Sobari, S.Sos SI Ketua Komite Sekolah
F. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Rohani Islam
Adapun tujuan dari bimbingan rohani Islam SMP Hidayatul Ihsan
Sawangan Depok adalah membentuk dan membina kualitas keimanan,
kesadaran dan ketaqwaan terhadap Allah SWT, sedangkan fungsinya adalah:
38
I. Memperkokoh tali silaturahmi antar siswa
2. Sebagai wadah untuk membina para siswa dengan nilai-nilai ke-lslaman
agar menjadi siswa/I yang berakhlak mulia dan berguna bagi agama, nusa
dan bangsa.
G. EK~tra Kurikuler
Da!am mengembangkan minat dan bakat siswa/I, SMP Islam
Hidayatul Ihsan Sawangan Depok menyediakan berbagai kegiatan ekstra
kurikuler, seperti Osis, Pramuka, Sepak Bola, Bulu Tangkis dan Seni Hajir
Marawis.
H. Sarana dan Prasarana
Merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan kelancaran
dan mutu dari suatu proses pendidikan. Kelancaran dan mutu pendidikan
yang tinggi hams didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yang
dapat memenmuhi kebutuhan dan proses belajar mengajar.
Adapun sarana dan prasarana yang ada di SMP Islam Hidayatul Ihsan
Sawangan Depok sudah cukup memadai untuk mendukung kelancaran proses
belajar menagajar siswa-siswinya. Sarana dan prasarana yang ada dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
No Jenis Jumlah 1 Kantor 3 2 Ruang Belaiar 4 3 Pemustakaan 1 4 Laboratorium 2 5 Ruang Osis I 6 Musholla 1 7 Lavangan Olahraga 1 8 Toilet 2 9 Gudang I
39
I. Jadwal dan Materi Pelaksanan Bimbingan Rohani Islam
No I
2
3
4
Adapun pelaksanaan dan pemberian materi bimbingan rohani Islam
yang sering dilaksanakan dan diikuti oleh siswa-siswi di SMP Islam
Hidayatul Ihsan dari masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
Hari Minggu ke Guru Ke las Materi Senin l M. Jamaludin, S.Pd.l I Ibadah shalat
2 Dra. Rosanah I Tauhid 3 M. Jamaludin, S.Pd.I I Akhlak 4 Ura. Rosanah I Baca Tulis Alquran
Selasa I Dra. Rosanah IIA Ibadah shalat 2 M. Jamaludin, S.Pd.I IIA Tau hid 3 Dra. Rosanah IIA Akhlak 4 M. Jamaludin, S.Pd.I IIA Baca Tulis Alquran
Rabu I M. Jamaludin, S.Pd.I IIB Ibadah shalat 2 Dra. Rosanah IIB Tauhid 3 M. Jamaludin, S.Pd.l IIB Akhlak 4 Dra. Rosanah II B Baca Tulis Alquran
Kam is I Dra. Rosanah III Ibadah shalat 2 M. Jamaludin, S.Pd.I III Tauhid 3 Dra. Rosanah III Akhlak 4 M. Jamaludin, S.Pd.l III Baca Tulis Aluuran
Dengan adanya jadwal seperti yang tersebut di atas, pelaksanaan
bimbingan rohani Islam di SMP Islam Hidayatul Ihsan dapat berjalan
walaupun belum mencapai target maksimal.
J. Kegiatan Bimbingan Rohani Islam
Walaupun bimbingan rohani Islam ini merupakan kegiatan ekstra
kurikuler di SMP Islam Hidayatul Ihsan, namun kegiatan bimbingan rohani
Islam ini memiliki kesinambungan antara materi pengetahuan dan
pengamalan dalam beribadah shalat wajib siswa.
40
Adapun kegiatan bimbingan rohani Islam yang mengarah kepada
bentuk pengamalan dari pengetahuan ibadah shalat wajib siswa antara lain: 1
!-N;;-- --------- Materi /Teori ______ : . -_-. -_ -Pengamaian I Praktek----,
r 1 Ilmu-Fiqh (Bab-Thaharoh-& Bab sb.aiat) i Kaifiyat . atau tatacara-daJam I berwudhu dan melaksanakan !
·. ibadah shalat wajib dari segi i L ___ J___ _______________________ .. ~==rn~~erakan dengan I i 2 · Tauhid , Penghayatan terhadap [ ! , keberadaan Allah melalui
1
' tafakur atas semua ciptaan-Nya I ---;.---- --- -- _"_" __ -----··· ,. --------· ""'' --- -- -- .-- ---- ----·- - -1
, Lebih diutamakan kepada sopan ; ' 13 i
Akhlak ! santun atau tata krama siswa, I ' baik terhadap guru, orang tua '\
, , : dan sesama teman di lingkungan
\4--]-Peng_k_a .. uian-AI~q-u-r-'an- ----·------- J ~~~~:h d~=~~~aka\e-rh_a .. ciall_\I I I I kefasihan dalam membaca dan
'/ I memiliki kepintaran dalam i
( __ I___ -----1 5 I Seni Islami I , I , ' l
LI ~---
[ menulis Al-qur'an yang I i dibarengi dengan hafalan surat- i
--------1 ~!~~t~~m:::~~i -~~ ~7~1 I mengembangkan bakatnya di I I bidang seni Islami, seperti i Marawis, Nasyid & shalawat I j dan qiro'at .J
1 Wawancara pribadi dengan Bapak M. Jamaludin, S.Pd.l, Seksi Kurikulum SMP Islam
Hidayatul Ihsan, Sawangan Depok, I 4 Oktober 2009.
BAB IV
HASIL ANALISA
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Penelitian ini dilaksanakan sebelum atau hampir mendekati tahun
ajaran barn pendidikan. Jadi, para siswa genap mengikuti bimbingan rohani
Islam. Bagi siswa-siswi kelas satu yang barn masuk kegiatan bimbingan
rohani Islam ini pada awalnya mereka merasa asing, penasaran dan ikut-
ikutan terlebih dahulu sebelum mereka bergabung, setelah selang beberapa
kali pertemuan mereka pun merasa tertarik untuk mengikuti bimbingan
rohani Islam di sekolah karena bagi mereka bimbingan rohani Islam
mernpakan kegiatan ekstra ·· kurikuler di sekolah ini untuk menambah
pengetahuan, wawasan dan pengalaman. 1
Adapun setelah semua kelas bisa mengikuti kegiatan bimbingan
rohani Islam ini, akhirnya peneliti mendapatkan basil penelitiannya sebagai
berikut; siswa kelas satu yang berjumlah dua puluh delapan siswa telah
mengikuti bimbingan rohani Islam selama satu tahun, lain siswa kelas II-A
yang berjumlah tiga puluh siswa telah mengikuti bimbingan rohani Islam
selama dua tahun, kemudian siswa kelas II-B yang berjumlah tiga puluh
delapan siswa telah mengikuti bimbingan rohani Islam selama dua tahun dan
siswa kelas tiga yang berjumlah tiga puluh lima siswa telah mengikuti
bimbingan rohani Islam selama tiga tahun.
1 Wawancara pribadi dengan Bapak M. Jarnaludin, S.Pd.I, Seksi Kurikulum SMP Islam
Hidayatul Ihsan, Sawangan Depok, 14 Oktober 2009.
41
42
Berdasarkan perhitungan statistik melalui program SPSS versi 15.0
dengan menggunakan cronbach a, maka dapat diketahui butir pemyatan yang
valid/invalid dan reliabil/ireliabi12 terhadap angkt;t yang telah diisi oleh
responden bayangan, maka didapat basil sebagai berikut
Item Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Multiple Cronbach's Item Deleted if Item Deleted Correction Correlation Alpha Iifltem
Deleted Pl 117.49 69.647 .284 .469 .658 P2 117.81 69.266 .206 .728 .661 P3 118.53 68.32S .178 .469 .664 P4 117.70 70.570 .197 .669 .663 PS 117.86 69.266 .180 .666 .663 P6 117.93 70.816 .107 .407 .668 P7 119.49 67.719 .163 .62S .668 pg 117.46 68.038 .236 .631 .6S8 P9 118.04 67.499 .348 .508 .6SO PIO 117.37 66.880 .412 .789 .646 Pl! 119.04 73.606 -. IOI .7S8 .696 Pl2 117.32 69.470 .271 .79S .6S8 Pl3 117.53 69.218 .281 .S71 .657 Pl4 117.44 69.108 .3S9 .690 .6S4 PIS 117.54 70.145 .191 .528 .662 Pl6 117.72 6S.670 .449 .721 .641 Pl7 117.54 68.110 .378 .70! .6SI PIS 117.56 75.251 .IOI .552 .668 Pl9 118.07 67.531 .290 .494 .6S4 P20 117.47 68.432 .287 .774 .6SS P21 117.77 69.179 .28S .672 .6S7 P22 118.42 70.534 .111 .454 .669 P23 118.72 71.706 -.ot8 .62S .688 P24 117.61 69.527 .162 .666 .66S P2S 117.86 64.766 .447 .600 .639 P26 117.89 67.596 .287 .666 .6S4 P27 118.14 70.194 .161 .749 .664 P28 118.33 69.869 .098 .S93 .672 P29 118.39 66.9S6 .170 .560 .661 P30 117.96 69.927 .170 .547 .664
Kolom korelasi item adalah untuk mengetahui validitas, sedangkan
kolom cronbach a untuk mengetahui reliabilitas. Jika ada nilai yang minus
pada salah satu nomor pemyataan di atas, maka dikatakan nomor pemyataan
tersebut invalid atau ireliabil.
2 Singgih Santoso, Buku Latihan Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2000), h. 269-291.
43
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui butir pernyataan yang invalid
yaitu butir pernyataan nomor 11 dan 23, maka peneliti menghilangkan butir
butir pernyatan yang invalid tersebut sehingga jumlah keseluruhan butir
pernyataan yang valid dan reliabil sebanyak 28 butir pernyataan.
B. Gambaran Peningkatan Pengetahnan dan Pengamalan Ibadah Shalat
Wajib Siswa
Dalam meneliti tentang peningkatan pengetahuan ibadah shalat wajib
siswa di SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok, peneliti
menggunakan angket berskala likert dengan butir pernyataan sebanyak dua
puluh delapan butir pernyataan terhadap sampel sebanyak lima puluh tujuh
siswa dengan perincian sebagai berikut:
Sampel siswa kelas I : 11 siswa
Sampel siswa kelas II-A
Sampel siswa kelas II-B
Sampel siswa kelas III
Total sampel
: 16 siswa.
: 19 siswa
: 11 siswa +
: 57 siswa
Setelah dilakukan scoring terhadap angket yang telah diisi oleh
sejumlah sampel tersebut, maka didapat basil sebagai berikut berdasarkan
kelasnya masing-masing:
Diagram Prosentase Tingkat Pengetahuan lbadah Shalat
DKelas I
aKelas ll~A
OKelas ll~B
aKelas Ill
44
Dapat dilihat bahwa kelas I mempunyai skor 18,95 % yang hampir
sama dengan prosentase kelas Ill yaitu 18,19 %. Kemudian siswa kelas II-A
yaitu.28,77 % dan kelas II-B yaitu 34,10 %. Berdasarkan diagram prosentase
di atas bahwa yang mendapatkan prosentase terkecil bukaelah kelas I
melainkan kelas III yaitu 18, 19 % dan yang mendapatkan prosentase terbesar
bukanlah kelas III melainkan kelas II-B yaitu 34,10 %.
Idealnya untuk siswa kelas tiga memiliki tingkat pengetahuan ibadah
shalat wajib yang paling tinggi daripada siswa-siswa kelas yang lainnya,
karena kelas tiga paling lama dalam mengikuti bimbingan rohani Islam di
SMP Islam Hidayatul Ihsan. Kemudian siswa kelas II memiliki tingkat
pengetahuan dan pengamalan ibadah shalat wajibnya daripada siswa kelas
satu. Tetapi setelah peneliti melakukan penelitian mengenai pengaruh
bimbingan rohani Islam terhadap peningkatan pengetahuan dan pengamalan
ibadah shalat wajib siswa di SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok
ternyata bukan siswa kelas tiga yang paling tinggi tingkat pengetahuannya,
Chi-Square Df Asymp. Sig.
Npar Tests Kruskal-Wallis Test
Ranks
I Ke las N
NILA! Kelas I 11 Kelas II-A 16 Kelas Il-B 19 Kelas III 11
57
Test Statistics (a,b)
Mean Rank 23,89 29,39 18,55
21,09
NIL AI a. Kruskal Wallis Test 3,698 b. Grouping Variable: KELAS
3
,296
46
Dengan membandingkan statistik hitung dengan statistik tabe4 maka:
• Jika statistik hitung < statistik tabel, Ho diterima
• Jika statistik hitung > statistik tabel, Ho ditolak
Dari tabel output di atas terlihat bahwa statistik hitung kruskal waalis
(sama dengan perhitungan Chi Aquare) adalah 3,698. Sedangkan statistik
tabelnya dapat dilihat 46tabel Chi-Square, unt;ik df (derajat kebebasan) = 3
dan tingkat signifikansi (a)= 5 %, maka didapat statistik46tabel = 7,815.
Oleh karena statistik hitung < statistik tabel (3,698 < 7,815), maka Ho
diterima. Berdasarkan probabilitas:
• Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima.
• Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.
47
Terlihat bahwa pada kolom Asymp. Sig/Asymtotic Significance adalah
0,296, atau probabilitas di atas 0,05 (0,296 > 0,05). Dengan demikian, Ho
diterima, atau tidak ada korelasi positif yang signifikan antara bimbingan
rohani Islam dengan peningkatan pengetahuan dan pengamalan ibadah shalat
wajib siswa di SMP Islam Hidayatul Ihsan, karena tidak ada perbedaan yang
nyata (signifikan) di antara tingkat pengetahuan dan pengamalan ibadah
shalat wajib siswa dari ketiga kelas tersebut.
BABV
PENUTUP
A. Kesimpulau
I. Gambaran Peningkatan Pengetahuan clan Pengamalan Ibadah Shalat Wajib
Siswa
Berdasarkan analisa yang telah dibahas pada bab IV di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dan pengamalan ibadah
shalat wajib di SMP Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok adalah
sebagai berikut; siswa kelas II-B memiliki tingkat prosentase paling tinggi
daripada siswa kelas lainnya yaitu 34, 10 %, lalu siswa kelas satu dengan
prosentase 18,95 % dan terakhir siswa kelas tiga yang memiliki tingkat
pengetahuan dan pengamalan ibadah shalat wajibnya paling rendah, yaitu
18,19 %.
2. Pengaruh Bimbingan Rohani Islam Terhadap Peningkatan Pengetahuan
dan Pengamalan Ibadah Shalat Wajib Siswa di SMP Islam Hidayatul Ihsan
Kegiatan bimbingan rohani Islam merupakan kegiatan wajib yang ..
diikuti oleh seluruh siswa/I SMP Islam Hidayatul Ihsan. Setiap kelas
mendapatkan jadwal bimbingan rohani Islam satu kali (satu jam) dalam
seminggu. Secara matematis, maka siswa kelas satu telah diberi bimbingan
sebanyak empat puluh delapan kali (48 jam) dalam satu tahun. Dapat kita
bayangkan untuk siswa-siswi kelas yang lainnya.
49
Karena tingkat pengetahuan dan pengamalan ibadah shalat wajib siswa
kelas II-B yang paling tinggi dan siswa kelas tiga yang paling rendah
tingkat pengetahuannya, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi
yang signifikan antara bimbingan rohani Islam dengan peningkatan
pengetahuan dan pengamalan ibadah shalat wajib siswa di SMP Islam
Hidayatul Ihsan Sawangan Depok.
B. Saran
Setelah sekian lama peneliti melakukan penelitian hingga dapat
disimpulkan mengenai pengaruh bimbingan rohani Islam terhadap
peningkatan pengetahuan dan pengamalan ibadah shalat wajib siswa di SMP
Islam Hidayatul Ihsan Sawangan Depok, maka peneliti mempunyai beberapa
saran sebagai berikut:
I. Lamanya waktu bimbingan rohani Islam yang diberikan etrhadap setiap
kelas sebaiknya ditambah, dari satu jam menjadi dua jam dalam
seminggu.
2. Metode bimbingan yang selama ini telah berjalan sebaikn_ya diperbaharui
dengan menyeimbangkan antara teoritis dan praktis, juga tidak jarang
sekali bimbingan rohani Islam dapat dihubungkan dengan kegiatan
tafakkur dan tadabbur alam, ha! ini untuk meningkatkan ·nilai keimanan
untuk beribadah bagi para siswa.
Hanya itu saran yang dapat peneliti kemukakan, semoga harapan mulia
kita di kemudian hari dapat terlaksana dengan baik dan lancer juga disertai
oleh rahmat dan ridho Allah Subhanahu wata 'ala. Amin.
DAFTARPUSTAKA
Asyiq, K. M. Petunjuk Lima Jbadah. Surabaya: Al-Ikhlas, 1993.
Bakhtiar, Amsal. Filsafat !!mu. Jakarta: Rajawali Pers, 2004.
Consule G, Sevilla. Alih Bahasa: Tuwu. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI-Press, 1993.
Daradjat, Zakiah. Psikologi Agama. Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1996.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998.
Djumhur dan Surya, Moh. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV. llmu, 1998.
Faqih, Ainur Rahim. Bimbingan dan Konseling Dalam Islam. Yogyakarta: UII Press, 200 I.
Hadi, Sutisno. Metodologi Research. Y ogyakarta: Andi Offset, 1990.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 200 I.
Irianto, Agus. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana, 2004.
Jaziri, Abdurrahman. Fiqih Empat Mazhab. Jakarta: PT. Darul Ulum Press, 2002.
Katie, Jamaludin. Psikologi Dakwah. Surabaya: Penerbit Indah, 1993.
M. Arifin. Pedoman Pelaksanan Bimbingan Penyuluhan Agama. Jakarta: PT. Golden Terayan Press, 2000.
M. Umar dan Sartono. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandyng: Pustaka Setia, 1998.
Mardalis. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Mariawan, I Made. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMA Negeri 2 Singaraja Melalui Pendekatan Kontekstual. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Singaraja No. 2 TH. XXXIX, April 2006.
50
51
"N. Grass W.S. Massan and A.W.M.C. Eachem: Exploration Role Analysis." dalam Berry, David. Pokok-pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.
Nasution, Harun. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. Jakarta: UI Press, 1997.
Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Bhineka Cipta, 1995.
Prasetyo, Bambang dan Janah, Lina Miftahul. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Ritonga, A. Rohman, dan Zainudin. Al-Fiqhu Wal lbadah. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Santoso, Sinngih. Buku Latihan Statisik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2000.
Sarwono, Wirawan, Sarlito. Teori-teori Psikologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Sukardi, Dewa Ketut. Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta: PT> Bhineka Cipta, 1995.
Sumantri, Jujun S. Filsafat llmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2005
Tim Penulis. Progresif Surakarta: CV. Pustaka Manggal, 2001.
Ulwan, Abdullah Nashih. Tarbiyatul Aulad Fil Islam. Semarang: CV. Asy Syifa, 1998.
Walgito, Bimo. Bimbingan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Andi Offset, 1993.
VARIABEL TEO RI DIMENSI INDIKATOR
Pengaruh - Menurut A. Rahman - Dilaksanakan - Rukun shalat,
Bimbingan Ritonga dan Zainudin seperti niat ( l ),
membaca
Rohani Islam dalam buku "Fiqih takbiratul ihram
Terhadap lb ad ah", mengatakan (5), membaca Al-
Peningkatan bahwa shalat adalah Fatihah (6),
tuma'ninah (3), Pengetahuan adalah suatu ibadah sujud (9),
lbadah Sha lat yang mengandung membaca tahiyat I
akhir (l 1). Wajib Siswa di perkataan dan
- Syarat shalat, SMPl l-Iidayatul perbuatan yang dimulai seperti pakain
I lhsan dengan takbir dan suci dari najis (8),
diakhiri dengan saiam. berwudhu ( l 0), I
I '
baligh (12). I - Menurut Abdurrahman - Waktu shalat,
Al-Jaziri dalam buku seperti
"Fiqih Empat Mazhab", menyegerakan I shalat pada
I bahwa Sholat lima wakiunya (13),
I waktu wajib waktu shalat
I shubuh (17), dilaksanakan pada
waktu shalat ashar setiap waktunya, karena
(15), waktu shalat
waj ib adalah di mana maghrib (23),
waktu shalat orang yang
dzuliur (19), melaksanakannya
dalam keadaan
mendapatkan pahala sakit wajib
dan yang melaksanakan
sh~.lat (26), waktu meninggalkannya
sha!at shubuh
mendapatkan siksa. (25), waktu sha!at
apapun (29),
shalat wajib
dilaksanakan
tepat waktu (28),
waktu shalat
dzhubur (27).
TABEL PROSENTASE BUTIR
PENINGKATANPENGETAHUAN DIMENSI SHALAT WAJIB JU ML AH
IBADAH SHALAT WAJIB SISWA DILAKSANAKAN DITINGGALKAN
SMPI HIDAYATUL IHSAN (%) (%) (%)
20 10 30 RUKUN SHALAT
(6 butir) (3 butir) (9 butir)
10 10 20 SYARATSHALAT
(3 butir) (3 butir) (6 butir)
30 20 50 W AKTU SHALA T
(9 butir) (6 butir) (15 butir) --j
60 _L 40 100 JUMLAH
(l8 butir) (12 butir) (30 butir) _J
BUTIR-BUTIR PERNYATAAN
Aspek pengetahuan No
Nomor Butir No
Nomor Butir ibadah shalat wajib Angket yang dilaksanakan Angket Yang ditinggalkan
Menurut saya, tempat niat Tidak membaca surat Al-
I I 19 2 Fatihah dalam shalat, itu di dalam hati.
menurut saya tidak apa-apa. Sepengetahuan saya,
Membaca takbiratul ihram 2 5
mengucapkan takbiratul 20 7 dalam shalat hukumnya
ihram merupakan rukun adalah sunnah.
shalat. Bagi saya, membaca surat- Menurut saya, tidak
3 6 surat lain selain surat Al- 21 4 membaca tahiyat akhir tidak Fatihah adalah sunnah. apa-apa.
Rukun Shalat Menurut saya gerakan cepat
4 3 dan terburu-buru dalam shalat, itu akan menghilangkan tuma'ninah. Dalam melakukan gerakan sujud, saya selalu berhati-hati
5 9 dan menghindarkan segala sesuatu yang dapat menghalangi anaaota su;ud. I Menurut saya, bacaan tahiyat
6. 11 akhir itu cukup sampai shalawat atas Nabi Muhammad Saw,
Saya akan berpakaian yang Sepengetahuan saya, shalat 7 8 bersih dari naj is ketika 22 18 itu boleh menghadap ke
hendak melaksanakan shalat. mana saja.
Sebelum melaksanakan Menurut saya, kalau tidak
Syarat Shala! 8 10 sbalat, maka saya akan 23 16 berwudhu sebelum
berwudhu terlebih dahulu. melaksanakan shalat, maka shalatnya tetap syah.
Menurut saya, orang Islam Ketika pakaian saya terkena
9 12 yang sudah baligh
24 14 najis, maka boleh-boleh saja
diwajibkan mengerjakan dipakai untuk melaksanakan shalat lima waktu. shalat. Ketika mendengar adza·n,
Bagi saya Iebih baik tidur 10 13 saya segera melaksanakan 25 20 sh al at.
daripada shalat shubuh.
Ketika mendengar adzan Saya tidak akan
11 17 shubuh, saya segera bangun
26 22 melaksanakan shalat
untuk melaksanakan shalat maghrib, jika kondisi badan shubuh. saya sedang lelah.
Lagi asyikjalan-jalan tiba-Bagi saya, tugas sekolah
12 15 tiba adzan ashar, maka saya
27 30 lebih utama daripada akan mencari musholla
melaksanakan shalat. untuk sholat ashar dahulu. Walaupun waktu shalat
Saya akan melaksanakan 13 23
maghrib tinggal I 0 men it 28 29 shalat kalau keadaan hati
lagi, saya tetap akan segera saya sedang gembira.
melaksanakannya. I 0 men it lagi waktu shalat
Menurut saya, shalat tepat dzuhur tiba, maka saya akan -
14 19 menahan rasa ngantuk saya 29 28 pada waktunya dapat
untuk melaksanakan shalat membuat pekerjaan lain
Waktu Shala! dzuhur dahulu.
tertunda.
Walaupun dalam keadaan Waktu shalat dzuhur tinggal
15 26 sakit, saya tetap
30 27 I 0 men it lagi, tapi karena
melaksanakan shalat lima saya masih mengantuk, maka waktu. saya melanjutkan tidur saya.
Daripada saya bergadang untuk bermain playstation,
161 25 lebih baik saya tidur karena takut tidak melaksanakan shalat shubuh. Sebelum waktu sha!at
17 21 maghrib tiba, maka saya segera berhenti bermain sepak bola. Ketika film sedang seru-
18 24 serunya, sayalebih mengutamakan shalat isya terlebih dahulu.
ANG KET
PERANAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM
DALAM PENINGKAT AN PENG ET AHUAN JBADAH SHALAT SISW A
SMPI HIDAY A TUL IHSAN SAW ANGAN DEPOK
Oleh: Muhamad Amin
Pengantar
Dalam rangka pengumpulan data untuk bahan penyusunan skripsi, kami
mengharapkan bantuan para siswa untuk menjawab penyataan-pamyataan di
bawah ini. Dalam hat ini tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, tetapi
jawaban yang sesuai dengan pendapat dan hati nurani anda. Adapun mengenai
jawaban atas pemyataan tersebut bersifat RAHASIA.
Petnnjuk Peugisian Angket
I. Bacalah basmalah sebelum mengisi dan hamdalah setelah mengisi.
2. Bacalah pemyataan-pemyataan di bawah ini dengan teliti.
3. Berikanlah tanda silang ( X ) pada pilihan yang sesuai dengan pendapat
dan hati nurani anda.
4. Terima kasih atas kejl\juran jawaban yang telah diberikan.
lsilah identitas anda di bawah ini:
Nam a
Kelas
.Tenis Kelamin
Lama Mengikuti Bimbingan rohani Islam : ...... tahun
BUTIR-BUTIR PERNY AT AAN
1. Menurut saya, tempat niat itu di dalam hati.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuj u
b. Setuju e. Sangat Tidak Set4ju
c. Ragu-ragu
2. Tidak membaca surat Al-Fatihah dalam shalat, menurut saya tidak apa-apa.
a. Sangat Setuju d. Tidak Set\lju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
3. Menurut saya gerakan cepat dan terburu-buru dalam shalat, itu akan
menghilangkan tuma 'ninah.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragti-ragu
4. Menurut saya, tidak. membaca tahiyat akhir tidak apa-apa.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
5. Sepengetahuan saya, mengucapkan takbiratul ihram merupakan rukun shalat.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
6. Bagi saya, membaca surat-surat lain selain surat Al-Fatihah adalah sunnah.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setuju e. Sangat Tidak Set4ju
c. Ragu-ragu
7. Membaca takbiratul ihram dalam shalat hukumnya adalah sunnah.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setlliu e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
14. Ketika pakaian saya terkena najis, maka boleh-boleh saja dipakai untuk
melaksanakan shalat.
a. Sangat Setuju d. Tidak Set~ju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
15. Lagi asyikjalan-jalan tiba-tiba adzan ashar, maka saya akan mencari musholla
untuk sholat ashar dahulu.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Se~ju e. Sangat Tidak Set~ju
c. Ragu-ragu
16. Menurut saya, kalau tidak berwudhu sebelum melaksanakan shalat, maka
shalatnya tetap syah.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
17. Ketika mendengar adzan shubuh, saya segera bangun untuk melaksanakan
shalat shubuh.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Se~ju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
18. Sepengetahuan saya, shalat itu boleh menghadap ke mana saja
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
19. 10 menit lagi waktu shalat dzuhur tiba, maka saya akan menahan rasa ngantuk
saya untuk melaksanakan shalat dzuhur dahulu.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
20. Bagi saya Jebih baik tidur daripada shalat shubuh.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
21. Sebelum waktu shalat maghrib tiba, maka saya segera berhenti bermain sepak
bola.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
22. Sa ya tidak akan melaksanakan shalat maghrib, j ika kondisi bad an saya sedang
Jelah.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setl!iu e. Sangat Tidak Se(l!ju
c. Ragu-ragu
23. Walaupun waktu shalat maghrib tinggal 10 menit Jagi, saya tetap akan segera
melaksanakannya.
a. Sangat Setuj u d. Tidak Setuju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
24. Ketika film sedang seru-serunya, saya lebih mengutamakan shalat isya
terlebih dahulu.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
25. Daripada saya bergadang untuk bermain playstation, lebih baik saya tidur
karena takut tidak melaksanakan shalat shubuh.
a. Sangat Setuju d. Tidak Setuju
b. Setuju e. Sangat Tidak Setuju
c. Ragu-ragu
TABEL SCORING BUTIR-BUTIR PERNYATAAN
NO f-:f+'• 2-BUTIR-BIJTIR PERNYATAAN E %
3+ 4- 5+ €+ 7- 8+ 9+ 10+ 11+ 12+ 13+ 14- 15+ 16- 17+ 18- 19+ 2u. 21+ 22- 23+ 24+ 25+ 26+ 27- 28- 29- 30· I -
1 4 4 2 4 4 2 2 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 2 5 5 5 4 4 2 2 4 116 3. •14°/o 2 5 5 5 5 5 4 1 5 4 5 3 5 4 4 4 5 4 5 2 5 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 128 3.47%1 3 4 4 1 4 5 3 2 4 3 5 2 4 5 4 5 4 • 4 1 4 5 3 s 5 '1 2 4 3 2 1 103 2.79% 4 5 5 4 5 3 5 2 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 5 4 5 3 4 4 3 129 3.50°/11 5 4 1 3 4 2 5 4 4 5 4 2 3 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 118 3.20"/o 6 5 5 4 4 4 4 2 5 4 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 128 3.47'% 7 5 4 2 3 5 4 1 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 126 3.42'% 8 5 5 4 4 4 4 4 I 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 3 1 4 128 3.'47% 9 5 5 • 4' 5 4 2 ' 5 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 2 4 2 4 4 124 3.36°/o
10 4 4 3 4 4 4 2 4 4 5 2 4 I 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1'15 3.12% 1~ 5 4 2 4 4 5 1 5 3 5 2 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 2 2 2 5 4 3 4 113 S.06'% 12 4 5 2 4 4 5 4 5 3 4 2 2 4 4 5 5 2 4 4 5 2 2 2 2 4 4 5 4 2 4 108 2.93%1 -13 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 2 _§__ ~,4 4 5 <; 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 '4 4 12:6 3.42'% 14 4 4 4 5 4 5 2 5 j 5 2 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 ' 4 3 5 5 4 3 4 5 3 127 3.440/o 15 4 4 3 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 1 4 5 3 5 4 1 1 5 4 5 3 4 5 5 117 3.17% 16 5 4 4 4 4 4 2 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 126 3.42<1/o 11 5 4 2 5 5 5 3 5 4 5 1 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 3 2 5 4 3 4 4 2 4 121 3.28'% 18 5 5 2 4 4 4 4 5 4 5 2 5 4 5 4 5 4 5 2 5 2 4 4 4 5 4 4 4 5 5 124 3.36°/o 19 4 5 2 4 4 5 2 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 5 4 5 4 4 3 4 120 3.25% 20 5 5 5 5 4 5 4 s 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 1 5 5 5' 5 5 5 5 142 3.85% 21 5 3 3 3 5 4 2 5 5 5 3 5 3 4 5 5 5 3 5 5 5 2, 5, 5 5 5, 4 5 5 5 131 3.55% 22 4 4 1 4 4 2 1 5 4 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5 4 2 5 5 5 4 4 4 5 122 3.31% 23 5 5 2 5 5 4 4 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 ,136 3.f.;3% 24 5 5 2 5 5 2 4 s 5 5, 2 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 3 2 5 5 2 3 5 5 4 126 3.42°.il 25 4 4 2 4 5 5 2 5 4 5 2 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 123 3.33°/i 26 4 4 4 4 4 3 1 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 3 5 4 4 125 3.39 11
/.
27 4 4 4 4 5 4 1 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 2 1 4 124 3.360) 28 5 5 5 4 5 4 4 s 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 4 2 5 4 4 1 4 127 3.4411/.
29 3 4 4 4 5 5 1 3 2 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 2 5 3 3 4 4 114 3.09°/ 30 5 4 2 4 4 4 4 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 2 4 2 5 4 4 1 4 122 3.31~ 31 4 4 3 5 4 4 1 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 3 2 5 4 3 3 5 5 4 3 4 3 4 115 3.12°1 32 5 4 4 4 5 4 2 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 2 5 4 4 4 1 4 4 126 3.42~ 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 1 5 5 5 4 4 4 5 124 3.36~
34 4 4 2 4 5 4 2 5 4 5 1 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 1 5 5 5 4 4 4 5 124 3.36~ 35 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 2 5 4 5 4 5 4 5 4 136 3.69~ 36 2 5 5 5 4 3 2 5 5 5 1 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 3 2 4 4 3 3 4 4 4 117 ~.17~ 37 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 130 3.52~ 38 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 2 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 127 3.44~ 39 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 1 5 4 4 3 5 4 5 4 f· 5 3 2 4 4 5 3 4 4 4 125 3.39~ 40 5 4 4 4 5 5 1 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 ~ 5 3 4 5 4 5 4 2 1 1 123 3.33' 41 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 139 3.77( 42 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 2 5 5 4 4 5 5 '4 136 3.69( 43 5 4 4 4 5 4 1 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 120 3.25' 44 4 3 5 4 5 5 4 2 5 4 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 5 4 3 131 3.55' 45 5 2 3 5 5 2 1 5 2 5 5 5 5 5 5 3 5 2 4 5 5 4 4 4 5 4 4 1 4 2 116 3.14' 46 4 4 4 5 4 4 1 1 4 4 2 5 5 5 4 4 4 4 '4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 112 3.04' 47 5 4 4 4 3 4 2 5 2 4 2 4 2 2 4 3 5 5 4 2 4 3 4 4 4 1 1 4 4 3 102 2.76' 48 5 5 5 5 1 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 4 2 4 5 4 3 5 5 5 130 3,52' 49 4 5 2 4 2 4 1 5 5 1 5 4 4 4 4 2 5 5 4 1 4 4 5 2 2 4 5 5 4 5 111 3,01 50 4 4 2 4 4 4 1 1 5 4 2 4 4 5 5 2 4 5 4 5 4 5 1 4 4 4 5 5 1 5 111 3,01 51 4 4 5 2 2 4 4 1 3 2 5 4 5 5 4 4 5 5 2 5 2 4 1 5 4 5 4 2 2 4 108 2,93 52 5 4 4 5 4 4 2 5 2 2 2 5 2 5 4 2 2 5 4 5 4 4 2 5 2 4 4 1 4 4 107 2,90 - 0 < ,
' ? ' 4 4 1 5 4 4 4 5 4 4 1 4 3 4 4 5 5 5 121 3,28 - < , , ? 4 • • 116 .. ::t.14
TABEL SCORING BUTIR-BUTIR PERNYATAAN
BUTIR,-BUTIR .PERNYATAAN -NO 1+ I 2- I 3+ I 4- 5+ I 6+ I 7- I 8+ ! 9+ l 1Q+l 11+ 12+1-13-114+1 15- 16+117.:-118+! 19-120+121-122+!23+124+ 25- 26-
KELASI 27-1 28- L " "
1 4· 4 2 _4 4 2 2 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 2 5 5 4 4 2 2 4 106 1.61% 2 5 5 5 5 5 4 1 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 2 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 122 1.85% 3 4 4 1 4 5 3 2 4 3 5 ·4 5 4 5 4 4 4 1 4 5 3 5 1 2 4 3 2 1 96 'i.45% 4 5 5 4 5 3 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 4 4 3 124 1.88% 5 4 1 3 4 2 5 4 4 5 4 3 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 112 1.70% 6 5 5 4 4 4 4 2 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 121 1.83% 7 5 4 2 3 5 4 1 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 116 1.76% 8 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 5 3 1 4 119 1.80% 9 5 5 4 4 5 4 2 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 2 4 2 4 4 116 1.76%
10 4 4 3 4 4 4 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 111 !'J.68%
i--1.L2 4 2 4 4 5 1 5 J 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 2 2 2 5 4 3 4 107 1.62°k KELAS 11-A 1250 18.95°/D
12 4 5 2 4 4 5 4 5 3 4 2 4 4 5 5 2 4 4 5 2 2 2 4 4 5 4 2 4 104 1.58% ~
13 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 3 4 4 4 120 1.82% 14 4 4 4 5 4 5 2 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 . 5 4 5 5 4 3 4· 5 3. 1'22 1:85% 15 4 4 3 5 3 4 4 A 4 5 5 5 4 4 1 4 5 3 5 4 1 5 4 5 3 4 5 5 112 1.70% 16 5 4 4 4 4 4 2 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 118 1.79% 17 5 4 2 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 3 5 4 3 4 4 2 4 118 1.79% 18 5 5 2 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 2 5 2 4 4 5 4 4 4 5 5 118 1.79% 19 4 5 2 4 4 5 2 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 3 5 4 5 4 4 3 4 113 1.71% 20 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 135 2.05% 21 5 3 3 3 5 4 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 123 1.86% 22 4 4 1 4 4 2 1 5 4 5 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 115 1.74% 23 5 5 2 5 5 4 4 5 ? 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 130 1.97% 24 5 5 2 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 2 3 .. 5 5 4 122 1.85% 25 4 4 2 4 5 5 2 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 117 1.77% 26 4 4 4 4 • 3 1 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 116 1.76% 27 4 4 4 4 5 4 1 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 4 2 1 4 115 1.74%
KELAS 11-8 1898 28.77% -2B 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 4 4 1 4 122 1.85% 29 3 4 4 4 5 5 1 3 2 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 5 2 5 3 3 4 4 105 1.59% 30 5 4 2 4 4 4 4 5 4 s 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 2 5 4 4 1 4 117 1.77% 31 4 4 3 5 4 4 1 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 2 5 4 3 5 5 4 3 4 3 4 109 1.65% -32 5 4 4 4 5 4 2 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 4 4 1 4 4 120 1.82% 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 121 1.83% 34 4 4 2 4 5 4 2 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 122 1.85% 35 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 2 4 5 4 5 4 5 4 128 1.94% 36 2 5 5 5 4 3 2 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 3 4 4 3 3 4 4 4 114 1.73% 37 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 125 1.89% 38 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 2 4 121 1.83% 39 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 5 3 4 4 5 3 4 4 4 122 1.85% 40 5 4 4 4 5 5 1 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 4 5 4 2 1 1 114 1.73% 41 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 131 1.99% 42 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 132 2.00% 43 5 4 4 4 5 4 1 5 4 5 5 5 5 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 .2 4 2 4 4 112 1.70% -44 4 3 5 4 5 5 4 2 5 4 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 4 3 122 1.85% 45 5 2 3 5 5 2 1 5 2 5 5 5 5 5 3 5 2 4 5 5, 4 4 5 4 4 1 4 2 107 ·1.62% 46 4 4 4 5 4 4 1 1 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 106 1.61%
KELASlll 2250 34.10% 47 5 . 4 4 4 3 4 2 5 2 4 4 2 2 4 3 5 5 4 2 4 3 4 4 1 1 4 4 3 96 1.45% 48 5 5 5 5 1 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 ·5 3 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 123 1.86% 49 4 5 2 4 2 4 1 5 5 1 4 4 4 4 2 5 5 4 1 4 4 2 2 4 5 5 4 5 101 1.53% 50 4 4 2 4 4 4 1 1 5 4 4 4 5 5 2 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 1 5 108 1.64"/o 51 4 4 5 2 2 4 4 1 3 2 4 5 5 4 4 5 5 2 5 2 4 5 4 5 4 2 2 4 102 1.55% 52 5 4 4 5 4 4 2 5 2 2 5 2 5 4 2 2 5 4 5 4 4 5 2 4 4 1 4 4 103 1.56°/o 53 4 5 4 4 4 5 3 5 4 5 5 4 4 1 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 117 1.77o/o 54 5 1 5 4 4 4 2 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 2 .4 4 4 110 1.67% 55 5 4 4 5 5 4 2 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 2 4 2 2 4. 4 2 4 4 5 112 1.70o/c -56 5 4 5 4 3 2 4 5 I 4 4 5 5 4 4 4 4 4 1 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 113 1.71%
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jin. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Telepon I Fax : 7432728
Nomor: Lamp Hal
Ft 51/KM.04/ 3 ;z.)] Nlll/2007 1 ( satu) bundel Bimbingan Skripsi
Kepada Yth. Nasichah, MA
Jakarta, J.3 Agustus 2007
Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assa/amu'alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami kirimkan kepada lbu sebuah Judul berikut Out line skripsi yang diajukan oleh mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut,
Nama Nomor Pokok Jurusan /Semester Program Judul Skripsi
Muhamad Amin 103052028668 Bimbingan dan Penyuluhan Islam ( BPI ) / IX 81 Peranan Bimrohis dalam Peningkatan Pengetahuan lbadah Sholat Siswa SMP Islam Hidayatul lhsan Sawangan Depok.
Penuh harapan kami kiranya lbu bersedia untuk membimbing mahasiswa tersebut dalam penyusunan dan penyelesaian skripsinya dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Alas perhatian dan kesediaan lbu kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu'a/aikum Wr. Wb.
an. Dekan, Pembantu Dekan Bklang Akademik
\
1 Ors. Arief Subhan, MA l NIP.1502624420)
Tembusan: 1. Dekan 2. Ketua Jurusan BPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI
SY ARIF HIDAY A TULLAR JAKARTA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
Jin. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Telepon: 7432728
Nomor: Lamp Hal
Un.01/F5/KM.01.3/ /Hi 12008 1 (Satu) bundel PenelitianM/awancara
Kepada Yth.
Assalamu'ala1kum Wr. Wb.
Jakarta, I; Maret 2008
Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini,
Nama NomorPokok Jurusan /Semester Program
Muhamad Amin 103052028668 Bimbingan dan Penyuluhan Islam ( BPI ) IX S1
.bermaksud melaksanakan penelitian/wawancara untuk bahan perulisan skripsi yang berjudul Peranan Bimrohis dalam Peningkatan Pengetahuan lbadah Sholat Siswa di SMP Islam Al-lhsan Sawangan Depok.
Sehubungan dengan itu, kami memohon kepada Bapak kiranya dapat menerima mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan penelitian/wawancara.
Alas perhatian dan perkenan Bapak kami ucapkan terima kasih.
Wassa/ami.J'alaikum Wr. Wb.
Tembusan:
. ·; .. <'.',(Dr Murodi MA ... ·. NIP 150254102~
1. Pembantu Dekan I 2. Ketua Jurusan BPI Fakultas Dakwah dan Komunikasi
YAYASAN PENDIDIKAN HIDAYAT{JLffiSAN SMP ISLAM:iHIJ>AYATUL:IHSAN
{Ter~tasi) NSS. 204020517179 . NPSN. 20229049
Ala mat : Jl. Kemang No. 05 KP-lurahan Paslrputlh Kee. Sawangan Ko ta Depok I 65 I 9
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini Kep&la Sekolah SMP !slam Hldayatul Ihsan menerangkan
bahwa:
Nam a
Nomorf'okok
Jurusan/Semester
Program
: MUHAMAD AMIN
: 103052028668
: BPI/XII
: S-1
PERPUST AKAAN UT AMA \ UIN SYAHtO JAKARTA i
Telah melaksanakan penelitian/wawancara mulai tanggal 02 Maret 2009 sampai dengan 04,April
2009 untuk bahan penulisan skripsi yang berjudul "PENGARUH BIMBINGAN ROHAN!
ISLAM TERIIADAP PENINGKATAN PENGETAIIUAN IBADAH SHALAT WAJIB
SISWA DI SMP ISLAM HIDAYATUL IHSAN SAW ANGAN DEPOK".
Demikian surat keteranga~ ini kami buat dengan sebenarnya.
0 Depok, 25 Mei 2009
Top Related