BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengolahan Data Menggunakan Hitungan AHP
A. Deskripsi objek penelitian
Pada penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai
penanggung jawab divisi Sumber Daya Manusia dan penanggung jawab
Administrasi sebagai responden ahli pada Departemen Mata Kirana RSCM
Jakarta. Dengan jumlah responden sebanyak 2 orang. Survei dilakukan jangka
waktu ± 3 minggu.
B. Penilaian Perbandingan Multi-partisipan
Hasil dari data-data perbandingan berpasangan yang diambil dari
kuesioner pada responden, kemudian dicari satu jawaban untuk matriks
perbandingan menggunakan kuesioner dengan perataan jawaban atau Geometric
Mean Theory. Untuk mendapatkan satu nilai tertentu dari semua nilai tersebut,
masing-masing nilai harus dikalikan satu sama lain, kemudian hasil perkalian
dipangkatkan dengan 1/n dimana n adalah pertisipan. Secara sistematis persamaan
tersebut adalah sebagai berikut:
w 1 /n√a 1 xa2 xa 3 x… xan
Kuesioner ini juga dibagi menjadi beberapa kriteria penting dalam
pemilihan karyawan berprestasi pada Departemen Mata Kirana RSCM Jakarta
(Keandalan, Sikap Pribadi, Inisiatif, Kerja sama, Keberadaan dan Kepatuhan,
melalui skala 1-9.
38
a
39
1. Tabel Penilaian berdasarkan Faktor Pembobotan Hirarki Kriteria untuk tujuan
Penilaian Karyawan Berprestasi.
Tabel IV.1.
Faktor Pembobotan Hirarki Kriteria
Kriteria A Skala Penilaian Kriteria BKEANDALAN 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 SIKAP PRIBADIKEANDALAN 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 INISIATIFKEANDALAN 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KERJA SAMAKEANDALAN 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KEBERADAANKEANDALAN 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KEPATUHAN
SIKAP PRIBADI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 INISIATIFSIKAP PRIBADI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KERJA SAMASIKAP PRIBADI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KEBERADAANSIKAP PRIBADI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KEPATUHAN
INISIATIF 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KERJA SAMAINISIATIF 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KEBERADAANINISIATIF 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KEPATUHAN
KERJA SAMA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KEBERADAANKERJA SAMA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KEPATUHANKEBERADAAN 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 KEPATUHAN
2. Tabel Penilaian berdasarkan Keandalan
Tabel IV.2.
Penilaian berdasarkan Keandalan
Alternatif A Skala Penilaian Alternatif BANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ASEP ROMDONIANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FAUZIAANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTOASEP ROMDONI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FAUZIAASEP ROMDONI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTO
FAUZIA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTO
40
3. Tabel Penilaian berdasarkan Sikap Pribadi
Tabel IV.3.
Penilaian berdasarkan Sikap Pribadi
Alternatif A Skala Penilaian Alternatif BANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ASEP ROMDONIANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FAUZIAANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTOASEP ROMDONI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FAUZIAASEP ROMDONI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTO
FAUZIA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTO
4. Tabel Penilaian berdasarkan Inisiatif
Tabel IV.4.
Penilaian berdasarkan Inisiatif
Alternatif A Skala Penilaian Alternatif BANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ASEP ROMDONIANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FAUZIAANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTOASEP ROMDONI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FAUZIAASEP ROMDONI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTO
FAUZIA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTO
5. Tabel Penilaian berdasarkan Kerja sama
Tabel IV.5.
Penilaian berdasarkan Kerja sama
Alternatif A Skala Penilaian Alternatif BANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ASEP ROMDONIANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FAUZIAANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTOASEP ROMDONI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FAUZIAASEP ROMDONI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTO
FAUZIA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTO
41
6. Tabel Penilaian berdasarkan Keberadaan
Tabel IV.6.
Penilaian berdasarkan Keberadaan
Alternatif A Skala Penilaian Alternatif BANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ASEP ROMDONIANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FAUZIAANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTOASEP ROMDONI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FAUZIAASEP ROMDONI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTO
FAUZIA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTO
7. Tabel Penilaian berdasarkan Kepatuhan
Tabel IV.7.
Penilaian berdasarkan Kepatuhan
Alternatif A Skala Penilaian Alternatif BANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ASEP ROMDONIANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FAUZIAANDRI RADITYA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTOASEP ROMDONI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 FAUZIAASEP ROMDONI 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTO
FAUZIA 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 MUJIYANTO
C. Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk tujuan Kriteria
Penilaian Pegawai Berprestasi
Berikut ini adalah rekapitulasi hasil perhitungan matriks penilaian
perbandingan berpasangan yang dihimpun dengan menggunakan kriteria hasil
kuesioner yang diakar kudaratkan. Maka matriks preferensi di atas adalah:
Tabel IV.8.
Matriks Hasil Rekapitulasi Penilaiaan perbandingan Berpasangan untuk
Semua Kriteria yang disederhanakan
42
Kriteria
Kea
ndal
an
Sika
p Pr
ibad
i
Inis
iatif
Ker
ja S
ama
Keb
erad
aan
Kep
atuh
an
Keandalan 1.00 0.25 3.00 2.00 0.20 0.50Sikap Pribadi 4.00 1.00 4.00 3.00 0.14 1.00
Inisiatif 0.33 0.25 1.00 0.32 0.20 0.27Kerja Sama 0.50 0.33 3.16 1.00 0.19 1.00Keberadaan 5.00 7.00 5.00 5.29 1.00 4.24Kepatuhan 2.00 1.00 3.74 1.00 0.24 1.00
Dengan unsur – unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang
bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai Vektor eigen
dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Dan hasilnya terdapat
pada table berikut ini:
Tabel IV.9.
Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang
dinormalkan
KEA
ND
ALA
N
SIK
AP
PRIB
AD
I
INIS
IATI
F
KER
JA S
AM
A
KEB
ERA
DA
AN
KEP
ATU
HA
N
Vektor Eigen (yang
dinormalkan)
KEANDALAN 0.08 0.03 0.15 0.16 0.10 0.06 0.10SIKAP PRIBADI 0.31 0.10 0.20 0.24 0.07 0.12 0.17
INISIATIF 0.03 0.03 0.05 0.03 0.10 0.03 0.04KERJA SAMA 0.04 0.03 0.16 0.08 0.10 0.12 0.09
KEBERADAAN 0.39 0.71 0.25 0.42 0.51 0.53 0.47KEPATUHAN 0.16 0.10 0.19 0.08 0.12 0.12 0.13
Eigen Vektor 1.00
43
Selanjutnya Nilai Vektor Eigen dikalikan dengan matriks semula,
menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali
dengan nilai vektor yang bersangkutan.
Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini merupakan principal eigen value
maksimum ( λmax).
[1,00 0,25 3,00 2,00 0,200,504,00 1,00 4,00 3,00 0,14 1,000,33 0,25 1,00 0,320,20 0,270,50 0,33 3,16 1,00 0,191,005,00 7,00 5,005,29 1,00 4,242,00 1,00 3,74 1,00 0,24 1,00
] x [0,100,170,040,090,470,13
]=[0,611,200,280,553,410,86
]
[0,611,200,280,553,410,86
] :[0,100,170,040,090,470,13
]=[6,386,896,336,207,296,71
]
∑ ¿39,61
λmax = 39,61
6 = 6,60
Karena matriks berordo 6 (yakni terdiri dari 6 kriteria), nilai indeks konsistensi
yang diperoleh
CI = λ max−n
n−1=6,60−6
6−1=0,60
5=0,12
Untuk n = 6, RI = 1,24 (tabel Saaty, Thomas L., and Luis G. Vargas, 1994), maka:
CR = CIRI
=0,121,24
=0,09<0,10
Karena CR < 0,10 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa: kriteria keberadaan
kriteria yang paling penting bagi pemilihan karyawan berprestasi pada
44
Departemen Mata Kirana RSCM dengan bobot 0.47 atau 47% , Sikap pribadi di
prioritas kedua dengan skor 0.17 atau 17%, Kepatuhan di prioritas ketiga dengan
skor 0.13 atau 13%, Keandalan di prioritas keempat dengan skor 0.10 atau 10%,
kerja sama di prioritas kelima dengan skor 0.09 atau 9%, dan Inisiatif ada pada
prioritas terakhir dengan skor paling rendah yaitu 0,04 atau 4% .
Setelah mendapatkan nilai CR yang konsisten dan menghasilkan dasar
penilaian bobot kriteria dilanjutkan dengan perbandingan antar alternatif untuk
setiap kriteria. Sesuai prosedur pemilihan karyawan berprestasi pada Departemen
Mata Kirana RSCM Jakarta, maka setiap karyawan diberikan penilaian terhadap
kriteria. Langkah-langkah penyelesaian alternatif sama dengan penyelesaian
kriteria. Dalam penelitian ini diambil empat karyawan bagian pendaftaran sebagai
sample, yaitu Andri Raditya, Asep Romdoni, Fauzia, Mujiyanto. Setiap karyawan
diberi nilai berdasarkan kriteria yang ditentukan.
D. Matriks Faktor Evaluasi untuk Kriteria Keandalan
Perbandingan berpasangan untuk kriteria keandalan pada 4 alternatif yaitu
perbandingan berpasangan antara empat sample karyawan sehingga diperoleh
hasil preferensi dalam matriks resiprokal sebagai berikut:
Tabel IV.10.
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Keandalan yang disederhanakan
ANDRI RADITYA ASEP ROMDONI FAUZIA MUJIYANTO
ANDRI RADITYA 1.00 0.82 0.58 1.41ASEP ROMDONI 1.22 1.00 1.41 3.46
FAUZIA 1.00 0.71 1.00 2.24MUJIYONO 0.71 0.29 0.45 1.00
TOTAL 3.93 2.81 3.44 8.11
45
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada
kolom dibagi dengan jumlah total pada kolom yang bersangkutan, akan diperoleh
bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vector eigen dihasilkan dari rata-rata nilai
bobot relatif untuk tiap baris. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.11.Matriks faktor Evaluasi untuk kriteria Keandalan yang dinormalkan
Alternatif ANDRI RADITYA ASEP ROMDONI FAUZIA MUJIYANT
O
Vektor Eigen (yang
dinormalkan)ANDRI RADITYA 0.25 0.29 0.17 0.17 0.22ASEP ROMDONI 0.31 0.36 0.41 0.43 0.38
FAUZIA 0.25 0.25 0.29 0.28 0.27MUJIYONO 0.18 0.10 0.13 0.12 0.13
Eigen Vektor 1.00
Selanjutnya Nilai Vektor Eigen dikalikan dengan matriks semula,
menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali
dengan nilai vector yang bersangkutan.
Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini merupakan principal eigen value
maksimum (λmax).
[1,00 0,820,58 1,411,221,00 1,41 3,461,00 0,711,00 2,240,71 0,290,45 1,00] x [0,22
0,380,270,13]=[0,87
1,491,060,52 ]
[0,930,930,931,23] :[0,22
0,380,270,13]=[3,94
3,963,943,88]
∑ ¿15,71
λmax = 15,71
4 = 3,93
46
Karena matriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 alternatif), nilai indeks konsistensi
yang diperoleh
CI = λ max−n
n−1=3,93−4
4−1=−0,07
3=−0,02
Untuk n = 4, RI = 0,90 (tabel Saaty, Thomas L., and Luis G. Vargas, 1994), maka:
CR = CIRI
=−0,020,90
=−0,03<0,10
Karena CR < 0,10 berarti adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa: Asep romdoni
memiliki nilai tertinggi pada pemilihan karyawan berprestasi Departemen Mata
Kirana RSCM Jakarta pada kriteria keandalan dengan nilai 0,38 atau 38%, Fauzia
di urutan kedua yaitu 0,27 atau 27%, Andri Raditya diurutan ke ketiga yaitu 0,22
atau 22%, dan Mujiyanto ada diurutan paling terendah yaitu 0,13 atau 13%.
E. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Sikap pribadi
Perbandingan berpasangan untuk kriteria Sikap Pribadi pada 4 alternatif
yaitu perbandingan berpasangan antara empat sample karyawan sehingga
diperoleh hasil preferensi dalam matriks resiprokal sebagai berikut:
Tabel IV.12.
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Sikap Pribadi yang disederhanakan
ANDRI RADITYA ASEP ROMDONI FAUZIA MUJIYANTO
ANDRI RADITYA 1.00 0.35 1.41 2.45ASEP ROMDONI 2.83 1.00 1.00 2.83
FAUZIA 0.71 1.00 1.00 1.41MUJIYONO 0.41 0.35 0.71 1.00
TOTAL 3.93 2.81 3.44 8.11
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada kolom
dibagi dengan jumlah total pada kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif
47
yang dinormalkan. Nilai vector eigen dihasilkan dari rata-rata nilai bobot relatif untuk
tiap baris. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel IV.13.
Matriks faktor Evaluasi untuk kriteria Sikap Pribadi yang dinormalkan
Alternatif ANDRI RADITYA ASEP ROMDONI FAUZIA MUJIYANT
O
Vektor Eigen (yang
dinormalkan)ANDRI RADITYA 0.20 0.13 0.34 0.32 0.25ASEP ROMDONI 0.57 0.37 0.24 0.37 0.39
FAUZIA 0.14 0.37 0.24 0.18 0.23MUJIYONO 0.08 0.13 0.17 0.13 0.13
Eigen Vektor 1.00
Selanjutnya Nilai Vektor Eigen dikalikan dengan matriks semula,
menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali
dengan nilai vector yang bersangkutan.
Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini merupakan principal eigen value
maksimum (λmax).
[1,00 0,331,41 2,450,30 1,001,00 2,830,71 1,001,00 1,410,41 0,350,71 1,00] x [0,25
0,390,230,13]=[1,02
1,730,980,53]
[1,021,730,980,53] :[0,25
0,390,230,13]=[4,16
4,404,194,15]
∑ ¿16,83
λmax = 16,83
4 = 4,21
Karena matriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 alternatif), nilai indeks konsistensi
yang diperoleh
48
CI = λ max−n
n−1=4,21−4
4−1=0,21
3=0,07
Untuk n = 4, RI = 0,90 (tabel Saaty, Thomas L., and Luis G. Vargas, 1994), maka:
CR = CIRI
=0,070,90
=0,08<0,10
Karena CR < 0,10 berarti adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa: Asep romdoni
memiliki nilai tertinggi pada pemilihan karyawan berprestasi Departemen Mata
Kirana RSCM Jakarta pada kriteria sikap pribadi dengan nilai 0,39 atau 39%, Andri
Raditya di urutan kedua yaitu 0,25 atau 25%, Fauzia diurutan ke ketiga yaitu 0,23
atau 23%, dan Mujiyanto ada diurutan paling terendah yaitu 0,13 atau 13%.
F. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Inisiatif
Perbandingan berpasangan untuk kriteria inisiatif pada 4 alternatif yaitu
perbandingan berpasangan antara empat sample karyawan sehingga diperoleh
hasil preferensi dalam matriks resiprokal sebagai berikut:
Tabel IV.14.
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Inisiatif yang disederhanakan
ANDRI RADITYA ASEP ROMDONI FAUZIA MUJIYANTO
ANDRI RADITYA 1.00 0.35 1.41 2.45ASEP ROMDONI 2.83 1.00 1.00 2.83
FAUZIA 0.71 1.00 1.00 1.41MUJIYONO 0.41 0.35 0.71 1.00
TOTAL 4.94 2.71 4.12 7.69
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada kolom
dibagi dengan jumlah total pada kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot
relatif yang dinormalkan. Nilai vector eigen dihasilkan dari rata-rata nilai bobot
relatif untuk tiap baris. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
49
50
Tabel IV.15.
Matriks faktor Evaluasi untuk kriteria Inisiatif yang dinormalkan
Alternatif ANDRI RADITYA ASEP ROMDONI FAUZIA MUJIYANT
O
Vektor Eigen (yang
dinormalkan)ANDRI RADITYA 0.20 0.13 0.34 0.32 0.25ASEP ROMDONI 0.57 0.37 0.24 0.37 0.39
FAUZIA 0.14 0.37 0.24 0.18 0.23MUJIYONO 0.08 0.13 0.17 0.13 0.13
Eigen Vektor 1.00
Selanjutnya Nilai Vektor Eigen dikalikan dengan matriks semula, menghasilkan
nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali dengan nilai
vector yang bersangkutan.
Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini merupakan principal eigen value
maksimum (λmax).
[1,00 2,001,00 2,830,50 1,00 0,58 0,711,00 0,731,00 0,770,35 1,411,29 1,00] x [0,37
0,160,260,22]=[1,56
0,641,060,90]
[1,560,641,060,90] : [0,37
0,160,260,22]=[3,94
3,963,943,88]
∑ ¿16,61
λmax = 16,61
4 = 4,15
Karena matriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 alternatif), nilai indeks konsistensi
yang diperoleh
CI = λ max−n
n−1=4,15−4
4−1=0,15
3=0,0 5
Untuk n = 4, RI = 0,90 (tabel Saaty, Thomas L., and Luis G. Vargas, 1994), maka:
51
CR = CIRI
=0,050,90
=0,06<0,10
Karena CR < 0,10 berarti adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa: Andri Raditya
memiliki nilai tertinggi pada pemilihan karyawan berprestasi Departemen Mata
Kirana RSCM Jakarta pada kriteria Inisiatif dengan nilai 0,37 atau 37%, Fauzia di
urutan kedua yaitu 0,26 atau 26%, Mujiyanto diurutan ke ketiga yaitu 0,22 atau
22%, dan Asep Romdoni ada diurutan paling terendah yaitu 0,16 atau 16%.
G. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Kerja sama
Perbandingan berpasangan untuk kriteria kerja sama pada 4 alternatif yaitu
perbandingan berpasangan antara empat sample karyawan sehingga diperoleh
hasil preferensi dalam matriks resiprokal sebagai berikut:
Tabel IV.16.
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Kerja sama yang disederhanakan
ANDRI RADITYA ASEP ROMDONI FAUZIA MUJIYANTO
ANDRI RADITYA 1.00 1.29 3.46 4.58ASEP ROMDONI 0.77 1.00 1.29 2.83
FAUZIA 0.29 0.77 1.00 1.29MUJIYONO 0.22 0.35 0.77 1.00
TOTAL 2.28 3.42 6.53 9.70
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada kolom
dibagi dengan jumlah total pada kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot
relatif yang dinormalkan. Nilai vector eigen dihasilkan dari rata-rata nilai bobot
relatif untuk tiap baris. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
52
Tabel IV.17.
Matriks faktor Evaluasi untuk kriteria Kerja sama yang dinormalkan
Alternatif ANDRI RADITYA ASEP ROMDONI FAUZIA MUJIYANT
O
Vektor Eigen (yang
dinormalkan)ANDRI RADITYA 0.44 0.38 0.53 0.47 0.45ASEP ROMDONI 0.34 0.29 0.20 0.29 0.28
FAUZIA 0.13 0.23 0.15 0.13 0.16MUJIYONO 0.10 0.10 0.12 0.10 0.11
Eigen Vektor 1.00
Selanjutnya Nilai Vektor Eigen dikalikan dengan matriks semula, menghasilkan
nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali dengan nilai
vector yang bersangkutan.
Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini merupakan principal eigen value
maksimum (λmax).
[1,001,29 3,46 4,580,77 1,00 1,292,830,29 0,711,00 1,290,22 0,350,77 1,00 ]x [0,45
0,280,160,11]=[1,85
1,140,640,43]
[1,851,140,640,43] : [0,45
0,280,160,11 ]=[4,07
4,054,034,06]
∑ ¿16,22
λmax = 16,22
4 = 4,05
Karena matriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 alternatif), nilai indeks konsistensi
yang diperoleh
CI = λ max−n
n−1=3,03−4
4−1=0,05
3=0,01
Untuk n = 4, RI = 0,90 (tabel Saaty, Thomas L., and Luis G. Vargas, 1994), maka:
53
CR = CIRI
=0,0180,90
=0,02<0,10
Karena CR < 0,10 berarti adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa: Andri Raditya
memiliki nilai tertinggi pada pemilihan karyawan berprestasi Departemen Mata
Kirana RSCM Jakarta pada kriteria kerja sama dengan nilai 0,45 atau 45%, Asep
Romdoni di urutan kedua yaitu 0,28 atau 28%, Andri Raditya diurutan ke ketiga
yaitu 0,16 atau 11%, dan Mujiyanto ada diurutan paling terendah yaitu 0,11 atau
11%.
H. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Keberadaan
Perbandingan berpasangan untuk kriteria keberadaan pada 4 alternatif
yaitu perbandingan berpasangan antara empat sample karyawan sehingga
diperoleh hasil preferensi dalam matriks resiprokal sebagai berikut:
Tabel IV.18.
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Keberadaan yang disederhanakan
ANDRI RADITYA ASEP ROMDONI FAUZIA MUJIYANTO
ANDRI RADITYA 1.00 0.41 0.26 1.73ASEP ROMDONI 2.45 1.00 0.50 1.00
FAUZIA 4.47 2.00 1.00 3.87MUJIYONO 0.58 1.00 0.26 1.00
TOTAL 8.50 4.41 2.02 7.61
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada kolom
dibagi dengan jumlah total pada kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot
relatif yang dinormalkan. Nilai vector eigen dihasilkan dari rata-rata nilai bobot
relatif untuk tiap baris. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
54
Tabel IV.19.
Matriks faktor Evaluasi untuk kriteria Keberadaan yang dinormalkan
Alternatif ANDRI RADITYA ASEP ROMDONI FAUZIA MUJIYANT
O
Vektor Eigen (yang
dinormalkan)ANDRI RADITYA 0.12 0.09 0.13 0.23 0.14ASEP ROMDONI 0.29 0.23 0.25 0.13 0.22
FAUZIA 0.53 0.45 0.50 0.51 0.50MUJIYONO 0.07 0.23 0.13 0.13 0.14
Eigen Vektor 1.00
Selanjutnya Nilai Vektor Eigen dikalikan dengan matriks semula, menghasilkan
nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali dengan nilai
vector yang bersangkutan.
Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini merupakan principal eigen value
maksimum (λmax).
[1,000,41 0,261,732,451,00 0,501,004,472,00 1,003,870,581,00 0,261,00] x [0,14
0,220,500,14 ]=[0,87
1,491,060,52]
[0,871,491,060,52] : [0,14
0,220,500,14 ]=[4,25
4,284,264,13]
∑ ¿16,91
λmax = 16,91
4 = 4,22
Karena matriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 alternatif), nilai indeks konsistensi
yang diperoleh
CI = λ max−n
n−1=4,22−4
4−1=0,22
3=0,07
Untuk n = 4, RI = 0,90 (tabel Saaty, Thomas L., and Luis G. Vargas, 1994), maka:
55
CR = CIRI
=0,070,90
=0,08<0,10
Karena CR < 0,10 berarti adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa: Fauzia memiliki
nilai tertinggi pada pemilihan karyawan berprestasi Departemen Mata Kirana
RSCM Jakarta pada kriteria keberadaan dengan nilai 0,50 atau 50%, Asep
Romdoni di urutan kedua yaitu 0,22 atau 22%, Andri Raditya dan Mujiyanto ada
diurutan paling terendah masing – masing, yaitu 0,14 atau 14%.
I. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Kepatuhan
Perbandingan berpasangan untuk kriteria kepatuhan pada 4 alternatif yaitu
perbandingan berpasangan antara empat sample karyawan sehingga diperoleh
hasil preferensi dalam matriks resiprokal sebagai berikut:
Tabel IV.20.
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Kepatuhan yang disederhanakan
ANDRI RADITYA ASEP ROMDONI FAUZIA MUJIYANTO
ANDRI RADITYA 1.00 0.71 0.29 2.65ASEP ROMDONI 1.41 1.00 0.22 2.83
FAUZIA 3.46 4.58 1.00 3.87MUJIYONO 0.38 0.35 0.26 1.00
TOTAL 6.26 6.64 1.77 10.35
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada kolom
dibagi dengan jumlah total pada kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot
relatif yang dinormalkan. Nilai vector eigen dihasilkan dari rata-rata nilai bobot
relatif untuk tiap baris. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
56
Tabel IV.21.
Matriks faktor Evaluasi untuk kriteria Keandalan yang dinormalkan
Alternatif ANDRI RADITYA ASEP ROMDONI FAUZIA MUJIYANT
O
Vektor Eigen (yang
dinormalkan)ANDRI RADITYA 0.25 0.29 0.17 0.17 0.22ASEP ROMDONI 0.31 0.36 0.41 0.43 0.38
FAUZIA 0.25 0.25 0.29 0.28 0.27MUJIYONO 0.18 0.10 0.13 0.12 0.13
Eigen Vektor 1.00
Selanjutnya Nilai Vektor Eigen dikalikan dengan matriks semula, menghasilkan
nilai untuk tiap baris, yang selanjutnya setiap nilai dibagi kembali dengan nilai
vector yang bersangkutan.
Nilai rata-rata dari hasil pembagian ini merupakan principal eigen value
maksimum (λmax).
[1,00 0,71 0,292,651,41 1,00 0,222,833,46 4,58 1,00 3,870,38 0,35 0,26 1,00] x [0,17
0,190,550,09]=[0,70
0,812,370,36]
[0,700,812,370,36] :[0,17
0,190,550,09 ]=[4,09
4,174,344,08]
∑ ¿16,68
λmax = 16,68
4 = 4,17
Karena matriks berordo 4 (yakni terdiri dari 4 alternatif), nilai indeks konsistensi
yang diperoleh
CI = λ max−n
n−1=4,17−4
4−1=0,17
3=0,05
Untuk n = 4, RI = 0,90 (tabel Saaty, Thomas L., and Luis G. Vargas, 1994), maka:
57
CR = CIRI
=0,0570,90
=0,06<0,10
Karena CR < 0,10 berarti adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa: Fauzia memiliki
nilai tertinggi pada pemilihan karyawan berprestasi Departemen Mata Kirana
RSCM Jakarta pada kriteria kepatuhan dengan nilai 0,55 atau 55%, Asep
Romdoni di urutan kedua yaitu 0,19 atau 19%, Andri Raditya diurutan ke ketiga
yaitu 0,17 atau 17%, dan Mujiyanto ada diurutan paling terendah yaitu 0,09 atau
9%.
4.2. Perhitungan Total Rangking atau Prioritas Global
Vector Eigen dari (Alternatif Keputusan Pemilihan Karyawan Berprestasi
pada Departemen Mata Kirana RSCM Jakarta dengan Vector Eigen dari
(Kriteria).
Andri Raditya 0.021 0.04 0.02 0.04 0.07 0.02
x
0.10
0.17
0.04
0.09
0.47
0.13
=
0.19Asep Romdoni 0.036 0.07 0.01 0.02 0.10 0.02 0.23
Fauzia 0.026 0.04 0.01 0.01 0.23 0.07 0.37
Mujiyanto
0.013 0.02 0.01 0.01 0.06 0.01
0.12
Dari Vector Eigen Keputusan terlihat bahwa bobot prioritas nilai tertinggi yaitu
0,37. Maka dapat disimpulkan pemilihan karyawan berprestasi pada Departemen
Mata Kirana RSCM Jakarta adalah Fauzia sebagai karyawan berprestasi dari
kriteria keandalan, sikap pribadi, inisiatif, kerja sama, keberadaan dan kepatuhan.
58
21%
25%41%
13%
Pemilihan Karyawan Berprestasi Pada Departemen Mata Kirana RSCM Jakarta
ANDRI RADITYAASEP ROMDONIFAUZIAMUJIYANTO
Gambar IV.1.
Grafik Pemilihan Karyawan Berprestasi Pada Departemen Mata Kirana
RSCM Jakarta
4.3. Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
pertanyaan terhadap variable yang telah ditentukan. Sedangkan uji reabilitas
bertujuan untuk mengukur kekonsistensian jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan yang ada.
A. Perhitungan M dan M
M = 0,12 + [ 0,10 0,17 0,04 0,09 0,47 0,13 ] x [−0,020,070,050,020,080,06
]= 0,12 + [−0,002 0,0120,002 0,002 0,036 0,007 ]
59
= 0,177
M = 1,24 + [ 0,10 0,17 0,04 0,09 0,47 0,13 ] x [−0,020,070,050,020,080,06
]= 1.24 + [ 0,1190,217 0,054 0,1100,581 0,159 ]
= 2,480
B. Perhitungan CRH (Rasio Konsistensi Hirarki)
CRH = M / M
= 0,177 / 2,480
= 0,07
Karena nilai CRH < 0,1 (10%), Maka :
Hirarki secara keseluruhan bersifat “Konsisten”, sehingga kesimpulan yang
diperoleh “dapat diterima”. Artinya keputusan yang ditetapkan dapat
diandalkan.