PAPER TEKNIK EKSPLOITASI GAS BUMI
SIFAT-SIFAT FISIK GAS BUMI
Disusun oleh:
Dimas Andhio S. (071.11.103)
Fadil Anandawarman (071.11. 124)
M. Bagir (071.11.209)
M. Ramadhan Wibisono (071.11.236)
M. Adnil (071.11.242)
PAPER
TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
JAKARTA
2015
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................. i
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ iii
1 LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1
2 TEORI DASAR ..................................................................................................... 2
2.1 SG Gas ............................................................................................................ 2
2.2 Densitas Gas ................................................................................................... 2
2.3 Faktor Kompresibilitas ................................................................................... 3
2.4 Faktor Volume Formasi Gas (π΅π) .................................................................. 7
2.5 Kompresibilitas Gas ....................................................................................... 8
2.6 Viskositas Gas .............................................................................................. 10
3 Contoh soal .......................................................................................................... 12
4 Kesimpulan .......................................................................................................... 18
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Chart Standing & Katz .............................................................................. 7
Gambar 2.2 Variasi Harga Cpr Tpr vs Ppr, Tpr (1.4 β€ πππ β€ 3.0: β€ πππβ€ 15.0) ........ 9
Gambar 2.3 Grafik ΞΌg vs Berat Molekul atau SG gas untuk Gas pada P1atm .......... 11
Gambar 2.4 Grafik ΞΌ/ ΞΌ1 vs Ppr dan Tpr (After Carr, et al.) ..................................... 12
Gambar 3.1 Hasil Plot Pada Chart standing ................................................................ 16
Gambar 3.2 Chart A .................................................................................................... 17
Gambar 3.3 Chart B .................................................................................................... 18
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sifat fisik gas pada keadaan standard ....................................................................... 4
Tabel 4.1 Komposisi fluida reservoir lapangan x ................................................................... 12
Tabel 4.2 Data perhitungan untuk mencari parameter J dan K ............................................... 14
1
1 LATAR BELAKANG
Sifat fisik gas bumi merupakan factor fundamental dalam dunia migas karena
dengan mengetahuinya banyak manfaat yang bisa diperoleh. Salah satunya adalah
cadangan gas suatu reservoir. Hal ini dikarenakan untuk menghitung cadangan gas
diperlukan nilai factor volume formasi gas. Selain itu, nilai CGR ( Condensate Gas
Ratio ) dari suatu lapangan gas yang belum terproduksi dapat diestimasi jika
mengetahui salah satu sifat fisik gas bumi yaitu Specific Gravity Gas.
Pada paper ini, sifat fisik gas bumi yang dibahas meliputi:
o Z Faktor
o Faktor Volume formasi (Bg)
o Viskositas gas
o Faktor ekspansi gas
o Densitas gas
o Spesifik gravity
o Koef. Kompresibilitas gas ishotermal
o Berat molekul Gas
o Volume Spesifik Gas
Kemudian, penulis juga menambahkan contoh soal sehingga memudahkan pembaca
untuk mengerti mengenai sifat fisik gas bumi
2
2 TEORI DASAR
2.1 SG Gas
SG Gas adalah perbandingan antara berat molekul gas tersebut terhadap berat
molekul udara kering pada tekanan dan temperatur yang sama. Ada dua hukum
tentang specific gravity gas, yaitu hukum efusi/difusi dari Graham dan hukum
Avogadro.
Hukum efusi/difusi menyatakan bahwa laju efusi dan difusi dua gas pada
temperatur dan tekanan yang sama berbanding terbalik dengan akar kuadrat massa
jenisnya. Adapun persamaannya adalah :
Dimana :
v = kecepatan efusi/difusi gas
d = densitas gas.
Hukum Avogadro mengatakan bahwa kondisi tekanan, temperatur dan volume
tertentu, massa jenis gas berbanding lurus dengan berat molekulnya, atau secara
matematis dinyatakan sebagai berikut :
Dimana :
M = berat molekul gas
2.2 Densitas Gas
Densitas gas (Οg) didefinisikan sebagai massa gas per satuan volume. Dari
definisi ini kita dapat menggunakan persamaan keadaan untuk menghitung densitas
gas pada berbagai P dan T tertentu, yaitu:
dimana :
3
m = berat gas, lb
V = volume gas, cuft
M = berat molekul gas, lb/lb mole
P = tekanan reservoir, psia
T = temperatur, oR
R = konstanta gas = 10.73 psia cuft/lbmole oR
2.3 Faktor Kompresibilitas
Factor kompresibilitas atau biasa disebut dengan parameter βZβ yang
merupakan definisi dari :
π =ππππ’ππ πππ‘π’ππ π¦πππ ππππ π πΊππ ππ¦ππ‘π
ππππ’ππ π¦πππ π‘ππππ π πππβ πΊππ πππππ
Faktor kompresibilitas tersebut memiliki komponen pseudocritical dihitung
berdasarkan metode Stewart et al Mixing Rules disebabkan menurut John Lee dan
Robert Wattenbarger metode tersebut terbukti lebih akurat dibandingkan Metoda Kay
Mixing Rules untuk menghitung tekanan dan temperature pseudokritikal. Dibawah
ini jelaskan tahapan pengerjaan metoda tersebut:
1. Hitunglah Boiling Temperature dari fraksi Heptane-plus dengan rumus :
TbC7+ =(4.5579 ππΆ7+0.15178πΎπΆ7+
0.15427)3
Dimana untuk perhitungan Ξ³c7+ berasal dari rumus API gravity yang sedikit di
modifikasi yaitu :
Ξ³c7+ = 141.5
(π΄ππΌπΆ7+Β° +131,5)
3
2. Hitunglah Tekanan Pseudocritical dari fraksi C7+
4
Ppcc7+=exp(8.3634 β0.0566
πΎπ7+β (0.24244 +
2.2898
πΎπ7++
0.11857
πΎπ7+2)
πππ7+
1000+
(1.4685 +3.648
πΎπ7++
0.47227
πΎπ7+2 )πππ7+2
107 β (0.42019 +1.6977
πΎπ7+2)πππ7
1010)
3. Hitunglah Temperatur Pseudocritical dari fraksi C7+
TpcC7+ = (341.7 + 811Ξ³c7+) + (0.4244+0.1174Ξ³C7+)TbC7++(0.4669-
3.2623Ξ³c7+)10^5
πππ7+
4. Hitunglah factor Fj, Ej, dan Ek untuk komponen dengan MW yang besar
berdasarkan metoda Sutton
Fj = 1
3(
π¦ππ
ππ) πΆ7 + +
2
3(
π¦2ππ
ππ) πΆ7 +
Ζπ = 0.6081Fj + 1.1325Fj^2 β 14.004Fj Yc7+ + 64.434 FjππΆ7+2
Ζπ = (ππ
βππ)πΆ7 + (0.3129π¦πΆ7 + β4.8156π7 +2 + 27.3751 ππ7 +3)
5. Dapatkan nilai temperature kritis dan tekanan kritis komponen penyusun
yang lainnya (C1-C6) melalui tabel yang tersedia dibawah ini
Tabel 2.1 Sifat fisik gas pada keadaan standard
Component MW Pci (Psia) Tci (Rankine)
Carbon dioxide 44.01 1071 547.58
Nitrogen 28.013 493.1 227.16
Methane 16.043 666.4 343
Ethane 30.07 706.5 549.59
Propane 44.097 616 665.73
i-Butane 58.123 527.9 734.13
n-Butane 58.123 550.6 765.29
i-Pentane 72.15 490.4 828.77
n-Pentane 72.15 488.6 845.47
n-Hexane 86.177 436.9 913.27
Physical Properties of Gases at 14.7 Psia and 60Β°F
5
6. Hitunglah parameter J dan K
J = 1/3 β (π¦ππ
ππ) π +
2
3
πππ=1 (β (π¦β
ππ
ππ)ππ
π=1 π)^2
K= β (π¦ππ
βππ) πππ
π=1
7. Lakukan koreksi terhadap parameter J dan K akibat fraksi heptane-plus
Jβ=J-Ζj
Kβ=K-Ζk
8. Hitunglah Temperatur dan Tekanan Pseudokritikal
Tpc = Kβ2/Jβ
Ppc = Tpc / Jβ
Selain itu, fluida reservoir pada Lapangan Wibsky ini memiliki kandungan
CO2 serta N2. Sehingga dibutuhkan persamaan yang mengoreksi Temperatur dan
Tekanan Pseudokritikal yang dihasilkan dari metoda Steward agar Z factor yang
dihasilkan tidak menyimpang. Persamaan tersebut adalah:
1. Wichert dan Aziz
Persamaan ini mengoreksi adanya kehadiran impurities dengan jenis
Hiogen Sulfida dan Karbondioksida dalam kandungan suatu komposisi
gas reservoir. Tetapi, pada data komposisi fluida yang diteliti tidak
menunjukan adanya kandungan hyogen sulfide. Persamaan yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
E = 120 [A0.9 - A1.6] + 15 (B0.5 - B4.0)
Tβpc = Tpc -E
Pβpc = Ppc Tβ²pc
πππ+π΅ (1βπ΅)πΈΖ
Keterangan
Tpc = pseudo-critical temperature, Β°R
6
Ppc = pseudo-critical pressure, psia
Tβpc = corrected pseudo-critical temperature, Β°R
Pβpc = corrected pseudo-critical pressure, psia
B = Fraksi mol Hiogen Sulfida
E = Faktor koreksi terhadap fraksi H2S dan CO2
A = Penjumlahan dari fraksi mol hyogen sulfide dan karbondioksida
pada komposisi gas
2. J. Casey
Persamaan ini mengoreksi adanya kandungan Nitrogen dan Kandungan
Water pada komposisi gas campuran. Berikut persamaan yang dimaksud:
Tpc, cor 1 = -246.1 yN2 + 400 y H2O
Ppc , cor 1 = -162 yN2 + 1270 y H2O
Tpc, cor 2 (Tβpβc) = πβππ β (227.2)π¦π2 β (1165) π¦π»2π
(1βπ¦π2βπ¦π»2π)+ Tpc, cor1
Ppc, cor 2 (Pβpβc) = πβππ β (493.1)π¦π2 β (3200) π¦π»2π
(1βπ¦π2βπ¦π»2π)+ πππ, πππ1
Keterangan:
Tpc, cor 1 = Temperatur pseudocritical yang dikoreksi pada tahap pertama
Ppc, cor 1= Tekanan pseudocritical yang dikoreksi pada tahap pertama
Tpc, cor 2= Temperatur pseudocritical yang dikoreksi pada tahap kedua
Ppc, cor 2= Tekanan pseudocritical yang dikoreksi pada tahap kedua
Tβpc = Temperatur pseudocritical yang hasil koreksi dari persamaan
Wichert dan Aziz
Pβpc = Tekanan pseudocritical yang hasil koreksi dari persamaan Wichert
dan Aziz
Setelah mendapatkan nilai Tpc, cor 2 dan Ppc, cor2 maka tahapan selanjutnya adalah
mencari Tekanan Pseudo dan Temperatur Pseudo yang tereduksi (Pr, Tr) dengan
Rumus yaitu :
7
Ppr = ππππ πππ£πππ (ππ ππ)
πππ,πππ2
Tpr = ππππ πππ£πππ (πππππππ)
πππ,πππ2
Kemudian kedua parameter tersebut diplot pada chart factor kompresibilitas yang
dibuat oleh Standing dan katz. Berikut Gambar dari Chart tersebut:
Gambar 2.1 Chart Standing & Katz
2.4 Faktor Volume Formasi Gas (π΅π)
Faktor volume formasi gas (π΅π) didefinisikan sebagai besarnya perbandingan
volume gas pada kondisi tekanan dan temperatur rreservoir dengan volume gas pada
kondisi standar (60β¦F ; 14,7 psia). Pada faktor volume formasi berlaku hukum Boyle-
Gay Lussac. Bila satu standar cubic feet ditempatkan dalam reservoir dengan tekanan
8
Pr dan temperatur Tr, maka rumus-rumus gas dapat digunakan untuk mendapatkan
hubungan antara kedua keadaan dari gas tersebut, yaitu :
Bg= 0.0283 π₯ π π₯ π
π cuft/scf
Dalam satuan bbl/scf, harga π΅π dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut ini :
Bg= 0.00504 π₯ π π₯ π
π bbl/scf
2.5 Kompresibilitas Gas
Kompresibilitas gas didefinisikan sebagai perubahan volume gas yang
disebabkan oleh adanya perubahan tekanan. Kompresibilitas didapat dari perhitungan
atau korelasi Mattar, Brar, dan Aziz. Kompresibilitas gas didapatkan menggunakan
rumus yaitu:
Cg = πΆππ
πππ
Dimana :
Cg = Compressibility gas (psia-1)
Cpr = Compressibility pseudoreduced (psia-1)
Ppc = Pseudocritical pressure (psia)
Tpr = Pseudoreduce temperature (Β°R)
Ppr = Pseudoreduce pressure (psia)
9
Gambar 2.2 Variasi Harga Cpr Tpr vs Ppr, Tpr (1.4 β€ πππ β€ 3.0: β€ πππβ€ 15.0)
Langkah β langkah mancari Cg :
1. Tentukan nilai CprTpr
2. Hitung nilai Cpr dengan membagi CprTpr dengan Tpr
3. Hitung nilai Cg dengan membagi Cpr dengan Ppc
10
2.6 Viskositas Gas
Viskositas merupakan ukuran tahanan gas terhadap aliran. Viskositas gas
hidrokarbon umumnya lebih rendah daripada viskositas gas non hidrokarbon.
Viskositas gas akan berbanding lurus dengan temperatur dan berbanding terbalik
dengan berat molekul. Maka berat molekul bertambah besar jika viskositasnya
mengecil, dan bila temperatur naik, viskositas akan membesar.
Naiknya temperatur mengakibatkan kecepatan molekul gas bertambah besar,
sehingga tumbjukan antarmolekul bertambah banyak. Hal tersebut mengakibatkan
gesekan antar molekul juga bertambah. Dalam viskositas sifat-sifat gas akan
berlawanan dengan cairan. Untuk gas sempurna, viskostasnya tidak tergantung pada
tekanan. Bila tekanannya dinaikkan, maka gas sempurna akan berubah menjadi gas
tidak sempurna dan sifat-sifatnya akan mendekati sifat-sifat cairan. Ada beberapa
korelasi dalam analisa viskositas gas, antara lain Carr Kobayashi Burrows
Dimana :
ΞΌ1g = viskositas gas campuran pada tekanan 1 atm, cp
ΞΌgi = viskositas komponen ke-i, cp
Yi = fraksi mol komponen ke-i
Mi = berat molekul komponen ke-i
11
Harga viskositas gas campuran pada tekanan 1 atm dapat ditentukan dari grafik yang
telihat di bawah ini dengan terlebih dahulu mengetahui berat molekul atau spesific
gravity gas campurannya. Koreksi perlu dilakukan jika terdapat impurities (misalnya
CO2 dan H2S) dalam campuran gas tersebut.
Gambar 2.3 Grafik ΞΌg vs Berat Molekul atau SG gas untuk Gas pada P1atm (After
Carr, etal.)
Harga ΞΌg pada kondisi reservoir, dapat ditentukan dari grafik seperti terlihat pada Gambar
2.4. Perkalian antara harga ΞΌg pada tekanan satu atm (ΞΌ1) dengan perbandingan harga (ΞΌ/
ΞΌ1) akan menghasilkan harga ΞΌg pada kondisi reservoir, jika terdapat gas pengotor maka
Ppr dan Tpr gas alam perlu dikoreksi. Berikut ini grafik untuk mendapatkan harga ΞΌg, yaitu
plot antara Ppr dan Tpr vs viscosity ratio (ΞΌ/ ΞΌ1).
12
Gambar 2.4 Grafik ΞΌ/ ΞΌ1 vs Ppr dan Tpr (After Carr, et al.)
3 Contoh soal
Diketahui Fluida reservoir dengan kondisi dan komposisi sebagai berikut:
Tabel 3.1 Komposisi fluida reservoir lapangan x
1. Pres: 5037.77 Psia
2. Tres: 597.53 Rankine
13
3. MW C7+
= 122
4. π΄ππΌπΆ7+Β° = 48
Ditanya: Ma ; SG ; Density Gas ; Vol Spesifik Gas ; Z Faktor ; Bg ; Eg ; Cg ;
Viskositas Gas
Maka untuk menjawab pertanyaan tersebut, langkah pengerjaannya adalah
sebagai berikut:
1. Perhitungan Boiling Temperature dari fraksi Heptane-plus
Diketahui: MW C7+ = 122 ; π΄ππΌπΆ7+Β° = 48
Ξ³c7+ = 141.5
(48+131,5)= 0.7878
Sehingga TbC7+ = (4.5579 x 1220.15178 x 0.78780.15427)3 = 755.7419628
Rankine
2. Perhitungan Tekanan Pseudocritical dari fraksi C7+
Diketahui: Ξ³c7+= 0.7878 ; TbC7+ = 755.74 Rankine
Maka,Ppcc7+=exp(8.3634 β0.0566
0.7878β (0.24244 +
2.2898
0.7878+
0.11857
0.78782)755.7419
1000+ (1.4685 +
3.648
0.7878+
0.47227
0.78782)755.742
107 β (0.42019 +
1.6977
0.78782)755.7419
1010 ) = 412.8633166
3. Perhitungan Temperatur Pseudocritical dari fraksi C7+
Diketahui: Ξ³c7+= 0.7878 ; TbC7+ = 755.74 Rankine
TpcC7+ = (341.7 + 811 x 0.7878) + (0.4244 + 0.1174 x 0.7878)755.741 +
(0.4669-3.2623 x 0.7878)10^5
755.7419 = 1092.980421 Rankine
4. Perhitungan factor Fj, Ζj, dan Ζk
Diketahui: yc7+ = 1.21 ; Tpc = 1092.980421 Rankine ; Ppc =
412.8633166 Psia
14
Fj = 1
3(
1.21 π₯ 1092.9
412.86) +
2
3(
1.212 π₯ 1092.98
412.86)= 0.010935911
Ζj = 0.6081 x 0.010935911 + 1.1325 0.010935911^2 β 14.004 x 0.010935911 x
1.21 + 64.434 x 0.010935911 x 1.212 = 0.005035662
Ζk = (1092.980421
β412.8633166) (0.3129 π₯ 1.21 + β4.8156 π₯ 1.212 + 27.3751 π₯ 1.213)
= 0.203000832
5. Membuat Tabel Perhitungan yang mengkaitkan Yi, Tci, Pci pada
komposisi fluida reservoir yang diinginkan untuk mencari nilai pada
parameter J dan K
Tabel 3.2 Data perhitungan untuk mencari parameter J dan K
Berdasarkan Tabel diatas,
Diketahui : β (π¦ππ
ππ) πππ
π=1 = 0.5815 ; (β (π¦βππ
ππ)ππ
π=1 π) = 0.7511 ;
Maka, nilai J = 1/3 x 0.5815 + 2/3 π₯ 0.75112 = 0.570039977
Diketahui : β (π¦ππ
βππ) πππ
π=1 = 14.848
Sehingga K = 14.848
Component Yi Mi YiMi Pci(Psia) Tci(Rankine) YiTci/Pci yi(Tci/Pci)^0.5 YiTci/(Pci)^0.5
CO2 0.03 44.01 1.263 1071.000 547.580 0.015 0.021 0.480
N2 0.00 28.01 0.022 493.100 227.160 0.000 0.001 0.008
C1 0.88 16.04 14.095 666.400 343.000 0.452 0.630 11.674
C2 0.04 30.07 1.218 706.500 549.590 0.032 0.036 0.837
C3 0.02 44.10 0.983 616.000 665.730 0.024 0.023 0.598
i-C4 0.00 58.12 0.244 527.900 734.130 0.006 0.005 0.134
n-C4 0.01 58.12 0.366 550.600 765.290 0.009 0.007 0.205
i-C5 0.00 72.15 0.159 490.400 828.770 0.004 0.003 0.082
n-C5 0.00 72.15 0.137 488.600 845.470 0.003 0.002 0.073
C6 0.00 86.18 0.207 436.900 913.270 0.005 0.003 0.105
C7+ 0.01 122.00 1.476 412.863 1092.980 0.032 0.020 0.651
Total 1 20.17 0.5815 0.7512 14.8483
15
6. Perhitungan koreksi terhadap parameter J dan K akibat heptane-plus
Diketahui: Ζj = 0.005035662 ; Ζk = 0.203000832
Maka Jβ = 0.570039977 - 0.005035662 = 0.565004314
Kβ = 14.848 - 0.203000832 = 14.64531825
7. Perhitungan Temperatur dan Tekanan psudoritikal
Diketahui : Jβ = 0.565004314 ; Kβ = 14.64531825
Maka, Tpc = 14.645318252 / 0.565004314 = 379.6171837 Rankine
Ppc = 379.6171837 / 0.565004314 = 671.8836903
88.. KKoorreekkssii tteerrhhaaddaapp PPppcc ddaann TTppcc tteerrhhaaddaapp πΆππΆπ22 ddaann ππ22 sseerrttaa pplloott ppaaddaa cchhaarrtt
ssttaannddiinngg&&kkaattzz
Diketahui A = 0.0287 ; B = 0 ; Tpc = 379.6171837 ; Ppc = 671.8836903 Maka , Ζ = 120 [0.02870.9 β 0.02871.6] + 15 (00.5 - 04.0) = 4.5
Tβpc = 379.6171837 β 4.5 = 375.114061
Pβpc = (671.8836903 x 375.114061) / (379.617) = 663.9136225
Lalu koreksi terhadap kandungan N2 adalah :
Tpc, cor 1 = -246.1 x 0.0008 = -0.19688
Ppc, cor 1 = -162 x 0.0008 = -0.1296
Tpc, cor 2 = 375.114061 β (227.2).0008 β (1165) 0
(1β0.0008β0)+ -0.19688 = 375.03560
Ppc, cor 2 = 663.9 β (493.1)0.0008 β (3200) 0
(1β0.0008β0)+ β0.1296 = 663.9207828
Kemudian mencari nilai Ppr dan Tpr
Ppr = 5037.763333
663.9207828= 7.587898231; Tpr =
597.5366667
375.03560 = 1.593279826
16
Lalu plot Ppr dan Tpr pada Chart Standing
Gambar 3.1 Hasil Plot Pada Chart standing
9. Menghitung Densitas Gas dan Vol Specific Gas
Diketahui :
Pres = 5037.77 Psia ; Ma = 20.17 ; Z = 0.96 ; Tres = 597.53 Rankine
Maka Densitas Gas:
ππππ =ππππ π₯ ππ
π π₯ π π₯ ππππ =
5037.77 ππ ππ π₯ 20.17
0.96 π₯ 10.73ππ ππ.ππ‘3
πππππ.π ππππππ π₯ 597.53 π ππππππ
= 16.508ππ
ππ‘3
Vol Specific Gas = 1
ππππ =
1
16.508= 0.060574
ππ‘3
ππ
10. Menghitung Koefisien Gas Isothermal
Diketahui: Z = 0.96 ; Slope @ Tpr 1.59 = -0.04 ; Ppr = 7.5878 Psia
Ppc = 663.92 Psia
17
Maka Cg =
1
πππβ
1
π[
ππ
ππππ]πππ
πππ =
1
7.5878β
1
0.96(β0.04)
663.92 = 2.6126 x 10β4ππ πβ1
11. Menghitung Bg dan Eg
Diketahui: Pres = 5037.77 Psia ; Ma = 20.17 ; Z = 0.96 ; Tres = 597.53
Rankine
Maka:
Bg = 0.02823*Z*Tres/Pres = 0.02823*0.96*597.53 / 5037.77 = 3.2144
*10^-3 ft^3/scf
Eg = 1 /Bg = 1 / (3.2144 * 10^-3) = 311.097 scf/ft^3
12. Menghitung Viskositas Gas
Diketahui: Pres = 5037.77 Psia ; Ma = 20.17 ; Z = 0.96 ; Tres = 597.53
Rankine
Maka Viskositas Gas =
1. Tentukan Viskositas Gas Pada 1 atm & 137.53Β°F melalui Chart A =
0.1123 cp
Gambar 3.2 Chart A
18
2. Tentukan ππ
π1 mell Chart B = 2.38 cp
Gambar 3.3 Chart B
3. πg = ππ
π1π₯π΄ = 0.1123 π₯ 2.38 = 0.2672 ππ
4 Kesimpulan
Sifat fisik gas bumi yang meliputi: Z Faktor, Faktor Volume formasi
Viskositas gas,Faktor ekspansi gas, Densitas gas, Spesifik gravity, Koef.
Kompresibilitas gas ishotermal , Berat molekul Gas, Volume Spesifik Gas
merupakan faktor fundamental yang harus dihitung dengan rumus dan cara yang
telah ditentukan oleh ilmuwan yang meneliti nya sehingga menghasilkan hasil
yang akurat.
Top Related