8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
1/21
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer yang sangat
ganas. Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang. Tempat yang paling sering terserang tumor
ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut.
Menurut badan kesehatan dunia ( World Health Oganiation ) setiap tahun jumlah
penderita kanker ! ".#$ juta orang. %i &ndonesia diperkirakan terdapat ' penderita
kankerdiantara '. penduduk per tahun. %engan jumlah penduduk ## juta jia terdapat
sekitar ''. anak yang menderita kanker per tahun. %i *akarta dan sekitarnya dengan jumlah
penduduk '# juta jia, diperkirakan terdapat "$ anak yang menderita kanker pertahun.Menurut
+rrol untung hutagalung, seorang guru besar dalam &lmu edah Orthopedy -niersitas
&ndonesia, dalam kurun aktu ' tahun ('//$0#1) ter2atat 1$$ kasus tumortulang yang terdiri
dari 3#4 kasus tumor tulang ganas (4#5) dan '#6 kasus tumor tulang jinak (#65). %i 7S8M
jenis tumor tulang osteosarkoma merupakan tumor ganas yang sering didapati yakni ##5 dari
seluruh jenis tumor tulang dan 3' 5 dari seluruh tumor tulang ganas.%ari jumlah seluruh kasus
tumor tulang /5 kasus datang dalam stadium lanjut. 9ngka harapan hidup penderita kanker
tulang men2apai "5 jika belum terjadi penyebaran ke paru0paru. Sekitar 4$5 penderita
bertahan hidup sampai $ tahun setelah penyakitnya terdiagnosis ( Smelter. #': #314 )..
Sayangnya penderita kanker tulang kerap datang dalam keadaan sudah lanjut sehingga
penanganannya menjadi lebih sulit. *ika tidak segera ditangani maka tumor dapat menyebar ke
organ lain, sementara penyembuhannya sangat menyakitkan karena terkadang memerlukan
pembedahan radikal diikuti kemotherapy.;anker tulang ( osteosarkoma ) lebih seringmenyerang kelompok usia '$ < #$ tahun ( pada usia pertumbuhan ).
7ata0rata penyakit ini terdiagnosis pada umur '$ tahun. 9ngka kejadian pada anak laki0
laki sama dengan anak perempuan. Tetapi pada akhir masa remaja penyakit ini lebih banyak di
temukan pada anak laki0laki. Sampai sekarang penyebab pasti belum diketahui.Melihat jumlah
kejadian diatas serta kondisi penyakit yang memerlukan pendeteksian dan penanganan sejak
dini.
'
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
2/21
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
'. Pengertian
Osteosarkoma adalah tumor tulang ganas yang berasal dari sel primitif pada regio
metafisis tulang panjang orang berusia muda. (Sarkoma Osteogenik) adalah tumor tulang ganas,
yang biasanya berhubungan dengan periode ke2epatan pertumbuhan pada masa remaja.
Osteosarkoma merupakan tumor ganas yang paling sering ditemukan pada anak0anak.
7ata0rata penyakit ini terdiagnosis pada umur '$ tahun.9ngka kejadian pada anak laki0laki dan
anak perempuan adalah sama, tetapi pada akhirmasa remaja penyakit ini lebih banyak
ditemukan pada anak laki0laki.=enyebab yang pasti tidak diketahui. ukti0bukti mendukung
baha osteosarkomamerupakan penyakit yang diturunkan.
Osteosarkoma 2enderung tumbuh di tulang paha (ujung baah), tulang lengan atas
(ujungatas) dan tulang kering (ujung atas).-jung tulang0tulang tersebut merupakan daerah
dimana terjadi perubahan dan ke2epatan pertumbuhan yang terbesar. Meskipun demikian,
osteosarkoma juga bisa tumbuh di tulang lainnya.3.
Sarkoma adalah tumor yang berasal dari jaringan penyambung.
;anker adalah neoplasma yang tidak terkontrol dari sel anaplastik yang menginasi
jaringan dan 2enderung bermetastase sampai ke sisi yang jauh dalam tubuh( Wong. #3).
Osteosarkoma ( sarkoma osteogenik ) adalah tumor yang mun2ul dari mesenkim
pembentuk tulang. Sarkoma osteogenik ( Osteosarkoma ) merupakan neoplasma tulang primer
yang sangatganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang paling sering
terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut ( Wong. #3).
Osteosarkoma ( sarkoma osteogenik ) merupakan tulang primer maligna yang paling
sering dan paling fatal. %itandai dengan metastasis hematogen aal ke paru. Tumor inimenyebabkan mortalitas tinggi karena sarkoma sering sudah menyebar ke paru ketikapasien
pertama kali berobat( Smelter. #').
#. Etiologi
+tiologi osteosar2oma belum diketahui se2ara pasti, tetapi ada berbagai
ma2am faktor predisposisi sebagai penyebab osteosar2oma. 9dapun faktor
predisposisi yang dapat menyebabkan osteosar2oma antara lain :
#
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
3/21
'. Trauma
Osteosar2oma dapat terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun setelah
terjadinya injuri. Walaupun demikian trauma ini tidak dapat dianggap sebagai
penyebab utama karena tulang yang fraktur akibat trauma ringan maupun parah
jarang menyebabkan osteosar2oma.
#. +kstrinsik karsinogenik
=enggunaan substansi radioaktif dalam jangka aktu lama dan melebihi dosis
juga diduga merupakan penyebab terjadinya osteosar2oma ini. Salah satu
2ontoh adalah radium. 7adiasi yang diberikan untuk penyakit tulang seperti
kista tulang aneurismal, fibrous displasia, setelah 301 tahun dapat
mengakibatkan osteosar2oma.
3. ;arsinogenik kimia
9da dugaan baha penggunaan thorium untuk penderita tuber2ulosis
mengakibatkan '1 dari $3 pasien berkembang menjadi osteosar2oma.
1. >irus
=enelitian tentang irus yang dapat menyebabkan osteosar2oma baru
dilakukan pada hean, sedangkan sejumlah usaha untuk menemukan
on2ogenik irus pada osteosar2oma manusia tidak berhasil. Walaupun
beberapa laporan menyatakan adanya partikel seperti irus pada sel
osteosar2oma dalam kultur jaringan. ahan kimia, irus, radiasi, dan faktor
trauma. =ertumbuhan yang 2epat dan besarnya ukuran tubuh dapat juga
menyebabkan terjadinya osteosar2oma selama masa pubertas. Hal ini
menunjukkan baha hormon se? penting alaupun belum jelas bagaimana
hormon dapat mempengaruhi perkembanagan osteosar2oma.
$. ;eturunan ( genetik )
3. Anatomi dan fisiologi
Tulang adalah organ ital yang berfungsi untuk gerak pasif, proteksi alat0alat
di dalam tubuh, pembeda 7uang ditengah tulang0tulang tertentu berisi jaringan
hematopoietik yang membentuk berbagai sel darah dan tempat primer untuk
menyimpan dan mengatur kalsium dan posfat. 7uang ditengah tulang0tulang
3
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
4/21
tertentu berisi jaringan hematopoietik yang membentuk berbagai sel darah dan
tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsium dan posfat.
Sebagaimana jaringan pengikat lainnya, tulang terdiri dari komponen matriks
dan sel. Matriks tulang terdiri dari serat0serat kolagen dan protein non0kolagen.
Sedangkan sel tulang terdiri dari osteoblas, oisteosit, dan osteoklas.
Osteoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe & dan
proteoglikan sebagai matriks tulang atau jaringan osteosid melalui suatu proses
yang disebut osifikasi.;etika sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid,
osteoblas mensekresikan sejumlah besar fosfatase alkali, yang memegang peranan
penting dalam mengendapkan kalsium dan fosfat ke dalam matriks tulang.
Sebagian dari fosfatase alkali akan memasuki aliran darah, dengan demikian
maka kadar fosfatase alkali di dalam darah dapat menjadi indikator yang baik
tentang tingkat pembentukan tulang setelah mengalami patah tulang atau pada
kasus metastasis kanker ke tulang.Osteosit adalah sel0sel tulang deasa yang
bertindak sebagai suatu lintasan untuk pertukaran kimiai melalui tulang yang
padat.
Osteoklas adalah sel0sel berinti banyak yang memungkinkan mineral dan
matriks tulang dapat diabsorbsi. Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas
mengikis tulang. Sel0sel ini menghasilkan enim proteolitik yang meme2ahkan
matriks dan beberapa asam yang melarutkan mineral tulan/g sehingga kalsium
dan fosfat terlepas ke dalam aliran darah (Setyohadi, #4@ Wilson. #$@ Auyton.
'//4).
1. Patofisiologi
Sarkoma osteogenik (Osteosarkoma) merupakan neoplasma tulang primer yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang
paling sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama
lutut. =enyebab osteosarkoma belum jelas diketahui, adanya hubungan
kekeluargaan menjadi suatu predisposisi. egitu pula adanya hereditery.
%ikatakan beberapa irus onkogenik dapat menimbulkan osteosarkoma pada
hean per2obaan. 7adiasi ion dikatakan menjadi 35 penyebab langsung
osteosarkoma. 9khir0akhir ini dikatakan ada # tumor suppressor gene yang
1
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
5/21
berperan se2ara signifikan terhadap tumorigenesis pada osteosarkoma yaitu
protein =$3 ( kromosom '4) dan 7b (kromosom '3).
Bokasi tumor dan usia penderita pada pertumbuhan pesat dari tulang
memun2ulkan perkiraan adanya pengaruh dalam patogenesis osteosarkoma. Mulai
tumbuh bisa didalam tulang atau pada permukaan tulang dan berlanjut sampai
pada jaringan lunak sekitar tulang epifisis dan tulang raan sendi bertindak
sebagai barier pertumbuhan tumor kedalam sendi. Osteosarkoma mengadakan
metastase se2ara hematogen paling sering keparu atau pada tulang lainnya dan
didapatkan sekitar '$50#5 telah mengalami metastase pada saat diagnosis
ditegakkan.
9danya tumor di tulang menyebabkan reaksi tulang normal dengan respons
osteolitik (destruksi tulang) atau respons osteoblastik (pembentukan tulang).
eberapa tumor tulang sering terjadi dan lainnya jarang terjadi, beberapa tidak
menimbulkan masalah, sementara lainnya ada yang sangat berbahaya dan
mengan2am jia.
Tumor ini tumbuh di bagian metafisis tulang panjang dan biasa ditemukan pada
ujung baah femur, ujung atas humerus dan ujung atas tibia. Se2ara histolgik,
tumor terdiri dari massa sel0sel kumparan atau bulat yang berdifferensiasi jelek
dan sring dengan elemen jaringan lunak seperti jaringan fibrosa atau miksomatosa
atau kartilaginosa yang berselang seling dengan ruangan darah sinusoid.
Sementara tumor ini meme2ah melalui dinding periosteum dan menyebar ke
jaringan lunak sekitarnya@ garis epifisis membentuk terhadap gambarannya di
dalam tulang.
9danya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinasi oleh sel tumor.
Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksiatau penghan2uran tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan
tulang. Terjadi destruksi tulang lokal. =ada proses osteoblastik, karena adanya sel
tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru dekat lempat lesi
terjadi sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.
;eganasan sel pada mulanya beraal pada sumsum tulang (myeloma) dari
jaringan sel tulang (sar2oma) sel0sel tulang akan berada pada nodul0nodul limfe,
hati dan ginjal sehingga dapat mengakibatkan adanya pengaruh aktifitas
$
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
6/21
hematopeotik sumsum tulang yang 2epat pada tulang sehingga sel0sel plasma
yang belum matangCtidak matang akan terus membelah terjadi penambahan
jumlah sel yang tidak terkontrol lagi (Setyohadi, #4@ Wilson. #$@ Auyton.
'//4).
$. Klasifikasi
;lasifikasi menurut WHO ditetapkan berdasarkan atas 2riteria histologist,
jenis diferensiasi sel0sel tumor yang diperhatikan dan jenis inter seluler matriks
yang di produksi. %alam hal ini dipertimbangkan sifat0sifat tumor, asal usul sel
serta pemeriksaan histologist menetapkan jenis tumor bersifat jinak atau ganas.
Sel0sel dari mus2uloskeletal berasal dari mesoderm tapi kemudian
berdiferensiasi menjadi beberapa sel osteoklas, kondroblas, fibroblas, mieloblas.
Oleh karena itu sebaiknya klasifikasi tumor tulang berdasarkan atas asal sel, yaitu
bersifat osteogenik, kondrogenik atau mielogonik.Meskipun demikian terdapat
kelompok yang tidak termasuk dalam kelompok tumor yaitu kelainan reaktif
(rea2tie bone) atau hamartoma yang sebenarnya berpotensi menjadi ganas.
eberapa hal yang penting yang sehubungan dengan penetapan klasifikasi yaitu :
a. *aringan yang mudah menyebar tidak selalu harus merupakan jaringan asal. b. Tidak ada hubungan patologis atau klinis dalam kategori khusus.
2. Sering tidak ada hubungan antara kelainan jinak dan ganas dengan unsure0
unsur jaringannya. Misalnya osteoma dan osteosarkoma.
d. eberapa tumor hanya disebut dalam suatu kelompok yang sederhana,
misalnya osteosarkoma
Tael 2!1 Klasifikasi t"mor t"lang erdasarkan #riteria $istologik
t"mor t"lang %&H'(
Asal sel Jinak )anas
Osteogenik Osteoma OsteosarkomaOsteoid Osteoma =arosteal Osteosarkoma
Osteoblastoma Osteoblastoma
;ondrogenik ;ondroma ;ondrosarkoma
Osteokondroma ;ondrosarkoma *uksta
;ortikal
Dibroma ;ondromiksoid ;ondroblastoma
Dibroma ;ondromiksoid
Aiant 8ell Tumor Osteoklastoma
Mielojenik Sarkom +ing
Sarkoma 7etikulum
"
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
7/21
Bimfosarkoma
Mieloma
>askuler Hemangioma 9ngiosarkoma
Bimfangioma
&ntermediate : Tumor AlomusHemangio0+ndotelioma
Hemangio0=erisitoma
*aringan Bunak Dibroma %esmo =lastik Dibrosarkoma
Bipoma Biposarkoma
Mesenkimoma Aanas
Sarkoma tak berdeferesiansi
Tumor lain Eeurinoma ;ondroma
Eeurofibroma 9damantinoma
Tumor tanpa klasifikasi ;ista Soliter
;ista 9neurisma;ista *uksta09rtikuler
%efek Metafisis
Aranuloma +osinofil
%isplasia Dibrosa
Miositis Osifikans
Tumor ron
Hiperparatiroidisme
". BEBE*APA +A*IASI DA*I 'STE'SA*K',A
a. =arosteal Osteosarkoma
=arosteal osteosarkoma yang tipikal ditandai dengan lesi pada permukaan
tulang, dengan terjadinya diferensiasi derajat rendah dari fibroblast dan
membentuk waven bone atau lamellar bone. iasanya terjadi pada umur
lebih tua dari osteosarkoma klasik, yaitu pada umur # < 1 tahun. agian
posterior dari distal fermur merupakan daerah predileksi yang paling sering,
selain bisa juga mengenai tulang0tulang panjang yang lainnya. Tumor
dimulai dari daerah korteks tulang dengan dasar yang lebar, yang makin
lama lesi ini bisa inasi kedalam korteks dan masuk ke endosteal.
=engobatanny adalah dengan 2ara operasi, melakukan eksisi dari tumor dan
surial ratenya bisa men2apai 60/5.
b. =eriosteral Osteosarkarmo
=eriosteral osteosarkoma merupakan osteosarkoma derajat sedang
(moderate-grade) yang merupakan lesi pada permukaan tulang bersifat
kondroblastik, dan sering terdapat pada daerah proksimal tibia. Sering juga
4
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
8/21
dapat pada diafise tulang panjang seperti pada femur dan bahkan bisa pada
tulang pipih seperti mandibula. Terjadi pada umur yang sama dengan klasik
osteosarkoma. %erajat metastasenya lebih rendah dari osteosarkoma klasik
yaitu #503$5 terutama ke paru0paru. =engobatannya adalah dilakukan
operasi marginal0ide eksisi (wide-margin surgical resection), dengan
didahului preoperatie kemoterapi dan dilanjutkan sampai post0operasi.
2. Telangie2tasis Osteosarkoma
Telangie2tasis osteosarkoma pada plain radiografi kelihatan gambaran
lesi yang radiolusen dengan sedikit kalsifikasi atau pembentukan tulang.
%engan gambaran seperti ini sering dikelirukan dengan lesi binigna pada
tulang seperti aneurismal bone cyst . Terjadi pada umur yang sama dengan
klasik osteosarkoma. Tumor ini mempunyai derajat keganasan yang sangat
tinggi dan sangat agresif. %iagnosis dengan biopsy sangat sulit oleh karena
tumor sedikit jaringan yang padat, dan sangat askuler. =engobatannya sama
dengan osteosarkoma klasik, dan sangat reposif terhadap adjuvant
chemotherapy.
d. Osteosarkarmo Sekunder
Osteosarkoma dapat terjadi dari lesi jinak pada tulang, yang mengalami
mutasi sekunder dan biasanya terjadi pada umur yang lebih tua, misalnya
bisa berasal dari paget’s disease, osteblastoma, fibous dysplasia, benign
giant cell tumor, 8ontoh klasik dari osteosarkoma sekuder adalah yang
berasal dari paget’s disease yang disebut pegetic osteosarcomas. %i +ropa
merupakan 35 dari seluruh osteosarkoma dan terjadi pada umur yang tua.
Bokasi yang tersering adalah humerus, kemudian di daerah pelis dan femur.
=erjalanan penyakit sampai mengalami degenerasi ganas memakan aktu2ukup lama '$0#$ tahun dengan mengeluh nyeri pada daerah inflamasi dari
paget’s disease. Selanjutnya rasa nyeri nertambah, disusul oleh terjadinya
destruksi tulang. =rognosis dari pegetic osteosarcomas sangat jelek dengan
fie years surial rate rata0rata hanya 65. Oleh karena terjadi pada orang
tua, maka pengobatan dengan kemoterapi tidak merupakan pilihan karena
toleransinya rendah.
e. Osteosarkarmo &ntrameduler derajat 7endah
6
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
9/21
Tipe ini sangat jarang dan merupakan ariasi osseofibrous derajat rendah
yang terletak intrameduler. Se2ara mikrospik gambarannya mirip parosteal
osteosarkoma. Bokasinya pada daerah metafise tulang dan terbanyak pada
daerah lutut. =enderita biasanya mempunyai umur yang lebih tua yaitu '$0
"$ tahun, mengenai laki0laki dan anita hampir sama. =ada pemeriksaan
radiografi, tampak gambaran sklerotik pada daerah intrameduler metafise
tulang panjang. Seperti pada parosteral osteosarkoma, osteosarkoma tipe ini
mempunyai prognosis yang baik dengan hanya melakukan lo2al eksisi saja.
f. Osteosarkarmo 9kibat 7adiasi
Osteosarkarmo bisa terjadi setelah mendapatkan radiasi melebihi dari
3Ay. Onsetnya biasanya sangat lama berkisar antara 303$ tahun, dan
derajat keganasannya sangat tinggi dengan prognosis jelek dengan angka
metastasenya tinggi.
g. Multisentrik Osteosarkarmo
%isebut juga Multifocal Osteosarcoma. >ariasi ini sangat jarang yaitu
terdapatnya lesi tumor yang se2ara bersamaan pada lebih dari satu tempat.
Hal ini sangat sulit membedakan apakah sar2oma memang terjadi bersamaan
pada lebih dari satu tempat lesi tersebut merupakan suatu metastase. 9da
dua tipe yaitu: tipe ynchronous dimana terdapatnya lesi se2ara bersamaan
pada lebih dari satu tulang. Tipe ini sering terdapat pada anak0anak dan
remaja dengan tingkat keganasannya sangat tinggi. Tipe lainnya adalah tipe
Metachronous yang terdapat pada orang deasa, yaitu terdapat tumor pada
tulang lain setelah beberapa aktu atau setelah pengobatan tumor pertama.
=ada tipe ini tingkat keganasannya lebih rendah.
4. ,anifestasi Klinik
a. Eyeri danC atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya menjadi
semakin parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresiitas
penyakit)
b. Draktur patologik
2. =embengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang
terbatas
/
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
10/21
d. Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya
pelebaran ena
e. Aejala0gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat
badan menurun dan malaise.
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. =emeriksaan 7adiologi
iasanya gambaran radiogram dapat membantu untuk menentukan keganasan relatif
daritumor tulang. Sebagai 2ontoh, suatu lesi bertepi bulat dan berbatas tegas 2enderung
bersifatjinak. Besi seperti itu sering kali memiliki tepi yang sklerotik, menunjukkan baha
tulangyang terserang memiliki 2ukup aktu dan kemampuan untuk memberikan respon
terhadapmassa yang tumbuh. Aambaran tepi lesi yang tidak tegas menandakan baha
proses inasitumor ke jaringan tulang yang berada di sekitarnya.Besi ini tumbuh dengan
2epat dan tulang tidak mempunyai 2ukup aktu guna mengadakanrespon pembelahan
untuk bereaksi melaan massa tersebut. =erluasan lesi melalui kortekstulang merupakan
2irri khas suatu keganasan. ;alau tumor menembus korteks, periosteumnyamungkin akan
terkelupas. Mungkin periosteumnya akan mengadakan respon denganmenimbun suatu
lapisan tipis tulang yang reaktif, lalu tulang akan terangkat, dan reaksiperiosteal tersebut
berulang kembali. =emeriksaan radiologi yang dilakukan untuk membantumenegakkan
diagnosis meliputi foto sinar0? lokal pada lokasi lesi atau foto surei seluruh tulang ( bone
surey ) apabila ada gambaran klinis yang mendukung adanya tumor ganasC metastasis.
Doto polos tulang dapat memberikan gambaran tentang:
') Bokasi lesi yang lebih akurat, apakah pada daerah epifisis, metafisis, diafisis, atau pada
organ 0 organ tertentu.
#) 9pakah tumor bersifat soliter atau multiple.
3) *enis tulang yang terkena.
1) %apat memberikan gambaran sifat tumor, yaitu: atas, apakah berbatas tegas atautidak, mengandung kalsifikasi atau tidak.
$) Sifat tumor, apakah bersifat uniform atau berariasi, apakah memberikanreaksi pada
periosteum, apakah jaringan lunak di sekitarnya terinfiltrasi.
") Sifat lesi, apakah berbentuk kistik atau seperti gelembung sabun.
=emeriksaan radiologi lain yang dapat dilakukan, yaitu:
') =emindaian radionuklida. =emeriksaan ini biasanya dipergunakan pada lesi yang
ke2il seperti osteoma.
'
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
11/21
#) 8T0s2an. =emeriksaan 8T0s2an dapat memberikan informasi tentang
keberadaantumor, apakah intraoseus atau ekstraoseus.
3) M7& . M7& dapat memberika informasi tentang apakah tumor berada dalam
tulang,apakah tumor berekspansi ke dalam sendi atau ke jaringan lunak.
b. =emeriksaan Baboratorium
=emeriksan laboratorium merupakan pemeriksaan tambahanC penunjang dalam
membantumenegakkan diagnosis tumor.
=emeriksaan laboratorium yang dilakukan meliputi:
') %arah. =emeriksaan darah meliputi pemeriksaan laju endap darah, haemoglobin,
fosfatase alkali serum, elektroforesis protein serum, fosfatase asam serum yang
memberikan nilai diagnostik pada tumor ganas tulang.#) -rine . =emeriksaan urine yang penting adalah pemeriksaan protein en2e0*ones.
2. iopsi
Tujuan pengambilan biopsi adalah memperoleh material yang 2ukup untuk
pemeriksaanhistologist, untuk membantu menetapkan diagnosis serta grading tumor.
Waktu pelaksanaanbiopsi sangat penting sebab dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
radiologi yangdipergunakan pada grading. 9pabila pemeriksaan 8T0s2an dilakukan
setelah biopsi, akan tampak perdarahan pada jaringan lunak yang memberikan kesan
gambaran suatu keganasanpada jaringan lunak.9da dua metode pemeriksaan biopsi, yaitu :
') iopsi tertutup, dengan menggunakan jarum halus ( fine needle aspiration,
DE9) dengan menggunakan sitodiagnosis, merupakan salah satu biopsi untuk
melakukandiagnosis pada tumor.
#) iopsi terbuka
iopsi terbuka adalah metode biopsi melalui tindakan operatif. ;eunggulan biopsi
terbuka dibandingkan dengan biopsi tertutup, yaitu dapatmengambil jaringan yang
lebih besar untuk pemeriksaan histologis dan pemeriksaanultramikroskopik,
mengurangi kesalahan pengambilan jaringan, dan mengurangike2enderungan
perbedaan diagnostik tumor jinak dan tunor ganas (seperti antaraenkondroma dan
kondrosakroma, osteoblastoma dan osteosarkoma). iopsi terbuka tidak boleh
dilakukan bila dapat menimbulkan kesulitan pada prosedur operasi berikutnya,
misalnya pada reseksi end0blo2k .
''
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
12/21
/. Kom-likasi
;omplikasi yang dapat timbul,antara lain gangguan produksi anti0
bodi,infeksi yang biasa disebabkan oleh kerusakan sumsum tulang yang luas dan
merupakan juga efek dari kemoterapi,radioterapi,dan steroid yang dapat
menyokong terjadinya leu2openia dan fraktur patologis,gangguan ginjal dan
system hematologis,serta hilangnya anggota ekstremitas.;omplikasi lebih lanjut
adalah adanya tanda < tanda apatis dan kelemahan
'. PENATALAKSANAAN
Osteosarkoma mempunyai program yang lebih baik, disebabkan oleh
prosedur penegakkan diagnosis dan staging dari tumor yang lebih baik, begitu
juga dengan adanya pengobatan yang lebih 2anggih. %alam penanganan
osteosarkoma modalitas pengobatannya dapat dibagi atas dua bagian yaitu dengan
kemoterpai dan dengan operasi.
a. ;emoterapi
;emoterapi merupakan pengobatan yang sangat ital pada
osteosarkoma, terbukti dalam 3 tahun belakangan ini dengan kemoterapi
dapat mempermudah melakukan prosedur operasi penyelamatan
ekstremitas (limb salvage proceure) dan meningkatkan survival rute dari
penderita. ;emoterapi juga mengurangi metastase ke paru < paru dan
sekalipun ada, mempermudah melakukan eksisi pada metastase tersebut.
7egimen standar kemoterapi yang dipergunakan dalam pengobatan
osteosarkamo adalah kemoterapi preoperatie (preoperative
chemotherapy) yang disebut juga dengan induction chemotherapy atau
neoadjuvant chemotherapy dan kemoterapi postoperatie (postoperative
chemotherapy) yang disebut juga dengan adjuvant chemotherapy.
;emoterapi preoperatif merangsang terjadinya nekrosis pada tumor
primernya, sehingga tumor akan menge2il. Selain itu akan memberikan
pengobatan se2ara dini terhadap terjadinya mikro0metastase. ;eadaan ini
akan membantu mempermudah melakukan operasi reseksi se2ara luas
dari tumor dan sekaligus masih dapat mempertahankan ekstrimnya.
=emberian kemoterapi posperatif paling baik dilakukan se2epat mungkin
sebelum 3 minggu setelah operasi.
'#
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
13/21
Obat0obat kemoterapi yang mempunyai hasil 2ukup efektif untuk
osteosarkoma adalah : do?orubi2in (9ndriamy2in), 2isplatin (=latinol),
ifosfamide (&fe?), mesna (7heumatre?). =roto2ol standar yang digunakan
adalah do?orubi2in dan 2isplatin dengan atau tanpa methotre?ate dosis
tinggi, baik sebagai terapi induksi (neoadjuvant ) atau terai adjuant.
;adang0kadang dapat ditambah dengan ifosfamide. %engan
menggunakan pengobatan multi0agent ini, dengan dosis yang intensif,
terbukti memberikan perbaikan terhadap surial rate "065.
b. Operasi
Saat ini prosedur !imb alvage merupakan tujuan yang diharapkan
dalamoperasi suatu osteosarkoma. Maka dari itu melakukan reseksi tumor
dan melakukan rekrontruksinya kembali dan mendapatkan fungsi yang
memuaskan dari ektermitas merupakan salah satu keberhasilan melakukan
operasi. %engan memberikan kemoterpi preoperatif (induction "
neodjuvant chemotherapy) melakukan operasi mempertahankan
ekstremitas (limb-sparing resection) dan sekaligus melakukanj
rekonstruksi akan lebih aman dan mudah, sehingga amputasi tidak perlu
pada / sampai /$5 dari penderita osteosarkoma. %alam penelitian
terbukti tidak terdapat perbedaab surial rate antara operasi amputasi
dengan limb-sparing resection. 9mputasi terpaksa dikerjakan apabila
prosedur limb0saage tidak dapat atau tidak memungkinkan lagi
dikerjakan.
Setelah melakukan reseksi tumor, terjadi kehilangan 2ukup banyak
dari tulang dan jaringan lunaknya, sehingga memerlukan ke2akapan untuk
merekonstruksi kembali dan ekstremitas tersebut. iasanya untuk rekonstruksi digunakan endo0protesis dari methal. =rotesis ini
memberikan stabilitas fiksasi yang baik sehingga penderita dapat
menginjak (weight-bearing) dan mobilitas se2ara 2epat, memberikan
stabilitassendi yang baik, dan fungsi dari ekstremitas yang baik dan
memuaskan. egitu juga endoprotesis methal meminimalisasi komplikasi
post operasinya disbanding dengan menggunakan bone graft .
2. #ollow-up =ost0operasi
'3
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
14/21
=ost operasi dilanjutkan pemberian kemoterapi obat multiagent
seperti sebelum operasi. Setelah pemberian kemoterapinya selesai maka
dilakukan pengaasan terhadap kekambuhan tumor se2ara lo2al maupun
adanya metastase, dan komplikasi terhadap proses rekonstruksinya.
iasanya komplikasi yang terjadi terhadap rekonstruksinya adalah :
longgarnya protesis, infeksi, kegagalan mekanik. =emerikasaan fisik
se2ara rutin pada tempat operasinya mupun se2ara sistematik terhadap
terjadinya kekambuhan maupun adanya metastase. =embuatan plain0foto
dan 8T s2an dari lo2al ekstremitasnya maupun paru0paru merupakan hal
yang harus dikerjakan. =emerikasaan ini dilakukan setiap 3 bulan dalam #
tahun pertama post operasinya, dan setiap " bulan pada $ tahun
berikutnya.
''. P*'SES KEPE*A&ATAN DEN)AN 'STE'SA.*',A
a! -engka/ian
') &dentitas pasien
Eama, umur, jenis kelamin, pendidkan, pekerjaan, status perkainan,
alamat, dan lain0lain.
#) 9namnesa
=engkajian berdasarkan karakterisitik nyeri:
= : palliatie : tidak teridentifikasi
F : GualityCGuanty : pada kasus nyeri yang dirasakan klien terus menerus.
7 ::region @ nyeri terletal pada tungkai baah kanan.
S : s2ale @ klien menyatakan baha nyerinya ada pada skala / (0')
T : nyeri terjadi sejak 3bulan yang lalu dan akan bertambah nyeri apabila area bengkaknya disentuh atau bergesekan dengan kain.
3) 7iayat kesehatan
a) 7iayat kesehatan sekarang
=asien mengeluh nyeri pada daerah tulang yang terkena.
;lien mengatakan susah untuk beraktifitasCketerbatasan gerak
Mengungkapkan akan ke2emasan akan keadaannya
b) 7iayat kesehatan dahulu
'1
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
15/21
=erlu dikaji apakah klien pernah menderita suatu penyakit yang
beratCpenyakit tertentu yang memungkinkan berpengaruh pada
kesehatan sekarang, kaji adanya trauma prosedur operatif dan
penggunaan obat0obatan.
2) 7iayat kesehatan keluarga
;aji kemungkinan adanya anggota keluarga yang mengalami gangguan
seperti yang dialami klienCgangguan tertentu yang berhubungan se2ara
langsung dengan gangguan hormonal seperti gangguan pertumbuhan
dan perkembangan.
3. =engkajian fisik
&nspeksi :
a. =ostur: terlihat massa sebesar bola tenis di tungkai kanan,kemerahan,dan mengkilap
b. Aaya berjalan: nyeri dirasakan klien pada skala/ sehingga dapat dipastikan klien
tidak bisa berjalan dengan baik.
2. 7OM : klien tidak dapat bergerak bebasd.
=erubahan arna kulit : terlihat perubahan kulit berupa rubor dan mengkilat pada
areapembengkakan,ditemukan adanya pus berarna hijau.
=alpasi:
a. Eyeri tekan bertambah apabila disentuh dan bergesekan dengan kain,sehingga
peraat tidak bolehmenekannya.
b. +dema (tempat,ukuran,temperature)+dema pada tungkai baah kanan klien sebesar
bola tennis dan timbul rubor dan mengkilat.
1. Hasil laboratoriumCradiologi Terdapat gambaran adanya kerusakan tulang dan pembentukan
tulang
baru.
9danya gambaran sun ray spi2ules atau benang0benang tulang dari kortek
tulang.
Terjadi peningkatan kadar alkali posfatase.
'$
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
16/21
! Diagnosa Ke-era0atan
') Eyeri akut berhubungan dengan proses patologik dan pembedahan
(amputasi).
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 3 ? #1 jam
masalah nyeri akut teratasi seluruhnya.
%S : ;lien mengatakan nyeri sebelum dan setelah pembedahan
%O :
• Dokus diri klien tampak menyempit, dan
• =erilaku klien tampak melindung diri C berhati0hati.
;riteria Hasil :
;lien mengatakan nyeri hilang dan terkontrol,
;lien tampak rileks, tidak meringgis, dan mampu istirahatCtidur dengan
tepat,Tampak memahami nyeri akut dan metode untuk menghilangkannya, dan
Skala nyeri 0#.
$ntervensi%
a) 8atat dan kaji lokasi dan intensitas nyeri (skala 0'). Selidiki
perubahan karakteristik nyeri.
7 : -ntuk mengetahui respon dan sejauh mana tingkat nyeri pasien.
b) erikan tindakan kenyamanan (2ontoh ubah posisi sering, pijatan
lembut).
7 : Men2egah pergeseran tulang dan penekanan pada jaringan yang
luka.
2) erikan sokongan (support) pada ektremitas yang luka.
7 : =eningkatan ena return, menurunkan edema, dan mengurangi
nyeri.
d) erikan lingkungan yang tenang.
7 : 9gar pasien dapat beristirahat dan men2egah timbulnya stress.
e) ;olaborasi dengan dokter tentang pemberian analgetik, kaji efektifitas
dari tindakan penurunan rasa nyeri.
7 : -ntuk mengurangi rasa sakit C nyeri.
#) ;erusakan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kerusakan
muskuluskletal, nyeri, dan amputasi.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 3 ? #1 jam
masalah kerusakan mobillitas fisik teratasi seluruhnya.
%S : ;lien mengatakan sulit untuk bergerak
%O : ;lien tampak mengalami Aangguan koordinasi@ penurunan
kekuatan otot, kontrol dan massa.
'"
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
17/21
;riteria Hasil :
a) =asien menyatakan pemahaman situasi indiidual, program
pengobatan, dan tindakan keamanan,
b) =asien tampak ikut serta dalam program latihan C menunjukan
keinginan berpartisipasi dalam aktiitas,
2) =asien menunjukan teknik C perilaku yang memampukan tindakan
beraktiitas, dan
d) =asien tampak mempertahankan koordinasi dan mobilitas sesuai
tingkat optimal.
&nterensi :
a) ;aji tingkat immobilisasi yang disebabkan oleh edema dan persepsi
pasien tentang immobilisasi tersebut.
7 C: =asien akan membatasi gerak karena salah persepsi (persepsi tidak
proporsional).
b) %orong partisipasi dalam aktiitas rekreasi (menonton T>, memba2a
koran dll ).
7 C : Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energi,
memusatkan perhatian, meningkatkan perasaan mengontrol diri pasien
dan membantu dalam mengurangi isolasi sosial.
2) 9njurkan pasien untuk melakukan latihan pasif dan aktif pada yang
2edera maupun yang tidak.
7 C : Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk
meningkatkan tonus otot, mempertahankan mobilitas sendi, men2egah
kontraktur C atropi dan reapsorbsi 8a yang tidak digunakan.
d) antu pasien dalam peraatan diri.
7 C : Meningkatkan kekuatan dan sirkulasi otot, meningkatkan pasien
dalam mengontrol situasi, meningkatkan kemauan pasien untuk
sembuh.e) erikan diit Tinggi protein Tinggi kalori , itamin , dan mineral.
7 C : Memper2epat proses penyembuhan, men2egah penurunan ,
karena pada immobilisasi biasanya terjadi penurunan .
f) ;olaborasi dengan bagian fisioterapi.
7 C : -ntuk menentukan program latihan.
3) ;erusakan integritas kulit atau jaringan berhubungan dengan penekanan
pada daerah tertentu dalam aktu yang lama.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 3 ? #1 jam
masalah kerusakan integritas kulit C jaringan taratasi seluruhnya.
'4
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
18/21
;riteria Hasil : ;lien Menunjukkan prilaku C tehnik untuk men2egah
kerusakan kulit tidak berlanjut.
&nterensi :
a) ;aji adanya perubahan arna kulit.
7 C : Memberikan informasi tentang sirkulasi kulit.
b) =ertahankan tempat tidur kering dan bebas kerutan.
7 C : -ntuk menurunkan tekanan pada area yang peka resiko
kerusakan kulit lebih lanjut.
2) -bah posisi dengan sesering mungkin.
7 C : -ntuk mengurangi tekanan konstan pada area yang sama dan
meminimalkan resiko kerusakan kulit.
d) eri posisi yang nyaman kepada pasien.
7 C : =osisi yang tidak tepat dapat menyebabkan 2edera kulit Ckerusakan kulit.
e) ;olaborasi dengan tim kesehatan dan pemberian alf C antibioti2.
7 C : -ntuk mengurangi terjadinya kerusakan integritas kulit.
1) 7esiko infeksi berhubungan dengan fraktur terbuka kerusakan jaringan
lunak.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 3 ? #1 jam
masalah resiko infeksi tidak terjadi.
;riteria Hasil :
a) Tidak ada tanda0tanda &nfeksi,
b) Beukosit dalam batas normal, dan
2) Tanda0tanda ital dalam batas normal.
&nterensi :
a) ;aji keadaan luka (kontinuitas dari kulit) terhadap adanya: edema,
rubor, kalor, dolor, fungsi laesa.
7C : -ntuk mengetahui tanda0tanda infeksi.
b) 9njurkan pasien untuk tidak memegang bagian yang luka.
7C : Meminimalkan terjadinya kontaminasi.
2) 7aat luka dengan menggunakan tehnik aseptik
7C : Men2egah kontaminasi dan kemungkinan infeksi silang.d) Measpadai adanya keluhan nyeri mendadak, keterbatasan gerak,
edema lokal, eritema pada daerah luka.
7C : Merupakan indikasi adanya osteomilitis.
e) ;olaborasi pemeriksaan darah : Beukosit
7C : Beukosit yang meningkat artinya sudah terjadi proses infeksi.
'6
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
19/21
Daftar P"staka
'. runner I Suddarth (##). &u'u jar eperawatan Medi'al &edah *disi
+ olume . *akarta : +A8
#. Hide A. #4. Osteosar'oma, ariants. (online), (http:CC.emedi2ine.
2om).
3. http:CCejournal.unud.a2.idCabstrakCdr
5#sikiJ/.pdf http:CCrepository.usu.a2.idCbitstreamC'#31$"46/C'/$43C1C8h
apter5#&&.pdf .
1. http:CCifaria.files.ordpress.2omC#'C'Cpatofis0osteosar2oma.do2.
$. http:CC.s2ribd.2omCdo2C1/1161C=9TOD&S&OBOA&0
OST+OS978OM9". http:CCrepository.usu.a2.idCbitstreamC'#31$"46/C'/$43C1C8hapter
5#&&.pdf.
4. http:CCikimedya.blogspot.2omC#'C''Cdefinisi0konsep0penyakit0
osteosar2oma.html.
6. Eational 8an2er &nstitute. #6. Osteosar'omaMalignant #ibrous
/istiocytoma of &one 0reatment . (online), (http:CC.2an2er.go).
/. Otto, Shirley +. #3. &u'u a'u eperawatan On'ologi. *akarta : +A8.
'. =atel S7, enjamin 7S. Soft Tissue and one Sar2omas and one
Metastases. %alam: ;asper %B et al. /arrison’s 1rinciples of $nternal
Medicine 23 th ed . -S9: M2A79W0H&BB. #$
''. 7asjad, 8hoiruddin. (#3). 1engantar $lmu &edah Ortopedi. Makasar :
intang Bamimpatue.
'#. Smelter, Suanne 8. (#'). &u'u jar eperawatan Medi'al &edah.
>olume #. *akarta : +A8
'3. Springfield %. Orthopaedi2s. %alam: runi2ardi D8. chwart4’s Manual of
urgery +th ed . -S9: M2A79W0H&BB. #".
'1. Syamsuhidayat, 7 dan Wim de *ong. (#1). &u'u jar $lmu &edah. +disi
#. *akarta : +A8.
'$. Wilkinson, *udith M. (#4). &u'u a'u 5iagnosis eperawatan. *akarta :
+A8.
'/
http://www.emedicine/http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19573/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19573/4/Chapter%20II.pdfhttp://ifaria.files.wordpress.com/2010/01/patofis-osteosarcoma.dochttp://www.scribd.com/doc/49448400/PATOFISIOLOGI-OSTEOSARCOMAhttp://www.scribd.com/doc/49448400/PATOFISIOLOGI-OSTEOSARCOMAhttp://wikimedya.blogspot.com/2010/11/definisi-konsep-penyakit-osteosarcoma.htmlhttp://wikimedya.blogspot.com/2010/11/definisi-konsep-penyakit-osteosarcoma.htmlhttp://www.cancer.gov/http://www.emedicine/http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19573/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19573/4/Chapter%20II.pdfhttp://ifaria.files.wordpress.com/2010/01/patofis-osteosarcoma.dochttp://www.scribd.com/doc/49448400/PATOFISIOLOGI-OSTEOSARCOMAhttp://www.scribd.com/doc/49448400/PATOFISIOLOGI-OSTEOSARCOMAhttp://wikimedya.blogspot.com/2010/11/definisi-konsep-penyakit-osteosarcoma.htmlhttp://wikimedya.blogspot.com/2010/11/definisi-konsep-penyakit-osteosarcoma.htmlhttp://www.cancer.gov/
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
20/21
=9THW9K
T+7=9=9779%&9S&
A+E+T&;9
;+B9&E9E A+E+T&;=9%9 B+EA9E =9E*9EA
;7OMOSOM '3
T+7*9%& %+B+S& =9%9 T-B9EA
=+7T-M-H9E
T-B9EA 9EO7M9B
OST+OB9ST&;
T-B9EA 7-S9;
M9S-; ;+%9B9M T--H
T-M-H ;+%9B9M *97&EA9E M+T9D&E
M+EA+7OS& ;O7T+;S OST+OB&T&;
*97&EA9E B-E9; T+7S+79EA
T&M-B B+S&%+ST7-;T&D
&7+A-B97
>&7-S
OE;OA+E&;
OST+OS97;OM9
T-MO7
;+MOT+79=&
T+79=&
M+T9ST9S&S ;+ O7A9E B9&E
EK+7& T-B9EA 79W9E
A9EAA-9E 79S9
EK9M9E EK+7&
+%9H
9M=-T9S&&O=S&
79%&9S& L079K
&ETOB+79ES&9;T&>&T9S@
;+B+T&H9E
M-9BCM-ET9H
=+7-9H9E E-T7&S&
9BO=+S&9
+79T9%9E
T-7-E
A9EAA-9E8&T79 T--H
;+7-S9;9E MO&B&T9S D&S&;
;+7-S9;9E
&ET+A7&T9S ;-B&T
;OM=B&;9S&
=+EK9;&T
&ED+;S&
A9EAA-9E
79S9
EK9M9E
EK+7&
;+7-S9;9E&ET+A7&T9S
;-B&T
8/21/2019 Osteosarkoma Os Tibia
21/21
Top Related