i
PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
GEJALA ALAM PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1
KEDUNGPILANG KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ARIF BUDI WIBOWO
NIM. 11510065
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
ii
iii
PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
GEJALA ALAM PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1
KEDUNGPILANG KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ARIF BUDI WIBOWO
NIM. 11510065
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2015
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721
Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Arif Budi Wibowo
NIM : 11510065
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
: PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS
MATERI GEJALA ALAM PADA SISWA KELAS
VI SD NEGERI 1 KEDUNGPILANG KECAMATAN
WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 05 Agustus 2015
Dosen Pembimbing
Rasimin, S.Pd.I., M.Pd.
NIP.19750713 200901 1 011
v
SKRIPSI
PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
GEJALA ALAM PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1
KEDUNGPILANG KECAMATAN WONOSEGORO KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DISUSUN OLEH
ARIF BUDI WIBOWO
NIM : 11510065
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal, 29 Agustus 2015 dan telah ditanyakan memenuhi
syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Muh. Saerozi, M.Ag. ________________
Sekretaris Penguji : Rasimin S.Pd.I., M.Pd. ________________
Penguji I : Drs. Taufiqul Muin, M.Ag. _______________
Penguji II : Jaka Siswanta, M.Pd. ________________
Salatiga, 29 Agustus 2015
Dekan
FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Arif Budi Wibowo
NIM : 11510065
Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang
terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, Agustus 2015
Yang Menyatakan
Arif Budi Wibowo
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Orang yang berpikiran positif, dalam kondisi apapun juga selalu memacu dirinya sendiri ke arah yang lebih baik, tanpa terpengaruh oleh kondisi luar, selalu berusaha melihat dari segi positif, dan menjadikan halangan sebagai tantangan untuk maju”.
PERSEMBAHAN
Kedua Orang Tuaku,
Adik-adikku tercinta
Sahabat ku tersayang
Teman-teman mahasiswa seperjuangan.
viii
KATA PENGANTAR
بسم ميحرلا نمحرلا هللا
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmad dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode
Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas VI SD N 1
Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015“. Skripsi
ini merupakan salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan Islam di
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan
hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. Selaku Kajur PGMI IAIN Salatiga.
4. Bapak Rasimin, S.Pd.I.,M.Pd. Selaku dosen pembimbing yang penuh sabar telah
memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dalam penulisan skripsi
ini.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis.
6. Ibu Sih Rahayu S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD N 1 Kedungpilang yang telah
memberikan izin penelitian sehingga penelitian ini dapat selesai.
ix
7. Kedua orang tuaku, adikku, semua saudaraku serta seluruh keluarga yang telah
memberikan dukungan moral dan materi dalam penyusunan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Kepada Ibu Herlina, A.Md. selaku wali kelas VI SD N 1 Kedungpilang yang
turut membantu dalam penelitian.
10. Kepada seluruh siswa kelas VI SD N 1 Kedungpilang yang telah mendukung
dan membantu peneliti dalam melakukan penelitian.
11. Semua pihak yang terkait dengan ikhlas telah memberikan bantuan baik materil
maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, Agustus 2015
Penulis
Arif Budi Wibowo
NIM. 11510065
x
ABSTRAK
Wibowo, Arif Budi. 2015. Penerapan Metode Index Card Match Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar IPS Materi Gejala Alam Pada Siswa kelas VI SD Negeri 1
Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2014/2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing
Rasimin, S.Pd.I., M.Pd.
Kata Kunci: Penerapan metode index card match dan Hasil belajar IPS.
Hasil Belajar ini merupakan upaya dalam penerapan metode index card
match untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas VI SD Negeri 1
Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran
2014/2015. Rumusan penelitian ini adalah apakah penerapan metode index
card match dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi: Memahami gejala
alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya pada siswa kelas VI SD N 1
Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2015?
penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui tiga siklus, yaitu siklus I,
siklus II, dan siklus III, tiap siklusnya ada empat tahapan yaitu: 1) Planning, 2)
Acting, 3) Observing, dan 4) Reflecting. Adapun metode pengumpulan data
digunakan meliputi tes pilihan ganda, uraian, lembar pengamatan, dan
dokumentasi.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode index card
match dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi gejala alam yang terjadi di
Indonesia dan sekitarnya. Nilai yang tidak memenuhi KKM pada`pra-siklus
(60%), setelah menggunakan penerapan metode index card match pada siklus 1
menjadi (52%), dan siklus II menjadi (20%), dan siklus III menjadi (0%) dan
ketuntasan belajar IPS dapat dilihat dari rata-rata hasil tes formatif pada setiap
siklus yaitu pra-siklus (52,8), siklus I menjadi (59,6), siklus II menjadi (70,8),
dan siklus III menjadi (81,2). Jadi, dari pra siklus ke siklus III nilai rata-rata
hasil belajar meningkat sebesar 28,4. Untuk angka ketuntasan belajar siswa
dari pra siklus ke siklus I naik menjadi 12 anak atau sebesar 48% dan menjadi
20 anak pada siklus II atau sebesar 80%. Dan angka ketuntasan belajar pada
siklus II sebanyak 20 anak atau sebesar 80% menjadi 25 anak atau sebesar
100% pada siklus III atau naik sebanyak 5 anak atau 20%. Jadi angka
ketuntasan belajar dari pra siklus ke siklus III meningkat sebesar 60% atau
sebanyak 15 anak.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL i
LEMBAR BERLOGO ii
HALAMAN JUDUL iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULULUSAN v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN vi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN vii
KATA PENGATAR .................................................................................................viii
ABSTRAK ................................................................................................................x
DAFTAR ISI ........................................................................................................... .xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 7
E. Kegunaan Penelitian 8
F. Definisi Oprasional 9
G. Metode Penelitian 11
1. Rancangan Penelitian 11
2. Subjek Penelitian 12
xii
3. Langkah-langkah Penelitian 12
4. Instrumen Penelitian 14
5. Pengumpulan Data 15
6. Analisis Data 16
H. Sistematika Pembahasan .............................................................................. 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar IPS 18
1. Pengertian Hasil Belajar 18
2. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar 20
3. Alat untuk mengukur hasil belajar 21
B. IPS 24
1. Pengertian IPS 24
2. Fungsi dan Tujuan IPS 25
3. Ruang Lingkup IPS 25
4. Standar Kompetensi IPS Kelas VI SD/MI 26
C. Metode Pembelajaran 27
1. Pengertian Metode Pembelajaran 27
2. Index Card Match 28
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD N 1 Kedungpilang 33
1. Letak Geografis SD N 1 Kedungpilang 33
2. Sejarah Singkat 33
3. Identitas SD N 1 Kedungpilang 34
4. Keadaan Gedung SD N 1 Kedungpilang 34
5. Keadaan Guru SD N I Kedungpilang 35
6. Keadaan Peserta Didik SD N 1 Kedungpilang 35
xiii
7. Visi dan Misi SD N 1 Kedungpilang 36
8. Kurikulum SD N 1 Kedungpilang 37
9. Subjek Penelitian 37
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 38
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 38
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 42
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) 52
B. Analisis Data Per Siklus 55
1. Deskripsi Siklus I 55
2. Deskripsi Siklus II 56
3. Deskripsi Siklus III 57
C. Pembahasan 59
1. Analisis Siklus I 59
2. Analisis Siklus II 63
3. Analisis Siklus III 68
4. Hasil Rekapitulasi 72
a. Siklus I 73
b. Siklus II 74
c. Siklus III 75
d. Kondisi Akhir 75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 78
xiv
B. Saran 79
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas VI 26
2. Tabel 3.1 Data Nama Guru SD N 1 Kedungpilang 35
3. Tabel 3.2 Data Siswa SD N 1 Kedungpilang 35
4. Tabel 3.3 Data Siswa Kelas VI SD N 1 Kedungpilang 43
5. Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra Siklus 52
6. Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I 55
7. Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II 56
8. Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Siklus III 58
9. Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siklus I 59
10. Tabel 4.6 Data Hasil Pengamatan Guru Siklus I 61
11. Tabel 4.7 Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus I 62
12. Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Siklus II 63
13. Tabel 4.9 Data Hasil Pengamatan Guru Siklus II 65
14. Tabel 4.10 Data Hasil Pengamatan Siswa Siklus II 67
15. Tabel 4.11 Data Hasil Belajar Siklus III 68
16. Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Guru Siklus III 69
17. Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Siswa Siklus III 71
18. Tabel 4.14 Data Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus 72
xvi
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 1. 1 Skema Siklus Penelitian.............................................. 14
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pra Siklus
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III
Lampiran 5 Lembar Teks Formatif Pra Siklus
Lampiran 6 Lembar Teks Formatif Siklus I
Lampiran 7 Lembar Teks Formatif Siklus II
Lampiran 8 Lembar Teks Formatif Siklus III
Lampiran 9 Lembar Jawaban Pra Siklus
Lampiran 10 Lembar Jawaban Siklus I
Lampiran 11 Lembar Jawaban Siklus II
Lampiran 12 Lembar Jawaban Siklus III
Lampiran 13 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 14 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 15 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 16 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 17 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 18 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran 19 Daftar Nilai Pra Siklus
Lampiran 20 Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 21 Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 22 Hasil Belajar Siswa Siklus III
Lampiran 23 Dokumentasi
Lampiran 24 Contoh Kartu Index Card Match
Lampiran 25 Lembar Konsultasi Skripsi
xviii
Lampiran 26 Surat Permhonan Izin Penelitian
Lampiran 27 Surat Balasan Penelitian
Lampiran 28 Daftar Nilai SKK
Lampiran 29 Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,
sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan dapat berlangsung di dalam
lingkungan keluarga dan masyarakat. Pendidikan adalah usaha yang dianggap
penting guna menjaga keselamatan bangsa dan negara.
Ki Hajar Dewantara memngemukakan bahwa pendidikan adalah tuntutan
di dalam tubuh anak-anak. Adapun maksudnya pendidikan yaitu menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai
manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dn
kebahagiaan setinggi-tingginya (Haryanto, 2012). Untuk mencapai semua itu
diperlukan adanya kerjasama yang baik antara keluarga, sekolah, masyarakat,
dan pemerintah. Bahkan karena sangat pentingnya dalam hal masalah
pendidikan, pemerintah sangat mengapresiasi sehingga lahirlah UU NO 14
Tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa guru adalah pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membina, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Ditegaskan pula bahwa guru
berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional (Suwandi,
2008:11).
Mengacu pada pasal-pasal di atas sangat jelas bahwa guru merupakan
komponen yang sangat penting dalam suksesnya pendidikan Indonesia. Guru
2
memiliki tanggungjawab langsung dalam proses pengajaran di kelas, beinteraksi
dengan siswa-siswi dengan berbagai karakter dan level kemampuan, sehingga
sangat penting memiliki kompetensi dan keterampilan mengajar yang
terejawantahkan dalam teknik, metode dan pendekatan pengajaran di kelas. Poin
inilah yang kemudian menarik hati penulis untuk meneliti lebih lanjut
bagaimana penerapan metode mempengaruhi kualitas keberhasilan siswa-siswi
dalam belajar, dan pada kesempatan ini, penulis akan memfokuskan penelitian
pada penerapan salah satu teknik pengajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) tingkat Sekolah Dasar (SD).
Hambatan belajar dalam hal kesulitan mengingat materi yang telah
diajarkan, kesulitan memecahkan masalah dalam soal evaluasi tertulis, dan
kesulitan dalam memahami soal tes tertulis. Dari hasil survei bulan November di
kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang, menunjukkan bahwa dari 25 siswa hanya
10 siswa atau 40% yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum pada nilai
ulangan harian. Berdasarkan pemahaman yang muncul, ada beberapa upaya
yang dapat dilakukan guru untuk membangkitkan belajar siswa salah satunya
menggunakan cara, metode, dan media yang bervariasi. Pembelajaran IPS
umumnya membutuhkan kemampuan siswa untuk menghafal materi, sehingga
dibutuhkan metode pembelajaran yang membuat siswa menghafal tanpa ada rasa
bosan. Salah satunya adalah metode index card match.
Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya
meningkatkan taraf hidup bangsa agar tidak tertinggal dengan bangsa lain.
Karena itu sistem pendidikan nasional harus menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, serta relevansi efesiensi
3
menejemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan
perubahan lokal, nasional, global sehingga diperlukan pembaharuan pendidikan
secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Untuk mewujudkan sistem
pendidikan yang demikian itu perlu adanya peran aktif dari semua pihak
diantaranya adalah pemerintah, orang tua siswa, guru dan lain-lain.
Peningkatan kualitas pendidikan disekolah dapat di tempuh dengan
berbagai cara, antara lain: peningkatan kurikulum, peningkatan kompetensi
guru, peningkatan kualitas pembelajaran, efektivitas metode pembelajaran,
peningkatan sarana dan prasarana belajar dan bahan ajar yang memadai.
Selama ini proses pembelajaran di lingkungan SD/MI masih menganut
metode pembelajaran konvensional, yaitu proses pembelajaran berpusat pada
guru dan selama itu pada kemampuan siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran dan kemandirian dalam belajar tidak akan tampak. Pembelajaran
konvensional menggangap guru adalah Satu-satunya sumber belajar yang serba
tahu. Hal ini di perkuat oleh hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelum melakukan penelitian, dan terbukti saat pelajaran di mulai banyak
siswa yang berbicara sendiri dan kelihatan sekali mereka merasa bosan dengan
metode yang di lakukan oleh guru dalam mata pelajaran IPS. Jika penerapan
metode pembelajaran untuk mata pelajaran IPS hanya mengunakan metode
ceramah sebagai metode pokok, maka proses pembelajaran akan terasa
membosakan bagi siswa karena terasa monoton. Kondisi ini diduga akan sangat
mempengaruhi keaktifan siswa di dalam kelas. Metode ceramah sebagai metode
pokok bukan berarti tidak cocok untuk di gunakan tetapi pengunaan metode
4
tersebut yang mendominasi menyebabkan siswa merasa bosan, jenuh dan tidak
berperan aktif serta tidak bisa belajar mandiri.
Untuk itu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan misi kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan pemilihan metode yang tepat untuk
melaksanakan penerapan pendekatan tersebut. Guna meningkatkan keaktifan
dan pemahaman proses belajar bagi siswa, penulis tertarik untuk melakuakan
pembelajaran inovatif dengan mengunakan penerapan metode index card match
sesuai penerapan misi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Konsep
pembelajaran inovatif dengan penerapan index card match akan mendorong
guru dan perserta didik melaksanakan praktik pembelajaran secara aktif dan
kreatif sehingga dapat di harapakan tercapainya peningkatan dalam
pembelajaran.
Menurut James W. Brown seperti yang dikutip oleh Sardiman A.M
(2004:67) mengemukakan bahwa: tugas dan peranan guru antara lain menguasai
dan mengembangkan materi pelajaran, merencanakan dan mepersiapkan
pelajaran sehari-hari, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa. Sedangkan
tujuan mengajar adalah membantu siswa untuk menjawab tantangan lingkungan
dengan cara yang efektif. SD N 1 Kedungpilang kecamatan wonosegoro
kabupaten boyolali hingga saat ini dalam pelaksanaan pembelajaran, khususnya
mata pelajaran IPS masih disampaikan dengan metode ceramah (metode
pembelajaran konvensional) sebagai metode yang lebih dominan diterapkan dari
pada metode yang lain. Hal ini di perkuat oleh hasil observasi yang telah
dilakukan oleh peneliti sebelum melakuakn penelitian dan terbukti saat pelajaran
dimulai banyak siswa yang berbicara sendiri dan kelihatan sekali mereka merasa
5
bosan dengan metode yang dilakukan oleh guru. Hal ini diduga akan
mempengaruhi aktifitas belajar siswa di dalam kelas. Karena materi IPS banyak
pemahaman konsep maka peneliti menawarkan diri untuk menerapkan metode
index card match untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.
Keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari peran guru yang merupakan
komponen pendidikan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan Kurikulum
Satuan Pendidikan (KTSP) di lapangan. Guru sebagai ujung tombak dalam
pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam
proses pembelajaran. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan
kelangsungan proses pembelajaran dikelas maupun efeknya diluar kelas. Guru
harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Guru
memiliki peranan yang sangat penting sehubungan dengan tugasnya sebagai
perencana dan pelaksana sekaligus mengevaluasi kegiatan Belajar mengajar
(KBM). Guru sebagai pelaksana utama pendidikan dan pelajaran sekolah, maka
guru dituntut untuk mampu menerapkan Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP)
dalam kegiatan pembelajaran. Guru dan siswa diharapkan dapat mengetahui apa
yang harus dicapai dan sejauh mana efektivitas belajar dicapai. Kurikulum
Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan suatu format untuk menetapkan suatu
kompetensi yang diharapkan siswa dalam setiap tingkat dan mengambarkan
langkah kemajuan siswa menuju kompetensi yang lebih tinggi. Peran guru
sebagai pemberi ilmu sudah saatnya berubah menjadi fasilitator yang
memfasilitasi siswa untuk dapat belajar dan mengkontruksi pengetahun mereka
sendiri. Proses belajar tidak harus dari guru, siswa bisa saling mengajar dengan
siswa yang lainnya.
6
Menurut Silberman Mel. (2010:246). Index Card Match merupakan cara
yang menyenangkan dan aktif untuk mengkaji materi pembelajaran. Metode
index card match dengan alasan selain siswa dapat aktif dalam proses
pembelajaran siswa juga akan belajar menyampaikan sesuatu pemahaman pada
teman serta dapat menjadi pendengar yang baik saat teman lain menyampaikan
suatu pemahaman. Selain itu dengan menggunakan metode index card match
siswa memiliki antusias dalam proses pembelajaran untuk berlomba-lomba
mencari pasangan dari setiap kartu yang dia miliki baik kartu yang berisi
pertanyaan maupun kartu yang berisi jawaban.
Dengan demikian mereka akan menemukan suasana yang menyenangkan
sehingga keberhasilan pembelajaran diharapkan dapat lebih maksimal.
Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul ‘’Penerapan
Metode Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi
Gejala Alam Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015’’.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah
penerapan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi
Gejala Alam pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi
Gejala Alam melalui penerapan metode index card match pada siswa kelas VI
7
SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun
2014/2015.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis penelitian adalah rangkuman atau kesimpulan-kesimpulan
teoritis yang diperoleh dari pengkajian kepustakaan. Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap
paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis tindakan yang
dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu
tindakan dilakukan (Basrowi dan Suwandi, 2008:90).
1. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu dugaan yang mungkin benar dan mungkin juga
bisa salah. Hipotesis dibubuhkan karena hipotesis merupakan perumusan
dugaan sementara tentang pendapat yang belum bisa dipastikan, sebagai
tuntunan dalam penyelidikan untuk mencari jawaban yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini, dapat dirumuskan hipotesis “Penggunaan penerapan
metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi Gejala
Alam pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan
Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2014/2015.
2. Indikator Keberhasilan.
Indikator Keberhasilan adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh peserta
didik dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan metode yang telah
diterapkan dan hasil yang dicapai sudah memenuhi standar Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun standar KKM mata pelajaran IPS SD
8
N 1 Kedungpilang adalah 65. Dan guru dapat dinyatakan berhasil dalam
pembelajaran apabila telah mencapai tolak ukur keberhasilan ketuntasan
klasikal 85%.
Penerapan index card match ini dikatakan efektif apabila indikator yang
diharapkan tercapai, adapun indikator yang dirumuskan:
1. Ada perubahan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) dari siklus
pertama dan seterusnya.
2. Siswa kelas VI memenuhi kriteria ketuntasan dalam pembelajaran mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Presentase pemahaman belajar siswa
yang lebih tinggi bila dibandingkan sebelum penerapan metode index
card match dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Siswa sangat senang dengan pembelajaran mengunakan penerapan
metode index card match.
4. Guru sebagai mitra menyatakan terkesan dan tertarik dengan
pembelajaran mengunakan penerapan metode index card match.
5. Jika metode index card match diterapkan dalam pembelajaran IPS, maka
hasil belajar siswa pada kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang dapat
ditingkatkan.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat baik secara teoritis
maupun praktis.
1. Secara Teoritis
a. Untuk pengembangan kurikulum ditingkat sekolah.
9
b. Untuk pelaksanaan inovasi pembelajaran.
c. Untuk peningkatan profesionalisme guru melalui proses latihan sistematik
secara berkelanjutan.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan keberanian siswa bertanya, menjawab, dan
mengemukakan pendapat. Dan meningkatkan pemahaman dan
kreativitas siswa tentang penerapan metode index card match dalam
pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
b. Bagi Guru
Dapat meningkatkan ketrampilan pengembangan pendekatan, metode
atau metode dalam proses pembelajaran siswa aktif.
c. Bagi Sekolah.
Dapat memberikan masukan yang positif bagi SD Negeri 1
Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro kabupaten Boyolali sehingga
dapat meningkatkan kualitas pengelolan kelas atau dapat memberikan
masukan kepada guru-guru yang lain untuk mencoba menerapkan
metode pembelajaran index card match.
F. Definisi Operasional
Untuk membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini maka
peneliti menfokuskan pada masalah penerapan, index card match, dan hasil
belajar siswa adapun Defisi Operasional itu sebagai berikut:
10
1. Penerapan
Untuk menerapkan metode pembelajaran kita harus mampu untuk
memahami dan menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari (Usman
dan Setiawati, 1993:112). Pemahaman dapat juga dimaknai sebagai
kemampuan menangkap makna atau arti dari suatu konsep (Nana Sudjana,
1988:50-54). Dalam hal ini peneliti mencoba menerapkan metode index card
match pada mata pelajaran IPS Materi Gejala Alam di SD Negeri 1
Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali.
2. Index card match
Cara yang menyenangkan dan aktif untuk mengkaji materi
pembelajaran. Para peserta bermain dalam sebuah kuis dan berpasangan
(Mel. Silberman, 2010:246). Index Card Match juga dapat dimaknai sebagai
salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang termasuk dalam
berbagai reviewing strategis (strategi perulangan) (Mel. Silberman,
2006:250)
3. Hasil Belajar IPS
Menurut Susanto (2013:5) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan, Gagne yang dikutip Agus Suprijono
(2009:5).
11
IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial,
dimana dalam kajiannya mengintegrasikan bidang-bidang ilmu-ilmu sosial
dan humaniora (Rasimin, 2012:11).
Tolak ukur dari kegiatan ini sesuai dengan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 65. Pada mata pelajaran IPS di
SD Negeri 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali
Tahun Pelajaran 2014/2015.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian yang dilakukan mengunakan penelitian tindakan kelas,
istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR).
Kalau di Indonesia di kenal dengan sebutan PTK, penelitian ini dikemas
dalam penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan untuk
memperbaiki mutu praktik dalam pembelajaran dikelasnya (Arikunto,
2007:58). Karakteristik yang khas dari penelitian tindakan kelas adanya aksi
tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelasnya, (Arikunto,
2007:107). Sedangkan penelitian tindakan kelas (Mudilarto, 2004:1) adalah
sebuah penelitian yang dilakuakan oleh guru di kelasnya sendiri dengan
jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan dengan tujuan
untuk memperbaiki kinerja sebagai guru sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri atas empat
rangkaian yang dilakukan secara berulang-ulang yakni berupa tahapan-
tahapan sebagai berikut.
12
a. Perencanaan.
b. Tindakan.
c. Pengamatan.
d. Refleksi
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah:
a. Siswa kelas VI SD N 1 Kedungpilang,dengan jumlah siswa 25 orang
dengan siswa Laki-laki 11 orang dan siswi perempuan 14 orang serta
guru kelas VI, alasan penelitian subjek kelas VI karena peneliti sebagai
guru kelas VI menemukan berbagai hambatan dalam pencapaian
pengajaran mata pelajaran IPS.
b. Tempat penelitian, di SD N 1 Kedungpilang, Dusun Kunciombo, Desa
Kedungpilang, Kec. Wonosegoro, Kab. Boyolali.
c. Pelaksanaan Penelitian, 15 November 2014 sampai 28 Januari 2015.
3. Langkah-langkah/penelitian
a. Tahap Perencanaan
1) Membuat skenario pembelajaran dengan metode index card match,
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Mempersiapkan sumber belajar yang relevan.
3) Menyusun daftar pertayaan untuk tanya jawab.
4) Mempersiapkan perlengkapan index card match yang dibutuhkan.
5) Menyusun lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian
pemahaman siswa.
13
6) Menyusun lembar pengamatan aktivitas guru selama dalam
pembelajaran.
7) Menyusun test formatif untuk siswa.
8) Target yang diharapkan dalam penerapan metode index card match
ini keberhasilan minimal memenuhi kriteria KKM.
b. Tahap Tindakan
Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang serupa penerapan
pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada
RPP dan tahap perencanaan kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga
kegiatan yaitu, pendahuluan, inti, dan penutup dan pada RPP kegiatan
inti meliputi elaborasi, eksplorasi, dan konfirmasi.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap ini segala aktivitas Siswa dalam proses pembelajaran
diamati, dicatat, dan di nilai kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan
balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan insiatif Siswa selama
kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat pembelajaran berlangsung,
kondisi Siswa mampu menyerap konsentrasi secara maksimal atau tidak.
d. Tahap Refleksi
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
2) Evaluasi hasil observasi.
3) Analisis hasil pembelajaran memperbaiki kelemahan siklus 1 dan
siklus II.
14
Untuk lebih jelasnya berikut adalah skema siklus penelitian PTK.
Gambar 1.1 Tahapan dalam siklus penelitian tindakan kelas. (Sumber:
Arikunto, 2007:236)
4. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data pada penelitian ini, bentuk instrumen penelitian
adalah:
a. Pedoman/lembar pengamatan (observasi) digunakan untuk
mengamati kegiatan dalam proses belajar dengan menggunakan
penerapan metode index card match.
b. Tes / soal digunakan untuk mengetahui berhasil tidaknya Siswa
dalam menguasai materi setelah menggunakan penerapan metode
index card match.
c. Dokumentasi digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai
tempat penelitian. Yang berisi tentang profil, data sekolah, foto
keadaan sekolah.
Pelaksanaan SIKLUS I Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan SIKLUS II
Pengamatan
Perencanaan
?
15
d. Wawancara digunakan untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai
tempat penelitian secara lebih rinci.
5. Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan:
a. Observasi (Pengamatan)
Menurut Arikunto dkk (2008:127), observasi (Pengamatan)
adalah kegiatan pengamatan atau pengalihan data untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Metode ini penulis
gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam
pembelajaran dengan diterapkannya metode index card match.
b. Tes/soal
Tes merupakan seperangkat rangsangan (stimulus) yang
diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan
jawaban-jawaban yang dijadikan skor angka (Hamdani dan Dodi dkk,
2008:77)
Peneliti akan menggunakan tes objektif yaitu pilihan ganda (multiple
choice test), dan uraian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi terdiri dari atas tulisan pribadi seperti buku
harian, surat-surat, dan dokumentasi resmi (Hamdani dan Dodi dkk
2008:76). Dalam penelitian ini data yang akandiambil dari
dokumentasi adalah data mengenai keadaan sekolah baik dari sisi
sistem pendidikan maupun dari segi organisasi sekolah.
16
6. Analisis Data
Semua data yang telah kita peroleh dan kita kumpulkan pada dasarnya
untuk menguji atau membuktikan kebenaran hipotesis. Benar tidaknya
dugaan itu akan dibuktikan melalui data yang kita peroleh dari lapangan.
Oleh sebab itu, pada tahap ini data sebagaimana adanya harus dianalisa,
diolah, dan disusun sedemikian rupa sehingga bisa digunakan untuk
membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan.
Dalam membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan
analisis dengan:
a. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
M = Nilai rata-rata
= Jumlah semua nilai siswa
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2006:64)
b. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa, digunakan
rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P = nilai dalam persen
F = Frekuensi
N = Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2006:225-226)
17
H. Sistematika Pembahasan
Bab I berisi Pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian,
Penegasan istilah, metode penelitian, sistematika pembahasan.
Bab II berisi Kajian Pustaka yang mencakup hasil belajar IPS, hakekat
pembelajaran IPS, metode pembelajaran, dan Metode Index Card Match .
Bab III berisi deskripsi Penelitian yang mencakup pelaksanaan
penelitian: subjek penelitian, diskripsi pelaksanaan siklus I, diskripsi
pelaksanaan siklus II dan diskripsi pelaksanaan siklus III.
Bab IV berisi Hasil Penelitian yang mencakup pembahasan hasil
penelitian, diskripsi paparan per siklus meliputi, deskripsi paparan siklus I,
deskripsi paparan siklus II, deskripsi paparan siklus III dan pembahasan.
Bab V berisi Penutup yang mencakup dua sub pokok yaitu kesimpulan
dan saran.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar IPS
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan
peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-
pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena kebetulan (Mulyati, 2005:5).
Slameto (1995:2) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Menurut Guilford dalam Mustaqim (2004:34) belajar adalah
perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari rangsangan.
Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh keinginannya untuk
mengembangkan perilakunya yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan.
Perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari proses belajar pada diri
seseorang inilah disebut hasil belajar. Gagne dan Briggs mendefinisikan hasil
belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses
belajar (Sam’s, 2011:33). Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa
keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang
diperoleh.
Menurut Purwanto (1999:79) belajar adalah merupakan proses psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif manusia dengan lingkungannya dan
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, nilai, dan
19
sikap yang bersifat konstan/menetap. Berdasarkan berbagai pengertian belajar
menurut beberapa ahli di atas dapat dikatakan bahwa pengertian belajar adalah
terjadinya perubahan pada orang yang belajar, perubahan tampak dari belum
mampu menjadi mampu. Perubahan-perubahan dapat berupa sesuatu yang baru,
yang segera nampak dalam perilaku nyata atau yang masih tersembunyi, mungkin
juga perubahan hanya berupa penyempurnaan terhadap hal yang sudah dipelajari.
Dalam islam juga menganjurkan untuk belajar atau kewajiban memperdalam ilmu
itu sebagai petunjuk bagi sesama manusia seperti, Dalam Al Quran juga dijelaskan
pada surat At- Taubah ayat 122:
ىهم طائفة فلىل وفس مه كل فسقة ۞وما كان ٱلمؤمىىن ليىفسوا كافة م
يه وليىرزوا قىمهم إذا زجعىا إليهم لعلهم يحرزون يتفقهىا في ٱلد ٢١١ل
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).
Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya
Kaitannya dengan hasil belajar, Susanto (2013:5) membagi ke dalam tiga
kawasan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kogninif berkaitan
dengan tujuan pembelajaran dalam kaitannya dengan kemampuan berpikir,
mengetahui dan memecahkan masalah. Ranah afektif berkenaan dengan tujuan-
tujuan yang berkenaan dengan sikap, nilai, minat dan apresiasi. Ranah
psikomotorik berkenaan dengan keterampilan motorik dan memanipulasi bahan
atau objek (Sam’s, 2005:35). Hasil belajar dalam ranah kognitif menurut
20
Susanto (2013:5) ini secara rinci mencakup kemampuan mengingat dan
memecahkan masalah berdasarkan apa yang telah dipelajari peserta didik.
Beberapa paparan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
sesuatu yang dicapai oleh siswa berupa keterampilan yang dinyatakan dalam
penguasaan, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai
aspek kehidupan.
2. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
Hasil belajar kaitan erat dengan proses belajar sehingga faktor yang
mempengaruhi belajar akan berpengaruh terhadap hasil belajar. Seperti apa yang
diutarakan oleh Suryabrata, 2004 (dalam Sriyanti, 2009:23), secara umum
terdapat dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar yaitu faktor internal
dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor
psikologis.
1. Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri
individu. Faktor ini antara lain tingkat kesehatan dan kebugaran fisik
individu.
2. Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.
Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi,
21
motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian,kematangan, dan lain
sebagainya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri
individu yang sedang belajar. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor
nonsosial dan faktor sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa
kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa
manusia. Faktor ini antara lain yang berasal dari keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar.
Pengaruhnya bisa bersifat positif (mendukung), namun bisa juga negatif
(menghambat).
3. Alat untuk Mengukur Hasil Belajar
Menurut pengertian umum, alat adalah sesuatu yang digunakan untuk
mempermudah seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan
secara lebih efektif dan efisien (Mustaqim, 2005:170).
Adapun Arikunto membagi alat evaluasi menjadi 2 macam, yaitu : tes dan
non tes (1995:23).
22
a. Tes
Arikunto menjelaskan bahwa tes adalah suatu percobaan yang diadakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada
seseorang murid atau kelompok murid (1995:29). Mustaqim menerangkan
bahwa tes berasal dari bahasa Perancis kuno “testum” yang berarti piring
untuk menyisihkan logam-logam (Mustaqim, 2005:174-175).
Arikunto (1995:30-37) membagi jenis tes ditinjau dari segi kegunaan untuk
mengukur siswa, maka dibedakan menjadi 3 macam tes, yaitu :
1) Tes diagnosik
Tes diagnosik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tesebut
dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.
2) Tes Formatif
Bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah
mengikuti sesuatu program tertentu. Evaluasi formatif atau tes formatif
diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan post-test atau
tes akhir proses.
3) Tes Sumatif
Tes Sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok
program, dapat disamakan dengan ulangan harian.
Menurut Mustaqim (2004:176-177), tes sumatif dibedakan menjadi dua
yaitu :
23
a) Tes Subyektif
Sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat
pembahasan/uraian kata-kata.
b) Tes Obyektif
Yaitu apabila pemeriksaannya dapat dilakukan secara obyektif.
Macam-macam tes obyektif :
1) Tes benar salah
2) Tes pilihan Ganda
3) Menjodohkan
4) Tes isian
dirasa masih sulit. Selain menggunakan teknik tes berupa tes formatif,
hasil belajar siswa diukur menggunakan teknik non tes berupa observasi
atau pengamatan. Teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan terhadap guru dan siswa dan melakukan pencatatan secara
otomatis, memberikan skor atau nilai terhadap hasil pengamatan.
b. Non tes
Berikut ini macam alat evaluasi non tes :
1) Skala bertingkat
Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu
hasil pertimbangan.
2) Kuesioner
Sering dikenal sebagai angket. Kuesioner adalah sebuah daftar
pertanyaan yang haris diisi oleh orang yang akan diukur/responden.
24
3) Daftar cocok (cek list)
Daftar cocok adalah deretan pertanyaan (yang biasa disingkat-singkat) di
mana responden tinggal membubuhkan tanda (√) di tempat yang sudah
disediakan.
4) Wawancara (interview)
Wawancara adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak.
5) Observasi
Observasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis (1995:23-28).
B. IPS
1. Pengertian IPS
IPS adalah mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial serta berfungsi untuk
mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia (Departemen Agama, 2004:77).
Sedangkan menurut Rasimin (2012:11) IPS merupakan mata pelajaran yang
mempelajari kehidupan sosial, dimana dalam kajiannya mengintegrasikan bidang-
bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
Menurut Ahmadi (1997:34) IPS adalah bidang studi yang merupakan paduan
dari sejumlah mata pelajaran sosial untuk tujuan-tujuan pendidikan dan
pengajaran di sekolah dasar dan menengah (elementary and secondary school).
25
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, disimpulkan pengertian IPS adalah
suatu disiplin ilmu sosial atau bidang kajian sosial kemasyarakatan yang
mempelajari manusia pada konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota
masyarakat. Bidang kajian IPS adalah mempelajari kehidupan manusia dan
interaksinya dalam kehidupan yang ada pada lingkungan masyarakat.
2. Fungsi dan Tujuan IPS
Mata pelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah (MI) berfungsi untuk
mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan siswa tentang
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Secara umum tujuan IPS adalah
sebagai berikut (Departemen Agama 2004:78):
a. Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan
kewarganegaraan melalui pendekatan pedagodis dan psikologis.
b. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampailan dalam kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai- nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global.
3. Ruang Lingkup IPS
Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek- aspek sebagai berikut:
a. Sistem sosial dan budaya
b. Manusia, tempat, dan lingkungan.
c. Perilaku ekonomi, dan kesejahteraan.
d. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
26
e. Sistem berbangsa dan bernegara.
27
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas VI SD/MI
Semester I
Tabel 2.1 SK dan KD IPS SD/MI
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami perkembangan wilayah
Indonesia, kenampakan alam dan
keadaan sosial negara-negara di
Asia Tenggara, serta benua-benua
1.1 Mendeskripsikan perkembangan
sistem administrasi wilayah
Indonesia
1.2 Membandingkan kenampakan alam
dan keadaan sosial negara-negara
tetangga
1.3 Mengidentifikasi benua-benua
JUMLAH
Semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
2. Memahami gejala alam yang terjadi
diIndonesiadan sekitarnya
1.1 Mendeskripsikan gejala (peristiwa)
alam yang terjadi di Indonesia dan
negara tetangga
1.2 Mengenal cara-cara menghadapi
bencana alam
28
3. Memahami peranan bangsa
Indonesiadi era global
3.1 Menjelaskan peranan Indonesia
pada era global dan dampak positif
serta negatifnya terhadap kehidupan
bangsa Indonesia.
3.2 Mengenal manfaat ekspor dan
impor di Indonesia sebagai
kegiatan ekonomi antar bangsa
C. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pembelajaran
(Sudjana, 2005:76). Metode pembelajaran cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal (Wina Sanjaya, 2008:147).
Ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan proses belajar mengajar
yang telah ditetapkan.
Menurut Abdurrahman Ginting, (2008:42) metode pembelajaran dapat
diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar
pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi
proses pembelajaran pada diri pembelajar.
Dengan kata lain metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang
dikuasai oleh seorang guru untukmenyajikan materi pelajaran kepada murid di
dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi
29
pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik
(Abu Ahmadi dan Joko Tri Prastya, 2005:52).
Dalam kenyataannya, cara atau metode pembelajaran yang digunakan
untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk
memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
Khusus metode pembelajaran di kelas, efektifitas metode dipengaruhi oleh
faktor tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri.
Dengan demikian metode dalam rangkaian sistem pembelajaran
memegang peran yang sangat penting, karena keberhasilan pembelajaran sangat
tergantung pada cara guru dalam menggunakan metode pembelajaran.
Cepat lambatnya peserta didik dalam belajar IPS sangat erat kaitannya
dengan metode yang dipakai karena berpengaruh dengan cocok apa tidaknya
metode itu diterapkan. Suatu metode mempunyai cara-cara yang berbeda dengan
metode yang lain sehingga harus melihat lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, lingkungan masyarakat. Oleh karena itu salah satu yang bertanggung
jawab dalam pendidikan adalah guru.
2. Index Card Match
a. Pengertian Index Card Match
Index Card Match adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau
ulang materi pembelajaran. Ia membolehkan peserta didik untuk berpasangan
dan memainkan quiz kepada lawan sekelas (Mel. Silberman, 2001:232). Index
Card Match merupakan cara yang menyenangkan dan aktif untuk mengkaji
materi pembelajaran. Para peserta bermain dalam sebuah kuis dan
berpasangan (Mel. Silberman, 2010:246)
30
Salah satu bentuk strategi pembelajaran aktif adalah metode
pembelajaran Index Card Match (pencocokan kartu indeks). Index Card
Match adalah salah satu teknik instruksional dari belajar aktif yang
termasuk dalam berbagai reviewing strategis (strategi pengulangan) (Mel.
Silberman, 2006:250)
Metode Index Card Match ini berhubungan dengan cara-cara untuk
mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari dan menguji pengetahuan
serta kemampuan mereka saat ini dengan teknik mencari pasangan kartu
yang merupakan jawaban atau soal sambil belajar mengenai suatu
konsep atau topik dalam suasana menyenangkan. Biasanya guru dalam
kegiatan belajar mengajar memberikan banyak informasi kepada siswa
agar materi ataupun topik dalam program pembelajaran dapat terselesaikan
tepat waktu, namun guru terkadang lupa bahwa tujuan pembelajaranbukan
hanya materi yang selesai tepat waktu tetapi sejauh mana materi telah
disampaikan dapat diingat oleh siswa. Karena itu dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan peninjauan ulang atau review untuk
mengetahui apakah materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa.
Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Silberman (2006:250)
salah satu cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat
dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau
kembali apa yang telah dipelajari. Materi yang telah dibahas oleh siswa
cenderung lima kali lebih melekat di dalam pikiran daripada materi yang
tidak dilihat dari aktivitas belajar siswa, siswa yang mendapat pelajaran
dengan menggunakan metode index card match akan lebih aktif dan
31
bergairah dalam belajar. Hal yang sama terjadi pada indikator bentuk
pembelajaran, metode index card match dalam penggunaannya
menunjukkan interaksi banyak arah antara guru dengan siswa, siswa dengan
guru dan siswa dengan siswa dalam kadar yang intensif serta suasana kelas
yang harmonis.
b. Fungsi Index Card Match
1. Agar anak-anak lebih cepat dalam pembelajaran
2. Anak akan lebih mudah dalam memahami suatu materi
3. Tidak merasa kejenuhan dalam pembelajaran.
c. Langkah-langkah Dalam Membuat Index Card Match
1. Tulislah dalam kartu indeks terpisah nama teknik/atau konsep yang
telah dipelajari pada sesi pelatihan (misalnya,”diskusi fish bowl”).
Buatlah kartu-kartu tersebut sebanyak setengah jumlah peserta.
2. Pada kartu lain yang terpisah, tulislah definisi yang tepat atau cntoh-
contoh yang jelas tentang teknik dan konsep tersebut. Misalnya,
diskusi fish bowl adalah “cara untuk mengadakan diskusi kelompok
kecil dalam lingkup kelompok besar”.
3. Gabungkan dua kelompok kartu tersebut dan kocoklah beberapa kali
sehingga teracak sempurna.
4. Bagikan satu kartu pada setiap peserta. Jelaskan pada mereka bahwa
ini adalah permainan mencocokkan kartu. Sebagian peserta
memegang kartu yang bertuliskan nama teknik atau konsep yang
dipelajari dalam sesi pelatihan, dan sebagian peserta lainnya
memegang kartu bertuliskan definisi atau contoh-contohnya.
32
5. Seluruh para peserta menemukan pasangan kartunya. Apabila sudah
terbentuk pasangan-pasangan, mintalah setiap pasangan untuk duduk
bersebelahan. (beri tahu mereka untuk tidak membuka kartu masing-
masing.
6. Apabila semua pasangan (dengan kartu-kartunya yang telah
berpasangan) sudah duduk, salah satu anggota pasangan menanyakan
pada semua peserta lain tentang teknik atau konsep yang ada di kartu
mereka, dengan cara membacakan definisi atau contoh-contohnya.
d. Kelebihan dan kelemahan Index Card Match
1) Kelebihan Metode Pembelajaran Index Card Match
Kelebihan Metode Pembelajaran index card match adalah:
1. Menumbuhkan kegembiraan dalam kegiatan dalam kegiatan
belajar mengajar.
2. Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa.
3. Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan
menyenangkan.
4. Mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf
kesuksesan belajar.
5. Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain.
2) Kelemahan Metode Pembelajaran Index Card Match
Kelemahan Metode Pembelajaran index card match adalah:
1. Membutuhkan waktu yang lama bagi siswa untuk menyelesaikan
tugas dan prestasi.
2. Guru harus meluangkan waktu yang lebih.
33
3. Lama untuk membuat persiapan.
4. Guru harus memiliki jiwa demokratis dan keterampilan yang
memadai dalam hal pengelolaan kelas.
5. Menuntut sifat tertentu dari siswa atau kecenderungan untuk
bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.
6. Suasana kelas menjadi gaduh sehingga dapat mengganggu kelas.
34
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SD N 1 Kedungpilang
1. Letak Geografis SD N 1 Kedungpilang
SD N 1 Kedungpilang terletak di Dusun Kunciombo, Desa
Kedungpilang, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Letak SD bisa
dikatakan strategis karena bersebelahan dengan TK Dharma Wanita dan
Balai Desa desa kedungpilang, yang terletak di sebelah selatan SD,
sedangkan di sebelah utara SD adalah masjid, dan sebelah timur merupakan
pemukiman penduduk.
2. Sejarah Singkat
Keberadaan SD N 1 Kedungpilang di Dusun Kunciombo Desa
Kedungpilang Kecamatan wonosegoro Kabupaten Boyolali, tidak lepas dari
para sesepuh (orang tua/masyarakat sekitar) dan keberadaan masjid yang
berada di Dusun Kunciombo. SD N 1 Kedungpilang berdiri tahun 1969,
yang mana pada awalnya masyarakat bersekolah di SR Mongkrong yang
jaraknya cukup jauh dari desa Kedungpilang. Kemudian dengan keinginan
dari masyarakatpada waktu itu agar jarak dari pemukiman penduduk
menuju ke sekolah menjadi dekat, maka pada akhirnya tahun 1969 SD N 1
Kedungpilang resmi di resmikan.
35
3. Identitas SD N 1 Kedungpilang
Berdasarkan data dokumentasi SD N 1 Kedungpilang ditemukan
adanya data yang menjelaskan identitas Sekolah tersebut. Adapun identitas
SD sebagai berikut:
1) Nama Sekolah : SD N 1 Kedungpilang
2) No. Induk sekolah : 647
3) No. statistic sekolah : 101030918017
4) Akreditasi sekolah : Peringkat B
5) Tahun Pendirian : 1969
6) Waktu Pembelajaran : Pagi 07-15 sampai siang 12.30
7) Alamat : Dusun Kunciombo, Desa Kedungpilang,
Kec.Wonosegoro Kab/Kota Boyolali
8) NPWP sekolah : 20.036.052.7.527.000
9) Nama kepala sekolah : Sih Rahayu Supatmi, S.Pd
10) No. SK : 421.2/013/XVII/34/85
11) Kepemilikan tanah : Pemerintah
12) Luas tanah : 1335 m
13) Luas bangunan : 466 m
4. Keadaan gedung SD N 1 Kedungpilang
Keadaan gedung yang dimiliki SD N 1 Kedungpilang antara lain, yaitu:
1) 6 lokal kelas dari kelas I-VI.
2) 1 lokal kelas untuk ruang Kepala Sekolah dan Guru.
3) 2 lokal wc untuk siswa dan 1 untuk guru.
36
4) 1 lokal ruang untuk perpustakaan.
5. Keadaan guru SD N 1 Kedungpilang
Adapun jumlah guru di SD N 1 Kedungpilang berjumlah 9 yang
terdiri dari 4 laki-laki, dan 5 perempuan. Untuk lebih jelas mengenai data
guru SD N 1 Kedungpilang dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini:
Tabel 3.1 Data Nama Guru SD N 1 Kedungpilang
No Nama Jenis
Kelamin Ijazah Jabatan
1 Sih Rahayu Supatmi, S.Pd Perempuan S.1 Kepala sekolah
2 Suminah, S.Pd.SD Perempuan S.1 Guru Kelas 1
3 Joko Wiyono, S.Pd Laki-Laki S.1 Guru Olahraga
4 Rahesti Sista M, S.Pd.SD Perempuan S.1 Guru kelas V
5 Nurul Hidayati, Ama Perempuan D.2 Guru kelas II
6 M. Isbiyanto, S.Pd Laki-laki S.1 Guru kelas III
7 Herlina, A.Md Perempuan D.3 Guru kelas VI
8 Arif Budi Wibowo Laki-laki SMA Guru Agama
9 M. Ansori, S.Pd.I Laki-laki S.I Guru Kelas IV
6. Keadaan Peserta Didik SD N 1 Kedungpilang
Adapun jumlah peserta didik SD N 1 Kedungpilang dari kelas I-VI
berjumlah 200 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2 Data Siswa SD N 1 Kedungpilang
TAHUN
AJARAN
KELAS JML
Kelas
1+2+3
4+5+6
I II III IV V VI
Jml
Rombel
Jml
Rombel
Jml
Rombel
Jml
Rombel
Jml
Rombel
Jml
Rombel
2012/2013 42 1 37 1 28 1 27 1 21 1 27 1 182 6
2013/2014 39 1 42 1 38 1 27 1 25 1 19 1 190 6
2014/2015 35 1 37 1 41 1 37 1 25 1 25 1 200 6
37
7. Visi dan Misi SD N 1 Kedungpilang
a. Visi SD N 1 Kedungpilang
SD N 1 Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten
Boyolali sebagai lembaga pendidikan dasar perlu mempertimbangkan
harapan murid, orang tua murid, lembaga pengguna lulusan madrasah
dan masyarakat dalam merumuskan visinya. SD N 1 Kedungpilang
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali juga diharapkan merespon
perkembangan dan tantangan masa depan dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi, era informasi dan globalisasi yang sangat cepat, SD N 1
Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali ingin
mewujudkan harapan dan respon dalam visi berikut :
Terwujudnya kelulusan dan kehormatan siswa dengan nilai yang
baik berkesinambungan antara IMTAQ dan IPTEK sehingga mampu
berkompetensi di masyarakat secara sehat dan berakhlakul karimah.
b. Misi SD N 1 Kedungpilang
a. Melaksanakan pembelajaran secara profesional.
b. Mewujudkan peserta didik yang berkwalitas, kreatif, terampil,
mandiri, dan profesional berdasar iman dan ketaqwaan.
c. Mengembangkan potensi peserta didik sesuai bakat dan minatnya
seoptimal mungkin.
d. Meningkatkan kinerja warga sekolah untuk mencapai keberhasilan
program sekolah.
38
e. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dalam penyelenggaraan
pendidikan.
f. Mengembangkan pembelajaran dengan pola PAKEM (Pembelajaran
Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
8. Kurikulum SD N 1 Kedungpilang
Mata Pelajaran yang diajarkan di SD N 1 Kedungpilang, antara lain
yaitu Bhs Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Pendidikan Agama, Pkn, Penjas,
Seni Budaya dan Keterampilan, Bhs Inggris, Bhs Jawa, dan BTA.
Ekstrakurikuler yang diadakan di SD N 1 Kedungpilang, yaitu
pramuka.
9. Subjek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VI. Berdasarkan dokumen
SD N 1 Kedungpilang ditemukan data siswa kelas VI, dengan jumlah 25
yang terdiri dari 11 laki-laki dan 14 perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini:
Tabel 3.3 Data Siswa Kelas VI SD N 1 Kedungpilang
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1 Alvito Vikar L
2 Amilatun Anisa P
3 Arif Prasetya L
4 Dwi Akadianingsih P
5 Diah Ayu Rengganis P
6 Erik Andri L
7 Ilham Rahmad L
8 Intan Yuliana P
9 Kiki Mitasari P
10 Misbahul Anam L
39
11 MuhamadArdiansyah L
12 Muhammad Irkham L
13 Nurul Fadillah P
14 Rahayu Amalia P
15 Riani P
16 Sugeng L
17 Vebi Ainur R. P
18 Wafikatur Rohmah P
19 Yudi Kristiyanto L
20 Ana Mufidah P
21 Kelvin Aldi L
22 Kustiya Intan P
23 Gilang Ramadhan L
24 Eri Sri Mutiarasari P
25 Aisyah Sukmaningsih P
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
1. Siklus I
Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I dilaksanakan pada semester II
hari Sabtu tangal 10 Januari 2015 selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2 x 35).
Pelaksanaan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas VI semester 2 kompetensi yang menjadi topik adalah:
memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya.
Hari sabtu adalah hari sesuai jadwal pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,
pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 (empat) tahap yaitu,
dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting). pengamatan(observing),
dan refleksi (reflecting), sesuai garis besar pelaksanaan dapat di diskripsikan
sebagai berikut:
40
a. Tahap Perencanaan
1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu,
Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya.
2) Merancang rencana pembelajaran sebagai dalam kegiatan belajar
mengajar.
3) Merancang kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang
diperlukan.
4) Merancang soal-soal sarana untuk mengetahui kemampuan siswa.
5) Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru,
guna mengetahui perubahan dan pengembangan.
6) Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa, guna untuk
mengetahui perubahan dan pengembangan.
7) Mengunakan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.
b. Tahap Tindakan
Kegiatan awal, ( 5 menit )
Apersepsi
1) Guru memberi salam.
2) Guru mengabsen kehadiran siswa.
3) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran
dimulai.
4) Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti, (60 menit)
41
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Guru menjelaskan cara belajar aktif dengan menggunakan metode index
card match kepada siswa.
2) Guru memberikan gambar bencana tanah longsor kepada siswa.
3) Guru menjelaskan bencana tanah longsor kepada siswa.
4) Guru menjelaskan sebab-sebab terjadinya bencana tanah longsor.
5) Guru menjelaskan ciri-ciri daerah yang rawan terkena bencana tanah
longsor.
6) Guru menjelaskan upaya mengatasi bahaya bencana tanah longsor.
7) Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada siswa dan
dibagikan secara acak.
8) Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu yang
sesuai antara soal dan jawaban.
9) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) Menfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.
2) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
3) Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
42
4) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
5) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kerja
individual maupun kelompok.
6) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri.
Konfirmasi.
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
Kegiatan penutup, (5 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
1) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
2) Guru mengucapkan salam.
c. Tahap Pengamatan
Pada tahap ini dilaksanaakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
1) Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengamati partisipasi
perserta didik pada saat pembelajaran.
2) Digunakan lembar observasi oleh guru untuk kolaborator untuk
mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama
kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Tahap Refleksi
43
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan dan pengamatan, peneliti
bersama kolaborator mengadakan refleksi dan tindakan-tindakan yang telah
dilakukan, yaitu pembelajaran melalui penerapan metode index card match,
dengan penerapan tersebut apakah dapat meningkatkan hasil belajar.
Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh
tingkat perubahan kemampuan siswa sebelum dan sesudah dilakukan
tindakan. Juga mengkaji keberhasilan dan kegagalan pada pre test sebagai
persiapan tindakan selanjutnya.
2. Siklus II
Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II dilaksanakan pada
semester II hari Sabtu tanggal 17 Januari 2015 selama kurang lebih 2 jam
pelajaran (2 x 35).
Pelaksanaan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VI semester 2 kompetensi yang menjadi
topik adalah memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan
sekitarnya.
Hari Sabtu adalah hari sesuai jadwal pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial, pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 (empat) tahap,
yaitu, dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting), sesuai garis besar pelaksanaan dapat di
diskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan, antara lain:
Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II peneliti berupaya
meningkatkan partisipasi keaktifan dan pemahamansiswa, serta hasil dalam
44
pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus ini masih sama yaitu,
Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya.
Adapun perencanaan dalam siklus ini sebagai berikut:
1) Mengidentifikasi dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada
siklus I.
2) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu,
Memahami gejala alam yang terjadi diIndonesiadan sekitarnya.
3) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan
belajar mengajar.
4) Mempersiapkan penerapan index card match dengan baik.
5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa dan merancang tes formatif
untuk mengetahui kemampuan siswa.
6) Merancang lembar observasi untuk mengetahui atau mendapatkan data
perubahan dan perkembangan siswa.
7) Merancang lembar observasi untuk guru guna mengetahui perubahan
dan perkembanganya dalam proses pembelajaran.
b. Tahap Tindakan
Rencana pelaksanaan pembelajaran
Kegiatan awal, (5 menit).
Apersepsi
1) Guru memberi salam.
2) Guru mengabsen kehadiran siswa.
3) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran
dimulai.
45
4) Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
5) Guru meriview pelajaran yang di simpulkan sebelumnya.
Kegiatan inti, (60 menit)
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Dengan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan bencana gempa
bumi.
2) Dengan penjelasan guru siswa dapat menyebutkan gejala-gejala alam
yang merupakan tanda akan adanya gempa bumi.
3) Dengan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan langkah-langkah
yang harus dilakukan apabila terjadi gempa bumi.
4) Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada siswa dan
dibagikan secara acak.
5) Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu yang
sesuai antarasoal dan jawaban.
6) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
Elaborasi.
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) Menfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis.
2) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah,dan bertindak tanpa rasa takut.
3) Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
46
meningkatkan prestasi belajar.
4) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok.
5) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kerja
individual maupun kelompok.
6) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
2) Guru bersama siswa bertanya jawab membuat rangkuman atau simpulan
pembelajaran.
3) siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan.
Kegiatan penutup, (5 menit)
1) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
2) Guru mengucapkan salam.
c. Tahap pengamatan
Pada tahap ini dilaksanaakan obsevasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
1) Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengetahui partisipasi
siswa pada saat kegiatan pembelajaran.
47
2) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator mengamati aktivitas
peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
3) mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan
metode index card match yang sedang berlangsung.
4) melakukan diskusi dengan guru untuk membantu tentang kelemahan-
kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan
saran serta perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
5) Guru memberikan pengarahan terhadap siswa yang kurang maksimal
dalam mengerjakan tugasnya.
d. Tahap Refleksi
Pada siklus II ini siswa sudah mulai menunjukan partisipasi dalam
pembelajaran mulai menunjukan peningkatan dan pemahaman, siswa
sudah menunjukkan perubahan yang lebih baik di banding dengan siklus
I, hal ini guru sudah mengunakan penerapan metode index card match
dengan baik. sehingga siswa banyak yang paham dengan seksama selain
itu bimbingan dan motivasi guru cukup untuk mereka mengerti akan
materi yang disajikan lewat penerapan metode index card match. Dilihat
dari hasil tes yang menunjukkan peningkatan.
3. Siklus III
Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus III dilaksanakan pada
semester II hari Sabtu tanggal 24 Januari 2015 selama kurang lebih 2 jam
pelajaran (2 x 35).
48
Pelaksanaan ini sesuai dengan program semestermata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas VI semester 2 kompetensi yang menjadi topik
adalah Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya.
Hari Sabtu adalah hari sesuai jadwal pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial, pelaksanaan tindakan siklus III ini dilakukan dalam 4 (empat) tahap
yaitu, dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), Pengamatan
(observing), dan refleksi (reflecting). Sesuai garis besar pelaksanaan dapat di
diskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan, antara lain:
Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus III, peneliti masih
berupaya meningkatkan partisipasi siswa dan pemahaman materi Ilmu
pengetahuan sosial dalam pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus
ini masih sama yaitu, Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia
dan sekitarnya.
Adapun perencanaan dalam siklus ini sebagai berikut:
1) Mengindetifikasi dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada
siklus II.
2) Menetukan sub bahasan, yaitu memahami gejala alam yang terjadi di
Indonesia dan sekitarnya.
3) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaransiklus III, RPP ini
disusun dengan mempertimbangkan hasil pembelajaran atau
kelemahan pada siklus II (RPP) ini dilakukan sebelum tindakan.
4) Mendiskusikan penerapan index card match dengan guru peneliti
mendiskusikan tata cara pelaksanaan penerapan index card match
49
pada siklus III dengan guru kolaborator. Guna mempersiapkan
perlengkapan index card match agar lebih baik dari siklus I dan II.
5) Merancang Soal-soal untuk dikerjakan siswa sebagai tes formatif
untuk mengetahui kemampuan siswa.
6) Merancang lembar observasi untuk mengetahui atau mendapatkan
data atau perubahan dan perkembangan siswa.
7) Merancang lembar observasi untuk guru guna mengetahui perubahan
dan perkembangan.
8) Mengupayakan siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran.
b. Tahap Tindakan
Kegiatan awal, (5 menit).
Apersepsi
1) Guru memberi salam.
2) Guru mengabsen kehadiran siswa.
3) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
4) Guru menayakan kabar keadaan siswa.
5) Guru menuliskan materi yang akan di capai.
6) Guru meriview pelajaran yang di simpulkan sebelumnya.
Kegiatan inti, (60 menit) antara lain:
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Dengan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan cara
mengurangi kerugian pada saat terjadi bencana banjir.
50
2) Dengan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan cara
mengurangi kerugian pada saat terjadi bencana tanah longsor.
3) Dengan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan cara
mengurangi kerugian pada saat terjadi bencana gempa bumi.
4) Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada siswa dan
dibagikan secara acak.
5) Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu yang
sesuai antara soal dan jawaban.
6) Melibatkan perserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-
lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis.
2. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah,dan bertindak tanpa rasa takut.
3. Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
4. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok.
5. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kerja
individual maupun kelompok.
51
6. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Guru mengevaluasi dan bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan simpulan pembelajaran.
3) Siswa mengerjakan tes formatif.
Kegiatan Penutup, (5 menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
1) G
uru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
2) G
uru mengucapkan salam.
c. Tahap pengamatan
Pada tahap ini dilaksanaakan obsevasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
1) Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan
siswa dengan lembar pengamatan siswa.
2) Melakukan pengamatan terhadap siswa penelitian yang dilakukan oleh
guru kolaborator.
3) Mencatat setiap kegiatan dan perubabahan yang terjadi saat penerapan
index card match yang sedang berlangsung.
52
4) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-
kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan
secara perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.
5) Guru memberikan pengarahan terhadap siswa yang kurang maksimal
dalam mengerjakan tugasnya.
d. Tahap Refleksi
Setelah dilakukan perencanaan, tindakan, dan pengamatan,
peneliti bersama kolaborator mengadakan refleksi dari tindakan-
tindakan yang telah dilakukan, yaitu melalui penerapan metode index
card match, apakah pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.setelah membandingkan tindakan antara siklus I dan II,
bila dalam siklus III, dalam proses belajar siswa sudah mengalami
perubahan dalam belajar yang baik dan keseluruhan siswa sudah
mencapai ketuntasan nilai KKM yang telah ditentukan, maka proses
perbaikan belajar berhasil maka tidak perlu lagi diadakan perbaikan
tindakan dalam belajar siswa.maka keberhasilan belajar meningkat
untuk mata pelajaran IPS.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)
Dalam pengelolaan pembelajaran di kelas VI SD Negeri 1 Kedungpilang
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali, guru umumnya menggunakan
metode ceramah dan penugasan. Guru sebagai penyampai materi sedangkan
siswa hanya sebagai pendengar yang selesai mendengar kemudian
mengerjakan latihan. Yang demikian itu membuat siswa kebosanan, apalagi
materi IPS sebagian besar uraian panjang dan banyak hafalan sehingga
pembelajaran kurang efektif.
Dari hasil penelitian pra siklus yang diambil dari nilai harian siswa,
masih terdapat banyak sisa yang kesulitan dalam pemebelajaran IPS
khususnya pada materi Gejala Alam. Dari 25 siswa di kelas VI hanya 10 siswa
yang berhasil memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk
Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran IPS adalah 65. Artinya
masih ada 15 siswa yang masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran dan
belum mencapai 50% dari jumlah siswa, sehingga perlu untuk memperbaiki
keadaan tersebut. Berikut data hasil dari penelitian pada kondisi awal atau pra
siklus.
Tabel 4.1 Daftar Nilai Pra-Siklus
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Alvito Vikar 65 70 T
2 Amilatun Anisa 65 65 T
3 Arif Prastya 65 50 TT
54
4 Dwi akadianingsih 65 65 T
5 Dyah Ayu Rengganis 65 65 T
6 Erik Andri 65 50 TT
7 Ilham Rahmad 65 40 TT
8 Intan Yuliana 65 30 TT
9 Kiki Mitasari 65 40 TT
10 Misbahul Anam 65 65 T
11 M. Ardiansyah 65 65 T
12 M. Irkham 65 65 T
13 Nurul Fadillah 65 60 TT
14 Rahayu Amalia 65 60 TT
15 Riyani 65 60 TT
16 Sugeng 65 30 TT
17 Vebi Ainur 65 40 TT
18 Wafikhatur R. 65 50 TT
19 Yudi Krisiyanto 65 50 TT
20 Ana Mufidah 65 65 T
21 Kelvin A. 65 30 TT
22 Kustiya Intan 65 30 TT
23 Gilang Ramadhan 65 40 TT
24 Eri Sri Mutiarasari 65 70 T
25 Aisyah Sukmaningsih 65 65 T
Rata-rata 65 52,80
Keterangan:
Tuntas (T) : 10 Siswa atau 40%
Tidak Tuntas (TT) : 15 siswa atau 60%
Sebelum tindakan dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengadakan
pre test. Pre test dilaksanakan pada hari rabu tanggal 06 Januari 2015. Untuk
mengetahui pengetahuan awal siswa dan kesiapan dalam belajar serta
55
kreativitas siswa dalam mencatat. Hasil pre test pada pelaksanaan pre test,
siswa terlihat kurang antusias karena kurang adanya persiapan dalam
mempelajari materi yang ada pada pertemuan ini.Rata-rata pemahaman siswa
terhadap mata pelajaran IPS materi Gejala Alam masih kurang. Kreativitas
siswa dalam mencatat kata-kata penting tentang materi Gejala Alam juga
masih kurang, siswa terlihat masih malas untuk mencatat.
Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
pra-siklus dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena penyajian
materi dengan ceramah.
2. Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan
standar ketuntasan, hal ini dikarenakan karena masih menggunakan
strategi pembelajaran yang monoton.
3. Guru kurang berinteraksi dengan siswa, sehingga masih ada siswa yang
bicara sendiri.
4. Guru kurang melibatkan siswa ketika proses pembelajaran sehingga siswa
tidak berani untuk aktif atau bertanya jawab.
Secara garis besar pra-siklus berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil
belajar siswa belum mencapai standar nilai KKM yang ditentukan yaitu 65
untuk mata pelajaran IPS di SD N 1 kedungpilang kec. wonosegoro, kab.
boyolali. Hal ini harus dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam pelaksanaan
siklus I.
56
B. Analisis Data Per Siklus
1. Deskripsi Siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus ini dilaksanakan
pada hari Sabtu tanggal 10 Januari 2015 di kelas VI dengan jumlah 25 siswa.
Adapun proses pembelajarannya mengacu pada rencana pembelajaran yang
telah disiapkan dan menggunakan instrmen penelitian berupa lembar
pengamatan guru dan siswa. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas VI pada mata pelajaran IPS yaitu
65.Berikut ini hasis belajar siswa pada siklus I.
Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Alvito Vikar 65 80 T
2 Amilatun Anisa 65 65 T
3 Arif Prasetya 65 60 TT
4 Dwi Akadianingsih 65 65 T
5 Dyah Ayu Rengganis 65 65 T
6 Erik Andri 65 50 TT
7 Ilham Rahmad 65 70 T
8 Intan Yuliana 65 80 T
9 Kiki Mitasari 65 50 TT
10 Misbahul Anam 65 50 TT
11 M. Ardiyansyah 65 60 TT
12 M. Irkham 65 60 TT
13 Nurul Fadillah 65 65 T
14 Rahayu Amalia 65 65 T
15 Riani 65 70 T
16 Sugeng 65 40 TT
57
17 Vebi Ainur 65 50 TT
18 Wafikhatur 65 60 TT
19 Yudi Kristi 65 30 TT
20 Ana Mufidah 65 65 T
21 Kelvin A. 65 40 TT
22 Kustiya 65 50 TT
23 Gilang Ramadhan 65 60 TT
24 Eri Sri Mutiarasari 65 70 T
25 Aisyah Sukmaningsih 65 70 T
Rata-rata 65 59,60
Keterangan:
Tuntas (T) : 12 Siswa atau 48%
Tidak tuntas (TT) : 13 Siswa atau 52 %
2. Deskripsi Siklus II
Siklus II dilaksanakan hari sabtu tanggal 17 Januari 2015 di kelas VI
dengan jumlah 25 siswa. Adapun proses pembelajarannya mengacu pada
rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrmen
penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa. Sebagai nilai patokan
ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas VI
pada mata pelajaran IPS yaitu 65.Berikut ini hasis belajar siswa pada siklus II.
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siklus II
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Alvito Vikar 65 85 T
2 Amilatun Anisa 65 80 T
3 Arif Prasetya 65 90 T
4 Dwi Akadianingsih 65 100 T
5 Dyah Ayu Rengganis 65 95 T
6 Erik Andri H. 65 60 TT
58
7 Ilham Rahmad 65 85 T
8 Intan Yuliana 65 80 T
9 Kiki Mitasari 65 65 T
10 Misbahul Anam 65 70 T
11 Muhammad Ardiyansah 65 75 T
12 Muhammad Irkham 65 65 T
13 Nurul Fadillah 65 70 T
14 Rahayu Amalia 65 65 T
15 Riani 65 65 T
16 Sugeng 65 45 TT
17 Vebi Ainur 65 70 T
18 Wafikhatur 65 75 T
19 Yudi Kristiyanto 65 40 TT
20 Ana Mufidah 65 65 T
21 Kelvin A.P 65 50 TT
22 Kustiya Intan 65 65 T
23 Gilang Ramadhan 65 60 TT
24 Eri Sri Mutiarasari 65 70 T
25 Aisyah Sukmaningsih 65 80 T
Rata-rata 65 70,80
Keterangan:
Tuntas (T) : 20 Siswa atau 80 %
Tidak Tuntas (TT) : 5 Siswa atau 20 %
3. Deskripsi Siklus III
Siklus III dilaksanakan hari sabtu tanggal 24 Januari 2015 di kelas
VI dengan jumlah 25 siswa. Adapun proses pembelajarannya mengacu pada
rencana pembelajaran yang telah disiapkan dan menggunakan instrmen
penelitian berupa lembar pengamatan guru dan siswa. Sebagai nilai patokan
ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas VI
59
pada mata pelajaran IPS yaitu 65. Berikut ini hasis belajar siswa pada siklus
III.
Tabel 4.4 Data Hasil belajar Siklus III
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Alvito Vikar 65 90 T
2 Amilatun Anisa 65 90 T
3 Arif Prasetya 65 75 T
4 Dwi Akadianingsih 65 90 T
5 Dyah Ayu Rengganis 65 100 T
6 Erik Andri H. 65 65 T
7 Ilham Rahmad 65 90 T
8 Intan Yuliana 65 80 T
9 Kiki Mitasari 65 80 T
10 Misbahul Anam 65 80 T
11 Muhammad Ardyansah 65 80 T
12 Muhammad Irkham 65 80 T
13 Nurul Fadillah 65 100 T
14 Rahayu Amalia 65 75 T
15 Riani 65 90 T
16 Sugeng 65 65 T
17 Vebi Ainur 65 70 T
18 Wafikhatur 65 80 T
19 Yudi Kristiyanto 65 80 T
20 Ana Mufidah 65 70 T
21 Kelvin A.P 65 80 T
22 Kustiya 65 70 T
23 Gilang Ramadhan 65 70 T
24 Eri Sri Mutiarasari 65 90 T
25 Aisyah Sukmaningsih 65 90 T
Rata-rata 65 81,20
60
Keterangan:
Tuntas (T) : 25 Siswa atau 100 %
Tidak Tuntas (TT) : 0 %
C. Pembahasan
Setelah melakukan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan siklus I, siklus
II, dan siklus III diperoleh data hasil belajar IPS. Berikut ini data hasil penelitian
pada siklus I, siklus II, dan siklus III:
1. Analisis Siklus I
Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Alvito Vikar 65 80 T
2 Amilatun Anisa 65 65 T
3 Arif Prasetya 65 60 TT
4 Dwi Akadianingsih 65 65 T
5 Dyah Ayu Rengganis 65 65 T
6 Erik Andri 65 50 TT
7 Ilham Rahmad 65 70 T
8 Intan Yuliana 65 80 T
9 Kiki Mitasari 65 50 TT
10 Misbahul Anam 65 50 TT
11 M. Ardiyansyah 65 60 TT
12 M. Irkham 65 60 TT
13 Nurul Fadillah 65 65 T
14 Rahayu Amalia 65 65 T
15 Riani 65 70 T
16 Sugeng 65 40 TT
17 Vebi Ainur 65 50 TT
18 Wafikhatur 65 60 TT
61
19 Yudi Kristi 65 30 TT
20 Ana Mufidah 65 65 T
21 Kelvin A. 65 40 TT
22 Kustiya 65 50 TT
23 Gilang Ramadhan 65 60 TT
24 Eri Sri Mutiarasari 65 70 T
25 Aisyah Sukmaningsih 65 70 T
Rata-rata 65 59,60
Keterangan:
Tuntas (T) : 12 Siswa atau 48%
Tidak tuntas (TT) :13 Siswa atau 52 %
Berdasar hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan
metode index card match ini terbukti dapat meningkatkan Hasil belajar IPS
materi Gejala Alam yang telah dipelajari. Karena terlihat adanya peningkatan
skor dari pre test yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 52,80
meningkat menjadi 59,60. Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa
tingkat keberhasilan kelas adalah 25 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 12
siswa. Sedangkan yang gagal sebanyak 13 siswa. Oleh karena itu perlu adanya
perbaikan dalam pemebelajaran pada siklus selanjutnya.
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I ini. Terdapat faktor
pendukung dan penghambat dari guru dan siswa beserta ide perbaikan yang
akan dilakukan pada siklus selanjutnya. Berikut ini tabel hasil pengamatan
guru dan siswa:
62
a. Hasil Pengamatan Guru Siklus I
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus I
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengucapkan
Salam
V Suara guru
jelas
Melakukan
presensi
kehadiran siswa
V
Guru belum
bisa
mengkondisik
an kelas
Kelas harus
dikondisikan
terlebih
dahulu
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran V
Guru sudah
cukup jelas
dalam
menyampaika
n tujuan
pembelajaran
Melakukan tanya
jawab tentang
materi yang
terkait
V Guru kurang
pandai
menarik
perhatian
siswa
Buat suasana
yang menarik
Penggunaan
media
pembelajaran
V Media sudah
cukup bagus,
siswa dapat
mengamati
Menyajikan
materi
pembelajaran
V Penjelasan
materi terlalu
cepat
Lebih tenang
dalam
menjelaskan
materi
sehingga
siswa tidak
bingung
Menguasai materi
pembelajaran
V Penguasaan
materi sudah
cukup baik
perlu
ditingkatkan
Menjelaskan
aturan
penggunaan
metode index
card match
V Guru kurang
jelas dalam
memberi
instruksi
penggunanan
metode index
card match
Instruksi harus
lebih jelas
(memberikan
contoh)
Penerapan
metode index
card match
V Dapat
diterapkan
dalam materi
pembelajaran
Guru
membimbing
V Belum
opltimal
Lebih
ditingkatkan
63
siswa mencari
pasangan
dalam
membimbing
siswa
Memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
V Guru belum
bisa
memancing
keingintauhan
siswa
Harus bisa
memancing
keingintauhan
siswa
Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi
V Guru kurang
berinteraksi
dengan siswa
Membimbing
siswa dalam
merumuskan
kesimpulan
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
V Perintah dan
isi soal jelas
Mengucapkan
salam penutup
V Suara guru
sudah jelas
dalam
menutup
pelajaran
Mengelola kelas
saat pembelajaran
V Ada beberapa
siswa bermain
sendiri
Pengelolaan
kelas harus
ditingkatkan
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
b. Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa menjawab
Salam
V
Ada yang tidak
menjawab
salam karena
ramai sendiri
Siswa menjawab
presensi yang
dilakukan guru
V Ada beberapa
siswa yang
ramai
Siswa bertanya
tentang maeri
yang terkait
V Ada beberapa
siswa yang
berbicara
sendiri
Guru
menegur/mem
berikan
pertanyaan
kepada siswa
yang ramai
agar mereka
memperhati-
kan
Siswa mengamati
media yang
dibawa guru
V Siswa tertarik
dengan media
yang dibawa
64
guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
V Ada beberapa
siswa yang
bermain/
bergurau
dengan teman
Guru harus
lebih tegas
dengan
menegur siswa
yang tidak
memperhati-
kan
Siswa
menanggapi
menjawab
pertanyaan
V Siswa kurang
antusias dalam
menanggapi
pertanyaan
Guru harus
bisa
membangkit-
kan antusias
siswa
Siswa aktif dalam
kegiatan mencari
pasangan
V Siswa masih
kesulitan/seba
gian siswa
belum paham
dengan
intruksi guru
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
V Siswa tidak
tertarik
menyimpulkan
materi
Guru harus
lebih
semangat
membimbing
siswa/lebih
menarik
perhatian
siswa
Siswa
mengerjakan soal
evaluasi
V Dapat
diterapkan
dalam materi
pembelajaran
Siswa menjawab
salam
Ada beberapa
siswa yang
belum
menjawab
salam
Guru
mengulang
sampai semua
siswa
menjawab
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
2. Analisis Siklus II
Tabel 4.8 Data Hasil Belajar Siklus II
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Alvito Vikar 65 85 T
2 Amilatun Anisa 65 80 T
3 Arif Prasetya 65 90 T
4 Dwi Akadianingsih 65 100 T
5 Dyah Ayu Rengganis 65 95 T
65
6 Erik Andri H. 65 60 TT
7 Ilham Rahmad 65 85 T
8 Intan Yuliana 65 80 T
9 Kiki Mitasari 65 65 T
10 Misbahul Anam 65 70 T
11 Muhammad Ardiyansah 65 75 T
12 Muhammad Irkham 65 65 T
13 Nurul Fadillah 65 70 T
14 Rahayu Amalia 65 65 T
15 Riani 65 65 T
16 Sugeng 65 45 TT
17 Vebi Ainur 65 70 T
18 Wafikhatur 65 75 T
19 Yudi Kristiyanto 65 40 TT
20 Ana Mufidah 65 65 T
21 Kelvin A.P 65 50 TT
22 Kustiya Intan 65 65 T
23 Gilang Ramadhan 65 60 TT
24 Eri Sri Mutiarasari 65 70 T
25 Aisyah Sukmaningsih 65 80 T
Rata-rata 65 70,80
Keterangan:
Tuntas (T) : 20 Siswa atau 80 %
Tidak Tuntas (TT) :5 Siswa atau 20 %
Berdasarkan hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan
metode index card match ini terbukti dapat meningkatkan Hasil belajar siswa
terhadap materi IPS yang telah dipelajari.Karena terlihat adanya peningkatan
skor dari pre test yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 52,8
meningkat menjadi 70,8 Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa tingkat
66
keberhasilan kelas adalah 25 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 20 siswa.
Sedangkan yang gagal sebanyak 5 siswa karena skor tesnya kurang dari 65.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa dengan penerapan metode index
card match pada pembelajaran IPS materi Gejala Alam dapat meningkatkan
hasil belajar siswa walaupun belum sempurna. Hal yang diperoleh dari siklus II
ini belum mencapai indikator yang diharapkan, maka masih perlu dilaksanakan
siklus selanjutnya yaitu siklus III.
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, terdapat faktor
pendukung dan masih ada faktor penghambat dari guru dan siswa beserta ide
perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya, berikut ini tabel
pengamatan guru dan siswa.
a. Hasil Pengamatan Guru Siklus I
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Guru Siklus II
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengucapkan
Salam
V Suara guru
jelas
Melakukan
presensi
kehadiran siswa
V
Guru sudah
mulai hafal
nama siswa
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
V
Guru sudah
jelas dalam
menyampai-
kan tujuan
pembelajaran
Melakukan tanya
jawab tentang
materi yang
terkait
V Guru mulai
menarik
perhatian
siswa untuk
bertanya
Penggunaan
media
pembelajaran
V Media sudah
bagus, siswa
dapat
mengamati
67
dengan jelas
Menyajikan
materi
pembelajaran
V
Guru sudah
cukup baik
dan tenang
dalam
menjelaskan
materi
Menguasai materi
pembelajaran
V Penguasaan
materi sudah
baik lebih
ditingkatkan
lagi
Menjelaskan
aturan
penggunaan
metode index
card match
V Guru sudah
lebih jelas
dalam
memberi
instruksi
penggunanan
metode index
card match
Masih ada
siswa yang
belum paham
karena bicara
sendiri
Instruksi harus
lebih jelas
(memberikan
contoh) agar
semua siswa
paham, siswa
yang bicara
ditegur
Penerapan
metode index
card match
V Dapat
diterapkan
dalam materi
pembelajaran
Guru
membimbing
siswa mencari
pasangan
V Sudah cukup
optimal dalam
membimbing
siswa perlu
lebih
ditingkatkan
Memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
V Guru sudah
bisa menarik
siswa untuk
bertanya
Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi
V Interaksi
dengan siswa
masih kurang
maksimal
Membimbing
siswa dalam
merumuskan
kesimpulan
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
V Perintah dan
isi soal jelas
Mengucapkan
salam penutup
V Suara guru
sudah jelas
dalam
menutup
pelajaran
Mengelola kelas
saat pembelajaran
V Masih ada
siswa
yangbermain
sendiri
Pengelolaan
kelas harus
ditingkatkan
lagi dan guru
harus belajar
memahami
masing-
masing
karakter siswa
Keterangan:
68
B = Baik C = Cukup D = Kurang
b. Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa menjawab
Salam
V
Semua siswa
menjawab
salam
Siswa menjawab
presensi yang
dilakukan guru
V Siswa merasa
takut jika
ketika bicara
namanya
dipanggil
Siswa bertanya
tentang maeri
yang terkait
V Ada beberapa
siswa yang
berbicara
sendiri, ada
yang masih
malu-malu
untuk bertanya
Guru
menegur/mem
berikan
pertanyaan
kepada siswa
yang ramai
agar mereka
memperhati-
kan dan juga
mengarahkan/
membimbing
agar siswa
berani
bertanya
Siswa mengamati
media yang
dibawa guru
V Siswa tertarik
dengan media
yang dibawa
guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
V
Siswa
menanggapi
menjawab
pertanyaan
V Siswa sudah
cukup antusias
dalam
menanggapi
pertanyaan
dari guru
Siswa aktif dalam
kegiatan mencari
pasangan
V Siswa sudah
banyak
memahami
arahan dari
guru dalam
mencari
pasangan
Masih ada juga
siswa yang
belum paham
Guru harus
lebih giat lagi
dalam
mengarahkan
dan
membimbing
siswa
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
V Ada siswa
yang masih
sibuk bermain
sehingga tidak
Guru menegur
dan
mengarahkan
siswa agar ikut
69
ikut
menyimpulkan
materi
menyimpulkan
materi
Siswa
mengerjakan soal
evaluasi
V Siswa igin
mendapat nilai
bagus
Siswa menjawab
salam dari guru
V Semua siswa
menjawab
salam dari
guru dengan
semangatnya
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
3. Analisis Siklus III
Tabel 4.11 Data Hasil belajar Siklus III
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Alvito Vikar 65 90 T
2 Amilatun Anisa 65 90 T
3 Arif Prasetya 65 75 T
4 Dwi Akadianingsih 65 90 T
5 Dyah Ayu Rengganis 65 100 T
6 Erik Andri H. 65 65 T
7 Ilham Rahmad 65 90 T
8 Intan Yuliana 65 80 T
9 Kiki Mitasari 65 80 T
10 Misbahul Anam 65 80 T
11 Muhammad Ardyansah 65 80 T
12 Muhammad Irkham 65 80 T
13 Nurul Fadillah 65 100 T
14 Rahayu Amalia 65 75 T
15 Riani 65 90 T
16 Sugeng 65 65 T
17 Vebi Ainur 65 70 T
18 Wafikhatur 65 80 T
19 Yudi Kristiyanto 65 80 T
70
20 Ana Mufidah 65 70 T
21 Kelvin A.P 65 80 T
22 Kustiya 65 70 T
23 Gilang Ramadhan 65 70 T
24 Eri Sri Mutiarasari 65 90 T
25 Aisyah Sukmaningsih 65 90 T
Rata-rata 65 81,20
Keterangan:
Tuntas (T) : 25 Siswa atau 100 %
Tidak Tuntas (TT) : 0 %
Berdasarkan hasil skor tes tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan
metode index card match ini terbukti efektif untuk meningkatkan Hasil belajar
siswa terhadap materi IPS yang telah dipelajari. Karena terlihat adanya
peningkatan skor yang semula nilai rata-rata kelas dari pre test sebesar 52,80
meningkat menjadi 81,20. Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa
tingkat keberhasilan kelas adalah 25 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 25
siswa. Sedangkan yang gagal tidak ada karena skor tesnya lebih dari 65.
Berdasarkan pengamatan terdapat faktor pendukung, sedangkan faktor
penghambat berkurang pada pelaksanaan siklus III ini. Berikut ini tabel hasil
pengamatan guru dan siswa:
a. Hasil Pengamatan Guru Siklus III
Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Guru Siklus III
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
71
Mengucapkan
Salam
V Suara guru
jelas
Melakukan
presensi
kehadiran siswa
V
Guru sudah
mulai hafal
nama siswa
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
V
Guru sudah
jelas dalam
menyampai-
kan tujuan
pembelajaran
Melakukan tanya
jawab tentang
materi yang
terkait
V Guru mulai
bisa menarik
perhatian
siswa
Penggunaan
media
pembelajaran
V Media sudah
bagus dan
lengkap
sehingga
siswa dapat
mengamati
dengan jelas
Menyajikan
materi
pembelajaran
V
Penjelasan
guru sudah
jelas
Menguasai materi
pembelajaran
V Penguasaan
materi sudah
baik
Menjelaskan
aturan
penggunaan
metode index
card match
V Guru sudah
bisa
menginstruksi
penggunanan
metode index
card match
Penerapan
metode index
card match
V Dapat
diterapkan
dalam materi
pelajaran
Guru
membimbing
siswa mencari
pasangan
V Guru sudah
optimal dalam
membimbing
siswa mencari
pasangan
Memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
V Guru sudah
memancing
keingintahuan
siswa
Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi
V Guru sudah
bisa
membimbing
siswa untuk
merumuskan
kesimpulan
bersama-sama
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
V Perintah dan
isi soal jelas
Mengucapkan V Suara guru
72
salam penutup sudah jelas
dalam
menutup
pelajaran
Mengelola kelas
saat pembelajaran
V Guru sudah
bisa
mengelola
kelas dan
sudah banyak
mengetahui
karakter siswa
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
b. Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa menjawab
Salam
V
Siswa sudah
bisa menjawab
salam
Siswa menjawab
presensi yang
dilakukan guru
V Siswa merasa
takut jika
ketika bicara
namanya
dipanggil
Siswa bertanya
tentang maeri
yang terkait
V Siswa
bersemangat
untuk tau dan
tidak malu-
malu lagi
bertanya
Siswa mengamati
media yang
dibawa guru
V Siswa tertarik
dengan media
yang dibawa
guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
V Siswa sudah
menyadari
untuk
memperhati-
kan penjelasan
dari guru
Siswa
menanggapi
menjawab
pertanyaan
V Siswa antusias
menanggapi
pertanyaan
Siswa aktif dalam
kegiatan mencari
pasangan
V Siswa sudah
paham arahan
guru untuk
73
mencari
pasangan
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
V Siswa paham
dengan materi
yang diajarkan
Siswa
mengerjakan soal
evaluasi
V Siswa ingin
mendapat nilai
bagus
Siswa menjawab
salam dari guru
V Semua siswa
antusias
dengan materi
yang telah
dipelajari
sehingga
bersemangat
menjawab
salam dari
guru
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
4. Hasil Rekapitulasi
Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi berikut ini:
Hasil rekapitulasi hasil (prestasi siswa) belajar IPS melalui penerapan metode
index card match.
Tabel 4.14 Data Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus
No Nama Pra-Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
1 Alvito Vikar 70 80 85 90
2 Amilatun Anisa 65 65 80 90
3 Arif Prasetya 50 60 90 75
4 Dwi Akadianingsih 65 65 100 90
5 Dyah Ayu Rengganis 65 65 95 100
6 Erik Andri H. 50 50 60 65
7 Ilham Rahmad 40 70 85 90
8 Intan Yuliana 30 80 80 80
9 Kiki Mitasari 40 50 65 80
10 Misbahul Anam 65 50 70 80
74
11 Muhammad Ardyansah 65 60 75 80
12 Muhammad Irkham 65 60 65 80
13 Nurul Fadillah 60 65 70 100
14 Rahayu Amalia 60 65 65 75
15 Riani 60 70 65 90
16 Sugeng 30 40 45 65
17 Vebi Ainur 40 50 70 70
18 Wafikhatur 50 60 75 80
19 Yudi Kristiyanto 50 30 40 80
20 Ana Mufidah 65 65 65 70
21 Kelvin A.P 30 40 50 80
22 Kustiya 30 50 65 70
23 Gilang Ramadhan 40 60 60 70
24 Eri Sri Mutiarasari 70 70 70 90
25 Aisyah Sukmaningsih 65 70 80 90
Rata-rata 52,80 59,60 70,80 81,20
a. Siklus I
Setelah melakukan penelitian pada siswa kelas VI di SD N 1
Kedungpilang Kec. Wonosegoro, Kab. Boyolali, peneliti dapat mengerti bahwa
sebenarnya kemampuan siswa dalam mempelajari pelajaran IPS sangat tinggi.
Walaupun pada siklus I terdapat kurang dari 65 nilai siswa yang tidak memenuhi
KKM, dan hal ini terjadi karena siswa masih kurang mengenal penerapan
pembelajaran index card match dan kebanyakan siswa masih banyak yang tidak
memperhatikan dan siswa masih pasif belum ada partisipasi dalam kegiatan
belajar yang sedang berlangsung.
Dari 25 siswa terdapat 13 siswa atau (52%) yang belum tuntas belajar,
sedangkan siswa yang tuntas ada 12 siswa atau (48%), dengan rata-rata
75
keseluruhan (52,80). dan begitu juga dari 25 siswa yang berpartisipasi dalam
kegiatan belajar masih kurang.
b. Siklus II
Pada siklus II ini partisipasi siswa pada saat pembelajaran jumlahnya
sudah mulai bertambah, jika dibandingkan dengan siklus I, hal ini dikarenakan
siswa mulai mengenal penerapan pembelajaran index card match. Guru cukup
membuat mereka mengerti akan materi yang disajikan. Siswa sudah mulai aktif
dalam pembelajaran. Siswa yang mulanya tidak berani bertanya atau menjawab
pertanyaan, kini mulai berani untuk bertanya dan menjawab pertanyaan. Guru
mulai melibatkan siswa dalam pembelajaran.
Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan dalam
menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru. Dari 25 siswa hanya 20
siswa atau (80%) tuntas belajar, sedangkan siswa yang belum tuntas belajarnya
ada 5 siswa atau (20%) dengan nilai rata-rata (70,80)
Menurut pengamatan dan wawancara nilai mereka dapat meningkat dan
memenuhi KKM pada siklus II ini, di dukung oleh:
1. Motivasi yang diberikan guru.
2. Siswa penasaran pada penerapan metode index card match yang mereka
ikuti pada siklus I, sehingga siswa banyak yang antusias dan
memperhatikan pada saat pembelajaran dimulai.
3. Siswa mulai paham dengan penerapan metode index card match.
4. Siswa mulai berani aktif karena guru melibatkan siswa ketika dalam
pembelajaran.
5. Guru mulai berinteraksi dengan siswa.
76
6. Siswa juga mulai merasakan pembelajaran IPS yang tidak kaku seperti
dulu (saat guru berulang-ulang hanya menggunakan metode ceramah dan
menghafal)
c. Siklus III
Pada siklus III ini keseluruhan siswa berpartisipasi jalannya
pembelajaran index card match dari awal sampai ahir.
Dalam menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru dari 25
siswa, seluruhnya dapat tuntas dalam belajarnya dengan nilai rata-rata 81,20
Keseluruhan siswa dapat tuntas dalam belajar tersebut dikarenakan:
1. Memperhatikan intruksi dan perintah dari guru.
2. Memperhatikan penyampaian materi guru.
3. Konsentrasi dalam mengerjakan soal.
4. Berani bertanya kepada guru maupun kepada temannya yang sudah paham.
Setelah peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam
pembelajaran IPS melalui penerapan index card match pada siswa kelas VI di
SD N 1 Kedungpilang, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali dapat
diketahui bahwa seluruh siswa sudah memperoleh nilai sesuai KKM individual
yaitu (100%), dengan nilai rata-rata yaitu (81,20).
Dari hasil belajar siswa di atas dapat membuktikan bahwa pembelajaran
ini efektif meningkatkan ketuntasan dan hasil belajar pada siswa, di SD N 1
Kedungpilang, Kec. Wonosegoro, Kab. Boyolali.
d. Kondisi Akhir
Setelah diadakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan
penerapan index card match dapat kita lihat ternyata pemahaman siswa dapat
77
mengikuti pembelajaran Ilmu pengetahuan Sosial cukup tinggi meskipun pada
awalnya siklus I hanya beberapa siswa yang berpartisipasi dalam kegiatan
belajar masih kurang dan hasil belajar siswa pada saat tes formatif juga masih
kurang dengan rata-rata (59,60). Dan belum sesuai dengan KKM yang telah di
tentukan yaitu 65, dikarenakan teknik pembelajaran yang baru dikenal.
Akan tetapi setelah diadakan siklus II hasil belajar meningkat atau
mengalami perubahan dan siswa sudah berpartisipasi dalam kegiatan belajar dan
hasil belajar siswa pada tes formatif juga meningkat setelah membandingkan
antara pra siklus dan siklus 1. Telah mengalami perubahan dimana pada siklus II
ini dengan hasil tes formatif Rata-rata (70,80) dan telah mencapai ketuntasan
belajar siswa sesuai dengan (KKM) meskipun di siklus II ini masih ditemukan
beberapa siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal (KKM).
Kemudian diadakan siklus III dan hasil belajar pun meningkat atau
mengalami perubahan peningkatan, dan siswa aktif dan berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran, hasil belajar siswa pun pada siklus III meningkat dan
dari 25 jumlah siswa mencapai ketuntasan dalam belajarnya, dengan hasil tes
formatif dengan nilai rata-rata (81,20), sehingga siswa telah mencapai nilai
lebih dari nilai KKM yang telah ditentukan di SD N 1 Kedungpilang, Kecamatan
Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Dan dengan demikian dapat diketahui bahwa
terjadi peningkatan hasil belajar dari pra siklus ke siklus I, II, hingga ke III. Dari
pra siklus ke siklus III nilai rata-rata hasil belajar meningkat sebesar 28,40 dan
angka ketuntasan nilai sebesar 60% atau sebanyak 15 anak.
Penerapan metode pembelajaran index card match terbukti dapat
meningkatkan pemahaman siswa pada materi IPS materi Gejala Alam pada
78
siswa kelas VI SD N 1 Kedungpilang Kabupatean Boyolali pada semester II
tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan
pemahaman siswa dalam belajar dan hasil belajar IPS yang diperoleh. Proses
penilaian metode penerapan index card match untuk meningkatkan pemahaman
siswa dan hasil belajar menunjukkan hasil yang baik. Dilihat dari data
kuantitatif yang diperoleh menunjukkan hasil perolehan skor yang cukup tinggi.
79
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode pembelajaran index card match terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi Gejala Alam pada siswa kelas VI SD N 1
Kedungpilang Kecamatan Wonosegoro Kabupatean Boyolali pada semester II
tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dapat diketahui dari peningkatan hasil
belajar siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya, pada siklus I hasil belajar
yang semula nilai rata-rata kelas pada pra siklus sebesar (52,80) meningkat
menjadi (59,6), pada siklus I kemudian meningkat (70,80) pada siklus II. dan
pada siklus III meningkat menjadi (81,20). Jadi, dari pra siklus ke siklus nilai
rata-rata hasil belajar meningkat sebesar 28,40.
Untuk angka ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I naik
menjadi 12 anak atau sebesar 48% dan menjadi 20 anak pada siklus II atau
sebesar 80%. Dan angka ketuntasan belajar pada siklus II sebanyak 20 anak atau
sebesar 80% menjadi 25 anak atau sebesar 100% pada siklus III atau naik
sebanyak 5 anak atau 20%. Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus ke
siklus III meningkat sebesar 60% atau sebanyak 15 anak.
Penerapan metode pembelajaran index card match terbukti dapat
meningkatkan hasil beajar IPS pada siswa kelas VI SD N 1 Kedungpilang
Kecamatan Wonosegoro Kabupatean Boyolali pada semester II tahun pelajaran
2014/2015. Hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan hasil belajar
80
IPS yang diperoleh. Proses penilaian metode penerapan index card match untuk
meningkatkan hasil belajar IPS menunjukkan hasil yang baik. Dilihat dari data
kuantitatif yang diperoleh menunjukkan hasil perolehan skor yang cukup tinggi.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti dapat menyampaikan beberapa
saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Dalam kegiatan belajar mengajar diharapkan guru menjadikan metode
index card match sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran IPS, sehingga
situasi pembelajaran dapat menyenangkan, iovatif, dan kreatif.
2. Bagi Siswa
Siswa hendak meningkatkan kesadaran untuk selalu berpartisipasi aktif
dalam setiap kegiatan belajar mengajar, siswa juga hendaknya tidak takut atau
malu untuk menanyakan tentang materi peajaran yang belum dipahami.
3. Bagi Sekolah
Sekolah hendaknya selalu mendorong para guru yang berusaha
menggunakan strategi pembelajaran yang bersifat inovatif dan kreatif dengan
memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan selain itu juga melatih para
guru agar kompetensinya meningkat.
4. Bagi Peneliti
Kepada peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dalam
bidang yang sama, agar dapat menindak lanjuti penelitian ini dalam kancah
yang lebih luas, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik yang nantinya akan
dapat berguna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
81
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu.1997. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prastya.2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Arikunto, Suharsimi. 1995. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Basrowi, Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Galia
Indonesia.
Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Djamarah, Syaiful Bahri, dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ginting, Abdurrahaman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung:
Humaniora.
Haryanto. 2012. Pengertian Pendidikan Menurut Ahli, (Online),
http://belajarpsikologi.com/pengertiaokologi.com/pengertian-pendidikan-
menurut-ahli/, diakses pada tanggal 5 November 2014).
Mel. Silberman. 2001. Aktive Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Yappendis.
82
Mel. Silberman. 2006. Aktive Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Yappendis.
Mel. Silberman. 2010. 101 CaraPelatihan dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: PT Indexs.
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Offset.
Mustaqim. 2004. Psikologi Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
Purwanto, Ngalim. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya.
Rasimin. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Trust Media Publising.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Sukses
Offset.
Sanjaya, Wina. 2008.Strategi PembelajaranBerorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sardiman A.M, 1989. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali
Press.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sriyanti, Lilik dkk. 2009. Teori-teori Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif-Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung: Sinar Baru.
Suprijono, Agus. 2007. Cooperatif Learning, Teori dan Aplikasi Paikem. Jakarta:
Pustaka Pelajar.
83
Susanto, Ahmadi. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Suwandi, Sarwiji, 2008. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Usman, Moh. Uzer, dan Lilis Setiawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
84
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
PRA SIKLUS
Sekolah : SD N 1 Kedungpilang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VI/II
Alokasi Waktu : ( 2 x 35 menit)
I. Standar Kompetensi
2. Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya.
II. Kompetensi Dasar
1.2 Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam
III. Indikator
1. Mengidentifikasi cara-cara menghadapi bencana alam
2. Tanya jawab tentang cara-cara menghadapi bencana alam
3. Mendiskusikan tentang cara-cara menghadapi bencana alam
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan cara-cara menghadapi
bencana alam
2. Dengan tanya jawab dari guru siswa dapat memahami cara-cara menghadapi
bencana alam
3. Dengan berdiskusi siswa dapat menyebutkan cara-cara menghadapi bencana
85
alam
V. Materi ajar
Bencana Banjir
Banjir adalah suatu tempat atau aliran sungai yang berair banyak dan deras,
kadang-kadang meluap. Banjir bisa terjadi karena adanya beberapa sebab.
Penyebab banjir ada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu akibat
dari kondisi alam yang ekstrem dan karena manusia.
Di Indonesia mengalami dua musim, yaitu musim kemarau dan musim
penghujan. Pada saat musim penghujan, di beberapa tempat ada yang mengalami
banjir. Banjir ini bisa terjadi karena curah hujan yang tinggi, daerah tangkapan
yang tidak bisa menyimpan air, bisa juga karena tumpukan sampah yang
menghambat aliran air.
a. Tanda-tanda banjir
Terjadi banjir bisa diprediksi dengan cara mengamati tanda-tanda awal.
Tanda-tanda akan terjadi banjir, antara lain sebagai berikut.
1. Terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan secara terus-menerus.
2. Adanya air sungai yang mengalir berwarna coklat kekuningan akibat
bercampur tanah dan membawa berbagai macam sampah dan patahan
ranting pohon dan lainnya.
3. Tingginya permukaan air melebihi batas normal.
b. Faktor-faktor penyebab banjir
86
1. Peristiwa alam yang ekstrem
Kejadian alam ekstrem yang menyebabkan banjir, antara lain hujan yang
berkepanjangan, arus udara berkecepatan tinggi, dan lelehnya salju (di
negara yang memiliki empat musim).
2. Tindakan manusia
Tindakan-tindakan manusia yang menyebabkan banjir adalah sebagai
berikut:
a. Penggundulan hutan;
b. Banyaknya hunian liar di bantaran sungai;
c. Pembangunan perumahan tanpa memperhatikan tata ruang wilayah;
d. Pembuangan sampah ke selokan dan sungai yang menimbulkan
penyumbatan dan pendangkalan sungai.
Cara menanggulangi bencana alam banjir dapat dilakukan dengan cara
berikut:
1. Menanami kembali daerah hutan yang telah gundul sehingga
tanah dan pohonnya dapat menahan air dapat meresap ke tanah.
2. Tidak membuang sampah di selokan. Sampah yang dibuang di
selokan akan mengakibatkan saluran air menjadi tidak lancar,
perjalanan air menjadi terhambat, bahkan kalau terjadi banjir
jalan-jalan tergenang air dan sampah meluap kemana-mana.
3. Membuat saluran air dan membersihkan saluran air secara
berkala. Hal ini dilakukan untuk memperlancar arus air, kegiatan
ini biasanya dilakukan secara bersama-sama atau kerja bakti
87
bersama di lingkungan setempat.
4. Tidak menebang hutan secara liar.
5. Menaati peraturan yang ada.
6. Meluruskan aliran sungai dan apabila diperlukan membangun
beberapa anak sungai sehingga aliran air menjadi lancar.
7. Tidak membuat bangunan di sekitar bantaran sungai guna
kelancaran alirannya.
8. Memasang alarm peringatan dini di beberapa titik rawan yang
akan berbunyai apabila ketinggian air sungai melebihi batas
normal.
9. Menyiapkan peralatan keamanan untuk mengungsi, misalnya
perahu karet, pelampung, jas hujan, senter, dan obat-obatan.
10. Bila terjadi banjir segera mengungsi, ke tempat yang tidak dapat
dijangkau oleh air.
VI. Metode Pembelajaran
1. Ceramah Variasi
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal, (5 menit) antara lain, guru:
1. Guru memberi salam
2. Guru mengabsen kehadiran siswa
3. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran
88
dimulai
4. Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran
b. Kegiatan inti, (60 menit) antara lain:
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Guru menjelaskan pengertian banjir kepada siswa.
2. Guru menjelaskan penyebab terjadinya banjir kepada siswa.
3. Guru menjelaskan cara menanggulangi banjir kepada siswa.
4. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
2) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
3) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kerja individual
maupun kelompok.
4) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
89
2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
c. Kegiatan Penutup, (5 menit) antara lain:
Dalam kegiatan penutup, guru:
1) Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dipelajari
2) Guru memberi evaluasi pada siswa
3) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama
4) Guru mengucapkan salam.
VIII. Penilaian
1. Prosedur
- Pos Tes : pada kegiatan Akhir.
2. Jenis test : tertulis
IX. Alat Dan Sumber Bahan
1. Sumber : buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial, kelas VI hal. 120-121
2. Papan tulis.
3. Spidol.
90
Kedungpilang, 06 Januari 2015
Peneliti Guru kelas VI
Arif Budi Wibowo Herlina, A.Md
NIM:11510065 NIP: -
Mengetahui
Kepala Sekolah
Sih Rahayu Supatmi, S.Pd
NIP:19640919199001 2 001
91
Lampiran 2 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD N 1 Kedungpilang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Kelas / Semester : VI/II.
Alokasi Waktu : (2 x 35 menit).
I. Standar Kompetensi
2. Memahami gejala-gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya.
II. Kompetensi Dasar
2.2. Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam.
III. Indikator
1. Mengamati gambar bencana alam.
2. Menentukan cara-cara menghadapi bencana alam.
3. Mendiskusikan bantuan yang sesuai dengan bencana alam yang terjadi.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati gambar siswa dapat memahami bencana alam.
2. Dengan penjelasan guru siswa dapat menentukan cara-cara menghadapi
bencana alam.
3. Dengan berdiskusi siswa dapat menyebutkan bantuan yang sesuai dengan
bencana alam yang terjadi.
92
V. Materi Ajar
Bencana Tanah Longsor
Tanah longsor sering dialami oleh penduduk yang tinggal di daerah
pegunungan dan perbukitan. Tanah longsor terjadi ketika air hujan meresap ke
lahan pencak bukit atau gunung.
a. Sebab-sebab tanah longsor oleh olah manusia.
Berikut ini merupakan sebab-sebab tanah longsor oleh ulah manusia.
1. Penebangan pohon di hutan secara liar dan tidak terkendali.
2. Kegiatan penambangan secara besar-besaran.
3. Pengambilan air tanah secara sembarangan.
b. Sebab-sebab tanah longsor yang dipengaruhi oleh kekuatan alam.
Selain itu, tanah longsor juga dapat dipengaruhi oleh kekuatan alam di
bawah ini.
1. Getaran-getaran bumi karena gempa.
2. Perubahan kadar air dalam tanah akibat hujan.
3. Tidak ada pepohonan sebagai penopang tanah.
4. Peningkatan beban pada tanah yang disebabkan oleh hujan deras, salju,
bahan-bahan yang dimuntahkan gunung api, sampah, dan lain-lain.
5. Perbukitan yang gundul.
6. Musim hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi.
c. Ciri-ciri daerah yang akan mengalami longsor.
Ciri-ciri daerah yang akan mengalami tanah longsor, antar lain sebagai
berikut.
1. Hujan yang turun deras dan dalam jangka waktu lama.
93
2. Muncul retakan tanah yang terpusat sepeti lingkaran atau paralel dan
lebarnya beberapa sentimeter dengan panjang beberapa meter. Bentuk
retakan dan ukurannya yang makin lebar merupakan ukuran umum
makin dekatnya waktu longgar.
3. Muncul suara dan getaran-getaran pada daerah lereng.
4. Sering terjadi longsoran-longsoran kecil.
5. Terjadi longsoran pada suatu tempat menjadi tanda akan terjadi
longsoran pada kawasan yag lebih luas pada tempat yang sama.
d. Upaya pencegahan bencana tanah longsor
Tanah longsor biasanya terjadi pada waktu musim penghujan. Bencana ini
dapat dicegah, antar lain dengan cara berikut.
a. Tidak menebang hutan sampai gundul. Jika hal ini dilakukan maka
ketika hujan deras secara terus menerus, air tidak bisa meresap ke dalam
tanah, sehingga menimbulkan erosi yang mengakibatkan tanah longsor.
b. Mengadakan reboisasi. Kayu yang kita tebang di hutan harus ada
gantinya atau kita hijaukan kembali. Supaya ketika hujan deras turun, air
dapat meresap ke dalam tanah.
c. Membuat sengkedan. Sengkedan adalah tanah yang dibuat seperti
tangga. Sengkedan ini dibuat untuk mengurangi laju air dari atas ke
bawah, aliran air yang terlalu cepat ke bawah dapat mengikis permukaan
tanah, pengikisan tanah ini disebut erosi.
d. Tidak mendirikan bangunan di lokasi miring pada tanah perbukitan
ataupun pegunungan.
e. Lereng-lereng bukit ditanami pohon-pohon yang mempunyai akar kuat
94
untuk menahan air dan tanah bukannya tanaman sayuran.
VI. Metode Pembelajaran
1. Ceramah variasi.
2. Metode index card match.
3. Tanya jawab.
4. Diskusi
5. Penugasan.
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal, (5 menit) antara lain:
1. Guru memberi salam.
2. Guru mengabsen kehadiran siswa.
3. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran
dimulai.
4. Guru memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan inti, (60 menit) antara lain:
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1. Guru menjelaskan cara belajar aktif dengan menggunakan metode
index card match kepada siswa.
2. Guru memberikan gambar bencana tanah longsor kepada siswa.
3. Guru menjelaskan bencana tanah longsor kepada siswa.
4. Guru menjelaskan sebab-sebab terjadinya bencana tanah longsor.
5. Guru menjelaskan ciri-ciri daerah yang rawan terkena bencana tanah
longsor.
95
6. Guru menjelaskan upaya mengatasi bahaya bencana tanah longsor.
7. Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1. Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis.
2. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah,dan bertindak tanpa rasa takut.
3. Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
4. Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok.
5. Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kerja
individual maupun kelompok.
6. Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa.
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
96
c. Kegiatan Penutup, (5 menit) antara lain:
Dalam kegiatan penutup, guru:
1. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
2. Guru memberi evaluasi pada siswa.
3. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
4. Guru mengucapkan salam.
VIII. Penilaian
1. Prosedur.
b. Pre Test : pada kegiatan awal.
b. Pos Tes : pada kegiatan ahir.
2. Jenis test : tertulis.
IX. Alat Dan Sumber Bahan
1. Sumber : buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial, kelas VI
hal, 121-122.
2. Papan tulis.
3. Kartu index card match.
97
Kedungpilang, 10 Januari 2015
Peneliti Guru Kelas VI
Arif Budi Wibowo Herlina, A.Md
NIM: 11510065 NIP: -
Mengetahui
Kepala Sekolah
Sih Rahayu Supatmi, S.Pd
NIP: 19901909199001 2 001
98
Lampiran 3 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD N 1 Kedungpilang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosil (IPS)
Kelas / Semester : VI/II
Alokasi Waktu : (2 x 35 menit)
IV. Standar Kompetensi
3. Memahami gejala-gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya.
II. Kompetensi Dasar
1.2 Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam
III. Indikator
1. Menjelaskan tentang jenis-jenis bencana alam
2. Tanya jawab tentang jenis-jenis bencana Alam
3. Mendiskusikan penyebab tiap jenis bencana alam
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan jenis-jenis bencana
alam.
2. Dengan penjelasan guru siswa dapat menyebutkan jenis-jenis bencana
alam.
3. Dengan penjelasan guru siswa dapat menyebutkan penyebab tiap jenis
bencana alam.
99
V. Materi ajar
Bencana gempa bumi
Gempa bumi datang dengan tiba-tiba. Daerah yang dekat dengan pusat
gempa, biasanya akan merasakan gerakan tanah yang lebih besar.
Mitigasi merupakan usaha manusia untuk mengurangi akibat dari
peristiwa gempa bumi.
Gejala-gejala alam yang merupakan tanda akan adanya gempa bumi
adalah sebagai berikut.
a. Adanya kenampakan awan yang berbentuk aneh, seperti angin
tornado, pohon atau batang, dan bentuknya berdiri. Bila ada awan
seperti itu, dapat dipastikan merupakan awan gempa yang biasanya
muncul sebelum terjadinya gempa. Awan yang berbentuk aneh itu
terjadi karena adanya gelombang elektromagnetis berkekuatan besar
dari dasar bumi, sehingga gelombang elektromagnetis berkekuatan
besar itu terjadi akibat adanya patahan atau pergeseran lempeng
bumi. Namun, kemunculan awan gempa seperti itu tidak selalu
berarti akan ada gempa.
b. Menguji medan elektromagnetis di dalam rumah dengan cara berikut.
1. Melihat saluran siaran televisi apakah terganggu tanpa sebab
apapun.
2. Perhatikan fax yang dikirim kepada kita, apakah teks yang
diterima berantakan atau tidak.
3. Matikan aliran listrik dan lihat apakah lampu neon tetap menyala
redup atau remang-remang walaupun tidak ada arus lisrik
100
c. Perhatikan perilaku hewan-hewan yang ada di sekitarmu. Apakah
hean-hewan tersebut bertingkah laku aneh atau tidak? Insting hewan
biasanya tajam dan hewan bisa merasakan gelombang
elektromagnetis.
d. Perhatikan apakah air tanah tiba-tiba menjadi surut tidak seperti
biasanya. Apabila empat tanda terlihat dalam waktu bersamaa, segera
lakukan tindakan evakuasi. Langkah-langkah yang harus dilakukan
bila terjadi gempa adalah sebagai berikut.
a. Di dalam ruangan
1. Jauhi barang-barang yang mudah jatuh, seperti lemari dan
lampu gantung.
2. Matikan api kompor jika sedang memasak, matikan juga
peralatan elektronik lainnya untuk mencegah terjadinya
kebakaran.
3. Hindari pula barang yang mudah pecah, seperti kaca dan
jendela.
4. Berlindunglah di bawah meja atau tempat lain yang
terlindung dari kemungkinan runtuhnya barang-barang.
5. Lindungi kepala dari kemungkinan tertimpa benda yang tidak
kita inginkan.
b. Di luar ruangan
1. Jauhi pohon-pohon yang tinggi dan tiang listrik.
2. Carilah daerah yang terbuka seperti lpangan atau tempat lain
yang jauh dari pepohonan dan gedung tinggi.
101
3. Lindungi kepala dengan helm atau alat pelindung yang lain
untuk menghindari tertimpa benda-benda keras.
c. Berada dalam kendaraan
1. Segera hentikn kendaraan di tempat yang terbuka
2. Jauhi pepohonan, tiang listrik, papan reklame, dan gedung-
gedung tinggi.
3. Lindungi kepala dengan helm atau alat pelindungyang lain
untuk menghindari tertimpa benda-benda keras
VI. Metode pembelajaran
1. Ceramah variasi.
2. Metode index card match.
3. Tanya jawab.
4. Penugasan.
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal, (5 menit ) antara lain:
Apersepsi
1) Guru memberi salam.
2) Guru mengabsen kehadiran siswa.
3) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
4) Guru memberikan motivasi dan tujuan pembelajaran.
5) Guru menuliskan materi yang akan di capai.
6) Guru meriview pelajaran yang di simpulkan sebelumnya.
102
b. Kegiatan inti.(60 menit ) antara lain.
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Dengan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan bencana gempa
bumi kepada siswa.
2) Dengan penjelasan guru siswa dapat menyebutkan gejala-gejala
alam yang merupakan tanda akan adanya gempa bumi.
3) Dengan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan langkah-
langkah yang harus dilakukan apabila terjadi gempa bumi.
4) Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada siswa dan
dibagikan secara acak.
5) Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu
yang sesuai antarasoal dan jawaban.
6) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis.
2) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah,dan bertindak tanpa rasa takut.
3) Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
103
4) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok.
5) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kerja
individual maupun kelompok.
6) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Guru mengevaluasi dan bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
2) Guru bersama siswa bertanya jawab membuat rangkuman atau
simpulan pembelajaran.
3) Siswa disuruh mencatatat tentang materi yang telah disimpulkan.
c. Kegiatan Penutup, (5 menit) antara lain:
Dalam kegiatan penutup, guru:
1) Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
2) Guru mengucapkan salam.
VIII. Penilaian
1. Prosedur.
a.Pos Tes : pada kegiatan ahir.
b.Jenis test : tertulis.
IX. Alat Dan Sumber Bahan
1. Sumber : buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial, kelas VI
104
hal, 124-125.
2. Papan tulis.
3. Kartu index card match
Kedungpilang, 17 Januari 2015
Peneliti Guru Kelas VI
Arif Budi Wibowo Herlina. A.Md
NIM:11508045 NIP: -
Mengetahui
Kepala Sekolah
Sih Rahayu Supatmi, S.Pd
NIP: 19640919199001 2 001
105
Lampiran 4 Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SD N 1 Kedungpilang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : VI/II
Alokasi Waktu : (2 x 35 menit)
I. Standar Kompetensi
2. Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya.
II. Kompetensi Dasar
2.2. Mengenal cara-cara menghadapi bencana alam
III. Indikator
1. Menjelaskan cara mengurangi kerugian pada saat terjadi bencana alam
2. Tanya jawab cara mengurangi kerugian pada saat terjadi bencana alam
3. Mendiskusikan cara mengurangi kerugian pada saat terjadi bencana alam
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan cara mengurangi kerugian
pada saat terjadi bencana banjir
2. Dengan penjelasan guru siswa dapat memahami cara mengurangi kerugian
pada saat bencana tanah longsor
3. Dengan penjelasan guru siswa dapat menyebutkan cara mengurangi kerugian
pada saat bencana gempa bumi
106
V. Materi ajar
Upaya Untuk Mengurangi Kerugian Pada Saat Bencana Alam
Setiap gejala alam yang terjadi pasti menimbulkan kerugian. Bentuk
kerugian tersebut dapat berupa korban jiwa maupun harta benda. Walaupun
sudah diusahakan langkah pencegahan, akan tetapi masih juga jatuh korban.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengurangi kerugian pada saat terjadi
bencana alam berikut ini.
5. Banjir
a. Segera matikan aliran listrik di rumah dari sakelar induk (sekering) atau
hubungi PLN untuk segera mematikan aliran istrik di wilayah yang
terjadi bencana.
b. Bawa barang seperlunya unuk dibawa mengungsi
c. Segera mengungsi ke tempat aman atau tidak terjangkau air.
d. Dahulukan anak-anak dan wanita apabila ada alat transportasi untuk
mengungsi.
6. Tanah longsor
a. Mengembalikan fungsi hutan seperti semula, yaitu sebagai tempat
peresapan air bukan sebagai lahan pertanian.
b. Menyediakan tempat tinggal baru bagi penduduk yang selamat (
relokasi ) karena tempat lama sudah sangat berbahaya apabila dipaksakan
sebagai tempat tinggal lagi.
c. Mengevaluasi berbagai perencanaan pembangunan sebelumnya yang
berkaitan dengan tempat itu.
107
d. Berupaya menormalisasi lokasi yang menjadi bencana.
7. Gempa bumi
a. Di lokasi yang sering terjadi gempa perlu dibuat bangunan yang
dirancang anti gempa.
b. Memindahkan ( relokasi ) penduduk ke daerah yang aman.
c. Memberikan penerangan kepada masyarakat tentang gempa bumi,
tanda-tandanya, dan cara penyelamatannya.
d. Membentuk regu penolong yang dapat bergerak cepat ke sasaran untuk
bisa meminimalisasi korban meninggal.
e. Untuk penduduk yang tingal di dekat pantai agar segera menyelamatkan
diri ke daerah yang lebih tinggi karena dkhawatirkan terjadi tsunami.
f. Penduduk yang tinggal di pegunungan harus waspada terhadap
kemungkinan bahaya longsor.
g. Selalu mengikuti petunjuk dari petugas penyelamat.
VI. Metode pembelajaran
1. Ceramah variasi.
2. Metode index card match
3. Tanya jawab.
4. Penugasan.
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan awal, (5 menit) antara lain:
Apersepsi
1) Guru memberi salam.
2) Guru mengabsen kehadiran siswa.
108
3) Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran
dimulai.
4) Guru menayakan kabar keadaan siswa.
5) Guru menuliskan materi yang akan di capai.
6) Guru meriview pelajaran yang di simpulkan sebelumnya.
b. Kegiatan inti.(60 menit ) antara lain:
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Dengan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan cara
mengurangi kerugian pada saat terjadi bencana banjir.
2) Dengan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan cara
mengurangi kerugian pada saat terjadi bencana tanah longsor.
3) Dengan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan cara
mengurangi kerugian pada saat terjadi bencana gempa bumi.
4) Guru membagi kartu yang berisi soal dan jawaban kepada siswa dan
dibagikan secara acak.
5) Siswa diminta untuk mencari pasangan dan mencocokkan kartu yang
sesuai antara soal dan jawaban.
6) Melibatkan perserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran.
109
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1) Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan
lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun
tertulis.
2) Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan
masalah,dan bertindak tanpa rasa takut.
3) Memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar.
4) Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun
kelompok.
5) Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja kerja
individual maupun kelompok.
6) Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan
kebanggaan dan rasa percaya diri peserta.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1. Guru mengevaluasi dan bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
2. Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan simpulan pembelajaran.
c. Kegiatan Penutup, (5 menit) antara lain:
110
Dalam kegiatan penutup, guru:
1. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
2. Guru mengucapkan salam.
VIII. Penilaian
1. Prosedur
a. Pos Tes : Pada kegiatan ahir.
b. Jenis test : Tertulis
IX. Alat Dan Sumber Bahan
1. Sumber : Buku paket Ilmu Pengetahuan Sosial, kelas VI hal, 129-
130.
2. Papan tulis..
3. Kartu index card match.
Kedungpilang, 24 Januari 2015
Peneliti Guru Kelas VI
Arif Budi Wibowo Herlina, A.Md
NIM: 11510065 NIP: -
Mengetahui
Kepala Sekolah
Sih Rahayu Supatmi, S.Pd
NIP: 19640919190001 2 001
111
Lampiran 5 Lembar Soal Tes Formatif Pra Siklus
A. Soal pilihan ganda
Silanglah (x) huruf a,b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat !
1. Bencana alam yang sering terjadi ketika musim hujan adalah....
a. Kebakaran hutan.
b. Gunung meletus.
c. Banjir.
d. Gempa bumi
2. Di Indonesia mengalami dua musim yaitu musim kemarau dan musim....
a. Dingin.
b. Gugur.
c. Salju.
d. Hujan.
3. Terjadinya hujan dengan intensitas tinggi dan secara terus menerus,
merupakan....
a. Banjir.
b. Tanda-tanda banjir.
c. Faktor penyebab banjir.
d. Bencana alam
4. Berikut ini merupakan faktor penyebab banjir yang terjadi karena peristiwa
alam adalah....
a. Penggundulan hutan
b. Banyaknya hunian liar di bantaran sungai
c. Pembuangan sampah di selokan
112
d. Hujan berkepanjangan
5. Menanami kembali daerah hutan yang telah gundul disebut....
a. Reboisasi
b. Transmigrasi
c. Irigasi
d. Emigrasi
6. Tidak membuang sampah di selokan merupakan...
a. Tanda-tanda terjadiya banjir.
b. Cara menanggulangi banjir.
c. Penyebab terjadinya banjir.
d. Akibat terjadinya banjir.
7. Berikut ini merupakan faktor penyebab banjir yang terjadi karena tindakan
manusia adalah....
a. Hujan yang berkepanjangan.
b. Lelehnya salju.
c. Meluapnya air sungai.
d. Penggundulan hutan.
8. Cara menaggulangi banjir dapat dilakukan dengan cara berikut, kecuali....
a. Menanami kembali hutan yang telah gundul.
b. Tidak membuang sampah di selokan.
c. Membuang sampah di selokan.
d. Tidak menebang hutan secara liar.
9. Bila terjadi banjir, segera mengungsi ke tempat yang...dijangkau oleh air.
a. Tidak
113
b. Mampu
c. Bisa
d. Dapat
10. Tidak membuat bangunan di sekitar bantaran sungai guna kelancaran
alirannya, merupakan....
a. Penyebab banjir.
b. Tanda-tanda banjir
c. Cara menanggulangi banjir.
d. Bahaya banjir.
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Pembuangan sampah di sungai dapat menyebabkan terjadinya....
2. Membuang sampah di selokan akan mengakibatkan saluran air menjadi...
3. Faktor penyebab banjir disebabkan karena peristiwa alam dan....
4. Sebutkan tindakan-tindakan manusia yang menyebabkan banjir....
5. Sebutkan cara menanggulangi bencana banjir....
114
Lampiran 6 Lembar Soal Tes Formatif Siklus 1
A. Soal pilihan ganda
Silanglah (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat !
1. Bencana tanah longsor biasanya trjadi ketika musim....
a. Kemarau.
b. Hujan.
c. Dingin.
d. Panas.
2. Berikut ini sebab terjadinya tanah longsor oleh ulah manusia adalah....
a. Getaran-getaran bumi karena gempa.
b. Perubahan kadar air dalam tanah.
c. Kegiatan penambangan secara besar-besaran.
d. Musim hujan dengan curah yang cukup tinggi.
3. Bencana tanah longsor sering dialami oleh penduduk yang tinggal di daerah....
a. Pedesaan.
b. Perkotaan.
c. Pantai.
d. Pegunungan.
4. Sebab-sebab tanah longsor yang dipengaruhi oleh kekuatan alam adalah....
a. Kegiatan penambangan secara besar-besaran.
b. Pengambilan air tanah secara sembarangan.
c. Musim hujan dengan curah hujan yang tinggi.
d. Penebangan pohon di hutan secara liar.
115
5. Ciri-ciri daerah yang akan mengalami longsor adalah....
a. Hujan yang turun deras dan dalam jangka waktu yang lama.
b. Tidak ada pepohonan sebagai penopang tanah.
c. Pengambilan air secara sembarangan.
d. Kegiatan penambangan.
6. Peningkatan beban pada tanah yang disebabkan oleh hujan deras, bahan-bahan
yang dimuntahkan gunung api, dan sampah, merupakan....
a. Sebab-sebab tanah longsor akibat ulah manusia.
b. Sebab-sebab tanah longsor akibat kekuatan alam.
c. Ciri-ciri daerah yang akan terkena longsor.
d. Akibat tanah longsor.
7. Tidak mendirikan bangunan di lokasi miring pada tanah perbukitan ataupun
pegunungan, merupakan....
a. Sebab-sebab terjadinya tanah longsor.
b. Ciri-ciri terjadinya tnah longsor.
c. Upaya pencegahan tanah longsor.
d.Bencana tanah longsor.
8. Tanah yang dibuat seperti tangga yang dibuat untuk menghindari terjadinya
erosi adalah....
a. Reboisasi.
b. Sengkedan.
c. Irigasi.
d. Emigrasi.
9. Upaya pencegahan bencana tanah longsor dapat dilakukan dengan cara....
116
a. Tidak menebang hutan sampai gundul.
b. Menebang pohon di hutan secara sembarangan.
c. Mendirikan bangunan di lokasi miring.
d. Penambangan secara sembarangan.
10. Apabila terjadi tanah longsor sebaiknya segera....
a. Berdiam diri di rumah.
b. Berteriak.
c. Mengungsi ke tempat yang aman.
d. Bersembunyi dalam rumah.
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan sengkedan?
2. Sebutkan 3 saja sebab-sebab terjadinya tanah longsor karena tangan
manusia!
3. Sebutkan 3 saja ciri-ciri daerah yang akan mengalami longsor!
4. Sebutkan 3 saja upaya pencegahan bencana tanah longsor!
5. Sebutkan 3 saja sebab-sebab terjadinya tanah longsor karena alam!
117
Lampiran 7 Soal Tes Formatif Siklus II
A. Soal pilihan ganda
Silanglah (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat !
1. Adanya kenampakan awan yang berbentuk aneh, seperti angin tornado,
pohon, atau batang, dan bentuknya berdiri, merupakan gejala alam tanda
akan adanya....
a. Gempa bumi.
b. Tanah longsor.
c. Banjir.
d. Kebakaran hutan.
2. Awan yang berbentuk aneh terjadi karena adanya gelombang
elektromagnetis yang berasal dari....
a. Bumi.
b. Dasar bumi.
c. Luar bumi.
d. Langit.
3. Pada saat akan terjadi gempa, hewan bertingkah laku....
a. Riang.
b. Sedih.
c. Lucu.
d. Aneh.
4. Cara menguji medan elektromagnetis di dalam rumah adalah....
a. Perhatikan apakah tiba-tiba air surut.
b. Perhatikan apakah hewan bertingkahlaku aneh apa tidak.
118
c. Perhatikan pohon bergetar atau tidak.
d. Melihat saluran siaran televisi apakah teganggu tanpa sebab apapun.
5. Apabila terjadi gempa bumi, ketika kita masih berada di dalam ruangan
apa yang harus kita lakukan?
a. Berdiri.
b. Duduk di kursi.
c. Duduk di bawah meja.
d. Diam saja.
6. Gelombang yang berkekuatan besar yang terjadi akibat adanya patahan
disebut....
a. Gelombang tsunami.
b. Gelombang elektromagnetis.
c. Gelombang radiologi.
d. Gelombang radiasi.
7. Apabila terjadi gempa bumi pada saat kita mengendarai kendaraan
bermotor, apa yang harus kita lakukan?
a. Jalan terus.
b. Jalan kencang.
c. Jalan pelan.
d. Hentikan kendaraan.
8. Jauhi pohon-pohon yang tinggi dan tiang listrik akan kita lakukan pada
saat terjadi gempa bumi, ketika kita berada di....
a. Dalam ruangan.
b. Luar ruangan.
119
c. Dalam kendaraan.
d. B dan c benar.
9. Gelombang elektromagnetis berkekuatan besar itu terjadi akibat adanya
patahan atau pergeseran....
a. Gempa bumi.
b. Gelombang bumi.
c. Gelombang radiasi.
d. Lempeng bumi.
10. Menghindari barang-barang yang mudah pecah harus kita lakukan pada
saat terjadi gempa bumi ketika kita berada di....
a. Dalam ruangan.
b. Luar ruangan.
c. Dalam kendaraan.
d. Jalan.
B. Jawablah pertanyaan-petanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan mitigasi?
2. Sebutkan gejala-gejala alam yang merupakan tanda akan adanya gempa
bumi!
3. Bagaimana cara menguji medan elektromagnetis di dalam rumah?
4. Sebutkan 3 langkah-langkah yang harus dilakukan bila terjadi gempa pada
saat di luar ruangan!
5. Sebutkan 3 langkah-langkah yang harus kita lakukan bila terjadi gempa pada
saat berada dalam kendaraan!
120
Lampiran 8 Soal Tes Formatif Siklus III
A. Soal pilihan ganda
Silanglah (X) huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat !
1. Setiap gejala alam yang terjadi pasti akan mengalami....
a. Keuntungan.
b. Kerugian.
c. Kebahagian.
d. Kesenangan.
2. Pada saat terjadi bencana alam sudah diusahakan langkah pencegahan, akan
tetapi masih juga banyak yang ....
a. Selamat.
b. Hidup.
c. Jatuh korban.
d. Pingsan.
3. Penduduk yang tinggal di daerah pegunungan harus waspada terhadap
kemungkinan bahaya ....
a. Banjir.
b. Gempa bumi.
c. Longsor.
d. Tsunami.
4. Berikut ini yang merupakan upaya untuk mengurangi kerugian pada saat
terjadi bencana banjir adalah ....
a. Memakai pelindung mata dan hidung.
b. Memakai masker.
121
c. Segera mengungsi ke tempat yang aman.
d. Memakai pakaian yang tidak mudah terbakar.
5. Alat yang sangat dibutuhkan ketika ada di daerah letusan gunung berapi
adalah ....
a. Masker.
b. Perahu karet.
c. Handy talky
d. Pelampung.
6. Berdiam di dalam rumah atau bunker adalah tindakan yang dapat dilakukan
ketika terjadi ....
a. Banjir bandang.
b. Kebakaran.
c. Gempa bumi.
d. Angin topan
7. Alat yang digunakan untuk memberi peringatan dini tsunami adalah ....
a. Early warning system.
b. Seismograf.
c. Altimer.
d. Mercusuar.
8. Berikut ini sikap yang tepat ketika terjadi gempa bumi adalah ....
a. Berlindung di bawah tempat tidur.
b. Berdiam diri di dalam rumah.
c. Naik pohon yang tinggi.
d. Segera keluar rumah.
122
9. Mencegah banyaknya korban bencana tsunami dengan cara ....
a. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang mudah terbang.
b. Penanaman daerah pantai dengan tumbuhan bakau.
c. Tidak membuang sampah di sungai.
d. Melakukan reboisasi.
10. Tsunami biasanya terjadi setelah adanya ....
a. Gempa bumi.
b. Gunung meletus.
c. Kebakaran hutan.
d. Kebanjiran.
B. Jawablah pertanyaan-petanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Bagaimana tindakan penyelamatan pada saat tsunami datang?
2. Bagaimana upaya untuk mengurangi kerugian pada saat terjadi bencana
tanah longsor?
3. Bagaimana cara mengurangi dampak kerugian sebelum terjadi bencana
angin topan?
4. Pada saat terjadi angin topan, tindakan apa yg harus dilakukan?
5. Bagaimana upaya yang dilakuakan apabila terjadi bencana kebakaran?
123
Lampiran 9 Lembar jawab Tes Formatif Pra Siklus.
A. Jawaban soal pilihan ganda.
1. C
2. D
3. B
4. D
5. A
6. B
7. D
8. C
9. A
10. C
B. Jawaban soal Uraian.
1. Banjir
2. Tidak lancar
3. Tindakan manusia
4. - Penggundulan hutan
- Membangun bangunan liar di bantaran sungai.
- Membuang sampah ke selokan
5. - Menanami kembali daerah hutan yang telah gundul.
- Tidak membuang sampah di selokan.
- Tidak menebang hutan secara liar.
124
I. Setiap jawaban benar mendapat skor : 10
II. Setiap jawaban benar mendapatkan skor: 20
125
Lampiran 10 Lembar Jawab Tes Formatif Siklus I
A. Jawaba soal pilihan ganda.
1. B
2. C
3. D
4. C
5. A
6. B
7. C
8. B
9. A
10. C
B. Jawaban soal uraian.
1. Sengkedan adalah tanah yang dibuat seperti tangga.
2. a. Penebangan pohon di hutan secara liar dan tidak terkendali.
b. Kegiatan penambangan secara besar-besaran.
c. Pengambilan air tanah secara sembarangan.
3. a. Hujan yang turun deras dan dalam waktu yang lama.
b. Muncul suara dan getaran pada daerah-daerah lereng.
c. Sering terjadi longsoran-longsoran kecil.
4. a. Tidak menebang hutan secara gundul.
b. Mengadakan reboisasi.
c. Membuat sengkedan.
5. a. Getaran-getaran bumi karena gempa.
b. Perubahan kadar air dalam tanah akibat hujan.
c. Tidak ada pepohonan sebagai penopang tanah.
126
Lampiran 11 Lembar Jawab TesFormatif Siklus II
C. Jawaba soal pilihan ganda.
11. A
12. B
13. D
14. D
15. C
16. B
17. D
18. D
19. D
20. A
D. Jawaban soal uraian.
3. Mitigasi adalah usaha manusia untuk mengurangi akibat dari
peristiwa gempa bumi.
4. a. Adanya kenampakan awan yang berbentuk aneh, seperti angin
tornado, pohon atau batang, dan bentuknya berdiri.
b. Hewan-hewan tiba-tiba erperilaku aneh.
c. Air tiba-tiba menjadi surut tidak seperti biasanya.
3. a. Melihat saluran siaran televisi apakah terganggu tanpa sebab
apapun.
b. Perhatikan fax yang dikirim kepada kita, apakah teks yang dikirim
berantakan atau tidak.
127
c. Matikan aliran listrik dan lihat apakah lampu neon tetap menyala
redup atau remang-remang walaupun tidak ada aliran listrik.
4. a. Jauhi pohon-pohon yang tinggi dan tiang listrik.
b. Carilah daerah yang terbuka seperti lapangan atau tempat lain yang
jauh dari pepohonan dan gedung tinggi.
c. Lindungi kepala dengan helm atau alat pelindung yang lain untuk
menghindari tertimpa benda-benda keras.
5. a. Segera hentikan kendaraan di tempat yang terbuka.
b. jauhi pepohonan, tiang listrik, papan reklame, dan gedung-gedung
tinggi.
c. jangan berhenti di jembatan, baik jembatan layang, maupun jembatan
penyeberangan.
128
Lampiran 12 Lembar Jawab TesFormatif Siklus III
E. Jawaba soal pilihan ganda.
21. B
22. C
23. C
24. C
25. A
26. D
27. A
28. D
29. B
30. A
F. Jawaban soal uraian.
5. Segera mengungsi ke daerah yang paling tinggi dengan membawa
pembekalan secukupnya.
6. a. Mengembalikan fungsi hutan seperti semula, yaitu sebagai tempat
peresapan air bukan sebagai lahan pertanian.
b. manyediakan tempat tinggal yang baru bagi penduduk.
c. berupaya menormalisasi lokasi yang telah terjadi bencana.
3. a. Membuat bangunan yang kuat dari sisi rancang bangun dan tahan
terhadap tiupan atau pusaran angin.
b. mengurangi penggunaan bahan-bahan yang mudah terbang dalam
pembuatan rumah atau bangunan.
129
c. menggalakkan penghijauan untuk mengurangi dan meredam gaya
angin.
4. a. Tutup pintu dan jendela rapat-rapat.
b. segera matikan aliran listrik dan jangan menggunakan benda-benda
yang menggunakan arus listrik.
c. berdiam di dalam rumah dan berdoa minta keselamatan.
5. a. Jika kebakaran masih kecil segera matikan dengan berbagai
peralatan di sekitarnya.
b. segera lapor ke petugas pemadam kebakaran terdekat.
c. melapor ke PLN untuk segera mematikan aliran listrik yang ada.
130
Lampiran 13
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengucapkan
salam
V Suara guru
jelas
Melakukan
presensi
kehadiran siswa
V
Guru belum
bisa
mengkondisik
an kelas
Kelas harus
dikondisikan
terlebih
dahulu
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran V
Guru sudah
cukup jelas
dalam
menyampaika
n tujuan
pembelajaran
Melakukan tanya
jawab tentang
materi yang
terkait
V Guru kurang
pandai
menarik
perhatian
siswa
Buat suasana
yang menarik
Penggunaan
media
pembelajaran
V Media sudah
cukup bagus,
siswa dapat
mengamati
Menyajikan
materi
pembelajaran
V Penjelasan
materi terlalu
cepat
Lebih tenang
dalam
menjelaskan
materi
sehingga
siswa tidak
bingung
Menguasai materi
pembelajaran
V Penguasaan
materi sudah
cukup baik
perlu
ditingkatkan
Menjelaskan
aturan
penggunaan
metode index
card match
V Guru kurang
jelas dalam
memberi
instruksi
penggunanan
metode index
card match
Instruksi harus
lebih jelas
(memberikan
contoh)
Penerapan
metode index
card match
V Dapat
diterapkan
dalam materi
pembelajaran
Guru V Belum Lebih
131
membimbing
siswa mencari
pasangan
opltimal ditingkatkan
dalam
membimbing
siswa
Memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
V Guru belum
bisa
memancing
keingintauhan
siswa
Harus bisa
memancing
keingintauhan
siswa
Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi
V Guru kurang
berinteraksi
dengan siswa
Membimbing
siswa dalam
merumuskan
kesimpulan
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
V Perintah dan
isi soal jelas
Mengucapkan
salam penutup
V Suara guru
sudah jelas
dalam
menutup
pelajaran
Mengelola kelas
saat pembelajaran
V Ada beberapa
siswa bermain
sendiri
Pengelolaan
kelas harus
ditingkatkan
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
132
Lampiran 14
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa menjawab
Salam
V
Ada yang tidak
menjawab
salam karena
ramai sendiri
Siswa menjawab
presensi yang
dilakukan guru
V Ada beberapa
siswa yang
ramai
Siswa bertanya
tentang maeri
yang terkait
V Ada beberapa
siswa yang
berbicara
sendiri
Guru
menegur/mem
berikan
pertanyaan
kepada siswa
yang ramai
agar mereka
memperhati-
kan
Siswa mengamati
media yang
dibawa guru
V Siswa tertarik
dengan media
yang dibawa
guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
V Ada beberapa
siswa yang
bermain/
bergurau
dengan teman
Guru harus
lebih tegas
dengan
menegur siswa
yang tidak
memperhati-
kan
Siswa
menanggapi
menjawab
pertanyaan
V Siswa kurang
antusias dalam
menanggapi
pertanyaan
Guru harus
bisa
membangkit-
kan antusias
siswa
Siswa aktif dalam
kegiatan mencari
pasangan
V Siswa masih
kesulitan/seba
gian siswa
belum paham
dengan
intruksi guru
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
V Siswa tidak
tertarik
menyimpulkan
materi
Guru harus
lebih
semangat
membimbing
siswa/lebih
menarik
perhatian
siswa
Siswa
mengerjakan soal
V Dapat
diterapkan
133
evaluasi dalam materi
pembelajaran
Siswa menjawab
salam
Ada beberapa
siswa yang
belum
menjawab
salam
Guru
mengulang
sampai semua
siswa
menjawab
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
134
Lampiran 15
Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengucapkan
Salam
V Suara guru
jelas
Melakukan
presensi
kehadiran siswa
V
Guru sudah
mulai hafal
nama siswa
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
V
Guru sudah
jelas dalam
menyampai-
kan tujuan
pembelajaran
Melakukan tanya
jawab tentang
materi yang
terkait
V Guru mulai
menarik
perhatian
siswa untuk
bertanya
Penggunaan
media
pembelajaran
V Media sudah
bagus, siswa
dapat
mengamati
dengan jelas
Menyajikan
materi
pembelajaran
V
Guru sudah
cukup baik
dan tenang
dalam
menjelaskan
materi
Menguasai materi
pembelajaran
V Penguasaan
materi sudah
baik lebih
ditingkatkan
lagi
Menjelaskan
aturan
penggunaan
metode index
card match
V Guru sudah
lebih jelas
dalam
memberi
instruksi
penggunanan
metode index
card match
Masih ada
siswa yang
belum paham
karena bicara
sendiri
Instruksi harus
lebih jelas
(memberikan
contoh) agar
semua siswa
paham, siswa
yang bicara
ditegur
Penerapan
metode index
card match
V Dapat
diterapkan
dalam materi
pembelajaran
Guru
membimbing
siswa mencari
V Sudah cukup
optimal dalam
membimbing
135
pasangan siswa perlu
lebih
ditingkatkan
Memberi
kesempatan
kepada siswa
untuk bertanya
V Guru sudah
bisa menarik
siswa untuk
bertanya
Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi
V Interaksi
dengan siswa
masih kurang
maksimal
Membimbing
siswa dalam
merumuskan
kesimpulan
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
V Perintah dan
isi soal jelas
Mengucapkan
salam penutup
V Suara guru
sudah jelas
dalam
menutup
pelajaran
Mengelola kelas
saat pembelajaran
V Masih ada
siswa
yangbermain
sendiri
Pengelolaan
kelas harus
ditingkatkan
lagi dan guru
harus belajar
memahami
masing-
masing
karakter siswa
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
136
Lampiran 16
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa menjawab
Salam
V
Semua siswa
menjawab
salam
Siswa menjawab
presensi yang
dilakukan guru
V Siswa merasa
takut jika
ketika bicara
namanya
dipanggil
Siswa bertanya
tentang maeri
yang terkait
V Ada beberapa
siswa yang
berbicara
sendiri, ada
yang masih
malu-malu
untuk bertanya
Guru
menegur/mem
berikan
pertanyaan
kepada siswa
yang ramai
agar mereka
memperhati-
kan dan juga
mengarahkan/
membimbing
agar siswa
berani
bertanya
Siswa mengamati
media yang
dibawa guru
V Siswa tertarik
dengan media
yang dibawa
guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
V
Siswa
menanggapi
menjawab
pertanyaan
V Siswa sudah
cukup antusias
dalam
menanggapi
pertanyaan
dari guru
Siswa aktif dalam
kegiatan mencari
pasangan
V Siswa sudah
banyak
memahami
arahan dari
guru dalam
mencari
pasangan
Masih ada juga
siswa yang
belum paham
Guru harus
lebih giat lagi
dalam
mengarahkan
dan
membimbing
siswa
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
V Ada siswa
yang masih
sibuk bermain
sehingga tidak
ikut
menyimpulkan
Guru menegur
dan
mengarahkan
siswa agar ikut
menyimpulkan
materi
137
materi
Siswa
mengerjakan soal
evaluasi
V Siswa igin
mendapat nilai
bagus
Siswa menjawab
salam dari guru
V Semua siswa
menjawab
salam dari
guru dengan
semangatnya
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
138
Lampiran 17
Lembar Pengamatan Guru Siklus III
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Mengucapkan
salam
V Suara guru
jelas
Melakukan
presensi
kehadiran siswa
V
Guru sudah
mulai hafal
nama siswa
Menyampaikan
tujuan
pembelajaran
V
Guru sudah
jelas dalam
menyampai-
kan tujuan
pembelajaran
Melakukan tanya
jawab tentang
materi yang
terkait
V Guru mulai
bisa menarik
perhatian
siswa
Penggunaan
media
pembelajaran
V Media sudah
bagus dan
lengkap
sehingga
siswa dapat
mengamati
dengan jelas
Menyajikan
materi
pembelajaran
V
Penjelasan
guru sudah
jelas
Menguasai materi
pembelajaran
V Penguasaan
materi sudah
baik
Menjelaskan
aturan
penggunaan
metode index
card match
V Guru sudah
bisa
menginstruksi
penggunanan
metode index
card match
Penerapan
metode index
card match
V Dapat
diterapkan
dalam materi
pelajaran
Guru
membimbing
siswa mencari
pasangan
V Guru sudah
optimal dalam
membimbing
siswa mencari
pasangan
Memberi
kesempatan
kepada siswa
V Guru sudah
memancing
keingintahuan
139
untuk bertanya siswa
Guru dan siswa
membuat
kesimpulan
materi
V Guru sudah
bisa
membimbing
siswa untuk
merumuskan
kesimpulan
bersama-sama
Pelaksanaan
evaluasi
pembelajaran
V Perintah dan
isi soal jelas
Mengucapkan
salam penutup
V Suara guru
sudah jelas
dalam
menutup
pelajaran
Mengelola kelas
saat pembelajaran
V Guru sudah
bisa
mengelola
kelas dan
sudah banyak
mengetahui
karakter siswa
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
140
Lampiran 18
Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Kegiatan
Hasil
Hal yang
mendukung
Hal yang
menghambat
Rencana
perbaikan B C K
Siswa menjawab
Salam
V
Siswa sudah
bisa menjawab
salam
Siswa menjawab
presensi yang
dilakukan guru
V Siswa merasa
takut jika
ketika bicara
namanya
dipanggil
Siswa bertanya
tentang maeri
yang terkait
V Siswa
bersemangat
untuk tau dan
tidak malu-
malu lagi
bertanya
Siswa mengamati
media yang
dibawa guru
V Siswa tertarik
dengan media
yang dibawa
guru
Siswa
memperhatikan
penjelasan guru
V Siswa sudah
menyadari
untuk
memperhati-
kan penjelasan
dari guru
Siswa
menanggapi
menjawab
pertanyaan
V Siswa antusias
menanggapi
pertanyaan
Siswa aktif dalam
kegiatan mencari
pasangan
V Siswa sudah
paham arahan
guru untuk
mencari
pasangan
Siswa ikut
menyimpulkan
materi
V Siswa paham
dengan materi
yang diajarkan
Siswa
mengerjakan soal
evaluasi
V Siswa ingin
mendapat nilai
bagus
Siswa menjawab
salam dari guru
V Semua siswa
antusias
dengan materi
yang telah
dipelajari
sehingga
bersemangat
menjawab
salam dari
141
guru
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
142
Lampiran 19
Daftar Nilai Pra Siklus
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Alvito Vikar 65 70 T
2 Amilatun Anisa 65 65 T
3 Arif Prastya 65 50 TT
4 Dwi akadianingsih 65 65 T
5 Dyah Ayu Rengganis 65 65 T
6 Erik Andri 65 50 TT
7 Ilham Rahmad 65 40 TT
8 Intan Yuliana 65 30 TT
9 Kiki Mitasari 65 40 TT
10 Misbahul Anam 65 65 T
11 M. Ardiansyah 65 65 T
12 M. Irkham 65 65 T
13 Nurul Fadillah 65 60 TT
14 Rahayu Amalia 65 60 TT
15 Riyani 65 60 TT
16 Sugeng 65 30 TT
17 Vebi Ainur 65 40 TT
18 Wafikhatur R. 65 50 TT
19 Yudi Krisiyanto 65 50 TT
20 Ana Mufidah 65 65 T
143
21 Kelvin A. 65 30 TT
22 Kustiya Intan 65 30 TT
23 Gilang Ramadhan 65 40 TT
24 Eri Sri Mutiarasari 65 70 T
25 Aisyah Sukmaningsih 65 65 T
Rata-rata 65 52,8
Keterangan:
Tuntas (T) : 10 Siswa atau 40%
Tidak Tuntas (TT) : 15 siswa atau 60%
144
Lampiran 20
Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Alvito Vikar 65 80 T
2 Amilatun Anisa 65 65 T
3 Arif Prasetya 65 60 TT
4 Dwi Akadianingsih 65 65 T
5 Dyah Ayu Rengganis 65 65 T
6 Erik Andri 65 50 TT
7 Ilham Rahmad 65 70 T
8 Intan Yuliana 65 80 T
9 Kiki Mitasari 65 50 TT
10 Misbahul Anam 65 50 TT
11 M. Ardiyansyah 65 60 TT
12 M. Irkham 65 60 TT
13 Nurul Fadillah 65 65 T
14 Rahayu Amalia 65 65 T
15 Riani 65 70 T
16 Sugeng 65 40 TT
17 Vebi Ainur 65 50 TT
18 Wafikhatur 65 60 TT
19 Yudi Kristi 65 30 TT
145
20 Ana Mufidah 65 65 T
21 Kelvin A. 65 40 TT
22 Kustiya 65 50 TT
23 Gilang Ramadhan 65 60 TT
24 Eri Sri Mutiarasari 65 70 T
25 Aisyah Sukmaningsih 65 70 T
Rata-rata 65 59,6
Keterangan:
Tuntas (T) : 12 Siswa atau 48%
Tidak tuntas (TT) : 13 Siswa atau 52 %
146
Lampiran 21
Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Alvito Vikar 65 85 T
2 Amilatun Anisa 65 80 T
3 Arif Prasetya 65 90 T
4 Dwi Akadianingsih 65 100 T
5 Dyah Ayu Rengganis 65 95 T
6 Erik Andri H. 65 60 TT
7 Ilham Rahmad 65 85 T
8 Intan Yuliana 65 80 T
9 Kiki Mitasari 65 65 T
10 Misbahul Anam 65 70 T
11 Muhammad Ardiyansah 65 75 T
12 Muhammad Irkham 65 65 T
13 Nurul Fadillah 65 70 T
14 Rahayu Amalia 65 65 T
15 Riani 65 65 T
16 Sugeng 65 45 TT
17 Vebi Ainur 65 70 T
18 Wafikhatur 65 75 T
19 Yudi Kristiyanto 65 40 TT
20 Ana Mufidah 65 65 T
147
21 Kelvin A.P 65 50 TT
22 Kustiya Intan 65 65 T
23 Gilang Ramadhan 65 60 TT
24 Eri Sri Mutiarasari 65 70 T
25 Aisyah Sukmaningsih 65 80 T
Rata-rata 65 70,8
Keterangan:
Tuntas (T) : 20 Siswa atau 80 %
Tidak Tuntas (TT) : 5 Siswa atau 20 %
148
Lampiran 22
Hasil Belajar Siklus III
No Nama KKM Nilai Ketuntasan
1 Alvito Vikar 65 90 T
2 Amilatun Anisa 65 90 T
3 Arif Prasetya 65 75 T
4 Dwi Akadianingsih 65 90 T
5 Dyah Ayu Rengganis 65 100 T
6 Erik Andri H. 65 65 T
7 Ilham Rahmad 65 90 T
8 Intan Yuliana 65 80 T
9 Kiki Mitasari 65 80 T
10 Misbahul Anam 65 80 T
11 Muhammad Ardyansah 65 80 T
12 Muhammad Irkham 65 80 T
13 Nurul Fadillah 65 100 T
14 Rahayu Amalia 65 75 T
15 Riani 65 90 T
16 Sugeng 65 65 T
17 Vebi Ainur 65 70 T
18 Wafikhatur 65 80 T
19 Yudi Kristiyanto 65 80 T
149
20 Ana Mufidah 65 70 T
21 Kelvin A.P 65 80 T
22 Kustiya 65 70 T
23 Gilang Ramadhan 65 70 T
24 Eri Sri Mutiarasari 65 90 T
25 Aisyah Sukmaningsih 65 90 T
Rata-rata 65 81,2
Keterangan:
Tuntas (T) : 25 Siswa atau 100 %
Tidak Tuntas (TT) : 0 %
150
Lampiran 23 Dokumentasi Hasil Belajar mengajar
Gb. 1 Foto SD
Gb. 2 Foto Contoh Materi yang Disampaikan di Kelas
151
Gb. 3 Foto Peneliti saat Mengajar di Kelas
Gb. 4 Foto Pemusatan Perhatian pada Siswa
152
Gb. 5 Foto Aktivitas Siswa Bertanya
Gb. 6 Foto Aktivitas Guru Membantu Siswa yang Mengalami Kesulitan
153
Gb. 7 Foto Aktivitas Siswa Bertanya
Gb. 8 Foto Aktifitas Guru Memberikan Pertanyaan kepada Siswa
154
Gb. 9 Foto Aktifitas Menyimpulkan Materi
155
Gb. 10 Foto Aktifitas Siswa Mencari Pasangan
Gb. 11 Foto Aktifitas Siswa Mencocokkan Soal dan Jawaban
Gb. 10 Foto Kartu Indeks
156
Lampiran 24
Contoh Kartu Index Card Match
Kartu Pertanyaan
Kartu Jawaban
a Tindakan-tindakan
manusia yang dapat
menyebabkan banjir
adalah ....
Tanah longsor sering
dialami oleh
penduduk yang
tinggal di daerah ....
Tsunami terjadi
setelah adanya
gempa bumi di ....
Penanaman hutan
kembali yang telah
gundul disebut ....
Terjadinya hujan
terus menerus
mengakibatkan
terjadinya ....
Membuka lahan di
hutan dengan cara
dibakar dapat
menyebabkan ....
Penggundulan Hutan
Pegunungan
Dasar laut
Reboisasi
Banjir
Kebakaran hutan
Peralatan yang
digunakan pada saat
terjadi bencana
banjir adalah ....
Abu yang
dikeluarkan akibat
letusan gunung dapat
menyebabkan ....
Ketika berada di
ruangan dan terjadi
gempa bumi kita
segera ...
Perahu karet
Sesak nafas
Keluar ruangan
157
158
159
160
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI
UPTD DIKDAS DAN LS KECAMATAN
WONOSEGORO
SD NEGERI 1 KEDUNGPILANG Alamat : Kunciombo, Kedungpilang, Wonosegoro, Boyolali
SURAT KETERANGAN
Nomor: 422.1/114/749/2015
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SD N I Kedungpilang
menerangkan bahwa:
Nama : Arif Budi Wibowo
NIM : 11510065
Jabatan : Mahasiswa IAIN Salatiga
Alamat : Krangkeng, Karangjati, Wonosegoro, Boyolali
Benar-benar telah melakukan penelitian di SD N 1 Kedungpilang tentang:
Penerapan Metode Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar
IPS Materi Gejala Alam pada Siswa Kelas VI SD N 1 Kedungpilang
Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015
sejak tanggal 15 November – 29 Desember 2014.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Kedungpilang, 30 Desember 2014
Kepala Sekolah
Sih Rahayu Supatmi, S.Pd
NIP: 19640919 199001 2 001
161
Lampiran 28 Satuan Kredit Kegiatan Ekstrakurikuler (SKK)
Satuan Kredit Kegiatan Ekstrakurikuler (SKK)
Nama : Arif Budi Wibowo NIM : 11510065
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/ PGMI Dosen PA : Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag
No Kegiatan Pelaksanaan Status Poin
1 OPAK STAIN Salatiga 2010 25-27 Agustus 2010 Peserta 3
2 Pelatihan User Education 20-25 September 2010 Peserta 2
3 Pra-DM Bedah Film “Nothing Is
Imposible In This Word” 04 Oktober 2010 Peserta 2
4 Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega ke-20 O8-11 Oktober 2010 Peserta 2
5 Ibtida’ LDK Darul Amal STAIN
Salatiga 9-10 Oktober 2010 Peserta 2
6 Workshop Nasional
“Entrepreneurship And Basic
Cooperationh 2010”
19 Desember 2010 Peserta 8
7 Training Kader,(TEKAD 1)
“Kokohkan Diri dalam Berjuang
Menuju kemenangan Islam”
25 Desember 2010 Peserta 2
8 Bedah Novel “BUMI
CINTA”bersama Ust.
Habiburrahman El Shirazy, L.c
30 Januari 2011 Peserta 2
9 Seminar KeSalatigaan “Pemilu
Bebas, Pemilih Cerdas” KAMMI 28 Maret 2011 Peserta 2
162
10 Seminar Nasional Pendidikan
“Realisasi Pendidikan Karakter
Bangsa dalam Kurikulum
Pendidikan Nasional” HMJ
Tarbiyah
20 Juni 2011 Peserta 8
11 MILAD IX Lembaga Dakwah
Kampus (LDK) Darul Amal
STAIN Salatiga
9 April-21 Mei 2011
Panitia 3
12 SK Pengurus LDK Darul Amal Juli-Desember 2011 Pengurus 5
13 Pesantren Kilat (PESKIL),
GARDIKA LDK DARUL
AMAL STAIN SALATIGA
08-22 Agustus 2011 Pemateri 3
14 GARDIKA (Gema Ramadhan di
Kampus) 22 Agustus 2011 Panitia 3
15 IBTIDA’ LDK Darul Amal
STAIN Salatiga “Catatan Harian
Mahasiswa Rabbani”
08-09 Oktober 2011 Panitia 3
16 SK Pengangkatan Tentor
Freelance Program 01 November 2011 Tentor 3
17 SK Pengurus LDK Darul Amal 03 Januari 2012 Pengurus 5
18 Pelatihan Sholat Khusyu’ Biro
Konsultasi Psikologi ”TAZKIA” 29 Januari 2012 Peserta 2
19 Workshop Parenting “Merajut
Cinta Mengokohkan Dakwah”
LDK Darul Amal
05 Mei 2012 Peserta 2
20 Seminar Nasional Pendidikan
“Pendidikan Multikultural 29 Mei 2012 Peserta 8
163
Sebagai Pilar Karakter Bangsa”
HMJ Tarbiyah
21 Pesantren Kilat di SMP N 3
Salatiga 09-11 Agustus 2012 Pemateri 3
22 Pra Youth Leadership Training
“Surat Cinta Pembasmi Galau” 03 Oktober 2012 Peserta 2
23 SK Tentor Bimbingan Belajar
Privat EXCELLENT 1 November 2012 Tentor 3
24 SK TPQ AL-ATIIQ Kauman 19 Maret 2013 Pengajar 5
25 Seminar Pendidikan HMJ
Tarbiyah “Menimbang Mutu dan
Kualitas Pendidikan di
Indonesia”
02 Mei 2013 Peserta 2
26 Tarsir Tematik “Sihir dalam
Perspektif Al-Qur’an dan
Hukum Negara” JQH STAIN
Salatiga
04 Mei 2013 Peserta 2
27 SK Pengangkatan Guru PAI SD
N 1 Kedungpilang 15 Juli 2013 Pengajar 5
28 Seminar Enternpreunership
“Creativepreuner
Enternpreunership” KKN
STAIN Salatiga
21 Juni 2014 Panitia 3
29 SK Pengajar EKstrakulikuler SD
Islam Terpadu MUTIARA
Karanggede
01 Juli 2014 Pengajar 5
Jumlah 100
164
Salatiga, 28 Juli 2015
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan
dan Kerjasama FTIK
Achmad Maimun, M.Ag.
NIP.19700510 199803 1 003
165
Lampiran 29 Daftar Riwayat Hidup Penulis
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Arif Budi Wibowo
NIM : 11510065
Tempat/tanggal lahir : Boyolali, 26 Januari 1992
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Krangkeng-Karangajati-wonosegoro-Kabupaten Boyolali.
PENDIDIKAN
Lulus RA Perwanida Seling 1998.
Lulus SD N 2 Mongkrong tahun 2004.
Lulus SMP N 1 Wonosegoro tahun 2007.
Lulus SMA N 1 Karanggede tahun 2010.
Masuk IAIN Salatiga Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah tahun 2010.
Demikian daftar riwayat hidup singkat ini dibuat dengan sesungguhnya, agar dapat
dipergunakan seperlunya.
Salatiga, Agustus 2015
Penulis
Arif Budi Wibowo
Top Related