BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya dimana beragam
suku dan berbagai budaya ada, itulah sebabnya semboyan Negara kita adalah
“Bhinneka Tunggal Ika”. Berbedanya kebudayaan ini menyebabkan banyaknya
mitos mengenai masa kehamilan, persalinan dan nifas. Mitos-mitos yang lahir
dimasyarakat ini kebenarannya kadang tidak masuk akal dan bahkan dapat
berbahaya bagi ibu dan bayi. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang kehamilan, masa persalinan dan nifas.
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi saampai lahirnya janin. Masa
persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong
keluar melalui jalan lahir. Sedangkan Masa Nifas (puerperium) dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil[4]. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.
Mitos-mitos jawa yang saya paparkan dalam makalah ini membahas
mengenai awal kehamilan sampai pada sang bayi kecil sudah lahir kedunia.
Banyak mitos-mitos yang hanya berupa mitos, maksud saya mitos ini tidak
memberikan keuntungan medis apapun pada sang ibu, janin maupun bayi.
Materi ini sangat penting untuk dipelajari bagi tenaga kesehatan
khususnya Bidan yang akan bertugas kedaerah-daerah dengan kebudayaan yang
1
masih kental agar dapat memberikan pelayanan yang maksimal bagi masyarakat
dan dapat menciptakan perubahan sehingga mitos-mitos yang merugikan tidak
lagi di laksanakan. Dengan bbegitu tujuan nasional akan dapat kita capai yaitu
penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi).
B. Tujuan
1. Mengetahui Upacara kebudayaan Jawa mengenai kehamilan, masa
persalinan dan nifas.
2. Menghubungkan mitos-mitos pada kebudayaan Jawa dengan fakta
kesehatan.
3. Mengetahui cara dalam mengubah/memperbaiki suatu mitos yang dapat
merugikan ibu, janin dan bayi.
C. Manfaat
1. Dapat Mengetahui Upacara kebudayaan Jawa mengenai kehamilan, masa
persalinan dan nifas.
2. Menghubungkan mitos-mitos pada kebudayaan Jawa dengan fakta
kesehatan.
3. Mengetahui cara dalam mengubah/memperbaiki suatu mitos yang dapat
merugikan ibu, janin dan bayi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Upacara-upacara Kehamilan di Suku Bangsa Jawa
Suku bangsa Jawa mengenal upacara sehubungan dengan kehamilan yang
tidak hanya didasari kepercayaan rakyat asli, melainkan sudah dipengaruhi sistem
budaya Hindu, sehingga upacara ritualnyapun hasil campuran budaya Jawa dan
Hindu.
Dalam menghadapi kelahiran, keluarga sudah memulai keadaan prihatin
sejak bulan pertama masa kandungan, yang kadang-kadang diikuti dengan
selamatan sederhana. Si calon ibu mulai saat itu harus menuruti beberapa
pantangan makanan dan pantangan lain. Demikian pula bagi calon ayahpun
berlaku pantangan untuk perbuatan-perbuatan yang akan berakibat kurang baik
bagi calon bayi mereka. Selamatan ini dimulai sejak bulan pertama sampai bulan
ke sembilan bahkan sampai bulan kesepuluh apabila ada kehamilan mencapai
sepuluh bulan.
Pada bulan pertama, Acara ini disebut ngabor-abori keluarga Jawa akan
membuat selamatan sederhana yang maksudnya selamatan sederhana yang
maksudnya untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi calon ibu dan
calon bayi yang akan lahir. Pada acara ini dibuatlah :
1. Jenang abor-abor atau bubur sumsum dari tepung beras dan dimasak dengan
santan dan diberi rasa asin,
2. Dimakan bersama santan kental dan Juruh (air gula merah).
3
Pada bulan kedua dan ketiga dibuatlah:
1. sega janganan, yaitu nasi tumpeng (bentuk gunung) yang dilingkari beberapa
macam sayuran yang jumlah macamnya harus dalam bilangan ganjil.
2. Macam jenang (bubur) beras, yaitu jenang putih, jenang abang (bubur merah
yang dibuat dari gula kelapa), jenang abang putih (jenang merah dibubuhi
jenang putih) dan jenang baro-baru ( bubur katul dibubuhigula jawa).
3. Pipis kenthel, yaitu tepung beras dengan santan dan garam yang dibungkus
daun pisang dan dikukus, jajanan pasar dan kembang boreh, yaitu bungan
khusus untuk selamatan.
Pada bulan keempat dibuat:
1. Nasi punar (sega punar) yaitu nasi udul kuning yangdiberi rasa asam.
2. Seekor kerbau ( Kebo siji), yang dilambangkan melalui danging
3. Segala macam jeroan
4. Sebutir mata dan sambal goring.
Pada bulan kelima dibuatlah
1. Sega Janganan yang sama dengan bulan kedua dan ketiga
2. Uler-uleran yang terbuat dari tepung beras berbentuk ulat yang diberi
pewarna warna merah, kuning, hitam dsb
3. Berbagai macam kentan dengan berbagai macam warna
4. Enten-enten, yaitu makanan dari kentan yang manis rasanya.
Pada bulan kelima ini para keluarga akan dikirimi makan dari calon ibu
dan ayah yang terdiri ata sega wajar dan punar, daging goring kebo siji (segalama
macam, jeroan, danging dan mata satu biji), beberapa jenis makanan selamatan
4
dan rujak crobo. Seluruh makanan ini dimasukan ke dalam takir ponthang dengan
lima macam jarum dari emas hingga tembaga. Takir ponthang adalah wadah dari
daun pisang yang dirangkap dengan janur kuning (daun kelapa muda yang
berwarna kuning). Maksud dari hantaran sajian ini untuk memohon doa restu dari
para sanak keluarga untuk keselamatan calon ibu dan anak yang berada dalam
kandungan.
Pada bulan keenam hanya dibuat satu macam sajian yang disebut apem
kocor, yaitu tepung beras yang diberi sedikit ragi dan dibuat bersama santan dan
juruh.
Pada bulan Ketujuh diadakan upacara tingkeban atau mitoni, yang
biasanya dilaksanakan pada hari Rabu atau Sabtu dengan tanggal ganjil sebelum
tanggal 15 dari satu bulan. Upacara dipimpi oleh dukun bayi. Tempat
pelaksanaannya dirumah orang tua maupun rumah sendiri. Sesaji untuk upacara
tingkeban adalah sega jangan, jajan pasar, empat macam jenang, yaitu jenang
abang, putih, baro-baru jenang procor, sega garing, kedelai, kacang dan wijen
yang digoreng sangan lalu digongseng. Selain itu,juga dihidangkan emping ketan,
tumpeng robyog,penyon, sampora, dan prig sodhapus.
Bulan kedelapan dibuat selamatan sederhana yang terdiri atas:
1. Bolus angrem, yaitu kue klepon tertutup serabi putih, dengan letak tengkurap
sebagai lambing kura-kura (binatang yang paling panjang usianya) yang
ditengan mengerami telurnya.
2. Kue klepon terbuat dari tepung kentan berbentuk bulat-bulat kecil yang diberi
warna hijau dari daun kata berisi gula kelapa.
5
Selamatan terakhir diadakan pada bulan kesembilan, dengan membuat
jenang procot, yaitu bubur beras yang dimasak denga santan manis, setengah
matang dan diberi pisang utuh yang telah dibuang kulitnya. Setelah dimasak
bubur ini ditempatkan dalam takhir (wadah dari daun pisang). Maksud selamatan
jenang procotadlah agar sibayi lahir dengan mudah (mrocot). Selain itu, selamatan
pada bulan terakhir kehamilan ini juga dimaksudkan untuk menghormati saudara-
saudara si bayi yang blum lahir, yaitu air kawah (ketuban) dan ari-ari (tembuni
atau plasenta), yang menurut kepercayaan jaw adalah teman si bayi.
Jika usia kandungan sudah mendekati bulan kesepuluh namun si bayi
belum juga lahir, dibuatlah selamatan berupa dhawet plencing, yang harus dijual
oleh calon ibu, sedangkan pembelinya adalah anak-anak, dengan uang dari
pecahan genting (dhuwit wingka). Anak-anak yang sudah membelidhawet itu
harus segera meminumnya sampai habis dan segera lari meninggalkan tempat itu
(mlayu mlencing). Dhawet adalah suatu jenis minuman dari tepung beras yang
diminum dengan santan dan gula merah atau gula kelapa. Dengan selamatan ini
diharapkan agar si bayi segera lahir secepat anak yang lari setelah minum dhawet.
B. Mitos-mitos dan Fakta Budaya Jawa seputar masa Kehamilan,
Persalinan dan Nifas
Mitos-mitos Kebudayaan Jawa mengenai Kehamilan berupa:
1. Minum air kelapa dapat mempercepat persalinan. Belum ada penelitan yang
membuktikan mitos ini karena lancarnya persalinan dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Namun air kelapa muda memang berkhasiat untuk
menjadikan air ketuban putih dan bersih.
6
2. Sebaiknya ibu hamil tidak melakukan hubungan intim pada trimester pertama
kehamilannya. Belum ada penelitian yang membuktikan bahwa hubungan
intim menyebabkan keguguran. Jadi sepanjang hal itu tidak menyakitkan dan
tidak menimbulkan ketidaknyamanan, ibu hamil boleh-boleh saja
melakukannya.
3. Leher ibu hamil yang menghitam atau puting yang berwarna gelap
menandakan bayinya laki-laki .Perubahan warna pada leher atau puting tidak
ada hubungannya dengan jenis kelamin bayi. Perubahan warna kulit pada ibu
hamil diakibatkan peningkatan progesteron dan melanost (hormon yang
mengatur pigmentsi kulit). Karena itu puting susu yang menghitam biasa
terjadi pada kehamilan, baik pada ibu hamil yang mengandung bayi laki-laki
atau perempuan. Selain perubahan warna kulit dan puting susu, ibu hamil
juga memiliki guratan kehitaman di perut dan garis hitam dari pusar ke
bagian pugbis. Namun gejala ini akan menghilan setelah melahirkan.
4. Bila bentuk perut calon ibu membulat, berarti bayinya perempuan. Bentuk
perut ibu hamil yang lonjong atau bulat tergantung pada posisi janin dalam
kandungan. Jika janin melintang, perut akan terlihat melebar. Namun jika
posisi janin memanjang, perut akan terlihat tinggi. Selain itu, bentuk perut ibu
hamil juga tergantung pada elastisitas otot dan volume air ketuban. Pada
kehamilan anak pertama, perut akan tampak bulat karena otot masih kencang.
Namun perut ibu yang pernah hamil beberapak kali akan tampak turun karena
ototnya mulai kendur. Pada ibu hamil yang cairan ketubannya banyak bentuk
perutnya akan lebih besar dan bulat.
7
5. Minum susu kedelai atau makanan yang terbuat dari kacang kedelai akan
membuat bayi berkulit putih. Minum susu kedelai ataupun makan makanan
yang terbuat dari kacang kedelai tidak berpengaruh pada warna kulit bayi.
Warna kulit bayi diturunkan secara genetis dari orang tuanya .
6. Terlalu sering makan jeruk akan meningkatakan lendir pada paru-paru janin
dan resiko kuning saat bayi lahir. Mitos ini tidak benar. Jeruk ini justru
merupakan sumber vitamin C dan serat yang sangat dibutuhkan ibu hamil.
Karena itu, mengkonsumsi jeruk selama kehamilan dianjurkan.
7. Jika menginginkan bayi cerdas dan persalinan lancar, sering-seringlah
berhubungan intim selama hamil. Tidak benar bahwa sperma mengandung zat
penyubur sehingga janin yang terkena semburan bisa tumbuh subur dan
cerdas. Kesehatan janin dalam rahim sama sekali tidak berkaitan dengan
sperma dan frekuensi hubungan intim. Kesehatan dan kecerdasan janin tidak
dipengaruhi oleh kualitas sperma suami, melainkan faktor genetik dari kedua
orangtuanya. Orangtua yang cerdas tentu pula berpeluang melahirkan anak
yang cerdas pula. Bagi calon ibu yang memiliki gangguan kehamilan, seperti
riwayat keguguran, placenta previa, dan sebagainya, sebaiknya tidak
melakukan hubungan intim untuk sementara waktu. Hubungan intim akan
meningkatkan kontraksi otot-otot rahing sehingga resiko keguguran atu janin
lahir prematur akan meningkat. Selain itu si ibu juga mengalami resiko
perdarahan. Mitos ini diduga muncul karena orang mengkaitkan kasih sayang
dan perhatian orangtua, dimana kondisi psikologis si ibu mungkin dapat
menjadi lebih tenang dan nyaman dengan sering berhubungan intim. Kondisi
8
kejiwaan ibu akan mempengaruhi janin yang dikandungnya. Calon ibu yang
merasa tenang dan nyaman akan mendukung pertumbuhan dan
perkembangan janin, dan proses persalinan pun dapat berjalan lancar. Namun
hal sebaliknya juga bisa terjadi jika calon ibu justeru tidak menikmati
hubungan intim tersebut karena merasa terpaksa atau semata-mata karena
kewajiban.
8. Minum es menyebabkan janin tumbuh besar. Minum es selama kehamilan
tidak akan menyebabkan janin menjadi besar, kecuali jika ibu hamil minum
es yang ditambah sirup, madu, atau gula secara berlebihan. Kandungan
karbohidrat yang terkandung dalam gula inilah yang menyebabkan bayi
memiliki berat di atas normal. Selain kelebihan gula, ukuran janin juga
ditentukan oleh faktor genetik dan asupan nutrisi. Orang tua yang bertubuh
besar sangat mungkin akan melahirkan bayi yang juga besar. Asupan nutrisi
yang baik sangat mempengaruhi perkembangan fisik janin, sehingga janin
akan berkembang dengan baik. Beberapa penyakit tertentu, seperti diabetes,
juga bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang lebih
besar.
9. Ibu hamil tidak boleh makan pisang, nanas, dan mentimun. Mitos ini sangat
dipercaya oleh sebagian masyarakat di jawa karena bisa mengakibatkan
keputihan. Bahkan mereka percaya bahwa nanas bisa menyebabkan
keguguran. Konsumsi pisang, nanas, dan mentimun justru disarankan karena
kaya akan viatamin C dan serat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh
dan melancarkan proses pembuangan sisa-sisa pencernaan. Adapun keputihan
9
tidak selalu membahayakan. Saat hamil maupun setelah melahirkan, adalah
normal jika ibu mengalami keputihan. Kecuali juka keputihan tersebut
terinfeksi oleh bakteri, jamur, dan virus yang biasanya ditandai dengan
keluhan gatal, bau tidak sedap, dan warnanya kekuningan, kehijauan atau
kecoklatan.
10. Minum air kelapa hijau menyuburkan rambut bayi. Minum air kelapa hijau
tidak berkaitan dengan rambut bayi. Namun air kelapa hijau memang
menyehatkan karena mengandung elektrolit, sehingga siapa saja termasuk ibu
hamil, boleh meminum air kelapa hijau agar tetap bugar.
11. Ibu hamil tidak boleh makan daging kambing. Ibu hamil boleh saja
mengkonsumsi daging kambing dengan porsi yang wajar, kecuali ibu hamil
yang menderita kelebihan kolesterol atau penyakit jantung. Daging kambing
mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi sehingga mempengaruhi
metabolesme asam urat yang berbahaya bagi penderita koleterol tinggi
ataupun penderita penyakit jantung.
12. Mengurut perut ibu hamil. Mitos ini banyak dipercaya di masayarakat.
Padahal mengurut perut ibu hamil dapat meningkatkan resikot terjadinya
keguguran dan gangguan janin, yaitu janin mengalami stress atau tekanan.
Jika janin mengalami stress atau tekanan, pertumbuhannya dapat terganggu.
13. Tabu jika sudah menyiapkan perlengkapan bayi sebelum bayi lahir. Fakta:
Alangkah repotnya jika semua perlengkapan baru dibeli saat si kecil sudah
lahir. Yang pasti, jangan terlalu boros dulu. Jadi, yang disiapkan hanya hal-
10
hal yang benar-benar diperlukan dalam jumlah secukupnya. Bayi yang baru
lahir sangat mudah kepanasan. Jadi, sebaiknya pakaikan baju yang tidak
terlalu tertutup. Kenakan baju bayi sesuai cuaca sehingga dia tidak merasa
terlalu kepanasan atau terlalu kedinginan.
14. Jika ibu hamil senang bersolek maka bayinya yang bakal lahir, berjenis
kelamin perempuan. Fakta: Bersolek tak ada hubungan sediktpun dengan
berjenis kelamin. Memang, bawaan ibu hamil berbeda-beda. Ada yang lebih
suka berdandan agar terkesan rapi. Ada yang malas bersolek karena perut
gendutnya sudah cukup membuatnya repot dan kegerahan. Yang jelas, laki-
laki atau perempuan ditentukan oleh sperma ayah. Jika kromosom X dari
sperma ayah bertemu dengan kromosom X dari sel telur ibu, maka bayinya
dipastikan perempuan. Tapi jika kromosom Y dari sperma ayah bertemu
dengan kromosom X dari sel telur, maka bayinya laki-laki.
15. Saat hamil jangan mengangkat jemuran dan jangan melakukan gerakan
mengangkat. Konon jika ini dilakukan, tali pusatnya akan membelit di leher
bayi. Fakta: Yang benar, mengangkat barang-barang berat tentu saja tak
dianjurkan bagi ibu hamil. Dikhawatirkan jika ia terlalu lelah, akan
mempengaruhi janin dalam perutnya. Tapi bukan sampai tali pusatnya akan
membelit di leher bayi.
16. Ibu hamil tak boleh makan dengan piring yang besar agar anaknya tak besar.
Fakta: Tentu saja ini sangat menggelikan. Mungkin saja jika makan dengan
piring besar membuat ibu lupa pada porsi makannya sehingga akhirnya ia
11
makan berlebihan dan sakit perut. Cara makan yang baik bagi ibu hamil
adalah sedikit-sedikit tapi sering serta mengandung makanan 4 sehat 5
sempurna.
17. Tak boleh makan menggunakan sendok besar, agar bibir si bayi mungil.
Fakta: Mungil atau tidaknya bibir, juga bentuk mata, alis, hidung, bentuk
wajah, rambut, dan sebagainya, akan mengikuti ayah atau ibunya bukan
ukuran alat sendok yang dipakai untuk makan.
18. Jangan makan ikan mentah agar bayinya tak bau amis. Fakta: Bayi yang baru
saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau amis darah.
Tapi ini bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil, melainkan karena
aroma (bau) cairan ketuban. Yang terbaik, tentu saja makan ikan matang.
Karena kebersihannya jelas terjaga ketimbang ikan mentah. Mitos ini juga
menyesatkan karena makanan yang kaya akan protein hewani ini justru
sangat dibutuhkan masa nifas. Selain meningkatkan daya tahan secara
keseluruhan juga membantu mempercepat penyembuhan luka-luka
persalinan.
19. Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit
bayi. Fakta: Tak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan buah stroberi. Yang
perlu diingat, jangan makan stroberi terlalu banyak, karena bisa sakit perut.
20. Rajin makan kunyit biar rahim cepat kering. Fakta: Hingga saat ini belum ada
penelitian tentang manfaat kunyit bagi pemulihan kondisi rahim seusai
melahirkan. Bahkan, berdasarkan pengalaman medis, justru ada beberapa
12
dampak negatif kalau ibu mengonsumsi banyak kunyit, umumnya bayi jadi
kuning. Toh, rahim akan pulih dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Kalaupun dianggap perlu, dokter akan meresepkan obat-obatan tertentu agar
luka-luka persalinan segera kering/sembuh dan rahim cepat pulih seperti sedia
kala.
21. Minum rebusan kacang hijau agar rambut bayi lebat. Kenyataannya: Ini
bukan mitos, karena kandungan protein pada kacang hijau memang cukup
tinggi, dan protein diperlukan untuk pertumbuhan rambut.
22. Persalinan bisa lancar kalau minum minyak goreng. Kenyataannya: Hingga
kini belum ada penelitian yang membuktikan hal itu.
23. Mengonsumsi makanan pedas menyebabkan ibu yang hamil tua jadi cepat
melahirkan. Fakta: Sebenarnya, ibu hamil tidak punya pantangan makanan
tertentu. Tapi, ada makanan yang sebaiknya dihindari, seperti makan yang
berasal dari keju yang sangat lembik atau keju dari susu mentah. Makanan-
makanan ini dikhawatirkan cepat busuk, sehingga mengandung bakteri yang
disebut lysteria. Bakteri inilah yang sering dihubungkan dengan kemungkinan
penyebab keguguran atau persalinan dini.
24. Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika itu
dilakukan, bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya
itu. Fakta: Tentu saja tak demikian. Cacat janin disebabkan oleh
kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi.
Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena penyakit,
13
gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan karena
psikologis (misalnya shock, stres, pingsan). Tapi, yang perlu diingat,
membunuh atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang tak bisa
dibenarkan.
25. Membawa gunting kecil / pisau / benda tajam lainnya di kantung baju si Ibu
agar janin terhindar dari marabahaya. Fakta: Hal ini justru lebih
membahayakan apabila benda tajam itu melukai si Ibu.
26. Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang akan
mengganggu janin. Fakta: secara psikologis, Ibu hamil mentalnya sensitif dan
mudah takut sehingga pada malam hari tidak dianjurkan bepergian. Secara
medis-biologis, ibu hamil tidak dianjurkan kelaur malam terlalu lama, apalagi
larut malam. Kondisi ibu dan janin bisa terancam karena udara malam kurang
bersahabat disebabkan banyak mengendapkan karbon dioksida (CO2) .
27. Ibu hamil dilarang melilitkan handuk di leher agar anak yang dikandungnya
tak terlilit tali pusat. Fakta: Ini pun jelas mengada-ada karena tak ada kaitan
antara handuk di leher dengan bayi yang berada di rahim. Secara medis,
hiperaktivitas gerakan bayi, diduga dapat menyebabkan lilitan tali pusat
karena ibunya terlalu aktif.
28. Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan, nanti
anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut. Fakta: Jelas ini
bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga batinnya agar tidak
membenci seseorang berlebihan.
14
29. Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi kembar
siam. Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar dempet / kembar
siam tidak dipengaruhi oleh makanan pisang dempet yang dimakan oleh ibu
hamil. Jelas ini hanyalah sebuah mitos.
30. “Amit-amit” adalah ungkapan yang harus diucapkan sebagai "dzikir"-nya
orang hamil ketika melihat peristiwa yang menjijikkan, mengerikan,
mengecewakan dan sebagainya dengan harapan janin terhindar dari kejadian
tersebut. Fakta: Secara psikologis, perilaku tersebut justru dapat berujung
pada ketakutan yang tidak bermanfaat.
31. Dipakaikan gurita agar tidak kembung. Fakta: Mitos ini tak benar, karena
organ dalam tubuh malah akan kekurangan ruangan. Jika bayi menggunakan
gurita, maka ruangan untuk pertumbuhan organ-organ seperti rongga dada
dan perut serta organ lain akan terhambat. Kalau mau tetap memakaikan
gurita, boleh saja. Asal ikatan bagian atas dilonggarkan, sehingga jantung dan
paru-paru bisa berkembang.
32. Tak boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari. Fakta: Tentu ini tak
tepat. Karena kalau tidak dipotong, kuku yang panjang itu bisa berisiko
melukai wajah bayi. Bahkan, bisa melukai kornea mata. Larangan ini
mungkin lebih disebabkan kekhawatiran akan melukai kulit jari tangan/kaki si
bayi saat ibu mengguntingi kuku-kukunya.
15
33. Pusar ditindih koin agar tidak bodong. Fakta: Secara ilmiah memang ada
betulnya. Koin itu hanya alat untuk menekan, karena jendela rongga perut ke
pusar belum menutup sempurna, jadi menonjol (bodong) .
34. Hidung ditarik agar mancung. Fakta: Ini jelas salah, karena tidak ada
hubungannya menarik pucuk hidung dengan mancung-tidaknya hidung.
Mancung-tidaknya hidung seseorang ditentukan oleh bentuk tulang hidung
yang sifatnya bawaan.
35. Dengan mengoleskan air embun di lutut bayi setiap pagi maka ia akan cepat
bisa berjalan. Fakta: Secara medis biologis, bayi bisa berjalan bila tulang dan
otot-otot betis dan pahanya telah tumbuh kuat. Kekuatan ini ditentukan oleh
faktor genetika dan nutrisi. Faktor nutrisi yang terpenting adalah kalsium,
energi dan protein. Air embun jelas tidak mengandung unsur tersebut.
36. Ari-ari sibayi harus dicuci bersih dan dikubur. Fakta: Hal ini tidak ada
hubungannya dengan kondisi bayi yang telah dilahirkan.
37. Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan sarung tangan/kaki.
Faktanya: Boleh-boleh saja asal dipakaikan kala udara dingin atau untuk
menghindari bayi terluka saat ditinggal. Di luar itu, sebaiknya bayi tak usah
dipakaikan sarung. "Pemakaian sarung justru akan mengurangi
perkembangan indera perasa bayi".
38. Dibedong agar kaki tidak pengkor. Faktanya: Bedong bisa membuat
peredaran darah bayi terganggu lantaran kerja jantung memompa darah
menjadi sangat berat. Akibatnya, bayi sering sakit di sekitar paru-paru atau
16
jalan napas. Bedong juga bisa menghambat perkembangan motorik si bayi,
karena tangan dan kakinya tak mendapatkan banyak kesempatan untuk
bergerak. Sebaiknya bedong dilakukan hanya setelah bayi dimandikan atau
kala cuaca dingin, untuk menjaganya dari udara dingin. Dipakainya pun
longgar. Yang jelas, pemakaian bedong sama sekali tak ada kaitannya dengan
pembentukan kaki.
39. Bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak kelaparan.
Faktanya: Salah, pasalnya usus bayi di usia ini belum punya enzim yang
mampu mencerna karbohidrat dan serat-serat tumbuhan yang begitu tinggi.
Akibatnya, bayi jadi sembelit, karena makanan padat pertama adalah di usia 4
bulan, yakni bubur susu dan 6 bulan makanan padat kedua, bubur tim .
40. "Kalau bayi yang sakit, ibunya aja yang minum obat. Khasiatnya sama, kok".
Konon obat apa pun yang diminum ibu akan terbawa oleh ASI sehingga sama
ampuhnya untuk mengobati sakit si kecil. Jadi, kalau bayi demam cukup ibu
saja yang minum obat penurun panas. Ini jelas tidak benar karena konsentrasi
obat sangat menentukan kesembuhan seseorang. Konsentrasi obat pada ASI
yang relatif sangat sedikit tentu akan membuat penyakit bayi sulit
disembuhkan. Karena itu, kalau anak sakit harus segera bawa ke dokter anak.
C. Promosi dan Penyuluhan Kesehatan
Dalam menghadapi budaya-budaya ini baik budaya Jawa maupun budaya
lainnya. Kita harus mengadakan adanya suatu promosi kesehatan, salah satunya
berupa penyuluhan. Yang kita beri penyuluahn ini adalah mitos-mitos yang
17
merugikan sedangkan yang mitos yang baik kita beri bimbingan lagi agar ketidak
adanya kesimpangsiuran dalam mengartikanny.
Terdapat lima pendekatan dalam suatu promosi kesehatan, yaitu[3]:
1. Pendekatan medik
2. Pendekatan perubahan perilaku
3. Pendekatan edukasional
4. Pendekatan berpusat pada klien
5. Pendekatan perubahan sosietal
Penyuluhan kesehatan adalah suatu kegiatan pendidikan kesehatan, yang
dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
melakukan suatu anjuran yang ada hubungan dengan kesehatan[1]. Dengan
pengertian seperti ini maka petugas penyuluhan kesehatan, disamping harus
menguasai ilmu komunikasi juga harus pemahaman yang lengkap tentang pesan
yang disampaikan.
18
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Budaya Jawa memilki mitos-mitos mengenai Ibu pada masa kehamilan,
bersalin dan nifas. Mitos ini ada yang dapat dibenarkan tapi lebih banyak mitos
yang tidak benar bahkan dapat dikatakan bahwa mitos ini merugikan dan
membahayakan bagi ibu hamil, janin dan bayi.
Dalam menghadapi suatu kebudayaan maka kita memerlukan suatu promosi
kesehatan salah satunya dengan penyuluhan agar kita dapat
mengubah/memperbaiki suatu keadaan dalam mitos yang dapat merugikan ibu,
janin dan bayi.
B. Saran
Tenaga kesehatan harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi
lingkungannya, beradaptasi dengan budaya-budaya dominan yang ada di
daerahnya dan memberikan penyuluhan untuk memberikan perubahan pada
mitos-mitos yang dapat membahayakan ibu, janin dan bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
19
Machfoedz, Ircham.2007. Pendidikan Kesehatan bagian dari Promosi Kesehatan.
Yogyakarta: Fitramaya
Sinsin, Lis. Seri Kesehatan Ibu dan Anak Masa Kehamilan dan Persalinan. 2008.
Jakarta: Elek Media Komputindo
Tino, Rafi. 2009. Menjawab Mitos-mitos Kehamilan dan Menyusui. Yogyakarta:
Medpress
Sumber Lain:
http://ibuhamil.com/diskusi-umum/18568-mengenal-10-mitos-kehamilan-mitos-
vs-fakta.html (diakses tanggal 28 Maret 2013)
http://forum.kompas.com/perempuan/242994-10-fakta-dan-mitos-wanita-
hamil.html (diakses tanggal 28 Maret 2013)
http://id.wikipedia.org/wiki/Mitos (diakses tanggal 28 Maret 2013)
http://cantik-mandiri.com/mitos-dan-fakta-pada-ibu-yang-telah-melahirkan-masa-
nifas/ (diakses tanggal 28 Maret 2013)
http://bidankusholihah.blogspot.com/2009/04/aneka-mitos-bersalin-dan-
nifas_24.html (diakses tanggal 28 Maret 2013)
20
Top Related