Obat yang Mempengaruhi Reproduksi PriaEtiologi:
Sebagian besar kelainan reproduksi pria adalah oligospermia yaitu jumlah spermatozoa
kurang dari 20 juta per mililiter semen dalam satu kali ejakulasi
Oligospermia dapat disebabkan oleh mikrodelesi kromosom Y
Biasanya diberikan Testosteron, vit E, HMG sebagai suplemen. Belum ada pengobatan
yang terbukti secara klinis meningkatkan jumlah sperma
Obat-Obat Reproduksi Pria:
1. Testosteron
2. Supresi Androgen
3. Reseptor Inhibitor
4. Kontrasepsi Kimiawi Pria
1. Testosteron
Banyak digunakan untuk defisiensi testosteron dan efek anabolik dari testosteron
Mekanisme kerja sama dengan testosteron natural. Merupakan hormon seks untuk
spermatogenesis, pematangan sperma, untuk menunjukkan tanda-tanda kelamin sekunder,
dll.
Testosterone di kulit, prostat, vesika seminalis, dan epididimis akan diubah oleh 5α-reduktase
menjadi dihidrotestosterone (DHT) menjadi bentuk androgen yang dominan
Berikatan dengan reseptor intraselular karena testosteron adalah hormon steroid yang
reseptornya berada intraseluler (di sitoplasma/inti sel).
Efek testosteron:
Pada pria pubertas perkembangan karakteristik seks sekunder. Pada pria dewasa dosis
besar menyebabkan penekanan sekresi gonadotropin (produksi GnRH menurun) atrofi
jaringan interstisial dan tubulus testis
Pada wanita efeknya sama dengan pria prepubertas pertumbuhan rambut tubuh dan muka
(hirsustisme), dll.
Penggunaan Klinis Testosteron:
Androgen replacement therapy untuk defisiensi hipofisis. Jika defisiensi ini disertai
spermatogenesis abnormal berikan testosteron; Jika spermatogenesis normal berikan
gonadotropin.
Pada remaja yang gagal mengalami growth spurt diberikan testosteron
Kelainan Ginekologis terkadang digunakan untuk masalah kongesti payudara setelah
melahirkan tetapi harus hati hati. Danazol (androgen lemah) untuk endometriosis.
Agen Metabolik Protein mengembalikan hilangnya protein setelah trauma, imobilisasi
berkepanjangan, operasi.
Anemia merangsang pembentukan eritropoetin.
Osteoporosis yang disebabkan defisiensi androgen
Ca mammae pada wanita
Pemicu pertumbuhan delayed puberty
Penuaan mengembalikan libido, kekuatan bagi pria lansia
Penyalahgunaan atlet untuk meningkatkan massa otot
Efek Samping Testosteron:
Pada Wanita gangguan Pertumbuhan: disebabkan aksi maskulinisasi; Hirsutisme, akne,
amenorrhea, pembesaran klitoris, suara lebih dalam; Meningkatkan atherosklerosis; dan
Mengubah struktur serum lipid.
Pada Wanita Hamil testosteron dapat menyebabkan maskulinisasi atau undermaskulinisasi
genitalia eksternal fetus menjadi Kontraindikasi penggunaan testosteron bagi ibu hamil.
Pada pria gangguan pertumbuhan; feminisasi-ginekomastia terutama pada gangguan hepar;
akne, sleep apnea, azoospermia, ginekomastia; Penurunan ukuran testis karena terganggunya
efek umpan balik; HDL turun, LDL naik; Adenoma hepatik (jarang); Gangguan perilaku
pada pria lebih agresif; dan Hiperplasia Prostat.
Kontraindikasi Testosteron:
Wanita hamil
Wanita yang kemungkinan akan hamil
Karsinoma prostat
Karsinoma mammae pada laki-laki
PERHATIAN: beberapa kasus Ca hepatoselular terjadi pada kasus anemia aplastic yang
diterapi dengan testosteron.
2. Supresi Androgen
Terutama untuk terapi karsinoma testis
Yang biasa diberikan:
a) Pemberian GnRH Menyebabkan sekresi GnRH selalu tinggi.
Mekanisme yang normal adalah pulsatil GnRH memicu hormon di testis. Jika konsentrasi
selalu tinggi aktivitas testis tertekan.
b) Menggunakan antagonis GnRH dapat menghilangkan pemicu hormon seks
Antiandrogen:
Biasa digunakan untuk pasien dengan jumlah testosteron berlebih dan sering untuk Ca
prostat, antara lain: estrogen, progesteron, dan flutamid.
Ketokonazol(anti jamur) punya fungsi inhibisi sintesis steroid adrenal dan testis
Tidak bisa dipakai untuk wanita karena tidak menghambat aromatase
Efek Samping ginekomastia (tumbuhnya payudara pada pria).
3. Receptor Inhibitor
a) Cyropterone dan cyropterone asetat menghambat efek androgen di organ target.
Cyropterone asetat memiliki efek progestasional dan menekan FSH dan LH.
Indikasi: Pria untuk menurunkan libido; Wanita terapi hirsutisme (tumbuh rambut
berlebih), 2mg/hari dikombinasikan dengan estrogen dapat juga digunakan untuk kontrasepsi.
b) Flutamide antagonis kompetitif di reseptor andorgen.
Indikasi: pengobatan Ca prostat.
Efek samping: pemakaian lama ginekomastia ringan, dan hepatotoksisitas (jarang)
c) Bicalutamide, nilutamide
d) Spironolactone (antihipertensi) menyebabkan hirsutisme dengan haid iregular
pada wanita.
4. Kontrasepsi Kimiawi Pria
a) Cyropterone asetat selain antiandrogen, juga menyebabkan oligospermia (tidak dapat
diandalkan sebagai kontrasepsi oral).
b) Hormon hipofisis antagonis GnRH
c) Gossipol trial di China, efek Gossipol dapat merusak epitel seminiferus namun tidak
mengubah fungsi endrokin testis. Suatu zat yang dapat menginhibisi produksi sperma,
berasal dari cotton seed.
Efek samping: hipokalemia dapat menyebabkan paralisis transien
d) Kombinasi testosteron dan progesteron.
- Penggunaan obat pada reproduksi pria dibagi dalam 2 hal, yaitu:
• Meningkatkan spermatogenesis terapi infertilitas
• Menurunkan spermatogenesis metode kontrasepsi
- Penatalaksanaan pasangan infertil melalui pertimbangan berbagai kondisi pasangan,
sewaktu datang pertama kali, antara lain:
• Lama usia perkawinan
• Kondisi dasar pasien/keadaan awal
• Obat-obatan yang dikonsumsi
• Sarana dan prasarana yang ada
• Pemeriksaan yang sudah dilakukan
Ditentukan pula :
• Lama pemberian terapi
• Kapan pemeriksaan hormon diperlukan.
• Kapan perlunya inseminasi dan
• ART yang lainnya,
Obat untuk meningkatkan spermatogenesis :
• Suplemen Se, Zinc, Vit C, Vit E yang merupakan antioksidan, Carnitin, Co-enzimQ
• Pentoksifiin
• Fitofarmaka tribulus, ginseng, cordiceps, echinace
• Hormon
• FSH/LH, androgen
Etiologi Infertilitas:
Sperm Disorders 35 % pasangan suami istri
Ovulatory Dysfunction 20%
Tubal Dysfunction 30%
Abnormal Cervical Mucus 5%
Unidentified Factors 10%
- Terapi medis bagi pria infertil dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan produksi
spermatozoa yang berkualitas baik dan membebaskan semen dari bahan toksik dan radikal
bebas yang dapat menyebabkan kerusakan pada membran spermatozoa.
- Setiap sel hidup memiliki 500-5.000 mitokondria (The Energy Power House).
- Mitokondria sperma berkonsentrasi di bagian lehernya. Padahal yang masuk ke dalam ovum
adalah bagian kepala sperma saja. Oleh karena iu DNA mitokondria anak hanya di dapatkan
dari DNA mitokondria sang ibu.
Pentoksifilin
Penggunaan pentoxifylline sebagai terapi spermatozoa in vitro sudah diketahui
menurunkan produksi anion superoksida menjadi 50%. PAF (Platelet-activating factor), Lyso-
PAF, dan Lysophsphatidyl Cholin telah diperlihatkan dapat untuk meningkatkan motilitas
spermatozoa yang bergerak lurus secara in vitro dan telah dipostulasikan untuk beraktifitas seagai
“ROS scavengers”.
Fitofarmaka Ginseng, Cordiceps, Herba epimedii, Tribulus terrestris, Echinacea,
Curcuma, dan Silybum marianum.
Idealnya preparat Herbal dibidang sexologi (andrologi) adalah memiliki efek:
• Relaksasi: mengatasi stress dan rasa cemas.
• Aprodisiak: meningkatkan gairah seksual
• Tonic: meningkatkan stamina dan vitalitas
• Adaptogen: meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stress fisik dan mental.
• Keseimbangan kadar hormon (meningkatkan keseimbangan hormon testoteron).
Hormonal
Terapi sulih hormon dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan hormon yang diketahui
mempunyai peranan dalam mengatur spermatogenesis. Apabila diketahui bahwa hormone tidak
normal, maka hal ini sangat penting untuk ditanggulangi lebih dahulu dari pada pemberian terapi
dengan obat-obatan lain yang tidak spesifik.
Peran Androgen (Mestrolon dan Testosteron)
Perkembangan & fungsi Testis
Maturasi Spermatozoa
Karakter Seks Sekunder
Perkembangan serabut otot
Meningkatkan libido
Stimulasi Spermatogenesis
Obat yang Menurunkan Spermatogenesis
1. Non-Hormonal
a) Zat sintetik nitrogen mustard; alkylating agent (nitrofuran, dinitropiral, kolkisin, antiamuba.
b) Antineoplastik
2. Hormonal
a) Agonist & antagonist LH dan GnRH
b) Hormon inhibin
c) Hormon androgen
d) Kombinasi androgen dan progestin
e) Antiandrogen (cyproterone acetate)
- Perbedaan antara obat GnRH agonis dan GnRH antagonis: GnRH agonis memiliki efek yang
sama dengan GnRH alamiah yang diproduksi oleh hipotalamus tubuh manusia.
- GnRH antagonis memblok reseptor GnRH alami, sehingga tidak bisa diproduksinya GnRH
sehingga produksi gonadotropin (LH dan FSH) menurun.
- Pada pemakaian jangka panjang GnRH agonis, lama kelamaan akan memiliki efek antagonis.
Pada awalnya GnRH agonis dapat meningkatkan produksi GnRH, sehingga FSH dan LH juga
diproduksi banyak, akan tetapi dalam penggunaan jangka panjang dan beredar banyak dalam
sirkulasi tubuh (dalam bentuk depo/granul-granul kecil/tidak pulsatil/kontinu)--> menyebabkan
reseptor GnRH terdeplesi/tersembunyi--> tidak bekerja lagi reseptornya--> produksi FSH dan
LH menurun.
- Pulsatil memiliki makna yang antagonis dengan kontinu/depo. Kalau pulsatil, berarti dalam
jangka waktu tertentu, 60 detik sekali, akan dikeluarkan sekretnya. Sedangkan kontinu,
dilakukan perubahan pada asam amino penysunnya sehingga sekresi tidak berlangsung secara
teratur.
- Antiandrogen: menghambat reseptor hormon androgen. Contoh antiandrogen: Finesterid.
Kerja obat ini tidak menduduki reseptor androgen, akan tetapi menghambat enzim 5-alfa
reduktase yang digunakan untuk mengubah testosteron menjadi Dehidrotestosteron (DHT) yang
merupakan bentuk aktif hormon testosteron untuk perkembangan organ genitalia eksterna pada
pria.
Obat pada Sistem reproduksi WanitaEstrogen dan Progestin
Estrogen
• sumbernya : dari ovarium, testis, palsenta, serta korteks adrenal
• estrogen itu merupakan hormon steroid yang dapat dibentuk dari androstenedion atau
testosterone, reaksinya ini dikatalisis oleh enzim aromatase (CYP 19)
• bentuk sediaan estrogen :
- alami : estradiol (yang paling poten), estrone, estriol
- sintetik: ethinyl estradiol (EE), mestranol, diethylstilbestrol (DES)
o DES itu sama potennya dengan estradiol, tetapi waktu paruhnya lebih panjang
- jenis lain : conjugated equine estrogens
o Plasenta akan mengubah hormon androgen yang dihasilkan fetus menjadi estrogen
(estrone dan estriol). Sehingga urin wanita hamil mengandung banyak estrogen.
Demikian juga yang terjadi pada urin kuda yang hamil (pregnant mare), juga
merupakan sumber estrogen (conjugated equine estrogens) yang berlimpah, dan
digunakan untuk kepentingan terapi
- Efek Estrogen
pada tulang :
- memiliki efek positif pada massa tulang
- estrogen meregulasi aktivitas osteoblas
- meningkatkan sintesis kolagen
- menurunkan jumlah dan aktivitas osteoklas, serta mencegah maturasi precursor
osteoklas menjadi osteoklas yang matur, serta menginduksi apoptosis osteoklas
- memiliki efek anti-apoptosis pada osteoblas dan osteosit
- mempengaruhi pertumbuhan tulang dan penutupan lempeng epifisis pada pria dan wanita
pada metabolisme
- meningkatkan serum TG, dan menurunkan kadar kolestrol total serum
- meningkatkan kadar HDL dan menurunkan LDL serta LP (a)
- perubahan menguntungkan ini merupakan efek yang sangat menarik dari terapi
estrogen pada wanita menopause, tapi berdasarkan dua uji klinis yang dilakukan
ternyata baik terapi estrogen saja maupun estrogen + progestin tidak memberikan
efek protektif terhadap penyakit kardiovaskular
- Estrogen juga mengubah komposisi getah empedu (bile) dengan meningkatkan sekresi
kolesterol dan menurunkan sekresi asam empedu dengan begitu saturasi kolesterol
pada getah empedu meningkat menjadi dasar peningkatan pembentukan gallstone
pada wanita yang menggunakan estrogen
- estrogen saja sedikit menurunkan kadar glukosa darah puasa dan insulin, tetapi
tidak memiliki efek pada metabolisme karbohidrat
estrogen + progesteron dengan kadar yang lebih tinggi dari yang digunakan sekarang
sebagai kontrasepsi dapat menganggu toleransi glukosa
- estrogen meningkatkan kadar cortisol-binding globulin, thyroxine-binding globulin,
and sex hormone-binding globulin (SHBG) di plasma yang akan berikatan baik
dnegan estrogen maupun hormon androgen
Farmakokinetik
- dapat diberikan secara oral, parenteral, atau topical
- pemberian oral sering dilakukan, dapat menggunakan estradiol, conjugated estrogens, atau
ethinyl estradiol
- ethinyl estradiol ini digunakan secara oral, dan pada struktur kimianya ada subtitusi ethinyl
pada atom c17 akibatnya terjadi penghambatan metabolisme lintas pertama waktu paruh
lebih panjang
- jenis lain , premarin, yang mengandung conjugated equine estrogens , yang kandungan
utamanya adalah ester sulfat dari estron, equilin, dan sneyawa alami lainnya.
- di plasma, estradiol, ethinyl estradiol, and dan estrogen lainnya berikatan dengan protein
plasma. Estradiol, dan estrogen alami lainnya terutama berikatan dengan sex hormone-binding
globulin (SHBG) dan sisanya dnegan albumin. Sebaliknya, EE terutama berikatan dengan protein
albumin
- secara umum, estradiol akan mengalami biotransformasi dengan cepat di hati, akan dubah
menjadi estrone, yang nantinya akan mengalami konversi lagi menjadi estriol (estriol merupakan
metabolit utama dalam urin). Di hati dimetabolisme oleh CYP 3A4. Di eksresi melalui urin dan
feses
- banyak obat lain serta faktor lingkungan (contohnya merokok) yang meningkatkan atau
menghambat aktivitas enzim yang memetabolisme estrogen sehingga dapat mengubah
clearance estrogen
Indikasi
• kontrasepsi
• terapi hormonal untuk wanita menopause
• untuk terapi pada kegagalan perkembangan ovarium misalnya pada sinroma Turner
atau pada penderita hipogonadism
Progestin
- merupakan senyawa yang memiliki aktivitas biologis sama dengan progesterone
- meliputi hormon progesterone alami, MPA, turunan17-acetoxyprogesterone dalam
golongan pregnane, turunan 19-nortestosterone (estranes), serta norgestrel dan sneyawa
lainnya pada golongan gonane
- Medroxyprogesterone acetate (MPA) dan megestrol acetate merupakan steroid yang memiliki
efek sangat mirip dengan progesterone
- 19-nortestosterone banyak digunakan untuk kontrasepsi oral
- MPA banyak digunakan untuk kontrasepsi suntik, MPA juga digunakan dalam terapi
hormonal bersama estrogen
Efek
- pada sistem reproduksi
o merangsang perkembangan endometrium ke fase sekretorik
o menurunkan sekresi kelenjar endoserviks sekresi menjadi sedikit, dan kental
menurunkan penetrasi sperma
- menhambat menstruasi dan menurunkan kontraksi uterus
- efek metabolik
o progesterone meningkatkan kadar insulin basal
o meningkatkan aktivitas LPL meningkatkan deposisi lemak
o progestron dan MPA meningkatkan kadar LDL
o 19 nor progestin memiliki efek terutama pada lipid plasma
Farmakokinetik
- progesteron alami mengalami metabolisme lintas pertama di hati dengan cepat
bioavailabilitasnya rendah
- bentuk sediaannya ada yang oral, injeksi, gel vagina, serta alat yang mengeluarkan
progesterone intauterin
- megestrol acetate dapat digunakan per oral metabolisme di hatinya rendah sehingga dapat
bertahan dan bekerja lebih lama, Begitu juga dengan 19-nor steroids (seperti norethindrone,
levonorgestrel, desogestrel )
- di plasma, progestron berikatan dengan albumin dan corticosteroid-binding globulin (CBG),
tapi tidak dengan SHBG
- Sedangkan, 19-Nor compoundsberikatan dnegan SHBG dan albumin dan MPA terutama
berikatan dengan albumin
- dieksresi lewat urin dan feses
indikasi
- kontrasepsi , sendiri ataupun kombinasi dengan estrogen
- + estrogen hormon replacement therapy
- endometrial cancer (MPA)
- secondary amenorrhea
- breast cancer (yang digunakan Megestrol asetat)
HORMONAL CONTRACEPTIVES fungsi : untuk mencegah konsepsi ada dua tipe
utama :
- kontrasepsi oral kombinasi
o mengandung estrogen dan progestin
o efikasinya 99.9%
o estrogen yang digunakan : Ethinyl estradiol and mestranol progestin yang paling
sering digunakan : levonorgestrel
o mekanisme kerja :
- mencegah terjadinya ovulasi
- supresi LH dan FSH, tdk adanya LH surge di tengah siklus, serta tidak adanya steroid
endogen akibatnya tidak terjadi ovulasi
- efek ini juga dapat ditimbulkan oleh masing-masing hormon sendiri, tapi dalam bentuk
kombinasi penurunan kadar gobadotropin serta supresi ovulasi yang terjadi lebih konsisten
- progestin dapat menurunkan frekuensi ritmis GnRH
- estrogen dapat mensupresi pelepasan FSH dari hipofisis pada fase folikular akibatnya
perkembangan folikel terhambat
- pada serviks, progestin juga dapat menyebabkan perubahan sekresi kelenjar sehingga
mucus yang dihasilkan kental dan akan menurunkan kemampuan penetrasi sperma
- adanya ketidak seimbangan hormonal meyebabkan gangguan pada proses implantasi
-Kontrasepsi yang hanya mengandung progestin
o efikasinya sedikit lebih rendah (99%)
o efek progestinnya sama dengan yang pada kontrasepsi kombinasi
o bentuk sediaan :
ada yang berupa pil diminum per oral
ada yang berupa impnt subdermal levonorgestrel (6 implant)bisa mencegah konsepsi
hingga 5 th
ada yang dapat disuntik IM MPA, dapat efektif hingga 3 bulan
ada yang berupa alat intrauterine yang akan melepas progesterone sedikit demi sedikit
Waktu Pemberian
o pil oral ® hari pertama menstruasi
o melalui suntikan atau implant ® hari kelima menstruasi
Kontraindikasi
• kehamilan, Diabetes Mellitus, hiperlipidemia, hipertensi, wanita > 40 tahun atau > 35
tahun dan merokok, migraine, mederita penyakit kardiovaskular, penyakit hati, penyakit
jantung, obesitas, asthma, pernah menderita kanker pada sistem resproduksi atau
payudara, hyperplasia endometrial, perdarahan vagina tidak terdiagnosis
Interaksi Obat, yaitu berinteraksi dengan barbiturates, hydantoin , carbamazepine ,
rifampicin , laksatif tertentu.
Farmakologi Veteriner
OBAT YANG MEMPENGARUHI SISTEM
REPRODUKSI
OLEH :
LATIFAHANNISAA’ GUSNI
KHOLLYSHUL ARKHAM A
WILIANA
SARA YULIS
CHAIRUL AMRI
ZAMAKSYARI
ALBAR IRHA
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS SYIAH KUALADARUSSALAM, BANDA ACEH
2013
Top Related