SHARING SESSION
MANAJEMEN RISIKO
D3 HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA
SURAKARTA, 15 SEPTEMBER 2016
TENTANG
TRI TURNO JOKO MARMONOPERUM TAMAN ARUM BLOK D NO 4 MADIUN
TEMPAT, TGL LAHIR : SURAKARTA, 24 APRIL 1973
PENDIDIKAN : HIPERKES & KESELAMATAN KERJA (1992-1995)
RIWAYAT PEKERJAAN :• PT. UNITED TRACTORS Tbk. : SHE OFFICER (1996 – 2003)• PT. SAPTAINDRA SEJATI : SHE SUPERVISOR –> SHE SECTION HEAD (2003 – 2012)• PT. MULTI TAMBANG JAYA UTAMA : SHE MANAGER (2012-2013)• PT. ALLSYS SOLUTIONS : TRAINING CENTER MANAGER (2013 SD SEKARANG)
LAIN – LAIN : • TIM PENYUSUN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (PERMEN 38 TAHUN 2014)• TIM HUMAS ASOSIASI PROFESI KESELAMATAN PERTAMBANGAN INDONESIA (APKPI)
EMAIL : [email protected] / [email protected]
PHONE : 08125120435 / 08125138705
STATUS : 1 ISTRI – 2 ANAK
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Bahaya : semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja (PAK)
Risiko : Kombinasi dari kemungkinan bahaya dan tingkat keparahan yang disebabkan oleh adanya paparan bahaya.
Atau kemungkinan terjadinya cidera, kerusakan atau penyakit akibat kerja karena adanya paparan bahaya
Penilaian risiko : proses evaluasi risiko
DEFINISI
BAHAYABahaya : semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja (PAK)
Contoh lain ?
TIPE BAHAYABiologi : micro biologi & macro biologi
Fisika : kebisingan, getaran, radiasi, pencahayaan, temperatur, tekanan
Kimia : debu, asap, fume, aerosol, bahan B3, gas
Ergonomi : stress fisik, stress mental
Mekanis : permesinan, peralatan (titik jepit, titik operasi, titik geser)
Listrik : sengatan listrik, kebakaran, hubungan pendek
Psikososial : intimidasi, trauma, gilir kerja, pola promosi, pengorganisasian kerja
Tingkah laku : ketidakpatuhan, kurang keahlian, tugas baru, overconfident
Lingkungan sekitar : kemiringan, permukaan tidak rata, cuaca tidak ramah, kegelapan
IDENTIFIKASI BAHAYA
Bahaya & Risiko Keselamatan:Sumber-sumber bahaya yg dapat menyebabkan cidera manusia atau kerusakan pada lingkungan sekitar, permesinan dan peralatan
Bahaya & Risiko Kesehatan:Sumber-sumber bahaya yg dpt menyebabkan sakit atau gangguan kesehatan manusia. Pemaparan thd gas atau debu dpt berefek akut (serius & langsung) atau kronis (jangka panjang) pd kesehatan seseorang.
RISIKORisiko : Kombinasi dari kemungkinan bahaya dan tingkat keparahan yang disebabkan oleh adanya paparan bahaya.
Atau kemungkinan terjadinya cidera, kerusakan atau penyakit akibat kerja karena adanya paparan bahaya
MENGAPA RISIKO HARUS DINILAI
• TINGKAT KEKRITISAN BAHAYA
• PRIORITAS PENGENDALIAN
MENILAI TINGKAT RISIKO• KEPARAHAN
• KEKERAPAN
• PELUANGLIKELIHOOD
TINGKAT RISIKO KEPARAHANTingkat keparahan
kecelakaan atau PAK
KEMUNGKINANKemungkingan terjadinya
cidera atau PAK= X
1. Identifikasi Seluruh Operasi
2. Identifikasi Bahaya /Resiko Masing - masing Operasi
3. Identifikasi Bahaya/Resiko Masing- masing Tugas
4. Identifikasi Pengaruh Potensial Personil/Pribadi
5. Identifikasi Tindakan Existing Control.
6. Tentukan Apakah Existing Control Memadai
7. Tentukan Tindakan Further Control yg tepat
8. Kembangkan Action Plan untuk Implementasi Tindakan Kontrol
BAGAIMANA MENILAI RISIKO
MERUMUSKAN PENILAIAN RESIKO
SEMUA BAHAYA HARUS DI RUMUSKAN DAN DIHITUNG RESIKONYATENTUNYA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SEMUA
PENGENDALIANYANG SUDAH ADA DI AREA MASING-MASING.
SEMAKIN LENGKAP DAN SEMAKIN BAIK PENGENDALIAN YANG SUDAH ADA, TENTUNYA AKAN SEMAKIN KECIL KEMUNGKINAN, KEPARAHAN
SERTA RESIKO YANG MUNGKIN TERJADI.
MENGELOLA RISIKO
BAGAIMANA MENGELOLA RISIKO
Rekayasa (Engineering)
Rekayasa / Engineering
Pemisahan / SeparationEliminasi
Penggantian / Substitusi
Administrasi APDWork Practice
JSASOP
Administrasi Work Practice APD
METODE KONTROL RISIKO
1. REKAYASA- Eliminasi / Dihilangkan - Diganti / Substitution
- Dipisahkan / Separation - Penutup Mesin
2. ADMINISTRASI3. WORK PRACTICE4. ALAT PELINDUNG DIRI
SISTEM KONTROL
Paling efektif
Paling tidak efektif
HIRARKI KONTROL
PENTING!Selama masuk akal dan bisa dilakukan, turunkan tingkat resiko serendah-rendahnya
Efektivitas
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1)
18
1. Primary/Engineering Control; meliputi Prosedur lockout , perubahan proses atau peralatan, mengurangi penggunaan zat berbahaya, alat peringatan, dsb.
2. Secondary/Administrative Control; Variasi proses manajemen dpt untuk mengendalikan pengaruh bahaya seperti: Pemilihan staff, Pembatasan jam kerja, program pemeliharaan, prosedur pembelian.
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-1)
Primary Control Methods /Engineering Control Type of Control:
1. Mensubtitusi dengan proses yg kurang bahaya2. Mengganti proses utk mengurangi pemaparan3. Menutupi/melindungi proses sehingga efek bahaya
tdk tertransformasi ke pekerja.4. Menggunakan ventilasi isap (exhaust) secara lokal
atau umum untuk mengurangi konsentrasi agent yg berbahaya di udara.
5. Mengatur banyaknya getaran yg timbul sehingga kebisingan dan trauma ke badan dpt dikurangi.
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-2) Primary Control Methods /Engineering Control
Contoh Kontrol:
1. Memasang peredam suara di sekeling peralatan yg bising
2. Memasang pelindung (guards) di sekeliling pinch point & rotating couplings.
3. Merelokasi katup (valves) switches and shutdown devices dari area yg berbahaya.
4. Memasang pelindung lampu pada mesin-mesin di tempat-tempat pemuatan.
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-3)
1. Mengendalikan jalan masuk dari peninjau/ pengamat dan orang lainnya ke area kerja
2. Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang ahli/berpengalaman dgn bukti-bukti kesuksesan.
3. Mendaftar ulang pelepasan bahaya ke suatu waktu/masa ketika lebih sedikit pekerja di lapangan dengan demikian mengurangi potensi untuk pekerja terpapar.
Secondary Control / Administrative Control Contoh Kontrol;
HIRARKI KONTROL BAHAYA (2)
Langkah ketiga ini merupakan agak sedikit langkah akhir dan tidak memberikan tingkat kepastian yg tinggi bahwa bahaya akan dpt terkendali seluruhnya.
Tipe kontrol ini berhubungan dengan ringan dan Resiko Sisa (Minor & Residual Risk).
Kontrol disini termasuk praktek kerja sesuai dengan prosedur yang tepat dan pelatihan (training) untuk memastikan bahwa para pekerja mengetahui: bagaimana mengenal dan menghindari bahaya kesehatan apabila mungkin.
Tertiary Control methods/ Work Practice
HIRARKI KONTROL BAHAYA (2-1)
23
1. Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur kerja
2. Mengurangi penggunaan tenaga fisik dalam setiap langkah kerja.
3. Mengubah syarat-syarat kepegawaian/ ketenaga kerjaan
4. Mengidentifikasi dan memberikan/menyediakan peralatan baru yang lebih baik.
5. Membuat tempat kerja yang lebih aman.
Tertiary Control methods Contoh Kontrol;
HIRARKI KONTROL BAHAYA (3)
PPE tidak pernah menjadi kebijakan yang pertama atau kedua dalam kontrol bahaya di tempat kerja.
Bahaya harus dihilangkan dengan kebijakan kontrol pertama, kedua, dan ketiga sedangkan PPE digunakan sebagai suatu kemungkinan/kebetulan dari metode kontrol langkah terakhir.
Personal Protective Equipment (PPE)
HAZID-RIASRIsiko Sisa/Residu: suatu resiko yg tertinggal atau masih ada walaupun telah diupayakan untuk menghilangkan, meminimalkan, atau mengendalikan.
Suara Bising, Debu, Getaran,
Acceptable or UnacceptableTolerable or Untolerable
Health
Safety
Hazard Risk
Ilness/Deases
1. Engineering2. Administrative3. Work Practice4. PPE
Kekerapan (F)Keparahan (S)Peluang Terjadi (P)
VALUE
LOSS
Incident/accident
Property DamageType:• Biologi• Fisika• Kimia• Ergonomic• Mekanik• Lingkungan• Phisikososial• Perilaku• Kelistrikan
HIRADC (IBPR)
Review Adequacy of Control
Identify all Hazards
Evaluate the Risks
Develop Controls
Implement Controls
Nomor Formulir : SHE/07/F-001Halaman : 1/2
RISK PROFILE / PROFIL RISIKOSection / Departemen : Jumlah
Personel :
Area/Unit/Proyek : Penanggung Jawab :
Tanggal Penilaian : Tim Review : Tanggal
Review :
IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RISIKO
No.
Proses, Produk dan
Jasa
Kondisi R,NR,N,AN,E
Sumber Bahaya, Tindakan Bahaya
atau Kondisi Bahaya
Potensi Bahaya Potensi Risiko/ Sakit Penyakit
Penilaian Risiko Pengendalia
n yang dimiliki saat ini (jika ada)
Risiko Sisa Tingkat
RisikoL S RN L S RN
CONTOH
Likelyhood (Kemungkinan Terjadi)
DESCRIPTOR
1. Rare / Jarang Sekali
2. Unlikely / Kecil Kemungkinan
3. Possible / Mungkin Terjadi
4. Likely / Sangat Mungkin
5. Almost Certain / Hampir selalu terjadi
DESCRIPTION
Terjadi hanya dalam keadaan-keadaan tertentu saja
Terjadi sekali-sekali saja
Bisa terjadi sewaktu-waktu
Sangat mungkin terjadi dalam berbagai kondisi
Hampir selalu terjadi setiap saat
Severity (Keparahan)
1 ( Insignificant - Sangat Rendah ) 2 ( Minor - Rendah ) 3 ( Moderate -
Sedang ) 4 ( Major - Besar ) 5 ( Catastrophic - Sangat Besar )
1 ( Rare/Sangat Jarang ) Low Low Low Low Moderate
2 ( Unlikely / Jarang ) Low Low Moderate Moderate High
3 ( Moderate / Sedang ) Low Moderate Moderate High High
4 ( Likely / Mungkin Terjadi ) Low Moderate High High Extreme
5 ( Almost certain / Terjadi ) Moderate High High Extreme Extreme
Risk Diagram – Severity vs Likelyhood
likelyhood
Severity
Severity vs Likelyhood
LEVEL
Low Risk
Moderate
High
Extreme
ACTION / CONTROL
Tidak diperlukan kontrol tambahan Diperlukan monitoring agar kontrol yang ditetapkan dapat di ‘maintain’
Dikendalikan dengan monitoring yang spesifik atau membuat prosedur
Diperlukan tanggungjawab spesifik Manajemen dan tindakan tepat & cepat
Diperlukan tindakan sangat segera
TERIMA KASIH
Top Related