Penetapan Kadar Merkuri (Hg) Dalam Kosmetika
Kelompok 7Asih Winarni
Nurhidayati
Radianti Tiara
Latar BelakangSeseorang memakai kosmetika untuk
mendapatkan manfaat kesehatan kulit, antara lain dengan melakukan perawatan kulit dan kebersihan tubuh untuk menjadi lebih cantik, membuat tubuh berbau wangi, dan perlindungan kulit.
Dewasa ini kebutuhan akan perawatan kulit dimana salah satunya adalah krim pemutih wajah, seolah-olah telah menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat, terutama bagi mereka yang menginginkan memiliki kulit wajah yang putih. Karena banyaknya konsumen
yang ingin menggunakan produk pemutih wajah, menyebabkan banyak pula produsen kosmetika memproduksi krim pemutih wajah yang dapat memutihkan atau memucatkan kulit wajah dalam jangka waktu yang singkat, agar dapat menarik konsumen sebanyak banyaknya.
Latar Belakang....
Bermacam-macam produk krim pemutih wajah yang beredar dipasaran mempunyai merk dan mutu yang berbeda, sehingga kualitas dan efek samping yang dapat ditimbulkan berbeda pula. Adakalanya ditemukan produk pemutih wajah mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kosmetika, salah satunya raksa dan senyawanya dan mempunyai efek toksisitas yang berbahaya.
Oleh karena itu, untuk menjaga dan melindungi masyarakat terhadap produk kosmetika yang tidak memenuhi persyaratan perlu dilakukan pengawasan dan pengujian mutu. Menurut Permenkes No. 445/MENKES/PER/V/1998 yang telah digantikan dengan
KEPUTUSAN KEPALA BADAN POM RI No. HK.00.05.4.1745 mengenai daftar bahan, zat warna, zat pengawet, dan bahan tabir surya yang dilarang digunakan dalam kosmetik, dinyatakan bahwa raksa dan senyawanya termasuk daftar bahan yang dilarang digunakan dalam kosmetika.
Kosmetik, Obat, dan Medicated Cosmetics
Kosmetika berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti keterampilan menghias, mengatur.
Definisi kosmetik dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 445/MenKes/Permenkes/1998 adalah sebagai berikut.“Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin bagian luar), gigi, dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit.”
Sementara itu, obat adalah bahan, zat, atau benda yang dipakai untuk diagnosa, pengobatan, dan pencegahan suatu penyakit atau yang dapat mempengaruhi struktur dan faal tubuh.
“Cosmedics”, merupakan gabungan dari kosmetik dan obat yang sifatnya dapat mempengaruhi faal kulit secara positif, namun bukan obat.
Kosmetik, Obat, dan Medicated Cosmetics....
Penggolongan Kosmetik
Permenkes RI
SifatModern atau Tradisionalny
a
KegunaanBagi Kulit
Penggolongan Kosmetik....
Menurut peraturan menteri kesehatan RI, dibagi 13 kelompok
1. Preparat untuk bayi, misalnya minyak bayi, bedak bayi, dll.2. Preparat untuk mandi, misalnya sabun mandi, bath
capsule, dll.3. Preparat untuk mata, misalnya mascara, eye shadow, dll.4. Preparat wangi-wangian, misalnya parfum, toilet water, dll.5. Preparat untuk rambut, misalnya cat rambut, hair spray,
dll.6. Preparat pewarna rambut, misalnya cat rambut, dll.7. Preparat make up (kecuali mata), misalnya bedak, lipstick,
dll.8. Preparat untuk kebersihan mulut, misalnya pasta gigi,
mouth washes, dll.9. Preparat untuk kebersihan badan, misalnya deodorant, dll.10.Preparat kuku, misalnya cat kuku, lotion kuku, dll.11.Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih, pelembab,
pelindung, dll.12.Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dll.13.Preparat untuk suntan atau sunscreen, misalnya
sunscreen foundation, dll.
Penggolongan menurut sifat dan cara pembuatan
1. Kosmetik modern, diramu dari bahan kimia dan diolah secara modern (termasuk antaranya adalah cosmedics).
2. Kosmetik tradisional :a. Betul-betul tradisional, misalnya
mangir lulur, lulur, yang dibuat dari bahan alam dan diolah menurut resep dan cara yang turun-temurun.
b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar tahan lama.
c. Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar-benar tradisional dan diberi zat warna yang menyerupai bahan tradisional.
Penggolongan Kosmetik....
Penggolongan menurut kegunaannya bagi kulit
1. Kosmetik peralatan kulit (skin-care cosmetics)a.untuk membersihkan kulit : sabun, penyegar kulit
(freshener).b.untuk melembabkan kulit, misalnya moisturizing cream,
night cream.c. pelindung kulit, misalnya sunscreen cream dan sun block
cream/lotion.d.untuk menipiskan atau mengampelas kulit, misalnya scrub
cream
2. Kosmetik riasan (dekoratif atau make up)Jenis ini diperlukan untuk merias dan menutup cacat pada kulit sehingga mengahsilkan penampilan yang lebih menarik serta menimbulkan efek psikologis yang baik, seperti percaya diri (self confidence). Dalam kosmetik riasan, peran zat pewarna dan zat pewangi sangat besar.
Penggolongan Kosmetik....
Kosmetik Pemutih KulitSediaan kosmetika pemutih/pencerah kulit ditampilkan dalam berbagai formula dan bentuk sediaan (krim, gel, dll), berbagai kemasan serta berbagai bahan aktif yang bersifat oksidator. Bahan aktif kosmetika tersebut dapat berasal dari bahan alam sintetik atau hasil biotransformasi dan fermentasi, zat pemucat misalnya hydrogen peroksida, hidrokuinon monobenzil eter, raksa, bitionol, katekol, hidrokuinon atau pigmen pemutih (covering agent) yang diperbolehkan digunakan sebagai zat aktif dalam sediaan pemutih kulit.
Dari definisi kosmetik tersebut, fungsi dari pemutih/pemucat kulit:1. Mengubah penampakan kulit, dari kulit dengan bercak
hiperpegmentasi menjadi kulit dengan warna merata.2. Menjaga kulit tetap dalam keadaan bagus (halus,
lembut dan kenyal).
Kulit yang sudah dikelantang (bleaching) menjadi sangat sensitive terhadap sinar matahari, kosmetik yang berwarna, dan parfum.
Pengujian untuk sediaan pemutih kulit meliputi :1. Identifikasi dan penetapan kadar hidrokuinon (syarat tidak
lebih dari 2%).2. Identifikasi senyawa raksa (syarat negative).3. Identifikasi hidrokuinon monobenzil eter (syarat negative).4. Uji fotosensitisasi kulit.
Kosmetik Pemutih Kulit....
Dua jenis reaksi negatif
reaksi iritasi (kemerahan dan pembengkakan
kulit)
reaksi alergi (perubahan warna kulit sampai menjadi keabu-abuan/kehitam-hitaman)
Kulit
Gambaran Umum Kulit
Intensitas Warna Kulit
GAMBARAN UMUM KULIT
Kulit merupakan ”selimut” yang menutupi permukaan tubuh dan memiliki fungsi utama sebagai pelindung dari berbagai macam gangguan dan rangsangan luar. Fungsi perlindungan ini terjadi melalui sejumlah mekanisme biologis, seperti pembentukan lapisan tanduk secara terus-menerus (keratinisasi dan pelepasan sel-sel yang sudah mati), respirasi dan pengaturan suhu tubuh, produksi sebum dan keringat, dan pembentukan pigmen melanin untuk melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet matahari, dll.
Luas kulit pada manusia rata-rata ± 2 meter persegi, dengan berat 10 kg jika dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak. Kulit terbagi atas 2 lapisan utama, yaitu :1. Epidermis (kulit ari), sebagai lapisan yang paling luar.2. Dermis (korium, kutis, kulit jangat).
Kulit....
INTENSITAS WARNA KULIT
Dikenal 2 macam warna kulit berdasarkan intensitas warna kulit :
Warna kulit konstitutif, yaitu yang secara genetik diturunkan tanpa dipengaruhi factor sinar ultraviolet dan hormon, dan
Warna kulit fakultatif, yaitu kulit akibat pengaruh sinar ultraviolet dan hormon. Warna ini jelas tampak pada bagian badan yang tidak tertutup pakaian.
Kulit....
Senyawa Raksa (Hg)
Senyawa raksa cukup banyak digunakan dalam sediaan kosmetika dan alat kesehatan. Raksa adalah salah satu zat kimia yang ditambahkan pada sediaan kosmetik yang dapat memutihkan kulit.
Raksa atau merkuri yang terdapat dalam sediaan kosmetik telah bertahun tahun dipakai sebagai pemutih atau sebagai penghilang atau pencegah flek-flek atau bintik-bintik coklat.
Toksisitas
Senyawa raksa mudah diserap kulit atau lapisan mokusa menyebabkan kerusakan hati dan ginjal. Daya racun komponen merkuri telah didokumentasikan secara luas dalam literature ilmu pengetahuan, telah diketahui bahwa komponen-komponen merkuri diserap melalui kulit sama seperti melalui patu-paru dengan cara dihirup. Merkuri diserap dari daerah topical, ditimbun di dalam tubuh dan menimbulkan sejumlah efek yang merugikan. Merkuri sebagai penyebab alergi dan sensitive, juga iritasi kulit sesudah penggunaan topical.
Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit sebagai gangguan system saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan, abnormal (ataxia), gangguan emosi,selain depresi. Oleh karena umumnya tak terduga kalau itu penyakitnya, kasus keracunan merkuri, sering salah didiagnosis sebagai kasus Alzheimer, atau bahkan penyakit gangguan otak.
ANALISA PENETAPAN MERKURI PADA
KOSMETIK
Analisis Kualitatif
Analisis Kuantitatif
Analisis Merkuri (Hg)
dalam Kosmetika
Analisis Kualitatif
Alat :a. Tabung
reaksib. Beaker glassc. Pipet tetesd. Waterbath e. Rak tabung f. Sentrifuge g. Batang
pengadukh. Corong pisahi. Cawan
penguap
j. Klemk. Statifl. Gelas ukurm.Kaca arlojin. Neraca
analitiko. Kertas
perkamenp. Spatelq. Kertas saringr. Spirtus
Bahan :s. Sampelt. Eteru. Asam klorida
25%v. Asam nitratw.Aquadestx. Kalium
iodida 0,5 Ny. Batang
tembagaz. Natrium
sulfat
aa.Serbuk kalium iodida
ab.Larutan tembaga (II) sulfat
ac.Asam klorida 1 N
Alat dan Bahan
Larutan UjiSejumlah lebih kurang 5,0 g cuplikan dimasukkan ke dalam tabung, dikocok tiga kali, tiap kali dengan 25 ml eter dan di sentrifus. Fase eter dibuang, pada sisa ditambah 10 ml campuran asam klorida 25% dan asam nitrat ( 3 : 1 ), diuapkan diatas tangas air sampai hampir kering. Perlakuan ini diulangi sekali lagi. Pada sisa penguapan ditambahkan 10ml air, dididihkan sebentar kemudian didinginkan dan disaring.
a.Pembentukan endapan merah raksa (II) iodidab.Pembentukan amalgam tembaga raksac.Pembentukan tembaga (I) tetraiodomerkurat
Analisis Kualitatif....
Prosedur
Prinsip Dasar Pengujian
Analisis Kualitatif....
a)
b)
Sejumlah 1 ml larutan uji
Terbentuk endapan merah jingga
+ 1 tetes larutan KI 0,5 N melalui dinding tabung
Batang tembaga diamplas hingga mengkilap
Dicelupkan ke dalam larutan uji untuk beberapa saat
Terbentuk lapisan berwarna abu-abu mengkilap pada batang tembaga, yang akan lebih jelas terlihat jika digosok dengan kertas saring dan hilang jika batang tembaga tersebut
dipanaskan pada nyala api
Cara Uji
C)
+ 1 tetes larutan tembaga (II) sulfat(5 g tembaga sulfat pentahidrat dalam75 ml air)Dicampur
+ 1 tetes larutan uji dalam suasana asam klorida 1 N / asam nitrat 1 N
Analisis Kualitatif....
Persyaratan
Sejumlah larutan campuran Na.sulfat – KI (5 g Na.sulfat dan 12 g KI dalam 75 ml air)
Terjadi warna merah atau jingga (tergantung dari kadar raksa)
Sediaan krim tidak boleh mengandung raksa dan senyawanya.
Analisis Kuantitatif secara SSA
Alat :a. Labu ukur 1000 mlb. Beaker glassc. Gelas ukurd. Batang pengaduke. Neraca analitikf. Labu jantungg. Hot plateh. Peralatan refluksi. Pipet tetesj. Spetrofotometer serapan
atomk. Pipet volumel. Pipet filler
Bahan :m. Pereaksi khusus :• Larutan pengencer :
asam sulfat, asam nitrat, air bebas mineral
• Larutan pereduksi : air bebas mineral, asam sulfat pekat, natrium klorida, hidroksi ammonium sulfat, stanol (II) klorida
b. Sampelc. Batu didihd. Vanadium pentoksidae. Campuran asam sulfat-
asam nitrat (1:1)
f. Air bebas mineralg. Hydrogen peroksidah. Larutan baku
1. Alat dan Bahan
Larutan Uji:
Ditimbang sejumlah lebih kurang 1g cuplikan, dimasukkan ke dalam labu jantung ditambah batu didih, 20 mg vanadium pentoksida, 20 ml asam sulfat-asam nitrat (1:1) yang dihubungkan dengan pendingin refluks. Dipanaskan dengan api kecil selama 5 menit, pemanasan dilanjutkan selama 20 menit sampai larutan jernih. Setelah dingin bagian pendingin dicuci dengan 15 ml air bebas mineral dan 2 tetes hydrogen peroksida, dinginkan hingga suhu ruang sampai gas nitrat hilang. Dituangkan ke dalam labu ukur 100 ml dan labu jantung dibilas dengan air bebas mineral dan ditambah air bebas mineral hingga tanda (A).
Analisis Kuantitatif secara SSA....
2. Prosedur
• Larutan Baku:
Dibuat serangkaian larutan baku dengan kadar 0,025µg/ml, 0,05 µg/ml, 0,25 µg/ml dan 1 µg/ml (B).
• Larutan Uji dan Larutan Baku:
Cuplikan ditimbang lebih kurang 500 mg dan ditambah 1 ml larutan baku 0,025 µg/ml dan diperlakukan sama seperti larutan uji.
• Identifikasi senyawa raksa secara spektrofotometri serapan atom tanpa nyala.
Analisis Kuantitatif secara SSA....
3. Prinsip Dasar Pengujian
Larutan Baku (B)
Dipipet masing-masing 1 ml larutan baku 0,025 µg/ml; 0,05 µg/ml; 0,25 µg/ml dan 1 µg/ml
Dimasukkan ke dalam botol aerasi 80 ml larutan pengencer
20 ml larutan pereduksiDilakukan aerasi dan diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum 253,9 nm.
Larutan Uji
Larutan A dan C masing- masing dipipet 20 ml
Dimasukkan ke dalam botol aerasi dilakukan sama seperti larutan baku
Dilakukan penetapan blangko menggunakan air bebas mineral yang diperlakukan sama seperti larutan uji.
Analisis Kuantitatif secara SSA....
Cara Uji
•Parameter spektrofotometer serapan atom:Kuat arus : 5 mALebar celah : 0,5 nmSensitivitas nyala emisi : 2,79Tinggi pembakar : 2,3 cm
Sediaan krim tidak boleh mengandung raksa dan senyawanya.
Analisis Kuantitatif secara SSA....
5. Persyaratan
TERIMA KASIH
Top Related