DAFTAR ISI
Daftar Isi ............................................................................................... 1Kata Pengantar ................................................................................... 2BAB I .................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 31.2 Tujuan .................................................................................. 41.3 Keluaran ............................................................................... 4
BAB II .................................................................................................... 52.1 Pendirian Community College ........................................................ 52.2 Rencana Pengembangan ............................................................... 102.3 Prosedur Pendirian Community College......................................... 122.4 Dukungan Infrastruktur ................................................................... 13
BAB III3.1 Sistem Pendidikan Community College.......................................... 173.2 Kurikulum Community College........................................................ 183.3 Model Pembelajaran ....................................................................... 203.4 SIstem Informasi Manajemen Community College ........................ 233.5 Seamless Education ....................................................................... 27
BAB IV .................................................................................................. 294.1 Kesimpulan ..................................................................................... 304.2 Saran............................................................................................... 32
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 33Lampiran............................................................................................... 34
1
Kata Pengantar
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan hak bagi seluruh warga Negara Republik
Indonesia dengan tidak ada batasan kondisi kaya dan miskin. Sayangnya
hingga saat ini akses pendidikan bagi warga Negara dengan kemampuan
ekonomi rendah masih sangat sulit. Baik itu dikarenakan dari sisi kekuatan
membayar biaya yang lebih ataupun karena kondisi waktu dan wilayah yang
tidak memungkinkan peserta didik untuk menjalaninya.
Pemerataan pintu akses pendidikan perlu dibuka selebar-lebarnya bagi
siapapun yang ingin berinvestasi pada bidang ilmu. Seperti kita ketahui
bahwa dalam kehidupan saat ini terbagi menjadi 4 kuadran yaitu pada
Kuadran I: Pintar – Mampu, Kuadran II: Kurang Pintar – Mampu, Kuadran III:
Kurang Pintar – Kurang Mampu dan Kuadran IV: Pintar – Kurang Mampu.
Gambar 1.1 Kuadran Kehidupan
Kuadran III dan IV saat ini di Indonesia berjumlah sekitar 60% yang
merupakan jumlah yang cukup besar dan secara otomatis memerlukan
3
sebuah solusi untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Saat ini
perkuliahan lebih banyak terpusat di kota-kota besar yang mengharuskan
para peserta didik untuk bermigrasi dari kota atau daerah asal mereka. Hal ini
tentunya akan berbanding lurus dengan biaya yang harus mereka keluarkan.
Migrasi yang dilakukan para peserta didik juga akan berpengaruh
terhadap daerah asal dimana kecenderungan yang terjadi adalah kecilnya
jumlah mereka yang kembali ke daerah asal setelah menyelesaikan
perkuliahan. Sumber daya manusia yang telah terdidik dan tidak kembali ke
daerah asal tentunya akan berpengaruh pada perkembangan daerah asal.
Pendidikan dengan akses yang mudah, dekat dari rumah dan tentunya
dengan biaya murah menjadi sebuah solusi yang diperlukan. Disamping itu,
pemenuhan terhadap kebutuhan dan potensi daerah yang bersangkutan juga
menjadi alasana utama dari pengembangan pendidikan berbasis daerah ini.
Berlatar belakang hal inilah maka Community College(CC) dimunculkan.
Community College di Indonesia mengadopsi model CC yang ada di Amerika
Serikat dengan latar belakang yang sama yakni memberi akses seluas-
luasnya bagi para peserta didik di daerah dengan tetap mengoptimalkan
semua potensi dan memenuhi kebutuhan daerah-daerah tersebut.
Community College di Amerika Serikat yang menjadi rujukan CC di
indonesia telah dirintis mulai tahun 1901 telah berjalan sekitar 100 tahun
lebih. Konsep utama dari CC di Amerika Serikat adalah Community Need
Assesment atau pemenuhan kebutuhan masyarakat. Masyarakat mendapat
kesempatan seluas-luasnya dalam akses pendidikan tinggi, dengan biaya
yang murah karena ada didaerah, karena profil pengajar di daerah biasanya
pengajarnya lebih sabar dan telaten dalam mendampingi siswa dalam
meningkatkan kompetensinya.Tentunya biaya pengembangan CC didaerah
pasti jauh lebih murah dibandingkan mendirikan perguruan tinggi baru karena
CC di Indoenesia saat ini bisa ditempelkan di SMK Besar di kabupaten
tersebut, untuk mengembangkan CC biaya dapat didukung oleh pemerintah
propinsi dan kabupaten serta sumber dana yang berasal antara lain dari
private organization atau private company
4
Konsep Open Admission yang ada pada CC Amerika memungkinkan
semua orang dengan tidak ada batasan umur untuk mengikuti pendidikan di
CC. Konsep ini juga yang juga diadopsi dalam pola pendidikan CC di
Indonesia untuk menciptakan pemerataan dan keadilan dalam memperoleh
akses pendidikan yang seluas-luasnya. Dalam konsep Open Admission akan
muncul didalamnya beberapa program untuk menjaga kualitas para peserta
didik misalnya dalam bentuk matrikulasi ataupun pendampingan.
1.2 TujuanTujuan penyelenggaraan pendidikan Community College adalah untuk
- Meningkatkan daya saing lulusan SMK/SMU/MA di dunia kerja
- Meningkatkan akses ke tingkat pendidikan tinggi
- Mendukung percepatan penerapan TIK dan kelistrikan didaerah
- Mengurangi pengangguran dan memutus rangkai kemiskinan
- Mensinerginakan pendidikan vokasi(SMK) dan pendidikan tinggi
vokasi(politeknik)
1.3 Keluaran- Mampu memenuhi kebutuhan tenaga kerja lokal dan menciptakan
bidang usaha baru yang mampu bertahan di daerah
- Mahasiswa mampu melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dengan adanya
konsep seamless education. Seamless education ini mampu berjalan
dengan adanya sinergi dengan perguruan tinggi baik yang berada di
daerah tersebut maupun di kota besar
- Meningkatkan jenjang pendidikan lebih tinggi daripada setingkat SMA
atau SMK tanpa harus keluar dari daerah asal
5
BAB 2SEJARAH COMMUNITY COLLEGE
DI INDONESIA
2.1 Pendirian Community CollegeCommunity College di Indonesia mulai dibangun pada tahun 2002
dengan ide awal sebagai embrio politeknik daerah di Indonesia. Seiring
perjalanan waktu, pendirian Community College di daerah ini tidak menjadi
rencana strategis Departemen Pendidikan Nasional. Community College di
wilayah Jawa Timur sendiri berjumlah 19 Community College pada tahun
2002.
Community College yang berdiri pada tahun 2002 hanya memiliki satu
jurusan yaitu Teknologi Informasi. Lokasi dari Community College sendiri
berada didalam lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK). Hal ini
mengingat SMK merupakan basis pendidikan kejuruan dan telah memiliki
sumber daya manusia yang mumpuni dengan banyaknya yang telah
menyelesaikan pendidikan S2. Selain itu SMK telah dilengkapi berbagai
sarana dan prasarana untuk menunjang pendidikan kejuruan. Pemanfaatan
SMK besar juga untuk menjadi jembatan seamless education bagi para
mahasiswa Community College untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi.
Seluruh Community College yang berada di wilayah Jawa Timur
berada dalam pembinaan PENS-ITS. Selama 10 tahun terhitung sejak tahun
2002 hingga saat ini, PENS-ITS telah membina seluruh Community College
yang berada dalam SMKN besar di daerah kabupaten atau kota di
JawaTimur. Jumlah alumni yang telah berhasil lulus mulai angkatan pertama
6
hingga tahun 2010 mencapai sekitar 1200 orang. Para alumni ini tersebar
diberbagai bidang pekerjaan baik di instansi pemerintah, swasta, instansi
pendidikan dan wiraswasta.
Sinergi yang dilakukan PENS-ITS dengan Pendidikan Menengah
Kejuruan,Pemerintah Daerah serta SMK bersangkutan dalam proses
pengembangan Community College terus dilakukan hingga saat ini. Hal ini
terbukti dengan jumlah Community College yang bertambah yang awalnya
berjumlah 18 saat ini telah mencapai angka 25 dari 38 yang ditargetkan.
Berikut ini daftar Community College yang berada dalam binaan PENS-ITS
Tabel 2.1 Daftar lokasi Community College di wilayah JawaTimur
No Lokasi Community College1 Kabupaten Tuban2 Kabupaten Bojonegoro3 Kabupaten Lamongan4 Kabupaten Gresik5 Kabupaten Surabaya6 Kabupaten Sidoarjo7 Kabupaten Mojokerto8 Kabupaten Jombang9 Kabupaten Mojokerto10 Kabupaten Nganjuk11 Kota Madiun12 Kabupaten Ponorogo13 Kabupaten Pacitan14 Kabupaten Ngawi15 Kabupaten Trenggalek16 Kabupaten Blitar17 Kabupaten Kediri18 Kabupaten Tulungagung19 Kota Pasuruan20 Kabupaten Pasuruan21 Kabupaten Probolinggo22 Kabupaten Bondowoso23 Kabupaten Situbondo24 Kabupaten Banyuwangi25 Kabupaten Sampang26 Kabupaten Kalianget
7
Community College yang tersebar di sebagian besar daerah kabupaten dan
kota di JawaTimur dapat digambarkan peta penyebarannya seperti di bawah
ini.
Gambar 2.1 Peta penyebaran CC di JawaTimur
Pengembangan Community College di daerah terus dilakukan untuk
mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:
- Meningkatkan daya saing lulusan SMK/SMU/MA di dunia kerja
- Meningkatkan akses ke tingkat pendidikan tinggi
- Mendukung percepatan penerapan TIK dan kelistrikan didaerah
- Mengurangi pengangguran dan memutus rangkai kemiskinan
- Mensinerginakan pendidikan vokasi(SMK) dan pendidikan tinggi
vokasi(politeknik)
PENS-ITS selaku pembina Community College di wilayah JawaTimur
terus melakukan berbagai inovasi strategi pembinaan dalam rangka
mengembangkan Community College sebagai salah satu program seamless
di Indonesia. Strategi pembinaan itu antara lain
- Mendesain Kurikulum dan SAP, sesuai dengan kompetensi dunia kerja
- Mendesain Laboratorium Komputer
8
- Memberikan training dan standarisasi pengajar CC (Training for
Teacher)
- Menyiapkan soal test, untuk seleksi mahasiswa baru CC
- Memberikan fasilitas dosen tamu dari PENS
- Memberikan fasilitas kuliah tamu dari CC ke PENS
- Mengupgrade teknologi untuk pengajar CC, sesuai dengan trend IT
secara reguler
- Menguji Tugas Akhir yang dilakukan PENS dan CC, sebagai syarat
kelulusan
- Memberikan fasilitas wisuda di ITS, untuk seluruh CC secara
bersamaan
- Memberikan pembinaan secara kontiyu untuk mengoptimalkan
peminat mahasiswa CC
- PENS ITS Memberikan Sertifikat kelulusan Pendidikan Satu Tahun
- Memberikan fasilitas 10% alumni CC melanjutkan ke D3 PENS ITS
- Pada tahun 2006 sampai sekarang juga dikembangkan system
pembelajaran jarak jauh.
Pembinaan yang intensif ini telah menghasilkan pencapaian yang
memuaskan. Salah satunya dari sisi jumlah alumni. Pengumpulan data
jumlah alumni telah dilakukan mulai tahun 2002 hingga tahun 2009. Hasil
pengumpulan data sebagai berikut:
Tabel 2.2. Data Lulusan Community College Binaan PENS-ITSAngkatan Tahun Lulus Jumlah Alumni
1 2003 2492 2004 2883 2005 3114 2006 8255 2007 4906 2008 4647 2009 399
9
Gambar 2.1 Grafik pertumbuhan mahasiswa
Jumlah ini akan terus berkembang mengingat tahun 2010 ini telah
dibuka beberapa Community College yang baru. Rata-rata jumlah mahasiswa
tiap Community College adalah 30 orang, ini belum termasuk apabila memiliki
lebih dari satu jurusan.
Jumlah ini meningkat dua kali lipat jika dibandingkan dengan jumlah
alumni yang diwisuda tahun 2010 yang mencapai angka 434 wisudawan.
Apabila target 38 Community College terpenuhi untuk wilayah JawaTimur,
maka jumlah alumni yang dihasilkan akan semakin banyak. Apabila
dilakukan analisa dalam bentuk tabel dan grafik seperti di bawah ini:
Tabel 2.2. Data Lulusan Community College Binaan PENS-ITSAngkatan Tahun Lulus Jumlah Alumni
1 2003 2492 2004 2883 2005 3114 2006 8255 2007 4906 2008 4647 2009 3998 2010 4349 2011 810
10
Gambar 2.2 Grafik pertumbuhan jumlah alumni
Para alumni Community College telah tersebar di berbagai bidang. Dari hasil
pengumpulan data para alumni, dapat digambarkan grafik penyebarannya
seperti di bawah ini:
Gambar 2.3 Grafik penyebaran alumni CC
Dari grafik di atas dapat terlihat bahwa penyebaran terbesar pada guru
computer sebanyak 40%, kemudian disusul Teknisi Komputer sebesar 25%,
Programmer 20%, Instruktur Komputer pada Kursus Komputer sebesar 10%
dan terakhir pada bidang wirausaha IT sebesar 5%.
2.2 Rencana Pengembangan
PENS-ITS selaku pembina CC di JawaTimur terus melakukan inovasi
guna mengembangkan CC. Terlihat dari pertumbuhan jumlah CC didaerah
yang semakin banyak. Di awali dengan 19 CC dan hingga kini telah berdiri 19
11
CC di daerah kabupaten dan kota. PENS-ITS menargetkan pada tahun 2011
jumlah wisudawan CC akan mencapai 1000 orang dan pada tahun berikutnya
akan mencapai 2000 orang. Hal ini tidaklah mustahil mengingat target CC
yang ada di JawaTimur akan mencapai 38 CC. Analisa kebutuhan daerah
juga akan terus dilakukan agar para alumni CC nantinya benar-benar
merupakan SDM-SDM yang memiliki skill sesuai dengan kebutuhan daerah
tersebut.
Selain jurusan-jurusan yang telah ada, PENS-ITS menargetkan dua
jurusan lain yakni otomasi dan mekatronika. Jurusan ini tentunya akan dibuka
sesuai dengan lokasi dan kebutuhan daerah dimana CC yang bersangkutan
berada. Kedepannya PENS-ITS akan menerapkan teknologi pembelajaran
jarak jauh untuk CC melalui Dosenjaga. Melalui Dosenjaga ini nantinya akan
ada beberapa dosen PENS-ITS yang telah ditunjuk sesuai dengan jurusan
dan materi yang ada di CC untuk melayani diskusi atau pertanyaan dari para
mahasiswa CC secara online.
Gambar 2.4 Mahasiswa CC belajar secara online melalui dosenjaga
Mahasiswa CC nantinya juga memungkinkan untuk mengerjakan dan
mengupload tugas dari dosenjaga. Komunikasi secara langsung dapat
dilakukan melalui media VOIP atau juga chat. Melalui sistem ini mahasiswa
akan belajar secara mandiri dan terbimbing. Tingkat keaktifan mahasiswa
juga bisa terlihat dari data absensi yang ada dalam dosenjaga.
12
Inovasi dan pengembangan ini akan terus dilakukan demi terwujudnya
pemerataan pendidikan bagi semua kalangan melalui Community College
yang ditempuh selama 1 tahun dan akan memungkinkan para lulusannya
untuk bekerja atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi..
2.3 Prosedur Pendirian Community College
Target pendirian CC sejumlah 38 yang tersebar di kabupaten dan kota
di wilayah JawaTimur semakin mendekati kenyataan. Ini terbukti dengan
dibukanya beberapa CC yang baru di beberapa kabupaten. Untuk pendirian
CC, PENS menerapkan beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum
mendirikan CC. Beberapa syarat tersebut antara lain:
- ICT center yang beroperasi dengan baik
- Program Teknologi Informasi
Laboratorium Komputer dengan Intranet berbasis CISCO dan ada
koneksi Internet
- Program Multimedia
Laboratorium/studio Multimedia
Laboratorium Komputer dengan software dari Adobe dan Autodesk
- Program Instalasi Listrik
Laboratorium Instalasi Listrik
- Program Automation
Laboratorium Automation berbasis Siemens atau Schnieder
SMK memiliki jurusan yang sama dengan program CC (Guru tersedia
dan siap ditraining)
13
Pihak PENS-ITS akan melakukan studi kelayakan terhadap SMK yang
nantinya akan menjadi tempat CC. Studi ini akan melihat dan memastikan
bahwa sarana dan fasilitas sesuai dengan jurusan yang akan dibuka. Pihak
SMK melalui Kepala Sekolah berkewajiban menyiapkan ICT Center,
Laboratorium dan menyiapkan guru yang nantinya akan di upgrade.
Apabila semua prosedur telah dilalui, maka selanjutnya dijalin
Memorandum Of Understanding(MOU) antara SMK dengan PENS beserta
Dinas Pendidikan Setempat. Semua prosedur di atas dapat digambarkan
seperti di bawah ini:
Gambar 2.4 Prosedur pendirian CC
Pada gambar 2.4 dapat terlihat bahwa PENS-ITS melalui Wakil
Direktur IV, Kepala Unit Terkait, dan Program Studi Terkait akan menyiapkan
Kurikulum, Silabus, materi pelatihan, Ujian dan juga pembinaan Community
College. Setelah MOU terjalin maka guru-guru SMK berlatar belakang yang
sama dengan jurusan yang akan dibuka akan menjalani pelatihan di PENS-
ITS untuk meningkatkan skill sesuai dengan kurikulum jurusan yang di buka
di CC terkait.
14
2.3 Dukungan Infrastruktur
Lokasi CC yang tersebar di seluruh wilayah JawaTimur memerlukan
pengaturan dan koordinasi yang intensif. Selain belajar di masing-masing CC,
para mahasiswa juga mendapatkan agenda tambahan berupa belajar baik
melalui elearning ataupun melalui Video Conference. Untuk memenuhi ini
tentunya memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai dari pihak
PENS-ITS selaku pembina, terutama infrastruktur jaringan komputer.
Pengembangan infrastuktur jaringan komputer di PENS telah cukup
significant, hal ini terlihat dengan peningkatan bandwidth untuk jalur internet
dan intranet yang ada di kampus ini. Saat ini jalur penyebaran informasi yang
ada di PENS memiliki tiga jalur komunikasi yaitu jalur VIPNET Internet
Service Provider yang memiliki bandwidth 5 MBps internasional dan 2 MBps
IIX yang terkoneksi ke internet, jalur Jardiknas (Jaringan Pendidikan
Nasional) juga terkoneksi ke internet dengan bandwidth 2 Mbps pada tahun
2006-2008, tapi pada tahun 2009 berkurang menjadi 1 Mbps, dan jalur yang
ketiga jalur INHERENT jalur intranet yang telah dibangun dengan biaya yang
cukup mahal oleh DIKTI untuk lingkungan perguruan tinggi sebagai media
informasi dan komunikasi. PENS ITS pada tahun 2006 telah memiliki
bandwidth INHERENT 150 MBps mengunakan media Fiber Optic (FO)
sebagai media komunikasinya. Selain itu untuk mendukung intranet
INHERENT kampus ini juga memiliki MCU (Multypoint Control Unit) sebagai
pengendali teleconferen dengan banyak node, MCU yang dimiliki ini mampu
maksimum 8 node secara bersamaan berinteraksi secara real-time baik audio
maupun video streaming. Hal ini diperlukan untuk pemaparan presentasi
kuliah jarak jauh. Jaringan infrastuktur yang dimiliki PENS ITS dapat dilihat
pada gambar 2.3.
15
Gambar 2.3 Jalur Internet VIPNET, jalur internet Jardiknas dan intranet
INHERENT
Gambar 2.4.Traffic Load jaringan PENS ITS
16
Dari hasil pengamatan kepadatan jalur pemakaian ketiga infrastruktur
tersebut, terlihat bahwa jalur INHERENT sangat tidak optimal karena
pemakaiannya rata-rata hanya 1-10% artinya infrastruktur yang telah
dibangun dengan biaya yang sangat mahal oleh DIKTI untuk media informasi
dan komunikasi sangat tidak efesien padahal hampir seluruh perguruan tinggi
telah dibangun infrastruktur ini. Penyebabnya antara lain INHERENT bukan
internet hanya intranet, padahal jalur lokal seperti intranet seperti ini, mestinya
harus dipikirkan content yang mampu memperluas akses orang untuk
mendapatkan informasi seluas-luasnya atau dengan jalur ini mestinya orang
belajar sudah tidak dibatasi secara wilayah geografis, sehingga seperti di
negara-negara lain yang sudah mampu melaksanakan pendidikan jarak jauh
dengan menggunakan media Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
17
BAB 3SISTEM COMMUNITY COLLEGE
3.1 Sistem Pendidikan Community CollegeSistem pendidikan Community College dikembangkan bersama
dibawah pembinaan PENS-ITS. Dalam hal ini PENS-ITS selaku pembina
menerapkan beberapa strategi salah satunya adalah pembuatan kurikulum
yang menjadi patokan bagi seluruh CC di JawaTimur. Proses pembelajaran
diterapkan dengan tatap muka dimasing-masing CC dan pada periode
tertentu yakni 2 minggu sekali dilaksanakan pembelajaran melalui video
conference bersama dengan PENS-ITS.
Manajemen pendidikan CC juga diatur dengan memanfaatkan
teknologi sistem informasi guna mengatur dan memonitor nilai mahasiswa,
jumlah lulusan dan tingkat keterserapan para alumninya. Selain itu model
pembelajaran yang diterapkan juga memungkinkan para mahasiswa CC
untuk melakukan perkuliahan di PENS-ITS dengan mengunjungi kampus
PENS-ITS. Perkuliahan dengan dosen tamu juga secara reguler diterapkan
untuk memberikan materi tambahan dan meningkatkan motivasi mahasiswa
CC.
Rencana kedepan adalah menggabungkan seluruh CC di JawaTimur
dalam sebuah sistem pendidikan jarak jauh terintegrasi melalui media
dosenjaga. Melalui media ini mahasiswa akan mampu belajar secara mandiri
dan terbimbing. Proses pembelajaran online, pemberian tugas, upload tugas,
voip, chat dan absensi semuanya dapat dilakukan secara online. PENS-ITS
akan menyiapkan dosen yang akan aktif untuk berada dalam dosenjaga guna
melayani diskusi dan pertanyaan dari para mahasiswa.
18
Gambar 3.1 Model pembelajaran Community College
3.2 Kurikulum Community CollegeCommunity College yang berada dibawah binaan PENS-ITS memiliki jurusan
Teknologi Informasi dan Multimedia. Jenjang pendidikan yang ditempuh
selama 1tahun ini tentunya memerlukan sebuah susunan kurikulum yang
diharapkan akan menghasilkan output yang bisa langsung bekerja dan juga
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Berikut ini kurikulum untuk jurusan Teknologi Informasi:
Tabel 3.1 Kurikulum CC Jurusan Teknologi Informasi
Semester 1No Matakuliah Jam SKS
1 Bahasa Inggris 1 2 22 Matematika Diskrit 2 23 Pengenalan Dasar Komputer dan Internet 3 24 Desain Web 3 35 Program Aplikasi Bisnis dan Perkantoran 3 35 Algoritma Pemrograman 1 2 26 Database 2 27 Konsep Jaringan Komputer 2 28 Merakit, Perawatan dan Perbaikan Komputer 3 39 Praktikum Konsep Jaringan Komputer 3 1
19
11 Praktikum Algoritma Pemrograman 1 3 112 Praktikum Database 3 1
31 24
No Matakuliah Jam SKS1 Bahasa Inggris 2 2 22 Statistik dan Probabilitas 2 23 Algoritma Pemrograman 2 3 34 Sistem Informasi Manajemen 3 15 Administrasi Jaringan Komputer 3 36 Pengembangan dan Administrasi Database 3 37 Pemrograman Berbasis Web 3 38 Workshop Technopreneur 3 39 Kerja Praktek 3 1
10 Proyek Akhir 6 331 24
Pada akhir semester para mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan tugas
akhir sebagai syarat kelulusan. Selanjutnya tugas akhir ini akan langsung diuji
oleh dosen penguji yang berasal dari PENS-ITS. Ini bertujuan untuk
mempertahankan dan menjaga kualitas para lulusan.
Beberapa community College juga membuka jurusan multimedia. Diharapkan
jurusan ini juga akan dibuka di beberapa Community College lain tentunya
dengan analisa kondisi dan peluang didaerah tersebut. Kurikulum yang
menjadi acuan pada jurusan Multimedia seperti berikut ini:
Tabel 3.2 Kurikulum CC Multimedia
Semester 1No Matakuliah Jam SKS1 Bahasa Inggris 1 2 22 Pengenalan Dasar Komputer dan Internet 3 33 Disain Web 3 34 Program Aplikasi Bisnis dan Perkantoran 3 35 Algoritma dan Pemrograman Web 2 2
20
6 Advertising dan Publishing 2 27 Animasi 2D 2 28 Story Boarding 2 29 Interpreneurship 1 2 2
10 Praktikum Advertising dan Publishing 3 111 Praktikum Animasi 2D 3 1
12
Praktikum Algoritma dan Pemrograman
Web 3 130 24
No Matakuliah Jam SKS1 Bahasa Inggris 2 2 22 Teknik Gambar 3D 3 33 Audio Editing 2 24 Foto Editing 2 25 Animasi 3D 2 26 Video Editing 3 37 Workshop Multimedia Terapan 3 38 Praktikum Animasi 3D 3 19 Interpreneurship 2 2 2
10 Kerja Praktek 3 111 Proyek Akhir 6 3
31 24
Kurikulum yang diterapkan diharapkan akan mampu mempermudah dalam
proses seamless yang menjadi agenda besar Community College.
3.3 Model PembelajaranModel pembelajaran di Community College memiliki kesamaan dengan model
yang di terapkan di politeknik yakni 40% teori dan 60% praktikum. Mahasiswa
juga berada dalam kelas dengan model pembelajaran tatap muka antara
dosen dan mahasiswa disatu tempat dan waktu yang sama.
21
Gambar 3.2 Sistem Pembelajaran Community College
Beberapa model pembelajaran juga diterapkan pada Community College
diantaranya:
1. Kuliah Tatap Muka
Model perkuliahan ini sama dengan model perkuliahan pada
pendidikan profesional lainnya. Artinya mahasiswa dan dosen berada
dalam waktu dan tempat yang sama. Kuliah tatap muka ini mencakup
teori dan praktikum.
2. Kuliah Tamu
Pada model pembelajaran ini seorang dosen dari PENS-ITS akan
datang ke Community College yang ada didaerah untuk memberikan
perkuliahan selama satu atau dua hari. Tidak menutup kemungkinan
juga para mahasiswa untuk datang ke main kampus PENS-ITS untuk
melakukan perkuliahan. Hal ini salah satunya untuk mengenalkan main
kampus kepada para mahasiswa Community College, terutama
mereka yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
22
Gambar 3.3 Kuliah tamu CC
3. Kuliah Jarak Jauh (VCon)
Pada model pembelajaran ini, mahasiswa dan dosen berada pada
waktu yang sama akan tetapi pada tempat yang berbeda. Dengan
menggunakan peralatan VCon, maka perkuliahan dilakukan dengan
dosen pada main kampus yang selanjutnya akan langsung diterima
para mahasiswa dimasing-masing Community College di daerah. Pada
model perkuliahan ini materi dan diskusi bisa dilakukan secara
langsung.
Gambar 3.4 Kuliah Teleconference menggunakan VCon
4. Elearning
Elearning memungkinkan para mahasiswa untuk belajar dari mana
saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Fasilitas ini memudahkan
23
mahasiswa untuk melakukan pembelajaran dari jarak jauh dengan
memanfaatkan teknologi internet untuk mengunduh materi,
mengerjakan tugas dan melakukan tanya jawab baik langsung(chat)
dan tidak langsung(forum dan email)
3.4 Sistem Manajemen Community CollegeCommunity College yang tersebar diberbagai kota dan kabupaten di
JawaTimur tentunya memerlukan penanganan yang serius terutama terkait
manajemen perkuliahan, nilai dan mahasiswanya. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, maka dibuatlah Sistem Informasi Manajemen Community
College untuk mengolah data CC secara terintegrasi di PENS-ITS.
Gambar 3.5 Sistem Informasi Manajemen CC
Community College Information Center ini merupakan integritas sistem
informasi berbasis web dari seluruh Comunity College yang bekerjasama
dengan EEPIS-ITS , Content yang disediakan adalah sebagai berikut :
- Sistem informasi akademik
- Sistem informasi jurusan
- Sistem informasi kemahasiswaan
- Sistem informasi kepegawaian
24
Pada sistem ini memungkinkan masing-masing CC memasukkan dan
mengatur data akademik, jurusan, kemahasiswaan dan kepegawaian secara
langsung. Beberapa fitur dari Sistem informasi ini antara lain
- Manajemen data kepegawaian
Fitur ini memungkinkan CC untuk memasukkan dan mengatur data
para pegawai CC yang bersangkutan. Melalui fitur ini akan terlihat
jumlah pegawai masing-masing CC di daerah.
Gambar 3.6 Manajemen data kepegawaian CC
Gambar di atas menjelaskan tentang pengaturan data pegawai CC.
Melalui tampilan ini CC yang bersangkutan mampu melakukan
penambahan data, perubahan data dan penghapusan data pegawai
- Manajemen data akademik
Manajemen data akademik disini mencakup data tentang penilaian
proposal tugas akhir dan penilaian tugas akhir. Masing-masing CC bisa
langsung memasukkan data nilai melalui fitur ini.
25
Gambar 3.7 Fitur manajemen data akademik
Melalui menu ini juga memungkinkan CC untuk memasukkan data
judul tugas akhir, melihat nilai mahasiswa, memasukkan nilai dan juga
melakukan pengaturan bobot penilaian Tugas Akhir
Gambar 3.8 Daftar judul tugas akhir mahasiswa CC
- Manajemen Data Akademik
Manajemen data akademik berdasarkan jurusan yang ada pada
masing-masing CC. Pada fitur ini mencakup antara lain daftar jurusan,
daftar mahasiswa, daftar matakuliah, jadwal kuliah, daftar nilai, rapat
kenaikan, daftar rangking hingga raport dan transkrip
26
Gambar 3.9 Manajemen data akademik
Pada gambar di atas dapat terlihat berbagai fitur yang ada pada
manajemen data akademik. Melalui fitur ini juga apabila CC memulai
tahun akademik yang baru, maka data mahasiswa harus segera
dimasukkan.
Gambar 3.10 Menampilkan data nilai mahasiswa
Pada gambar 3.10 terlihat bahwa nilai mahasiswa secara keseluruhan
bisa langsung ditampilkan dan diperbarui.
27
Dengan dukungan Sistem Informasi yang terintegrasi dari seluruh CC
yang tersebar di wilayah JawaTimur dapat membantu dalam
mengambil berbagai keputusan dan memunculkan inovasi untuk
pengembangan CC kedepannya.
3.5 Seamless EducationSeamless Education memungkinkan para mahasiswa untuk
melanjutkan ke level lebih tinggi dengan berbekal kredit yang telah diakui.
Bagi para mahasiswa CC, seamless education ini akan memungkinkan
mereka melanjutkan ke level lebih tinggi, misalnya D3 dengan waktu tempuh
tinggal 2 tahun. PENS-ITS selaku pembina CC di JawaTimur telah
merancang program seamless education ini yang dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 3.11 Rancangan seamless education
Melalui rancangan ini mahasiswa yang telah menyelesaikan
pendidikan setingkat SMA/SMK bisa melanjutkan kuliah di CC. Selanjutnya
apabila mereka ingin melanjutkan ke level berikutnya maka mereka bisa
memilih melanjutkan ke D2,D3 atau D4. Tentunya waktu yang ditempuh akan
lebih pendek dengan adanya seamless ini. Misalnya untuk D2 yang harusnya
ditempuh selama dua tahun dapat ditempuh hanya setahun mengingat telah
diakuinya pendidikan 1 tahun yang ditempuh selama di CC.
28
Pada level pendidikan D4, dapat ditempuh dengan tiga model yakni
melalui lintas jalur, melalui Distance Learning(DL) atau bisa juga melalui
Reguler. Lintas jalur artinya adalah mereka yang telah menyelesaikan
pendidikan D3 kemudian melanjutkan ke level D4. Untuk yang reguler adalah
mereka yang dari awal mendaftar pendidikan level D4 melalui ujian masuk
politeknik.
Syarat dan ketentuan tertentu berlaku bagi mereka yang nantinya ingin
melanjutkan ke level lebih tinggi, yakni adanya tes dan matrikulasi.
Pendidikan setingkat D2,D3 dan D4 ini selanjutnya dapat ditempuh dengan
cara pendidikan jarak jauh. Hal ini tentunya akan sangat memudahkan para
peserta didik. Beberapa keuntungan dengan ditempuhnya secara jarak jauh
adalah:
- Para mahasiswa yang telah bekerja tidak perlu keluar dari tempat
kerjanya untuk melanjutkan kuliah. Konsep kerja-belajar-kerja
diterapkan dalam hal ini
- Daya tampung mahasiswa bisa lebih banyak karena seluruh
mahasiswa tidak langsung ditampung di kampus
29
- Biaya yang hemat bagi para peserta didik karena mereka tidak perlu
pindah ke kampus yang dituju. Mereka bisa tetap tinggal didaerah
masing-masing dengan mempersiapkan internet sebagai salah satu
media untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.
Seamless education bisa diwujudkan dengan adanya kerjasama dengan
perguruan tinggi baik di daerah atau di kota besar. Kerjasama ini untuk
membuat sebuah sinergi antara kurikulum yang ditempuh selama di CC yang
nantinya akan diakui oleh perguruan tinggi dengan kurikulum yang ada pada
perguruan tinggi. Sinergi ini diperlukan agar proses seamless dapat berjalan
secara lancar.
30
BAB 4KESIMPULAN COMMUNITY COLLEGE
4.1 KesimpulanDari hasil uji kinerja pendidikan yang sampai saat ini masih dikembangkan
oleh PENS ITS, maka dapat kami simpulkan sebagai berikut:
• Pendidikan Community College yang ada saat ini mestinya bisa
memberikan kesempatan anak bangsa Indonesia untuk memperoleh
pendidikan yang murah dan berkwalitas jika komitmem bersama dalam
membangun dan mencerdaskan bangsa. Karena hal ini terbukti
Community College IT binaan PENS-ITS memiliki perkembangan yang
cukup signifikan dihati masyarakat yang berada digaris bawah.
Pendidikan ini murah karena dilaksanakan di daerah, sehingga living
cost daerah jauh lebih murah dibandingkan hidup dikota. Profil SMK
Besar layak mengembangkan Community College di daerah sebagai
salah satu pilihan dalam menyelesaikan kebutuhan SDM daerah yang
jenjang pendidikannya makin tinggi dan harus memenuhi syarat.
• Perlu ada integrasi pendidikan daerah dan kota, saling mendukung
satu sama lainnya. Penetralisasi SDM dan teknologi ditingkatkan
secara kontiyu sehingga tidak ada sekat yang lebar.Untuk memberikan
kesempatan anak bangsa belajar seluas-luasnya tanpa ada klasifikasi
antara kaya dan miskin. Pemerataan akses pendidikan akan sangat
terasa tidak adil karena pendidikan tidak untuk semua anak
bangsa.Artinya masyarakat yang terlanjur berada dikwadran III dan IV
menjadi fokus untuk segera diselesaikan,demi konsep keadilan yang
merata, dengan memberikan pendidikan yang murah tapi berkwalitas,
berbasis sinergi perguruan tinggi kota yang berkwalitas dengan
pendidikan daerah sebagai mitranya.
31
• Solusi pendidikan di kwadran III dapat diselesaikan dengan
pengembangan Community College di daerah yang di bina oleh
perguruan tinggi dan vendor industri yang diakui stakeholder, dalam
mengembangkan kompetensi SDM didaerah sesuai dengan kebutuhan
masyarakat daerah.
• Seamless Education merupakan efesiensi pendidikan yang
berkesinambungan, walaupun nantinya ada aturan matrikulasi atau
ekivalensi untuk menutupi kesenjangn yang mungkin dianggap ada.
Sebagai contoh pendidikan Community College didaerah mestinya
setelah lulus pendidikan satu tahun, mereka dapat melanjutkan kuliah
melalui Pendidikan Jarak Jauh(PJJ) dengan harus ada beberapa
matrikulasi untuk pemetakan kompetensi dan penyamaan ilmu dasar
yang dianggap penting.
• Kalau input student sedikit pasti logikanya output lulusannya sedikit
atau bahkan lebih sedikit lagi. Tidak mungkin bisa lebih banyak, kalau
input sedikit berharap output besar maka rusaklah pendidikan di
Indonesia ini. Kalau Input student banyak/besar secara logika
memungkinkan output lulusannya bisa lebih sedikit,sedikit , agak besar
bahkan output lulusanya bisa besar sesuai dengan input yang ada.
Apakah masuknya ke pendidikan tinggi diketati atau output lulusannya
yang diketati, ini yang harus segera direvolusi pendidikan kita.
Pendidikan butuh proses, input sedikit, input banyak tapi kalau
prosesnya sesuai dengan SOP pendidikan yang baik dan benar pasti
pendidikan ini lebih barokah untuk kemaslakatan rakyat Indoensia
yang lebih besar, bagaimana menghasilkan output besar berkwalitas
dari input yang besar pula.
4.2 Saran- Solusi untuk pendidikan bagi mereka yang kurang mampu mestinya
harus menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk memberikan
beasiswa yang jumlah bisa lebih banyak karena biaya pendidikannya
sangat murah lewat Communty College jika daerah belum mampu
memberikan biaya pendidikan yang baik maka diknas propinsi Jawa
32
Timur harus memberikan fasilitas untuk menyelesaikan permasalahan
pendidikan yang murah tapi berkwalitas sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja, Konsep belajar, bekerja,bekerja dan belajar atau bekerja
sambil belajar sangat cocok untuk menyelesaikan permasalahan di
kwadran III dan IV. Sehingga perlu dikembangkan pendirian
Community College pada 38 kabupaten di Jawa Timur.
- Solusi berikutnya adalah memberikan akses seluas-luasnya untuk
masyarakat yang berada di kwadran IV lewat pendidikan D3
Pendidikan Jarak Jauh(PJJ), dengan cara magang di sekolah-sekolah
atau instansi pemerintah, mengunakan TIK/Jardiknas dalam
pembelajarannya tentunya akan memberikan biaya kuliah yang lebih
murah karena mereka masih tetap berada di daerahnya, living cost
jauh lebih murah dibanding dengan di kota. Untuk melakukan
pendidikan jarak jauh ini dibutuhkan bentuk kerjasama yang baik
antara diknas daerah, diknas propinsi dan PENS ITS sebagai
penyelenggara Pendidikan Jarak Jauh di Jawa Timur. Bisa jadi
masyarakat yang semula berada di kwadran III setelah menempuh
pendidikan CC akan meningkatkan ketrampilan dan kecerdasanya
sehingga kesempatan alumni CC yang telah bekerja sambil belajar
untuk meneruskan kuliahnya lagi lewat PJJ atau lewat pendidikan
Lintas Jalur yang sudah di integrasikan dengan seamless education.
33
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Dadet pramadhianto,Titon Dutono,Edi Satriyanto, Peneilitian Uji Kinerja
Pengembangan Jarak Jauh di PENS ITS kerjasama dengan SEAMOLEC,
2008.
[2]. Agus T Stipan,Amalia Hanum,Dwi Susanto,Dona Wahyudi,Eko
Cahyono,Erlianto Basuki,Fariha Dwi Somanti,Saukya Singgih, Laporan
Study Banding Community College di Amerika Serikat, 2008
[3]. Edi Satriyanto, Pemerataan akses pendidikan Tinggi Kaum duafa di
Jatim , 2008
34
LampiranFoto Penghargaan Presiden Republik Indonesia atas keberhasilan pembinaan CC di JawaTimur oleh PENS-ITS
Foto Dokumentasi Wisuda CC
Rektor ITS saat itu M.Nuh DEA
35
Prosesi Wisuda
36
Foto Penandatangan MOU CC
Bapak Wawali Kota Mojokerto
37
Bapak Tris,MM, Diknas Pddk Prop Jatim
Kepala Diknas Pddk Kota Mojokerto
Direktur PENS:Ir.Dadet P,M.Eng,PhD
38