PASAR KEUANGAN
WINUR WULAN MIRANTI
130411604488
Mengulas sedikit materi mengenai laporan keuangan kemarin, bahwasanya laporan
keuangan adalah suatu laporan yang terdiri dari beberapa lembar kertas yang berisikan angka-
angka yang penting untuk bisa mengetahui aktiva riil di balik angka tersebut. Aktiva riil
disini adalah berupa tanah, bangunan, dan peralatan tergantung pada kegunaan dan arus kas
aktiva setelah pajak yang ingin dihasilkan. Laporan keuangan berguna untuk menetapkan
pentingnya arus kas yang akan datang, sebagai fondasi atau ukuran untuk mengukur nilai
sekarang dan nilai yang akan datang dalam suatu organisasi. Disini laporan keuangan
melaporkan apa yang sebenarnya terjadi pada aktiva, laba dan dividen selama beberapa tahun
terakhir. Dalam hal ini, laporan keuangan terdiri dari 3 macam laporan yaitu laporan neraca,
laba rugi dan arus kas.
a. Laporan Neraca
Adalah laporan keuangan yang menunjukkan mengenai kondisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu titik waktu yang menampilkan aktiva, hutang dan ekuitas
pemegang saham. Dalam hal ini laporan neraca dibagi menjadi 2 sisi yaitu sisi aktiva
dan passiva. Dalam sisi aktiva, merupakan struktur kekayaan dari perusahaan, yang
mana dalam sisi aktiva terdapat akun kas, piutang dagang, dan persediaan. Aktiva itu
sendiri sebenarnya memiliki 3 unsur yaitu:1. Pengalokasian dana (allocation of
function), 2. Piutang aktif, 3. Modal aktif (diperoleh dari operasi+pendapatan+value).
Dalam hal ini, manajemen keuangan memiliki kebijakan yang disebut dengan
investasi. Sedangkan di sisi kiri adalah kolom passiva yang terdiri dari akun hutang
dan modal. Passiva sendiri memiliki 3 unsur yang berbeda dengan kolom aktiva.
Passiva memiliki 3 unsur yaitu:1. Obtained of function, 2. Modal pasif, 3.
Pembelanjaan pasif. Dalam hal ini, manajemen keuangan memiliki kebijakan yanh
disebut dengan kebijakan financing. Laporan neraca ini, memiliki beberapa catatan
penting, yang mana modal sendiri harus lebih besar daripada hutang lancar/hutang
jangka panjang. Sedangkan aktiva tetap dan persediaan diusahakan harus bisa
dicukupi dengan modal sendiri, karena aktap diperlukan oleh perusahaan untuk
jangka panjang, dan perusahaan akan lebih aman dan tidak akan rugi jika tetap
menjaga stabilitas perusahaan.
Contoh Laporan Neraca:
Aktiva Passiva
Aktiva Lancar Hutang
Kas Rp25.000 Hutang Lancar Rp20.000
Piutang dagang 50.000 Hutang Jangka Panjang 55.000
Persediaan 150.000
Total Aktiva lancar 225.000
Aktiva Tetap Modal
Tanah 50.000 Modal sendiri 450.000
Bangunan 100.000
Mesin 150.000
Total Aktiva tetap 300.000
Total Aktiva 525.000 Total Passiva 525.000
b. Laporan Laba Rugi
Adalah laporan yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban selama periode tertentu,
yang umunya setiap satu tahun tertentu. Bisa dikatakn pula laporan ini
menggambarkan pendapatan, biaya dan laba selama periode tertentu. Perhitungan
dalam laporan ini, dimulai dari pendapatan perusahaan. Dari pendapatan kemudian
dikurangi dengan beban-beban yang menjadi tanggungan perusahaan. Dimana jika
saldo pada akhir laporan menunjukkan angka positif, maka bisa dikatakan perusahaan
itu akan memperoleh laba. Begitu sebaliknya, jika hasil angkanya negatif, maka
perusahaan akan mengalami kerugian. Laba akuntansi sama dengan laba yang
dihitung pada akuntansi. Sedangkan laba ekonomi adalah EAT-OP(Opportunity
Cost). Misal laba bersih setelah 1 tahun=100.000 dalam keadaan untung/laba. Maka
mencari laba ekonomi adalah:
Laba ekonomi=EAT-OP
=100.000-50.000.000
=49.900.000 (Rugi)
c. Laporan Arus kas
Adalah laporan yang menggambarkan mengenai dampak aktivitas operasi, investasi,
dan pembiayaan perusahaan terhadap arus kas selama satu periode akuntansi.
Laporan arus kas ini memisahkan aktivitas kedalam tiga kategori yaitu:
1. Aktivitas Operasi=Sewa
2. Aktivitas Investasi=Surat berharga, bunga bank
3. Aktivitas Pendanaan=Cicilan pokok
Ketiga macam arus kas diatas merupakan arus kas rill (CIF), yang dalam hal ini CIF
harus lebih besar daripada COF atau bisa dikatakan harus lebih besar pemasukan
daripada pengeluaran. Dengan demikian diharapkan CIF bisa menciptakan laba yang
bisa diperolehnya dari investasi, pendanaan, modal kerja dan dividen agar bisa
mendapatkan laba.
Terdapat 3 aspek atau indikator perusahaan yang harus terpenuhi agar perusahaan
itu tetap aman yaitu:
1. LIQUIDASI/LIKUIDITAS
Mengapa likuidasi itu diperlukan?
Jawabannya adalah untuk menjamin agar perusahaan itu tetap liquid, yang
artinya adalah melihat kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
(hutang lancar). Aspek likuiditas ini, diukur dengan menggunakan rasio yang
dinamakan “Current Ratio/CR”. CR ini berguna untuk mengukur seberapa
besar kemampuan perusahaan untuk bisa memenuhi kewajibannya.
Rumus:
CR=
Misal: CR=
*100%
=11,250*100%
=1.125%=11,25
Dengan Absolut=20.000:225.000
=1:11,25
Artinya setiap Rp1 dari hutang lancar dijamin oleh Rp11,25. Hal ini juga bisa
dikatakan Overliquid karena 1.125>200. Aktiva lancar di anggap cukup
karena CR=200%.
=HL:AL
=1:2
Dikatakan overliquid karena sudah banyak kekayaan dan aktiva lancar tidak
dioperasikan dengan efektif.
OVERLIQUID
Terdapat Opportunity Cost yang artinya hilangnya kesempatan untuk
memperoleh keuangan, dan juga Inflation vector yang berarti harus
mendapatkan/mengeluarkan uang yang lebih besar untuk mendaptkan barang
yang sama. Dalam hal ini tugas seorang manajer keuangan adalah likuiditas
dalam batas yang normal(tidak over likuid) yang terkait dengan aktiva lancar
dan hutang lancar. Dikatakan overliquid jika tingkat persentase lebih dari
200%. Aktiva lancar disini membiayai modal kerja yang operasional,
membayar hutang lancar, dan membayar hutang perusahaan. Perusahaan bisa
melakukan 3 tahapan yaitu:
a. HJP (-) kemudian ditambahkan ke HL
CR=
*100%
=
*100%
=750%
Perbandingannya adalah 1:7,5 dan hal ini belum bisa dikatakan mencapai
target.
b. AL (-) ditambahkan ke AT
CR=
*100%
=583%
Perbandingannya adalah 1:5,83 dan hal ini pun belum bisa mencapai target
c. Membuat kebijakan Current Ratio=300%
CR=
*100% CR=
=
=
3(30.000+X)=1(175.000+X) =
90.000+3X=175.000+X =300% (terpenuhi)
3X-X=175.000-90.000
2X=85.000
X=42.500
Perbandingan=HL:AL
=1:3
Simulasi kebijakan=persediaan dijual untuk mengurangi hutang lancar
UNDERLIQUID
Aktiva Passiva
Aktiva Lancar Hutang
Kas Rp30.000 Hutang Lancar Rp34.000
Piutang dagang 40.000 Hutang Jangka Panjang 36.000
Persediaan 20.000
Total Aktiva lancar 90.000
Aktiva Tetap Modal
Tanah 150.000 Modal sendiri 400.000
Bangunan 80.000
Mesin 150.000
Total Aktiva tetap 380.000
Total Aktiva 470.000 Total Passiva 470.000
a. =∑
∑
=
*100%
=2,64*100%
=264%<300%, hal ini b isa dikatakan underliquid
b. Persediaan (-) Hutang Lancar (-)
=
=
=90.000-X=102.000-3X
-X+3X=102.000-90.000
2X=12.000
X=6.000
=∑
∑
=
=300%
2. SOLVABILITAS
Yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi tingkat kewajiban
jika perusahaan di liquiditas/liquidasi(pembubaran perusahaan).
Rumus=
=
=700%
Perbandingan absolut=525.000:75.000
=Rp7:Rp1
Maksudnya adalah setiap 1 hutang dijamin dengan 7 rupiah.
` =Total Aktiva-Total Hutang
=525.000-75.000
=450.000 (Excessvalue/nilai sisa)
Perusahaan disini diharapkan bisa mempertahankan excessvalue dan
meninggikannya/bisa dikatakan aktiva harus lebih tinggi daripada passiva karena pada
saat likuidasi, pemegang saham mendapatkan excessvalue atau hak sisa yang
didapatkan setelah membayar hutang. Excessvalue akan tinggi jika aktiva bertambah.
Cara menambah solvabilitas yaitu dengan cara menambah modal sendiri karena itu
untuk membayar hutang atau menambah aktiva.
3. RENTABILITAS
Laporan Laba Rugi
Penjualan Rp1.200.000
HPP 800.000
Dikurangi
Laba Kotor 400.000
Biaya-biaya 100.000
Dikurangi
EBIT 300.000
Laba sebelum pajak 5.500
dikurangi
EBT 294.500
Pajak 10% 29.450
Dikurangi
EAT 265.000
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan,
untuk melakukan efisiensi aset dalam perusahaan yang diukur dengan 2 cara:
a. Rentabilitas ekonomi (Re)
Rumus:
Re=
=
=57%
Artinya keuntungan yang diperoleh adalah 57%, atau bisa dikatakan
aktiva perusahaan setelah dikelola.
b. Rentabilitas Usaha(Ru)
Rumus:
Ru=
=
=58,9%
Tugas manajemen keuangan itu sendiri adalah harus bisa membuat rentabilitas,
caranya yaitu dengan:
a. Profit Margin: Hal ini dipengaruhi oleh
, hal ini dipengaruhi oleh HPP&
beban serta penjualan.
Rumus:
=
=25%
b. Turn Over (perputaran aktiva): dipengaruhi oleh
. Total aset
operasi ini terdiri dari penjualan, biaya, HPP. Total aset operasi juga sama dengan
total aktiva.
Rumus:
=
=2,28 kali dalam siklus akuntansi
Jadi, Profit Margin*Turn Over=25*2,28
=57%
Setelah kita membahas mengenai membahas mengenai laporan keuangan, maka kita
akan membahas bab selanjutnya yang masih ada hubungannya dengan materi laporan
keuangan yaitu tentang pasar keuangan.
Pasar keuangan adalah tempat suatu dana yang dipinjamkan untuk jangka waktu
yang kurang dari satu tahun, atau bisa dikatakan dalam jangka pendek. Tujuan dari
pasar keuangan adalah mengalokasikan modal keuangan secara efisien kepada
penggunaan fisik alternatif dalam perekonomian. Dalam hal ini manajer keuangan harus
memahami lingkungan dan tempat dimana perusahaan itu akan beroperasi.
A. Fungsi Pasar Keuangan
Pasar keuangan memiliki tiga fungsi ekonomi utama. Fungsi pasar keuangan
yang pertama yaitu pasar menentukan harga aktiva yang diperdagangkan melalui
interaksi antara penjual dan pembeli (price discovery process). Kedua, pasar keuangan
menyediakan suatu mekanisme bagi investor untuk menjual aktiva kewajibannya. Karena
kegunaannya tersebut, pasar keuangan dianggap dapat menawarkan suatu likuiditas,
yaitu kemampuan untuk mengubah aktiva menjadi kas. Fungsi ekonomi pasar keuangan
yang ketiga adalah kemamuannya untuk menurunkan biaya transaksi. Dua biaya
dihubungkan dengan usaha transaksi: biaya pencarian dan biaya informasi. Biaya
pencarian mengacu kepada biaya eksplisit, seperti biaya iklan dan biaya implicit seperti
waktu yang dihabiskan untuk menemukan penjual atau pembeli. Biaya informasi
merupakan biaya yang dikeluarkan dalam menilai hasil investasi aktiva keuangan.
B. Jenis-jenis pasar ada 9 yaitu:
1. Pasar aktiva fisik atau disebut juga pasar aktiva berwujud atau riil, yaitu pasar
yang digunakan untuk menjual barang-barang seperti komputer, mobil dan juga
mesinnya. Sedangkan pasar aktiva keuangan berhubungan dengan penjualan saham,
obligasi, dan wesel terhadap aktiva ril lainnya, dimana nilainya ditentukan dari
perubahan harga aktiva lainnya.
2. Pasar uang, yaitu tempat dimana dana itu dipinjamkan untuk jangka waktu yang
pendek atau kurang dari satu tahun.
3. Pasar modal, yaitu tempat yang disediakan untuk utang jangka panjang dan juga
untuk saham perusahaan. contohnya yaitu: New York Stock Exchange, yang mana
tempat ini menjual saham terbesar di Amerika Serikat.
4. Pasar hipotik, yaitu pasar yang berhubungan dengan pinjaman bagi perumahan,
komersial dan tanah pertanian. Sedangkan pasar kredit konsumen berhubungan
dengan pinjaman berupa mobil dan peralatan dan juga pinjaman untuk pendidikan.
5. Pasar dunia, nasional, regional dan lokal, yang mana pasar ini tergantung dari
ukuran organisasi dan ruang lingkup operasi, organisasi bisa meminjam dari seluruh
penjuru dunia, maupun daerah lokal.
6. Spot market dan juga future market, ini merupakan istilah atau sebutan yang
menunjukkan apakah aktiva yang dibeli atau dijual dikirimkan di tempat atau dalam
beberapa hari, atau dikirimkan pada tanggal tertentu.
7. Pasar primer, yaitu pasar yang digunakan oleh perusahaan untuk bisa mendapatkan
modal baru. Dimana perusahaan yang menjual saham baru akan menerima dari hasil
penjualan tersebut, yaitu di pasar primer.
8. Pasar sekunder, yaitu pasar dimana sekuritas itu diperdagangkan di antara para
investor. Pasar sekunder yang paling aktif dan paling penting bagi manajer keuangan
adalah pasar saham. Di pasar inilah harga saham perusahaan ditentukan. Karena pada
dasarnya tujuan utama manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan harga
saham perusahaan, maka dari itu, pengetahuan akan pasar saham adalah penting bagi
siapa saja yang mengelola bisnis. Ada dua jenis pasar saham yaitu:
a. Organized Exchange(bursa sekuritas yang terorganisir) yaitu organisasi formal
yang memiliki lokasi fisik yang berwujud dan melaksanakan lelang sekuritas yang
telah terdaftar. Dua bursa saham yang utama di Amerika Serikat adalah New York
Stock Exchange dan American Stock Exchange.
b. Over The Counter Market yaitu sebuah perkumpulan broker dan dealer dalam
jumlah yang besar yang dihubungkan secara elektronik dengan telepon dan
komputer untuk melakukan perdagangan sekuritas yang tidak terdaftar. Pasar ini
juga mencakup semua fasilitas yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi
sekuritas yang tidak dilakukan pada bursa terorganisir. Fasilitas ini meliputi
beberapa dealer yang memiliki persediaan sekuritas over the counter dan yang
menciptakan pasar sekuritas. Kedua adalah ribuan broker yang bertindak sebagai
agen dalam mempertemukan dealer dengan investor. Disini dealer yang
menciptakan pasar saham tertentu secara terus-menerus menetapkan tingkat harga
saham yang dapat mereka beli dan tingkat harga yang mau mereka jual saham.
Broker dan dealer yang menciptakan pasar over the counter adalah anggota dari
badan independen seperti NASD(Nationl Assosiation of Securities Dealers).
9. Pasar swasta, yaitu pasar yang didalamnya terjadi transaksi yang dilakukan oleh dua
pihak secara langsung.
C. Lembaga Keuangan
Transfer modal yang dilakukan antara orang yang menabung atau bisa dikatakan
penabung dengan pihak yang membutuhkan modal yang terjadi dalam tiga cara yaitu:
1. Transfer langsung uang dan sekuritas, yaitu terjadi ketika perusahaan menjual
saham atau obligasi secara langsung kepada penabung tanpa melalui lembaga
keuangan.
2. Lembaga investasi perbankan, yang mana lembaga ini bertindak sebagai perantara
dan memfasilitasi penerbitas sekuritas. Perusahaan menjual saham atau obligasinya
kepada bank investasi, dan menjual sekuritas kepada penabung. Dalam arti yang lebih
tepatnya, lembaga investasi perbankan adalah sebuah organisasi yang menanggung
dan mendistribusikan sekuritas investasi baru dan bertugas untuk membantu
perusahaan dalam perolehan pembiayaan.
3. Perantara keuangan seperti bank atau reksa dana. Perantara keuangan ini
menerima dana dari penabung dan memberikan kepada penabung tersebut sekuritas
miliknya sebagai pengganti. Perantara keuangan kemudian menggunakan dana ini
untuk membeli dan menahan sekuritas perusahaan. misal dengan cara penabung
menyetorkn uangnya ke bank untuk bisa menerima sertifikat deposito dan kemudian
bank akan meminjamkan uang kepada perusahaan kecil dalam bentuk pinjaman
hipotik. Mafaat dari perantara keuangan itu sendiri adalah meningkatkan efisiensi
pasar uang dan pasar modal. Dalam arti singkatnya, perantara keuangan adalah suatu
perusahaan keuangan yang bertugas dan bertindak sebagai fasilitator transfer dana
dari penabung kepada pihak yang membutuhkan modal.
D. Bentuk-Bentuk dari Perantara Keuangan
1. Bank Komersial, adalah bank yang melayani berbagai penabung dan peminjam
dana, namun pada saat ini beberapa lembaga keuangan lainnya juga telah
memberikan jasa rekening giro yang juga mempengaruhi jumlah uang yang
beredar secara substansial. Akan tetapi bank komersial juga lebih luas dalam
memberikan jasa termasuk juga broker saham dan asuransi. Bank komersial tidak
sama dengan bank investasi. Bank komersial itu tugasnya adalah meminjamkan
uang, sedangkan bank investasi adalah membantu perusahaan untuk memperoleh
modal dari lain pihak.
2. Asosiasi Tabungan dan Pinjaman, adalah suatu bentuk perantara keuangan yang
secara tradisional melayani penabung secara individu dan penduduk serta
peminjam hipotik komersial dalam memperoleh dana dari penabung kecil dan
kemudian meminjamkan dana ini kepada peminjam lainnya.
3. Mutual Saving Bank, yang mana bentuk perantara ini hampir sama dengan
lembaga asosiasi tabungan dan pinjaman, yang mana lembaga ini menerima
tabungan dari individu dan memberikan pinjaman dalam jangka waktu yang
panjang kepada konsumen
4. Credit Union, yaitu lembaga yang anggotanya memiliki ikatan yang sama, yang
mana tabungan hanya dipinjamkan kepada anggota lainnya, yang pada umumnya
digunakan untuk pembelian kendaraan, perbaikan rumah. Bentuk perantara yang
satu ini, yang dianggap oleh para konsumen menjadi perantara yang paling murah
dari pada yang lain.
5. Dana Pensiun, yaitu program yang digunakan untuk pensiunan karyawan yang
dibiayai oleh perusahaan atau agen pemerintah, dan program ini diatur oleh
departemen trust dari bank komersial atau perusahaan asuransi jiwa.
6. Perusahaan Asuransi Jiwa, yaitu lembaga yang menerima tabungan dalam
bentuk premi tahunan, melakukan investasi atas dana dalam bentuk saham dan
obligasi. Perusahaan ini juga menawarkan berbagai program tabungan dengan
penangguhan pajak yang memberikan keuntungan kepada para pesertanya pada
saat pensiun.
7. Mutual Funds, yaitu lembaga yang menerima uang dari penabung dan kemudian
menggunakan dana tersebut untuk membeli saham, obligasi jangka panjang dan
juga utang jangka pendek yang diterbitkan oleh perusahaan atau unit pemerintah.
E. Peranan Pemerintah terhadap Pasar Keuangan
a. Sistem Bank Sentral
Bank setral disini memiliki seperangkat instrumen yang digunakan untuk
mempengaruhi kegiatan operasi bank-bank komersial, dimana kegiatan
pinjaman dan investasi tersebut berpengaruh terhadap biaya dan ketersediaan
uang. Bank sentral disini sering mempengaruhi operasi pasar dengan cara
membeli dan menjual surat berharga, menambah serta mengurangi jumlah
dana yang ada dalam masyarakat. Kenaikan tingkat diskonto oleh bank sentral
akan diikuti oleh penurunan suku bunga bank begitu juga sebaliknya. Jika
bank sentral membeli atau menjual surat berharga di pasar terbuka, maka
penawaran dan harga dana akan dipengaruhi, dan berakibat suku bunga atas
surat berharga akan berubah.
b. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal yang telah dilakukan oleh pemerintah sangat berpengaruh
terhadap tingkat suku bunga. Jika perusahaan itu mengalami defisit, maka hal
itu akan mendorong kenaikan tingkat suku bunga, sedangkan jika terjadi
surplus, maka anggaran tersebut akan menekan kenaikan tingkat suku bunga.
F. Jenis-jenis Instrumen Dalam Pasar Keuangan
a. Mata Uang
Adalah suatu kewajian yang diterbitkan oleh U.S. dalam bentuk mata uang
yang berwujud logam maupun kertas.
b. Hutang
Adalah janji untuk membayar kepada kreditur dengan sejumlah uang tertentu
ditambahkan dengan bunga pada tanggal di masa depan.
c. Klaim-klaim ekuitas
Klaim ekuitas ini adalah saham kepemilikan atas organisasi.
G. Bentuk-bentuk Kontrak Keuangan
a. Zero Coupon
Digunakan untuk menjual obligasi tabungan A.S, yaitu dengan membeli
obligasi tabungan A.S seharga $15 dan menerima nominalnya $25 dalam
waktu berapa tahun di masa depan.
b. Level Coupon
Beberapa kupon memiliki tingkat bunga tertentu yang tetap, seperti hipotik
rumah dengan bunga tetap.
c. Kupon Bunga Mengambang
Hal ini digambarkan oleh hipotik rumah dengan tingkat bunga yang dapat
disesuaikan.
d. Amortisasi
Hal ini juga digambarkan dengan ilustrasi hipotik rumah karena
pembayarannya dilakukan secara periodik yang biasanya dilakukan peminjam
dan mencakup bukan hanya terhutang tetapi juga sebagian dari Pokok
pinjaman.
H. Kontrak dalam Penetapan Harga
a. Kontrak Fordward
Kontrak ini mensyaratkan pembelian atau penjualan aktiva tertentu pada
tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang sudah ditetapkan pada saat
kontrak dibuat. Kontrak ini juga dapat dimasuki untuk mencari keuntungan
dari perubahan harga.
b. Kontrak Future
Kontrak ini ekuivalen dengan kontrak forward, yang mana pembelian suatu
kontrak future mengharuskan pembelinya untuk membeli jumlah tertentu
dengan harga pelaksanaan tertentu pada tanggal jatuh tempo kontrak.
c. Swap
Kontrak ini mengharuskan dua pihak untuk menukarkan arus kas tertentu pada
interval waktu yang ditetapkan. Sisi lain dari kontrak ini adalah suatu lembaga
keuangan yang sedang memasuki banyak transaksi semacam ini sehingga
posisinya dalam kewajiban berbunga tetap dengan berbunga mengambang
mungkin sangat berimbang sehingga resikonya berkurang.
I. Opsi Pasar Keuangan
Suatu opsi memberi pemiliknya hak akan tetapi tidak ada keharusan atau
kewajiban untuk membeli ataupun menjual aktiva pada akhir periode tertentu.
Pembeli opsi jual mengharapkan terjadi penurunan harga agar saham dapat dijual
kepada penjual opsi jual dengan harga yang lebih tinggi seperti yang sudah
ditetapkan dalam kontrak jual.
J. Posisi Kepemilikan dalam pasar Keuangan
a. Posisi Long
Adalah kita akan memperoleh keuntungan jika harga naik. Memiliki suatu
opsi tarik merupakan posisi long. Perbedaannya adalah terletak pada opsi tarik
yang hanya memberi pemilik kontrak opsi tarik untuk mengambil posisi
kepemilikan.
b. Posisi Short
Adalah kita akan memperoleh keuntungan jika harga turun, jadi menjual
kosongan berarti kita bisa menjual saham yang tidak kita miliki atau dengan
kata lain bukan merupakan saham kita.
Daftar Pustaka:
-Weston J. Fred, dan Thomas E. Chopland.1995. Manajemen Keuangan. Terjemahan
A. Jaka Wasana MSM, dan Kibrandoko MSM. Jakarta:Binarupa Aksara.
-Brigham, Eugene. 2001. Manajemen Keuangan Edisi 8. Jakarta:Erlangga.
-Lukman Syamsuddin. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta:PT. Raja
Grafindo Persada.
-Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta:Bumi Aksara.
Top Related