QURAN HADIST
Tutor Sebaya ( X MIPA 4)
naufal farras Bismillah PAS 2019
X MIPA 4
X MIPA 4
DAFTAR ISI
BAB I Al-Quran Kitab-Ku 1-5
BAB II Betapa Otentiknya Kitab-Ku 6-8
BAB III Tujuan dan Fungsi Kitab-Ku 9-10
BAB IV Pokok-Pokok Kitab-Ku 11-14
BAB V Manusia Sebagai Hamba Allah dan Khalifah di Bumi 15-18
Tutor Sebaya -1
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
BAB 1 Al-Quran Kitab-Ku
1. Pengertian Al-Quran
Dibagi jadi 2, yaitu etimologi dan erminology.
Sedangkan untuk etimologi dibagi menjadi 5 pendapat dari para
ulama, yaitu:
a. Al-Lihyany
Membaca, diperuntukkan untuk dibaca sehingga diberi
nama Al-quran. Al-Quran itu diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW untuk menjadi kitab suci.
b. Al-Asy’ari
Menggabungkan sesuatu dengan yang lain, kemudian
dijadikan nama kalamullah karena berisi gabungan2 surat, ayat,
dan huruf.
c. Al- Farra’
Petunjuk atau erminolo, karena ayat-ayat Al-Quran saling
membenarkan.
d. Az- Zujaj
Kumpulan, karena memuat sekumpulan surah, ayat,
kisah2, perintah, larangan, dan inti sari dari kitab2 sebelumnya.
e. Asy- Syafi’i
Tutor Sebaya -2
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
Al-Quran merupakan isim alam, seperti kitab zabur dan
kitab2 sebelumnya.
Untuk pendapat para ulama tentang definisi Al-Quran secara
erminology dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Syeikh Muhammad Khudari Beik
Firman Allah yang berbahasa arab yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW, untuk dipahami isinya dan
diingat, dan disampaikan secara berangsur2 dan ditulis dalam
mushaf, dimulai dari Al-Fatihah dan diakhiri dengan An-Nas.
b. Subkhi As-Salih
Kitab Allah yang mengandung mukjizat, ditur3unkan
kepada Nabi Muhammad SAW, yang ditulis di mushaf2, yang
disampaikan berangsur2, dan membacanya adalah ibadah.
c. Syeikh Muhammad Abduh
Bacaan yang tertulis di mushaf2, yang terpelihara dalam
dada orang yang menjaga(nya) dengan hafalannya (yakni)
orang2 islam.
Kesimpulan Terminologi dari 3 pendapat:
1. Al-Quran adalah firman Allah SWT.
2. Al-Quran terdiri dari lafadz berbahasa arab.
3. Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
4. Al-Quran adalah mukjizat bagi Nabi Muhammad SAW,
dengan perantara malaikat Jibril.
5. Al-Quran disampaikan secara mutawatir.
Tutor Sebaya -3
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
6. Al-Quran merupakan bacaan mulia, bila membacanya ialah
ibadah.
7. Al-Quran diawali dengan Al-Fatihah dan diakhiri dengan
An-Nas.
8. Al-Quran terjaga keasliannya dengan hafalan dalam dada
umat islam.
2. Nama-nama Al-Quran
a. Al-Quran (Bacaan atau yang dibaca)
- Al Baqarah :185
- Al A’raf : 204
- Taha : 2
- dll.
b. Al- Kitab (Kitab suci Allah SWT)
- Al Baqarah : 2
- Ali Imran : 3
c. Al-Furqan (Pembeda, yang haq dan yang bathil)
- Al Furqan : 1
d. Az Zikr (Pemberi peringatan)
- Al Hijr : 9
e. At Tanzil (Diturunkan, Allah-Malaikat Jibril-Nbi Muhammad saw-
umat manusia)
- Asy Syu’ara : 192
3. Perilaku Orang yang Berpegang Teguh Pada Al-Quran
Tutor Sebaya -4
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
a. Meyakini tuntutan yang berkaitan dengan akidah islam, yaitu yang
berkaitan dengan iman.
b. Memiliki budi pekerti yang luhur, serta etika dalam kehidupan.
c. Melaksanakan ibadah, yakni shalat, puasa, zakat, haji.
d. Hubungan antar ermin manusia harus baik, dalam segala aspek
kehidupan.
Tutor Sebaya -5
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
Bab 2 Betapa otentiknya kitabku
1. Al-Qur’an Merupakan Mu’jizat
Secara erminology kata Mu’jizat berbentuk Isim Fa’il yang berarti
melemahkan atau mengalahkan lawan
Mu’’jizat diberikan Allah kepada Nabi dan Rasul-Nya dalam menyampaikan
risalah terutama untuk menghadapi umatnya yang menolak ajaran tersebut.
a. Syarat Mu’jizat
1. Mu’jizat adalah sesuatu yang tidak sanggup dilakukan siapapun selain
Allah.
2. Mu’jizat bersifat menyalahi kebiasaan dan tidak sesuai atau
berlawanan dengan hukum alam.
3. Mu’jizat harus berupa hal yang dijadikan saksi oleh seorang yang
mengaku membawa risalah ilahi.
4. Mu’jizat terjadi bertepatan dengan pengakuan nabi yang mengajak
bertanding menggunakan mu’jizat tersebut.
5. Tidak ada seorang pun yang dapat menghentikan dan membadingkan
dalam pertandingan tersebut.
b. Macam-macam Mu’jizat
1. Mu’jizat Hissi ( Mu’jizat yang dapat dirasa oleh panca indra dan
sengaja ditunjukkan kepada manusia biasa )
2. Mu’jizat Maknawi ( Mu’jizat yang hanya dapat dicapai dengan
kekuatan aqli atau kecerdasan pikiran )
Tutor Sebaya -6
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
c. Pengertian I’jazul Qur’an
Dalam hal ini imam Asy-Suyuti, sebagaimana dikutip Syahrin Harahap,
Mengungkapkan bahwa:
“ Adanya I’jaz al-Qur’an itu ada kaitannya dengan persepsi bangsa Arab
terhadap al-Qur’an. Sehingga al-Qur’an memberi jawaban atas kesalahan tersebut
dan memberi argumentasi akan kebenarannya. Akan tetapi orang Arab tidak dapat
membutikan kebenaran mereka, sementara al-Qur’an secara meyakinkan
menunjukkan kebenarannya. Di sinilah letak I’jaz (kemukjizatan) al-Qur’an.”
d. Aspek-Aspek Kemukjizatan al-Qur’an
1. Gaya Bahasa (al-Uslub)
Yakni ke-Khas-an gaya Bahasa al-Qur’an yang tidak dapat ditiru
sastrawan arab sekalipun.
2. Isi Kandungannya
1. Al-Qur’an mengungkapkan berita-berita ghaib baik pada masa lalu
maupun masa depan missal penciptaan nabi Adam As, kisah-kisah
para Rasul, kiamat, akhirat dan lain lain.
2. Al-Qur’an juga menjelaskan ilmu pengetahuan ( I’jazul Ilmi )
3. Al-Quran memberikan aturan hukum-hukum dan undang-undang
yang bersifat universal, mencakup segala urusan hidup manusia.
e. Perbedaan Bentuk Mukjizat Nabi Muhammad dengan Nabi-Nabi Lain.
Perbedaan pada mukjizat ini terlihat pada bentuknya dimana Nabi
Muhammad SAW mendapatkan al-Qur’an sebagai mukjizat ma’nawi
beliau SAW juga diberi mukjizat hissi. Sementara nabi-nabi sebelumnya
hanya diberi mukjizat hissi ( melunakkan besi, tidak hangus dibakar,
membelah lautan dll. )
Tutor Sebaya -7
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
f. Keotentikan Al-Qur’an
a. Allah SWT menegaskan kemurnian Al-Qur’an akan terus
terjaga sampai kiamat ( QS. Al-Hijr: 9 )
b. Al-Qur’an menantang siapapun yang meragukan kebenaran Al-
Qur’an untuk mendatangkan semisalnya secara keseluruhan
( QS. At-Thur: 33-34 )
c. Al-Qur’an menantang siapapun yang meragukan kebenaran Al-
Qur’an untuk mendatangkan semisalnya barang 10 surah saja
( QS. Yunus: 38 )
d. Al-Qur’an menantang siapapun yang meragukan kebenaran Al-
Qur’an untuk mendatangkan semisalnya meski hanya se-ayat
( QS. Al-Baqarah: 23)
Dari ketiga tantangan al-Qur’an tersebut, terbukti bahwa ternyata tidak
ada yang mampu membuat ataupun mendatangkan yang serupa dengan Qur’an.
Bahkan, dari informasi sejarah pun tidak dapat dipalsukan al-Qur’an itu, sebab
banyak dari umat islam yang menghafalkannya. Hal ini menyatakan keotentikan
al-Qur’an serta keterjagaannya.
Tutor Sebaya -8
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
Bab 3 Tujuan dan Fungsi Al-Qur’an
1. Kedudukan Al-Qur’an Al-Qur’an merupakan sumber pokok bagi ajaran islam. Al-Qur’an juga
merupakan sumber hukum yang utama dan pertama dalam Islam. Sebagai
sumber pokok ajaran islam, al-Qur’an berisi ajaran lengkap mengenai
seluruh aspek kehidupan manusia, maka agar hidup kita selalu bahagia dan
sejahtera hendaklah kita berpegang pada al-Qur’an seperti diterangkan pada
QS. Ali-Imran: 103.
2. Tujuan dan Fungsi Al-Qur’an a. Al-Qur’an sebagai Petunjuk bagi Manusia
Al-Qur’an pada dasarnya memang diturunkan untuk menjadi petunjuk
bagi manusia. Banyak ayat-ayat al-Qur’an yang berisi penegasan bahwa
al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk manusia, contohnya
QS. Al-Baqarah: 185
QS. Al-Baqarah: 2
QS. Fussilat: 44
b. Al-Qur’an sebagai Sumber Pokok Ajaran Islam
Salah satu fungsi lain al-Qur’an ialah sebagai sumber pokok ajaran islam
baik secara Mujmal ( umumnya saja ) atau Tafshil ( bersifat terperinci ).
Ajaran islam bersumber dari al-Qur’an mutlak kebenarannya dan juga
yang paling sempurna. Ajaran al-Qur’an juga menyempurnakan ajaran
kitab-kitab terdahulu. Al-Qur’an berisi ajaran pokok seperti ketauhidan,
ibadah, akhlak, hukum dan segala hal mengenai masalah kehidupan.
Allah SWT menegaskan dalam QS. An-Nisa: 105 bahwa al-Qur’an
Tutor Sebaya -9
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
diturunkan dengan kebenaran hakiki yang menjadi dasar penetapan
hukum.
c. Al-Qur’an sebagai Peringatan dan Pelajaran bagi Manusia
Al-Qur’an memberikan pelajaran serta peringatan dengak konsep kisah-
kisah umat terdahulu, yang pada kisah tersebut dijelaskan bahwa
beberapa umat ada yang beriman dan ada pula yang ingkar. Tentu dalam
hal ini Allah menjanjikan surge bagi yang beramal shalih dan neraka bagi
yang ingkar. Dalam hal ini kita dapat mengambil pelajaran dari kisah-
kisah tersebut. Hal ini dijelaskan Allah SWT dalam QS. Al-An’am: 92.
Tutor Sebaya -10
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
Bab 4 Pokok-Pokok Isi Kitab-Ku
1. Memahami Pokok Isi Al-Qur’ana. Akidah
Secara Bahasa akidah berarti kepercayaan atau disebut pula
dengan keimanan. Orang yang berakidah berarti beriman. Inti
pokok ajaran akidah adalah tauhid, yakni membenarkan ke-Esa-an
Allah. orang yang tidak percaya akan ke-Esa-an Allah disebut
kafir, sedang yang meyakini ada tuhan selain Allah disebut
musyrik. Pokok-pokok akidah ini dimuat dalam QS. Al-Ikhlas: 1-
4, QS. Al-Baqarah: 163 dan QS. Al-Baqarah:285.
b. Ibadah dan Muamalah
Ibadah berarti mengabdi atau menyembah. Yang dimaksud
ibadah ialah mengabdi sepenuhnya kepada Allah SWT dengan
tunduk, patuh dan taat pada-Nya. Ibadah ditimbulkan rasa yakin
akan Allah sebagai satu-satunya zat yang berhak dan wajib
disembah. Hal ini tertuang dalam QS. Az-Zariyat: 56, QS. Al-
Fatihah: 5.
Ibadah dibagi menjadi 2: Ibadah Mahdah (sudah ditentukan
tatacara dan ukurannya) dan Ibadah Gairu Mahdah (ibadah yang
tidak ditentukan takaran dan tatacaranya). Selain beribadah
manusia juga bermuamalah sebagai bentuk Hablu min-annas.
Hal ini ditegaskan dalam QS. Al-Baqarah: 282.
c. Akhlak
Akhlak jika ditinjau dari segi kebahasaan ialah bentuk
jamak dari kata khuluq yang berarti perangai dan secara
Tutor Sebaya -11
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
erminology berarti sifat yang tertanam dalam jiwa manusia dan
muncul secara spontan. Dalam hal ini Rasulullah SAW diutus
utamanya untuk memperbaiki akhlaq manusia, Beliau SAW
merupakan suri tauladan bagi umat nya. Bahkan ketika Aisyah ra.
Ditanya akan akhlak Rasulullah SAW beliau menjawab bahwa
akhlak Rasul SAW adalah al-Qur’an. Hal ini ditegaskan pula pada
QS. Al-Ahzab: 21 bahwa Rasul SAW adalah suri tauladan bagi
umatnya.
d. Hukum
Hukum sebagai salah satu isi pokok ajaran al-Qur’an
beserta kaidah- kaidah dan ketentuan menyeluruh bagi umat
manusia. Tujuannya adalah untuk memberi pedoman agar
kehidupan manusia bahagia dan selamat dunia akhirat. Sebagai
sumber hukum al-Qur’an memberi ketentuan hukum yang harus
dijadikan pedoman dalam menetapkan suatu perkara baik
secara global maupun terperinci. Hal ini tertulis dalam QS. An-
Nisa: 105 dan QS. Al-Maidah: 90.
e. Sejarah/Kisah Umat Terdahulu
Al-Qur’an banyak menceritakan kisah-kisah umat
terdahulu. Kisah-kisah tersebut bukan hanya sekedar cerita,
namun dimaksudkan untu diambil ibrahnya (pelajarannya) bagi
umat Islam. Ibrah tersebut menjadi petunjuk untuk menjalani
kehidupan yang diridhai Allah. hal ini tertulis dalam QS. Yusuf:
111 dan QS. Furqan: 37-39.
f. Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Tutor Sebaya -12
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
Al-Qur’an adalah kitab suci ilmiah. Banyak ayat yang
memberi isyarat tentang pengetahuan (sains) dan teknologi
yang bersifat potensial untuk kemudian dapan dikembangkan
demi kemaslahatan manusia itu sendiri. Al-Qur’an menegaskan
pentingnya penguasaan ilmu dalam al-Qur’an dengan
menurunkan QS. Al-Alaq: 1-5 sebagai ayat yang pertama kali
diwahyukan. Dalam QS. Al-Mujadalah: 11 sebagai dorongan
untuk terus menguasai ilmu. Al-Qur’an mendorong kita untuk
meneliti, menggali informasi dan mengembangkan isyarat-
isyarat keilmuan di dalamnya.
2. Perilaku Orang yang Menjadikan Al-Qur’an Sebagai
Pedoman Orang yang menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidup pasti akan
terlepas dari kebodohan dan kesesatan dalam menjalani hidup.
Dengan al-Qur’an hati akan menjadi halus dan lembut dan terhindar
dari penyakit ruhani. Dada akan luas saat menerima petunjuk-
petunjuk dan perintah ketuhanan. Akal menjadi cerdas san terbebas
dari pikiran keji lagi sesat. Perilaku akan terhindar dari gerak yang
dapat mendatangkan petaka dan kerugian.
Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang
belajar al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain.”
(HR.Bukhari dari Utsman bin Affan Ra).
Mempelajari al-Qur’an memiliki tahapan yaitu dimulai dari iqra’ yang
berarti membaca, menelaah dan memahami. Setelah itu kita masuk ke
tahap kedua yaitu mencoba menafsirkan dengan bantuan rujukan
kitab-kitab tafsir. Setelah kedua proses tersebut maka tahapan ketiga
Tutor Sebaya -13
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
adalah mengamalkan dan menjadikan al-Qur’an sebagai akhlak
sehari-hari.
Tutor Sebaya -14
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
Bab 5 Manusia Sebagai Hamba Allah dan Khalifah di Bumi
1. QS. Al-Mu’minun: 12-14QS. Al-Mu’minun: 12-14 ini menjelaskan tentang penicptaan manusia
yang sangat unik. Proses penciptaan manusia diuraikan mulai unsur
pertamanya, proses perkembangan dan pertumbuhannya di dalam Rahim,
sehingga menjadi makhluk yang sempurna.
QS. Al-Mu’minun ayat 12 menjelaskan bahwa manusia berasal dari
tanah, pada ayat 13 Allah menjadikan saripati tanah tersebut menjadi nuthfah (air
mani) yang kemudian disimpan di tempat yag kokoh (Rahim). Pada ayat 14
dijelaskan proses perkembangan manusia di dalam Rahim selama kurun waktu 40
hari. Dimulai dari nuthfah kemudian menjadi alaqah (segumpal darah) kemudian
mejadi mudghah (segumpal daging) lalu setelah 40 hari menjadi tulang yang
terbungkus daging kemudian menjadi manusia yang sempurna.
Sikap dan perilaku sebagai bentuk pengamalan QS. Al-mu’minun: 12-
14 diantaranya adalah menyadari bahwa kita berasal dari suatu yang hina,
senantiasa mengakui ke-MahaKuasa-an Allah yang menjadikan kita dari suatu
yang hina itu dan bersyukur atas hal tersebut.
Rasulullah juga menjelaskan bahwa saat di dalam Rahim, ditentukan
takdir kita, laki-laki atau perempuan, bahagia atau celaka dan bagaimana rizki serta
ajalnya.
2. QS. An-Nahl: 78Ayat ini memiliki hubungan erat dengan QS. Al-Mu’minun: 12-14
sebagaimana telah dipaparkan di atas. Pada ayat ini, Allah menjelaskan
bahwa seorang anak yang dilahirkan kedunia tidak mengetahui apa-apa
Tutor Sebaya -15
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
kemudian Allah membekalinya dengan tiga unsur penting pembelajaran
bagi manusia: pendengaran, penglihatan dan hati/akal pikiran.
Allah menyebutkan pendengaran pertama kali karena saat berada di
dalam rahim, bayi sudah dapat mendengar, maka dianjurkan untuk
memperdengarkan sesuatu yang baik-baik kepada bayi dalam rahim
tersebut.
Kemudian Allah memberikan penglihatan dan hati/akal pikiran
kepada manusia agar dapat mengetahui segala sesuatu dalam
kehidupannya, yang puncaknya adalah mendatangkan rasa syukur
sebagaimana Allah menjelaskan pada akhir ayat tersebut bahwa ke-tiga hal
tersebut diberikan agar manusia bersyukur.
Sikap dan perilaku meneladani QS.An-Nahl: 78 adalah sebagai
berikut:
a. Senantiasa mengakui ke-Besar-an Allah yang telah menganugerahi
kita pendengaran, penglihatan dan hati nurani.
b. Selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat-nikmat tersebut.
3. QS. Al-Baqarah: 30-32Dalam ayat ini disampaikan informasi bahwa sebelum Allah
menciptakan manusia pertama kali, Allah telah menginformasikan
kepada malaikat bahwa Dia akan menciptakan Khalifah di muka
bumi. Sebenarnya apa maksud kata Khalifah itu sendiri? Khalifah
berarti pengganti, maksudnya bahwa manusia menggantikan Allah
SWT di bumi untuk menegakkan hukum-hukum-Nya.
Ketika Allah menyampaikan hal tersebut, para malaikat
menjawab “mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orag
yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan
Tutor Sebaya -16
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
darah, sementara kami memuji Engkau dan menyucikan Engkau”.
Jika ditinjau kembali ini bukanlah kalimat penolakan atau keraguan
malaikat atas keputusan Allah melainkan berdasar pengalaman bahwa
sebelum manusia itu tercipta ada makhluk yang merusak dan
menumpahkan darah di bumi, atau malaikat menduga bahwa makhluk
itu bukanlah malaikat yang taat melainkan makhluk lain yang bersifat
berbeda, bahkan bisa juga sebutan khalifah di sini disikapi sebagai
penengah suatu masalah sehingga pastilah ada suatu masalah yang
akan terjadi dengan penciptaan khalifah tersebut.
Sikap meneladani QS. Al-Baqarah: 30-32 adalah:
a. Senantiasa mendiskusikan sesuatu dengan yang lain
b. Senantiasa menerima kelebihan yang lain atas dirinya
4. QS. Az-Zariyat: 56Allah SWT menegaskan pada ayat ini bahwa hakikat dari penciptaan
manusia dan jin adalah untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah di sini
dalam artian menyembah, mengabdi, taat dan patuh kepada Allah. Tujuan
dari ibadah di sini tidak lain adalah tentu untuk menuju ridha Allah. seperti
dijelaskan diatas bahwa ibadah dibagi menjadi ibadah mahdah dan ibadah
ghairu mahdah.
Ibadah merupakan bentuk rasa syukur seorang hamba kepadAllah
SWT atas segala nikmat yang telah diberikan. Sikap tersebut sudah
seharusnya menjadi sebuah kesadaran bagi setiap hamba, seorang hamba
yang tidak memiliki kesadaran akan hal tersebut maka ia telah mengingkari
Allah SWT.
Sikap meneladani QS. Az-Zariyat: 56 ialah:
Tutor Sebaya -17
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
a. Selalu beribadah kepada Allah SWT baik saat sempit maupun
lapang.
b. Senantiasa mensyukuri nikmat dari Allah SWT dengan beribadah
kepada-Nya.
Bahkan Rasulullah SAW pun beribadah hingga betis Beliau SAW
bengkak, ketika ditanya seorang sahabat beliau menjawab bahwa
ibadah beliau adalah ditujukan sebagai bentuk rasa syukur kepada
Allah SWT.
Tutor Sebaya -18
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
Tutor Sebaya -19
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
Tutor Sebaya -20
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
Tutor Sebaya -21
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
Tutor Sebaya -22
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
Tutor Sebaya -23
QURAN HADIST
X MIPA 4
X MIPA 4
Tutor Sebaya -24
QURAN HADIST
Top Related