Latar Belakang
Kehidupan makhluk hidup tidak terlepas akan air, karena air
merupakan faktor utama dalam metabolisme.
Air untuk tanaman berguna sebagai pelarut unsur hara, media
transportasi hara dalam tanah dan mempertahankan turgor
dalam proses transportasi dan fotosintesa, sehingga ketersediaan
air merupakan faktor penghambat pertumbuhan tanaman
Latar Belakang
Peningkatan produksi pertanian perlu usaha
peningkatan ketersediaan air bagi tanaman,
ketersediaan air dipengaruhi siklus air di bumi (siklus
air dipelajari dalam hidrologi)
Latar Belakang
Ilmu Hidrologi, secara praktis dimulai tahun 1608,sejak Pierre Parrault melakukan pengukuran curah hujandan run off selama 3 tahun di DAS Seine, di susul EdmeMariotte (1620) dan Edmund Halley (1656).
Secara umum HIDROLOGI adalah ilmu yang mempelajarimasalah keberadaan air di bumi (siklus air) dan hidrologimemberikan alternatip bagi pengembangan sumberdayaair bagi pertanian dan industri.
Difinisi
Secara umum Hidrologi adalah ilmu yangmempelajari masalah keberadaan air di bumi(siklus air) dan hidrologi memberikan alternatifbagi pengembangan sumberdaya air bagipertanian dan industri.
Federal Council for science andtechnology, USA 1959.Hidrologi: “ilmu yang mempelajari proses terjadi,peredaran dan distribusi, sifat alam dan kimiaair di bumi serta reaksinya terhadap lingkungandan hubungannya dengan kehidupan”
HIDROLOGI
Hidrologi : ilmu yang mempelajari seluk beluk air,
kejadian dan distribusi, sifat alami dan sifat
kimianya, serta reaksinya terhadap
kebutuhan manusia. Chow, 1964 disajikan
oleh Federal Council for Science dan Technology
USA
Teknik Sipil : Ilmu dasar dan konstruksi
Hutan : Retensi atau optimalisasi data storage
Geografi : Perwilayahan spatial
Pertanian : Konservasi air
TEP : Rekayasa dan pemanfaatan
Ilmu Penunjang
1. Meteorologi : penomena fisik dari atmosfer
2. Klimatologi : penomena dan interprestasi
cuaca
3. Geografi dan agronomi : ciri2 fisik dan
tumbuhan yang berada di
permukaan bumi
4. Geologi dan ilmu tanah : komposisi kerak bumi
5. Hidrolika : gerakan air dalam sistem sederhana
6. Statistika : teknik pengolahan data numerik menjadi
informasi yang berguna dalam mengambil
keputusan
Potamology : berkaitan dengan aliran permukaan bumi
Limnology : berkaitan dengan danau
Oceanology : berkaitan dengan laut
Cryology : berkaitan dengan salju dan es
Hidrometri : berkaitan dengan pengukuran parameter air
Geohidrology : berkaitan dengan air bawah tanah
Pembidangan Hidrologi
Berdasarkan pertemuan Internasional Association of Scientific Hydrology di Zurich (1938), dikenal beberapa bidang :
Siklus Hidrologi
Awan
Evaporasi
Presipitasi
Laut
Air Tanah
TranspirasiHujan
Run Off Permukaan
Presipitasi
Salju & Es
Perkolasi
Evaporasi
Atmosfer
atmosfer
vegetasi
Permukaan tanah“depression”
Kelembaban tanah
“soil moisture”
Air bawah tanah“ground water”
laut
evaporasi
transpirasi
Channel s torage
Over land flow
interflow
Base flow
Kenaikan kapiler
Kenaikan kapiler
instrusi
Stem flow
Isapan akar
evaporasi
Deep perkolasi
perkolasi
infiltrasi
presipitasi
intersepsi
banjir
recharge
Jumlah Air di Bumi
Jumlah (106 km3)
1.320,000
29,0008,3000,1200,067
0,013
1.357,500
Keberadaan Air
Lautan
Es dan GlacierAir Bawah TanahDanau dan SungaiKelembaban Tanah
Uap Air (atmosfeer)
Jumlah
%
97,238
2,1360,6110,0090,005
0,001
100,000
Sumber: Subramanya (1984), Engineering Hydrology
Data Hidrologi
Siklus hidrologi sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang luas, maka untuk analisis data diperlukan penyederhanaan sehingga diperoleh model yang mewakili keadaan sebenarnyaPenyederhanaan data bergantung dari jenis data yang tersediaData hidrologi pada umumnya didapat dengan:
Pengamatan peta2, pustaka, foto udara (gambaran
fisik siklus hidrologi pada DAS)
Inventarisasi sifat2 alam langsung di lapang
Olah data dan petakan informasi yang diperoleh
Peta DasarJenis PetaA. Peta KountourPeta Topografi
Peta Isohiet
Peta Isothermis
Peta Isobar
Peta Isopachus
Peta Isohyps
B. Peta Lokasi Pos2
Peta Pos Hujan
Peta Pos Klimatologi
Peta Pos AWLR
Peta Pos Pengukuran MA
C. Peta Lain2
Peta Geologi
Peta Tata Guna Tanah
Ruang Lingkup
Ketinggian
Curah Hujan
Suhu
Tekanan
Ketebalan Lapisan Tanah
Tinggi Muka Air Statik
Hujan (input DAS)
Data cuaca (output DAS)
Debit Sungai (output DAS)
Kondisi Air Bawah Tanah
Klasifikasi Jenis Tanah
Penggunaan Tanah Permukaan
Analisis Hidrologi
PADA DASARNYA ANALISIS HIDROLOGI MEMPUNYAI ASUMSI BAHWA SIKLUS HIDROLOGI PADA DAERAH PENGAMATAN ADALAH SUATU SISTEM, DI MANA TERDAPAT INPUT DAN OUTPUT SISTEM
SISTEM DALAM ANALISIS HIDROLOGI DISEBUT WATER BALANCE, KESEIMBANGAN AIR, NERACA AIR (MEMPERHITUNGKAN INFLOW DAN OUTFLOW)
KESEIMBANGAN AIR DALAM SIKLUS HIDROLOGI
TERGANTUNG PADA DAERAH YANG DIAMATISESUAI DENGAN INFLOW DAN OUTFLOW
Neraca Air di Daratan dan Lautan
DARATAN: P = E + SR + GW + S
LAUTAN: P = E - SR - GW + S
Van Te Chow (1964) merumuskan:
I - O = St - S(t-1)
Curah hujan
Air Tanah
Permukaan TanahLautan
evaporasi
Surface RO
Ground water
infiltrasiRun Off
Neraca Air Daratan Neraca Air Lautan
evaporasi
Neraca Air Waduk
sungai
Air Tanah
waduk irigasi
Presipitasi
Evaporasi
Aliran permukaan
Aliran bawah permukaan Rembesan
Qm
Qs + Qt + P = E + Rembesan + Qm + S
S = St - S(t-1)
11 Analisis Parameter Hidrologi
Analisis parameter hidrologi berkaitan dengan sifat
pendugaan (estimation) yang berdasarkan kepada teori dari
sifat fisik hidrologi dan tidak bersifat eksak.
Analisis parameter hidrologi dibedakan sbb:Analisis Probabilistik suatu analisis berdasar ketidak tentuan dari data yang diolah secara statistik dan didapat peluang dengan tingkat kepercayaan tertentu (analisis frekuensi)Analisis Deterministik berdasar variabel yang berhubungan dengan yang diduga. Variabel ditentukan berdasar penelitian dan pengalaman atau fenomena alam, faktor yang tidak diketahui pada umumnya frekuensi rata2 (rumus rational)
12 PENERAPAN HIDROLOGI dalam PENGEMBANGAN SUMBER AIR
Mulai
Evaluasi Ketersediaan Air untuk Tanaman
cukup
Evaluasi keselamatan
bahaya
Desain Drainase
Siap untuk Peningkatan Poduksi
Evaluasi sumber Air
Desain Irigasi
Evaluasi suplai air dengan kebutuhan air
cukup
selesai
ya
tidak
ya tidak
berlebihan kurang
cukup
Presipitasi
Presipitasi
• Presipitasi adalah turunnya air dari atmosfer kepermukaan bumi, yang bisa berupa hujan, hujansalju, kabut, embun dan hujan es.
Hujan
• Hujan merupakan sumber dari semua air yangmengalir di sungai dan di dalam tampungan baikdi atas maupun di bawah permukaan tanah
Parameter Hujan
� Jumlah hujan yang jatuh dipermukaan bumi dinyatakan dalamkedalaman air (biasanya mm), yang dianggap terdistribusi secaramerata pada seluruh daerah tangkapan air.
� Intentitas hujan adalah jumlah curah hujan dalam satuan waktu, yangbiasabya dinyatakan dalam mm/jam, mm/hari, mm/minggu,mm/bulan, mm/tahun dsb.
� Berikut tabel keadaan hujan dan intensitas hujan (SuyonoSosrodarsono, 1985)
Keadaan HujanIntensitas Hujan (mm)
1 jam 2 jam
Hujan sangatringan <1 <5
Hujan ringan 1-5 5-20
Hujan normal 5-10 20-50
Hujan lebat 10-20 50-100
Hujan sangat lebat >20 >100
Pengukuran Hujan
� Alat penakar hujan biasa,yang terdiri dari corong danpenampung yang beradadidalam suatu tabungsilinder. Alat ini ditempatkanpada di tempat terbuka yangtidak dipengaruhi pohon-pohon dan gedung-gedungyang ada di sekitarnya.
� Alat penakar hujan otomatis,mengukur hujan secarakontinyu sehingga dapatdiketahui intensitas hujandan lama waktu hujan
Jaringan Pengukuran Hujan
� Perencanaan jaringan stasiun pengukuran hujan adalah sangat penting didalam hidrologi karena jaringan tersebut akan memberikan besarnya(takaran/jumlah) hujan yang jatuh di DAS
� Data hujan yang diperoleh dapat digunakan untuk analisis banjir,penentuan banjir rencana, analisis ketersediaan air di sungai, dsb.
� Jumlah optimum stasiun hujan dapat diperoleh dengan menggunakanpersamaan :
dengan :N = jumlah stasiun hujanCv = koefisien variasi hujan didasarkan pada
stasiun hujan yang adaP = hujan rerata tahunanṖ = hujan rerata dari n stasiunn = jumlah stasiun hujan yang adaσ = standar deviasi
N � ���
���
∁ � 100σ
Ṗ�
� �
� � 1 Ṗ� � Ṗ �
��
Ṗ � Σ�
�
Contoh
� Di dalamsuatu das terdapattigabuahstasiunhujan. Hujanreratatahunanketigastasiuntersebutbeturutturutadalah 1800, 2200 dan 1300mm. Tentukanjumlah optimum stasiunhujandidastersebut, jikakesalahan yang diizinkanadalah 10%.
� Penyelesaian :
� Ṗ � ��
��
��������������
�� 1767��
� Ṗ� � ���
��
�����������������
�� 3.256.667
� � � �
� $� Ṗ� � Ṗ �
%
� � �
� 3.256.667 � 1767
%
� � 449
� ∁ � ���(
Ṗ�
��� ) **+
�,-,� 25,4
� N � ���
��� � �
�/,*
���� � 6,46 ≈ 7
� Jadijumlahstasiunhujan yang diperlukanadalah 7 buah
Penentuan Hujan Kawasan
� Metode rerataaritmatik (aljabar)Metodeiniadalah yang paling sederhanauntukmenghitungreratahujanpadasuatudaerah. Pengukuran yang dilakukandibeberapastasiundalamwaktubersamaan di jumlahkandan di bagidenganjumlahstasiun
Ṗ �11 + 12 + 13 + 1�
�Dengan: p = hujanreratakawassanP1,p2,pn = hujandistasiun 1, 2 dan nn = jumlahstasiun
Contoh
� Diketahuin suatu das mempunyai 4 stasiunhujankedalamanhujandistasiun A, B, C dan D adalah 50 mm, 40 mm, 20 mm dan 30 mm, Hitunghujanrerata
Penyelesaian :
Ṗ �11 + 12 + 13 + 1�
��
50 + 40 + 20 + 30
4� 35 ��
� Metode Thiessen
Metode ini memperhitungkan bobot dari masing-masingstasiun yang mewakili luasan di sekitarnya. Pada suatu luasandidalam DAS dianggap bahwa hujan adalah sama denganyang terjadi pada stasiun yang terdekat, sehingga hujan yangtercatat pada suatu stasiun mewakili luasan tersebut.
Contoh
Dengan menggunakanmetodeThiessenhitungluasandaerahyang diwakiliolehmasing-masingstasiunpadagambardiatas.
Ṗ � �-.���
/�� 32,76 ��
TabelhitunganhujanreratadenganmetodeThiessen
Stasiun Hujan (mm)Luas Poligon
(km2) Hujan x Luas
A 50 95 4750
B 40 120 4800
C 20 172 3440
D 30 113 3390
Jumlah 500 16380
� Metode isohyet
Isohyet adalah garis yang menghubungkan titik-titikdengan kedalaman hujan yang sama. Hujan pada suatudaerah diantara dua garis isohyet adalah merata dan samadengan nilai rerata dari kedua garis isohyet tersebut.
Perbaikan Data
� Tidak tercatatnya data hujan karena rusaknya alat atau pengamat tidak mencatat data
� Perubahan kondisi di lokasi pencatatan selama suatuperiode pencatatan, seperti pemindahan atauperbaikan stasiun
� Cara penanggulangan : pengisian data hilang,pemeriksaan konsistensi data
1. Pengisian Data Hilang
a. Metode perbandingan normal Data yang hilangdiperkirakandenganrumussbb :
13
43 �
1
�
11
41+
12
42+
13
43+ … .
1�
4�Dengan :Px = hujan yang hilang di stasiun xP1, Pw, Pn = Data hujan di stasiunsekitarnyapadaperiode yang samaNx = hujantahunan di stasiun xN1, N2, ….. Nn = hujantahunan di stasiunsekitar xn = jumlahstasiunhujan di sekitar xb. Reciprocal methodCara inilebihbaikkarenamemperhitungkanjarakantarstasiunsepertidiberikanolehbentuk :
� � ∑
1787�
�9:�
∑1
87��9:�
Contoh
Data hujanharian di stasiun X padatanggal 1 januari 2000 hilang/rusak. Datahujanpadahari yang sama di tigastasiun di sekitarnyayaitu A, B dan C adalah35, 25 dan 40 mm. hujantahunan di stasiun X, A, B dan C adalah 1900, 2100,2000 dan 2200 mm. Jarakdaristasiun A, B dan C ke X berturut-turutadalah15 km, 10 km dan 25 km. Perkirakanhujan yang tidakterukur di stasiun Xdenganmenggunakanmetodeperbandingan normal danreciprocal method.Penyelesaian :
13
1900 �
1
3
35
2100+
25
2000+
40
2200� 30 ��
� � ∑
1787�
�9:�
∑1
87��9:�
�
3515� +
2540 +
4025�
115� +
115� +
115�
� 29,3 �
2. Pemeriksaan konsistensi data
� Perubahan lokasi stasiun hujan atau perubahanprosedur pengukuran dapat memberikan pengaruhyang cukup besar terhadap jumlah hujan yangterukur, sehingga dapat menyebabkan terjadinyakesalahan
� Konsistensi dari pencatatan hujan diperiksa denganmetode kurva massa ganda (double mass curve).
� Metode ini membandingkan hujan tahunankumulatif di stasiun y terhadap referensi x.
Metoe Kurva Massa Ganda
0
200
400
600
800
1 2 3 4
Hu
jan
ta
hu
na
n k
um
ula
tif
di
sta
siu
n y
(c
m)
Hujan tahunan kumulatif di stasiun referensi x (cm)
Titik patah
Penguapan
Penguapan adalah proses berubahnya bentuk zat cair (air) menjadi gas (uap air)
dan masuk ke atmosfer
Evaporasi
Transpirasi
Faktor yang mempengaruhi evaporasi
1. Radiasi matahari� Pada setiap perubahan bentuk zat, es menjadi air
(pencairan), dari zat cair menjadi gas (penguapan),dan dari es langsung menjadi uap air (penyubliman)diperlukan panas laten (latent heat).
� Radiasi matahari merupakan sumber utama pansadan mempengaruhi jumlah evaporasi di ataspermukaan bumi, yang tergantung letak pada garislintang dan musim.
2. Temperatur � Temperatur udara pada permukaan evaporasi sangat
berpengaruh terhadap evaporasi� Semakin tinggi temperatur semakin besar
kemampuan udara untuk menyerap uap air
3. Kelembaban � Pada saat terjadi penguapan, tekanan udara
pada lapisan udara tepat di atas permukaanair lebih rendah dibanding tekanan padapermukaan air
� Perbedaan tekanna tersebut menyebabkanterjadinya penguapan
4. Kecepatan angin� Penguapan yang terjadi menyebabkan udara
di atas permukaan evaporasi menjadi lebihlembab, sampai akhirnya udara menjadijenuh terhadap uap air dan proses evaporasiterhenti
� Kecepatan angin di Indonesia relatif rendah.
Fisika Evaporasi
1. Panas LatenKetikasuatuzatberubahbentuk,zattersebutmelepaskanataumenyerappanaslaten. Adatigabentukpanaslaten: a) esmenjadi air, b) air menjadiuap airdan c) penyublimanesmenjadiuap air
�� = 597,3 − 0,564�Dengan :T= temperatur (˚C)�� = panaspenguapanlatendlamkalori per gram )cal/gr)Persamaantersebutmempunyaiartibahwasekitar 590kaloridiperlukanuntukpwnguapan 1 gram2. Proses PenguapanPenguapanmerupakanperbedaanantaralajupenguapan yangditentukanolehtemperaturdanlajukondensasi yangdipengaruhiolehtekananuap.
3. Kelembabaan udaaraUdaralembabmerupakancampurandariudarakeringdanuap air.Banyaknyauap air yangterkandungdalamudaradapatdinyatakandalambeberapacarayaitukelelembabanmutlak,kelelmbabanspesifikdankelembabanrelatif.Kelembabanrelatifdinyatakandalambentuk :
� = ��
�� � 100 %
Dengan :ed = tekananuap air, yaitutekanan yang disebabkanolehuapair yang terdapat di udaraes = tekananuapjenuh
�� = 611 exp17,27 �
237,3 + �
Dengan :es = tekananuap air jenuh (Pa)T = temperatur (˚C)
4. Radiasi Radiasiadalahsuatubentukenergi yang dipancarkanolehsetiapbenda yangmempunyaisuhu di atasnolmutlak.Pancaranradiasidarisuatubendamengikutihukum Stefan-boltzman, yangmempunyaibentukberikut :
�� = � � ��
Dengan :Re = fluksradiasi (cal/cm� /menit)e = keterpancaran (emisivitas),yaituperbandinganantarapemancaransuatupermukaanadanpemancaranpermukanbendahitampadasuhudanpanjanggelombang yang samaT = suhubenda, dalamderajat kelvin (˚K = ˚C + 273)� = Konstanta Stefan-Boltzmann (1,17 x 1010 !cal/"#� /˚K$ !/hari)Panjanggelombangdariradiasi yangdipancarkanbendaberbandingterbalikdengantemperaturpermukaanbenda, yang diberikanolehhukum Wien :
% = 2,9 � 10 &
��' = �( 1 − )
Dengan :Ra = radiasi yang diserapRi = radiasi yang mengenaipermukaanα = koefisienrefleksi (albedo)
Perkiraan evaporasi
Evaporasidinyatakansebagailajuevaporasi yangdiberikandalammilimeter perhari (mm/hari).� Panci evaporasi
*� = $ *+Dengan :El = evaporasidaribadan air (wadukataudanau)Ep = evaporasidaripanciK = koefisienpanciKoefisienpancibervariasimenurutmusimdanlokasi,yaituberkisarantara 0,6 dan0,8.Biasanyadigunakankoefisienpancitahunansebesar 0,7
� Neraca air di wadukNeraca air didanauatauwadukdidasarkanpadapersamaankontinuitas yang merupakanhubunganantara air masuk,air keluardanjumlahtampungan.
* = , + - − . − / − Δ1
Dengan :E = volume evaporasidariwadukP = hujan yang jatuh di wadukQ = aliranpermukaan yang masukkewadukO = alirankeluardariwadukI = volume infiltrasidariwadukkedalamtanahΔS = perubahan volume tampungan
� Evaporasi dengan transfer massaPadatahun 1802, John Daltonmengusulkanpersamaandifusiuntukevaporasi, yangdikenaldenganhukum Dalton
* = 2 3 4 �� − ��Dengan :E = evaporasi (mm/hari)C = koefisienF (u) = fungsikecepatananginU = kecepatananginpadajarak 2 m di ataspermukaanair (m/d)es = tekananuapjenuh (mm Hg)ed = tekananuapudara (mm Hg)Herbeck (1962) melakukanstuditerhadap 20 waduk,dandiperolehpersamaan :
* = 5 4 �� − ��Dengan :
5 = 0,0291
6�7,78
Evapotranspirasi
� Evapotranspirasi adalah evaporasi daripermukaan lahan yang ditumbuhitanaman. Berkaitan dengan tanamanevapotranspirasi adalah sama dengankebutuhan air konsumtif yangdidefenisikan sebagai penguapan totaldari lahan dan air yang diperlukan olehtanaman.
Perkiraan evapotranspirasi
Metode neraca air
Metode imbangan eenergi
Metode transfer massa
Kombinasi metode transfer energi dan panas (metode pennman)
Metode prediksi
Metode untuk tanaman spesifik
Alat pengukur evapotranspirasi
� EvapotranspirometerAlat yang digunakan untuk menghitungevapotranspirasi potensial. Alat ini terdiri daritangki kedap air berisi tanah yang diatasnyaditumbuhi tanaman (biasanya rumput).
� LisimeterAlat yang digunakan untuk menghitungevapotranspirasi aktual. Oleh karena itu lisimeterharus menggambarkan lingkungan sekitarnya,seperti tanaman penutup, kondisi permukaan,tekstur tanah, porositas, infiltrasi, permeabilitasdan karakteristik kapiler
Metode Pennaman
*9 = Δ*: + ;*<
Δ + ;Atau
*9 = =*: + *
= + 1Dengan : Et = evapotranspirasipotensialEn = Kedalamanpenguapandalam mm/hariyang dihitungberdasarnetto yangditerimapermukaanbumiE = evaporasi
INFILTRASI
•Aliran air ke dalam tanah melalui permukaan tanah
Perkolasi
•Didalam tanah air mengalirdalam arah lateral,
sebagai aliran antara (interflow) menuju mata air,
danau dan sungai atau secara vertikal menuju air
tanah.
� Gaya gravitasi dan gaya kapiler,mempengaruhi gerakan air didalam tanahmelalui pori-pori tanah
� Gaya gravitasi menyebabkan aliran selalumenuju ke tempat yang lebih rendah,sementara gaya kapiler menyebabkan airbergerak ke arah yang lebih kering
� Apabila tanah kering, air terinfiltrasi melaluipermukaan tanah karena pengaruh gayagravitasi dan gaya kapiler pada seluruhpermukaan.
1. Kedalaman genangan dan tebal lapisanjenuh
2. Kelembaban tanah
3. Pemampatan oleh hujan
4. Penyumbatan oleh butir halus
5. Tanaman penutup
6. Topografi
7. Intensitas hujan
1. Infiltrometer genangan, tidak memberikan kondisiinfiltrasi yang sebenarnya terjadi di lapangan, karenapengaruh butir-butir hujan tidak diperhitungkan danstruktur tanah disekeliling dinding silinder telahterganggu pada waktu pemasukannya ke dalam tanah.
2. Simulator hujan, hujan tiruan dengan intensitas hujan Ijatuh pada bidang yang akan dicari kapasitasinfiltrasinya. Intensitas hujan lebih besar dari kapasitasinfiltrasi f sehingga terjadi genangan diatas permukaantanah. Pada suatu saat genangan air akan meluap danluapan air ditampung dalam ember. Dengan mengetahuiintensitas hujan I, volume tampungan dalam ember dantinggi genangan, maka akan dapat dihitung kapasitasinfiltrasi f.
1. Persamaan Kapasitas infiltrasi :
Dengan : ft = kapasitas infiltrasi pada saat ke-t
f0 = kapassitas infiltrasi awal
fc = kapasitas infiltrasi konstan, yang ttergantung pada tipe tanah
k = konstanta yang menunjukkan lajupengurangan kapasitas infiltasi
2. Laju Infiltrasi dan jumlah air yang terinfiltrasi
F = fc + (f0-fc) e-kt
f(t) = �����
��
F(t) = � � � ��
F (t) = fct + �
�(f0-fc) (1-
e-kt )
Soal :
Dalampercobaandenganmenggunakanalatinfiltrometergenangan, kapasitasinfiltrasi di suatudaerahpada interval waktutertentudiberikanolehtabelberikut :
1. Caribentukpersamaankapasitasinfiltrasi
2. Hitungkapasitasinfiltrasipadawaktu t=10 menit, 30 menit, 1 jm, 2 jam dan3 jam
3. Hitung volume total infiltrasiselama 3 jam
Penyelesaian :
F = fc + (f0-fc) e-kt
log (ft-fc) = log (f0 - fc) – kt log
t = -�
� �� �[log (ft-fc) – log (f0 – fc)]
t = -�
� �� �[log (ft-fc) +
�
� �� � log (f0 – fc)]
Y = mx + c
Yang merupakangarislurusdengankemiringan m. m = -�
� �� �
Waktu (Jam) 0 0,25 0,5 0,75 1 1,25 1,25 1,5 1,75 2
Kapasitasinfiltrasi ft(cm/jam)
10,4 5,6 3,2 2,1 1,5 1,2 1,1 1 1 1
Fc = 1
m = -�
� �� �= -
�
�,��k=
�,��
�� �,���= 3,18
Ft = 1 + (10,4-1) e-3,18t = 1 + 9,4e-3,18t
F (t) = 1 x 3 + �
�,��(10,4 – 1) ( 1 - e-3,18x3 )
= 5,96 cm/3 jam
t (Jam) 0 0,25 0,5 0,75 1 1,25 1,5 1,75
2
Ft (cm/j)
10.4 5,6 3,2 2,1 1,5 1,2 1,1 1 1
Ft - fc 9,4 4,6 2,2 1,1 0,5 0,2 0,1 0 0
Log (ft-fc)
0,973
0,663
0,342
0,042 -0,301
-0,699
t (jam) 1/6 1/2 1 2 3
Ft (cm/jam) 6,53 2,92 1,39 1,02 1
Top Related