PELANGGARAN HAM di INDONESIA
Putri Aisyah X IPA1
A. Pengertian Pelanggaran HAM
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau
kelompok orang termasuk aparat negara baik di sengaja maupun
tidak di sengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau
kelompok orang yang di jamin oleh Undang-Undang ini dan tidak
didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan di memperoleh
penyelesaian hukum yang berlaku (UU No. 26 th 2000 tentang
pengadilan HAM). Pelanggaran HAM adalah sesuatu hal yang
merugikan dan memandang rendah martabat seorang
manusia.Saat orang sudah lahir, secara otomatis ia akan mendapat
HAM.
B. Faktor Penyebab Pelanggaran HAM
• Kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hokum
(Polisi, jaksa dan pengadilan)
• Pemahaman belum merata tentang HAM baik di
kalangan sipil maupun militer.
• Masih belum adanya kesepahaman pada tataran konsep
hak asasi manusia antara paham yang memandang
HAM bersifat universal dan paham yang memandang
bangsa memiliki paham HAM tersendiri berbeda dengan
paham yang lain terutama dalam pelaksanaanya.
C. Macam-Macam Pelanggaran HAM
₋ Pelanggaran Berat
o Kejahatan Genosida, yaitu setiap perbuatan yang
dilakukan dengan makud untuk menghancurkan atau
memusnahkan sebuah atau sebagian kelompok,
bangsa, ras, etnis agama dengan cara seperti :
Membunuh anggota kelompok tertentu
Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang
berat terhadap anggota kelompok
Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan
mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau
sebagian
Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah
kelahiran di dalam kelompok
Memindahkan anak-anak dari kelompok tertentu ke
kelompok lain.
o Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan
pengadilan
o Penyiksaan
o Penghilangan orang secara paksa
o Perbudakan atau deskriminasi yang dilakukan secara
sistematis.
⁻ Pelanggaran Ringan
o Pemukulan
o Penganiayaan
o Pencemaran nama baik
o Menghalangi orang untuk mengekspresikan
pendapatnya
o Menghilangkan nyawa orang lain.
D. Bentuk-Bentuk Pelanggaran HAM di Indonesia
o Kasus Pembunuhan Munir (7 September 2004)
o Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita Marsinah ( 8 Mei
1993)
o Penculikan Aktivis pro-demokrasi (1997/998)
o Penembakan Mahasiswa Trisakti
o Peristiwa Tanjong Priok
o Pembantaian Rawagede (9 Desember 1947)
E. Contoh Pelanggaran HAM di Lingkungan Sekitar
⁻ Di Sekolah
o Guru membeda-bedakan siswanya di sekolah (berdasarkan
kepintaran, kekayaan,atau perilakunya).
o Guru memberikan sanksi atau hukuman kepada siswanya
secara fisik (dijewer, dicubit,ditendang, disetrap di depan
kelas atau dijemur di tengah lapangan).
o Siswa mengejek/menghina siswa yang lain.
o Siswa memalak atau menganiaya siswa yang lain.
o Siswa melakukan tawuran pelajar dengan teman
sekolahnya ataupun dengan siswa dari sekolah yang lain.
- Di Lingkungan Masyarakat
o Pertikaian antar kelompok atau antar geng atau
antar suku atau konflik sosial,
o Perbuatan main hakim sendiri,
o Merusak sarana atau fasilitas umum.
- Di Lingkungan Keluarga
o Orang tua menyuruh anaknya untuk masuk sekolah
bukan dengan keinginan anak tersebut,
o Orang tua yang memaksa keinginannya terhadap
anaknya.
F. Cara Pencegahan Pelanggaran Sosial
- Di Sekolah
o Semua guru mematuhi kode etik dan di berikan haknya sesuai
ketentuan yang berlaku,
o Semua siswa diberlakukan sama tanpa memandang latar
belakang siswa tersebut,
o Guru memberi nilai yang pantas untuk setiap muridnya sesuai
dengan potensi akademiknya,
o Siswa berhak komplain atas kesalahan yang di lakukan guru,
o Kegiatan belajar bersama untuk memahami pengertian HAM.
o Guru berhak memberikan sanksi pada siswa yang melanggar,
o Guru harus profesional.
-Di Lingkungan Masyarakat
o Mempelajari peraturan perundang-undangan mengenai
HAM maupun peraturan hukum pada umumnya.
o Menghormati hak orang lain baik dalam keluarga, kelas,
sekolah maupun masyarakat.
o Memasyarakatkan tentang pentingnya memahami dan
melaksanakan HAM, agar kehidupan bersama menjadi
tertib dan sejahtera.
o Berbagai kegiatan untuk mendorong aparat penegak
hukum bertindak adil.
o Berbagai kegiatan untuk mendorong agar negara
mencegah berbagai tindakan antipluralisme kemajemukan
etnis, budaya, daerah dan agama.
-Di Lingkungan Keluarga
o Anak dinafkahi dan dicukupi kebutuhan hidupnya
oleh orang tua,
o Anak bebas dari tindakan kekerasan oleh orang tua
atau anggota keluarga yang lain,
o Anak berhak mendapat pendidikan,
o Anak di perlakukan sama dengan anak yang lain
tidak boleh dibeda-bedakan,
o Anak selalu patuh dan hormat kepada orang tua.
G. Lembaga-lembaga Penegakan HAM
o KOMNAS HAM
o KOMNAS Perlindungan Anak dan Komisi Perlindungan
Anak Indonesia
o KOMNAS Anti Kekerasan terhadap Perempuan
o Komisi Kebenaran dan Rekonsilisasi
H. Tujuan Lembaga Penegak HAM
o KOMNAS HAM
Membantu pengembangan kondisi yang kondusif
bagi pelaksanaan hak asasi manusia.
Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak
asasi manusia guna berkembangnya pribadi manusia
Indonesia seutuhnya dan kemampuan berpartisipasi
dalam berbagai bidang kehidupan.
o KOMNAS Perlindungan Anak dan Komisi Perlindungan
Anak Indonesia
Melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan
perlindungan anak,
Mengumpulkan data dan informasi, menerima
pengaduan masyarakat, melakukan penelaahan,
pemantauan, evaluasi, dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan perlindungan anak.
Memberikan laporan, saran, masukan, dan
pertimbangan kepada Presiden dalam rangka
perlindungan anak.
o KOMNAS Anti Kekerasan terhadap Perempuan
Menyebarluaskan pemahaman tentang bentuk
kekerasan terhadap perempuan.
Mengembangkan kondisi yang kondusif
bagi penghapusan bentuk kekerasan terhadap
perempuan.
Meningkatkan upaya pencegahan dan
penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan dan hak asasi perempuan.
o Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasasi
Memberikan alternatif penyelesaian pelanggaran
HAM berat di luar Pengadilan HAM ketika
penyelesaian pelanggaran HAM berat lewat
pengadilan HAM dan pengadilan HAM Ad Hoc
mengalami kebuntuan,
Sarana mediasi antara pelaku dengan
korban pelanggaran HAM berat untuk menyelesaikan
di luar pengadilan HAM.
I. Peran Pemerintah dalam Penegakan HAM
o Indonesia menyambut baik kerja sama internasional
dalam upaya menegakkan HAM di seluruh dunia atau di
setiap negara dan Indonesia sangat merespons terhadap
pelanggaran HAM internasional hal ini dapat dibuktikan
dengan kecaman Presiden atas beberapa agresi militer di
beberapa daerah akhir-akhir ini contoh; Irak, Afghanistan,
dan baru-baru ini Indonesia juga memaksa PBB untuk
bertindak tegas kepada Israel yang telah menginvasi
Palestina dan menimbulkan banyak korban sipil, wanita
dan anak-anak.
o Komitmen Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan
penegakan HAM, antara lain telah ditunjukkan dalam prioritas
pembangunan Nasional tahun 2000-2004 (Propenas) dengan
pembentukan kelembagaan yang berkaitan dengan HAM.
Dalam hal kelembagaan telah dibentuk Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia dengan kepres nomor 50 tahun 1993, serta
pembentukan Komisi Anti Kekerasan terhadap perempuan.
o Pengeluaran Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang
hak asasi manusia , Undang-undang nomor 26 tahun 2000
tentang pengadilan HAM, serta masih banyak UU yang lain
yang belum tersebutkan menyangkut penegakan hak asasi
manusia.
J. Contoh Gambar Pelanggaran HAM
K. Kesimpulan
o Penegakkan HAM merupakan hal yang wajib dilakukan
oleh setiap negara begitu juga di Indonesia. Dengan
adanya penegakkan HAM setiap individu akan merasa
damai bahkan negarapun mampu mengendalikan
rakyatnya. Penegakkan HAM dilakukkan tidak hanya
politisi dan organisasi yang bergerak dalam bidang
HAM tetapi juga individu masing-masing yang harus
saling menghargai satu dengan yang lainnya.
o Di Indonesia penegakkan HAM sangat kurang karena adanya sifat
keegoisan masing-masing individu hal ini menyebabbkan kasus-
kasus pelanggaran HAM tidak terselesaikan dengan tuntas. Hukum
berlaku hanya sebagai ‘’formalitas’’ kenapa hal itu bisa terjadi?
Hal ini dikarenakan kurang sadarnya setiap individu terhadap
penegakkan HAM padahal mereka kelak akan merasakan ketidak
adilan hukum HAM.
o Diperlukan niat dan kemauan yang serius dari pemerintah, aparat
penegak hukum, dan elit politik agar penegakan hak asasi
manusia berjalan sesuai dengan apa yang dicita-citakan. Sudah
menjadi kewajiban bersama segenap komponen bangsa untuk
mencegah agar pelanggaran hak asasi manusia dimasa lalu tidak
terulang kembali di masa sekarang dan masa yang akan datang.
Top Related