8/16/2019 organisasi kehidupan 4
1/118
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGANMENGGUNAKAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK ORGANISASIKEHIDUPAN SISWA KELAS VII MTS N KARANGAWEN
TAHUN AJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanIlmu Pendidikan Biologi
Oleh :
SRI RISTANTINIM : 073811057
FAKULTAS TARBIYAHINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG2011
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
2/118
ii
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
3/118
iii
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
4/118
iv
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
5/118
v
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
6/118
vi
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Biologi Materi PokokOrganisasi Kehidupan Siswa Kelas VII MTs NKarangawen Tahun Ajaran 2010/2011
Penulis : Sri RistantiNim : 073811057
Skripsi ini ditulis berdasarkan latar belakang nilai hasil belajar siswarendah pada tahun sebelumnya, ini disebabkan proses pembelajaran masihterpusat, guru masih menggunakan metode ceramah sehingga membuat pesertadidik merasa bosan.
Skripsi ini membahas tentang pengaruh motivasi belajar siswa denganmenggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasikehidupan siswa kelas VII MTs N Karangawen tahu ajaran 2010/2011. Tujuannyauntuk mengetahui adakah pengaruh yang positif media visual dalam pembelajaranbiologi materi pokok organisasi kehidupan terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakanteknik analisis regresi sederhana. Dengan variabel dependen hasil belajar siswa,sedangkan variabel independennya adalah motivasi belajar siswa denganmenggunakan media visual. Adapun tempat penelitiannya di MTs N Karangawen.
Pengumpulan data menggunakan angket untuk mengetahui motivasibelajar siswa dengan menggunakan media visual. Sedangkan hasil belajar dengantes.
Setelah diuji hipotesis ternyata terdapat pengaruh yang positif antaramotivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajarbiologi materi pokok organisasi kehidupan , hal ini ditunjukkan dengan regF hitung
: 29,578> 1F tabel 5% (4,17), regF hitung : 29,578> 1F tabel 1% (7,56).
Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima dikarenakanterdapat pengaruh positif antara motivasi belajar siswa dengan menggunakanmedia visual terhadap terhadap hasil belajar biologi materi pokok OrganisasiKehidupan siswa kelas VII MTs N Karangawen.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
7/118
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah selalu terpanjatkan kepada sang Khalik Allah SWT
yang telah memberikan segala rahmat, inayah dan hidayahNya kepada penulis
yang tidak memiliki kekuatan sedekit sehingga hanya berkat rahmatNya penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta
salam selalu terlimpahkan kepada seorng hamba yang paling pandai bersyukur
sayidina Nabi Muhammad SAW yang telah meluruskan umat manusia ke jalan
yang diridhoi oleh Allah SWT.
Skripsi ini yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR
BIOLOGI MATERI POKOK ORGANISASI KEHIDUPAN BIOLOGI SISWA KELAS
VII MTS N KARANGAWEN TAHUN AJARAN 2010/2011” , yang disusun untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S-1)
Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa
skripsi ini sangat sulit terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dukungan dan
doa’ dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis mengaturkan banyak terima kasih kepada :
1. DR. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam
Negeri Walisongo Semarang
2. Hj. Nur Khasanah, M.Kes, selaku pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.3. DR. Hj. Nur Uhbiyati, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya, untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Segenap dosen pengajar di lingkungan Fakultas Tarbiyah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang, terkhusus Segenap dosen Biologi yang
tidak bosan-bosannya memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
8/118
viii
5. Bapak dan Ibu karyawan Perpustakaan baik di Institut maupun di Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah
memberikan pelayanan kepustakaan dengan yang diperlukan penulis untuk
menyusun skripsi ini.
6. Ayahanda Mulyono dan Ibunda Sunarti selaku orang tua penulis, yang telah
memberikan segalanya baik doa’ semangat, cinta, kasih sayang, ilmu dan
bimbingan, yang tidak dapat penulis ganti dengan apapun, serta dukungan
materil dan spritualnya.
7. Adik-adikku tercinta (Toko, Risti, Faris, Lia), yang telah memberikan
dorongan untuk menjadi yang terbaik beserta keluarga.
8. Buat Mas Hadis tercinta yang selalu memberi semangat hidupku.
9. Teman-teman biologi semua angkatan, terkhusus Anak-anak Biologi kelas B
(Ma’nyik, Naning, Eny, Ujang, Canty, Cucy, Watikoh, Ropi’i, Amien, Tam-
Tam, Iis, erin, Jeng Imam, Bu Erna, Qoqom, Nisma ) dan anak-anak kelas
Biologi A yang telah memberikan fasilitas dan dukungan yang tidak ternilai
harganya, sehingga skripsi ini selesai.
10. Seluruh staf MTs N Karangawen yang telah memberikan izin kepada penulis
untuk melaksanakan penelitian.
11. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu, baik moral maupun materi dalam penyususnan skripsi ini.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan dalam arti sebenarnya. Oleh sebab itu saran dan kritik yang
bersifat konstruktif penulis harapkan. Penulis berharap semoga penyusunan
skripsi ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan para pembaca.
Semarang, 30 November 2011
Penulis
Sri Ristanti
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
9/118
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING .................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 4
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka.......................................................................... 6
B. Kerangka Teoritik
1. Pengertian Belajar.............................................................. 7
2. Motivasi dan Hasil Belajar.................................................. 11
3. Media Visual..................................................................... 21
4. Materi Organisasi Kehidupan............................................ 24
C. Rumusan Hipotesis................................................................. 39
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian .......................................................................... 40
B. Waktu dan Tempat Penelitian ................................................... 40
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 41
D. Variabel dan Indikator Penelitian ............................................. 41
E. Pengumpulan Data Penelitian ................................................... 42
F. Analisis Data Penelitian ........................................................... 43
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
10/118
x
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 51
B. Pengujian Hipotesis................................................................... 55
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 67
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 68
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 70
B. Saran-saran ................................................................................ 70
C. Penutup ..................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
11/118
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 : Distribusi Frekuensi Nilai Mid Semester kelas ujicoba ............... 41
Tabel 4.2 : Distribusi Frekuensi Nilai Mid Semester kelas penelitian ............ 42
Tabel 4.3 : NilaiMid Semester kelas ujicoba .................................................. 43
Tabel 4.4 : NilaiMid Semester kelas penelitian .............................................. 45
Tabel 4.5 : Hasil analisis validitas soal Aritmatika Sosial .............................. 46
Tabel 4.6 : Prosentase tingkat kesukaran soal Aritmatika Sosial.................... 47
Tabel 4.7 : Prosentase daya pembeda soal Aritmatika Sosial ......................... 48
Tabel 4.8 : Distribusi frekuensi angket .......................................................... 50
Tabel 4.9 : Kualitas angket.............................................................................. 50
Tabel 4.10: Nilai distribusi frekuensi angket ................................................... 51
Tabel 4.11: Distribusi frekuensi hasil belajar Matematika .............................. 52
Tabel 4.12: Kualitas hasil belajar Matematika ................................................. 53
Tabel 4.13: Nilai distribusi frekuensi hasil belajar Matematika ...................... 53
Tabel 4.14: Ringkasan hasil Analisis Regresi .................................................. 60
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
12/118
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar nama peserta didik kelas uji coba
Lampiran 2 : Daftar nama peserta didik kelas VIIA
Lampiran 3 : Kisi-kisi soal uji coba
Lampiran 4 : Soal uji coba
Lampiran 5 : Jawaban soal uji coba
Lampiran 6 : Silabus
Lampiran 7 : RPP
Lampiran 8 : Kisi-kisi Angket
Lampiran 9 : Soal Angket Motivasi
Lampiran 10 : Analisis uji Instrument soal
Lampiran 11 : Perhitungan validitas
Lampiran 12 : Perhitungan reliabilitas
Lampiran 13 : Perhitungan tingkat kesukaran
Lampiran 14 : Perhitungan daya pembeda
Lampiran 15 : Perhitungan uji normalitas
Lampiran 16 : Perhitungan homogenitas
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
13/118
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik. Interaksi yang
bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran
dilakukan. 1 Aktivitas belajar sangat berkaitan erat dengan proses pencarian ilmu,
dalam Al-Quran dan Al-hadist yang memerintahkan kaum Muslim untuk mencari
ilmu. Beberapa ayat pertama yang diwahyukan kepada Rasulullah, menyebutkan
pentingnya membaca, pena dan ajaran untuk manusia. 2 Ayat tersebut adalah (QS Al-
‘Alaq, 1)
ù&t ø% $#É Ο ó™ $$ Î/y 7 Î n/u ‘“ Ï% © ! $#t , n = y {∩⊇∪ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. 3
Pembelajaran yang baik dan efektif adalah yang mampu memberikan
kemudahan belajar kepada siswa secara adil dan merata, sehingga mereka dapatmengembangkan potensinya secara optimal. 4 Tugas dan peranan guru sebagai
pendidik sangatlah komplek tidak terbatas pada saat berlangsungnya proses belajar
mengajar saja, tetapi juga sebagai fasilitator, administrator, evaluator dan konselor
dalam kegiatan mengajar peserta didik. 5 Sedangkan aktivitas guru dan peserta didik
sebagai pelaku utama dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan demi
tercapainya tujuan belajar. Aktivitas guru yang mampu membangkitkan aktivitas
1 Saiful Bahri Djamaroh , Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:PT RINEKA CIPTA, 2006),cet. 3, hlm. 1.
2 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran , (Jogjakarta: Ar-RuzzMedia, 2010), Cet 4, hlm. 23.
3 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bogor:Sygma, 2007), hlm. 597.4 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 28.5 Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), cet.
2, hlm. 2.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
14/118
2
peserta didik dan memancing kreatifitas peserta didik itu merupakan guru yang
mampu bertanggung jawab terhadap tugasnya sehingga terciptalah interaksi edukatif
antara guru dan peserta didik.
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang sesuai dengan harapan dibutuhkan
kreatifitas guru dalam memilih metode dan model pembelajaran, sehingga dapat
mempermudah siswa dalam menerima pesan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dalam proses perkembangan belajar, peserta didik membutuhkan motivasi, karena
motivasi merupakan syarat mutlak dalam belajar.
Motivasi merupakan kebutuhan penting bagi peserta didik untuk menambah
semangat dalam belajar, untuk itu sebagai guru harus dapat memotivasi peserta
didiknya. Dengan demikian hasil belajar peserta didik disamping kemauan dari diri
sendiri juga ditentukan oleh kuat lemahnya motivasi itu sendiri. Untuk meningkatkan
motivasi siswa yaitu salah satunya dengan cara pemilihan media yang tepat dalam
pembelajaran. Dimana fungsi media disini adalah sebagai alat bantu mengajar yang
turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru. 6 Beberapa yang melatar belakangi penelitian di MTs N
Karangawen di antaranya adalah rendahnya hasil belajar yang telah dicapai oleh
siswa pada tahun ajaran sebelumnya. Kurang maksimalnya guru dalammenggunakan fasilitas yang ada , yang seharusnya fasilitas tersebut dapat digunakan
untuk menampilkan gambar, sehingga dalam proses pembelajaran itu tidak bersifat
abstrak. Akan tetapi proses pembelajaran yang berlangsung selama ini hanya
menekankan pada metode ceramah. Sehingga pembelajarannya bersifat abstrak.
Alternatif pemilihan menggunakan metode pembelajaran dengan
menggunakan media visual pada materi organisasi kehidupan adalah berdasarkan hal
berikut: Bahwa selama ini proses pembelajaran hanya sebatas dengan menggunakanmetode ceramah yang tidak dirancang dengan baik sehingga hasilnya tidak
memuaskan. Materi pembelajaran biologi pada materi organisasi kehidupan yang
dikenal siswa sebagai hal yang abstrak, sehingga untuk memahaminya diperlukan
metode yang tepat diharapkan dengan menggunakan media visual dapat
6 Azhar Arsyad, media Pembelajaran, (jakarta: PT RajaGrafindo Persada,2010), hlm. 15.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
15/118
3
meminimalisasi kesulitan belajar sehingga ketuntasan belajar dapat tercapai. Bertolak
dari pengalaman bahwa siswa cepat lupa pada materi yang diberikan dalam satu
konsep, namun dengan menggunakan media visual siswa bisa mengingat materi
dalam jangka waktu yang lebih lama. Karena siswa tidak hanya mendengar saja
tetapi juga bisa melihat.
Dengan menggunakan media visual pada materi organisasi kehidupan akan
lebih menarik siswa, karena siswa dapat pengalaman baru yang belum pernah di
dapat sebelumnya dan karenanya siswa dituntut aktif dalam kegiatan belajar
mengajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dalam memahami materi organisasi
kehidupan dan meminimalisasi tingkat kesulitan siswa dalam belajar. Salah satu
fungsi dari media visual merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi teks pelajaran. Khususnya media
gambar yang diproyeksikan dapat menyenangkan dan mengarahkan perhatian
mereka pada pelajaran yang akan mereka terima. Dengan demikian, kemungkinan
untuk memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.
Penggunaan variasi media pembelajaran dan model pembelajaran yang tepat
diharapkan dapat membantu memecahkan masalah dalam memberikan materi-materi yangsulit atau materi yang tidak dapat dipraktekkan. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat
dalam meningkatkan ketuntasan belajar siswa pada materi organisasi kehidupan. Dengan
menggunakan media visual diharapkan akan memberi suatu pengaruh yang positif terhadap
hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi pokok organisasi
kehidupan. Dari latar belakang tersebut maka penulis terdorong untuk mengadakan
penelitian yang berjudul “pengaruh motivasi belajar siswa dengan menggunakan media
visual terhadap hasil belajar biologi materi pokok organisasi kehidupan biologi siswa kelas
VII MTs N Karangawen Tahun Ajaran 2010/2011”
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
16/118
4
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “ Apakah ada pengaruh
motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar
biologi materi pokok organisasi kehidupan biologi siswa kelas VII MTs N
Karangawen ?”
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar
biologi siswa kelas VII pada materi pokok organisasi kehidupan di MTs N
Karangawen tahun ajaran 2010/2011 .
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan keilmuan
baru. Sehingga dapat memperbaiki pembelajaran biologi
b. Manfaat Praktis
1) SiswaObyek penelitian siswa, dengan menggunakan media visual dapat
meningkatkan dalam kegiatan belajar, dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada materi pokok organisasi kehidupan, serta dapat menumbuhkan motivasi
belajar siswa.
2) Guru
Dapat mengetahui peran media pembelajaran yang dapat memperbaiki
dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas sehingga dapat meminimalkanmasalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Dapat menambah kreatifitas
untuk meningkatkan sistem pembelajaran. Diperolehnya strategi pembelajaran
yang lebih menarik.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
17/118
5
3) Sekolah
Memberikan sumbangan kepada sekolah dalam rangka perbaikan
pembelajaran khususnya bagi tempat penelitian dan sekolah lain pada umumnya.
Menumbuhkan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif di MTs N Karangawen.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
18/118
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. KAJIAN PUSTAKA
Untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas
permasalahan yang sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi ataupun dalam
bentuk tulisan lainnya, maka penulis dalam pembahasan ini akan mendeskripsikan
tentang hubungan antara permasalahan yang penulis teliti dengan penelitian
terdahulu yang relevan. Yaitu penelitian dari:
Husni Robith, NIM 063611004 mahasiswa fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang. Yang berjudul “ Penerapan Pendekatan Reciprocal
Teaching Berbasis Media Pembelajaran Visual Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Pada Materi Pokok Cahaya Siswa Kelas VIII-A MTs Negeri Jeketro
tahun ajaran 2009/2010. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa dengan
menggunakan pendekatan reciprocal teaching berbasis media pembelajaran visual
dapat meningkatkan hasil belajar siswa terlihat dari naiknya presentasi ketuntasan
naik. Nilai aspek kognitif yang awalnya 63,55% menjadi 69,35. Dari aspek
psikomotorik dari 64,03% menjadi 65,97, kemudian dari aspek afektif yang pada
awalnya 76,29% menjadi 86,13%. 7
Nurul Afiyati, NIM 053811290 mahasiswi fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang. Dengan judul “ Penerapan Media Visual Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada
Manusia Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegal Sambi Tahunan Jepara
Tahun Pelajaran 2009/2010 . Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa
dengan menggunakan media visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa
7 Husni Robith (063611004 l ), “ Penerapan Pendekatan Reciprocal Teaching Berbasis Media Pembelajaran Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Cahaya SiswaKelas VIII-A MTs Negeri Jeketro tahun ajaran 2009/2010” , skripsi, (Semarang: PerpustakaanTarbiyah, 2010).
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
19/118
7
perubahan hasil belajar dapat terlihat pada saat pra siklus 63,31 tuntas 30,89,
siklus 1 68,46 tuntas 58,97, siklus II 81,54 tuntas sebesar 82,05. 8
Dalam beberapa penelitian di atas terdapat perbedaan seperti penelitian
yang dilakukan oleh Husni Robith, pada penelitiannya lebih menitik beratkan
pada penerapan Reciprocal Teaching berbasis media pembelajaran visual.
Sedangkan yang akan diteliti pada penelitian kali lebih menitik beratkan media
visual itu sendiri. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nurul Afiyati
menggunakan media visual, akan tetapi media visual yang dimaksud adalah
berupa grafik. Sedangkan pada penilitian yang kali ini media visual menggunakan
gambar yang di proyeksikan. Sedangkan persamaan antara penelitian kali ini
dengan penelitian terdahulu adalah sama-sama menggunakan media visual.
Sehingga terdapat relevansi dan signifikasi untuk dilakukan penelitian.
B. KERANGKA TEORITIK
1. Pengertian Belajar
Dalam kamus besar bahasa indonesia, secara etimologis belajar memiliki
arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. 9 Sedangkan secara terminologi
pengertian belajar adalah sebagai berikut:Belajar menurut Oemar Hamalik adalah terjadinya perubahan dari presepsi
dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. Tidak semua perubahan tingkah
laku itu belajar. Misalnya orang yang tangannya patah karena kecelakaan
mengubah tingkah lakunya namun kehilangan tangannya itu bukan belajar. 10
Menurut Slameto belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
8 Nurul Afiyati (053811290), “ Penerapan Media Visual Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Pokok Pencernaan Makanan Pada Manusia Kelas V Semester I MI Miftahul Huda Tegal Sambi Tahunan Jepara Tahun Pelajaran 2009/2010” , skripsi, (Semarang:Perpustakaan Tarbiyah , 2010).
9 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran , (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), Cet. 4, hlm. 13.
10 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar Membantu Guru DalamPerencanaan Pengajaran, Penilaian Perilaku, dan Memberi, Kemudahan Bagi Siswa Dalam
Belajar , (Bandung: Sinar Baru Algasindo, 2009), Cet. 6, hlm. 45.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
20/118
8
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Menurut Soleh Abdul Aziz dan Abdul Majid memberikan pengertian
belajar sebagai berikut:
ه تها تب یاذا ی
١ ١
“sesungguhnya belajar adalah suatu perubahan dalam pemikiran siswa
yang dihasilkan atas pengalaman terdahulu kemudian terjadi perubahan
yang baru”Menurut John W Santrock Learning is a relatively permanent change in
behavior due to experience. 12
Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan
melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah)
yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faltor-faktor yang tidak termasuk
misalnya perubahan karena mabuk atau minum ganja bukan termasuk hasil
belajar. 13
Dari beberapa pendapat para ahli diatas tentang pengertian belajar dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu yang didapatkan dari interaksi dengan
lingkungannya yang terdiri dari kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dalam Al-Quran juga menganjurkan bahwa kita diperintahkan untuk
belajar dan Allah akan menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada
derajat yang tinggi. Hal ini terdapat pada Al-Quran surat Al- Mujadallah ayat 11:
11 Soleh Abdul Aziz dan Abdul Majid, At Tarbiyah wa Turuqut Tadris, (Mesir: DarulMa’arif, t.th.), hlm. 169.
12 John W. Santrock , Psycology Essentials, (New York: Mc Graw-Hill, 2005), hlm. 137.13 Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), Cet. 4, hlm.
35.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
21/118
9
$ p κ š ‰ r ' ¯ ≈ t ƒt Ï% © ! $#(#þ θ ãΖ t Β#u ™#s Œ Î)Ÿ≅Š Ï%öΝ ä 3 s 9(# θ ßs ¡¡ x s ?† Î ûÄ § Î=≈ y f y ϑ ø9 $#(# θ ßs | ¡ øù $$ s ù
Ëx |
¡ ø t
ƒ ª
! $
#öΝ ä 3 s
9 ( #s
Œ Î)u
ρŸ
≅Š Ï%(
# ρâ “ à± Σ $
#(
# ρâ “ à± Σ $
$ s
ùÆì s
ùö t
ƒ ª
! $
#t
Ï%
© !
$
#(
# θ ãΖ t
Β#u
™öΝ ä 3Ζ ÏΒ t Ï% © ! $#u ρ(# θ è ? ρ é&z Ο ù= Ïè ø9 $# ; M ≈ y _u ‘y Š 4 ª! $#u ρ$ y ϑ Î/t βθ è= y ϑ ÷è s ? × Î7 y z∩⊇⊇∪ “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberikelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Makaberdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”. 14
Dari definisi diatas dapat disimpulakan ciri-ciri belajar meliputi: Selain itu,berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang bisa mempengaruhi pencapaian hasil belajar, baik dari dalam diri seseorang
yang melakukan aktifitas belajar maupun dari luar dirinya. Faktor yang
mempengaruhi proses belajar mengajar yaitu:
a. Faktor internal (yang berasal dari dalam diri)
1) Kesehatan
Kesehatan dapat berpengaruh pada kemampuan belajar, karena
seseorang yang selalu tidak sehat, sakit kepala, pilek, batuk, dan
sebagainya, akan tidak semangat dalam aktifitas belajar. Kesehatan disini
tidak hanya kesehatan jasmani saja. Kesehatan rohani (jiwa) yang kurang
baik juga bisa mengganggu semangat belajar. Misalnya seseorang itu
sedang mengalami gangguan fikiran, perasaan kecewa karena ada konflik
dengan pacar, orang tua atu karena sebab lainnya tentu saja ini bisa
mengurangi semangat seseorang untuk belajar. 15
2) Minat dan motivasi
Minat dapat berpengaruh besar tehadap belajar, karena bila suatu
bahan pembelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik
14 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bogor:Sygma, 2007), hlm. 543.15 Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,2007), Cet. 4, hlm. 55.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
22/118
10
baginya. Ia tidak akan mendapatkan kepuasan dari pembelajaran. Bebeda
dengan suatu bahan pembelajaran yang diminati siswa akan lebih mudah
memahami bahn pembelajaran dan mudah menyimpan, karena minat dapat
menambah kegiatan belajar. 16
Motivasi berbeda dengan minat. Motivasi bisa berasal dari dalam
diri ( intrinsik ) yaitu dorongan yang berasal dari hati sanubari, biasanya
karena kesadaran akan sesuatu. Sedangkan yang dari luar ( ekstrinsik )
biasanya berasal dari dukungan orang tua, guru, teman, dan anggota
masyarakat. Motivasi dapat mempengaruhi belajar, karena seseorang yang
motivasinya kuat akan melakukan semua kegiatan dengan sungguh-
sungguh, penuh semangat, sebaliknya orang yang motivasinya lemah,
akan malas melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran.
3) Cara Belajar
Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil
belajar. Cara belajar yang tanpa memperhatikan teknik-teknik serta faktor
fisiologi, psikologi, dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang
kurang memuaskan. Misalnya saja teknik belajar yang tidak
memperhatikan teknik dan kesehatan dengan cara belajar siang malamtanpa memberi kesempatan untuk istirahat kepada mata, otak dan organ
tubuh lainnya. Cara belajar seperti ini tidak baik. Penggunaan teknik
pembelajaran yang tepat akan mempermudah siswa untuk menyimpan
pelajaran kedalam memori. 17
b. Faktor Eksternal (yang berasal dari luar diri)
1) Keluarga
Dalam sebuah keluarga tentunya ada keluarga yang kaya miskin,
ada keluarga yang selalu tenteram dan damai dan ada pula sebaliknya,
kemudian ada kelurga yang terpelajar dan ada pula keluarga yang kurang
pengetahuannya. Berbagai suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-
16 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), Cet. 5, hlm. 57.17 Dalyono, Psikologi, hlm. 57-58
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
23/118
11
macam ini akan menentukan bagaimana dan sampai sejauh mana belajar
dialami dan dapat dicapai oleh anak-anak. Termasuk fasilitas yang ada
dalam keluarga memegang peranan penting dalam belajar. 18
2) Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar siswa turut mempengaruhi tingkat
keberhasilan belajar. Misalnya saja kualitas guru, metode mengajar,
kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas sekolah,
dan sebagainya. Semua ini bisa mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
Bila suatu sekolah tidak memperhatikan tata tertib atau kedisiplinan
akibatnya murid-muridnya juga kurang mematuhi perintah guru sehingga
mereka tidak belajar dengan sunggu-sungguh. Sehingga prestasi siswaakan turun. 19
3) Masyarakat
Kondisi masyarakat tempat tinggal bisa berpengaruh pada aktivitas
belajar siswa. Apabila lingkungan masyarakat yang ditempati oleh siswa
terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, suka mencuri, dan
memiliki kebiasan yang tidak baik, maka akan berdampak tidak baik bagi
siswa yang tinggal disitu karena siswa dapat tertarik untuk melakukanaktivitas yang sama dilakukan oleh lingkungan sekitar, akibatnya
belajarnya terganggu dan semangat belajarnya berkurang. 20
2. Motivasi dan Hasil Belajar
a. Motivasi Belajar
1) Pengertian motivasi belajar
Dalam proses belajar mengajar, seorang pendidik dituntut untuk
bisa membangkitkan motivasi belajar peserta didiknya. Seorang tidak akan
pernah belajar jika pada dirinya tidak memilki motivasi, seseorang tidak
18 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010),Cet. 24, hlm. 104
19 Dalyono, Psikologi , hlm.59.20 Slameto, Belajar , hlm. 71.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
24/118
12
bisa dipaksa untuk belajar, peserta didik harus termotivasi untuk bisa
melibatkan dirinya dalam proses belajar. 21
”Motivasi berasal dari kata”motif” yang artinya kekuatan yang
terdapat pada diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak
atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi dapat
diinterprestasikan dalam tingkah lakunya, yang berupa rangsangan,
dorongan ataupun pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku
tetentu. Sebelum menagacu kepada pengertian motivasi, terlebih dahulu
kita menelaah pengidentifikasian kata motivasi.
Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk
melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Maka
motivasi dapat diartikan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang
untuk berusaha merubah tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya. 22
Beberapa pendapat menurut para ahli tentang pengertian motivasi,
yaitu:
Menurut John W. Santrock, motivation is involves the proceses
that energize, direct, and sustain behavior. That is, motivated behaviorthat is energized, directed, and sustained .23
Menurut Muhibbin Syah, motivasi adalah keadaan internal
organisme baik organisme maupun hewan yang mendorongnya untuk
berbuat sesuatu. Jadi, motivasi berarti pemasok daya ( energizer) untuk
bertingkah laku secara searah. 24
21 Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran dan Aplikasinya, (Jakarta: RinekaCipta,2008), Cet. 1, hlm. 80.
22 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan , (Jakarta:Bumi Aksara, 2011), Cet. 7, hlm. 3.
23 John W. Santrock, educational psychology, ( New York: Mc Graw-Hill, 2006), hlm.414.
24 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: RemajaRosdakrya,2010. Cet.15, hlm.134
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
25/118
13
Mc. Donald dalam Oemar Hamalik mengemukakan bahwa
motivasi adalah: motivation is an energy change within the person
characterized by affektifve arousal and anticypatory goal reaction. 25
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan dengan penggerak di dalam diri peserta
didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
dari kegiatan belajar mengajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subjek belajar dapat tercapai.
Motivasi memiliki fungsi yang sangat penting dalam suatu
kegiatan, akan mempengaruhi suatu kekuatan dari kegiatan tersebut, akan
tetapi motivasi jauga dipengaruhi oleh tujuan, semakin tinggi suatu tujuan
maka makin tinggi pula motivasinya, dan makin besar motivasi akan
makin kuat kegiatan dilaksanakan. Ketiga komponen tersebut saling
berkaitan yang disebut proses motivasi. Proses motivasi ini meliputi:
a) Adanya suatu kondisi yang terbentuk dari tenaga-tenaga pendorong (desakan,
motif, kebutuhan, dan keinginan) yang menimbulkan suatu ketegangan atau
tension.
b) Berlangsungnya kegiatan atau tingkah laku yang diarahkan kepada
pencapaian suatu tujuan yang akan mengendurkan atau menghilangkan
ketegangan.
c) Pencapaian tujuan dan berkurangnya atau hilangnya ketegangan. 26
2) Fungsi motivasi belajar ada tiga, yaitu:
a) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan.
b) Sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan
yang diinginkan dalam belajar.
c)
Sebagai penggerak, yang berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Jadi besarkecilnya suatu motivasi akan menentukan arah cepat dan lambatnya suatu
motivasi belajar siswa. 27
25 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), Cet. 9, hlm.158.
26. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:Rosda, 2009), cet. 5, hlm. 62.
27 Oemar Hamalik, Proses , hlm. 161.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
26/118
14
Motivasi juga dapat berfungsi untuk mengaktifkan atau
meningkatkan kegiatan. Suatu perbuatan yang motivasinya lemah maka
dalam melakukan sesuatu tidak akan sungguh-sungguh. Sebaliknya jika
motivasi seseorang tinggi mak dalam melakukan suatu hal akan sungguh-
sungguh, terarah, dan penuh rasa semangat. 28
3) Macam-macam motivasi, yaitu:
a) Motivasi dilihat dari dari dasar pembentukannya.
(1) Motif-motif bawaan.
Motivasi ini sudah ada sejak lahir. Misalnya saja dorongan
untuk makan, dorongan untuk bekerja, dorongan untuk istirahat,
dorongan seksual. Motif-motif ini sering kali disebut motif yangdiisyaratkan secara biologis.
(2) Motif-motif yang dipelajari.
Motif ini timbul karena sengaja dipelajari. Misalnya saja
dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan
untuk mengajar sesuatu dalam masyarakat. Motif-motif ini
biasanya disebut motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. 29
b) Motivasi dilihat dari sifatnya
(1) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk
melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu
sendiri). 30contoh dari motivasi intrinsik seseorang siswa membaca
buku karena ia ingin mengetahui kisah seoarang tokoh bukan
karena tugas dari sekolah. Kemudian seorang siswa tersebut setelah
selesai membaca buku tersebut sampai tamat ia akan mencari buku
lain untuk dibaca agar ia tahu kisah tokoh yang lainnya. Dalam hal
ini motivasi intrinsik ini mengarahkan pada timbulnya motivasi
berprestasi.
28 Nana Syaodih Sukmadinata , Landasan , hlm. 63.
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2010), Cet. 18, hlm. 86.
30John W.Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), cet. 2, hlm. 514.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
27/118
15
(2) Motivasi Ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah dorongan terhadap perilaku
seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. 31
Motivasi ekstrinsik sering kali dipengaruhi oleh insentif eksternal
seperti imbalan dan hukuman. Seperti contoh seseorang itu belajar
karena besok pagi akan dilaksanakan ujian ia mengharapkan
nilainya baik, karena jika nilainya baik ia akan mendapatkan
sebuah imbalan dari orang tua atau temannya. 32
Intrinsic and extrinsic motivation are both important in
classroom. How teachers can us both to accomplish desirable behavior
and learning is discussed more thoroughly later in the chapter .33 4) Cara menggerakkan motivasi
a) Memberi angka
Pada umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil belajarnya,
yaitu berupa angka yang diberikan oleh guru. Apabila siswa
mendapatkan angka baik maka motivasi untuk melakukan belajar
semakin besar, sebaliknya siswa yang mendapatkan angka kurang akan
menimbulkan frustasi atau dapat juga bisa menjadi pendorong ia untuk
lebih giat belajar agar mendapatkan angka yang lebih baik.
b) Pujian
Pemberian pujian kepada murid atas apa yang telah
dikerjakannya dapat menambah motivasi belajar siswa. Karena dengan
pujian siswa bisa merasa senang dan puas atas apa yang telah
dilakukannya.
c) Hadiah
Cara dengan memberi hadiah dapat menambah motivasi belajar
siswa. Misalnya saja seorang guru akan memberikan hadiah pada
muridnya yang berprestasi.
31 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran , (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.91.
32 Sardiman, Interaksi , hlm. 91.33 Richard I, Learning to Teach, (New York: Mc Graw-Hill, 2007), hlm. 138.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
28/118
16
d) Kerja kelompok
Kerja kelompok dapat menambah motivasi belajar, misalnya
saja kerja kelompok untuk melakukan sebuah pekerjaan, maka setiap
kelompok tersebut pasti akan mempertahankan nama baik
kelompoknya, sehingga dapat mendorong kuat dalam belajar.
e) Persaingan
Saingan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Baik
persaingan individual maupun persaingan kelompok kedua-duanya
dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. 34
f) Memberi ulangan
Siswa akan lebih giat belajar jika ia mengetahui akan diberiulangan. Sehingga dapat menambah semangat belajar siswa.
g) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan dapat menambah motivasi
belajar siswa apalagi jika hasilnya mengalami kemajuan, tentu saja
seorang siswa itu akan lebih giat belajar agar hasilnya terus meningkat.
h) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk melakukan aktivitas belajar tentu saja akan
menambah motivasi belajar siswa. Karena dalam diri siswa tersebut
sudah terdapat keinginan untuk belajar, sehingga hasilnya sudah tentu
akan lebih baik.
i) Minat
Proses belajar akan lebih lancar apabila disertai dengan minat
belajar.
j) Tujuan yang diakui
Tujuan yang diakui akan menambah minat belajar siswa. Sebab
dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa akan
bermanfaat dan menguntungkan, maka seoarang siswa akan timbul
semangat untuk terus belajar.
34 Oemar Hamalik, Proses, hlm. 167
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
29/118
17
k) Ego- involvemen
Dengan memberikan tugas siswa kepada siswa dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa. Karena siswa akan menyadari
pentingnya tugas dan dianggap sebagai tantangan, sehingga dengan
begitu ia akan bekerja keras untuk mengerjakan tantangan yang
diberikan. 35
b. Hasil Belajar
1) Pengertian Hasil Belajar
Apabila berbicara mengenai hasil belajar, maka tidak lepas dari
yang namanya kegiatan belajar mengajar atau pelaksanaan pembelajaran,
mengingat proses pembelajaran adalah suatu hal yang sangat penting.Hasil belajar sering digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa
jauh seseorang menguasai suatu bahan yang sudah diajarkan.
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu: hasil dan belajar.
Pengertian hasil ( product ) adalah sesuatu yang diperoleh dari
dilakukannya suatu aktivitas. 36 Sedangkan belajar adalah suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap. Jadi hasil belajar adalah usaha yang
dilakukan seseorang untuk mengubah perilaku.
Perubahan hasil proses belajar mengajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuannya, pemahamannya, sikap
dan tingkah lakunya, keterampilannya kecakapan dan kemampuannya,
daya reaksi, daya penerimaannya, serta aspek-aspek lain yang ada pada
diri individu. 37 Dengan belajar, seseorang mengalami perubahan tingkah
laku. Namun demikian, tidak semua perubahan tingkah laku itu dikatakan
sebagai hasil dari belajar.
35 Sardiman, Interaksi , hlm. 93-9536 Purwanto, evaluasi hasil belajar, (Yogyakarta:pustaka belajar, 2009), cet. 1, hlm. 44.37 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses-Proses Belajar Mengajar , (Bandung, Sinar Baru
Algesindo, 2010). hlm. 28.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
30/118
18
Menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah suatu akibat dari dari
proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang
disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan, maupun tes perbuatan.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajar. 38
Menurut Bloom dalam Agus Suprijono, hasil belajar mencakup
kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik. Domain kognitif adalah
knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis
(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).
Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding
(memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),
initiatory , pre-routine , dan rountinized psikomotor juga mencakup
keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, menejerial, dan intilektual.
Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap siswa yang
bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai materi atau
belum.39
2) Aspek-aspek hasil belajar
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi
tiga bidang yakni bidang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif
(berhubungan dengan sikap dan nilai) serta bidang psikomotor
(kemampuan atau keterampilan bertindak ataupun berperilaku). Ketiganya
tidak berdiri sendiri, tapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,
bahkan membentuk hubungan hirarki. Sebagai tujuan yang hendak
dicapai, ketiganya harus tampak sebagai hasil belajar siswa di sekolah.
Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut, harus dipandang sebagai hasil belajar
siswa dari proses pembelajaran. Hasil belajar tersebut nampak dalam
perubahan tingkah laku, secara teknik dirumuskan dalam sebuah
38 Nana Sudjana, Dasar-dasar., hlm. 45.
Agus suprijono, cooperative learning, (yogyakarta: pustaka pelajar, 2010), cet.3, hlm. 7
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
31/118
19
pernyataan verbal melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional).
Dengan perkataan lain rumusan tujuan pengajaran berisikan hasil belajar
yang diharapkan dikuasai siswa yang mencakup ketiga aspek tersebut. 40
Berikut ini dikemukakan unsur- unsur yang terdapat dalam ketiga
aspek hasil belajar tersebut.
a) Aspek hasil belajar bidang kognitif
Aspek hasil belajar bidang kognitif meliputi pengetahuan
hafalan ( knowledge ), pemahaman ( comprehension ), penerapan
(application ), analisis, sintesis, dan evaluasi.
(1) Pengetahuan hafalan yang dimaksud adalah tingkat kemampuan yang
hanya meminta responden mengenal konsep, fakta, istilah-istilah tanpaharus memahami, atau menilai, atau dapat menggunakannya.
(2) Pemahaman yang dimaksud adalah mampu memahami arti atau konsep,
situasi, dan fakta yang diketahuainya.
(3) Penerapan (aplikasi) yaitu mampu menerapkan atau menggunakan apa
yang telah diketahuinya dalam situasi yang baru baginya. 41
(4) Analisis yaitu usaha untuk memilah suatu integrasi menjadi unsur-unsur
atau bagian-bagian sehingga menjadi jelas susunannya. Dengan
menganalisis seseorang diharapkan dapat memilah integrasi menjadi
bagian-bagian secara terpadu. 42
(5) Sintesis merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok
kedalam struktur yang baru.
(6) Evaluasi adalah kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud
atau tujuan tertentu 43
40 Nana Sudjana, Dasar-dasar , hlm. 5041 Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), cet. 16, hlm. 44-4542 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), Cet. 14, hlm. 27.43 Dimyati dan Mudjiono , Belajar, hlm. 204
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
32/118
20
b) Aspek hasil belajar bidang afektif
Aspek hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai
tingkah laku seperti atensi atau perhatian terhadap pelajaran, disiplin,
motivasi belajar, menghargai guru, teman, dan sebaginya.
Ada beberapa tingkatan aspek afektif sebagai tujuan dan aspek
hasil belajar. Tingkatan tersebut dimulai dari tingkat yang dasar atau
sederhana sampai tingkatan yang kompleks yaitu:
(1) Receiving/attending , yakni semacam kepekaan dalam menerima
rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang pada siswa, baik dalam
bentuk masalah, situasi, gejala.
(2) Responding atau jawaban. Yakni reaksi yang diberikan seseorangterhadap stimulasi yang datang dari luar.
(3) Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan
terhadap gejala atau stimulus tadi.
(4) Organisasi, yakni pengembangan nilai sebagai suatu sistem
organisasi , termasuk menentukan hubungan satu nilai yang telah
dimilikinya.
(5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan dari
semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 44
c) Aspek hasil belajar bidang psikomotor
Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk
keterampilan ( skill ), kemampuan bertindak individu (seseorang). Ada 6
tingkatan keterampilan yakni:
(1) Gerakan refleks ( ketrampilan pada gerakan yang tidak sadar)
(2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
(3) Kemampuan perseptual termasuk didalamnya membedakan visual,
membedakan auditif motorik dan lain-lain.
(4) Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan,
ketepatan.
44 Nana Sudjana, Dasar-dasar, hlm. 53
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
33/118
21
(5) Gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada
ketrampilan yang kompleks.
(6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non diskursif
(hubungan tanpa bahasa, melainkan melalui gerakan). 45
3. Media visual
a. Pengertian Media
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media, maka masing-
masing media memiliki karakteristik yang berbeda pula. Untuk itu dibutuhkan
pemilihan yang tepat dan cermat dalam memilih media agar dapat digunakansecara tepat guna. 46
Secara harfiah media berarti perantara, pengantar, atau wahana,
penyalur pesan, informasi belajar. 47
Media adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) untuk belajar lebih
baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.b. Kriteria Pemilihan Media
Media adalah satu sarana untuk meningkatkan proses belajar mengajar.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain:
1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan dapat menunjang pembelajaran yang
telah dicapai.
2) Aspek materi sangat menjadi pertimbangan dalam memilih media.
3) Kondisi audien (siswa) dari segi subjek belajar.
4) Ketersediaan media di sekolah.
45 Nana Sudjana, Dasar-dasar , hlm. 31.46 Basyrudin Usman dan Asnawir, media pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
Cet. 1, hlm. 11.47 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka Galiza,
2003), Cet. 2, hlm. 103.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
34/118
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
35/118
23
1) Penyajiannya menarik karena terdapat permainan warna, huruf, dan animasi.
2) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi mengenai bahan
ajar yang disajikan.
3) Pesan visualnya lebih mudah dipahami.4) Dapat diperbanyak sesuai denagn kebutuhan, bisa dipakai berulang-ulang.
5) Dapat disimpan melalui (cd, disket, flasdisk), sehingga mudah untuk dibawa
kemana-mana. 52
d. Fungsi dan kelebihan media visual
Menurut Levie dan Lents (1982) dalam Azhar Arsyad fungsi media
visual ada empat yaitu:
1) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan
makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali
siswa diawal pelajaran tidak tertarik pada materi pelajaran yang disajikan oleh
guru, sehingga mereka tidak memperhatikan. Dengan media gambar yang
diproyeksikan melalui overhead projector dapat mengarahkan mereka pada mata
pelajaran sehingga kemungkinan untuk mengingat isi pelajaran semakin besar.
2) Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar atau membaca teks yang bergambar.
3) Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris media visual yang memberikan konteks untuk memahami
teks yang lemah membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan
bisa mengingatnya kembali. 53
Dari keempat fungsi yang dikemukakan Levie dan Lentz, maka mediavisual memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Karena
dengan menggunakan media visual dapat membangkitkan motivasi belajar
52 Daryanto, Media, hlm. 164.53 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,2010), Cet. 11,
hlm. 17.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
36/118
24
siswa, sehingga tujuan untuk mengingat dan memahami materi pembelajaran
tercapai.
e. Teknik-teknik Menggunakan Media Visual
Dalam menerima pesan visual memerlukan keterampilam, oleh karena
itu seseorang tidak akan mampu memahaminya dengan sendirinya. Oleh
karena itu siswa perlu bimbingan untuk memahami pesan-pesan visual.
Ada beberapa teknik untuk memahami pesan-pesan visual, yaitu:
1) Fase differensiasi yaitu awalnya siswa mengamati, mengidentifikasi dan
menganalisis terlebih dahulu unsur-unsur suatu unit pengajaran dalam bentuk
pesan-pesan visual.
2)
Fase integrasi yaitu para pengamat (siswa) menempatkan unsur-unsur visualdengan serempak, kemudian menghubung-hubungkan semua pesan visual dengan
pengalaman-penglamannya, kemudian menyimpulkan gambaran dari media
visual untuk menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang telah dipelajari
sebelumnya. 54
f. Jenis-jenis media visual
1) Gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan
tampaknya suatu benda.
2) Diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi dan strukturisi materi.
3) Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi
materi.
4) Grafik seperti tabel, grafik dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran atau
kecenderungan data hubungan seperangkat gambar atau angka-angka. 55
4. Organisasi Kehidupan
a. Sel
Teori tentang sel dikemukakan pertama kali oleh ahli botani dari
Jerman JacobSchlleiden (1804-1881) pada tahun 1883. Yang mengemukakan
bahwa tubuh tumbuhan tersusun oleh sel-sel. Kemudian teori tersebut
diperluas lagi oleh Theodor schwann (1810-1882) yang mengemukakan
54 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media, hlm. 11.55 Azhar Arsyad, Media , hlm. 91-92.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
37/118
25
bahwa semua mahluk hidup tesusun oleh sel-sel. Teori sel selanjutnya
dikemukakan oleh Rudolph Virchow (1821-1902) menurut Virchow sel hanya
dapat terjadi dari sel yang sudah ada. 56
Sel merupakan unit dasar suatu organisme. Pada organisme multisel,
sel tidak semata-mata mengelompok, tetapi dihubungkan dan dikoordinasikan
dalam satu keseluruhan yang harmonis. Ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi
sel bermacam-macam. 57 Didalam sel terdapat 3 struktur dasar yaitu:
1) Inti sel
Inti sel merupakan organel terbesar yang berada dalam sel.
Nukleus berdiameter sekitar 10 mikrometer. 58 Struktur inti sel bulat padat,
yang terdiri dari massa protoplasma yang lebih kompak, dikelilingi olehmembran dan membawa partikel gen yang mengandung kromatin. Letak
inti sel ditengah, yang intinya mengandung asam deoksiribosanukleat
dalam jumlah besar. 59 Didalam inti terjadi pembelahan sel. Pada waktu sel
akan membelah, kromatin yang berbentuk benang akan menebal disebut
kromosom. Kromosom merupakan faktor pembawa keturunan (gen).
2) Membran Sel
Membran sel merupakan bagian luar sel yang melindungi isi sel.Membran sel terdiri dari dua lapisan yang tersususn atas lipoprotein. Membran
sel berfungsi untuk mengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel.
Membran sel ini bersifat semipermiabel. 60 Membran sel mempunyai cri-ciri yaitu:
bersifat elastis, tersususn oleh protein dan lipid, susunanya terdiri dari 55%
protein, 25% fosfolipid, 13% kolesterol, 4% lipid lain, 3% karbohidrat. 61
3) Plasma Sel
56 Daroji dan Haryati , Jelajah Fakta Biologi 1 untuk Kelas VII SMP dan MTs , (Solo:TigaSerangkai Pustaka mandiri, 2009), hlm. 96.
57 Sri Mulyani E.S. Anatomi Tumbuhan, (Yogyakarta : Kanisius, 2010), Cet. 5, hlm. 33.58 Istamar syamsuri, Biologi untuk SMA kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 8.59 Sumadi, Aditya Marianti, Biologi sel , (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), Cet 1, hlm.4.60 Daroji dan Haryati , Jelajah, hlm. 97.61 Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia, (yogyakarta: graha ilmu, 2007), Cet. 1, hlm.
14.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
38/118
26
Plasma sel merupakan cairan sel yang terdapat pada bagian
kantong sel yang dibatasi oleh membran sel. Plasma sel terdiri dari dua
bagian yaitu nukleoplasma dan sitoplasma. Nukleoplasma adalah plasma
atau cairan yang terletak dalam inti sel. Sitoplasma adalah cairan kental
yang mengisi ruangan antara membran sel dan inti sel. 62 Didalam
sitoplasma ini adalah tempat berlangsungnya hampir semua reaksi
enzimatis dari metabolisme sel. Di dalam sel terdapat organel-organel sel,
diantaranya adalah:
a) Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein atau pembentukan
protein. 63
b) Mitokondria berfungsi untuk melakukan respirasi sel atau pernafasan seluntuk mendapatkan energi.
c) Badan Golgi berfungsi sebagai alat pengeluaran.
d) Retikulum Endoplasma berfungsi sebagai pembentukan lemak dan
menghubungkan inti sel dan sitoplasma.
e) Vakuola merupakan tempat penyimpanan makanan.
f) Kloroplas berfungsi dalam proses fotosintesis. 64
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah:
Tabel 2.1 Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan. 65
No Bagian Sel Sel Tumbuhan Sel Hewan
1. Dinding sel Ada Tidak ada
2. Membran plasma Ada Ada
3. Organel sel Ada Ada
62 Daroji dan haryati, Jelajah, hlm. 9863 Teguh Sugiarto dan Eni Ismawati, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/ MTs VII,
(Jakarta: pusat), hlm. 221.64 Mikrajuddin Abdullah, et,al, Ipa Terpadu SMP dan MTs Jilid 1B, (Jakarta: Erlangga,
2006), hlm. 82.65 Nunung Nurhayati, Biologi Bilingual SMA/MA , (Bandung: Yrama Widiya, 2007), Cet.
5, hlm. 45.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
39/118
27
a. Nukleus Ada Ada
b. Retikulum endoplasma Ada Ada
c. Ribosom Ada Ada
d. Badan mikro
1) Peroksisom Ada Ada
2) Glikosisom Ada Tidak ada
e. Komplek golgi Ada Ada
f. Mitokondria Ada Ada
g. Lisosom Tidak ada Ada
h. Sentriol Tidak ada Ada
i. Plastida Ada Tidak ada
4. Vakuola Ada Kecil/ tidak ada
Gambar 2.1 Sel hewan dan sel tumbuhan. 66
b. Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang
sama. Dalam tubuh hewan dan tumbuhan memiliki bermcam-macam jaringan.
66 http: //biologi. Blogsome.com/2007/08 , diakses 3 April 2011.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
40/118
28
1) Jaringan pada Hewan.
a) Jaringan Epitel merupakan jaringan penutup atau pelapis pada tubuh, baik
permukaan dari luar tubuh (membentuk kulit) maupun pada permukaan
dalam tubuh (melapisi berbagai rongga di dalam tubuh). 67 Fungsi jaringanepitel diantaranya adalah:
(1) Untuk melindungi sel dari kerusakan mekanis, serangan mikroorganisme
yang menyusup masuk, dan kehilangan cairan.
(2) Sebagai kelenjar, penyerap, dan penerima rangsangan dari tubuh.
b) Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan bagian
tubuh dengan bagian tubuh lain. 68 Jaringan ikat berfungsi untuk
mengikat dan mempersatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan
mempersatukan organ-organ menjadi sistem organ, jaringan ini disebut
juga jaringan penyokong karena berfungsi untuk menyokong dan
melindungi organ-organ yang lemah. Bedasarkan struktur dan ikat
longgar, jaringan ikat liat, jaringan ikat lemak, jaringan ikat tulang
yang terdiri dari tulang keras dan rawan, serta jaringan darah. 69
c) Jaringan Otot
Jaringan otot merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel
otot dan bersifat lentur. Jaringan otot ada 3 macam yaitu:
(1) Otot polos
Otot ini disebut otot polos karena protoplasmanya licin yang tidak
mempunyai garis-garis melintang. Otot ini terdapat pada alat-alat dalam
seperti usus, kandung kemih, pembuluh darah, dan lain-lain. 70
67 Neil A. Campbell, et. al ., Biologi Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2002), hlm. 5.68 Teguh Sugiarto dan Eni Ismawati, Ilmu , hlm. 223.69 Arianto Nugroho, The Essentials Biologi 1, (Solo: Tiga Serangkai Pustaka Mandiri),
hlm. 103.70 Setiadi, Anatomi , hlm.254.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
41/118
29
Gambar 2.2 otot polos 71
(2)
Otot RangkaOtot rangka didalam satu serabut otot rangka terdapat terdapat banyak
inti yang letaknya dipinggir, miofibril otot ini memiliki garis-garis gelap
dan garis-garis terang. Otot ini melekat pada rangka, sifat gerakannya
menurut kehendak kita dan tidak tahan kelelehan. 72
Gambar 2.3 otot rangka 73
(3) Otot Jantung
Struktur Otot jantung hampir mirip sel otot lurik. Akan tetapi pada sel initerdapat percabangan sel yang menghubungkan sel satu dengan sel yang
71 http://taufik-ardiyanto.blogspot.com/2011/07/jenis-jenis-otot-dan-karakteristiknya.html, diakses 3April 2011.
72 Mikrajuddin Abdullah, et. al., Ipa, hlm. 86.73http://www.bing.com/images/search?q=otot+lurik&view=detail&id=D3CB11465F289
9637788C636594760804D1C8D7E&first=1&FORM=IDFRIR, diakses 3 April 2011
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
42/118
30
lain. Inti pada otot jantung terdapat di tengah, sifatnya tahan terhadap
kelelahan dan bergerak tidak menurut kehendak kita.
Gambar 2.4 otot jantung. 74
d) Jaringan Syaraf
Jaringan saraf berfungsi untuk merasakan adanya stimulus atau
rangsangan dan menghantarkan sinyal satu bagian tubuh ke bagian
tubuh yang lain. Unit fungsional jaringan saraf adalah neuron. Neuronatau sel saraf ini berfungsi untuk menghantarkan sinyal yang disebut
impuls saraf. 75 Neuron terdiri dari badan sel, neurit, dan akson. 76
74http://ongkosetunggal.blogspot.com/2011/04/trigger-1-hipertrofi-otot.html , diakses 3April
75 Neil A. Cambell, Biolgi jilid 3, (Jakarta: Erlangga, 2004), hlm. 8.76 Arianto Nugroho, The Essentials, hlm. 104.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
43/118
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
44/118
32
Pembuluh xilem dan pembuluh floem biasanya berdampingan. 81
Fungsi dari pembuluh xilem yaitu untuk transpor air dan garam-garam
mineral, serta sebagai penunjang tumbuhan. 82 Sedangkan fungsi dari
pembuluh floem adalah mengangkut hasil fotosintesis dari daun
keseluruh tubuh tumbuhan. 83
d) Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim atau jaringan dasar tersebar diseluruh tubuh
tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, biji, maupun buah. Ada dua
macam jaringan parenkim, yaitu jaringan tiang (palisade) dan jaringan
bunga karang. Jaringan parenkim banyak mengandung kloroplas yang
berperan dalam proses fotosintesis, sedangkan yang tidak mengandungkloroplas berfungsi untuk menyimpan makanan. 84
e) Jaringan Penguat
Jaringan penguat pada tumbuhan, yaitu kolenkim dan
sklerenkim. Jaringan kolenkim yakni jaringan yang berdinding tebal
dan sel tetap hidup. Sklerenkim adalah terdiri dari sel-sel mati.
berdinding tebal, kuat dan mengandung lignin(komponen utama kayu)
contohnya adalah pada tempurung kelapa.85
c. Organ
Organ Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melaksanakan
fungsi tertentu. 86 Adanya berbagai jaringan yang membentuk suatu organ,
memungkinkan suatu organ tersebut mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
fungsi hidup yang beraneka ragam. 87
81 Benyamin lakitan, Dasar-dasar fisiologi tumbuhan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2007), hlm. 43.
82 Nunung Nurhayati, Biologi, hlm. 34.83 Arianto Nugroho, The Essentials hlm. 107.84 Mikrajuddin abdullah, et. al., Ipa, hlm. 88.85 Istamar Syamsuri, Biologi, hlm. 4386 Teguh Sugiyarto dan Eny Ismawati , ilmu, hlm. 22487 Nunung Nurhayati, , Biologi , hlm. 36
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
45/118
33
1) Organ pada Tumbuhan
Organ pada tumbuhan terdiri dari akar, batang, dan daun. Lihat gambar bunga
dan buah tidak termasuk dalam katagori pokok pada tumbuhan, melainkan
cabang yang berubah bentuk dan tumbuh terbatas.
Gambar 2.6 organ pada tumbuhan.88
a) Akar
Akar merupakan bagian bawah dari sumbu tumbuhan dan
biasanya berkembang di bawah permukaan tanah, meskipun terdapat
juga akar yang tumbuh di atas tanah. Akar terbentuk dari jaringan
epidermis, jaringan parenkim, jaringan xilem, dan jaringan floem.
Jaringan tersebut saling bekerja sama sehingga dapat berfungsi untuk
menyerap air dan zat hara mineral. 89 Akar juga berfungsi untuk
memperkuat berdirinya tumbuhan , mengangkut air dan zat-zat
88 http://www.agrilands.net/read/full/agriwacana/2010/11/18/organ-vegetatif-dan-organ-generatif-tanaman.html , diakses tanggal 3 April 2011.
89 Mikrajuddin abdullah, et. Al.,ipa, hlm. 90.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
46/118
34
makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan,
sebagai tempat untuk penimbunan makanan. 90
Gambar 2.7 bagian pada akar.91
b) Batang
Batang terbentuk oleh jaringan epidermis, jaringan parenkim,
jaringan korteks, jaringan xilem, dan jaringan floem. Fungsibatang
adalah untuk mengangkut air dan zat-zat hara dari akar ke daun, serta
mengedarkannya keseluruh tubuh tumbuhan. Akar juga berfungsi
untuk menyimpan cadangan makanan. 92
c) Daun
Daun terdiri dari beberapa jaringan yaitu jaringan epidermis,
jaringan pagar, jaringan bunga karang, jaringan pengangkutan. 93
2) Organ pada manusia
a) Jantung
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga
dada(thorax), diantara kedua paru. Dua pertiga jantung berada di
sebelah kiri sternum. Apeks jantung, berada di sela iga keempat atau
kelima pada garis tengah klavicula. Pada dewasa rata-rata panjangnya
90 Gembong Tjitrosoepomo, Morfologi Tumbuhan, (Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress, 2005), Cet. 15, hlm. 91.
91 http://starscientist.wordpress.com/sains-1/struktur-dan-fungsi-tubuh-tumbuhan/ ,diakses 3 April 2011.
92 Mikrajuddin abdullah, et. Al.,ipa, hlm. 91.93 Teguh Sugiyarto dan Eni Ismawati , ilmu, hlm. 224.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
47/118
35
kira-kira 12 cm dan lebar 9 cm dengan berat 300 sampai 400 gram. 94
Jantung terdiri dari jaringan epitel, otot, ikat, dan syaraf.
Gambar 2.8 jantung. 95
b) Mata
Bola mata terbentuk bulat seperti bola yang agak benjol dengan
diameter depan-belakang lebih kecil dari diameter kiri-kanan. Bagian
luar bola mata dibentuk oleh lapisan sclera berwarna putih dan dengan
bagian yang bening transparans dibagian depan di bentuk olehcornea. 96
94 Setiadi , anatomi, hlm. 16495 http://factoidz.com/heart-function-how-the-heart-works/ , diakses 3 April 2011.96 Daniel S. Wibowo, Anatomi Tubuh Manusia, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), cet. 1, hlm.
174
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
48/118
36
Gambar 2.9 mata. 97
c) Paru-paru
Paru-paru terletak pada rongga torak, yang terkandung dalam
susunan tulang-tulang iga dan terletak pada sisi kiri dan sisi kanan
mediastinum yaitu struktur blok padat yang berada dibelakang tulang
dada. 98
d) Hati
Organ terbesar pada tubuh kita adalah hati, warnanya coklat dan beratnya
1500kg. Hati terletak pada di bagian atas dalam rongga abdomen sebelahkanan bawah diafragma. 99
d. Sistem Organ
Berbagai organ di dalam tubuh mahluk hidup multiseluler bekerja
sama menjalankan suatu fungsi tertentu, koordinasi antar organ disebut sistem
organ. 100
1) Sistem Organ pada Tumbuhan
97 http://www.google.co.id/imglanding?q=anatomi+mata&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&gbv=2&tbs=isch:1&tbnid=nVw2ejyya3T94M:&imgrefurl ,diakses 3 april 2011.
98 Setiadi, anatomi, hlm.99Setiadi, anatomi, hlm. 77.100 Mikrajuddin abdullah, et. Al., ipa, hlm.92.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
49/118
37
a) Sistem reproduksi
Sistem reproduksi pada tumbuhan biji adalah bunga. Setelah
terjadi fertilisasi maka akan menghasilkan buah. Pada buah terdapat
embrio. Embrio ini yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru. 101
b) Sistem fotosintetik
senyawa organik untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
c) Sistem absorbsi
Sistem adsorbsi pada tumbuhan organ yang berperan adalah akar. 102
2) Sistem Organ pada manusia
Sistem organ yang terdapat pada manusia antara lain sistem otot,
sistem rangka, sistem rangka, sistem hormon, sistem transportasi, sistem
pencernaan, sistem ekskresi, sistem reproduksi. Jadi sebenarnya mahluk
hidup sebenarnya merupakan suatu organisasi kehidupan yang terbentuk
dari beberapa sistem organ. 103
Berikut adalah tabel beberapa sistem organ, yaitu:
Tabel 2.2 Sistem organ
No Sistem organ Organ penyusun Fungsi
1 Sistem saraf Otak, sumsum tulang
belakang, serabut
saraf, dan simpul
saraf.
Menerima dan
menghantarkan rangsang
2 Sistem respirasi Rongga hidung,
laring, batang
tengkorak, dan paru-
paru
Menyuplai oksigen dan
membuang zat sampah
3 Sistem otot Otot dan tendon Untuk gerak akktif
101 Nunung Nurhayati , biologi , hlm. 39.102 Nunung Nurhayati , biologi , hlm. 38.103 Mikrajuddin abdullah, et. Al., ipa , hlm.92.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
50/118
38
4 Sistem reproduksi Testis, ovarium, dan
uterus.
perkembangbiakan
5 Kulit Kulit, rambut, dan
kelenjar keringat
Melindungi tubuh dari
infeksi dan dehidrasi.
6 Sistem transportasi Jantung, pembuluh
darah, dan pembuluh
limfa.
Mengedarkan zat
makanan dan melindungi
tubuh dari penyakit
7 Sistem hormon Tiroid, pituitari, dan
kelenjar adrenal
Mengontrol tubuh secara
kimia dan
mengintegrasikan fungsiorgan tubuh
8 Sistem ekskresi Ginjal, ureter, uretra,
dan kandung kemih
Mengeluarkan zat-zat
sampah hasil
metabolisme dan menjaga
keseimbangan sel dengan
lingkungannya.
9 Sistem pencernaan Mulut, farring,
esofagus, usus, hati,
kantong empedu, dan
pankreas.
Menyiapkan makanan
untuk digunakan tubuh.
10 Sistem rangka Tulang tengkorak,
tulang punggung,
tulang rusuk dan
tulang anggota gerak.
Melindungi dan
menguatkan tubuh,
tempat melekatnya otot,
dan tempat terbentuknyasel-sel darah.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
51/118
39
C. PENGAJUAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. 104
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai acuan
atau ruang lingkup permasalahan yang ada. Sehingga hipotesis dapat dirumuskan
sebagai berikut: Ada pengaruh positif yang signifikan antara motivasi belajar
siswa dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar biologi kelas VII
pada materi pokok organisasi kehidupan di MTs N Karangawen.
104 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatatif dan R&D, Bandung: AlfaBeta,2008. hlm. 64.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
52/118
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis PenelitianMetode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian.
Sedangkan penelitian merupakan upaya dalam bidang ilmu pengetahuan dijalankan untuk
memperoleh fakta-fakta dalam prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis
untuk menjawab kebenaran. 105 Jadi metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan
untuk mengumpulkan data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan
mengajukan prosedur yang reliabel dan terpercaya. 106
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penalitian kuantitatif
dengan metode korelasi yang menggunakan teknik analisis regresi. Sedangkan analisis
regresi yang digunakan adalah teknik analisis regresi 1 prediktor dengan skor deviasi
.teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai taraf hubungan yang terjadi
antara variabel kriterium dan prediktor.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengaruh motivasi belajar siswa
dengan menggunakan media visual terhadap hasil belajar siswa, penelitian dirancang
sebagai berikut:
Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y) Uji
X: motivasi belajar siswadengan menggunakanmedia visual
Y: Hasil belajar
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dimulai bulan 24 Maret sampai bulan 12 April 2011.
105 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal , (Jakarta: Bumi Aksara,2006), hlm. 24.
106 Sutrino Hadi, Analisis Regresi , (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 1
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
53/118
41
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs N Karangawen.
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung
ataupun pengukuran, kuantitatif dan kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari
semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-
sifatnya. 107 Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di MTs N
Karangawen pada tahun pelajaran 2010/2011.
2. Teknik Pengambilan sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 108 Pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik random sampling .109
Pengambilan dilakukan dengan cara undian karena keadaan dari masing-masing
kelas relatif sama. Asumsi tersebut didasarkan pada alasan: peserta didik
mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang
menjadi obyek penelitian duduk pada tingkat kelas yang sama, dan pembagian
kelas tidak berdasarkan ranking.
Pertimbangan yang lain didasarkan pada uji normalitas, homogenitas. Data
nilai awal yang digunakan adalah nilai mid semester. Tujuan tiga analisis tersebut
sebagai uji prasyarat dalam menentukan subyek penelitian.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian. 110 Adapun
variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
107 Sudjana, Metoda Statistik , (Bandung: Tarsito, 2006), cet. 6, hlm. 6 108 Suharsimi arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik , (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), Cet. 13. , hlm. 131.
Suharsimi arikunto, Prosedur, hlm. 134110 Suharsimi Arikunto, Prosedur, hlm. 116.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
54/118
42
1. Variabel Pengaruh ( Independent variable) atau variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Yang menjadi variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah motivasi
siswa dengan menggunakan media visual. Dengan indikator meliputi:
a. Adanya keinginan berhasil dengan menggunakan media visual.
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar dengan menggunakan media visual.
c. Adanya kegiatan yang menarik dengan menggunakan media visual. 111
2. Variabel Terpengaruh (dependent variable) atau variabel terikat.
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. 112 Yang menjadi variabel terpengaruh dalam
penelitian ini adalah hasil belajar dengan indikator nilai postest peserta didik
meningkat.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam bagian ini, akan dibahas mengenai bagaimana cara pengumpulan
data yang dilakukan oleh peneliti. Adapun metode yang digunakan peneliti dalam
teknik pengumpulan datanya, sebagai berikut:
1. Metode DokumentasiDokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal/ variable yang berupa
catatan transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
agenda, dan sebagainya. 113 Dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi
tentang jumlah dan nama-nama peserta didik keseluruhan sebagai populasi
penelitian dan daftar nilai ulangan harian kelas VII MTs N Karangawen.
111 Hamzah B. Uno, teori motivasi dan pengukurannya, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011),cet 7, hlm. 23.
112 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D , (Bandung:ALFABETA, 2008), hlm. 39.
113 Suharsimi Arikunto, Prosedur , hlm. 231.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
55/118
43
2. Metode Angket.
Metode angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara seperangkat pertanyaan tertulis pada responden untuk dijawab.
Responden dalam penelitian ini adalah siswa yang akan diberikan pada kelas
VIIA. Dengan memberikan angket yang berisi indikator-indikator tentang
motivasi belajar siswa dengan menggunakan media visual. Sehingga akan
diketahui motivasi belajar siswa yang menggunakan media visual.
3. Metode Tes
Tes merupakan seperangkat rangsangan stimuli yang diberikan pada seseor
rang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagipenetapan skor angka. 114 Metode tes ini digunakan untuk mengambil data nilai tes
pada kelas sampel yang sebelumnya telah diujicobakan pada peserta didik kelas
uji coba. Data ini digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian.
Tes diberikan kepada kelas VIIA di MTs N Karangawen. Hasil
pengolahan data ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Pendahuluan1. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi normal atau tidak. Untuk
mengetahuinya dapat diuji dengan menggunakan statistik chi kudrat. 115
( )∑=
−=
k
i i
ii
E
E O
1
2 χ
Keterangan:2 = Normalitas sampel
O i = Frekuensi yang diharapkan
114 S. Margono , Metodologi Penelitian Pendidikan , (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hlm.170.
115 Sudjana , Metoda , hlm. 273.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
56/118
44
Ei = Frekuensi pengamatan
K = Banyaknya kelas interval
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa
sampel penelitian berawal dari kondisi yang sama atau homogen. Untuk
menguji apakah sampel-sampel yang diambil secara acak berasal dari
populasi yang sama dilakukan uji Bartlett.
Langkah-langkah uji Bartlett sebagai berikut:
a) Menyusun data sampel hasil pengamatan kedalam daftar
b) Menghitung varians masing-masing sampel dengan rumus
Keterangan:
: varians sampel
: data ke-i
: rata-rata
– 1 : banyaknya data dikurangi 1
c) Mendaftar harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett
d) Menghitung varians gabungan untuk semua sampel dengan rumus
e) Menghitung harga chi-kuadrat menggunakan rumus
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
57/118
45
Keterangan:
Ln 10 = 2,3026 disebut logaritma asli dari bilangan 10.
Satuan B =
Akan diuji hipotesis
: paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku
Kriteria:
Dengan taraf nyata , tolak hipotesis
didapat dari daftar
distribusi chi-kuadrat dengan peluang ( ) dan dk = ( ) 116 .
2. Analisis Uji Instrumen
Untuk mendapatkan data yang valid, maka instrumen yang digunakan
juga harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya suatu instrumen perlu
diadakan pengukuran validitas dan reliabilitas terhadap instrumen tersebut.
1) Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah.
Uji validitas untuk pilihan ganda digunakan korelasi point biserial karena skor 1 dan 0 saja. Adapun Uji validitas butir pilihan ganda
menggunakan korelasi point biseral sebagai berikut.
qp
S
MM
t
tppbis
−=r
Sudjana , Metoda , hlm. 261.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
58/118
46
Keterangan:
r pbis = Koefisien korelasi point biseral
Mp = Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
M t = Rata-rata skor total
St = Standar deviasi skor total
p = Proporsi peserta didik yang menjawab benar
)siswaseluruh jumlah
benarmenjawabyangsiswabanyaknyap( =
q = Proporsi peserta didik yang menjawab salah
= (q = 1 - p)
Setelah dihitung r hitung dibandingkan dengan r tabel dengan tarafsignifikansi 5%, jika r hitung > r tabel maka dikatakan soal valid. 117
2) Reliabilitas
Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk perhitungan reliabilitas dalam
penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut:
−
−= ∑2
2
11 1 S pqS
k k r
Dimana :
r11 = reliabilitas instrumen
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
(q= 1- p)
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan qK = banyaknya item/ butir soal
S2 = varian total 118
117 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan , (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),Cet, 7., hlm 79.
118 Suharsimi Arikunto, Dasar, hlm. 100.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
59/118
47
Rumus varian:
( )
N N
x X
S
2
2
2
∑∑ −=
Kemudian hasil r 11 yang didapat dari perhitungan dibandingkan
dengan harga tabel r product moment . Harga r tabel dihitung dengan taraf
signifikansi 5% dan kepada sesuai dengan butir soal, jika r 11 > r tabel , maka
dapat dinyatakan butir soal tersebut reliabel.
3) Taraf Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soaldisebut indeks kesukaran.
Untuk perhitungan taraf kesukaran soal dalam penelitian ini
digunakan rumus sebagai berikut:
JS
BP =
Dimana:
P = indeks kesukaranJB = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS= jumlah seluruh siswa peserta tes 119
4) Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi), dengan
siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).
Untuk perhitungan daya pembeda soal dalam penelitian ini
digunakan rumus sebagai berikut:
B A B
B
A
A PP J
B
J
B D −=−=
Dimana:
D = Daya pembeda soal
Suharsimi Arikunto, Dasar, hlm. 208.
8/16/2019 organisasi kehidupan 4
60/118
48
J = Jumlah peserta tes
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar.120
Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji pengaruh penggunaan
media visual terhadap hasil belajar siswa. Pada penelitian ini peneliti akan
menggunakan teknik analisis regresi. Adapun persyaratan yang harus
dipenuhi sebelum peneliti menganalisa data dengan t-test, peneliti terlebih
dahulu harus memeriksa keabsahan sampel dengan uji normalitas, uji
homogenitas.
2. Analisis Akhir
a. Analisis Regresi
Analisis regresi dilakukan untuk menunjukkan besar pengaruh antaravariabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Analisis regresi yang
digunakan adalah analisis regresi sederhana.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Mencari korelasi antara predictor x dengan kreterium y dengan
menggunakan rumus, sebagai berikut:
( )
Top Related