Pemicu 3Ray Leonard405080203
NEUROPATI
Keadaan dengan gangguan fungsi dan Struktur pada saraf tepi.Neuropati saraf tepi adalah proses degenerasi saraf tepi yang mempersarafi terutama otot bagian distal ekstremitas.
DEFINISIETIOLOGIKongenitalInflamasiInfeksiGangguan metabolikNeoplasmadegenerasiIntoksinasiAlergiTraumaPengaruh suhuidiopatikGangguan vaskuler
MononeuropatiGangguan saraf perifer tunggal Akibat trauma, khususnya akibat tekanan, atau gangguan suplai darah (vasa nervorum).PolineuropatiGangguan beberapa saraf Akibatk proses peradangan, metabolik, atau toksik yang menyebabkan kerusakan dengan pola difus, distal, dan simetris yang biasanya mengenai ekstremitas bawah, sebelum ekstremitas atas.KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGIDegenerasi neuronal : damage to the motor or sensory nerve cell bodies, with subsequent degeneration of their contiguous peripheral axonsDegenerasi wallerian : damage to the axon at a spesific point below the cell body, with degeneration distal to the injurySegmental demyelination : kerusakan pada selubung myelin tanpa kerusakan pada aksonDegenerasi aksonal : kerusakan akson difus. Bagian distal akson plg jauh dr badan sel plg cepat mengalami perubahan krn diffuse neuronal injury gejala mulai dr tangan & kaki menjalar ke atas
Paresis simetrisBiasa dimulai dari kedua tungkai lalu menjalar progesif ke atasKesemutanDimulai pada ujung jari kaki dan tanganHipotensiPerubahan trofi kulitAtonia kandung kemihDiare malam hariHiporefleksia atau arefleksiaGAMBARAN KLINIK
EMGMenentukan tempat lesi ( otot, saraf tepi, kornu anterior )Biopsi sarafSecara histologis, neuropati dibagi menjadiGangguan primer di aksonGangguan di sel schwann (demielinisasi segmental)Gangguan di jaringan interstitialPEMERIKSAAN PENUNJANG
Kecepatan Hantar SarafMenentukan derajat gangguan dan perkembangan penyakitPemeriksaan CSSKadar protein meningkat pada Guillain Barre sindromPenentuan jumlah sel, kadar gula dan kloridaPEMERIKSAAN PENUNJANG
Neuropathy>Mononeuropathy Mononeuropati simpleks gangguan pada satu serabut saraf tepi.Mononeuropati multipleks gangguan pada beberapa serabut saraf tepi.
Tanda dan GejalaGangguan sensorik:NyeriKehilangan sensorikDefisit motorikKehilangan refleks tendonGangguan otonomPembesaran saraf
DiagnosisEMGTes konduksi sarafBiopsi sarafTes tambahan:ANA Tes darahCRPImaging scanRheumatoid factorTes tiroidX-ray
JenisAxillary nerve dysfunction Kehilangan motorik dan sensorik pada bahuCommon peroneal nerve dysfunction kehilangan motorik dan sensasi tungkai dan kaki.Carpal tunnel syndromeCranial mononeuropathy III; tipe kompresi dan diabetikCranial mononeuropathy VICranial mononeuropathy VIIFemoral nerve dysfunctionRadial nerve dysfunctionUlnar nerve dysfunction
Bells PalsySuatu bentuk paralisis wajah temporer akibat kerusakan atau trauma pada salah satu nervus facialis.Gejalanya timbul secara mendadak dan mencapai puncaknya pada 48 jam.Sering terjadi pada wanita hamil dan penderita diabetes.
Penyebab
CategoryDiseaseTraumaTemporal bone fractureInfection dan parainfectionMiddle ear or mastoid infectionBacterial infection Lyme diasease, syphilis, diphteria, leprosyViral infection herpes zoster, poliomyelitis, HIV, HSV 1Tuberculosis meningitisTumorsParotid gland tumorCerebellopontine angle tumorAutoimmune disordersGuillain-Barre syndromeMultiple sclerosisNeurosarcoidosis
PenatalaksanaanSekitar 70 90% membaik tanpa pengobatan.90% pulih total dengan pengobatan kortikosteroid.Farmakoterapi:Kortikosteroid prednisone 1 mg/kg/hari selama 1 mingguAntiviral acyclovir, valacyclovirTerapi bedahTerapi suportif:Proteksi mata artificial tears dan ophtalmic oinments
Neuropathy>Polyneuropathy Kerusakan pada seluruh serabut saraf tepi.Kelumpuhan bersifat simetris sejak awal dan progresif secara bilateral.Refleks fisiologis menghilang.Gangguan sensorik terutama bagian distal kaki dibanding tangan.
Causes of polyneuropathyCategorySpecific processInfectious diseasesLeprosyHIV infectionBorreliosis (Lyme disease)Inflammatory diseasesAIDP (Guillain Barre syndrome)CIDPMultifocal motor neuropathyCollagen vascular diseaseGenetic disordersHereditary motor sensory neuropathies (Charcot-Marie-Tooth family of diseases)Hereditary sensory and autonomic neuropathiesToxinsTherapeutic drugsDrugs of abusePoisons
Causes of polyneuropathyCategorySpecific processOther systemic diseaseDiabetes mellitusChronic renal failureThyroid dysfunctionParathyroid dysfunctionParaneoplastic neuropathyParaproteinemiaAmyloidosisVitamin deficiency ex:vit BCritical illness neuropathyAcute intermittent porphyria
GEJALA Kesemutan, mati rasa, nyeri terbakar.Nyeri memburuk di malam hari, bisa timbul jika menyentuh daerah yang peka atau karena perubahan suhu. Tidak bisa merasakan suhu dan nyeri, terjadi ulkus akibat tekanan. neuropati perifer mengenai saraf otonom, terjadi: diare atau sembelit ketidakmampuan untuk mengendalikan saluran pencernaan atau kandung kemih impotensi tekanan darah tinggi atau rendah keringat berlebihan
KLASIFIKASIBerdasarkan onset : akut, subakut, kronikBerdasarkan gejala : sensorik, motorik, otonom, campuranBerdasarkan penyebaran : distal atau proksimal, simetis atau asimetris, multifokalBerdasarkan EMG : aksonal, demyelinating
DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan fisik.Elektromiografi dan uji kecepatan penghantaran saraf dilakukan untuk memperkuat diagnosis. Pemeriksaan darah dilakukan jika diduga penyebabnya adalah kelainan metabolik (anemia pernisiosa karena kekurangan vitamin B12), diabetes (kadar gula darah meningkat) dan gagal ginjal (kadar kreatinin meningkat).Pemeriksaan air kemih bisa menunjukkan adanya keracunan logam berat atau mieloma multipel.
PEMERIKSAAN PENUNJANGAnti-GM1 antibody (acute motor axonal neuropathy)Anti-GQ1b (Miller Fisher variant of Guillain Barre syndrome)Anti-Hu antibody (carcinomatous sensory neuropathy)Anti-myelin-associated glycoprotein antibody (multiple myeloma)Anti-sulfatide antibody (symmetric polyneuropathy with prominent distal sensory loss)Pungsi lumbal (AIDP, CIDP, infectious and neoplastic diseases)EMGBiopsi (vasculitis, amyloidosis, sarcoidosis, giant axonal neuropathy, leprosy)
Commonly ordered laboratory tests for evaluation of neuropathyCategoryTestGeneral serologic testingStandard electrolyte panel (sodium, potassium, bicarbonate)Glucose and glycosylated hemoglobin levelsMagnesium, calcium, and phosporus levelsRenal and liver function testsCreatine kinase levelsVitamin B12 methylmalonic acid and homocysteineComplete blood count with differentialErythrocyte sedimentation rateThyroid function testingInfectious disease screeningRapid plasma reaginLyme titers
Commonly ordered laboratory tests for evaluation of neuropathyCategoryTestImmunologic screeningAntinuclear antibodyRheumatoid factorSerum protein electrophoresisQuantitative immunoglobulins
Pengobatan aktifPencegahan terhadap kerusakan lanjut saraf tepiPengobatan selanjutnyaRehabilitasi pada penderitaKortikosteroidSindrom Guillain BarreVitaminGangguan metabolikDefisiensi vitaminPENATALAKSANAAN
Non farmakologiKonseling penting pada penderita neuropati heriditerFisioterapiRehabilitasi
PENATALAKSANAAN
Tergantung dari tingkat kerusakan sel sarafTingakt neurapraksiaHambatan dalam hantaran tanpa kehilangan kontinuitasPemulihan terjadi beberapa menit sampai mingguAksonotmesisKerusakan pada akson tanpa kerusakan pada pola andoneurialPrognosis baikPROGNOSIS
NeurotmesisSaraf terputus sebagian atau seluruhnyaPenyambungan saraf menghasilkan perbaikan sebanyak 50%Regenerasi dapat dideteksi dengan perkusi langsung pada saraf yang bersangkutan
PROGNOSIS
FISIOLOGl SISTEM SARAF TEPI
SISTEM SARAF KRANIALIS
NoNama sarafJenis sarafMenujuFungsiIOLFAKTORISensorikPusat pembauBerkaitan dengan penciumanIIOPTIKSensorikRetina mataBerkaitan dengan penglihatanIIIOKULOMOTORMotorikOtot bola mata dan otot kelopak mataMenggerakan bola mata (kiri dan kanan)Untuk akomodasi dan kontraksi irisIVTROKLEARMotorikOto bola mataUntuk memutar bola mataVTRIGEMINUSOFTALMIKMAKSILARMANDIBULARCampuran Kelopak mata atsa, bola mata, kelenjar lakrimalMukosa hidung, langit-langit rongga mulut, taring, gigi atas, pipi dan kelopak mata bawah.Lidah bagian atas (bukan pengecap), gigi bawah dan rahang bawah.Membawa impuls yang berkaitan dengan sensai rasa, nyeri, raba dan suhu.
NoNama sarafJenis sarafMenujuFungsiVIAbdusenMotorikOtot penggerak bolamataPergerakan rektus lateral VIIFacialCampuran Lidah bagian oengecap anteriorMempengaruhi pergerakan otot-otot rahang, wajah, kepala serta ekskresi kelenjar ludah dan air mata.VIIIVestibulo koklearSensorikKoklea telinga, vestibula dan kanal semisirkularisBerkaitan dengan pendengaran dan keseimbangan.IXGlosofaringCampuran Lidah pengecap, tonsil langit-langit mulut, kulit telingaMempengaruhi pergerakan otot faring dan lidah.XVagusCampuran Faring, laring, trakea, bronkus, pulmo, lengkung aortaMempengaruhi pergerakan menelan, stimulasi kelenjar lambung, usus, hati dan pankreas.XIAsesori spinalMotorikOtot sternokleidomastoid dan otot trapeziusMengkoordinasi gerakan bahu dan leher.XIIHipoglosusMotorikOtot lidahBerkaitan dengan kegiatan menelan dan berbicara.
Terletak di dalam canalis vertebralisSeperti tabung silindris dengan sedikit mendatar di saerah dorso ventralPanjang 40-45 cmDiameter 1 cmBerat sekitar 30grMEDULLA SPINALIS
Ventralis (anterior)Terbentuk dari akson sel cornu anterior yang terletak di substantia grisea medula spinalisDorsalis (posterior) terjadi hubungan erat dengan radix ventralis ganglion spinalis (ganglion radix dorsalis)RADIX
SISTEM SARAF SPINALIS
JumlahMedula spinalis daerahMenuju8 pasangServixKulit kepala, leher dan otot tangan12 pasangPunggungOrgan-organ dalam5 pasangLumbal/pinggangPaha5 pasangSakral/kelangkangOtot betis, kaki dan jari kaki1 pasangkoksigealSekitar tulang ekor
TRAKTUS CORDA SPINALIS
Pleksus cervicalis mempengaruhi leher, bahu, diafragma.2.Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.3.Pleksus lumbo sakralis mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.PLEKSUS
BRACHIALIS PLEXUS
BRACHIALIS PLEXUS
BRACHIALIS PLEXUS
BRACHIALIS PLEXUS
LUMBAR PLEXUS
LUMBAR PLEXUS
Ganglia adalah kumpulan neuron yang letaknya diluar SSP.Ada 2 macam ganglia yaitu:1. Ganglia Kranio-spinal (sensorik) yang terdiri atas saraf kranial dan saraf spinal. 2. Ganglia Autonom yang berfungsi motorik dan berhubungan dengan sistim saraf otonom. Ganglion ini terbagi menjadi 2 yaitu ganglion simpatis dan parasimpatisGANGLIA
Suatu lapisan yang melingkari akson secara konsentris & terdiri atas lipid & neurokeratin.Dalam keadaan segar berwarna putih.Dengan Mikroskop cahaya terlihat sebagai silinder yang terputus-putus, karena pada jarak 0,1 1,5 mm terdapat celah pada selubung yang dikenal sebagai nodus Ranvier atau pinggetan Ranvier.Pada pulasan perak nodus Ranvier terisi endapan perak yang dikenal sebagai palang Ranvier.SELUBUNG MIELIN
Hipotesa pembentukan lamel-lamel mielin teori Jelly Roll.PEMBENTUKAN SELUBUNG MIELIN
Sama seperti pada insulator pada kawat listrik. Arus listrik meloncat dari nodus Ranvier yang satu ke nodus Ranvier berikutnya dengan sangat cepat (saltatory conduction).Kecepatan rambat saraf listrik pada saraf yang bermielin jauh lebih cepat dibandingkan dengan saraf tanpa mielin.
FUNGSI SELUBUNG MIELIN
Berdasarkan ada atau tidak adanya selubung mielin, serat saraf (akson) di SSP dan SST dibagi menjadi:Serat saraf bermielinPada SSP mielin dibentuk oleh sel oligodendroglia. Pada SST mielin dibentuk oleh sel schwann.Serat saraf tak bermielinPada SSP serat saraf ini hanya dilingkupi oleh Jaringan ikat (prosesus sitoplasma dari oligodendroglia).Pada SST hanya diselubungi oleh selubung sel schwann.
KLASIFIKASI SELUBUNG MIELIN
Schwann cell (small arrow points to nucleus) myelinating a single axon (large arrow points to myelin sheath around axon).Smaller unmyelinated axons(small arrowhead)this image show of myelinated axons(small arrows) many probably myelinated by a single oligodendrocyte. The large arrow points to an adjucent astrcyte nucleus
Jaringan ikat yang membungkus saraf tepi adalah:Epineurium (jaringan ikat fibrosa)Perineurium (Jaringan ikat padat kolagen)Endoneurium (Jaringan ikat longgar)SELUBUNG SARAF TEPI
Bila sel saraf rusak, tidak dapat digantikan kerusakan pada SSP bersifat permanen.
Bila serat saraf tepi rusak / terpotong regenerasi, disebut reaksi akson.RESPON NEURON TERHADAP INJURY
PERBEDAAN UMN DAN LMNUMN : Mulai dari korteks serebri subkorteks mesencephalon pons - medula oblongata funikulus lateralis medula spinalis traktus kortikospinalis LMN : Mulai dari kornu anterior radiks saraf tepi neuromuscular junction otot
UMNLMNKEKUATANPerese - ParalisisPerese - ParalisisTONUSMeningkat/Spastik Clonus (+)Menurun -FlaccidREFLEK PATOLOGI+-REFLEK FISIOLOGIMeningkatMenurun / hilangATROPI- / disuse atropi+
LMN DAN KELAINANNYA
Adalah neuron yang menyalurkan impuls motorik pada bagian perjalanan terakhir ke sel otot skeletalMacamnya motor neuron Berukuran besar ( diameter 12-20 ) motor neuronBerukuran kecil (diameter 2-8 )
DEFINISI
KELAINAN PADA LMN
Lumpuh ringan (paresis)Lumpuh mutlak (paralisis)Atrofi ototFasikulasiHilangnya reflek fisiologisTANDA DAN GEJALA
GUILLAIN BARRE SYNDROME
Kelemahan motorik yang progresif dan arefleksi. Sering disertai gangguan sensorik, otonomik dan abnormalitas batang otakDEFINISI
1-1,5 kasus per 100.000 penduduk per tahun.Penyakit ini menyerang semua umur, tersering dikenai umur dewasa muda. Perempuan > laki-laki = 2 : 1, dan lebih banyak terjadi pada usia muda (umur 4-10 tahun). Umur termuda yang dilaporkan adalah 3 bulan dan tertua adalah 95 tahun, dan tidak ada hubungan antara frekuensi penyakit ini dengan suatu musim tertentu.
EPIDEMIOLOGI
Beberapa keadaan/penyakit yang mendahului dan mungkin ada hubungannya dengan terjadinya SGB, antara lain:- Infeksi- Vaksinasi- Pembedahan- Penyakit sistematik: * keganasan * systemic lupus erythematosus * tiroiditis * penyakit Addison- Kehamilan atau dalam masa nifas
ETIOLOGI
ETIOLOGI
Adanya infeksi virus kadar supresor sel-T kadar sel-T, sel-B dan limfosit sel limfosit dan makrofag melakukan infiltrasi ke dalam membran basalis serabut saraf kerusakan mielin dan degenerasi Wallerian inflamasi saraf tepi terutama di daerah radiks saraf.Bukti-bukti bahwa imunopatogenesa merupakan mekanisme yang menimbulkan jejas saraf tepi pada sindroma ini adalah:Didapatkannya antibodi atau adanya respon kekebalan seluler terhadap agen infeksious pada saraf tepi.Adanya auto antibodi terhadap sistem saraf tepiDidapatkannya penimbunan kompleks antigen antibodi dari peredaran pada pembuluh darah saraf tepi yang menimbulkan proses demyelinisasi saraf tepi.PATOFISIOLOGI
Radang polineuropati demyelinasi akut (AIDP)Sindroma Miller Fisher (MFS)Neuropati aksonal motorik akut (AMAN)Neuropati aksonal sensorimotor akut (AMSAN)Neuropati panautonomik akutEnsefalitis batang otak Bickerstaffs (BBE)SUPTIPE SGB
Simetris Sebelum kelumpuhan timbul, terjadi infeksi ISPADiantara masa itu, mulai terjadi kelumpuhan yang dapat terjadi antara beberapa hari sampai (3-4) mingguParalisis asendensDistal tungkai proksimal tungkai kedua lengan leher, wajah dan otot penelanMANIFESTASI KLINIS
Kelumpuhan simetris tungkai menjalar ke tanganNyeri otot bagian distalParestesia bagian distalBerkurangnya rasa permukaan kulit bagian distalSering didahului dengan demam
TANDA DAN GEJALA
Pemeriksaan elektrofisiologi:EMG dan Nerve Conduction Velocity (NCV): Minggu I: terjadi pemanjangan atau hilangnya F-response (88%), prolong distal latencies (75%), blok pada konduksi (58%) dan penurunan kecepatan konduksi (50%). Minggu II: terjadi penurunan potensial aksi otot (100%), prolong distal latencies (92%) dan penurunan kecepatan konduksi (84%).Pemeriksaan radiologi: MRI: Sebaiknya MRI dilakukan pada hari ke 13 setelah timbulnya gejala SGB. Pemeriksaan MRI dengan menggunakan kontras gadolinium memberikan gambaran peningkatan penyerapan kontras di daerah lumbosakral terutama di kauda equina. Sensitivitas pemeriksaan ini pada SGB adalah 83%.Kriteria diagnosa dari National Institute ofNeurological and Communicative Disorder and Stroke (NINCDS)
Ciri-ciri kelainan cairan serebrospinal yang kuat menyokong diagnosa:Protein CSS. Meningkat setekah gejala 1 minggu atau terjadi peningkatan pada LP serialJumlah sel CSS < 10 MN/mm3Varian:o Tidak ada peningkatan protein CSS setelah 1 minggu gejalao Jumlah sel CSS: 11-50 MN/mm3Kriteria diagnosa dari National Institute ofNeurological and Communicative Disorder and Stroke (NINCDS)
MedicationsPlasma ExchangesRehabilitationSpeech TherapyPhysical TherapyOccupational TherapyRespiratory TherapyTERAPI
Dapat menjalar ke N. fasial, bilateral maupun unilateralDapat mengenai otot faring, sehingga sukar menelanDapat mengenai otot pernapasanKOMPLIKASI
Pada umumnya penderita mempunyai prognosa yang baik tetapi pada sebagian kecil penderita dapat meninggal atau mempunyai gejala sisa. 95% terjadi penyembuhan tanpa gejala sisa dalam waktu 3 bulan bila dengan keadaan antara lain:pada pemeriksaan NCV-EMG relatif normalmendapat terapi plasmaparesis dalam 4 minggu mulai saat onsetprogresifitas penyakit lambat dan pendekpada penderita berusia 30-60 tahun
PROGNOSIS
MIASTENIA GRAVIS
Suatu penyakit neuromuskuler otoimun yang ditandai kelemahan otot skeletal.Suatu bentuk neuromuscular junction disorder yang paling umum, dan merupakan acquired (diperoleh), predominantly antibody-mediated autoimmune disease.Kelemahan umum dan disfungsi otot-otot, yang disebabkan oleh defective conduction pada the motor end plates.DEFINISI
Angka kematian 90%Prevalensi : 14/100.000 populasi dengan 36.000 kasus di ASP:L = < 40thn : >60thnP:L = 3:1Kematian biasanya akibat insufisiensi pernafasan
EPIDEMIOLOGI
InfeksiOperasiPenggunaan obat-obatan tertentu (nifedipine, verapamil, quinine, procainamide).ETIOLOGI
Kelemahan pada otot ekstraokular atau ptosisSewaktu-waktu dapat pula timbul kelemahan dari otot masseter sehingga mulut penderita sukar untuk ditutupDapat pula timbul kelemahan dari otot faring, lidah, pallatum molle, dan laring sehingga timbullah kesukaran menelan dan berbicaraParesis dari pallatum molle akan menimbulkan suara sengauBila penderita minum air, mungkin air itu dapat keluar dari hidungnya
GEJALA KLINIS
Ditegakkan dari :Riwayat pasien dan pemeriksaan fisikEMG : penurunan amplitudo unit motorik potensialTest darah : ditemukan reseptor antibodi asetilkolinCT atau MRI : untuk mengetahui tumor pada thymusedrophonium test edrophonium chloride atau Tensilon
DIAGNOSIS
Test wartenbergPendertia diminta melihat benda yang letaknya lebih tinggi dari mata. Lambat laun tampak kelopak mata menutup
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Prostigmin dan tensilonUntuk mengurangi ptosisNeostigmin metilsulfatMestinonSulfas atropin atau HCL papaverinUntuk mencegah terjadinya mulasDiberikan sebelum TERAPI
Bila sudah mengenai otot pernapasan dapat berarti kematian, ditandai dengan sesak napas, dinamakan krisis miastenia gravis
PROGNOSIS
RADIKULOPATI
Adalah prolaps diskus intravertebrae.Radikulopati servikal: prolaps diskus intervertebralis servikal yang berdegenerasi ke arah belakang dari posisi normalnya dapat menyebabkan penjepitan saraf servikal pada foramen tempat keluarnya sarafEtiologi: kompresi radiks, spondilosis, tumor.DEFINISI
RADIKULOPATI
Pada orang muda, diskus tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus. Pada lanjut usia akan menjadi fibrokartilago yang padat dan tidak teratur. Penonjolan diskus atau kerusakan sendi dapat mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis, yang mengakibatkan nyeri yang menyebar sepanjang saraf. PATOFISIOLOGI
Nyeri leher yang menjalar ke lenganKelemahan otot segmentalHilangnya refleks tendonyang relevanGangguan sensorik sermatomGAMBARAN KLINIS
Obat AINSRelaksan ototPenggunaan collar neckLatihan dari ahli fisioterapiPembedahan untuk memperlebar foramen intervertebralis dan atau menghilangkan materi diskus. (pada sebagian kasus)TERAPI
Protruksi diskus servikalis atau akibat dari spondilitis, dpaat secara simultan menjepit saraf spinalis dan medula spinalis juga mieloradikulopatiJika hal ini terjadi pada satu tingkat refleks tendo ekstremitas bawah, tanda lokalisasi yang penting adalah refleks inversiKOMPLIKASI
Poliomielitis
Poliomielitis adalah penyakit infeksi akut yang menyerang SSP. Kerusakan pada motoneuron di medulla spinalis memperlihatkan paralisis. Penyakit ini disebabkan oleh poliovirus.
DEFINISI
Penyakit terjadi pada semua usia, lebih sering pada anak-anak dibanding dewasa.Pada populasi yang terisolasi (mis. Eskimo), poliomielitis sama rata pada semua usia.Pada kondisi yang padat, higienis dan sanitasi yang buruk, poliovirus mengembangkan dirinya pada populasi tersebut.
EPIDEMIOLOGI
Kuman masuk melalui mulut dan bermultiplikasi di orofaring dan ususPoliovirus menyebar melalui akson-akson dari saraf perifer menuju SSP, kemudian melanjutkan ke serat-serat LMN sehingga berkembang di medulla spinalis atau otak. Sel-sel kornu anterius dari medulla spinalis adalah yang paling sering terserang.Beberapa sel yang kehilangan fungsinya mungkin bisa pulih secara komplit. Inflamasi merupakan kejadian sekunder.
PATOGENESIS
Poliomielitis Abortif: tipe yang paling sering timbul. Pasien tampak sakit minor, dengan gejala demam, malaise, sakit kepala, nausea, muntah, konstipasi. Pasien sembuh sendiri dalam beberapa hari. Poliomielitis Nonparalitik (meningitis aseptik): tambahan seperti gejala diatas, terdapat kaku dan nyeri pada leher serta punggung. Penyakit menetap 2-10 hari, sembuh komplit.Poliomielitis Paralisik: komplain predominan berupa paralisis karena kerusakan LMN. Bisa juga karena invasi batang otak. Perbaikan maksimal hingga 6 bulan.Progressive Postpoliomyelitis Muscle Atrophy: kelanjutan dari paralisis dan kerusakan otot setelah pasien mengalami poliomielitis paralitik.
MANIFESTASI KLINIS
Tersedia vaksin hidup (Sabin) dan vaksin yang sudah dilemahkan (Salk). Vaksin Sabin: KeuntunganEfektifImunitas jangka panjangMelalui oralBooster berulang tidak dibutuhkanTERAPI
POLIOMIOSITIS
Penyakit otot yang meliputi peradangan dari serat-serat ototDengan ruam kulit (skin rash) "dermatomyositisSering berkaitan dengan penyakit jaringan penghubung (connective tissue disorder) & autoimun > Usia 30 60 tahun
POLIMIOSITIS
Subakut atau kronikKelemahan otot bersifat simetrisDidahului nyeri pada otot ekstremitas proksimal terutama paha & pinggul menyebar keotot bahu dan leherProgresif dalam beberapa minggu sampai bulanPOLIMIOSITIS
A. Keluhan pokokMengenai wanita umur pertengahanSulit berdiri setelah duduk sulit bersisirDemamLemah badanBerat badan menurunKelemahan otot-otot proksimal (bahu dan panggul) bilateralKelemahan ekstremitasDapat mengenai otot faring, laring, pernafasan sehingga mengakibatkan disfagi, disfoni, gagal nafasAtralgi, mialgiJari-jari bengkakDIAGNOSISTanda penting
Enzim otot (CPK / kreatin fosfokinase / LDH) meningkatANA +LED meningkatSGOT/ SGPT meningkatPEMERIKSAAN LABORATORIUM
Biopsi ototEMGRadiologiPEMERIKSAAN PENUNJANG
HipokalemiKardiomiopatiGagal nafasSepsis
KOMPLIKASI
Kurang baikUmur muda baikKematian komplikasi pada paru, ginjal dan jantungPROGNOSIS
BELLS PALSY
Adalah suatu kelainan pada saraf wajah yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba pada otot di satu sisi wajah. DEFINISI
Penyakit ini lebih sering ditemukan pada usia dewasa, jarang pada anak di bawah umur 2 tahun. Biasanya didahului oleh infeksi saluran napas bagian atas yang erat hubungannya dengan cuaca dingin
EPIDEMIOLOGI
I) Kongenital 1. Anomali kongenital (sindroma Moebius) 2. Trauma lahir (fraktur tengkorak, perdarahan intrakranial )
II) Didapat 1. Trauma 2. Penyakit tulang tengkorak (osteomielitis) 3. Proses intrakranial (tumor, radang, perdarahan dll.) 4. Proses di leher yang menekan daerah prosesus stilomastoideus) 5. Infeksi tempat lain (otitis media, herpes zoster dll.) 6. Sindroma paralisis n. fasialis familialETIOLOGI
Pada BP terjadi iskemi primer n. fasialis yang disebabkan oleh vasodilatasi pembuluh darah yang terletak antara n. fasialis dan dinding kanalis fasialis.Iskemi primer yang terjadi menyebabkan gangguan mikrosirkulasi intraneural yang menimbulkan iskemi sekunder dengan akibat gangguan fungsi n. fasialis
PATOGENESIS
Beberapa jam sebelum terjadinya kelemahan pada otot wajah, penderita bisa merasakan nyeri di belakang telinga. Kelemahan otot yang terjadi bisa ringan sampai berat, tetapi selalu pada satu sisi wajah. Sisi wajah yang mengalami kelumpuhan menjadi datar dan tanpa ekspresi, tetapi penderita merasa seolah-olah wajahnya terpuntir. Jika bagian atas wajah juga terkena, maka penderita akan mengalami kesulitan dalam menutup matanya di sisi yang terkena. GEJALA
GEJALA
Uji kepekaan saraf (nerve excitability test)Uji konduksi saraf (nerve conduction test) Elektromiografi
DIAGNOSA
Tumor otak yang menekan saraf Kerusakan saraf wajah karena infeksi virus (misalnya sindroma Ramsay Hunt) Infeksi telinga tengah atau sinus mastoideusPenyakit Lyme Patah tulang di dasar tengkorak.DD
Bed restMedikamentosa Prednison, tujuannya untuke mengurangi edema dan mempercepat reinervasiFisioterapi Sering dikerjakan bersama-sama pemberian prednison, dapat dianjurkan pada stadium akut. Tujuan fisioterapi untuk mempertahankan tonus otot yang lumpuh. Cara yang sering digunakan yaitu : mengurut/massage otot wajah selama 5 menit pagi-sore atau dengan faradisasi
PENATALAKSANAAN
Operasi Tindakan operatif umumnya tidak dianjurkan pada anak- anak karena dapat menimbulkan komplikasi lokal maupun intrakranialTindakan operatif dilakukan apabila : tidak terdapat penyembuhan spontan tidak terdapat perbaikan dengan pengobatan prednison
PENATALAKSANAAN
CARPAL TUNNEL SYNDROME
Sindrom ini terjadi akibat kompresi nervus medianus pada pergelangan tangan saat saraf ini melalui terowongan karpal.Jenis Kelamin P:L = 3:1CARPAL TUNNEL SYNDROME
HerediterTrauma langsung pada pergelangan tanganInfeksiMetabolikEndokrinNeoplasmaPenyakit kolagen vaskularDegeneratif Iatrogenik
ETIOLOGI
KehamilanDiabetes melitusDeformitas lokal, misalnya akibat osteoartritis, frakturArthritis reumatoidMiksedemaAkromegaliAmiloidosisGenetik FAKTOR RISIKO
Nyeri pada tangan atau lengan, terutama pada malam hari, atau saat bekerjaPengecilan dan kelemahan otot2 eminensia tenarHilangnya sensasi pada tangan, pada distribusi n. medianusParastesia seperti kesemutan pada distribusi nervus medianus saat dilakukan perkusi pada telapak tangan daerah terowongan (tanda Tinel)Kondisi ini sering bilateral.GAMBARAN KLINIS
ElectromyogramWrist x-raysNerve Conduction Velocity
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Balut tangan terutama pada malam hari, pada posisi ekstensi parsial pergelangan tanganPemberian diuretikInjeksi lokal kortikosteroid pada terowongan karpalDekompresi nervus medianus pada pergelangan tangan dengan pembedahan, pada divisi fleksor retinakulum TERAPI
Gejala sering membaik dengan pengobatan50% kasus membutuhkan pembedahan.
PROGNOSIS
TARSAL TUNNEL SYNDROME
Neuropati kompresi multifaset dengan rasa sakit dan parestesi yang memancar dari kaki medial dan distal, kadang-kadang, proksimal.TARSAL TUNNEL SYNDROME
Gangguan sensoris yang bervariasi dari nyeri tajam untuk hilangnya sensasi Gangguan motorik dengan atrofi dari otot intrinsik, dan abnormalitas gaya berjalan (misalnya, overpronation dan lemas)Nyeri tajam, dekat dengan daerah dimana saraf terjepit , cenderung lebih buruk di malam hari.Mati rasa GEJALA
Netter FH, Atlas of Human Anatomy, 2nd ed.Canada: Icon Learning System, 1997Color Atlas of Neurology. New York; Thieme: 2004Adams. Principle OF Neurology. New York; Mc Graw-Hill: 2009Neurologi Klinis Dasar. Jakarta; Dian Rakyat: 2008Markam, Soemarmo. Penuntun Neurologi. Jakarta; Binarupa Aksara: 1992DAFTAR PUSTAKA
***************Fasikulasi karena kegiatan abnormal pada otot yang sehat******edrophonium chloride or Tensilon(r), a drug that blocks the degradation (breakdown) of acetylcholine and temporarily increases the levels of acetylcholine at the neuromuscular junction. In people with myasthenia gravis involving the eye muscles, edrophonium chloride will briefly relieve weakness*A myasthenic crisis occurs when the muscles that control breathing weaken to the point that ventilation is inadequate, creating a medical emergency and requiring a respirator for assisted ventilation. In patients whose respiratory muscles are weak, crises - which generally call for immediate medical attention - may be triggered by infection, fever, or an adverse reaction to medication. ************************