Download - OM Prasarana

Transcript
Page 1: OM Prasarana

PEMELIHARAN DAN PERAWATAN

SANIMAS

Page 2: OM Prasarana

IPAL tidak dapat berfungsi dengan baik jika tidak

dioperasikan dan dirawat dengan tepat!

Page 3: OM Prasarana

Yang harus dioperasikan dan dirawat adalah:

1. MCK

2. Bak Kontrol & pipa

3. IPAL (Instalasi Pengolahan air Limbah)

4. Pengurasan dan pembuangannya

Page 4: OM Prasarana

PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN (OPERATION &

MAINTENANCE)

• Komponen-komponen penting dalam pengoperasian dan pemeliharaan :– Iuran pemakai– Operator– Alat pembersih/pembantu– Panduan / Standard Operation Procedure (SOP) untuk

operator dan pemakai– Kampanye kesadaran untuk pemakai (awareness campaign) – Monitoring limbah hasil olahan (efluen)

Page 5: OM Prasarana

MCK

Page 6: OM Prasarana

Bagi Pengguna MCK Pengoperasian dan Perawatan Sistem MCK

Jangan memasukkan benda padat karena akan menyumbat saluran

Buang sampah di tempat sampah yang disediakan

Hindari air sabun dari air mandi maupun cuci masuk ke dalam

kloset

Jangan membuang bahan kimia karena akan mematikan bakteri

Gunakan sabun cuci sehemat mungkin

Jangan mencorat-coret dinding kamar mandi, WC maupun tempat cuci

Page 7: OM Prasarana

Bagi Pengelola/Operator MCK Pengoperasian dan Perawatan MCK

Membersihkan Teras Membersihkan gayung

Membersihkan saringan lantai

Membersihkan tempat sampah

Membersihkan lantai dan dinding

Membersihkan Jamban

Menguras bak Membersihkan tangki air

Page 8: OM Prasarana

Bagi Pengelola/Operator MCK Pengoperasian dan Perawatan IPAL MCK

Membuang kotoran padat dan kotoran mengapung

Memperbaiki kerusakan Test kualitas air limbah

Menguras lumpur di IPAL

Page 9: OM Prasarana
Page 10: OM Prasarana

BIAYA PENGOPERASIAN DAN PERAWATANSISTEM MCK – untuk 250 jiwa

I. BIAYA PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN

Kebutuhan Keterangan Rp /Bulan

1. Operator & Penjaga UMR Kota 420,000.00

2. Listrik 1300 Watt (Pompa air dan lampu) 180,000.003. Pengurasan IPAL Rp. 500,000,-/ 2 tahun 21,000.00

4. Peralatan Pembersih Sabun dan pembersih lantai, dll 60,000.00

5. Perbaikan Pompa Rp. 100,000,- / Tahun 9,000.00

6. Lain-lain Serok, lampu, kran, IPAL, cat dinding, dll 75,000.00

Total biaya pengoperasian dan perawatan 765,000.00

II. BIAYA PEMAKAIAN

Fasilitas Rp. / Pakai

1. Kamar mandi 150 - 500

2. WC/Jamban 150 - 500

3. Mencuci dan ambil air 150 - 500

Page 11: OM Prasarana

SISTEM KOMUNAL

Page 12: OM Prasarana

Bagi Pengguna Pengoperasian dan Perawatan Sistem Komunal

Jangan memasukkan limbah

padat

Jangan membuang minyak bekas

Jangan membuang bahan kimia

Jangan menanam pohon dekat perpipaan

Gunakan sabun cuci/ detergent

secukupnya

Ambil kotoran mengapung dari bak

penangkap lemak

Periksa bak kontrol di rumah

Page 13: OM Prasarana

Bagi Pengelola/Operator Pengoperasian dan Perawatan Sistem Komunal1 KALI PER MINGGU

Periksa bak kontrol pada sistem perpipaan dan buang limbah

padat

Perbaiki pemipaan yang rusak &

tersumbat

Buang kotoran mengapung dari bak

inlet1 KALI PER BULAN

Buang kotoran padat dan kotoran yang mengapung tepat di bawah manhole

Page 14: OM Prasarana

Bagi Pengelola/Operator Pengoperasian dan Perawatan Sistem Komunal

Test kualitas air limbah

Menguras lumpur di unit Instalasi Pengolahan Limbah 2 tahun sekali

1 KALI PER 6 BULAN

1 KALI PER 2TAHUN

Page 15: OM Prasarana

BIAYA PENGOPERASIAN DAN PERAWATANSISTEM KOMUNAL – untuk 750 jiwa

Biaya Pengoperasian dan Perawatan Rp./Bulan

I. Jamban Biaya pengoperasian dan perawatan menjadi tanggung jawab setiap pengguna (KK)

II. Sambungan dari Rumah

III. Pipa Utama dan IPAL

1. Operator Inspeksi 4x/bulan di IPAL, Pipa Utama, Pipa Sekunder @ Rp. 25.000,- / Inspeksi

100,000.00

2. Pengurasan setiap 2 tahun Rp. 500.000,- 21,000.00

3. Lain-lain: Perbaikan pipa, bak kontrol, IPAL. Asumsi: perbaikan pipa 40 m' setiap 2 tahun

45,000.00

Total Biaya Pengoperasian dan Perawatan 166,000.00

Biaya Pengoperasian dan Perawatan /KK/Bulan 1,952.94

Dibulatkan 2,000.00

Page 16: OM Prasarana

PANDUANOPERASIONAL & PERAWATAN

“ANAEROBIC BAFFLED REACTOR dan ANAEROBIC FILTER”

Page 17: OM Prasarana

1. Sistem pengolahan limbah ini meliputi Bak Inlet, Septictank dan Baffled Reactor

2. Gunakan bahan pencuci yang tidak mengandung phospat tinggi, bahan desinfectan sehemat mungkin.

 

3. Jangan membuang sisa bahan-bahan desinfectan ke inlet/saluran yang menuju ke pengolahan limbah.

 

4.  Cek secara rutin bak inlet untuk memastikan tidak terdapat pembalut, plastik, kertas dan lain-lain. Hal ini harus dilakukan untuk menghindari tidak berfungsinya pipa-pipa dalam sistem ini.

Page 18: OM Prasarana

5. Bersihkan Bak Inlet jika terdapat gumpalan lemak yang mengeras atau plastik yang ikut hanyut

 

6. Lumpur yang sudah tidak aktif pada bak Septictank, ABR serta Anaerobic Filter, direncanakan untuk dikuras dua tahun sekali. Pengurasan lumpur yang tidak aktif dapat dilakukan dengan memompa ke atas melalui shaft pengurasan (pada anaerobic filter) dan melalui manhole (pada sedimentation tanks & baffle reactor). Hanya lumpur yang sudah tidak aktif (berwarna hitam) yang boleh dikuras. Setelah lumpur yang berwarna hitam habis dan lumpur mulai berwarna coklat pengurasan segera dihentikan.

Page 19: OM Prasarana

7.Untuk AF bersihkan filter secara rutin setiap lima tahun sekali, dengan menyemprotkan air pada filter

8. Pengolahan limbah ini akan berfungsi dengan baik setelah dalam jangka waktu 3 bulan operasional, karena pada saat itu bakteri dalam sistem ini akan berkembang biak secara optimal sebagai bakteri anaerob.

9. Lakukan pengetesan hasil effluent air limbah ke

laboratorium khusus air limbah secara rutin.

Page 20: OM Prasarana
Page 21: OM Prasarana
Page 22: OM Prasarana

PANDUAN OPERASIONAL &

PERAWATAN“BIOGAS”

Page 23: OM Prasarana

1. Jangan memasukkan obat pembunuh kuman/desinfektan, atau benda lain pada digester karena akan menyebabkan bakteri yang diperlukan dalam proses pembentukan biogas tersebut mati

 2. Limbah yang diolah adalah limbah dengan kadar organik tinggi

misal, kotoran ternak, tahu-tempe maupun tinja manusia. 3. Tanah liat pada tutup leher berfungsi sebagai penghalang agar

gas tidak keluar dan memudahkan bila leher digester ingin dibuka. Tanah ini harus selalu basah agar gas tidak bocor keluar. Bila terjadi kebocoran akan terlihat gelembung gas keluar. Segera lakukan perbaikan dan tanah liat harus selalu basah

Page 24: OM Prasarana

 4. Instalasi gas terbuat dari pipa PVC diusahakan

kemiringan pipa menuju kembali ke digester. Hal itu dimaksudkan agar bila sewaktu-waktu terjadi embun dari gas-bio diharapkan dapat mengalir kembali ke-digester, sehingga tidak mengganggu kelancaran aliran gas.

5. Pada biogas terdapat selang plastik yang didisi air disebut dengan manometer, sebagai petunjuk ada tidaknya gas. Sebelum digunakan lihat selang tersebut bila menunjukkan angka minimal 30 cm, berarti sudah cukup untuk menyalakan kompor.  

Page 25: OM Prasarana

6. Air dalam manometer tersebut lama kelamaan menguap, atau kotor. Gantilah airnya bila telah kotor, isi kembali bila airnya berkurang. Untuk menggati air pada manometer, matikan kran induk dibelakang, buang air yang kotor, bersihkan dan isi kembali dengan air yang jernih sampai ketinggian 0,00.

7. Untuk mengetahui ada bocor pada bangunan digester dapat diselidiki dengan cara sbb: dicoba selama beberapa jam atau satu hari biogas tidak digunakan semua kran gas ditutup, kecuali kran induk coba dilihat selang air pada manometer mulai naik atau tidak? Bila tidak naik berarti ada yang bocor. Untuk melacak kebocorannya pertama dengan menyelidiki pada pipa instalasi. Tiup pipa instalasi atau dengan pompa udara saat manometer menunjukkan angka yang tinggi segera tutup kran gasnya, kemudian bilas dengan air sabun, bila terjadi gelembung berarti disitulah letak bocornya potong pipa pvcnya, kemudian ganti dengan sambungan yang baru

Page 26: OM Prasarana

8. Bila point (7) ternyata tidak terdapat kebocoran kemungkinan besar adalah pada digesternya/bak pengolahan. Untuk pengeceknya pertama dilakukan pada leher biodigester, kemudian baru pada dinding digesternya. Bila terdapat kebocoran perlu diperbaiki (ditambal), dengan mengosongkan digester.

 

9. Untuk menambal digester, kosongkan digester dan pastikan gas-bio telah keluar semua, baru petugas/tukang boleh masuk karena bila terhirup manusia dalam jumlah banyak dapat menyebabkan lemas dan berakibat pada kematian.

Page 27: OM Prasarana

10 .Untuk menjaga agar peralatan yang dipakai misalnya kompor biogas tahan lama perlu sering dibersihkan dari tumpahan bahan masakan atau dari karat. Bersihkan dengan sikat sehingga lubang gas tidak tertutup demikian pula pada lubang spuyer kran kompor sehingga nyala kompor tetap besar dan berwarna biru. Biasakan sehabis masak kran gas pada pipa instalasi selalu ditutup kembali.

11. Kuras lumpur yang telah berwarna hitam dengan menyedot dilubang bak kontrol pengurasan, pada dasar lantai dengan mobil tinja atau dengan pompa lumpur. Amati lumpur yang keluar. Bila lumpur yang berwarna hitam telah keluar dan disusul warna kecoklatan segera hentikan. Tutup kembali bak kontrol kembalikan seperti semula. Lakukan hal tersebut rutin 2 tahun sekali, bila lumpurnya tidak terlalu banyak dapat dilakukan 3-4 tahun sekali

 .

Page 28: OM Prasarana