RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN
TERMINAL KIJING PELABUHAN PONTIANAK
DI KECAMATAN SUNGAI KUNYIT, KABUPATEN MEMPAWAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
2017
KANTOR KESYAHBANDARAN DAN
OTORITAS PELABUHAN PONTIANAK PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)
KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II PONTIANAK
DAN
PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)
rPcl.-nrrgizing I rarlr. l-nergizing lndonesi!.
KATA PENGANTAR
Dalam rangka menyambut era pasar bebas dan meningkatkan efisiensi arus logistik
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat pada khususnya dan
Indonesia pada umumnya, maka kondisi kepelabuhanan dan angkutan laut di Indonesia perlu
dipersiapkan dengan baik untuk mengantisipasi perkembangan pesat sektor pelabuhan dan
angkutan laut dunia. Untuk itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak
dan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) berencana membangun dan mengoperasikan
Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah,
Provinsi Kalimantan Barat.
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2012 Tentang lzin
Lingkungan Hidup, dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 5 tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang wajib Memiliki
AMDAL, maka Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak dan PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL Pembangunan dan
Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak yang terletak di Wilayah Kijing,
Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat untuk
mendapatkan lzin Lingkungan. Memperhatikan hal tersebut, maka kami menyusun dokumen
Andal Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak ini.
Kami mengucapkan terima kasih atas saran dan arahan yang diberikan Komisi Penilai
AMDAL Pusat, sehingga penyusunan dokumen Andal ini dapat memenuhi persyaratan dan
peraturan yang berlaku sefta sesuai dengan harapan kita bersama.
Jakafta, 2017KEPALA KANTOR
KESYAHBANDARAN DAN OTORITASPELABUHAN PONTIANAK
,.]]!III: '' .Ir;.JUNAIDI, MM.
Pefirbina Tk.I (IV/b)tl9fiwt+ 1ee4o3 1 oo2
' ' 'tt"tj
PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)DIREKTUR TEKNIK DAN MANAJEMEN RISIKO
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................I-1
1.1. Latar belakang ..............................................................................................I-1
1.2. Maksud dan Tujuan .......................................................................................I-1
1.3. Kebijakan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan ..............................................I-2
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ....................................II-1
2.1. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup ..........................................................II-1
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ....................................III-1
3.1. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup .........................................................III-1
BAB IV JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN ........................... IV-1
4.1. Jumlah dan Jenis Izin PPLH yang Dibutuhkan ..................................................IV-1
BAB V PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN RKL-RPL .............................. V-1
DAFTAR PUSTAKA
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) ........................................................ II-2
Tabel 3. 1 Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ................................................. III-2
Tabel 3. 2 Koordinat Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup ..................................................... III-41
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1.Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi ................................ II-50
Gambar 2.2. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi ...................................... II-51
Gambar 2.3. Peta Rencana pengelolaan Lingkungan Tahap Operasi .......................................... II-52
Gambar 2.4. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Operasi ................................. II-53
Gambar 3.1. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi ............................... III-34
Gambar 3.2. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Konstruksi ..................................... III-35
Gambar 3.3. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Operasi ......................................... III-36
Gambar 3.4. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pasca Operasi ................................ III-37
Pendahuluan
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam upaya menekan dampak negatif seminimal mungkin dan mengembangkan dampak
positif akibat adanya Rencana Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan
Pontianak, maka Kantor Kesyahbandaran dan Ototritas Pelabuhan Pontianak serta PT.
Pelabuhan Indonesia II (Persero) selaku pemrakarsa telah berupaya melakukan Studi
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
Melalui studi ini dampak penting diidentifikasi dan dievaluasi, sehingga beberapa
permasalahan lingkungan dapat dikenali lebih dini dan dapat diantisipasi dengan menyusun
langkah penanganannya. Dengan demikian, akan terbentuk suatu model pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Penyusunan studi AMDAL Rencana Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing
Pelabuhan Pontianak ini mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang
Izin Lingkungan dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.
Sesuai dengan kajian dampak yang telah dibahas dalam ANDAL, bahwa kegiatan
Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak diperkirakan akan
menimbulkan berbagai dampak penting terhadap lingkungan di sekitarnya. Untuk
menanggulangi dan mengelola dampak tersebut, pemrakarsa perlu menyusun Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) untuk kegiatan
tersebut yang merupakan bagian dari dokumen AMDAL.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
1.2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
Adapun maksud dari penyusunan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
ini adalah :
1. Menjelaskan dampak penting yang timbul akibat dari setiap kegiatan Pembangunan dan
Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak terhadap komponen geofisik kimia,
biologi, sosial ekonomi budaya, serta kesehatan masyarakat.
Pendahuluan
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak I-2
2. Menentukan langkah-langkah kegiatan untuk menangani/menanggulangi dampak negatif
dan mengembangkan dampak positif dari kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian
Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak yang telah dievaluasi dan dinyatakan sebagai
dampak penting.
3. Memerjelas badan-badan atau instansi-instansi pemerintah yang bertugas mengawasi
langkah-langkah kegiatan tersebut dalam upaya mengelola dan menangani dampak
lingkungan.
1.2.2 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Pada dasarnya Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) kegiatan dilakukan dengan
maksud untuk memenuhi ketentuan pemerintah mengenai pemantauan lingkungan dan
melaksanakan kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Secara khusus,
maksud dan tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) kegiatan Pembangunan
dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak ini adalah sebagai berikut :
Memantau komponen lingkungan di daerah sekitar kegiatan Pembangunan dan
Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak yang terkena dampak akibat
kegiatan sesuai dengan hasil analisis dampak lingkungan hidup.
Menentukan parameter lingkungan yang dipantau, seperti lokasi, waktu, metoda, cara
pengukuran dan pengawasan pelaksanaan pemantauan.
1.3 KEBIJAKAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Pembangunan berwawasan lingkungan yang mengandung pengertian sebagai upaya
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup dilakukan sekaligus dengan melestarikan
kemampuan lingkungan hidup, agar dapat tetap menunjang pembangunan yang
berkelanjutan. Sehingga, dalam setiap rencana kegiatan sejak awal perencanaannya sudah
diprakirakan perubahan rona lingkungan yang akan terjadi dan selanjutnya melakukan
upaya-upaya pencegahan serta penanggulangan pencemaran atau perusakan lingkungan
hidup.
Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup memuat ketentuan-ketentuan bahwa setiap rencana kegiatan dan/atau usaha yang
diprakirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup, wajib dilengkapi
dengan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Dalam rangka melaksanakan
Undang-undang tersebut, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang
Pendahuluan
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak I-3
Izin Lingkungan yang memuat kriteria kegiatan atau usaha yang diprakirakan mempunyai
dampak penting.
Kriteria kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting atau perubahan lingkungan yang
sangat mendasar adalah :
1. Kegiatan yang menyebabkan perubahan bentuk lahan dan bentang alam.
2. Kegiatan yang mengeksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang
tidak terbaharui.
3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan,
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumberdaya alam
dalam pemanfaatannya.
4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan, serta lingkungan sosial dan budaya.
5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasi sumberdaya alam dan/atau perlindungan cagar budaya.
6. Introduksi jenis tumbuhan, jenis hewan dan jasad renik.
7. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non-hayati.
8. Penerapan teknologi yang diprakirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup.
9. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi, dan/atau mempengaruhi pertahanan negara.
Dari ketentuan perundangan tersebut, kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Terminal
Kijing Pelabuhan Pontianak merupakan kegiatan yang akan menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan hidup. Dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi AMDAL, maka
rencana kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
diwajibkan untuk membuat Studi AMDAL.
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-1
BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dalam bab sebelumnya telah diuraikan mengenai dampak yang ditimbulkan dan
evaluasinya, sehingga terindentifikasi kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak, baik
positif maupun negatif. Pada dasarnya seluruh dampak tersebut masih dalam batas kisaran
yang dapat dikendalikan, baik melalui pendekatan teknologi, sosial ekonomi, maupun
pendekatan institusional.
Berdasarkan hasil studi tersebut, maka ruang lingkup pengelolaan lingkungan yang akan
dilaksanakan adalah menyangkut semua komponen kegiatan yang menimbulkan dampak
negatif penting dan dampak positif penting.
Uraian rencana pengelolaan lingkungan meliputi pembahasan mengenai :
Dampak Lingkungan
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup
Rencana pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya teknis dan non teknis yang
dilakukan untuk mencegah, menanggulangi dampak negatif serta
meningkatkan/mempertahankan dampak positif dari kegiatan, sehingga maksud dan tujuan
dilakukannya pengelolaan lingkungan tercapai.
Padat Tabel 2.1 dibawah ini akan disajikan rencana pengelolaan lingkungan yang akan
dilakukan terhadap kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting baik pada tahap
konstruksi dan operasional serta pengelolaan untuk kategori dampak tidak penting hipotetik.
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-2
Tabel 2. 1 Ringkasan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
I. DAMPAK PENTING
A. TAHAP PRA KONSTRUKSI
1 Perubahan Mata Pencaharian
Pembebasan Lahan
Persentase jenis pekerjaan pada penduduk yang terkena pembebasan lahan untuk rencana pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
a. Mencantumkan dalam klausul kontrak dengan kontraktor pelaksana untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal dari penduduk yang terkena dampak sesuai dengan kebutuhan, tingkat pendidikan dan kualifikasi yang dibutuhkan
b. Meningkatkan Corporate Social Responsibility (CSR)/ Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang ada
untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.
c. Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam melaksanakan Program Pemulihan Mata Pencaharian untuk masyarakat yang terkena dampak, diantaranya dengan mengadakan program pelatihan, dan sebagainya.
d. Bersama-sama dengan Pemda
setempat mengakomodir forum masyarakat untuk membahas permasalahan yang timbul sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Melakukan sosialisasi secara khusus kepada nelayan
Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.
Sejak kegiatan pembebasan lahan dimulai sampai berakhirnya proses pembebasan lahan.
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah c. Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-3
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
mengenai rencana pembangunan Terminal Kijing.
2 Perubahan Tingkat Pendapatan
Pembebasan Lahan
Meningkatnya tingkat pendapatan warga terkena dampak.
a. Memprioritaskan warga yang terkena pembebasan lahan dalam Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL).
b. Memprioritaskan angkatan kerja lokal dan wirausaha lokal
c. Optimalisasi dalam pemanfatan sumber daya yang ada.
d. Bersama-sama dengan Pemda setempat mengakomodir forum masyarakat untuk membahas permasalahan yang timbul sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Melakukan sosialisasi secara khusus kepada nelayan mengenai rencana pembangunan Terminal Kijing.
Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai
Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
Sejak kegiatan pembebasan lahan dimulai sampai berakhirnya proses pembebasan lahan.
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
3 Perubahan Persepsi Masyarakat
Pembebasan Lahan
Persentase persepsi positif atau negatif dari masyarakat terhadap kegiatan pembebasan lahan untuk rencana Pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan
a. Melakukan sosialisasi mengenai rencana waktu pembebasan lahan yang akan dilakukan
b. Mekanisme Pengadaan Lahan mengacu pada Undang-undang No.2 Tahun 2012
Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten
Sejak kegiatan pembebasan lahan dimulai sampai berakhirnya proses pembebasan lahan
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-4
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pontianak. tentang Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum dan Peraturan Presiden RI No.71 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan
Kepentingan Umum c. Berkoordinasi dengan instansi
terkait dalam melaksanakan Program CSR terkait keterampilan kerja.
d. Berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk dapat mengakomodasi dan merespon keresahan masyarakat terhadap pembangunan dan pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
e. Bersama-sama dengan Pemda setempat mengakomodir forum masyarakat untuk membahas permasalahan yang timbul sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
f. Mengganti lahan yang dibebaskan sesuai dengan
kesepakatan, peraturan yang berlaku dan rekomendasi intansi terkait.
g. Dalam pemenuhan air bersih untuk warga yang terkena dampak, akan berkoordinasi dengan Pemda setempat.
h. Terkait dengan peningkatan
Mempawah Pengawas a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Kecamatan Sungai Kunyit Pelaporan a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Kabupaten Mempawah
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-5
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
status pendidikan pada masyarakat Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan pemerintah daerah
dan SKPD terkait melalui CSR pendidikan.
i. Berkoordinasi dengan instansi pemerintah yang terkait dalam relokasi pemukiman, kawasan wisata serta fasos dan fasum yang terkena dampak.
B. TAHAP KONSTRUKSI
1 Peningkatan Kesempatan
Kerja dan Berusaha
Mobilisasi Tenaga Kerja
Konstruksi (Tahap I dan II)
Jumlah tenaga kerja lokal yang dapat
terserap pada tahap konstruksi, serta timbulnya kegiatan berusaha di sekitar lokasi kegiatan Pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
a. Mencantumkan dalam klausul kontrak dengan kontraktor
pelaksana untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal dari penduduk yang terkena dampak sesuai dengan kebutuhan, tingkat pendidikan dan kualifikasi yang dibutuhkan, dan penyertaan jaminan sosial tenaga kerja, serta pembayaran sesuai ketentuan yang berlaku.
b. Menginformasikan kepada masyarakat tentang adanya kesempatan kerja berikut kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan dengan memasang lembar informasi pada papan pengumuman milik Kelurahan/Kecamatan setempat dan lokasi kegiatan.
Lokasi pemukiman penduduk Desa
Sungai Kunyit Laut, Desa Sungai Bundung Laut, Desa Sungai Duri II, Desa Sungai Kunyit Dalam, dan Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap
konstruksi berlangsung.
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-6
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
c. Memberikan prioritas kepada masyarakat sekitar minimal 10% untuk tenaga kerja
lapangan yang memenuhi
kualifikasi sesuai pendidikan, pengalaman, dan
ketrampilannya untuk dapat bekerja pada tahap konstruksi Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
d. Memberi upah sesuai ketentuan yang berlaku, tingkat pendidikan dan keterampilan pekerja.
e. Memfasilitasi peluang usaha masyarakat sekitar lokasi
kegiatan agar dapat membuka usaha.
f. Bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja setempat terkait pelatihan pada tenaga kerja.
g. Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam melaksanakan Program CSR terkait keterampilan kerja dan berusaha.
Indonesia b. Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah.
2 Perubahan Tingkat Pendapatan
Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi (Tahap I dan II)
Meningkatnya tingkat pendapatan warga terkena dampak.
a. Memberikan prioritas kepada masyarakat sekitar minimal 10% untuk tenaga kerja
lapangan yang memenuhi
kualifikasi sesuai pendidikan, pengalaman, dan ketrampilannya untuk dapat bekerja pada tahap konstruksi Pembangunan dan
Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut, Desa Sungai Bundung Laut, Desa Sungai Duri II, Desa Sungai Kunyit Dalam, dan Desa Sungai Limau
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-7
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
b. Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam melaksanakan Program CSR terkait keterampilan kerja dan
berusaha.
Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah.
3 Perubahan Persepsi Masyarakat
a. Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi (Tahap I dan II)
b. Relokasi Jalan
Nasional dan Pembangunan Pengganti Jalan Nasional (Tahap I)
c. Pembangunan Terminal Peti Kemas, Curah
Pendapat masyarakat beserta harapan masyarakat terkait penerimaan tenaga kerja konstruksi serta relokasi jalan nasional
dan pembangunan pengganti jalan nasional.
a. Memberikan prioritas kepada masyarakat sekitar minimal 10% untuk tenaga kerja
lapangan yang memenuhi
kualifikasi sesuai pendidikan, pengalaman, dan ketrampilannya untuk dapat bekerja.
b. Memberikan sosialisasi mengenai kegiatan pekerjaan konstruksi Terminal Kijing kepada penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut.
Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut, Desa Sungai Bundung Laut, Desa Sungai Duri
II, Desa Sungai Kunyit Dalam, dan Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-8
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kering, Curah Cair dan Multipurpose (on shore) (Tahap I dan II)
c. Memasang pagar pembatas di sekeliling lokasi kegiatan untuk pengamanan, keselamatan dan mencegah kecelakaan warga.
d. Berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan untuk
dapat mengakomodasi dan merespon keresahan masyarakat terhadap relokasi jalan nasional dan pembangunan pengganti jalan nasional dan pembangunan Terminal Peti Kemas, Curah Kering, Curah Cair dan Multipurpose (on shore) Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
e. Bersama-sama dengan Pemda setempat mengakomodir forum masyarakat untuk membahas permasalahan yang timbul sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mempawah
Pelaporan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah.
4 Gangguan Lalu Lintas Darat
Relokasi Jalan Nasional dan Pembangunan Pengganti Jalan Nasional (Tahap
I)
Tidak terjadinya kemacetan lalu lintas akibat relokasi Jalan Nasional dan Pembangunan
Pengganti Jalan Nasional.
a. Pembangunan jalan pengganti jalan nasional mengacu kepada peraturan perundang undangan yang berlaku
b. Pemasangan rambu-rambu
seperti lampu kuning berkedip ataupun peringatan tentang adanya kendaraan proyek yang keluar dan masuk
c. Pengangkutan tanah, dan material sisa pekerjaan jalan dilakukan pada truk dengan terpal penutup dan dibatasi
a. Jalan Nasional Mempawah – Sei Duri
b. Lokasi Relokasi jalan nasional
dan pembangunan pengganti jalan nasional.
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia
II (Persero) Pengawas a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-9
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
sesuai kapasitas truk dan jalan yang diizinkan.
d. Jika terjadi ceceran tanah dan material sisa pekerjaan jalan pada badan jalan sekitar lokasi konstruksi, maka segera
dilakukan pembersihan e. Berkoordinasi dengan instansi
perhubungan setempat untuk pemasangan rambu lalu lintas di sekitar lokasi relokasi jalan nasional dan pembangunan pengganti jalan nasional Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak sesuai dengan PM 13 Tahun 2014 tentang Rambu Lalu Lintas.
f. Pemasangan rambu-rambu peringatan konstruksi pada akses masuk dan keluar lokasi relokasi jalan nasional dan pembangunan pengganti jalan nasional.
g. Menempatkan petugas parkir/satpam untuk mengatur lalu lintas di sekitar lokasi pengalihan jaringan jalan di depan lokasi kegiatan, terutama apabila ada
kendaraan proyek keluar masuk lokasi tapak proyek.
h. Berkoordinasi dengan instansi kepolisian untuk pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi relokasi jalan nasional dan pembangunan pengganti jalan nasional Terminal Kijing
Kabupaten Mempawah c. Dinas pekerjaan Umum
Kabupaten Mempawah d. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia e. Kementrian Perhubungan
f. Direktorat Lalu Lintas
Polda Kalimantan Barat Pelaporan a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah.
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-10
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelabuhan Pontianak dengan mempertimbangkan keselamatan pengguna jalan dan titik-titik rawan kecelakaan.
i. Berkoordinasi dengan Dinas
PU Mempawah dan Kemen PUPR terkait peningkatan volume lalu lintas dan kerusakan jalan.
j. Melakukan rekayasa lalu lintas dan membuat Dokumen Analisa Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) berdasarkan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
k. Kendaraan material harus laik jalan dan lulus uji kir
5 Peningkatan Air Larian
Pengurugan dan Perataan Lahan (Tahap I)
Tidak adanya genangan di lokasi kegiatan akibat air larian yang tidak dapat menyerap ke dalam tanah setelah kegiatan pengurugan dan perataan lahan.
a. Pelaksanaan kegiatan pengurugan dan perataan dilakukan secara cermat, untuk menghindari masuknya material ke laut.
b. Membuat saluran drainase mikro dan makro/kawasan yang terintegrasi badan air penerima pelabuhan.
c. Memasang dan memelihara
sediment trap di inlet saluran drainase areal konstruksi
d. Berkoordinasi dengan aparat pemerintah terkait khususnya institusi lingkungan hidup dan pekerjaan umum.
e. Pengambilan material urug dari quary yang memiliki izin.
Lokasi pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-11
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
6 Peningkatan Konsentrasi TSP
a. Relokasi Jalan Nasional dan Pembangunan Pengganti Jalan
Nasional (Tahap I)
b. Pembangunan Terminal Peti Kemas, Curah Kering, Curah Cair dan Multipurpose (on shore) (Tahap I dan
II)
Konsentrasi TSP memenuhi baku mutu udara yang tercantum pada PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
a. Penyiraman badan jalan khusus pada jalan yang digunakan untuk masuk dan keluar kendaraan proyek dengan air, guna mengurangi debu yang timbul.
b. Melakukan perawatan truk dan peralatan konstruksi agar tetap dalam kondisi baik (layak)
c. Pengangkutan material konstruksi, tanah, dan material sisa pekerjaan jalan dilakukan pada truk dengan terpal penutup dan dibatasi sesuai kapasitas truk dan jalan yang diizinkan.
d. Mencuci ban kendaraan
pengangkut sebelum keluar lokasi kegiatan untuk mencegah adanya ceceran tanah di jalan akses.
e. Membuat pagar pembatas di sekeliling lokasi kegiatan.
f. Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut
a. Lokasi relokasi jalan nasional
b. Lokasi pembangunan pengganti jalan nasional
c. Lokasi pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-12
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
tanah/material yaitu 20 - 40 km/jam.
g. Melengkapi pekerja di lapangan dan operator alat berat saat bekerja dengan masker dan APD (Alat
Pelindung Diri).
Kabupaten Mempawah
7 Peningkatan Kebisingan
a. Relokasi Jalan Nasional dan Pembangunan Pengganti Jalan Nasional (Tahap I)
b. Pembangunan Terminal
Peti Kemas, Curah Kering, Curah Cair dan Multipurpose (on shore) (Tahap I dan II)
Parameter kebisingan berada dibawah ambang batas baku mutu menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
a. Melakukan perawatan truk dan peralatan agar tetap dalam kondisi baik
b. Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut tanah/material yaitu 20 – 40 km/jam.
c. Pembuatan pagar pembatas di sekeliling tapak proyek.
d. Pekerjaan konstruksi
memperhatikan kenyamanan lingkungan sekitar dan aktivitas ibadah.
e. Melengkapi pekerja di lapangan dan operator alat berat saat bekerja dengan APD (Alat Pelindung Diri).
a. Lokasi relokasi jalan nasional
b. Lokasi pembangunan pengganti jalan nasional
c. Lokasi pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan
Pontianak.
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah.
8 Gangguan Kesehatan
a. Relokasi Jalan Nasional dan
Tren pola penyakit yang diderita oleh
a. Pengangkutan material konstruksi, tanah, dan
a. Lokasi Pemukiman
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-13
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Masyarakat Pembangunan Pengganti Jalan Nasional (Tahap I)
b. Pembangunan Terminal Peti
Kemas, Curah Kering, Curah Cair dan Multipurpose (on shore) (Tahap I dan II)
masyarakat disekitar lokasi kegiatan
material sisa pekerjaan jalan dilakukan pada truk dengan terpal penutup dan dibatasi sesuai kapasitas truk dan jalan yang diizinkan.
b. Pengaturan kecepatan
kendaraan pengangkut minimal 20-40 Km/jam
c. Menyediakan car wash untuk mencuci kendaraan pengangkut sebelum keluar lokasi kegiatan.
d. melengkapi pekerja di lapangan dan operator alat berat saat bekerja dengan masker dan APD (Alat Pelindung Diri)
e. Memberikan sosialisasi kepada pekerja konstruksi agar dapat memperhatikan kebersihan lingkungan kerja.
f. Memberikan sarana tempat sampah terpilah (organik, anorganik, dan limbah B3) di lokasi proyek.
g. Melakukan pemantauan dan pengendalian vektor penyakit seperti seperti nyamuk, tikus dan pinjal, lalat serta kecoa
h. Memberikan sarana posko kesehatan di lokasi proyek.
i. Berkoordinasi dengan Puskesmas setempat dalam pelayanan kesehatan serta memberikan pengetahuan tentang pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat
Penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut
b. Lokasi
pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah.
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-14
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kecamatan Sungai Kunyit.
9 Peningkatan Konsentrasi TSS
a. Pengerukan dan dumping capital (Tahap I)
b. Pembangunan
Jalan Akses (trestle) (Tahap I)
Parameter kualitas air laut masih memenuhi baku mutu lingkungan berdasarkan Kepmen LH No 51 tahun 2004
tentang Baku Mutu Air Laut Lampiran I (80 mg/L)
a. Melakukan kegiatan capital dredging dengan kapasitas maksimal ±7.000.000 m3
b. Mewajibkan kontraktor pelaksana kegiatan
pengerukan memiliki pedoman pelaksanaan pengerukan yang ramah lingkungan dan sesuai ketentuan yang berlaku
c. Memasukkan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalam klausul kontrak kerja pelaksanaan kegiatan pengerukan
d. Membuang material buangan tidak pada satu titik namun
menyebar di area dumping e. Menggunakan peralatan untuk
pengerukan dan pembuangan yang laik operasi
f. Mengutamakan penggunaan alat keruk yang ramah lingkungan dengan mempertimbangkan aspek teknis berupa TSHD untuk pasir, CSD untuk material keras, dan Grab Dredger
g. Melakukan pembuangan
material hasil keruk pada lokasi seluas 100 Ha yang berada di sisi barat Pulau Temajo dengan jarak 23.000 m dari garis Pantai Kijing.
h. Memberikan informasi kepada pengguna alur pelayaran tentang adanya kegiatan
a. Lokasi pengerukan
b. Lokasi dumping c. Lokasi
pembangunan
jalan akses (trestle)
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia
II (Persero) Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-15
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
pengerukan i. Melakukan pengukuran
kedalaman dumping area(dumping laut) sebelum kegiatan pengerukan
j. Menggunakan konstruksi
dengan menggunakan deck on Pile dalam pembangunan trestle.
10 Perubahan Arus Laut
Pembangunan Jalan Akses (trestle) (Tahap I)
Perubahan arah dan kecepatan laut.
a. Menggunakan konstruksi dengan menggunakan deck on Pile dalam pembangunan trestle
b. Berkoordinasi/ melakukan pendekatan terhadap instansi terkait dan masyarakat sekitar terkait dengan pelaksanaan
kegiatan yang akan dilakukan
Perairan sekitar Lokasi Pembangunan jalan akses (trestle)
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-16
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
TAHAP OPERASI
1 Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha
Mobilisasi Tenaga Kerja Operasi (Tahap I dan II)
Jumlah tenaga kerja lokal yang dapat terserap pada tahap operasi, serta timbulnya kegiatan berusaha di
sekitar lokasi kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
a. Menginformasikan kepada masyarakat tentang adanya kesempatan kerja berikut kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan dengan memasang
lembar informasi pada papan pengumuman milik kelurahan/Kecamatan setempat dan lokasi kegiatan.
b. Memberikan prioritas kepada masyarakat sekitar (lokal) yang memenuhi kualifikasi untuk dapat bekerja.
c. Memberi upah sesuai UMP, tingkat pendidikan dan keterampilan pekerja.
d. Memberikan kesempatan berusaha kepada penduduk sekitar pada areal yang telah disediakan di dalam kawasan pelabuhan apabila dibutuhkan
e. Berkoordinasi dengan Kecamatan Sungai Kunyit mengenai adanya informasi lowongan kerja
f. Bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja setempat terkait pelatihan pada tenaga kerja.
a. Lokasi pemukiman Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung
Laut, Kecamatan Sungai Kunyit
b. Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mempawah
Pelaporan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
2 Perubahan Tingkat Pendapatan
Mobilisasi Tenaga Kerja Operasi (Tahap I dan II)
Jumlah tenaga kerja lokal yang dapat terserap pada tahap operasi, serta timbulnya
a. Memprioritaskan penduduk sekitar, terutama penduduk yang terkena pembebasan lahan (nelayan, petani, dsb)
a. Lokasi pemukiman Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-17
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
kegiatan berusaha di sekitar lokasi kegiatan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
untuk bekerja di Terminal Kijing sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
b. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten
Mempawah dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk memberikan pelatihan dan memberdayakan tenaga kerja operasi yang ada.
Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit
b. Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
3 Perubahan Persepsi
Masyarakat
a. Mobilisasi Tenaga Kerja
Operasi (Tahap I dan II)
b. Kegiatan Bongkar Muat dan Transportasi Angkutan
Pendapat masyarakat beserta harapan
masyarakat terkait penerimaan tenaga kerja operasi dan kegiatan bongkar muat dan transportasi angkutan barang.
a. Memprioritaskan warga terkena dampak agar dapat bekerja
pada operasional Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak sesuai dengan keahlian, ketrampilan, dan tingkat pendidikannya.
b. Memprioritaskan warga sekitar dalam Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan (PKBL).
c. Berkoordinasi dengan
a. Lokasi pemukiman Desa
Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit
b. Terminal Curah Cair
c. Terminal Curah
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap
operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-18
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Barang (Tahap I dan II)
masyarakat sekitar dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terkait pelaksanaan CSR/PKBL yang akan dilakukan, sehingga kegiatan CSR/PKBL sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. d. Bersama-sama dengan Pemda
setempat mengakomodir forum masyarakat untuk membahas permasalahan yang timbul sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kering d. Terminal Peti
Kemas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan
Barat c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
4 Penurunan Kualitas Udara
Kegiatan Bongkar Muat dan Transportasi Angkutan Barang (Tahap I dan II)
Konsentrasi SO2, CO, NO2 dan TSP masih memenuhi baku mutu udara yang tercantum pada PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
a. Mewajibkan kendaraan operasional bongkar muat curah kering dan curah cair untuk memiliki sertifikat layak jalan/KIR dari instansi terkait dan lulus uji emisi
b. Membatasi kecepatan
operasional kendaraan bongkar muat yaitu 20 - 40 km/jam.
c. Pengangkutan material curah kering harus diangkut secara tertutup dan dibatasi sesuai kapasitas angkutan yang diizinkan
d. Melakukan penyiraman jalan di
a. Area bongkar muat kapal
b. Area penumpukan curah kering dan cair
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasional berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-19
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
sekitar areal curah kering e. Menanam dan merawat
tanaman pereduksi polutan udara di sekitar areal penumpukan curah kering
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
5 Peningkatan Kebisingan
Kegiatan Bongkar Muat dan Transportasi Angkutan Barang (Tahap I
dan II)
Parameter kebisingan berada dibawah ambang batas baku mutu menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun
1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
a. Mengoptimalkan ruang terbuka hijau di sekitar lokasi Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak dengan vegetasi yang dapat menyerap polutan
b. Memanfaatkan lahan yang masih kosong untuk ruang terbuka hijau.
c. Mewajibkan pekerja untuk menggunakan Alat Pelindung Diri.
d. Berkoordinasi/ melakukan pendekatan terhadap instansi terkait dan sosialisasi dengan masyarakat sekitar terkait pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan.
a. Area bongkar muat kapal
b. Area penumpukan curah kering dan
cair
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasional berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia
II (Persero) Pengawas
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-20
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
6 Peningkatan Konsentrasi TSS
Pengerukan dan dumping pemeliharaan (Tahap I dan II)
Parameter kualitas air laut masih memenuhi baku mutu sesuai dengan KepmenLH No.51 tahun 2004 (Lampiran I) tentang
Baku Mutu Air Laut d
a. Melakukan maintenance dredging dengan volume ±800.000 m3/tahun untuk mempertahankan kedalaman alur dan kolam pelabuhan.
b. Pembuangan material hasil
keruk maintenance dredging dilakukan menyebar di dumping area dan tidak terfokus pada satu titik.
c. Mewajibkan kontraktor pelaksana dumping memiliki pedoman pelaksanaan dumping yang ramah lingkungan dan sesuai ketentuan yang berlaku
d. Memasukkan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dalam klausul kontrak kerja pelaksanaan dumping.
a. Lokasi Pengerukan
b. Dumping area
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
7 Peningkatan Konsentrasi
Fenol
Kegiatan Bongkar Muat
dan Transportasi Angkutan Barang (Tahap I dan II)
Konsentrasi Parameter kualitas air laut sesuai
KepmenLH No.51 tahun 2004 (lampiran I) tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Kegiatan Pelabuhan
a. Melakukan kegiatan bongkar muat sesuai dengan SOP yang
telah ditentukan b. Melarang melakukan
pembuangan limbah kapal di area perairan pelabuhan
c. Limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan sandar kapal akan dipindahkan ke tongkang, kemudian dipindahkan di
Dermaga Curah Cair
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap
operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-21
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
penampungan limbah B3 (Reception Facility) dalam Terminal Kijing. Dari RF pelabuhan, limbah B3 akan diserahkan kembali ke pihak ketiga yang memiliki izin
pemanfaatan dan transporter limbah B3.
d. Mewajibkan operator pada terminal kijing untuk memiliki SOP penanggulangan tumpahan/ceceran minyak/oli
e. Memperketat pengawasan terhadap kelengkapan peralatan transfer curah cair dari kapal ke tangki. Selain itu juga akan dilakukan pengawasan mengenai peralatan pencegahan pencemaran.
f. Menempatkan tenaga terampil dan bersertifikat dalam operasional kegiatan bongkar muat khususnya kegiatan bongkar muat curah cair.
g. Berkoordinasi/ melakukan pendekatan terhadap instansi terkait dan sosialisasi dengan masyarakat sekitar terkait pelaksanaan kegiatan yang akan
dilakukan.
Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Dampak Lingkungan Lainnya yang Dikelola
TAHAP PRA KONSTRUKSI
1 Perubahan Persepsi Masyarakat
a. Perizinan b. Koordinasi
Persentase persepsi positif atau negatif dari masyarakat (termasuk nelayan sekitar lokasi kegiatan) terhadap
a. Melengkapi perizinan terkait dengan pembangunan dan operasional pelabuhan
b. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan
Lokasi Pemukiman Penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut,
Sebelum pelaksanaan kegiatan konstruksi berlangsung.
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-22
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
kegiatan pengurusan perizinan untuk rencana pembangunan Terminal Kijing
masyarakat sekitar
Kecamatan Sungai Kunyit
II (Persero) Pengawas
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Kecamatan Sungai Kunyit d. Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mempawah
e. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat
Pelaporan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
2 Hilangnya
Pemukiman
Pembebasan
Lahan
Persentase persepsi
positif atau negatif dari masyarakat terhadap kegiatan pembebasan lahan untuk rencana pembangunan Terminal Kijing
a. Melakukan sosialisasi
mengenai rencana waktu pembebasan lahan yang akan dilakukan
b. Mekanisme Pengadaan Lahan mengacu pada Undang-undang No.2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum dan
Lokasi Pemukiman
Penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit
Sebelum pelaksanaan
kegiatan konstruksi berlangsung.
Pelaksana
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas
a. Kementerian Lingkungan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-23
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Presiden RI No.71 Tahun 2012 tentang penyelenggaraan Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Kepentingan Umum
c. Berkoordinasi dengan
pemerintah kecamatan untuk dapat mengakomodasi dan merespon keresahan masyarakat terhadap pembangunan dan pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
d. Bersama-sama dengan Pemda setempat mengakomodir forum masyarakat untuk membahas permasalahan yang timbul sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e. Mengganti lahan yang dibebaskan sesuai dengan kesepakatan, peraturan yang berlaku dan rekomendasi intansi terkait.
f. Terkait dengan peningkatan status pendidikan pada masyarakat Desa Sungai
Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut, akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan pemerintah daerah dan SKPD terkait
g. Terkait tempat relokasi, kompensasi, dan alternatif mata pencaharian nelayan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Kecamatan Sungai Kunyit
d. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mempawah
e. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Barat
Pelaporan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-24
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
setelah direlokasi akan dikoordinasikan dengan Pemda Kabupaten Mempawah.
h. Berkoordinasi dengan instansi pemerintah yang
terkait dalam relokasi fasos dan fasum yang terkena dampak..
TAHAP KONSTRUKSI
1 Perubahan Persepsi Masyarakat
Mobilisasi Alat Berat dan Material (Tahap I dan II)
Persentase persepsi positif atau negatif dari masyarakat terhadap kegiatan mobilisasi alat berat dan material untuk rencana pembangunan Terminal
Kijing
a. Melakukan koordinasi dengan pihak aparat desa, kelurahan, kecamatan, dan pemerintah kota terkait pemakaian jalan darat tentang rute pengangkutan alat berat dan material konstruksi.
Lokasi Pemukiman Penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-25
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
2 Gangguan Lalu Lintas Laut
a. Mobilisasi Alat Berat dan Material (Tahap I dan II)
b. Pembangunan Jalan Akses (trestle) (Tahap I)
Tidak terjadinya hambatan lalu lintas laut yang ditimbulkan oleh kegiatan konstruksi
Pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
a. Melakukan koordinasi dengan KSOP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat dan kelompok nelayan tentang rute pelayaran.
b. Berkoordinasi dengan distrik navigasi Pontianak terkait alur pelayaran pengangkutan material di laut
c. Memasang rambu-rambu (Sarana Bantu Navigasi) pada lokasi perairan pelabuhan
d. Menerapkan SOP akitivitas bongkar muat dan sandar kapal.
e. Mensosialisasikan rute
pengangkutan material melalui laut dengan masyarakat sekitar.
f. Kontraktor pelaksana membuka komunikasi dengan kapal-kapal sekitar rute pengangkutan material.
Perairan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia
II (Persero) Pengawas a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Kalimantan Barat d. Distrik Navigasi
Pontianak
Pelaporan a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
3 Gangguan Lalu Lintas Darat
Mobilisasi Alat Berat dan Material (Tahap I dan II)
Tidak terjadinya kemacetan lalu lintas akibat mobilisasi alat berat dan material pada kegiatan pembangunan Terminal Kijing
a. Berkoordinasi dengan pihak aparat kelurahan, kecamatan, dan pemerintah kota terkait pemakaian jalan darat untuk mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material
a. Jalan Nasional Mempawah – Sei Duri
b. Jalan Akses Terminal Kijing Pelabuhan
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-26
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelabuhan Pontianak. b. Pengaturan beban angkutan kendaraan sesuai kapasitas dan beban jalan yang diizinkan
c. Pengaturan lalu lintas dengan membuat rambu-rambu dan menempatkan petugas pengatur
lalu lintas di areal proyek d. Pengaturan kecepatan
kendaraan pengangkut maksimal 20-40 Km/jam
e. Berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menyediakan rambu larangan truk atau mobil bahan bangunan parkir dibadan jalan
f. Berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan satlantas terkait pengaturan lalu lintas saat kegiatan konstruksi
g. Kendaraan material harus laik jalan dan lulus uji kir
h. Melakukan rekayasa lalu lintas dan membuat Dokumen Analisa Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) berdasarkan UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Pontianak
Pengawas a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
d. Kementrian Perhubungan e. Direktorat Lalu Lintas
Polda Kalimantan Barat Pelaporan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
4 Peningkatan Konsentrasi
TSP
Mobilisasi Alat Berat dan
Material(Tahap I dan II)
Konsentrasi TSP memenuhi baku mutu
udara yang tercantum pada PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
a. Melakukan pemeriksaan / uji kualitas lingkungan seperti
parameter debu/udara bebas disekitar lokasi kegiatan.
b. Pengangkutan material konstruksi dilakukan pada truk dengan terpal penutup dan dibatasi sesuai kapasitas truk yang diizinkan
c. Pengangkutan material ke lokasi
a. Lokasi pembangunan
Terminal Kijing b. Jalan Nasional
Mempawah – Sei Duri
c. Jalan Akses Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap
konstruksi berlangsung
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-27
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
dengan menggunakan kendaraan yang masih laik operasi dan lulus uji KIR
d. Melakukan pembangunan tempat pencucian untuk pembersihan roda kendaraan
pengangkut sebelum keluar lokasi tapak proyek.
e. Jika terjadi ceceran tanah dan material sisa pekerjaan pada badan jalan sekitar lokasi konstruksi, maka segera dilakukan pembersihan
f. Apabila terdapat ceceran material di jalan yang dilewati dari mobilisasi material konstruksi akan segera dilakukan pembersihan
g. Melakukan penyiraman jalan secara periodik
h. Pembuatan pagar pembatas di sekeliling tapak proyek
i. Melengkapi pekerja di lapangan dan operator alat berat saat bekerja dengan masker dan APD (Alat Pelindung Diri)
Pengurugan dan Perataan Lahan
(Tahap I)
Konsentrasi TSP tidak melebihi baku mutu
udara yang tercantum pada PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
a. Melengkapi pekerja di lapangan saat bekerja dengan masker
Lokasi pembangunan Terminal Kijing (on
shore)
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap
konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Pembangunan Dermaga Peti Kemas,
Konsentrasi TSP tidak melebihi baku mutu udara yang tercantum
a. Pembuatan pagar pembatas proyek
b. Penanaman tanaman dan pot-
Lokasi pembangunan dermaga (off shore)
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-28
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dermaga Multipurpose, Dermaga Curah Cair, Dermaga Curah Kering, Terminal Peti
Kemas, dan Terminal Multipurpose (off shore) (Tahap I dan II)
pada PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
pot penghijauan. c. Melakukan pemeriksaan / uji
kualitas lingkungan seperti parameter debu/udara bebas disekitar lokasi kegiatan.
Republik Indonesia b. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Pembangunan Kantor dan Fasilitasnya (Tahap I)
b. Pembangunan Fasilitas dan
Utilitas Pelabuhan (Tahap I)
Konsentrasi TSP tidak melebihi baku mutu udara yang tercantum pada PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
a. Menggunakan penutup pada bak truk yang membawa material konstruksi jika dibutuhkan
b. Membuat pagar pembatas di sekeliling lokasi kegiatan.
c. Penyiraman badan jalan khusus pada jalan yang digunakan untuk masuk dan keluar kendaraan proyek dengan air, guna mengurangi debu yang timbul.
d. Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut tanah/material yaitu 20 - 40 km/jam.
e. Perawatan secara berkala terhadap kendaraan dan alat
berat yang digunakan pada proyek konstruksi.
f. Memperlengkapi pekerja di lapangan dan operator alat berat saat bekerja dengan masker dan APD (Alat Pelindung Diri)
g. Melakukan pemeriksaan / uji
a. Lokasi pembangunan kantor dan fasilitasnya di Terminal Kiijing.
b. Lokasi
pembangunan fasilitas dan utilitas pelabuhan di Terminal Kijing
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-29
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
kualitas lingkungan seperti parameter debu/udara bebas disekitar proyek kegiatan.
5 Peningkatan Kebisingan
a. Mobilisasi Alat Berat dan Material
(Tahap I dan II)
b. Pembersihan lahan (Tahap I dan II)
c. Pengurugan dan Perataan Lahan (Tahap I)
Parameter kebisingan berada dibawah ambang batas baku
mutu menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
a. Menggunakan kendaraan pengangkut dan alat berat yang laik operasi
b. Pengaturan kecepatan kendaraan pengangkut maksimal 20-40 Km/jam
c. Menggunakan alat-alat konstruksi dengan tingkat kebisingan rendah
d. Melengkapi pekerja di lapangan dan operator alat berat saat bekerja dengan earplug dan APD (Alat Pelindung Diri)
e. Pembuatan pagar pembatas di sekeliling tapak proyek.
f. Berkoordinasi dengan masyarakat yang berada di sekitar lokasi rencana pembersihan lahan yang menggunakan alat mekanik untuk diminimalisir terjadinya keresahan warga.
a. Lokasi pembangunan Terminal Kijing
b. Jalan Nasional Mempawah – Sei Duri
c. Jalan Akses Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan
Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pembangunan Kantor dan Fasilitasnya (Tahap I)
Parameter kebisingan berada dibawah ambang batas baku mutu menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
a. Mencegah pengangkutan material jika tidak dibutuhkan
b. Pekerjaan konstruksi memperhatikan kenyamanan lingkungan sekitar dan aktivitas ibadah.
c. Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut tanah/material yaitu 20 – 40 km/jam.
d. Pembuatan pagar pembatas
Lokasi pembangunan kantor dan fasilitasnya di Terminal Kijing
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-30
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
di sekeliling tapak proyek e. Menggunakan kendaraan
konstruksi yang laik operasi f. Melengkapi pekerja di
lapangan dan operator alat berat saat bekerja dengan
APD (Alat Pelindung Diri) .
Pembangunan Fasilitas dan Utilitas Pelabuhan (Tahap I)
Parameter kebisingan berada dibawah ambang batas baku mutu menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
a. Melakukan perawatan truk dan peralatan agar tetap dalam kondisi baik
b. Pekerjaan konstruksi memperhatikan kenyamanan lingkungan sekitar dan aktivitas ibadah.
c. Membatasi kecepatan kendaraan pengangkut tanah/material yaitu 25 – 40
km/jam. d. Pembuatan pagar pembatas
di sekeliling tapak proyek e. Melengkapi pekerja di
lapangan dan operator alat berat saat bekerja dengan APD (Alat Pelindung Diri)
Lokasi pembangunan fasilitas dan utilitas Pelabuhan di Terminal Kijing
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
6 Peningkatan Konsentrasi TSS
Pembangunan Dermaga Peti Kemas, Dermaga Multipurpose, Dermaga Curah Cair, Dermaga Curah Kering, Terminal Peti Kemas, dan Terminal Multipurpose (off shore)
Parameter kualitas air laut memenuhi baku mutu lingkungan berdasarkan Kepmen LH No 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Lampiran I (80 mg/L)
a. Menggunakan deck on pile sebagai konstruksi pada pembangunan dermaga.
a. Lokasi pembangunan dermaga peti kemas, Dermaga Multipurpose, Dermaga Curah Cair, Dermaga Curah Kering, Terminal Peti Kemas, dan Terminal Multipurpose (off shore)
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-31
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Tahap I dan II) Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
7 Timbulan Sampah dan Limbah B3
a. Pembangunan Dermaga Peti Kemas,
Dermaga Multipurpose, Dermaga Curah Cair, Dermaga Curah Kering, Terminal Peti Kemas, dan Terminal Multipurpose (off shore) (Tahap I dan
II) b. Pembangunan
Terminal Peti Kemas, Curah Kering, Curah Cair dan Multipurpose (on shore)
Terpeliharanya kebersihan di lingkungan proyek
dengan tidak adanya ceceran sampah terutama pada lokasi TPS Sampah dan TPS Limbah B3
a. Menempatkan petugas khusus dalam pengelolaan sampah, pengumpulan maupun
pengangkutan b. Menjaga kebersihan tapak
proyek selama tahap konstruksi c. Sampah dan material yang
berasal dari kegiatan pekerjaan pembangunan dermaga dan terminal akan menggunakan bak tertutup yang kemudian diangkut ke TPS.
d. Menyediakan sarana penampungan sampah TPS Sampah yang akan diangkut
oleh petugas kebersihan apabila sudah penuh untuk diangkut ke TPA.
e. Pengelolaan sampah dan material yang berasal dari kegiatan pekerjaan konstruksi menggunakan bak tertutup yang diangkut ke TPS
a. TPS Sampah Konstruksi
b. TPS limbah B3
konstruksi c. Lokasi
pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan
Kelas II Pontianak b. PT. Pelabuhan Indonesia
II (Persero) Pengawas a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas kebersihan Provinsi
Kalimantan Barat d. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-32
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Tahap I dan II)
c. Pembangunan Kantor dan Fasilitasnya (Tahap I)
d. Pembangunan Fasilitas dan Utilitas Pelabuhan (Tahap I)
f. Pengangkutan tanah hasil galian dan sisa bongkaran ke lokasi yang tidak menimbulkan dampak lanjutan.
g. Pengangkutan material bangunan yang berpotensi
menimbulkan ceceran di jalan dilakukan dengan menggunakan truk, sesuai dengan tonase dan harus dilengkapi dengan terpal tertutup.
h. Menyediakan TPS Limbah B3
Republik Indonesia b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
8 Gangguan terhadap Biota Air (Benthos)
a. Pengerukan dan Dumping Capital (Tahap I)
b. Pembangunan
Jalan Akses (trestle) (Tahap I)
Tidak adanya gangguan terhadap biota air (benthos) akibat kegiatan pengerukan dan dumping capital
serta jalan akses.
a. Konstruksi pembangunan jalan akses (trestle) mengunakan struktur deck on pile.
b. Melakukan kegiatan pengamatan dan pengelolaan
kondisi biota air (benthos) di perairan sekitar lokasi kegiatan.
c. Berkoordinasi dengan aparat pemerintah terkait kegiatan konstruksi khususnya institusi lingkungan hidup dan Dinas Kelautan dan Perikanan.
a. Lokasi pengerukan
b. Lokasi dumping capital
c. Lokasi
pembangunan jalan akses (trestle)
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana : a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero) Pengawas : a. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Kalimantan Barat
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan : a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-33
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
9 Gangguan terhadap Terumbu Karang
Pengerukan dan Dumping Capital (Tahap I)
Tidak adanya gangguan terhadap terumbu karang akibat kegiatan pengerukan
a. Jika pada saat pelaksanaan pengerukan ditemukan adanya terumbu karang yang rusak, maka akan dilakukan penggantian terumbu karang
menggunakan metode transplantasi pada lokasi yang memungkinkan (koordinasi dengan instansi terkait)
b. Melakukan kegiatan pengamatan dan pengelolaan kondisi terumbu karang di sekitar lokasi kegiatan
c. Menerapkan SOP pada kegiatan pengerukan dan dumping capital.
Lokasi pengerukan
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana : a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero) Pengawas : a. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Kalimantan Barat
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan :
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
10 Abrasi dan Sedimentasi
Pembangunan Jalan Akses (trestle) (Tahap I)
Tidak terjadinya abrasi dan sedimentasi di perairan Terminal Kijing.
a. Menggunakan konstruksi sistem deck on pile pada jalur trestle untuk mencegah terjadinya abrasi dan sedimentasi
Area pembangunan jalan akses (trestle)
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian Lingkungan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-34
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
11 Perubahan
Fishing Ground
a. Pengerukan
dan dumping capital (Tahap I)
b. Pembangunan Jalan Akses (trestle) (Tahap I)
Tidak adanya
laporan gangguan daerah penangkapan dan/atau penurunan produksi/pendapatan dari nelayan
a. Berkoordinasi dengan nelayan
sekitar terkait kegiatan pengerukan dan pembangunan jalan akses (trestle).
b. Melakukan komunikasi dan sosialisasi dengan kelompok nelayan.
c. Berkoordinasi/ melakukan pendekatan terhadap instansi terkait dan masyarakat sekitar terkait dengan pemindahan fishing ground.
d. Memasang sarana rambu navigasi di sekitar lokasi pengerukan.
a. Lokasi
pengerukan b. Lokasi
pembangunan jalan akses (trestle)
c. Area Fishing Ground di sekitar lokasi pembangunan Terminal Kijing
Periode pengelolaan
dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
Pelaksana
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mempawah
d. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-35
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kalimantan Barat Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
TAHAP OPERASI
1 Perubahan Persepsi Masyarakat
Pengoperasian dan Perawatan Jalan Pengganti
Jalan Nasional
Persentase persepsi positif atau negatif dari masyarakat terhadap
kegiatan pengoperasian dan perawatan Jalan Pengganti Jalan Nasional
a. Pemasangan rambu – rambu lintas di sepanjang jalan pengganti jalan nasional.
b. Apabila terjadi kerusakan jalan di sepanjang jalan pengganti jalan nasional, maka akan segera ditindak lanjuti oleh instansi terkait.
Di sepanjang Jalan Pengganti Jalan Nasional
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR RI) Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-36
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
2 Perubahan
Tingkat Pendapatan
Kegiatan Sandar
Kapal dan Pelayaran (Tahap I dan II)
Jumlah tenaga kerja
lokal yang dapat terserap pada tahap operasi di sekitar lokasi kegiatan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
a. Memberikan CSR kepada
nelayan yang membutuhkan. b. Memberikan prioritas kepada
masyarakat sekitar (lokal) yang memenuhi kualifikasi untuk dapat bekerja.
c. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Pemerintah Kabupaten Mempawah untuk
memberikan pelatihan dan memberdayakan tenaga kerja operasi yang ada.
a. Terminal Kijing
Pelabuhan Pontianak
b. Lokasi Pemukiman Penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut
Periode pengelolaan
dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
3 Peningkatan Konsentrasi TSP
Kegiatan Sandar Kapal dan Pelayaran (Tahap I dan II)
Konsentrasi parameter TSP memenuhi baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah
a. Menerapkan SOP tentang K3L. b. Pengunaan alat –alat bongkar
muat secara effisien, sehingga proses bongkar muat dapat
a. Perairan di Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-37
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
cepat terselesaikan. c. Melakukan perawatan pada
peralatan agar tetap dalam kondisi baik (layak)
d. Mewajibkan truk bongkar muat curah kering dan curah cair
untuk memiliki sertifikat layak jalan/KIR dari instansi terkait, lulus uji emisi, dan menggunakan peralatan yang tidak menimbulkan debu.
b. Dermaga Curah Cair
c. Dermaga Curah Kering
d. Dermaga Peti Kemas
e. Dermaga multipurpose
Kelas II Pontianak b. PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero) Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Aktivitas Perkantoran dan Sarana Penunjang (Tahap I dan II)
Konsentrasi parameter TSP memenuhi baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
a. Mempertahankan dan merawat pohon-pohon yang ditanam pada saat kegiatan pembangunan fasilitas perkantoran dan sarana penunjang.
b. Melakukan perawatan pada peralatan agar tetap dalam kondisi baik (layak).
c. Pengaturan lalu lintas kendaraan oleh petugas keamanan
d. Mewajibkan kendaraan yang keluar masuk ke pelabuhan untuk lulus uji emisi dan layak operasi.
Lokasi perkantoran dan sarana penunjang Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pengoperasian dan Perawatan Jalan Pengganti Jalan Nasional
Konsentrasi parameter TSP memenuhi baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
a. Melakukan kegiatan penghijauan di sepanjang jalan pengganti jalan nasional
b. Melakukan perawatan tanaman penghijauan yang ada di sekitar lokasi jalan pengganti jalan nasional
c. Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam melakukan pemeliharaan dan perbaikan
Sepanjang Jalan Pengganti Jalan Nasional
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Kemen PUPR RI Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-38
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
jalan b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
4 Peningkatan Kebisingan
Kegiatan Sandar Kapal dan
Pelayaran (Tahap I dan II)
Parameter kebisingan berada dibawah
ambang batas baku mutu menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
a. Menerapkan SOP tentang K3L.
a. Perairan di Terminal Kijing
Pelabuhan Pontianak.
b. Dermaga Curah Cair
c. Dermaga Curah Kering
d. Dermaga Peti Kemas
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap
operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Aktivitas Perkantoran dan Sarana Penunjang (Tahap I dan II)
Parameter kebisingan berada dibawah ambang batas baku mutu menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
a. Melokalisir genset yang digunakan pada lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk
b. Menanam dan merawat penghijauan di sekitar area perkantoran untuk mereduksi tingkat kebisingan.
c. Melakukan perawatan pada genset dan kendaraan
Lokasi perkantoran dan sarana penunjang Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-39
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
operasional agar tetap dalam kondisi laik operasi.
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pengoperasian dan Perawatan Jalan Pengganti Jalan Nasional
Parameter kebisingan berada dibawah ambang batas baku mutu menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
a. Melakukan kegiatan penghijauan disepanjang jalan pengganti jalan nasional
b. Melakukan perawatan tanaman penghijauan yang ada disekitar lokasi jalan pengganti jalan nasional
c. Berkoordinasi dengan instansi terkait dalam melakukan pemeliharaan dan perbaikan jalan
Di sepanjang lokasi Jalan Pengganti Jalan Nasional.
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Kemen PUPR RI Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
5 Gangguan Lalu Lintas Laut
Kegiatan Sandar Kapal dan Pelayaran (Tahap I dan II)
Tidak terjadinya gangguan dan kecelakaan lalu lintas laut.
a. Melakukan koordinasi dengan KSOP, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat dan kelompok nelayan tentang rute pelayaran.
b. Berkoordinasi dengan KSOP
Perairan di Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-40
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pontianak guna menetapkan perairan di sekitar Terminal Kijing sebagai restricted area.
c. Berkoordinasi dengan distrik navigasi Pontianak terkait alur pelayaran pengangkutan di
laut d. Menerapkan SOP akitivitas
sandar kapal dan kapal yang meninggalkan pelabuhan
e. Memasang rambu-rambu (Sarana Bantu Navigasi) pada lokasi perairan pelabuhan
Indonesia II (Persero) Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat
d. Distrik Navigasi Pontianak
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
6 Perubahan
Pola Penyakit
Kegiatan Sandar
Kapal dan Pelayaran (Tahap I dan II)
Tren pola penyakit
yang diderita oleh masyarakat disekitar lokasi kegiatan
a. Pada saat kapal dari luar
negeri bersandar di dermaga, pihak karantina adalah pihak pertama yang naik ke kapal terlebih dahulu untuk memeriksa kesehatan awak kapal, hewan dan tumbuhan
b. Jika ditemukaan adanya dugaan penyakit, maka untuk
Terminal Kijing
Pelabuhan Pontianak
Pemukiman Penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut
Periode pengelolaan
dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-41
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
awak kapal akan segera di bawa ke Klinik dan untuk hewan dan tumbuhan akan dikarantina, kapal dinyatakan terlarang untuk dimasuki dan melakukan bongkar muat
c. Untuk mengatasi vektor penyakit seperti tikus, maka pada tali kapal yang terikat di bollard diberikan alat bantu agar tikus tidak dapat masuk ke dalam kapal.
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah c. DInas Kesehatan
Kabupaten Mempawah d. DInas Kesehatan
Provinsi Kalimantan Barat
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
7 Peningkatan Konsentrasi TSS
Kegiatan Sandar Kapal dan Pelayaran (Tahap I dan II)
Parameter kualitas air laut memenuhi baku mutu lingkungan berdasarkan Kepmen LH No 51 tahun 2004
tentang Baku Mutu Air Laut Lampiran I (80 mg/L)
a. Melakukan maintenance dredging dengan volume ±800.000 m3/tahun untuk mempertahankan kedalaman sesuai dengan Rencana Induk
Pelabuhan yang telah ditetapkan
b. Melakukan perawatan alur pelayaran dan kolam pelabuhan agar dapat mengakomodir kegiatan sandar kapal.
c. Berkoordinasi/ melakukan
a. Area sandar kapal dan pelayaran Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
b. Area dermaga, kolam dan alur pelayaran Terminal Kijing.
c. Lokasi dumping area
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-42
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
pendekatan terhadap instansi terkait dan masyarakat sekitar terkait dengan pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan.
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
8 Perubahan Garis Pantai
Kegiatan Bongkar Muat
dan Transportasi Angkutan Barang (Tahap I dan II)
Perubahan garis pantai tidak
mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan terganggunya kegiatan bongkar muat dan transportasi angkutan barang.
a. Membangun revetment di sepanjang onshore Terminal
Kijing b. Memantau garis pantai dengan
radius 500 meter utara dan selatan dari Terminal Kijing. Hal ini di lakukan karena potensi perubahan garis pantai lebih di akibatkan oleh fenomena alam (storm surge) bukan akibat pembangunan Terminal Kijing.
Radius 500 meter utara dan selatan
dari Terminal Kijing
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap
operasi berlangsung.
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah c. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Kalimantan Barat
Pelaporan a. Kementerian Lingkungan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-43
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
9 Gangguan terhadap Biota Air (Benthos)
Pengerukan dan Dumping Pemeliharaan (Tahap I dan II)
Tidak terganggunya biota air (benthos) akibat kegiatan pengerukan dan dumping pemeliharaan
a. Mengefektifkan kegiatan perlindungan & pengamanan di lokasi pengerukan dan dumping pemeliharaan untuk menekan sekecil mungkin potensi gangguan/pencemaran pada lingkungan laut.
b. Berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Provinsi
Kalimantan Barat, Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah dalam program-program perlindungan dan pengelolaan laut.
a. Area pengerukan b. Perairan di sekitar
dumping pemeliharaan
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-44
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
10 Gangguan terhadap Terumbu Karang
Pengerukan dan Dumping Pemeliharaan (Tahap I dan II)
Tidak adanya gangguan terhadap terumbu karang akibat kegiatan pengerukan
a. Jika pada saat pelaksanaan pengerukan ditemukan adanya terumbu karang yang rusak, maka akan dilakukan penggantian terumbu karang menggunakan metode transplantasi pada lokasi yang memungkinkan (koordinasi dengan instansi terkait)
b. Melakukan kegiatan pengamatan dan pengelolaan kondisi ekosistem terumbu karang pada laut di sekitar lokasi kegiatan
Lokasi pengerukan Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
11 Peningkatan Konsentrasi Amoniak dan Minyak &
Aktivitas Perkantoran dan Sarana Penunjang
Konsentrasi Parameter kualitas air laut masih memenuhi baku mutu lingkungan berdasarkan
a. Mengoperasikan IPAL sebagai instrument pengelolaan lingkungan hidup, dimana air olahan IPAL harus sesuai
IPAL Domestik Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-45
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lemak (Tahap I dan II) Kepmen LH No 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut
dengan baku mutu PermenLH No. 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah dan akan dilakukan pengurusan IPLC
b. Melakukan pengelolaan dan perawatan IPAL secara berkala
sehingga air limbah yang dibuang berada di bawah baku mutu air limbah
c. Mengurus Izin Pembuangan Limbah Cair Domestik (IPLC)
d. Mewajibkan di masing-masing mitra kerja untuk mengolah air limbah menggunakan IPAL dan mengintegrasikan saluran outlet IPAL dengan saluran utama/makro kawasan (melarang pembuangan air limbah domestik langsung ke kolam pelabuhan)
Kelas II Pontianak b. PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero) Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah.
12 Perubahan Fishing Ground
Aktivitas Perkantoran dan Sarana Penunjang (Tahap I dan II)
Tidak adanya laporan gangguan daerah penangkapan dan/atau penurunan produksi/pendapatan
dari nelayan
a. Melakukan pengelolaan air limbah dengan pengelolaan IPAL dan memastikan effluent air limbah memenuhi baku mutu yang ditetapkan sesuai
Permenlh No. 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah.
b. Melakukan pengelolaan sampah dengan menyediakan TPS sampah domestik dan TPS limbah B3.
c. Melakukan komunikasi dan sosialisasi dengan kelompok
Area Fishing Ground di sekitar lokasi perkantoran dan sarana penunjang.
Dilakukan selama kegiatan operasional berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-46
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
nelayan dan berkoordinasi/ melakukan pendekatan terhadap instansi terkait dan sosialisasi dengan masyarakat sekitar terkait pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan.
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mempawah
d. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
13 Timbulan Sampah
Aktivitas Perkantoran dan Sarana Penunjang (Tahap I dan II)
Terpeliharanya kebersihan di lokasi perkantoran dan sarana penunjang dengan tidak adanya ceceran sampah terutama pada lokasi TPS Sampah
a. Menyediakan tempat sampah terpilah antara sampah organik, sampah anorganik, dan limbah B3.
b. Menempatkan petugas khusus dalam pengelolaan sampah, di dalam pengaturan pengumpulan dan pengangkutan sampah.
c. Melakukan pemilahan sampah sebelum dibuang ke TPS
d. Membuat TPS Sampah berkapasitas 5 m3 dengan system tertutup untuk menghindari terjadinya vektor penyakit
e. Pengangkutan sampah secara
TPS Sampah Perkantoran di Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-47
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
periodik setiap hari sekali bekerjasama dengan pihak
ketiga.
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
14 Timbulan Limbah B3
Aktivitas Perkantoran dan Sarana Penunjang (Tahap I dan II)
Terpeliharanya kebersihan di lokasi perkantoran dan sarana penunjang dengan tidak adanya ceceran
limbah B3 terutama pada lokasi TPS limbah B3
a. Membuat reception facility (RF) untuk limbah kapal dan limbah B3
b. Menempatkan petugas khusus dalam pengelolaan limbah B3, di
dalam pengaturan pengumpulan dan pengangkutannya.
c. Pengangkutan limbah B3 secara periodik yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga yang memiliki sertifikasi pengangkut limbah B3 dari KLH RI, sesuai dengan PPRI No.101 tahun 2014
d. Limbah B3 yang dihaslkan dari kegiatan perkantoran akan dikumpulkan pada
penampungan limbah B3 (Reception Facility) dalam Kawasan Pelabuhan Pontianak
e. Limbah B3 dari klinik kesehatan pelabuhan akan ditampung sementara di TPS Limbah B3 yang berada di on shore dan pengangkutan akan
TPS Limbah B3 Perkantoran Pelabuhan Pontianak
Reception Facility (RF)
Periode pengelolaan dilakukan selama tahap operasi berlangsung
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-48
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
dikerjasamakan dengan pihak ketiga yang berizin.
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
TAHAP PASCA OPERASI
1 Hilangnya Kesempatan
Kerja Dan Berusaha
Pelepasan Tenaga Kerja
Peningkatan pengangguran dan
penurunan pendapatan
a. Pemutusan hubungan kerja dikarenakan sudah selesai
beroperasinya terminal kijing yang sesuai dengan peraturan perundang undangan tenaga kerja yang berlaku
b. Bekerjasama dengan Disnakertrans dan para pihak terkait dalam proses penyaluran tenaga kerja setelah kegiatan pelabuhan berakhir
c. Mengiringi kebijakan
demobilisasi tenaga kerja pada tahap pasca operasi pelabuhan ini, pemrakarsa akan berkoordinasi & bekerjasama dengan Pemkab Mempawah disertai dengan surat/dokumen perjanjian kerjasama (apabila diperlukan)
Lokasi pemukiman penduduk Desa
Sungai Kunyit Laut, Desa Sungai Bundung Laut, Desa Sungai Duri II, Desa Sungai Kunyit Dalam, dan Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
Periode pengelolaan dilakukan setelah kegiatan
operasional berakhir.
Pelaksana a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
2 Perubahan Pelepasan Respon/ tanggapan a. Berkoordinasi dan memberikan Lokasi pemukiman Periode pengelolaan Pelaksana
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-49
No
Dampak Lingkungan
yang Dikelola
Sumber Dampak
Indikator Keberhasilan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Persepsi Masyarakat
Tenaga Kerja masyarakat terhadap kegiatan demobilisasi tenaga kerja.
informasi berkaitan dengan telah selesainya operasional Pelabuhan dan memberikan hak kepada pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja sesuai dengan peraturan
tenaga kerja yang berlaku. b. Menginformasikan secara dini
berkaitan dengan selesainya operasional Terminal Kijing dan Pelabuhan Pontianak melalui media komunikasi desa (pertemuan desa).
c. Sosialisasi demobilisasi dilakukan dengan melibatkan pemrakarsa, aparat setempat, dan masyarakat sekitar.
d. Menyerap aspirasi dan harapan masyarakat serta melaksanakannya secara wajar.
penduduk Desa Sungai Kunyit Laut, Desa Sungai Bundung Laut, Desa Sungai Duri II, Desa Sungai
Kunyit Dalam, dan Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
dilakukan setelah kegiatan operasional berakhir.
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pengawas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Pelaporan a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-50
Gambar 2. 1.Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi
Keterangan :
: Sosekbud
Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra konstruksi
Keterangan :
: Sosekbud
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-51
Gambar 2.2. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi
Keterangan :
: Sosekbud
: Kualitas udara dan kebisingan
: Peningkatan Konsentrasi TSS
: Biota Air (Benthos)
: Terumbu Karang
: Fishing Ground
: Timbulan sampah dan limbah B3
: Gangguan lalu lintas
Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-52
Gambar 2.3. Peta Rencana pengelolaan Lingkungan Tahap Operasi
Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Operasi
Keterangan :
: Sosekbud
: Kualitas udara dan kebisingan
: Peningkatan Konsentrasi TSS
: Biota Air (Benthos)
: Terumbu Karang
: Fishing Ground
: Timbulan sampah dan limbah B3
: Gangguan lalu lintas
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-53
Gambar 2.4. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Operasi
Keterangan :
: Sosekbud
Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Operasi
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-54
Gambar 2. 1.Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi ................. 2
Gambar 2.2. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi ....... 2
Gambar 2.3. Peta Rencana pengelolaan Lingkungan Tahap Operasi .............. 2
Gambar 2.4. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Operasi . 2
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-1
BAB III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
3.1. Rencana Pemantauan Dampak Lingkungan
Dalam dokumen ANDAL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan
Pontianak, Kecamatan Sungai Kunyit telah diuraikan mengenai dampak yang ditimbulkan
dan evaluasinya, sehingga terindentifikasi kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak,
baik positif maupun negatif. Pada dasarnya seluruh dampak tersebut masih dalam batas
kisaran yang dapat dikendalikan, baik melalui pendekatan teknologi, sosial ekonomi,
maupun pendekatan institusional.
Berdasarkan hasil studi tersebut, maka ruang lingkup pemantauan lingkungan hidup yang
akan dilaksanakan adalah menyangkut semua komponen kegiatan yang menimbulkan
dampak negatif penting dan dampak positif penting.
Uraian rencana pemantauan lingkungan hidup meliputi pembahasan mengenai:
1. Jenis Dampak
2. Indikator/Parameter
3. Sumber Dampak
4. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
5. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
6. Waktu dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup
7. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana pemantauan lingkungan hidup merupakan upaya teknis dan non teknis yang
dilakukan untuk mencegah, menanggulangi dampak negatif, serta meningkatkan/
mempertahankan dampak positif dari kegiatan, sehingga maksud dan tujuan dilakukannya
pemantauan lingkungan tercapai.
Berdasarkan penyusunan dokumen ANDAL, yang memuat arahan untuk rencana
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup, maka perlu dirumuskan lebih detail rencana
mengenai pemantauan lingkungan bersifat teknis, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk pembuatan rancangan teknis dan menjadi dasar pelaksanaan kegiatan
pemantauan lingkungan.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-2
Tabel 3. 1 Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
I. DAMPAK PENTING
A. TAHAP PRAKONSTRUKSI
1 Perubahan Mata Pencaharian
Persentase jenis pekerjaan pada
penduduk yang terkena pembebasan lahan untuk rencana pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Pembebasan Lahan
a. Pengumpulan dan analisis data dengan wawancara,
dengar pendapat dengan masyarakat dan tokoh masyarakat.
b. Analisis data perubahan mata pencaharian dilakukan dengan cara tabulasi.
c. Analisis deskriptif-kualitatif
Lokasi pemukiman penduduk Desa
Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.
Setiap 3 bulan sekali selama kegiatan
pembebasan lahan berlangsung.
a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Desa Sungai Kunyit Laut
d. Desa Sungai Bundung Laut
a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten mempawah
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-3
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
2 Perubahan Tingkat Pendapatan
a. Tujuan dan proses pembebasan lahan tersampaikan pada
masyarakat terkena dampak
b. Meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat yang terkena dampak atau setidaknya sama seperti semula
Pembebasan Lahan
a. Mengevaluasi mata pencaharian pengganti bagi penduduk yang terdampak langsung dari kegiatan pembebasan lahan
b. Informasi dan data yang perlu digali lebih dalam, akan dilakukan wawancara mendalam dengan Pemerintah Daerah setempat dan tokoh masyarakat.
c. Jumlah sample ditentukan dengan cara purposive sampling dan/atau sesuai dengan jumlah sampel
pada saat rona lingkungan hidup awal.
d. Analisis data perubahan tingkat pendapatan dilakukan dengan cara tabulasi.
e. Analisis deskriptif-kualitatif
Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai
Kunyit, Kabupaten Mempawah.
Setiap 3 bulan sekali selama kegiatan pembebasan lahan berlangsung.
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Desa Sungai Kunyit Laut
d. Desa Sungai Bundung
Laut
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten mempawah
3 Perubahan Persepsi Masyarakat
Persentase persepsi positif atau negatif dari masyarakat terhadap kegiatan pembebasan lahan untuk rencana Pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Pembebasan lahan
a. Pengumpulan dan analisis data dengan wawancara, dengar pendapat dengan masyarakat dan tokoh masyarakat.
b. Analisis data perubahan persepsi masyarakat dilakukan dengan cara tabulasi.
c. Analisis deskriptif-kualitatif
Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.
Setiap 3 bulan sekali selama kegiatan pembebasan lahan berlangsung.
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-4
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten mempawah
B. TAHAP KONSTRUKSI
1. Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha
Jumlah tenaga kerja lokal yang dapat terserap pada tahap konstruksi, serta timbulnya kegiatan
berusaha di sekitar lokasi kegiatan Pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi (Tahap I dan II)
a. Melakukan pengumpulan dan analisis data terhadap jumlah angkatan kerja dari Desa Sungai Kunyit Laut, Desa Sungai Bundung Laut, Desa
Sungai Duri II, Desa Sungai Kunyit Dalam, dan Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah yang terserap dalam kegiatan Konstruksi Pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
b. Melakukan pengumpulan dan analisis data terhadap kegiatan usaha dari masyarakat yang muncul akibat adanya kegiatan konstruksi Pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
c. Analisis deskriptif-kualitatif d. Analisis pola partisipasi
Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut, Desa Sungai Bundung Laut, Desa Sungai
Duri II, Desa Sungai Kunyit Dalam, dan Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah.
Periode pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan
dilaporkan setiap 6 bulan sekali.
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Desa Sungai Bundung Laut
d. Desa Sungai Kunyit Laut
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten mempawah
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-5
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
angkatan kerja lokal
2 Perubahan Tingkat Pendapatan
Meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat yang terkena dampak
atau setidaknya sama seperti semula
Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi (Tahap I dan II)
a. Mengevaluasi mata pencaharian pengganti bagi penduduk yang terdampak langsung dari
kegiatan pembebasan lahan
b. Informasi dan data yang perlu digali lebih dalam, akan dilakukan wawancara mendalam dengan Pemerintah Daerah setempat dan tokoh masyarakat.
c. Jumlah sample ditentukan dengan cara purposive sampling dan/atau sesuai dengan jumlah sampel pada saat rona lingkungan hidup awal.
d. Analisis data perubahan tingkat pendapatan dilakukan dengan cara tabulasi.
e. Analisis deskriptif-kualitatif
Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut, Desa Sungai
Bundung Laut, Desa Sungai Duri II, Desa Sungai Kunyit Dalam, dan Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
Periode pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung
dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas
II Pontianak b. PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Desa Sungai Kunyit Laut
d. Desa Sungai Bundung Laut
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten mempawah
3 Perubahan Persepsi Masyarakat
Pendapat masyarakat beserta harapan masyarakat terkait
penerimaan tenaga kerja konstruksi serta relokasi jalan nasional dan pembangunan pengganti jalan nasional.
a. Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi
(Tahap I dan II)
b. Relokasi Jalan Nasional dan Pembangunan Pengganti Jalan Nasional (Tahap I)
a. Pengumpulan dan analisis data dengan wawancara, dengar pendapat dengan
masyarakat dan tokoh masyarakat, menyediakan prosedur penyampaian keluhan langsung ke PT Pelabuhan Indonesia II (persero)
b. Mendokumentasikan kegiatan penyuluhan
Lokasi pemukiman penduduk Desa
Sungai Kunyit Laut, Desa Sungai Bundung Laut, Desa Sungai Duri II, Desa Sungai Kunyit Dalam, dan Desa Sungai Limau
Periode pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung
dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-6
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
c. Pembangunan Terminal Peti Kemas, Curah Kering, Curah Cair dan
Multipurpose (on shore) (Tahap I dan II)
dengan masyarakat dan hasil koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait mengenai kegiatan mobilisasi tenaga kerja
c. Analisis data perubahan persepsi masyarakat dilakukan dengan cara tabulasi.
d. Analisis deskriptif-kualitatif
Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
Kabupaten Mempawah
c. Desa Sungai Kunyit Laut
d. Desa Sungai Bundung
Laut
Barat c. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten mempawah
4 Gangguan Lalu Lintas Darat
Tidak terjadinya kemacetan lalu lintas akibat relokasi Jalan Nasional dan
Pembangunan Pengganti Jalan Nasional.
Relokasi Jalan Nasional dan Pembangunan Pengganti Jalan Nasional (Tahap
I)
a. Untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi lalu lintas eksisting dan keperluan tahap identifikasi masalah dan
analisis, maka pengumpulan data primer akan dilakukan secara langsung di lokasi studi dengan tujuan memperoleh informasi penting berkaitan dengan pola perjalanan pada daerah studi dan menggunakan data sekunder dari instansi terkait.
b. Survei yang akan dilakukan dengan survei pencacahan volume lalu lintas pada ruas Jalan. Pengumpulan data volume lalu lintas yang akan diukur adalah actual flow, yaitu volume lalu lintas
a. Jalan Sei Duri - Mempawah
b. Rencana relokasi jalan nasional dan
pembangunan pengganti jalan nasional
Periode pemantauan dilakukan setiap 1 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan
Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia b. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas pekerjaan Umum Kabupaten Mempawah
d. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia b. Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-7
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang diusahakan sedekat mungkin dengan nilai demand. Pelaksanaan survei ini adalah pada suatu titik yang mewakili ruas jalan dengan
menggunakan teknik pencacahan terklasifikasi (Classified Traffic Count). pencacahan volume lalu lintas di simpang dengan menggunakan teknik pencacahan gerakan berbelok yang terklasifikasi (Classified Turning Movement Counting). Survei volume lalu lintas
dilakukan dalam kondisi sibuk pagi, sibuk siang dan sibuk sore.
c. Analisis Mobilitas dengan mengunakan parameter VCR yang menyatakan tingkat kejenuhan ruas jalan terhadap kapasitasnya.
5 Peningkatan Air Larian
Tidak adanya genangan di lokasi kegiatan akibat air larian yang tidak dapat menyerap ke dalam tanah setelah kegiatan pengurugan dan perataan lahan.
Pengurugan dan Perataan Lahan (Tahap I)
Pemantauan debit air larian dilakukan dengan melihat ada tidaknya genangan air di sekitar lokasi kegiatan.
Lokasi pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Periode pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-8
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Kabupaten Mempawah
Barat c. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
6 Peningkatan Konsentrasi TSP
Konsentrasi TSP memenuhi baku mutu udara yang tercantum pada PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (TSP = 230 µg/m3)
a. Relokasi Jalan Nasional dan Pembangunan Pengganti Jalan Nasional (Tahap I)
b. Pembangunan Terminal Peti Kemas, Curah
Kering, Curah Cair dan Multipurpose (on shore) (Tahap I dan II)
a. Pengumpulan data kualitas udara ambient dilakukan secara langsung di lapangan sebagai data primer.
b. Data yang diambil langsung dari lapangan akan dianalisis di laboratorium yang
terakreditasi KAN untuk mengetahui konsentrasi masing-masing parameter kualitas udara ambien yang yang akan diukur. Selanjutnya, data-data primer tersebut dianalisis menggunakan tabel, grafik dan membandingkan dengan baku mutu kualitas udara yang mengacu kepada PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
c. Hasil pemantauan dibuat rata-rata dan dibandingkan dari waktu ke waktu untuk melihat kecenderungan perubahan
a. Lokasi pembangunan pengganti jalan nasional
b. Lokasi pembangunan Terminal Peti Kemas, Curah Kering, Curah
Cair dan Multipurpose (on shore) sisi utara
c. Lokasi pembangunan Terminal Peti Kemas, Curah Kering, Curah Cair dan Multipurpose (on shore) sisi selatan
d. Pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut
e. Pemukiman penduduk Desa Sungai
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-9
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
kualitas lingkungan dan tingkat kritis
Bundung Laut
7 Peningkatan Kebisingan
Parameter kebisingan berada dibawah ambang batas baku mutu
menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
a. Relokasi Jalan Nasional dan Pembangunan Pengganti
Jalan Nasional (Tahap I)
b. Pembangunan Terminal Peti Kemas, Curah Kering, Curah Cair dan Multipurpose (on shore) (Tahap I dan II)
a. Pengumpulan data kebisingan dilakukan secara langsung di lapangan sebagai data
primer. b. Data yang diambil
langsung dari lapangan akan dianalisis di laboratorium yang terakreditasi KAN untuk mengetahui nilai tingkat kebisingan yang yang akan diukur. Selanjutnya, data-data primer tersebut dianalisis menggunakan
tabel, grafik dan membandingkan dengan baku tingkat kebisingan yang mengacu kepada KepMen LH Nomor Kep-48/MENLH/11/1996 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
c. Hasil pemantauan dibuat rata-rata dan dibandingkan dari waktu ke waktu untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas lingkungan dan tingkat kritis
a. Lokasi pembangunan pengganti jalan nasional
b. Lokasi pembangunan Terminal Peti Kemas, Curah Kering, Curah Cair dan Multipurpose (on shore) sisi utara
c. Lokasi pembangunan
Terminal Peti Kemas, Curah Kering, Curah Cair dan Multipurpose (on shore) sisi selatan
d. Pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut
e. Pemukiman penduduk Desa Sungai Bundung Laut
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi
berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas
II Pontianak b. PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
8 Gangguan Kesehatan Masyarakat
Tren pola penyakit yang diderita oleh masyarakat disekitar lokasi kegiatan
a. Relokasi Jalan Nasional dan Pembangunan Pengganti Jalan Nasional
Melakukan wawancara sebanyak 30 responden yang terdiri dari masyarakat Desa Sungai Kunyit Laut dan Sungai Bundung Laut,
a. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-10
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
(Tahap I) b. Pembangunan
Terminal Peti Kemas, Curah Kering, Curah Cair dan
Multipurpose (on shore) (Tahap I dan II)
Kecamatan Sungai Kunyit dengan metode observasi lapangan dan wawancara secara mendalam yang berpedoman pada panduan kuisioner
b. Lokasi pemukiman penduduk Sungai Bundung Laut, Kecamatan
Sungai Kunyit
dilakukan setiap 6 bulan sekali
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Indonesia b. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah
Indonesia b. Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan
Barat c. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
9 Peningkatan Konsentrasi TSS
Konsentrasi parameter kualitas air laut masih
memenuhi baku mutu lingkungan berdasarkan Kepmen LH No 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Lampiran I (80 mg/L)
a. Pengerukan dan dumping capital (Tahap I)
b. Pembangunan Jalan Akses (trestle) (Tahap I)
a. Pengumpulan data konsentrasi parameter kualitas air laut dilakukan
secara langsung di lapangan sebagai data primer
b. Melakukan analisis di laboratorium & membandingkannya dengan baku mutu kualitas air laut sesuai KepMenLH No 51 Tahun 2004 (Lampiran I) tentang Baku Mutu Air Laut
c. Hasil pemantauan dibuat time series guna dibandingkan dari waktu ke waktu untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas lingkungan
1. Lokasi pemantauan pada saat
pengerukan disesuaikan dengan lokasi pengerukan:
a. 2 titik di sekitar lokasi pengerukan
b. 1 titik Lokasi terumbu karang
2. Lokasi
pemantauan pada saat dumping capital: 2 titik di sekitar lokasi dumping area
Periode pemantauan TSS dilakukan setiap hari sekali pada saat
kegiatan pengerukan dan setiap seminggu sekali selama kegiatan pembangunan jalan akses berlangsung. Periode pemantauan kualitas air laut dilakukan setiap 3 bulan sekali pada saat kegiatan pengerukan dan dumping capital serta pembangunan jalan akses berlangsung. Pelaporan akan dilakukan setiap 6
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-11
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
3. Lokasi pemantauan pada saat pembangunan jalan akses: 2 titik di
Perairan sekitar lokasi pembangunan jalan akses (trestle)
bulan sekali.
C. TAHAP OPERASI
1 Peningkatan Kesempatan Kerja dan Berusaha
Jumlah tenaga kerja lokal yang dapat terserap pada tahap operasi, serta timbulnya kegiatan
berusaha di sekitar lokasi kegiatan pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
Mobilisasi Tenaga Kerja Operasi (Tahap I dan II)
a. Melakukan pengumpulan dan analisis data terhadap jumlah angkatan kerja dari Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai
Bundung Laut yang terserap dalam kegiatan operasi pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak dan jumlah unit pedagang/PKL di sekitar lokasi kegiatan.
b. Analisis data peningkatan kesempatan kerja dan berusaha dilakukan dengan cara tabulasi.
c. Analisis deskriptif-kualitatif
a. Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
b. Lokasi pemukiman
penduduk Desa Sungai Kunyit Laut
c. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Bundung Laut
d. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Duri II
e. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Dalam
f. Lokasi pemukiman penduduk Desa
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan
dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia b. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia b. Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mempawah
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-12
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
2 Perubahan Tingkat
Pendapatan
Jumlah tenaga kerja
lokal yang dapat terserap pada tahap operasi, serta timbulnya kegiatan berusaha di sekitar lokasi kegiatan operasional Terminal Kijing pelabuhan Pontianak.
Mobilisasi Tenaga
Kerja Operasi (Tahap I dan II)
a. Melakukan pengamatan
terhadap jumlah angkatan kerja dari Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut yang terserap dalam kegiatan operasi Pelabuhan Pontianak
b. Melakukan pengamatan terhadap kegiatan usaha masyarakat yang timbul akibat adanya kegiatan
operasional Terminal Kijing (pendataan jumlah unit pedagang/PKL di sekitar lokasi kegiatan).
c. Informasi dan data yang perlu digali lebih dalam, akan dilakukan wawancara mendalam dengan Pemerintah Daerah setempat dan tokoh masyarakat.
d. Analisis data perubahan tingkat pendapatan dilakukan dengan cara tabulasi.
e. Analisis deskriptif-kualitatif
a. Terminal Kijing
Pelabuhan Pontianak
b. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut
c. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Bundung
Laut d. Lokasi
pemukiman penduduk Desa Sungai Duri II
e. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Dalam
f. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
Periode pemantauan
dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Mempawah
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mempawah
3 Perubahan Persepsi Masyarakat
Pendapat masyarakat beserta
a. Mobilisasi Tenaga Kerja
a. Pengumpulan dan analisis data dengan
a. Lokasi pemukiman
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan
a. Kantor Kesyahbandaran
a. Kementerian Lingkungan
a. Kementerian Lingkungan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-13
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
harapan masyarakat terkait penerimaan tenaga kerja operasi dan kegiatan bongkar muat dan transportasi
angkutan barang.
Operasi (Tahap I dan II)
b. Kegiatan Bongkar Muat dan Transportasi
Angkutan Barang (Tahap I dan II)
wawancaradan kuesioner, dengar pendapat dengan masyarakat dan tokoh masyarakat, menyediakan prosedur penyampaian keluhan langsung ke PT
Pelabuhan Indonesia II (persero)
b. Mendokumentasikan kegiatan pemberitahuan adanya penerimaan tenaga kerja dan kesempatan berusaha kepada masyarakat dan hasil koordinasi dengan aparat kelurahan dan kecamatan serta instansi
terkait, serta mendokumentasikan pelaksanaan perekrutan tenaga kerja operasional Terminal Kijing.
c. Analisis data perubahan persepsi masyarakat dilakukan dengan cara tabulasi.
d. Analisis deskriptif-kualitatif
penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan sekitarnya
b. Lokasi pemukiman
penduduk Desa Sungai Bundung Laut dan sekitarnya.
c. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Duri II
d. Lokasi pemukiman penduduk Desa
Sungai Kunyit Dalam
e. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten
sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mempawah
4 Penurunan Kualitas Udara
Konsentrasi SO2, CO, NO2 dan TSP masih memenuhi baku mutu udara yang tercantum pada PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
Kegiatan Bongkar Muat dan Transportasi Angkutan Barang (Tahap I dan II)
a. Pengumpulan data kualitas udara ambient dilakukan secara langsung di lapangan sebagai data primer.
b. Data yang diambil langsung dari lapangan akan dianalisis di laboratorium yang terakreditasi KAN untuk
a. area bongkar muat kapal
b. area penumpukan curah kering dan cair
c. Pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut,
Periode pemantauan dilakukan selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-14
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
mengetahui konsentrasi masing-masing parameter kualitas udara ambien yang yang akan diukur. Selanjutnya, data-data primer tersebut dianalisis
menggunakan tabel, grafik dan membandingkan dengan baku mutu kualitas udara yang mengacu kepada PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
c. Hasil pemantauan dibuat rata-rata dan dibandingkan dari waktu
ke waktu untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas lingkungan dan tingkat kritis
Kecamatan Sungai Kunyit
d. Pemukiman penduduk Desa Sungai Bundung Laut,
Kecamatan Sungai Kunyit
Kabupaten Mempawah
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan
Hidup Kabupaten Mempawah
5 Peningkatan Kebisingan
Parameter kebisingan berada dibawah ambang batas baku mutu menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
Kegiatan Bongkar Muat dan Transportasi Angkutan Barang (Tahap I dan II)
a. Pengumpulan data kebisingan dilakukan secara langsung di lapangan sebagai data primer.
b. Data yang diambil langsung dari lapangan akan dianalisis di laboratorium yang terakreditasi KAN untuk mengetahui nilai tingkat kebisingan yang yang akan diukur. Selanjutnya, data-data primer tersebut dianalisis menggunakan tabel, grafik dan
a. area bongkar muat kapal
b. area penumpukan curah kering dan cair
c. Pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut, Kecamatan Sungai Kunyit
d. Pemukiman penduduk Desa Sungai Bundung Laut,
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-15
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
membandingkan dengan baku tingkat kebisingan yang mengacu kepada KepMen LH Nomor Kep-48/MENLH/11/1996 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan c. Hasil pemantauan dibuat
rata-rata dan dibandingkan dari waktu ke waktu untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas lingkungan dan tingkat kritis
Kecamatan Sungai Kunyit
Hidup Kabupaten Mempawah
6 Peningkatan Konsentrasi TSS
Konsentrasi parameter kualitas air laut memenuhi
baku mutu sesuai dengan KepmenLH No.51 tahun 2004 (Lampiran I) tentang Baku Mutu Air Laut
Pengerukan dan dumping pemeliharaan
(Tahap I dan II)
a. Pengumpulan data konsentrasi parameter kualitas air laut dilakukan
secara langsung di lapangan sebagai data primer
b. Melakukan analisis di laboratorium & membandingkannya dengan baku mutu kualitas air laut sesuai KepMenLH No 51 Tahun 2004 (Lampiran I) tentang Baku Mutu Air Laut
c. Hasil pemantauan dibuat time series guna dibandingkan dari waktu ke waktu untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas lingkungan
1. Lokasi pemantauan pada saat
pengerukan disesuaikan dengan lokasi pengerukan:
a. 2 titik di sekitar lokasi pengerukan
b. 1 titik Lokasi terumbu karang
2. Lokasi
pemantauan pada saat dumping pemeliharaan: 2 titik di sekitar lokasi dumping area
Periode pemantauan TSS dilakukan setiap hari sekali pada saat
kegiatan pengerukan. Periode pemantauan kualitas air laut dilakukan setiap 6 bulan sekali pada saat kegiatan pengerukan dan dumping pemeliharaan berlangsung. Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
7 Peningkatan Konsentrasi Kegiatan Bongkar a. Pengumpulan data a. Upstream Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-16
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Konsentrasi Fenol parameter kualitas air laut sesuai KepmenLH No.51 tahun 2004 (lampiran I) tentang Baku Mutu Air Laut
Untuk Kegiatan Pelabuhan
Muat dan Transportasi Angkutan Barang (Tahap I dan II)
konsentrasi parameter kualitas air laut dilakukan secara langsung di lapangan sebagai data primer.
b. Melakukan pengukuran
konsentrasi parameter kualitas air laut dan membandingkan dengan baku mutu KepmenLH No.51 tahun 2004 (lampiran I) tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Kegiatan Pelabuhan
dermaga curah cair
b. Downstream dermaga curah cair
dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II
(Persero)
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Mempawah
II. Dampak Lingkungan Lainnya yang Dikelola
A. TAHAP PRAKONSTRUKSI
1 Perubahan Persepsi Masyarakat
Persentase persepsi positif atau negatif dari masyarakat (termasuk nelayan sekitar lokasi kegiatan) terhadap kegiatan pengurusan perizinan untuk rencana pembangunan Terminal Kijing
a. Perizinan b. Koordinasi
a. Pengumpulan dan analisis data dengan wawancara, dengar pendapat dengan masyarakat dan tokoh masyarakat.
b. Analisis data perubahan persepsi masyarakat dilakukan dengan cara tabulasi.
c. Analisis deskriptif-kualitatif
Lokasi Pemukiman Penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut
Periode pemantauan lingkungan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama kegiatan pra konstruksi berlangsung Pelaporan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-17
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mempawah
2 Hilangnya Pemukiman
Persentase persepsi positif atau negatif dari masyarakat (termasuk nelayan sekitar lokasi kegiatan) terhadap kegiatan pembebasan lahan untuk rencana pembangunan dan pengoperasian
Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Pembebasan Lahan
a. Pengumpulan dan analisis data dengan wawancara, dengar pendapat dengan masyarakat dan tokoh masyarakat.
b. Analisis data hilangnya pemukiman dilakukan dengan cara tabulasi.
c. Analisis deskriptif-kualitatif
Lokasi Pemukiman Penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut
Periode pemantauan lingkungan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama kegiatan pra konstruksi berlangsung Pelaporan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan
Barat c. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Mempawah
B. TAHAP KONSTRUKSI
1 Perubahan Persepsi Masyarakat
Persentase persepsi positif atau negatif dari masyarakat terhadap kegiatan mobilisasi alat berat
Kegiatan mobilisasi Alat Berat dan Material (Tahap I dan II)
a. Pencatatan jumlah masyarakat yang merasa khawatir terhadap kegiatan sosialisasi mobilisasi alat berat dan
a. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut dan
Periode pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-18
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
dan material untuk rencana pembangunan Terminal Kijing
material dengan wawancara
b. Pencatatan jumlah peristiwa protes penduduk ke kantor perwakilan pemrakarsa diperoleh dari
catatan dan keterangan pengurus lingkungan, pemerintah desa atau perwakilan pemrakarsa (data sekunder).
c. Informasi dan data yang perlu digali lebih dalam, akan dilakukan wawancara mendalam dengan Pemerintah Daerah setempat dan tokoh
masyarakat. d. Jumlah sample ditentukan
dengan cara purposive sampling dan/atau sesuai dengan jumlah sampel pada saat rona lingkungan hidup awal.
e. Analisis data perubahan tingkat pendapatan dilakukan dengan cara tabulasi.
f. Analisis deskriptif-kualitatif
sekitarnya b. Lokasi
pemukiman penduduk Desa Sungai Bundung Laut
dan sekitarnya. c. Lokasi
pemukiman penduduk Desa Sungai Duri II
d. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Dalam
e. Lokasi
pemukiman penduduk Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten
dilakukan setiap 6 bulan sekali
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Indonesia b. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
Indonesia b. Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan
Barat c. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Mempawah
2 Gangguan Lalu Lintas Laut
Tidak terjadinya hambatan lalu lintas laut yang ditimbulkan oleh kegiatan konstruksi Pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
a. Kegiatan mobilisasi Alat Berat dan Material (Tahap I dan II)
b. Kegiatan Pembangunan
a. Pengamatan visual dilokasi kegiatan
b. Pengumpulan data sekunder lalu lintas laut.
Perairan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Periode pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-19
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Jalan Akses (trestle) (Tahap I)
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
3 Gangguan Lalu Lintas Darat
Tidak terjadinya kemacetan lalu lintas akibat mobilisasi alat berat dan material pada kegiatan
pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Kegiatan mobilisasi Alat Berat dan Material (Tahap I dan II)
a. Untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi lalu lintas eksisting dan keperluan tahap identifikasi masalah dan analisis, maka
pengumpulan data primer akan dilakukan secara langsung pada studi dengan tujuan memperoleh informasi penting berkaitan dengan pola perjalanan pada daerah studi.
b. Survei yang akan dilakukan dengan survei pencacahan volume lalu lintas pada ruas Jalan. Pengumpulan data volume lalu lintas yang akan diukur adalah actual flow, yaitu volume lalu lintas yang diusahakan sedekat mungkin dengan nilai demand. Pelaksanaan survei ini adalah pada
Jalan Mempawah – Sei Duri
Periode pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan
sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-20
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
suatu titik yang mewakili ruas jalan dengan menggunakan teknik pencacahan terklasifikasi (Classified Traffic Count). pencacahan volume lalu
lintas di simpang dengan menggunakan teknik pencacahan gerakan berbelok yang terklasifikasi (Classified Turning Movement Counting). Survei volume lalu lintas dilakukan dalam kondisi sibuk pagi, sibuk siang dan sibuk sore.
c. Analisis Mobilitas dengan
mengunakan parameter VCR yang menyatakan tingkat kejenuhan ruas jalan terhadap kapasitasnya.
4 Peningkatan Konsentrasi TSP
Konsentrasi parameter TSP memenuhi baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
a. Kegiatan mobilisasi Alat Berat dan Material (Tahap I dan II)
b. Kegiatan pengurugan dan perataan lahan. (Tahap I)
c. Pembangunan Dermaga Peti Kemas, Dermaga Multipurpose,
a. Pengumpulan data kualitas udara ambient dilakukan secara langsung di lapangan sebagai data primer.
b. Data yang diambil langsung dari lapangan akan dianalisis di laboratorium yang terakreditasi KAN untuk mengetahui konsentrasi masing-masing parameter kualitas udara ambien yang yang akan diukur. Selanjutnya, data-data
a. Jalan Sei Duri – Mempawah
b. Lokasi pembangunan dermaga dan terminal (off shore)
Periode pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-21
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Dermaga Curah Cair, Dermaga Curah Kering, Terminal Peti Kemas, dan Terminal
Multipurpose (off shore) (Tahap I dan II)
d. Pembangunan Kantor dan Fasilitasnya (Tahap I)
e. Pembangunan Fasilitas dan Utilitas
Pelabuhan (Tahap I)
primer tersebut dianalisis menggunakan tabel, grafik dan membandingkan dengan baku mutu kualitas udara yang mengacu kepada PP
RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
c. Hasil pemantauan dibuat rata-rata dan dibandingkan dari waktu ke waktu untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas lingkungan dan tingkat kritis
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
5 Peningkatan Kebisingan
Parameter kebisingan berada dibawah ambang batas baku mutu menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
a. Kegiatan mobilisasi Alat Berat dan Material (Tahap I dan II)
b. Kegiatan pembersihan lahan (Tahap I dan II)
c. Pengurugan dan Perataan Lahan (Tahap I)
d. Kegiatan pembangunan kantor dan fasilitasnya
a. Pengumpulan data kebisingan dilakukan secara langsung di lapangan sebagai data primer.
b. Data yang diambil langsung dari lapangan akan dianalisis di laboratorium yang terakreditasi KAN untuk mengetahui nilai tingkat kebisingan yang yang akan diukur. Selanjutnya, data-data primer tersebut dianalisis menggunakan tabel, grafik dan membandingkan dengan baku tingkat kebisingan
a. Jalan Sei Duri – Mempawah
b. Lokasi pembangunan dermaga dan terminal (off shore)
Periode pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-22
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
(Tahap I) e. Kegiatan
pembangunan fasilitas dan utilitas pelabuhan
(Tahap I)
yang mengacu kepada KepMen LH Nomor Kep-48/MENLH/11/1996 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
c. Hasil pemantauan dibuat
rata-rata dan dibandingkan dari waktu ke waktu untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas lingkungan dan tingkat kritis
Mempawah
6 Peningkatan Konsentrasi TSS
Konsentrasi parameter kualitas air laut tetap memenuhi baku mutu lingkungan
berdasarkan Kepmen LH No 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut
Pembangunan Dermaga Peti Kemas, Dermaga Multipurpose, Dermaga Curah
Cair, Dermaga Curah Kering, Terminal Peti Kemas, dan Terminal Multipurpose (off shore) (Tahap I dan II)
a. Pengumpulan data konsentrasi parameter kualitas air laut dilakukan secara langsung di lapangan sebagai data
primer. b. Melakukan analisis di
laboratorium & membandingkannya dengan baku mutu kualitas air laut sesuai KepMenLH No 51 Tahun 2004 (Lampiran I) tentang Baku Mutu Air Laut
c. Hasil pemantauan dibuat time series guna dibandingkan dari waktu ke waktu untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas lingkungan.
1 titik di sekitar lokasi pembangunan dermaga
Periode pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan
dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia b. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia b. Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
7 Timbulan Sampah dan Limbah B3
Terpeliharanya kebersihan di lingkungan proyek dengan tidak adanya ceceran
a. Pembangunan Dermaga Peti Kemas, Dermaga Multipurpose,
a. Melakukan pengamatan langsung/visual terhadap tumpukan/volume sampah yang dihasilkan oleh aktifitas konstruksi dan
a. TPS Sampah Konstruksi
b. Tapak proyek
Periode pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-23
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
sampah terutama pada lokasi TPS Sampah dan TPS Limbah B3
Dermaga Curah Cair, Dermaga Curah Kering, Terminal Peti Kemas, dan
Terminal Multipurpose (off shore) (Tahap I dan II)
b. Pembangunan Terminal Peti Kemas, Curah Kering, Curah Cair dan Multipurpose
(on shore) (Tahap I dan II)
c. Kegiatan pembangunan kantor dan fasilitasnya. (Tahap I)
d. Kegiatan pembangunan fasilitas dan utilitas
pelabuhan (Tahap I)
upaya pengelolaannya b. Melakukan pengamatan
langsung/visual terhadap kondisi tempat sampah/TPS di lokasi tapak proyek serta bau
yang ditimbulkan di tempat-tempat tersebut.
c. Mengamati/mengevaluasi upaya pemilahan sampah yang dilakukan di lokasi tapak proyek.
dilakukan setiap 6 bulan sekali
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Indonesia b. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas kebersihan Provinsi
Kalimantan Barat
Indonesia b. Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan
Barat c. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
8 Gangguan terhadap Biota Air (Benthos)
Indeks keragaman, keanekaragaman dan dominansi organisme (Shannon-wiener).
a. Pengerukan dan Dumping Capital (Tahap I)
b. Pembangunan Jalan Akses (trestle) (Tahap
a. Observasi dan dokumentasi lapangan
b. Kajian data sekunder dan kepustakaan yang relevan.
c. Pengambilan contoh benthos dilakukan dengan
a. Lokasi pengerukan sisi utara
b. Lokasi pengerukan sisi selatan
Periode pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-24
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
I) mengunakan Ekman Grab. d. Analisis daya-dukung
potensi biota laut dan fungsi sosial- ekonomi & ekologi lainnya.
c. Sebelah timur Perairan di sekitar pembangunan jalan akses (trestle)
d. Sebelah barat Perairan di sekitar pembangunan jalan akses (trestle)
sekali Indonesia II (Persero)
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Mempawah c. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas kebersihan Provinsi Kalimantan
Barat
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
9 Gangguan terhadap Terumbu Karang
Tidak adanya gangguan terhadap terumbu karang akibat kegiatan pengerukan dan dumping capital
Pengerukan dan Dumping Capital (Tahap I)
Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran luasan terumbu karang yang terkena dengan mengunakan metode transek quadrant. Selain itu juga dilakukan pengamatan terumbu karang
Observasi dan dokumentasi lapangan
Kajian data sekunder dan kepustakaan yang relevan.
Analisis deskriptif-kualitatif
2 titik di Perairan sebelah timur Pulau Temajo
Periode pemantauan dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-25
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
d. Dinas kebersihan Provinsi Kalimantan Barat
10 Perubahan Fishing Ground
Tidak adanya
laporan gangguan daerah penangkapan dan/atau penurunan produksi/ pendapatan dari nelayan
a. Pengerukan
dan dumping capital (tahap I)
b. Pembangunan Jalan Akses (trestle) (Tahap I)
a. Melakukan wawancara
terhadap nelayan di sekitar Perairan Terminal Kijing tentang ; persepsi, jenis tangkapan, hasil tangkapan, dan lokasi fishing ground lainnya.
b. Kajian data sekunder berupa data arah arus laut dan musim penangkapan ikan
c. Analisis deskriptif-kualitatif
4 titik Area Fishing Ground di sekitar lokasi pengerukan dan pembangunan jalan akses.
Periode pemantauan
dilakukan setiap 3 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Mempawah
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
C. TAHAP OPERASI
1 Perubahan Persepsi Masyarakat
Persentase persepsi positif atau negatif dari masyarakat terhadap kegiatan pengoperasian dan perawatan Jalan Pengganti Jalan Nasional
Pengoperasian dan Perawatan Jalan Pengganti Jalan Nasional
a. Pengumpulan dan analisis data dengan wawancara, dengar pendapat dengan masyarakat dan tokoh masyarakat.
b. Analisis data perubahan persepsi masyarakat dilakukan dengan cara tabulasi.
c. Analisis deskriptif-kualitatif
a. Lokasi Pemukiman Penduduk Desa Sungai Kunyit Laut
b. Lokasi Pemukiman Penduduk Desa Sungai Bundung laut
c. Lokasi pemukiman
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemen PUPR RI)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-26
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
penduduk Desa Sungai Duri II
d. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit
Dalam e. Lokasi
pemukiman penduduk Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
Mempawah
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Mempawah d. Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Mempawah
2
Perubahan Tingkat Pendapatan
Jumlah tenaga kerja lokal yang dapat
terserap pada tahap operasi di sekitar lokasi kegiatan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Kegiatan Sandar Kapal dan
Pelayaran (Tahap I dan II)
a. Wawancara b. Melakukan pengamatan
terhadap jumlah angkatan kerja dari Desa Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung laut yang terserap dalam kegiatan operasi Terminal Kijing.
c. Melakukan pengamatan terhadap jumlah usaha yang timbul akibat kegiatan operasional Terminal Kijing (pendataan jumlah unit pedagang/PKL di sekitar lokasi kegiatan)
a. Terminal Kijing Pelabuhan
Pontianak b. Lokasi
Pemukiman Penduduk Desa Sungai Kunyit Laut
c. Lokasi Pemukiman Penduduk Desa Sungai Bundung laut
d. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Duri II
e. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Dalam
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan
sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-27
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
f. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit,
Kabupaten Mempawah
Mempawah
3 Peningkatan Konsentrasi TSP
Konsentrasi parameter TSP memenuhi baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
a. Kegiatan Sandar Kapal dan Pelayaran (Tahap I dan II)
b. Aktivitas Perkantoran dan Sarana Penunjang
(Tahap I dan II)
a. Pengumpulan data kualitas udara ambient dilakukan secara langsung di lapangan sebagai data primer.
b. Data yang diambil langsung dari lapangan akan dianalisis di laboratorium yang
terakreditasi KAN untuk mengetahui konsentrasi masing-masing parameter kualitas udara ambien yang yang akan diukur. Selanjutnya, data-data primer tersebut dianalisis menggunakan tabel, grafik dan membandingkan dengan baku mutu kualitas udara yang mengacu kepada PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
c. Hasil pemantauan dibuat rata-rata dan dibandingkan dari waktu ke waktu untuk melihat kecenderungan perubahan
a. Dermaga di Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
b. Lokasi perkantoran di Terminal Kijing
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-28
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
kualitas lingkungan dan tingkat kritis
Konsentrasi parameter TSP memenuhi baku mutu berdasarkan
Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
Pengoperasian dan Perawatan Jalan Pengganti Jalan Nasional
a. Pengumpulan data kualitas udara ambient dilakukan secara langsung di lapangan
sebagai data primer. b. Data yang diambil
langsung dari lapangan akan dianalisis di laboratorium yang terakreditasi KAN untuk mengetahui konsentrasi masing-masing parameter kualitas udara ambien yang yang akan diukur. Selanjutnya, data-
data primer tersebut dianalisis menggunakan tabel, grafik dan membandingkan dengan baku mutu kualitas udara yang mengacu kepada PP RI No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara
c. Hasil pemantauan dibuat rata-rata dan dibandingkan dari waktu ke waktu untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas lingkungan dan tingkat kritis
a. Jalan Pengganti Jalan Nasional sebelah utara
b. Jalan Pengganti
Jalan Nasional sebelah selatan
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi
berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Kemen PUPR
RI
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
4 Peningkatan Kebisingan
Parameter kebisingan masih memenuhi baku
a. Kegiatan Sandar Kapal dan Pelayaran
a. Pengumpulan data kebisingan dilakukan secara langsung di
a. Dermaga di Terminal Kijing Pelabuhan
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-29
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
mutu menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
(Tahap I dan II)
b. Aktivitas Perkantoran dan Sarana Penunjang
(Tahap I dan II)
lapangan sebagai data primer.
b. Data yang diambil langsung dari lapangan akan dianalisis di laboratorium yang
terakreditasi KAN untuk mengetahui nilai tingkat kebisingan yang yang akan diukur. Selanjutnya, data-data primer tersebut dianalisis menggunakan tabel, grafik dan membandingkan dengan baku tingkat kebisingan yang mengacu kepada KepMen LH Nomor Kep-
48/MENLH/11/1996 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
c. Hasil pemantauan dibuat rata-rata dan dibandingkan dari waktu ke waktu untuk melihat kecenderungan perubahan kualitas lingkungan dan tingkat kritis
Pontianak b. Lokasi
perkantoran di Terminal Kijing
operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Parameter kebisingan masih memenuhi baku mutu menurut KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.
Pengoperasian dan Perawatan Jalan pengganti Jalan Nasional
a. Pengumpulan data kebisingan dilakukan secara langsung di lapangan sebagai data primer.
b. Data yang diambil langsung dari lapangan akan dianalisis di laboratorium yang terakreditasi KAN untuk
a. Jalan Pengganti Jalan Nasional sebelah utara
b. Jalan Pengganti Jalan Nasional sebelah selatan
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Kemen PUPR RI
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-30
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
mengetahui nilai tingkat kebisingan yang yang akan diukur. Selanjutnya, data-data primer tersebut dianalisis menggunakan tabel, grafik dan
membandingkan dengan baku tingkat kebisingan yang mengacu kepada KepMen LH Nomor Kep-48/MENLH/11/1996 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
c. Hasil pemantauan dibuat rata-rata dan dibandingkan dari waktu ke waktu untuk melihat
kecenderungan perubahan kualitas lingkungan dan tingkat kritis
Hidup Kabupaten Mempawah
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan
Hidup Kabupaten Mempawah
5 Gangguan Lalu Lintas Laut
Tidak terjadinya gangguan dan kecelakaan lalu lintas laut.
Kegiatan Sandar Kapal dan Pelayaran (Tahap I dan II)
a. Pengamatan visual dilokasi kegiatan
b. pengumpulan data sekunder lalu lintas laut.
Perairan di Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-31
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Kabupaten Mempawah
6 Perubahan Pola Penyakit
Tren pola penyakit yang diderita oleh masyarakat disekitar lokasi
kegiatan
Kegiatan Sandar Kapal dan Pelayaran (Tahap I dan II)
Data sekunder pola penyakit masyarakat sekitar dari instansi terkait (Puskesmas terdekat)
a. Pemukiman Penduduk Desa Sungai Kunyit Laut
b. Pemukiman Penduduk Desa Sungai Bundung laut
c. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Duri II
d. Lokasi pemukiman
penduduk Desa Sungai Kunyit Dalam
e. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi berlangsung
dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas
II Pontianak b. PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
7 Peningkatan Konsentrasi TSS
Konsentrasi parameter kualitas air laut sesuai KepmenLH No.51 tahun 2004 (lampiran I) tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Kegiatan
Kegiatan Sandar Kapal dan Pelayaran (Tahap I dan II)
Pengumpulan data konsentrasi parameter kualitas air laut dilakukan secara langsung di lapangan sebagai data primer.
Melakukan pengukuran konsentrasi parameter kualitas air laut dan
a. 1 titik di alur Pelayaran dan Kolam Pelabuhan
b. 1 titik di perairan area Dermaga dan Terminal (off
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-32
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Pelabuhan membandingkan dengan baku mutu KepmenLH No.51 tahun 2004 (lampiran I) tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Kegiatan Pelabuhan
shore)
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
8 Perubahan Garis Pantai
Perubahan garis pantai dibandingkan dengan kondisi saat rona lingkungan hidup awal.
Pembangunan Terminal Kijing (Tahap I dan II)
Melakukan pemantauan secara visual garis pantai dengan radius 500 meter utara selatan dari Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak.
2 titik radius 500 meter utara dan selatan dari Terminal Kijing
Periode pemantauan dilakukan selama 6 bulan sekali. Pelaporan dilakukan setiap 6 bulan sekali.
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas kebersihan Provinsi Kalimantan Barat
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
9 Gangguan terhadap Biota Air (Benthos)
Indeks keragaman, keanekaragaman dan
Pengerukan dan Dumping
a. Observasi dan dokumentasi lapangan
a. Lokasi pengerukan sisi
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan
a. Kantor Kesyahbandaran
a. Kementerian Lingkungan
a. Kementerian Lingkungan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-33
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
dominansi organisme (Shannon-wiener).
Pemeliharaan (Tahap I dan II)
b. Kajian data sekunder dan kepustakaan yang relevan.
c. Analisis deskriptif-kualitatif d. Tabulasi silang &
prosentase e. Pengambilan contoh
benthos dilakukan dengan mengunakan Ekman Grab.
f. Analisis daya-dukung potensi biota laut dan fungsi sosial- ekonomi & ekologi lainnya.
utara b. Lokasi
pengerukan sisi selatan
c. Sebelah utara Pulau Temajo
d. Sebelah selatan Pulau Temajo
sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Mempawah d. Dinas
kebersihan Provinsi Kalimantan Barat
Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
10 Gangguan terhadap Terumbu Karang
Tidak adanya gangguan terhadap terumbu karang akibat kegiatan Pengerukan dan Dumping Pemeliharaan
Pengerukan dan Dumping Pemeliharaan (Tahap I dan II)
a. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran luasan terumbu karang dengan mengunakan metode transek quadrant / belt transek.
b. Observasi dan dokumentasi pemutihan terumbu karang.
c. Kajian data sekunder dan kepustakaan yang relevan.
d. Analisis deskriptif-kualitatif
2 titik di Perairan sebelah timur Pulau Temajo
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
c. Dinas
d. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
e. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
f. Dinas Perhubungan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-34
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
d. Dinas
kebersihan Provinsi Kalimantan Barat
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
11 Peningkatan Konsentrasi Amoniak dan Minyak & Lemak
Konsentrasi parameter kualitas air laut sesuai KepmenLH No.51 tahun 2004 (lampiran I) tentang Baku Mutu Air Laut
Untuk Kegiatan Pelabuhan
Aktivitas Perkantoran dan Sarana Penunjang (Tahap I dan II)
a. Pengumpulan data konsentrasi parameter kualitas air laut dilakukan secara langsung di lapangan sebagai data primer.
b. Melakukan pengukuran
konsentrasi kualitas air laut dan membandingkan dengan baku mutu KepmenLH No.51 tahun 2004 (lampiran I) tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Kegiatan Pelabuhan
a. Inlet IPAL Domestik
b. Outlet IPAL Domestik
c. Outfall
Periode pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II
(Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
12 Timbulan Sampah Tidak terjadi peningkatan volume sampah yang tidak dapat tertangani di Lingkungan Perkantoran Terminal Kijing Pelabuhan
Aktivitas Perkantoran dan Sarana Penunjang (Tahap I dan II)
a. Melakukan pengamatan langsung/visual terhadap tumpukan/volume sampah yang dihasilkan oleh aktifitas operasi dan upaya pengelolaannya.
b. Melakukan pengamatan langsung/visual terhadap
TPS Sampah di Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
Periode pemantauan dilakukan setiap hari selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-35
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
Pontianak kondisi tempat sampah/TPS di lokasi tapak proyek serta bau yang ditimbulkan di tempat-tempat tersebut.
c. Mengamati/mengevaluasi
upaya pemilahan sampah yang dilakukan di lokasi kegiatan.
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
13 Timbulan Limbah B3 Tidak terjadi peningkatan volume limbah B3 yang tidak dapat tertangani di Lingkungan
Perkantoran Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
Aktivitas Perkantoran dan Sarana Penunjang (Tahap I dan II)
a. Melakukan pengamatan langsung/visual terhadap tumpukan/volume limbah B3 yang dihasilkan oleh aktifitas operasi dan upaya pengelolaannya
b. Melakukan pengamatan langsung/visual terhadap kondisi tempat penyimpanan limbah B3/TPS Limbah B3 di lokasi kegiatan
c. Mengamati/mengevaluasi frekuensi pengangkutan limbah B3 oleh pihak ketiga.
a. TPS Limbah B3 Perkantoran Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
b. Reception Facility (RF)
Periode pemantauan dilakukan setiap hari selama tahap operasi berlangsung dan Pelaporan akan dilakukan setiap 6 bulan
sekali
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan
Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
TAHAP PASCA OPERASI
1 Hilangnya Kesempatan Kerja Dan Berusaha
Peningkatan pengangguran dan penurunan pendapatan
Pelepasan Tenaga Kerja
a. Melakukan pengumpulan dan analisis data terhadap jumlah masyarakat yang kehilangan pekerjaan setelah Terminal Kijing
a. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut
Pemantauan: Pada saat tahap pasca operasi berlangsung
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-36
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
berhenti beroperasi. a. Melakukan pengumpulan
dan analisis data terhadap jumlah usaha yang berhenti setelah Terminal Kijing berhenti beroperasi.
b. Observasi dan dokumentasi lapangan
b. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Bundung Laut
c. Lokasi
pemukiman penduduk Desa Sungai Duri II
d. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Dalam
e. Lokasi pemukiman penduduk Desa
Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Indonesia b. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
Indonesia b. Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan
Barat c. Dinas
Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
2 Perubahan Persepsi Masyarakat
Persentase persepsi masyarakat setelah Terminal Kijing berhenti beroperasi
Pelepasan Tenaga Kerja
a. Pengumpulan data dengan wawancara, dengar pendapat dengan masyarakat dan tokoh masyarakat, menyediakan fasilitas tempat penyampaian keluhan/ membuat sistem komunikasi langsung ke pengelola Terminal Kijing & Kecamatan Sungai Kunyit
b. Analisis data dengan cara tabulasi & perhitungan matematis jumlah persepsi
a. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Laut
b. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Bundung Laut
c. Lokasi pemukiman penduduk Desa Sungai Duri II
d. Lokasi
Pemantauan: Pada saat tahap pasca operasi berlangsung.
a. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
a. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-37
No Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang Timbul
Indikator / Parameter
Sumber Dampak
Metode Pengumpulan & Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
masyarakat yang timbul beserta uraian deskripsinya.
pemukiman penduduk Desa Sungai Kunyit Dalam
e. Lokasi pemukiman
penduduk Desa Sungai Limau Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah
Lingkungan Hidup Kabupaten Mempawah
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-34
Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi
Gambar 3.1. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi
Keterangan :
: Sosekbud
S1
S2
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-35
Gambar 3.2. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Konstruksi
Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Konstruksi Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Konstruksi
S1
S2
S3
S4
S5
AL1
AL2
AL5
AL4
AL3
AL6
AL7 F1
F2
F3
F4
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
UK6
L1
L2
SB1
TK1
TK2
Keterangan :
: Sosekbud
: Peningkatan TSP dan kebisingan
: Penurunan Kualitas Air Laut
: Peningkatan TSS pada saat pengerukan
: Peningkatan TSS pada saat dumping
: Perubahan Fishing Ground
: Gangguan Biota Air (benthos)
: Gangguan Terumbu Karang
: Timbulan Sampah dan Limbah B3
: Gangguan Lalu lintas
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-36
Gambar 3.3. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Operasi
Keterangan :
: Sosekbud
: Peningkatan TSP dan kebisingan
: Penurunan Kualitas Air Laut
: Peningkatan TSS pada saat pengerukan
: Peningkatan TSS pada saat dumping
: Gangguan Biota Air (benthos)
: Gangguan Terumbu Karang
: Timbulan Sampah dan Limbah B3
: Gangguan Lalu lintas
: Peningkatan fenol, amonia, minyak dan lemak
Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Operasi
S1
S2
S3
S4
S5
B1
AL3
AL1
B2
AL2
AL5
AL6
AL4
UK1
UK2
UK3
UK4
UK5
TK1
TK2
L1
L2
F1
F2
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-37
Gambar 3.4. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pasca Operasi
Keterangan :
: Sosekbud
Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pasca Operasi
S1
S2
S3
S4
S5
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-41
Tabel 3. 2 Koordinat Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
No Titik Pantau Koordinat
Tahap Pra Konstruksi
1 S1 (Sosekbud ) 0°31'30.1"LS; 108°55'08.6"BT
S2 (Sosekbud) 0°30'37.3"LS; 108°55'21.4"BT
Tahap Konstruksi
1. S1 (Sosekbud) 0°31'41.2" LS; 108°55'24.1" BT
S2 (Sosekbud) 0°31'11.1" LS; 108°55'40.8" BT
S3 (Sosekbud) 0°30'27.3" LS; 108°55'28.0" BT
S4 (Sosekbud) 0°29'59.9" LS; 108°55'20.9" BT
S5 (Sosekbud) 0°29'27.2" LS; 108°55'12.7" BT
2 AL1 (Penurunan kualitas air laut) 0°30'21.7" LS; 108°53'58.3" BT
AL2 (Penurunan kualitas air laut) 0°29'35.9" LS; 108°53'00.1" BT
AL3 (Peningkatan TSS saat pengerukan) 0°30'44.1" LS; 108°51'49.3" BT
AL4 (Peningkatan TSS saat pengerukan) 0°30'07.9" LS; 108°51'45.5" BT
AL5 (Peningkatan TSS saat pengerukan) 0°29'29.1" LS; 108°52'10.8" BT
AL6 (Peningkatan TSS saat dumping) 0°31'40.7" LS; 108°40'53.1" BT
AL7 (Peningkatan TSS saat dumping) 0°28'25.5" LS; 108°41'49.4" BT
3 F1 (Perubahan Fishing Ground) 0°28'45.6" LS;108°51'51.4" BT
F2 (Perubahan Fishing Ground) 0°29'42.0" LS;108°54'08.5" BT
F3 (Perubahan Fishing Ground) 0°29'06.1" LS;108°54'11.1" BT
F4 (Perubahan Fishing Ground) 0°28'20.8" LS;108°54'24.3" BT
4 UK1 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'04.6" LS;108°52'45.1" BT
UK2 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°31'29.6" LS;108°54'59.6" BT
UK3 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'39.5" LS;108°54'49.1" BT
UK4 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'54.6" LS;108°55'25.8" BT
UK5 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°31'11.1" LS;108°55'40.8" BT
UK6 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'27.3" LS;108°55'28.0" BT
5 L1 (Gangguan Lalu Lintas) 0°31'34.9" LS;108°55'37.4" BT
L2 (Gangguan Lalu Lintas) 0°30'24.5" LS;108°54'47.6" BT
6 SB1 (Timbulan sampah dan limbah B3) 0°30'04.6" LS;108°52'45.1" BT
SB2 (Timbulan sampah dan limbah B3) 0°31'29.6" LS;108°54'59.6" BT
7 TB1 (Gangguan terumbu karang) 0°30'30.3" LS;108°51'34.1" BT
TB2 (Gangguan terumbu karang) 0°30'02.8" LS;108°51'40.7" BT
8 AL1 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°30'21.7" LS; 108°53'58.3" BT
AL3 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°29'35.9" LS; 108°53'00.1" BT
AL5 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°29'29.1" LS; 108°52'10.8" BT
AL7 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°30'44.1" LS; 108°51'49.3" BT
Tahap Operasional
1 S1 (Sosekbud) 0°31'41.2" LS; 108°55'24.1" BT
S2 (Sosekbud) 0°31'11.1" LS; 108°55'40.8" BT
S3 (Sosekbud) 0°30'27.3" LS; 108°55'28.0" BT
S4 (Sosekbud) 0°29'59.9" LS; 108°55'20.9" BT
S5 (Sosekbud) 0°29'27.2" LS; 108°55'12.7" BT
2 UK1 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'04.6" LS;108°52'45.1" BT
UK2 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°31'29.6" LS;108°54'59.6" BT
UK3 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'39.5" LS;108°54'49.1" BT
UK4 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°31'11.1" LS;108°55'40.8" BT
UK5 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'27.3" LS;108°55'28.0" BT
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-42
No Titik Pantau Koordinat
3 AL1 (Penurunan kualitas air laut) 0°30'19.1" LS; 108°52'42.3" BT
AL2 (Peningkatan TSS saat pengerukan) 0°30'44.1" LS; 108°51'49.3" BT
AL3 (Peningkatan TSS saat pengerukan) 0°29'29.1" LS; 108°52'10.8" BT
AL4 (Peningkatan TSS saat pengerukan) 0°30'07.9" LS; 108°51'45.5" BT
AL5 (Peningkatan TSS saat dumping) 0°31'40.7" LS; 108°40'53.1" BT
AL6 (Peningkatan TSS saat dumping) 0°28'25.5" LS; 108°41'49.4" BT
4 B1 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°28'50.0" LS; 108°51'11.6" BT
B2 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°30'57.8" LS; 108°51'10.4" BT
AL2 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°30'44.1" LS; 108°51'49.3" BT
AL3 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°29'29.1" LS; 108°52'10.8" BT
5 TB1 (Gangguan terumbu karang) 0°30'30.3" LS;108°51'34.1" BT
TB2 (Gangguan terumbu karang) 0°30'02.8" LS;108°51'40.7" BT
6 Timbulan sampah dan limbah B3 0°31'29.6" LS;108°54'59.6" BT
7 L1 (Gangguan Lalu Lintas) 0°31'34.9" LS;108°55'37.4" BT
L2 (Gangguan Lalu Lintas) 0°30'24.5" LS;108°54'47.6" BT
8 F1 (Peningkatan fenol, amonia, minyak dan lemak) 0°33'58.1" LS;108°55'01.9" BT
F1 (Peningkatan fenol, amonia, minyak dan lemak) 0°31'13.2" LS;108°54'18.5" BT
Tahap Pasca Operasional
1 S1 (Sosekbud) 0°31'41.2" LS; 108°55'24.1" BT
S2 (Sosekbud) 0°31'11.1" LS; 108°55'40.8" BT
S3 (Sosekbud) 0°30'27.3" LS; 108°55'28.0" BT
S4 (Sosekbud) 0°29'59.9" LS; 108°55'20.9" BT
S5 (Sosekbud) 0°29'27.2" LS; 108°55'12.7" BT
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-43
Gambar 3.1. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi.................................................................................................................................................. 34
Gambar 3.2. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Konstruksi ..... 35
Gambar 3.3. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Operasi ........... 36
Gambar 3.4. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pasca Operasi.................................................................................................................................................. 37
Tabel 3. 1 Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ...................................... 2
Tabel 3. 2 Koordinat Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup ......................................... 41
Jumlah dan Jenis Izin PPLH yang Dibutuhkan
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak IV-1
BAB IV
JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN
Berdasarkan Pasal 48 PP. No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, maka rencana
kegiatan pembangunan dan pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Desa
Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten
Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat memerlukan izin PPLH sebagai berikut :
a. Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3
b. Izin Pembuangan Air Limbah Ke Laut
Daftar Pustaka
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
DAFTAR PUSTAKA
APHA. 1992. Standard method for examination of water and wastewater.
Asdep Urusan Kajian Dampak Lingkungan. 2004. Kajian dampak kumulatif. Asdep Urusan Kajian
Dampak Lingkungan.18p.
Badan Litbang Pekerjaan Umum. 1997. Tata cara melakukan identifikasi, prediksi dan evaluasi
dampak lingkungan. [juknis]. Bagian AMDAL Sekretariat Badan Litbang Pekerjaan Umum.
25p.
BAPEDAL. 1996. Buku panduan: penyusunan AMDAL kegiatan pembangunan di wilayah pesisir
dan lautan. BAPEDAL: Jakarta.109p.
Dahuri R, Rais J, Ginting SP, and Sitepu. 1996. Pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan
lautan secara terpadu. PT Pradnya Paramita: Jakarta. 305p
Damanhuri E & Padmi T. 2004. Pengelolaan sampah. [diktat kuliah]. Departemen Teknik
Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung.
Effendi H. 2003. Telaah kualitas air: bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan.
Kanisius: Yogyakarta. 258p.
Fandeli C. 2011. Analisis mengenai dampak lingkungan pembangunan pelabuhan. Gajah Mada
University Press: Yogyakarta. 211p.
Fiscal. 1995. Mainstreaming the environment. The World Bank: Washington. 301p.
Fredsoe J. 1981. Mean current velocity distribution in combined waves and current. Progress
Report No. 53. ISVA, Technical University of Denmark.
Frontier S. 1995. Diversity and structure in aquatic ecosystem. Oceanography and Marine
Biology.M. Barnes. (Ed). George Allen and Unwin Ltd. London.
Hadi A. 2005. Prinsip pengelolaan pengambilan sampel lingkungan. PT Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta. 134p.
Daftar Pustaka
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
Hadi SP. 1997. Aspek sosial AMDAL: sejarah, teori, dan metode. Gajah Mada University Press:
Yogyakarta. 126p.
Handoko. 1995. Klimatologi dasar.: landasan pemahaman fisika atmosfer dan unsure-unsur
iklim. PT Dunia Pustaka Jaya: Jakarta. 192p.
Hutabarat S & Evans SM. 1985. Pengantar oseanografi. Universitas Indonesia (UI-Press):
Jakarta. 159p.
Kementerian Lingkungan Hidup. 2010. Panduan memprakirakan dampak lingkungan: kualitas
air permukaan. Deputi Bidang Tata Lingkungan – Kementerian Lingkungan Hidup:
Jakarta. 70p.
Kementerian Lingkungan Hidup. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115
Tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air . Jakarta.
Kramadibrata S. 2002. Perencanaan pelabuhan. ITB: Bandung. 471p.
Krone RB. 1962. Flume studies of the transport of sediment in estuarial estuarial procresses.
Hydraulic Engineering Laboratory and Sanitary Engineering Research Laboratory, Univ. of
California, Berkley, California, Final Report.
Leonard BP. 1991. The ULTIMATE conservative differential scheme applied to unsteady one
dimensional advection. Comput. Meths. Appl. Mech. Eng. 88
Meyer J. 1972. A 12 month wave in geometric activity. Journal of Geophysical Research Vol. 77
No. 19. Institute of Meteorology and Geophysic, Free University: Berlin.
Nontji A. 1987. Laut nusantara. Djambatan: J
akarta. 368p.
Nybakken JW. 1992. Biologi laut: Suatu Pendekan Ekologis. (Alih Bahasa oleh: H.M. Eidman,
Koesobiono, DG. Bengen, M. Hutomo, S. Sukardjo). Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama.
hal: 325-363.
Palar H. 2004. Pencemaran dan toksikologi logam berat. PT Rineka Cipta: Jakarta. 152p.
Daftar Pustaka
RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
PPLH-LP IPB, BK-PSL, and BAPEDAL. 1992. Metodologi prakiraan dampak dalam analisis
mengenai dampak lingkungan. [kumpulan makalah seminar nasional]. Institut Pertanian
Bogor: Bogor.
Quinn AD. 1972. Design and construction of ports and marine structures. Mc Graw-Hill Book
Compay: New York. 611p.
Resosodarmo S, Kartawinata K, and Soegiarto A. 1990. Pengantar ekologi. PT Remaja
Rosdakarya: Bandung. 174p.
Rijn LC. 1984. Sediment transport, part II suspended load transport. Journal of Hydraulic
Engineering, Vol. 110, No. 10.
Rou & Wooten. 1978. Environmental impact analysis handbook. McGraw Hill Book Company:
USA.
Rau J.G. and Wooten David C. (Ed), Environmental Impact Analysis Handbook, McGraw Hill
Book Company.
Schmidt, F.H. and Ferguson J.H.A. 1951. Rainfall thypes based on wet and dry period ratios for
Indonesian with western New Guinea. Jawatan Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.
Soedomo M. 1999. Pencemaran udara. [kumpulan karya ilmiah]. ITB: Bandung. 274p.
Stumm W & Morgan JJ. 1970. Aquatic chemistry: an introduction emphasizing chemical
equilibria in natural waters. Wiley-Interscience: United States of America. 583p.
Suratmo G.1992. Analisis mengenai dampak lingkungan. Gajah Mada University Press:
Yogyakarta. 316p.
Wyrtki K. 1961. Thermohaline circulation in relation to the general circulation in the ocean.
Pergamon Press: London.
Yalin MS. 1972. Mechanic of sediment transport. Pergamon Press Ltd. Hnedington Hill Hall,
Oxford.
Top Related