PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMURPERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR
NOMOR 1 TAHUN 2000TENTANG
ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT PELAKSANA TEKNISDINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
PROPINSI JAWA TIMUR
GUBERNUR JAWA TIMUR
Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas
operasional Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Timur agar lebih
berdaya guria dan berhasil guna, maka perlu segera inenetapkan Organisasi
dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Propinsi Jawa Timur dan mengaturnya dalam Peraturan Daerah Propinsi Jawa
Timur.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahuri 1950 tentang Pembentukan Propinsi
Jawa Timur juncto Undang-Undang Nomor 18 tahun 1950 tentang
Mengadakan Perubahan dalam Undang undang Tahun 1950 Nomor 2
dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun
l950 Nomor 32) ;
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3839) ;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1951 tentang Penyerahan
Sebagian Urusan Pemerintah Pusat: dalam Lapangan Pertanian kepada
Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1951
Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 124) ;
4. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman
Organisasi Dinas Daerah ;
5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola
Organisasi Pernerintah Daerah. dan Wilayah ;
6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 1994 tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian Tanaman Pangan ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1
7. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 106
Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana dan Unit
Pelaksana Teknis Dinas ;
8. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 3 Tahun
1979 tentang Dinas Pertanian Tanarnan Pangan Daerah Propinsi Daerah
Tingkat I Jawa Timur junctis Nomor 25 Tahun 1987 dan Nomor 14 Tahun
1991.
Dengan Persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PROPINSI JAWA TIMUR.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TENTANG ORGANISASI
DAN TATAKERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERTANIAN
TANAMAN PANGAN PROPINSI JAWA TIMUR.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dirnaksud dengan :
a. Propinsi, adalah Propinsi Jawa Timur;
b. Pemerintah Propinsi, adalah Pemeriritah Propinsi JawaTimur
c. Gubernur, adalah Gubernur Jawa Timur ;
d. Dinas Pertanian Tanaman Pangan, adalah Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Propinsi Jawa Timur
e. eKepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, adalah Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Timur ;
f. Unit Pelaksana Teknis, adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Propinsi Jawa Timur,
g. Balai Benih Tanaman Pangan, adalah Balai Benih Tanaman Pangan Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Timur ;
h. Balai Beni.li Induk Padi, adalah Balai Benih Induk Padi Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Propinsi Jawa Timur ;
i. Balai Benih Induk Palawija, adalah Balai Benih Induk Palawija Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Timur ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2
j. Balai Benih Induk Hortikultura, adalah Balai Benih Induk Hortikultura
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Propinsi Jawa Tirnur ;
k. Balai Teknologi Pertanian, adalah Balai Teknologi Pertanian Dinas
Pertanian Tanamari Pangan Propinsi Jawa Timur ;
l. Pertanian Tanaman Pangan, adalah semua macam/jenis tanaman padi
palawija dan hortikultura serta segala macam aspekriya ;
m. Tanaman Padi, adalah Tanaman yang meliputi semua jenis tanaman padi
di sawah maupun di tegal ;
n. Tanaman Palawija, adalah Tanaman yang meliputi jenis tanaman jagung,
tanaman ubi-ubian, tanaman kacang-kacangan di sawah pengairan,
sawah tadah hujan, tegal dan pekarangan ;
o. Tanaman Hortikultura, adalah tanaman yang meliputi jenis tanaman
sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman bunga, tanaman hias dan tanaman
obat-obatan di sawah pengairan, sawah tadah hujan, tegal dan
pekarangan.
BAB II
NOMENKLATUR UNIT PELAKSA.NA TEKNIS DINAS
Pasal 2
Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Tanaman pangan terdiri dari:
a. Balai Benih Tanaman Pangan ;
b. Balai Benih Induk Padi ;
c. Balai Benih Induk Palawija ;
d. Balai Benih Induk Hortikultura;
e. Balai Teknologi Pertanian.
BAB III
BALAI BENIH TANAMAN PANGAN
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas Dan Fungsi
Pasal 3
1. Balai Benih Tanaman Pangan adalah unsur pelaksana teknis Dinas
Pertanian Tanaman Pangan yang melaksanakan tugas operasional di
lapangan ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3
2. Balai Benih Tanaman Pangan dipimpin oleh Kepala Balai Benih Tanaman
Pangan yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan.
Pasal 4
Balai Benih Tanaman Pangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan dibidang teknis pengelolaan,
pengadaan dan pendistri-busian benih dan bibit tanaman padi, palawija dan
hortikultura.
Pasal 5
Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 4, Balai Benih Tanaman
Pangan, mempunyai fungsi :
a. perawatan/pemeliharaan lahan untuk pembenihan serta sarana dan
prasarana pendukungriya ;
b. penangkaran Benih Pokok (BP) padi dan palawija ;
c. pendistribusian/pernasaran benih dan bibit padi, palawija dan hortikultura
;
d. pelaksanaan ketatausahaan ;
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Pertanian
Tanaman Pangan sesuai dengan bidang tugasnya.
Bagian Kedua
Organisasi
Pasal 6
Susunan Organisasi Balai Benih Tanaman Pangan terdiri dari :
a. Kepala Balai ;
b. Sub Bagian Tata Usaha ;
c. Seksi Produksi ;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 4
Pasal 7
Kepala Balai Tanaman Pangan mernpunyai tugas memimpin, rnengawasi,
mengkoordinasikan, rnengarahkan dan mengendalikan pengelolaan
pemeliharaan dan pendistiribusian benih dan bibit padi, palawija dan
hortikultura serta urusan ketatausahaan Dinas.
Pasal 8
Sub Bagian Tata Usaha mempuuyai tugas melaksanakan tata usaha umum,
keuangan, kepegawaian, peralatan dan tugas-tugas kerumahtanggaan.
Pasal 9
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 3, Sub Bagian Tata
Usaha rnempunyai fungsi :
a. pengelolaan administrasi kepegawaian ;
b. pengelolaan adminictrasi keuangan ;
c. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ;
d. pengelolaan peralauan kantor ;
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai Benih
Tanaman Pangan sesuai bidang tugasnya.
Pasal 10
Seksi Produksi mempunyai tugas mengkoordinasikan penangkaran/ prosesing
dan penyimpanan serta peridistribusian benih padi dan palawija di Balai Benih
Pembantu dalam wilayah kerjanya.
Pasal 11
Untuk menyelenggarakan tugas teraebut dalam Pasal 10, Seksi Produksi,
mempunyai tugas :
a. merencanakan. penangkaran, penyiapan benih sumber dan sarana
produksi lainnya, peralatan kerja dan tenaga kerja ;
b. mengawasi pelaksanaan penangkaran, prosesing dan penyimpanan
benih sampai dengan siap siar;
c. menjaga kwalitas benih untuk memenuhi standart mutu;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 5
d. mendistribusikan/memasarkan benih kepada Petani Penangkar Benih
dan rnasyarakat/Petani ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai Benih
Tanaman Pangan sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 12
(1) Seksi Produksi terdiri dari :
a. Sub Seksi Penangkaran ;
b. Sub Seksi Prosesing dan Penyimpanan ;
c. Sub Seksi Distribusi/Pemasaran ;
(2) Masing-masing Sub-sub Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi
yang beracla di bawah dan ber-tanggungjawab kepada Kepala Seksi
Produksi.
Pasal 13
(1) Sub Seksi Penangkaran, mempunyai tugas :
a. merancang pola tanam, penetapan varietas dan merencanakan
waktu tanam ;
b. menyiapkan saprodi, peralatan dan lahan atau media lainnya untuk
penangkaran benih ;
c. melaksanakan pemantauan penangkaran benih pada Balai Benih
Pembantu yang ada di wilayah kerjanya ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan. oleh Kepala Seksi
Produksi sesuai dengan bidang tugasnya ;
(2) .Sub Seksi Prosesing dan Penyirnpanan, mempunyai tugas :
a. mengawasi prosesing calon benih sampai dengan siap simpan ;
b. mengajukan sertifikasi ;
c. mengamankan mutu benih selama penyimpanan ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Produksi sesuai dengan bidang tugas-nya ;
(3) Sub Seksi Distribusi/Pemasaran, mempunyai tugas :
a. mengawasi pengantongan benih dan pemasangan lebel ;
b. mendistribusikan/memasarkan benih kepada Petani Penangkar Benih
dan rnasyarakat/Petani ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 6
c. melaksanakan pemantauan terhadap distribusi/ pemasaran benih yang
dilakukan pada Balai Benih Pembantu yang ada di wilayah kerjanya ;
d. mengumpulkan dan menginveritarisir kondisi pemasaran benih/bibit
pertanian tanaman pangan ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Produksi sesuai dengan bidang tugasnya .
Pasal 14
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Balai Benih Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan
sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
Pasal 15
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah karyawan dalam
jenjang Jabatan fungsional yang ter-bagi sesuai dengan bidang
keahliannya dikoordinir oleh tenaga fungsional senior ;
(2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja ;
(3) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Ketiga
Nama dan Wilayah Kerja
Balai Benih Tanaman Pangan
Pasal 16
Jumlah Balai Benih Tanaman Pangan di Propinsi Jawa Timur sebanyak 7
(tujuh) yaitu :
1. Balai Benih Tanaman Pangan di Mojokerto, meliputi :
a. Balai Benih Wringin Anom di Kabupaten Gresik ;
b. Balai Benih Jabon di Kabupaten Mojokerto ;
c. Balai Benih Losari di Kabupaten Mojokerto ;
d. Balai Benih Bangsal di Kabupaten Mojokerto ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 7
2. Balai Benih Tanaman Pangan di Kediri, meliputi :
a. Balai Benih Kendalrejo di Kabupaten Trenggalek ;
b. Balai Benih Bolorejo'di Kabupaten Tulungagung ;
c. Balai Benih Garurn di Kabupaten Blitar ;
d. Balai Benih Papuh di Kabupaten Blitar ;
3. Balai Benih Tanaman Pangan di Madiun, meliputi :
a. Balai Benih Kedungrejo di Kabupaten Madiun ;
b. Balai Benih Kartisari di Kabupaten Ponorogo ;
c. Balai Benih Malangasri di Kabupaten Magetan ;
d. Balai Benih Dirgosari di Kabupaten Ngawi ;
e. Balai Benih Ngestisari di Kabupaten Ngawi ;
4. Balai Benih Tanaman Pangan di Bojonegoro, meliputi :
a. Balai Benih Talun di Kabupaten Bojonegoro ;
b. Balai Benih Sukowati di Kabupaten Bojonegoro ;
c. Balai Benih Ngumpakdalem di Kabupaten Bojonegoro
d. Balai Benih Blawerejo di Kabupaten Lamongan ;
e. Balai Benih Sendangrejo di Kabupaten Lamongan ;
f. Balai Benih Margosari di Kabupaten Tuban ;
5. Balai Benih Tanaman Pangan di Besuki, meliputi :
a. Balai Benih Dewi Sri di Kabupaten Bondowoso ;
b. Balai Benih Congkrong di Kabupaten Bondowoso ;
c. Balai Benih Buduan di Kabupatsn Situbondo ;
d. Balai Benih Mardi Raharjo di Kabupaten Jember ;
e. Balai Benih Wonojati di Kabupaten Jember ;
f. Balai Benih Wongsorejo di Kabupaten Banyuwangi ;
6. Balai Benih Tanaman Pangan di Malang, meliputi :
a. Balai Benih Sejati di Kabupaten M'alang ;
b. Balai Benih Kejayan di Kabupaten Pasuruan ;
c. Balai Sumampir di Kabupaten Probolinggo ;
d. Balai Benih Condong di Kabupaten Lumajang ;
7. Balai Benih Tanaman Pangan di Madura, meliputi :
a. Balai Benih Tonjung di Kabupaten Bangkalan ;
b. Balai Benih Semi Sejati di Kabupaten Sarnpang ;
c. Balai Benih Sari Murni di Kabupaten Pamekasan ;
d. Balai Benih Parsangan di Kabupaten Sumenep.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 8
BAB IV
BALAI BENIH INDUK PADI
Bagian Pertarna
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 17
(1) Balai Benih Induk Padi, adalah Unsur Pelaksana Teknis Dinas Pertanian
Tanaman Pangan yang rnelaksanakan tugas-tugas operasional di
lapangan
(2) Balai Benih Induk Padi dipimpin oleh Kepala Balai Benih Induk Padi yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pertanian
Tanaman Pangan.
Pasal 18
Balai Benih Induk Padi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dibidang pengolahan, penangkaran dan
pemasaran benih padi serta ketatausahaan.
Pasal 19
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Balai
Benih Induk Padi mempunyai fungsi :
a. penyediaan benih padi unggul sesuai perencanaan yang ditetapkan oleh
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan ;
b. penangkaran bibit/benih padi unggul untuk kebutuhan Daerah ;
c. pendistribusian/pemasaran benih/bibit padi;
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan ;
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Pertanian Tanaman Pangan, sesuai dengan bidang tugasnya.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 9
Bagian Kedua
Organisasi
Pasal 20
Susunan Organisasi Balai Benih Induk Padi terdiri dari :
a. Kepala Balai ;
b. Sub Bagian Tata Usaha ;
c. Seksi Produksi ;
d. Kelompok Jabatan Fungsional .
Pasal 21
Kepala Balai Benih Induk Padi mempunyai tugas memimpin, mengawasi,
mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan
pengolahan, penangkaran dan pendistribusian/penangkaran benih padi.
Pasal 22
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan umum,
keuangan, kepegawaian, peralatan dan perbekalan.
Pasal 23
Untuk menyelenggarakari tugas tersebut dalam Pasal 22, Sub Bagian Tata
Usaha mempunyai fungsi :
a. pengolahan administrasi kepegawaian ;
b. pengolahan administrasi keuangan ;
c. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ;
d. pengelolaan peralatari dan perbekalan ;
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dalai Benih
Induk Padi sesuai bidang tugasnya.
Pasal 24
Seksi Produksi mempunyai tugas menangkarkan, menyimpan dan
mendistribusikan benih padi.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 10
Pasal 25
Untuk menyelenggarakari tugas dimaksucl dalam Pasal 24, Seksi
Produksi mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan perbanyakan, prosesing, penyimpanan benih sampai dengan
siap siar ;
b. penjagaan kwalitas sehingga penyediaan benih memenuhi standart mutu ;
c. pendistribusian/pemasaran benih kepada Balai Benih Pembantu dan
Petani Penangkar Benih ;
d. pengawasan kegiatan tersebut pada butir a, b, c di Balai Benih Utama ;
e. pendistribusian/pemasaran benih padi kepada masyarakat ;
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai Benih
Padi sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 26
(1) Seksi Produksi terdiri dari :
a. Sub Seksi Penangkaran ;
b. Sub Seksi Distribusi ;
(2) Masing-masing Sub Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Seksi Produksi.
Pasal 27
(1) Sub Seksi Penangkaran mempunyai tugas :
a. merancang pola tanam, penetapan varietas dan merencanakan
waktu tanam ;
b. menyiapkan saprodi, peralatan dan lahan atau media lainnya untuk
penangkaran benih ;
c. melaksanakan pemantauan penangkaran benih pada Balai Benih
Utama ;
d. mengawasi prosesing. calon benih sampai dengan siap simpan ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Produksi sesuai bidang tugasrya.
(2) Sub Seksi Distribusi/Pemasaran, mempunyai tugas :
a. mengajukan sertifikasi ;
b. mengamankan mutu benih selama penyimpanan ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 11
c. mengawasi pengantongan benih dan pemasangan label ,
d. mendistribusikan/memasarkan benih kepada Petani Penangkar benih
dan masyarakat/Petani ;
e. melaksanakan pemantauan terhadap distribusi/ pemasaran benih
yang dilakukan pada Balai Benih Utama dan Balai Benih Pembantu
serta penangkar benih terpilih di Jawa Timur ;
f. mengumpulkan data dan menginventarisir kondisi pemasaran benih
padi dan palawija ;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Produksi sesuai bidang tugasnya.
Bagiart Ketiga
Nama dan Lokasi Balai Benih Induk Padi
Pasal 28
Balai Benih Induk Padi Kabupaten Lumajang, yang meliputi :
a. Balai Benih Utama Cemengkalang di Kabupaten Sidoarjo.
b. Balai Benih Utama Baron di Kabupaten Nganjuk ;
c. Balai Benih Utama Maibit di Kabupaten Tuban ;
d. Balai Benih Utama Karangsuko di Kabupaten Malang ;
e. Balai Benih Utanui Benculuk di Kabupaten Banyuwangi.
Pasal 29
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melak-sanakan sebagian
tugas Balai Benih Induk Padi Dinas Pertanian Tanaman Pangan sesuai bidang
keahlian dan .kebutuhan.
Pasal 30
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah karyawan dalam
jenjang Jabatan fungsional yang terbagi sesuai dengan bidang keahliannya
dikoordinir oleh tenaga fungsional senior ;
(2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 12
(3) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakuan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
BAB V
BALAI BENIH INDUK PALAWIJA
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 31
(1) Balai Benih Induk Palawija adalah Unsur Pelaksana Teknis Dinas
Pertanian Tanaman Pangan yang melaksana-kan tugas-tugas operasional
di lapangan ;
(2) Balai Benih Induk Palawija dipimpin oleh Kepala Balai Benih Induk Palawija
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan.
Pasal 32
Balai Benih Induk Palawija mempunyai tugas melak-sanakan sebagian tugas
Dinas Pertanian Tanaman Pangan di bidang pengolahan, penangkaran dan
pemasaraa benih palawija serta ketatausahaan.
Pasal 33
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32,
Balai Benih Induk Palawija mempunyai fungsi :
a. pengujian perbenihan, pemurnian benih dan pelatihari bagi Aparat/Petani ;
b. penangkaran Benih Dasar dan Benih Pokok Palawija ;
c. pengendalian operasional.Balai Benih Utarrta Penghasil Benih Palawija ;
d. pelaksanaan urusan ketatausahaan ;
e. pelaksanaan tugas-.tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan, sesuai dengan bidang tugasnya.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 13
Bagian Kedua
Organisasi
Pasal 34
Susunan Organisasi Balai terdiri dari :
a. Kepala Balai ;
b. Sub Bagian Tata Usaha ;
c. Seksi Produksi ;
d. Kelompok Jabatan Fungsional. Benih Induk Palawija
Pasal 35
Kepala Balai Benih Induk Palawija mempunyai tugas memimpin, mengawasi,
mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan
pengolahan, penangkaran dan pendistribusian/ penangkaran benih palawija.
Pasal 36
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan umum,
keuangan, kepegawaian, peralatan clan per-bekalan.
Pasal 37
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalatn Pasal 36, Sub Bagian
Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. pengelolaan administrasi kepegawaian ;
b. pengelolaan administrasi keuangan ;
c. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ;
d. pengelolaan peralatan dan perbekalan ;
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai Benih
Induk Palawija sesuai bidang tugasnya.
Pasal 38
Seksi Produksi mempunyai tugas menangkarkem, meme-lihara dan
mendistribusikan benih palawija.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 14
Pasal 39
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud dalam Pasal 38, Seksi
Produksi mempunyai tugas :
a. melaksanakan perbanyakan, prosesing, penyimpanan benih sarnpai
dengan siap siar ;
b. menjaga kwalitas sehingga penyediaan benih mempunyai standart mutu ;
c. mendistribusikan/rnemasarkan benih kepada Balai Benih Pembantu dan
Petani Penangkar Benih ;
d. mengawasi kegiatan tersebut pada butir a, b, c di Balai Benih Utama ;
e. mendistribusikan dan memasarkan benih/bibit palawija kepada masyarakat
;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai Benih
Palawija sesuai bidang tugasnya.
Pasal 40
(1) Seksi Produksi terdiri dari :
a. Sub Seksi Penangkaran ;
b. Sub Seksi Distribusi ;
(2) Masing-masing Sub Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Seksi Produksi.
Pasal 41
(1) Sub Seksi Penangkaran mempunyai tugas :
a. merancang pola tanam, penetapan varietas dan merencanakan
waktu tanam ;
b. menyiapkan saprodi, peralatan dan lahan atau media lainnya untuk
penangkaran benih ;
c. melaksanakan pemantauan penangkaran benih pada Balai Benih
Utama ;
d. mengawasi prosesing calon benih sampai dengan siap simpan ;
e. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Produksi sesuai bidang tugasnya ;
(2) Sub Seksi Distribusi/Pemasaran, mempunyai tugas :
a. pengajuan sertifikasi ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 15
b. pengamanan mutu benih selama penyimpanan ;
c. mengawasi pengantongan benih dan pemasangan label;
d. pendistribusiaii/pemasaran benih kepada Petani Penangkar Benih
dan rnasyarakat/Petani ;
e. melaksanakan pemantauan terhadap distribusi/ pernasaran benih
yang dil£ikukan pada Balai Benih Utama ;
f. mengumpulkan data dan rnenginventarisir kondisipemasaran Benih
Palawija ;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Produksi sesuai bidang tugasnya.
Pasal 42
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Balai Benih Induk Palawija Dinas Pertanian Tanaman Pangan sesuai
bidang keahlian dan kebutuhan.
Pasal 43
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah karyawan dalam
jenjang jabatari fungsional yang ter-bagi sesuai dengan bidang keahliannya
dikoordinir oleh tenaga fungsional senior ;
(2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja ;
(3) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan ae:mai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Ketiga
Nama dan Lokasi Balai Benih Induk Palawija
Pasal 44
Balai Benih Induk Palawija berlokasi di Bedali Kabupaten Malang, yang
meliputi :
a. Balai Benih Utama Kencong di Kabupaten Kediri ;
b. Balai Benih Utama Lebaksari di Kabupaten Pasuruan ;
c. Balai Benih Utama Tejo di Kabupaten Jombang ;
d. Balai Benih Utama Gurnelar di Kabupaten Jernber.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 16
BAB VI
BALAI BENIH INDUK HORTIKULTURA
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 45
(1) Balai Benih Induk Hortikultura adalah Unsur Pelaksana Teknis Dinas
Pertanian Tanaman Pangan yang melaksana-kan tugas-tugas teknis
operational di lapangan ;
(2) Balai Benih Induk Hortikultura dipimpin oleh Kepala Balai Benih Induk
Hortikultura yang berada di beiwah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas Pertanian Tanaman Pangan.
Pasal 46
Balai Benih Induk Hortikultura mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan di bidang pengolahan, penangkaran
dan pernasaran benih hortikultura serta sarana dan prasarana rnaupun
ketatausahaan.
Pasal 47
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 46, Balai
Benih Induk Hortikultura mempunyai fungsi :
a. pengujian dan pemurnian benih hortikultura serta tempat pelatihan bagi
Aparat/Petani di bidang perbenihan hortikultura ;
b. penangkaran Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) tanaman
hortikultura, khusus untuk perbanyakan benih tanaman buah-buahan
menggunakan sistem klonalisasi melalui Blok Fondasi (BF) , Blok
Penggandaan Mata Tempel (BPMT) dan Blok Perbanyakan Benih (BPB) ;
c. pengerfdalian operasional Balai Benih Utama sebagai penghasil benih
hortikultura;
d. pemeliharaan Pohon Ind'uk Tunggal (PIT), Blok Fondasi (BF) dan Blok
Penggandaan Mata Tempel (BPMT) ;
e. pelaksanaan urusan ketatausahaan ;
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikari oleh Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan, sesuai dengan bidang tugasnya.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 17
Bagian Kedua
Organisasi
Pasal 48
Susunan Organisasi Balai Benih Induk Ilortikul tura terdiri dari :
a. Kepala Balai ;
b. Sub Bagian Tata Usaha ;
c. Seksi Produksi ;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 49
Kepala Balai Benih Induk Hortikultura rnempunyai tugas rnemimpin,
mengawasi, mengkoordinasikan, mengaralikan dan mengendalikan
pelaksanaan pengolahan, penangkaran dan pendistribusian/pemasaran bibit
hortikultura .
Pasal 50
Sub Bagian Tata Usaha rneinpunyai tugas melaksanakan urusan umurn,
keuangan, kepegawaian, peralatan clan per-bekalan.
Pasal 51
Untuk rnenyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 50, Sub Bagian Tata
Usaha mempunyai fungsi :
a. pengelolaan adininistrasi kepegawaian ;
b. pengelolaan adininistrasi keuangan ;
c. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat: dan kearsipan ;
d. pengelolaan peralatan dan perbekalan ;
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Benih Induk
Hortikul tura sesuai bidang tiigasnya .
Pasal 52
Seksi Produksi ineinpunyai tugas menangkarkan, moiiicj-lihara dan
mendistribusikan benih hortikultura.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 18
Pasal 53
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud dalam Pasal 52, Seksi Produksi
mempunyai tugas :
a. melaksanakan perbanyakan, prosesing, penyimpanan benih hortikultura
sampai dengan siap siar ;
b. menjaga kwalitas sehingga penyediaan benih hortikultura mempunyai
standart mutu;
c. mendistribusikan/mcmasarkan l:)enih liortikultura ; d. iiicmelihara Pohon
Induk Tunggal (PIT), Blok Fondasi
d. (BF) dan Blok Penggandaan Mata Tempel (DPMT) surta Pohon Induk
Koleksi ;
e. mengelola dan perawatan sarana dan prasarana pembenihan yang ada ;
f. membina kegiatan a, b, c, d dan e di Balai Benih Utama Hortikultura ;
g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai Benih
Induk Hortikultura sesuai bidang tugasnya.
Pasal 54
(1) Seksi Produksi terdiri dari :
a. Sub Seksi Penangkaran ;
b. Sub Seksi Distribusi ;
(2) Masing-masing Sub Seksi dipirnpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Seksi Produksi.
Pasal 55
(1) Sub Seksi Penangkaran, mempunyai tugas :
a. merancang pola tanam, penetapan varietas dan merehcanakan
waktu tanam ;
b. menyiapkan saprodi, peralatan dan lahan atau medialainnya untuk
penangkaran benih hortikultura ;
c. melaksanakan penangkaran benih hortikultura ;
d. memelihara Pohon Induk Tunggal (PIT), Blok Fondasi (BF) dan Blok
Penggandaan Mata Tempel (BPMT) serta Pohon Induk Koleksi ;
e. melaksanakan pemantauan penangkaran benih pada Balai Benih
Utama ;
f. melaksanakan prosesing calon benih hortikultura sampai dengan siap
simpan ;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 19
g. melakukan pemeliharaan benih hortikultura hasil penangkaran selama
dalam penyimpanan ;
h. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Produksi sesuai bidang tugasnyai ;
(2) Sub Seksi Distribusi, mempunyai tugas :
a. mengajukan sertifikasi, penangkaran benih hortikultura ;
b. melakukan evaluasi mutu benih hortikultura .sebelum dipasarkan
melaksanakan pendistribusiem/pemasaran benih hortikultura
kepada Penangkar/Petani ;
c. melaksanakan pemantauan terhadap distribusi/pemasaran benih
hortikultura yang dilakukan oleh Balai Benih Utama ;
d. mengumpulkan dan menganalisis data tentang kondisi
e. permintaan dan penyediaan benih hortikultura ;
f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Produksi sesuai bidang tugasnya.
Pasal 56
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Balai Benih Induk Hortikultura Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan
sesuai bidang keahlian dan kebutuhan.
Pasal 57
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah karyawan dalam
jenjang Jabatan fungsional yang ter-bagi sesuai dengan bidang
keahliannya dikoorclinir oleh tenaga fungsional senior ;
(2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja;
(3) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yarig berlaku.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 20
Bagian Ketiga
Nama dan Lokasi Balai Benih Induk Hortikultura
Pasal 58
Balai Benih Induk Hortikultura berlukasi di Pohjentrek Kabupaten Pasuruan,
yang rneliputi :
a. Balai Benih Utama Lebo di Kabupaten Sidoarjo ;
b. Balai Benih Utama Claket di Kabupaten Mojokerto ,
c. Balai Benih Utama Jampiraga di Kabupaten Mojoktrto ;
d. Balai Benih Utama Jiwan di Kabupaten Madiun ;
e. Balai Benih Utama Sukorame di Kabupaten Kediri ;
f. Balai Benih Utama Lebo di Kabupaten Malang ;
g. Balai Benih Utama Nongkojajar di Kabupaten Pasuruan ;
h. Balai Benih Utama Tosari di Kabupaten Pasuruan ;
i. Balai Benih Utama Warujinggo di Kabupaten Probolinggo ;
j. Balai Benih Utama Sapikerep di Kabupaten Probolinggo ;
k. Balai Benih Utama Patrang di Kabupaten Jember ;
l. Balai Benih Utama Laden di Kabupaten Pamekasan ;
BAB VII
BALAI TEKNOLOGI PERTANIAN
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pasal 59
(1) Balai Teknologi Pertanian aclalah Unsur Pelaksana Teknia Diuaa Pertanian
Tanaman Pangan yang melaksana-kan tugas-tugas operasional di
lapangan ;
(2) Balai Teknologi Pertanian dipimpin oleh Kepala Balai Teknologi Pertanian
yang berada di bawah dan ber-tanggungjawab kepada Kepala Dinas
Pertanian Tanaman Pangan,
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 21
Pasal 60
Balai Teknologi Pertanian mempunyai tugas melaksa-nakan sebagian tugas
Dinas Pertanian Tanaman Pangan di bidang pengkajian, pengembangan dan
pemanfaatan benih padi, palawija dan hortikultura serta pelatihan dibidang
teknologi pertanian dan tugas ketatausahaan.
Pasal 61
Untuk inenyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60,
Balai Teknologi Pertanian mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan pengkajian dan perakitan teknologi budidaya tanaman
pangan dan hortikultura serta pelaksanaan pemanfaatan teknologi
pertanian berupa pemberian rekomendasi dan pelatihan ;
b. pengembangan agro industri dan bioteknologi berupa uji laboratorium
kultur jaringan dan tanah, pengembangan jatnur dan agroindustri serta
raekanisasi pertanian ;
c. pelaksanaan urusan ketatausahaan ;
d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Pertcmian Tanaman Pangan, aesuoti denqan bidang tugasnya.
Bagian Kedua
Organisasi
Pasal 62
Susunan Organisasi Balai Teknologi Pertaniari terdiri dari :
a. Kepala Balai ;
b. Sub Bagian Tata Usaha ;
c. Seksi Teknik ;
d. Kelompok Jabatan Fungsional .
Pasal 63
Kepala Balai Teknologi Pertanian mernpunyai tugas memimpin, rnengawasi,
mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan
pengkajian, pengeinbangan, pemanfaatan dan pelatihan teknologi pertanian.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 22
Pasal 64
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan umum,
keuangan, kepegawaian, peralatan dan perbekalan.
Pasal 65
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 64, Sub Bagian
Tata Usaha mernpunyai fungsi :
a. pengelolaan administrasi kepegawaian ;
b. pengelolaan administrasi keuangan ;
c. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ;
d. pengelolaan peralatan dan perbekalan ;
e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai
Teknologi Pertanian sesuai bidang tugasnya .
Pasal 66
Seksi Teknik mempunyai tugas melakukan pengkajian, pengembangan,
pemanfaatan dan pelatihan serta pendistribusian hasil teknologi pertanian.
Pasal 67
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud dalam Pasal 66; Seksi Teknik
mempunyai fungsi :
a. pengumpulan data dan bahan pengkajian berupa sarana produksi, tanah
dan agroekologi dari daerah ;
b. pengkajian dan perakitan teknologi budidaya tanaman pangan dan
hortikultura ;
c. pemanfaatan teknologi berupa rekomendasi dan pelatihan ;
d. penyiapan paket pengembangan agroindustri skala home industri di daerah
sentra produksi ;
e. pelaksanaan kegiatan uji laboratorium kultur jaringan, pengembangan
jamur dan laboratorium tanah ;
f. pelaksariaan kegiatan pengujian kapasitas peralatan dan mesin pertanian ;
g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai
Teknologi Pertanian sesuai bidang tugasnya .
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 23
Pasal 68
(1) Seksi Teknik terdiri dari :
a. Sub Seksi Pengembangan ;
b. Sub Seksi Pemanfaatan ;
(2) Masing-masing Sub Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi yang
berada di bawah dan bertanggung j av/ab kepada Kepala Seksi Teknik.
Pasal 69
(1) Sub Seksi Pengembangan mempunyai tugas :
a. menyiapkan data dan bahan untuk melakukari pengujian dalam rangka
menyiapkan paket teknologi ;
b. melakukan pengujian dan perakitan teknologi ;
c. melakukan pengujan adaptasi varietas, periyimpanan benih dan
teknologi terapan lainnya ;
d. membuat rekomendasi rakitan teknologi pertanian tanaman pangan dan
hortikultura ;
e. menyelenggarakan pelatihan teknologi pertanian tanaman pangan dan
hortikultura ;
f. melaksanakan tugas-tugas Lain yang diberikan oleli Kepala Seksi
Teknik sesuai dengan bidang tugasnya ;
(2) Sub Seksi Pemanfaatan, mempunyai tugas :
a. menyiapkan paket pengembangan agroindustri skala home Industri di
daerah sentra produksi ;
b. melaksanakan kegiatan uji laboratorium kultur jaringan, pengembangan
jamur dan laboratorium tanah ;
c. melaksanakan kegiatan pengujian kapasitas per- alatan dan mesin
pertanian ;
d. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Seksi
Teknik sesuai dengan bidang tugasnya.
Pasal 70
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Balai Teknologi Pertanian Dinas Pertanian Tanaman Pangan sesuai
bidang keahlian dan kebutuhan.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 24
Pasal 71
(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah karyawan dalam
jenjang Jabatan fungsional yang terbagi sesuai dengan bidang keahliannya
dikoordinir oleh tenaga fungsional senior ;
(2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja ;
(3) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(4) Bagian Ketiga Nama dan Lokasi Balai Teknologi Pertanian
Pasal 72
Balai Benin Teknologi Pertanian berlokasi di Bedali Lawang Kabupaten
Daerah Tingkat II Malang, meliputi Kebun Penelitian Cipto Bedali, Sidodadi,
Sidomulyo, Dau dan Bulukerto di Kabupatsn Daerah Tingkat II Malang.
BAB VIII
TATA KERJA
Pasal 73
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Balai Benih Tanaman Pangan, Balai
Benih Induk Padi, Balai Benih Induk Palawija, Balai Benih Induk Hortikultura
dan Balai Teknologi Pertanian bertanggungjawab langsung kepada Kepala
Dinas Pertanian Tanaman Pangan.
Pasal 74
(1) Setiap pimpinan satuan orgariisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian
Tanarnan Pangan berkewajitaan memimpin, mengawasi, mengadakan
koordinasi, mengarah-kan dan mengendalikan, memberi bimbingan dan
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan;
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 25
(2) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan dalam
melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip koordinasi baik dalam
lingkungan dan antar Unit Pelaksana Teknis Dineis Pertanian Tanaman
Pangan maupun dalam lingkungan antar instansi lainnya.
BAB IX
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN
Pasal 75
(1) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Kepala
Sub Bagian Tata Usaha, Kepala Seksi dan Kepala Sub Seksi diangkat dan
diberhentikan oleh Gubernur atas usul Kepala Dinas Pertanian Tanaman
Pangan ;
(2) Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan diberhentikan sesuai dengan
peraturan perundang-undanqan yang berlaku.
B A B X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 76
Hal-hal yang belum cukup diatur dalain Peraturan Daerah ini, sepanjang
mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur Kepala
Daerah.
Pasal 77
Bagan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Tanaman
Pangan sebagaiinana tercantum dalam lampiran dan rnerupakan bagian tak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 26
Pasal 78
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 24 Maret 1998 Nomor 18 Tahun 1998
tentang Pembentukan, Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I
Jawa Timur dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 79
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang rnengetahuinya, menierintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini clengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa
Timur.
Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 3 Januari 2000
GUBERNUR JAWA TIMUR
ttd
IMAM UTOMO. S
Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Jawa Timur
Tanggal 19 Januari 2000 Nornor 2 Tahun 2000 Seri D.
A.n. GUBERNUR JAWA TIMUR
Sekretaris Daerah
ttd.
Drs. SOENARJO, MSi
Pembina Utama Madya
NIP 510 040 479
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 27
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR
NOMOR : 1 TAHUN 2000
TANGGAL : 3 JANUARI 2000
I. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BALAI BENIH TANAMAN PANGAN
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1
II. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BALAI BENIH INDUK PADI
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 2
III. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BALAI BENIH INDUK PALAWIJA
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 3
IV. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI BALAI BENIII INDUK HORTIKULTURA
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 4
V. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
BALAI TEKNOLOGI PERTANIAN
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 5
PENJELASAN
A T A S
PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR
NOMOR :1 TAHUN 2000
TENTANG
ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN
PROPINSI JAWA TIMUR
I. PENJELASAN UMUM
Dengan makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pangan, perlu ditingkatkan
pula usaha-usaha peningkatkan produksi pangan. Untuk itu perlu dukungan petugas
dilapangan yang secara langsung menangani kegiatan-kegiatan operasional Dinas Pertanian
Tanaman Pangan, kegiatan operasional tersebut dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis.
Keberadaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan
telah diatur dalam Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 24
Maret 1998 Nomor 18 Tahun 1998 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Unit
Pelaksana Teknis Lingkup Dinas Lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Propinsi
Daerah Tingkat I Jawa Timur, selanjutnya sesuai Pasal 68 Undang-undang Nomor 22 Tahun
1999 tentang Pemerintahan Daerah, susunan organisasi perangkat Daerah ditetapkan
dengan Peraturan Daerah, untuk itu perlu mengatur kembali Unit Pelaksana Teknis Dinas
tersebut dalam Peraturan Daerah.
II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 sampai
dengan Pasal 65 : Cukup jelas
Pasal 66 : Yang dimalcsud dengan Teknik adalah Teknik dibidang Pertanian
Tanaman Pangan.
Pasal 67 sampai
dengan Pasal 69 : Cukup jelas
Pasal 70 Kelornpok Jabatan Fungsional adalah kelompok pejabat profesi
dibidang Pustakawan, Arsiparis, Peneliti dan Pranata Komputer serta
jabatan fungsional lain yang dibutuhkan sesuai bidang tugas Unit
Pelaksana Teknis pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan.
Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2006 1
Top Related