L/O/G/O
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)
Fakultas ilmu administrasi
Oleh :Oleh :
Putri Rahma Hayati
Feryna Meidya R
Martyas Eka Putri
Leza Christianingsih4
1
2
3
Angelia Maylinda
Sukowati Pinilih
Aprilia Diliana Monica7
5
6
Barang Kena Pajak (BKP)Barang Kena Pajak (BKP)
Barang Kena Pajak (BKP) adalah barang berwujud yang menurut sifat dan hukumnya dapat berupa barang bergerak atau tidak bergerak dan barang tidak berwujud. Barang kena pajak adalah barang yang dikenai pajak, berdasarkan undang undang PPN 1984.
Pengecualian BKPPengecualian BKP
Pada dasarnya semua barang adalah BKP kecuali Undang - undang menetapkan sebaliknya, seperti:
a. Barang hasil pertambangan atau hasil pengeboran yang diambil langsung dari sumbernya (minyak mentah, gas bumi, panas bumi, dll).
b. Barang barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak (beras, gabah, jagung, sagu, kedelai, dll).
c. Makanan dan minuman yang disajikan di hotel, restorang, rumah makan, warung, dll.
d. Uang, emas batangan, dan surat-surat berharga.
Jasa Kena Pajak (JKP)Jasa Kena Pajak (JKP)
Jasa Kena Pajak (JKP) adalah setiap kegiatan pelayanan yang berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang, fasilitas, kemudahan, atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan atas petunjuk dari pemesan
Jasa Kena Pajak (JKP) adalah barang yang dikenai pajak, berdasarkan Undang-undang PPN 1984.
Pengecualian JKPPada dasarnya semua jasa dikenakan pajak kecuali
undang undang menetapkan sebaliknya, seperti :a. Jasa pelayan medis,b. Jasa dibidang pelayanan sosial,c. Jasa dibidang pengiriman surat dengan perangko,d. Jasa keuangan,e. Jasa auransi,f. Jasa dibidang kegamaan,g. Jasa pendidikan,h. Jasa kesenian dan hiburan,i. Jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan,j. Jasa angkutan umum,k. Jasa tenaga kerja,l. Jasa perhotelan,m. dll.
Pengusaha Kena Pajak (PKP)Pengusaha Kena Pajak (PKP)
Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah pengusaha yang melakukan penyerahan barang kena pajak dan/atau penyerahan kena pajak yang dikenai pajak berdasarkan Undang-undang PPN 1984.
Kewajiban Pengusaha Kena Pajak (PKP) :a. Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan usahanya menjadi
PKP.b. Memungut PPN dan PPnBM yang terutang.c. Menyetor PPN yang masih dibayar dalam hal pajak
keluaran lebih besar dari pada pajak masukan yang dapat dikreditkan atau menyetorkan PPnBM yang terutang.
d. Melaporkan perhitungan pajak.Pengecualian kewajiban PKP :
e. Pengusaha kecil.f. Pengusaha yang semata-mata menyerahkan barang
dan/atau jasa yang tidak dikenakan PPN.
Obyek Pajak Pertambahan NilaiObyek Pajak Pertambahan Nilai
PPN dikenakan atas :1. Penyerahan BKP di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh
pengusaha2. Import BKP.3. Penyerahan BKP di daerah pabean yang dilakukan oleh
pengusaha.4. Pemanfaatan BKP tak berwujud dari luar daerah pabean di dalam
pabean.5. Pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah
pabean.6. Eksport BKP berwujud oleh pengusaha kena pajak.7. Eksport BKP tidak berwujud oleh pengusaha kena pajak.8. Kegiata membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan
usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain.
9. Penyerahan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh BKP kecuali atas penyerahan aktiva, yang pajak masukannya tidak dapat dikreditkan.
Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)
Dengan pertimbangan bahwa :1. Perlu keseimbangan pembebanan pajak antara konsumen
yang berpenghasilan rendah dan konsumen yang berpenghasilan tinggi
2. Perlu adanya pengendalian pola konsumsi atas BKP yang tergolong mewah
3. Perlu adanya perlindungan terhadap produsen kecil atau tradisional
4. Perlu untuk mengamankan penerimaan negara
Batasan suatu barang termasuk BKP yang tergolong mewah adalah :
1. Barang tersebut bukan barang kebutuhan pokok2. Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu3. Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh
masyarakat berpenghasilan tinggi4. Barang tersebut dikonsumsi untuk menujukkan status
PPnBM dikenakan atas :5. Penyerahan BKP yang tergolong mewah yang dilakukan
oleh pengusaha yang menghasilkan BKP yang tergolong mewah tersebut di dalam daerah pabean dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya
6. Import BKP yang tergolong mewah.PPnBM merupakan pungutan tambahan disamping
PPN. PPnBM hanya dikenakan satu kali pada waktu penyerahan BKP yang tergolong mewah oleh pengusaha yang menghasilkan atau pada waktu import BKP yang tergolong mewah.
L/O/G/O
Thank You!Thank You!Matur nuwun
Top Related