PENETAPAN KADAR DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI N–
HEKSAN–ASETON BUAH TOMAT CERI (Lycopersicum esculentum var.
Cerasiforme) DENGAN METODE 2,2–DIFENIL–1–PIKRILHIDRAZIL (DPPH)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Edwin Tesalonika
NIM : 138114072
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENETAPAN KADAR DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI N–
HEKSAN–ASETON BUAH TOMAT CERI (Lycopersicum esculentum var.
Cerasiforme) DENGAN METODE 2,2–DIFENIL–1–PIKRILHIDRAZIL (DPPH)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Edwin Tesalonika
NIM : 138114072
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Persetujuan Pembimbing
PENETAPAN KADAR DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI N–
HEKSAN–ASETON BUAH TOMAT CERI (Lycopersicum esculentum var.
Cerasiforme) DENGAN METODE 2,2–DIFENIL–1–PIKRILHIDRAZIL (DPPH)
Skripsi yang diajukan oleh:
Edwin Tesalonika
NIM : 138114072
telah disetujui oleh:
Pembimbing Utama
(Dr. Erna Tri Wulandari, M. Si., Apt.) tanggal 24 November 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat,
kasih, dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penyusunan naskah skripsi dengan judul “Penetapan Kadar dan Uji Aktivitas Antioksidan
Fraksi N–Heksan–Aseton Buah Tomat Ceri (Lycopersicum Esculentum var. Cerasiforme)
dengan Metode 2,2–Difenil–1–Pikrilhidrazil (DPPH)” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Farmasi (S. Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Proses penyusunan naskah skripsi ini dari peran, dukungan, dan bantuan berbagai
pihak, maka pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Ibu Dr. Erna Tri Wulandari, M. Si., Apt., selaku dosen pembimbing atas bimbingan,
pengarahan, dan dukungan selama proses penelitian hingga penyusunan naskah skripsi
ini.
3. Bapak Florentinus Dika Octa Riswanto, S. Farm., M. Sc., selaku dosen pembimbing
akademik dan dosen penguji skripsi atas dukungan, ide dan saran yang membangun
penelitian ini.
4. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, Apt., selaku dosen penguji skripsi atas ide dan saran yang
membangun penelitian ini.
5. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, M. Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Farmasi atas izin penggunaan fasilitas laboratorium untuk penelitian ini.
6. Bapak Yohanes Wagiran selaku Laboran Laboratorium Fakultas Farmakognosi
Fitokimia atas bantuan selama proses penelitian berlangsung.
7. Orang tua tercinta, Bapak Drs. A. Budiman Tesalonika dan Ibu Effi Gunawan atas
doa, dukungan, serta berbagai hal yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi
ini dapat berjalan dengan lancar.
8. Teman-teman yang selalu mendampingi, Asti Aprilia Putri, Kevin Giovedi dan Regina
Hiacinta Eva Angelista atas kerjasama, dukungan, dan saran selama penelitian hingga
penyusunan naskah skripsi ini.
9. Teman-teman FST 2013 dan Fakultas Farmasi angkatan 2013 atas kebersamaan dan
dukungan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah membantu
proses penelitian hingga penyusunan naskah skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar menjadi lebih
baik di masa yang akan datang. Semoga karya ini memberikan manfaat bagi pembaca,
masyarakat, dan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang farmasi.
Yogyakarta, November 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PENETAPAN KADAR DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI N-
HEKSAN-ASETON BUAH TOMAT CERI (Lycopersicum esculentum var.
Cerasiforme) DENGAN METODE 2,2 DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL (DPPH)
Edwin Tesalonika, Erna Tri Wulandari
Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia
Abstrak: Penyakit degeneratif seperti kanker dapat disebabkan karena dampak buruk dari
reaktivitas radikal bebas. Hal tersebut dapat diatasi dengan antioksidan yang diperoleh dari
alam. Salah satunya adalah senyawa likopen yang berasal dari buah tomat ceri. Penelitian
ini bertujuan untuk memastikan adanya kandungan likopen dalam buah tomat ceri
(Lycopersicum esculentum var. Cerasiforme) serta mengukur kadar dan aktivitas
antioksidan dari senyawa likopen yang terkandung dalam fraksi n-heksan-aseton. Sampel
yang digunakan adalah pasta buah tomat ceri. Ekstraksi padat-cair dilakukan terhadap
pasta tomat dengan metode maserasi menggunakan campuran pelarut n-heksan : aseton :
etanol 96% (2 : 1 : 1). Fraksinasi ekstrak dilakukan menggunakan Vacuum Liquid
Chromatography (VLC) dengan pelarut n-heksan-aseton (9:1), kemudian diikuti dengan
penetapan kadar dan uji aktivitas antioksidan fraksi dengan metode DPPH, menggunakan
instrumen spektrofotometer UV-Visibel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
buah tomat ceri memiliki kandungan senyawa likopen sebesar 1117,152 µg/mL ± 20,211
µg/mL atau 6,182 mg/gram fraksi dengan CV 1,81%. Nilai IC50 fraksi n-heksan-aseton
buah tomat ceri yang diperoleh sebesar 3,8090 µg/ mL yang tergolong sebagai antioksidan
kuat.
Kata kunci : aktivitas antioksidan, DPPH, fraksi, IC50, likopen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Abstract: Degenerative diseases such as cancer can be caused due to the adverse effect of
the reactivity of free radicals. This can be overcome with antioxidants derived from nature.
One of them is the lycopene compound comes from cherry tomatoes. This study aimed to
ascertain the content of lycopene in cherry tomatoes (Lycopersicum esculentum var.
Cerasiforme) and measured the levels and the antioxidant activity of lycopene compound
contained in the fraction of n-hexane-acetone. The samples used were cherry tomato paste
made from 1 kg of fresh cherry tomatoes. Solid-liquid extraction carried out on tomato
paste by maceration method using a solvent mixture of n-hexane: acetone: ethanol 96% (2 :
1 : 1). Fractionated extracts was performed using Vacuum Liquid Chromatography (VLC)
with solvent n-hexane-acetone (9: 1), followed by the determination and antioxidant
activity test of the fractions by DPPH method, using a UV spectrophotometer instrument-
Visibel. The results indicated that lycopene compound contained in cherry tomatoes was
1117.152 µg/mL ± 20.211 µg/mL or 6.182 mg/gram fractions with CV 1.81%. IC50 of n-
hexane-acetone fraction obtained was 3.8090 µg/mL and categorized as powerful
antioxidants.
Keywords: antioxidant activity, DPPH, fractions, IC50, lycopene.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................... ............................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................ .............................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................... ..............................................iii
PRAKATA ........................................................................ ..............................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................. ..............................................vi
DAFTAR ISI ..................................................................... ..............................................vii
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................ ..............................................ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... .............................................x
ABSTRAK........................................................................ ..............................................xi
ABSTRACT ....................................................................... ..............................................xii
A. PENDAHULUAN. ........................................................ ............................................1
B. METODE PENELITIAN............................................... ............................................2
1. Alat dan Bahan ................................................. ............................................2
2. Determinasi Tanaman ....................................... ............................................2
3. Preparasi Sampel Pasta Buah Tomat ................ ............................................2
4. Ekstraksi Likopen dari Pasta Buah Tomat ........ ............................................2
5. Fraksinasi Ekstrak Buah Tomat ........................ ............................................3
6. Validasi Metode Analisis .................................. ............................................3
7. Penetapan Kadar Likopen ................................ ............................................4
8. Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi Buah Tomat .. ............................................4
C. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................... ............................................5
D. KESIMPULANDAN SARAN .................................... ..............................................10
DAFTAR PUSTAKA ....................................................... ..............................................11
LAMPIRAN ...................................................................................................................xiii
BIOGRAFI PENULIS .......................................................... ......................................... xxxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kadar Larutan Fraksi Buah Tomat Ceri .......................... ............... ............... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hasil Uji Kualitatif dengan KLT ........................................... ........ ............... 7
Gambar 2. Kurva Baku Standar Likopen ................................................. ........ ............... 8
Gambar 3. Kurva Aktivitas Antioksidan Larutan Standar Likopen ........ ......... .............. 9
Gambar 4. Tanaman Tomat Ceri............................................................................ ......... xv
Gambar 5. Buah Tomat Ceri.............................................................................. .............. xv
Gambar 6. Pasta Tomat Ceri............................................................................... ............. xvi
Gambar 7. Ekstrak Tomat Ceri......................................................................... ............... xvi
Gambar 8. Fraksi Tomat Ceri........................................................................... ............... xvi
Gambar 9. Pengamatan Visual Uji Aktivitas Antioksidan................................... ........... xxviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengesahan Determinasi Tanaman Tomat (Lycopersicum
esculentum) ............................................................................ ......... .............. xiii
Lampiran 2. Certificate of Analysis Standar Likopen ................................ ....... ................ xiv
Lampiran 3. Sampel Buah Tomat ............................................................... ....... ................ xv
Lampiran 4. Pasta, Ekstrak dan Fraksi Buah Tomat .................................. ......... .............. xvi
Lampiran 5. Data Penimbangan Bahan dan %rendemen ........................... ........ ............... xvii
Lampiran 6. Perhitungan Nilai Rf Uji Kualitatif dengan KLT .................. ......... .............. xx
Lampiran 7. Validasi Metode Analisis ....................................................... ......... .............. xxi
Lampiran 8. Data Perhitungan Konsentrasi Larutan Pembanding dan Larutan Uji ........... xxii
Lampiran 9. Optimasi Metode Uji Aktivitas Antioksidan ......................... ......... .............. xxv
Lampiran 10. Uji Aktivitas Antioksidan Menggunakan Radikal DPPH ...... ........ ............... xxvii
Lampiran 11. Data Perhitungan % Aktivitas Antioksidan dan IC50 Fraksi N-
Heksan-Aseton Buah Tomat .................................................. ......... .............. xxix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Pola hidup yang tidak sehat (jarang berolahraga dan makan makanan cepat saji)
dapat merangsang timbulnya radikal bebas. Reaktivitas dari radikal bebas ini akan
menimbulkan reaksi berantai yang mampu merusak struktur sel (Hamid et al. 2010). Lebih
dari 30% kematian akibat kanker disebabkan oleh lima faktor risiko perilaku dan pola
makan (kurang konsumsi buah dan sayur) (Kementrian Kesehatan RI Pusat Data dan
Informasi Kesehatan 2015).
Reaktivitas radikal bebas dapat diatasi oleh senyawa antioksidan. Antioksidan
dapat melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal. Penelitian
epidemiologis terbaru telah menyarankan konsumsi tomat (Lycopersicum esculentum)
sebagai sumber antioksidan alami untuk mengurangi risiko kanker pada manusia (Tang et
al. 2008).
Senyawa antioksidan dalam buah tomat adalah likopen. Likopen adalah karotenoid
yang berwarna merah dengan sifat sebagai antioksidan (Davis et al. 2003). Pengujian in
vivo membuktikan bahwa likopen menghambat pertumbuhan tumor di hati, paru-paru,
prostat, payudara, dan usus besar (Trejo-Solís et al. 2013).
Penelitian tentang tomat ceri dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai potensi antioksidan dari buah tomat ceri. Penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya oleh Rao et al. (2003) menjelaskan bahwa proses pengolahan tomat
akan meningkatkan kandungan likopen karena bentuk kimia likopen berubah dengan
adanya perubahan suhu dalam proses pengolahan tomat dan menjadi lebih bioavailabel
dalam tubuh. Andayani et al. (2016) menyimpulkan bahwa pelarut yang paling sesuai
untuk penetapan kadar likopen yaitu campuran heksan : aseton : etanol (2:1:1) serta ekstrak
metanol tomat memiliki IC50 sebesar 44,06 µg/mL. Penelitian lain menyebutkan bahwa
pentingnya dilakukan tahap fraksinasi lebih lanjut untuk memperoleh komponen aktif yang
dominan sebagai antioksidan (Ma’sum et al. 2014).
Penelitian sebelumnya oleh Shahzad et al. (2014) menggunakan buah tomat ceri
(Lycopersicum esculentum var. Cerasiforme) kemudian diekstrak menggunakan aseton-
petroleum eter dan diperoleh likopen sebanyak 88,87 mg/kg. Kandungan likopen terbanyak
terdapat di buah tomat ceri dibandingkan dengan buah tomat dan buah semangka.
Penelitian yang akan dilakukan melalui beberapa tahap yaitu penetapan kadar likopen
dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis. Aktivitas antioksidan akan diuji terhadap
fraksi n-heksan-aseton (90 : 10) dengan metode DPPH, serta dilakukan validasi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
meliputi linearitas, rentang, akurasi, presisi, spesifisitas. Tujuan dilakukan penelitian ini
untuk mengukur kadar likopen dalam fraksi n-heksan-aseton (90:10) tomat ceri serta
aktivitas antioksidannya.
METODE PENELITIAN
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan adalah kertas saring, cawan porselen, kaca arloji, panci,
pengaduk, vacuum, labu takar, labu alas bulat, plat, pipet tetes, pipet ukur, spatula, corong
pisah, magnetic stirrer, glass firn, vial, tabung reaksi bertutup, oven, shaker (Innova TM
2100), neraca analitik (SCALTEC, SBC 22, BP 160 P, max 60/120 g, min 0,001 g), rotary
evaporator (Buchi), micropipet (Acura 825, Socorex), alat–alat gelas (Pyrex-Germany dan
Iwaki), kompor dan blender (Miyako), waterbath (Memmert), instrumen spektrofotometer
UV-Visibel (Shimadzu UV-1800 single beam A11454908374).
Bahan yang digunakan adalah buah tomat ceri (Pasar Induk Beringharjo yang berasal
dari daerah perkebunan Kopeng, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah), aluminium foil,
plastic warp, silica gel, standar likopen (Sigma-Aldrich), aquadest, metanol p.a. (Merck),
aseton p. a. (Merck), etanol 96% p. a. (Merck, 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) (Merck),
n–heksan p. a. (Merck), petroleum eter p. a. (Merck), diklorometan p. a. (Merck).
Determinasi Tanaman
Penelitian ini menggunakan tanaman tomat ceri (Lycopersicum esculentum var.
Cerasiforme) yang diperoleh dari perkebunan Kopeng, Kabupaten Semarang, Jawa
Tengah. Determinasi sampel buah tomat ceri yang digunakan dilakukan di bagian Biologi
Farmasi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Spesifikasi buah yang
dijadikan sampel adalah buah tomat ceri dengan warna merah cerah, bertekstur lunak agak
keras, diameter buah sebesar 2,5-3 cm, bobot buah 200–300 gram, berusia 2,5–3 bulan.
Determinasi sampel dilakukan sebagai proses otentikasi tanaman tomat ceri.
Preparasi Sampel Pasta Buah Tomat Ceri
Buah tomat ceri diambil ±1 kg, dibagi menjadi 3 bagian sama banyak untuk masing-
masing 3 kali replikasi. Dicuci dengan air sambil dihilangkan bagian-bagian yang tidak
perlu, kemudian dihilangkan bijinya, lalu dikukus (steam) selama 5 menit, setelah itu
dihilangkan kulit arinya. Buah tomat ceri tersebut dihancurkan dengan menggunakan
blender selama ± 2 menit. Bubur tomat tersebut kemudian dipekatkan dengan
menggunakan wajan atau panci, sambil diaduk. Suhu selama proses evaporasi berlangsung
diusahakan konstan pada 80°C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Ekstraksi Likopen dari Pasta Buah Tomat Ceri
Pasta buah tomat ceri dimasukkan kedalam gelas beaker 500 mL yang telah dilapisi
aluminium foil dan plastic warp, kemudian ditambah campuran pelarut n-heksan, aseton,
dan etanol 96% dengan perbandingan 2:1:1, hingga pelarut berada ±5 cm di atas sampel
pasta, dishaker dengan kecepatan 150 rpm. Campuran dipindahkan ke dalam corong pisah,
ditambah 10 mL akuades, dikocok kembali kemudian didiamkan selama 15 menit (sampai
terbentuk dua fase). Lapisan atas (non polar) diambil dan diuapkan menggunakan rotary
evaporator. Ekstrak pekat hasil rotary evaporator ditetapkan bobot tetapnya. Proses
ekstraksi padat-cair dilakukan secara berulang untuk memastikan bahwa seluruh senyawa
dalam pasta buah tomat telah terekstraksi. Proses dihentikan saat sampel pasta telah berwarna
putih pucat dan larutan hasil maserasi yang dihasilkan menjadi bening.
Fraksinasi Ekstrak N-Heksan-Aseton-Etanol 96%
Masing-masing replikasi ekstrak n-heksan-aseton-etanol 96% (NAE) yang telah
ditetapkan bobot tetapnya, kemudian ditambahkan silica hingga terbentuk massa serbuk
(biasanya digunakan perbandingan ekstrak dan silika 1:5). Fase diam yang digunakan
dalam sistem VLC adalah silica gel GF254, dengan fase gerak n-heksan-aseton (9:1). Hasil
fraksinasi yang diperoleh ditetapkan bobot tetapnya, kemudian dilarutkan dengan methanol
p.a sebanyak 10 mL, dibilas, dikocok sampai homogen. Dilakukan uji kualitatif fraksi,
ekstrak, dan standar likopen menggunakan metode KLT dengan fase diam silica gel GF254
dan fase gerak petroleum eter – diklorometan (9:1). Kandungan senyawa antioksidan
dalam sampel diamati secara visual melalui perubahan warna yang terjadi pada larutan
DPPH yang ditambahkan larutan sampel.
Pembuatan Larutan Stok Likopen
Larutan stok likopen dibuat dengan cara melarutkan 10 mg standar likopen dalam
pelarut metanol p.a sebanyak 10 mL sehingga diperoleh konsentrasi larutan stok likopen
1000 µg/mL.
Validasi Metode Analisis
Panduan yang digunakan untuk validasi metode analisis dalam penelitian ini
adalah dokumen Q2(R1) International Conference of Harmonisation (ICH), 2005.
Paramater validasi yang diukur adalah :
Akurasi
Sebanyak 10 mg standar likopen ditimbang dan dilarutkan dengan metanol pro analisis
sebanyak 10 mL di dalam labu ukur sehingga diperoleh konsentrasi 1000 µg/mL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Akurasi metode dilakukan dengan mengukur %recovery (perolehan kembali) dari
sampel tomat ceri menggunakan metode adisi. Konsentrasi adisi yang digunakan adalah
20, 40, 60 µg/mL. Larutan stok likopen diambil sebanyak 0,2 ; 0,4 ; 0,6 mL kemudian
ditambahkan pada sampel dan diukur absorbansinya. Perhitungan recovery dilakukan
dengan menggunakan rumus :
Presisi
Presisi metode dilakukan dengan menghitung nilai SD dan CV. Nilai CV diperoleh dari
penetapan kadar tiga sampel fraksi yang berbeda, dilakukan pengulangan sebanyak tiga
kali untuk setiap konsentrasinya.
Linearitas dan Rentang
Linearitas dan rentang metode dapat ditentukan dengan melihat persamaan regresi yang
diperoleh dari kurva baku hasil pengurkuran serapan larutan seri likopen. Nilai r yang
menunjukkan linearitas metode. Rentang ditunjukkan dengan nilai batas bawah dan
batas atas dari larutan baku yang ditetapkan dan telah memenuhi parameter presisi dan
akurasi.
Spesifisitas
Spesifisitas metode ditentukan dengan melakukan pengukuran panjang gelombang
maksimum larutan seri stok likopen dengan kadar 60 µg/mL pada panjang gelombang
Visibel 400-800 nm, kemudian diamati puncak yang muncul yang ditandai dengan nilai
absorbansi yang tertinggi.
Penetapan Kadar Likopen
Dilakukan penetapan kadar likopen dalam fraksi n-heksan-aseton menggunakan
instrument spektrofotometer UV-Visibel. Larutan stok likopen 1000µg/mL dibuat menjadi
larutan seri dengan kadar 20; 40; 60; 80; 100 µg/mL. Langkah selanjutnya dilakukan
penentuan panjang gelombang maksimum likopen menggunakan larutan seri dengan kadar
60 µg/mL dan pembuatan kurva baku likopen, selanjutnya dilakukan pengukuran serapan
Keterangan :
Xn : Konsentrasi larutan setelah adisi
Xo : Konsentrasi larutan tanpa adisi
X’ : Jumlah adisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
sampel fraksi likopen dengan pengenceran 20 kali. Hasil serapan yang diperoleh kemudian
akan disubstitusi ke dalam persamaan kurva baku sehingga diperoleh kadar sampel fraksi.
Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi N-Heksan-Aseton
Larutan stok DPPH dibuat dengan kadar 100 µg/mL dalam wadah yang telah dilapisi
aluminium foil agar terlindung dari cahaya. Larutan blanko dibuat dengan mencampurkan
larutan DPPH dengan pelarut methanol p.a dalam jumlah yang sama banyak. Langkah
selanjutnya dilakukan penentuan panjang gelombang maksimum DPPH dan penentuan
Operating Time (OT). Penentuan OT dilakukan dengan mereaksikan larutan stok likopen
dan DPPH sama banyak kemudian diamati berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga
mencapai absorbansi terendah. Dilakukan pembuatan larutan seri sampel fraksi n-heksan-
aseton kemudian dilakukan pengukuran pada panjang gelombang dan OT yang telah
ditetapkan. Hasil absorbansi yang diperoleh digunakan untuk menentukan aktivitas
antioksidan sampel (%S) dan perhitungan IC50.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menggunakan buah yang berumur 2,5-3 bulan karena mengandung
likopen paling tinggi (Maskar and Gafur 2006). Buah tomat ceri kemudian diolah menjadi
pasta tomat ceri. Preparasi sampel pasta buah tomat ceri menggunakan 1078 gram daging
buah segar yang telah dibersihkan. Buah tomat ceri segar kemudian dibagi tiga sama
banyak untuk replikasi. Pasta tomat ceri dibuat melalui proses pencucian, pembersihan
tangkai dan daun, pengukusan, penghancuran menggunakan blender, dan pemekatan
dengan cara pemanasan.
Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut n-heksan : aseton : etanol 96% (2
: 1 : 1) (Andayani et al. 2016). Campuran pelarut ini diharapkan dapat mengekstrak seluruh
senyawa metabolit yang terdapat di dalam sampel pasta tomat ceri. Metode esktraksi
padat-cair yang digunakan adalah maserasi selama 72 jam dengan bantukan shaker,
kemudian dihentikan dan dilakukan proses penggantian pelarut, ekstraksi dilanjutkan
selama 48 jam. Maserasi pertama dilakukan selama 72 jam karena pada hari ke-3 tersebut
warna larutan adalah yang paling pekat diantara hari-1 dan hari ke-2, sedangkan ekstraksi
padat-cair berikutnya dilakukan selama 48 jam karena pada jam tersebut warna sampel
sudah berubah menjadi putih yang berarti sampel sudah tidak mengandung pigmen warna
merah yang diduga mengandung likopen. Filtrat hasil maserasi diekstrak menggunakan
corong pisah dengan metode liquid-liquid extraction. Fase nonpolar diuapkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
rotary evaporator hingga diperoleh bobot tetap. Ekstrak n-heksan-aseton-etanol 96%
(NAE) yang diperoleh berwujud cairan kental berwarna cokelat gelap dan memiliki bau
asam khas tomat. Hasil ekstrak disimpan pada suhu < 8oC serta ditutup menggunakan
plastic warp dan aluminium foil.
Esktrak NAE kemudian difraksinasi dengan metode Vaccuum Liquid
Chromatography (VLC) yang bertujuan untuk mempurifikasi ekstrak. Proses purifikasi
berlangsung dalam 2 tahap, pertama digunakan pelarut n-heksan (100%) untuk membawa
senyawa-senyawa yang sangat nonpolar seperti β-karoten. Tahap kedua menggunakan
pelarut n-heksan : aseton (9 : 1) yang akan membawa senyawa target yaitu likopen
(Shahzad et al. 2014). Fraksi n-heksan-aseton kemudian ditentukan bobot tetapnya, fraksi
yang diperoleh berwujud cairan kental dengan warna cokelat gelap kemerahan dan berbau
asam khas tomat.
Berdasarkan organoleptis mulai dari pasta, ekstrak, hingga fraksi buah tomat ceri
dapat disimpulkan bahwa pasta, ekstrak, dan fraksi tidak mengalami perubahan bentuk,
bau, dan warna yang signifikan.
Fraksi yang diperoleh kemudian dilihat profil KLT nya dan dibandingkan dengan
ekstrak serta standar likopen dengan kemurnian 90%. Tujuan dilakukannya uji KLT ini
untuk mengidentifikasi senyawa likopen di dalam ekstrak dan fraksi serta sebagai bukti
bahwa proses purifikasi ekstrak berhasil dilakukan. Fase gerak yang digunakan adalah
petroleum eter : diklormetan (9 : 1) dan fase diam silika gel GF254 (Shahzad et al. 2014).
Ekstrak menghasilkan tiga bercak dengan nilai Rf berturut-turut sebesar 0,40 ; 0,44 ; dan
0,49 , sedangkan fraksi tomat, fraksi tomat ceri, dan standar likopen menghasilkan satu
bercak dengan nilai Rf berturut-turut sebesar 0,41, 0,41, dan 0,40. Berdasarkan nilai Rf
dapat disimpulkan bahwa baik esktrak maupun fraksi keduanya mengandung senyawa
likopen serta purifikasi dengan VLC berhasil memisahkan likopen dari senyawa lain yang
lebih nonpolar. Hasil KLT disajikan pada Gambar 1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 1. Hasil uji kualitatif dengan KLT. Keterangan : Fase gerak : Heksan:dilorometan (9:1) ; Fase diam
: Silika gel GF254 ; E : Ekstrak NAE tomat ; Ft : Fraksi NA tomat ; Fc : Fraksi NA tomat ceri ; S : Standar
likopen
Validasi Metode Analisis
Selanjutnya dilakukan tahap validasi dengan tujuan untuk mengetahui apakah
metode yang digunakan sudah memenuhi parameter validasi. Validasi metode dilakukan
dengan memperhatikan empat parameter yaitu akurasi, presisi, linearitas dan rentang, serta
spesifisitas. Akurasi metode ditunjukkan dengan nilai persen recovery sebesar 89,81%,
91,02%, dan 93,85% dengan nilai presisi (CV) sebesar 2,26%. Berdasarkan data tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan telah akurat karena nilai persen
recovery berada dalam kisaran 80% hingga 110% (Harmita 2004).
Parameter presisi ditunjukkan berdasarkan nilai CV pada penetapan kadar tiga
sampel fraksi likopen yaitu sebesar 1,81%. Hasil ini sesuai dengan nilai CV yang
dipersyaratkan yaitu <2% (Miller and Crowther 2000).
Linearitas ditunjukkan dengan nilai r pada kurva baku standar likopen dan juga
kurva hubungan antara aktivitas antioksdian (%S) dan konsentrasi likopen dalam sampel
fraksi n-heksan-aseton buah tomat ceri. Nilai r dari kurva baku likopen dan kurva
hubungan aktivitas antioksidan (%S) dan konsentrasi likopen dalam sampel fraksi n-
E F1
1 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
y = 0.0021x + 0.0636 r = 0.999
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0 20 40 60 80 100 120
Ab
sorb
ansi
Konsentrasi (µg/ml)
heksan-aseton buah tomat ceri menunjukkan nilai yang sama yaitu 0,999. Hal ini telah
sesuai dengan nilai yang dipersyaratkan sebagai nilai linearitas yang baik yaitu nilai r yang
mendekati 1 (Harmita 2004). Nilai r ini menunjukkan korelasi antara konsentrasi (x) dan
aborbansi / %S pada kedua kurva, dimana peningkatan konsentrasi searah dengan
peningkatan absorbansi (pada kurva baku likopen) dan %S (pada kurva aktivitas
antioksidan). Rentang yang digunakan di dalam penelitian ini dapat dilihat dari kurva baku
likopen yaitu 20 µg/mL hingga 100 µg/mL.
Spesifisitas metode ditunjukkan dengan melakukan scanning panjang gelombang
terhadap larutan standar likopen. Absorbansi tertinggi pada larutan standar likopen dengan
pelarut metanol p.a. muncul pada panjang gelombang 468,5 nm. Penelitian lain
menunjukkan bahwa likopen yang dilarutkan dengan campuran pelarut n-heksan-aseton-
etanol (2:1:1) dan diukur panjang gelombangnya menggunakan instrumen
spektrofotometer UV-Visibel menunjukkan absorbansi maksimum pada 471 nm (Andayani
et al. 2016). Berdasarkan data tersebut maka instrumen spektrofotometer UV-Visibel dapat
mendeteksi likopen secara spesifik pada panjang gelombang visibel dengan absorbansi
maksimum berada pada panjang gelombang 468,5 nm dalam pelarut metanol pro analisis.
Penetapan Kadar Likopen
Penetapan kadar likopen menggunakan instrumen spektrofotometer UV-Visibel
pada panjang gelombang 468,5 nm. Diperoleh persamaan kurva baku likopen yaitu y =
2,06 x 10-3
+ 0,0636 dengan linearitas 0,999. Nilai absorbansi dari masing-masing seri
konsentrasi larutan baku disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Kurva baku likopen
Kadar sampel fraksi buah tomat ceri masing-masing replikasi ditentukan
berdasarkan kurva baku likopen dan absorbansi masing-masing larutan fraksi. Kadar yang
diperoleh untuk fraksi n-heksan-aseton buah tomat ceri ditunjukkan pada Tabel I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
B. y = 0.1534x - 0.0843
r = 0.999
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
0 2 4 6% A
ktiv
itas
an
tio
ksd
ian
Konsentrasi (µg/ml)
Tabel I. Kadar Larutan Fraksi
Fraksi Absorbansi Konsentrasi
(µg/mL)
1 2,412 1139,806
2 2,332 1100,970
3 2,352 1110,680
Rata-rata 2,365 1117,152
SD 20,211
%CV 1,81%
Penelitian Shahzad et al. (2014) menyebutkan bahwa absorbansi fraksi 3 n-heksan-
aseton yang diduga mengandung likopen adalah sebesar 3,087 pada panjang gelombang
476 nm. Hal ini sedikit berbeda dengan nilai absorbansi fraksi yang diperoleh peneliti yaitu
2,365. Perbedaan ini dapat disebabkan karena lokasi geografis, tekhnik penanaman, iklim,
dan seberapa banyak buah tomat ceri yang tidak dalam kondisi baik saat digunakan.
Uji Aktivitas Antioksidan
Uji aktivitas antioksidan dilakukan pada seri larutan standar likopen dan fraksi n-
heksan-aseton menggunakan radikal bebas DPPH. Uji aktivitas antioksidan pada fraksi
dilakukan untuk melihat aktivitas antioksidan likopen yang terkandung dalam fraksi dan
melihat hubungan antara kadar likopen dengan aktivitas antioksidan. Pengukuran
dilakukan pada panjang gelombang maksimum DPPH yaitu 514,5 nm. Penentuan
Operating Time (OT) juga ditentukan untuk menjamin senyawa antioksidan sudah bereaksi
sempurna dengan radikal bebas DPPH. OT yang digunakan adalah 45 menit. Fraksi 1
digunakan dalam penentuan aktivitas antioksidan karena memiliki persen rendemen
tertinggi. Kurva hubungan antara konsentrasi seri larutan standar likopen dengan persen
aktivitas antioksidan disajikan pada Gambar 3A.
Gambar 3. Kurva aktivitas antioksidan larutan standar likopen
Nilai IC50 yang diperoleh untuk larutan standar likopen adalah 24,6486 µg/mL.
Berdasarkan Gambar 3A dapat diamati bahwa kenaikan konsentrasi likopen akan selalu
diiringi dengan kenaikan aktivitas antioksidan. Persamaan regresi yang diperoleh yaitu y =
A.
y = 0.0037x + 0.4088 r = 0.998
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
0 50 100 150% A
ktiv
itas
an
tio
ksd
ian
Konsentrasi (µg/ml)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
0,0037x + 0,4088, dengan r = 0,998. Nilai IC50 yang diperoleh menunjukkan bahwa
senyawa likopen tergolong dalam senyawa antioksidan dengan aktivitas yang sangat kuat
karena berada pada kisaran < 50 µg/mL (Lushaini et al. 2015).
Hal yang sama dilakukan terhadap seri larutan sampel fraksi n-heksan-aseton buah
tomat ceri. Kurva hubungan antara konsentrasi seri larutan sampel fraksi n-heksan-aseton
dengan % aktivitas antioksidan (%S) disajikan pada Gambar 3B.
Nilai IC50 yang diperoleh untuk larutan sampel fraksi n-heksan-aseton buah tomat
ceri adalah 3,8090 µg/mL. Berdasarkan Gambar 3B diperoleh persamaan regresi y =
0,1534x – 0,0843 dengan r = 0,999. Hal ini berarti setiap kenaikan konsentrasi larutan
sampel akan selalu diiringi kenaikan %S. Nilai IC50 yang diperoleh menunjukkan bahwa
larutan sampel fraksi n-heksan-aseton tergolong memiliki aktivitas antioksidan yang sangat
kuat karena berada pada kisaran < 50 µg/mL (Lushaini et al. 2015).
Aktivitas antioksidan yang diperoleh dari fraksi n-heksan-aseton buah tomat ceri
salah satunya berasal dari senyawa likopen. Likopen merupakan golongan senyawa
terpenoid dengan aktivitas antioksidan yang sangat poten. Pengujian secara in vitro
menunjukkan bahwa kemampuannya menangkap oksigen singlet adalah dua kali dari β-
karoten dan sepuluh kali lebih kuat dari α-tocopherol (Rao et al. 2003). Struktur likopen
yang unik dan merupakan rantai hidrokarbon dengan rantai asiklik tidak jenuh
membuatnya dapat mereduksi radikal bebas DPPH.
KESIMPULAN DAN SARAN
Fraksi n-heksan-aseton buah tomat ceri mengandung likopen 1117,152 µg/mL ±
20,211 µg/mL atau 6,182 mg/gram fraksi. Nilai IC50 yang diperoleh untuk fraksi n-heksan-
aseton buah tomat ceri adalah 3,8090 µg/mL.
Saran untuk penelitian selanjutnya supaya dilakukan proses purifikasi lebih lanjut
hingga diperoleh isolat likopen dari fraksi buah tomat ceri sehingga aktivitas antioksidan
yang dihasilkan dapat lebih spesifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, R., Maimunah, and Lisawati, Y., 2016. Penentuan Aktivitas Antioksidan, Kadar
Fenolat Total dan Likopen pada Buah Tomat (Solanum lycopersicum L). Jurnal Sains
dan Teknologi Farmasi, 13 (1), 31-37.
Davis, A.R., Fish, W.W., and Perkins-Veazie, P., 2003. A rapid hexane-free method for
analyzing lycopene content in watermelon. Journal of Food Science, 68 (1), 328–332.
Hamid, A.A., Aiyelaagbe, O.O., Usman, L.A., Ameen, O.M., and Lawal, A., 2010.
Antioxidants : Its medicinal and pharmacological applications. African Journal of
Pure and Applied Chemostry, 4 (8), 142–151.
Harmita, 2004. Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannya. Majalah
Ilmu Kefarmasian, I (3), 117–135.
Kementrian Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi Kesehatan, 2015. Stop Kanker.
infodatin-Kanker, hal 3.
Lushaini, S., Wibowo, M.A., and Ardiningsih, P., 2015. Kandungan Total Fenol, Aktivitas
Antioksidan dan Sitotoksik Daun Kedadai ( Ficus variegata Blume ). Jurnal Kimia
Khatulistiwa, 4 (2), 1–5.
Ma’sum, J., Isnaeni, Primaharinastiti, R., and Annuryanti, F., 2014. Perbandingan
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Aseton Tomat Segar Dan Pasta Tomat Terhadap 1,1-
Diphenyl-2-Picrylhidrazyl (DPPH). Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia,
1 (2), 59-62.
Maskar and Gafur, S., 2006. Budidaya Tomat. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,
Departemen Pertanian.
Miller, J.M., and Crowther, J.B., 2000. Analytical Chemistry in a GMP Environment, a
Practical Guide. John Willey and Sons Inc., New York, 84-99.
Rao, L.G., Guns, E., and Rao, A.V., 2003. Lycopene: Its role in human health and disease.
AGROFood industry hi-tech, 25–30.
Shahzad, T., Ahmad, I., Choudhry, S., Saeed, M.K., and Khan, M.N., 2014. Dpph free
radical scavenging activity of tomato, cherry tomato and watermelon: Lycopene
extraction, purification and quantification. International Journal of Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences, 6 (SUPPL. 2), 223–228.
Tang, F.-Y., Shih, C.-J., Cheng, L.-H., Ho, H.-J., and Chen, H.-J., 2008. Lycopene inhibits
growth of human colon cancer cells via suppression of the Akt signaling pathway.
Molecular nutrition & food research, 52 (6), 646–654.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Trejo-Solís, C., Pedraza-Chaverrí, J., Torres-Ramos, M., Jiménez-Farfán, D., Cruz
Salgado, A., Serrano-García, N., Osorio-Rico, L., and Sotelo, J., 2013. Multiple
molecular and cellular mechanisms of action of lycopene in cancer inhibition.
Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2013 (I), 705121.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pengesahan Determinasi Tanaman Tomat Ceri (Lycopersicum
esculentumvar. Cerasiforme)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Lampiran 2. Certificate of Analysis Standar Likopen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Lampiran 3. Sampel Buah Tomat Ceri
Gambar 4. Tanaman tomat ceri
Gambar 5. Buah tomat ceri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Lampiran 4. Pasta, Ekstrak, dan Fraksi Buah Tomat Ceri
Gambar 6. Pasta tomat ceri
Gambar 7. Ekstrak Tomat Ceri
Gambar 8. Fraksi Tomat Ceri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Lampiran 5. Data Penimbangan Bahan dan %rendemen
1. Buah Tomat Ceri Segar
Penimbangan Buah Tomat Segar = 1078 gram
Replikasi Bobot Wadah
(gram)
Bobot Wadah
dan Isi (gram)
Bobot Wadah
dan Sisa
(gram)
Bobot Buah
Tomat
(gram)
1 66,175 425,575 66,175 359,400
2 66,175 425,775 66,175 358,700
3 66,175 425,075 66,175 358,800
2. Pasta Tomat Ceri
Replikasi Bobot Wadah
(gram)
Bobot Wadah
dan Isi (gram)
Bobot Wadah
dan Sisa
(gram)
Bobot Pasta
Tomat Ceri
(gram)
1 74,300 183,000 74,300 108,700
2 74,300 183,400 74,300 109,100
3 74,300 184,600 74,300 110,300
%rendemen pasta tomat ceri =
x 100%
1 :
x 100% = 30,24%
2 :
x 100% = 30,34%
3:
x 100% = 30,73%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Replikasi Bobot Pasta Tomat
Ceri (gram)
Bobot Buah Tomat
Ceri Segar (gram)
% rendemen Pasta
Tomat Ceri (%)
1 108,700 359,400 30,24
2 109,100 359,600 30,34
3 110,300 358,900 30,73
3. Ekstrak Tomat Ceri
Replikasi Bobot Wadah
(gram)
Bobot Wadah
dan Isi (gram)
Bobot Ekstrak
Tomat Ceri
(gram)
Bobot Tetap
Esktrak
Tomat Ceri
(gram)
1 72,7815 74,2074 1,4259 1,1019
2 81,0463 82,4707 1,4244 1,1022
3 64,8271 66,2527 1,4256 1,1015
%rendemen ekstrak tomat ceri =
x 100%
Replikasi Bobot Tetap Ekstrak
Tomat Ceri (gram)
Bobot Pasta Tomat
Ceri (gram)
% rendemen Ekstrak
Tomat Ceri (%)
1 1,1019 108,700 1,01
2 1,1022 109,100 1,01
3 1,1015 110,300 1,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
4. Fraksi Tomat Ceri
Replikasi Bobot Wadah
(gram)
Bobot Wadah
dan Isi (gram)
Bobot Fraksi
Tomat Ceri
(gram)
Bobot Tetap
Fraksi Tomat
Ceri (gram)
1 66,4696 66,6924 0,2228 0,1810
2 101,7492 101,9646 0,2217 0,1803
3 71,8572 72,0795 0,2223 0,1807
%rendemen fraksi tomat ceri=
x 100%
Replikasi Bobot Tetap Fraksi
Tomat Ceri (gram)
Bobot Tetap Ekstrak
Tomat Ceri (gram)
% rendemen Fraksi
Tomat Ceri (%)
1 0,1810 1,1019 16,43
2 0,1803 1,1022 16,36
3 0,1807 1,1015 16,40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Lampiran 6. Nilai Rf Ekstrak, Fraksi, dan Baku Likopen
Nama Larutan Jarak Elusi
Bercak (cm)
Jarak Elusi Pada
Plat KLT (cm) Nilai Rf
Ekstrak Buah Tomat
4,00
4,40
4,90
10
0,40
0,44
0,49
Fraksi Buah Tomat 4,10 10 0,41
Fraksi Buah Tomat
Ceri 4,10 10 0,41
Standar Likopen 4,00 10 0,40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxii
Lampiran 7. Validasi Metode Analisis
1. Akurasi
Xn = Konsentrasi larutan n setelah adisi (µg/mL)
Xo = Konsentrasi tanpa adisi (µg/mL)
X’ = Konsentrasi (jumlah) adisi (µg/mL)
2. Presisi
√
SD = standar deviasi
x = kadar sampel
= kadar sampel rata-rata
n = jumlah sampel
No. Larutan Konsentrasi (µg/mL)
1 Fraksi 1 1139,806
2 Fraksi 2 1100,970
3 Fraksi 3 1110,680
Rata-rata 1117,152
SD 20,21
%CV 1,81 %
Larutan Absorbansi Konsentrasi (µg/mL) % recovery
Non Adisi
(Xo) 0,148 40,9709 -
Adisi 1
(20 µg/mL) 0,185 58,9320
= 89,81%
Adisi 2
(40 µg/mL) 0,223 77,3786
= 91,02%
Adisi 3
(60 µg/mL) 0,264 97,2816
= 93,85%
Rata-rata 91,56 %
SD 2,0734
% CV 2,26%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiii
y = 0.0021x + 0.0636 R² = 0.9982
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0 20 40 60 80 100 120
Ab
sorb
ansi
Konsentrasi (µg/ml)
Kurva Baku Likopen
Lampiran 8. Data Perhitungan Konsentrasi Larutan Pembanding dan Larutan Uji
1. Larutan Pembanding Likopen
A. Pengukuran Serapan Larutan Seri Likopen ( = 468,5 nm)
Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi
20 0,102
40 0,150
60 1,188
80 0,226
100 0,270
B. Kurva Baku Likopen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxiv
2. Larutan Sampel Fraksi Buah Tomat Ceri
A. Perhitungan Kadar Fraksi Tomat Ceri
Fraksi 1 :
y = (2,06 x 10-3
)x + 0,0636
0,181 = (2,06 x 10-3
)x + 0,0636
x = 56,9903 µg/ml
Fraksi 1 : 56,9903 µg/ml x 20
: 1139,806 µg/ml
Fraksi 2 : 56,0485 µg/ml x 20
: 1100,970 µg/ml
Fraksi 3 : 55,5340 µg/ml x 20
: 1110,680 µg/ml
B. Konsentrasi Larutan Seri Sampel Fraksi 1 Tomat Ceri
Fraksi yang digunakan adalah fraksi hasil replikasi 1 dengan %rendemen tertinggi. Bobot
tetap fraksi yang digunakan = 0,1810gram.
Dilarutkan dalam 10 mL metanol p.a, maka didapatkan konsentrasi fraksi sebesar : 18,100
µg/mL.
Dilakukan pembuatan seri larutan sampel fraksi buah tomat dengan melakukan
pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan mengambil larutan induk sampel fraksi 3
buah tomat sebanyak 1,4 mL; 1,6 mL; 1,8 mL, 2,0 mL; 2,2 mL, kemudian ditambahkan
pelarut metanol p.a hingga mencapai volume akhir 10,0 mL. Adapun konsentrasi yang
diperoleh dari larutan seri ini sebagai berikut :
Seri Konsentrasi (µg/mL)
1 2,534
2 2,896
3 3,258
4 3,620
5 3,982
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxv
Konsentrasi seri larutan sampel fraksi tomat ceri, dihitung dengan rumus :
V1 x C1= V2 x C2
C1 = konsentrasi larutan seri (µg/mL)
V1 = volume larutan sampel fraksi (mL)
V2 = volume larutan sampel fraksi yang diambil (mL)
C2 = konsentrasi larutan sampel fraksi (µg/mL)
- Konsentrasi seri 1
10 . C1 = 1,4 x 18100
C1 = 2,534 µg/mL
- Konsentrasi seri 2
10 . C2 = 1,6 x 18100
C2 = 2,896 µg/mL
- Konsentrasi seri 3
10 . C3 = 1,8 x 18100
C3 = 3,258 µg/mL
- Konsentrasi seri 4
10 . C4 = 2,0 x 18100
C4 = 3,620 µg/mL
- Konsentrasi seri 5
10 . C5 = 2,2 x 18100
C5 = 3,982 µg/mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxvi
Lampiran 9. Optimasi Metode Uji Aktivitas Antioksidan
1. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan DPPH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxvii
2. Penentuan Operating Time (OT) Larutan DPPH dengan Larutan Pembanding
Likopen (λ = 514,5 nm)
Waktu (menit) Absorbansi
0 2,635
5 2,232
10 2,062
15 1,936
20 1,823
25 1,749
30 1,685
35 1,635
40 1,589
45 1,546
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxviii
Lampiran 10. Uji Aktivitas Antioksidan Menggunakan Radikal DPPH
1. DPPH
Penimbangan DPPH
No. Bobot Wadah
(gram)
Bobot Wadah
dan Isi (gram)
Bobot Wadah
dan Sisa
(gram)
Bobot DPPH
(gram)
1 0,2257 0,2357 0,2257 0,0100
Perhitungan molar DPPH :
BM = 394,33
Mol =
=
= 2,5359 x 10
-5 mmol = 0,0253 mol
M =
=
= 0,253 M
2. Pengukuran Aktivitas Antioksidan Larutan Baku Likopen
Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi
20 0,847
40 0,749
60 0,592
80 0,492
100 0,361
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxix
3. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Larutan Seri Sampel Fraksi 1 Tomat Ceri
Gambar 9. Pengamatan visual uji aktivitas antioksidan
4. Pengukuran Aktivitas Antioksidan Larutan Seri Sampel Fraksi 1 Tomat Ceri
Konsentrasi (µg/ml) Absorbansi
2,534 1,154
2,896 1,050
3,258 0,970
3,620 0,874
3,982 0,783
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxx
Lampiran 11. Data Perhitungan % Aktivitas Antioksidan dan IC50 Fraksi N-Heksan-
Aseton Buah Tomat Ceri
1. %S Larutan Baku Likopen
Konsentrasi (µg/ml) %S (%)
20 48,76
40 54,69
60 64,19
80 70,24
100 78,16
2. Kurva %S vs. Konsentrasi (µg/mL) Baku Likopen
Persamaan :
y = 0,0037x + 0,409
50% = 0,0037x + 0,409
x (IC50) = 24,5946 µg/ml
3. %S Larutan Seri Sampel Fraksi 1 Tomat Ceri
Konsentrasi (µg/ml) %S (%)
2,534 30,19
2,896 36,48
3,258 41,32
3,620 47,13
3,982 52,63
y = 0.0037x + 0.409 R² = 0.9955
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
0 20 40 60 80 100 120
% S
Konsentrasi (µg/ml)
%S vs. Konsentrasi (µg/ml)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxi
y = 0.1534x - 0.0843 R² = 0.9989
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
0 1 2 3 4 5
% S
Konsentrasi (µg/ml)
%S vs. Konsentrasi (µg/ml)
4. Kurva %S vs. Konsentrasi (µg/mL) Sampel Fraksi N-Heksan-Aseton Tomat Ceri
Persamaan :
y = 0,1534x – 0,0843
50% = 0,1534x – 0,0843
x (IC50) = 3,8090 µg/ml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxxii
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi yang berjudul Penetapan Kadar dan Uji
Aktivitas Antioksidan Fraksi N –Heksan–Aseton Buah Tomat
Ceri (Lycopersicum esculentum var. Cerasiforme) dengan
Metode 2,2 – Difenil – 1 – Pikrilhidrazil (DPPH) memiliki
nama lengkap Edwin Tesalonika. Penulis lahir di Bandung, 16
April 1995. Penulis merupakan anak kedua dari 2 bersaudara
pasangan Drs. A. Budiman Tesalonika dan Effi Gunawan.
Riwayat pendidikan penulis dimulai dari tahun 1998-
2000 di TK Kristen Bina Bakti, Tasikmalaya, Jawa Barat. Pada
tahun 2000-2006 penulis melanjutkan pendidikan di SD Kristen Yahya, Bandung, Jawa
Barat. Tahun 2007-2010 penulis melanjutkan pendidikan di SMP Kristen Yahya, Bandung,
Jawa Barat. Penulis melanjutkan pendidikan di SMF BPK Penabur Bandung, Jawa Barat
pada tahun 2010-2013. Pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menjalani masa perkuliahan,
penulis aktif menjalani kegiatan baik di dalam universitas maupun di luar universitas,
antara lain: Pharmacy Road to School dan Pharmacy Performance (2014-2015), Tiga Hari
Temu Akrab Farmasi (2015-2016), serta menjadi peserta beberapa seminar, seperti
Seminar Public Speaking dan Broadcasting “Prepare Future Through Speaking” UKM PT.
Radio Swara Mahasiswa Ssanata Dharma (2015) dan seminar Vegeterian Gobind Vashdev
(2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related