METROLOGI RODA GIGI

download METROLOGI RODA GIGI

of 14

Transcript of METROLOGI RODA GIGI

METROLOGI RODA GIGI 1.PENDAHULUAN Roda gigi merupakan salah satu jenis transmisi yang paling banyak digunakan. Roda gigimemiliki kemampuan mentransmisikan daya besar dan putaran yang cepat, serta mampu menaikan danmenurunkan putaran secara kontinyu. Perencanaan roda gigi yang baik dan efisien memerlukan analisadan perhitungan yang cukup rumit. Sehingga membutuhkan waktu yang lama. Hal ini disebabkan banyaknya parameter-parameter yang digunakan. Selain itu dalam konstruksinya berhubungan denganelemen lain seperti poros dan pasak. Sehingga dalam perencanaannya juga melibatkan perhitunganterhadap elemen tersebut.Itu merupakan gambaran umum mengenai roda gigi dan yang akan dibahas dalam makalah inia d a l a h m e n g e n a i p e n g u k u r a n k u a l i t a s g e o m e t r i k d a r i r o d a g i g i . S e p e r t i y a n g t e l a h d i s e b u t k a n sebelumnya bahwa perencanaan roda gigi yang baik dan efisien memerlukan analisa dan perhitunganyang cukup rumit. Begitupula dengan metrologi roda gigi tersebut.Pengukuran kualitas geometrik rodagigi adalah bagian dari metrol ogi yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi baik secara teori maupun prakteknya. Karena dalam metrologi roda gigi tidak hanya diperlukan pengetahuan dasar ataselemen roda gigi, tetapi juga diperlukan kecakapan pemakaian alat ukur yang khusus bagi metro logiroda gigi.Berdasarkan bentuk maupun cara pemasangannya, roda gigi diklasifikasikan kedalam 7 jenis, yaitu

Roda gigi lurus merupakan roda gigi paling dasar dengan jalur gigi sejajar poros. Dalam teoriroda gigi pada umumnya dianut anggapan bahwa roda gigi merupakan benda kaku yang hampir tidak mengalami perubahan bentuk untuk jangka waktu lama. Karena itu metrologi roda gigi pada umumnyacukup menguasai pengetahuan dasar serta teknik pengukuran pada roda gigi lurus.Pengecekan roda gigi terbagi dua, yaitu Pemeriksaan Statik dan Pemeriksaan Dinamik. Secaraumum pemeriksaan metrologi roda gigi dapat dianggap pemeriksaan statik, karena pengukuran semuakomponen geometrik roda gigi dilakukan dalam keadaan tidak digunakan. Sementara itu pemeriksaandinamik, yaitu pemeriksaan roda gigi dalam keadaan pakai dimana seluruh komponennya beserta gear box dijalankan dan dibebani sesuai perencanaan. Tapi pemeriksaan dinamik dianggap tidak termasuk metrologi roda gigi karena pengecekan yang dilakukan bukan permasalahan roda gigi.Dalam pengukuran kualitas geometrik roda gigi (metrologi roda gigi), terdapat lima hal yangtelah diatur secara sistematis sebagai langkah langkah pemeriksaan roda gigi, sebagai berikut1.Involute, 2. Notasi dan definisi elemen roda gigi, 3.Kualitas geometrik roda gigi, 4.Toleransi, 5.Pengukuran geometrik roda gigi. II. SISTEMATIKA METROLOGI RODA GIGI 1. INVOLUTE Involute adalah bentuk profil gigi yang dibuat membentuk garis lengkung (kurva). Lebih jelasnya, rodagigi bekerja dengan cara menempelkan pasangan gigi dari kedua bagian komponen bergigi dengan berurutan. Agar perpindahan gerakan gigi ini berlangsung dengan halus tanpa terjadi gesekan yangmerugikan, diciptakanlah profil gigi dengan bentuk yang sedemikian rupa tersebut yang disebut involute

.Bentuk kurva involute dapat digambarkan oleh grafik berikut

Penjelasan Di posisi awal, salah satu ujung pada tepi batang dari garis lurus menempel pada lingkaran dasar dititik P o . Apabila batang tersebut digulingkan, ujungnya yang semula berimpit akan bergerak menjauhmenurut garis lengkungnya yang disebut involute. Saat batang digulingkan, titik potongan antara garislurus dengan lingkaran dasar akan sampai pada titik A. Bersamaan dengan itu pula titik yang semula Poakan bergerak menuju titik P.Terdapat dua keuntungan utama dalam penetapan involute sebagai profil gigi, yaiti : 1.Perbandingan kecepatan sepasang roda gigi ( i = n1/n2= z1/z2), tidak akan berubah meskipunada sedikit perubahan pada senter kedua roda gigi.. 2.Profil gigi involute batang gigi (rack) berupa garis lurus demikian, bentuk kurva involute yangsulit tersebut dapat dengan mudah dibentuk memakai pahat dengan profil sederhana Profil gigi dibentuk oleh dua buah invol ute yang bertolak belakang sehingga arah putaran pasangan roda gigi dapat di balik. Saat gigi mulai bersinggungan,akan terjadi garis kontak sepanjanglebar gigi. Proses terjadinya garis aksi, jarak kontak, dan sudut tekan diperlihatkan oleh gambar beriku

Penjelasan :Selama roda gigi berputar, pada penampangnya akan terlihat titik kontak yang bergerak mengikutigaris lurus. Garis tersebut dinamakan garis aksi(line of action), yang adalah garis singgung bagi kedual i n g k a r a n d a s a r . M e l a l u i g a r i s a k s i i n i l a h g a y a a t a u t e k a n a n d i t e r u s k a n o l e h p a s a n g a n r o d a g i g i sepanjang jarak kontak (length of contact). Oleh sebab itu sudut antara garis aksi dengan garis tegak lurus garis penghubung ke dua pusat roda gigi disebut dengansudut tekan(pressure angle, ). Rodagigi pada umumnya dibuat dengan sudut tekan tertentu, yaitu 14 atau 20 (standar ISO, = 20). 2. NOTASI DAN DEFINISI ELEMEN RODA GIGI Dalam pemeriksaan metrologi roda gigi serta untuk menghindari salah pengertian, perludipahami terlebih dahulu definisi dan notasi elemen roda gigi yang telah distandarkan ISO (ISO 53Cylindrical gears for general and heavy engineering Basic Rack & ISO R 1122 Glossary of GearsGeometrical Definitions). Model standar profil gigi dari batang gigi dan roda gigi lurus dengan standar ISO seperti gambar ini:

1)Lingkaran Dasar (Base Circle); Lingkaran semu dengan diameter d b yang merupakan dasar pembentukan involute. 2)Lingkaran Referensi (Reference Circle); Lingkaran semu dengan diameter d, dimana kelilingnya merupakan hasil kali antara pits p dengan jumlah gigi z. 3 ) P i t s ( P i t c ) ; Panjang busur pada lingkaran referensi di antara dua involute yang berurutan. 4 ) M o d u l ( M o d u l e , m ) ; Merupakan parameter yang menetukan jumlah gigi bagi suatu lingkaran referensi tertentu. 5)Sudut Tekan (Pressure Angle, );Sudut terkecil antara garis normal pada involute dengan garis singgung pada lingkaran referensi dititik potong antara involute dengan lingkaran referensi. 6 ) L i n g k a r a n P u n c a k ( T i p C i r c l e ) ; Lingkaran dengan diamter d a merupakan penampang silinder puncak yang dipotong oleh bidangtegak lurus sumbu roda gigi. 7)Lingkaran Kaki (Root Circle);Lingkaran dengan diameter df , merupakan penampang dari silinder kaki yang dipotong oleh bidangtegak lurus roda gigi. 8)Pits Dasar (Base Pitch, P b);Panjang busur pada lingkaran dasar di antara dua involute yang berurutan. 9)Tebal Gigi (Tooth Thickness, s); Panjang busur pada lingkaran referensi di antara dua buah sisi (profil) pada suatu gigi. 10)Jarak Gigi (Space Width, );Panjang busur pada lingkaran referensi di antara dua sisi yang berseberangan (antara dua gigi). 11)Adendum (ha);Jarak radial antara lingkaran puncak dengan lingkaran referensi. 12)Dedendum (hf );Jarak radial antara lingkaran referensi dengan lingkaran kaki. 13)Tinggi Gigi (Tooth Depth, hz);Jarak radial antara lingkaran puncak dengan lingkaran kaki.

14)Lebar Gigi (Face Width, b); Jarak antara ke dua tepi roda gigi yang di ukur pada permukaan referensi. 15)Tepi Serong (Barreled Profile); Penyimpangan yang disengaja bagi sisi gigi pada kedua tepi roda gigi terhadap garis teoretik yangsejajar sumbu roda gigi. 16)Profil Serong (Crowning); Penyimpangan yang disengaja bagi bentuk kurva involute di dekat lingkaran puncak, atau di dekatlingkaran kaki. 17)Perubahan Addendum (Addendum Modification, mx); Jarak radial antara silinder referensi roda gigi dengan bidang referensi batang gigi yang merupakan pisau pemotong sewaktu roda gigi dibuat dengan metoda generasi (Generating Method). 3. KUALITAS GEOMETRIK RODA GIGI Roda gigi pada umumnya dibuat menurut salah satu dari dua cara seperti berikut: a)Metode Reproduksi, yaitu setiap profil gigi dibentuk pada bahan roda gigi satu persatu denganmenggunakan pisau pemotong yang memiliki bentuk profil involute. b)Metode Generasi, yaitu beberapa profil gigi akan terbentuk pada bahan roda gigi secara berurutan akibat adanya gerak potong dan gerak makan yang berupa putaran bahan roda gigirelatif terhadap posisi pisau pemotong tetap.Kualitas geometrik roda gigi dapat diketahui dengan melakukan tiga jenis pemeriksaan, yaitu: 1.Pemeriksaan bahan roda gigi (sebelum dibuat) 2.Pemeriksaan gigi 3.Pemeriksaan pasangan roda gigi A.Kualitas Geometrik Bahan Roda Gigi Kualitas geometrik bahan roda gigi dapat mempengaruhi kualitas geometrik roda gigi yangdihasilkannya. Untuk mempermudah proses pembuatan maupun pengukurannya, biasanya pada bahanroda gigi telah dipersiapkan satu atau dua buah permukaan referensi, yaitu permukaan referensi aksialdan radial. Dengan demikian kualitas bahan roda gigi dapat diperiksa dengan mengukur kesalahanputar (run out) pada ke tiga tempat yang telah ditentukan. Model pemeriksaan run out bahan rodagigi ditunjukkan oleh gambar berikut:

Sebelum pengecekan roda gigi, terlebih dahulu dilakukan identifikasi gigi. Identifikasi gigi dilakukandengan membedakan suatu gigi dengan gigi lainnya, Untuk itu juga perlu diketahui bagian bagianroda gigi tersebut. Bagian roda gigi terbagi atas dua sisi, kedua sisi tersebut disebut dengan sisi kiri(left flank)dansisi kanan (right flank) sesuai orientasinya, jika dipandang dengan puncak gigiterletak di sebelah atas. Perhatikan gambar identifikasi roda gigi berikut:

Keterangan :F L= sisi kiriF R= sisi kanan P kL= pits kiri k P kR= pits kanan k Mengenai kualitas geometrik roda gigi, dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu, 1. Kesalahan Pits Dalam praktiknya pengukuran pits tidak dilaksanakan sebagaimana definisi teoretik, karena : *Lingkaran referensi merupakan lingkaran semu, jadi tidak dapat ditentukan lokasinya padaroda gigi dengan pasti. *Panjang busur tak dapat diukur dengan mudah.Untuk itu sebagai gantinya dilakukan pengukuran panjang tali busur pada suatu lingkarantertentu (lingkaran periksa, checking circle). Selain itu, bukan harga pits sebenarnya yangharus diketahui melainkan vari asi harga pits (untuk seluruh gigi) yang perlu dicek. Dengan mengukur panjang pits dasar (base pitch), ditunjukkan oleh gambar berikut:

2.Eksentrisitas Eksentrisitas adalah penyimpangan antara sumbu geometrik roda gigi dengan sumbu referensi(sumbu lubang atau poros sebagai dudukan roda gigi). Pemeriksaan eksentrisitas sebagaimanadefinisi tersebut tidak mungkin dilaksanakan secara langsung karena sumbu geometrik rodagigi sulit ditentukan lokasinya. Cara pengukuran dilakukan dengan roda gigi diputar padasumb u referensi sementara itu suatu jam ukur cermat dengan posisi tetap yang memiliki sensor bola akan menunjukkan variasi harga untuk seluruh pengukuran pada selang antara duagigi. Cara ini disebut pengukuran penyimpangan putar radial dan hasil pengukuran dapa tdibuat grafik penyimpangan putar radial. Seperti pada gambar dibawah ini :

Pemeriksaan penyimpangan putar radial merupakan cara yang umum digunakan u n t u k memeriksa kualitas geometrik roda gigi, karena alat ukurnya relatif sederhana dan pengukuran mudahdilaksanakan. Informasi yang diperoleh amat bermanfaat, karena eksentrisitas merupakan salah satusumber getaran. 3.Kesalahan Profil Karena ketidaksempurnaan proses pembuatan, profil gigi dapat menyimpang dari bentuk yangdikehendaki. Kesalahan profil total (Total Profil Error, f f ) adalah jarak normal antara dua profil referensi yang menutupi profil sesungguhnya, perhatikan gambar

Pemeriksaan profil roda gigi dilakukan dengan menggunakan mesin pengukur profil, di managerakan sensor dapat diatur mengikuti bentuk involute yang dikehendaki. Sementara alat pencatatakan menunjukkan penyimpangan terhadap profil teoretik. Daerah pemeriksaan pada z dibatasi,yaitu mulai dari lingkaran kaki kerja sampai dengan permulaan pemenggalan di dekat puncak gigi(meliputi seluruh panjang kontak dengan gigi pasangannya). Apabila informasi mengenai roda gigi pasangannya tidak diketahui, daerah pemeriksaannya di batasi dengan mengumpamakan batanggigi dasar (basic rack) sebagai pasangannya. 4. Kesalahan Tebal Gigi Pemeriksaan tebal gigi selalu dilakukan bagi roda gigi. Apabila ketebalan seluruh gigi hampir sama, dan pemakaian roda gigi tersebut tidak begitu kritis, cukup dilakukan pengukuran tebalsatu dua giginya. Untuk roda gigi konstruksi umum, biasanya dilakukan pengu kuran padaempat buah gigi yang terpisah lokasinya kurang lebih 90 dan kemudian dihitung harga rata r a t a n y a . B a g i r o d a g i g i d e n g a n k u a l i t a s t i n g g i p e n g u k u r a n t e b a l g i g i n y a d i l a k u k a n b a g i seluruh giginya.Untuk membatasi kesalahan roda gigi, ditentukan tole ransi tebal gigi. Toleransi tebal gigiditentukan berdasarkan penyimpangan atas dan penyimpangan bawah terhadap profil teoretik p a d a l i n g k a r a n r e f e r e n s i . S e b a g a i g a n t i p e n g u k u r a n t e b a l g i g i s e c a r a l a n g s u n g , s e r i n g dilakukan pengukuran jarak singgung dasar, yaitu jarak antara sisi kiri dan kanan dua gigiyang terpisah sejauh k jumlah gigi. Jumlah gigi (k) dipilih sedemikian rupa sehingga garisyang dimaksud menyinggung lingkaran dasar. Apabila W merupakan jarak teoretik, makat o l e r a n s i d i n y a t a k a n t e r h a d a p p e n y i m p a n g a n n y a , y a i t u p e n y i m p a n g a n a t a s ( E ws) d a n penyimpangan bawah (Ewi) sesuai yang ditunjukkan pada gambar toleransi tebal gigi berikut :

5.Kesalahan Gabungan Seperti halnya komponen mesin lain yang diperiksa dengan memakai kaliber, pemeriksaankualitas geometrik roda gigi yang diproduksi massal dapat dilakukan serupa dengan kaliber yaitu dengan memakai roda gigi master. Roda gigi master digabungkan dengan roda gigi yanghendak diperiksa pada mesin pengukur yang direncanakan sedemikian rupa sehingga salahsatu porosnya dapat bergerak radial relatif terhadap poros yang diam, ditunjukkan olehgambar berikut

gambar

Pengukuran kesalahan gabungan dengan roda gigi master seperti ini dapat dilakukan dengancepat, sehingga ongkos pemeriksaan roda gigi yang dibuat massal dapat diturunkan

B.Kualitas Geometrik Pasangan Roda Gigi Pemeriksaan geometrik dapat langsung diterapkan bagi pasangan roda gigi pada keadaanterpasang (terakit pada rakitan produk sesungguhnya atau sistem pemeriksaan khusus). Dalam hal inidapat dipisahkan menjadi empat jenis pemeriksaan : 1.Pemeriksaan jarak senterdapat diukur pada bidang tengah yang tegak lurus ke dua senter roda gigi. 2.Pemeriksaan kesejajaran ke dua senter roda gigi , kesalahan kesejajaran darisenter ke dua roda gigi dapat dinyatakan dalam dua bentuk, yaitu :*) Kesalahan Inklinasi (inclination error)*) Kesalahan Deviasi (deviation error) 3.Pemeriksaan backlash, P e n g u k u r a n p a d a b a c k l a s h d i l a k u k a n d e n g a n c a r a meletakkan alat ukur dial indicator ditempelkan sensornya tegak lurus pada satu sisi gigi disekitar lingkaran referensi, dapat digunakan untuk menentukan besarnya simpangan maksimum,contohnya pada gambar berikut

4.P e m e r i k s a a n k e s a l a h a n g a b u n g a n , k e s a l a h a n g a b u n g a n y a n g d i u k u r merupakan jumlah kesalahan gabungan untuk masing masing roda gigi. Apabila salah satu rodagigi mempunyai jumlah gigi yang jauh lebih banyak daripada roda gigi pasangannya, dalam hal inidapat dicari posisi pemasangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan keslahan gabunganradial / tangensial sekecil mugkin. C.Daftar Simbol Beberapa jenis kesalahan geometrik beserta simbolnya seperti yang telah diulas pada bagiansebelumnya dapat dilihat pada tabel daftar simbol kesalahan geometrik ini untuk lebih lengkapnya Gambar

4. TOLERANSI RODA GIGI Standar ISO no. 1328 merupakan acuan sistem toleransi bagi roda gigi lurus dari berbagaikualitas, mulai dengan roda gigi yang sangat teliti (kesalahan kecil) sampai dengan roda gigi kualitaskasar (kurang teliti, kualitas rendah). Dalam ISO digunakan tanda pengenal kualitas berupa angka, 1hingg 12. Berikut tabel pemilihan kualitas roda gigi ditinjau dari fungsi & proses pembuatannya :

Penjelasan :Angka kualitas tersebut menetukan besar kecilnya daerah toleransi bagi setiap elemengeometrik roda gigi dengan profil dasar menurut standar ISO 53. Menurut standar ISO 1340, gambar teknik roda gigi harus menampilkan hal hal berikut :- d i a m e t e r puncak dengan toleransinya- l e b a r g i g i -diameter lubang atau poros dudukan roda gigi beserta toleransinya - l e t a k s i s i p e n e m p a t a n ( l o c a t i n g f a c e ) -kehalusan permukaan dari sisi gigi, bila perlu kehalusan dari k a k i g i g i . Selain hal yang disebutkan diatas, pada gambar teknik harus dicantumkan tabel yang berisiketerangan lainnya yang diperlukan guna memproses pembuatan maupun pengukuran. Seperti pada contoh gambar teknik roda gigi dibawah ini : Gambar1

5. PENGUKURAN GEOMETRIK RODA GIGI Pengukuran geometrik roda gigi dapat dipahami apabila telah dimengerti terlebih dahulu hal hal yang berkaitan dengan geometrik roda gigi yaitu mengenai involute, elemen geometrik roda gigiserta kualitas toleransi roda gigi.Pengukuran yang dasar pada roda gigi, adalah:-) pengukuran variasi pits,-) pengukuran eksentrisitas gigi,-) pengukuran profil gigi,-) pengukuran tebal gigi,-) pengukuran kesalahan gabungan. a)Pengukuran Variasi Pits Variasi pits dapat diukur dengan memakai alat ukur variasi pits, dengan elemen pemeriksaseperti pada gambar ini pengukuran variasi pits pada lingkaran referens:

Penjelasan:Roda gigi dipasang pada senter, sementara itu posisi pembatasan/penahanan (stopper) besertaelemen pemeriksa diatur sehingga ujung lengan tetap dan lengan gerak menyentuh sisi gigi(sisi kiri/kanan) pada lingkaran periksa (yang dipilih sedekat mungkin dengan lingkaranreferensi). Pegas penekan berfungsi untuk menjaga supaya sisi gigi tetap menekan padalengan tetap.Alat ukur pits pada lingkaran dasar ebih praktis dibandingkanlingkaran referensi karena bentuknya kecil tetapi dapat pula dipakai memeriksa roda gigi yang besar. Namun, pengukuran variasi pits dasar hanya sesuai bagi roda gigi yang mempunyai kesalahan profilrelatif kecil. Pengukuran variasi pits pada lingkaran dasar dapat dilihat pada gambar berikut gam 2 b)Pengukuran Eksentrisitas Gigi Pengukuran eksentrisitas gigi dilaksanakan dengan mengukur penyimpangan putar radial bagiroda gigi yang diletakkan di antara senter atau poros pemegang. Suatu dial indicator dengansensor yang berupa bola dengan diameter tertentu dipilih sehingga menyinggung dua sisi gigiyang berseberangan disekitar lingkaran referensi. Perhatikan gambar ini :

Cara lain untuk mengukur eksentrisitas gigi adalah dengan menganalisa grafik kesalahangabungan seperti pada gambar pemeriksaan kesalahan gabungan.Gambar gambar berikut adalah macam macam pengukuran kesalahan posisi sudut dengan berbagai metoda : Gam 2

B p G C d

. e a . M e n

M m m e g t a

e b

t a 3 o n d i

o g

d i

a

k

e

p

a

l

a

a n

p e l a t d i c a t o

i

n

d

e

k

s

D.Metoda pengukuran dinamik, dengan pemisah fasa (variasi pos isi sudut) Gam 2 c)Pengukuran Profil Gigi Pengukuran profil gigi dilakukan pada involute bidang tangensial yaitu bidang tegak lurussumbu referensi roda gigi. Penetuan besarnya kesalahan profil total hanya dapat dilaksanakanapabila alat ukur yang digunakan mampu menunjukkan profil involute nominal dan sekaligusmencatat penyimpangan profil involute roda gigi yang diperiksa terhadap profil involutenominal (teoretik) tersebut. Prinsip kerja alat ukur pemeriksa profil involute dan contoh grafik yang dihasilkan ditunjukkan pada gambar berikut

Alat ukur profil involute seperti diatas memerlukan piringan dengan diameter yang samadengan diameter dasar roda gigi yang diperiksa. Hal ini tidak praktis apabila beberapa rodagigi memiliki diameter yang berbeda. Karena i tu, dibuatlah alat ukur yang lebih fleksibel pemakaiannya. Alat ukur profil involute dengan sektor piringan tetap.Dua contoh alat ukur sektor piringan tetap dapat dilihat pada gambar berikut :Gam 2

d)Pengukuran Tebal Gigi Bagi pasangan roda gigi dengan jarak senter yang boleh sedikit diubah, variasi ketebalan gigiharus berada di dalam batas batas toleransi yang diizinkan. Sedangkan bagi pasangan rodagiginya dengan jarak senter yang tetap, tebal efektif per gigi harus diberi toleransi. Dalam proses pembuatan, pengukuran tebal gigi merupakan satu cara yang efektif dan penting saatdilakukan penyetelan, maupun pengontrolan jalannya proses supaya dihasilkan roda gigi kualitas sesuai keinginan

Pengukuran tebal gigi dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: Pengukuran tebal gigi dilakukan dengan memakai mistar ingsut (jangka sorong) roda gigi,dapat dilihat pada gambar berikut :

Eksentrisitas diameter puncak mempengaruhi hasil pengukuran. Oleh karenanya, sebaiknyadilakukan 4 kali pengukuran pada seperempat lingkaran roda gigi. Pengukuran tebal gigi (tali busur) pada lingkaran referensi dengan mistar ingsut roda gigidianggap kurang praktis apabila harus dilakukan pengukuran beberapa roda gigi dengan jumlah gigi yang berbeda.Pandanglah suatu batang gigi, dengan profil dasar yang mempunyai harga m dan tertentu,yang bersinggungan secara simetrik dengan ke dua sisi gigi di titik A dan F dengan memakaikomparator gigi, melihat gambar berikut Gam 2 Jarak AF tersebut selalu tetap (disebut tali busur tetap) meskipun jumlah gigi berbeda. Alatukur yang digunakan dalam metoda ini lebih sesuai disebut komparator karena digunakan bersama sama dengan kaliber konis (2 buah) untuk mengatur dua pembatas pada jam ukur yang digerakkan oleh sensor radialnya. Rahang ukur mempunyai sudut yang dapat dipilih sesuai dengan sudut tekan roda gigi dan jaraknya dapat diatur sesuai modul roda gigi

Metoda mistar ingsut dan tali busur tetap harus dil akukan dengan seksama karena tipisnyarahang ukur dapat menimbulkan kesalahan posisi pengukuran. Kecermatan yang bisa dicapaihanya 0.05 atau 0.02 mm sesuai skala noniusnya. Supaya alat ukur dengan kecermatan yangtinggi dpat digunakan, dapat dilakukan pengukuran jarak antara dua sisi gigi kiri dan kanandari sederet gigi (k buah) seperti gambar berikut dengan mengukur jarak k buah gigi :

Seringkali digunakan dalam pemeriksaan roda gigi yang dibuat dalam jumlah yang banyak (produksi massal). Pengukuran dilakukan dengan memakai dua buah bola atau silinder dengan diameter yang sama yang diletakkan pada celah diantara dua gigi pada lingkaran rodagigi yang berseberangan. Dapat dilihat pada gambar berikut :Gam 2

e)Pengukuran Kesalahan Gabungan Kesalahan gabungan merupakan kombinasi dari berbagai macam kesalahan pada masing masing elemen geometrik roda gigi yang saling mempengaruhi yang pada akhirnya akanterlihat sebagai suatu kesalahan jenis tertentu yakni kesalahan gabu ngan. Bergantung padametoda dan peralatan yang dipakai, dapat dikemukakan dua jenis kesalahan gabungan radialdankesalahan gabungan tangensial.

Kesalahan Gabungan Radial Prinsip pengukuran, alat ukur dan grafik yang dihasilkan pada kesalahan gabungan radialtelah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Metoda pengukuran kesalahan gabungan tangensial lebih mendekati kondisi kerja bagi pasangan roda gigi, karena posisi ke dua senter roda gigi dibuat tetap. Bagi roda gigi yangdirencanakan untuk dipakai alat ukur atau alat kontrol (servo), maka posisi sudut atau panjang busur r selama perputaran berlangsung adalah amat penting. Sedangkan bagiroda gigi yang dirancang untuk transmisi gerakan / daya, maka kecepatan atau percepatansudut nenegang peranan penting.Alat ukur kesalahan gabungan tangensial biasanya mengukur secara langsung posisi sudut pada setiap saat ( t ) . Dengan menggunakan rangkaian elektronik khusus, dari posisisudut tersebut dapat diketahui kecepatan maupun percepatan s udut sebagai fungsi dariwaktu ( t ) dan ( t ) . Dua jenis alat ukur kesalahan tangensial dapat dilihat sebagai berikut:

III. PENUTUP Setelah kami mengerjakan tugas Metrologi Roda Gigi ini, kami menarik kesimpulan bahwa pemeriksaa elemen geometrik roda gigi ini memiliki peranan yang sangat pentingdalam tujuan akhir dari penggunaan roda gigi ini. Namun, walaupun secara lengkap roda gigitelah diperiksa kualitas fungsionalnya tentu baru terjamin apabila tidak terjadi kesalahan dalam perakitannya. Tetapi bagaimana pun Metrologi Roda Gigi memerlukan pemahaman dankemahiran dalam penggunaannya dan penerapannya.Semoga apa yang kami sampaikan dalam tugas ini bermanfaat untuk pembaca dan penggunanya, dan kami menyadari tugas ini jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kritik dansaran yang membangun tentu sangat bermanfaat bagi kami dan dapat menjadi pegangan kamiuntuk mengerjakan tugas tugas selanjutnya