BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Masa dimansebelum masa arsitektur post modern adalah masa arsitektur
modern yang merupakan masa bangkitnya arsitektur. Bangunan- bangunan
arsitektur yang sebelumnya mempunyai nilai seni yang sangat tinggi
(memasukkan unsur tradisional) berubah menjadi sebuah karya arsitektur yang
tidak memasukkan nilai seni, melainkan hanya memasukkan unsur ilmu saja
dalam proses perancangannya. Pada alirana arsitektur modern yang ingin
mewujudkan suatu karya terbaik,nomer satu serta berkuasa yang didukung oleh
tersedianya bahan-bahan baru dan dibarengi dengan teknik pelaksanaan yang
cukup canggih maka arsitek seperti lebih bebas berkreasi melalui karyanya.
Sehingga karya-karya pada arsitektur modern di anggap kaku dan membosankan
karena sebagian bentuknya monoton dan tidak adanya pemasukan unsur irama
pada pengaplikasian bangunannya.
Kesan-kesan yang di timbulkan dari kemonotonan dari aliran arsitektur
modern itulah ang mengusik para arsitek yang memiliki dasar kemampuan seni
untuk mengkritik. Mereka mulai tidak menyukai pada bentuk-bentuk yang kaku
dan monoton tersebut,bagi mereka tidak ada estetika yang timbul dari suatu maha
karya arsitektur pada aliran tersebut.Tidak adanya ekspresi seni yang timbul dari
seorang arsitek dalam menciptakan suatu karya bangunan yang baik.
Sehingga istilah pada aliran arsitektur modern yang mengganggap bahwa ‘less is
more” di ubah menjadi “less is bore”,kesederhanaan merupakan suatu hal yang
monoton,kaku,tidak berestetika dan membosankan.
Kemudia ,sekitar tahun 1970 salah seorang arsitek pada masa itu(charles
jenks) mengumumkan kematian dari arsitektur modern yang di anggap sebgai
suatu yang otoriter dan lemah,sehingga pada masa itulah kegagalan arsitektur
modern terjadi. Sejak dinyatakan kematian itu ,tahun 1975 aliran-aliran baru mulai
1
berkembang seiring dengan perkembangan jaman serta sebagai sebuah
kesinambungan dan jawaban atas tindak lanjut dari kejenuhan aliran arsitektur
modern. Munculah aliran-aliran baru yaitu arsitektur post modern beserta bagian-
bagian lain didalamnya. Salah satunya yatu aliran arsitektur neo modern.
2
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakan di atas,maka masalah yang dapat dirumuskan adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan aliran arsitektur Neo-Modern ?
2. Apa yang menjad latar belakang munculnya aliran arsitektur Neo-Modern ?
3. Aliran-aliran apa sajakah yang menjadi bagian dari aliran arsitektur Neo-
Modern ini ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin di capai dari penulisan karya tulis ini adalah :
1. Mendeskripsikan mengenai pengertian aliran arsitektur Neo-modern
2. Menjelaskan mengenai latar belakang mengapa aliran arsitektur Neo-Modern
ini muncul
3. Menjelaskan secara lengkap mengenai bagian-bagian yang termasuk dalam
arsitektur Neo-Modern ini beserta contoh karya arsitektur serta arsitek
penciptanya.
1.4 Manfaat penulisan
Selain dibuat sebagai tugas dalam mata kuliah Arsitektur Post
Modern,karya tulis ini juga dapat bermanfaat yaitu sebagai :
1. Manfaat Teoritis
Kara tulis ini di buat dimaksudkan agar penulis dapat mengembangkan
pengetahuan maupun kemampuan berfikir ilmiah dan objektif dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan.
2. Manfaat Praktis
Agar penulis maupun pembaca mengetahui lebih banyak lagi mengenai
Arsitektur Post Modern yang akan digunakan untuk memperdalam
ilmu arsitektur selanjutnya.
1.5 Sistematika Pembahasan
Adapun pembahasan yang akan penulis lakukan adalah sebagai berikut :
Bab I merupakan bab pendahuluan yang akan mengandung informasi
mengenai latar belakang ,rumusan masalah,tujuan penulisan dan sistematika
pembahasan.
3
Bab II merupakan bab pembahasan yang membahas mengenai penjelasan
mengenai arsitektur Neo-Modern,latar belakang munculnya arsitektur Neo-
Modern serta bagian-bagian yang termasuk pada arsitektur Neo-Modern
beserta karya dan tokoh arsitektur yang berhubungan.
Bab III merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari karya tulis ini
serta saran-saran yang dapat penulis cantumkan setalah terselesaikannya karya
tulis ini.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Arsitektur Neo-Modern
Pada awalnya diberi nama Late Modern oleh Charles Jenks dan
diindonesiakan oleh Josef Prijotomo menjadi Pascamodern
Tidak mengaplikasikan ornamen dan dekorasi lama tetapi menonjolkan teknologi
(The Arts of Contructions) arsitekturnya di munculkan dengan memperlihatkan
kecanggihan yang mutakhir terutama teknologinya.
Arsitektur Neo-Modern sepintas tidak jauh beda dengan arsitektur modern,tetapi pada
gaya ini cenderung mengaplikasikan tampilan geometri.
Menampikan bentuk-bentuk tri-matra sebgaai hasil dan teknik proyeksi dari
matra ( missal,tampak sebagai proyeksi dari denah),tetapi juga mengaplikasikan
bentukan yang trimatra yang murni (bukan sebagai proyeksi dari bentukan yang
foster).
Pda arsitektur Neo-modern ini yang cenderung menampilkan bentu geometri,tidak
meonjolkan warna dan tekstur ,mereka ini hanya ditampilkan sebagai aksen.
Meskipun demikian gaya ini memiliki warna favorit yaitu perak.
Bermula dari runtuhnya arsitektur modern terakhir yang disebut juga
“International Style”, arsitektur postmodern terus berkembang menjadi banyak aliran.
Diantarnya yaitu aliran neo-Modern. Arsitektur neo modern adalah suatu
aliran dalam dunia arsitektur yang lebih mengekspresikan arsitektur modern. Dalam
arsitektur neo modern, dunia arsitektur kembali diwarnai dengan seni, penerapan
kreatifitas dari para arsitek tidak hanya megandalkan ilmu dan teknik semata,
melainkan juga mengandalkan seni dalam berarsitektur.Kesan bangunan yang
ditimbulkan tidak lagi menjadi kaku dan monoton, tetapi menjadi lebih luwes dan
peduli terhadap lingkungan karena adanya penambahan bentuk-bentuk baru pada
bentuk dasar yang solid yang meskipun tidak dominan tetapi mampu melemahkan
bagian dominan yang mengandung unsure kaku teersebut.Dalam arsitektur neo
5
modern, warna dimunculkan sebagai upaya untuk menghias bangunan, menghadirkan
unsure irama supaya bangunan tidak kelihatan monoton. Bentuk-bentuk arsitektur neo
modern kebanyakan mengdopsi dari bentuk-bentuk arsitektur modern, tetapi tidak
diambil begitu saja. Bentukan arsitektur modern kemudian diolah kembali menjadi
suatu bentukan yang lebih berseni dengan menambahkan beberapa bentuk tambahan
dan ornamen-ornamen detail baik dari segi structural maupun dari segi pemilihan
warna.Pengolahan kembali bentuk dasar dari arsitektur modern ini mamppu
menciptakan suatu gaya arsitektur baru yang tidak lagi berkesan kaku dan monoton,
apalagi dengan masuknya unsure – unsure ilmu seni dalam berarsitektur seperti
komposisi, emphasis, irama.
Aliran Neo Modern muncul pada masa antara tahun 1980 seiring dengan
perkembangan jaman sejak dinyatakannya kematian arsitektur modern (1975) dan
kemudian ditandai munculnya bangunan-bangunan baru postmodern. Neo Modern
juga berkembang bersamaan dengan aliran Dekonstruksi dimana arsitek-arsitek besar
pada masa itu seperti Frank Gehry, Peter Eisenman, Rem Koolhaas, Bernard
Tschumi, Zaha Hadid, Fumihiko Maki, Kazuo Shinoara, dan lain-lain yang
menghasilkan karya-karya Neo Modern dan Dekonstruksi. Karya-karya arsitektur
Neomodern sangat bertentangan dengan sifat klasik (clasissism).
Paham- paham yang dianut dalam arsitektur neo modern ini antara
lain adalah :
- Menggunakan bentuk-bentuk / style secara tidak sadar
( unconscious style), bebas berekspresi tanpa terikat oleh aturan –aturan
yang ada maupun oleh kekuasaan manapun.
- Pragmatic, menyangkut hal-hal praktis dalam proses perancangannya.
- Menghilangkan kesan – kesan yang tidak cocok.
- Menganut paham late- capitalist.
- Mengandung bentuk- bentuk artistic yang mengejutkan.
- Merupakan golongan elit yang professional.
- Merupakan karya- karya yang murni ( holistic).
6
- Para arsiteknya dituntut untuk memberi kelengkapan pada setiap karyanya.
Ciri-ciri yang mendasar pada bangunan-bangunan Neomodern yaitu :
1. Memiliki konsep yang spesifik seperti bangunan-bangunan postmodern aliran
lainnya pada umumnya. Dapat bersifat abstrak tetapi juga merepresentasikan
sesuatu, tidak hanya sebagai stilasi dari suatu bentukan tertentu.
2. Masih memperlihatkan keelasan dan sainsnya dengan ide-ide yang
inovativ,beralasan dan masuk akal.
3. pertimbangan yang sangat mendasar terhadap karakter bangunan dengan tetap
memperhatikan segi manusia yang menggunakanya.
4. Pada umumnya merupakan pengembangan / lanjutan dari bentukan-bentukan
sederhana melalui konsep-konsep dan rekayasa baik secara karakter bangunan
maupun fungsi struktur serta sains dengan pemikiran yang mendalam.
5. Keseragaman dan keserasian pada facade bangunan lebih diutamakan dengan
penggunaan bahan dan warna terkadang bersifat monoton namun inovatif.
6. Memadukan unsur-unsur yang berkesan mungkin dan yang tidak mungkin.
Ciri-ciri diatas merupakan ciri-ciri umum yang dapat terlihat secara visual dari
bangunan Neomodern. Untuk mengungkapkannya, para arsitek Neomodern
memanfaatkan bentuk, penggunaan material dan warna serta struktur dan
teknologi yang membuat Neomodern berkembang juga menjadi beberapa aliran
7
seperti,Plastism,Supermatism,High-Tech dan lain-lain.Dalam aliran Plastism,
banyak digunakan bentukan-bentukan yang berkesan fleksibel dengan banyak
kurva serta leAngkung. Bentukan yang fleksibel ini membuat bangunan lebih
dinamis dan memiliki karakter. Bentukan tersebut tidak selalu bersifat struktural,
seringkali bersifat dekoratif namun menyatu dengan bangunan dan bukan sekedar
“tempelan” baik secara facade maupun interior bangunan caranya dengan
menggunakan warna dan material bangunan yang inovatif. Intinya aliran Plastism
berusaha mengemukakan ide melalui bentukan-bentukan yang tidak umum dari
sebuahbangunan .
Aliran Suprematism mengutamakan perekayasaan bentuk dari bentukan yang
umum. Dari arti kata “suprematis” sendiri yaitu melawan hal-hal yang bersifat
lampau dan natural, aliran ini berusaha mengiterpretasikannya kedalam bangunan
dengan merekayasa segala hal yang bersifat umum pada bangunan. Misalnya
dinding, kolom bahkan lantai yang miring. Istilah disposisi merupakan hal yang
wajar dalam aliran Suprematism dalam mengemukakan ide dan konsep. Namun
aliran ini memusatkan perhatian pada bangunan dari segi konsep bentukan yang
mengarah pada karakter bangunan tanpa mempertimbangkan fungsi secara
mendalam. Sense of art sangat terlihat dalam bangunan-bangunan karya aliran
Neomodern-suprematism.
Aliran High-tech biasanya menggunakan struktur yang ekstrim untuk
“memaksakan” bentuk yang sesuai dengan konsep/ide. Namun dalam hal ini juga
dipertimbangkan fungsi secara sains yang menunjang kenyamanan manusia
penggunanya. Aliran-aliran dalam Neomodern sebenarnya tidak baku karena
setiap arsitek dalam mengemukakan idenya berbeda-beda, namun tujuan dan
pemikiran dasar dapat dikategorikan dalam Neomodern.
Anti-Postmodern, Anti-Clasisisme, Anti-Disneyland, Anti-Deniel, juga Neo-
Classic/Classicisme. Kadang mengembangkan postmodern dan late modern
sebagai perbendaharaan abstrak. Gehry telah mengembangkan ruang Postmodern
dari Charles Moore serta Late modern sebagai perbendaharaan absrak dari karya-
karyanya. Gehry juga menyimpulkan argumentasi-argumentasi mengenai
Postmodern yang dianut oleh Charles Jenks, Charles Moore, Michael Grraves
tetapi tidak menganutnya.
8
2.2. Latar Belakang Munculnya Arsitektur Neo-Modern
Sebagai bagian dari arsitektur post modern, munculnya arsitektur neo modern
tentunya dilatar belakangi juga oleh faktor- faktor seperti yang telah disebutkan di
atas. Para tokoh arsitektur neo modern mulai berpikir bagaimana mengembalikan citra
seorang arsitek yang mempunyai jiwa seni dan menampilkan kembali karya arsitektur
yang mempunyai nilai seni, bukan karya yang kaku dan monoton seperti pada karya
arsitektur modern. Pemikiran inilah yang mendorong para arsitek pada waktu itu
untuk kembali memasukkan unsur seni dalam berarsitektur dan mulai memikirkan
bentukan yang tidak menimbulkan kesan otoriter, melainkan sebuah bentukan yang
berkesan ramah dan lebih luwes dengan façade yang seakan-akan begerak karena
berirama.
9
Neo Modern juga berkembang bersamaan dengan aliran Dekonstruksi dimana
arsitek-arsitek besar pada masa itu seperti Frank Gehry, Peter Eisenman, Rem
Koolhaas, Bernard Tschumi, Zaha Hadid, Fumihiko Maki , Kazuo Shinoara, dan lain-
lain yang menghasilkan karya-karya Neo Modern dan Dekonstruksi.
Frank Gehry Peter Eisenman Rem Koolhaas
Bernard Tschumi Zaha Hadid Fumihiko Maki
2.3 Aliran-aliran dalam Arsitektur Neo-Modern
1. Electicism (1950-1980-an)
Electicism merupakan aliran dalam arsitektur neo modern yang karya-karya
arsitekturnya mempunyai sebuah citarasa bangunan yang baik.Setiap karya
arsitektur yang dihasilkan menampilkan kekhidmatan, keseriusan, dan
berkesan monumentalis. Para perancangnya mempunyai kebebasan penuh
10
dalam memilih setiap style yang diinginkannya tanpa harus terikat oleh
pemerintah dan peraturan manapun.
Setiap kesan yang ingin ditampilkan itu diwujudkan dalam karyanya yang
kebanyakan terdiri atas kolom-kolom yang besar dengan balok-balok yang
besar pula sehingga kelihatan menonjol. Selain itu, karya- karya arsitektur
pada aliran ini membagi bangunan menjadi tiga bagian utama, yaitu kepala,
badan, dan kaki. Ketiga bagian bangunan itu merupakan hirarki dari suatu
bangunan dan sering pula disebut sebagai prinsip antrophomarphisasi.
Karya arsitektur pada aliran ini selalu mengutamakan unsur manusia
didalamnya, sehingga representasi ide dari pemiliknya sangat diutamakan
sedangkan fungsionalisme hanya dianggap sebagai syarat perancangan, karena
menurut aliran ini selama ini fungsionalisme tidak selalu sesuai dengan
keiginan pemilik.Oleh karena itu, dalam proses perancangannya, pemilik
selalu diikutkan untuk memberikan informasi mengenai apa yang menjadi
keinginannya sehingga karya yang akan dihasilkan nantinya akan menjadi
sebuah karya yang benar- benar sesuai dengan apa yang menjadi keinginan
pemiliknya.
Ciri-ciri lain dari aliran ini antara lain:
Dalam proses perancangan sebuah karya arsitektur, para
perancangnya selalu memulainya dengan meneliti bagaimana
kehidupan yang baik itu (semiotic group) dan berusaha melihat
bagaimana latar belakang kehidupan manusia.
Semua yang ada di dalam electicism belum tentu dapat dimengerti
sepenuhnya oleh modern karena estetika yang diwujudkan dalam
karya- karya electicism merupakan penerapan dari karya arsitektur
modern yang diekstrimkan.
Karya-karya dalam electicism tidak berkesan monoton dan
meniru gaya dari arsitektur tertentu.
Untuk bangunan tingkat tinggi, electicism berusaha untuk
tidakmenciptakan sebuah bangunan tingkat tinggi yang berkesan
kotak.Jika bentuk dasarnya kotak maka untuk membuatnya tidak
berkesan kotak, dilakukan pengolahan bentuk terutama pada sisi
luarnya (façade).
11
Dalam setiap karyanya, electicism menambahkan adanya unsur
emosional dan symbol- symbol. Unsur – unsur ini tidak dapat
ditemukan dalam karya-karya arsitektur modern.
Menganut prinsip “good taste”.
Menganut gaya internasionalis (bisa ditempatkan dimana
saja)
The IBM Building
Pada gambar The IBM Building ini terlihat adanya pembagian bangunan,
yaitu kepala, badan, dan kaki.Bagian kepala merupakan lantai- lantai teratas,
digunakan sebagai ruang Me, bagian badan adalah ruang- ruang efektif, dan
bagian kaki adalh lantai dasar, dengan pengolahan pada tampak. Pada TheIBM
Building ini terlihat jelas mana yang termasuk kepala, badan, ataupun
kaki. Pembedaan itu tampak karena pengolahan facadenya yang berbeda.
2. Brutalism
Aliran ini sangat menentang kesan-kesan yang ditimbulkan dalam karya-karya
arsitektur moder seperti kesan kaku dan monoton. Karya- karya pada aliran ini
lebih bersifat tertutup, ringan, struktur terkesan kuat meski mengambang,
12
menampilkan kesan berat bangunan karena kebanyakan menggunakan bahan
fabricated (seperti beton).
Para perancang bangunan dalam aliran ini mengutamakan bentuk – bentuk
sculpture, melawan perfeksionisme, melawan vernacular, berusaha
mengutamakan bentuk–bentuk rasional, memunculkan kesan kejujuran, serta
pemilihan material yang berkualitas.
Dalam aliran ini, karya-karyanya sangat memperhatikan skala, terutama dalam
hubungan antara proporsi bangunan, lingkungan, dan kebudayaan
manusia.Karya-karya dalam aliran ini condong ke arah aliran stucturalism
dalam era modern yang mengekspos struktur, aliran Art Nouveau dengan
bentuknya yang sangat ekstrim dan terkesan kacau, serta organic architecture
dalam modern expressionist.
3. Regionalism
Munculnya aliran ini dilatarbelakangi oleh adanya protes terhadap karya-karya
arsitek seperti Walter Grophius dan Le Corbusier.Karya arsitektur yang
dihasilkan pad amasa aliran ini berusaha menyesuaikan ciri bangunan dengan
kebudayaan, iklim, dan struktur daerah setempat. Jadi berdasarkan kondisi
lingkungan sekitar akan diciptakan suatu bangunan yang khas. Aliran
ini mirip dengan aliran arsitektur modern yang mana segala sesuatunya harus
fungsional dan analityc.Hanya bedanya jika fungsionalisme dulu terkesan rapi
dan monotonic, maka pada aliran regionalism ini akan lebih abstrak, lebih
berani dalam menggunakan elemen-elemen klasikal maupun modern.
Dalam aliran ini, karya-karya yang dihasilkan merupakan hasil pengolahan
yang unik dan fantastis.Bentuk–bentuk dominan dalam karya arsitektur
modern seperti kotak, diubah menjadi bentuk elips pada karya aliran
ini.Sesuatu yang biasanya tidak diekspose pada tampilan luar bangunan
menjadi diekspose dalam karya aliran ini. Elemen-elemen structural menjadi
unsure yang dominan dan diekspose dalam karya arsitektural aliran ini.
Penggunaan material dari masa arsitektur modern seperti kaca, beton, dan baja
diperlihatkan dengan jujur pada karya aliran ini.
Contoh : Abteiburg Museum, Hans Hollein. Banguann Abteiburg Museum ini
mempunyai ciri-ciri regional tersendiri. Atapnya berbentuk datar dimaksudkan
untuk menghindari hisapan angin pada atap. Selain itu juga terlihat
13
menggunakan atap tembus pandang dan banyak glazing pada facadenya.Hal
ini dikarenakan oleh daerah yan gmembutuhkan panas pada musim dingin
sehingga dengan adanya elemen tembus pandang, maka sebagian panas
matahari yang masuk bisa tersimpan di dalam banguann
4. Contextual Architecture
Munculnya aliran ini dipengaruhi oleh factor lingkungan sejarah untuk keluar
dari modern classicism dan dogma kompleks dari fungsionalisme. Hal ini
menyebabkan karya arsitektur yang muncul menjadi berbeda satu sama lain,
dan berusaha untuk menjadi landmark di kawasannya masing-masing dengan
memodifikasi ciri-ciri bangunan modern sekitar yang diteruskan, dengan
bentuk-bentuk yang agak ekstrim. Karena adanya keinginan untuk menjadikan
karya arsitekturalnya sebagai sebuah landmark itu akhirnya timbul suatu
hubungan yang positif dengan lingkungna sekitarnya. Inilah yang disebut
sebagai contextual architecture. Karya arsitektur aliran ini menggabungkan
antara arsitektur lama dan arsitektur baru melalui penggunaan ornamen-
ornamen dekoratif yang memiliki nilai yang mendukung lingkungan sekiarnya
secara keseluruhan.
Jadi, pada aliran contextual architecture ini sebenarnya bentuk yang diambil
ialah bentuk – bentuk dari arsitektur modern, hanya saja kesan monoton dan
keseragaman bentuk yang ditimbulkan dalam arsitektur modern dihilangkan,
yaitu dengan cara memadu bentuk yang satu dengan bentuk yang lain secara
lebih berani. Meskipun demikian, secara umum karya-karya yang dihasilkan
dalma iliran ini tetap kelihatan menyatu dan bahkan terkadang monoton
terhadap bangunan sekitarnya.
5. Struturalism
Sekitar tahun 1960-an, Reinhard Gieselmann dan Oswald Mathias Ungers
menulis artikel yang isinya menentang pemikirna yang sempit mengenai
bangunan yang sangat funsional, yang kemudian menjadi perdebatan yang
memisu munculnya argumen-argumen baru. Pada waktu itu pula, Giancarlo de
Carlo yang melihat adanya krisis yang dihubungkan antara penghargaan yang
diberikan terhadap teknologi dengan suaut keyakinan bahwa melalui
14
teknikakan dimungkinkan mencapai sejarah tertinggi dna ukuran internasional,
menuntut adanya suatu konsep arsitektur baru.
Richard Geiselmann dan Oswald Mathias Ungers kemudian mengeluarkan
pendapat bahwa arsitektur adalah bagian dari ciptaan dan setiap proses kreatif
adalah sebuah seni. Proses kreatifitas ini layak mendapatkan kedudukan
spiritual tertingi. Teknik adalh aplikasi dari pengetahuan dan
pengalaman. Teknik dan konstruksi adalah sumber dari perwujudan nyata, jadi
teknik bukan seni.Sehingga pandangan bahwa setiap hal artistic dalam
arsitektur adalah kemewahan yang sangat tinggi, sebagaimana fungsional,
tidak akan memiliki hal tersebut.Aliran ini sebenarnya hampir sama dengan
aliran modern, hanya saja pada masa inilebih menekankan pada bentuk-
bentuk yang isometric dengan permainan bentuk yang lebih berani dari
structural rationalism pada era modern…. Selain itu juga mendeskripsiakn
bangunan seperti fungsi awalnya. Ini pula yang membedakan dangan
structuralism era lama, yang mana karena terlalu fungsional, sehingga bentuk
bangunan menjadi seragam, monoton, dan kacau. Tampak bangunan
tidak akan bisa mencerminkan fungsi dari bangunan tersebut, jika bangunan
itu terlalu fungsionalis. Jika seseorang mengikuti teknik – teknik metode dari
arsitektur fungsional, maka hsilnya adalah bentuk- bentuk yang seragam dan
monoton (terlihat jelas pada karya-karya hasil arsitektur modern). Dan dengan
demikian, arsitektur kehilangan kesempatan untuk mengekspresikan
dirinya. Hasil akhirnya adalah sebuah karya arsitektur yang tidak sesuli
dengan fungsi dan kegunaannya. Misalnya, daerah peerumahan yang tampak
seperti sekolah, sekolah yang tampak seperti bangunan perkantoran, dan
bangunan perkantoran yang tampak seperti pabrik.
Ciri-ciri aliran ini yaitu hampir tidak ada yang menyesuaikan dengan formula
modern yang biasa digunakan. Dengan pengelompokan yang sangat curam
dan pemotongan dari solid danvoid memesah, berubah ubah, dan mengejutan
karena kontradiksi yang nyata dari semua ide arsitektur yang umum,
menciptakan struktur yang kompleks dan multi valen yang menunjukkan
kecenderungan pemberian prioritas pada bentuk yang isometric. Selain itu,
karya arsitektur pada aliran ini menggunakan elemen- elemen detail yang
biasanya diambil dari lingkungan setempat.
15
6. High Tech
Karya- karya arsitektur aliran ini mengambil bentuk- bentuk dari kary a –
karya arsitektur modern untuk diekstrimkan melalui kecanggihan teknologi
yang berkembang masa itu. Penggunaan elemen-eleman structural sangat
dominan dengan penggunaan material bangunan dari era modern seperti kaca,
beton , dan baja yang di ekspose, serta pemilihan warna- warna yang
menunjaukkan suatu arsitektur teknologi canggih yang seolah-olah berkiblat
ke arah arsitektur masa depan.
Tokyo International Forum
Arsitek : Rafael Vinoly
Kesan high tech pada bangunan ini terlihat pada bagian interiornya yang
menggunakan rangka-rangka baja. Tuntutan bentang lebar yang bebas kolom menjadi
dorongan utama pada proses perancangan bangunan ini, selain keinginan untuk
mengekspose system strukturnya menjadi sebuah ornamen yang menimbukan kesan
tersendiri pada banguanan ini.
16
Kamioka Town Hall
Arsitek : Arata Isozaki
Bangunan Kamioka Town Hall ini juga menambahkan bentuk- bentuk
geometri lain ke dalam bentuk dasarnya. Penataan massa yang tepat dan
komposisimassa yang enak dilihat tercipta pada bangunan ini, sehingga
penambahan massa / bentuk-bentuk lain pada bangunan ini mendukung massa utama
secara keseluruhan.Penambahan dan pengaturan massa pada bangunan ini terlihat
jelas baik pada denah maupun pada wujud tiga dimensinya.
Lawson Residence
Arsitek : Margaretha L Wooley
17
Ada penggabungan bentuk-bentuk geometri sehingga tampilan bangunan tidak
terlihat rata, tetapi menunjukkan adanya pengolahan massa. Untuk
mengolah massa ini diperlukan unsur komposisi, bagaimana supaya bentukan yang
tercipta dari gabungan massa- massa itu menjadi satu kesatuan yang seimbang.
Lawson Residence yang sebenarnya terdiri atas beberapa massa, menjadi
terlihat sebagai satu kesatuan karena penataan massa yang tepat dan kompak.
Pemilihan material kaca juga merupakan pemilihan yang tepat karena mampu
memenuhi keinginan pemilik untuk dapat menikmati view luar dari dalam
bangunan.Komposisi yang menjadikan bangunan ini enak dilihat tercipta melalui
penyusunan dan penempatan jendela-jendela kaca yang tidak monoton.
The Beach
Arsitek : Antoine Predock
Sama dengan bangunan Lawson Residence, bangunan The Beach juga terdiri
dari beberapa massa bangunan yang dikomposisikan sedemikian rupa sehingga
muncul sebuah bangunan yang berkesan kompak, tidak ada kesan kaku dalam
tampilannya.
18
Nippon Electric Glass
Arsitek : Arata Isozaki
Menampilkan bentuk-bentuk structural dan konstruksinya sebagai
ornamen. Karya–karya dalam arsitektur neo modern juga menampilkan system
strukturnya sebagai ornamen pada dinding luarnya. Seperti pada bangunan Nippon
Electric Glass dibawah ini,, bracing- bracing diagonal diekspose sebagai ornamen
pada bangunan. Dengan demikian, bracing- bracing tersebut berfungsi ganda, yaitu
sebagai elemen structural yang memperkaku bangunan dan juga sebagai ornamen
untuk menghias bangunan.Penampilan banguanna yang memperlihatkan ssecara jujur
elemen strukturnya itu menunjukkan bahwa bangunan tersebut masih mengikuti gaya
banguan arsitektur pada masa modern, tetapi masih dapat dibedakan melalui penataan
massa dan pemilihan bentuknya. Meskipun mengadopsi gaya dari banguann arsitektu
rmodern, bangunan Nippon Electric Glass di bawah tidak terlihat kaku, dan
pengeksposan elemen structural lebih ditujukan sebagai ornamen yang memperindah
bangunan.
19
The Associates Center ,Chicago
Meskipun bentuknya sederhana, namun karya-karya arsitektur neo modern ini
mengolah bentuk- bentuk yang sederhana itu menjadi sebuah bentuk yang tidak
teratur (irregular) dan komplek.
Karya- karya dalam arsitektur neo modern mengandung unsur slogan atau
simbol tertentu. Di satu sisi ada sebagian karya yang mencoba meghilangkan kesan
satu pengaruh dari daerah sekitarnya, di sisi yang lain malah mencerminkan daerah
sekitarnya.
Bangunan The associates Center seperti tampak pada gambar sepertinya terdiri
atas dua bagian bangunan yang terpisah. Kedua massa bangunan yang sebenarnya
hanya ada satu massa bangunan itu menyelimuti dirinya dengan façade bangunan
yang terbuka pada satu sisi, seperti celah sampai ke bagian atas bangunan.Massa
bangunan yang demikian solid, tiba- tiba dipisahkan oleh sebuah celah yang mampu
membuat bangunan seperti terdiri atas dua bangunan.
20
Nippon Electric Gymnasium
Ada ruang – ruang isotropic yang ekstrim, berkesan mewah tetapi sederhana.
Seperti terlihat pada gambar, Nippon Electric Gymnasium memilikai ruang dengan
bentang yang sangat besar, dengan system structural yang diekspose di bagian
atasnya. Penerapan teknologi canggih yang ditemukan pada masa arsitektur modern
dimaksudkan unutk memenuhi tuntutan ruang yang sangat besar dan bebas
kolom.Demikian pula penerapannya pada konstruksi atap.
Meskipun menggunakan teknologi yang canggih, namun tampilan ruangnya
tetap terlihat sederhana dengan konstruksi yang sederhana pula.
21
333 Wacker Drive
Arsitek : Kohn Pederson Fox
Hyatt Regency Hotel Dallas
Meskipun karya-karya arsitektur neo modern memasukkan unsur irama pada
desainnya, namun ada juga perulangan yang monoton pada tampilannya.
22
Mempunyai tampilan luar yang licin, tertutup oleh kaca sehingga menutupi
bagian dalam ( konstruksi rangkanya) sampai tidak terlihat dari luar.Penggunaan
material kaca sebagai curtain wall ini mampu mengurangi kesan berat bangunan dan
menambah volume dan tekstur bangunan.
Kedua bangunan pada kedua gambar di atas memekai material kaca pada
dinding luarnya. Material kaca yang menutupi areal yang luas ini mapu juga menutup
rangka yang menopang kaca itu sendiri. Disini, system konstruksi tidak diperlihatkan/
diekspose. Pemilihan material pada kedua bangunan ini ternyata mampu
menimbulkan kesan licin pada facade banguanan, sekaligus memberi kesan ringan
pada bangunan.
Cathedrale d’ Evry
Arsitek : Mario Botta
Terdapat pengurangan kekakuan massa sehingga tidak terlihat sebagai suatu
bentuk bangunan yang monoton seperti pada karya-karya arsitektur modern, yaitu
dengan mengubah bentuk kotak menjadi bentuk yang lain pada salah satu sisinya.
Terdapat bentuk-bentuk yang ekstrim, biasanya menggunakan teknologi canggih
dengan reinforced concrete.
Tampak pada gambar, bangunan Cathedrale d’ Evry ini sangat berani dalam
pemilihan bentuk ( tabung terpancung). Pemilihan material yang digunakan dalam
23
banguann berupa beton yang diberi warna berani juga. Penambahan bentuk geometri
lain ( kotak) pada sisinya menjadi ornamen tersendiri dalam banguann ini karena
menghilangkan kesan monoton pada bentukan dasarnya.
West 104 th Street Manhattan
Menambahkan ornamen tertentu pada sisi luar bangunan sebagai pemanis
gedung.
Pada bangunan ini, terlihat tampak bangunan yang berkesan seni karena
terdapat pengolahan tampak melalui tekstur façade. Penambahan ornamen ini
dikomposisikan sedemikian rupa sehingga bagnunan tampak lebih indah.
24
Etoh Clinic
Arsitektur : Arata Isozaki
Menggunakan warna sebagai emphasis pada bangunan.Pada kedua bangunan
Etoh Clinic ini, tampak pemggunaaan warna yang kontras. Pembedaan warna tersebut
menunjukkan adanya beberapa massa pada bangunan yang digabungkan menjadi satu
kesatuan.
25
Top Related