Model Analisa Sistem Politik
Kuliah 6
Dosen:
Dr. Dede Mariana, Drs., M.Si. / Caroline Paskarina, S.IP., M.Si. / Neneng Yani Yuningsih, S.IP., M.Si.
Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Padjadjaran
Pengantar Kajian tentang sistem politik merupakan kajian
politik modern yang ditandai dengan perubahan fokus kajian ilmu politik dari yang semula memusatkan perhatian pada institusi formal (kelembagaan) seperti lembaga-lembaga pemerintahan menjadi kajian tentang perilaku (behavioural approach) dalam proses politik.
Pergeseran fokus kajian ini dilatarbelakangi kurangnya perhatian para ilmuwan politik untuk mengkaji pengaruh lingkungan terhadap output(keluaran) dari suatu sistem politik
Pengertian Sistem
Secara etimologis, sistem berasal dari bahasa Yunani, syn dan histanai yang berarti menempatkan bersama
Gabriel Almond: sistem mengandung arti interdependensi (saling ketergantungan) antar bagian-bagian dan ikatan antar bagian-bagian tersebut dengan lingkungannya
Dengan demikian, dalam pengertian sistem terdapat sejumlah unsur yaitu: Faktor-faktor yang dihubungkan Hubungan yang tidak dipisahkan antara faktor-faktor itu tadi Karena hubungannya maka membentuk satu kesatuan
Pengertian Politik Secara etimologis, istilah politik berasal dari bahasa Yunani, polis
yang mengandung arti negara kota Roger F. Soltau
Ilmu politik mempelajari negara, tujuan-tujuan negara dan lembaga-lembaga yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu; hubungan antara negara dengan warga negaranya serta dengan negara-negara lain
Harold J. Laswell dan A. Kaplan Ilmu politik mempelajari pembentukan dan pembagian kekuasaan
David Easton Ilmu politik adalah studi mengenai terbentuknya kebijaksanaan umum
Politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu negara yang menyangkut proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu
Pengertian Sistem Politik Easton
Sistem politik merupakan keseluruhan dari interaksi-interaksi yang mengatur pembagian nilai-nilai secara otoritatif (berdasarkan wewenang) untuk dan atas nama masyarakat. Pembagian dan penetapan nilai-nilai tersebut dilakukan melalui pembuatan kebijakan yang penetapannya bersifat paksaan atau dengan kewenangan dan mengikat masyarakat secara keseluruhan
Almond sistem politik yang pada hakikatnya melaksanakan fungsi-fungsi
mempertahankan kesatuan masyarakat, menyesuaikan dan merubah unsur pertautan hubungan, agama, dan sistem ekonomi, melindungi kesatuan sistem politik dan ancaman-ancaman dari luar atau mengembangkannya terhadap masyarakat lain atau menyerangnya
Sistem politik adalah serangkaian unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dengan bermacam-macam kegiatan dalam negara untuk memperoleh kekuasaan dan turut serta mempengaruhi pembuatan kebijaksanaan
Unsur-unsur Sistem Politik
Comprehensiveness (menyeluruh) Artinya sistem politik mencakup semua interaksi, baik berupa
masukan (input) maupun keluaran (output) yang mempengaruhi penggunaan atau cara penggunaan paksaan.
Interdependence (saling ketergantungan) Artinya perubahan pada salah satu aspek akan menyebabkan
perubahan pada seluruh sistem.
Adanya batasan-batasan (boundaries) Artinya terdapat batas-batas antara sistem politik dengan
sistem-sistem lainnya sehingga ada ketegasan dan kejelasan mengenai wilayah kajian sistem politik.
Ciri-ciri Sistem Politik
Semua sistem politik, termasuk yang paling sederhana mempunyai kebudayaan politik.
Semua sistem politik menjalankan fungsi-fungsi yang sama walaupun tingkatannya berbeda-beda yang ditimbulkan karena perbedaan struktur.
Semua struktur politik biar bagaimana pun dispesialisasikannya melaksanakan banyak fungsi.
Semua sistem politik adalah sistem campuran dalam pengertian kebudayaan.
Model-model Sistem Politik
David Easton Gabriel Almond Robert Mitchell Jean Blondel David Apter
Model Analisis Sistem Umum (David Easton)
Model ini menunjukkan adanya hubungan antara sistem politik dengan lingkungannya. Komponen-komponen sistem politik dalam model ini terdiri dari :
Input (masukan), meliputi demand (tuntutan), support (dukungan), dan apathy(apatis).
Proses konversi, yakni jalannya mekanisme politik yang akan mengubah inputmenjadi output.
Output (keluaran), meliputi persetujuan atau penolakan input. Persetujuan inputakan menghasilkan kebijakan.
Dalam sistem politik ada 3 kelompok yang menjadi subyek input, dalam arti berperan mengajukan tuntutan dan dukungan. Ketiga kelompok itu adalah : Komunitas politik, adalah kelompok yang berperan untuk menyelesaikan perbedaan
atau mengupayakan pengambilan keputusan dengan cara-cara damai. Rezim, adalah tatanan konstitusional yang mencakup pengelolaan tuntutan-
tuntutan dan pelaksanaan keputusan/kebijakan. Pemerintah, adalah pelaksana kebijakan-kebijakan.
Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan yang mempengaruhi sistem politik terbagi dalam 2 kelompok, yaitu : Intrasocietal : lingkungan yang berada di dalam sistem politik yang bersangkutan.
Terdiri dari perilaku, sikap, dan ide-ide seperti ekonomi, budaya, struktur sosial dan kepribadian masyarakat pendukung sistem politik itu.
Extrasocietal : lingkungan yang berada di luar sistem politik yang bersangkutan. Contoh : lingkungan internasional.
Model Polity (Mitchell)
Menurut Mitchell inputs sistem politik terdiri dari tuntutan-tuntutan (demands) dan harapan-harapan (expectations), sumber-sumber (resources) dan dukungan (support). Harapan-harapan adalah apa yang diinginkan oleh anggota masyarakat
secara individual tetapi tidak mereka sadari Sumber-sumber (resources) yaitu tempat beroperasinya sistem juga
penting. Outputs sistem politik terdiri dari tujuan-tujuan/sasaran-sasaran
(goals,) nilai-nilai (values), biaya-biaya (cost), dan kontrol-kontrol (controls). Nilai-nilai (Values), dan biaya (cost), merupakan interpretasi ekonomi
dimana nilai bermakna positif, sedangkan biaya bermakna negatif. Kontrol berarti cara-cara mengontrol implementasi tujuan-
tujuan/sasaran-sasaran, nilai-nilai, dan biaya-biaya tersebut Dalam polity berlangsung hubungan timbal balik antara pemerintah
dan masyarakat. Pemerintah mendistribusikan pendapatan (incomes), status, peluang, pengawasan, dan pelayanan publik kepada masyarakat. Sebaliknya masyarakat mendistribusikan tuntutan, dukungan, dan sumber-sumber daya kepada pemerintah
Model Fungsionalisme-Struktural (Almond)
Almond mengemukakan 8 fungsi sistem politik yang meliputi: FUNGSI INPUTS
Sosialisasi politikMengacu pada upaya-upaya agar individu memiliki keyakinan pada nilai-nilai politik. Sosialisasi politik merupakan hasil akhir dari sikap, pengetahuan, standar nilai dan perasaan individu terhadap sistem politik. Dengan demikian, sosialisasi politik merupakan proses memasyarakatkan nilai-nilai politik suatu negara kepada masyarakat dan anggota-anggotanya melalui pendidikan politik.
Rekrutmen politikMerupakan proses pengkaderan atau pemilihan wakil atau pemimpin melalui jenjang organisasi.
Artikulasi kepentinganMerupakan penyataan kepentingan masyarakat oleh kelompok kepentingan menjadi kepentingan-kepentingan kelompok. Proses ini bisa dilaksanakan oleh kelompok kepentingan yang formal, seperti legislatif, eksekutif, birokrasi, dll. ataupun nonasosiasional seperti kelompok kekerabatan, kelompok etnis, dsb. Demikian pula mekanismenya bisa secara konvensional maupun spontan.
Agregasi kepentinganMerupakan perpaduan/penggabungan kepentingan-kepentingan kelompok oleh partai politik yang kemudian dimasukkan dalam program partai politik.
Komunikasi politikAdalah proses memberi dan mencari pengetahuan atau informasi politik melalui komunikasi 2 arah di antara komunikator dengan komunikan tentang pesan politik, baik secara horizontal, vertikal, maupun diagonal.
FUNGSI OUTPUTS Pembuatan kebijakan (rule making)
Merupakan fungsi yang dilakukan oleh legislatif (bersama-sama dengan eksekutif).
Penerapan kebijakan (rule application)Merupakan fungsi yang dilaksanakan oleh eksekutif, yang secara operasional dilakukan oleh birokrasi.
Penghakiman/pengawasan kebijakan (rule adjudication)Dilaksanakan oleh lembaga yudikatif.
Model Sistem Politik (Blondel)
Blondel mengatakan bahwa dalam masyarakat pasti terdapat konflik dan sistem politik berfungsi untuk mengendalikan konflik tersebut. Sistem politik melakukan seleksi dan mengkombinasikan tuntutan-tuntutan yang lahir dari konflik-konflik sosial
Fungsi sistem politik adalah: Untuk mengolah input yang masuk, sistem politik harus memilih
dari sejumlah tekanan yang muncul dari struktur masyarakat. Proses seleksi diikuti oleh proses penggabungan yang berkaitan
dengan aspek normatif dari sistem politik. Untuk mengubah input menjadi output, sistem politik mengubah
norma-norma menjadi pernyataan uimum (general statement). Pernyataan umum tersebut diterapkan pada situasi-situasi
khusus. Proses terakhir adalah pengecekan ulang norma-norma yang
diterapkan sebagai bahan untuk melakukan feed back (umpan balik).
Model Sistem Politik (Apter)
Apter memberikan perbedaan antara sistem demokratis dengan sistem totaliter.
Sistem demokratis memberikan respon terhadap variabel-variabel krisis dengan cara berusaha menengahi kelompok-kelompok yang berselisih untuk menghasilkan kebijakan-kebijakan yang efektif dan dapat memperbaiki sebab-sebab perselisihan.
Pemerintah berperan sebagai penengah dan was it untuk menyelesaikan krisis
Dalam sistem totaliter situasinya berkebalikan, Pemerintah berusaha menangani pelembagaan, sosialisasi, dan penghayatan dengan memobilisasi penduduk.
Pemerintah mentranformasikan keseluruhan masyarakat, sebagai sarana untuk menghasilkan perubahan radikal dalam sistem masyarakat
TERIMA KASIH
Top Related