PANDUAN PRAKTIKUM
MK. MANAJEMEN TANAH BERLANJUT
Oleh :
Tim Dosen Pengampu MK. MTB
Koordinator Asisten : Nina Dwi Lestari, SP
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
GENAP TA. 2012-2013
1 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
PENDAHULUAN
Dalam praktikum Manajemen Tanah Berlanjut (MTB), yang merupakan pengkhususan/pendalaman dari Manajemen Agroekosistem, kompetensinya adalah pengenalan prinsip-prinsip identifikasi atau indikator sifat dan ciri tanah baik struktural (morfologi, fisik, kimia, biologi, mineralogi) dan fungsional (berkaitan fungsi tanah sebagai media tumbuh, sumber unsur hara, tempat simpan air dan unsur hara), inventarisasi potensi dan kendala atau menemukan masalahnya, serta mampu memilih tehnik pengelolaan tanah yang sesuai (berkelanjutan) yang relevan dengan permasalahan kerusakan tanah.
Pada kegiatan Field Trip di 4 Pos / Lokasi yang dikunjungi agar dilakukan karakterisasi sifat dan ciri tanah selengkap-lengkapnya. Dari data dan informasi yang sudah ada perlu dipahami dan dianalisis lagi dengan pengamatan sendiri-sendiri dari 4 kelompok melalui : pengamatan lapangan (tanah dan lingkungan), wawancara dengan petugas atau petani yang ada, dan diskusi lapangan. Agar diupayakan semua hal yang terkait dengan MTB bisa terkumpul data dan informasinya.
Dari data dan informasi yang ada diupayakan menemukan permasalahan yang ada, hingga mampu menganalisis akar masalahnya. Mengapa terdapat kecenderungan penurunan fungsi tanah dan rendahnya produksi pangan dan degradasi lingkungan, padahal yang diharapkan peningkatan produksi pangan dan perbaikan kualitas lingkungan. Pada akhirnya bagaimana alternatif MANAJEMEN TANAH untuk mengatasi masalah degradasi lahan melalui IDENTIFIKASI SIFAT TANAH, Diagnosa PERMASALAHAN dan ditemukannya “Penyakit” / permasalahan sampai didapatkan terapi / pengobatan / solusi terhadap masalah yang ada. Juga agar lebih kritis dalam menghadapi masalah kerusakan lahan melalui analisis permasalahan dan pemecahannya pada skala PLOT. Agar diketahui juga, pada tiap Pos / Lokasi apakah termasuk Lahan Kering Iklim Kering (Tanah Muda, Basa) : Aridisols, Salin, Vertisols ataukah Lahan Aktual Produktif dan Pertanian Intensif : Inceptisols, Alfisols, Andisols, Mollisols.
Agar diingat bahwa PRINSIP UMUM dalam Field Trip mata kuliah MANAJEMEN TANAH BERLANJUT adalah melihat kualitas tanah: MAMPUKAH menjalankan Peran dan fungsinya sebagai media tumbuh tanaman, dalam menyediakan air, udara, unsur hara, tunjangan mekanik, yang terkait dengan sifat dan karakteristik tanah. TUJUAN Praktikum Manajemen Tanah Berlanjut diarahkan untuk mencapai pengelolaan lahan pertanian secara berkelanjutan menuju sistem pertanian yang sehat melalui pemahaman karakter dan sifat-sifat tanah (Bridging Pedology to Management). KOMPETENSI Mahasiswa diharapkan mampu menjadi “Dokter Tanah” yang terampil dalam :
1. Diagnosa permasalahan umum terkait dengan pengelolaan tanah di lapangan, 2. Karakterisasi Sifat-sifat tanah dalam agroekosistem, 3. Karakterisasi kondisi agroekosistem terkait dengan manajemen lahan, 4. Perumusan Akar Masalah terkait dengan pengelolaan tanah berlanjut pada
berbagai kondisi agroekosistem dengan sifat-sifat tanah yang berbeda karakteristiknya, dan
2 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
5. Mampu memberikan solusi/ rekomendasi pengelolaan tanah yang berlanjut yang relevan dengan akar permasalahan di setiap lokasi
PEMAHAMAN TEORI Analisis Pemecahan Masalah untuk Manajemen Tanah
Aspek ketersediaan unsur hara, pengelolaan kesuburan tanah, prinsip pemupukan , pH, leaching yang terkait dg sifat-sifat : kimia – biologi – mineralogi. KERUSAKAN TANAH bisa berupa Erosi , Hilangnya Bahan Organik , Pemasaman , Aktivitas Biologik Berkurang , Habisnya unsur hara , Pemadatan , Salinisasi (Peningkatan Garam), Hilangnya air, Keracunan kimiawi .
MACAM PENGELOLAAN bisa berupa : Pengolahan Tanah, Irigasi – Drainase , Pemupukan , Pemulsaan, pemberian bahan organik , Konservasi / Pengawetan Tanah, Pencegahan erosi, pencegahan longsor , Remediasi dll.
Manajemen tanah adalah BERHUBUNGAN dengan FUNGSI TANAH YG RUSAK (air, udara, hara, tunjangan mekanik), bisa karena : Pengelolaan Kesuburan Tanah :
1. Unsur hara esensial, macam, jumlah dan ketersediaan 2. Reaksi kimia dalam tanah : pH 3. Mekanisme kehilangan unsur hara : air, leaching 4. Proses yang mengakibatkan ketidaktersediaan bagi tanaman : KTK , KB, pH,
lainnya Bagaimana penambahan kedalam tanah terkait dengan sumber unsur hara dan perbaikan kesehatan tanah Dasar Kesuburan Tanah :
1. Tekstur dan struktur 2. Bahan organik ( C organik) 3. Unsur Hara : N, P, K, S, Ca, Mg, unsur mikro, pH, kemasaman Kapasitas Tukar
Kation dan KT Anion,Kejenuhan Basa 4. Air Tanah 5. Mineral Liat 6. Nisbah C / N
Perlu diingat juga bahwa kunci Keberlanjutan dalam Pengelolaan Tanah Pertanian :
1. Meningkatkan kandungan BAHAN ORGANIK : Perbaikan sifat Fisik, Kimia, Biologi 2. Meningkatkan penutupan tanah : Pengaturan POLA TANAM : Tertutup Vegetasi
Sepanjang Waktu 3. Pemasukan LEGUM : Fiksasi N 4. Pengembalian Sisa Panen : RECYCLING 5. Penggunaan Biomas secara Rasional : Ternak, dijual, dikonsumsi, dikembalikan 6. Efisiensi Pupuk Anorganik : Sinlokasi, sinkronisasi
3 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
Tindakan Pengelolaan Pada praktek di lapangan membutuhkan spesifikasi dalam : Olah tanah, Bahan
organik, Pupuk, Air, Bahan lain (kapur dll). Hal-hal tsb juga harus memperhatikan : 1. Tunjangan Mekanik
a. Tanaman kokoh, tidak roboh b. Sistem perakaran sesuai dengan kondisi fisik dan morfologi tanah c. Interaksi perakaran dan sifat fisik tanah d. Perakaran : vertikal , horisontal e. Kondisi tanah : variabilitas SIFAT FISIK TANAH, vertikal dan horisontal
2. Pengaruh thd sifat kimia dan fisika tanah
a. Kimia : pH rizosfer, potensial redoks,eksudasi asam organik b. Fisik : penambahan pori tanah dan perbaikan perkolasi air
Bagaimana PERAKARAN pada Berbagai Kondisi Tanah? Ditinjau dari Jenis Tanah, PROFIL tanah pada berbagai kondisi agroekosistem
4 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
AGENDA FIELDTRIP MANAJEMEN TANAH BERLANJUT Genap 2012-2013/ Minggu, 24 Maret 2013
06.30-07.30 Persiapan pemberangkatan (Tempat Parkir Jurusan Tanah)
07.30-09.00 Perjalanan menuju POS I : plot Hutan produksi pinus- lereng Atas- tengah Gn. Kawi Dsn. Segelan Ds. Balesari Kec.Ngajum 1028 m dpl [9113920, 0664848]
09.00-11.00 POS I (deskripsi plot, interview pesanggem & mandor perhutani)
11.00-11.30 Perjalanan POS II : plot Kebun Kopi campuran- kelompok Tani “Kopi Sari”, Dusun Sundan Wetan Desa Plaosan Kec. Wonosari 623 m dpl [9108623, 0664739]
11.30-13.30 POS II (deskripsi plot, interview petani pemilik lahan)
13.30-14.00 ISHOMA
14.00-14.30 Perjalanan POS III (Tanaman semusim : plot tanaman pangan), Ds. Plandi Kec. Wonosari 377 m dpl [0666656, 9101925]
14.30-15.30 POS III (deskripsi plot, interview petani pemilik lahan)
15.30-15.45 Perjalanan POS IV (Tanaman semusim : plot tanaman hortikultura), Kebun percobaan FP UB Jatikerto, Ds. Jatikerto Kec. Kromengan 353 m dpl [0668593, 9101467]
15.45-17.00 POS IV (deskripsi plot, interview pengelola kebun atau petani penggarap)
17.00-18.00 Perjalanan Pulang
18.00 Sampai di Kampus
APA yang dilakukan ?
Mahasiswa diajak untuk mengunjungi beberapa plot yang berbeda manajemen pengelolaannya selanjutnya diminta untuk mengamati sifat-sifat tanahnya secara cepat dan tepat. Tahap kegiatan di lapangan : membuat singkapan atau menggali minipit untuk mengamati morfologi tanahnya. Selain sifat-sifat tanah perlu dideskripsikan kondisi plot yang dikunjungi dilihat bagaimana penutupan lahan diatasnya, kelerengannya, sejarah pengelolaan lahan dan manajemennya (perawatan tanaman, pengelolaan tanah seperti pemupukan, pengairan, salinitas dsb.). Metode : Pengamatan di lapangan (deskripsi profil tanah) dan interview petani pemilik/ penggarap.
5 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
Langkah kerja :
1. Deskripsikan Tanah Output : karakteristik sifat-sifat tanah, contoh data hasil deskripsi tanah terlampir (Lampiran 1).
2. Menetapkan Tujuan setiap lahan dalam plot yang diamati deskripsikan secara lengkap fakta dan permasalahannya secara umum, selanjutnya tetapkan tujuan akan diusahakan untuk komoditas apa di masing-masing plot yang dikunjungi. Pilihan komoditas sesuai dengan pembagian kerja kelompok (Lampiran 2). Kelompok I : Tanaman pangan semusim Kelompok II : Tanaman hortikultura semusim Kelompok III : Tanaman hortikultura tahunan Kelompok IV : Tanaman perkebunan tahunan
3. Cari Syarat/ Kebutuhan untuk komoditas yang dipilih (kriteria Evaluasi Lahan - sebagai alat bantunya untuk menentukan tingkat kesesuaian antara sifat tanah dan komoditas yang ditetapkan) Ref : http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_wrapper&view=wrapper&Itemid=155
4. Bandingkan antara sifat tanah dengan syarat / kebutuhan tanaman atau komoditas yang dipilih, selanjutnya muncul faktor pembatas apa? Apa yang bermasalah terkait dengan sifat-sifat tanah yang diamati?
5. Identifikasi masalah
Masalah yang ada dibuat list dan didiagnosa hingga mampu menemukan masalah utama yang penting untuk diselesaikan
Identifikasi akar masalahnya serta buat daftar solusi terkait dengan sifat-sifat tanah yang bermasalah
Metode : Diagram pohon masalah atau diagram sirip ikan sebagai alat bantu dalam menganalisis masalah utama atau akar masalah.
6. Pilih solusi yang paling relevan dalam pembahasan dan buat kesimpulan,
kesimpulan dari hasil kegiatan kunjungan lapangan ini targetnya bisa membuat rekomendasi / solusi terbaik pengelolaan tanah berlanjut yang relevan dan terkait dengan akar masalah yang ingin dipecahkan.
DIMANA ?
Lereng Gunung Kawi bagian selatan mulai dari lereng atas Gunung Kawi (POS I) Desa
Balesari Kec. Ngajum hingga area yang berada di kaki Gunung Kawi , Desa Jatikerto (POS
IV). Lokasi transek tiap plot pengamatan yang dikunjungi (Gambar 1) dan posisi tiap plot
dalam lereng dan sebarannya secara spasial (Gambar 2) .
6 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
Gambar 1. Transek Plot Pengamatan [Field Trip Manajemen Tanah Berlanjut pada beberapa posisi lereng di Gunung Kawi.
Gambar 2. Sebaran lokasi plot pengamatan (Pos 1, 2, 3 dan 4) di sekuen Gunung Kawi
km 2 km
14.2 16.2
Desa Jatikerto, Kec. Kromengan
POS 4
623
377 353 POS 2
POS 3
Desa Plandi, Kec. Wonosari
5.2 km 7 km
2 7.2
Lereng Bawah
Dataran[kaki Gunung]
1308
Inceptisol
Alfisol
Hutan Lereng Atas
POS I
Desa Balesari Kec. Ngajum
Desa Plaosan Kec.Wonosari
m dpL
Lereng Tengah Andisol
Inceptisol- Entisol
1
2
3
4
7 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
Lampiran 1. Contoh hasil deskripsi profil tanah
Lokasi : Pos 1 Jenis Pengamatan : Profil Bahan Induk : Vulkanik Fisiografi : Bergelombang hingga Berbukit Lereng mikro : 30% Posisi : Selatan Ketinggian : 1028 mdpl Land use dan Land cover : Pinus, rumput gajah, jagung Drainase : cepat Permeabilitas : cepat Erosi dan Sedimentasi : cukup Keadaan Batuan perukaan : Tidak ada Kedalaman Efektif : 120 cm
Klasifikasi
Rezim suhu : isotermik
Rezim kelembaban : udik
Epipedon : molik
Endopedon : kambik
Ordo : andisol
Subordo : udands
Group : hapludands
Sub group : typic hapludands
8 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
Foto Pos 1 Horizon Kedalaman Deskripsi
Ap 0-17 cm 10YR 2/1, batas jelas, ombak; tekstur lempung berdebu; struktur gumpal emmbulat, >1, halus; konsistensi lembab agak teguh, konsistensi basah agak lekat dan agak plastis; pori halus banyak, sedang banyak, kasar biasa; perakaran kasar banyak.
Bw1 17-30 cm 10YR 2/2, batas jelas ombak; tekstur lempung berdebu; struktur gumpal membulat, sedang, kasar; konsistensi lembab agak teguh, konsistensi basah agak lekat dan tidak plastis; pori halus sedikit, sedang sedikit, kasar sedikit; perakaran biasa sedang.
Bw2 30-41 cm 10YR 3/4, batas jelas, ombak; tekstur lempung; struktur gumpal membulat, sedang, kasar, konsistensi lembab agak teguh, konsistensi basah agak lekat dan agak plastis; pori halus sedikit, pori sedang sedikit, pori kasar banyak; perakaran sedang.
Bw3 41-120 cm 10YR 3/6, batas jelas, ombak; tekstur lempung; struktur gumpal membulat, sedang, kasar; konsistensi lembab agak teguh, konsistensi basah agak lekat dan agak plastis; pori halus sedikit, sedang sedikit, kasar banyak; perakaran halus sedikit.
9 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
Kode Unit Peta : Pos 2
Klasifikasi : Typic Hapludands
Metode pengamatan : Profil
Elevasi : 1450 meter (Altimeter)
Deskripsi landform : Hillslopes
Lereng dan bentuk lereng : 45o ; tunggal atau kompleks
Curah hujan tahunan : 1691 mm
Rejim lengas tanah : Isotermik
Suhu udara rata-rata tahunan : 26.1 oC
Suhu tanah rata-rata tahunan : 23.6 oC
Bahan induk : Abu vulkan muda
Drainase : Baik
Permeabilitas : Sedang
Bahaya erosi dan pengendapan: Sedang
Kedalaman efektif : 88 cm
Batuan Permukaan : Tidak ada
Penggunaan lahan : Kebun
Vegetasi : Pinus, Kopi, rumput : -
Dalam deskripsi pedon di bawah ini, warna tanah adalah warna dalam keadaan lembab, kecuali dinyatakan
lain.
A -- 0-31 cm; Hitam (10YR 2/1), lempung berdebu ; Cokelat sangat gelap kekuningan (10 YR 3/3) kering;
struktur remah, ukuran sedang dan perkembangan lemah; agak gembur, tidak lekat, tidak plastis, akar
halus banyak, akar sedang sedikit, akar kasar sedikit; pori halus sedikit, sedang banyak dan kasar banyak;
agak masam (pH 4.8); batas berangsur, memiliki sifat tiksotropi. berombak beralih ke
Bw1 -- 31-61 cm; kuning kecokelatan (10YR 6/8); lempung berberdebu; struktur remah, ukuran halus dan
perkembangan sedang; tidak lekat, tidak plastis; akar halus banyak, akar kasar sedikit; pori halus biasa,
sedang dan kasar banyak; agak masam (pH 4.8); batas jelas, rata, beralih ke
Bw2 -- 61-88 cm; kuning kecokelatan (10YR 6/6); lempung berdebut; struktur gumpal membulat, ukuran sedang
dan perkembangan cukup; agak lekat, agak plasti; akar halus dan sedang biasa, akar kasar sedikit; pori
halus sedang, sedang biasa dan pori kasar banyak; agak masam (pH 4.8); batas berangsur, berombak,
berangsur ke
BC -- 88-(200); cokelat kekuningan (cm 10YR 5/6); Lempung; struktur gumpal membulat, ukuran sedang dan
perkembangan cukup, agak keras; tidak lekat, tidak plastis; pori halus sedang, sedang biasa dan pori
kasar biasa; akar halus dan sedang cukup, kasar sedikit; agak masam (pH 4.9).
10 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
Data Laboratorium
Kode Unit Peta : Pos 2
Klasifikasi : Typic Hapludands
Data Analisa Laboratorium Tawangsari 1 Lereng Atas
Horison A Bw1 Bw2 BC
Kedalaman cm 0 - 31 31 - 61 61 - 88 88-(200)
Total Pasir % 35 41 28 44
Total Debu % 55 55 60 44
Total Liat % 10 4 12 12
Tekstur Lempung berdebu Lempung berdebu
Lempung berdebu Lempung
C - Organik % 5.34 0.17 0.97 0.04
pH H20 4.8 4.8 4.8 4.9
Ca dpt Ditukar
meq/100 gr 3.2 5.3 10 6.9
Mg dpt Ditukar
meq/100 gr 2.7 3 2.5 1.7
K dpt Ditukar
meq/100 gr 0.8 0.8 0.6 1.6
Na dpt Ditukar
meq/100 gr 0.7 2.2 1.06 2.9
KTK NH4OAc
meq/100 gr 19.1 28.4 31.6 26.2
KB NH4OAc % 39.7 40.6 46.7 50.8
BI gram/cm3 0.9 0.85 0.95 0.93
BJ gram/cm4 0.78 2.44 2.46 2.41
11 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
Kode Profil : POS 3
Klasifikasi : Fluventic Haplustepts Metode pengamatan : minipit Lereng mikro : berombak (3-8%) Air tanah : dalam Drainase : sedang Banjir : tidak ada Erosi : tidak ada Landuse : tegalan (tanaman semusim- tanaman pangan) Kedalaman efektif : 50 cm Vegetasi : padi, Bahan induk : batuan karbonat Horizon Penciri : Epipedon okrik sampai (00-18 cm)
Deskripsi tanah
A 0-18 : Coklat (10 YR 4/3); liat dengan fragmen kerikil, Ø < 2-5 cm, jumlah 5
%; Coklat kekuningan (10 YR 5/6) kering; struktur gumpal
membulat, sedang, cukup; teguh, lekat dan plastis; pori halus
banyak, sedang sedang, kasar tidak ada; akar halus sedikit, sedang
cukup, kasar tidak ada; batas berombak dan baur
Bw118- 40 : Coklat gelap (10 YR 3/3); liat dengan kerikil, Ø < 0.5-2 cm, jumlah
5%; Coklat gelap kekuningan (10 YR 4/4) kering; struktur gumpal
membulat, sedang cukup; teguh, lekat dan plastis; pori halus cukup,
sedang banyak, kasar tidak ada; akar halus tidak ada, sedang
banyak, kasar cukup; batas rata dan berangsur
Bw2 40–50 : Coklat gelap kekuningan (10 YR 4/6); liat; coklat kekuningan (10 YR
5/6) kering; struktur gumpal membulat, sedang, cukup; teguh, lekat
dan plastis; pori halus tidak ada, sedang sedikit, kasar tidak ada;
akar halus tidak ada, sedang tidak ada, kasar tidak ada; batas rata
dan jelas
C 50 + : Warna terang,
12 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
DATA ANALISA LABORATORIUM
Horizon Ap Bw1 Bw2 C
Kedalaman Cm 00-18 18-40 40-50 50+
Total pasir % 27 23 26
Total Debu % 26 33 31
Total liat % 49 44 43
C-organik % 0,60 1,92 0,12
pH H2O 7,49 7,62 7,65 7,68
pH KCl 6,62 6,61 6,47 6,74
Ca dpt ditukar meq/100 g 25,10 26,39 29,68 30,71
Mg dpt ditukar meq/100 g 1,79 1,16 0,99 0,54
Na dpt ditukar meq/100 g 1,94 1,89 1,81 0,84
K dpt ditukar meq/100 g 0,68 0,51 0,57 0,72
KTK NH4OAC meq/100 g 47,54 45,54 52,64 19,17
KB NH4OAC % 62 66 63 100
13 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
Kode Profil : POS 4
Klasifikasi : Typic Haplustalfs Metode : Singkapan Lereng mikro : Datar (0-3%) Drainase : lambat Banjir : tidak ada Erosi : tidak ada Landuse : tegal (tanaman semusim hortikultura) Vegetasi : Tomat, Lombok , Tebu, pisang Bahan induk : batuan karbonat Horizon penciri : epipedon okrik (00-35 cm), dan terdapat clay coating (35-75 cm)
Deskripsi tanah
A 0-35 : Coklat gelap kekuningan (10 YR ¾); liat; coklat gelap kekuningan (10
YR 4/4) kering; struktur gumpal membulat, sedang, lemah; teguh,
lekat dan plastis; pori halus banyak, sedang sedikit, kasar tidak ada;
akar halus banyak, sedang sedikit, kasar tidak ada; batas baur dan rata
Bt1 35-55 : Coklat gelap kekuningan (10 YR ¾); liat; Coklat gelap kekuningan (10
YR 3/6) kering; struktur gumpal membulat, sedang, cukup; teguh,
lekat dan plastis; clay coating didalam ped dengan jumlah 5%; pori
mikro tidak ada, meso sedikit, makro tidak ada; akar halus tidak ada,
sedang sedikit, kasar tidak ada; batas berangsur dan rata
Bt2 55-75 : Coklat gelap kekuningan (10 YR 4/6); liat; Kuning kecoklatan (10 YR
6/8) kering; struktur gumpal membulat, sedang, cukup; teguh, lekat
dan plastis;clay coating didalam ped dengan jumlah 5%; pori halus
tidak ada, sedang tidak ada, kasar tidak ada; akar tidak ada
14 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
DATA ANALISA LABORATORIUM
Horizon Ap Bt1 Bt2
Kedalaman Cm 00-35 35-55 55-75
Total pasir % 9 6 6
Total Debu % 30 27 26
Total liat % 58 67 68
C-organik % 0,72 0,24 0,06
pH H2O 6,7 7,06 7,14
pH KCl 5,31 5,72 5,78
Ca dpt ditukar meq/100 g 25,05 26,26 27,17
Mg dpt ditukar meq/100 g 1,39 1,53 0,72
Na dpt ditukar meq/100 g 1,30 1,95 1,20
K dpt ditukar meq/100 g 0,81 1,10 0,36
KTK NH4OAC meq/100 g 37,43 36,41 33,55
KB NH4OAC % 76 85 88
15 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
Lampiran 2. Pembagian Kelompok Kerja Praktikum Manajemen Tanah Berlanjut dan
Asisten pendamping
KELOMPOK 1 [ YOHANNES G] KELOMPOK 2 [NIA ERVIANA]
ILHAM NOVANANDA S RETNO WULAN TWISTY T
ZULFA ALIF NI'MATILL ANDAN SARI KUSUMA INDAH
LAILIL FITRA ANNISA * DESCHA GIATRI CAHYANINGRUM
MOH. FAIZ FAERUZ AL- MOCHAMAD YUSUF R *
TOMY MARMADION FILA FATIMAH
ERMAWATI EDI SUCIPTO
KELOMPOK 3 [CHANDRA A.] KELOMPOK 4 [Siti Laelatul N]
A.Y.ROMAULI SIAGIAN ** NURUL QHOMARIYAH
TSULATSI NABILA PRISMA SUGANDA *
RIZKY FORTUNELLA RINDA WIRA RISMA
MARIA ULMA H.F * FITRI WIJAYANTI
RACHMA DEWI SONY EKO PRASETIYO
Koordinator Kelompok * ; Koordinator Kelas ** klp presentasi hasil
Lampiran 3. Penilaian Kegiatan Diskusi Hasil Fieldtrip dan Pelaporan
Diskusikan kembali hasil kegiatan fieldtrip dalam masing-masing kelompok, dengan
membandingkan literatur (bahan-bahan pustaka) yang relevan. Tuliskan sumber
literatur dalam laporan hasil fieldtrip (bagian Daftar Pustaka). Laporan diketik dalam
kertas A4 dan softcopy laporan kelompok kumpulkan jadi satu melalui koordinator dan
burning dalam 1 CD.
Laporan hasil diskusi kelompok atau draft laporan dan PPT serta softcopynya diserahkan
selambat-lambatnya : Jumat 12 April 2013 melalui Koordinator Kelas ke Asisten MTB.
Evaluasi Hasil Diskusi Kelompok dalam Pelaporan Hasil Fieldtrip dan Kegiatan
Praktikum :
Hasil penilaian dilakukan oleh masing-masing anggota kelompok terhadap anggota
kelompok lainnya (SIFAT : RAHASIA) dan diserahkan pada saat praktikum Jumat 12 April
2013. Presentasi hasil laporan praktikum dimulai Selasa, 16 April 2013. Bagi yang tidak
memberikan penilaian dianggap tidak menjadi anggota kelompok dan tidak diberikan
penilaian. Pelaksanaan Ujian Akhir Praktikum Jumat 19 April 2013.
16 | P a n d u a n P r a k t i k u m M a n a j e m e n T a n a h B e r l a n j u t
Form Penilaian Anggota Kelompok
Kelompok : ____________________
No NAMA NIM NILAI
1 Yang Menilai
2
3
4
5
6
7
8
Kriteria Penilaian : A = berperan sangat aktif, memberi banyak gagasan/masukan B = berperan cukup aktif, sedikit memberikan masukan C = ikut diskusi dan tidak memberikan masukan D = tidak aktif dan bergantung pada kelompok
Top Related