“PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN PELAYANAN ISLAMI
TERHADAP MINAT NASABAH
(Studi kasus pada BMT Artha Salsabil Ngalian Semarang)”
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
dalam Ilmu Syariah
Oleh
SITI SENDARI NIM 72411087
JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2011
ii
Drs. Moh. Solek, MA Jl. Segaran Baru RT. 4/XI Purwoyoso, Ngaliyan, Semarang H. Muchamad Fauzi, SE., MM Jl. Karangrejo Tengah IX/I Gajah Mungkur Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 (empat) eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syari’ah
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah saya memberikan bimbingan dan koreksi seperlunya,
bersama ini saya kirim naskah skripsi saudara:
Nama : Siti Sendari
NIM : 072411087
Jurusan : Ekonomi Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Atribut Produk dan Pelayanan Islami
Terhadap Minat Nasabah (Studi pada BMT Artha
Salsabil Ngaliyan Semarang)
Dg ini, saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera
dimunaqosahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaiku Wr. Wb
Semarang, 23 Nopember 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Moh Solek, M.A H. Muchamad Fauzi, SE, MM. NIP. 19660318 199303 1004 NIP. 19730217 200604 1001
iii
DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS SYARI'AH Jl. Raya DR. HAMKA Km. 02 Telp./Fax. (024) 7601291 Semarang 50185
PENGESAHAN
Nama : Siti Sendari
NIM : 072411087
Jurusan : Ekonomi Islam
Judul Skripsi : Pengaruh Atribut Produk dan Pelayanan Islami Terhadap
Minat Nasabah (Studi pada BMT Artha Salsabil Ngaliyan
Semarang)
Telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang dinyatakan lulus pada tanggal:
15 Desember 2011
Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana
(Strata Satu/S1) dalam Ilmu Ekonomi Islam
iv
MOTTO
ا الذينها أيي ا لكمنجرا أخممو متبا كسات مطيب فقوا منوا أننوا آممميال تض واألر منمتلسفقون ونت هبيث منالخ غني وا أن اللهلماعوا فيه ومضغبآخذيه إال أن ت ميدح
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(Q.S. *Al Baqoroh ayat 267)
*Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an Terjemah, Bandung : Diponegoro, 2007, h.45
v
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, skripsi ini penulis
persembahkan kepada:
1. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah membesarkanku, atas segala kasih sayang
serta do’anya dengan tulus ikhlas untuk kesuksesan putrinya.
2. Adikku tercinta Ali M, Hartadi dan Umi Nur Rohmah kalian penyemangatku
dalam menyelesaikan skripsi dan menjalani hidup ini.
3. Pak Dhe dan Bu Dhe-ku semua yang rajin memberi nasehat kepada penulis,
dan tak henti-hentinya penulis mengharapakan do’a restu dari panjenengan
semua.
4. Sahabatku, Novi W. kepadamu penulis berbagi suka dan duka sehingga beban
tak terasa.
5. Temanku Mbak Murtini, Rina, Tri, Dewi R, Ella P, Ella K, Zulfa, Nafi,
Azizah, Evi, Dewi, Eni, Mustofa, Ircam, Colis, Ilung, Dhani S. terima kasih
atas motivasinya.
6. Adek-adek kelasku, Ida/gendut, Yani, Wiwit, Rida, Colas, Ida R, Atik, Wirda,
Umi C, Asyiah, Erma, Tria, Erli, Nurul, Vika, Dhani terima kasih kalian yang
membuat Penulis tersenyum dikala sedih, karena bercanda kalian yang sulit
untuk dilupakan di dalam rumah Izzah tercinta.
7. Segenap Civitas Kammi dan Qs Walisongo Semarang.
8. Teman paketku EIA7 dan EIB7 kususnya. kenangan bersama kalian begitu
berarti.
9. Kepada semua pihak BMT Artha Salsabil terima kasih atas semuanya.
Kepada semua pihak yang telah bersedia dengan tulus ikhlas mendo’akan
dan membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT selalu
memberi limpahan rahmat dan hidayah serta kesabaran dan ketabahan kepada
semua dalam mengarungi bahtera kehidupan ini.
vi
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, Penulis
menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang
telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-
pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam
referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 17 Desember 2011
Deklarator,
Siti Sendari
vii
ABSTRAK
Seseorang nasabah dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya. Atribut produk dan pelayanan islami. Atribut produk adalah faktor yang melekat pada suatu produk, adapun , pelayanan islami adalah pelayanan yang diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah dengan meneladani bisnis nabi Muhammad seperti jujur, tanggung jawab, tidak menipu, menepati janji, tidak melupakan akhirat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut produk dan pelayanan islami terhadap minat nasabah di BMT Artha Salsabil. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan atribut Produk terhadap minat nasabah. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan pelayanan Islami terhadap minat nasabah. Untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh atribut Produk dan Pelayanan islami terhadap minat nasabah.
Jenis penelitian ini jenis penelitian lapangan, penelitian ini ditunjukkan untuk memperoleh bukti empirik, menguji dan menjelaskan pengaruh atribut produk dan pelayanan islami terhadap minat nasabah. Dengan menggunakan sumber data primer dan sekunder, dengan menggunakan populasi sebesar 615 orang yang nasabah dengan sampel sebagian anggota yang diteliti 86. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan wawancara, dokumentasi, dan quesioner sedangkan teknik analisis data menggunakan uji validitas dan reabilitas. Analisis regresi linier berganda, uji hipotesis (uji t, uji f dan koefisien determinasi) serta uji asumsi klasik (uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskedasitas dan uji autokorelasi). Dari hasil uji validitas dan reabilitas.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, Atribut produk berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah, dengan koefisien regresi atribut produk (X1) sebesar 0,037, sedangkan uji t hasilnya dibawah 5 persen. Pelayanan islami berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi pelayanan islami (X2) sebesar 0,047, sedangkan uji t hasilnya di bawah 5 persen. Dari Uji ANOVA didapat F hitung adalah 14,278 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05,. Atau bisa dikatakan, atribut produk dan pelayanan islami bersama-sama berpengaruh terhadap Minat.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT
yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan maghfiroh-Nya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kehadirat Nabi Agung Muhammad
SAW, keluarga dan para sahabat dan para pengikut beliau, dengan harapan
semoga kita mendapat syafa’at di hari akhir nanti.
Kepada semua pihak yang membantu kelancaran dalam penulisan skripsi
ini, penulis hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tinginya, khususnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag, selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang
2. Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Semarang.
3. Dr. Ali Murtadlo, M.Ag selaku Kajur Ekonomi Islam, serta Bapak Nur Fatoni,
M.Ag selaku Sekjur Ekonomi Islam.
4. Bapak Moh. Solek, Drs. M.A selaku Dosen Pembimbing I, serta Bapak H.
Muchamad Fauzi, SE., MM. selaku Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Segenap civitas akademika Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang, para
dosen, karyawan beserta staf-stafnya.
6. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah membesarkanku, atas segala kasih sayang
serta do’anya dengan tulus ikhlas untuk kesuksesan putrinya.
7. Semua sahabat dan teman-temanku yang tidak dapat penulis sebutkan satu-
persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya.
8. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan skripsi
ini.
Teriring do’a semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan dari
semuanya dengan sebaik-baik balasan. Akhirnya penulis menyadari bahwa
ix
penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan. Namun demikian, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya.
Semarang, 17 Desember 2011
Penulis,
SITI SENDARI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
PENGESAHAN ........................................................................................... iii
MOTTO ....................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................ v
DEKLARASI ............................................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi
DAFTAR GRAFIK....................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xviii
BAB I : PENDAHULUAN1
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................... 6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................ 6
1.4 Sistematika Penulisan ........................................................ 7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori .................................................................. 10
2.1.1. Lembaga Keuangan................................................. 10
2.1.2. Lembaga Keuangan Syari’ah .................................. 11
2.1.3. Pengertian BMT .................................................... 12
2.1.4. Atribut Produk......................................................... 14
2.1.4.1. Pengertian Atribut Produk ........................ 14
2.1.4.2. Unsur-unsur Atribut Produk ..................... 15
2.1.4.2. Klasifikasi Produk .................................... 17
2.1.5. Pengertian Pelayanan .............................................. 19
2.1.5.1. Pengertian dalam Pandangan Islam .......... 20
xi
2.1.5.2. Etika Pelayanan Islam .............................. 22
2.1.6. Minat ...................................................................... 23
2.2. Penelitian Terdahulu .......................................................... 25
2.3. Kerangka Berfikir .............................................................. 26
2.4. Hipotesis ............................................................................ 27
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian dan Sumber Data ....................................... 28
3.1.1. Jenis Penelitian ...................................................... 28
3.1.2. Sumber Data ........................................................... 28
3.2. Populasi dan Sampel .......................................................... 29
3.2.1. Populasi ................................................................. 29
3.2.2. Sampel ................................................................... 30
3.3. Metode Pengumpulan Data ................................................ 31
3.4. Variabel Penelitian dan Data Operasional Variabel ............ 36
3.4.1 Metode Analisis Statistik ........................................... 36
3.4.1.1. Uji Validitas ............................................. 36
3.4.1.2. Uji Reabilitas ........................................... 37
3.4.2. Analisis Regresi Berganda ..................................... 37
3.4.3. Pengujian Hipotesis ................................................ 38
3.4.3.1. Uji Signifikansi Parsial atau Uji t ............. 38
3.4.3.2. Uji F ........................................................ 38
3.4.3.3. Koefisien Deteminasi R2 .......................... 38
3.4.4. Uji Asumsi Klasik .................................................. 39
3.4.4.1. Uji Normalitas ........................................... 39
3.4.4.2. Multikolinearitas ...................................... 39
3.4.4.3. Heteroskedastisitas ................................... 39
3.4.4.4. Uji Autikorelasi ....................................... 40
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum BMT Artha Salsabil .............................. 41
4.1.1. Sejarah Singkat BMT Artha Salsabil ..................... 41
4.1.2. Visi dan Misi BMT Artha Salsabil .......................... 41
xii
4.1.3. Bidang Operasional ................................................ 42
4.1.4. Produk-produk BMT Artha Salsabil ....................... 43
4.1.5. Nilai Dasar Perusahaan/Care Value BMT Artha
Salsabil ................................................................... 47
4.1.6. Budaya Kerja BMT Artha Salsabil ......................... 48
4.1.7. Struktur BMT Artha Salsabil .................................. 50
4.2. Diskripsi Responden .......................................................... 50
4.2.1. Berdasarkan jenis kelamin ....................................... 51
4.2.2. Berdasarkan jenis umur .......................................... 51
4.2.3. Berdasarkan jenis pekerjaan ................................... 52
4.3. Analisis Data ..................................................................... 52
4.3.1. Uji Validitas dan Reabilitas ..................................... 53
4.3.1.1. Uji Validitas ............................................. 53
4.3.1.2. Uji Reabilitas ........................................... 55
4.3.2. Analisis Regresi Linier Berganda ........................... 56
4.3.3. Uji Statistik ............................................................ 58
4.3.3.1. Uji t ......................................................... 58
4.3.3.2. Uji f ......................................................... 59
4.3.3.3. Koefisien Determinasi .............................. 59
4.3.4. Uji Asumsi Klasik ................................................. 60
4.3.4.1. Uji Normalitas ......................................... 60
4.3.4.2. Uji Multikolinearitas ................................ 61
4.3.4.3. Uji Heteroskedasitas ................................ 63
4.3.4.4. Uji Autokorelasi ....................................... 64
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 65
BAB V : PENUTUP
5.1. Kesimpulan ........................................................................ 69
5.2. Saran .................................................................................. 69
5.3. Penutup .............................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Nasabah di BMT Artha Salsabil ......................................... 5
2. Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ......................................... 34
3. Tabel 3.2 Likert Instrumen ................................................................ 35
4. Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ............ 51
5. Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan umur ......................... 51
6. Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan .......... 52
7. Tabel 4.6 Hasil uji validitas instrumen ............................................... 53
8. Tabel 4.7 Hasil uji reliabilitas instrumen ............................................ 55
9. Tabel 4.8 Uji regresi linier berganda .................................................. 56
10. Tabel 4.9 Uji Partial .......................................................................... 58
11. Tabel 4.10 Hasil Uji F ......................................................................... 59
12. Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi .................................................. 60
13. Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................. 62
14. Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................... 65
xiv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian ................................................... 26
2. Gambar 4.2 Struktur Organisasi BMT Artha Salsabil ............................ 44
xv
DAFTAR GRAFIK
1. Grafik 4.1 Hasil Uji Normalitas .......................................................... 61
2. Grafik 4.2 Hasil Uji Heteroskedasitas ................................................. 63
1
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang
Sistem keuangan di Indonesia dijalankan oleh dua jenis lembaga
keuangan, yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank.2
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan/atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
(pasal 1 angka 2 UU perbankan syari’ah dan pasal 1 angka 2 UU No. 10
tahun 1998 tentang perbankan)3
Undang-undang nomor 21 tahun 2008 tentang perbankan syari’ah
yang menjelaskan pengertian bank syari’ah pada pasal 1 angka (1) yaitu
segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syari’ah dan unit usaha
syari’ah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya. secara kelembagaan, perbankan
syari’ah di indonesia dapat dipetakan menjadi bank umum syari’ah, bank
pembiayaan rakyat syari’ah (BPRS) dan Baitul Maal Wat Tamwil(BMT).4
Perkembangan bank syari’ah dalam dasawarsa terakhir mengalami
kemajuan pesat. disisi lain perkembangan lembaga keuangan syari’ah non
2 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Jakarta: Prenada Media Grup, 2009, Cet. Ke 1, hlm.45.
3 Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syari’ah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, Edisi 1, hlm. 6.
4 Dadan Muttaqin, Aspek Legal lembaga Keuangan Syari’ah Bank, LKM, Asuransi, dan Reasuransi, Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2008, Cet 1, hlm. 37.
2
bank juga mengalami hal yang sama.5 Kehadiran Bank Muamalat Indonesia
(BMI) pada tahun 1992, telah memberikan inspirasi untuk membangun
kembali sistem keuangan yang lebih dapat menyentuh kalangan bawah
(grassroots).
Namun harapan ini terhambat oleh undang-undang perbankan, karena
usaha kecil/mikro tidak mampu memenuhi prosedur perbankan yang telah
dibakukan oleh UU. BMI sebagai bank umum berkendala dengan prosedur
ini. Meskipun misi keumatannya cukup tinggi, namun realitas di lapangan
mengalami banyak hambatan, baik dari sisi prosedur, plafond pembiayaan
maupun lingkungan bisnisnya.
Dari persoalan diatas, mendorong munculnya lembaga keuangan
syari’ah alternatif Yakni sebuah lembaga yang tidak saja berorientasi bisnis
tetapi juga sosial. Juga lembaga yang tidak melakukan pemusatan kekayaan
pada sebagian kecil orang pemilik modal (pendiri) dengan penghisapan pada
mayoritas orang, tetapi lembaga yang kekayaannya terdistribusi secara merata
dan adil. Lembaga yang terlahir dari kesadaran umat dan “ditakdirkan” untuk
menolong kelompok mayoritas yakni pengusaha kecil/mikro. Lembaga yang
tidak terjebak pada permainan bisnis untuk keuntungan pribadi, tetapi
membangun kebersamaan untuk mencapai kemakmuran bersama. Lembaga
yang tidak terjebak pikiran pragmatis tetapi memiliki konsep idealis yang
istiqomah.
5 Ibid. hlm. 1.
3
Lembaga tersebut adalah Baitul Maal Wa Tamwil (BMT).6 BMT
merupakan kependekan dari Baitul Maal wa Tamwil. dimana Baitul maal
berfungsi untuk mengumpulkan sekaligus mentasyarufkan dana sosial
sedangkan baitul tanwil merupakan lembaga bisnis yang bermotif laba.7
peran BMT dalam menumbuh kembangkan usaha mikro dan kecil di
lingkungannya merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi pembangunan
nasional.
Bank yang diharapkan mampu menjadi perantara keuangan ternyata
hanya mampu bermain pada level menengah atas. Sementara lembaga
keuangan non formal yang notabene mampu menjangkau pengusaha mikro,
tidak mampu meningkatkan kapitalisasi usaha kecil. Maka BMT diharapkan
tidak terjebak pada dua kutub sistem ekonomi yang berlawanan tersebut.8
Adanya atribut produk juga menjadi salah satu wadah untuk
mempengaruhi konsumen atau nasabah, Produk sebagai sesuatu yang dapat
ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Pentingnya suatu produk
fisik bukan terletak pada kepemilikannya tetapi pada jasa yang dapat diberikannya.9
Keragaman produk (features), dapat berbentuk produk tambahan dari suatu produk
inti yang dapat menambah nilai suatu produk. Keragaman produk biasanya diukur
secara subyektif oleh masing-masing individu (dalam hal ini konsumen) yang
menunjukkan adanya perbedaan kualitas suatu produk (jasa). Dengan demikian,
6 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Yogyakarta: UUI Press, 2004, hlm. 73.
7 Ibid. hlm. 126. 8 Ibid. hlm. 73. 9 Philip Kotler & Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat,
eds 1. Hlm. 12.
4
perkembangan kualitas suatu produk menuntut karakter fleksibilitas agar dapat
menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.10 atribut Produk menurut Kotler
produk meliputi obyek fisik, pelayanan, orang, tempat organisasi dan
gagasan. Atribut produk adalah faktor yang melekat pada suatu produk yang
merupakan suatu titik tolak penilaian bagi konsumen tentang terpenuhi atau
tidaknya kebutuhan dan keinginan konsumen yang diharapkan dari suatu
produk yang sebenarnya, maka dapat didefinisikan atribut-atribut yang
menyertai suatu produk11 Bukan hanya atribut produk yang mempengaruhi
konsumen, pelayanan islami juga menjadi salah satu penilaian dari
masyarakat karena sebuah organisasi bisnis yang islami harus senantiasa
memperhatikan setiap kebutuhan dan kepentingan pihak lain, menyiapkan
segala sesuatu sebagai usaha untuk membantu pengembangan dan juga
pembangunan sosial yang lebih baik.12
Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau
organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah.13
Dengan demikian sebagai pembisnis muslim tentunya harus memberikan
yang terbaik bagi umat islam khususnya, dan untuk masyarakat luas pada
umumnya.14 Minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap
10 Rambat lupiyoadi & A. Hamdani, “Manajemen Pemasaran Jasa”, Jakarta: Salemba Empat 2006. hlm. 176.
11 Muchamad Fauzi, Pengaruh Ketaatan Beragama, Atribut Produk Islami, Performance Quality, Reputation Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Kabupaten Pemalang. Penelitian individu, Semarang IAIN Walisongo Semarang 2009, h.14
12 Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, Semarang: Walisongo Press, 2009, cet, 1, hlm. 152. 13 Kasmir, Etika Customer Service, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005, hlm. 15. 14 Johan arifin, loc cit. cet., 1.
5
sesuatu gairah atau keinginan.15 Apabila seseorang menaruh perhatian
terhadap sesuatu, maka minat akan menjadi motif yang kuat untuk
berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu yang menarik minatnya.
Potensi BMT di wilayah Ngaliyan cukup besar karena di daerah itu terdapat
sekitar 100 usaha kecil yang membutuhkan modal.16 untuk melakukan
kegiatan melalui cara yang lebih sesuai dengan ketentuan ajaran agama islam.
Dalam melayani nasabah dan calon nasabah BMT Artha Salsabil mempunyai
strategi mengutamakan dukungan pada pengembangan usaha kecil dan
menengah, memberikan pelayanan dengan persyaratan yang lebih mudah,
Mendasarkan pada ketentuan ajaran islam.
Data yang diperoleh peneliti pada awal riset dari bulan Juni 2009,
sampai Oktober 2011. BMT Artha Salsabil mengalami peningkatan nasabah
yang nasabah seperti dalam tabel berikut17
Tabel. 1.1
Nasabah di BMT Artha Salsabil
Tahun Jumlah Nasabah Persen
2009 dari Juni 89 11,87%
2010 600 68,13%
2011 sampai Oktober 750 20%
Sumber: wawancara bagian accounting
15 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Eds 3, Cet. Ke 3, hlm. 744.
16http://suaramerdeka.com/vI/index.php/read/cetak/2009/06/24/69386/bmt.Artha.Salsabil. Targetkan.Pembiayaan.Rp.1.Miliar 12-07-2011. pkl 16:15.
17 Wawancara dengan Ibu Siti Nur Amiin (accounting) BMT Artha Salsabil pada tanggal 05 september 2011
6
Meskipun di Kecamatan Ngaliyan pada saat ini sudah banyak berdiri
BMT atau lembaga keuangan syari’ah yang lain antara lain, BMT Damar
(BH. No. 180. 08/1016 23 XII/2003), BMT El-Labana (BH. No.
14223/BH/KDK. II/X/2009), BMT Pasadena (BH. 187/BH/KWKII.
30/XII/98. 31. 12. 1998) dan KJKS Maslahat Umat.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengadakan suatu penelitian yang
berjudul “Pengaruh Atribut Produk dan Pelayanan Islami Terhadap Minat
Nasabah di BMT Artha Salsabil Ngaliyan Semarang”
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh atribut produk terhadap minat nasabah di BMT
Artha Salsabil.
2. Bagaimana pengaruh Pelayanan Islami terhadap minat nasabah di BMT
Artha Salsabil.
3. Bagaimanakah pengaruh atribut produk dan Pelayanan islami terhadap
minat nasabah di BMT Artha Salsabil.
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
7
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan atribut
Produk terhadap minat nasabah.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan pelayanan
Islami terhadap minat nasabah.
3. Untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh atribut Produk dan
Pelayanan islami terhadap minat nasabah.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi pengembangan ilmu adalah untuk memperkaya khasanah
dunia ilmu pengetahuan sebagai bahan referensi bagi peneliti yang
akan datang.
2. Bagi masyarakat adalah untuk mengetahui sejauh mana Minat
Nasabah, Pada BMT Artha Salsabil Ngaliyan Semarang.
3. Bagi BMT Artha Salsabil Ngaliyan Semarang adalah sebagai
sumbangan saran, pemikiran dan informasi untuk merencanakan
strategi di dalam menarik dan mempertahankan para Nasabah
dengan memperhatikan Atribut Produk dan Pelayanan Islami
sehingga melahirkan komitmen dan tumbuhlah Minat yang tinggi
untuk menjadi nasabah di BMT Artha Salsabil Ngaliyan Semarang.
4. Bagi peneliti lain adalah sebagai bahan tambahan ilmu
pengetahuan serta sebagai acuan dalam melakukan penelitian
selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.
8
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah:
Bab I : Berisi pendahuluan untuk mengantarkan permasalahan skripsi
secara keseluruhan. Pendahuluan pada bab pertama ini didasarkan
pada bahasan masih secara umum. Bab ini nantinya terdiri dari:
1. Latar belakang masalah.
2. Rumusan masalah.
3. Tujuan dan manfaat penelitian, dan
4. Sistematika penulisan.
Bab II : Akan dipaparkan mengenai:
1. BMT
2. Kerangka teori.
3. Penelitian terdahulu
4. Kerangka berpikir, dan
5. Hipotesis.
Bab III : Karena penelitian ini berupa penelitian lapangan, maka akan
penulis paparkan mengenai metode penelitian yaitu:
1. Sumber dan jenis data.
2. Populasi dan sampel.
3. Metode pengumpulan data.
4. Variabel penelitian dan definisi operasional variabel, teknik
analisis pengumpulan data, dan
5. Metode analisis data.
9
Bab IV : Setelah pembahasan yang mendalam pada landasan teori dan
perolehan data yang dicari, kemudian penulis memaparkan:
1. Gambaran umum BMT Artha Salsabil.
2. Analisis data yang di peroleh dari responden, persebaran data
responden, penyajian dan
3. Pembahasan hasil estimasi data.
Bab V : Pada bab ini berisikan:
1. Kesimpulan
2. Saran-saran
3. Penutup.
10
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Lembaga Keuangan
Menurut surat keputusan menteri keuangan republik indonesia
no.792 tahun 1990 tentang “lembaga keuangan”, lembaga keuangan
diberi batasan sebagai semua badan yang kegiatannya di bidang
keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada
masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan.
Secara umum lembaga keuangan dapat dikelompokkan dalam
dua bentuk, yaitu bank dan bukan bank. Mengingat kegiatan utama
dari lembaga keuangan adalah menghimpun dan menyalurkan dana,
perbedaan antara bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat
dilihat melalui kegiatan utama mereka.18 Berdasarkan undang-undang
No. 10 tahun 1998 tentang “perubahan atas undang-undang No.
7/1992 tentang perbankan,” lembaga keuangan bank terdiri atas bank
berdasarkan prinsip syari’ah dan bank perkreditan rakyat.
Bank umum dan bank perkreditan rakyat dapat memilih untuk
melaksanakan kegiatan usahanya atas dasar prinsip bank konvensional
atau bank berdasarkan prinsip syari’ah. Bank didefinisikan oleh
undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang perubahan atas UU
18 Sigit Triandaru & Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan IAIN, Jakarta: salemba empat, 2006, eds,2. Hlm.5.
11
nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagai “badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak .19
2.1.2 Lembaga Keuangan Syari’ah
Kata bank dari kata bangue dalam bahasa Prancis, dan dari
banco dalam bahasa Italia, yang berarti peti/lemari atau bangku. Kata
peti atau lemari menyiratkan fungsi sebagai tempat menyimpan benda-
benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang dan
sebagainya.
Pada umumnya yang dimaksud dengan Bank syari’ah adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-
jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syari’ah.20 Bank islam
adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta
peredaran uang yang beroperasinya disesuaikan dengan prinsip
islam.21
19 Ibid, hlm 84. 20 Heri Sudarsono, “Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi”,
Yogyakarta: Ekonisia, 2003. hlm. 27. 21 Muhammad, “Manajemen Bank Syari’ah”, Yogyakarta: (UPP) AMP YKPN, 2002.
hlm. 13.
12
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Bank syari’ah
adalah lembaga keuangan yang menggunakan prinsip dan
operasionalnya berdasarkan prinsip syari’ah. berdirinya bank-bank
baru yang bekerja berdasarkan prinsip syari’ah akan menambah
semarak lembaga keuangan syari’ah yang telah ada disini seperti:
bank umum syari’ah, BPR syari’ah, dan Baitul Maal wa Tamwil
(BMT).22
2.1.3 Pengertian BMT
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu
Baitul Maal dan Baitul Tamwil. Baitul Maal lebih mengarah pada
usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non-profit,
seperti zakat, infaq, dan shodaqoh. Sedangkan baitul tamwil sebagai
usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Usaha-usaha
tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai
lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan
berlandaskan syari’ah.
Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung pusat
inkubasi Bisnis usaha kecil (PINBUK). PINBUK sebagai lembaga
primer karena mengemban misi yang lebih luas, yaitu meneteskan
usaha kecil. Dalam prakteknya, PINBUK meneteskan BMT, pada
gilirannya BMT menetaskan usaha kecil.23 Sebagai lembaga bisnis,
22 Ibid. 19. 23 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah; Deskripsi & Ilustrasi,
Yogyakarta: Ekonisia, 2004, Edisi 2, h. 96.
13
BMT lebih mengembangkan usahanya pada sektor keuangan, yakni
simpan pinjam.
Usaha ini seperti usaha perbankan yakni menghimpun dana
anggota dan calon anggota (nasabah) serta menyalurkannya kepada
sektor ekonomi yang halal dan menguntungkan. Namun demikian,
terbuka luas bagi BMT untuk mengembangkan lahan bisnisnya pada
sektor riil maupun sektor keuangan lain yang dilarang dilakukan oleh
lembaga keuangan bank. Karena BMT bukan bank, maka ia tidak
tunduk pada aturan perbankan.24
Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul
peluang untuk mendirikan bank-bank yang berprinsip syari’ah.
Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil dan
menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan bank dan lembaga
keuangan mikro, seperti BPR syari’ah dan BMT yang bertujuan untuk
mengatasi hambatan operasionalisasi di daerah. Disamping itu di
tengah-tengah kehidupan masyarakat yang hidup serba berkecukupan
muncul kekhawatiran akan timbulnya pengikisan akidah.
Pengikisan akidah ini bukan hanya dipengaruhi dari aspek
syiar islam tetapi juga dipengaruhi oleh lemahnya ekonomi
masyarakat. Sebagaimana diriwayatkan dari Rasulullah saw,
“kekafiran itu mendekati kekufuran” maka keberadaan BMT
24 Muhammad Ridwan, Op Cit , h. 126.
14
diharapkan mampu mengatasi masalah ini lewat pemenuhan
kebutuhan-kebutuhan ekonomi masyarakat.25
2.1.4 Atribut Produk
2.1.4.1 Pengertian Atribut Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk kebutuhan dan keinginannya.26 Produk
merupakan keseluruhan konsep objek/proses yang
memberikan sejumlah nilai pada konsumen.27 Menurut Fandy
Tjiptono (2001:103) atribut produk adalah “unsur-unsur
produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan
sebagai dasar pengambilan keputusan”. Atribut produk
meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan
sebagainya. Menurut Kotler (2004:329) “Atribut produk
adalah karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk”.
Teguh Budiarto (1993:68), “Atribut-atribut produk adalah
sesuatu yang melengkapi manfaat utama produk sehingga
mampu lebih memuaskan konsumen”. Atribut produk meliputi
merek (brand), pembungkusan (packaging), label, garansi atau
jaminan (warranty) dan produk tambahan (service). Atribut
25 Heri Sudarsono, Op Cit, hlm. 97. 26 Taufik Amir, Dinamika Pemasaran; Jelajahi & Rasakan, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2005, hlm. 139. 27 Rambat Lupiyoadi & A. Hamdani, “Manajemen Pemasaran Jasa”, Jakarta: Salemba
Empat 2006. h. 70
15
dapat dipandang secara obyektif (fisik produk) maupun secara
subyektif (pandangan konsumen).28 atribut Produk adalah
faktor yang melekat pada suatu produk. Oleh karena itu,
atribut produk merupakan titik tolak penilaian bagi konsumen
tentang terpenuhi atau tidaknya kebutuhan dan keinginan yang
diharapkan dari suatu produk yang sebenarnya, maka dapat
diidentifikasikan atribut-atribut yang menyertai suatu
produk.29
2.1.4.2 Unsur-unsur atribut produk
1. Kualitas Produk
Kotler dan Armstrong menyatakan bahwa
“Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk
melakukan fungsi-fungsinya”. Bila suatu produk telah
dapat menjalankan fungsi-fungsi-nya dapat dikatakan
sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik. Menurut
Kotler (2004:330), kebanyakan produk disediakan pada
satu diantara empat tingkatan kualitas, yaitu : kualitas
rendah, kualitas rata-rata sedang, kualitas baik dan kualitas
sangat baik.
2. Fitur Produk
28 http://bonteng.wordpress.com/2009/11/16/atribut-produk/ 4.12 pm tgl 16 November 29 Muchamad Fauzi, loc cit
16
Kotler dan Armstrong sebuah produk dapat
ditawarkan dengan beraneka macam fitur. Perusahaan
dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi
dengan menambah beberapa fitur. Fitur adalah alat
bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari
produk pesaing. Menurut Cravens fitur juga dapat
digunakan sebagai sarana untuk membedakan suatu merek
dari pesaingnya.
3. Desain Produk
Menurut Kotler dan Armstrong cara lain untuk
menambah nilai konsumen adalah melalui desain atau
rancangan produk yang berbeda dari yang lain. (Taufan
Darussalam : 2007) Desain merupakan rancangan bentuk
dari suatu produk yang dilakukan atas dasar pandangan
bahwa “bentuk ditentukan oleh fungsi” dimana desain
mempunyai kontribusi terhadap manfaat dan sekaligus
menjadi daya tarik produk karena selalu
mempertimbangkan faktor-faktor estetika, ergonomis,
bahan dan lain-lain. Desain atau rancangan yang baik
dapat menarik perhatian, meningkatkan kinerja produk,
mengurangi biaya produk dan memberi keunggulan
bersaing yang kuat di pasar sasaran. Kotler berpendapat
bahwa “Desain merupakan totalitas keistimewaan yang
17
mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari
segi kebutuhan konsumen”. Menurut Stanton, “Desain
merupakan salah satu aspek pembentukan citra produk.
Sebuah desain yang unik, lain dari yang lain, bisa
merupakan satu-satunya ciri pembeda produk”.30
2.1.4.3 Klasifikasi Produk
Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan
ahli pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh
Kotler. Menurut Kotler, produk dapat diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok, yaitu:
1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke
dalam dua kelompok utama, yaitu :
a. Barang, merupakan produk yang berwujud fisik,
sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa,
dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik
lainnya.
b. Jasa, merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang
ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain).
Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan,
hotel dan sebagainya.
2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
30 Loc cit
18
a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods). Barang
tidak tahan lama adalah barang berwujud yang
biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa
kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya
dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu
tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng
dan sebagainya.
b. Barang tahan lama (durable goods). Barang tahan lama
merupakan barang berwujud yang biasanya bisa
bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur
ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu
tahun lebih). Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian
dan lain-lain.
3. Berdasarkan tujuan konsumsi, didasarkan pada siapa
konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka
produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
a. Barang konsumsi (consumer’s goods). Barang
konsumsi merupakan suatu produk yang langsung
dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih
lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut.
b. Barang industri (industrial’s goods). Barang industri
merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan
pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu
19
manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari
barang industri diperjual belikan kembali.31
2.1.5 Pengertian Pelayanan
Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas
yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai
akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-
hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang di
maksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen/pelanggan.32
Pelayanan menurut Kasmir, S.E., M.M., diartikan sebagai
tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan atau nasabah. Sedangkan Pelayanan
Nasabah atau Customer Service menurut Buku Operasional Bank
Rakyat Indonesia adalah kelompok kerja pelayanan yang merupakan
himpunan dari pegawai yang profesional dibidang pelayanan dan
ditujukan untuk meningkatkan kepuasan kepada nasabah, dengan cara
memenuhi harapan dan kebutuhannya33. Layanan yang berkualitas
adalah layanan yang secara ekonomis menguntungkan dan secara
prosedural mudah serta menyenangkan. Berawal dari kebutuhan itu,
kemudian nasabah memperoleh layanan atas suatu kebutuhannya.
Layanan yang diterima nasabah akan dipersepsikan sebagai baik,
31 ibid 32 Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan; Pengembangan Model
Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2005 cet, 1, h, 2.
33 Loc cit
20
standar, atau buruk. Persepsi nasabah ini merupakan bentuk akhir
pembentukan citra kualitas jasa.
2.1.5.1 Pelayanan dalam pandangan Islam
Maksud dari pelayanan islami dalam penelitian ini
adalah pelayanan yang sudah dipraktekkan oleh nabi
muhammad SAW. Ada 5 karakteristik pelayanan dalam
pandangan islam yang dapat digunakan sebagai panduan,
antara lain:
1) Jujur yaitu sikap yang tidak berbohong, tidak menipu,
tidak mengada-ada fakta, tidak berkhianat, serta tidak
pernah ingkar janji.
Dalam Al Qur’an, keharusan bersikap jujur dalam
dunia bisnis seperti berdagang, berniaga dan atau jual beli,
sudah diterangkan dengan sangat jelas dan tegas lain
antara lain firman Allah SAW:
Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka
21
hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Baqoroh : 283).
Dengan menyimak ayat tersebut diatas, maka kita
akan dapat mengambil satu pengertian bahwa;
sesungguhnya Allah SWT telah menganjurkan kepada
seluruh ummat manusia pada umumnya, dan kepada para
pelaku bisnis khususnya untuk berlaku jujur dalam
menjalankan roda bisnisnya dalam bentuk apapun.
2) Bertanggung jawab dan terpercaya (al amanah) yaitu suatu
sikap dalam menjalankan bisnisnya selalu bertanggung
jawab dan dapat dipercaya
3) Tidak menipu (al-kadzib) yaitu suatu sikap yang sangat
mulia dalam menjalankan bisnisnya adalah tidak pernah
menipu, seperti praktek bisnis dan dagang yang diterapkan
oleh rasulullah saw adalah tidak pernah menipu.
Adapun dalam sebuah hadits:
هناهللا ع ضير هنعو : هأن لمسه وليع أن رجال ذكر لنبي صلى اهللا ) رواه البخارى(إذا با يعت فقل ال خالبة : يخدع فى البيوع، فقال
Artinya: Diriwayatkan dari (abdullah bin Umar) r.a: seseorang menemui nabi Saw. Dan berkata bahwa ia selalu dicurangi dalam pembelian. Nabi saw. Bersabda kepadanya agar pada waktu membeli (sesuatu) mengatakan, “tidak tidak ada
22
penipuan” (ia mempuyai hak untuk mengembalikan barang yang dibelinya apabila ternyata cacat, rusak, tidak sesuai dengan janji si penjual, dan sebagainya). (HR. Bukhari) 34
4) Murah hati melayani dengan rendah hati (khidmah) sikap
ramah tamah, sopan santun, murah senyum, suka
mengalah, namun tetap penuh tanggung jawab.
Adapun dalam sebuah hadits:
عن جابر بن عبد اهللا رضي اهللا عنهما أن رسول اهللا صلى اهللا عليه رحم اهللا رجال سمحا إذا باع وإذا أشترى وإذا اقتضى : وسلم قال
)رواه البخارى(
Artinya: Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a: Rasulullah saw bersabda, “Semoga kasih sayang Allah dilimpahkan kepada orang yang bersikap lemah lembut pada saat membeli, menjual dan meminta kembali uangnya. (HR. Bukhari).35
5) Tidak melupakan akhirat yaitu ketika sedang menjalankan
bisnisnya tidak boleh terlalu menyibukkan dirinya semata-
mata untuk mencari keuntungan materi dengan
meninggalkan keuntungan akhirat, sehingga jika datang
waktu shalat mereka wajib melaksanakannya sebelum
habis waktunya.36
2.1.5.2 Etika Pelayanan Islami
Abdalla Hanafy dan Hamid Salam, masing-masing
adalah guru besar marketing dan international business di St.
34 Ringkasan Shahih Bukhari, Bandung: Mizan, 2001, hlm. 397. 35 Ringkasan Shahih Bukhari, Bandung: Mizan, 2001, hlm. 217. 36 Johan arifin, etika bisnis islami, semarang: walisongo press, Cet. Ke 1, h.163
23
Cloud State University dan guru besar business administration
di Mankata State University. Merumuskan etika pelayanan
Islami sebagai berikut:
a. Etika untuk selalu menyampaikan yang benar
b. Etika untuk dapat dipercaya
c. Etika untuk mengerjakan sesuatu dengan ikhlas
d. Etika persaudaraan
e. Penguasaan ilmu pengetahuan
f. Keadilan.
Jadi siapapun dia, bila melaksanakan etika bisnis niscaya akan
meraih sukses dalam bisnis, sebaliknya walaupun ia seorang muslim
dan berbisnis berlabel islam, tapi meninggalkan etika bisnis niscaya ia
sulit mengembangkan bisnisnya.37
2.1.6 Minat
Pengertian minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu gairah atau keinginan.38 Apabila seseorang menaruh
perhatian terhadap sesuatu, maka minat akan menjadi motif yang kuat
untuk berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu yang menarik
minatnya. Minat akan semakin bertambah jika disalurkan dalam suatu
kegiatan. Keterikatan dengan kegiatan tersebut akan semakin
menumbuh kembangkan minat. Sesuai pendapat yang dikemukakan
37Adiwarman Karim, Ekonomi Islam; Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta: Gema Insani, 2001, Cet, 1, hlm.166.
38 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Edisi 3, Cet. Ke 3, h.744.
24
Hurlock “bahwa semakin sering minat diekspresikan dalam kegiatan
maka semakin kuatlah ia”. Minat dapat menjadi sebab terjadinya suatu
kegiatan dan hasil yang akan diperoleh. Aiken (Ginting, 2005)
mengungkapkan definisi minat sebagai kesukaan terhadap kegiatan
melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-
nilai yang membuat seseorang mempunyai pilihan dalam hidupnya.
hal tersebut diungkapkan oleh Anastasia dan Urbina (Ginting, 2005).
Selanjutnya Ginting (2005) menjelaskan, minat berfungsi sebagai daya
penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan kegiatan tertentu
yang spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok
yaitu melakukan kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan
sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang.39
Minat adalah suatu pemusatan perhatian secara tidak sengaja
yang terlahir dengan penuh kemauan, rasa ketertarikan, keinginan, dan
kesenangan. Menurut Soesilowindradini “suatu kegiatan yang
dilakukan tidak sesuai minat akan menghasilkan prestasi yang kurang
menyenangkan”. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat
seseorang akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang
dapat menimbulkan motivasi.
Ada tahapan minat dalam nasabah antara lain:
1. Informasi yang jelas sebelum menjadi nasabah.
2. Pertimbangan yang matang sebelum menjadi nasabah.
39 (www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pdf) 16 desember 2011 jm 16,30
25
3. Keputusan menjadi nasabah.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa minat adalah
dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam
mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi
keinginannya.40
2.2 Penelitian Terdahulu
1. Penelitian skripsi oleh M. Ainun Nafis “Pengaruh Pelayanan Islami
Karyawan Terhadap Minat Nasabah Nasabah Dengan Akad Syari’ah
Study Kasus BMT Muamalat Kota Kudus” menunjukkan hasil pengujian
uji t untuk variabel pelayanan islami karyawan diperoleh t hitung sebesar
10,335 dengan tingkat sig 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05,
sehingga dapat dikatakan bahwa variabel pelayanan Islami karyawan
secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel minat
nasabah nasabah dengan akad syari’ah di BMT Muamalat Kudus.
2. Penelitian dilakukan oleh Retno Wisyastuti “Pengaruh Produk Dan
Layanan Terhadap Minat Deposan Bank Syari’ah (Study Kasus Pada PT
Bank Muamalat Indonesia Tbk cabang semarang) bahwa data yang
diperoleh dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji validitas,
uji reliabilitas, regresi linear sederhana, regresi linear berganda, dan uji
signifikansi (uji t dan uji F) dengan alat bantu SPSS For Windows versi
16.0. Hasil analisis dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa produk
40 Skripsi Ainun Nafis, Pengaruh Pelayanan Islami Karyawan Terhadap Minat Nasabah Nasabah Dengan Akad Syari’ah (Study Kasus BMT Mitra Muamalat Kota Kudus), 2011. Hlm. 14.
26
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat deposan yaitu
dengan koefisien regresi Y= 2,522 + 0,307 X1, layanan juga memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat nasabah, ditunjukkan
dengan koefisien regresi Y= 1,922 + 0,435 X2. Dengan demikian produk
dan layanan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap minat deposan dengan koefisien regresi Y= 1,456 +
0,232X1 + 0,327X2. Hal ini berarti layanan memberikan pengaruh yang
lebih besar terhadap minat deposan.
2.3 Kerangka Pemikiran
Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu adanya kerangka
pemikiran yang merupakan landasan dalam meneliti masalah yang bertujuan
untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu penelitian.
Dalam penelitian ini, diketahui ada dua variabel independen dan satu variable
dependen. Dua variabel independen adalah pengaruh atribut produk dan
pelayanan islami, sedangkan variabel dependen adalah minat. Model
konseptual penelitian dapat dijelaskan melalui kerangka pemikiran teoritis
sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian
Minat (Y) 1. Informasi yang jelas sebelum menjadi
nasabah. 2. Pertimbangan yang matang sebelum
menjadi nasabah. 3. Keputusan menjadi nasabah.
Atribut produk (X1) 1. Kualitas 2. Fitur 3. Desain
Pelayanan islami (X2) 1. Jujur 2. Bertanggung jawab 3. Tidak menipu 4. Murah hati 5. Tidak melupakan akhirat
27
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.41 Berdasarkan
kerangka pemikiran tersebut, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
1. Diduga atribut produk sebagai variabel independen (X1) berpengaruh
terhadap minat nasabah di BMT Artha Salsabil.
2. Diduga pelayanan islami sebagai variabel independen (X2) berpengaruh
terhadap minat nasabah di BMT Artha Salsabil.
3. Secara serempak bahwa atribut produk sebagai variabel independen (X1)
dan Pelayanan islami (X2) berpengaruh terhadap Minat nasabah (Y) di
BMT Artha Salsabil.
41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009, Cet. Ke 8, h. 64.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data
3.1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field
study), karena penulis terlibat langsung dalam penelitian. Field study
adalah jenis penelitian yang berhubungan dengan peneliti yang terlibat
dalam lapangan penelitiannya.42 Penelitian ini ditujukan untuk
memperoleh bukti empirik, menguji dan menjelaskan pengaruh atribut
produk dan pelayanan islami terhadap minat nasabah.
3.1.2. Sumber Data
Data adalah hasil pencatatan penelitian baik yang berupa fakta
ataupun angka. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu
primer dan sekunder.
1. Data primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli. Untuk memperoleh
data lain peneliti menggunakan metode survey dengan
42 Dolet Unaradjan, Pengantar Metode Penelitian Ilmu Sosial, Jakarta: PT. Grasindo, 2000, h. 194.
29
menggunakan quesioner dan wawancara. pada anggota BMT
Artha Salsabil yang masih aktif 43
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen.44
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi adalah kumpulan semua anggota dari obyek yang
diteliti.45 Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-
orang, benda-benda, dan ukuran lain yang menjadi objek perhatian
atau kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian.46
Adapun yang dijadikan populasi dari penelitian ini adalah
seluruh anggota di BMT Artha Salsabil yang masih aktif, yaitu
berjumlah 615 anggota.
43 Durrotul Fatimah, Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah untuk Berinvestasi Dibank Mega Syariah Semarang, Skripsi, Fakultas Syariah, IAIN Walisongo Semarang, 2009 h. 30.
44 Sugiyono, op cit, h.137. 45 Algifari, Statistika Induktif; Untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN, 2003, Edisi, Ke 2, h. 7. 46 Purwanto SK, dan Suharyadi, Statistik, Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Jakarta
Salemba Empat, 2004, h. 323.
30
3.2.2. Sampel
Sampel adalah kumpulan sebagian anggota yang diteliti.47
Adapun penulis menetapkan sampel penelitian berdasarkan rumus
Slovin, yaitu:
)(N.E1Nn 2
Keterangan:
n : ukuran sampel
N : besarnya populasi
E : nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen
kelonggaran) ketidaktelitian karena kesalahan penarikan
sampel).48
Dalam penelitian ini populasi (N) adalah 615 orang, sedangkan
persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel
(E) nya adalah 10%, yaitu 0,1. jadi besarnya sampel yang digunakan
adalah sebagai berikut:
)(615.0,11615n 2
(615.0,01)1615n
n = 86,013 dibulatkan menjadi 86 orang
47 Algifari, loc . cit 48 Ani Ayu Arofah, op cit, h. 60
31
Teknik Dalam pengambilan sampel penelitian, peneliti memilih
bagian dari populasi yang sudah ditentukan, sehingga dapat diperoleh
kesimpulan tentang keseluruhan populasi. Populasi pada penelitian ini adalah
nasabah yang nasabah pada BMT Artha Salsabil Ngaliyan Semarang. Apabila
populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.49
3.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis
menggunakan beberapa metode, diantaranya:
1. Kuesioner (Angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya50 Metode ini digunakan untuk memperoleh data respon
anggota mengenai atribut Produk dan Pelayanan Islami terhadap minat
nasabah di BMT Artha Salsabil.
2. Wawancara digunakan sebagai teknik mengumpulkan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang
harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.51
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang belum bisa diperoleh
49 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 2008, hlm 116. 50Sugiyono, op cit, h. 142. 51 Sugiyono. Loc, cit.
32
dari dokumentasi. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan
Kasir/Teller BMT Artha Salsabil mengenai perkembangan BMT Artha
Salsabil.
3. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat
dan sebagainya.52 Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang
BMT Artha Salsabil. Setelah data terkumpul dari pengumpulan data, maka
perlu segera diolah oleh peneliti.
Adapun dalam pekerjaan analisis penelitian ini, penulis melakukan tiga
tahap, diantaranya:
a. Tahap persiapan
Kegiatan dalam tahap persiapan ini diantaranya:53
1) Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi.
2) Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi instrumen
pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen
barang kali ada yang terlepas atau sobek).
3) Mengecek macam isian data. Jika di dalam instrumen termuat
sebuah atau beberapa item yang “tidak tahu” atau isian lain bukan
yang dikehendaki peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut
merupakan variabel pokok, maka item ini perlu didrop.
52 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet. Ke 14, hlm. 274.
53 Ibid , hlm 278.
33
b. Tahap tabulasi
G.E.R Burroughas mengemukakan bahwa: klasifikasi analisis
data sebagai berikut:54
1) Tabulasi data (the tabulation of the data)
2) penyimpanan data (the summarizing of the data)
3) Analisis data untuk tujuan testing hipotesis.
4) Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan.
Adapun kegiatan dalam tabulasi ini sebagai berikut:
Memberikan skor (scoring) terhadap item tiap-tiap soal, dalam
menganalisis data yang berasal dari angket bergradasi atau berperingkat
1 sampai 5, peneliti menyimpulkan makna setiap alternatif sebagai
berikut:
1) “Sangat Setuju”, menunjukkan gradasi paling tinggi. Untuk kondisi
tersebut diberi skor 5.
2) “Setuju”, menunjukkan peringkat yang lebih rendah dibandingkan
dengan yang ditambah kata “sangat”. Oleh itu kondisi tersebut diberi
skor 4.
3) “Netral” , menunjukkan peringkat yang lebih rendah dibandingkan
dengan “setuju” maka diberi skor 3
4) “Tidak setuju” menunjukkan peringkat yang lebih rendah
dibandingkan dengan “Netral” maka diberi skor 2.
54 Ibid, hlm 279.
34
5) “Sangat tidak setuju”, yang berada di gradasi paling bawah, diberi
skor 1.
c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.
Maksud tahap ini adalah pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan
pendekatan penelitian atau desain penelitian yang diambil.55
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Operasional Indikator
- atribut
produk
- unsur-unsur yang
melekat pada suatu
produk
- Kualitas produk
- Fitur produk
- Desain produk56
- Pelayanan
Islami
- Sebagai tindakan atau
perbuatan seseorang
atau organisasi untuk
memberikan kepuasan
dengan acuan prinsip
dagang Muhammad
- Jujur (shiddiq)
- Bertanggung jawab
(amanah)
- Tidak menipu
- Murah hati
- Tidak melupakan akhirat57
Minat - Kecendrungan hati yang
tinggi terhadap sesuatu
atau keinginan
- Informasi yang jelas sebelum
menjadi nasabah
- Pertimbangan yang matang
sebelum menjadi nasabah
- Keputusan menjadi
nasabah58
55 Ibid, hlm. 281. 56 Amir taufik. Dinamika pemasaran Jelajahi dan Rasakan. H.145. 57 Johan arifin. Etika bisnis islami. H.153 58 Skripsi Ainun Nafis, Pengaruh Pelayanan Islami Karyawan Terhadap Minat Nasabah
Nasabah Dengan Akad Syariah, 2011. H.14
35
Dari pengembangan instrumen penelitian tersebut, kemudian
disusun beberapa item pertanyaan kuesioner. Pengukuran sikap, pendapat
dan persepsi responden diukur dengan menggunakan skala likert. Dengan
skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel yang dijadikan titik tolak menyusun item-item pertanyaan.
Interval skala likert yang digunakan menunjukkan nilai atau skor.
Tabel 3.2
Skala likert Instrumen
Variabel Alternatif jawaban Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
- Pengaruh atribut produk
Sangat tidak setuju 1
Sangat setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
- Pelayanan islami
Sangat tidak setuju 1
Sangat setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
- Minat nasabah di BMT
Artha Salsabil Semarang.
Sangat tidak setuju 1
Variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian.59
59 Ibid. hlm. 161.
36
3.4 Teknik Analisis Data
Adapun dalam penelitian ini merupakan sebuah problema untuk
melihat pengaruh sesuatu treatment atau ingin melihat hubungan antara
variabel bebas/independen dengan variabel terikat/dependen.
Adapun dalam pengolahan data ini menggunakan Adapun dalam
pengolahan data ini menggunakan metode analisis statistik dengan SPSS 12
(Statistic Product and Service Solution). Digunakan untuk mengetahui
diskripsi responden, validitas instrumen dan reabilitas dari tiap-tiap variabel,
mengetahui ada tidaknya pengaruh atribut produk BMT Artha Salsabil
Ngaliyan dan pelayanan islami terhadap minat nasabah di BMT Artha Salsabil
Ngaliyan yaitu dengan menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil
angket. Metode tersebut diantaranya:
3.4.1 Metode Analisis Statistik
3.4.1.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Prinsip
validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti
prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data.
Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau
pengamatan. Jika r tabel < r hitung, maka butir soal disebut
valid.
37
3.4.1.2 Uji Reabilitas
Reabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau
pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau
diamati berkali–kali dalam waktu. Kemudian untuk
menentukan reabilitas bisa dilihat dari nilai alpha. Jika nilai
alpha lebih besar dari nilai r tabel maka bisa dikatakan
reliabel. Ada juga yang berpendapat reliabel jika nilai r >
0,60.60
3.4.2 Analisis Regresi Berganda
Untuk menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel
independen yang jumlahnya lebih dari dua dikenal dengan analisis
berganda. Bentuk persamaan regresi dengan dua variabel independen
adalah:61
Y = α + β1 X2 + β2 X2
Keterangan:
Y = minat nasabah
X1 = atribut produk
X2 = pelayanan islami
α = konstanta
β1 = koefisien regresi variabel atribut produk
β2 = koefisien regresi variabel pelayanan islami
60 Skripsi Ani Ayu Arofah, Pengaruh Strategi Marketing Mix dan Motivasi Menjalankan Agama Terhadap Keputusan Anggota di BMT Robabani Kaliwungu. 2011. h.67.
61 Purwanto, SK Suharyanto, Op Cit. hlm. 508
38
e = pengganggu (error)
3.4.3 Pengujian Hipotesis
3.4.3.1 Uji signifikansi parsial atau Uji t
Uji signifikansi parsial atau individual adalah untuk
menguji apakah suatu variabel bebas berpengaruh atau tidak
terhadap variabel tidak bebas.62
3.4.3.2 Uji F
Uji ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan
menyeluruh dari variabel bebas yaitu X1, X2 .....Xk, untuk
dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman
variabel tidak bebas Y. Uji global juga dimaksudkan untuk
mengetahui apakah semua variabel bebas memiliki koefisien
regresi sama dengan nol.63
3.4.3.3 Koefisien Determinasi R²
Koefisien Determinasi (R²) merupakan ukuran untuk
mengetahui kesesuaian atau ketepatan hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu
persamaan regresi.64
Nilai R² akan berkisar 0 sampai 1. Apabila nilai R² = 1
menunjukkan bahwa 100% total variasi diterangkan oleh
varian persamaan regresi, atau variabel bebas baik X1 maupun
62 Ibid, h. 525. 63 Ibid. h. 523. 64 Ibid. h. 514.
39
X2 mampu menerangkan variabel Y sebesar 100%. Sebaliknya
apabila nilai R² = 0 menunjukkan bahwa tidak ada total
varians yang diterangkan oleh varian bebas dari persamaan
regresi baik X1 maupun X2.
3.4.4 Uji asumsi klasik
3.4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah angket
yang disebar terdistribusi normal apa tidak.
3.4.4.2 Multikolinearitas
Multikolinier adalah adanya lebih dari satu hubungan
linier yang sempurna. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolineritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi
variabel dan variance inflation Factor (VIF) dengan
membandingkan sebagai berikut:
a) VIF < 5 maka tidak terdapat dimultikolinier
b) Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat dimultikolinier
3.4.4.3 Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah
terdapat ketidaksamaan varians dari residu satu ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di
mana terdapat kesamaan varians dari residul satu pengamatan
40
ke pengamatan yang lain tetap atau disebut
homoskedastisitas.65
3.4.4.4 Uji Autokorelasi
Menguji apakah dalam sebuah model regresi linier
berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).66
65 Ani Ayu Arofah, op,cit, h. 70 66http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/uji-asumsi-klasik-regresi-berganda.html.mjm
pkl, 11,47
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum BMT Artha Salsabil Ngaliyan
4.1.1 Sejarah singkat BMT Artha Salsabil67
Koperasi Artha Salsabil didirikan pada tanggal: 01 Pebruari
2009, berkantor di Ruko Grand Ngaliyan Square Kav 66, Jl. Prof.
Hamka Semarang dengan Badan Hukum No.:
14189/BHKDK,11/I/2009 koperasi Artha Salsabil bertujuan untuk
menjembatani dana dari pihak pemilik harta agar dikelola secara
produktif dan profesional dalam bentuk pembiayaan berdasarkan
prinsip syari’ah Islam.
4.1.2 Visi, Misi, Value Perusahaan dan Budaya Kerja.
a) Visi:
“memberdayakan dan mengembangkan potensi Ekonomi Umat
secara kekeluargaan untuk kepentingan bersama dengan sistem
Ekonomi Syari’ah”.
b) Misi:
1) Membangun lembaga jasa keuangan mikro syari’ah yang mampu
memperdayakan jaringan ekonomi mikro syari’ah, sehingga
menjadikan ummat yang mandiri.
67 Dokumen BMT Artha Salsabil
42
2) Menjadikan lembaga jasa keuangan mikro syari’ah yang tumbuh
dan berkembang melalui kemitraan yang sinergi dengan lembaga
syari’ah lain, sehingga mampu membangun tatanan ekonomi
yang penuh kesetaraan dan keadilan.
3) Mengutamakan mobilisasi pendanaan atas dasar ta’awun dari
golongan aghniya, untuk disalurkan ke pembiayaan ekonomi
kecil dan menengah serta mendorong terwujudnya manajemen
zakat, infak, shodakoh, guna mempercepat proses
menyejahterakan ummat, sehingga terbebas dari dominasi
ekonomi ribawi.
4) Mengupayakan peningkatan permodalan sendiri, melalui
penyertaan modal dari para pendiri, anggota, pengelola dan
segenap potensi ummat, sehingga menjadi lembaga jasa
keuangan mikro syari’ah yang sehat dan tangguh.
5) Mewujudkan lembaga yang mampu memperdayakan,
membebaskan dan membangun keadilan ekonomi ummat,
sehingga menghantarkan ummat Islam sebagai khaeru ummat.
6) Menciptakan pengusaha-pengusaha muslim yang tangguh di
lingkungan masyarakat bebas.
4.1.3 Bidang Operasional
Secara kelembagaan koperasi BMT Artha Salsabil akan dibentuk
menjadi 2 corporate yang saling berkesinambungan. Dimana corporate
dibuat dalam masing-masing divisi yang berbeda, yaitu antara lain:
43
1) Baitul Tamwil
a. Baitut Tamwil (sektor simpan-pinjam), ini akan menjalankan
bisnis-bisnis yang mempunyai economic value (profit oriented).
Dan akan mengoperasionalisasikan praktek perbankan dengan
menjalankan system syari’ah islam.
b. Baitut tamwil (sektor Riil Usaha), ini akan menjalankan bisnis-
bisnis sector usaha-usaha yang bergerak dibidang jasa travelling,
perusahaan perdagangan, perusahaan industri dan lain-lain.
2) Baitul Mal
Pada baitul mal-nya akan menjalankan fungsi social-
keagamaan, yaitu dengan membentuk divisi-divisi yang mengurusi
tentang zakat. Infaq dan shadaqoh serta Divisi peduli kaum dhuafa’,
yang memfasilitasi antara lain seperti pendistribusian zakat,
penyaluran hewan qurban, pembangunan tempat-tempat ibadah
(masjid/mushalla) dan lain sebagainya.
Dan juga kedepan (program jangka panjang) mengusahakan
untuk bisa mendirikan yayasan islamic center, yaitu mendirikan
panti asuhan serta lembaga pendidikan bagi anak yatim-piatu dan
anak fakir miskin.
4.1.4 Struktur Organisasi BMT Artha Salsabil
Untuk memperlancar tugas-tugasnya, maka sebuah lembaga atau
organisasi memerlukan struktur yang mendeskripsikan alur kerja yang
harus dilakukan oleh personil yang ada dalam lembaga atau organisasi
44
tersebut. Adapun BMT Artha Salsabil mempunyai struktur organisasi
yang jelas. Berikut ini adalah struktur organisasi BMT Artha Salsabil.68
Gambar 4.2
Struktur Organisasi BMT Artha Salsabil
Sumber: BMT Artha Salsabil
Sesuai dengan susunan gambar 4.1, struktur dalam BMT Artha
Salsabil diantaranya:
RAT : Seluruh anggota dan pengurus
Pengurus :
Ketua : Lastini
Sekretaris : Catur Herman B, SH
Bendahara : Ariyanto, SE
Dewan Pengawas Syariah : Ketua: Prof. Dr. Amin Syukur, MA
Wakil ketua : Imam Syafi’i, SE,MM, MHum
Anggota : Ir. Rita Ermawati, MM
Manager : Santoso
68 Dokumen BMT Artha Salsabil
Manajer
Teller Akuntansi Bag. Simpanan&Collector
Pengurus
Dewan Syariah Dewan Pengawas
RAT
45
Bag. Simpanan dan Collector :
Akuntansi : Siti Nur Aminah, SE
Teller : Siti Saromah, SE
Adapun tugas dan wewenang dari struktur organisasi BMT Artha
Salsabil adalah sebagai berikut:69
1. RAT
2. Pengurus
Bersama dewan syariah dan dewan pengawas melakukan koordinasi
3. Dewan Syariah
a. Memberikan arahan-arahan dan masukan-masukan kepada BMT
Artha Salsabil
b. Memantau dan menyetujui produk-produk baru
4. Dewan Pengawas
a. Melakukan pengawasan secara tidak langsung
b. Melakukan koordinasi dengan pengurus
5. Manager
a. Memimpin organisasi dan bertanggung jawab penuh terhadap
pengelolaan BMT Artha Salsabil
b. Mengevaluasi dan memutuskan setiap permohonan dan
pembiayaan
c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pengambilan
pembiayaan
69 Dokumen BMT Artha Salsabil
46
d. Menandatangani perjanjian pembiayaan
e. Menandatangani buku tabungan dan sertifikat simpanan
berjangka
f. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengelola BMT
Artha Salsabil kepada pengurus LM3 dan Departemen Koperasi
(Depkop)
6. Bagian Simpanan & Collector
Mencari orang baru untuk menjadi anggota BMT Artha Salsabil
7. Accounting
a. Bertanggung jawab atas seluruh administrasi kegiatan BMT
Artha Salsabil
b. Menyetujui setiap permohonan pembiayaan untuk selanjutnya di
evaluasi dan diputuskan oleh manajer
c. Membuat buku tabungan dan sertifikat simpanan berjangka
d. Melakukan penagihan tunggakan pembiayaan
e. Membuat laporan keuangan bulanan dalam bentuk neraca dan
laporan sisa hasil usaha
f. Membuat laporan-laporan lain sesuai dengan kebutuhan
g. Melakukan pembukuan atas asset dan omzet BMT Artha Salsabil
8. Teller
a. Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya uang kas
b. Menerima dan membayarkan uang atas seluruh transaksi BMT
Artha Salsabil berdasarkan buku-buku yang sah.
47
c. Mengelola kas beserta manajer mencatat seluruh transaksi keluar
masuknya uang kas kedalam formulir atau buku yang telah
disediakan
4.1.5 Produk-produk BMT Artha Salsabil
Dalam operasionalnya BMT Artha Salsabil menawarkan
berbagai produk, diantaranya:70
a. Produk Simpanan
1) Simawar
Simpanan bagi anggota dan warga yang sangat menguntungkan,
karena anggota dapat menyetor/menarik dananya sewaktu-waktu
sehingga dapat mengatur arus kas pribadi, usaha maupun untuk
investasi
2) Situnas
Simpanan untuk anak sekolah. Simpanan ini sangat bermanfaat
dalam pengaturan keuangan bagi anak-anak sekolah.
3) Simpanan Religi
Simpanan yang berkaitan dengan ibadah mahdhoh dan ibadah
muamalah
a) Simpanan Umroh dan Haji
b) Simpanan Idul Fitri
c) Simpanan Qurban
7070 Wawancara dengan bapak Santoso (manajer) BMT Artha Saslsabil pada tanggal 21 november 2011
48
4) Simpanan Berjangka/Deposito Simira
Simpanan investasi rakyat adalah simpanan investasi dengan
akad mudharabah berjangka dimana anggota dapat menentukan
jangka waktu yang dikehendaki dan atas investasi ini anggota
berhak atas bagi hasil sesuai nisbah.
b. Produk Pembiayaan
1) Pembiayaan modal kerja
a) Mudharabah
b) Musyarakah
2) Piutang Jual Beli
a) Murabahah
b) Sewa (sewa-beli)
c) Ijaroh
3) Multi jasa / IMB (Leasing Motor “Immas”)
a) Rahn/Gadai
b) Pinjaman/Dana Talangan Haji dan Umroh “Al-Qard wa al-
Ijaroh”
4.1.6 Nilai Dasar Perusahaan / Care Value
1) Jujur
Jujur yaitu keadaan yang mengutamakan kebenaran hakiki
pada diri kita, lingkungan dan rekan kerja.
49
2) Tanggung Jawab
Tanggung Jawab yaitu suatu kesediaan untuk menerima,
menjalankan dan mengelola tugas, wewenang dan kepercayaan serta
memikul resiko akibat penerimaan tugas, penggunaan wewenang
dan menjaga kepercayaan yang diberikan kepadanya.
3) Disiplin
Disiplin yaitu memposisikan segala sesuatu pada tempat dan
waktu yang semestinya.
4) Kerjasama
Kerjasama yaitu upaya untuk saling ketergantungan dalam
mengoptimalkan pekerjaan yang mengandung unsur saling mengisi,
saling membantu, saling mendukung, saling melengkapi, saling
mengoreksi, saling menikmati hasil, saling menguntungkan.
5) Adil
Adil yaitu membagi segala sesuatu dengan proporsional.
6) Visioner
Visioner yaitu pandangan jauh kedepan yang berorientasi
kepada pencapaian visi dan misi perusahaan.
7) Peduli
Peduli yaitu perhatian dan dorongan untuk menjaga,
mempertahankan dan meningkatkan nilai, mutu atau tingkat
kebaikan sesuatu hal, keadaan atau orang lain.
50
4.1.7 Budaya kerja perusahaan
Koperasi BMT Artha Salsabil sebagai lembaga jasa keuangan
mikro syari’ah menetapkan budaya kerja dengan prinsip-prinsip
syari’ah yang mengacu pada sikap akhlaqul karimah dan kerahmatan.
Sikap tersebut terinspirasi dengan empat sifat Rasulullah yang
disingkat SAFT;
1) Shidiq
Menjaga integritas pribadi yang bercirikan ketulusan niat,
kebersihan hati, kejernihan berfikir, berkata benar, bersikap terpuji
dan mampu jadi teladan.
2) Amanah
Menjadi terpercaya, peka, obyektif dan disiplin serta penuh
tanggung jawab.
3) Fathonah
Profesionalisme dengan penuh inovasi, cerdas, trampil
dengan semangat belajar dan berlatih yang berkesinambungan.
4) Tabligh
Kemampuan berkomunikasi atas dasar transparansi,
pendampingan dan pemberdayaan yang penuh keadilan.
4.2 Deskripsi Responden
Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi responden, maka
diperlukan karakteristik responden, diantaranya:
51
4.2.1 Berdasarkan jenis kelamin
Jumlah responden jenis kelamin laki-laki lebih banyak
dibandingkan responden jenis kelamin perempuan. Sebagaimana
dapat dilihat dalam tabel.
Tabel 4.3
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Jumlah Persen
Laki –laki 44 51,2%
Perempuan 42 48,8%
Total 86 100%
Sumber: data primer yang sudah diolah, 2011
Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa responden jenis
kelamin laki-laki berjumlah 44 atau 51,2% sedangkan untuk
responden jenis kelamin perempuan berjumlah 42 atau 48,8% dari
keseluruhan responden yang berjumlah 86.
4.2.2 Berdasarkan jenis umur
Berdasarkan tingkat umur, paling tinggi adalah responden
berumur 31-30 tahun.
Tabel 4.4
Karakteristik responden berdasarkan umur
Umur Jumlah Persen
21-30 th 57 66,3%
31-40 th 26 30,2%
41-50 th 3 3,5%
Total 86 100%
Sumber: data primer yang sudah diolah, 2011
52
Dari tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa responden yang
berumur 21-30 tahun berjumlah 57 atau 66,3%, umur 31-40 tahun
berjumlah 26 atau 30,2%, sedangkan umur 41-50 tahun berjumlah 3
atau 3,5% dari keseluruhan responden yang berjumlah 86.
4.2.3 Berdasarkan jenis pekerjaan
Berdasarkan jenis pekerjaan, rata-rata yang nasabah di BMT
Artha Salsabil adalah PNS.
Tabel 4.5
Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persen
Wiraswasta 25 29,1%
PNS 39 45,3%
Lain-lain 20 25,6%
Total 86 100%
Sumber: data primer yang sudah diolah, 2011
Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa responden yang
memutuskan menjadi anggota di BMT Artha Salsabil dengan
pekerjaan wiraswasta adalah 25 atau 29,1%, PNS adalah 39 atau
45,3%, lain-lain adalah 20 atau 25,6% dari keseluruhan responden
yang berjumlah 86.
4.3 Analisis Data
Dalam analisis data kuantitatif ini, penulis menggunakan program
SPSS untuk menguji validitas dan reabilitas, dan untuk mengukur pengaruh
53
atribut produk dan pelayanan islam terhadap minat nasabah di BMT Artha
Salsabil.
4.3.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas ini bertujuan untuk menguji tingkat ketepatan
instrumen dalam mengukur variabel-variabel penelitian, apakah
instrumen yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik
atau tidak. Apabila instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid
dan reliabel, maka dikatakan baik dan atau sebaliknya. Untuk
mengetahui sifat instrumen valid dan reliabel maka dilakukan
penghitungan uji validitas dan uji reabilitas, diantaranya:
4.3.1.1 Analisis Uji Validitas
Untuk mengetahui soal valid dan tidak valid dapat
dilihat nilai rhitung dibandingkan dengan tabel correlation
produk moment untuk dk (Derajat Kebebasan) = n-1 = 86 -1 =
85 untuk alfa 5% adalah 0,213. Jika rhitung > rtabel maka soal
tersebut valid dan sebaliknya.
Tabel 4.6
Hasil uji validitas instrumen
Variabel Item Corrected item-total correlation (rhitung)
rtabel Keterangan
Q 1 0,889 0,213 Valid
Q2 0,831 0,213 Valid
Q3 0,867 0,213 Valid
Atribut Produk
(X1)
Q4 0,531 0,213 Valid
54
Q5 0,662 0,213 Valid
Q6 0,509 0,213 Valid
Q7 0,748 0,213 Valid
Q8 0,842 0,213 Valid
Q1 0,324 0,213 Valid
Q2 0,412 0,213 Valid
Q3 0,261 0,213 Valid
Q4 0,352 0,213 Valid
Q5 0,280 0,213 Valid
Q6 0,247 0,213 Valid
Q7 0,240 0,213 Valid
Q8 0,267 0,213 Valid
Q9 0,321 0,213 Valid
Q10 0,234 0,213 Valid
Q11 0,437 0,213 Valid
Q12 0,305 0,213 Valid
Pelayanan Islami
(X2)
Q13 0,260 0,213 Valid
Q1 0,305 0,213 Valid
Q2 0,584 0,213 Valid
Q3 0,618 0,213 Valid
Q4 0,628 0,213 Valid
Q5 0,520 0,213 Valid
Q6 0,272 0,213 Valid
Q7 0,206 0,213 Valid
Minat
(Y)
Q8 0,71 0,213 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
55
Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-
masing item pertanyaan memiliki rhitung > dari rtabel (0.213) dan
bernilai positif. Dengan demikian butir pertanyaan tersebut
dinyatakan valid.
4.3.1.2 Analisis Uji Reabilitas
Dalam analisis uji reabilitas ini menggunakan analisa
Cronbach Alpha. Untuk mengetahui soal tersebut reliabel atau
tidak dilihat pada nilai Alpha = 0,507 dicocokkan dengan nilai
0,60 ternyata nilai Alpha lebih kecil dari 0,6 artinya tidak
signifikan atau tidak reliabel.
Tabel 4.7
Hasil uji reliabilitas instrumen
Variabel Reliability coefficients
Alpha Keterangan
X1 8 item 0,921 Realiable
X2 13 item 0,673 Realiable
Y 8 item 0,715 Realiable
Sumber Data : output SPSS yang diolah, 2011
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel memiliki nilai cronbach alpha lebih dari 0.6, ( >
0.6,), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel X1,
X2, dan Y adalah reliabel.
56
4.3.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini bertujuan untuk menguji pengaruh atribut produk
dan pelayanan islami terhadap minat nasabah di BMT Artha Salsabil.
Model regresi dapat disusun sebagai berikut:
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + e
Keterangan:
Y = minat nasabah
X1 = atribut produk
X2 = pelayanan islami
α = konstanta
β1 = koefisien regresi variabel atribut produk
β2 = koefisien regresi variabel pelayanan islami
e = pengganggu (error)
Tabel 4.8
Uji regresi linier berganda
Unstandardized coefficients Standardized coefficients
Model
B Std.error Beta
1. (constant) X1
X2
34,777
,037
,047
5,186
,072
,086
,057
,059
a. dependent variabel: Minat
Sumber :Data primer yang diperoleh, 2011
57
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda pada tabel di atas
diperoleh koefisien untuk variabel bebas X1 = 0,37, X2= 0,47 dan
konstanta sebesar 34,777 sehingga model persamaan regresi yang
diperoleh adalah:
Y = 34,777 + 0,37X1 + 0,47X2
Dimana :
Y = Variabel dependen (Minat)
X1 = Variabel independen (atribut produk)
X2 = Variabel independen (pelayanan islami)
a. Nilai konstan ( Y ) sebesar 34,777 artinya jika variabel atribut
produk (X1) dan variabel pelayanan islami (X2) nilainya adalah 0
(nol), maka variabel minat (Y) akan berada pada angka 34,777.
b. Koefisien regresi X1 (atribut produk) dari perhitungan linier
berganda didapat nilai coefficients (b1) = 0,37. Hal ini berarti
setiap ada peningkatan atribut produk (X1) maka minat (Y) juga
akan meningkat dengan anggapan variabel pelayanan islami (X2)
adalah konstan.
c. Koefisien regresi X2 (pelayanan islami) dari perhitungan linier
berganda didapat nilai coefficients (b2) = 0,47. Hal ini berarti
setiap ada peningkatan pelayanan islami (X2) maka minat (Y)
akan meningkat, dengan anggapan variabel atribut produk (X1)
adalah konstan.
58
4.3.3 Uji Statistika
4.3.1.1 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah suatu
masing-masing variabel independen berpengaruh atau tidak
terhadap variabel dependen. Lampiran hasil output.
Tabel 4.9
Uji Partial
Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients T Sig.
Model
B Std. Error Beta
(Constant) 34,777 5,186 6,706 ,000
Atribut produk ,450 ,072 ,057 3,517 ,001
Pelayanan islami ,319 ,086 ,059 3,540 ,006
a Dependent Variable: minat
Sumber :Data primer yang diperoleh, 2011
Pengambilan keputusan (berdasarkan probabilitas) :
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima
Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak
Keputusan : Terlihat bahwa pada kolom Sig/significance :
Variabel X1 dan X2 mempunyai angka signifikan di bawah 0,05,
karena itu, variable X1 dan X2 mempengaruhi Minat .
59
4.3.1.2 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-
sama variabel independen berpengaruh atau tidak terhadap variabel
dependen.
Tabel 4.10
Hasil Uji F
ANOVAb
7,322 2 3,661 14,278 ,000a
1091,759 83 13,1541099,081 85
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X2, X1a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Dari Uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah 14,278
dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh
lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk
memprediksi Minat . Atau bisa dikatakan, atribut produk dan
pelayanan islami berpengaruh terhadap Minat
4.3.1.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang memiliki fungsi untuk
menjelaskan sejauh mana kemampuan variabel independen (atribut
produk dan pelayanan islami) terhadap variabel dependen (minat
nasabah). Dari hasil perhitungan melalui alat ukur statistik SPSS
18.0 for Windows didapatkan nilai koefisien determinasi sebagai
berikut :
60
Tabel 4.11
Uji Koefisien Determinasi
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,816(a) ,666 ,656 3.62681
a Predictors: (Constant), pelayanan islami, atribut produk
b Dependent Variable: minat
Sumber :Data primer yang diperoleh, 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel independen hanya
mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 66.6%, sedangkan
yang 33.4% sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model ini (tidak diteliti). Hasil uji koefisien determinasi
tersebut memberikan makna bahwa masih terdapat variabel
independen lain yang mempengaruhi Minat. Untuk itu perlu
pengembangan penelitian lebih lanjut, terkait dengan topik ini.
4.3.4 Uji Asumsi klasik
4.3.4.1 Uji Normalitas
Deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada
sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan :
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
Normalitas.
2. Jika data menyebar jauh garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal dan /atau tidak mengikuti arah garis
61
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
Normalitas.
Grafik 4.1
Hasil Uji Normalitas
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Expe
cted C
um Pr
obDependent Variable: Y
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Sumber: Data primer yang diolah,2011
Dari grafik 4.1. di atas, terlihat titik-titik menyebar
di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti
arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai
untuk prediksi Minat Beli berdasar masukan variabel
independentnya.
4.3.4.2 Uji multikolinearitas
Menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variable independent. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan terdapat problem Multikolinieritas (Multi).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variable independent.
62
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients (a) Collinearity statistics Model
Tolerance VIF
1. (constant) X1
X2
,969
,969
1,032
1,032
Sumber :Data primer yang diolah, 2011
Deteksi adanya Multiko: Besaran VIF (Variance Inflation Faktor) dan
Tolerance. Pedoman suatu model regresi yang bebas multiko
adalah :
a. Mempunyai nilai VIF dibawah angka 10
b. Mempunyai angka TOLETANCE dibawah angka 1.
Catatan: Tolerance = 1/VIF atau bisa juga VIF =1/Tolerance
Analisis: Pada bagian COEFICIENT terlihat untuk ke-empat
variable independent, angka VIF ada di bawah angka
10 (misal 1,032). Demikian juga nilai TOLERANCE
dibawah angka 1 (seperti untuk variable X1 adalah
0,969).
Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi
tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas (MULTIKO).
63
4.3.4.3 Uji Heteroskedasitas
Menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi
ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedasitas. Dan jika varians berbeda, disebut
Heteroskedasitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedasitas.
Grafik 4.2 Hasil Uji Heteroskedasitas
-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-3
-2
-1
0
1
2
Reg
ress
ion
Stud
entiz
ed R
esid
ual
Dependent Variable: Y
Scatterplot
Sumber: data primer yang diolah, 2011
Deteksi adanya Heteroskedasitas:
Deteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
grafik di atas, di mana sumbu X adalah Y yang telah
64
diprediksi, dan sumbu X adalah risidual (Y prediksi – Y
sesungguhnya) yang telah di studentized.
Dasar Pengambilan keputusan :
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang
ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah
terjadi Heteroskedasitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi Heteroskedasitas
Analisis : Dari grafik 4.2. di atas, terlihat titik-titik menyebar
secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas,
serta tersebar baik di atas maupiun di bawah angka 0 pada
sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi Heteroskedasitas pada
model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk
prediksi Minat berdasar masukan variable independennya.
4.3.4.4 Uji Autokorelasi
Tujuan Uji autokorelasi ini adalah untuk Menguji
apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
65
Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
,816a ,666 ,656 3,62681 1,836Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X2, X1a.
Dependent Variable: Yb.
Sumber: data primer yang diolah,2011
Deteksi adanya Autokorelasi
Besaran Durbin-Wanston
Panduan mengenai angka D-W (Durbin-Watson) untuk
mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada Tbel D-W, yang bisa dilihat
pada buku statistic yang relevan.
Namun demikian secara umum bisa diambil patokan :
a. Angka DW di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
b. Angka DW di antara -2 samapai +2, berarti tidak ada autokorelasi
c. Angka DW di atas +2 berarti ada autokorelasi negative.
Analisis :
Pada bagian Model Summary, terlihat angka D-W sebesar
+1,836. Hal ini berarti model regresi di atas tidak terdapat masalah
autokorelasi.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
Di dalam pembahasan ini penulis menguraikan fakta-fakta lapangan
yang telah diuraikan di atas kaitannya dengan menjawab rumusan masalah.
Yaitu “apakah terdapat pengaruh atribut produk dan pelayanan islami
66
terhadap minat nasabah.” Berikut ini adalah pembahasan dari hasil analisis
yang telah dilakukan.
Persamaan regresi linier berganda dapat diketahui dengan melihat
angka koefisien regresi. Dalam penelitian ini diketahui besarnya parameter
standar koefisien regresi variabel independen atribut produk (X1) dan
pelayanan islami (X2) dengan variabel dependen minat nasabah (Y) secara
berturut-turut sebesar 0,37 (X1) dan 0,47 (X2) dengan konstanta sebesar
34,777. Sehingga dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 34,777 + 0,37X1 + 0,47X2
Keterangan :
Y = Variabel dependen (minat nasabah)
X1 = Variabel independen (atribut produk)
X2 = Variabel independen (pelayanan islami)
Dengan demikian, terlihat bahwa parameter koefisien regresi untuk
variabel atribut produk dan pelayanan islami adalah positif terhadap minat
nasabah. Oleh karena itu setiap terjadi peningkatan kedua variabel
independen tersebut, maka variabel minat nasabah juga akan mengalami
kenaikan dengan catatan, minat nasabah konstan pada angka 34,777. Nilai
konstan (Y) sebesar 34,777 mengasumsikan bahwa jika variabel atribut
produk (X1) dan variabel pelayanan islami (X2) nilainya adalah 0 (nol),
maka variabel minat nasabah (Y) akan berada pada angka 34,777. Dan jika
koefisien regresi X1 (atribut produk) mengalami peningkatan, maka minat
nasabah (Y) juga akan meningkat dengan anggapan variabel pelayanan
67
islami (X2) adalah konstan. Selanjutnya jika pelayanan islami (X2)
mengalami peningkatan, maka minat nasabah (Y) akan meningkat, dengan
anggapan variabel atribut produk (X1) adalah konstan.
Kontribusi variabel atribut produk dan pelayanan islami dalam upaya
mempengaruhi variabel minat nasabah secara simultan (bersama-sama)
dapat diwakili oleh besarnya koefisien determinasi. Sebagaimana sudah
diuraikan diatas, bahwa nilai koefisien determinasi yang dinotasikan dalam
angka (R square) adalah sebesar ,666 yang artinya besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan adalah
sebesar 66,6%, sisanya sebesar 33,4% dipengaruhi faktor lain yang tidak
diteliti. Besarnya kontribusi masing-masing variabel independen tersebut
diatas baik secara parsial maupun parsial masih perlu dianalisa lebih lanjut
guna mengetahui apakah hasilnya dapat diterima atau tidak. Dan untuk
mengetahui diperlukan uji hipotesa. Diketahui dalam menguji hipotesa
secara parsial, diperlukan uji T, sedangkan untuk menguji hipotesa secara
simultan diperlukan uji F.
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, hasil penghitungan uji T,
diketahui nilai t hitung untuk variabel diferensiasi produk adalah lebih besar
dibandingkan dengan nilai t tabel (3,517), ini artinya uji parsial yang
menyatakan atribut produk berpengaruh positif terhadap minat nasabah
dapat diterima. Dan otomatis menolak hipotesa 1 yang telah diajukan oleh
peneliti. Pengujian hipotesa secara parsial untuk variabel pelayanan islami
terlihat bahwa nilai t hitungnya lebih besar dibandingkan dengan t tabel
68
(3,540), artinya bahwa variabel pelayanan islami dapat berpengaruh positif
dan signifikan terhadap variabel minat nasabah. Dan otomatis hipotesa
kedua yang diajukan peneliti tidak dapat ditolak.
Kemudian berdasarkan kuesioner yang telah disebar, mayoritas
nasabah menyatakan bahwa karyawan BMT Artha Salsabil pelayanannya
baik seperti amanah. Sikap ini perlu dipertahankan dan dikembangkan,
karena dengan amanah dapat dipercaya kepada nasabah dapat membangun
jaringan kerja yang tidak terbatas. Rasulullah SAW pernah bersabda:
Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. dan barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dalam upaya untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh secara
simultan, uji F diperlukan. Di pembahasan sebelumnya telah diuraikan
bahwa nilai F hitung lebih besar dengan F tabel (14,278) ini artinya, secara
tegas bahwa secara serempak variabel independen (atribut produk dan
pelayanan islami) berpengaruh positif terhadap variabel dependen (minat
nasabah). hipotesa ketiga yang diajukan peneliti adalah dapat diterima.
69
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, penulis
menyimpulkan:
1. Atribut produk berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah. Hal ini
ditunjukkan oleh koefisien regresi atribut produk (X1) sebesar 0,037,
sedangkan uji t hasilnya dibawah 5 persen.
2. Pelayanan islami berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah hal ini
ditunjukkan oleh koefisien regresi pelayanan islami (X2) sebesar 0,047,
sedangkan uji t hasilnya di bawah 5 persen.
3. Dari Uji ANOVA didapat F hitung adalah 14,278 dengan tingkat
signifikansi 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari
0,05,. Atau bisa dikatakan, atribut produk dan pelayanan islami
berpengaruh terhadap Minat
5.2. Saran
1. Seiring dengan pesatnya laju perkembangan perekonomian disarankan.
BMT Artha Salsabil Ngaliyan untuk meningkatkan atribut produk
dengan melakukan inovasi produk
2. Untuk meningkatkan atribut produk disarankan pula promosi dilakukan
dengan besar-besaran
70
3. Kepada peneliti melanjutkan hendaklah menambahkan variabel lain
untuk memperkuat penelitian.
5.3. Penutup
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. shalawat serta salam
semoga tatap tercurah kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang
kita harapkan syafa’atnya kelak di hari kiamat.
Penulis menyadari meskipun dalam penulisan skripsi ini telah
berusaha semaksimal mungkin, namun dalam penulisan ini tidak lepas dari
kesalahan dan kekeliruan. Hal itu semata-mata merupakan keterbatsan ilmu
dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak demi
perbaikan yang akan datang untuk mencapai kesempurnaan.
Akhirnya penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat
menambah khazanah keilmuan, bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Ainun, Skripsi Nafis, Pengaruh Pelayanan Islami Karyawan Terhadap Minat Nasabah Nasabah Dengan Akad Syari’ah (Study Kasus BMT Mitra Muamalat Kota Kudus), 2011.
Ainun, Skripsi Nafis, Pengaruh Pelayanan Islami Karyawan Terhadap Minat Nasabah Nasabah Dengan Akad Syariah, 2011.
Algifari, Statistika Induktif; Untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2003, Edisi, Ke 2.
Amir, Taufik, Dinamika Pemasaran; Jelajahi & Rasakan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.
Ani, Skripsi Ayu Arofah, Pengaruh Strategi Marketing Mix dan Motivasi Menjalankan Agama Terhadap Keputusan Anggota di BMT Robabani Kaliwungu. 2011.
Arifin, Johan, Etika Bisnis Islami, Semarang: Walisongo Press, 2009, cet, 1.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet. Ke 14.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, Eds 3, Cet. Ke 3.
Fatimah, Durrotul, Pengaruh Profitabilitas Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah untuk Berinvestasi Dibank Mega Syariah Semarang, Skripsi, Fakultas Syariah, IAIN Walisongo Semarang, 2009.
Fauzi, Muchamad, Pengaruh Ketaatan Beragama, Atribut Produk Islami, Performance Quality, Reputation Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) Kabupaten Pemalang. Penelitian individu, Semarang IAIN Walisongo Semarang 2009.
Hasan, Zubairi, Undang-Undang Perbankan Syari’ah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, Edisi 1
Karim, Adiwarman, Ekonomi Islam; Suatu Kajian Kontemporer, Jakarta: Gema Insani, 2001, Cet, 1.
Kasmir, Etika Customer Service, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.
Kotler, Philip & Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, eds 1.
Lupiyoadi, Rambat & A. Hamdani, “Manajemen Pemasaran Jasa”, Jakarta: Salemba Empat 2006.
Muhammad, “Manajemen Bank Syari’ah”, Yogyakarta: (UPP) AMP YKPN, 2002.
Muttaqin, Dadan, Aspek Legal lembaga Keuangan Syari’ah Bank, LKM, Asuransi, dan Reasuransi, Yogyakarta: Safiria Insania Press, 2008, Cet 1.
Purwanto SK, dan Suharyadi, Statistik, Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Jakarta Salemba Empat, 2004..
Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan; Pengembangan Model Konseptual, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2005 cet, 1.
Ridwan, Muhammad, Manajemen Baitul Maal wa Tamwil (BMT), Yogyakarta: UUI Press, 2004.
Ringkasan Shahih Bukhari, Bandung: Mizan, 2001, hlm. 217.
Soemitra, Andri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah, Jakarta: Prenada Media Grup, 2009, Cet. Ke 1.
Sudarsono, Heri, “Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi”, Yogyakarta: Ekonisia, 2003.
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 2008.
_______, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2009, Cet. Ke 8.
Taufik, Amir. Dinamika pemasaran Jelajahi dan Rasakan. H.145.
Triandaru, Sigit & Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan IAIN, Jakarta: salemba empat, 2006, eds,2.
Unaradjan, Dolet, Pengantar Metode Penelitian Ilmu Sosial, Jakarta: PT. Grasindo, 2000.
(www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pdf) 16 desember 2011 jm 16,30
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/uji-asumsi-klasik-regresi-berganda.html.mjm pkl, 11,47
http://suaramerdeka.com/vI/index.php/read/cetak/2009/06/24/69386/bmt.Artha.Salsabil. Targetkan.Pembiayaan.Rp.1.Miliar 12-07-2011. pkl 16:15.
http://bonteng.wordpress.com/2009/11/16/atribut-produk/4.12.pm_tgl.16_November
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI :
Nama : Siti Sendari
Tempat /Tanggal Lahir : Pati, 09 Maret 1988
NIM : 072411087
Alamat : Subersari, RT. 02 / RW. II
Kec. Kayen - Kab. Pati
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Jenjang Pendidikan Formal:
1. Madrasah Ibtidaiyah Tamrinusibyan Sumbersari Kayen – Pati
2. Madrasah Tsanawiyyah Tamrinusibyan Sumbersari Kayen – Pati
3. MA Salapiyah Kajen – Pati
4. Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 20 Desember 2010
Penulis
Siti Sendari 072411087
Top Related