Dwi Utami A
Mikrobiologi: biology of microscopic organism (mikroba)
Mikrobiologi Kedokteran:pelajari mikroba penyebab penyakit pada manusia
Tipe mikroba: variasi bentuk, ukuran, struktur
1.Eukariot (jamur,cacing,protozoa): uni/multiseluler
2.Prokariot (bakteri,rickettsia,chlamydia): uniseluler
3.Non/subseluler (virus,prion): tidak dpt hidup sendiri
>>>>MO dilihat dengan Mikroskop
1.Jamur:Organisme >>, dinding sel tebal: chitin
2.Protozoa: > bakteri, panjang: mm-cm
3. Bakteri: - dilihat dg mikroskop
- L : 0,5-1µm, P 0,5-8µm.4. Virus:sangat kecil (fraksi µm): EM
BAKTERI TAKSONOMI BAKTERI DAN
NOMENKLATUR BAKTERI
Klasifikasi dan determinasi bakteri: Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology (ed. 8. 1974):sifat bakteri secara rinci
Klasifikasi Prokaryota ( uniseluler)Kingdom : ProkaryotaDivisio : I. Cyanobacteri
II. Eubakteria
Pembagian selanjutnya adalah :Ordo berakhiran -alesFam berakhiran – aceaeGenus Spesies
Contoh :Ordo : ActinomycetalesFamilia : MycobacteriaceaeGenus : Mycobacterium
Spesies : Mycobacterium tuberculosis
NOMENKLATUR ( PEMBERIAN NAMA )
= organisme yg lain (tumbuhan dan hewan).
Nama bakteri : Nama genus (dimulai dengan huruf besar) dan epitheton specificum (ditulis dengan huruf kecil).Misalnya: Staphylococcus aureus
Nama : dapat berasal dr kata baru yg disesuaikan dg bahasa latin atau nama sesuatu/ seseorang yg dilatinkan.
Spesies: suatu jenis mikroorganisme yg sdh tertentu. Ditentukan oleh sbb:Sifat strukturalSifat biokimiawiSifat fisiologiSifat ekologiKomposisi basa DNA, homologi dan sifat-sifat genetik
Strain/ galur : biakan murni kuman, tersusun dari kelmpok kuman yg mrpk keturunan kuman dari 1 isolat.
Biovar(biotipe) strain yg dipilih sbg yg terbaik dlm spesies, ttp tetap tdk mewakili semua sifat-sifat strain dalam satu spesies.
KLASIFIKASI BAKTERI PATOGEN
tidak ada klasifikasi bakteri yg resmi.
Bergey’s Manual yg terakhir membagi prokariota dalam 4 divisio utama, yaitu :I. Gracilicutes : bakteri gram negatifII. Firmicutes : bakteri gram positifIII. Tenericutes : bakteri tanpa dinding selIV. Archaebakteria
MORFOLOGI KOLONI BAKTERI
Koloni bakteri dapat dilihat dg mata telanjang.Koloni bakteri berasal dari satu sel induk, ttp
dpt pula tidak, dicirikan dg penampakan koloni yg berbeda.
Koloni bakteri yg tumbuh pada media dapat digunakan untuk melakukan identifikasi awal, karena setiap bakteri ttt memp sifat koloni berbeda :
bentuk kolonipermukaan tepi koloniwarna kolonibau derajad kelekatannya pada media perbenihan.
ULTRASTRUKTUR BAKTERI
Struktur dasar: dinding, inti, sitoplasma
Kapsul. Tidak semua mempunyai. Jika ada = faktor virulensi utama (K-antigen). Pathogen penyebab pneumonia & meningitis (H. influenzae, N. meningitidis, E. coli, S. pneumoniae, K.lebsiella pneumoniae & group B streptococci)
Outer membran (lapisan di bawah kapsul: trilaminar, berisi lipopolisakarida/ LPS=endotoksin=somatik-antigen=O-antigen: bakteri gram (-))
Periplasmic space: antara outer membran & plasma membran, berisi gel periplasma tdd bermacam enzim (pada bakteri gram (-))
Dinding sel tdd peptidoglikan (kec mycoplasma). Gram (+): tebal, Gram (-): tipis (gram: prtahankn ungu kristal)
cytoplasmic membrane tanpa sterol (kec mycoplasma). ± 90%ribosom melekat disini.
tdd:
a. energi hasil sitokrom & sistem fosforilasi oksidatif
b. Sistem transport membran c. Bermacam-macam sistim sintesis polimer d. ATPase.
Invaginasi membran sitoplasma ( mesosom). untuk pembentukan septum dlm pembelahan sel & tempat perlekatan kromosom
Flagel berasal dari membran plasma & menjulur lewat dinding sel= H-antigen. Untuk motilitas & perlekatan pada sel manusia= faktor virulensi. Co: Enterobacteriaceae
Mikrofibril spt rambut ( fimbriae / pili), dari outer membran sp permukaan sel (>lurus, >tipis & > pendek dari flagel). Berisi komp kimia: adhesins (shg sel dpt berikatan dg reseptor spesifik pada berbagai jar tubuh manusia)= faktor virulen utama
Ribosom melekat pada membran plasma & bebas dlm sitoplasma
endospora di dalam sitoplasma (MO menjadi resisten thd kondisi buruk). Co: Bacillus, Clostridium, Sporosarcina
Inti tanpa membran inti
plasmid sirkuler. Bag DNA: unsur genetis di luar kromosom= mengkode faktor virulensi.
Mempunyai kromosom haploid (single).
Berdasarkan dinding sel bakteri dibagi:
FLORA NORMALSekumpulan MO yg hdp pd kulit / mukosa mns
normal dan sehat.
Terbagi menjadi 2 :1. Resident flora / tetap
MO, bagian tubuh , gol usia trtt bila berubah akan kembali semula.2. Transient flora / sementara
MO non pathogen/ potensial pathogen pd kulit/ mukosa pd wkt ttt, berasal dr lingkungan , tidak menetap dan tidak menimbulkan penyakit.
Biasanya <<< bila utuh ; bila flora berubah: kolonisasi berbiak penyakit.
Peran flora normal mempertahankan kesehatan dan hidup normal
manusia.
Untung :Saluran pencernaan mensintesis vit K, penyerapan berbagai zat makananSelaput lendir dan kulit mencegah kolonisasi
bakteri pathogen
Rugi : opurtunis factor predisposisi (+)
Epidemiologi InfeksiPelajari terjadinya infeksi (sumber, transmisi, penyebaran, prevalensi) dlm masyarakat.
Sumber: eksogen & endogen
Rute penularan: kontak langsung,inhalasi, digesti,injeksi, vertikal, vector-
borne
Konsep Epidemiologi
AGENTHOST
ENVIRONMENT
CONCEPT OF EPIDEMIOLOGY
Hubungan MO dg host dan lingkungan -menguntungkan
-merugikan
Aspek menguntungkan Flora normal manusia dg manusia ( vit K dan B)
Aspek merugikan infeksi MO/ pathogen: invasi MO ke jaringan tubuh
host & berkembang biak a. Asimptomb. Simptomatis
-sembuh sempurna (reversible) -sembuh dengan gejala sisa (irreversible)
PATOGENESIS INFEKSI BAKTERI
1.Agen :Bakteri pathogen
Mempunyai kemampuan :
untuk menularkanmelekat pada sel inang menginvasi sel inang dan jaringanmeracuni sel inangmenghindar dari system kekebalan tubuh
inang.Sifat genetik mikroba pathogen
Faktor virulensiMateri spesifik yg meningkatkan kemampuan MO pathogen dalam menyebabkan penyakit:
Faktor pelekatanInvasi dalam sel dan jaringan inangToksinEnzimFaktor antifagosikPatogenesitas intra selulerHeterogenetik antigenicKebutuhan Fe Faktor virulensi membantu pathogen dalam hal :menginvasi inangmenyebabkan penyakitmenembus sistem pertahanan tubuh inang.
2. HOSTSifat genetik inangKondisi fisik inangUmur dan jenis kelamin inangJalur masuknya pathogen
3. LINGKUNGAN cara penularan penyakit infeksi Patogen berpindah menularDari penderitaDari hewan sakitReservoir bibit penyakit
Kemampuan kolonisasi & tumbuh pada jaringan hostditentukan oleh :
Faktor pelekatan attachment / adesif adesin kapsul, lapisan lendir dan pili(protozoa – Giardia intestinalis -> cakram pelekat)
Kemampuan menginvasi enzim ekstraseluler (lesitinase, hialuronidase dan kolagenase). Enzim merusak jaringan dan sel inang
Faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan serta ketahanan hidup kemampuan membentuk kapsul
PEMBIAKAN DAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME
PEMBIAKAN MIKROORGANISME
Kultivasiproses perbanyakan organisme melalui penyediaan kondisi lingkungan yg sesuai.
3 Proses metabolisme bakteri:fermentasirespirasifotosintesis
Sumber energi yg dibutuhkan
sumber C pertumbuhan : glukosa, & karbohidrat lain
sumber N penyusun protein & asam nukleat
sumber belerang/ S koenzim & bbrp protein
sumber fosfor komponen ATP , asam nukleat & koenzim
sumber mineral (Fe, Mg, Zn, Mo dll)vit kompleks faktor pertumbuhan
Faktor lingkungan yg mempengaruhi pertumbuhan
nutrientkonsentrasi ioh H pH :
alkalopilasidopilnetropil
temperatur :psikrofilmesofiltermofil
aerasi Oksigen:aerobicanaerobicmikroaerofilik
kekuatan ionik halofilik : garam tinggitekanan osmotik osmofilik : tekanan osmosa
tinggi
Metode pembiakan tergantung tujuan:perbanyakan sel tertentu koleksimenentukan mo ttt, dg jumlahnya pada bahan
ttt.Mengisolasi mo ttt dr sumber alamiahnya
identifikasi
PERTUMBUHAN
Pertumbuhan bakteri : pertambahan jumlah sel (bukan bertambahnya ukuran bakteri).
Pengukuran pertumbuhan bakterijumlah sel konsentrasi selkonsentrasi sel:viable cell count densitas biomassa : spektro kurva standar
Gambar Kurva pertumbuhan normal bakteri.Gambar Kurva pertumbuhan normal bakteri.A. lag phase, B. acceleration phase, C. Eksponensial phase, A. lag phase, B. acceleration phase, C. Eksponensial phase, D. Decelation phase, E.Stasionary phase, F. Death phase.D. Decelation phase, E.Stasionary phase, F. Death phase.
VIRUS
Tersusun dari protein dan suatu gen RNA atau DNA.
Tidak mempunyai struktur seluler & tidak mengalami proses metabolik diluar host
Bereplikasi dengan mengeksploitasi sel hidup yang ditumpangi berdasarkan informasi pada gen virus parasit obligat intraseluler
Klasifikasi virus1. Traditional taxonomic approach• System of Order, Family, Subfamily, Genus, Species – Order -virales – Family – viridae – Genera - virus2. Strategy of viral replication approach
• Baltimore viral replication scheme– Classification based on relationship of viral genome
to its mRNA
Berdasar genom:
DNA virus: Asam nukleat ds,linear atau sirkuler
RNA virus: Asam nukleat ss, kec Reovirus
Kapsid: Terdiri dari kapsomer
•Fs: lindungi asam nukleat dari pengaruh
eksternal, permudah penempelan &
penembusan ke dalam sel
•Envelope:Tdk semua virus punya
Tdd protein & lipid
Lain-lain;
•Enzim: invasi & release
•Hemaglutinin: aglutinasi Eritrosit, Adsorbs & penetrasi host
Stabilitas virus
1. Pada umumnya (kec: Hep B & virus Scrapie): labil thd panas
55-60ºC denaturasi kapsid & infektivits virion hilang Tidak mampu melekat pada sel/ gangguan pelepasan selubung kapsidPenyimpanan: suhu sgt rendah/ liofilisasi (freeze-dryng)
Cont.....2.Suspensi virus > baik dlm lar isotonik & pH faali
3.Semua virus dapat inaktif oleh radiasi elektromagnetik: tu sinar pengion & sinar gel pendek
4. Bahan kimia inaktivator: fenol, kresol,HCl encer, natrium hipoklorit,sabun, garam embedu & aerasi
5. Bahan Kimia stabilisator: serum normal, albumin, susu bebas lemak, gliserol
Di dalam laboratorium, virus tidak dapat ditumbuhkan dalam media sintetis,
Hanya dapat ditumbuhkan pada :
Telur ayam berembrioJaringan hidup yang ditempatkan pada
bekuan plasmaKultur jaringan, contoh : jaringan ginjal
Akibat infeksi virus:1.Sel jar terinfeksi virus Inclusion body ( intisel + jaringan)
Sifatnya khas berbeda-beda Contoh :
Rabies Negri body ( sel otak penderita)Variola/ cacar Guarniery body ( sel epitel penderita)
Cont.....2.Pembentukan Ag baru pd permukaan sel
3.Pengaruh infeksi pada kromosom (aberasi) & mitosis (berhenti atau terus)
4. Perubahan biokimiawi sel (aktivitas enzim meningkat)
5. Sitopati efek
normal transformed by virus
contact-inhibited pile up, rounded
PRIONSPrions (proteinaceous infectious
particles). prions : molekul protein yang
menyebabkan Penyakit degeneratif SSP (Creutzfeldt-Jakob disease, kuru, scrapie in sheep, bovine spongiform encephalopathy (BSE) (general term: transmissible spongiform encephalopathies [TSE]).
FUNGI
MO eukariotik yang tumbuh menyebar di alam
Taksonomi: berdasar pada morfologi
Klasifikasi praktis: dermatophyta, yeast, mold, dimorfik
Karbon heterotrop: Fungi saprofit: karbon dari bahan organik mati Fungi biotropik: memerlukan organisme
hidup sebagai host
Morfologi:
Hifa/mold/kapang:elemen dasar fungi filamentosa bercabang, struktur tubuler
Miselium: kumpulan hifaYeast/ragi: elemen dasar fungi uniseluler,
bundar-oval, Ф 3-5µmPseudohifa: yeast memanjang
membentuk rantai~hifaDimorfik:
Yeast : stadium parasitmiselia: stadium saprofit
Metabolisme
Semua fungi: karbon heterotrop (tgt pada nutrisi eksogen sumber karbon organik)
Sedikit: obligat aerob Tipe metabolik: termofilik, psikrofilik,
asidofilik, halofilikKemampuan metabolik: (+) : industri makanan & industri obat(-) : merusak makanan, kayu, tekstil,
penyakit
Pertumbuhan & Isolasi Tumbuh mudah bila: Nitrogen & karbohidrat (+)Media: Sabouraud Agar: glukosa & ekstrak sapi
(pH 5,0) tidak mendukung pertumbuhan bakteri
Koloni1.Koloni yeast: permukaan halus~koloni kuman/
tetesan lilin (co: candida)2. Koloni cottony: bila jamur hasilkan aerial hifa
(di permukaan agar) yang panjang dalam jumlah besar
Candida albican pd blood agar: lembab, koloni opaque khas yeast.
Reproduksi
1. Aseksual Hifa:pemanjangan Yeast:budding Spora aseksual (konidia: klamidospora,
arthrospora, blastospora)
2. SeksualMengikuti pola fungi perfekti (eumycetes): 2 haploid diploid meiosis haploid
KELAS
Ciri-Ciri Phycomycetes Ascomycetes Basidiomycetes Deuteromycetes
Miselium
Spora aseksual
Spora seksual
Habitat alami
Aseptat
Sporangiospor
Zigospora,
Oospora
Air, tanah, hewan
Septat
Konidia
Askospora
Tanah,tumbuhan,hewan
Septat
Konidia
Basidiospora
Tanah,
tumbuhan
Septat
Konidia
Tidak diketahui
Tanah,tumbuhan,hewan
Klasifikasi berdasar cara reproduksi:
Pembagian secara medis:
superficial fungal infections (tinea,piedra) cutaneus fungal infections (inf pada rambut,
kuku, kulit : dermatomikosis) sub-cutaneous fungal infections systemic/primary fungal infection
• opportunistic fungal infection
SELAMAT BELAJAR
Top Related