Cara Mendapat Hasil Terbaik dari Bahan PA Ini
Saya harus masuk sekolah yang mana? Pekerjaan apa yang Allah inginkan bagi saya? Siapa yang harus
saya nikahi? Bagaimana seharusnya saya menginvestasikan uang saya? Saya bingung, saya butuh
pertolongan! Allah telah memberi saya kehendak bebas dan meskipun saya menghargai kepercayaan-
Nya pada kemampuan saya untuk memilih, namun ada momen-momen ketika saya berharap Dia yang
memberikan jawaban dan memutuskannya untuk saya. Satu keputusan salah bisa merusak hidup saya.
Mengapa Allah tidak langsung saja memberitahu saya apa yang harus dilakukan?
Meskipun Alkitab tidak bisa memberi kita jawaban terhadap setiap keputusan yang kita hadapi,
namun Alkitab mengajarkan kita bagaimana mengambil suatu keputusan. Doa, pembelajaran Alkitab,
bimbingan Roh Kudus, kondisi pribadi, mencari nasihat, dan akal sehat semuanya harus dilibatkan.
Namun tetap tidak ada rumusan yang bisa dipakai untuk setiap keputusan. Allah menunjukkan jalan
kepada kita menurut waktu-Nya dan menurut cara-Nya yang misterius.
Saya menemukan ada dua hal yang selalu ada dalam setiap pengambilan keputusan yang bijak
(1) mengarahkan hati kepada Allah dan (2) kesabaran.
Semua bahan Pendalaman Alkitab di dalam buku ini ditulis ketika saya sedang bergumul
dengan pengambilan keputusan mengenai masa depan saya. Semua perikop Alkitab di dalam buku ini
sangat penting bagi saya ketika saya berusaha mencari kehendak Allah. Mengenai hasil tulisan ini, saya
masih terus menunggu, berdoa, dan mendengar.
Saya berdoa agar Anda bisa mendengar Allah berbicara kepada Anda dan bisa mengalami
bimbingan-Nya setiap kali menghadapi pengambilan keputusan.
Saran-saran bagi PA Pribadi
1. Sebelum memulai setiap PA, berdoalah kepada Tuhan agar Dia mau berbicara kepada Anda
melalui Firman-Nya.
2. Bacalah pendahuluan setiap PA dan jawablah setiap pertanyaan atau latihan dalam bagian
refleksi pribadi. Bagian ini sengaja dibuat untuk membantu Anda menfokuskan diri pada Tuhan
dan tema dari PA.
3. Setiap PA membahas satu perikop tertentu, sehingga Anda bisa mendalami makna yang
dimaksud penulis dalam konteks tersebut. Bacalah berulang kali perikop yang akan dipelajari.
Jika Anda mempelajari sebuah kitab, maka membaca sebelumnya seluruh kitab tersebut akan
sangat membantu Anda.
4. Ini adalah PA induktif, dibuat untuk membantu Anda menemukan sendiri apa yang sedang
Kitab Suci katakan. PA ini memiliki tiga jenis pertanyaan. Pertanyaan observasi yaitu
pertanyaan tentang fakta-fakta dasar: siapa, apa, kapan, dimana, dan bagaimana. Pertanyaan
interpretasi yaitu pertanyaan yang membantu Anda mendalami makna dari suatu perikop.
Pertanyaan aplikasi yaitu pertanyaan yang membantu Anda menemukan implikasi dari teks bagi
pertumbuhan Anda dalam Kristus. Ketiga jenis pertanyaan ini bisa membantu Anda membuka
peti harta karun Kitab Suci.
Tuliskan jawaban Anda di tempat kosong di bawah pertanyaan atau di catatan pribadi Anda. Menulis
bisa membantu kejelasan dan kedalaman pemahaman Anda dan Firman Allah.
5. Kamus Alkitab bisa sangat membantu. Gunakan untuk mencari kata-kata, nama, atau tempat
yang tidak umum.
6. Gunakan bagian usulan doa untuk membimbing Anda dalam mengucap syukur kepada Allah
atas apa yang telah Anda pelajari dan mendoakan tentang semua aplikasi yang sudah terpikirkan
saat itu.
7. Anda bisa langsung ke bagian usulan “Sekarang atau Nanti,” atau Anda bisa menggunakan
usulan tersebut di PA berikutnya.
Saran-saran bagi Para Anggota PA Kelompok
1. Persiapkan diri sebelum PA. Ikuti saran-saran bagi PA pribadi di atas. Anda akan menemukan
bahwa persiapan yang baik akan sangat memperkaya Anda sewaktu berada dalam diskusi
kelompok.
2. Ikut secara aktif dalam diskusi kelompok. Pemimpin kelompok tidak akan menguliahi.
Sebaliknya dia akan mendorong para anggota kelompok untuk mendiskusikan apa yang telah
mereka pelajari. Pemimpin kelompok akan mengajukan pertanyaan yang ada dalam buku
bimbingan PA ini.
3. Jangan keluar dari topik yang sedang didiskusikan. Jawaban Anda harus didasarkan pada ayat-
ayat yang menjadi fokus dari diskusi dan jangan mengambil dari otoritas luar seperti tafsiran
atau pendeta. Semua PA ini berfokus pada satu perikop tertentu dalam Alkitab. Jarang sekali
Anda akan disuruh merujuk pada perikop lain dalam Alkitab. Ini mengizinkan semua orang bisa
berpartisipasi dalam studi mendalam dari dasar yang sama.
4. Peka terhadap anggota lain dalam kelompok. Dengarkan dengan seksama penjelasan mereka—
dari apa yang sudah mereka pelajari. Anda bisa terkejut mendengar wawasan yang mereka
miliki! Setiap pertanyaan memiliki beragam jawaban. Sebagian besar pertanyaan tidak memiliki
jawaban yang “benar” terutama pertanyaan yang bertujuan mengungkapkan makna atau
aplikasi. Tetapi pertanyaan tersebut mendorong kita menyelidiki perikop tersebut secara lebih
menyeluruh.
Jika memungkinkan, hubungkan apa yang Anda katakan dengan komentar dari anggota lain. Nyatakan
persetujuan jika bisa. Ini akan mendorong anggota kelompok lain yang ragu atau malu untuk
berpartisipasi.
5. Berhati-hatilah agar tidak mendominasi diskusi. Terkadang kita begitu bersemangat menyatakan
pemikiran kita sehingga hanya menyisakan sedikit kesempatan bagi anggota lain untuk
menjawab. Teruslah berpartisipasi! Tetapi izinkan yang lain juga untuk ikut serta.
6. Minta kepada Tuhan untuk mengajar Anda melalui perikop yang sedang didiskusikan dan
melalui para anggota kelompok lain. Berdoalah agar Anda bisa menjalani waktu bersama yang
menyenangkan dan berguna. Doakan juga agar Anda bisa menghidupi, secara individu atau
kelompok, hasil PA itu.
7. Ingat bahwa semua yang dikatakan dalam kelompok adalah rahasia kelompok dan tidak boleh
didiskusikan diluar kelompok kecuali ada izin khusus untuk melakukannya.
8. Jika Anda adalah pemimpin kelompok, Anda bisa menemukan saran tambahan di bagian
belakang buku bimbingan PA ini.
1
Mengapa Allah Diam?
Yesaya 58
Seorang musuh dari Joan of Arc pernah mengejeknya seperti ini, “Dia bilang dia mendengar suara
Allah, mengapa saya tidak?” Dalam cerita ini Joan menjawab, “Tetapi kamu sebenarnya mau kan?”
Diskusi Kelompok. Jika Anda bisa mengajukan satu pertanyaan kepada Allah dan ingin mendapat
jawaban yang pasti, apa pertanyaannya?
Refleksi Pribadi. Mengapa Anda ingin melakukan PA dengan tema menemukan kehendak Allah?
Mulailah dengan berdoa agar Allah membimbing Anda dalam pengambilan keputusan yang sedang
Anda hadapi.
Koresh raja Persia pada tahun 537 SM mengizinkan sejumlah kecil tawanan Yahudinya kembali ke
Yerusalem dengan tujuan membangun kembali bait Allah. Fondasi bagi bait Allah yang baru dengan
cepat dibangun tetapi situasi politik kemudian menjadi tidak pasti, banyak peristiwa yang menganggu,
dan kesulitan ekonomi begitu hebat sehingga usaha ini terhenti. Yesaya 58 adalah berita untuk orang-
orang yang sedang bingung dan keluar jalur seperti itu. Baca Yesaya 58.
1. Kekecewaan apa sajakah yang umat Allah rasakan terhadap Allah?
2. Kapankah Anda merasakan kekecewaan yang sama terhadap Allah?
3. Apa yang dilakukan oleh umat Allah untuk mendapat bimbingan Allah?
4. Seperti umat Allah di masa lalu, bagaimanakah cara umat Allah masa kini dalam menemukan
kehendak Allah?
5. Mengapa Allah menyatakan umat-Nya telah melakukan pelanggaran dan dosa (ay. 1)?
6. Apakah perbedaan puasa yang benar dan yang tidak?
7. Apakah hubungan antara mendapat bimbingan Allah dan memerhatikan keadilan?
8. Janji apa saja yang Allah berikan dalam ayat 8-14?
9. Apa syarat-syarat untuk bisa menerima janji-janji tersebut?
10. Apa yang bisa membuat Allah menahan terang-Nya dari kita sebagai sebuah bangsa? Dan
sebagai seorang individu?
11. Apa yang telah Anda pelajari dari bagian Alkitab ini, yang bisa membantu Anda untuk
menemukan kehendak Allah?
Ambillah waktu untuk mengakui bahwa Anda kurang tulus dan mintalah agar terang Allah bisa
menerangi Anda.
Sekarang atau Nanti
Surat Efesus menjelaskan alasan mengapa manusia telah menjadi bebal dan terpisah dari Allah. Baca
Efesus 4:17-5:21.
Apakah hasil dari melakukan segala sesuatu menurut jalan kita sendiri?
Perilaku apa saja yang menjadi ciri dari hidup baru kita sebagai orang Kristen?
Perintah apa saja dalam ayat-ayat ini yang paling sulit Anda jalankan?
Bagaimana ketaatan kepada perintah ini membantu Anda mendengar suara Tuhan?
2
Keputusan-Keputusan yang Sulit dan Menyakitkan
Kisah Para Rasul 20:17-21:14
C. S. Lewis pernah mengatakan, “Kita jarang meragukan bahwa Allah akan melakukan yang
terbaik bagi kita, yang kita pikirkan adalah seberapa menyakitkan tindakan Allah yang terbaik
itu nantinya.”
Diskusi Kelompok. Ceritakan kapan tindakan Allah yang terbaik justru terasa menyakitkan bagi Anda.
Bagaimana pengalaman ini memengaruhi Anda?
Refleksi Pribadi. Apakah Anda pernah takut dengan kehendak Allah? Kapan dan mengapa?
Rasul Paulus mengambil keputusan yang menentukan untuk kembali ke Yerusalem. Meskipun banyak
orang Kristen yang mendesak Paulus untuk tidak pergi dan memperingatkan bahwa dia akan ditangkap
di Yerusalem, namun Paulus tetap yakin bahwa inilah yang harus dia lakukan. Saat dia menempuh
perjalanan, dia berhenti di beberapa tempat untuk mengunjungi teman-temannya dan menjelaskan
tentang keputusannya ini serta mengucapkan selamat tinggal. Baca Kisah Para Rasul 20:17-21:14.
1. Jika Anda berada di posisi Paulus, apakah Anda akan pergi ke Yerusalem? Mengapa pergi atau
mengapa tidak pergi?
2. Bagi Paulus, hal apa saja yang terlibat dalam keputusannya untuk pergi ke Yerusalem?
3. Apakah yang Anda kagumi dari keyakinan Paulus terhadap keputusannya?
4. Bagaimana keyakinan terhadap keputusan Anda bisa sama atau berbeda dari Paulus?
5. Apa harga yang harus Anda bayar bagi keyakinan terhadap keputusan Anda?
6. Jika Allah menginginkan Paulus pergi ke Yerusalem, mengapa Roh Kudus memberi begitu
banyak peringatan untuk tidak pergi?
7. Bagaimanakah pertemuan Paulus dengan berbagai komunitas murid Allah menguatkan dan
mempersiapkan dia untuk memasuki Yerusalem?
8. Bagaimanakah Allah menguatkan dan mempersiapkan Anda bagi masa sulit dalam hidup Anda?
9. Banyak orang Kristen mengharapkan kehendak Allah sebagai pilihan yang paling
menyenangkan dan tanpa masalah namun pengalaman Paulus mengajarkan hal yang berbeda.
Kriteria seperti apa yang lebih tepat dalam menafsirkan kehendak Allah? (Opsi: Bagaimana cara
mengetahui kehendak Allah?)
10. Dalam proses pengambilan keputusan, apakah Anda biasanya lebih memerhatikan kenyamanan
pribadi atau menaati Allah? Bagaimanakah hal tersebut terbukti dalam hidup Anda?
11. Ayat 14 mengatakan bahwa pada akhirnya para murid “menyerah dan berkata, ‘jadilah
kehendak Tuhan.’” Mengapa sering kali kita sulit menyerah sepenuhnya pada kehendak Allah?
12. Kesulitan apa yang Anda hadapi dalam menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak Allah?
Doakanlah setiap anggota kelompok yang sedang menghadapi pengambilan keputusan yang sulit atau
menyakitkan.
Sekarang atau Nanti
Sebuah kisah nyata tentang seseorang yang sedang menghadapi proses pengambilan keputusan yang
menyakitkan bisa kita lihat dalam cerita Yesus di taman Getsemani. Bacalah Markus 14:32-42.
Baca dan bandingkan antara keputusan Yesus untuk pergi disalib dengan keputusan Paulus untuk pergi
ke Yerusalem.
Kekuatan apakah yang Anda dapatkan ketika melihat teladan Yesus dan Paulus dalam menghadapi
pilihan yang menyakitkan dalam hidup Anda sendiri?
Apakah yang Anda pelajari dari kedua kisah ini tentang bagaimana menguatkan teman yang sedang
menghadapi pengambilan keputusan yang sulit dan menyakitkan?
3
Rencana Allah yang Unik
Roma 12
Karena setiap kita unik, Alalh memiliki rencana yang berbeda bagi setiap kita. Jika kita ingin
mengetahui rencana tersebut, kita harus mengenal diri kita—karunia, talenta, kekuatan, dan kelemahan
kita.
Diskusi Kelompok. Karunia dan talenta apa yang Anda lihat dalam diri setiap anggota kelompok? Jadi
setiap anggota kelompok akan mendapat giliran untuk mendengarkan ketika anggota kelompok yang
lain menyampaikan kepadanya tentang karunia apa yang mereka lihat secara nyata.
Karunia????
Refleksi Pribadi. Hal unik apa yang telah Allah berikan kepada Anda?
Dalam sebelas pasal pertama dari kitab Roma, Paulus berbicara tentang fakta-fakta Injil. Pada pasal 12
dia bicara tentang implikasi praktis dari Injil bagi perilaku kita. Perkataan Paulus banyak terkait dengan
rencana dan arahan Allah bagi hidup kita. Baca Roma 12.
1. Setelah membaca pasal ini, bagaimanakah Anda mendefinisikan “persembahan yang hidup”?
Kontras dari persembahan yang mati. Hidup baru yang dipenuhi Roh Kudus.
2. Ayat 2 berkata “berubahlah oleh pembaharuan budimu” karena dengan demikian kita “dapat
membedakan manakah kehendak Allah.” Apakah yang dimaksud dengan pembaharuan budi?
Berubah sesuai dengan kehendak Allah.
Apa perbedaannya hal tersebut dengan pikiran yang “serupa dengan dunia ini”?
3. Bagaimanakah akal budi kita bisa menjadi serupa atau dibaharui?
Semakin mengenal & dekat dengan Allah. Mau diproses dalam setiap karakter. Pembaharuan
terus menerus dengan Firman Allah.
4. Disiplin apa saja yang bisa membantu Anda memperbaharui akal budi Anda?
Saat teduh, doa, PA. Proyek ketaatan.
5. Tanggung jawab apakah yang Anda miliki dalam “membedakan manakah kehendak Allah”?
Bagaimana Anda dapat menjalankan tanggung jawab ini secara serius?
6. Apa yang ayat 3-8 ajarkan tentang rencana Allah bagi komunitas Kristen?
7. Apakah artinya Anda “berpikir begitu rupa sehingga kamu menguasai diri” (ay. 3)?
8. Bagaimanakah kegagalan melakukan hal ini bisa membuat pemahaman Anda akan kehendak
Allah menjadi melenceng?
9. Ketika Anda memandang diri Anda dengan “berpikir begitu rupa sehingga Anda menguasai
diri,” menurut Anda apakah fungsi dan karunia Anda dalam tubuh Kristus?
10. Bagaimanakah pemahaman akan karunia yang Anda miliki bisa membantu Anda “membedakan
manakah kehendak Allah”?
11. Apa yang dikatakan ayat 9-21 tentang bagaimana seharusnya kita memperlakukan orang lain?
12. Mengapa jika kita tidak dibaharui dalam kasih kita kepada orang lain, sia-sia saja usaha kita
dalam mencari kehendak Allah?
13. Teruslah berpikir begitu rupa sehingga Anda menguasai diri dengan mengevaluasi apakah Anda
telah dibaharui atau diubah sesuai dengan setiap perintah dalam ayat 9-21.
Mintalah kepada Tuhan untuk terus memperbaharui akal budi Anda dan akuilah di hadapan Tuhan
bagian mana yang masih serupa dengan dunia ini.
Sekarang atau Nanti
Tuliskanlah karunia rohani apa saja yang disebutkan dalam Rm. 12:6-8; 1 Kor. 12:7-11, 27-31; dan Ef.
4:11-13. Tuliskan definisi dari setiap karunia tersebut. Karunia manakah yang Tuhan berikan kepada
Anda?
4
Anatomi dari Keputusan yang Bijaksana
Amsal 3:1-26
Meskipun pengetahuan bisa membantu kita dalam pengambilan keputusan, namun yang lebih
menentukan adalah agar kita memilih dengan bijaksana. Hikmat menyatukan penilaian yang baik,
pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman tetapi berbeda dari semua itu.
Diskusi Kelompok. Mintalah setiap anggota kelompok untuk menuliskan definisi dari hikmat. Setelah
mendengarkan setiap definisi, diskusikanlah bagaimana sekarang Anda akan mengubah jawaban Anda.
Refleksi Pribadi. Siapakah orang yang Anda anggap bijaksana? Bagaimanakah hikmat orang itu
diperlihatkan?
Kitab Amsal menawarkan nasihat praktis melalui puisi, ucapan-ucapan singkat yang penuh arti, dan
perbandingan yang tajam. Tujuan utama dari kitab ini adalah agar kita selalu mencari hikmat Allah.
Baca Amsal 3:1-26.
1. Bagian Alkitab ini menjelaskan berkat dari hikmat. Manakah yang paling menarik bagi Anda?
2. Menurut ayat 1-12, apakah yang menjadi ciri dari keputusan yang bijaksana?
3. Mengapa komitmen terhadap “kasih dan setia” (ay. 3) penting dalam pengambilan keputusan
yang bijaksana?
4. Sebagian orang akan berkata bahwa tidak bijak memercayai orang lain dan hanya percaya pada
diri Anda sendiri. Bagaimana Anda menanggapi hal ini setelah membaca ayat 5-8?
5. Mengapa “muliakanlah Tuhan dengan hartamu” (ay. 9) merupakan hal yang bijaksana daripada
menghabiskannya untuk diri Anda sendiri?
Bagaimana Anda melakukan hal ini?
6. Bagaimana orang pada hari ini “menolak didikan Allah” (ay. 11)?
7. Apakah peran yang dimainkan oleh didikan Allah untuk membuat Anda menjadi bijak (ay. 11-
12)?
8. Apakah yang membuat hikmat menjadi begitu bernilai (ay. 13-18)?
9. Bagaimana Anda “memegang” hikmat (ay. 18)?
10. Menurut ayat 19-26, apa yang bisa dicapai oleh hikmat?
11. Dalam hal apa Anda seperti dan tidak seperti orang yang digambarkan dalam ayat 21-26?
12. Apa yang bisa Anda lakukan untuk semakin menjadi seperti orang bijak, yang digambarkan di
sini?
13. Apa yang telah diajarkan Amsal ini kepada Anda tentang hikmat dan bagaimana
mendapatkannya?
Berdoa dan mintalah hikmat dari Allah dalam setiap pengambilan keputusan yang Anda hadapi.
Sekarang atau Nanti
Bacalah perumpamaan Yesus tentang hikmat dan kebodohan dalam Matius 7:24-27.
Orang bijak dan bodoh sama-sama menghadapi keputusan yang sama mengenai di mana dan
bagaimana cara mereka membangun rumah, tetapi mereka mengambil pilihan yang sangat berbeda.
Faktor apa sajakah yang menurut Anda memengaruhi proses pengambilan keputusan mereka?
Mengapa ada banyak fondasi yang dibangun di atas pasir?
Apa yang diajarkan perumpamaan ini kepada Anda tentang mengambil pilihan yang bijak dan
menghindari pilihan yang bodoh?
5
Nasihat yang Baik
2 Timotius 3:10-4:8
Perkataan “nasihat itu murah” mungkin muncul karena melihat kenyataan bahwa ada lebih banyak
orang yang menjual daripada membelinya. Namun kitab Amsal mendorong kita untuk menghargai
nasihat, “Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan”
(19:20).
Diskusi Kelompok. Apa nasihat terbaik dan terburuk yang pernah Anda berikan? Apa yang terjadi
ketika Anda mengikutinya?
Refleksi Pribadi. Apa reaksi alami Anda ketika orang memberi Anda nasihat: (a) menghargai? (b)
kesal? (c ) cuek? (d) meragukan? Apa yang dikatakan reaksi tersebut tentang diri Anda?
2 Timotius adalah surat yang ditulis Paulus kepada seorang pendeta muda yang pernah dia latih. Di
dalam surat ini, Paulus menguatkan Timotius untuk tetap berdiri teguh dalam dunia yang penuh dengan
ketidaktaatan pada Allah, pengajaran palsu, dan nasihat yang buruk. Baca 2 Timotius 3:10-4:8.
1. Informasi apakah yang Paulus berikan tentang karakter dan penderitaannya?
2. Mengapa penting untuk mempertimbangkan karakter dari orang-orang yang ingin kita mintai
nasihat?
3. Berdasarkan kriteria yang diberikan dalam pasal 3:10-11, siapakah orang yang Anda kenal yang
dapat dimintai nasihat?
4. Bagaimanakah Timotius harus menilai nasihat yang dia terima dari orang lain, termasuk Paulus
(3:14-15)?
5. Mengapa Paulus merupakan pembimbing yang baik bagi Timotius?
6. Jika berfokus pada pasal 3:15-17, apakah tujuan dari Kitab Suci?
7. Bagaimanakah Kitab Suci bisa digunakan untuk membantu kita mengambil keputusan?
8. Bagaimanakah Kitab Suci bisa disalahgunakan dalam pengambilan keputusan?
Bagaimana cara Anda untuk dapat menghindarinya?
9. Menurut pasal 4:1-2, nasihat yang baik dibentuk dari apa saja?
10. Mengapa beberapa orang bisa termotivasi untuk memberi nasihat yang buruk?
11. Bagaimana Anda dapat menghindarkan diri dari “memuaskan keinginan telinga” (4:3) saat
mencari nasihat?
12. Bagaimana bahan PA ini dapat mengubah cara Anda dalam mencari nasihat?
Berdoalah meminta bimbingan Allah saat mempelajari Alkitab dan mencari nasihat.
Sekarang atau Nanti
Perbedaan antara orang yang “memuaskan keinginan telinga” dan orang yang tahu bagaimana
menerima nasihat ditemukan dalam Kisah Para Rasul. Bacalah Kisah Para Rasul 17:1-12.
Dalam cara apakah Paulus mengikuti prinsip-prinsip dari nasihat yang baik, yang Anda temukan dalam
2 Timotius?
Mengapa jemaat Tesalonika tidak mendengar nasihat Paulus?
Apakah kesamaannya dengan orang-orang yang “memuaskan keinginan telinga” dalam 2 Timotius?
Apakah kesamaannya dengan orang-orang di komunitas Anda?
Apakah yang patut dihargai dari gaya orang Berea dalam menilai nasihat?
Apakah Anda lebih seperti orang Tesalonika atau Berea dalam menerima nasihat?
6
Terus Berdoa
Lukas 11:1-13; 18:1-8
Billy Graham pernah berkata, “Sorga penuh dengan jawaban doa namun tidak ada yang mau berdoa.”
Diskusi Kelompok. Apakah jawaban doa paling luar biasa yang pernah Anda alami?
Refleksi Pribadi. Corrie ten Boom pernah menanyakan, “Apakah bagi Anda doa adalah setir atau ban
serep?” Apa jawaban Anda?
Meskipun sebagian besar orang Kristen percaya pada pentingnya doa ketika mengambil keputusan
penting namun mereka sering mengambil keputusan tanpa doa. Ada banyak alasan untuk hal ini:
Mereka ragu apakah keputusan yang akan mereka ambil ini mengharuskan adanya doa. Mereka tidak
punya waktu untuk berdoa karena keputusannya perlu diambil saat itu juga. Mereka tidak tahu apa
yang harus didoakan. Mereka tidak percaya bahwa Allah bisa memberi mereka jawaban. Bahkan para
murid terdekat Yesus perlu dinasihati tentang doa. Baca Lukas 11:1-13.
1. Apakah ada satu ide tentang doa yang menurut Anda paling menonjol dalam ayat-ayat ini?
2. Dalam ayat 2-4, menurut Yesus hal-hal apa saja yang harus kita doakan?
3. Hal apa sajakah yang paling menonjol dan yang paling kurang dalam kehidupan doa Anda
sendiri?
4. Bagaimana perasaan Anda tentang seorang sahabat yang terus menerus mengganggu Anda di
tengah malam (ay. 5-8)?
5. Bagaimana Anda menggambarkan ciri dari orang yang dibangunkan sahabatnya?
6. Apakah bedanya antara orang yang dibangunkan sahabatnya itu dengan Allah?
7. Dalam hal apakah kita sama dengan orang yang membangunkan sahabatnya di malam hari
dengan gigih?
8. Bagaimana kita mempraktikkan tindakan meminta, mencari, dan mengetok?
9. Jaminan apakah yang kita miliki bahwa Allah akan memberikan pemberian yang baik kepada
kita (ay. 11-13)?
10. Bacalah Lukas 18:1-8. Mengapa Yesus membandingkan Allah dengan hakim yang tidak benar?
Bagaimana perbandingan ini membantu Yesus mengutarakan maksud-Nya?
11. Kapan kehidupan doa Anda terasa seperti janda dalam perumpamaan ini?
Bagaimana Anda bisa berpikir bahwa Allah lebih ingin Anda berdoa?
12. Bagaimana pelajaran dari perumpamaan ini bisa diterapkan kepada doa-doa yang terkait dengan
pengambilan keputusan Anda?
Berterima kasihlah kepada Tuhan atas semua jawaban doa di masa lalu dan sekali lagi mintalah
bimbingan-Nya dalam pengambilan keputusan yang sedang Anda hadapi.
Sekarang atau Nanti
“Membaca buku tentang doa, mendengar ceramah, dan membicarakan tentang doa merupakan tindakan
yang baik tetapi itu tidak akan mengajari Anda untuk berdoa. Anda tidak bisa mendapat apapun tanpa
latihan, tanpa praktik. Saya bisa saja selama satu tahun mendengar seorang profesor musik memainkan
musik yang paling indah tetapi itu tidak akan mengajari saya memainkan alat musik.” (Andrew
Murray)
Luangkanlah waktu untuk berdoa pribadi, berdoa dengan seorang teman, atau berdoa bersama
kelompok kecil.
7
Bagaimana Allah Berbicara?
Yohanes 14:15-27
Kita sangat mudah menyamakan keinginan kita dengan bimbingan Allah. Apakah kita bisa
membedakan dengan pasti bahwa Allahlah yang sedang berbicara bukan perasaan hati kita yang sedang
menipu kita?
Diskusi Kelompok. Usahakan sekreatif mungkin saat Anda bekerjasama dalam membuat daftar
“Sepuluh Cara untuk Memastikan Allahlah yang Berbicara.”
Refleksi Pribadi. Apakah hidup Anda bisa berbeda jika setiap keputusan yang Anda ambil hanya
didasarkan pada perasaan hati Anda?
Pada saat sebelum disalibkan, Yesus berbicara kepada para murid-Nya yang sedang bingung dan
meyakinkan mereka bahwa Dia akan terus memimpin dan membimbing mereka. Yesus berkata Dia
akan memberi mereka dua tanda yang menunjukkan bahwa mereka sudah berada di arah yang benar:
kasih dan Roh Kudus. Baca Yohanes 14:15-27.
1. Janji yang manakah dalam bagian Alkitab ini yang memberi Anda kepastian terbesar?
2. Bagaimana kita dapat mengenali kasih kita kepada Allah dan kasih Allah kepada kita?
3. Melihat kembali pada keputusan besar Anda sebelumnya, apakah itu menunjukkan kasih Anda
pada Kristus?
4. Fakta-fakta apa saja yang diberikan tentang identitas dari Roh Kudus?
5. Apakah tujuan Yesus mengutus Roh Kudus kepada kita?
6. Pertolongan apakah yang bisa kita harapkan dari Roh Kudus dalam pengambilan keputusan?
7. Tolong ceritakan saat dimana Anda tahu Roh Kudus sedang membimbing Anda.
8. Bagaimana Yesus menjawab pertanyaan Yudas, “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak
menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?” (ay. 22)?
9. Ceritakan hubungan spesial yang Anda miliki bersama Kristus. Apakah yang telah Dia
tunjukkan kepada Anda?
Bagaimana Anda merasakan kasih-Nya?
10. Damai sejahtera seperti apa yang sedang Yesus bicarakan dalam ayat 27?
Apa bedanya dengan damai sejahtera versi dunia?
11. Dietrich Bonhoeffer, yang dibunuh oleh Nazi karena imannya, pernah berkata, “Damai adalah
kebalikan dari keamanan.” Apa artinya mendapat damai sejahtera dari keputusan yang Anda
ambil?
12. Apa yang diajarkan perkataan Yesus dalam bagian Alkitab ini tentang mengenali suara Allah?
Berdoalah minta kemampuan untuk peka terhadap kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan Anda.
Sekarang atau Nanti
Musa mengalami kesulitan untuk percaya bahwa Allahlah yang sedang memerintahkan Dia membawa
orang Israel keluar dari Mesir. Baca tentang panggilan Musa dalam Keluaran 3:1-12.
Jika Anda menjadi Musa, apa reaksi Anda terhadap tanda jaminan yang Allah berikan dalam ayat 12?
Apakah Anda pernah menerima tanda jaminan dari Allah terkait dengan keputusan yang Anda ambil?
Baca Keluaran 4:1-17. Tanda jaminan lain apakah yang Allah berikan kepada Musa?
Menurut Anda mengapa Musa mengalami kesulitan dalam memercayai Allah?
Apa yang bisa Anda pelajari dari pergumulan Musa?
8
Bagaimana Jika Saya Mengambil Keputusan yang Salah?
Kejadian 16
Halangan utama dalam pengambilan keputusan adalah takut salah dalam mengambil keputusan.
Diskusi Kelompok. Mengikuti skala 1-10 (1=Saya yakin semuanya akan berjalan dengan lancar;
10=Keputusan yang salah akan menghancurkan seluruh hidup saya), seberapa besar ketakutan Anda
jika salah mengambil keputusan?
Pengalaman apa saja dalam hidup Anda yang bisa menambah atau mengurangi ketakutan Anda?
Refleksi Pribadi. Pikirkan tentang keputusan terburuk yang pernah Anda ambil. Mengapa keputusan itu
salah?
Allah telah berjanji pada Abram dan Sarai bahwa mereka akan memiliki keturunan yang sangat banyak
dan menjadi bangsa yang besar. Di atas dasar janji ini Abram meninggalkan semua yang selama ini
dihidupinya dan mengikut Tuhan ke tanah asing yang bernama Kanaan. Namun setelah tinggal di sana
selama sepuluh tahun, Abram dan Sarai masih belum memiliki anak (dan pada usia delapanpuluh lima
tahun, sudah melewati masa seseorang bisa mengandung). Karena tidak sabar dan menganggap Allah
telah gagal bertindak, mereka mengambil keputusan yang nekat. Baca Kejadian 16.
1. Tokoh mana dalam kisah ini yang paling Anda sukai? Apa alasannya? (Sarai—menyesali
keputusan yang telah Anda ambil? Abram—heran, apa yang salah? Hagar—disalahkan karena
pilihan buruk orang lain? Ismael—hasil dari kesalahan orang lain?)
2. Keputusan apa saja yang Sara dan Abram ambil dalam kisah ini?
3. Melihat keputusan tersebut dari perspektif kita, berabad-abad setelah kejadian, mengapa
keputusan tersebut sangat salah?
4. Menurut Anda mengapa Abram dan Sara percaya keputusan tersebut adalah yang terbaik?
5. Apa konsekuensi dari keputusan yang diambil Abram dan Sara bagi diri mereka sendiri?
Bagi Hagar?
Bagi dunia?
6. Apa konsekuensi dari keputusan terburuk yang pernah Anda ambil?
7. Kepada siapa Sara melempar masalah yang diakibatkan kesalahannya sendiri?
8. Menurut Anda mengapa manusia segan mengambil tanggung jawab atas keputusan mereka
sendiri?
9. Kebaikan apa yang Allah datangkan dari keputusan-keputusan yang buruk ini?
10. Mengapa Allah turut campur tangan daripada membiarkan semua orang hidup dengan masalah
yang mereka buat sendiri?
11. Setelah membaca cerita mengenai kesalahan Abram dan Sara, menurut Anda apa yang akan
Allah lakukan terhadap keputusan buruk Anda sendiri?
12. Ada penghiburan apa dari kenyataan bahwa Allah sedang melihat Anda bahkan di saat terburuk
Anda (ay. 13)?
Mengakulah kepada Tuhan semua kesalahan yang pernah Anda buat dan mintalah Dia mendatangkan
kebaikan dari kesalahan tersebut.
Sekarang atau Nanti
Raja Daud sepertinya telah mengambil keputusan yang buruk sama banyaknya dengan keputusan yang
baik. Dia berusaha bersembunyi dari raja Saul dengan tinggal di antara musuh Israel dan hampir
berperang melawan bangsanya sendiri (1 Sam. 27-29), dia melakukan perzinahan dan menutupinya
dengan pembunuhan (2 Sam. 11-12), dia memiliki andil dalam pertengkaran keluarga (2 Sam. 13-14),
dan dia melakukan sensus terhadap Israel dan Yudea (2 Sam. 24). Bacalah apa yang Daud katakan
tentang menemukan pengampunan atas semua keputusan salah yang kita ambil dalam Mazmur 32.
Menurut Mazmur ini, apakah yang harus kita lakukan terhadap keputusan salah atau berdosa yang
pernah kita ambil?
Apa yang akan terjadi jika kita tidak datang kepada Allah untuk menyatakan semua kesalahan kita?
Apa yang terjadi jika kita datang?
Apakah Anda pernah bersikap seperti kuda atau bagal? Dalam hal apa (ay. 9)?
9
Keputusan yang Bebas dari Kekhawatiran
Lukas 12:13-34
Apakah Anda pernah memberi hadiah dan Anda memang tahu bahwa hadiah tersebut sangat sesuai
dengan kebutuhan sahabat Anda? Ingatlah betapa senang rasanya melihat sukacita di wajah sahabat
Anda ketika membuka hadiah tersebut. Bukankah akan menyenangkan jika keputusan yang kita ambil
membuat Allah bersukacita, dan kita tidak perlu mengkhawatirkan apakah kita telah melakukan hal
yang benar?
Diskusi Kelompok. Ceritakan suatu hal yang pernah Anda lakukan dan mendatangkan kesenangan bagi
orang lain. Apa yang pernah orang lain lakukan sehingga membuat Anda senang?
Refleksi Pribadi. Siapa yang sedang berusaha Anda senangkan? Bagaimana perasaan Anda?
Ketika seorang pria datang kepada Yesus dan khawatir akan warisannya, Yesus mengambil kesempatan
itu untuk bicara kepada para murid-Nya tentang menyenangkan Allah daripada mengkhawatirkan diri
sendiri. Baca Lukas 12:13-34.
1. Berilah gambaran tentang pria dalam ayat 13. Apakah kekhawatirannya?
2. Apa yang dikhawatirkan oleh orang-orang yang ada di sekitar kita sekarang ini?
3. Apa pengaruh kekhawatiran kita terhadap keputusan yang kita buat?
4. Mengapa Yesus tidak menolong pria dalam kisah ini?
5. Sejauh mana “kelimpahan harta” menjadi bahan pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan kita?
6. Orang kaya itu berpikir bahwa dia telah mengambil keputusan yang bebas dari kekhawatiran
(ay. 19). Mengapa orang itu disebut orang kaya yang bodoh (ay. 20)?
7. Orang kaya itu memiliki masalah yang perlu diselesaikan (ay. 17). Keputusan apa yang bisa dia
ambil agar dapat menyenangkan Yesus?
8. Mengapa burung gagak dan bunga bakung sedemikian bebas dari kekhawatiran?
9. Apa bedanya mengambil keputusan dari sudut pandang burung gagak atau bunga bakung?
10. Bagaimana kekhawatiran kita dapat menjadi suatu sikap yang tidak menghormati Allah?
11. Apa artinya mencari kerajaan Allah (ay. 31) dan harta di sorga (ay. 33)?
12. Bagaimana Anda mencari kerajaan Allah saat Anda mengambil keputusan?
Berdoalah untuk semua hal yang menjadi kekhawatiran Anda, letakkanlah semuanya itu ke dalam
tangan Allah.
Sekarang atau Nanti
Bimbang seringkali sama juga dengan kekhawatiran. Bacalah apa yang Yakobus katakan tentang hal
ini dalam Yakobus 1:2-8.
Menurut ayat-ayat ini, mengapa sebagian orang bimbang?
Mengapa gelombang merupakan gambaran yang tepat bagi orang yang bimbang?
Nasihat apa yang Yakobus berikan pada kita untuk mengatasi kebimbangan dan kekhawatiran?
Top Related