8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
1/104
___________________________________________________________ PRAKTIKUM 1
KALIBRASI DAN PEMAKAIAN
JANGKA SORONG
A. KOMPETENSI DASAR
Mengkalibrasi, menggunakan dan membaca hasil pengkuran jangka sorong dengan
prosedur yang benar
B.SUB KOMPETENSI DASAR
1. Mengkalibrasi jangka sorong dengan alat dan prosedur yang benar
2. Menggunakan jangka sorong untuk melakukan pengukuran dengan cara yang benar
3.Membaca hasil pengukuran jangka sorong dengan benar
C. DASAR TEORI
Jangka sorong merupakan alat ukur yang lebih teliti dari mistar ukur. Alat ukur ini
mempunyai banyak sebutan misalnya jangka sorong, jangka geser, mistar sorong,
mistar geser, schuifmaat atau vernier caliper . Pada batang ukurnya terdapat skala
utama dengan cara pembacaan sama seperti mistar ukur. Pada ujung yang lain
dilengkapi dengan dua rahang ukur yaitu rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak.
Dengan adanya rahang ukur tetap dan rahang ukur gerak maka jangka sorong dapat
digunakan untuk mengukur dimensi luar, dimensi dalam, kedalaman dan ketinggian
dari benda ukur. Di samping skala utama, jangka sorong dilengkapi pula dengan skala
tambahan yang sangat penting perannya di dalam pengukuran yang disebut dengan
skala nonius. Skala nonius inilah yang membedakan tingkat ketelitian jangka sorong.
Skala ukur jangka sorong terdapat dalam sistem inchi dan ada pula sistem metrik.
iasanya pada masing!masing sisi dari batang ukur dicantumkan dua macam skala,
satu sisi dalam bentuk inchi dan sisi lain dalam bentuk metrik. Dengan demikian dari
satu alat ukur bisa digunakan untuk mengukur dengan dua sistem satuan sekaligus
yaitu inchi dan metrik. "etelitian jangka sorong bisa mencapai #.##1 inchi atau #.#$
1 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
2/104
milimeter. 'ntuk skala pembacaan dengan sistem metrik, terdapat jangka sorong
dengan panjang skala utama 1$# mm, 2## mm, 2$# mm, (## mm, dan bahkan ada
juga yang 1### mm. Secara umum konstruksi dari jangka sorong dapat digambarkan
seperti gambar 1.1 berikut ini.
)ambar 1.1. agian umum dari mistar ingsut dengan skala nonius.
Ada pula jangka sorong yang tidak dilengkapi dengan skala nonius. Sebagai
penggantinya maka dibuat jam ukur yang dipasangkan sedemikian rupa sehingga
besarnya pengukuran dapat dilihat pada jam ukur tersebut. Angka yang ditunjukkan
oleh jam ukur adalah angka penambah dari skala utama *angka di belakang komayang menunjukkan tingkat ketelitian+. Pada jam ukur biasanya sudah dicantumkan
tingkat kecermatannya. Ada yang tingkat kecermatannya #.1# mm, #.#$ mm dan ada
pula yang sampai #.#2 milimeter. Sedangkan untuk pembacaan dalam inchi, tingkat
kecermatannya ada yang #.1# inchi dan ada yang #.##1 inchi. 'ntuk yang tingkat
kecermatan #.1# mm, satu putaran jarum penunjuk dibagi dalam 1## bagian yang
sama. &ni berarti, untuk satu putaran jarum penunjuk rahang jalan akan bergerak 1##
#.1# mm - 1# mm. erdapat pulajangka sorong dengan skala digital.
"onstruksi dari jangka sorong dengan jam ukur dan digital dapat dilihat pada )ambar1.2. 'ntuk pembacaan dalam skala metrik maupun skala inchi konstruksinya pada
umumnya sama.
2 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
3/104
)ambar 1.2. Jangka Sorong dengan Jam 'kur dan Jangka Sorong Digital.
Agar pemakaian jangka sorong berjalan baik dan tidak menimbulkan kemungkinan!
kemungkinan yang dapat menyebabkan kerusakan, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu /1. )erakan rahang ukur gerak *jalan+ harus dapat meluncur dengan kelicinan *gesekan+
tertentu sesuai denga standar yang diijinkan dan jalannya rahang ukur harus tidak
bergoyang.
2. Sebaiknya jangan mengukur benda ukur dengan hanya bagian ujung dari kedua
rahang ukur tetapi sedapat mungkin harus masuk agak kedalam.
(. 0arus dipastikan baha posisi nol dari skala ukur dan kesejajaran muka rahang ukur
betul!betul tepat.
. Pada aktu melakukan penekanan kedua rahang ukur pada benda ukur harusdiperhatikan gaya penekannya. erlalu kuat menekan kedua rahang ukur akan
menyebabkan kebengkokan atau ketidaksejajaran rahang ukur. Disamping itu, bila
benda ukur mudah berubah bentuk maka terlalu kuat menekan rahang ukur dapat
menimbulkan penyimpangan hasil pengukuran.
$. Sebaiknya jangan membaca skala ukur pada aktu jangka sorong masih berada pada
benda ukur. "unci dulu peluncurnya lalu dilepas dari benda ukur kemudian baru
dibaca skala ukurnya dengan posisi pembacaan yang betul.
3. Jangan lupa, setelah jangka sorong tidak digunakan lagi dan akan disimpanditempatnya, kebersihan jangka sorong harus dijaga dengan cara membersihkannya
memakai alat!alat pembersih yang telah disediakan misalnya kertas tissue, 4aselin,
dan sebagainya.
( % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
4/104
D. ALAT DAN PERLENGKAPAN
1. Jangka sorong
2. lok ukur (gauge block)
(. Meja rata. Alat5alat pembersih
$. enda kerja.
E.KESELAMATAN KERJA
1. Jangka sorong dan benda ukur harus selalu dalam keadaan bersih
2. empatkan jangka sorong pada tempat yang aman sehingga tidak mudah jatuh atau
tertimpa benda yang lain
(. Jangan hanya menggunakan ujung rahang bila melakukan pengukuran
F. LANGKAH KERJA
1.Langkah Kali!a"i
a. Periksa kelurusan bidang ukur kiri. * 6 +.
b. Periksa kelurusan bidang ukur kanan. * 7 +.
c. Periksa kelurusan pembacaan nol.
d. 6anjutkan dengan mengukur menggunakan blok ukur seperti pada tabel.
e. 8atat setiap penyimpangan yang terjadi ke dalam tabel.
#.Langkah P$ng%k%!an.
a. Mempersiapkan alat ukur dan benda kerja.
b. 'kur bagian5bagian benda kerja pada lokasi yang telah di tentukan dalam gambar.
c. 8atatlah setiap hasil pengukuran kedalam tabel.
d. Sebelum dan sesudah praktek alat5alat ukur dan benda kerja serta perlengkapannya
harus dijaga tetap bersih.
% Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
5/104
b
a
Lr
01 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Pembacaan Jangka Sorong
Ukuran
Block
Gauge
G. DATA PENGUKURAN
1.Da&a Kali!a"i Jangka S'!'ng
"elurusan 7ahang kiri *6+6urus 9 tidak lurus
"elurusan 7ahang "anan6urus 9 tidak lurus
Pembacaan nol epat 9 tidak tepat
"ecermatan ::::::::
Standar*mm+
Merek9ype9 SeriPengamatan & Pengamatan && Pengamatan &&&
a b a b a b
1. #
2. 1
(. 2
. ($.
3. $
;. 3
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
6/104
Suhu ruang /:::::.:
"elembaban / ::::.:...
gl Praktikum :……….………...
3 % Praktikum Metrologi &ndustri
Mengetahui /&nstruktur96aboran
:::::::::::
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
7/104
#.Da&a P$ng%k%!an M$ngg%nakan Jangka S'!'ng
N' L'ka"iP$nga(a&an
Ra&a)!a&aI II III
1 A2
( 8 D$ >3 ?; )< 0= &1# J11 " 12 61( M1 @
1$
Suhu ruang /:::::.:
"elembaban / ::::.:...
gl Praktikum :……….………...
; % Praktikum Metrologi &ndustri
O
J
L
K H
M
G D
C
I
F
BA
!
Mengetahui&nstruktur96aboran
::::::::::
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
8/104
H. ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN
< % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
9/104
I. KESIMPULAN DAN SARAN
Di*$!ik"a
anggal /
leh /
andatangan/
8atatan/
NILAI+
= % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
10/104
PRAKTIKUM #KALIBRASI DAN
PEMAKAIAN MIKROMETER
A. KOMPETENSI DASAR
Mengkalibrasi, menggunakan dan membaca hasil pengkuran mikrometer dengan
prosedur yang benar
B. SUB KOMPETENSI DASAR1. Mengkalibrasi mikrometer dengan alat dan prosedur yang benar
2. Menggunakan mikrometer untuk melakukan pengukuran dengan cara yang benar
3.Membaca hasil pengukuran menggunakan mikrometer dengan cara yang benar
C. DASAR TEORI
Mikrometer adalah alat ukur linier yang mempunyai ketelitiaan9kecermatan lebih baik
dari pada jangka sorong. Mikrometer mempunyai bentuk yang bermacam!macam
disesuaikan dengan bentuk benda ukur. agian yang sangat penting dari mikrometeradalah ulir utama. Dengan adanya ulir utama, poros ukur dapat bergerak menjauhi
atau mendekati permukaan bidang ukur dari benda ukur.
'lir utama dibuat sedemikian rupa sehingga satu putaran ulir utama dapat
menggerakkan sepanjang satu kisaran tergantung dari jarak kisar * pitch+ ulir. erarti
gerak rotasi diubah menjadi gerak translasi. Jarak kisar ulir biasanya dibuat #.#$ mm.
Pada ulir utama inilah biasanya terjadi kesalahan kisar. ila diamati kesalahan kisar
ini mulai dari aal gerak sampai batas akhir akan terjadi kesalahan kisar yang
biasanya disebut dengan kesalahan kumulatiB.
'ntuk mengurangi kesalahan kumulatiB dari kisar ulir utama maka panjang ulir utama
hanya dibuat sampai 2$ mm yang berarti panjang poros ukur maksimum hanya 2$
mm *panjang yang bisa dicapai oleh maju mundurnya poros ukur+. 'ntuk pengukuran
1# % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
11/104
yang berjarak lebih besar dari pada 2$ milimeter maka biasanya dibuat landasan
tetap yang dapat diganti!ganti.
Secara umum, tipe dari mikrometer ada tiga macam yaitu mikrometer luar *outside
micrometer +, mikrometer dalam *inside micrometer + dan mikrometer kedalaman*depth micrometer +. Meskipun mikrometer ini terbagi dalam tiga tipe yang masing!
masing tipe mempunyai bermacam!macam bentuk, akan tetapi komponen!komponen
penting dan prinsip baca skalanya pada umumnya sama. )ambar 2.1 menunjukkan
bagian!bagian umum dari mikrometer luar.
)ambar 2.1. agian!bagian umum mikrometer luar.
Ca!a M$ngg%nakan Mik!'($&$!
Mikrometer adalah alat ukur presisi. leh karena itu, dalam menggunakannya harus
dengan metode yang betul dan dengan cara yang hati!hati. Dengan demikian,
keselamatan alat ukur dan kesalahan pengukuran dapat dikontrol. erdapat beberapa
hal yang harus diperhatikan bila akan melakukan pengukuran dengan menggunakan
mikrometer. 0al!hal tersebut antara lain /
a. Permukaan bidang ukur dari benda ukur harus betul!betul bersih sehingga tidak ada
kotoran yang dapat merusakkan sensor alat ukur dan kemungkinan terjadinya
kesalahan pengukuran adalah kecil.
11 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
12/104
b. Sebelum melakukan pengukuran harus dipastikan terlebih dahulu apakah posisi nol
dari skala ukur sudah tepat. "alau belum harus dilakukan penyetelan lebih dulu
dengan menggunakan kunci penyetel.
c. ila tersedia alat pemegang mikrometer maka sebaiknya mikrometer diletakkan padaalat pemegang tersebut sedemikian rupa sehingga posisinya memudahkan untuk
melakukan pengukuran. ila tidak tersedia alat pemegang mikrometer maka
sebaiknya benda kerja dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer dengan tangan
kanan. Aturlah posisinya sedemikian rupa sehingga skala ukurnya dapat dilihat dan
dibaca dengan mudah.
d. Penekanan poros ukur terhadap muka bidang ukur harus diperhatikan betul!betul,
tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak. erlalu keras menekan poros ukur akan
cepat merusakkan ulir utama dan adanya kemungkinan untuk terjadinya perubahanbentuk benda ukur sehingga menimbulkan kesalahan pengukuran. erlalu lunak
menekan poros ukur juga akan menimbulkan kesalahan pengukuran karena
kemungkinan tidak menyentuhnya sensor pada bidang ukur dapat terjadi. leh
karena itu, untuk memastikan tekanan poros ukur yang cukup dapat digunakan alat
pembantu pemutar silinder putar yaitu gigi gelincir *rachet +. Penekanan poros ukur
pada benda ukur dapat diatur dengan gigi gelinchir ini begitu muka poros ukur
menempel pada muka bidang ukur.
P$($!ik"aan K$!a&aan M%ka Uk%!
Dengan prinsip optis maka pemeriksaan kerataan salah satu muka ukur dapat
dilakukan. Alat bantu yang digunakan adalah kaca datar *optical at +. "aca datar
terbuat dari gelas atau batu sapphire yang satu permukaannya sangat rata dengan
toleransi kerataan antara #.2 sampai #.#$ Cm. Pemeriksaan kerataan dilakukan
dengan bantuan sinar monochromatis. ila tidak ada sinar monochromatis dapat juga
digunakan sinar lampu biasa. "aca datar diletakkan di atas muka ukur. Dengan
bantuan sinar monochromatis dapat dilihat apakah muka ukur mikrometer masih rataatau tidak. ila tidak nampak garis berarna pada muka ukur setelah dilihat melalui
kaca datar maka dapat disimpulkan baha muka ukur adalah rata, bila nampak garis!
garis berarna berarti muka ukur tidak rata. "etidak rataan ini dapat dibedakan
menurut jumlah garis berarna yang nampak menunjukkan adanya ketidak rataan
12 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
13/104
sebesar #.(2 m. Muka ukur mikrometer masih dianggap baik bila garis berarna
yang nampak paling banyak 2 garis *untuk mikrometer dengan kapasitas lebih dari
2$# mm paling banyak garis+.
)ambar 2.2. Pemeriksaan kerataan muka ukur mikrometerdengan kaca datar.
P$($!ik"aan K$"$,a,a!an K$-%a M%ka Uk%!Muka ukur dari mikrometer tidak saja harus rata, tetapi juga harus sejajar bila
dirapatkan antara muka ukur yang satu dengan mua ukur yang lain. Pemeriksaan
kesejajaran muka ukur juga dapat dilakukan dengan menggunakan kaca datar, tetapi
kaca datar yang mempunyai dua permukaan yang rata paralel. "aca datar seperti ini
lebih dikenal dengan nama kaca paralel *optical parallel+. "etebalan dari kaca paralel
ini bermacam!macam, misalnya 12 mm, 12.12 mm, 12.2$ mm dan 12.(; mm. 8ara
menggunakannya adalah dengan menjepitkan kaca paralel di antara kedua muka
ukur dari mikrometer. 8ara menjepitkannya adalah dengan memutar gigi gelincir*rachet + secara hati!hati. Seperti halnya pemeriksaan kerataan muka ukur, maka
untuk pemeriksaan kesejajaran juga menggunakan sinar monochromatis, bisa juga
sinar lampu. Dengan adanya sinar ini maka dapat dilihat apakah ada garis berarna
pada kedua muka ukur mikrometer yang diperiksa. Sudah barang tentu untuk
1( % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
14/104
memeriksanya kedua muka ukur harus betul!betul bersih dari kotoran agar
pemeriksaannya seliti.
'ntuk memeriksa kesejajaran muka ukur mikrometer yang mempunyai kapasitas
lebih dari 2$ mm dapat digunakan alat bantu lain yaitu blok ukur *gauge block +. lokukur ini diletakkan di tengah!tengah antara kedua kaca paralel. Dengan mengamati
jumlah garis berarna yang nampak maka dapat ditentukan apakah kedua muka
ukur mikrometer betul!betul sejajar atau tidak. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan
sampai $ kali pada posisi yang berbeda yang masing!masing posisi dicatat apa yang
terjadi. "emudian hasil pengamatannya dibandingkan dengan standar kesejajaran
yang diijinkan. )ambar 2.( menunjukkan contoh hasil pemeriksaan kesejajaran
kedua muka ukur mikrometer. Sedangkan abel 2.1 berisi tentang standar ketidak
sejajaran maksimum yang diijinkan menurut standar Jepang J&S ;$#2.
Lan-a"an &$&a* P'!'"P$na"i!an $n&%k -an ,%(lah ga!i" %n&%k
k$*a!al$lan
"edua permukaan rata dan paralel."eparalelannya adalah #.(2 m 2 ... #.3 µm
"edua permukaan rata dan keparalelannya adalah#.(2 µm ( - #.=3µm .... 1 µm.
6andasan tetap bentuknya bulat dengan tingkatketidakrataan sebesar #.(2 µm 2 - #.3 µm.Poros ukur gerak berbentuk lengkungan dengantingkat kemiringan terhadap landasan tetap #.(2m ( - #.=3 µm ... 1 µm. "eparalelannya #.(2
m $ - 1.3 µm
6andasan tetap bentuknya bulat dengan tingkatkebulatan sebesar #.3 µm. Poros ukur gerakberbentuk bulat pada ujungnya."eparalelannya / #.(2 µm - 1.( µm.
)ambar 2.(. Pemeriksaan kesejajaran muka ukur mikrometer dengan kaca paralel.
1 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
15/104
abel 2.1. Jumlah baris maksimum9ketidak sejajaran maksimum yang diijinkan *J&S;$#2+
"apasitas Mikrometer *mm+ Jumlah aris "esejajaran *µm+
s9d ;$di atas ;$ s9d 1;$di atas 1;$ s9d 2;$di atas 2;$ s9d (;$di atas (;$ s9d ;$di atas ;$ s9d $##
3=1(131=22
2($3;
P$($!ik"aan k$$na!an "kala %k%! (ik!'($&$!
"ebenaran skala ukur mikrometer harus diperiksa apakah harga yang ditunjukkan
sudah sesuai dengan harga ukuran standar. Alat ukur standar yang biasa digunakan
untuk memeriksa kebenaran skala ukur mikrometer adalah blok ukur dengan kualitas
kelas 1 atau kelas 2. Skala ukur mikrometer yang harus diperiksa adalah mulai dari
ukuran nol sampai pada ukuran maksimum yaitu 2$ mm. lok ukur yang digunakan
untuk memeriksa juga harus bertingkat *biasanya tingkatan kenaikan ukurannya
adalah #.$ mm+. ila sudah diperoleh kepastian baha posisi nol betul!betul tepat
baru dilakukan pemeriksaan dengan mengukur blok ukur yang #.$ mm, dicatat harga
yang ditunjukkan oleh skala mikrometer. "emudian diteruskan mengukur blok ukur
dengan ukuran yang lebih tinggi sampai pada mengukur blok ukur yang maksimum.
esarnya tingkat kesalahan yang mungkin terjadi adalah/
K$"alahan / *$(a0aan (ik!'($&$! %k%!an l'k %k%!
"emudian dilakukan pengukuran ulang dengan cara seperti diatas, hanya mulainya
dari pengukuran blok ukur yang maksimum sampai pada pengukuran blok ukur yang
terkecil sampai pada posisi nol semula. Dari kedua hasil pengukuran *pengukuran
naik dan pengukuran turun+ diperoleh harga rata!ratanya. Dengan adanya harga
rata!rata inilah maka dibuat grak tingkat kesalahan kumulatiB *cumulative error +.
Dalam grak tersebut, gambar 2., dapat dilihat adanya kesalahan total *total error +
yaitu jarak titik tertinggi dan titik terendah.
1$ % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
16/104
)ambar 2.. )rak kesalahan kumulatiB skala ukur mikrometer
'ntuk menghindari pemutaran silinder putar secara penuh maka dianjurkan untuk
menggunakan blok ukur dengan tingkatan ukuran sebagai berikut / 2.$, $.1, ;.;,
1#.(, 12.=, 1$.#, 1;.3, 2#.2, 22.
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
17/104
E. KESELAMATAN KERJA
1. Sebelum dan sesudah praktek alat 5 alat harus selalu bersih.
2. Jangan paksakan instrumen. Pergunakanlah pemutar (ratchet), dengan tiga kali bunyi
EklikF sudah cukup.(. )erakan poros ukur secara perlahan5lahan sampai titik persinggungan.
F. LANGKAH KERJA
1. Langkah Kali!a"i
a. ersihkan alat5alat ukur yang akan digunakan *mikrometer, blok ukur, pemegang
mikrometer+.
b. Standarkan mikromrter yang akan dikalibrasi pada posisi nol
c. 'kur kerataan muka ukur sensor mikrometer dengan optical at dan sinarmonokromatis.
d. 8eklah mikrometer dengan blok ukur pada ukuran yang sesuai dengan tabel.
e. 8atatlah setiap penyimpangan yang terjadi dalam tabel.
#.Langkah P$ng%k%!an
a. Memepersiapkan peralatan yang diperlukan.
b. Mengukur bagian5bagian benda kerja pada lokasi yang telah ditentukan.
c. Mencatat setiap hasil pengukuran ke dalam tabel.
1; % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
18/104
G.DATA PENGUKURAN
Da&a Kali!a"i Mik!'($&$!
NOUk%!an l'k
%k%!P$nga(a&an
I II III Ra&a)!a&a1 #2 1( 1,2 1,$$ 23 (; $< 1#= 1$1# 2#11 2$
1< % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
19/104
Ukuran
Block
Gauge
0 2 4 6 8 10 12 14 16 20 22 24 26 28 30
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
22
24
26
28
30
C E
A
B
D G
F
Suhu ruang /:::::.:
"elembaban / ::::.:...
gl Praktikum :……….………...
P$ng%k%!an $n-a k$!,a +
1= % Praktikum Metrologi &ndustri
P$(a0aan Mik!'($&$!
18
Mengetahui /&nstruktur96aboran
:::::::::::
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
20/104
N' L'ka"iPENGAMATAN
I II III I4 Ra&a)!a&a
1 A
2
( 8
D
$ >
3 ?
; )
Suhu ruang / .::::::::... Mengetahui
"elembaban / :::::::::. &nstruktur96aboran
anggal Praktikum / :::::::::.
::::::::::::
H.ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN
2# % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
21/104
21 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
22/104
I. KESIMPULAN5 SARAN
Di*$!ik"a
anggal/leh /
8atatan/
NILAI+
22 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
23/104
PRAKTIKUM 3KALIBRASI JAM UKUR
[DIAL INDICATOR]
A.KOMPETENSI DASAR
Mengkalibrasi, menggunakan dan membaca hasil pengkuran menggunakan dial
indikator dengan prosedur yang benar
B.SUB KOMPETENSI DASAR
1. Mengkalibrasi jam ukur dengan alat dan prosedur yang benar
2. Menggunakan jam ukur untuk melakukan pengukuran dengan cara yang benar
3.Membaca hasil pengukuran menggunakan jam ukur dengan cara yang benar
C.DASAR TEORI
Jam ukur merupakan alat pembanding yang banyak digunakan di industri
permesinan maupun pada bagian pengukuran. Prinsip kerja jam ukur secara mekanis,
gerak linier sensor diubah menjadi gerak rotasi oleh jarum penunjuk pada piringan
dengan perantaraan batang bergigi dan susunan roda gigi.
Pegas koil berBungsi sebagai penekan batang bergigi hingga sensor selalu
menekan kebaah. Sedangkan pegas spiral berBungsi sebagai penekan sistem
transmisi roda gigi sehingga permukaan gigi yang berpasangan selalu menekan pada
sisi yang sama untuk kedua arah putaran * untuk menghindari backlash + yang
mungkin terjadi karena prol gigi yang tidak sempurna atau sudah aus. Jam ukur juga
dilengkapi dengan * jewel + untuk mengurangi gesekan pada dudukan poros roda
gigi.
"etelitian dan kecermatan jam ukur berbeda5beda mulai dari #,#1 G #,#2 G
hingga #,##$ dan kapasitas ukurnya juga berbeda5beda , misalnya / 2#, 1#, $, 2, 1
mm. 'ntuk jam ukur dengan kapasitas besar, terdapat jam kecil dalam piringan yang
besar dimana satu putaran jarum besar sama dengan tanda satu angka jam kecil.
2( % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
24/104
Pada piringan terdapat skala yang dilengkapi dengan tanda batas atas dan tanda
batas baah. Piringan skala dapat diputar untuk kalibrasi posisi nol.
)ambar (.1 / Jam agian 5 bagian jam ukur dan prinsipnya.
)ambar (.2 / Macam 5 macam jam ukur
2 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
25/104
D.ALAT DAN PERLENGKAPAN
1. Dial &ndicator ketelitian #,#1 mm.
2. Dial &ndicator ketelitian #,##2 mm.
(. Pemegang Dial &ndicator H Dial Stand I. lok ukur H gauge block I
$. Alat 5 alat pembersih.
E.KESELAMATAN KERJA
1. Periksa dulu bentuk HgambarI dan desain jam ukur, skalaHrangeI, sensor dan lainnya.
2. Sensor jangan sampai terguncang pada aktu akan disentuhkan ke blok ukur.
F. LANGKAH KERJA1. Siapkan dan atur peralatan yang akan dipakai.
2. Pasang jam ukur pada pemegangnya Hharus tegak lurusI.
(. 6akukan pengukuran blok ukur arah naik *dari ukuran terkecil ke ukuran terbesar+
kemudian dilanjutkan arah menurun *dari ukuran terbesar ke ukuran terkecil+ sesuai
tabel.
. 0itung penyimpangannya Hstandar de4iasiI.
2)(
)()( 22
−↓+↑
↓−↓+↑−↑=
nn
X Xi X Xi
Dimana / n - Jumlah Pembacaan
↑ - Sensor Dial arah @aik
↓ - Sensor Dial arah urun
$. uat grak kesalahannya pada arah naik maupun arah turun.
G.DATA PENGUKURAN
2$ % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
26/104
N'
Uk%!anBl'k Uk%!
P$nga(a&an
A!ah Naik Dial In-ika&'! K$&$li&ian 6761Dial In-ika&'! K$&$li&ian 6766#
I II II R$!a&a I II III R$!a&a2,$$2,
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
27/104
H.ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN
2; % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
28/104
I. KESIMPULAN DAN SARAN
Di*$!ik"a
anggal/leh /
8atatan/
NILAI+
2< % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
29/104
PRAKTIKUM 8PENGUKURAN
KELURUSAN POROS
A KOMPETENSI DASAR
Mengecek kelurusan dan kebulatan poros menggunakan jam ukur dngan cara yang
benar
B SUB KOMPETENSI DASAR1. Mengecek kelurusan poros menggunakan jam ukur dengan cara yang benar.
2. Mengecek kebulatan poros menggunakan jamukur dengan cara yang benar
(. Menetapkan besarnya penyimpangan dimensi kelurusan dan ketidakbulatan poros
berdasarkan hasil pengecekan dengan menggunakan jam ukur.
C DASAR TEORI
Pengukuran kelurusan poros dapat dilakukan dengan menggunakan bangku
senter, dan jam ukur *dial indicator +. Dalam hal ini poros yang diukur diletakkandiantara senter bangku kerja. @amun sebelum benda kerja *poros+ dipasang, kedua
senter harus dicek terlebih dahulu untuk memastikan kedua senter tersebut dalam
keadaan sesumbu. "emudian lakukan pemeriksaan9pengukuran dengan
menggunakan jam ukur per increment jarak dengan cara menggeser5geser jam ukur
sepanjang poros dan mencatat perubahan setiap increment jarak tersebut.
D ALAT DAN PERLENGKAPANN9A
Jangka sorong , Meja pengukur kelurusan dengan senter, enda kerja, Mistar,Spidol9pensil, Jam ukur * ial !ndicator +, Alat pembersih.
E KESELAMATAN KERJA
Sensor jangan sampai terguncang pada aktu akan disentuhkan ke benda ukur
2= % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
30/104
II
III
I V
I
0 1 2 3 … dst
F LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
2. Meletakkan benda kerja pada senter.
(. Mengecek perbedaan tinggi antara ujung poros yang satu ke ujung lainnya denganmenggunakan jam ukur *pada posisi & , &&, &&&, dan &K+
. Mengecek kelurusan poros *benda ukur+ dengan jam ukur.
$. Mengecek kebulatan poros dengan jam ukur
3. ila jam ukur digerakkan kekiri atau kekanan dan skala jam ukur tidak bergerak, maka
poros dalam keadaan lurus.
G DATA PENGUKURAN
L'ka"i 1 # 3 8 : ; < = > 16 11
I
II
III
I4
Ra&a)!a&a
Suhu ruang / .::::::::... Mengetahui
"elembaban / :::::::::. &nstruktur96aboran
anggal Praktikum / :::::::::.
::::::::::::
J. ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN
(# % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
31/104
K. KESIMPULAN DAN SARAN
Di*$!ik"a
anggal/leh /
8atatan/
NILAI+
(1 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
32/104
PRAKTIKUM :PENGUKURAN SUDUT DENGAN
BATANG SINUS (SINE BAR)
A KOMPETENSI DASAR
Menentukan besar sudut benda ukur menggunakan sine bar dengan prosedur yang
benar
B SUB KOMPETENSI DASAR
1. Menyetel posisi sine bar untuk mengukur sudut
2. Menggunakan batang sinus untuk mengukur sudut dengan cara yang benar.
(. Menyusun blok ukur dengan ukuran tertentu secara benar
". Menetapkan besarnya sudut benda ukur berdasarkan hasil pengukuran menggunakan
sine bar.
C DASAR TEORI
atang sinus berupa suatu batang dengan dua buah rol yang diletakkan pada kedua
ujung sisi baah. "edua rol mempunyai diameter dan keselindrisan dengan toleransi
yang cukup sempit *#,##( mm+ dan dipasangkan pada batang dengan jarak antar
senter tertentu *1##, 2##, 2$#, (##+.
)ambar $.1 / Sine ar
(2 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
33/104
Secara teoritis penggunaan batang sinus sangatlah mudah. Prinsip dasarnya adalah
dengan meletakkan batang sinus dan menempelkan pada sisi penahannya.
Sebelumnya sudut benda ukur diukur terlebih dahulu dengan busur, lalu akan
didapatkan tinggi h pendekatan dengan rumus/
h - sin α . 6
Selanjutnya h yang didapat digunakan untuk mengganjal batang sinus dengan
menggunakan blok ukur. "emudian dilakukan pemeriksaan kesejajaran permukaan
benda kerja dengan meja rata, menggunakan jam ukur. Apabila penunjukan jam ukur
berubah, maka akan timbul penyimpangan dari jam ukur sebesar *positiB9negatiB+.
Jika sudah didapat harga penyimpangannya L *positiB9negatiB+, maka tinggi h
sebenarnya dapat diukur dengan menambah atau mengurangi h pendekatan, dari h
sebenarnya sehingga didapat sudut α sebenarnya.
L- . l
L
"eterangan /
L - penyimpangan * , ! +
- 0arga yang ditunjukan oleh jam ukur * , ! +
6 - Panjang antara senter rol.l - Jarak pergeseran jam ukur.
h sebenarnya - h pendekatan !L
Apabila pada h sebenarnya jarum jam ukur dijalankan sepanjang l tidak bergerak
maka perhitungan tersebut sudah tepat. 6agkah berikutnya adalah menghitung sudut
sebenarnya dengan rumus/ sin N - h sebenarnya9l
D ALAT DAN PERLENGKAPANN9A
atang sinus *sine bar + ,lok ukur *gauge block +, Jam ukur *dial indicator +, enda
kerja, Meja rata, alat pembersih.
(( % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
34/104
E KESELAMATAN KERJA
0ati 5hatilah pada aktu mengecek sudut benda ukur yang relatiB besar, sehingga
letak sudut benda ukur tersebut diatas batang sinus.
F LANGKAH PENGUKURAN
1. Siapkan semua peralatan yang diperlukan.
2. Siapkan benda ukur
(. 6akukan pengukuran sudut benda ukur dengan busur baja untuk memperkirakan
tinggi blok ukur sebagai ganjal pertama
. 6etakkan benda kerja di atas batang sinus.
$. Susun blok ukur setinggi h dan letakkan di baah salah satu rol *rol angkat+ dari
batang sinus. inggi blok ukur tersebut dihitung dengan rumus/ h - sin α . 6. α
adalah besar sudut perkiraan hasil pengukuran dengan busur baja
3. 'kur kedataran benda kerja tersebut dengan mengunakan jam ukur dari kiri ke kanan
atau sebaliknya pada panjang tertentu l *misalnya l - 2# mm+.
;. 8atatlah penyimpangan jarum jam ukur pada kedua ujung benda ukur tersebut *+
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
35/104
L
!
"
)ambar $.2 / &lustrasi pengukuran sudut dengan atang sinus
h dicari dengan rumus pendekatan / h - l L x#
8ara mencari besar sudut sama dengan /
L
sebenarnyahSin
#=δ
δ
I II III I II III I II III
h
l
6 2## 2## 2## 2## 2## 2## 2## 2## 2##
0asilPerhitungan
8atatan/ sine bar yang digunakan berukuran panjang 2## mm
Suhu ruang / .::::::::... Mengetahui
"elembaban / :::::::::. &nstruktur96aboran anggal Praktikum / :::::::::.
::::::::::::
($ % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
36/104
G ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN
(3 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
37/104
(; % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
38/104
H KESIMPULAN5 SARAN
Di*$!ik"a
anggal/leh /
8atatan/
NILAI+
(< % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
39/104
PRAKTIKUM ;
PENGUKURAN BENDA KERJA
DENGAN PROFIL PROJEKTOR
A KOMPETENSI DASAR
Membaca dan menggunakan prol projector untuk mengukur bermacam!macam
prol dengan prosedur yang benar
B SUB KOMPETENSI DASAR
1. Menggunakan peralatan prol projektor untuk mengukur bermacam!macam prol
*panjang, sudut, dan diameter lingkaran +.
2. Membaca skala ukur prol proyektor dengan benar.
C DASAR TEORI
Prol Projector merupakan alat ukur yang menggunakan prinsip kerja optis dan
mekanis. Sistem optis digunakan untuk memperbesar bayangan dari benda ukur.
Sedang sistem mekanis digunakan pada sistem pengubah mikrometernya. ayangan
benda ukur bisa dilihat pada layar dan hasil pengukuran *besarnya dimensi benda
ukur+ bisa dilihat pada skala mikrometer atau skala sudut. Dengan demikian,
proyektor bentuk ini bisa digunakan untuk mengukur bentuk, mengukur panjang dan
mengukur sudut. "arena komponen!komponen utamanya banyak menggunakan
lensa maka benda!benda yang diukur dengan proyektor bentuk harus mempunyai
dimensi ukuran yang relatiB kecil. 0al ini perlu guna menghindari rusaknya
permukaan lensa tempat meletakkan benda ukur.
agan dari prol projector dapat dilihat pada )ambar 3.1. Dari gambar tersebut
dapat dijelaskan beberapa komponen penting dari prol projector yang meliputi/
lampu, lensa kondensor, lter penyerap panas, lter berarna, kaca alas, lensa
proyeksi, cermin datar dan layar. 8ara kerja ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut/
enda ukur diletakkan di atas kaca alat, bila perlu digunakan penjepit benda ukur.
(= % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
40/104
6ampu dinyalakan untuk mendapatkan sinar yang sinarnya diarahkan ke benda ukur.
Dengan adanya lensa proyeksi dan kaca9cermin datar maka sinar dibiaskan menuju
layar. Dengan adanya sinar ini maka bayangan dari benda ukur akan dapat dilihat
pada layar. ayangan tersebut akan kelihatan dengan dimensi ukuran yang lebihbesar dari pada dimensi sesungguhnya. 0al ini terjadi karena proyektor bentuk ini
dilengkapi dengan lensa pembesar. 0asil pengukuran dapat dilihat pada skala
mikrometer ataupun skala sudut. Sistem skala sudutnya sama dengan sistem skala
sudut dari busur bila yang mempunyai skala utama dan skala nonius. 'ntuk
pengukuran sudut, tingkat kecermatan yang bisa diperoleh dengan proyektor bentuk
adalah 3 menit *3O+.
)ambar 3.1. agan dari prol projector
'ntuk pengukuran benda ukur yang bersudut dapat dilakukan dengan dua cara yaitu/
dengan menggunakan layar yang berskala dn dengan memutar meja di mana skala
sudut berada. ila yang digunakan layar berskala maka yang dibaca hasi
pengukurannya adalah skala yang ada pada layar. Sebaliknya bila yang digunakan
untuk mengukur sudut adalah dengan memutar meja *rotar# table+ maka hasil
pengukurannya dapat dibaca pada skala sudut yang diletakkan di atas meja putar
tersebut.
# % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
41/104
D ALAT DAN PERLENGKAPAN
Prol projector, benda ukur, alat!alat pembersih
E KESELAMATAN KERJA
1. Patuhilah prsedur penggnaan alat
2. 0ati!hatilah dalam meletakkan benda ukur di meja ukur
(. ersihkan bgian!bagian prol projector terutama lensa agar tidak buram
F LANGKAH KERJA
1. Menghubungkan alat dengan arus listrik
2. Menghidupkan lampu!lampu, dan membuka tutup lensa(. Meletakkan benda ukur pada landasan
. Memeriksa kedudukan *posisi benda kerja+ pada layar, kemudian mengatur Bokusnya
dengan memutar roda untuk menaikkan dan menurunkan meja
$. Aturlah tabir sorong (sliding shade) agar bayangan benda lebih jelas.
3. 'kurlah dimensi benda kerja meliputi panjang, diameter, sudut, kisar ulir, sudut ulir,
diameter luar ulir, diameter inti ulir, dsb.
G DATA PENGUKURAN uliskan hasil pengukuran benda ukur dalam gambar berikut/
1 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
42/104
Suhu ruang / .::::::::... Mengetahui
"elembaban / :::::::::. &nstruktur96aboran
anggal Praktikum / :::::::::.
::::::::::::
H ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN
2 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
43/104
( % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
44/104
L. KESIMPULAN DAN SARAN
Di*$!ik"a
anggal/leh /
8atatan/
NILAI+
% Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
45/104
PRAKTIKUM <PENGUKURAN SUDUT DENGAN
SENTER SINUS 2SINE CENTRE
A.KOMPETENSI DASAR
Menentukan besarnya sudut benda ukur menggunakan sine centre dengan prosedur
yang benar
B.SUB KOMPETENSI DASAR
1. Menyetel posisi sine centre untuk mengukur sudut
2. Menggunakan sine centre untuk mengukur sudut dengan cara yang benar.
(. Menyusun blok ukur dengan ukuran tertentu secara benar
. Menetapkan besarnya sudut benda ukur berdasarkan hasil pengukuran menggunakan
sine centre.
C.DASAR TEORI
enda ukur konis dapat diukur konisnya dengan secara cermat dengan memakai
senter sinus. Dasar teori alat ini serupa dengan meja sinus dan batang sinus, yang
membedakannya adalah alat ini diperuntukan untuk benda5benda berbentuk silindis
atau lainnya yang mempunyai sumbu senter. Dalam pengukurannya benda yang
akan dicari sudut kemiringannya dijepit sumbu senternya di kedua sisinya. 'ntuk
perhitungannya pertama diameter terbesar dan yang terkecil diukur, setelah
didapatkan angka nominalnya dapat diketahui kemiringan sudut perkiraan, lalu
angka nominal yang didapat dimasukkan ke dalam rumus.
Pada prinsipnya pelaksanaan pengukuran dan pemeriksaan dengan senter sinus
sama dengan pengukuran dengan batang sinus. "alau batang sinus untuk
pengukuran dan pemeriksaan bentuk5bentuk batang geometris berupa pelat atau
blok5blok datar, maka untuk pengukuran dan pemeriksaan bentuk5bentuk konis
dipakai senter sinus. Senter sinus dilengkapi dengan dua poros sejajar terhadap garis
$ % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
46/104
singgung kedua rol *senter+. Pada batang di buat alur untuk menempatkan
pemegang poros.
D.ALAT DAN PERLENGKAPANN9ASenter sinus * sine center +, Jam ukur * dial indicator +, lok ukur *gauge block +, Meja
rata * surface plate ) , Alat 5alat pembersih.
E.KESELAMATAN KERJA
1. 0ati5hatilah pada aktu mengecek sudut benda ukur yang relatiB besar, sehingga sine
centre terangkat relatiB tinggi.
2. 0ati!hati dalam memasang blok ukur karena bobot sine centre yang relatiB berat
F. LANGKAH PENGUKURAN
1. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.
2. Meletakan benda kerja pada senter sinus *sine centre+
(. Mengecek perbedaan tinggi antar ujung poros yang satu dengan lainya menggunakan
jangka sorong untuk memperkirakan secara kasar susunan blok ukur.
. Menyusun atau mengambil blok ukur sesuai dengan perhitungan yang didapat pada
langkah ke!(, letakkan di baah rol sinus senter *rol angkat+.
$. Mengecek kedataran posisi poros *benda ukur+ dengan jam ukur.3. ila posisi jam ukur masih bergerak kekiri atau kekanan, berarti posisi benda ukur
belum datar, maka aturlah susunan blok ukur sehingga posisi benda ukur benar 5
benar datar menurut anggapan saudara
3 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
47/104
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
48/104
L
!
A
"
)ambar ;.2 / &lustrasi pengukuran dengan senter sinus
"eterangan /
h - inggi blok ukur yang dibutuhkan.l - Panjang pergeseran dial indicator. - Penyimpangan dial indicator dari A ke
h dapat dicari dengan rumus pendekatan /
/ h - l / 6 h - l
L x#
%&' α - L
sebenarnyah#
< % Praktikum Metrologi &ndustri
B
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
49/104
G.DATA PENGUKURAN
4a!ia$l
B$n-a Uk%!
I II III
1 2 ( 1 2 ( 1 2 (
?
H
l
L
@ / pengukuran dilaksanakan untuk tiga buah benda ukur (!, !!, dan !!!)*etiap benda ukur dilakukan pengukuran + kali (,-, dan +)
Suhu ruang / .::::::::... Mengetahui
"elembaban / :::::::::. &nstruktur96aboran
anggal Praktikum / :::::::::.
::::::::::::
= % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
50/104
H.ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN
$# % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
51/104
M. KESIMPULAN DAN SARAN
Di*$!ik"a
anggal/leh /
8atatan/
NILAI+
$1 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
52/104
PRAKTIKUM =PENGUKURAN RADIUS
DENGAN ROL DAN BOLA BAJA
A KOMPETENSI DASAR
Mengukur radius dalam dan radius luar menggunakan rol dan bola baja dengan
prosedur yang benar
B SUB KOMPETENSI DASAR
1. Menggunakan rol dan bola baja untuk mengukur jari5jari atau radius baik radius luar
maupun dalam.
2. Menghitung besarnya radius benda kerja yang diukur dengan rol dan bola baja.
C DASAR TEORI
7adius suatu benda ukur ataupun diameter suatu silinder dengan ukuran yang besar
pada umumnya sulit atau tidak mungkin diukur dengan cara langsung. 'ntuk itu
diperlukan cara pengukuran tak langsung dengan bantuan alat bantu yaitu rol atau
bola.
7ol atau silinder ini dapat diambil dari suatu standar rol dengan kualitas baik.
ila standar rol tidak dimiliki maka dapat dipakai rol9silinder dari bantalan rol. 'ntuk
itu perlu diukur dengan cermat untuk mengetahui ukuran sebenarnya dan ketepatan
dari rol yang dipakai.
$2 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
53/104
C
(
Dasar V)) b"*+
,
,r
s
d
(
-
d
(
-
d
.
7 -α
α
2
11
2
1)(
Sin
SinC H
−
−
N - =#
8 - konstanta Kee blok.
Ca!a ($n0a!i nilai C +
)(21
21
21
α Sin
d d s Hr C ++−=
0r - Jarak rol presisi dengan vee blok
d - Diameter rol presisi
d
d M R 8
)( 2−=
$( % Praktikum Metrologi &ndustri
1# Mengukur 7adius 6uar
2. Mengukur 7adius 6uar 8ara &&
(. Mengukur 7adius 6uar
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
54/104
-
d(
d
+'&$) stra&/t )d/)
s
(
'ntuk p Q R d
7 -)(8
)2()( 222
pd
d pd d M
−
−−−−
'ntuk p R d, rumus mencari jari 5jari turunkan sendiri.
7 -
d d M d
d 21
)(4 22
2
+−−
7 - s
sd d
2
#2 +
D ALAT DAN PERLENGKAPANN9A
$ % Praktikum Metrologi &ndustri
. Mengukur 7adius Dalam
$. Mengukur 7adius Dalam
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
55/104
1. Satu set rol dan bola baja
2. Mikrometer luar
(. Mistar ukur ketinggian (height gauge)
. Meja rata$. Alat5alat pembersih
3. enda ukur.
E KESELAMATAN KERJA
Perlu kehati!hatian dalam meletakkan rol9bola baja agar tidak tergelincir9jatuh
F LANGKAH PENGUKURAN
1. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan.2. 6etakkan benda ukur di atas meja rata.
(. 8eklah kedudukan alat ukur *settingkan pada posisi nol+.
. Ambil rol atau bola baja, kemudian lakukan pengukuran seperti pada gambar.
$. 0itunglah semua bagian5bagian benda ukur yang tidak diketahui.
$$ % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
56/104
G DATA HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
P$ngk%!an Ha"il P$ng%k%!an Ha"il P$!hi&%ngan
7adius 6uar 8ara & 0r /
7adius 6uar 8ara &&
7adius 6uar 8ara &&&
7adius Dalam 8ara &
7adius Dalam 8ara &&
H ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN
$3 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
57/104
I KESIMPULAN DAN SARAN
Di*$!ik"a
anggal/leh /
8atatan/
NILAI+
$; % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
58/104
PRAKTIKUM >PENGUKURAN
TIRUS DALAM DAN LUAR
A.KOMPETENSI DASAR
Mengukur tirus dalam dan tirus luar menggunakan rol dan bola baja dengan prosedur
yang benar
B.SUB KOMPETENSI DASAR
1. Menggunakan alat ukur bantu berupa rol dan bola baja dalam pengukuran tirus dalam
dalam luar.
2. Mengitung9mencari ukuran5ukuran tirus luar dan dalam dengan menggunakan bola
baja dan rol baja.
C.DASAR TEORI
>lemen mesin yang dipergunakan pada suatu mesin perkakas, alat bantu mesin
perkakas, atau alat potong biasanya mempunyai ketirusan tertentu baik tirus dalam
maupun luar. 'ntuk melakukan pengukuran sudutnya sulit dilakukan secara
langsung, maka diperlukan alat ukur bantu yang berupa bola9rol baja (steel roller and
steel ball+. Dengan bantuan alat bantu tersebut dapat diketahui ukuran dan ketirusan
komponen tersebut. Dengan bantuan rumus matematika *geometri dan trigonometri+
dapat disusun suatu rumus untuk mencari diameter atau dimensi suatu benda tirus.
enda tirus tersebut misalnya senter mati *dead center +, senter jalan *live centre+,
atau poros arbor *poros pemegang pahat Brais+.
$< % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
59/104
,2
1
-1
M"
2,1
1.P$ng%k%!an Ti!%" L%a!
)ambar =.1/ Skema pengukuran irus 6uar sebuah senter mati
'ntuk menentukan besarnya diameter terbesar *D ma +, diameter terkecil *D min+,
dan besarnya sudut *N+ dapat digunakan rumus sebagai berikut/
g R N -)(2 12
12
hh
M M
−
−
D ma - ( ){ }α α α α
2
122
1
2
1
2
122
1
2
1
2
12 #2 Tg hd Tg dCos H Cosd d M ++−−+−
D min - D ma 5 2 [ ]{ }α
2
1
12 Tg H H −
$= % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
60/104
#.P$ng%k%!an Ti!%" Dala(
)ambar =. 2 / Pengukuran irus Dalam
'ntuk menentukan besarnya diameter terbesar *D ma +,diameter terkecil *D min+,
dan besarnya sudut *N+ dapat digunakan rumus sebagai berikut/
( )( ) ( )1221
12
221
D Dhh
D DSin
−−−
−=α
( ){ }[ ]α
α
2
1
2
112
1112
123&'
Cos
Tg Dh H D D
+−−
=
α 2
123&'3a! Hta D D +=
3# % Praktikum Metrologi &ndustri
D2
1
,
D1
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
61/104
D.ALAT DAN PERLENGKAPAN
Satu set rol9bola baja, Satu set blok ukur, Jangka sorong, Mikrometer kedalaman9 luar,igh gauge *mistar ingsut ketinggian+, /0 'lock , enda ukur *dead center + , dan Alat 5
alat pembersih.
E.KESELAMATAN KERJA
Perlu kehati!hatian dalam meletakkan kedua rol9bola baja agar tidak terjatuh
F. LANGKAH KERJA
1.P$ng%k%!an Ti!%" L%a!a. enda ukur diatur posisinya di atas meja rata dengan bantuan /0 block atau
diberdirikan.
b. Ambil bola baja atau rol baja dua buah yang sama ukurannya, serta sepasang blok
ukur *ukuran sama panjang+.
c. 6etakkan bola tersebut pada posisi seperti )ambar =.1.
d. 'kurlah bagian5bagian yang ditunjukkan pada )ambar =.1.
e. Demikian seterusnya dengan posisi yang lain sesuai pada abel =.1.
#.Pengukuran irus Dalam /a. Prosedurnya sama dengan di luar bedanya pada penggunaan bola baja.
b. Ambil bola baja dua buah yang sama ukurannnya.
c. 6etakkan bola baja tersebut pada posisi seperti pada gambar.
d. 'kurlah bagian5bagian yang perlu diukur
31 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
62/104
G.DATA HASIL PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN
abel =.1. Pengukuran tirus luar
N'Tinggi Gag$Bl'0k 2 h
Tinggi H 2((Ja!ak M 2((Ha"il P$!hi&%ngan
1# mm
$# mm
"etirusan
:::
:::
:::
:::
ma - :::.
min - :::
N - ::::
1$ mm.
$$ mm
"etirusan
:::
:::
:::
:::
ma - ::::
min - ::::
N - ::::
2# mm.
3# mm.
"etirusan
:::.
:::
:::.
:::
ma - ::::
min - ::::
- ::::
2$ mm.
3$ mm.
"etirusan
:::.
:::.
:::
:::
ma - ::::.
min - :::.
N - ::::
1# mm.
1## mm
"etirusan
:::
:::
:::
:::
ma - ::::
min - :::
N - ::::.
32 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
63/104
abel =.2. Pengukuran tirus dalam
N' D. R'll$!" h @ K$&$!angan
1:::::::
:::::::
:::
::...
D ma - ::::::.
D min - ::::::
2:::::::
::::::...
:::
::...
D ma - ::::::.
D min - ::::::
(:::::::
::::::..
:::
::..
D ma - ::::::.
D min - ::::::
::::::..
::::::..
:::
::...
D ma - ::::::.
D min - ::::::
3( % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
64/104
H.ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
3 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
65/104
I. KESIMPULAN5 SARAN
Di*$!ik"a
anggal/leh /
8atatan/
NILAI+
3$ % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
66/104
PRAKTIKUM 16PENGUKURAN
RODA GIGI LURUS
A.KOMPETENSI DASAR
Mengukur roda gigi dengan prosedur yang benar dan aman
B.SUB KOMPETENSI DASAR
1. Menghitung dimensi roda gigi.
2. Menggunakan dan membaca alat5alat ukur roda gigi yang dipakai dengan prosedur
yang benar dan aman, serta mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.
C.DASAR TEORI
entuk gigi roda gigi yang banyak diproduksi dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu bentuk involute dan bentuk c#cloidal. Diantara dua bentuk tersebut yang paling
banyak diproduksi adalah bentuk involute karena lebih cocok untuk keperluan
produk!produk permesinan secara umum yang memerlukan ketelitian!ketelitian
tertentu. Sedangkan untuk keperluan mesin!mesin dengan beban berat dan
pekerjaan kasar biasanya digunakan roda gigi dengan bentuk cycloidal. erdapat berbagai macam roda gigi. Menurut bentuknya roda gigi dapat dibedakan
menjadi/ 7oda gigi lurus *spur gear +, 7oda gigi heli *helical gear +, 7oda gigi payung
*straight bevel gear +, 7oda gigi spiral *spiral gear +, 7oda gigi cacing *worm gear +,
7oda gigi dalam *internal gear +. >lemen!elemen yang penting dalam roda gigi dapat
dilihat )ambar 1#.1.
33 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
67/104
)ambar 1#.1. >lemen!elemen roda gigi lurus *spur gear +.
Secara umum, pemeriksaan roda gigi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
pemeriksaan secara analisis dan pemeriksaan menurut Bungsinya. Pemeriksaan
secara analisis *analitical inspection+ maksudnya adalah memeriksa semua elemen!
elemen penting dari roda gigi, misalnya bentuk gigi, jarak puncak antar gigi * pitch+,
jarak celah *clearance+, eksentrisitas, tebal gigi, lead dan back lash. Sedangkan
pemeriksaan menurut Bungsinya *functional inspection+ adalah pemeriksaan roda gigi
yang dibandingkan dengan roda gigi standar *master gear + yang caranya adalah
memasang roda gigi yang akan diperiksa pada roda gigi standar dan kemudian
memutar pasangan roda gigi tersebut. Dengan beberapa peralatan maka dapat
dilihat9diperiksa tingkat kebisingan suara yang timbul akibat gesekan antar roda gigi,
getaran dan 4ariasi gerakan dari putaran roda gigi.
Salah satu pengukuran roda gigi *untuk mengetahui tebal dan tinggi gigi+ dapat
dilakukan dengan menggunakan jangka sorong gigi yang diilustrasikan dalam
)ambar 1#.2. 'ntuk melakukan pengukuran tersebut terlebih dahulu perlu
ditentukan modul roda gigi yang akan diukur. erdasarkan modul tersebut dapat
ditentukan besarnya tebal gigi *s+ berdasarkan tabel *lihat abel 1#.1+ sebagai dasar
untuk mengetahui tinggi gigi dengan jangka sorong roda gigi.
3; % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
68/104
)ambar 1#.1 / 8ara Pengukuran 7oda )igi dengan Mistar Sorong
abel 1#.1/ 0arga ha dan s pada ('-%l 1
" ha " ha
1,$33(1,$3;#1,$3;$1,$3;=1,$3
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
69/104
3. Penjepit mikrometer.
;. Prole proyektor dan perlengkapannya.
E.KESELAMATAN KERJA1. Sikap mistar sorong harus tegak lurus.
2. Jika longgar diatas berarti gigi terlalu tebal.
(. Jika longgar disamping berarti gigi terlalu kurus.
. ebal gigi boleh diukur, dan dibandingkan dengan s dari tabel.
$. Semua alat ukur yang telah selesai dipakai harap dibersihkan dan diberi grease anti
korosi.
F. LANGKAH KERJA1. Membersihkan alat ukur dan benda ukur yang akan dipakai.
2. 0itunglah jumlah gigi, kemudian lakukan pengukuran diameter luar roda gigi.
(. entukan modul roda gigi berdasarkan data diameter luar dan jumlah gigi
menggunakan rumus modul.
. 0itung dimensi!dimensi lain dari roda gigi berdasarkan modul, diameter luar dan
jumlah gigi yang telah diketahui.
$. erdasarkan modul roda gigi yang telah diketahui, carilah nilai s dan ha *pada tabel+
sesuai dengan banyaknya gigi *T+ dari roda gigi yang akan diperiksa.3. Setel mistar sorong 4ertikal sebesar ha untuk menentukan tebal gigi s .
;. andingkan hasil pengukuran dimensi roda gigi tersebut dengan hasil perhitungan
pada langkah ( dan
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
70/104
Suhu ruang / .::::::::... Mengetahui"elembaban / :::::::::. &nstruktur96aboran
anggal Praktikum / :::::::::.
::::::::::::
;# % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
71/104
H.ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
;1 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
72/104
J KESIMPULAN5 SARAN
Di*$!ik"a
anggal/leh /
8atatan/
NILAI+
;2 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
73/104
PRAKTIKUM 11PENGUKURAN
ULIR
A.KOMPETENSI DASAR
Mengukur prol ulir dengan cara yang benar dan aman serta mendapatkan hasil yang
akurat.
B.SUB KOMPETENSI DASAR
1. Memahami prol ulir dan dimensinya.
2. Melakukan pengukuran prol ulir dengan 1loating 2arriage 'ench ikrometer metode
dua dan tiga kaat dengan cara yang benar dan aman
(. Membandingkan dan mengetahui ketelitian alat5alat ukur yang digunakan untuk
mengukur ulir
C.ALAT DAN PERLENGKAPAN 9ANG DIPAKAI
1. ?loating carriage bench mikrometer dan perlatannya.
2. "aat 5 kaat pengukur dan prisma pengukur.
(. Mikrometer luar dengan ketelitian #,##1 mm.
. Penjepit mikrometer.
$. Mal ulir.
3. enda ukur *beberapa baut+.
;. Alat5alat pembersih.
;( % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
74/104
(st
La'dasa' FCB-
(1
(b+
D.DASAR TEORI
Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur spesikasi ulir dengan
ketelitiannya yang cukup tinggi adalah dengan menggunakan kaat ukur, prisma
ukur dan 1loating 2arriage 'ench icrometer (12').
)ambar 11.1. ?loating 8arriage
Dengan 1loating 2arriage 'ench icrometer (12') tersebut dapat dilakukan
pengukuran dimensi!dimensi ulir yang meliputi diameter luar, diameter inti, dan
diameter eBektiB.
1.P$ng%k%!an Dia($&$! L%a! /
)ambar 11.1 / &lustrasi 8ara Mengukur Diameter 6uar dengan ?8M
; % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
75/104
(stD
La'dasa' FCB-
(1
(b+
C
F / D"& *$!$-aan an&a!a R -an R1
"eterangan/? - Diameter luarDst - 'kuran diameter standart dengan Mikrometer utside7st - Pembacaan ?8M pada standart.7bk - Pembacaan ?8M pada standart benda kerja
#.P$ng%k%!an Dia($&$! In&i.
)ambar 11.2 / &lustrasi cara mengukur Diameter &nti dengan ?8M
C / D *$!$-aan R"& -an Rk
"eterangan/7st - Pembacaan mikrometer pada standart dan prisma.
7bk - Pembacaan mikrometer pada benda kerja dan prisma.8 - Diameter inti.
;$ % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
76/104
D
(1
(b+
E
3.P$ng%k%!an Dia($&$! E$k&i M$&'-$ D%a Kaa&.
)ambar 11.2 / &lustrasi cara mengukur Diameter >BektiB dengan ?8M
E / D *$!$-aan an&a!a 2 R"& P -an Rk
P didapat dari rumus dibaah ini /1+. 'ntuk ulir hitorth * $$
o+ + P / 67>;68> ? * ) 171;:;= ? -
2+. 'ntuk ulir .A + P / 1713;38 ? * ) 178=#>: ? -(+. 'ntuk ulir metris, 'SS dan 'nied + P / 67=;;6# ? * ) -
"eterangan /7st - Pembacaan mikrometer pada standart dan kaat ukur (c#ilinder +.7bk- Pembacaan mikrometer pada benda kerja dan kaat ukur (c#ilinder ).p - Pitch ulir.d - Diameter kaat ukur (c#ilinder).
;3 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
77/104
;; % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
78/104
Ta$l 11.# + Cilin-$! %n&%k B$!agai (a0a( Ba%&
Uk%!anClin-$!
hi&'!& an-B.S.F. &.*.i
Uni$- &.*.i
M$&!i0 Pi&0hin ((
B.A. N%($!
( U ( U( R ( R
3,$ dan ; R R R
$ dan ,$
1#11
12 12 dan 1(1 1,;$131< 1< dan 1=2# 1,2$222232<(2 #,;$(3#$ A3 A; A< A= A1# A
;< % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
79/104
8.P$ng%k%!an Dia($&$! E$k&i M$&'-$ Tiga Kaa&.
)ambar 11. / &lustrasi cara mengukur Diameter >BektiB dengan ( 5 'nit Vire
E / M ) 3-( 67=;;6#: ? P
"eterangan/ > - Diameter eBektiB * untuk ulir metris +
M - Pembacaan mikrometer termasuk kaat ukur.dm - Diameter kaat.P - Pitch ulir yang diukur.
;= % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
80/104
Ta$l 11.1 + 3 i!$ Uni& Gag$" 313 S$i$"
Part @o. Dia. B Vire* mm +
Metrics hreads Pitch *mm +
'nied hreads * P& +Dia. B Supprter
3,($ mm < mm=$21(1 =$21= #,1;# #,2 G #,2$ G #,(
=$21(2 =$21$# #,1=$ #,($=$21(( =$21$1 #,22#=$21( =$21$2 #,2$# #,$=$21($ =$21$( #,2=#=$21(3 =$21$ #,(($ G #=$21(; =$21$$ #,(=#=$21(< =$21$3 #,$$ #,;$ G #,<=$21(= =$21$; #,$(#=$21# =$21$< #,32#=$211 =$21$= #,;2$ 1,2$
=$212 =$213# #,
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
81/104
. Mengukur diameter eBektiB, dengan metode ( kaat *bola baja+ dan Woting carriage,
kemudian bandingkan hasilnya.
$. Menulis data5data pengukuran pada laporan sementara.
3. ila telah selesai pengukuran bersihkan semua alat ukur dan diberi grease anti korosi,kemudian simpan pada tempat semula.
G.DATA HASIL PENGUKURAN
B$n-aUk%!
Pi&0hDia($&$!
L%a!Dia($&$! In&i
Dia($&$! E$k&i 2M$&'-$ D%a
Kaa&
Dia($&$! E$k&i 2M$&'-$ Tiga Kaa&
1
2
(
Suhu ruang / .::::::::... Mengetahui
"elembaban / :::::::::. &nstruktur96aboran
anggal Praktikum / :::::::::.
::::::::::::
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
82/104
H.ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
83/104
I. KESIMPULAN5 SARAN
Di*$!ik"a
anggal/
leh /
8atatan/
NILAI+
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
84/104
PRAKTIKUM 1#MENGUKUR KEMIRINGAN
DENGAN ANGLE DEKOR
A.KOMPETENSI DASAR
Melakukan pengukuran dengan angle dekor dengan cara dan prosedur yang benar
B.SUB KOMPETENSI DASAR
1. Melakukan pengukuran dengan angle dekor.2. Melakukan perhitungan sudut dan penyimpangan berdasarkan hasil pengukuran
dengan angle dekor
C.DASAR TEORI
Angle dekor adalah alat ukur yang menggunakan prinsip optis. "omponen
utama berupa lensa kolimator. Dengan bantuan prisma, sumber cahaya diatur
supaya menyinari garis berskala *dibuat pada keping gelas tipis+ yang terletak pada
Bokus dari kolimator. )aris berskala tersebut akan diproyeksikan keluar dari lensakolimator berupa berkas cahaya yang sejajar.
)ambar 12.1 / Prinsip "erja Angle Dekkor
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
85/104
E:) .&))
B"*+ ;+r
B"*+ ;+r
B)'da
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
86/104
D.ALAT DAN PERLENGKAPAN9A
1. Angle Dekor dengan dudukanya.
2. Meja rata.
(. Alat bantu lainnya... lok ukur.
E.KESELAMATAN KERJA
1. Perlu kehati!hatian dalam memasang angle dekor pada dudukannya sehingga tidak
terjatuh
2. Matikan angle dekor apabila tidak dipakai agar hemat lampu
(. ersihkan lensa agar didapat hasil pengamatan yang jelas
F. LANGKAH KERJA
1. Pasang angle dekor pada dudukanya diatas meja rata.
2. 7eWektor di tempatkan di depan angle dekor.
(. Setting skala reBerensi dan skala utama *tidak perlu tepat pada angka nol yang
penting tepat pada angka bulat+ dan catat sebagai pembacaan utama *datum+.
. )anti kedudukan reWektor dengan benda ukur. Apabila benda ukur tidak dapat
memantulkan sinar dapat digunakan blok ukur, tempatkan diatas benda ukur.
$. Apabila benda ukur benar5benar datar maka pantulan sinar pada sumbu reBerensitapat pada pembacaan pertama *@o. (+, tetapi apabila terjadi penyimpangan berarti
benda ukur tersebut miring atau tidak datar.
3. 8atat hasil pengukuran
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
87/104
0 10 20 30 40 50 60
0
10
40
50
60
)ambar 12.( / Pembacaan Skala pada Angle Dekor.
8ontoh Pembacaan /
rans4ersal *0oriXontal+ - (( menit 6ongitudinal *Kertical+ - (;,$ menit
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
88/104
G.DATA PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN
P$nga(a&an
P$(a0aanSkala L'ngi&%-inal Skala T!an"$!"al
#o
* 61 +1
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
89/104
Suhu ruang / .::::::::... Mengetahui"elembaban / :::::::::. &nstruktur96aboran
anggal Praktikum / :::::::::.
::::::::::::
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
90/104
H.ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
=# % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
91/104
I. KESIMPULAN5 SARAN
Di*$!ik"a
anggal/
leh /
8atatan/
NILAI+
=1 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
92/104
PRAKTIKUM 13 PENGUKURAN SUDUT
A.KOMPETENSI DASAR
Melakukan pengukuran sudut benda ukur dengan cara dan prosedur yang benar
B.SUB KOMPETENSI DASAR
1.Menggunakan protractor, bevel protractor, dan angle gauge dengan cara yang tepat
dan benar
#.Membandingkah ketelitian hasil pengukuran sudut
C.DASAR TEORI
Dalam pengukuran sudut terdapat alat!alat ukur sudut yang bisa langsung dibaca
hasil pengukurannya, ada juga yang harus menggunakan alat!alat bantu lain dalam
arti tidak bisa langsung dibaca hasil pengukurannya. eberapa alat ukur yang bisa
digunakan untuk mengukur sudut secara langsung adalah busur baja * pretractor +,
busur bilah *universal bevel protractor + dan proyektor bentuk * pro3le projector +.
Sedangkan alat ukur sudut tak langsung antara lain/ pelingkup sudut, blok sudut,
batang sinus, senter sinus, rol dan bola baja.
usur baja merupakan alat ukur sudut yang hasil pengukurannya dapat langsung
dibaca pada skala ukurnya. Alat ini dibuat dari pelat baja dan dibentuk setengah
lingkaran dan diberi batang pemegang serta pengunci. Pada pelat setengah lingkaran
itulah dicantumkan skala ukuran sudutnya. usur baja ini mempunyai ketelitian
sampai 1[. Piringan skala setengah lingkaran diberi skala sudut dari #[ sampai 1
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
93/104
)ambar (.1 usur baja protractor.
'evel protractor *busur bilah+ merupakan alat ukur sudut yang penggunaanya lebih
luas dari pada busur bajaagian!bagian dari busur bilah adalah piringan skala utama,
skala nonius *4ernier+, bilah utama, badan9landasan, kunci nonius dan kunci bilah.
Skala utama mempunyai tingkat kecermatan hanya 1 derajat. Dengan bantuan skala
nonius maka busur bilah ini mempunyai ketelitian sampai $ menit. "unci nonius
digunakan untuk menyetel skala nonius dan kunci bilah digunakan untuk mengunci
bilah utama dengan piringan skala utama. Dengan adanya bilah utama dan landasan
maka busur bilah i dapat digunakan untuk mengukur sudut benda ukur dengan
berbagai macam posisi. 'ntuk hal!hal tertentu biasanya dilengkapi pula dengan bilah
pembantu. ilah utama dan bilah pembantu bisa digeser!geserkan posisinya
sehingga proses pengukuran sudut dapat dilakukan sesuai dengan prinsip!prinsip
pengukuran yang betul.
)ambar (.(. usur bilah *universal bevel protractor +
Prinsip pembacaannya be4el protractor sebetulnya tidak jauh berbeda dengan prinsip
pembacaan mistar ingsut, hanya skala utama satuannya dalam derajat sedangkan
=( % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
94/104
skala nonius dalam menit. Lang harus diperhatikan adalah pembacaan skala nonius
harus searah dengan arah pembacaan skala utama. Jadi, harus dilihat ke mana arah
bergesernya garis skala nol dari nonius terhadap garis skala utama.
Sebagai contoh lihat )ambar (.. di baah ini. )ambar tersebut menunjukkanukuran sudut sebesar $#[ $$O *lima puluh derajat lima puluh lima menit+. )aris nol
skala nonius berada di antara $# dan 3# dari skala utama, tepatnya antara garis ke
$# dan $1. &ni berarti penunjukkan skala utama sekitar $# derajat lebih. "elebihan ini
dapat kita baca besarnya dengan melihat garis skala nonius yang segaris dengan
salah satu garis skala utama. ernyata yang segaris adalah garis angka $$ dari skala
nonius. &ni berarti kelebihan ukuran tersebut adalah $$ menit *11 garis di sebelah kiri
garis nol/ 11 $ menit - $$ menit+. Jadi, keseluruhan pembacaannya adalah $#
derajat ditambah $$ menit - $3 derajat $$ menit *$#[ $$O+.
)ambar (.. Pembacaan skala busur bilah.
Pada pengukuran sudut secara tak langsung terdapat alat ukur berupa balok baja
yang disebut blok sudut. lok sudut biasanya mempunyai ukuran panjang lebih
kurang ;$ mm dan lebar biasanya 13 mm. agian tebalnya tidak sejajar karena
kedua ujung memanjangnya membentuk sudut. Dua permukaan dari sisi yangmembentuk sudut tadi mempunyai bentuk yang rata dan halus sehingga
memungkinkan dapat dilekatkan dengan permukaan blok sudut lainnya. "arena
kedua sudut dari sisi!sisi yang rata dan halus itu membentuk sudut maka sudut yang
mengecil biasanya diberi tanda minus *E 5 E+ dan sudut untuk ujung yang lebih besar
= % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
95/104
diberi tanda plus *E E+. anda!tanda seperti itu diperlukan guna menghindari
terjadinya kesalahan perhitungan. ila dua atau lebih blok sudut disusun dengan
tanda!tanda yang sama pada satu ujungnya maka berarti sudutnya makin menjadi
besar yang nilainya adalah jumlah angka!angka yang tercantum pada setiap bloksudut. Akan tetapi, bila yang disusun pada satu ujung susunan tanda!tandanya tidak
sama maka besarnya sudut adalah jumlah yang bertanda plus *+ dikurangi dengan
jumlah yang bertanda minus *5+.
erikut ini sebuah contoh penyusunan blok sudut dan cara mengecek benda ukur
dengan blok sudut yang sudah disusun. Misalnya akan membentuk sudut (3# 2( \$ F
dan 23# 12 \13 F. 8ontoh susunannya lihat )ambar (.
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
96/104
D.ALAT DAN PERLENGKAPAN
1. Protractor
2. e4el Protaktor.
(. lok sudut (angle gauge). Meja rata.
$. enda kerja.
3. Paralele plat
;. Alat5alat pembersih.
E.KESELAMATAN KERJA
1. Perlu kehati!hatian dalam menyusun blok sudut agar tidak terjatuh
2. 6etakkan alat ukur dan benda ukur secara terpisah da jangan bertumpuk
F. LANGKAH PENGUKURAN
1. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
2. Mengukur sudut benda ukur dengan protractor, be4el protraktor dan angle gauge.
(. 8atat hasil pengukuran ke dalam lembar pengamatan.
G.TABEL PENGAMATAN
S%-%&P!'&ak&'!
K$&$li&ian 1B$$l P!'&ak&'!
K$&$li&ian :Angl$ Ga%g$ K$&$li&ian #6
1 # 1 # 1 #
Suhu ruang / .::::::::... Mengetahui
"elembaban / :::::::::. &nstruktur96aboran
anggal Praktikum / :::::::::.
::::::::::::
=3 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
97/104
K ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN
=; % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
98/104
L KESIMPULAN5 SARAN
Di*$!ik"a
anggal/leh /
8atatan/
NILAI+
=< % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
99/104
PRAKTIKUM 18PENGUKURAN KEKASARAN
PERMUKAAN
A KOMPETENSI DASAR
Melakukan pengukuran kekasaran permukaan dengan cara dan prosedur yang benar
N.SUB KOMPETENSI DASAR
1. Melakukan pengukuran kekasaran secara tidak langsung dengan cara meraba *4ouch
!nspection+
2. Melakukan pengukuran kekasaran secara langsung dengan roughness tester
O. DASAR TEORI
anyak cara yang bisa dilakukan untuk memeriksa tingkat kekasaran permukaan.
8ara yang paling sederhana adalah dengan meraba atau menggaruk permukaan
yang diperiksa. 8ara lain yang lebih teliti adalah dengan menggunakan peralatan
yang dilengkapi dengan jarum peraba *st#lus+. Peralatan ini memiliki sistem kerja
berdasarkan prinsip elektris. Dengan peralatan yang dilengkapi dengan st#lus maka
hasil pengukuran permukaan dapat langsung dibaca. ila dilihat dari proses
pengukurannya maka cara pengukuran permukaan dapat dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu/ pengukuran permukaan secara tak langsung atau membandingkan
dan pengukuran permukaan secara langsung.
Dalam pemeriksaan permukaan secara tidak langsung atau membandingkan ini ada
beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain dengan meraba *touch inspection+,
melihat9mengamati *visual inspection+, menggaruk *scratch inspection+, dengan
mikroskop *microscopic inspection+ dan dengan potogra permukaan *surface
photographs+.
Pemeriksaan kekasaran secara tidak langsung dapat dilakukan dengan cara meraba.
Dengan kepekaan perasaan dalam meraba maka dapat dirasakan kasar halusnya
== % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
100/104
suatu permukaan. 'ntuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kehalusannya biasanya
dilakukan dengan permukaan standar *surface 3nish comparator +. Permukaan benda
ukur yang akan diperiksa diraba dengan ujung jari, kemudian ganti meraba beberapa
lempengan alat ukur pembanding kekasaran permukaan. ila dirasakan ada salahsatu lempengan yang tingkat kehalusannya sama dengan kehalusan dari permukaan
yang diperiksa, maka kehalusan permukaan yang diperiksa adalah sama dengan
kehalusan permukaan pembanding. Angka tingkat kehalusan9kekasaran bisa dibaca
pada lempengan pembanding *surface 3nish comparator +.
Pemeriksaan permukaan secara langsung adalah dengan menggunakan peralatan
yang dilengkapi dengan peraba yang disebut st#lus. *t#lus merupakan peraba dari
alat ukur kekasaran permukaan yang bentuknya konis atau piramida. agian ujung
dari st#lus ini ada yang berbentuk rata dan ada pula yang berbentuk radius. 'ntukujung st#lus yang berbentuk radius, jari!jari keradiusannya biasanya sekitar 2 µm.
ila st#lus bergeser maka setiap perubahan yang dialami oleh st#lus karena
permukaan yang tidak halus akan nampak pada kertas grak dari peralatan ukurnya
karena perubahan ini terekam secara otomatis.
P. ALAT DAN PERLENGKAPAN
1. enda ukur
2. *urface 3nish comparator
(. *urface roughness tester
. Alat!alat pembersih
. KESELAMATAN KERJA
1. enda ukur dan alat ukur harus dalam keadaan bersih
2. 6etakkan benda ukur dan alat ukur dengan benar dan jangan bertumpuk
(. erhati!hatilah terutama dalam menggunakan surface rougness tester
R. LANGKAH KERJA
1. Ambil benda yang akan diukur
1## % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
101/104
2. andai panjang pengukuran
(. 6akukan pengukuran dnegan surface 3nish comparator dengan terlebih dahulu
meraba permukaan benda ukur kemudian bandingkan dengan surface 3nish
comparator . 6akukan pengukuran dnegan surface roughness tester pada panjang yang telah
ditentrukan
$. 8atat hasil pengukuran
S. DATA PENGUKURAN
P$!0'aan Di($n"iS%!a0$ Fini"h
C'(*a!a&'!
S%!a0$ R'%ghn$""
T$"&$!&
&&
&&&
Suhu ruang / .::::::::... Mengetahui
"elembaban / :::::::::. &nstruktur96aboran
anggal Praktikum / :::::::::.
::::::::::::
1#1 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
102/104
T. ANALISIS DATA HASIL PENGUKURAN
1#2 % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
103/104
U. KESIMPULAN5SARAN
Di*$!ik"a
anggal /
leh /
andatangan/
8atatan/
NILAI+
1#( % Praktikum Metrologi &ndustri
8/18/2019 Pembelajaran Metrologi
104/104
Da&a! P%"&aka
Sudji Munadi. *2#11+. asar0dasar etrologi !ndustri. Logyakarta/ ?&" Press
auk 7ochim *2##1+. 5ualitas 6eometris, etrologi, dan 5ontrol 5ualitas. andung/
Penerbit &