DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGIDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Integrated Microhydro Development and Application ProgramIMIDAP
2010
BUKU 2 F
PEDOMAN
STUDI KELAYAKAN LINGKUNGAN
IMIDAP-P-027-2010
DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGIDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Integrated Microhydro Development and Application ProgramIMIDAP
2010
IMIDAP-P-027-2010
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
Cetakan : 1 2 3 4 5
TIM PENYUSUN
BUKU 2F
STUDI KELAYAKAN LINGKUNGANPEDOMAN
Abdul Kadir Damanik Kementerian UKM
Agus Irfan Gunawan PT. Wiratman and Associates
Agus Widianto Yayasan Bina Lingkungan Hidup
Arie Sudaryanto Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Chandra Adriawan IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
Chayun Boediyono Yayasan Bina Lingkungan Hidup
Christian Mamesah P4TK BMTI – TEDC, Depdiknas
Dadan Kusdiana Direktorat Jenderal LPE, Departemen ESDM
Damayanti R Kementerian Lingkungan Hidup
Djoko Winarno Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia
Endang Rosawati BNI Syariah
Eddy Permadi CV. Cihanjuang Inti Teknik
Faisal Rahadian Asosiasi Hidro Bandung
Farhan NY Indonesia Sustainable Energy and
Environment
Ifnu Setyadi PT. Pro Rekayasa
Machfud UNDP – Environment Unit
Marhento Wintolo P3KT KEBT, Departemen ESDM
Mochammad Ainul Yaqin IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
Mukmin Atmoprawiro Institut Teknologi Bandung
Nota Effiandi Politeknik Negeri Padang
Nur Aryanto Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT)
Kusetiadi Rahardjo PT. Heksa Prakarsa Teknik
Ronggo Kuncahyo IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
Yanto Wibowo Puslitbang Air – Departemen PU
Zendra Permana Zen IMIDAP – DJLPE, Departemen ESDM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
iii
KATA PENGANTAR
Buku pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan panduan kepada
pemerintah provinsi dan atau kabupaten/kota dalam menyusun dan
menilai studi kelayakan yang dibuat inisiator dalam upaya memenuhi
kaidah dan asas kelayakan dari berbagai aspek. Selanjutnya studi
kelayakan tersebut diajukan untuk mendapat alokasi pembiayaan baik
anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) maupun anggaran
pendapatan dan belanja daerah (APBD) tingkat provinsi dan atau
kabupaten/kota.
Selain pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, buku pedoman ini dapat
menjadi acuan bagi investor atau pihak yang berkepentingan dengan
pengembangan energi listrik tenaga mikrohidro.
Pedoman teknis ini bersifat dinamis sehingga secara periodik dapat
ditinjau kembali dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi yang ada.
Pemerintah atau badan lainnya yang ditunjuk Pemerintah diharapkan
selalu dapat meninjau kembali pedoman teknis ini, pemberlakuannya
serta perubahan yang diperlukan.
Selain itu pedoman teknis ini bersifat tidak mengikat, diperlukan peran
aktif dari pemilik project, perencana dan pabrikan serta pelaksana. Peran
paling penting adalah pada pemilik project dimana peran pengawasan
langsung berada.
Sifat paling penting dari pedoman teknis ini adalah tidak membatasi
perkembangan mikrohidro dan menjadi eksklusif namun sebaliknya
pedoman teknis ini tidak memberikan kelonggaran yang berlebihan
sehingga meninggalkan kualitas yang diperlukan untuk keberlanjutan
v
suatu pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).
Terima kasih diucapkan kepada seluruh pihak atas kerjasamanya dalam
penyusunan buku pedoman ini dan tim penyusun menyampaikan
permohonan maaf apabila terdapat hal yang kurang. Masukan dan saran
untuk penyempurnaan buku pedoman ini masih diharapkan dari seluruh
pihak.
vi
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
vii
DAFTAR ISI
Tim Penyusun
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Pedoman Penyusunan Upaya
Pengelolan Lingkungan Hidup (UKL)dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
................................................................... iii
................................................................ ix..................................................................... xi
Lingkup Kegiatan Studi ...........
Program Pengelolaan dan PemantauanLingkungan Hidup ............................. 11
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
Bab 2
Bab 3 Penyusunan Laporan Studi Kelayakan
Lingkungan
Daftar Pustaka
Lampiran
................................................................ v.......................................................................... vii
……………….............................. 11.1. Umum ........................................................ 11.2. Maksud dan Tujuan .................................... 21.3. .................. 31.4. Kriteria Kelayakan ...................................... 3
....... 52.1. Persiapan ...................................…............. 52.2. Kemungkinan Dampak Lingkungan ............ 52.3.
........
……............................................... 13
................................................................. 15
.......................................................................... 17
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Prakiraan Dampak Pembangunan Konstruksi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Pedoman studi kelayakan ini merupakan rangkaian terpadu lingkup
kegiatan dan pemberian kriteria penilaian kualitatif dan kuantitatif suatu
lokasi potensi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) mulai dari
tahap awal, studi potensi, pemilihan spesifikasi teknis komponen peralatan
yang sesuai hingga penyusunan laporan studi kelayakan.
Pedoman studi kelayakan ini terdiri dari beberapa buku, sebagaimana
ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Rangkaian Buku Pedoman Studi Kelayakan PLTMH
1
1.2. Maksud dan Tujuan
Studi ini dimaksudkan untuk mengkaji tentang dampak keberadaan
rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH)
terhadap lingkungan setempat. Lingkungan yang dimaksud adalah
lingkungan fisik, karena lingkungan non fisik tersusun pada buku
pedoman lainnya, sebagaimana dapat dilihat pada Pedoman Studi
Kelayakan Sosial Budaya Pembangunan PLTMH – Buku 2E.
Setiap pembangunan yang dilaksanakan adalah melakukan eksplorasi
maupun modifikasi terhadap lingkungan, sehingga pada akhirnya akan
mempengaruhi keseimbangan dan daya dukung lingkungan. Pencapaian
keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan maka
perlu dilakukan pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Berdasarkan sebab itu setiap pemrakarsa rencana atau kegiatan
selayaknya harus mampu mengenali dengan dini dampak yang akan
timbul dari rencana usaha yang akan dilakukan sehingga dapat dikelola
sedemikian rupa sehingga tidak melanggar hak-hak orang lain untuk
mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat.
Analisis terhadap dampak lingkungan dari pembangunan mikrohidro
tersebut diperlukan untuk mengetahui perubahan kondisi lingkungan.
Berdasarkan analisis dampak tersebut, akan diperoleh hasil analisis yang
bisa membantu memperkecil segala resiko perubahan lingkungan. Resiko
sosial yang perlu dihindari antara lain perubahan kondisi aliran,
perubahan kondisi sumberdaya alam dan resiko teknis dari pelaksanaan
terhadap masyarakat di sekitar. Apabila hal tersebut tidak dapat dihindari
maka harus tersedia kompensasi yang adil dalam bentuk langsung
maupun tidak langsung.
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
1.3. Lingkup Kegiatan Studi
1.4. Syarat Kelayakan
Lingkup kegiatan yang memerlukan kajian antara lain :
a. Pelaksanaan pembangunan PLTMH di kawasan lindung dengan
mengunakan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
b. Pelaksanaan pembangunan PLTMH di luar kawasan lindung
berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no. 86 tahun
2002.
Lingkup kegiatan akan diutamakan sesuai Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup no. 86 tahun 2002 yang memberikan kemudahan dalam
pembangunan PLTMH kapasitas < 10 MW dimana kajian detail hanya
melakukan upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan upaya pemantauan
lingkungan (UPL) dengan kegiatan studi meliputi :
a. Menginventarisasi tentang kondisi lingkungan fisik dan
pemanfaatannya oleh masyarakat.
b. Identifikasi dampak rencana pembangunan pembangkit tenaga listrik
tenaga mikrohidro.
c. Analisis parameter yang dikelola berdasarkan aspek fisika, biologi
dan kimia dengan metode sederhana.
d. Pembobotan dan tolok ukur dampak kepentingan yang bersifat
kuantitatif dan kualitatif.
Secara umum persyaratan kelayakan lingkungan dinilai dengan tidak
adanya nilai negatif dari berbagai aspek. Apabila terdapat nilai negatif
maka harus diupayakan modifikasi atau tindakan sedemikian rupa
sehingga rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro
menjadi bernilai positif.
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
3
BAB 2
PEDOMAN PENYUSUNAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)
2.1. Persiapan
2.2. Kemungkinan Dampak Lingkungan
a. Tahap Prakonstruksi
Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) diperlukan untuk memenuhi
persyaratan perizinan pembangunan PLTMH. Dokumen ini dibuat
dengan merujuk pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no. 86 tahun
2002 sebagaimana di contohkan dalam Lampiran 1 yang disesuaikan
dengan pembangunan pembangkit mikrohidro.
Informasi kemungkinan dampak yang akan terjadi dilakukan secara
analisis hipotesis/teoritis. Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan
sebagai langkah awal didasarkan terhadap dampak hipotesis/teoritis yang
diperkirakan akan menimbulkan perubahan mendasar terhadap
komponen/parameter lingkungan baik pada tahap prakonstruksi,
konstruksi maupun pascakonstruksi.
Dampak yang akan terjadi pada tahap prakonstruksi cenderung terhadap
komponen lingkungan sosial, ekonomi dan budaya. Dampak tersebut
terjadi dengan adanya kegiatan survai lapangan, pengadaan dan
pembebasan lahan untuk bangunan air dan daerah penyangganya.
Melalui kegiatan survai lapangan dan rencana kegiatan pengadaan dan
5
pembebasan lahan diperkirakan akan timbul beberapa dampak mendasar
yaitu :
- Keberatan penduduk pemilik lahan untuk menyediakan
pembebasan lahan untuk tapak bangunan yang mungkin
diperlukan.
- Apabila penduduk tidak keberatan dengan kegiatan pembebasan
lahan, maka dampak yang diprakirakan akan terjadi yaitu dalam
menentukan besarnya nilai ganti rugi.
- Apabila tidak terjadi kesepakatan yang baik antara pihak pemilik
konstruksi dan penduduk pemilik/penggarap lahan yang
diperlukan konstruksi maka akan menimbulkan ketidakpuasan
penduduk yang pada gilirannnya akan menimbulkan persepsi yang
kurang baik dan masyarakat terhadap pembangunan pembangkit
tenaga listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).
Dampak yang akan terjadi pada tahap konstruksi dengan adanya kegiatan
konstruksi yang diperkirakan akan dilaksanakan yaitu mobilisasi peralatan
berat dan material, rekrutmen tenaga kerja, pengadaan material dan
pekerjaan sipil lainnya. Dampak terhadap komponen Iingkungan yang
diperkirakan akan terjadi pada tahap konstruksi, yaitu
- Dampak Terhadap Sumberdaya Alam
i. Dampak Kelestarian Alam
ii. Dampak Terhadap Sumberdaya Biologi
- Dampak Terhadap Komponen Fisik-Kimia
i. Perubahan iklim mikro
ii. Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan
b. Tahap Konstruksi
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
6
iii. Kerusakan tanah
iv. Dampak terhadap hidrologi
- Dampak Terhadap Komponen Lingkungan Fisiologi
i. Terganggunya biota darat
ii. Terganggu biota perairan
- Dampak Terhadap Komponen Lingkungan Sosial, Ekonomi dan
Budaya
i. Terganggunya estetika dan kenyamanan lingkungan
ii. Terbukanya kesempatan kerja
Tahap pascakonstruksi, dampak diperkirakan akan terjadi terhadap
komponen lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya. Kegiatan yang
menjadi sumber dampak yaitu pemeliharaan bangunan sipil PLTMH dan
di sekitarnya.
- Dampak terhadap sumberdaya alam
Tahap pascakonstruksi, bangunan yang akan dibangun
diperkirakan akan menimbulkan dampak terjaganya kelestarian
sumberdaya alam. Hal ini akan terjadi apabila konstruksi
bangunan yang akan dibangun mempertimbangkan kondisi
lingkungan yang ada, sehingga dengan adanya bangunan tersebut
akan menghilangkan pengaruh banjir dan genangan.
- Dampak terhadap komponen lingkungan sosial, ekonomi dan
budaya
Kegiatan pendayagunaan sumber air di daerah tersebut akan
meningkatkan intensitas kegiatan masyarakat di sekitarnya.
Mengacu pada semua potensi yang dimiliki, terutama dan aspek
top soil
c. Tahap Pascakonstruksi
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
7
No
Tahapan KegiatanKonstruksi dan
Komponen KegiatanSumber Dampak
KomponenLingkungan dan
Perkiraan PrediksiDampak Terjadi
Sebaran Dampak
A Prakonstruksi
1 Pengadaan/Pembebasan Lahan
Dampak terhadapkomponen lingkungansosial, ekonomi danbudaya
a. Keberatanpenduduk untukmenyediakan lahansempadan sungai
Dampak yang akan terjadi disekitar bangunan sumber airyang berada di lingkungankota/pemukiman penduduk
b. masalah nilai gantirugi untukpembebasan lahansungai
Dampak yang akan terjadi disekitar bangunan sumber airyang berada di lingkungankota/pemukiman penduduk
c. Persepsimasyarakatterhadap konstruksi
Dampak yang akan terjadi disekitar bangunan s umber airyang berada di lingkungankota/pemukiman penduduk
Tabel 1. Prakiraan Dampak Pembangunan Konstruksi
sumberdaya lahan, penduduk serta areal pertanian dan
ketersediaan sarana, maka daerah studi dinilai memiliki potensi
untuk dikembangkan. Pengembangan daerah yang dimaksudkan
adalah meningkatkan perekonomian lainnya. Dampak ini lebih
bersifat positif terhadap peningkatan kualitas daerah tersebut, serta
pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakatnya.
Prakiraan dampak-dampak lingkungan yang diprakirakan akan terjadi
akibat kegiatan pengembangan daerah tersebut dapat dilihat pada Tabel
1.
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
8
No
Tahapan KegiatanKonstruksi dan
Komponen KegiatanSumber Dampak
KomponenLingkungan dan
Perkiraan PrediksiDampak Terjadi
Sebaran Dampak
B Konstruksi
1 Mobilisasi peralatanberat dan material
Dampak terhadapkomponen lingkunganfisika - kimia
2 Rekrutmen tenagakerja
Dampak terhadapkomponen lingkungansosial, ekonomi dansosial
Penerimaan tenagakerja
Terbukanyakesempatan kerjabagi penduduksetempat
Dampak yang akan terjadi disekitar bangunan sumber airyang berada di lingkungankota/pemukiman penduduk
Penerimaan tenagakerja dari luar daerah
Kesempatan kerjabagi pendu duk dariluar daerah
? Interaksi tenagapendatangpenduduk.
? Konflik sosial
Dampak yang akan terjadi disekitar bangunan sumber airyang berada di lingkungankota/pemukiman penduduk
3 Pekerjaan Sipil Dampak terhadapkomponen lingkunganfisika – kimia
Pembukaan lahanlahan ( land clearing )yang menyebabkanhilangnya vegetasisempadan sungai
a. Perubahan iklimmikro (temperaturdan arah/kecepat -an angin)
Dampak akan terjadi padabangunan pendayagunasumber air
b. Dampak terhadapfisiologi dangeologi
Pembukaan lahanuntuk tapak bangunanPLTMH
Perubahan sempadansungai
Dampak akan terjadi diseluruh bangunanpendayaguna sumber air
? Pengerukan dasarbangunan
? Pembangunan/penimbunan tanahgalian
Kerusakan top soiltanah
Dampak akan terjadi diseluruh bangunanpendayaguna sumber air
a. Dampak terhadaphidrologi
Tabel 1. Prakiraan Dampak Pembangunan Konstruksi (lanjutan)
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
9
No
Tahapan KegiatanKonstruksi dan
Komponen KegiatanSumber Dampak
KomponenLingkungan dan
Perkiraan PrediksiDampak Terjadi
Sebaran Dampak
Pembangunanbangunan PLTMH
Terganggunya sistemaliran sungai/ salurandan pembuangan air
Dampak akan terjadi diseluruh bangunanpendayaguna sumber air
Pembangunanbangunan PLTMHyang mengganggusistem irigasi dan ataudrainase
Peluang terjadigenangan/banjir dibagian darat daribangunan
Dampak akan terjadi disekitar bangunan yangmelintas drainase , saluranirigasi dan atau sungai
Pekerjaanpembangunanbangunan PLTMH
Penurunan kualitasair sungai
Dampak yang terjadi disekitar lokasi bangunan yangberbatasan langsung/dekatdengan lingkungan perairan
KomponenLingkungan Biologi
Dampak yang terjadi disekitar bangunan PLTMHyang curam
Pembukaan lahan(land clearing ) tapakbangunan
a. Terganggunyavegetasi
Penggalian pondasitapak bangunan yangmenyebabkankekeruhan ekosistemperairan di sekitartapak
b. terganggunya biotaperairan di sekitartapak konstruksi
Dampak terhadapKomponenLingkungan Sosial,Ekonomi, dan Budaya
Pekerjaan pem -bangunan bangunanyang menimbulkanpermukiman penduduk
a. Terganggunyaestetikakenyamananlingkungan
Ceramah dan gang -guan kegiatan pem -bangunan bangunan
b. terganggunyakesehatanpenduduk
c. konflik sosialantara tenaga kerjakonstruksi denganpenduduk
Tabel 1. Prakiraan Dampak Pembangunan Konstruksi (lanjutan)
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
10
No
Tahapan KegiatanKonstruksi dan
Komponen KegiatanSumber Dampak
KomponenLingkungan dan
Perkiraan PrediksiDampak Terjadi
Sebaran Dampak
C Pascakonstruksi
Pemeliharaan bangun -an dan sempadansungai/saluran
Dampak terhadapkomponen lingkungansosial, ek onomi danbudaya
Aktivitas pembangunanperumahan penduduk
a. Terbentuknyalingkungan yangkumuh di sekitarbangunanpendayagunasumber air
Penggunaan daerahsempadan sungai/saluran menjadiprasarana pembangun-an kebersihan sampahdan sarana sanitasilainnya
b. Penurunan sanitasilingkungan dankesehatanmasyarakat
c. Konflik sosialantara petugaspemeliharaanbangunan dansempadansungai/salurandengan penduduksektiar
Catatan : Prakiraan dampak disesuaikan untuk pengisian Formulir pada Lampiran 1.
2.3. Program Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
Program secara singkat dan jelas menguraikan sebagai berikut.
a. Langkah yang dilakukan untuk mencegah dan mengelola dampak
termasuk upaya untuk menangani dan menanggulangi keadaan
darurat, misalnya upaya untuk mencegah terjadinya potensi
longsor dan banjir.
b. Kegiatan pemantauan yang dilakukan untuk mengetahui
efektifitas pengelolaan dampak dan ketaatan terhadap peraturan
Tabel 1. Prakiraan Dampak Pembangunan Konstruksi (lanjutan)
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
11
di bidang lingkungan hidup, misalnya dengan pembangunan
terasiring untuk pengamanan aliran air yang dimanfaatkan.
c. Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur efektivitas
pengelolaan lingkungan hidup dan ketaatan terhadap peraturan di
bidang lingkungan hidup, contohnya baku mutu kebisingan.
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
12
BAB 3
PENYUSUNAN LAPORAN STUDI KELAYAKAN LINGKUNGAN
Bentuk penyusunan laporan hasil studi kelayakan lingkungan
pembangunan PLTMH yang disajikan dalam Buku Pedoman Studi
Kelayakan Lingkungan Pembangunan PLTMH ini bukan merupakan
standar baku. Pemangku kepentingan dapat menyusun
sesuai versi masing-masing. Format penyusunan laporan dalam buku
pedoman ini disusun sebagai petunjuk praktis membantu memudahkan
penulisan laporan hasil studi potensi yang memudahkan kegiatan studi
kelayakan lanjut berdasarkan referensi laporan ini.
Laporan Hasil Studi Kelayakan Lingkungan Pembangunan PLTMH dapat
disusun sebagai berikut.
a. Halaman sampul laporan
b. Ringkasan Eksekutif
c. Daftar Isi
d. Daftar Gambar
e. Daftar Tabel
f. Daftar Lampiran
g. Pendahuluan
Bab ini berisi tentang , latar belakang, maksud dan
tujuan serta lingkup kegiatan studi hidrologi yang telah dilakukan
dan boleh dijelaskan dengan jadual waktu dan gambaran hasil yang
dicapai.
Kegiatan studi potensi ini dapat dilakukan masyarakat baik
perorangan dan atau lembaga, maka pada bab ini dapat
(stakeholders)
project statement
13
dicantumkan identitas maupun profil lembaga yang diuraikan
identitas, status dan alamat jelas.
h. Profil Sosial Budaya Lokasi PLTMH
Bab ini menjelaskan gambaran sosial budaya berdasarkan data
primer yang telah dilakukan dan didapat seperti struktur sosial
masyarakat, kelembagaan tingkat desa, norma budaya, agama dan
data lain yang mendukung.
i. Lokasi Bangunan PLTMH
Bab ini memberikan gambarkan layout skema sistem PLTMH,
rencana posisi bangunan dan profil lokasi. Bab ini dapat dilengkapi
dengan dokumentasi foto dan atau gambar. Hal yang paling
substansi pada bab ini adalah sketsa rencana sistem PLTMH
dan konsumen daya listrik.
j. Bab Perkiraan Perubahan Sosial Budaya
Bab ini menjelaskan aspek sosial budaya, perkiraan dampak,
identifikasi sosial budaya, perkiraan perubahan struktur dan
demografi masyarakat, perkiraan perubahan struktur ekonomi,
pendapatan dan metode mata pencaharian.
k. Rekomendasi Studi Kelayakan
Bab ini memuat saran, rekomendasi, hasil komparasi
dengan lokasi PLTMH sejenis dan atau lokasi berdekatan untuk
langkah perubahan sosial masyarakat dan norma budaya.
l. Lampiran-lampiran data, gambar, foto dan referensi.
layout
review
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
14
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, , The British HydropowerAssociation, 2005
Anonim, ,BC Hydro Engineering, 2004
Anonim,, Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan, 2005
Anonim,, ABS Alaskan, 2002
Khennas, Smail dan Barnett, Andrew,, The
Department for International Development, UK and The World Bank,2000
Nugroho, Amin,, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian
Universitas Diponegoro, 2004
Penche, Celso, , Directorate Generalfor Energy (DG VII), European Commision, 1998
Srimawarti, , Pusat PenelitianLingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, 2004
Sumarno, , Pusat Penelitian LingkunganHidup, Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, 2004
Supriharyono, ,Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian UniversitasDiponegoro, 2004
Suratmo, F. Gunarwan, , GadjahMada University Press, 2002
A Guide UK Mini-Hydro Developments
Handbook for Developing MICRO HYDRO in British Columbia
Manual Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro(PLTMH)
Micro Hydro Power : A Guide to Small-Scale Water PowerSystems
Best Practices for SustainableDevelopment of Microhydro Power in Developing Countries
Pendekatan Pengelolaan dan Prinsip PemantauanLingkungan
How to Develop A Small Hydro Site
Pengertian, Proses dan Manfaat UKL-UPL
Proses Degradasi Lingkungan
Metode Identifikasi dan Prediksi Dampak Lingkungan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
15
Wibowo, Catoer,, Ford Foundation, Mini Hydro Power Project
(MHPP) dan Yayasan Bina Usaha Lingkungan (YBUL), 2005
Langkah Pembangunan Pembangkit Listrik TenagaMikrohidro (PLTMH)
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
16
FORMULIR ISIAN
PEDOMAN PELAKSANAAN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL)
DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL)
A. IDENTITAS PEMRAKARSA
B. RENCANA USAHA DAN ATAU KEGIATAN
Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang
bertanda tangan di bawah ini menyampaikan UKL dan UPL dari rencana usaha dan atau kegiatan dengan
benar dan akan mematuhi segala persyaratan dan kewajiban yang telah ditentukan dalam UKL dan UPL serta
izin yang diterbitkan oleh pejabat dari instansi yang berwenang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Nama Perusahaan : _______________________________________________
2. Nama Penanggung Jawab : ______________________________________
3. Rencana Usaha dan atau Kegiatan : ________________________________________
4. Alamat Kantor : ________________________________________________________
Nomor Telepon/Fax : _______________________________________________
1. Nama Rencana Usaha : ______________________________________
dan atau Kegiatan
2. Lokasi Rencana Usaha : ______________________________________
dan atau Kegiatan
Tuliskan lokasi rencana usaha dan atau kegiatan, seperti antara lain : nama jalan, desa, kecamatan,
kabupaten/kota dan propinsi tempat akan dilakukannya rencana usaha dan atau kegiatan.
Kegiatan yang mempunyai skala usaha dan atau kegiatan besar, seperti kegiatan pertambangan, perlu
dilengkapi dengan peta lokasi kegiatan dengan skala yang memadai (1:50.000 bila ada) dan letak lokasi
berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
3. Skala Pembangkitan Listrik: ___________________________________ kW
17
Lampiran 1.
4. Garis Besar Komponen Rencana Usaha dan atau Kegiatan Pembangunan Pembangkit Mikrohidro
Prakonstruksi :
a. Pembebasan lahan.
b. Penggunaan dan pemafaatan Air.
Konstruksi :
a. Pembukaan atau pemanfaatan lahan untuk akses ke tempat pembangkit
(jelaskan secara singkat luasan lahan dan teknik pembukaan lahan).
b. Pembangunan pembangkitan mikrohidro sebagaimana diuraikan dalam studi kelayakan sipil.
c. Menyiapkan standar keamanan dan kekuatan untuk pembangunan sipil pembangkit mikrohidro.
Operasi :
a. Kebisingan sesuai dengan baku mutu kebisingan (kepmen no. 48/men LH/11/96, maksimal 85 dB)
untuk kepentingan operator.
b. Pemeliharaan Lingkungan (jelaskan tahap-tahap pemeliharaan lingkungan komponen
pembangkit).
c. Terbukanya peluang kerja dan meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Uraikan secara singkat dan jelas :
1. Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap lingkungan hidup.
2. Jenis dampak lingkungan hidup yang terjadi.
3. Ukuran yang menyatakan besaran dampak.
C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
BUKU 2F
PEDOMAN STUDI KELAYAKAN
LINGKUNGAN
18
DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGIDEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X2 Kav. 7 & 8Kuningan, Jakarta 12950
Top Related