1
ISBN : 978-602-6864-06-2
PETUNJUK TEKNIS
PEMBIBITAN TANAMAN KOPI
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian
2 0 1 6
Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kopi
i
PETUNJUK TEKNIS
PEMBIBITAN TANAMAN KOPI
Penanggung Jawab Kepala BPTP Maluku Utara
Penyusun
Himawan Bayu Aji
Lay Out Ozzora
Hak Cipta @2016 BPTP MALUKU UTARA Kmplek Pertanian Kusu No. 1, Sofifi - Maluku Utara Telp. (0921) 3317980 E mail. [email protected] Website. Malut.litbang.deptan.go.id
ii
KATA PENGANTAR
Sujud syukur kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan ridho dan Karunia-Nya maka Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kopi ini dapat diselesaikan.
Maluku Utara merupakan provinsi baru hasil pemekaran yang terletak di daerah timur Indonesia dengan potensi perkebunan kopi untuk dikembangkan. Dibutuhkan teknologi maju dalam setiap aspek pembangunan perkebunan kopi sehingga mampu memberikan hasil secara maksimal. Salah satu aspek penentu keberhasilan pembangunan perkebunan kopi adalah dari bagaimana mendapatkan sumber bibit yang berkualitas.
Petunjuk Teknis ini berisi tentang bagaimana cara membudidayakan bibit tanamana kopi berkualitas mulai dari sumber benih hingga perawatan pembibitan di rumah pembibitan sesuai dengan metode pembibitan yang benar.
Ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Tim Penyusun yang telah mencurahkan tenaga, waktu dan pikiran untuk menyelesaikan Buku Petunjuk Teknis mengenai Pembibitan Tanaman Kopi ini. Semoga diterbitkannya juknis ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.
Sofifi, April 2016 Kepala Balai,
Dr. Ir. Bram Brahmantiyo, M.Si
Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kopi
iii
DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................. ii Daftar Isi .............................................................................................. iii Daftar Gambar .................................................................................. iv I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 1 1.2. Tujuan ........................................................................................ 3 1.3. Dasar Pertimbangan .......................................................... 3
II. METODE PEMBIBITAN TANAMAN KOPI ........................ 5
2.1. Tahap Penentuan Lokasi Penyemaian ....................... 5 2.2. Tahap Pemilihan Benih ..................................................... 5 2.3. Tahap Pesemaian Benih dan Pesemaian Bibit ...... 7 2.5. Tahap Pemeliharaan Bibit ........................................... 14
Daftar Pustaka ................................................................................ 16
iv
DAFTAR GAMBAR
Gb. 1. Biji/Benih Kopi ...................................................................... 6 Gb. 2. Kopi yang telah bertunas di pesemaian ..................... 7 Gb. 3. Pesemaian Pembibitan dengan naungan ................. 9 Gb. 4. Metode sambung bibit .................................................... 12 Gb. 5. Metode stek bibit................................................................. 13
Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kopi
1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Sektor Perkebunan telah mampu menunjukkan
peran dan keuntungannya dalam perekonomian
nasional. Ditjen perkebunan melaporkan bahwa tahun
2008 total volume ekspor sebesar 24 juta ton dengan
nilai USD 24 miliar dan meningkat pada tahun 2009
menjadi 28,71 juta ton dengan nilai USD 26,50 miliar.
Selain sebagai komoditas ekspor, komoditas
perkebunan berfungsi sebagai penyedia bahan baku
industri dalam negeri. Industri yang berbahan baku
hasil tanaman perkebunan, di antaranya industri
minyak goreng, industri ban, sarung tangan, biofuel,
rempah, minuman, dan makanan.
Dalam kegiatan ekonomi berbasis pedesaan,
sektor perkebunan telah menjadi penyedia lapangan
kerja bagi 19,4 juta orang di on farm. Jumlah ini belum
termasuk tenaga kerja yang terlibat dalam industri
lanjutan dan jasa. Perkembangan perkebunan juga
terbukti dapat mendukung perkembangan wilayah..
Sekarang dan di masa depan perkebunan akan
tetap menjadi sektor penting untuk meningkatkan
perekonomian nasional dan memecahkan berbagai
permasalahan pembangunan nasional, seperti lapangan
2
kerja, pengentasan kemiskinan, penyediaan pangan dan
energi, pemerataan pembangunan dan pelestarian
lingkungan hidup (Suwarto dan Oktavianty, 2010).
Kopi sebagai salah satu komoditas perkebunan
adalah sejenis minuman yang berasal dari proses
pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi
sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali
ditemukan oleh bangsa Ethiopia di benua Afrika sekitar
3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Khasiat Kopi yang
dapat menurunkan resiko kanker, diabetes, batu
empedu, dan berbagai penyakit jantung terus
berkembang dan polpuler di dunia dan dikonsumsi
hampir seluruh kalangan (Budiman, H.).
Kopi merupakan salah satu hasil komoditas
perkebunan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup
tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan
berperan penting sebagai sumber devisa negara. Kopi
tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa
melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi
setengah juta jiwaa petani kopi di Indonesia (Rahardjo,
2012). Tingginya nilai ekonomis kopi menjadikan
Indonesia salah satu eksportir kopi terbesar ke 4 di
dunia (Worldbank). Permintaan kopi Indonesia dari
waktu ke waktu terus mengalami peningkatan karena
kualitas dan karakteristik citarasanya (Hilmawan,
2013).
Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kopi
3
Majunya sektor perkebunan kopi sangat
ditentukan oleh mutu produksi. Untuk menghasilkan
produksi tinggi ditunjang oleh tanaman yang dihasilkan
dari bibit tanaman perkebunan yang berkualitas. Bibit
tanaman perkebunan yang berkualitas dihasilkan dari
pohon induk yang sudah tua, produksi tinggi, biji/benih
tua, dan sehat.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari penyusunan
juknis pembibitan tanaman kopi adalah memberikan
panduan praktis kepada pekebun khususnya dan
masyarakat umumnya dalam melaksanakan budidaya
pembibitan tanaman kopi baik secara vegetatif maupun
generatif.
1.3. Dasar Pertimbangan
Pembibitan tanaman perkebunan merupakan
awal dari kegiatan teknis produksi tanaman
perkebunan. Pembibitan tanaman perkebunan
memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman perkebunan. Pembibitan
tanaman perkebunan kopi diperlukan karena kecambah
dari benih kopi atau bibit bahan vegetatif memerlukan
perhatian dan perawatan intensif sampai umur 8-12
bulan. Proses pertumbuhan dan perkembangan bibit
4
adalah masa kritis sehingga akan berpengaruh terhadap
kualitas pertumbuhan, perkembangan dan produksi
tanaman yang akan dihasilkan.
Provinsi Maluku Utara mempunyai potensi
sumber daya alam yang cukup besar untuk tujuan
pengembangan komoditas kopi. Namun demikian
dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman teknik
budidaya bertanam kopi. Di samping itu juga
dibutuhkan teknik pembibitan yang benar sehingga
mampu menghasilkan bibit bermutu karena bibit
merupakan awal mula keberhasilan produksi.
Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kopi
5
BAB II
METODE PEMBIBITAN TANAMAN KOPI (Coffea arabica)
Bibit berkualitas tanaman kopi bisa diperoleh
melalui beberapa tahapan kegiatan diantaranya :
2.1. Tahap Penentuan Lokasi Penyemaian
Pemilihan lokasi penyemaian berkaitan dengan :
a. Penyemaian sebaiknya dilaksanakan pada tanah
dengan topografi rata dan draenase baik.
b. Dekat dengan sumber air yang cukup memadahi
selama masa pembibitan sehingga mudah dalam
penyiraman.
d. Lokasi penyemaian diusahakan dekat dengan tempat
pembibitan utama lengkap dengan akses jalan untuk
memudahkan dalam pemindahan kecambah.
e. Lokasi penyemaian diupayakan bebas dari nematoda
dan cendawan akar.
f. Syarat lokasi untuk dijadikan lokasi pembibitan
hampir sama dengan lokasi penyemaian.
2.2. Tahap Pemilihan Benih
a. Biji/benih yang akan digunakan sumber bibit bisa
berasal dari kebun sendiri atau penangkar benih
terpercaya yang sudah diketahui mutunya yaitu
6
produksi tinggi, tahan terhadap nematoda bubuk
batang atau bebas dari hama penyakit.
b. Benih juga bisa berasal dari Balai Penelitian
Perkebunan Besar (BPPB) yang berlokasi di daerah
(kabupaten) atau dari PT Perkebunan terkait (PTP
XXIII, PTP XXVI, Balai Penelitian KoKa Jember).
c. Buah yang dipungut adalah yang masak, tidak cacat,
dan besarnya normal sedangkan yang tidak sesuai
disingkirkan. Biji yang memenuhi syarat untuk benih
dikelupas kulitnya dengan diinjak-injak dengan kain
tetapi kulit tanduk jangan sampai terlepas. Lendir
yang menempel dibersihkan dengan abu gosok
kemudian dikering anginkan selama 1-2 hari.
Selanjutnya dilakukan sortasi yang kedua yaitu biji
yang jelek dan hampa disingkirkan. Bibit terpilih dan
kondisi kering bisa langsung disemaikan.
Gb. 1. Biji/Benih kopi
Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kopi
7
2.3. Tahap Pesemaian Benih dan Pesemaian Bibit
a. Pesemaian Benih/Biji
Langkah pertama adalah membuat bedengan
sedalam 30 cm dengan ukuran 120 x 10 m dengan
dilengkapi atap sebagai naungan supaya bibit
terlindungi dari hujan lebat dan tanah tidak cepat
kering. Atap bisa terbuat dari daun kelapa, jerami
atau alang-alang.
Setelah itu pasir/humus setebal 5 cm ditabur di
atas tanah bedengan dan disiram air dengan air
secukupnya, selanjutnya benih-benih yang telah
disediakan ditanam pada bendengan dengan
jarak tanam antar benih 3-4 cm dan jarak antar
baris 5 cm. Benih selanjutnya disiram hingga
tanah menjadi lembab. Benih mulai tumbuh dan
mengangkat daun lembaganya pada umur 4-6
minggu.
Gb. 2. Kopi yang telah bertunas di pesemaian
8
Bibit kopi dapat ditanam setelah umur 8-9 bulan,
oleh karena itu penyemaian benih harus
memperhatikan rencana penanaman. Pada
umumnya penyemain dilakukan pada bulan
November-Desember dengan demikiain pada
pertengahan bulan November-Desember atau
awal musim hujan bibit sudah berumur 8-9 bulan
dan siap ditanam di lapang dengan kondisi
tanaman yang sudah cukup kuat.
Apabila bibit akan ditanam sebagai sambungan,
maka penyemaian dilakukan pada bulan Agustus,
selanjutnya bibit dapat disambung pada umur 1
tahun. Bila kelak bibit akan ditanam pada bulan
November/Desember bibit sambungan sudah
berumur 4 bulan.
a. Pesemaian Pembibitan
Pemindahan bibit pesemaian ke bedengan
pembibitan dilakukan pada saat bibit sudah
berumur 2-3 bulan. Pembibitan dapat dilakukan
di bedengan tanah atau di polybag.
Pembibitan pada bedengan tanah persiapannya
hampir sama dengan penyiapan bedengan pada
tahapan pesemaian. Tanah diolah sedalam 30-50
cm dilengkapi naungan sementara dari kerangka
bambu dan atap alang-alang atau daun kelapa
dengan ketinggian ± 2 m. Lubang tanam jarak 20
x 25 cm dibuat dengan menggunakan sendok
Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kopi
9
tanah/tugal. Selanjutnya bibit semai beserta
tanah di sekitar akar dipindahkan secara hati-hati
menggunakan sendok ke dalam lubang tanam
yang telah disediakan. Lubang kemudian ditutup
menggunakan tanah dan disiram dengan air
secukupnya agar tanah menjadi lebih padat.
Setelah enam bulan di pembibitan tanaman siap
dipindahkan ke areal penanaman.
Gb. 3. Pesemaian Pembibitan dengan naungan
Pembibitan menggunakan polybag. Siapkan
polybag ukuran 20-30 cm dan tinggi 30-40 cm.
Media yang digunakan adalah campuran tanah
dengan pupuk kandang dengan perbandingan 1
: 1, masukkan ke dalam polybag sampai ¾
bagian. Bibit ditanam ke dalam media polybag.
Selanjunya Polybag diatur secara berderet
10
dengan jarak 30 x 30 cm dan disirami air
secukupnya. Bibit dapat dipindahkan ke lahan
setelah berumur 6 bulan.
Perbanyakan vegetatif adalah dengan cara stek
dan menyambung/mengenten. Dari kedua cara
tersebut yang banyak dilakukan adalah
menyambung sedang menstek belum banyak
dilakukan karena kemungkinan hidupnya kecil
dan tidak semua bisa distek. Batang bawah yang
digunakan harus sudah teruji kualitas dan
produksinya. Sementara itu, batang atas
diperoleh dari batang-batang yang sudah tua.
Batang-batang tersebut dipotong serendah
mungkin dengan meninggalkan 2-3 tunas. Bila
waktu sudah dianggap cukup, selanjutnya dapat
dilakukan penyambungan. Pada sambungan
yang sudah cukup besar, akan tumbuh tunas
baru. Tunas-tunas baru inilah yang digunakan
sebagai batang atas.
Bibit Sambung/Enten
Pilih understamp (batang bawah) dari tanaman
yang unggul dan tahan terhadap penyakit akar.
Ambil entres (batang atas) dari pohon yang
sehat dan tingkat produksinya tinggi. Bahan
yang diambil, yaitu tunas air yang sehat,
diameter sekitar 0,75 cm atau sebesar pensil,
tidak keras/lentur. Umur tunas sekitar 3 bulan
Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kopi
11
dan sudah mengeluarkan cabang primer.
Sambung batang atas dan batang bawah dengan
cara berikut :
- Potong understamp mendatar 15-30 cm di
atas permukaan tanah.
- Belah membentuk huruf “V” 3-4 cm dari
ujung.
- Potong cabang entres sebanyak satu ruas .
Panjang entres sekitar 7 cm dengan ruas
daun tepat di tengah. Potong daun dan
cabang primer pada entres hingga tersisa 1-
2 cm.
- Potong meruncing bagian kanan dan kiri
ujung entres sebelah bawah sehingga jika
dimasukkan ke belahan undesrstamp dapat
menempel sempurna. Ujung bagian atas
diolesi parafin agar tidak membusuk.
- Masukkan/sisipkan ujung entres yang
runcing ke dalam celah batang bawah.
- Ikat dan balut (jangan telalu kencang)
sambungan tersebut dengan tali rafia atau
pita kain yang bersih. Olesi sambungan yang
sudah dibalut dengan parafin agar tidak
mudah busuk dan kering.
- Tutup sambungan dengan kantong plastik,
lalu diikat. Diamkan selama 3-4 minggu dan
12
apabila ada tanda-tanda pertumbuhan tunas
baru, tutup segera dibuka. Rompes (pangkas
dengan tangan) tunas yang baru tumbuh
pada batang bawah. Tunas yang dihasilkan
batang atas dibiarkan tumbuh. Sambungan
gagal apabila dalam rentang waktu 1 minggu
batang atas mengering. Bibit dipindahkan ke
lapang setelah berumur 4-10 bulan setelah
penyambungan.
Gb. 4. Metode sambung bibit
Bibit Stek
Penstekan sebaiknya dilakukan pada akhir
musim penghujan. Bahan stek dapat dibeli dari
para penangkar benih/bibit dan kebun
Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kopi
13
entres/kebun produksi. Bahan yang dipakai
adalah ruas kedua dan ketiga dari ujung batang
yang masih pipih. Berikut adalah tahapan
penyemain stek :
Gb. 5. Metode stek bibit
- Potong bahan stek dengan gunting pangkas
hingga tersisia 2-3 ruas dengan panjang
sekitar 15-20 cm. Ruas yang digunakan
14
adalah ruas kedua dan ketiga.
- Potong mendatar ujung stek bagian atas
sekitar 2 cm di atas buku kedua. Potong
miring ujung bagian bawah sekitar 3-5 cm di
bawah buku ketiga atau keempat. Potong
daun hingga tersisa 1/4-1/3 bagian untuk
mengurangi penguapan. Oleskan
lilin/parafin diujung stek sebelah atas untuk
mengurangi penguapan dan serangan
penyakit.
- Tancapkan stek pada bedengan sedalam 7,5
cm. Siram dengan air secukupnya.
2.4. Tahap Pemeliharaan Bibit
a. Penyiraman dijadwalkan setiap hari (pagi-sore)
tetapi memperhatikan keadaan cuaca pada saat
kegiatan sedang berjalan.
b. Pemberian naungan dengan target intensitas cahaya
masuk pada masa awal pembibitan adalah 25 %.
Setiap bulan secara bertahap intensitas cahaya yang
masuk dinaikkan dengan cara membuka
atap/naungan sedikit demi sedikit. Hal ini dilakukan
hingga seminggu sebelum pemindahan bibit ke
lapangan atau pembibitan telah terbuka semua.
c. Pemupukan dilakukan setiap dua minggu sekali.
Pupuk yang digunakan pada umur 1-3 bulan adalah
Petunjuk Teknis Pembibitan Tanaman Kopi
15
1 gr urea, 2 gr KCl, dan 2 gr TSP setiap bibit. Setelah
berumur 3 bulan pupuk yang digunakan adalah urea
dengan dosis 2 gr/bibit. Pupuk ditebarkan pada alur
di sekeliling bibit. Setelah ditebar, ditutup dengan
tanah dan disiram. Pemberian pupuk juga dapat
berupa larutan, apabila menggunakan larutan.
d. Pengendalian hama penyakit dilakukan secara
manual atau kimiawi. Hama yang sering menyerang
bibit adalah ulat kilan (Hyposidra talaca), belalang
dan bekicot. Sedangkan penyakit yang sering
menyerang adalah penyakit rebah batang rizoctonia
solani.
e. Seleksi bibit pertama kali dilakukan setiap 2 bulan
sekali. Bibit yang terlihat kerdil, atau tidak dapat
terselamatkan karena terserang hama/penyakit
segera dipindahkan dari lokasi pembibitan.
f. Penggemburan media pembibitan dilakukan setiap 2
bulan sekali dengan hati-hati supaya tidak merusak
perakaran.
16
DAFTAR PUSTAKA
Suwarto, octavianty, Y. 2010. Budidaya Tanaman Perkebunan Unggulan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Balitbangtan. 2009. Mengenal Tanaman Perkebunan di Lingkungan Sekitar. Balitbangtan. Jakarta.
Budiman, H. . Prospek Tinggi Bertanam Kopi. Pedoman Meningkatkan Kualitas Perkebunan Kopi. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
hilmanhilmawan3.blogspot.co.id
Rahardjo, 2012 dalam rudyemufc.blogspot.co.id
1
Top Related